SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  19
MODUL VII
BASIS DAN DIMENSI
1
2
RUANG –N EUCLIDES
Ruang-n Euclides
Jika n sebuah bilangan bulat positif, maka n-pasangan bilangan berurut
adalah sebuah urutan n bilangan real (x1,x2,…,xn). Himpunan semua n-
pasangan bilangan berurut dinamakan ruang-n Eucides dan dinyatakan
dengan Rn.
Definisi. Misalkan u=[u1,u2,…,un]; v=[v1,v 2,…,vn] vektor di Rn.
 u = v jika hanya jika u1 = v1, u2 = v2,…, un = vn
 u + v = [u1 + v1, u2 + v2,…, un + vn ]
 ku = [ku1, ku2,…, kun]
 u•v = u1v1 + u2v2 + … + unvn
 |u| = (u•u)1/2 = 22
2
2
1 ... nuuu
3
Ruang Vektor
Misalkan V sembarang himpunan. V dikatakan sebagai ruang vektor,
bilamana aksioma-aksioma berikut dipenuhi :
(1) Jika u dan v vektor-vektor di V, maka u + v juga berada di V.
(2) u+v = v+u
(3) u+(v+w) = (u+v)+w
(4) Ada sebuah vektor 0 di V sehingga 0+u=u+0
(5) Untuk setiap u di V terdapat –u di V sehingga u+(-u) = -u+u =0
(6) Jika k skalar dan u di V, maka ku berada di V
(7) k(u+v) = ku + kv
(8) (k + l)u = ku + lu
(9) k(lu) = (kl)u
(10) 1u = u
4
Kombinasi Linier
Sebuah vektor x dikatakan kombinasi linier dari vektor-vektor u1, u2,…, un
jika vektor tersebut dapat dinyatakan dalam bentuk :
x = k1u1+ k2u2 +… + knun
dimana k1, k2,…,kn adalah skalar
Contoh :
Misalkan, u = [2,-1,3], v = [1,2,-2], apakah x = [8,1,5] kombinasi linier
dari u dan v.
Jawab
Perhatikan kombinasi linier x = k1u+k2v
[8,1,5] = k1[2,-1,3] + k2[1,2,-2]
Dari kesamaan vektor diperoleh
2k1 + k2 = 8
-k1 + 2k2 = 1
3k1 – 2k2 = 5
k1 = 3
k2 = 2
523
121
812
840
1050
121
x = 3u + 2v
5
Membangun Ruang Vektor
Jika u1, u2,…,un adalah vektor-vektor pda ruang vektor V, dan jika setiap
vektor x pada V dapat dinyatakan sebagai kombinasi linier u1, u2,…,un,
maka u1, u2,…,un dikatakan membangun ruang vektor V
Contoh :
Apakah, u=[1,2,-1], v=[-2,3,3], w=[1,1,2] membangun R3.
Jawab
Andaikan x=[x1,x2,x3] vektor di R3. Bentuk kombinasi linier,
x = k1u + k2v + k3w
[x1,x2,x3] = k1[1,2,-1] + k2[-2,3,3] + k3[1,1,2]
Dari kesamaan vektor dihasilkan sistem persamaan linier,
k1 – 2k2 + k3 = x1
2k1 + 3k2 + k3 = x2
–k1 + 3k2 + 2k3 = x3
22
231
132
121
det
u, v, w
membangun
R3.
6
Kebebasan Linier
Andaikan S = {u1, u2,…,un} adalah himpunan vektor, S dikatakan bebas
linier bilamana kombinasi linier :
k1u1 + k2u2 + … + knun = 0
penyelesaiannya adalah trivial yakni k1 = 0, k2 = 0,…, kn = 0. Jika ada
penyelesaian lain (non trivial), maka S dikatakan tak bebas linier.
Contoh :
Himpunan vektor, S = {u1,u2,u3}, u1=[2,-1,3], u2=[1,2,-6], u3=[10,5,-15]
adalah vektor tak bebas linier, karena 3u1 + 4u2 = u3
Contoh :
Himpunan vektor, S = {u1,u2,u3}, dimana u1=[1,-1,2], u2=[-2,3,1],
u3=[2,1,3] adalah vektor bebas linier, k1u1 + k2u2 + k3u3 = 0, ekuivalen,
k1 – 2k2 + 2k3 = 0
–k1 + 3k2 + k3 = 0
2k1 + k2 + 3k3 = 0
18
312
131
221
det
u1, u2, u3
bebas linier
7
Basis
Andaikan V adalah sembarang ruang vektor dan S = {u1, u2,…,un} adalah
himpunan berhingga vektor-vektor pada V, S dikatakan basis untuk ruang
V jika :
 S bebas linier
 S membangun V
Dimensi
Sebuah ruang vektor dikatakan berdimensi berhingga, jika ruang vektor
V mengandung sebuah himpunan berhingga vektor S = {u1, u2,…,un}
yang membentuk basis. Dimensi sebuah ruang vektor V yang berdimensi
berhingga didefinisikan sebagai banyaknya vektor pada basis V.
Contoh :
Misalkan, B={i,j,k} dengan i=[1,0,0], j=[0,1,0], dan k=[0,0,1]. B adalah
basis baku untuk R3. Karena banyaknya vektor yang membentuk basis
B adalah 3, maka R3 berdimensi tiga.
8
Contoh
Misalkan S = {u1, u2,u3} dimana u1=[1,2,2], u2=[2,1,2] dan u3=[1,3,3].
Apakah S basis untuk R3.
Jawab
Misalkan x=[x1,x2,x3] vektor di R3
, bentuk kombinasi linier :
k1u1 + k2u2 + k3u3 = x
k1 [1,2,1] + k2[2,1,2] + k3 [1,3,4] = [x1,x2,x3]
Dari kesamaan vektor dihasilkan sistem persamaan linier
k1 + 2k2 + k3 = x1
2k1 + k2 + 3k3 = x2
2k1 + 2k2 + 3k3 = x3
1
322
312
121
3
2
1
3
2
1
322
110
543
x
x
x
k
k
k
Karena solusi SPL adalah tunggal, jadi S adalh basis untuk R3.
9
Tugas Khusus
Selidikilah apakah ruang vektor S berikut ini bebas linier
? Jika tidak bebas linier tentukan nilai konstantanya.
(1) u1=(a-1,a,b) u2=(a,a+1,b-1), u3=(a-3,a-2,b+2)
(2) u1=(a+1,a-1,b,b-1), u2=(a,a+2,b-2,b),
u3=(b+2,b-1,a,a+2), u4=(b+3,b-4,a+2,a-1)
Selidikilah apakah ruang vektor S berikut ini membentuk
basis
(1) u1=(a,a+1,b), u2=(a-1,a,b-1) u3=(b,b-1,a+3)
(2) u1=(a-1,a,b+1,b), u2=(a,a+1,b-2,b+2),
u3=(b-2,b+1,a,a+2), u4=(b+2,b,a+2,a-2)
10
Ruang Hasil Kali Dalam
Sebuah hasil kali dalam (inner product) pada ruang vektor riil V adalah
fungsi yang mengasosiasikan bilangan riil [u,v] dengan masing-masing
pasangan vektor u dan v pada V sedemikian rupa sehingga aksioma-
aksioma berikut ini :
 [u,v] = [v,u] (aksioma simetri)
 [u+v,w] = [u,w] + [v,w] (aksioma penambahan)
 [ku,v] = k[u,v] (aksioma kehomogenan)
 [u,u] ≥ 0 dan [u,u] = 0 u=0 (aksioma kepositifan)
Contoh :
Jika u = [u1,u2,…,un], dan v = [v1,v2,…,vn] adalah vektor-vektor pada Rn,
maka :
[u,v] = u•v = u1v1 + u2v2 + … + unvn
adalah hasil kali dalam pada ruang Euclides Rn. Dan u dan v dikatakan
ortogonal jika [u,v] = 0. Jika u ortogonal terhadap setiap vektor pada V,
maka u dikatakan ortogonal terhadap V.
11
Basis Ortonormal
Sebuah himpunan vektor pada ruang hasil kali dalam dikatakan ortogonal
jika semua pasangan vektor-vektor yang berada dalam himpunan tersebut
ortogonal. Sebuah himpunan ortogonal yang setiap vektornya panjangnya
1 disebut ortonormal.
Contoh :
S={u1,u2,u3} dengan u1=[1,2,1], u2=[1,-1,1], dan u3=[1,0,-1]. Himpunan S
adalah ortogonal pada R3, karena [u1,u2]=[u1,u3]=[u2,u3]=0
Catatan :
 Jika S = {u1, u2,…,un} adalah adalah basis ortonormal untuk sebuah
ruang hasil kali dalam V, dan jika x sembarang vektor di V, maka :
x = [x,u1]u1 + [x,u2]u2 + … + [x,un]un
 Misalkan V ruang hasil kali dalam dan {u1,u2,…,un} himpunan ortonormal
Jika W ruang yang dibangun oleh u1,u2,…,un maka setiap vektor x dalam
V dapat dinyatakan dengan : x = v + w dimana :
v = [v,u1]u1 + [v,u2]u2 + … + [v,un]un
12
Proses Gram-Schmidt
Setiap ruang hasil kali dalam berdimensi berhingga taknol, mempunyai
sebuah basis ortonormal.
Langkah 1. Ambil, v1 = u1/|u1|
Langkah 2. Hitung, v2 , dengan rumus :
Misalkan S={u1,u2,…,un} basis untuk ruang hasil kali dalam V, algoritma
untuk menentukan ortonormal B={v1,v2,…,vn} untuk V adalah :
|vvuu|
vvuu
v
1122
1122
2
],[
],[
Langkah 3. Hitung, v3 , dengan rumus :
|vvuvvuu|
vvuvvuu
v
2231133
2231133
3
],[],[
],[],[
Langkah 4. Hitung, vk , dengan rumus :
|vvuvvuvvuu|
vvuvvuvvuu
v
112211
112211
],[...],[],[
],[...],[],[
kkkkkk
kkkkkk
k
13
Contoh :
Misalkan S={u1,u2,u3} basis untuk R3, dengan u1=[1,0,1], u2=[1,1,-1], dan
u3=[-2,1,2]. Carilah basis ortonormal B={v1,v2,v3} untuk R3.
Jawab
Langkah 1. Ambil :
2
1
,0,
2
1
2
]1,0,1[
1
1
1
|u|
u
v
Langkah 2. v2 = x2/|x2|, dengan x2 = u2 – [u2,v1]v1
[u2,v1]=[1,1,-1]• 0
2
1
,0,
2
1
3
1
,
3
1
,
3
1
3
]1,1,1[
2v
Langkah 3. v3 = x3/|x3|, dengan x3 = u3 – [u3,v1]v1 – [u3,v2]v2
[u3,v1]=[-2,1,2]•
Jadi, x2 = u2 ,
0
2
1
,0,
2
1
3
3
3
1
,
3
1
,
3
1
dan [u3,v2]=[-2,1,2]•
3
1
,
3
1
,
3
1
3
3
]0,0,0[]2,1,2[3x = [–1,2,1]
Jadi,
6
1
,
6
2
,
6
1
6
]1,2,1[
3v
14
Koordinat dan Perubahan Basis
Misalkan S={u1,u2,…,un} basis untuk ruang vektor V, maka setiap vektor x
yang terletak dalam V dapat dinyatakan dengan tunggal dalam bentuk
kombinasi linier, yakni
x = k1u1 + k2u2 + … + knvn
Skalar-skalar k1, k2,…,kn disebut koordinat x relatif terhadap basis S.
Vektor koordinat x relatif terhadap basis S ditulis (x)S didefinisikan,
(x)S =[k1,k2,…,kn]
Matrik koordinat x relatif terhadap S ditulis [x]S didefinisikan oleh :
n
S
k
k
k
k
...
][ 3
2
1
x
P(5,6)
i=[1,0]
j=[0,1]
r
B={i,j} maka x = 5i + 6j maka :
(x)B = (5,6),
u=[2,1]
v=[1,4]
S={u,v} maka x = 2u + v maka :
(x)S = (2,1)
6
5
][ Bx
1
2
][ Sx
15
Contoh :
B={v1,v2,v3} basis untuk R3, dimana v1=[2,1,2], v2=[3,2,2], v3=[1,2,-1]. Jika
(x)B=[2,1,-3] hitunglah x, dan jika x=[2,1,–3] berapa [x]B.
Jawab :
Misalkan x=[x1,x2,x3] vektor di R3, bentuk k1v1 + k2v2 + k3v3 = x, atau :
k1[2,1,2] + k2[3,2,2] + k3[1,2,–1 ] = [x1,x2,x3]
Dari kesamaan vektor dihasilkan sistem persamaan linier :
2k1 + 3k2 + k3 = x1
k1 + 2k2 + 2k3 = x2
2k1 + 2k2 – k3 = x3 122
221
132
3
2
1
k
k
k
3
2
1
x
x
x
3
2
1
k
k
k
3
2
1
x
x
x
122
345
456
Jika, (x)B = [2,1,-3], maka :
3
2
1
x
x
x
122
221
132
9
2
4
3
1
2
3
2
1
][
k
k
k
Bx
Jika, x = [2,1,-3], maka :
122
345
456
5
15
19
3
1
2
16
Perubahan Basis
Misalkan S={u1,u2,…,un} basis lama ruang vektor V, dan B={v1,v2,…,vn}
basis baru untuk ruang vektor V. Misalkan pula [x]S matrik koordinat x
relatif terhadap S dan [x]B matrik koordinat x relatif terhadap basis B.
Hubungan antara [x]S dan [x]B diberikan oleh persamaan :
BS ][P][ xx dan atau S
1
B ][P][ xx
P adalah matrik transisi dari basis baru B ke basis lama S, dimana kolom-
kolom P adalah matrik-matrik koordinat dari vektor-vektor basis baru relatif
terhadap basis lama, yaitu :
SS2
.
S1 ][...][][P nvvv
Contoh :
S={u1,u2,u3} basis lama dan B={v1,v2,v3} basis baru untuk R3, dimana
u1=[1,–1,–1], u2=[–1,2,3], u3=[1,1,2], dan v1=[2,1,2], v2=[3,2,2], v3=[1,2,-1].
Jika x=[2,-1,3] berapa [x]B secara tidak langsung.
17
Jawab
Misalkan x=[x1,x2,x3] vektor di R3, bentuk k1u1 + k2u2 + k3u3 = x, atau :
k1[1,–1,–1] + k2[–1,2,3] + k3[1,1,2 ] = [x1,x2,x3]
Dari kesamaan vektor dihasilkan sistem persamaan linier :
231
121
111
3
2
1
S
k
k
k
][x
3
2
1
k
k
k
3
2
1
x
x
x
121
231
351
3
2
1
x
x
x
Untuk v1=[2,1,2], v2=[3,2,2], v3=[1,2,-1]., maka diperoleh P dan P-1, yaitu :
121
231
351
P
122
221
132
652
951
1471
295
52212
72815
P
1
S
1
B ][P][ xx
Dengan demikian,
295
52212
72815
121
231
351
3
2
1
x
x
x
3
2
1
x
x
x
122
345
456
18
xU
ukukuk
x
uuuS
nn
S
n
1
S
2211
21
[x]
xUK
x...
langsungsecara
][Menghitung
},...,,{
xV
vkvkvk
x
vvvB
nn
B
n
1
B
2211
21
[x]
xVK
x...
langsungsecara
][Menghitung
},...,,{
B
1-
S
1-
1
21
1
B
[x]P[x]Jadi,
Adj(P)
det(P)
1
P
]][[
][|...|][|][
PdanPMenghitung
[x]Diketahui,
langsungtidakSecara
UV
uuuP BnBB
S
1-
B
1-
1
21
1
S
[x]P[x]Jadi,
Adj(P)
det(P)
1
P
]][[
][|...|][|][
PdanPMenghitung
[x]Diketahui,
langsungtidakSecara
VU
vvvP SnSS
19
SOAL TUGAS KHUSUS
Diketahui pula bahwa S = {u1,u2,u3} dan B={v1,v2,v3}adalah
basis-basis untuk R3, diimana :
u1 = [b-4,b-5,a–2], u2 = [b-5,b-6,a-3], u3 = [a-4,a-3,b-5]
v1 = [a-5,a-4,b–5], v2 = [a-4,a-3,b-4], v3 = [b-4,b-5,a-5]
(1) Tentukan basis ortonormal untuk basis S dan basis B
dengan proses Gram-Schmidt
(2) Carilah matrik koordinat x relatif terhadap basis S [x]S
dan basis B [x]B secara langsung
(3) Carilah matrik koordinat [x]S dan [x]B secara tidak
langsung

Contenu connexe

Tendances

Fungsi Vektor ( Kalkulus 2 )
Fungsi Vektor ( Kalkulus 2 )Fungsi Vektor ( Kalkulus 2 )
Fungsi Vektor ( Kalkulus 2 )Kelinci Coklat
 
Vektor - Pertemuan 41- Aljabar Linear
Vektor - Pertemuan 41- Aljabar LinearVektor - Pertemuan 41- Aljabar Linear
Vektor - Pertemuan 41- Aljabar Linearahmad haidaroh
 
Analisis real-lengkap-a1c
Analisis real-lengkap-a1cAnalisis real-lengkap-a1c
Analisis real-lengkap-a1cUmmu Zuhry
 
Basis dan Dimensi
Basis dan DimensiBasis dan Dimensi
Basis dan Dimensibagus222
 
Pengantar analisis real_I
Pengantar analisis real_IPengantar analisis real_I
Pengantar analisis real_IFerry Angriawan
 
Ruang Hasil kali Dalam ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Hasil kali Dalam ( Aljabar Linear Elementer )Ruang Hasil kali Dalam ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Hasil kali Dalam ( Aljabar Linear Elementer )Kelinci Coklat
 
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3Arvina Frida Karela
 
Vektor Diruang 2 dan 3 (vector 2D & 3D)
Vektor Diruang 2 dan 3 (vector 2D & 3D)Vektor Diruang 2 dan 3 (vector 2D & 3D)
Vektor Diruang 2 dan 3 (vector 2D & 3D)Mkls Rivership
 
Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2Charro NieZz
 
Order dari Elemen Grup
Order dari Elemen GrupOrder dari Elemen Grup
Order dari Elemen Grupwahyuhenky
 
Relasi Rekursi : Definisi, Contoh, Jenis Relasi Rekursi
Relasi Rekursi : Definisi, Contoh, Jenis Relasi RekursiRelasi Rekursi : Definisi, Contoh, Jenis Relasi Rekursi
Relasi Rekursi : Definisi, Contoh, Jenis Relasi RekursiOnggo Wiryawan
 
Peubah acak diskrit dan kontinu
Peubah acak diskrit dan kontinuPeubah acak diskrit dan kontinu
Peubah acak diskrit dan kontinuAnderzend Awuy
 
Modul 4 kongruensi linier
Modul 4   kongruensi linierModul 4   kongruensi linier
Modul 4 kongruensi linierAcika Karunila
 

Tendances (20)

Teori Group
Teori GroupTeori Group
Teori Group
 
Teori bilangan
Teori bilanganTeori bilangan
Teori bilangan
 
Fungsi Vektor ( Kalkulus 2 )
Fungsi Vektor ( Kalkulus 2 )Fungsi Vektor ( Kalkulus 2 )
Fungsi Vektor ( Kalkulus 2 )
 
Vektor - Pertemuan 41- Aljabar Linear
Vektor - Pertemuan 41- Aljabar LinearVektor - Pertemuan 41- Aljabar Linear
Vektor - Pertemuan 41- Aljabar Linear
 
Analisis real-lengkap-a1c
Analisis real-lengkap-a1cAnalisis real-lengkap-a1c
Analisis real-lengkap-a1c
 
Pembuktian dalam matematika
Pembuktian dalam matematikaPembuktian dalam matematika
Pembuktian dalam matematika
 
Basis dan Dimensi
Basis dan DimensiBasis dan Dimensi
Basis dan Dimensi
 
Soal dan pembahasan integral permukaan
Soal dan pembahasan integral permukaanSoal dan pembahasan integral permukaan
Soal dan pembahasan integral permukaan
 
Pengantar analisis real_I
Pengantar analisis real_IPengantar analisis real_I
Pengantar analisis real_I
 
relasi himpunan
relasi himpunanrelasi himpunan
relasi himpunan
 
Ruang Hasil kali Dalam ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Hasil kali Dalam ( Aljabar Linear Elementer )Ruang Hasil kali Dalam ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Hasil kali Dalam ( Aljabar Linear Elementer )
 
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3
 
Vektor Diruang 2 dan 3 (vector 2D & 3D)
Vektor Diruang 2 dan 3 (vector 2D & 3D)Vektor Diruang 2 dan 3 (vector 2D & 3D)
Vektor Diruang 2 dan 3 (vector 2D & 3D)
 
Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2
 
Order dari Elemen Grup
Order dari Elemen GrupOrder dari Elemen Grup
Order dari Elemen Grup
 
Analisis real-lengkap-a1c
Analisis real-lengkap-a1cAnalisis real-lengkap-a1c
Analisis real-lengkap-a1c
 
Relasi Rekursi : Definisi, Contoh, Jenis Relasi Rekursi
Relasi Rekursi : Definisi, Contoh, Jenis Relasi RekursiRelasi Rekursi : Definisi, Contoh, Jenis Relasi Rekursi
Relasi Rekursi : Definisi, Contoh, Jenis Relasi Rekursi
 
Peubah acak diskrit dan kontinu
Peubah acak diskrit dan kontinuPeubah acak diskrit dan kontinu
Peubah acak diskrit dan kontinu
 
Modul 4 kongruensi linier
Modul 4   kongruensi linierModul 4   kongruensi linier
Modul 4 kongruensi linier
 
Bilangan kompleks
Bilangan kompleksBilangan kompleks
Bilangan kompleks
 

Similaire à Modul 7 basis dan dimensi

Similaire à Modul 7 basis dan dimensi (20)

Matematika Elektro part 2.pdf
Matematika Elektro part 2.pdfMatematika Elektro part 2.pdf
Matematika Elektro part 2.pdf
 
Bab 7
Bab 7Bab 7
Bab 7
 
Bab 2 vektor
Bab 2 vektorBab 2 vektor
Bab 2 vektor
 
Pertemuan09&10
Pertemuan09&10Pertemuan09&10
Pertemuan09&10
 
Vektor dan ruang euclid
Vektor dan ruang euclidVektor dan ruang euclid
Vektor dan ruang euclid
 
Ruang inner product
Ruang inner productRuang inner product
Ruang inner product
 
Presentation2
Presentation2Presentation2
Presentation2
 
Kelas xii bab 4
Kelas xii bab 4Kelas xii bab 4
Kelas xii bab 4
 
Kelas xii bab 4
Kelas xii bab 4Kelas xii bab 4
Kelas xii bab 4
 
Kelas xii bab 4
Kelas xii bab 4Kelas xii bab 4
Kelas xii bab 4
 
tugas_vektor_pptx.pptx
tugas_vektor_pptx.pptxtugas_vektor_pptx.pptx
tugas_vektor_pptx.pptx
 
geometri
geometrigeometri
geometri
 
Modul VEKTOR
Modul VEKTORModul VEKTOR
Modul VEKTOR
 
Aljabar linear:Kebebasan Linear, Basis, dan Dimensi.ppt
Aljabar linear:Kebebasan Linear, Basis, dan Dimensi.pptAljabar linear:Kebebasan Linear, Basis, dan Dimensi.ppt
Aljabar linear:Kebebasan Linear, Basis, dan Dimensi.ppt
 
Pertemuan_7_RUANG_VEKTOR 2.pptx
Pertemuan_7_RUANG_VEKTOR 2.pptxPertemuan_7_RUANG_VEKTOR 2.pptx
Pertemuan_7_RUANG_VEKTOR 2.pptx
 
VEKTOR (Merva juniarti)
VEKTOR (Merva juniarti)VEKTOR (Merva juniarti)
VEKTOR (Merva juniarti)
 
Bab 3 (vektor)
Bab 3 (vektor)Bab 3 (vektor)
Bab 3 (vektor)
 
Alin 3.4 3.5
Alin 3.4 3.5Alin 3.4 3.5
Alin 3.4 3.5
 
R5 g kel 6 allin2 2
R5 g kel 6 allin2 2R5 g kel 6 allin2 2
R5 g kel 6 allin2 2
 
Alin 3.1 3.3
Alin 3.1 3.3Alin 3.1 3.3
Alin 3.1 3.3
 

Plus de Achmad Sukmawijaya

Plus de Achmad Sukmawijaya (8)

Modul 6 spl
Modul 6 splModul 6 spl
Modul 6 spl
 
Modul 5 invers matrik
Modul 5 invers matrikModul 5 invers matrik
Modul 5 invers matrik
 
Modul 4 matrik dan determinan
Modul 4 matrik dan determinanModul 4 matrik dan determinan
Modul 4 matrik dan determinan
 
Modul 3 transformasi laplace
Modul 3 transformasi laplaceModul 3 transformasi laplace
Modul 3 transformasi laplace
 
Modul 2 pd linier orde n
Modul 2 pd linier orde nModul 2 pd linier orde n
Modul 2 pd linier orde n
 
Modul 1 pd linier orde satu
Modul 1 pd linier orde satuModul 1 pd linier orde satu
Modul 1 pd linier orde satu
 
Modul 8 nilai eigen
Modul 8 nilai eigenModul 8 nilai eigen
Modul 8 nilai eigen
 
Aljabar bolean
Aljabar boleanAljabar bolean
Aljabar bolean
 

Modul 7 basis dan dimensi

  • 2. 2 RUANG –N EUCLIDES Ruang-n Euclides Jika n sebuah bilangan bulat positif, maka n-pasangan bilangan berurut adalah sebuah urutan n bilangan real (x1,x2,…,xn). Himpunan semua n- pasangan bilangan berurut dinamakan ruang-n Eucides dan dinyatakan dengan Rn. Definisi. Misalkan u=[u1,u2,…,un]; v=[v1,v 2,…,vn] vektor di Rn.  u = v jika hanya jika u1 = v1, u2 = v2,…, un = vn  u + v = [u1 + v1, u2 + v2,…, un + vn ]  ku = [ku1, ku2,…, kun]  u•v = u1v1 + u2v2 + … + unvn  |u| = (u•u)1/2 = 22 2 2 1 ... nuuu
  • 3. 3 Ruang Vektor Misalkan V sembarang himpunan. V dikatakan sebagai ruang vektor, bilamana aksioma-aksioma berikut dipenuhi : (1) Jika u dan v vektor-vektor di V, maka u + v juga berada di V. (2) u+v = v+u (3) u+(v+w) = (u+v)+w (4) Ada sebuah vektor 0 di V sehingga 0+u=u+0 (5) Untuk setiap u di V terdapat –u di V sehingga u+(-u) = -u+u =0 (6) Jika k skalar dan u di V, maka ku berada di V (7) k(u+v) = ku + kv (8) (k + l)u = ku + lu (9) k(lu) = (kl)u (10) 1u = u
  • 4. 4 Kombinasi Linier Sebuah vektor x dikatakan kombinasi linier dari vektor-vektor u1, u2,…, un jika vektor tersebut dapat dinyatakan dalam bentuk : x = k1u1+ k2u2 +… + knun dimana k1, k2,…,kn adalah skalar Contoh : Misalkan, u = [2,-1,3], v = [1,2,-2], apakah x = [8,1,5] kombinasi linier dari u dan v. Jawab Perhatikan kombinasi linier x = k1u+k2v [8,1,5] = k1[2,-1,3] + k2[1,2,-2] Dari kesamaan vektor diperoleh 2k1 + k2 = 8 -k1 + 2k2 = 1 3k1 – 2k2 = 5 k1 = 3 k2 = 2 523 121 812 840 1050 121 x = 3u + 2v
  • 5. 5 Membangun Ruang Vektor Jika u1, u2,…,un adalah vektor-vektor pda ruang vektor V, dan jika setiap vektor x pada V dapat dinyatakan sebagai kombinasi linier u1, u2,…,un, maka u1, u2,…,un dikatakan membangun ruang vektor V Contoh : Apakah, u=[1,2,-1], v=[-2,3,3], w=[1,1,2] membangun R3. Jawab Andaikan x=[x1,x2,x3] vektor di R3. Bentuk kombinasi linier, x = k1u + k2v + k3w [x1,x2,x3] = k1[1,2,-1] + k2[-2,3,3] + k3[1,1,2] Dari kesamaan vektor dihasilkan sistem persamaan linier, k1 – 2k2 + k3 = x1 2k1 + 3k2 + k3 = x2 –k1 + 3k2 + 2k3 = x3 22 231 132 121 det u, v, w membangun R3.
  • 6. 6 Kebebasan Linier Andaikan S = {u1, u2,…,un} adalah himpunan vektor, S dikatakan bebas linier bilamana kombinasi linier : k1u1 + k2u2 + … + knun = 0 penyelesaiannya adalah trivial yakni k1 = 0, k2 = 0,…, kn = 0. Jika ada penyelesaian lain (non trivial), maka S dikatakan tak bebas linier. Contoh : Himpunan vektor, S = {u1,u2,u3}, u1=[2,-1,3], u2=[1,2,-6], u3=[10,5,-15] adalah vektor tak bebas linier, karena 3u1 + 4u2 = u3 Contoh : Himpunan vektor, S = {u1,u2,u3}, dimana u1=[1,-1,2], u2=[-2,3,1], u3=[2,1,3] adalah vektor bebas linier, k1u1 + k2u2 + k3u3 = 0, ekuivalen, k1 – 2k2 + 2k3 = 0 –k1 + 3k2 + k3 = 0 2k1 + k2 + 3k3 = 0 18 312 131 221 det u1, u2, u3 bebas linier
  • 7. 7 Basis Andaikan V adalah sembarang ruang vektor dan S = {u1, u2,…,un} adalah himpunan berhingga vektor-vektor pada V, S dikatakan basis untuk ruang V jika :  S bebas linier  S membangun V Dimensi Sebuah ruang vektor dikatakan berdimensi berhingga, jika ruang vektor V mengandung sebuah himpunan berhingga vektor S = {u1, u2,…,un} yang membentuk basis. Dimensi sebuah ruang vektor V yang berdimensi berhingga didefinisikan sebagai banyaknya vektor pada basis V. Contoh : Misalkan, B={i,j,k} dengan i=[1,0,0], j=[0,1,0], dan k=[0,0,1]. B adalah basis baku untuk R3. Karena banyaknya vektor yang membentuk basis B adalah 3, maka R3 berdimensi tiga.
  • 8. 8 Contoh Misalkan S = {u1, u2,u3} dimana u1=[1,2,2], u2=[2,1,2] dan u3=[1,3,3]. Apakah S basis untuk R3. Jawab Misalkan x=[x1,x2,x3] vektor di R3 , bentuk kombinasi linier : k1u1 + k2u2 + k3u3 = x k1 [1,2,1] + k2[2,1,2] + k3 [1,3,4] = [x1,x2,x3] Dari kesamaan vektor dihasilkan sistem persamaan linier k1 + 2k2 + k3 = x1 2k1 + k2 + 3k3 = x2 2k1 + 2k2 + 3k3 = x3 1 322 312 121 3 2 1 3 2 1 322 110 543 x x x k k k Karena solusi SPL adalah tunggal, jadi S adalh basis untuk R3.
  • 9. 9 Tugas Khusus Selidikilah apakah ruang vektor S berikut ini bebas linier ? Jika tidak bebas linier tentukan nilai konstantanya. (1) u1=(a-1,a,b) u2=(a,a+1,b-1), u3=(a-3,a-2,b+2) (2) u1=(a+1,a-1,b,b-1), u2=(a,a+2,b-2,b), u3=(b+2,b-1,a,a+2), u4=(b+3,b-4,a+2,a-1) Selidikilah apakah ruang vektor S berikut ini membentuk basis (1) u1=(a,a+1,b), u2=(a-1,a,b-1) u3=(b,b-1,a+3) (2) u1=(a-1,a,b+1,b), u2=(a,a+1,b-2,b+2), u3=(b-2,b+1,a,a+2), u4=(b+2,b,a+2,a-2)
  • 10. 10 Ruang Hasil Kali Dalam Sebuah hasil kali dalam (inner product) pada ruang vektor riil V adalah fungsi yang mengasosiasikan bilangan riil [u,v] dengan masing-masing pasangan vektor u dan v pada V sedemikian rupa sehingga aksioma- aksioma berikut ini :  [u,v] = [v,u] (aksioma simetri)  [u+v,w] = [u,w] + [v,w] (aksioma penambahan)  [ku,v] = k[u,v] (aksioma kehomogenan)  [u,u] ≥ 0 dan [u,u] = 0 u=0 (aksioma kepositifan) Contoh : Jika u = [u1,u2,…,un], dan v = [v1,v2,…,vn] adalah vektor-vektor pada Rn, maka : [u,v] = u•v = u1v1 + u2v2 + … + unvn adalah hasil kali dalam pada ruang Euclides Rn. Dan u dan v dikatakan ortogonal jika [u,v] = 0. Jika u ortogonal terhadap setiap vektor pada V, maka u dikatakan ortogonal terhadap V.
  • 11. 11 Basis Ortonormal Sebuah himpunan vektor pada ruang hasil kali dalam dikatakan ortogonal jika semua pasangan vektor-vektor yang berada dalam himpunan tersebut ortogonal. Sebuah himpunan ortogonal yang setiap vektornya panjangnya 1 disebut ortonormal. Contoh : S={u1,u2,u3} dengan u1=[1,2,1], u2=[1,-1,1], dan u3=[1,0,-1]. Himpunan S adalah ortogonal pada R3, karena [u1,u2]=[u1,u3]=[u2,u3]=0 Catatan :  Jika S = {u1, u2,…,un} adalah adalah basis ortonormal untuk sebuah ruang hasil kali dalam V, dan jika x sembarang vektor di V, maka : x = [x,u1]u1 + [x,u2]u2 + … + [x,un]un  Misalkan V ruang hasil kali dalam dan {u1,u2,…,un} himpunan ortonormal Jika W ruang yang dibangun oleh u1,u2,…,un maka setiap vektor x dalam V dapat dinyatakan dengan : x = v + w dimana : v = [v,u1]u1 + [v,u2]u2 + … + [v,un]un
  • 12. 12 Proses Gram-Schmidt Setiap ruang hasil kali dalam berdimensi berhingga taknol, mempunyai sebuah basis ortonormal. Langkah 1. Ambil, v1 = u1/|u1| Langkah 2. Hitung, v2 , dengan rumus : Misalkan S={u1,u2,…,un} basis untuk ruang hasil kali dalam V, algoritma untuk menentukan ortonormal B={v1,v2,…,vn} untuk V adalah : |vvuu| vvuu v 1122 1122 2 ],[ ],[ Langkah 3. Hitung, v3 , dengan rumus : |vvuvvuu| vvuvvuu v 2231133 2231133 3 ],[],[ ],[],[ Langkah 4. Hitung, vk , dengan rumus : |vvuvvuvvuu| vvuvvuvvuu v 112211 112211 ],[...],[],[ ],[...],[],[ kkkkkk kkkkkk k
  • 13. 13 Contoh : Misalkan S={u1,u2,u3} basis untuk R3, dengan u1=[1,0,1], u2=[1,1,-1], dan u3=[-2,1,2]. Carilah basis ortonormal B={v1,v2,v3} untuk R3. Jawab Langkah 1. Ambil : 2 1 ,0, 2 1 2 ]1,0,1[ 1 1 1 |u| u v Langkah 2. v2 = x2/|x2|, dengan x2 = u2 – [u2,v1]v1 [u2,v1]=[1,1,-1]• 0 2 1 ,0, 2 1 3 1 , 3 1 , 3 1 3 ]1,1,1[ 2v Langkah 3. v3 = x3/|x3|, dengan x3 = u3 – [u3,v1]v1 – [u3,v2]v2 [u3,v1]=[-2,1,2]• Jadi, x2 = u2 , 0 2 1 ,0, 2 1 3 3 3 1 , 3 1 , 3 1 dan [u3,v2]=[-2,1,2]• 3 1 , 3 1 , 3 1 3 3 ]0,0,0[]2,1,2[3x = [–1,2,1] Jadi, 6 1 , 6 2 , 6 1 6 ]1,2,1[ 3v
  • 14. 14 Koordinat dan Perubahan Basis Misalkan S={u1,u2,…,un} basis untuk ruang vektor V, maka setiap vektor x yang terletak dalam V dapat dinyatakan dengan tunggal dalam bentuk kombinasi linier, yakni x = k1u1 + k2u2 + … + knvn Skalar-skalar k1, k2,…,kn disebut koordinat x relatif terhadap basis S. Vektor koordinat x relatif terhadap basis S ditulis (x)S didefinisikan, (x)S =[k1,k2,…,kn] Matrik koordinat x relatif terhadap S ditulis [x]S didefinisikan oleh : n S k k k k ... ][ 3 2 1 x P(5,6) i=[1,0] j=[0,1] r B={i,j} maka x = 5i + 6j maka : (x)B = (5,6), u=[2,1] v=[1,4] S={u,v} maka x = 2u + v maka : (x)S = (2,1) 6 5 ][ Bx 1 2 ][ Sx
  • 15. 15 Contoh : B={v1,v2,v3} basis untuk R3, dimana v1=[2,1,2], v2=[3,2,2], v3=[1,2,-1]. Jika (x)B=[2,1,-3] hitunglah x, dan jika x=[2,1,–3] berapa [x]B. Jawab : Misalkan x=[x1,x2,x3] vektor di R3, bentuk k1v1 + k2v2 + k3v3 = x, atau : k1[2,1,2] + k2[3,2,2] + k3[1,2,–1 ] = [x1,x2,x3] Dari kesamaan vektor dihasilkan sistem persamaan linier : 2k1 + 3k2 + k3 = x1 k1 + 2k2 + 2k3 = x2 2k1 + 2k2 – k3 = x3 122 221 132 3 2 1 k k k 3 2 1 x x x 3 2 1 k k k 3 2 1 x x x 122 345 456 Jika, (x)B = [2,1,-3], maka : 3 2 1 x x x 122 221 132 9 2 4 3 1 2 3 2 1 ][ k k k Bx Jika, x = [2,1,-3], maka : 122 345 456 5 15 19 3 1 2
  • 16. 16 Perubahan Basis Misalkan S={u1,u2,…,un} basis lama ruang vektor V, dan B={v1,v2,…,vn} basis baru untuk ruang vektor V. Misalkan pula [x]S matrik koordinat x relatif terhadap S dan [x]B matrik koordinat x relatif terhadap basis B. Hubungan antara [x]S dan [x]B diberikan oleh persamaan : BS ][P][ xx dan atau S 1 B ][P][ xx P adalah matrik transisi dari basis baru B ke basis lama S, dimana kolom- kolom P adalah matrik-matrik koordinat dari vektor-vektor basis baru relatif terhadap basis lama, yaitu : SS2 . S1 ][...][][P nvvv Contoh : S={u1,u2,u3} basis lama dan B={v1,v2,v3} basis baru untuk R3, dimana u1=[1,–1,–1], u2=[–1,2,3], u3=[1,1,2], dan v1=[2,1,2], v2=[3,2,2], v3=[1,2,-1]. Jika x=[2,-1,3] berapa [x]B secara tidak langsung.
  • 17. 17 Jawab Misalkan x=[x1,x2,x3] vektor di R3, bentuk k1u1 + k2u2 + k3u3 = x, atau : k1[1,–1,–1] + k2[–1,2,3] + k3[1,1,2 ] = [x1,x2,x3] Dari kesamaan vektor dihasilkan sistem persamaan linier : 231 121 111 3 2 1 S k k k ][x 3 2 1 k k k 3 2 1 x x x 121 231 351 3 2 1 x x x Untuk v1=[2,1,2], v2=[3,2,2], v3=[1,2,-1]., maka diperoleh P dan P-1, yaitu : 121 231 351 P 122 221 132 652 951 1471 295 52212 72815 P 1 S 1 B ][P][ xx Dengan demikian, 295 52212 72815 121 231 351 3 2 1 x x x 3 2 1 x x x 122 345 456
  • 19. 19 SOAL TUGAS KHUSUS Diketahui pula bahwa S = {u1,u2,u3} dan B={v1,v2,v3}adalah basis-basis untuk R3, diimana : u1 = [b-4,b-5,a–2], u2 = [b-5,b-6,a-3], u3 = [a-4,a-3,b-5] v1 = [a-5,a-4,b–5], v2 = [a-4,a-3,b-4], v3 = [b-4,b-5,a-5] (1) Tentukan basis ortonormal untuk basis S dan basis B dengan proses Gram-Schmidt (2) Carilah matrik koordinat x relatif terhadap basis S [x]S dan basis B [x]B secara langsung (3) Carilah matrik koordinat [x]S dan [x]B secara tidak langsung