SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  13
Télécharger pour lire hors ligne
Tujuh Puluh Masalah Seputar Puasa
﴿‫ﺳﺒﻌﻮ‬‫ﻟﺼﻴﺎ‬ ‫ﻲﻓ‬ ‫ﻣﺴﺄﻟﺔ‬﴾
[ Indonesia – Indonesian – ]n‫ﻧﻴ‬ ‫ﻧﺪ‬
Muhammad Shaleh al-Munajid
Terjemah : Syafar Abu Difa
Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad
2010 - 1431
٢
﴿‫ﺳﺒﻌﻮ‬‫ﻟﺼﻴﺎ‬ ‫ﻲﻓ‬ ‫ﻣﺴﺄﻟﺔ‬﴾
»‫ﻧﻴﺴﻴﺔ‬ ‫ﻹﻧﺪ‬ ‫ﺑﺎﻟﻠﻐﺔ‬«
‫ﺤﻣﻤﺪ‬‫ﻤﻟﻨﺠﺪ‬ ‫ﺻﺎﻟﺢ‬
‫ﺗﺮﻤﺟﺔ‬:‫ﻓﺎ‬ ‫ﺑﻮ‬ ‫ﺷﻔﺮ‬
‫ﺟﻌﺔ‬ ‫ﻣﺮ‬:‫ﻳﺎ‬ ‫ﺑﻮ‬ ‫ﻳﺎﻧﺘﻮ‬ ‫ﻫﺎ‬ ‫ﻳﻜﻮ‬
2010 - 1431
٣
Tujuh Puluh Masalah Seputar Puasa
Segala puji bagi Allah. Kami memuji, meminta pertolongan dan ampunan
kepada-Nya. Dan kami juga meminta perlindungan-Nya dari keburukan jiwa-
jiwa kami serta keburukan perbuatan kami. Siapa yang Allah tunjuki, tidak ada
yang dapat menyesatkannya dan siapa yang disesatkan-Nya, tidak ada yang
dapat menunjukinya.
Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah
semata yang tidak memiliki sekutu, dan aku bersaksi bahwa Muhammad
adalah hamba dan rasul-Nya.
Adapun selanjutnya:
Sesungguhnya Allah telah mengaruniakan hamba-hamba-Nya dengan musim-
musim kebaikan. Pada musim-musim itu kebaikan dilipat gandakan, dosa-dosa
dihapuskan dan derajat diangkat. Yang teragung dari musim-musim itu adalah
bulan Ramadhan, yang telah Allah wajibkan kepada hamba-Nya berpuasa,
untuk memotivasi dan mengarahkan mereka agar bersyukur atas perintah-Nya.
Karena ibadah ini agung, sudah semestinya kaum muslimin mempelajari
hukum-hukum yang berkenaan dengan bulan puasa ini.
Risalah ini mengandung inti sari dari hukum-hukum puasa, adab-adab dan
sunnah-sunnahnya.
Pengertian puasa
1. Definisi secara bahasa (etimologi): menahan.
Definisi secara syar'i (terminologi): menahan diri dari hal-hal yang
membatalkan puasa sejak terbitnya fajar kedua
hingga tenggelam matahari disertai dengan niat.
Hukum puasa
2. Umat telah Ijma (berkonsensus) bahwa puasa Ramadhan hukumnya fardhu
(wajib). Siapa yang melakukan sesuatu yang membatalkan puasa Ramadhan
tanpa uzur, berarti dia telah melakukan dosa yang sangat besar.
٤
Keutamaan puasa
3. Di antara keutamaan puasa ialah ibadah ini telah Allah khususkan untuk
diri-Nya sendiri dan Dia-lah yang langsung mengganjarnya, sehingga pahala
puasa tak terhitung lipat gandanya, doa orang yang berpuasa tidak ditolak,
orang yang berpuasa memiliki dua kebahagiaan, puasa memberi syafaat
pada pengamalnya di hari kiamat, bau mulut orang yang berpuasa lebih
baik di sisi Allah daripada bau minyak misk, puasa adalah tameng dan
benteng yang kuat dari api neraka, siapa yang puasa sehari dijalan Allah,
akan Allah jauhkan wajahnya dengan sehari itu dari api neraka sejauh 70
tahun. Serta di surga ada pintu yang dinamakan dengan ar-Royyan yang
tidak dimasuki selain orang yang puasa.
Puasa Ramadhan adalah salah satu rukun Islam. Al-Quran Diturunkan
pada bulan ini, padanya terdapat malam yang lebih baik dari seribu bulan.
Jika masuk bulan Ramadhan dibukalah pintu surga dan ditutuplah pintu
neraka, setan-setan dibelenggu dan puasa di bulan ini menyamai puasa
selama sepuluh bulan.
Di antara faedah puasa
4. Pada puasa terdapat banyak hikmah dan faedah yang kesemuanya berporos
pada takwa. Puasa menundukkan setan, memecah hawa nafsu, menjaga
anggota tubuh, mendidik keinginan untuk menjauhi hawa nafsu dan
kemaksiatan, membiasakan taat pada peraturan, menepati janji dan
mempertunjukkan persatuan umat Islam.
Adab-adab puasa dan sunnah-sunnahnya
5. Ada yang wajib dan ada pula yang mustahab (disukai). Diantaranya:
- Makan sahur dan mengakhirkannya.
- Menyegerakan berbuka, sebagaimana sabda Rasulullah -shalallah alaihi
wasalam-,
))
َ
‫ﻻ‬
ُ َ‫ﺰ‬َ‫ﻳ‬ُ ‫ﺎ‬‫ﺠ‬ٍ
ْ
‫ﺮﻴ‬
َ
ِ‫ﺨﺑ‬‫ﺎ‬َ‫ﻣ‬‫ﻮ‬
ُ
‫ﻠ‬‫ﺠ‬َ‫ﻋ‬َ‫ﺮ‬ ْ‫ﻄ‬ِ‫ﻔ‬
ْ
‫ﻟ‬((
"Manusia senantiasa dalam keadaan baik selama menyegerakan berbuka
puasa."
[HR. Al-Bukhari no. 1957, Muslim no.2608, at-Turmudzi no.703]
Nabi shalallahu alaihi wasalam berbuka dengan buah kurma muda
sebelum shalat magrib, jika tidak ada dengan kurma masak, jika tidak
ada beliau minum beberapa teguk air, dan berkata setelah iftornya:
٥
))َ‫ﺐ‬
َ
‫ﻫ‬
َُ
‫ﺄ‬َ‫ﻤ‬‫ﻟﻈ‬ِ‫ﺖ‬‫ﻠ‬َ‫ﺘ‬ْ‫ﻧ‬ َُ
¯ ُ‫ﺮ‬ُ‫ﻌ‬
ْ
‫ﻟ‬َ‫ﺖ‬َ‫ﺒ‬
َ
‫ﻋ‬َُ‫ﺮ‬
ْ
‫ﺟ‬
َ
‫ﻷ‬
ْ
ِ
َ ‫ﺎ‬
َ
‫ﺷ‬ُ‫ﷲ‬((
"Hilang rasa dahaga, urat-urat kembali basah dan pahala ditetapkan
dengan kehendak Allah."
[HR. Abu Dawud no.2357, an-Nasai 1/66, al-Hâkim 1/422 dan
dihasankan oleh al-Albani dalam Irwa al-Ghalil]
- Menjauhi rofast, yaitu perbuatan maksiat.
Di antara yang menghilangkan pahala kebaikan dan mendatangkan
kejelekan adalah menyibukkan diri dengan permainan puzzles (game),
menonton sinetron, film, lomba-lomba, menghadiri majelis sia-sia dan
duduk-duduk (nongkrong) di jalan.
- Hendaknya tidak memperbanyak makan. Sebagaimana hadits:
))‫ﺎ‬َ‫ﻣ‬
َ
‫ﻸ‬َ‫ﻣ‬ُ‫ﻦ‬ْ‫ﻧ‬َ ًَ َ‫ﺨ‬ِ
َ
‫ﺮﺷ‬ْ‫ﻦ‬ِ‫ﻣ‬ٍ‫ﻦ‬ ْ‫ﻄ‬َ‫ﻧ‬((
"Tidak ada wadah yang diisi penuh oleh anak Adam yang lebih buruk
daripada perutnya."
[HR. Ahmad 17649]
- Bersedekah dengan ilmu, harta, kedudukan, tenaga dan akhlak. Nabi
shalallah alaihi wasalam adalah orang yang paling dermawan dengan
kebaikan, terlebih lagi di bulan Ramadhan.
Perkara-perkara yang semestinya dilakukan pada bulan yang agung ini
Mempersiapkan suasana dan diri untuk ibadah, bersegera bertaubat dan
kembali kepada Allah. Merasa bergembira dengan masuknya bulan Ramadhan,
menyempurnakan puasa, khusyuk ketika shalat tarawih, tidak futur (melemah)
pada sepuluh hari pertengahan, berusaha mendapatkan malam lailatul qodar,
bersedekah dan beri'tikaf.
Tidak mengapa mempersiapkan diri dengan masuknya bulan Ramadhan. Nabi
shalallah alaihi wasalam dahulu memberi kabar gembira kepada para
sahabatnya akan datangnya Ramadhan dan memotivasi mereka untuk
bersungguh-sungguh di dalamnya.
Di antara hukum-hukum puasa
6. Dalam ibadah puasa ada puasa yang harus dilakukan secara tatabu'
(berurutan), seperti: pusa Ramadhan, puasa kafarah qotlul khata’ (penebus
dosa pembunuhan yang tidak disengaja), puasa kafarah zhihar (penebus
dosa menyerupakan istri dengan ibu), kafarah jima (penebus dosa
berhubungan badan) di siang Ramadhan dan yang lainnya.
٦
Ada pula puasa yang tidak mengharuskan tatabu' (berurutan) seperti qodho
(mengganti) puasa Ramadhan, puasa 10 hari bagi yang berhaji ketika tidak
memiliki hadyi (hewan sembelihan) dan yang lainnya.
7. Puasa tatawu' (sunah) menutupi kekurangan puasa wajib.
8. Terdapat larangan menyendirikan puasa hari Jumat dan hari Sabtu yang
bukan puasa wajib. Dilarang juga berpuasa sebulan penuh di luar
Ramadhan dan puasa wishol (menyambung puasa pada malam harinya).
Diharamkan puasa pada dua hari raya dan hari tasyrik ( tanggal 11-13
Zulhijah, kecuali bagi jamaah haji yang tidak memiliki hewan sembelihan
untuk bayar hadyu -pent).
Penetapan masuknya bulan Ramadhan
9. Masuknya bulan Ramadhan ditetapkan dengan melihat hilal (bulan baru)
atau menyempurnakan bilangan hari di bulan Syaban menjadi 30 hari.
Adapun menentukan masuknya bulan dengan hisab (penghitungan) tidaklah
sunah.
Siapa yang diwajibkan berpuasa?
10. Puasa diwajibkan atas setiap muslim, balig, berakal, mukim, mampu, tidak
terdapat penghalang seperti haid dan nifas (bagi wanita).
11. Anak kecil yang berumur 7 tahun diperintahkan jika mampu. Sebagian
ulama menyebutkan bahwa yang berumur lebih dari sepuluh tahun dipukul
jika meninggalkannya sebagaimana halnya shalat.
12. Jika orang kafir masuk Islam, anak kecil menjadi balig, orang gila sembuh
di siang Ramadhan, mereka diharuskan menahan diri dari apa-apa yang
membatalkan puasa sampai matahari tenggelam, tetapi tidak diharuskan
mengganti puasa hari itu dan hari-hari sebelumnya.
13. Orang gila tidak diwajibkan berpuasa. Jika sesekali sadar kemudian kumat
lagi, dia harus berpuasa saat sadarnya, sama halnya dengan orang yang
pingsan.
14. Siapa yang meninggal di pertengahan bulan Ramadhan, tidak ada
kewajiban baginya atau keluarganya memuasai sisa hari setelahnya.
15. Siapa yang tidak tahu hukum wajibnya puasa Ramadhan, atau tidak tahu
haramnya makan atau berjima (bersetubuh) di siang Ramadhan, Jumhur
Ulama (kebanyakan ulama) menganggapnya sebagai uzur, itu pun bila sebab
kebodohan/ketidaktahuannya memang dapat dimaklumi (tinggal di
pedalaman misalnya–pent). Adapun orang yang tinggal di tengah-tengah
kaum muslimin dan sangat mungkin baginya bertanya dan belajar, maka
tidak ada uzur baginya.
٧
Puasa musafir (orang yang bepergian)
16. Syarat untuk dapat berbuka puasa ketika safar (bepergian) adalah
perjalanannya haruslah perjalanan jauh atau urf (dinilai oleh keumuman
masyarakatnya sebagai safar) dan telah melampaui negerinya serta
bangunan-bangunannya. Safarnya pun bukan safar maksiat (menurut
Jumhur Ulama) dan bukan memaksudkan muslihat untuk tidak puasa.
17. Orang yang sedang safar (bepergian), boleh berbuka dengan kesepakatan
umat. Baik ia mampu berpuasa ataupun tidak. Baik puasa memberatkan
baginya ataupun tidak.
18. Siapa yang berazam ingin bersafar pada bulan Ramadhan, tidak boleh
berniat untuk berbuka hingga mulai bersafar. Tidak pula berbuka
(membatalkan puasanya) kecuali setelah keluar atau meninggalkan
bangunan-bangunan kampungnya.
19. Jika matahari tenggelam dan berbuka di daratan, kemudian pesawat lepas
landas (take off) sehingga melihat matahari, dia tidak diharuskan imsak
(berpuasa), karena dia telah menyempurnakan puasanya hari itu.
20. Siapa yang sampai ke suatu negeri dan berniat tinggal di tempat itu lebih
dari 4 hari, wajib baginya berpuasa menurut Jumhur Ulama.
21. Siapa yang memulai puasa dan dia mukim, kemudian bersafar di siang
hari, boleh baginya berbuka.
22. Boleh berbuka bagi mereka yang kebiasaannya melakukan perjalanan jika
memiliki negeri yang dijadikan tempat tinggal tetap, seperti: petugas pos,
supir mobil sewa, awak pesawat dan para pegawai. Sekalipun safar
(perjalanan) mereka setiap hari. Wajib bagi mereka mengqodho (mengganti
puasa yang ditinggal). Demikian pula para pelaut yang memiliki tempat
tinggal di darat.
23. Jika musafir tiba di tempat tujuan siang hari, lebih terjaga jika dia imsak
(menahan diri untuk tidak melakukan hal-hal yang dilarang ketika
berpuasa) sebagai penghormatan terhadap bulan Ramadhan. Tetapi wajib
baginya mengqodho (mengganti), baik ia imsak ataupun tidak.
24. Jika mulai puasa di negerinya, kemudian bersafar ke negeri lain yang
puasanya dimulai sebelum atau sesudahnya, maka hukumnya mengikuti
negeri yang dia datangi.
Puasa orang yang sakit
25. Setiap penyakit yang menyebabkan seseorang keluar dari batas sehat boleh
berbuka puasa. Adapun sesuatu yang ringan seperti pilek atau sakit kepala,
tidak boleh berbuka karenanya. Jika menurut dokter atau dia mengetahui
dan amat yakin jika berpuasa justru akan menyebabkan sakit atau
memperparah penyakitnya atau menunda kesembuhan penyakitnya, boleh
baginya berbuka, bahkan makruh baginya berpuasa
٨
26. Jika puasa dapat menyebabkan pingsan, boleh berbuka dan wajib
menggantinya. Jika tersadar sebelum matahari tenggelam atau setelahnya,
maka puasanya sah jika pagi harinya dia berpuasa. Jika pingsannya sejak
fajar sampai magrib, Jumhur Ulama berpendapat puasanya tidak sah.
Sedangkan qodho (mengganti puasa) bagi yang pingsan, menurut Jumhur
Ulama adalah wajib, sekalipun pingsannya berlangsung lama.
27. Bila lapar dan haus yang sangat membuatnya kelelahan dan dikhawatirkan
dapat membinasakan atau merusak indranya secara yakin, bukan wahm
(dugaan), maka boleh berbuka, dan ia harus mengganti puasanya. Pekerja
berat tidak boleh berbuka, kecuali jika puasa memudaratkan aktifitasnya
dan dikhawatirkan akan membahayakan dirinya, ia boleh berbuka dan
mengganti puasanya. Ujian sekolah bukanlah uzur yang dibolehkan untuk
berbuka.
28. Penyakit yang dapat sembuh, ditunggu kesembuhannya kemudian
mengqhodo (mengganti puasanya). Tidak boleh diganti dengan ith'âm
(memberi makan). Bila penyakitnya kronis dan sulit sembuh, demikian
pula orang tua yang sudah lemah, mengganti puasanya dengan memberi
makan orang miskin setiap harinya setengah sho' (kurang lebih 1-1,5 kg )
dari makanan pokok negerinya.
29. Siapa yang sakit kemudian sembuh dan mampu berpuasa tetapi tidak
mengqodho (mengganti puasa yang tertinggal semasa sakit) hingga
meninggal dunia, menggantinya dengan memberi makan satu orang
miskin dari hari yang tidak dipuasainya yang dikeluarkan dari hartanya.
Jika salah seorang dari keluarganya berkenan berpuasa untuknya hal itu
sah.
Puasa orang tua, lemah dan pikun
30. Orang tua yang sudah hilang kekuatannya tidak diharuskan berpuasa. Ia
boleh berbuka jika puasa membebani dan memberatkannya. Adapun yang
sudah tidak bisa membedakan dan sampai pada batasan pikun, tidak wajib
baginya atau keluarganya sesuatu pun karena sudah tidak ada kewajiban
atasnya.
31. Siapa yang memerangi dan mengepung musuh di negerinya dan puasa
membuatnya lemah dalam berperang, boleh baginya berbuka sekalipun
tanpa safar. Jika berbuka dibutuhkan sebelum perang, dia boleh berbuka.
32. Jika sebab berbukanya lahiriah, seperti sakit, tidak mengapa berbuka
terang-terangan. Siapa yang sebab berbukanya tidak lahiriah seperti haid,
yang utama baginya berbuka dengan tidak terang-terangan, menghindari
tuduhan/prasangka.
٩
Niat puasa
33. Disyaratkan niat dalam puasa fardhu. Demikian pula puasa wajib, seperti:
qodho (mengganti) dan kafarah (penebusan dosa). Niat boleh dilakukan di
bagian malam manapun sekalipun sesaat sebelum fajar.
Niatnya adalah mengazamkan hati untuk berbuat. Adapun melafalkannya
adalah bid'ah. Orang yang berpuasa Ramadhan tidak butuh memperbaharui
niat di setiap malam dari malam-malam Ramadhan. Cukup meniatkannya
ketika masuk awal bulan.
34. Nafilah mutlak (sunah yang tidak terikat waktunya) tidak disyaratkan niat
di malam harinya. Sedangkan nafilah mu'ayyan (sunah yang terikat
waktunya) yang lebih hati-hati meniatkannya sejak malam hari.
35. Siapa yang disyari'atkan untuk berpuasa wajib seperti qodho, nazar dan
kafarah haruslah menyempurnakannya. Tidak boleh berbuka tanpa uzur.
Adapun puasa nafilah/sunah, pengamalnya memerintah dirinya sendiri, jika
berkehendak dapat berpuasa atau berbuka, sekalipun tanpa uzur.
36. Bagi seseorang yang tidak tahu akan masuknya bulan Ramadhan kecuali
setelah terbit fajar, diharuskan imsak (menahan diri dari apa-apa yang
membatalkan puasa) di hari itu. Dia harus mengqodho (mengganti) menurut
Jumhur Ulama).
37. Orang yang di penjara atau dalam tahanan, jika menyaksikan masuknya
bulan Ramadhan atau mengetahui dari pemberitaan orang yang tepercaya,
wajib atasnya berpuasa. Jika tidak, dia boleh berijtihad untuk dirinya
sendiri (menentukan awal bulan Ramadhan) dan beramal dengan perkiraan
kuatnya.
Ifthor (berbuka) dan imsak (menahan)
38. Jika seluruh lingkaran matahari telah tenggelam, orang yang puasa
berbuka. Jangan pedulikan akan adanya cahaya merah yang tersisa di
langit.
39. Jika terbit fajar, wajib bagi orang yang berpuasa untuk imsak (menahan)
seketika itu juga, sama saja apakah ia telah mendengar azan ataupun tidak.
Adapun berhati-hati dengan imsak (menahan) sebelum fajar dalam waktu
tertentu seperti 10 menit atau yang sepertinya itu adalah bid'ah.
40. Negeri yang malam dan siangnya 24 jam, bagi kaum muslimin di sana wajib
untuk berpuasa sekalipun siangnya panjang.
١٠
Pembatal puasa
41. Pembatal puasa (selain haid dan nifas) tidaklah membatalkan kecuali
dengan 3 syarat:
Dia melakukannya dengan pengetahuan bukan karena jahil, ingat dan tidak
lupa, sadar dan tidak terpaksa atau dipaksa.
Di antara pembatal itu adalah: jima (bersetubuh), menyengaja muntah,
haid/nifas, dibekam, makan dan minum.
42. Di antara pembatal puasa ada yang semakna dengan makan dan minum,
seperti: obat-obatan dan tablet melalui oral (mulut), injeksi/infus makanan
dan transfusi darah.
Sedangkan suntikan yang tidak mengandung unsur makanan dan
minuman, hanya sekedar pengobatan, tidaklah membatalkan pusa. Cuci
darah tidak membatalkan puasa. Pendapat kuat mengenai suntik biasa,
tetes mata dan telinga, cabut gigi dan pengobatan luka, semua itu tidaklah
membatalkan. Spray penyakit asma juga tidak membatalkan. Periksa darah
tidak membatalkan puasa. Obat kumur tidak membatalkan puasa selama
tidak ditelan. Pembiusan ketika pengobatan gigi dan rasanya masuk sampai
ditenggorokan tidak membatalkan puasanya.
43. Siapa yang sengaja makan atau minum pada siang Ramadhan tanpa uzur,
maka dia telah melakukan dosa besar. Wajib bertobat dan mengganti
puasanya.
44. Jika lupa makan atau minum, hendaknya meneruskan puasanya, karena
sesungguhnya Allahlah yang telah memberinya makan dan minum. Jika
melihat orang lain yang makan dan minum karena lupa hendaklah
mengingatkannya.
45. Jika dia perlu berbuka demi menolong orang yang dalam bahaya, boleh
baginya berbuka dan mengganti puasanya.
46. Siapa yang diwajibkan berpuasa, kemudian berjima (bersetubuh) di siang
Ramadhan dengan sengaja dan sadar, maka dia telah merusak puasanya,
wajib bertobat dan menyempurnakan puasanya hari itu. Dia juga harus
mengqodho dan menunaikan kafarah mugholazoh1. Demikian juga yang
melakukan zina, sodomi, atau bersetubuh dengan hewan.
47. Siapa yang hendak berjima (bersetubuh) dengan istrinya dengan terlebih
dahulu membatalkan puasanya dengan makan, maka maksiatnya lebih
besar. Dia telah melecehkan kesucian bulan dua kali, dengan makan dan
bersetubuh. Menunaikan kafarah mugholazoh lebih ditekankan.
1
Membebaskan budak, jika tidak ada puasa dua bulan berturut-turut, jika tidak mampu puasa
maka dengan memberi makan 60 orang miskin.
١١
48. Bagi yang berpuasa, boleh mencium, bersentuhan, berpelukan, memegang
dan memandang kepada istri atau hamba sayahanya jika dapat mengontrol
dirinya. Tetapi jika dia tipe yang cepat naik syahwat dan tidak dapat
mengendalikan diri, tidak boleh melakukannya.
49. Jika sedang berjima (bersetubuh) kemudian terbit fajar, wajib baginya
berhenti. Puasanya sah sekalipun keluar mani setelahnya. Jika dia
melanjutkannya hingga fajar telah terbit, dia telah berbuka dan atasnya
bertaubat, mengganti puasanya dan menunaikan kafarah mugholazoh
(puasa 40 hari berturut-turut).
50. Jika masuk subuh dan dia bangun dalam keadaan junub, hal itu tidak
merusak puasanya. Boleh mengakhirkan mandi junub, haid dan nifas
setelah terbit fajar. Dia harus bersegera mandi semata karena untuk
melakukan shalat.
51. Jika orang yang puasa tidur kemudian mimpi basah, maka puasanya tidak
batal dan tetap menyelesaikan puasanya.
52. Siapa yang istimna (onani) di siang Ramadhan dengan sesuatu yang
mungkin baginya untuk tidak melakukannya, seperti memegang dan
mengulang-ulang pandangan, haruslah bertaubat kepada Allah dan
berimsak (menahan) sisa hari itu dan menggantinya di hari lain.
53. Siapa yang tiba-tiba muntah tidak harus mengganti puasanya. Siapa yang
sengaja muntah hendaknya mengganti puasanya. Jika muncul mual seolah
akan muntah tetapi kemudian kembali normal secara sendirinya, puasanya
tidak batal. Adapun ludah dan dahak jika menelannya sebelum sampai
kemulutnya, puasanya tidak batal, tetapi jika dia menelannya setelah
sampai di mulutnya maka puasanya batal. Makruh mencicipi makanan
tanpa hajah.
54. Bersiwak (membersihkan mulut dengan kayu siwak) disunahkan bagi orang
yang puasa sepanjang hari.
55. Apa yang terjadi pada orang yang puasa, seperti luka, mimisan, masuk ke
air, adanya rasa bensin di tenggorokkan karena mencium baunya tanpa
sengaja, tidaklah membatalkan puasa. Turunnya tetes mata ke
tenggorokan, memakai minyak rambut, memulas kulit dengan hana dan
mendapatkan cita rasa baunya di tenggorokan tidaklah mengapa. Tidak
batal puasa karena memakai hinna (pacar kuku), celak, dan minyak
rambut. Demikian pula penggunaan krim pelembab kulit. Tidak mengapa
mencium bau minyak wangi dan bukhur (wewangian yang dibakar), akan
tetapi berhati-hati dari sampainya asap ke tenggorokan.
56. Untuk kehati-hatian bagi orang yang puasa adalah tidak berbekam. Khilaf
(beda pendapat) dalam hal ini cukup kuat.
57. Rokok termasuk pembatal puasa. Ia bukanlah sesuatu yang dapat
dijadikan uzur untuk tidak berpuasa.
١٢
58. Berendam di air dan memakai pakaian basah untuk mendinginkan tubuh
tidak mengapa bagi yang berpuasa.
59. Jika makan, minum atau jima (bersetubuh) dengan sangkaan masih
malam, lalu sadar bahwa fajar sudah terbit, tidak ada apa-apa baginya.
60. Jika berbuka dengan sangkaan matahari telah tenggelam padahal belum,
haruslah mengqodho (mengganti) menurut Jumhur Ulama (kebanyakan
ulama).
61. Jika terbit fajar sedang di mulutnya masih ada makanan atau minuman,
para ahli fikih telah sepakat untuk mengeluarkannya dan sah puasanya.2
Hukum berpuasa bagi wanita
62. Anak perempuan yang baru baligh tetapi karena malu tidak berpuasa,
baginya taubat, mengganti hari yang terlewati dan memberi makan satu
orang miskin setiap harinya sebagai kafarah (penebus dosa) jika belum
menggantinya hingga tiba Ramadhan berikutnya. Sama halnya dengan
hukum wanita yang tetap berpuasa ketika haid karena malu dan tidak
mengganti puasanya.
63. Istri tidak boleh berpuasa –selain Ramadhan- ketika suaminya ada
bersamanya, kecuali suaminya mengizinkan. Jika suaminya sedang
bersafar tidak mengapa.
2
Dalam sebuah hadits dari Abu Hurairah, Nabi -shalallahu alaihi wasallam- bersada:
ُ‫ﻪ‬
ْ
‫ﻨ‬ِ‫ﻣ‬ ُ‫ﻪ‬َ‫ﺘ‬َ‫ﺎﺟ‬َ‫ﺣ‬ َ ِ
ْ
‫ﻘ‬
َ
‫ﻓ‬ kَ‫ﺣ‬ ُ‫ﻪ‬
ْ
‫ﻌ‬ َ‫ﻀ‬َ‫ﻳ‬ ‫ﻼ‬
َ
‫ﻓ‬ ِ ِ‫ﺪ‬َ‫ﻳ‬
َ َ
‫ﺒﻟ‬ ُ ‫ﺎ‬
َ
‫ﻧ‬ِ‫ﻹ‬ َ َ َ‫ﺪ‬ِّ‫ﺠ‬ ْ‫ﻢ‬
ُ
‫ﻛ‬ُ‫ﺪ‬َ‫ﺣ‬
َ َ‫ﻊ‬ِ‫ﻤ‬َ‫ﺳ‬
َ
ِ
“Jika salah seorang di antara kalian mendengar kumandang azan sementara wadah makanan
masih ada di tangannya, janganlah meletakkannya hingga selesai dari hajatnya.”
[HR. Ahmad 10910 dan Abu Dawud no. 2352. Disahihkan oleh al-Albani dalam Sahih Abu
Dawud]
Ketika Syaikh bin Baz -rahimahullah- ditanya apakah boleh minum sebelum usainya azan,
beliau menjawab:
Jika orang yang berpuasa tidak mengetahui bahwa itu adalah azan subuh, tetapi seperti
kebiasaan orang-orang yang mengandalkan jam dan penanggalan, tidak mengapa ia minum. Ia
boleh memakan dan meminum apa yang ada di tangannya meskipun azan berkumandang,
karena azan yang dikumandangkan adalah dugaan masuknya waktu subuh, bukan kepastian
subuh. Muazin mengabarkan apa yang dia lihat di jam atau penanggalan. Bisa jadi waktu
subuh sudah benar-benar keluar dan bisa jadi juga belum. Allah mewajibkan imsak (menahan)
dengan tabayun (melihat lansung). Hendaknya bagi seorang mukmin untuk menjaga agar
berhenti dari makan sahur sebelum fajar atau sebelum azan hingga tidak jatuh dalam subhat
(keraguan). Akan tetapi jika sempat makan sesuatu yang ringan bersamaan dengan azan atau
minum ketika azan, yang nampak adalah tidak mengapa jika tidak mengetahui waktu fajar
benar-benar telah terbit.
[Transkripsi dari fatwa Syaikh Abdul Aziz bin Bâz di acara Nûrun Ala ad-Darb] –pent.
١٣
64. Wanita haid jika melihat lendir putih –cairan putih yang keluar dari rahim
seusai haid- ini diketahui oleh wanita, berarti dia telah bersih. Hendaknya
meniatkan puasa pada malamnya dan berpuasa setelahnya. Jika masih
belum bersih pada waktunya, diperiksa dengan diusap dengan kapas atau
yang sepertinya, jika bersih hendaknya berpuasa. Wanita haid atau nifas
jika darahnya berhenti pada malam hari kemudian berniat puasa tetapi
belum mandi hingga terbit fajar, menurut mazhab seluruh ulama
puasanya sah.
65. Wanita yang tahu bahwa haidnya akan datang esok hari, hendaknya tetap
terus dalam niat puasanya dan tidak berbuka sampai mendapatkan darah.
66. Yang utama bagi wanita haid adalah tetap pada tabiatnya dan ridha dengan
apa yang telah Allah gariskan atasnya. Hendaknya tidak memakai apa-apa
yang mencegah haid.
67. Jika wanita hamil mengalami persalinan dan janinnya sudah berbentuk,
maka ia nifas dan tidak berpuasa. Jika janinnya belum berbentuk, itu
adalah mustahadhah (darah penyakit), atasnya berpuasa jika mampu.
Wanita nifas jika sudah bersih sebelum 40 hari, berpuasa dan mandi untuk
shalat. Jika melebihi 40 hari hendaknya meniatkan puasa dan mandi.
Darah yang masih keluar setelah 40 hari dianggap istihadhah (darah
penyakit).
68. Darah istihadhah (darah penyakit) tidak berpengaruh pada keabsahan
puasa.
69. Pendapat yang kuat adalah mengkiaskan wanita hamil dan menyusui
dengan orang sakit; boleh berbuka dan tidak ada kewajiban atasnya selain
qodho (mengganti). Sama saja apakah khawatir akan dirinya atau anaknya.
70. Wanita yang wajib berpuasa, jika disetubuhi oleh suaminya pada siang
Ramadhan dengan keridhaannya, maka hukumnya sama seperti hukum
suaminya. Adapun jika dipaksa, atasnya berusaha menolak dan tidak ada
kafarah baginya.
Penutup, inilah yang dapat disampaikan dari masalah-masalah puasa. Saya
meminta kepada Allah untuk membantu kita agar senantiasa mengingat,
bersyukur dan beribadah kepada-Nya dengan baik. Semoga Allah menutup
untuk kita bulan Ramadhan dengan pengampunan dan pembebasan dari api
neraka.
Salawat dan salam tercurah kepada Nabi kita, Muhammad, keluarganya dan
pada sahabatnya.

Contenu connexe

Tendances

Manasik haji 1
Manasik haji 1Manasik haji 1
Manasik haji 1mulhimah
 
Beriman Kepada Malaikat
Beriman Kepada MalaikatBeriman Kepada Malaikat
Beriman Kepada Malaikatfarahmohammat
 
Genap xi 1.-hidup-damai-dengan-toleransi-dan-menghindari-dari-tindak-kekerasan
Genap xi 1.-hidup-damai-dengan-toleransi-dan-menghindari-dari-tindak-kekerasanGenap xi 1.-hidup-damai-dengan-toleransi-dan-menghindari-dari-tindak-kekerasan
Genap xi 1.-hidup-damai-dengan-toleransi-dan-menghindari-dari-tindak-kekerasanWahyu Mulyana
 
Qur'an Hadist bab Syukur
Qur'an Hadist bab SyukurQur'an Hadist bab Syukur
Qur'an Hadist bab SyukurNida Chofiya
 
Beriman Kepada Qada' dan Qadar
Beriman Kepada Qada' dan QadarBeriman Kepada Qada' dan Qadar
Beriman Kepada Qada' dan Qadarfarahmohammat
 
10 cara menyambut ramadhan
10 cara menyambut ramadhan10 cara menyambut ramadhan
10 cara menyambut ramadhanasnin_syafiuddin
 
Beriman Kepada Rasul
Beriman Kepada RasulBeriman Kepada Rasul
Beriman Kepada Rasulfarahmohammat
 
Ramadhan Adalah Madrasah Tarbawiyah
Ramadhan Adalah Madrasah TarbawiyahRamadhan Adalah Madrasah Tarbawiyah
Ramadhan Adalah Madrasah TarbawiyahAbdul Ghani
 
Power Poin tata cara ibadah Haji
Power Poin tata cara ibadah HajiPower Poin tata cara ibadah Haji
Power Poin tata cara ibadah Hajiupiiiiii
 
Kupinang engkau dengan al qur`an
Kupinang engkau dengan al qur`anKupinang engkau dengan al qur`an
Kupinang engkau dengan al qur`anYISC Al-Azhar
 
Makna Hijrah dan Fungsinya dalam Dunia Modern
Makna Hijrah dan Fungsinya dalam Dunia ModernMakna Hijrah dan Fungsinya dalam Dunia Modern
Makna Hijrah dan Fungsinya dalam Dunia ModernIdrus Abidin
 
Uts agama shohibul sydqy
Uts agama shohibul sydqyUts agama shohibul sydqy
Uts agama shohibul sydqyShoofiAssaudah
 
Natalan bagi islam
Natalan bagi islamNatalan bagi islam
Natalan bagi islamSugani Spd
 
Keluasan dan keperluan dakwah pt 2
Keluasan dan keperluan dakwah pt 2Keluasan dan keperluan dakwah pt 2
Keluasan dan keperluan dakwah pt 2Amiruddin Ahmad
 

Tendances (20)

Manasik haji 1
Manasik haji 1Manasik haji 1
Manasik haji 1
 
Beriman Kepada Malaikat
Beriman Kepada MalaikatBeriman Kepada Malaikat
Beriman Kepada Malaikat
 
Genap xi 1.-hidup-damai-dengan-toleransi-dan-menghindari-dari-tindak-kekerasan
Genap xi 1.-hidup-damai-dengan-toleransi-dan-menghindari-dari-tindak-kekerasanGenap xi 1.-hidup-damai-dengan-toleransi-dan-menghindari-dari-tindak-kekerasan
Genap xi 1.-hidup-damai-dengan-toleransi-dan-menghindari-dari-tindak-kekerasan
 
Qur'an Hadist bab Syukur
Qur'an Hadist bab SyukurQur'an Hadist bab Syukur
Qur'an Hadist bab Syukur
 
Beriman Kepada Qada' dan Qadar
Beriman Kepada Qada' dan QadarBeriman Kepada Qada' dan Qadar
Beriman Kepada Qada' dan Qadar
 
Asasa fardhu ain puasa dan ramadan
Asasa fardhu ain puasa dan ramadanAsasa fardhu ain puasa dan ramadan
Asasa fardhu ain puasa dan ramadan
 
PowerPoint Haji
PowerPoint HajiPowerPoint Haji
PowerPoint Haji
 
Tazkirah perhimpunan
Tazkirah perhimpunanTazkirah perhimpunan
Tazkirah perhimpunan
 
10 cara menyambut ramadhan
10 cara menyambut ramadhan10 cara menyambut ramadhan
10 cara menyambut ramadhan
 
Beriman Kepada Rasul
Beriman Kepada RasulBeriman Kepada Rasul
Beriman Kepada Rasul
 
Ramadhan Adalah Madrasah Tarbawiyah
Ramadhan Adalah Madrasah TarbawiyahRamadhan Adalah Madrasah Tarbawiyah
Ramadhan Adalah Madrasah Tarbawiyah
 
Rukun puasa
Rukun puasaRukun puasa
Rukun puasa
 
Bab 4
Bab 4Bab 4
Bab 4
 
Power Poin tata cara ibadah Haji
Power Poin tata cara ibadah HajiPower Poin tata cara ibadah Haji
Power Poin tata cara ibadah Haji
 
Syukur slide show
Syukur slide showSyukur slide show
Syukur slide show
 
Kupinang engkau dengan al qur`an
Kupinang engkau dengan al qur`anKupinang engkau dengan al qur`an
Kupinang engkau dengan al qur`an
 
Makna Hijrah dan Fungsinya dalam Dunia Modern
Makna Hijrah dan Fungsinya dalam Dunia ModernMakna Hijrah dan Fungsinya dalam Dunia Modern
Makna Hijrah dan Fungsinya dalam Dunia Modern
 
Uts agama shohibul sydqy
Uts agama shohibul sydqyUts agama shohibul sydqy
Uts agama shohibul sydqy
 
Natalan bagi islam
Natalan bagi islamNatalan bagi islam
Natalan bagi islam
 
Keluasan dan keperluan dakwah pt 2
Keluasan dan keperluan dakwah pt 2Keluasan dan keperluan dakwah pt 2
Keluasan dan keperluan dakwah pt 2
 

En vedette

RINGKASAN MATERI PENGAYAAN UN 2014-2105
RINGKASAN MATERI PENGAYAAN UN 2014-2105RINGKASAN MATERI PENGAYAAN UN 2014-2105
RINGKASAN MATERI PENGAYAAN UN 2014-2105yanto abdulah
 
Renungan tahun baru hijriyah
Renungan tahun baru hijriyahRenungan tahun baru hijriyah
Renungan tahun baru hijriyahyanto abdulah
 
Jokowi vs prabowo (1)
Jokowi vs prabowo (1)Jokowi vs prabowo (1)
Jokowi vs prabowo (1)yanto abdulah
 
Kisi -Kisi dan Ringkasan Materi IPA Kelas 7 Khusus MTsN Subang
Kisi -Kisi  dan Ringkasan Materi IPA Kelas  7 Khusus MTsN SubangKisi -Kisi  dan Ringkasan Materi IPA Kelas  7 Khusus MTsN Subang
Kisi -Kisi dan Ringkasan Materi IPA Kelas 7 Khusus MTsN Subangyanto abdulah
 
Kisi kisi-un-smp-tahun-pelajaran-2014-2015
Kisi kisi-un-smp-tahun-pelajaran-2014-2015Kisi kisi-un-smp-tahun-pelajaran-2014-2015
Kisi kisi-un-smp-tahun-pelajaran-2014-2015yanto abdulah
 
3 rpp pernapasan fix
3 rpp pernapasan fix3 rpp pernapasan fix
3 rpp pernapasan fixyanto abdulah
 
Paket 3 soal ipa biologi .
Paket 3 soal  ipa   biologi .Paket 3 soal  ipa   biologi .
Paket 3 soal ipa biologi .yanto abdulah
 
Materi skl1 skl5 dan latihan soal
Materi skl1 skl5 dan latihan soalMateri skl1 skl5 dan latihan soal
Materi skl1 skl5 dan latihan soalyanto abdulah
 
SKL 9. Bahan Kimia Rumah Tangga
SKL 9. Bahan Kimia Rumah TanggaSKL 9. Bahan Kimia Rumah Tangga
SKL 9. Bahan Kimia Rumah Tanggayanto abdulah
 
Rangkuman morfologi tumbuhan
Rangkuman morfologi tumbuhanRangkuman morfologi tumbuhan
Rangkuman morfologi tumbuhanyanto abdulah
 
SOAL UN 2015 PAKET 2
SOAL UN 2015 PAKET 2SOAL UN 2015 PAKET 2
SOAL UN 2015 PAKET 2yanto abdulah
 

En vedette (19)

RINGKASAN MATERI PENGAYAAN UN 2014-2105
RINGKASAN MATERI PENGAYAAN UN 2014-2105RINGKASAN MATERI PENGAYAAN UN 2014-2105
RINGKASAN MATERI PENGAYAAN UN 2014-2105
 
Skl 1 baru
Skl 1 baruSkl 1 baru
Skl 1 baru
 
Skl67 2013
Skl67 2013Skl67 2013
Skl67 2013
 
Renungan tahun baru hijriyah
Renungan tahun baru hijriyahRenungan tahun baru hijriyah
Renungan tahun baru hijriyah
 
Jokowi vs prabowo (1)
Jokowi vs prabowo (1)Jokowi vs prabowo (1)
Jokowi vs prabowo (1)
 
Un inggris
Un   inggrisUn   inggris
Un inggris
 
Kisi -Kisi dan Ringkasan Materi IPA Kelas 7 Khusus MTsN Subang
Kisi -Kisi  dan Ringkasan Materi IPA Kelas  7 Khusus MTsN SubangKisi -Kisi  dan Ringkasan Materi IPA Kelas  7 Khusus MTsN Subang
Kisi -Kisi dan Ringkasan Materi IPA Kelas 7 Khusus MTsN Subang
 
Un matematika
Un   matematikaUn   matematika
Un matematika
 
Kisi kisi-un-smp-tahun-pelajaran-2014-2015
Kisi kisi-un-smp-tahun-pelajaran-2014-2015Kisi kisi-un-smp-tahun-pelajaran-2014-2015
Kisi kisi-un-smp-tahun-pelajaran-2014-2015
 
Modul un 20161
Modul un 20161Modul un 20161
Modul un 20161
 
Un biologi
Un   biologiUn   biologi
Un biologi
 
3 rpp pernapasan fix
3 rpp pernapasan fix3 rpp pernapasan fix
3 rpp pernapasan fix
 
Paket 3 soal ipa biologi .
Paket 3 soal  ipa   biologi .Paket 3 soal  ipa   biologi .
Paket 3 soal ipa biologi .
 
Materi skl1 skl5 dan latihan soal
Materi skl1 skl5 dan latihan soalMateri skl1 skl5 dan latihan soal
Materi skl1 skl5 dan latihan soal
 
Try out1pembahasan
Try out1pembahasanTry out1pembahasan
Try out1pembahasan
 
Bahaya korupsi
Bahaya korupsiBahaya korupsi
Bahaya korupsi
 
SKL 9. Bahan Kimia Rumah Tangga
SKL 9. Bahan Kimia Rumah TanggaSKL 9. Bahan Kimia Rumah Tangga
SKL 9. Bahan Kimia Rumah Tangga
 
Rangkuman morfologi tumbuhan
Rangkuman morfologi tumbuhanRangkuman morfologi tumbuhan
Rangkuman morfologi tumbuhan
 
SOAL UN 2015 PAKET 2
SOAL UN 2015 PAKET 2SOAL UN 2015 PAKET 2
SOAL UN 2015 PAKET 2
 

Similaire à Id tujuh puluh_masalah_seputar_puasa

buku saku puasa 2023.docx
buku saku puasa  2023.docxbuku saku puasa  2023.docx
buku saku puasa 2023.docxyayasanalhijrah
 
Ramadhan handbook
Ramadhan handbookRamadhan handbook
Ramadhan handbookAzizi Ahmad
 
Ramadhan handbook
Ramadhan handbookRamadhan handbook
Ramadhan handbookmir_din
 
Risalah ramadan 000 risalah puasa ramadan penting
Risalah ramadan 000 risalah puasa ramadan pentingRisalah ramadan 000 risalah puasa ramadan penting
Risalah ramadan 000 risalah puasa ramadan pentingAhmad Junaidi Mohd Said
 
macam macam puasa
macam macam puasamacam macam puasa
macam macam puasaBagas Aldi
 
Khutbah idul fitri 1439 revised
Khutbah idul fitri 1439 revisedKhutbah idul fitri 1439 revised
Khutbah idul fitri 1439 revisedteguh.qi
 
Id virtues of_ramadan_fasting_baz
Id virtues of_ramadan_fasting_bazId virtues of_ramadan_fasting_baz
Id virtues of_ramadan_fasting_bazLoveofpeople
 
Kelas 08 SMP Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Bab 4
Kelas 08 SMP Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Bab 4Kelas 08 SMP Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Bab 4
Kelas 08 SMP Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Bab 4sitisarahrahmania
 
Risalah ramadan 000 artikel puasa ramadan
Risalah ramadan 000 artikel puasa ramadanRisalah ramadan 000 artikel puasa ramadan
Risalah ramadan 000 artikel puasa ramadanAhmad Junaidi Mohd Said
 
Bekal puasa Ramadhan - Fawaed Syafi'iyyah.pdf
Bekal puasa Ramadhan - Fawaed Syafi'iyyah.pdfBekal puasa Ramadhan - Fawaed Syafi'iyyah.pdf
Bekal puasa Ramadhan - Fawaed Syafi'iyyah.pdfAbidurrahmanSibghatu
 
E-Book [Bekal Puasa] - Fawaed Syafi'iyyah.pdf
E-Book [Bekal Puasa] - Fawaed Syafi'iyyah.pdfE-Book [Bekal Puasa] - Fawaed Syafi'iyyah.pdf
E-Book [Bekal Puasa] - Fawaed Syafi'iyyah.pdfjarottrihatmoko1
 

Similaire à Id tujuh puluh_masalah_seputar_puasa (20)

buku saku puasa 2023.docx
buku saku puasa  2023.docxbuku saku puasa  2023.docx
buku saku puasa 2023.docx
 
Rin
RinRin
Rin
 
Ramadhan handbook
Ramadhan handbookRamadhan handbook
Ramadhan handbook
 
Ramadhan handbook
Ramadhan handbookRamadhan handbook
Ramadhan handbook
 
Risalah ramadan 000 risalah puasa ramadan penting
Risalah ramadan 000 risalah puasa ramadan pentingRisalah ramadan 000 risalah puasa ramadan penting
Risalah ramadan 000 risalah puasa ramadan penting
 
Kitab puasa
Kitab puasaKitab puasa
Kitab puasa
 
Materi puasa
Materi puasaMateri puasa
Materi puasa
 
macam macam puasa
macam macam puasamacam macam puasa
macam macam puasa
 
Khutbah idul fitri 1439 revised
Khutbah idul fitri 1439 revisedKhutbah idul fitri 1439 revised
Khutbah idul fitri 1439 revised
 
Id virtues of_ramadan_fasting_baz
Id virtues of_ramadan_fasting_bazId virtues of_ramadan_fasting_baz
Id virtues of_ramadan_fasting_baz
 
Rahasia puasa
Rahasia puasaRahasia puasa
Rahasia puasa
 
Makalah puasa
Makalah puasaMakalah puasa
Makalah puasa
 
Kelas 08 SMP Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Bab 4
Kelas 08 SMP Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Bab 4Kelas 08 SMP Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Bab 4
Kelas 08 SMP Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Bab 4
 
Risalah ramadan 000 artikel puasa ramadan
Risalah ramadan 000 artikel puasa ramadanRisalah ramadan 000 artikel puasa ramadan
Risalah ramadan 000 artikel puasa ramadan
 
Puasa
PuasaPuasa
Puasa
 
Ppt puasaaaa
Ppt puasaaaaPpt puasaaaa
Ppt puasaaaa
 
Bekal puasa Ramadhan - Fawaed Syafi'iyyah.pdf
Bekal puasa Ramadhan - Fawaed Syafi'iyyah.pdfBekal puasa Ramadhan - Fawaed Syafi'iyyah.pdf
Bekal puasa Ramadhan - Fawaed Syafi'iyyah.pdf
 
E-Book [Bekal Puasa] - Fawaed Syafi'iyyah.pdf
E-Book [Bekal Puasa] - Fawaed Syafi'iyyah.pdfE-Book [Bekal Puasa] - Fawaed Syafi'iyyah.pdf
E-Book [Bekal Puasa] - Fawaed Syafi'iyyah.pdf
 
Rpp puasa
Rpp puasaRpp puasa
Rpp puasa
 
Puasa
PuasaPuasa
Puasa
 

Dernier

Power point Materi Pembelajaran Kelas 3 TEMA 7 SUB 2 PB 1
Power point Materi Pembelajaran Kelas 3 TEMA 7 SUB 2 PB 1Power point Materi Pembelajaran Kelas 3 TEMA 7 SUB 2 PB 1
Power point Materi Pembelajaran Kelas 3 TEMA 7 SUB 2 PB 1LailaTulangRusukMaha
 
Tanqihul Qoul Bab 14 - Keutamaan Ibadah Fardhu.pptx
Tanqihul Qoul Bab 14  - Keutamaan Ibadah Fardhu.pptxTanqihul Qoul Bab 14  - Keutamaan Ibadah Fardhu.pptx
Tanqihul Qoul Bab 14 - Keutamaan Ibadah Fardhu.pptxMMuminSholih
 
DSKP KSSM Kurikulum Bersepadu Dini LAM Tingkatan 3
DSKP KSSM Kurikulum Bersepadu Dini LAM Tingkatan 3DSKP KSSM Kurikulum Bersepadu Dini LAM Tingkatan 3
DSKP KSSM Kurikulum Bersepadu Dini LAM Tingkatan 3sekolah9304
 
MATERI PESANTREN KILAT SD PUASA II .pptx
MATERI PESANTREN KILAT SD PUASA II .pptxMATERI PESANTREN KILAT SD PUASA II .pptx
MATERI PESANTREN KILAT SD PUASA II .pptxSuarniSuarni5
 
Aksi Nyata Modul 3.3.pdf tentang kepemimpinan murid
Aksi Nyata Modul 3.3.pdf tentang kepemimpinan muridAksi Nyata Modul 3.3.pdf tentang kepemimpinan murid
Aksi Nyata Modul 3.3.pdf tentang kepemimpinan muridYusnelMarni
 
Aksi Nyata Guru Penggerak Modul 3.3. Program Berdampak Positif pada Murid
Aksi Nyata Guru Penggerak Modul 3.3. Program Berdampak Positif pada MuridAksi Nyata Guru Penggerak Modul 3.3. Program Berdampak Positif pada Murid
Aksi Nyata Guru Penggerak Modul 3.3. Program Berdampak Positif pada MuridDonyAndriSetiawan
 
Dinamika atmosfer dan Dampaknya terhadap kehidupan.pptx
Dinamika atmosfer dan Dampaknya terhadap kehidupan.pptxDinamika atmosfer dan Dampaknya terhadap kehidupan.pptx
Dinamika atmosfer dan Dampaknya terhadap kehidupan.pptxFritzPieterMichaelNa
 
materi pondok romadon sekolah dasar dengan materi zakat fitrah
materi pondok romadon sekolah dasar dengan materi zakat fitrahmateri pondok romadon sekolah dasar dengan materi zakat fitrah
materi pondok romadon sekolah dasar dengan materi zakat fitrahkrisdanarahmatullah7
 
Paket Substansi_Pengelolaan Kinerja Guru dan KS [19 Dec].pptx
Paket Substansi_Pengelolaan Kinerja Guru dan KS [19 Dec].pptxPaket Substansi_Pengelolaan Kinerja Guru dan KS [19 Dec].pptx
Paket Substansi_Pengelolaan Kinerja Guru dan KS [19 Dec].pptxDarmiahDarmiah
 
KISI-KISI DAN KARTU SOAL INFORMATIKA PAKET A.docx
KISI-KISI DAN KARTU SOAL INFORMATIKA PAKET A.docxKISI-KISI DAN KARTU SOAL INFORMATIKA PAKET A.docx
KISI-KISI DAN KARTU SOAL INFORMATIKA PAKET A.docxrulimustiyawan37
 
Kelompok 1_Pengantar Komunikasi Pendidikan.pdf
Kelompok 1_Pengantar Komunikasi Pendidikan.pdfKelompok 1_Pengantar Komunikasi Pendidikan.pdf
Kelompok 1_Pengantar Komunikasi Pendidikan.pdf2210130220024
 
power point mengenai akhlak remaja: menghindari tawuran
power point mengenai akhlak remaja: menghindari tawuranpower point mengenai akhlak remaja: menghindari tawuran
power point mengenai akhlak remaja: menghindari tawuranapriandanu
 
Nasab Nabi Muhammad SAW. dari Nabi Ibrahimpptx
Nasab Nabi Muhammad SAW. dari Nabi IbrahimpptxNasab Nabi Muhammad SAW. dari Nabi Ibrahimpptx
Nasab Nabi Muhammad SAW. dari Nabi IbrahimpptxSuGito15
 
BMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASI
BMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASIBMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASI
BMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASIsyedharis59
 
Makna, hukum, hikmah dan keutamaan puasa.pdf
Makna, hukum, hikmah dan keutamaan puasa.pdfMakna, hukum, hikmah dan keutamaan puasa.pdf
Makna, hukum, hikmah dan keutamaan puasa.pdfAdindaRizkiThalia
 
contoh DOKUMEN AKSI NYATA DALAM HAL PENERAPAN COACHING KEPADA PESERTA DIDIK
contoh DOKUMEN AKSI NYATA DALAM HAL PENERAPAN COACHING KEPADA PESERTA DIDIKcontoh DOKUMEN AKSI NYATA DALAM HAL PENERAPAN COACHING KEPADA PESERTA DIDIK
contoh DOKUMEN AKSI NYATA DALAM HAL PENERAPAN COACHING KEPADA PESERTA DIDIKTaufik241763
 
Materi pesantren kilat Ramadhan tema puasa.pptx
Materi pesantren kilat Ramadhan  tema puasa.pptxMateri pesantren kilat Ramadhan  tema puasa.pptx
Materi pesantren kilat Ramadhan tema puasa.pptxSuarniSuarni5
 
BMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASI
BMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASIBMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASI
BMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASIwanalifhikmi
 

Dernier (20)

Power point Materi Pembelajaran Kelas 3 TEMA 7 SUB 2 PB 1
Power point Materi Pembelajaran Kelas 3 TEMA 7 SUB 2 PB 1Power point Materi Pembelajaran Kelas 3 TEMA 7 SUB 2 PB 1
Power point Materi Pembelajaran Kelas 3 TEMA 7 SUB 2 PB 1
 
Tanqihul Qoul Bab 14 - Keutamaan Ibadah Fardhu.pptx
Tanqihul Qoul Bab 14  - Keutamaan Ibadah Fardhu.pptxTanqihul Qoul Bab 14  - Keutamaan Ibadah Fardhu.pptx
Tanqihul Qoul Bab 14 - Keutamaan Ibadah Fardhu.pptx
 
DSKP KSSM Kurikulum Bersepadu Dini LAM Tingkatan 3
DSKP KSSM Kurikulum Bersepadu Dini LAM Tingkatan 3DSKP KSSM Kurikulum Bersepadu Dini LAM Tingkatan 3
DSKP KSSM Kurikulum Bersepadu Dini LAM Tingkatan 3
 
MATERI PESANTREN KILAT SD PUASA II .pptx
MATERI PESANTREN KILAT SD PUASA II .pptxMATERI PESANTREN KILAT SD PUASA II .pptx
MATERI PESANTREN KILAT SD PUASA II .pptx
 
Aksi Nyata Modul 3.3.pdf tentang kepemimpinan murid
Aksi Nyata Modul 3.3.pdf tentang kepemimpinan muridAksi Nyata Modul 3.3.pdf tentang kepemimpinan murid
Aksi Nyata Modul 3.3.pdf tentang kepemimpinan murid
 
Aksi Nyata Guru Penggerak Modul 3.3. Program Berdampak Positif pada Murid
Aksi Nyata Guru Penggerak Modul 3.3. Program Berdampak Positif pada MuridAksi Nyata Guru Penggerak Modul 3.3. Program Berdampak Positif pada Murid
Aksi Nyata Guru Penggerak Modul 3.3. Program Berdampak Positif pada Murid
 
Dinamika atmosfer dan Dampaknya terhadap kehidupan.pptx
Dinamika atmosfer dan Dampaknya terhadap kehidupan.pptxDinamika atmosfer dan Dampaknya terhadap kehidupan.pptx
Dinamika atmosfer dan Dampaknya terhadap kehidupan.pptx
 
materi pondok romadon sekolah dasar dengan materi zakat fitrah
materi pondok romadon sekolah dasar dengan materi zakat fitrahmateri pondok romadon sekolah dasar dengan materi zakat fitrah
materi pondok romadon sekolah dasar dengan materi zakat fitrah
 
Paket Substansi_Pengelolaan Kinerja Guru dan KS [19 Dec].pptx
Paket Substansi_Pengelolaan Kinerja Guru dan KS [19 Dec].pptxPaket Substansi_Pengelolaan Kinerja Guru dan KS [19 Dec].pptx
Paket Substansi_Pengelolaan Kinerja Guru dan KS [19 Dec].pptx
 
KISI-KISI DAN KARTU SOAL INFORMATIKA PAKET A.docx
KISI-KISI DAN KARTU SOAL INFORMATIKA PAKET A.docxKISI-KISI DAN KARTU SOAL INFORMATIKA PAKET A.docx
KISI-KISI DAN KARTU SOAL INFORMATIKA PAKET A.docx
 
KOMUNIKATOR POLITIK ( AKTOR POLITIK).pptx
KOMUNIKATOR POLITIK ( AKTOR POLITIK).pptxKOMUNIKATOR POLITIK ( AKTOR POLITIK).pptx
KOMUNIKATOR POLITIK ( AKTOR POLITIK).pptx
 
Kelompok 1_Pengantar Komunikasi Pendidikan.pdf
Kelompok 1_Pengantar Komunikasi Pendidikan.pdfKelompok 1_Pengantar Komunikasi Pendidikan.pdf
Kelompok 1_Pengantar Komunikasi Pendidikan.pdf
 
power point mengenai akhlak remaja: menghindari tawuran
power point mengenai akhlak remaja: menghindari tawuranpower point mengenai akhlak remaja: menghindari tawuran
power point mengenai akhlak remaja: menghindari tawuran
 
Nasab Nabi Muhammad SAW. dari Nabi Ibrahimpptx
Nasab Nabi Muhammad SAW. dari Nabi IbrahimpptxNasab Nabi Muhammad SAW. dari Nabi Ibrahimpptx
Nasab Nabi Muhammad SAW. dari Nabi Ibrahimpptx
 
BMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASI
BMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASIBMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASI
BMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASI
 
ELEMEN KOMPOL (PESAN BAHASA POLITIK).pptx
ELEMEN KOMPOL (PESAN BAHASA POLITIK).pptxELEMEN KOMPOL (PESAN BAHASA POLITIK).pptx
ELEMEN KOMPOL (PESAN BAHASA POLITIK).pptx
 
Makna, hukum, hikmah dan keutamaan puasa.pdf
Makna, hukum, hikmah dan keutamaan puasa.pdfMakna, hukum, hikmah dan keutamaan puasa.pdf
Makna, hukum, hikmah dan keutamaan puasa.pdf
 
contoh DOKUMEN AKSI NYATA DALAM HAL PENERAPAN COACHING KEPADA PESERTA DIDIK
contoh DOKUMEN AKSI NYATA DALAM HAL PENERAPAN COACHING KEPADA PESERTA DIDIKcontoh DOKUMEN AKSI NYATA DALAM HAL PENERAPAN COACHING KEPADA PESERTA DIDIK
contoh DOKUMEN AKSI NYATA DALAM HAL PENERAPAN COACHING KEPADA PESERTA DIDIK
 
Materi pesantren kilat Ramadhan tema puasa.pptx
Materi pesantren kilat Ramadhan  tema puasa.pptxMateri pesantren kilat Ramadhan  tema puasa.pptx
Materi pesantren kilat Ramadhan tema puasa.pptx
 
BMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASI
BMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASIBMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASI
BMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASI
 

Id tujuh puluh_masalah_seputar_puasa

  • 1. Tujuh Puluh Masalah Seputar Puasa ﴿‫ﺳﺒﻌﻮ‬‫ﻟﺼﻴﺎ‬ ‫ﻲﻓ‬ ‫ﻣﺴﺄﻟﺔ‬﴾ [ Indonesia – Indonesian – ]n‫ﻧﻴ‬ ‫ﻧﺪ‬ Muhammad Shaleh al-Munajid Terjemah : Syafar Abu Difa Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad 2010 - 1431
  • 2. ٢ ﴿‫ﺳﺒﻌﻮ‬‫ﻟﺼﻴﺎ‬ ‫ﻲﻓ‬ ‫ﻣﺴﺄﻟﺔ‬﴾ »‫ﻧﻴﺴﻴﺔ‬ ‫ﻹﻧﺪ‬ ‫ﺑﺎﻟﻠﻐﺔ‬« ‫ﺤﻣﻤﺪ‬‫ﻤﻟﻨﺠﺪ‬ ‫ﺻﺎﻟﺢ‬ ‫ﺗﺮﻤﺟﺔ‬:‫ﻓﺎ‬ ‫ﺑﻮ‬ ‫ﺷﻔﺮ‬ ‫ﺟﻌﺔ‬ ‫ﻣﺮ‬:‫ﻳﺎ‬ ‫ﺑﻮ‬ ‫ﻳﺎﻧﺘﻮ‬ ‫ﻫﺎ‬ ‫ﻳﻜﻮ‬ 2010 - 1431
  • 3. ٣ Tujuh Puluh Masalah Seputar Puasa Segala puji bagi Allah. Kami memuji, meminta pertolongan dan ampunan kepada-Nya. Dan kami juga meminta perlindungan-Nya dari keburukan jiwa- jiwa kami serta keburukan perbuatan kami. Siapa yang Allah tunjuki, tidak ada yang dapat menyesatkannya dan siapa yang disesatkan-Nya, tidak ada yang dapat menunjukinya. Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah semata yang tidak memiliki sekutu, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan rasul-Nya. Adapun selanjutnya: Sesungguhnya Allah telah mengaruniakan hamba-hamba-Nya dengan musim- musim kebaikan. Pada musim-musim itu kebaikan dilipat gandakan, dosa-dosa dihapuskan dan derajat diangkat. Yang teragung dari musim-musim itu adalah bulan Ramadhan, yang telah Allah wajibkan kepada hamba-Nya berpuasa, untuk memotivasi dan mengarahkan mereka agar bersyukur atas perintah-Nya. Karena ibadah ini agung, sudah semestinya kaum muslimin mempelajari hukum-hukum yang berkenaan dengan bulan puasa ini. Risalah ini mengandung inti sari dari hukum-hukum puasa, adab-adab dan sunnah-sunnahnya. Pengertian puasa 1. Definisi secara bahasa (etimologi): menahan. Definisi secara syar'i (terminologi): menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa sejak terbitnya fajar kedua hingga tenggelam matahari disertai dengan niat. Hukum puasa 2. Umat telah Ijma (berkonsensus) bahwa puasa Ramadhan hukumnya fardhu (wajib). Siapa yang melakukan sesuatu yang membatalkan puasa Ramadhan tanpa uzur, berarti dia telah melakukan dosa yang sangat besar.
  • 4. ٤ Keutamaan puasa 3. Di antara keutamaan puasa ialah ibadah ini telah Allah khususkan untuk diri-Nya sendiri dan Dia-lah yang langsung mengganjarnya, sehingga pahala puasa tak terhitung lipat gandanya, doa orang yang berpuasa tidak ditolak, orang yang berpuasa memiliki dua kebahagiaan, puasa memberi syafaat pada pengamalnya di hari kiamat, bau mulut orang yang berpuasa lebih baik di sisi Allah daripada bau minyak misk, puasa adalah tameng dan benteng yang kuat dari api neraka, siapa yang puasa sehari dijalan Allah, akan Allah jauhkan wajahnya dengan sehari itu dari api neraka sejauh 70 tahun. Serta di surga ada pintu yang dinamakan dengan ar-Royyan yang tidak dimasuki selain orang yang puasa. Puasa Ramadhan adalah salah satu rukun Islam. Al-Quran Diturunkan pada bulan ini, padanya terdapat malam yang lebih baik dari seribu bulan. Jika masuk bulan Ramadhan dibukalah pintu surga dan ditutuplah pintu neraka, setan-setan dibelenggu dan puasa di bulan ini menyamai puasa selama sepuluh bulan. Di antara faedah puasa 4. Pada puasa terdapat banyak hikmah dan faedah yang kesemuanya berporos pada takwa. Puasa menundukkan setan, memecah hawa nafsu, menjaga anggota tubuh, mendidik keinginan untuk menjauhi hawa nafsu dan kemaksiatan, membiasakan taat pada peraturan, menepati janji dan mempertunjukkan persatuan umat Islam. Adab-adab puasa dan sunnah-sunnahnya 5. Ada yang wajib dan ada pula yang mustahab (disukai). Diantaranya: - Makan sahur dan mengakhirkannya. - Menyegerakan berbuka, sebagaimana sabda Rasulullah -shalallah alaihi wasalam-, )) َ ‫ﻻ‬ ُ َ‫ﺰ‬َ‫ﻳ‬ُ ‫ﺎ‬‫ﺠ‬ٍ ْ ‫ﺮﻴ‬ َ ِ‫ﺨﺑ‬‫ﺎ‬َ‫ﻣ‬‫ﻮ‬ ُ ‫ﻠ‬‫ﺠ‬َ‫ﻋ‬َ‫ﺮ‬ ْ‫ﻄ‬ِ‫ﻔ‬ ْ ‫ﻟ‬(( "Manusia senantiasa dalam keadaan baik selama menyegerakan berbuka puasa." [HR. Al-Bukhari no. 1957, Muslim no.2608, at-Turmudzi no.703] Nabi shalallahu alaihi wasalam berbuka dengan buah kurma muda sebelum shalat magrib, jika tidak ada dengan kurma masak, jika tidak ada beliau minum beberapa teguk air, dan berkata setelah iftornya:
  • 5. ٥ ))َ‫ﺐ‬ َ ‫ﻫ‬ َُ ‫ﺄ‬َ‫ﻤ‬‫ﻟﻈ‬ِ‫ﺖ‬‫ﻠ‬َ‫ﺘ‬ْ‫ﻧ‬ َُ ¯ ُ‫ﺮ‬ُ‫ﻌ‬ ْ ‫ﻟ‬َ‫ﺖ‬َ‫ﺒ‬ َ ‫ﻋ‬َُ‫ﺮ‬ ْ ‫ﺟ‬ َ ‫ﻷ‬ ْ ِ َ ‫ﺎ‬ َ ‫ﺷ‬ُ‫ﷲ‬(( "Hilang rasa dahaga, urat-urat kembali basah dan pahala ditetapkan dengan kehendak Allah." [HR. Abu Dawud no.2357, an-Nasai 1/66, al-Hâkim 1/422 dan dihasankan oleh al-Albani dalam Irwa al-Ghalil] - Menjauhi rofast, yaitu perbuatan maksiat. Di antara yang menghilangkan pahala kebaikan dan mendatangkan kejelekan adalah menyibukkan diri dengan permainan puzzles (game), menonton sinetron, film, lomba-lomba, menghadiri majelis sia-sia dan duduk-duduk (nongkrong) di jalan. - Hendaknya tidak memperbanyak makan. Sebagaimana hadits: ))‫ﺎ‬َ‫ﻣ‬ َ ‫ﻸ‬َ‫ﻣ‬ُ‫ﻦ‬ْ‫ﻧ‬َ ًَ َ‫ﺨ‬ِ َ ‫ﺮﺷ‬ْ‫ﻦ‬ِ‫ﻣ‬ٍ‫ﻦ‬ ْ‫ﻄ‬َ‫ﻧ‬(( "Tidak ada wadah yang diisi penuh oleh anak Adam yang lebih buruk daripada perutnya." [HR. Ahmad 17649] - Bersedekah dengan ilmu, harta, kedudukan, tenaga dan akhlak. Nabi shalallah alaihi wasalam adalah orang yang paling dermawan dengan kebaikan, terlebih lagi di bulan Ramadhan. Perkara-perkara yang semestinya dilakukan pada bulan yang agung ini Mempersiapkan suasana dan diri untuk ibadah, bersegera bertaubat dan kembali kepada Allah. Merasa bergembira dengan masuknya bulan Ramadhan, menyempurnakan puasa, khusyuk ketika shalat tarawih, tidak futur (melemah) pada sepuluh hari pertengahan, berusaha mendapatkan malam lailatul qodar, bersedekah dan beri'tikaf. Tidak mengapa mempersiapkan diri dengan masuknya bulan Ramadhan. Nabi shalallah alaihi wasalam dahulu memberi kabar gembira kepada para sahabatnya akan datangnya Ramadhan dan memotivasi mereka untuk bersungguh-sungguh di dalamnya. Di antara hukum-hukum puasa 6. Dalam ibadah puasa ada puasa yang harus dilakukan secara tatabu' (berurutan), seperti: pusa Ramadhan, puasa kafarah qotlul khata’ (penebus dosa pembunuhan yang tidak disengaja), puasa kafarah zhihar (penebus dosa menyerupakan istri dengan ibu), kafarah jima (penebus dosa berhubungan badan) di siang Ramadhan dan yang lainnya.
  • 6. ٦ Ada pula puasa yang tidak mengharuskan tatabu' (berurutan) seperti qodho (mengganti) puasa Ramadhan, puasa 10 hari bagi yang berhaji ketika tidak memiliki hadyi (hewan sembelihan) dan yang lainnya. 7. Puasa tatawu' (sunah) menutupi kekurangan puasa wajib. 8. Terdapat larangan menyendirikan puasa hari Jumat dan hari Sabtu yang bukan puasa wajib. Dilarang juga berpuasa sebulan penuh di luar Ramadhan dan puasa wishol (menyambung puasa pada malam harinya). Diharamkan puasa pada dua hari raya dan hari tasyrik ( tanggal 11-13 Zulhijah, kecuali bagi jamaah haji yang tidak memiliki hewan sembelihan untuk bayar hadyu -pent). Penetapan masuknya bulan Ramadhan 9. Masuknya bulan Ramadhan ditetapkan dengan melihat hilal (bulan baru) atau menyempurnakan bilangan hari di bulan Syaban menjadi 30 hari. Adapun menentukan masuknya bulan dengan hisab (penghitungan) tidaklah sunah. Siapa yang diwajibkan berpuasa? 10. Puasa diwajibkan atas setiap muslim, balig, berakal, mukim, mampu, tidak terdapat penghalang seperti haid dan nifas (bagi wanita). 11. Anak kecil yang berumur 7 tahun diperintahkan jika mampu. Sebagian ulama menyebutkan bahwa yang berumur lebih dari sepuluh tahun dipukul jika meninggalkannya sebagaimana halnya shalat. 12. Jika orang kafir masuk Islam, anak kecil menjadi balig, orang gila sembuh di siang Ramadhan, mereka diharuskan menahan diri dari apa-apa yang membatalkan puasa sampai matahari tenggelam, tetapi tidak diharuskan mengganti puasa hari itu dan hari-hari sebelumnya. 13. Orang gila tidak diwajibkan berpuasa. Jika sesekali sadar kemudian kumat lagi, dia harus berpuasa saat sadarnya, sama halnya dengan orang yang pingsan. 14. Siapa yang meninggal di pertengahan bulan Ramadhan, tidak ada kewajiban baginya atau keluarganya memuasai sisa hari setelahnya. 15. Siapa yang tidak tahu hukum wajibnya puasa Ramadhan, atau tidak tahu haramnya makan atau berjima (bersetubuh) di siang Ramadhan, Jumhur Ulama (kebanyakan ulama) menganggapnya sebagai uzur, itu pun bila sebab kebodohan/ketidaktahuannya memang dapat dimaklumi (tinggal di pedalaman misalnya–pent). Adapun orang yang tinggal di tengah-tengah kaum muslimin dan sangat mungkin baginya bertanya dan belajar, maka tidak ada uzur baginya.
  • 7. ٧ Puasa musafir (orang yang bepergian) 16. Syarat untuk dapat berbuka puasa ketika safar (bepergian) adalah perjalanannya haruslah perjalanan jauh atau urf (dinilai oleh keumuman masyarakatnya sebagai safar) dan telah melampaui negerinya serta bangunan-bangunannya. Safarnya pun bukan safar maksiat (menurut Jumhur Ulama) dan bukan memaksudkan muslihat untuk tidak puasa. 17. Orang yang sedang safar (bepergian), boleh berbuka dengan kesepakatan umat. Baik ia mampu berpuasa ataupun tidak. Baik puasa memberatkan baginya ataupun tidak. 18. Siapa yang berazam ingin bersafar pada bulan Ramadhan, tidak boleh berniat untuk berbuka hingga mulai bersafar. Tidak pula berbuka (membatalkan puasanya) kecuali setelah keluar atau meninggalkan bangunan-bangunan kampungnya. 19. Jika matahari tenggelam dan berbuka di daratan, kemudian pesawat lepas landas (take off) sehingga melihat matahari, dia tidak diharuskan imsak (berpuasa), karena dia telah menyempurnakan puasanya hari itu. 20. Siapa yang sampai ke suatu negeri dan berniat tinggal di tempat itu lebih dari 4 hari, wajib baginya berpuasa menurut Jumhur Ulama. 21. Siapa yang memulai puasa dan dia mukim, kemudian bersafar di siang hari, boleh baginya berbuka. 22. Boleh berbuka bagi mereka yang kebiasaannya melakukan perjalanan jika memiliki negeri yang dijadikan tempat tinggal tetap, seperti: petugas pos, supir mobil sewa, awak pesawat dan para pegawai. Sekalipun safar (perjalanan) mereka setiap hari. Wajib bagi mereka mengqodho (mengganti puasa yang ditinggal). Demikian pula para pelaut yang memiliki tempat tinggal di darat. 23. Jika musafir tiba di tempat tujuan siang hari, lebih terjaga jika dia imsak (menahan diri untuk tidak melakukan hal-hal yang dilarang ketika berpuasa) sebagai penghormatan terhadap bulan Ramadhan. Tetapi wajib baginya mengqodho (mengganti), baik ia imsak ataupun tidak. 24. Jika mulai puasa di negerinya, kemudian bersafar ke negeri lain yang puasanya dimulai sebelum atau sesudahnya, maka hukumnya mengikuti negeri yang dia datangi. Puasa orang yang sakit 25. Setiap penyakit yang menyebabkan seseorang keluar dari batas sehat boleh berbuka puasa. Adapun sesuatu yang ringan seperti pilek atau sakit kepala, tidak boleh berbuka karenanya. Jika menurut dokter atau dia mengetahui dan amat yakin jika berpuasa justru akan menyebabkan sakit atau memperparah penyakitnya atau menunda kesembuhan penyakitnya, boleh baginya berbuka, bahkan makruh baginya berpuasa
  • 8. ٨ 26. Jika puasa dapat menyebabkan pingsan, boleh berbuka dan wajib menggantinya. Jika tersadar sebelum matahari tenggelam atau setelahnya, maka puasanya sah jika pagi harinya dia berpuasa. Jika pingsannya sejak fajar sampai magrib, Jumhur Ulama berpendapat puasanya tidak sah. Sedangkan qodho (mengganti puasa) bagi yang pingsan, menurut Jumhur Ulama adalah wajib, sekalipun pingsannya berlangsung lama. 27. Bila lapar dan haus yang sangat membuatnya kelelahan dan dikhawatirkan dapat membinasakan atau merusak indranya secara yakin, bukan wahm (dugaan), maka boleh berbuka, dan ia harus mengganti puasanya. Pekerja berat tidak boleh berbuka, kecuali jika puasa memudaratkan aktifitasnya dan dikhawatirkan akan membahayakan dirinya, ia boleh berbuka dan mengganti puasanya. Ujian sekolah bukanlah uzur yang dibolehkan untuk berbuka. 28. Penyakit yang dapat sembuh, ditunggu kesembuhannya kemudian mengqhodo (mengganti puasanya). Tidak boleh diganti dengan ith'âm (memberi makan). Bila penyakitnya kronis dan sulit sembuh, demikian pula orang tua yang sudah lemah, mengganti puasanya dengan memberi makan orang miskin setiap harinya setengah sho' (kurang lebih 1-1,5 kg ) dari makanan pokok negerinya. 29. Siapa yang sakit kemudian sembuh dan mampu berpuasa tetapi tidak mengqodho (mengganti puasa yang tertinggal semasa sakit) hingga meninggal dunia, menggantinya dengan memberi makan satu orang miskin dari hari yang tidak dipuasainya yang dikeluarkan dari hartanya. Jika salah seorang dari keluarganya berkenan berpuasa untuknya hal itu sah. Puasa orang tua, lemah dan pikun 30. Orang tua yang sudah hilang kekuatannya tidak diharuskan berpuasa. Ia boleh berbuka jika puasa membebani dan memberatkannya. Adapun yang sudah tidak bisa membedakan dan sampai pada batasan pikun, tidak wajib baginya atau keluarganya sesuatu pun karena sudah tidak ada kewajiban atasnya. 31. Siapa yang memerangi dan mengepung musuh di negerinya dan puasa membuatnya lemah dalam berperang, boleh baginya berbuka sekalipun tanpa safar. Jika berbuka dibutuhkan sebelum perang, dia boleh berbuka. 32. Jika sebab berbukanya lahiriah, seperti sakit, tidak mengapa berbuka terang-terangan. Siapa yang sebab berbukanya tidak lahiriah seperti haid, yang utama baginya berbuka dengan tidak terang-terangan, menghindari tuduhan/prasangka.
  • 9. ٩ Niat puasa 33. Disyaratkan niat dalam puasa fardhu. Demikian pula puasa wajib, seperti: qodho (mengganti) dan kafarah (penebusan dosa). Niat boleh dilakukan di bagian malam manapun sekalipun sesaat sebelum fajar. Niatnya adalah mengazamkan hati untuk berbuat. Adapun melafalkannya adalah bid'ah. Orang yang berpuasa Ramadhan tidak butuh memperbaharui niat di setiap malam dari malam-malam Ramadhan. Cukup meniatkannya ketika masuk awal bulan. 34. Nafilah mutlak (sunah yang tidak terikat waktunya) tidak disyaratkan niat di malam harinya. Sedangkan nafilah mu'ayyan (sunah yang terikat waktunya) yang lebih hati-hati meniatkannya sejak malam hari. 35. Siapa yang disyari'atkan untuk berpuasa wajib seperti qodho, nazar dan kafarah haruslah menyempurnakannya. Tidak boleh berbuka tanpa uzur. Adapun puasa nafilah/sunah, pengamalnya memerintah dirinya sendiri, jika berkehendak dapat berpuasa atau berbuka, sekalipun tanpa uzur. 36. Bagi seseorang yang tidak tahu akan masuknya bulan Ramadhan kecuali setelah terbit fajar, diharuskan imsak (menahan diri dari apa-apa yang membatalkan puasa) di hari itu. Dia harus mengqodho (mengganti) menurut Jumhur Ulama). 37. Orang yang di penjara atau dalam tahanan, jika menyaksikan masuknya bulan Ramadhan atau mengetahui dari pemberitaan orang yang tepercaya, wajib atasnya berpuasa. Jika tidak, dia boleh berijtihad untuk dirinya sendiri (menentukan awal bulan Ramadhan) dan beramal dengan perkiraan kuatnya. Ifthor (berbuka) dan imsak (menahan) 38. Jika seluruh lingkaran matahari telah tenggelam, orang yang puasa berbuka. Jangan pedulikan akan adanya cahaya merah yang tersisa di langit. 39. Jika terbit fajar, wajib bagi orang yang berpuasa untuk imsak (menahan) seketika itu juga, sama saja apakah ia telah mendengar azan ataupun tidak. Adapun berhati-hati dengan imsak (menahan) sebelum fajar dalam waktu tertentu seperti 10 menit atau yang sepertinya itu adalah bid'ah. 40. Negeri yang malam dan siangnya 24 jam, bagi kaum muslimin di sana wajib untuk berpuasa sekalipun siangnya panjang.
  • 10. ١٠ Pembatal puasa 41. Pembatal puasa (selain haid dan nifas) tidaklah membatalkan kecuali dengan 3 syarat: Dia melakukannya dengan pengetahuan bukan karena jahil, ingat dan tidak lupa, sadar dan tidak terpaksa atau dipaksa. Di antara pembatal itu adalah: jima (bersetubuh), menyengaja muntah, haid/nifas, dibekam, makan dan minum. 42. Di antara pembatal puasa ada yang semakna dengan makan dan minum, seperti: obat-obatan dan tablet melalui oral (mulut), injeksi/infus makanan dan transfusi darah. Sedangkan suntikan yang tidak mengandung unsur makanan dan minuman, hanya sekedar pengobatan, tidaklah membatalkan pusa. Cuci darah tidak membatalkan puasa. Pendapat kuat mengenai suntik biasa, tetes mata dan telinga, cabut gigi dan pengobatan luka, semua itu tidaklah membatalkan. Spray penyakit asma juga tidak membatalkan. Periksa darah tidak membatalkan puasa. Obat kumur tidak membatalkan puasa selama tidak ditelan. Pembiusan ketika pengobatan gigi dan rasanya masuk sampai ditenggorokan tidak membatalkan puasanya. 43. Siapa yang sengaja makan atau minum pada siang Ramadhan tanpa uzur, maka dia telah melakukan dosa besar. Wajib bertobat dan mengganti puasanya. 44. Jika lupa makan atau minum, hendaknya meneruskan puasanya, karena sesungguhnya Allahlah yang telah memberinya makan dan minum. Jika melihat orang lain yang makan dan minum karena lupa hendaklah mengingatkannya. 45. Jika dia perlu berbuka demi menolong orang yang dalam bahaya, boleh baginya berbuka dan mengganti puasanya. 46. Siapa yang diwajibkan berpuasa, kemudian berjima (bersetubuh) di siang Ramadhan dengan sengaja dan sadar, maka dia telah merusak puasanya, wajib bertobat dan menyempurnakan puasanya hari itu. Dia juga harus mengqodho dan menunaikan kafarah mugholazoh1. Demikian juga yang melakukan zina, sodomi, atau bersetubuh dengan hewan. 47. Siapa yang hendak berjima (bersetubuh) dengan istrinya dengan terlebih dahulu membatalkan puasanya dengan makan, maka maksiatnya lebih besar. Dia telah melecehkan kesucian bulan dua kali, dengan makan dan bersetubuh. Menunaikan kafarah mugholazoh lebih ditekankan. 1 Membebaskan budak, jika tidak ada puasa dua bulan berturut-turut, jika tidak mampu puasa maka dengan memberi makan 60 orang miskin.
  • 11. ١١ 48. Bagi yang berpuasa, boleh mencium, bersentuhan, berpelukan, memegang dan memandang kepada istri atau hamba sayahanya jika dapat mengontrol dirinya. Tetapi jika dia tipe yang cepat naik syahwat dan tidak dapat mengendalikan diri, tidak boleh melakukannya. 49. Jika sedang berjima (bersetubuh) kemudian terbit fajar, wajib baginya berhenti. Puasanya sah sekalipun keluar mani setelahnya. Jika dia melanjutkannya hingga fajar telah terbit, dia telah berbuka dan atasnya bertaubat, mengganti puasanya dan menunaikan kafarah mugholazoh (puasa 40 hari berturut-turut). 50. Jika masuk subuh dan dia bangun dalam keadaan junub, hal itu tidak merusak puasanya. Boleh mengakhirkan mandi junub, haid dan nifas setelah terbit fajar. Dia harus bersegera mandi semata karena untuk melakukan shalat. 51. Jika orang yang puasa tidur kemudian mimpi basah, maka puasanya tidak batal dan tetap menyelesaikan puasanya. 52. Siapa yang istimna (onani) di siang Ramadhan dengan sesuatu yang mungkin baginya untuk tidak melakukannya, seperti memegang dan mengulang-ulang pandangan, haruslah bertaubat kepada Allah dan berimsak (menahan) sisa hari itu dan menggantinya di hari lain. 53. Siapa yang tiba-tiba muntah tidak harus mengganti puasanya. Siapa yang sengaja muntah hendaknya mengganti puasanya. Jika muncul mual seolah akan muntah tetapi kemudian kembali normal secara sendirinya, puasanya tidak batal. Adapun ludah dan dahak jika menelannya sebelum sampai kemulutnya, puasanya tidak batal, tetapi jika dia menelannya setelah sampai di mulutnya maka puasanya batal. Makruh mencicipi makanan tanpa hajah. 54. Bersiwak (membersihkan mulut dengan kayu siwak) disunahkan bagi orang yang puasa sepanjang hari. 55. Apa yang terjadi pada orang yang puasa, seperti luka, mimisan, masuk ke air, adanya rasa bensin di tenggorokkan karena mencium baunya tanpa sengaja, tidaklah membatalkan puasa. Turunnya tetes mata ke tenggorokan, memakai minyak rambut, memulas kulit dengan hana dan mendapatkan cita rasa baunya di tenggorokan tidaklah mengapa. Tidak batal puasa karena memakai hinna (pacar kuku), celak, dan minyak rambut. Demikian pula penggunaan krim pelembab kulit. Tidak mengapa mencium bau minyak wangi dan bukhur (wewangian yang dibakar), akan tetapi berhati-hati dari sampainya asap ke tenggorokan. 56. Untuk kehati-hatian bagi orang yang puasa adalah tidak berbekam. Khilaf (beda pendapat) dalam hal ini cukup kuat. 57. Rokok termasuk pembatal puasa. Ia bukanlah sesuatu yang dapat dijadikan uzur untuk tidak berpuasa.
  • 12. ١٢ 58. Berendam di air dan memakai pakaian basah untuk mendinginkan tubuh tidak mengapa bagi yang berpuasa. 59. Jika makan, minum atau jima (bersetubuh) dengan sangkaan masih malam, lalu sadar bahwa fajar sudah terbit, tidak ada apa-apa baginya. 60. Jika berbuka dengan sangkaan matahari telah tenggelam padahal belum, haruslah mengqodho (mengganti) menurut Jumhur Ulama (kebanyakan ulama). 61. Jika terbit fajar sedang di mulutnya masih ada makanan atau minuman, para ahli fikih telah sepakat untuk mengeluarkannya dan sah puasanya.2 Hukum berpuasa bagi wanita 62. Anak perempuan yang baru baligh tetapi karena malu tidak berpuasa, baginya taubat, mengganti hari yang terlewati dan memberi makan satu orang miskin setiap harinya sebagai kafarah (penebus dosa) jika belum menggantinya hingga tiba Ramadhan berikutnya. Sama halnya dengan hukum wanita yang tetap berpuasa ketika haid karena malu dan tidak mengganti puasanya. 63. Istri tidak boleh berpuasa –selain Ramadhan- ketika suaminya ada bersamanya, kecuali suaminya mengizinkan. Jika suaminya sedang bersafar tidak mengapa. 2 Dalam sebuah hadits dari Abu Hurairah, Nabi -shalallahu alaihi wasallam- bersada: ُ‫ﻪ‬ ْ ‫ﻨ‬ِ‫ﻣ‬ ُ‫ﻪ‬َ‫ﺘ‬َ‫ﺎﺟ‬َ‫ﺣ‬ َ ِ ْ ‫ﻘ‬ َ ‫ﻓ‬ kَ‫ﺣ‬ ُ‫ﻪ‬ ْ ‫ﻌ‬ َ‫ﻀ‬َ‫ﻳ‬ ‫ﻼ‬ َ ‫ﻓ‬ ِ ِ‫ﺪ‬َ‫ﻳ‬ َ َ ‫ﺒﻟ‬ ُ ‫ﺎ‬ َ ‫ﻧ‬ِ‫ﻹ‬ َ َ َ‫ﺪ‬ِّ‫ﺠ‬ ْ‫ﻢ‬ ُ ‫ﻛ‬ُ‫ﺪ‬َ‫ﺣ‬ َ َ‫ﻊ‬ِ‫ﻤ‬َ‫ﺳ‬ َ ِ “Jika salah seorang di antara kalian mendengar kumandang azan sementara wadah makanan masih ada di tangannya, janganlah meletakkannya hingga selesai dari hajatnya.” [HR. Ahmad 10910 dan Abu Dawud no. 2352. Disahihkan oleh al-Albani dalam Sahih Abu Dawud] Ketika Syaikh bin Baz -rahimahullah- ditanya apakah boleh minum sebelum usainya azan, beliau menjawab: Jika orang yang berpuasa tidak mengetahui bahwa itu adalah azan subuh, tetapi seperti kebiasaan orang-orang yang mengandalkan jam dan penanggalan, tidak mengapa ia minum. Ia boleh memakan dan meminum apa yang ada di tangannya meskipun azan berkumandang, karena azan yang dikumandangkan adalah dugaan masuknya waktu subuh, bukan kepastian subuh. Muazin mengabarkan apa yang dia lihat di jam atau penanggalan. Bisa jadi waktu subuh sudah benar-benar keluar dan bisa jadi juga belum. Allah mewajibkan imsak (menahan) dengan tabayun (melihat lansung). Hendaknya bagi seorang mukmin untuk menjaga agar berhenti dari makan sahur sebelum fajar atau sebelum azan hingga tidak jatuh dalam subhat (keraguan). Akan tetapi jika sempat makan sesuatu yang ringan bersamaan dengan azan atau minum ketika azan, yang nampak adalah tidak mengapa jika tidak mengetahui waktu fajar benar-benar telah terbit. [Transkripsi dari fatwa Syaikh Abdul Aziz bin Bâz di acara Nûrun Ala ad-Darb] –pent.
  • 13. ١٣ 64. Wanita haid jika melihat lendir putih –cairan putih yang keluar dari rahim seusai haid- ini diketahui oleh wanita, berarti dia telah bersih. Hendaknya meniatkan puasa pada malamnya dan berpuasa setelahnya. Jika masih belum bersih pada waktunya, diperiksa dengan diusap dengan kapas atau yang sepertinya, jika bersih hendaknya berpuasa. Wanita haid atau nifas jika darahnya berhenti pada malam hari kemudian berniat puasa tetapi belum mandi hingga terbit fajar, menurut mazhab seluruh ulama puasanya sah. 65. Wanita yang tahu bahwa haidnya akan datang esok hari, hendaknya tetap terus dalam niat puasanya dan tidak berbuka sampai mendapatkan darah. 66. Yang utama bagi wanita haid adalah tetap pada tabiatnya dan ridha dengan apa yang telah Allah gariskan atasnya. Hendaknya tidak memakai apa-apa yang mencegah haid. 67. Jika wanita hamil mengalami persalinan dan janinnya sudah berbentuk, maka ia nifas dan tidak berpuasa. Jika janinnya belum berbentuk, itu adalah mustahadhah (darah penyakit), atasnya berpuasa jika mampu. Wanita nifas jika sudah bersih sebelum 40 hari, berpuasa dan mandi untuk shalat. Jika melebihi 40 hari hendaknya meniatkan puasa dan mandi. Darah yang masih keluar setelah 40 hari dianggap istihadhah (darah penyakit). 68. Darah istihadhah (darah penyakit) tidak berpengaruh pada keabsahan puasa. 69. Pendapat yang kuat adalah mengkiaskan wanita hamil dan menyusui dengan orang sakit; boleh berbuka dan tidak ada kewajiban atasnya selain qodho (mengganti). Sama saja apakah khawatir akan dirinya atau anaknya. 70. Wanita yang wajib berpuasa, jika disetubuhi oleh suaminya pada siang Ramadhan dengan keridhaannya, maka hukumnya sama seperti hukum suaminya. Adapun jika dipaksa, atasnya berusaha menolak dan tidak ada kafarah baginya. Penutup, inilah yang dapat disampaikan dari masalah-masalah puasa. Saya meminta kepada Allah untuk membantu kita agar senantiasa mengingat, bersyukur dan beribadah kepada-Nya dengan baik. Semoga Allah menutup untuk kita bulan Ramadhan dengan pengampunan dan pembebasan dari api neraka. Salawat dan salam tercurah kepada Nabi kita, Muhammad, keluarganya dan pada sahabatnya.