AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
Power point
1. Etika Profesi Teknologi Informasi
dan Komputer Penipuan Jual Beli
Barang Online
Firda Ummu Adillah
11111330
2. Cyber Crime
1. Pengertian Cybercrime
sebuah bentuk kriminal yang
mana menggunakan internet dan
komputer sebagai alat atau cara untuk
melakukan tindakan kriminal. Masalah
yang berkaitan dengan kejahatan jenis
ini misalnya hacking, pelanggaran hak
cipta, pornografi anak, eksploitasi anak,
carding dan masih bnyak kejahatan
dengan cara internet. Juga termasuk
pelanggaran terhadap privasi ketika
informasi rahasia hilang atau dicuri, dan
lainnya.
3. • Modus operandi CyberCrime
Kejahatan yang berhubungan erat dengan penggunaan
teknologi yang berbasis komputer dan jaringan
telekomunikasi ini dikelompokkan dalam beberapa
bentuk sesuai modus operandi yang ada, antara lain:
1. Unauthorized Access to Computer System and
Service
Kejahatan yang dilakukan dengan
memasuki/menyusup ke dalam suatu sistem jaringan
komputer secara tidak sah, tanpa izin atau tanpa
sepengetahuan dari pemilik sistem jaringan komputer
yang dimasukinya. Biasanya pelaku kejahatan (hacker)
melakukannya dengan maksud sabotase ataupun
pencurian informasi penting dan rahasia.
2. Illegal Contents
Merupakan kejahatan dengan memasukkan data atau
informasi ke Internet tentang sesuatu hal yang tidak
benar, tidak etis, dan dapat dianggap melanggar
hukum atau mengganggu ketertiban umum.
4. 3. Data Forgery
Merupakan kejahatan dengan memalsukan data
pada dokumen-dokumen penting yang tersimpan
sebagai scripless document melalui Internet
4. Cyber Espionage
Merupakan kejahatan yang memanfaatkan
jaringan Internet untuk melakukan kegiatan
mata-mata terhadap pihak lain, dengan
memasuki sistem jaringan komputer (computer
network system) pihak sasaran.
5. Cyber Sabotage and Extortion
Kejahatan ini dilakukan dengan membuat
gangguan, perusakan atau penghancuran
terhadap suatu data, program komputer atau
sistem jaringan komputer yang terhubung
dengan Internet.
5. 6. Offense against Intellectual Property
Kejahatan ini ditujukan terhadap hak atas kekayaan
intelektual yang dimiliki pihak lain di Internet.
7. Infringements of Privacy
Kejahatan ini biasanya ditujukan terhadap keterangan
pribadi seseorang yang tersimpan pada formulir data
pribadi yang tersimpan secara computerized,
6. Cara Penanggulangan CyberCrime
1. Melakukan modernisasi hukum pidana nasional beserta
hukum acaranya, yang diselaraskan dengan konvensi
internasional yang terkait dengan kejahatan tersebut.
2. Meningkatkan sistem pengamanan jaringan komputer
nasional sesuai standar internasional.
3. Meningkatkan pemahaman serta keahlian aparatur penegak
hukum mengenai upaya pencegahan, investigasi dan
penuntutan perkara-perkara yang berhubungan dengan
cybercrime.
4. Meningkatkan kesadaran warga negara mengenai masalah
cybercrime serta pentingnya mencegah kejahatan tersebut
terjadi.
5. Meningkatkan kerjasama antar negara, baik bilateral,
regional maupun multilateral, dalam upaya penanganan
cybercrime, antara lain melalui perjanjian ekstradisi dan
mutual assistance treaties.
7. Undang-Undang CybreCrime
1. KUHP ( Kitab Undang-Undang Hukum Pidana )
a. Pasal 362 KUHP Tentang pencurian ( Kasus carding ).
b. Pasal 378 KUHP tentang Penipuan ( Penipuan melalui website
seolah-olah menjual barang)
b. Pasal 311 KUHP Pencemaran nama Baik ( melalui media
internet dengan mengirim email kepada Korban maupun teman-
teman korban)
c. Pasal 303 KUHP Perjudian (permainan judi online)
d. Pasal 282 KUHP Pornografi ( Penyebaran pornografi melalui
media internet).
e. Pasal 282 dan 311 KUHP ( tentang kasus Penyebaran foto atau
film pribadi seseorang yang vulgar di Internet).
f. Pasal 378 dan 362 (Tentang kasus Carding karena pelaku
melakukan penipuan seolah-olah ingin membayar, dengan kartu
kredit hasil curian )
8. 2. Undang-Undang No.19 Thn 2002 Tentang Hak
Cipta, Khususnya tentang Program Komputer atau
software
3. Undang-Undang No.36 Thn 1999 tentang
Telekomunikasi, ( penyalahgunaan Internet yang
menggangu ketertiban umum atau pribadi).
4. Undang-undang No.25 Thn 2003 Tentang
Perubahan atas Undang-Undang No.15 Tahun 2002
Tentang Pencucian Uang.
5. Undang-Undang No.15 thn 2003 Tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme.
9. Cyber Law
1. Pengertian Cyber Law
Cyber law adalah aspek hukum yang ruang lingkupya
meliputi setiap aspek yang berhunbunga dengan
orang perorangan atau subjek hukum yang
menggunakan dan memanfaatkan teknologi internet
yang dimulai pada saat mulai online dan memasuki
dunia cyber atau maya. Cyber Law sendiri
merupakan istilah yang berasal dari Cyberspace Law.
10. Tujuan Cyber Law
Cyberlaw sangat dibutuhkan, kaitannya dengan
upaya pencegahan tindak pidana, ataupun
penanganan tindak pidana. Cyber law akan menjadi
dasar hukum dalam proses penegakan hukum
terhadap kejahatan-kejahatan dengan sarana
elektronik dan komputer, termasuk kejahatan
pencucian uang dan kejahatan terorisme.
Ruang Lingkup Cyber Law
Pembahasan mengenai ruang lingkup ”cyber law”
dimaksudkan sebagai inventarisasi atas persoalan-
persoalan atau aspek-aspek hukum yang
diperkirakan berkaitan dengan pemanfaatan
Internet.
11. Penipuan Jual Beli Barang Online
Pada tahun 2011 Tim Cyber Bareskrim Mabes Polri menangkap
Christianto alias Craig, seorang anggota komplotan penipuan
jual beli kertas online, di Medan. Menurut Kanit Cyber Crime
Bareskrim Polri Kombes Pol Sulistyo, anggotanya memang terus
memburu komplotan penipu tersebut sejak mendapat laporan
dari korban seorang warga Qatar, Alqawani, pada 2010.
seorang warga Qatar yang tertarik membeli kertas di toko
online milik Craig dan Dodi pada Maret 2010. Setelah memesan,
Craig sempat mengirim sampel kertas sebanyak satu rim ke
Qatar. Alqawani yang puas kemudian memesan lebih banyak.
Ia kemudian mentransfer Rp. 200 juta ke nomor rekening toko
tersebut. Setelah itu, Craig menghilang bersama uang Alqawani
tanpa bisa dihubungi kembali. Polri telah membidik sindikat
toko palsu ini sejak akhir 2010 setelah korban melaporkan toko
tersebut ke KBRI di Qatar. (www.tribunews.com, Jakarta)
12. Hukum Bagi Penipuan Jual Beli
Barang Online
Dasar hukum yang digunakan untuk menjerat
pelaku penipuan saat ini adalah Pasal 378 KUHP,
yang berbunyi sebagai berikut:
"Barang siapa dengan maksud untuk
menguntungkan diri sendiri atau orang lain dengan
melawan hukum, dengan memakai nama palsu atau
martabat palsu, dengan tipu muslihat ataupun
dengan rangkaian kebohongan menggerakkan orang
lain untuk menyerahkan sesuatu benda kepadanya,
atau supaya memberi hutang maupun
menghapuskan piutang, diancam karena penipuan
dengan pidana penjara paling lama 4 tahun."
13. Sedangkan, jika dijerat menggunakan UU No. 11
Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi
Elektronik (“UU ITE”), maka pasal yang dikenakan
adalah Pasal 28 ayat (1), yang berbunyi sebagai
berikut:
(1) Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak
menyebarkan berita bohong dan menyesatkan
yang mengakibatkan kerugian konsumen dalam
Transaksi Elektronik.
Ancaman pidana dari pasal tersebut adalah
penjara paling lama 6 (enam) tahun dan/atau
denda paling banyak Rp1 miliar (Pasal 45 ayat [2]
UU ITE). Lebih jauh, simak artikel Pasal Untuk
Menjerat Pelaku Penipuan Dalam Jual Beli Online.
14. Tips Agar terhindar dari penipuan jual
beli barang online
1.) Reputasi adalah yg paling utama. Carilah online shop yang
sudah memiliki reputasi. Walau reputasi tidak pernah menjamin
mereka tidak akan menipu. Tetapi biasanya, penjual yang
memiliki reputasi baik sudah memiliki banyak testimonial dari
konsumen yang pernah membeli barang darinya. Terkadang
mereka berpikir kesekian kalinya untuk menipu.
2.) Bertanya kepada buyer lainnya. Bila ada perasaaan curiga,
coba lihat testimonial penjual. Pilih 3-5 orang secara acak untuk
anda hubungi. Caranya mudah, kalau kamu belanja di facebook,
gunakan fasilitas Message/inbox. Jika kamu belanja di forum,
gunakan fasilitas private message. Tanyakan tentang penjual
tersebut, bagaimana pengiriman barang, bagaimana dengan
respon penjual ketika kita menanyakan sesuatu.
15. 3.) Curiga pada harga barang yang super murah. Misalnya,
iPhone 4 yang seharusnya berharga 6,5 s/d 7 juta dijual dengan
harga 3,5 juta. Harga murah bisa saja, tapi kalau anda
menemukan harga murah seperti contoh di atas, dan anda
percaya, ada dua kemungkinan, barang datang atau uang anda
hilang. Logikanya, perbedaan barang black market dan bukan
black market relatif murah biasanya antara 500rb – 700rb. Lebih
dari selisih harga tersebut kamu patut waspada. Hal pertama
yang harus anda lakukan adalah membandingkan harga dengan
toko online lainnya.
4.)Cash On Delivery (COD). Penjual yang jujur adalah penjual
yang memberikan salah satu opsi ini kepada buyernya. Beberapa
penjual hanya mau COD di wilayah yang dekat dengan
rumah/tokonya. Anda sebagai pembeli, jika menginginkan rasa
aman, berkobanlah sedikit. Datangi tempat dimana penjual bisa
melakukan COD. Kalau anda membeli barang original, penjual
tidak akan keberatan melakukan COD kok. Kecuali Anda
membeli barang BM penjual akan takut COD, takut tertangkap.
16. 5.) Bila berhalangan tidak bisa COD. Ada sebuah layanan yang
bernama: Perantara COD. Artinya, Anda mengirimkan
sejumlah uang ke perantara COD, lalu sang perantara akan
melakukan COD dengan penjual, melakukan pengecekan
barang, dan kemudian mengirimkan via JNE/TIKI/dsb kepada
Anda. Dana Anda dijamin aman, barang anda dijamin sesuai
dengan harapan. Bisa juga meminta bantuan saudara atau
teman baik untuk menjadi perantara COD tersebut.
6.)Jangan pernah tergiur membeli barang murah dan
mengharapkan kualitas yang bagus. Perbedaan antara membeli
barang online dengan membeli offline, terkadang hanya 50rb
rupiah. Jika hanya berbeda sekian rupiah, kenapa harus
membeli online ? Tinggal bagaimana sisi kreatif anda muncul
untuk mencari harga yang murah, berkualitas, dan penjual
yang bersahaba
17. Kesimpulan
Kami Sarankan kepada masyarakat, kenali jenis-
jenis kerawanan dalam setiap bentuk transaksi di
media online, jangan tergiur penawaran dengan
harga di bawah standar atau murah. Ketahui
identitas pihak yang sedang bertransaksi atau
menjual, catat nomor kontaknya, alamatnya,
bagaimana badan usahanya, track record-nya,
kalau perlu ulur waktu untuk memastikan apakah
nomor HP yang dicantumkan tetap atau berubah-
ubah