Pertemuan1

PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER

DNS (Domain Name
System)


 Pengenalan DNS  DNS dalam praktik
 Penganalogian DNS  Caching and time to live (masa
 Informasi DNS aktif)
 Propagation time
 Sejarah singkat DNS
 DNS di dunia nyata
 Teori kerja DNS  Penerapan DNS lainnya
 Pengertian beberapa  Jenis-jenis record DNS
bagian dari domain name  Nama domain yang
 Contoh dari teori rekursif diinternasionalkan
DNS  Perangkat lunak DNS
 Struktur DNS  Pengguna legal dari domain
 Hal menarik yang berhubungan
 Pendaftaran domain dan
dengan DNS
glue record


 adalah sebuah sistem yang menyimpan informasi
tentang nama host maupun nama domain dalam
bentuk basis data tersebar
 Menyediakan alamat IP untuk setiap host
 Mendata setiap server transmisi surat
 Menyediakan servis yang cukup penting
 Keunggulan DNS :
- Mudah
- Konsisten
- Simple


• DNS dapat disamakan fungsinya
dengan buku telepon.
• Secara umum, setiap client yang
akan mengkoneksikan komputer
yang satu ke komputer yang lain,
akan menggunakan host name.
• Lalu komputer menghubungi DNS
server untuk proses pengecekan


• IP address
• Canonical Name
• Mail Exchanger
• Informasi Hardware
• Sistem Operasi
• Hostname


Mail exchanger


• Dahulu, setiap komputer di jaringan komputer
menggunakan file HOSTS.TXT dari SRI
• Dengan berkembangnya jaringan komputer,
membutuhkan sistem yang bisa dikembangkan
(DNS)
• Paul Mockapetris menemukan DNS di tahun 1983
• spesifikasi asli muncul di RFC 882 dan 883.Tahun
1987 penerbitan RFC 1034 dan RFC 1035
membuat update terhadap spesifikasi DNS.


• Pengelolaan dari sistem DNS terdiri dari tiga
komponen :
- DNS resolver
- Recursive DNS server
- Authoritative DNS server


• Nama domain terdiri dari 2 bagian atau
lebih
• label paling kanan adalah top level domain
• setiap label di sebelah kirinya menyatakan
sebuah sub-divisi
• terakhir, bagian paling kiri dari bagian
nama domain menyatakan nama host.
• DNS memiliki kumpulan hirarki dari DNS
server
• Setiap domain punya satu atau lebih
authoritative DNS servers


Sebuah contoh mungkin
dapat memperjelas proses
ini. Andaikan ada aplikasi
yang memerlukan pencarian
alamat IP dari
www.wikipedia.org.Aplikasi
tersebut bertanya ke DNS
recursor lokal.


Domain Name Space merupakan
sebuah hirarki pengelompokan
domain berdasarkan nama, yang
terbagi menjadi beberapa
bagian diantaranya:
• Root-Level Domains
• Top-Level Domains
• Second-Level Domains
• Host Names


• Domain ditentukan
berdasarkan tingkatan
kemampuan yang ada di
struktur hirarki (level).
• Level paling atas di hirarki
disebut dengan root domain.
• Root domain di ekspresikan
berdasarkan periode dimana
lambang untuk root domain
adalah (“.”)


a. .com Organisasi Komersial
b. .edu Institusi pendidikan atau
universitas
c. .org Organisasi non-profit
d. .net Networks (backbone Internet)
e. .gov Organisasi pemerintah non militer
f. .mil Organisasi pemerintah militer
g. .num No telpon
h. .arpa Reverse DNS
i. .xx dua-huruf untuk kode Negara.


contoh .edu


Contoh .net


Contoh .org


contoh .gov


Contoh .com


• Second-level domains dapat berisi host dan
domain lain, yang disebut dengan subdomain.
• contoh:
Domain Bujangan, bujangan.com terdapat
komputer (host) seperti server1.bujangan.com
dan subdomain training.bujangan.com.
Subdomain training.bujangan.com juga
terdapat komputer (host) seperti
client1.training.bujangan.com.


subdomain


host


• Domain name yang digunakan dengan host
name akan menciptakan fully qualified
domain name (FQDN) untuk setiap komputer.
• Sebagai contoh:
jika terdapat fileserver1.detik.com, dimana
fileserver1 adalah host name dan detik.com
adalah domain name.


Host names


• Sebelum dimulai, recursor harus mengetahui
dimana dapat menemukan root nameserver.
• Proses dimulai oleh recursor yang bertanya
kepada para root server.
• Root server menjawab dengan sebuah delegasi.
• Recursor DNS lokal kemudian bertanya kepada
server DNS.
• pertanyaan beralih kepada server DNS ketiga
yang menjawab dengan alamat IP yang
dibutuhkan.


• DNS recursor memiliki alamat IP dari root server yang
didata secara explisit (hard coded)
• Name server yang otoritatif (top-level domain)
mengalami perubahan yang jarang.
• Server nama yang memberikan jawaban otorisatif bagi
nama domain mengalami perubahan yang cukup
sering.
• server nama muncul berdasarkan urutan nama, selain
berdasarkan alamat IP.
• ketika sebuah alamat IP dari server nama mendapatkan
sebuah pendaftaran di zona induk disebut glue record.


Ketika sebuah aplikasi (misalkan web
broswer), hendak mencari alamat IP dari
sebuah nama domain, aplikasi tersebut tidak
harus mengikuti seluruh langkah.Kemudian
akan melihat dulu konsep caching, lalu
mengertikan operasi DNS di "dunia nyata".


• ketika sebuah DNS resolver menerima sebuah
jawaban DNS, informasi tersebut akan di
cache.
• Sebuah nilai (yang di-set oleh administrator
dari server DNS yang memberikan jawaban)
menyebutnya sebagai time to live (masa
hidup).


• periode waktu yang berawal antara saat
terjadi perubahan dari data DNS, dan berakhir
sesudah waktu maksimum yang telah
ditentukan oleh TTL.


• Di dunia nyata, user tidak berhadapan langsung dengan
DNS resolver.
• Ketika user melakukan aktivitas yang meminta
pencarian DNS program tersebut mengirimkan
permintaan ke DNS Resolver yang ada di dalam sistem
operasi.
• Tujuan cache adalah untuk mengurangi penggunaan
referensi DNS resolver, yang akan meningkatkan
kesulitan untuk melakukan debug DNS
• Cache umumnya memiliki masa yang singkat dalam
hitungan 1 menit.


• Nama host dan alamat IP tidak berarti terhubung
secara satu-banding-satu.
• Ada cukup banyak kegunaan DNS selain
menerjemahkan nama ke alamat IP.
• Kerangka Peraturan Pengiriman (Sender Policy
Framework) secara kontroversi menggunakan
keuntungan jenis rekod DNS, dikenal sebagai
rekod TXT.
• Menyediakan keluwesan untuk kegagalan
komputer, beberapa server DNS memberikan
perlindungan untuk setiap domain.


• A record atau catatan alamat
• AAAA record atau catatan alamat IPv6
• CNAME record atau catatan nama kanonik
• [MX record]]' atau catatan pertukaran surat
• PTR record atau catatan penunjuk.


• NS record atau catatan server nama
• SOA record atau catatan otoritas
awal (Start of Authority).
• SRV record
• TXT


• Nama domain harus menggunakan satu sub-
kumpulan dari karakter ASCII.
• ICANN telah menyetujui Punycode yang
berbasiskan sistem IDNA, yang memetakan
string Unicode ke karakter set yang valid untuk
DNS.


• BIND
• Djbdns
• MaraDNS
• QIP
• NSD
• Unbound
• PowerDNS
• Microsoft DNS
• dig


Contoh konfigurasi perangkat lunak DjbDNS
Sebelum instalasi dimulai, kita siapkan kondisi awal, yakni:
1. Mesin Linux dengan paket gcc terinstall
2. Paket daemontools-0.76.tar.gz
3. Paket ucspi-tcp-0.88.tar.gz
4. Paket djbdns-1.05.tar.gz

Setelah semua paket terpenuhi, berikutnya masuk ke dalam tahap instalasi.
Lakukan instalasi sebagai root.

Pertama-tama install paket daemontools-0.76.tar.gz dengan langkah
sebagai berikut:

- Buat direktori bernama /package
# mkdir -p /package

- Ekstrak paket daemontools-0.76.tar.gz ke dalam direktori /package
# tar -zxpf daemontools-0.76.tar.gz -C /package

- Pindah ke direktori daemontools
# cd /package/admin/daemontools-0.76/

- Instal daemontools dengan perintah:
# package/install

Paket daemontools telah terinstall, lanjut ke langkah berikutnya,
yakni instalasi ucspi-tcp-0.88.tar.gz.
Masih sebagai root, lakukan instalasi paket ucspi-tcp-0.88.tar.gz
dengan langkah sebagai berikut:

- Ekstrak paket ucspi-tcp-0.88.tar.gz ke dalam direktori /var/tmp
# tar -zxpf ucspi-tcp-0.88.tar.gz -C /var/tmp

- Pindah ke direktori /var/tmp/ucspi-tcp-0.88
# cd /var/tmp/ucspi-tcp-0.88

- Install ucspi-tcp-0.88
# make setup check

Paket ucspi-tcp telah terinstall, berikutnya instalasi
paket djbdns-1.05.tar.gz.


Masih tetap sebagai root, lakukan instalasi paket djbdns-1.05.tar.gz
dengan langkah sebagai berikut:

- Ekstrak paket djbdns-1.05.tar.gz ke dalam /var/tmp
# tar -zxpf djbdns-1.05.tar.gz -C /var/tmp

- Pindah ke direktori /var/tmp/djbdns-1.05
# cd /var/tmp/djbdns-1.05

- Install djbdns
# make setup check

Sampai saat ini paket-paket yang diperlukan telah terinstall termasuk
paket djbdns. Selanjutnya kita akan mengkonfigurasikan djbdns.
Djbdns dapat dikonfigurasikan sebagai dns cache server, jika anda
tidak
berniat untuk mengelola dns server sendiri serta dapat
dikonfigurasikan


sebagai dns server, jika anda ingin mengelola dns server sendiri.

Konfigurasi DJBDNS sebagai dns cache untuk localhost:

- Buat user untuk menangani dnscache dan log dns:
# useradd -d /dev/null -s /bin/false dnscache
# useradd -d /dev/null -s /bin/false dnslog

- Buat direktori /etc/dnscache
# mkdir -p /etc/dnscache

- Setup dnscache
# dnscache-conf dnscache dnslog /etc/dnscache

- Buat symlink direktori /etc/dnscache ke direktori /service
# ln -s /etc/dnscache /service

- Cek service tersebut dengan perintah svstat
# svstat /service/dnscache

- Edit file /etc/resolv.conf, dan ubah menjadi:

nameserver 127.0.0.1


- Cek apakah anda bisa lookup sebuah host di internet
# dnsip www.google.com

Jika host www.google.com dapat di-look up berarti dnscache
sudah
terkonfigurasi dengan benar.Langkah berikutnya adalah
mengkonfigurasikan
djbdns sebagai dnscache untuk jaringan internal anda.

Untuk mengkonfigurasikan djbdns sebagai dnscache untuk
jaringan internal
tidaklah sulit, masih dengan langkah yang sama, namun ada
sedikit perbedaan.

- Setup dnschache untuk janringan internal
# dnscache-conf dnscache dnslog /etc/dnscachex
172.16.0.49


- Hapus file yang bernama 127.0.0.1
# rm -f /etc/dnscachex/root/ip/127*

- Buat file kosong yang menunjukan ip network mana
yang dijinkan untuk
menggunakan cache server ini. Karena kita
menjalankan dnscache pada
ip 172.16.0.49, maka kita akan mengijinkan ip 172.16.
Sesuaikan ip ini pada network anda
# touch /etc/dnscachex/root/ip/172.16

- Buat simbolik link
# ln -s /etc/dnscachex /service
- Setting resolver pada komputer client, isikan dengan
ip server cache tadi.


Langkah berikutnya adalah mengkonfigurasikan
djbdns sebagai dns server.
- Create user yang diperlukan untuk
menjalankan dns server
# useradd -d /dev/null -s /bin/false
tinydns
- Setup tinydns
# tiny-dnsconf tinydns dnslog
/etc/tinydns 192.168.2.1
- Menambahkan domain
# cd /etc/tinydns/root
# ./add-ns irvan.or.id 192.168.2.1
- Menambahkan host
# ./add-host heavygun.irvan.or.id
192.168.2.1
- Menambahkan alias
# ./add-alias wingzero.irvan.or.id
192.168.2.1
- Membuat Record MX
# ./add-mx irvan.or.id 192.168.2.1

- Jalankan perintah make untuk mengkompile database
record dns tersebut
# make

- Buat simbolik link
# ln -s /etc/tinydns /service

Sampai saat ini konfigurasi djbdns sebagai dnscache dan
dnsserver
telah selesai. Perlu diingat, tulisan ini hanya sekedar
berbagi pengalaman,
bila ada kekurangan,harap merujuk pada manual resmi
djbdns pada situs resmi djbdns

*end.


• Pendaftar (registrant)
• Kontak Administratif
(Administrative Contact)
• Kontak Teknis (Technical
Contact)
• Kontak Pembayaran
(Billing Contact)
• Server Nama (Name
Servers)
• Politik


IDNC


APNIC


LANIC


• tidak satupun individu punya nama
domain kecuali Network Information
Centre (NIC)
• NIC menerima biaya tahunan dari
pengguna legal yang menggunakan
domain
• Pengguna ilegal disebut juga registrant
• ICANN memegang daftar lengkap
pendaftar domain di seluruh dunia.
• Pendaftar domain memegang acuan
WHOIS


• Satu pemegang domain menunjuk
kontak administratif untuk
menangani nama domain
• Fungsinya :
- Keharusan untuk mengikuti syarat
dari pendaftar domain
- Otorisasi untuk melakukan
pemuktahiran ke alamat fisik


• Satu kontak teknik menangani server
nama dari sebuah nama domain.
• Fungsinya :
- Memastikan konfigurasi domain
- Pemuktahiran zona domain
- Menyediakan fungsi 24x7 ke name
server


• Disebut sebagai server nama otoratif
yang mengasuh zona nama domain dari
sebuah nama domain


• Cara setting domain dari blogger
• Merubah namablog.blogspot.com menjadi
domainanda.com
• Cara setting child name server pada panel
domain manager


asumsikan bahwa anda telah membeli domain, tutorial ini
ketika saya membeli domain dari idwebhost akan tetapi
untuk setting di tempat lain saya kira hampir sama.
Beberapa hal yang harus kita lakukan supaya tertuju pada
web atau blog yang kita punya yaitu modify name
server danManage DNS (Domain name server).
Modify Name Server
Fasilitas modify name server biasanya terdapat di manage
domain. Jika hosting Anda diluar idwebhost, Anda perlu
menyeting name server hosting Anda melalui menu ini.
Langkah-langkahnya sebagai berikut :
1. Login ke http://idwebhost.com/manage
Masukkan username dan password untuk login di manage
domain. Kemudian klik manage domain.


2. Klik menu Modify NameServer untuk menyeting ns
hosting dan isikan NameServernya, untuk idwebhost
yaitu :
mercury.idwebhost.com
venus.idwebhost.com
earth.idwebhost.com
mars.idwebhost.com
masukkan keempatnya ke dalam kolom Modify
NameServer.
3. Terakhir jangan lupa klik “save” . Untuk resolved name
server akan memakan waktu paling lama 6 jam.


Manage DNS
Manage DNS merupakan fasilitas tambahan yang
bisa Anda order di idwebhost untuk memanage
domain. DNS adalah Domain Name Server, yaitu
server yang digunakan untuk mengetahui IP
Address suatu host melalui host name-nya.
Manage DNS meliputi :
1. (A) Record
Address (A) Record berfungsi untuk mengarahkan
DNS domain anda (atau subdomain) ke IP server
yang anda gunakan.


Login ke http://idwebhost.com/manage, masukkan
username dan password Anda. Klik Manage DNS.

Klik A Record dan “go” untuk menambahkan baris (A)
Record


Host name bisa Anda kosongkan atau di isi “www” dan isikan
IP server Anda
Klik save
Keterangan : bagi yang masih bingung alamat IP server
silahkan ping ke 4 name sever anda lalu isi ip-nya dengan ip
dari 4 name server tadi (untuk idwebhost silahkan ping ke 4
NameServer yang tadi sudah saya berikan diatas).
2. CNAME Record
CNAME Records adalah domain name alias, berfungsi untuk
mengarahkan DNS domain anda (atau subdomain) ke nama
alias server anda.
- Login ke http://idwebhost.com/manage, masukkan
username dan password Anda. Klik Manage DNS
- Klik CNAME dan “go” untuk menambahkan baris CNAME


Host name bisa Anda kosongkan dan isikan
nama alias server anda. Misal:
nagan.idwebhost.com, ghs.google.com, dan
lain-lain.

- Klik save


3. (MX) Record
Mail Exchanger (MX) Record berfungsi untuk
mengarahkan mail server domain anda ke server email
yang anda gunakan (menu optional bisa anda
kosongkan).
Terakhir, Setting Pada Blogger
1. Login lalu masuk ke menu "Setting --> Publishing"
2. klik link "Switch to : Custom Domain"
3. klik link "Already own a domain? Switch to advanced
settings"
4. Kemudian isikan nama doamin kamu di kolom "Your
Domain" (pake www, contoh www.ambenk.com)
5. Terakhir "Save Setting"


Merubah namablog.blogspot.com
menjadi domainanda.com
1. Pastikan Anda sudah memiliki
domain domainanda.com untuk dipakai
pengalihan blog anda pada blogspot ke
domain baru anda. Jika belum punya domain,
silahkan order di MIXMAXSPACE Hosting.
Harga murah dan jika ada kesulitan
pengaturan blogspot maka kami bisa
membant melakukan setting.


2. Selanjutnya adalah masuk ke blogger.com akun Anda
sendiri. Kemudian klik menu“pengaturan” >>
menu “publikasikan” kemudian masuk ke
pengaturan lanjut Anda berpublikasi di
blogspot.com Berpindah ke klik “domain kustom”.


3. Klik “Beralih ke Pengaturan” (Switch to
advanced setting) seperti pada gambar.


4. Isi dengan
http://www.domainanda.com kemudian klik
Simpan setelan anda.


• Setelah itu ada lagi muncul klik centang untuk
mengarahkan domainanda.com ke
www.domainanda.com kemudian klik Save
lagi untuk simpan setelan Anda tersebut,
isiannya seperti pada gambar di atas.
• 5. Update the DNS Settings.
• Untuk langkah ke-5 ini jika Anda udah
membeli domain sendiri di MIXMAXSPACE
Hosting maka Anda bisa login melalui panel
domain yang telah diberikan


Cara setting child name server pada
panel domain manager
1. LOGIN ke panel domain Anda


2. Pada area member panel domain, klik Product
> List All Orders, kemudian pilih / klik nama
domain yang ingin Anda setting. Gambar
contoh seperti sebelumnya


3. Sehingga akan menampilkan OVERVIEW nama domain yang
Anda pilih untuk di setting seperti gambar diatas. Lalu turun
lihat kebawah dan Klik Child Name Servers seperti gambar
dibawah ini.


4. Pada bagian ini, Anda diwajibkan untuk
mengisi dengan lengkap IP serta custom
hostname yang akan dipakai.


5. Setelah Child Nameserver ter setting sukses, maka
selanjutnya mengubah data pada Name Servers
seperti gambar diatas, lalu menampilkan Manage
Name Servers seperti gambar dibawah ini.


• 6. Isikan Nameserver 1 sampai 2 dengan
settingan hostname pada Child Name Servers
yang sudah terbuat. Jika benar, maka proses
update name servers diatas akan Sukses di
SAVE, namun jika salah maka coba dilakukan
perbaikan pada Child Name Servers.
• Untuk mengetahui kondisi perubahan update
name servers ini bisa menggunakan tools
seperti berikut:
• http://intodns.com
• http://network-tools.com


ALHAMDULILLAH SELESAI


Pertemuan1

Recommandé

Recommandé

Contenu connexe

Tendances

Tendances (19)

En vedette

En vedette (13)

Similaire à Pertemuan1

Similaire à Pertemuan1 (20)

Plus de Abbanae Dandim

Plus de Abbanae Dandim (12)

Pertemuan1