4. 1. Memiliki jaringan
pengangkut (xilem dan
floem)
2. Secara umum telah dapat
dibedakan akar, batang dan
daunnya.
3. Alat reproduksi aseksual
berupa spora
4. Spora dihasilkan oleh sporofil
(daun fertil)
5. Mengalami metagenesis (Fase
sporofit lebih dominan dari
fase gametofit)
Sorus
Sori
10. 1. Memiliki daun yang berukuran kecil
(mikrofil)
2. Spora dihasilkan oleh strobilus
(kumpulan sporofil yang berbentuk
kerucut)
3. Pada selaginella, jenis spora yang
dihasilkan ada 2 macam, yaitu
mikrospora dan megaspora
4. Mikrospora akan berkembang
menjadi gametofit jantan, sedang
megaspora akan berkembang
menjadi gametofit betina
13. 1. Hidup di daerah sub
tropis, terutama di rawa
2. Memiliki daun mikrofil
3. Spora dihasilkan oleh
strobilus
4. Batang keras dan
berongga, mengandung
silika
Contoh :
Equisetum palustre
Mikrofil
Strobilus
Equisetum palustre
14.
15. 1. Daun mikrofil
2. Batang bercabang
dikotom, dan berfungsi
dalam fotosintesis
3. Pada ruas-ruas batang
dihasilkan sporangium
4. Spora dihasilkan oleh
sporangium
Contoh :
Psilotum nudum
Mikrofil
17. 1. Biasanya digunakan untuk tanaman hias
2.Beberapa ada yang dapat di makan
3.Pada Azolla pinnata, mampu bersimbiosis
dengan Cyanobakteri sehingga dapat digunakan
sebagai pupuk bernitrogen
21. • Karakteristik dan Ciri-ciri :
▫ Fotosintesis, multiseluler dan eukariotik
▫ Tak memiliki akar, batang dan daun sejati (talus)
▫ Tak memiliki pembuluh angkut (xilem dan floem)
▫ Mengalami pergiliran keturunan (dari gametofit –
sporofit)
▫ Reproduksi seksual dan aseksual (spora)
Tumbuhan Bryophyta / Lumut
22. Pengangkutan Air dan Mineral
- Pengangkutan Air, melalui peristiwa Osmosis : Pergerakan air dari
konsentrasi tinggi ke konsenterasi rendah melewati membran semi
permeabel.
- Pengangkutan mineral, melalui difusi : Pergerakan zat terlarut (mineral &
ion) dari konsentrasi tinggi ke konsenterasi rendah.
23. Pergiliran Keturunan / Metagenesis Tumbuhan Lumut
- Meliputi 1) fase gametofit : fase tumbuhan lumut yang menghasilkan gamet
(sel kelamin).
- Sel kelamin dihasilkan di bagian atas tumbuhan lumut pada struktur
bernama gametangium.
- Bila gametangium menghasilkan sel spermatozoid maka gametangium di
sebut anteridium
- Dan bila gametangiun menghasilkan sel ovum, maka gametangium di sebut
arkegonium
- 2) Fase sporofit : fase tumbuhan lumut yang menghasilkan spora
24. Sperm (n) (dikeluarkan dari
Anteredium)
Arkegonium
dengan ovum (n)
Ovum
Fertilisasi
Zygot
(2n)
Mitosis dan
pertumbuhan
Sporofit (tumbuh berasal dari gametofit)
HAPLOID
DIPLOID
Gametofit
(n)
Kapsul
Seta
Meiosis
Spora
(n)
Mitosis dan
pertumbuhan
Gametofit
(n)
1
2
3
4
5
Pergiliran Keturunan / Metagenesis Tumbuhan Lumut
31. Ciri – ciri Kelompok Hepaticopsida
- Talus berbentuk lembaran, dan tidak dapat dibedakan akar, batang dan
daunnya
- Tumbuh dikotom (bercabang dua)
- Reproduksi secara :
a. aseksual, melalui pembentukkan gemma, fragmentasi dan spora
b. seksual, melalui peleburan sel spermatozoid dengan sel ovum
32. 3. Kelas Antheroceropsida / Lumut Tanduk
Ciri – Ciri :
1. Gametofit berbentuk lembaran
2. Sporofit berbentuk pipa memanjang ke atas, seperti
tanduk
3. Di dalam “tanduk” dihasilkan spora
33. Ciri – ciri
Mempunyai ciri khas,yaitu menghasilkan biji yang
terbentuk dari proses pembuahan.
Biji mengandung calon individu baru, yaitu lembaga
34. Tumbuhan berbiji terbuka tidak
memiliki bunga yang
sesungguhnya. Alat
perkembangbiakan tumbuhan
berbiji terbuka terdapat pada
bagian yang berbentuk runjung
atau kerucut yang disebut
strobilus. Strobilus sering
dianggap sebagai bunga yang tidak
memiliki perhiasan bunga.
35. Biji tumbuhan berbiji terbuka
terdapat pada strobilus dan tidak
terbungkus oleh daun buah.
Karena bijinya tampak dari luar,
kelompok tumbuhan ini disebut
tumbuhan berbiji terbuka. Contoh
tumbuhan berbiji terbuka adalah
melinjo, pakis haji, dan konifer.
36. Manfaat tumbuhan berbiji terbuka bagi kehidupan
manusia yaitu :
1.Sebagai bahan industri kertas, misalnya Thuja,
Taxodium, dan Pinus
2.Sebagai bahan obat-obatan, misalnya Pinus, Epedra
sp., dan Juniperus
3.Sebagai sumber bahan makanan, misalnya Gnetum
gnemon
4.Sebagai tanaman hias, misalnya Thuja, Cycas sp.,
dan Cupressus
37.
38. Melinjo memiliki nama ilmiah
Gnetum gnemon. Pohon melinjo
merupakan pohon yang tumbuh
lurus, terdapat cabang-cabang,
daunnya agak lebar, dengan tulang
daun menyirip. Dalam satu pohon,
terdapat bunga jantan saja atau
bunga betina saja. Pada bunga betina
terdapat bakal biji. Biji melinjo
terbentuk dari bakal biji yang dibuahi
oleh serbuk sari dari bunga jantan.
39. Pakis haji memiliki nama ilmiah Cycas
rumphii. Pakis haji banyak ditanam
sebagai tanaman hias. Tumbuhan ini
menyerupai tumbuhan palem. Daunnya
berbentuk pita dengan tulang daun
sejajar, akarnya berupa akar serabut, dan
batangnya tidak berkayu. Pakis haji dapat
berkembang biak dengan biji dan tunas.
Tumbuhan ini merupakan tumbuhan
berumah dua, karena bunga jantan dan
bunga betina terdapat pada tumbuhan
yagn berbeda. Karena tumbuhan jantan
jarang dijumpai, maka sebagian bakal biji
tidak dibuahi sehingga tidak menjadi biji.
40. • Contoh tumbuhan konifer adalah tusam atau pinus dan damar.
Tumbuhan pinus merupakan pohon yang memiliki batang lurus dan
daunnya lancip seperti jarum. Bakal biji terletak pada daun buah
yang disebut strobilus betina, sedangkan serbuk sarinya terletak pada
strobilus jantan.
• Pohon pinus banyak terdapat di lereng-lereng gunung dan
membentuk hutan pinus. Pinus memiliki banyak kegunaan, antara
lain getahnya dapat digunakan sebagai bahan pembuat terpentin,
sedangkan kayunya digunakan sebagai batang korek api, bahan
pembuat kertas, perabot rumah tangga, dan bahan bangunan.
• Pinus memiliki kepekaan yang tinggi terhadap pencemaran udara.
Pohon pinus yang tumbuh di daerah dengan udara tercemar biasanya
memiliki daun yang jarang. Oleh karena itu, tumbuhan ini dapat
dijadikan indikator adanya pencemaran udara. Contoh tumbuhan biji
terbuka lainnya yaitu pohon ginko dan Pinus longaeva.
41. Ciri – ciri:
Bakal biji dilindungi oleh bakal buah atau daun daun
(karpela)
Mempunyai bunga sejati
Umumnya berupa perdu, semak, liana, dan herba
Dalam reproduksi terjadi pembuahan ganda
Terjadi peleburan gamet jantan dan gamet netina yang
didahului oleh penyerbukan
42. Karakteristik Monokotil Dikotil
Kotiledon 1 buah 2 buah
Sistem perakaran Serabut Tunggang
Pertulangan daun Sejajar / melengkung Menyirip / menjari
Jumlah bagian bunga Kelipatan 3 Kelipatan 4 / 5
Kambium Tidak berkambium Berkambium
Angiospermae dibagi menjadi 2 bagian, yaitu monokotil
dan dikotil