SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  15
ASEAN Economic Community dan 
Pemberdayaan Industri Kecil dan 
Menengah 
Disampaikan oleh : 
Tim Presentasi Ditjen IKM Wilayah I
• Kriteria Usaha Kecil yaitu : 
a) memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) 
sampai dengan paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) tidak 
termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau 
b) memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta 
rupiah) sampai dengan paling banyak Rp2.500.000.000,00 (dua milyar lima 
ratus juta rupiah). 
Pasal 6 ayat (2) 
• Kriteria Usaha Menengah yaitu : 
a) memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) 
sampai dengan paling banyak Rp10.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah) 
tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau 
b) memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp2.500.000.000,00 (dua milyar lima 
ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp50.000.000.000,00 (lima 
puluh milyar rupiah). 
Pasal 6 ayat (3) 
Definisi Industri Kecil dan Menengah 
UU no. 20 tahun 2008 
tentang Usaha Mikro, 
Kecil dan Menengah 
• Kriteria Usaha Kecil memiliki 5 – 19 orang tenaga kerja 
• Kriteria Usaha Menengah memiliki 20 – 99 orang tenaga kerja 
Badan Pusat Statistik 
Berdasarkan jumlah 
tenaga kerja
Kondisi Industri Kecil dan Menengah Indonesia 
Penyebaran Unit Usaha 
Jawa Luar Jawa 
70% 
30% 
Perkembangan dari tahun 2010-2012 
2010 2011 2012 
2,758,222 
3,003,995 
3,234,769 
Unit Usaha (unit) 
6,833,456 6,906,177 
8,043,645 
Tenaga Kerja (orang) 
295,515 313,236 
443,304 
Nilai Produksi (Milyar Rupiah) 
(963,383) 
(2,271,386) 
Sumber : Badan Pusat Statistik
Ekspor Industri Kecil dan Menengah 
Kontribusi ekspor IKM terhadap ekspor industri nasional pada tahun 2010 – 2013 
98,015 
122,188 
116,145 113,030 
15,511 16,577 17,590 18,602 
2010 2011 2012 2013 
Ekspor IKM Ekspor Industri Nasional 
*) dalam juta US$ 
15.83 % 13.57 % 
15.14 % 16.46% 
Persentase terhadap ekspor industri nasional 
Sumber : Badan Pusat Statistik
Produk Domestik Bruto Industri Kecil dan Menengah 
Kontribusi PDB IKM terhadap PDB industri pada tahun 2010 – 2013 
549.8 
576.0 
598.6 
186.5 193.8 203.4 212.9 
621.2 
2010 2011 2012 2013 
PDB IKM PDB Industri 
*) dalam triliun rupiah 
33.91 % 33.65% 
33.97 % 
34.27% 
Persentase terhadap PDB industri 
Sumber : Badan Pusat Statistik
ASEAN Economic Community 2015 
Pada KTT ASEAN ke-9 di Bali, Indonesia 
tahun 2003, menyepakati pembentukan 
komunitas ASEAN, salah satunya dalam 
bidang Ekonomi (ASEAN Economic 
Community). Untuk pembentukan AEC 
pada tahun 2015, ASEAN menyepakati 
perwujudannya diarahkan pada integrasi 
ekonomi kawasan yang implementasinya 
mengacu pada AEC Blueprint. 
4 pilar utama AEC : 
1. Menjadi pasar tunggal dan berbasis produksi tunggal 
2. Kawasan dengan daya saing ekonomi tinggi 
3. Kawasan dengan pngembangan ekonomi yang merata 
4. Kawasan yang terintegrasi penuh dengan perekonomian global 
Tentang kesiapan menghadapi 
AEC 2015, Indonesia berada di 
urutan 5 dari 10 negara ASEAN 
menurut World Economic Forum 
diukur dari 12 pilar pendukung 
perekonomian negara. 
Sumber : The Global Competitives Index 2013-2014
Peluang ASEAN Economic Community 2015 
1. Manfaat Integrasi Ekonomi 
Pembukaan dan pembentukan pasar yang lebih besar, dorongan peningkatan 
efisiensi dan daya saing, pembukaan penyerapan tenaga kerja di kawasan ASEAN 
akan meningkatkan kesejahteraan seluruh negara di kawasan. 
2. Pasar Potensial Dunia 
Kawasan ASEAN merupakan kawasan dengan jumlah penduduk terbesar no. 3 di 
dunia setelah Cina dan India 
3. Negara Pengekspor 
Negara-negara di ASEAN merupakan negara pengekspor komoditas baik berbasis 
SDA maupun SDM 
4. Negara Tujuan Investor 
Pasar yang cukup besar dan posisi sebagai basis produksi merupakan faktor 
pendukung ASEAN sebagai kawasan yang menarik bagi investor. 
Sumber: Menuju ASEAN Economic Community 2015, Kementerian Perdagangan
Peluang ASEAN Economic Community 2015 (2) 
4. Daya Saing 
Liberalisasi perdagangan akan menjamin kelancaran arus bahan 
baku dan bahan jadi di kawasan ASEAN, dan akan mendorong 
produsen memproduksi dan mendistribusikan barang yang 
berkualitas secara efisien. 
5. Sektor Jasa yang Terbuka 
Pengembangan sektor jasa dapat dibuka seluas-luasnya terutama 
Pariwisata, Kesehatan, Penerbangan, e-ASEAN, logistik. Jumlah 
tenaga kerja yang besar juga faktor potensial bagi Indonesia 
sebagai basis produksi. 
6. Aliran Modal 
Prospek perekonomian yang baik, kawasan yang menjanjikan 
untuk menjadi tujuan penanaman modal global. 
Sumber: Menuju ASEAN Economic Community 2015, Kementerian Perdagangan
Tantangan ASEAN Economic Community 
1. Laju Peningkatan Ekspor dan Impor 
Kinerja ekspor 2004-2008, Indonesia merupakan negera pengekspor ke-4 
setelah Singapura, Malaysia, dan Thailand serta pengimpor terbesar ke tiga 
setelah Singapura dan Malaysia. 
2. Laju Inflasi 
Laju inflasi Indonesia masih tergolong tinggi di ASEAN 
3. Dampak Negatif Arus Modal yang lebih bebas 
Pembalikan arus modal secara tiba-tiba (hot money) memberikan 
ketidakpastian dalam perekonomian, selain itu aliran modal yang lebih 
bebas memungkinkan modal terkonsentrasi di negara yang secara investasi 
paling menarik. 
4. Kesamaan Produk 
Kesamaan keunggulan komparatif kawasan ASEAN khususnya di sektor 
pertanian, produk karet, produk berbasis kayu, dan elektronik. 
Sumber: Menuju ASEAN Economic Community 2015, Kementerian Perdagangan
Tantangan ASEAN Economic Community (2) 
5. Daya Saing Sektor Prioritas Terintegrasi 
Indonesia memiliki keunggulan terbatas di sektor tekstil, 
elektronik, mineral, mesin-mesin, produk kimia, karet, dan 
kertas. 
6. Daya Saing SDM 
Kemampuan bersaing SDM Indonesia harus ditingkatkan 
secara formal maupun informal. Pada Global 
Competitiveness Index, Indonesia menduduki peringkat 
paling buncit di ASEAN dalam hal efisiensi pasar tenaga 
kerja, dan merupakan ancaman nyata akan membanjirnya 
tenaga kerja dari luar ke Indonesia pada saat AEC 
diberlakukan. 
Sumber: Menuju ASEAN Economic Community 2015, Kementerian Perdagangan
Dampak AEC 2015 bagi IKM 
• Membanjirnya produk-produk dari luar 
Indonesia yang mengancam produk-produk 
IKM Indonesia. 
• IKM akan menjadi solusi mengatasi 
pengangguran yang terjadi akibat diterapkannya 
AEC 2015. 
• Terbukanya pasar baru bagi produk-produk 
IKM dari Indonesia.
Industri Kecil dan Menengah dalam UU no. 3 tahun 2014 tentang Perindustrian 
Tujuan Pemberdayaan IKM 
(1) Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah melakukan pembangunan dan pemberdayaan Industri kecil dan Industri menengah untuk mewujudkan Industri kecil dan Industri 
menengah yang 
a. berdaya saing; 
b. berperan signifikan dalam penguatan struktur Industri nasional; 
c. berperan dalam pengentasan kemiskinan melalui perluasan kesempatan kerja; dan menghasilkan barang dan/atau Jasa Industri untuk diekspor. Pasal 72 ayat (1) 
(2) Untuk mewujudkan 
Industri kecil dan 
Industri menengah 
sebagaimana 
dimaksud pada ayat 
(1) dilakukan: 
a. perumusan 
kebijakan; 
b. penguatan 
kapasitas 
kelembagaan; dan 
c. pemberian fasilitas. 
Pasal 72 ayat (2) 
Dalam rangka merumuskan kebijakan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 72 ayat (2) huruf a, Menteri 
menetapkan prioritas pengembangan Industri kecil dan Industri menengah dengan mengacu paling sedikit 
kepada: 
a. sumber daya Industri daerah; 
b. penguatan dan pendalaman struktur Industri nasional; 
c. perkembangan ekonomi nasional dan global. Pasal 73 
(1) Penguatan kapasitas kelembagaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 72 ayat (2) huruf b paling 
sedikit dilakukan melalui: 
a. peningkatan kemampuan sentra, unit pelayanan teknis, 
tenaga penyuluh lapangan, serta konsultan Industri kecil dan Industri menengah; dan 
b. kerja sama dengan lembaga pendidikan, lembaga penelitian dan pengembangan, serta asosiasi 
Industri dan asosiasi profesi terkait. 
Pasal 74 ayat (1) 
(2) Pemerintah dan Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenangannya melaksanakan penguatan 
kapasitas kelembagaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1). 
Pasal 74 ayat (2) 
(1) Pemberian fasilitas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 72 ayat (2) huruf c diberikan dalam bentuk: 
a. peningkatan kompetensi sumber daya manusia dan sertifikasi kompetensi; 
b. bantuan dan bimbingan teknis;; 
c. bantuan Bahan Baku dan bahan penolong; 
d. bantuan mesin atau peralatan; 
e. pengembangan produk; 
f. bantuan pencegahan pencemaran lingkungan hidup untuk mewujudkan Industri Hijau; 
g. bantuan informasi pasar, promosi, dan pemasaran; 
h. akses pembiayaan, termasuk mengusahakan penyediaan modal awal bagi wirausaha baru; 
i. penyediaan Kawasan Industri untuk Industri kecil dan Industri menengah yang berpotensi 
mencemari lingkungan; dan/atau 
j. pengembangan, penguatan keterkaitan, dan hubungan kemitraan antara Industri kecil dengan 
Industri menengah, Industri kecil dengan Industri besar, dan Industri menengah dengan Industri 
besar, serta Industri kecil dan Industri menengah dengan sektor ekonomi lainnya dengan prinsip 
saling menguntungkan. 
Pasal 75 ayat (1) 
(2) Pemerintah dan Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenangannya melaksanakan pemberian fasilitas 
sebagaimana dimaksud pada ayat (1). 
Pasal 75 ayat (2) 
Ketentuan lebih lanjut 
mengenai pelaksanaan 
penguatan kapasitas 
kelembagaan 
sebagaimana dimaksud 
dalam Pasal 74 dan 
pemberian fasilitas 
sebagaimana dimaksud 
dalam Pasal 75 diatur 
dengan atau berdasarkan 
Peraturan Pemerintah. 
Pasal 76
Penguatan IKM menghadapi AEC 2015 
• Secara keseluruhan, seluruh ide dan program pengembangan IKM yang 
telah dimulai semenjak penetapan Perpres 28 tahun 2008 tentang 
kebijakan Industri nasional sudah cukup baik, namun belum optimal. 
• Belum optimalnya program ini disebabkan belum adanya peta panduan 
jangka panjang mengenai arah dan kebijakan industri nasional, terutama 
IKM. 
• Pengesahan UU Perindustrian yang baru diharapkan dapat memberikan 
solusi melalui perancangan Rencana Induk Pembangunan Industri 
Nasional (Bab III, pasal 8-11), yang akan membuat pengembangan Industri 
nasional menjadi lebih terarah. 
• Selain itu, Prioritas Pengembangan Industri Kecil dan Menengah yang 
ditetapkan oleh menteri dapat dijadikan pedoman mengenai fokus 
dukungan dan pembinaan untuk pelaku Industri Kecil dan Menengah.
Penguatan IKM menghadapi AEC 2015 (2) 
• Perlu diperkuat koordinasi antara lembaga pemerintah, institusi 
akademis, lembaga penelitian, dunia usaha. 
▫ Ketiga lembaga ini bekerja sama untuk menentukan peta panduan 
jangka panjang pengembangan IKM di Indonesia, selain itu dapat 
dilakukan pembagian tugas antara lain: 
Ditjen IKM, Kemenkop UKM memperkuat pelaku IKM dari sisi teknis 
SDM, kebijakan, dan pembiayaan. Kementerian Perdagangan dari sisi 
pemasaran produk. 
Dunia usaha (industri besar) menjadi konsumen produk IKM, bapak 
angkat, dan memberi masukan mengenai dukungan apa yang perlu 
diberikan dalam setiap fase usaha, mulai dari kecil, menengah, hingga 
sedang. 
Lembaga akademis dan atau lembaga penelitian melakukan penelitian 
dan pengembangan komoditas tertentu dan mendiseminasikan hasil 
pengetahuan tersebut kepada para pelaku industri kecil dan menengah. 
• Perkuatan Kapasitas Kelembagaan Bagi IKM ini telah diakomodir 
dalam UU Perindustrian pasal 74 ayat 1 dan 2.
Kesimpulan 
• ASEAN Economic Community tahun 2015 
memberikan peluang dan tantangan nyata kepada 
pelaku IKM di Indonesia. 
• UU Perindustrian yang baru pada dasarnya telah 
memberikan fondasi yang kuat mengenai apa yang 
harus dilakukan dan bagaimana cara untuk 
memperkuat sektor perindustrian di dalam negeri. 
• Peraturan Pemerintah sebagai turunan dari UU 
Perindustrian perlu segera disahkan untuk segera 
mengantisipasi pelaksanaan AEC 2015.

Contenu connexe

Tendances

Makalah Asean Ekonomi Comunity (AEC)
Makalah Asean Ekonomi Comunity (AEC)Makalah Asean Ekonomi Comunity (AEC)
Makalah Asean Ekonomi Comunity (AEC)Irvan Berutu
 
Peran Mahasiswa dalam Menghadapi AEC
Peran Mahasiswa dalam Menghadapi AECPeran Mahasiswa dalam Menghadapi AEC
Peran Mahasiswa dalam Menghadapi AECRasyeda Aufa
 
Strategi Indonesia dalam menghadapi AEC 2015
Strategi Indonesia dalam menghadapi AEC 2015Strategi Indonesia dalam menghadapi AEC 2015
Strategi Indonesia dalam menghadapi AEC 2015W.R. Putra
 
Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015: Tantangan Industri Keuangan, Pengembanga...
Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015: Tantangan Industri Keuangan, Pengembanga...Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015: Tantangan Industri Keuangan, Pengembanga...
Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015: Tantangan Industri Keuangan, Pengembanga...risaraihan
 
JURNAL PDP VOL 4 NO 2 Benny Agus Setiono Strategi Menyongsong Masyarakat Ekon...
JURNAL PDP VOL 4 NO 2 Benny Agus Setiono Strategi Menyongsong Masyarakat Ekon...JURNAL PDP VOL 4 NO 2 Benny Agus Setiono Strategi Menyongsong Masyarakat Ekon...
JURNAL PDP VOL 4 NO 2 Benny Agus Setiono Strategi Menyongsong Masyarakat Ekon...bennyagussetiono
 
Opportunites and Challenges AEC 2015
Opportunites and Challenges AEC 2015Opportunites and Challenges AEC 2015
Opportunites and Challenges AEC 2015Dede Putra Andika
 
Kebijakan Perdagangan Bebas-–-ASEAN-community-2015
Kebijakan Perdagangan Bebas-–-ASEAN-community-2015Kebijakan Perdagangan Bebas-–-ASEAN-community-2015
Kebijakan Perdagangan Bebas-–-ASEAN-community-2015Syafril Djaelani,SE, MM
 
Mengkaji pola strategi pengembangan umkm dalam menghadapi perdagangan bebas k...
Mengkaji pola strategi pengembangan umkm dalam menghadapi perdagangan bebas k...Mengkaji pola strategi pengembangan umkm dalam menghadapi perdagangan bebas k...
Mengkaji pola strategi pengembangan umkm dalam menghadapi perdagangan bebas k...Alief Setyanto
 
Peluang dan Tantangan UKM dalam MEA
Peluang dan Tantangan UKM dalam MEAPeluang dan Tantangan UKM dalam MEA
Peluang dan Tantangan UKM dalam MEAGalih Andrianto
 
Peran Aktif Pemerintah Dalam Upaya Merubah Budaya Masyarakat Indonesia Dari K...
Peran Aktif Pemerintah Dalam Upaya Merubah Budaya Masyarakat Indonesia Dari K...Peran Aktif Pemerintah Dalam Upaya Merubah Budaya Masyarakat Indonesia Dari K...
Peran Aktif Pemerintah Dalam Upaya Merubah Budaya Masyarakat Indonesia Dari K...Tegar Surya Putra, S.E
 
Persiapan Indonesia Dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)
Persiapan Indonesia Dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)Persiapan Indonesia Dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)
Persiapan Indonesia Dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)Joko DeCo
 
Dampak perdagangan bebas asean terhadap perekonomian indonesia
Dampak perdagangan bebas asean terhadap perekonomian indonesiaDampak perdagangan bebas asean terhadap perekonomian indonesia
Dampak perdagangan bebas asean terhadap perekonomian indonesiaYudi_udet
 
Peluang,tantangan dan resiko bagi indonesia dengan adanya masyarakat ekonomi ...
Peluang,tantangan dan resiko bagi indonesia dengan adanya masyarakat ekonomi ...Peluang,tantangan dan resiko bagi indonesia dengan adanya masyarakat ekonomi ...
Peluang,tantangan dan resiko bagi indonesia dengan adanya masyarakat ekonomi ...YuliaCahyani4
 
Urgensi Pendidikan Kewarganegaraan Sebagai Wadah Pengokohan Karakter Nasional...
Urgensi Pendidikan Kewarganegaraan Sebagai Wadah Pengokohan Karakter Nasional...Urgensi Pendidikan Kewarganegaraan Sebagai Wadah Pengokohan Karakter Nasional...
Urgensi Pendidikan Kewarganegaraan Sebagai Wadah Pengokohan Karakter Nasional...Mariske Myeke Tampi
 
Indonesia Futures Industry Prospect on AEC 2015
Indonesia Futures Industry Prospect on AEC 2015Indonesia Futures Industry Prospect on AEC 2015
Indonesia Futures Industry Prospect on AEC 2015Iwan Suryadi
 

Tendances (20)

Makalah Asean Ekonomi Comunity (AEC)
Makalah Asean Ekonomi Comunity (AEC)Makalah Asean Ekonomi Comunity (AEC)
Makalah Asean Ekonomi Comunity (AEC)
 
Peran Mahasiswa dalam Menghadapi AEC
Peran Mahasiswa dalam Menghadapi AECPeran Mahasiswa dalam Menghadapi AEC
Peran Mahasiswa dalam Menghadapi AEC
 
Strategi Indonesia dalam menghadapi AEC 2015
Strategi Indonesia dalam menghadapi AEC 2015Strategi Indonesia dalam menghadapi AEC 2015
Strategi Indonesia dalam menghadapi AEC 2015
 
Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015: Tantangan Industri Keuangan, Pengembanga...
Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015: Tantangan Industri Keuangan, Pengembanga...Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015: Tantangan Industri Keuangan, Pengembanga...
Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015: Tantangan Industri Keuangan, Pengembanga...
 
JURNAL PDP VOL 4 NO 2 Benny Agus Setiono Strategi Menyongsong Masyarakat Ekon...
JURNAL PDP VOL 4 NO 2 Benny Agus Setiono Strategi Menyongsong Masyarakat Ekon...JURNAL PDP VOL 4 NO 2 Benny Agus Setiono Strategi Menyongsong Masyarakat Ekon...
JURNAL PDP VOL 4 NO 2 Benny Agus Setiono Strategi Menyongsong Masyarakat Ekon...
 
Persiapan MEA 2015
Persiapan MEA 2015Persiapan MEA 2015
Persiapan MEA 2015
 
Opportunites and Challenges AEC 2015
Opportunites and Challenges AEC 2015Opportunites and Challenges AEC 2015
Opportunites and Challenges AEC 2015
 
Kebijakan Perdagangan Bebas-–-ASEAN-community-2015
Kebijakan Perdagangan Bebas-–-ASEAN-community-2015Kebijakan Perdagangan Bebas-–-ASEAN-community-2015
Kebijakan Perdagangan Bebas-–-ASEAN-community-2015
 
Mengkaji pola strategi pengembangan umkm dalam menghadapi perdagangan bebas k...
Mengkaji pola strategi pengembangan umkm dalam menghadapi perdagangan bebas k...Mengkaji pola strategi pengembangan umkm dalam menghadapi perdagangan bebas k...
Mengkaji pola strategi pengembangan umkm dalam menghadapi perdagangan bebas k...
 
Peluang dan Tantangan UKM dalam MEA
Peluang dan Tantangan UKM dalam MEAPeluang dan Tantangan UKM dalam MEA
Peluang dan Tantangan UKM dalam MEA
 
Peran Aktif Pemerintah Dalam Upaya Merubah Budaya Masyarakat Indonesia Dari K...
Peran Aktif Pemerintah Dalam Upaya Merubah Budaya Masyarakat Indonesia Dari K...Peran Aktif Pemerintah Dalam Upaya Merubah Budaya Masyarakat Indonesia Dari K...
Peran Aktif Pemerintah Dalam Upaya Merubah Budaya Masyarakat Indonesia Dari K...
 
Proses terbentuknya masyarakat ekonomi asean
Proses terbentuknya masyarakat ekonomi aseanProses terbentuknya masyarakat ekonomi asean
Proses terbentuknya masyarakat ekonomi asean
 
Persiapan Indonesia Dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)
Persiapan Indonesia Dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)Persiapan Indonesia Dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)
Persiapan Indonesia Dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)
 
Dampak perdagangan bebas asean terhadap perekonomian indonesia
Dampak perdagangan bebas asean terhadap perekonomian indonesiaDampak perdagangan bebas asean terhadap perekonomian indonesia
Dampak perdagangan bebas asean terhadap perekonomian indonesia
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Sos industri
Sos industriSos industri
Sos industri
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Peluang,tantangan dan resiko bagi indonesia dengan adanya masyarakat ekonomi ...
Peluang,tantangan dan resiko bagi indonesia dengan adanya masyarakat ekonomi ...Peluang,tantangan dan resiko bagi indonesia dengan adanya masyarakat ekonomi ...
Peluang,tantangan dan resiko bagi indonesia dengan adanya masyarakat ekonomi ...
 
Urgensi Pendidikan Kewarganegaraan Sebagai Wadah Pengokohan Karakter Nasional...
Urgensi Pendidikan Kewarganegaraan Sebagai Wadah Pengokohan Karakter Nasional...Urgensi Pendidikan Kewarganegaraan Sebagai Wadah Pengokohan Karakter Nasional...
Urgensi Pendidikan Kewarganegaraan Sebagai Wadah Pengokohan Karakter Nasional...
 
Indonesia Futures Industry Prospect on AEC 2015
Indonesia Futures Industry Prospect on AEC 2015Indonesia Futures Industry Prospect on AEC 2015
Indonesia Futures Industry Prospect on AEC 2015
 

En vedette

Program-program peningkatan daya saing IKM dalam menghadapi MEA 2015
Program-program peningkatan daya saing IKM dalam menghadapi MEA 2015Program-program peningkatan daya saing IKM dalam menghadapi MEA 2015
Program-program peningkatan daya saing IKM dalam menghadapi MEA 2015Kacung Abdullah
 
Tupoksi Ditjen IKM, Kementerian Perindustrian
Tupoksi Ditjen IKM, Kementerian PerindustrianTupoksi Ditjen IKM, Kementerian Perindustrian
Tupoksi Ditjen IKM, Kementerian PerindustrianKacung Abdullah
 
Informasi tambahan roadmap usaha mikro
Informasi tambahan roadmap usaha mikroInformasi tambahan roadmap usaha mikro
Informasi tambahan roadmap usaha mikrotalktoceo
 
Penyusunan IKM Unit Pelayanan Publik
Penyusunan IKM Unit Pelayanan PublikPenyusunan IKM Unit Pelayanan Publik
Penyusunan IKM Unit Pelayanan PublikTri Widodo W. UTOMO
 
Laporan Statistik: Kinerja Industri Indonesia 2014
Laporan Statistik: Kinerja Industri Indonesia 2014Laporan Statistik: Kinerja Industri Indonesia 2014
Laporan Statistik: Kinerja Industri Indonesia 2014PT Indo Analisis
 
Bonjour French Film Festival - Runner Up Young Spikes Indonesia 2013
Bonjour French Film Festival - Runner Up Young Spikes Indonesia 2013Bonjour French Film Festival - Runner Up Young Spikes Indonesia 2013
Bonjour French Film Festival - Runner Up Young Spikes Indonesia 2013teguhtriguna
 
MOVOX Mobile Application User Guide
MOVOX Mobile Application User GuideMOVOX Mobile Application User Guide
MOVOX Mobile Application User GuideMOVOX
 
Portfolio Maitelavado
Portfolio MaitelavadoPortfolio Maitelavado
Portfolio MaitelavadoMaite
 
Janice Hughes, Redshift, Preparing for change
Janice Hughes, Redshift, Preparing for changeJanice Hughes, Redshift, Preparing for change
Janice Hughes, Redshift, Preparing for changedcmsdigital
 
Customer data management - great tool for increasing sales
Customer data management - great tool for increasing salesCustomer data management - great tool for increasing sales
Customer data management - great tool for increasing salesМаксим Остархов
 
Alexey Kasatonov
Alexey KasatonovAlexey Kasatonov
Alexey Kasatonovprosvsports
 
Meningkatkan kemampuan koneksi matematis siswa dengan cps
Meningkatkan kemampuan koneksi matematis siswa dengan cpsMeningkatkan kemampuan koneksi matematis siswa dengan cps
Meningkatkan kemampuan koneksi matematis siswa dengan cpsMadunforyou Madunforyou
 
Sistemas De ComunicacióN 2.0
Sistemas De ComunicacióN 2.0Sistemas De ComunicacióN 2.0
Sistemas De ComunicacióN 2.0Montse Puig
 
Perrilaku terpuji
Perrilaku terpujiPerrilaku terpuji
Perrilaku terpujiyaniajhaa34
 
Carpeta comercial Feria del Mueble y la Decoración 2016
Carpeta comercial Feria del Mueble y la Decoración 2016Carpeta comercial Feria del Mueble y la Decoración 2016
Carpeta comercial Feria del Mueble y la Decoración 2016FERIA BADAJOZ IFEBA
 

En vedette (20)

Program-program peningkatan daya saing IKM dalam menghadapi MEA 2015
Program-program peningkatan daya saing IKM dalam menghadapi MEA 2015Program-program peningkatan daya saing IKM dalam menghadapi MEA 2015
Program-program peningkatan daya saing IKM dalam menghadapi MEA 2015
 
Tupoksi Ditjen IKM, Kementerian Perindustrian
Tupoksi Ditjen IKM, Kementerian PerindustrianTupoksi Ditjen IKM, Kementerian Perindustrian
Tupoksi Ditjen IKM, Kementerian Perindustrian
 
Informasi tambahan roadmap usaha mikro
Informasi tambahan roadmap usaha mikroInformasi tambahan roadmap usaha mikro
Informasi tambahan roadmap usaha mikro
 
Penyusunan IKM Unit Pelayanan Publik
Penyusunan IKM Unit Pelayanan PublikPenyusunan IKM Unit Pelayanan Publik
Penyusunan IKM Unit Pelayanan Publik
 
Laporan Statistik: Kinerja Industri Indonesia 2014
Laporan Statistik: Kinerja Industri Indonesia 2014Laporan Statistik: Kinerja Industri Indonesia 2014
Laporan Statistik: Kinerja Industri Indonesia 2014
 
Career
CareerCareer
Career
 
Bonjour French Film Festival - Runner Up Young Spikes Indonesia 2013
Bonjour French Film Festival - Runner Up Young Spikes Indonesia 2013Bonjour French Film Festival - Runner Up Young Spikes Indonesia 2013
Bonjour French Film Festival - Runner Up Young Spikes Indonesia 2013
 
Digital Marketing
Digital MarketingDigital Marketing
Digital Marketing
 
MOVOX Mobile Application User Guide
MOVOX Mobile Application User GuideMOVOX Mobile Application User Guide
MOVOX Mobile Application User Guide
 
Portfolio Maitelavado
Portfolio MaitelavadoPortfolio Maitelavado
Portfolio Maitelavado
 
Alaa Bebars
Alaa BebarsAlaa Bebars
Alaa Bebars
 
Janice Hughes, Redshift, Preparing for change
Janice Hughes, Redshift, Preparing for changeJanice Hughes, Redshift, Preparing for change
Janice Hughes, Redshift, Preparing for change
 
Pingpong(1)
Pingpong(1)Pingpong(1)
Pingpong(1)
 
Customer data management - great tool for increasing sales
Customer data management - great tool for increasing salesCustomer data management - great tool for increasing sales
Customer data management - great tool for increasing sales
 
Alexey Kasatonov
Alexey KasatonovAlexey Kasatonov
Alexey Kasatonov
 
Meningkatkan kemampuan koneksi matematis siswa dengan cps
Meningkatkan kemampuan koneksi matematis siswa dengan cpsMeningkatkan kemampuan koneksi matematis siswa dengan cps
Meningkatkan kemampuan koneksi matematis siswa dengan cps
 
Sistemas De ComunicacióN 2.0
Sistemas De ComunicacióN 2.0Sistemas De ComunicacióN 2.0
Sistemas De ComunicacióN 2.0
 
Caching By Nyros Developer
Caching By Nyros DeveloperCaching By Nyros Developer
Caching By Nyros Developer
 
Perrilaku terpuji
Perrilaku terpujiPerrilaku terpuji
Perrilaku terpuji
 
Carpeta comercial Feria del Mueble y la Decoración 2016
Carpeta comercial Feria del Mueble y la Decoración 2016Carpeta comercial Feria del Mueble y la Decoración 2016
Carpeta comercial Feria del Mueble y la Decoración 2016
 

Similaire à Presentasi AEC 2015 dan IKM

Sandingan visi 2030 dan roadmap nasional KIN
Sandingan visi 2030 dan roadmap nasional KINSandingan visi 2030 dan roadmap nasional KIN
Sandingan visi 2030 dan roadmap nasional KINpnsbeneran
 
Ekonomi Digital di Indonesia 2016 - 2019
Ekonomi Digital di Indonesia 2016 - 2019Ekonomi Digital di Indonesia 2016 - 2019
Ekonomi Digital di Indonesia 2016 - 2019Bari Arijono
 
Program dan Kegiatan Kementerian Perindustrian Tahun 2020
Program dan Kegiatan Kementerian Perindustrian Tahun 2020Program dan Kegiatan Kementerian Perindustrian Tahun 2020
Program dan Kegiatan Kementerian Perindustrian Tahun 2020Aa Renovit
 
Pertemuan 11 industrialisasi dan perkembangan sektor industry
Pertemuan 11 industrialisasi dan perkembangan sektor industryPertemuan 11 industrialisasi dan perkembangan sektor industry
Pertemuan 11 industrialisasi dan perkembangan sektor industrymariatul qibtiyah
 
Groedu outlook perekonomian indonesia 2019
Groedu   outlook perekonomian indonesia 2019Groedu   outlook perekonomian indonesia 2019
Groedu outlook perekonomian indonesia 2019Frans Royan
 
Layout 2020 ARTU.pdf
Layout 2020 ARTU.pdfLayout 2020 ARTU.pdf
Layout 2020 ARTU.pdfmervin48
 
wirausaha 2023 untuk pemula dan lulus sekolah.pptx
wirausaha 2023 untuk pemula dan lulus sekolah.pptxwirausaha 2023 untuk pemula dan lulus sekolah.pptx
wirausaha 2023 untuk pemula dan lulus sekolah.pptxSuwondoMr
 
syarat-syarat umum untuk perkembangan ekonomi
syarat-syarat umum untuk perkembangan ekonomisyarat-syarat umum untuk perkembangan ekonomi
syarat-syarat umum untuk perkembangan ekonomiyuniar putri
 
Pelan induk perindustrian ke 3 2006 2020
Pelan induk perindustrian ke 3 2006 2020Pelan induk perindustrian ke 3 2006 2020
Pelan induk perindustrian ke 3 2006 2020Pa3STPM
 
Bahan paparan-umm
Bahan paparan-ummBahan paparan-umm
Bahan paparan-ummjecky kea
 
Workshop Perlindungan Konsumen Era Digital edit 2-converted.pptx
Workshop Perlindungan Konsumen Era Digital edit 2-converted.pptxWorkshop Perlindungan Konsumen Era Digital edit 2-converted.pptx
Workshop Perlindungan Konsumen Era Digital edit 2-converted.pptxAsdep4Ppdntu
 
Peta-Jalan-NDC-sektor-energi-dalam-RPJMN-2020-2024-rev-2.pptx
Peta-Jalan-NDC-sektor-energi-dalam-RPJMN-2020-2024-rev-2.pptxPeta-Jalan-NDC-sektor-energi-dalam-RPJMN-2020-2024-rev-2.pptx
Peta-Jalan-NDC-sektor-energi-dalam-RPJMN-2020-2024-rev-2.pptxDimasDimas25774
 
Renja kemenperin 2018 versi buku
Renja kemenperin 2018   versi bukuRenja kemenperin 2018   versi buku
Renja kemenperin 2018 versi bukubudiyantoSilaban
 

Similaire à Presentasi AEC 2015 dan IKM (20)

MEA
MEAMEA
MEA
 
Sandingan visi 2030 dan roadmap nasional KIN
Sandingan visi 2030 dan roadmap nasional KINSandingan visi 2030 dan roadmap nasional KIN
Sandingan visi 2030 dan roadmap nasional KIN
 
Arah kebijakan apbn tahun 2020
Arah kebijakan apbn tahun 2020Arah kebijakan apbn tahun 2020
Arah kebijakan apbn tahun 2020
 
Ekonomi Digital di Indonesia 2016 - 2019
Ekonomi Digital di Indonesia 2016 - 2019Ekonomi Digital di Indonesia 2016 - 2019
Ekonomi Digital di Indonesia 2016 - 2019
 
He
HeHe
He
 
Program dan Kegiatan Kementerian Perindustrian Tahun 2020
Program dan Kegiatan Kementerian Perindustrian Tahun 2020Program dan Kegiatan Kementerian Perindustrian Tahun 2020
Program dan Kegiatan Kementerian Perindustrian Tahun 2020
 
Pertemuan 11 industrialisasi dan perkembangan sektor industry
Pertemuan 11 industrialisasi dan perkembangan sektor industryPertemuan 11 industrialisasi dan perkembangan sektor industry
Pertemuan 11 industrialisasi dan perkembangan sektor industry
 
Indonesia Economic Outlook - July 2019
Indonesia Economic Outlook - July 2019Indonesia Economic Outlook - July 2019
Indonesia Economic Outlook - July 2019
 
Groedu outlook perekonomian indonesia 2019
Groedu   outlook perekonomian indonesia 2019Groedu   outlook perekonomian indonesia 2019
Groedu outlook perekonomian indonesia 2019
 
Layout 2020 ARTU.pdf
Layout 2020 ARTU.pdfLayout 2020 ARTU.pdf
Layout 2020 ARTU.pdf
 
Paparan makasar 1
Paparan makasar 1Paparan makasar 1
Paparan makasar 1
 
wirausaha 2023 untuk pemula dan lulus sekolah.pptx
wirausaha 2023 untuk pemula dan lulus sekolah.pptxwirausaha 2023 untuk pemula dan lulus sekolah.pptx
wirausaha 2023 untuk pemula dan lulus sekolah.pptx
 
syarat-syarat umum untuk perkembangan ekonomi
syarat-syarat umum untuk perkembangan ekonomisyarat-syarat umum untuk perkembangan ekonomi
syarat-syarat umum untuk perkembangan ekonomi
 
Pelan induk perindustrian ke 3 2006 2020
Pelan induk perindustrian ke 3 2006 2020Pelan induk perindustrian ke 3 2006 2020
Pelan induk perindustrian ke 3 2006 2020
 
Bahan paparan-umm
Bahan paparan-ummBahan paparan-umm
Bahan paparan-umm
 
Workshop Perlindungan Konsumen Era Digital edit 2-converted.pptx
Workshop Perlindungan Konsumen Era Digital edit 2-converted.pptxWorkshop Perlindungan Konsumen Era Digital edit 2-converted.pptx
Workshop Perlindungan Konsumen Era Digital edit 2-converted.pptx
 
Peta-Jalan-NDC-sektor-energi-dalam-RPJMN-2020-2024-rev-2.pptx
Peta-Jalan-NDC-sektor-energi-dalam-RPJMN-2020-2024-rev-2.pptxPeta-Jalan-NDC-sektor-energi-dalam-RPJMN-2020-2024-rev-2.pptx
Peta-Jalan-NDC-sektor-energi-dalam-RPJMN-2020-2024-rev-2.pptx
 
ON TRACK TO ASEAN COMMUNITY 2015
ON TRACK TO ASEAN COMMUNITY 2015ON TRACK TO ASEAN COMMUNITY 2015
ON TRACK TO ASEAN COMMUNITY 2015
 
Renja kemenperin 2018 versi buku
Renja kemenperin 2018   versi bukuRenja kemenperin 2018   versi buku
Renja kemenperin 2018 versi buku
 
MEA
MEAMEA
MEA
 

Plus de Kacung Abdullah

Kriteria Usaha Mikro, Kecil dan Menengah -PP 7 tahun 2021
Kriteria Usaha Mikro, Kecil dan Menengah -PP 7 tahun 2021Kriteria Usaha Mikro, Kecil dan Menengah -PP 7 tahun 2021
Kriteria Usaha Mikro, Kecil dan Menengah -PP 7 tahun 2021Kacung Abdullah
 
PERMENPANRB NOMOR 77 TAHUN 2012 TENTANG PENYETARAAN JABATAN FUNGSIONAL PENGEL...
PERMENPANRB NOMOR 77 TAHUN 2012 TENTANG PENYETARAAN JABATAN FUNGSIONAL PENGEL...PERMENPANRB NOMOR 77 TAHUN 2012 TENTANG PENYETARAAN JABATAN FUNGSIONAL PENGEL...
PERMENPANRB NOMOR 77 TAHUN 2012 TENTANG PENYETARAAN JABATAN FUNGSIONAL PENGEL...Kacung Abdullah
 
PERMEN PANRB 28 TAHUN 2019 PENYETARAAN JABATAN ADMINISTRASI KE DALAM JABATAN ...
PERMEN PANRB 28 TAHUN 2019 PENYETARAAN JABATAN ADMINISTRASI KE DALAM JABATAN ...PERMEN PANRB 28 TAHUN 2019 PENYETARAAN JABATAN ADMINISTRASI KE DALAM JABATAN ...
PERMEN PANRB 28 TAHUN 2019 PENYETARAAN JABATAN ADMINISTRASI KE DALAM JABATAN ...Kacung Abdullah
 
Pembahasan Implementasi Revolusi Industri Baru (Industry 4.0) di Indonesia
Pembahasan Implementasi Revolusi Industri Baru (Industry 4.0) di IndonesiaPembahasan Implementasi Revolusi Industri Baru (Industry 4.0) di Indonesia
Pembahasan Implementasi Revolusi Industri Baru (Industry 4.0) di IndonesiaKacung Abdullah
 
Cara penyusunan dan penetapan HPS Pengdadaan Barang dan Jasa Pemerintah
Cara penyusunan dan penetapan HPS Pengdadaan Barang dan Jasa PemerintahCara penyusunan dan penetapan HPS Pengdadaan Barang dan Jasa Pemerintah
Cara penyusunan dan penetapan HPS Pengdadaan Barang dan Jasa PemerintahKacung Abdullah
 
Klasifikasi Industri Kecil, Menengah dan Besar berdasarkan Permenperin No. 64...
Klasifikasi Industri Kecil, Menengah dan Besar berdasarkan Permenperin No. 64...Klasifikasi Industri Kecil, Menengah dan Besar berdasarkan Permenperin No. 64...
Klasifikasi Industri Kecil, Menengah dan Besar berdasarkan Permenperin No. 64...Kacung Abdullah
 
Chapter 6, Training Evaluation
Chapter 6, Training Evaluation Chapter 6, Training Evaluation
Chapter 6, Training Evaluation Kacung Abdullah
 
Pengertian value dan contohnya dalam organisasi
Pengertian value dan contohnya dalam organisasiPengertian value dan contohnya dalam organisasi
Pengertian value dan contohnya dalam organisasiKacung Abdullah
 
Persfektif dalam organisasi
Persfektif dalam organisasiPersfektif dalam organisasi
Persfektif dalam organisasiKacung Abdullah
 
Capital Structure & Leverage
Capital Structure & Leverage Capital Structure & Leverage
Capital Structure & Leverage Kacung Abdullah
 
Analisis dan penyajian data
Analisis dan penyajian dataAnalisis dan penyajian data
Analisis dan penyajian dataKacung Abdullah
 
Strategic Human Resorce Management
Strategic Human Resorce ManagementStrategic Human Resorce Management
Strategic Human Resorce ManagementKacung Abdullah
 
Hukum perjanjian (Hukum Kontrak)
Hukum perjanjian (Hukum Kontrak)Hukum perjanjian (Hukum Kontrak)
Hukum perjanjian (Hukum Kontrak)Kacung Abdullah
 
Perumusan Strategi : Analisis Situasi dan Strategi Bisnis
Perumusan Strategi : Analisis Situasi dan Strategi BisnisPerumusan Strategi : Analisis Situasi dan Strategi Bisnis
Perumusan Strategi : Analisis Situasi dan Strategi BisnisKacung Abdullah
 
Defining Marketing for the 21st Century
Defining Marketing for the 21st CenturyDefining Marketing for the 21st Century
Defining Marketing for the 21st CenturyKacung Abdullah
 

Plus de Kacung Abdullah (20)

Kriteria Usaha Mikro, Kecil dan Menengah -PP 7 tahun 2021
Kriteria Usaha Mikro, Kecil dan Menengah -PP 7 tahun 2021Kriteria Usaha Mikro, Kecil dan Menengah -PP 7 tahun 2021
Kriteria Usaha Mikro, Kecil dan Menengah -PP 7 tahun 2021
 
PERMENPANRB NOMOR 77 TAHUN 2012 TENTANG PENYETARAAN JABATAN FUNGSIONAL PENGEL...
PERMENPANRB NOMOR 77 TAHUN 2012 TENTANG PENYETARAAN JABATAN FUNGSIONAL PENGEL...PERMENPANRB NOMOR 77 TAHUN 2012 TENTANG PENYETARAAN JABATAN FUNGSIONAL PENGEL...
PERMENPANRB NOMOR 77 TAHUN 2012 TENTANG PENYETARAAN JABATAN FUNGSIONAL PENGEL...
 
PERMEN PANRB 28 TAHUN 2019 PENYETARAAN JABATAN ADMINISTRASI KE DALAM JABATAN ...
PERMEN PANRB 28 TAHUN 2019 PENYETARAAN JABATAN ADMINISTRASI KE DALAM JABATAN ...PERMEN PANRB 28 TAHUN 2019 PENYETARAAN JABATAN ADMINISTRASI KE DALAM JABATAN ...
PERMEN PANRB 28 TAHUN 2019 PENYETARAAN JABATAN ADMINISTRASI KE DALAM JABATAN ...
 
Pembahasan Implementasi Revolusi Industri Baru (Industry 4.0) di Indonesia
Pembahasan Implementasi Revolusi Industri Baru (Industry 4.0) di IndonesiaPembahasan Implementasi Revolusi Industri Baru (Industry 4.0) di Indonesia
Pembahasan Implementasi Revolusi Industri Baru (Industry 4.0) di Indonesia
 
Cara penyusunan dan penetapan HPS Pengdadaan Barang dan Jasa Pemerintah
Cara penyusunan dan penetapan HPS Pengdadaan Barang dan Jasa PemerintahCara penyusunan dan penetapan HPS Pengdadaan Barang dan Jasa Pemerintah
Cara penyusunan dan penetapan HPS Pengdadaan Barang dan Jasa Pemerintah
 
Klasifikasi Industri Kecil, Menengah dan Besar berdasarkan Permenperin No. 64...
Klasifikasi Industri Kecil, Menengah dan Besar berdasarkan Permenperin No. 64...Klasifikasi Industri Kecil, Menengah dan Besar berdasarkan Permenperin No. 64...
Klasifikasi Industri Kecil, Menengah dan Besar berdasarkan Permenperin No. 64...
 
Chapter 6, Training Evaluation
Chapter 6, Training Evaluation Chapter 6, Training Evaluation
Chapter 6, Training Evaluation
 
Pengertian value dan contohnya dalam organisasi
Pengertian value dan contohnya dalam organisasiPengertian value dan contohnya dalam organisasi
Pengertian value dan contohnya dalam organisasi
 
Organization life cycle
Organization life cycleOrganization life cycle
Organization life cycle
 
Persfektif dalam organisasi
Persfektif dalam organisasiPersfektif dalam organisasi
Persfektif dalam organisasi
 
21 core competencies
21 core competencies21 core competencies
21 core competencies
 
Pendanaan/Modal
Pendanaan/ModalPendanaan/Modal
Pendanaan/Modal
 
Capital Structure & Leverage
Capital Structure & Leverage Capital Structure & Leverage
Capital Structure & Leverage
 
Working Capital
Working CapitalWorking Capital
Working Capital
 
Analisis dan penyajian data
Analisis dan penyajian dataAnalisis dan penyajian data
Analisis dan penyajian data
 
Strategic Human Resorce Management
Strategic Human Resorce ManagementStrategic Human Resorce Management
Strategic Human Resorce Management
 
Hukum perjanjian (Hukum Kontrak)
Hukum perjanjian (Hukum Kontrak)Hukum perjanjian (Hukum Kontrak)
Hukum perjanjian (Hukum Kontrak)
 
Perumusan Strategi : Analisis Situasi dan Strategi Bisnis
Perumusan Strategi : Analisis Situasi dan Strategi BisnisPerumusan Strategi : Analisis Situasi dan Strategi Bisnis
Perumusan Strategi : Analisis Situasi dan Strategi Bisnis
 
KBLI 2015
KBLI 2015KBLI 2015
KBLI 2015
 
Defining Marketing for the 21st Century
Defining Marketing for the 21st CenturyDefining Marketing for the 21st Century
Defining Marketing for the 21st Century
 

Presentasi AEC 2015 dan IKM

  • 1. ASEAN Economic Community dan Pemberdayaan Industri Kecil dan Menengah Disampaikan oleh : Tim Presentasi Ditjen IKM Wilayah I
  • 2. • Kriteria Usaha Kecil yaitu : a) memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau b) memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah). Pasal 6 ayat (2) • Kriteria Usaha Menengah yaitu : a) memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp10.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau b) memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah). Pasal 6 ayat (3) Definisi Industri Kecil dan Menengah UU no. 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah • Kriteria Usaha Kecil memiliki 5 – 19 orang tenaga kerja • Kriteria Usaha Menengah memiliki 20 – 99 orang tenaga kerja Badan Pusat Statistik Berdasarkan jumlah tenaga kerja
  • 3. Kondisi Industri Kecil dan Menengah Indonesia Penyebaran Unit Usaha Jawa Luar Jawa 70% 30% Perkembangan dari tahun 2010-2012 2010 2011 2012 2,758,222 3,003,995 3,234,769 Unit Usaha (unit) 6,833,456 6,906,177 8,043,645 Tenaga Kerja (orang) 295,515 313,236 443,304 Nilai Produksi (Milyar Rupiah) (963,383) (2,271,386) Sumber : Badan Pusat Statistik
  • 4. Ekspor Industri Kecil dan Menengah Kontribusi ekspor IKM terhadap ekspor industri nasional pada tahun 2010 – 2013 98,015 122,188 116,145 113,030 15,511 16,577 17,590 18,602 2010 2011 2012 2013 Ekspor IKM Ekspor Industri Nasional *) dalam juta US$ 15.83 % 13.57 % 15.14 % 16.46% Persentase terhadap ekspor industri nasional Sumber : Badan Pusat Statistik
  • 5. Produk Domestik Bruto Industri Kecil dan Menengah Kontribusi PDB IKM terhadap PDB industri pada tahun 2010 – 2013 549.8 576.0 598.6 186.5 193.8 203.4 212.9 621.2 2010 2011 2012 2013 PDB IKM PDB Industri *) dalam triliun rupiah 33.91 % 33.65% 33.97 % 34.27% Persentase terhadap PDB industri Sumber : Badan Pusat Statistik
  • 6. ASEAN Economic Community 2015 Pada KTT ASEAN ke-9 di Bali, Indonesia tahun 2003, menyepakati pembentukan komunitas ASEAN, salah satunya dalam bidang Ekonomi (ASEAN Economic Community). Untuk pembentukan AEC pada tahun 2015, ASEAN menyepakati perwujudannya diarahkan pada integrasi ekonomi kawasan yang implementasinya mengacu pada AEC Blueprint. 4 pilar utama AEC : 1. Menjadi pasar tunggal dan berbasis produksi tunggal 2. Kawasan dengan daya saing ekonomi tinggi 3. Kawasan dengan pngembangan ekonomi yang merata 4. Kawasan yang terintegrasi penuh dengan perekonomian global Tentang kesiapan menghadapi AEC 2015, Indonesia berada di urutan 5 dari 10 negara ASEAN menurut World Economic Forum diukur dari 12 pilar pendukung perekonomian negara. Sumber : The Global Competitives Index 2013-2014
  • 7. Peluang ASEAN Economic Community 2015 1. Manfaat Integrasi Ekonomi Pembukaan dan pembentukan pasar yang lebih besar, dorongan peningkatan efisiensi dan daya saing, pembukaan penyerapan tenaga kerja di kawasan ASEAN akan meningkatkan kesejahteraan seluruh negara di kawasan. 2. Pasar Potensial Dunia Kawasan ASEAN merupakan kawasan dengan jumlah penduduk terbesar no. 3 di dunia setelah Cina dan India 3. Negara Pengekspor Negara-negara di ASEAN merupakan negara pengekspor komoditas baik berbasis SDA maupun SDM 4. Negara Tujuan Investor Pasar yang cukup besar dan posisi sebagai basis produksi merupakan faktor pendukung ASEAN sebagai kawasan yang menarik bagi investor. Sumber: Menuju ASEAN Economic Community 2015, Kementerian Perdagangan
  • 8. Peluang ASEAN Economic Community 2015 (2) 4. Daya Saing Liberalisasi perdagangan akan menjamin kelancaran arus bahan baku dan bahan jadi di kawasan ASEAN, dan akan mendorong produsen memproduksi dan mendistribusikan barang yang berkualitas secara efisien. 5. Sektor Jasa yang Terbuka Pengembangan sektor jasa dapat dibuka seluas-luasnya terutama Pariwisata, Kesehatan, Penerbangan, e-ASEAN, logistik. Jumlah tenaga kerja yang besar juga faktor potensial bagi Indonesia sebagai basis produksi. 6. Aliran Modal Prospek perekonomian yang baik, kawasan yang menjanjikan untuk menjadi tujuan penanaman modal global. Sumber: Menuju ASEAN Economic Community 2015, Kementerian Perdagangan
  • 9. Tantangan ASEAN Economic Community 1. Laju Peningkatan Ekspor dan Impor Kinerja ekspor 2004-2008, Indonesia merupakan negera pengekspor ke-4 setelah Singapura, Malaysia, dan Thailand serta pengimpor terbesar ke tiga setelah Singapura dan Malaysia. 2. Laju Inflasi Laju inflasi Indonesia masih tergolong tinggi di ASEAN 3. Dampak Negatif Arus Modal yang lebih bebas Pembalikan arus modal secara tiba-tiba (hot money) memberikan ketidakpastian dalam perekonomian, selain itu aliran modal yang lebih bebas memungkinkan modal terkonsentrasi di negara yang secara investasi paling menarik. 4. Kesamaan Produk Kesamaan keunggulan komparatif kawasan ASEAN khususnya di sektor pertanian, produk karet, produk berbasis kayu, dan elektronik. Sumber: Menuju ASEAN Economic Community 2015, Kementerian Perdagangan
  • 10. Tantangan ASEAN Economic Community (2) 5. Daya Saing Sektor Prioritas Terintegrasi Indonesia memiliki keunggulan terbatas di sektor tekstil, elektronik, mineral, mesin-mesin, produk kimia, karet, dan kertas. 6. Daya Saing SDM Kemampuan bersaing SDM Indonesia harus ditingkatkan secara formal maupun informal. Pada Global Competitiveness Index, Indonesia menduduki peringkat paling buncit di ASEAN dalam hal efisiensi pasar tenaga kerja, dan merupakan ancaman nyata akan membanjirnya tenaga kerja dari luar ke Indonesia pada saat AEC diberlakukan. Sumber: Menuju ASEAN Economic Community 2015, Kementerian Perdagangan
  • 11. Dampak AEC 2015 bagi IKM • Membanjirnya produk-produk dari luar Indonesia yang mengancam produk-produk IKM Indonesia. • IKM akan menjadi solusi mengatasi pengangguran yang terjadi akibat diterapkannya AEC 2015. • Terbukanya pasar baru bagi produk-produk IKM dari Indonesia.
  • 12. Industri Kecil dan Menengah dalam UU no. 3 tahun 2014 tentang Perindustrian Tujuan Pemberdayaan IKM (1) Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah melakukan pembangunan dan pemberdayaan Industri kecil dan Industri menengah untuk mewujudkan Industri kecil dan Industri menengah yang a. berdaya saing; b. berperan signifikan dalam penguatan struktur Industri nasional; c. berperan dalam pengentasan kemiskinan melalui perluasan kesempatan kerja; dan menghasilkan barang dan/atau Jasa Industri untuk diekspor. Pasal 72 ayat (1) (2) Untuk mewujudkan Industri kecil dan Industri menengah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan: a. perumusan kebijakan; b. penguatan kapasitas kelembagaan; dan c. pemberian fasilitas. Pasal 72 ayat (2) Dalam rangka merumuskan kebijakan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 72 ayat (2) huruf a, Menteri menetapkan prioritas pengembangan Industri kecil dan Industri menengah dengan mengacu paling sedikit kepada: a. sumber daya Industri daerah; b. penguatan dan pendalaman struktur Industri nasional; c. perkembangan ekonomi nasional dan global. Pasal 73 (1) Penguatan kapasitas kelembagaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 72 ayat (2) huruf b paling sedikit dilakukan melalui: a. peningkatan kemampuan sentra, unit pelayanan teknis, tenaga penyuluh lapangan, serta konsultan Industri kecil dan Industri menengah; dan b. kerja sama dengan lembaga pendidikan, lembaga penelitian dan pengembangan, serta asosiasi Industri dan asosiasi profesi terkait. Pasal 74 ayat (1) (2) Pemerintah dan Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenangannya melaksanakan penguatan kapasitas kelembagaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1). Pasal 74 ayat (2) (1) Pemberian fasilitas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 72 ayat (2) huruf c diberikan dalam bentuk: a. peningkatan kompetensi sumber daya manusia dan sertifikasi kompetensi; b. bantuan dan bimbingan teknis;; c. bantuan Bahan Baku dan bahan penolong; d. bantuan mesin atau peralatan; e. pengembangan produk; f. bantuan pencegahan pencemaran lingkungan hidup untuk mewujudkan Industri Hijau; g. bantuan informasi pasar, promosi, dan pemasaran; h. akses pembiayaan, termasuk mengusahakan penyediaan modal awal bagi wirausaha baru; i. penyediaan Kawasan Industri untuk Industri kecil dan Industri menengah yang berpotensi mencemari lingkungan; dan/atau j. pengembangan, penguatan keterkaitan, dan hubungan kemitraan antara Industri kecil dengan Industri menengah, Industri kecil dengan Industri besar, dan Industri menengah dengan Industri besar, serta Industri kecil dan Industri menengah dengan sektor ekonomi lainnya dengan prinsip saling menguntungkan. Pasal 75 ayat (1) (2) Pemerintah dan Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenangannya melaksanakan pemberian fasilitas sebagaimana dimaksud pada ayat (1). Pasal 75 ayat (2) Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan penguatan kapasitas kelembagaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 74 dan pemberian fasilitas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 75 diatur dengan atau berdasarkan Peraturan Pemerintah. Pasal 76
  • 13. Penguatan IKM menghadapi AEC 2015 • Secara keseluruhan, seluruh ide dan program pengembangan IKM yang telah dimulai semenjak penetapan Perpres 28 tahun 2008 tentang kebijakan Industri nasional sudah cukup baik, namun belum optimal. • Belum optimalnya program ini disebabkan belum adanya peta panduan jangka panjang mengenai arah dan kebijakan industri nasional, terutama IKM. • Pengesahan UU Perindustrian yang baru diharapkan dapat memberikan solusi melalui perancangan Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (Bab III, pasal 8-11), yang akan membuat pengembangan Industri nasional menjadi lebih terarah. • Selain itu, Prioritas Pengembangan Industri Kecil dan Menengah yang ditetapkan oleh menteri dapat dijadikan pedoman mengenai fokus dukungan dan pembinaan untuk pelaku Industri Kecil dan Menengah.
  • 14. Penguatan IKM menghadapi AEC 2015 (2) • Perlu diperkuat koordinasi antara lembaga pemerintah, institusi akademis, lembaga penelitian, dunia usaha. ▫ Ketiga lembaga ini bekerja sama untuk menentukan peta panduan jangka panjang pengembangan IKM di Indonesia, selain itu dapat dilakukan pembagian tugas antara lain: Ditjen IKM, Kemenkop UKM memperkuat pelaku IKM dari sisi teknis SDM, kebijakan, dan pembiayaan. Kementerian Perdagangan dari sisi pemasaran produk. Dunia usaha (industri besar) menjadi konsumen produk IKM, bapak angkat, dan memberi masukan mengenai dukungan apa yang perlu diberikan dalam setiap fase usaha, mulai dari kecil, menengah, hingga sedang. Lembaga akademis dan atau lembaga penelitian melakukan penelitian dan pengembangan komoditas tertentu dan mendiseminasikan hasil pengetahuan tersebut kepada para pelaku industri kecil dan menengah. • Perkuatan Kapasitas Kelembagaan Bagi IKM ini telah diakomodir dalam UU Perindustrian pasal 74 ayat 1 dan 2.
  • 15. Kesimpulan • ASEAN Economic Community tahun 2015 memberikan peluang dan tantangan nyata kepada pelaku IKM di Indonesia. • UU Perindustrian yang baru pada dasarnya telah memberikan fondasi yang kuat mengenai apa yang harus dilakukan dan bagaimana cara untuk memperkuat sektor perindustrian di dalam negeri. • Peraturan Pemerintah sebagai turunan dari UU Perindustrian perlu segera disahkan untuk segera mengantisipasi pelaksanaan AEC 2015.