SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  42
PENGELOLAAN
PENYAKIT AKIBAT KERJA &
PENYAKIT YG BERHUBUNGAN
DG PEKERJAAN




  oleh : Dr. Ditha Diana, MKK, AAK
PEKERJA                      KELUARGA


          KOMUNITAS/
          WILAYAH


             HSE Gathering              2
LATAR BELAKANG

  ILO:
    1,1juta kematian karena penyakit atau
     kecelakaan akibat hubungan pekerjaan
    300,000 kematian adalah akibat 250 juta
     kecelakaan yang terjadi
    160 juta peny. akibat hubungan kerja/th

  Indonesia:
    Data   penyakit akibat kerja ???

                       HSE Gathering           3
Penyebab Kematian yang berhubungan dengan
            pekerjaan (ILO 1999)
                                   Kanker 34%

        5%                         Kecelakaan 25%
  15%
                       34%
                                   Peny. Sal. Pernafasan
                                   Khronis 21%
21%                                Peny. Kardiovaskuler
                                   15%
             25%
                                   Lain-lain 5%


                   HSE Gathering                       4
Pengeluaran Biaya untuk kecelakaan
dan penyakit akibat kerja (ILO, 1999)



         13%
                                       Peny. Muskuloskeletal
   8%                            40%   Peny. Jantung
 9%                                    Kecelakaan
                                       Peny. Sal. Nafas
                                       Peny. SSP
   14%
               16%                     Lain -2




                     HSE Gathering                             5
Latar belakang ……


   WHO  – Akses terhadap pelayanan
    kesehatan kerja yang memadai:
     5  – 10 % pekerja di negara berkembang
      20 – 50 % pekerja di negara industri

     - data mengenai penyakit akibat kerja yang
       ada: hanya bagian dari puncak gunung es.
   Pengawasan   langsung terhadap K3 di
    perusahaan lemah

                      HSE Gathering               6
PAK (WHO, 5 benua, 1999)

  Cidera
  MSD   (48%)
  PPOK (11%)
  Dermatosis Akibat Kerja (10%)
  Noise induced (9%)
  Sakit Jiwa (10%-(30%, 2005))
  Keracunan Pestisida (3%)


                  HSE Gathering    7
Penyebabnya (WSIB,2005)
  dust,   gases, or fumes
  noise
  toxic substances (poisons)
  vibration
  radiation
  infectious germs or viruses
  extreme hot or cold temperatures
  extremely high or low air pressure


                       HSE Gathering    8
Workplace health hazards can cause three
kinds of reactions in the body:
    Immediate or acute reactions, like shortness of breath
     or nausea, can be caused by a one-time event, (e.g., a
     chemical spill). These reactions are not usually
     permanent.

    Gradual reactions, like asthma or dermatitis (skin
     rashes), can get worse and persist when you are
     exposed over days, weeks or months. These reactions
     tend to last for a longer time.

    Delayed reactions or diseases that take a long time to
     develop, like lung cancer or loss of hearing, can be
     caused by long-term exposure to a substance or work
     activity. These reactions can be noticed long after the job
     is over.
                             HSE Gathering                     9
“Gunung Es” Penyakit Akibat Kerja

   DILAPORKAN
                      D/
   TDK DILAPOR        P.A.K.


              Berobat, tidak terD/
                    PAK

            Ada gejala, tidak berobat


                Terkena, tanpa gejala



                        HSE Gathering   10
Populasi pekerja Indonesia:

  BPS   (2000):
    Jumlah  pekerja 95 juta
    50% bekerja di sektor pertanian, kehutanan
     dan perikanan – sektor pekerjaan yang
     paling berrisiko
    70 – 80% angkatan kerja bergerak di sektor
     informal



                    HSE Gathering                 11
Peny. Akibat Kerja & Peny. Yg.
Berhubungan dengan pekerjaan
  Perkembangan    daftar peny akibat kerja:
    1919 1 penyakit : Anthrax
    1925  3 penyakit

    1934  10 penyakit

    ILO Encyclopaedi of Occupational Health
     and Safety  70 penyakit
    Indonesia: Keppres RI 22.1993  31
     penyakit karena hubungan kerja


                    HSE Gathering              12
DEFINISI-DEFINISI:

  Simposium      Internasional mengenai PAK
    Penyakit   akibat kerja – Occupational
    Disease:
      Penyakit yang mempunyai penyebab yang
      spesifik atau asosiasi kuat dengan pekerjaan,
      yang pada umumnya terdiri dari satu agen
      penyebab yang sudah diakui




                      HSE Gathering                   13
Definisi-definisi …………

     Penyakit yang berhubungan dengan
      pekerjaan – Work Related Disease:

       Penyakit   yang mempunyai beberapa agen
        penyebab, dimana faktor pada pekerjaan
        memegang peranan bersama dengan faktor
        risiko lainnya dalam berkembangnya penyakit
        yang mempunyai etiologi yang kompleks




                       HSE Gathering                  14
Definisi-definisi …………

     Penyakit yang mengenai populasi
      pekerja – Diseases affecting working
      populations

       Penyakityang terjadi pada populasi pekerja
        tanpa adanya agen penyebab ditempat kerja,
        namun dapat diperberat oleh kondisi pekerjaan
        yang buruk bagi kesehatan




                       HSE Gathering                    15
Definisi-definisi …………


   Keppres     RI no 22/1993
     Penyakit   yang timbul karena hubungan
      kerja :

        Penyakityang timbul karena hubungan kerja
        adalah penyakit yang disebabkan oleh
        pekerjaan atau lingkungan kerja




                       HSE Gathering                 16
Hubungan peny. Akibat Kerja &
peny. Yg. Berhub.dg pekerjaan


 P.A.K   PENY. BERHUBUNGAN DG. PEK   NON-PAK



     FAKTOR PEKERJAAN



                  BUKAN FAKTOR PEKERJAAN


                   HSE Gathering           17
Definisi-definisi …………

   ILO   (1983):
     Pengertian Occupational Disease & Work
      Related Disease masih dipisah
   Gagasan    WHO & ILO (1987)- adopsi
   (1989):
     Work  related disease dapat digunakan
      untuk peny. Akibat kerja yg sudah diakui &
      gangg. Kesehatan dimana lingkungan kerja
      dan proses kerja merupakan salah satu
      faktor penyebab yang bermakna

                      HSE Gathering                18
Penyebab Penyakit akibat kerja:
    Golongan fisik:
        Bising, Radiasi, Suhu
         ekstrem, Tekanan
         udara, Vibrasi,
         Penerangan

    Golongan Kimiawi:
        Semua bahan kimia
         dalam bentuk debu,
         uap , gas, larutan,
         kabut


                               HSE Gathering   19
Penyebab Penyakit akibat kerja ………..



     Golongan biologik:
         Bakteri, virus, jamur dll.
     Golongan Fisiologik/ergonomik:
              Desin tempat kerja, beban kerja
     Golongan Psikososial:
         Stress psikis, monotoni kerja,
          tuntutan pekerjaan dll

  Di negara maju faktor fisik, biologi dan kimiawi sudah
      dapat dikendalikan – sehingga golongan fisiologik
      dan psikososial yang menjadi penyebab utama



                                   HSE Gathering           20
Kriteria umum
Peny. Akibat Kerja
  Adanya   hubungan antara pajanan yang
   spesifik dengan penyakit

  Adanya  fakta bahwa frekwensi kejadian
   penyakit pada populasi pekerja lebih tinggi
   daripada pada masy. Umum

  Penyakit dapat dicegah dengan melakukan
   tindakan preventif di tempat kerja

                      HSE Gathering              21
PENYAKIT AKIBAT KERJA

 berdasarkan Kepmenaker No. 333/1989 :

  - ditemukan/didiagnosa saat
            pemeriksaan kesehatan berkala


  - Oleh dokter , dengan dasar :
            pemeriksaan klinis,
            pemeriksaan kondisi lingk. kerja


                      HSE Gathering            22
PENYAKIT AKIBAT KERJA …..


   Pendekatan      Epidemiologis (Komunitas):
     Untukidentifikasi hubungan kausal antara
     pajanan dan penyakit:
       Kekuatan   asosiasi
       Konsistensi

       Spesifisitas

       Hubungan waktu

       Hubungan dosis




                         HSE Gathering           23
PENYAKIT AKIBAT KERJA …..

    Pendekatan Klinis (Individu):
        Untuk mendiagnosis penyakit akibat kerja:
         1.   Diagnosis klinis
         2.   Pajanan yang dialami
         3.   Hubungan pajanan dengan D/ klinis
         4.   Jumlah Pajanan yang dialami
         5.   Peranan faktor individu (genetik, dll)
         6.   Faktor lain diluar pekerjaan
         7.   Diagnosis PAK atau bukan PAK



                             HSE Gathering             24
TUJUAN DIAGNOSIS
PENYAKIT AKIBAT KERJA
  Hak pekerja
  Dasar Therapy
  Membatasi kecacadan
  Melindungi pekerja lain




                Pengantar PPAK - semester 1   25
1.    DIAGNOSIS KLINIS
     - lakukanlah sesuai prosedur
       medis yang berlaku
     - bila perlu lakukan:
        * pemeriksaan
          penunjang /tambahan
        * rujukan informasi ke
          Spesialis lain


                       HSE Gathering   26
2. PAJANAN YG DIALAMI
- Pajanan saat ini dan pajanan sebelumnya
- Beberapa pajanan  1 penyakit atau sebailknya
- Lakukan anamnesis :
    * deskripsi pekerjaan sec. Kronologis
    * periode waktu kerja masing-masing
    * apa yg diproduksi
    * bahan yg digunakan
    * cara bekerja
  lebih bernilai bila ditunjang data objectif
                    HSE Gathering             27
3. APA ADA HUB.PAJANAN DG
  PENYAKIT
- Lakukan identifikasi pajanan
- Evidence based : pajanan-penyakit
- Bila tdk ada : pengalaman  penelitian
  awal



                  HSE Gathering            28
4. JUMLAH PAJANAN CUKUP ?
- Perlu tahu patifisiologi penyakit & bukti
  epidemiologis
- Dapat dg : kualitatif  cara kerja, proses
  kerja, gimana lingk. Kerja
- Penting pengamatan
- Masa kerja
- Pakai alat pelindung sesuai, tepat ?

                   HSE Gathering               29
5. FAKTOR INDIVIDU BERPERAN
- Berapa besar berperan
- Riwayat atopi/ alergi
- Riwayat penyakit dalam keluarga
- Hiegene perorangan




                 HSE Gathering      30
6. FAKTOR LAIN DI LUAR PEKERJAAN
- Pajanan lain yg dapat menyebabkan
  penyakit  bukan faktor pekerjaan
- Rokok, pajanan di rumah, hobi




               HSE Gathering          31
7. MENENTUKAN DIAGNOSIS PAK
- Kaji semua langkah-langkah
- Bukti + referensi  PAK ??
- Ada hub sebab akibat pajanan –
  penyakit & faktor pekerjaan faktor yg
  dianggap paling bermakna thd terjadinya
  penyakit
  D/ PAK
                 HSE Gathering              32
Contoh kasus 1

  Seorang laki-laki, Tuan A datang dengan
  Keluhan sesak napas sejak 5 hari yang lalu…..
  Apa ia menderita Penyakit Akibat Kerja?

  Pendekatan individu :
  1. Menentukan Diagnosis Klinis
   Anamnesa keluhan /penyakit
   Pemeriksaan fisik

   WD/ Asma bronkial

                     HSE Gathering                33
Kasus 1……


  2. Tentukan dulu pajanan apa yang
      dialami ……
   Dimana ia bekerja? (pabrik tepung-
      packing)
   Apa pajanannya ? (tepung terigu)


  3.   Hubungan pajanan dengan penyakit
       (referensi/pengalaman)
      Tepung terigu  asma ??
                          HSE Gathering   34
Kasus 1……


  4. Pajanan cukup besar…..
   Di bagian Packing kadar debu melebihi NAB
      (nilai ambang batas) debu
   Tidak menggunakan masker


  5.   Peranan faktor individu
      Apa gejala asma hanya kena pada tuan A
       saja ?
      Adakah teman satu bagian yang sakit spt
       tuan A ?
                       HSE Gathering             35
Kasus 1……


  6. Faktor lain selain pekerjaan
   Apa selain di pabrik tepung pernah
      terpajan debu-debu lainnya ?
     (tidak pernah)

  7. Apa ini PAK atau bukan PAK ?
      asma karena terpajan debu tepung
      yang berlebihan saat bekerja di bag
      packing Pabrik Tepung
                    HSE Gathering           36
Contoh kasus 2


  Seorang perempuan, Nona T datang dengan
  keluhan sakit kepala, pusing, kesemutan yang hilang
  timbul sejak beberapa bulan yang lalu.
  Apa ia menderita Penyakit Akibat Kerja?

  Pendekatan individu :
  1. Menentukan Diagnosis Klinis
   Anamnesa keluhan /penyakit, pekerjaan, dll
   Pemeriksaan fisik
   WD/ susp. Polineuropati perifer e.c ?
   DD/ neurotoksik , defisiensi vit B12
                         HSE Gathering                  37
Kasus 2…


  2. Tentukan dulu pajanan apa yang
      dialami ……
   Dimana ia bekerja? (pabrik sepatu,
      bottom sole)
   Apa pajanannya ? (MEK – metil etil
      keton, suatu pelarut organik)

  3.   Hubungan pajanan dengan penyakit
      MEK  gangg. Neurologis ??
                    HSE Gathering         38
Kasus 2……


  4. Pajanan cukup besar…..
   Terpajan 8 jam sehari, kadar MEK dg
      personal sample lebih dari 200 ppm

  5.   Peranan faktor individu
      Apa gejala hanya kena pada Nn T saja ?
       tidak
      Adakah teman satu bagian yang sakit spt
       NnT ? (ada 3 orang yg punya keluhan sama)


                      HSE Gathering                39
Kasus 2…..


  6. Faktor lain selain pekerjaan
   Apa selain di pernah terpajan ?

     (tidak pernah)

  7. Apa ini PAK atau bukan PAK ?
      Gangguan neurotoksis dini akibat
      pajanan MEK

                    HSE Gathering        40
Dasar Membuat Diagnosis Penyakit
Akibat Hubungan Kerja
  Membedakan:
    Pajanan   ditempat kerja menyebabkan
     penyakit
    Pajanan ditempat kerja merupakan salah
     satu penyebab bermakna bersama dengan
     faktor risiko lain
    Pajanan ditempat kerja memperberat
     penyakit yang sudah diderita sebelumnya


                  Pengantar PPAK - semester 1   41
KESIMPULAN

   Diagnosis okupasi penting bagi
     dokter perusahaan & dokter yg bekerja di perusahaan atau
    yang menangani pekerja

   Diagnosis okupasi penting sebagai dasar terapi dan
    penatalaksanaan selanjutnya utk pekerja dan lingkungan
    kerja

   Diagnosis okupasi sebagai dasar memenuhi hak pekerja ,
    a.l : klaim ke jamsostek

   Ada 7 langkah untuk menentukan D/ PAK  sering
    disebut sbg Langkah D/ Okupasi


                           HSE Gathering                        42

Contenu connexe

Tendances

kebisingan di tempat kerja
kebisingan di tempat kerjakebisingan di tempat kerja
kebisingan di tempat kerjaAndi amalia'Elf
 
Pengawasan Kesehatan Kerja
Pengawasan Kesehatan KerjaPengawasan Kesehatan Kerja
Pengawasan Kesehatan KerjaAl Marson
 
Faktor bahaya lingkungan kerja
Faktor bahaya lingkungan kerjaFaktor bahaya lingkungan kerja
Faktor bahaya lingkungan kerjaDeby Andriany
 
Pencegahan kecelakaan kerja
Pencegahan kecelakaan kerjaPencegahan kecelakaan kerja
Pencegahan kecelakaan kerjaSoni Fariski
 
kecelakaan kerja
kecelakaan kerjakecelakaan kerja
kecelakaan kerjaHadik27
 
Penyakit akibat kerja
Penyakit akibat kerjaPenyakit akibat kerja
Penyakit akibat kerjanamakuguten
 
Teknik identifikasi-bahaya-rev-1-0
Teknik identifikasi-bahaya-rev-1-0Teknik identifikasi-bahaya-rev-1-0
Teknik identifikasi-bahaya-rev-1-0Randy Susmitawan
 
Ergonomi Dalam Bekerja
Ergonomi Dalam BekerjaErgonomi Dalam Bekerja
Ergonomi Dalam BekerjaFarizAmalanda
 
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)_ Materi Training "MANAJEMEN PERSONALIA"
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)_ Materi Training "MANAJEMEN PERSONALIA"Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)_ Materi Training "MANAJEMEN PERSONALIA"
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)_ Materi Training "MANAJEMEN PERSONALIA"Kanaidi ken
 
PERMENAKETRANS RI No. 13 Tahun 2011 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika ...
PERMENAKETRANS RI No. 13 Tahun 2011 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika ...PERMENAKETRANS RI No. 13 Tahun 2011 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika ...
PERMENAKETRANS RI No. 13 Tahun 2011 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika ...Muhamad Imam Khairy
 
identifikasi-bahaya-dan-penilaian-risiko.ppt
identifikasi-bahaya-dan-penilaian-risiko.pptidentifikasi-bahaya-dan-penilaian-risiko.ppt
identifikasi-bahaya-dan-penilaian-risiko.pptdennisjuntak
 
K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)Herry Prakoso
 
Modul 4 analisis resiko
Modul 4 analisis resikoModul 4 analisis resiko
Modul 4 analisis resikoJoni Iswanto
 
K3 Lingkungan Kerja
K3 Lingkungan KerjaK3 Lingkungan Kerja
K3 Lingkungan KerjaJoko Isnanto
 
Identifikasi Bahaya - K3
Identifikasi Bahaya - K3Identifikasi Bahaya - K3
Identifikasi Bahaya - K3Al Marson
 

Tendances (20)

hazard di tempat kerja
hazard di tempat kerjahazard di tempat kerja
hazard di tempat kerja
 
kebisingan di tempat kerja
kebisingan di tempat kerjakebisingan di tempat kerja
kebisingan di tempat kerja
 
Pengawasan Kesehatan Kerja
Pengawasan Kesehatan KerjaPengawasan Kesehatan Kerja
Pengawasan Kesehatan Kerja
 
Higiene industri
Higiene industriHigiene industri
Higiene industri
 
Dasar P3K ditempat kerja.ppt
Dasar P3K ditempat kerja.pptDasar P3K ditempat kerja.ppt
Dasar P3K ditempat kerja.ppt
 
Faktor bahaya lingkungan kerja
Faktor bahaya lingkungan kerjaFaktor bahaya lingkungan kerja
Faktor bahaya lingkungan kerja
 
Pencegahan kecelakaan kerja
Pencegahan kecelakaan kerjaPencegahan kecelakaan kerja
Pencegahan kecelakaan kerja
 
kecelakaan kerja
kecelakaan kerjakecelakaan kerja
kecelakaan kerja
 
Penyakit akibat kerja
Penyakit akibat kerjaPenyakit akibat kerja
Penyakit akibat kerja
 
Teknik identifikasi-bahaya-rev-1-0
Teknik identifikasi-bahaya-rev-1-0Teknik identifikasi-bahaya-rev-1-0
Teknik identifikasi-bahaya-rev-1-0
 
Ergonomi Dalam Bekerja
Ergonomi Dalam BekerjaErgonomi Dalam Bekerja
Ergonomi Dalam Bekerja
 
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)_ Materi Training "MANAJEMEN PERSONALIA"
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)_ Materi Training "MANAJEMEN PERSONALIA"Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)_ Materi Training "MANAJEMEN PERSONALIA"
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)_ Materi Training "MANAJEMEN PERSONALIA"
 
Pengantar k3
Pengantar k3 Pengantar k3
Pengantar k3
 
PERMENAKETRANS RI No. 13 Tahun 2011 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika ...
PERMENAKETRANS RI No. 13 Tahun 2011 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika ...PERMENAKETRANS RI No. 13 Tahun 2011 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika ...
PERMENAKETRANS RI No. 13 Tahun 2011 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika ...
 
identifikasi-bahaya-dan-penilaian-risiko.ppt
identifikasi-bahaya-dan-penilaian-risiko.pptidentifikasi-bahaya-dan-penilaian-risiko.ppt
identifikasi-bahaya-dan-penilaian-risiko.ppt
 
K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
 
Modul 4 analisis resiko
Modul 4 analisis resikoModul 4 analisis resiko
Modul 4 analisis resiko
 
K3 Lingkungan Kerja
K3 Lingkungan KerjaK3 Lingkungan Kerja
K3 Lingkungan Kerja
 
Job Safety Analysis
Job Safety AnalysisJob Safety Analysis
Job Safety Analysis
 
Identifikasi Bahaya - K3
Identifikasi Bahaya - K3Identifikasi Bahaya - K3
Identifikasi Bahaya - K3
 

Similaire à PENYAKIT AKIBAT KERJA

5 Penyakit-Akibat-Kerja yang harus kita ketahui
5 Penyakit-Akibat-Kerja yang harus kita ketahui5 Penyakit-Akibat-Kerja yang harus kita ketahui
5 Penyakit-Akibat-Kerja yang harus kita ketahuiBudiHermawan70
 
2. skdi __perkonsil
2. skdi __perkonsil2. skdi __perkonsil
2. skdi __perkonsilIlma Sari
 
16._Materi_Biologi_PAK.ppsx
16._Materi_Biologi_PAK.ppsx16._Materi_Biologi_PAK.ppsx
16._Materi_Biologi_PAK.ppsxssuserde9ea6
 
Kesehatan Lingkungan dan Kesehatan Kerja - Ardini Raksanagara
Kesehatan Lingkungan dan Kesehatan Kerja - Ardini RaksanagaraKesehatan Lingkungan dan Kesehatan Kerja - Ardini Raksanagara
Kesehatan Lingkungan dan Kesehatan Kerja - Ardini RaksanagaraArdini Raksanagara
 
Pengantar Kesehatan-Kedokteran Kerja.pdf
Pengantar Kesehatan-Kedokteran Kerja.pdfPengantar Kesehatan-Kedokteran Kerja.pdf
Pengantar Kesehatan-Kedokteran Kerja.pdfAdrianCristiantoYusu
 
PENYAKIT AKIBAT KERJA.pdf
PENYAKIT AKIBAT KERJA.pdfPENYAKIT AKIBAT KERJA.pdf
PENYAKIT AKIBAT KERJA.pdfssuserb592d7
 
Makalah Faktor Biologi Penyakit Akibat Kerja
Makalah Faktor Biologi Penyakit Akibat KerjaMakalah Faktor Biologi Penyakit Akibat Kerja
Makalah Faktor Biologi Penyakit Akibat KerjaSariana Csg
 
PENYAKIT AKIBAT KERJA 10.ppt
PENYAKIT AKIBAT KERJA 10.pptPENYAKIT AKIBAT KERJA 10.ppt
PENYAKIT AKIBAT KERJA 10.pptssuseraa4a911
 
higiene-perusahaan.pdf
higiene-perusahaan.pdfhigiene-perusahaan.pdf
higiene-perusahaan.pdfMuhIbad1
 
Fix-PPT - Update on the Management of Occupational Asthma.pptx
Fix-PPT - Update on the Management of Occupational Asthma.pptxFix-PPT - Update on the Management of Occupational Asthma.pptx
Fix-PPT - Update on the Management of Occupational Asthma.pptxYanuarAbdulhay
 
Dasar-dasar Kesehatan TK & perundangan-undangan.ppt
Dasar-dasar Kesehatan TK & perundangan-undangan.pptDasar-dasar Kesehatan TK & perundangan-undangan.ppt
Dasar-dasar Kesehatan TK & perundangan-undangan.pptAdimasSaputra3
 
PENYAKIT_AKIBAT_KERJA_ppt.pptx
PENYAKIT_AKIBAT_KERJA_ppt.pptxPENYAKIT_AKIBAT_KERJA_ppt.pptx
PENYAKIT_AKIBAT_KERJA_ppt.pptxYeongHwang1
 
Dasar kesehatan kerja.sesi3
Dasar kesehatan kerja.sesi3Dasar kesehatan kerja.sesi3
Dasar kesehatan kerja.sesi3Agus Candra
 

Similaire à PENYAKIT AKIBAT KERJA (20)

5 Penyakit-Akibat-Kerja yang harus kita ketahui
5 Penyakit-Akibat-Kerja yang harus kita ketahui5 Penyakit-Akibat-Kerja yang harus kita ketahui
5 Penyakit-Akibat-Kerja yang harus kita ketahui
 
2. skdi __perkonsil
2. skdi __perkonsil2. skdi __perkonsil
2. skdi __perkonsil
 
16._Materi_Biologi_PAK.ppsx
16._Materi_Biologi_PAK.ppsx16._Materi_Biologi_PAK.ppsx
16._Materi_Biologi_PAK.ppsx
 
Kesehatan Lingkungan dan Kesehatan Kerja - Ardini Raksanagara
Kesehatan Lingkungan dan Kesehatan Kerja - Ardini RaksanagaraKesehatan Lingkungan dan Kesehatan Kerja - Ardini Raksanagara
Kesehatan Lingkungan dan Kesehatan Kerja - Ardini Raksanagara
 
PAK PAHK -Ren.ppt
PAK PAHK -Ren.pptPAK PAHK -Ren.ppt
PAK PAHK -Ren.ppt
 
Kelompok k3
Kelompok k3Kelompok k3
Kelompok k3
 
Asma akibat kerja akbid paramata muna
Asma akibat kerja akbid paramata muna Asma akibat kerja akbid paramata muna
Asma akibat kerja akbid paramata muna
 
Asma akibat kerja
Asma akibat kerjaAsma akibat kerja
Asma akibat kerja
 
Asma akibat kerja AKPER PEMKAB MUNA
Asma akibat kerja  AKPER PEMKAB MUNA Asma akibat kerja  AKPER PEMKAB MUNA
Asma akibat kerja AKPER PEMKAB MUNA
 
Pengantar Kesehatan-Kedokteran Kerja.pdf
Pengantar Kesehatan-Kedokteran Kerja.pdfPengantar Kesehatan-Kedokteran Kerja.pdf
Pengantar Kesehatan-Kedokteran Kerja.pdf
 
KONSEP K3 RS
KONSEP K3 RSKONSEP K3 RS
KONSEP K3 RS
 
PENYAKIT AKIBAT KERJA.pdf
PENYAKIT AKIBAT KERJA.pdfPENYAKIT AKIBAT KERJA.pdf
PENYAKIT AKIBAT KERJA.pdf
 
Makalah Faktor Biologi Penyakit Akibat Kerja
Makalah Faktor Biologi Penyakit Akibat KerjaMakalah Faktor Biologi Penyakit Akibat Kerja
Makalah Faktor Biologi Penyakit Akibat Kerja
 
PENYAKIT AKIBAT KERJA 10.ppt
PENYAKIT AKIBAT KERJA 10.pptPENYAKIT AKIBAT KERJA 10.ppt
PENYAKIT AKIBAT KERJA 10.ppt
 
higiene-perusahaan.pdf
higiene-perusahaan.pdfhigiene-perusahaan.pdf
higiene-perusahaan.pdf
 
Fix-PPT - Update on the Management of Occupational Asthma.pptx
Fix-PPT - Update on the Management of Occupational Asthma.pptxFix-PPT - Update on the Management of Occupational Asthma.pptx
Fix-PPT - Update on the Management of Occupational Asthma.pptx
 
Dasar-dasar Kesehatan TK & perundangan-undangan.ppt
Dasar-dasar Kesehatan TK & perundangan-undangan.pptDasar-dasar Kesehatan TK & perundangan-undangan.ppt
Dasar-dasar Kesehatan TK & perundangan-undangan.ppt
 
PENYAKIT_AKIBAT_KERJA_ppt.pptx
PENYAKIT_AKIBAT_KERJA_ppt.pptxPENYAKIT_AKIBAT_KERJA_ppt.pptx
PENYAKIT_AKIBAT_KERJA_ppt.pptx
 
Shkk
ShkkShkk
Shkk
 
Dasar kesehatan kerja.sesi3
Dasar kesehatan kerja.sesi3Dasar kesehatan kerja.sesi3
Dasar kesehatan kerja.sesi3
 

Dernier

Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensissuser1cc42a
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxmarodotodo
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesNadrohSitepu1
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitIrfanNersMaulana
 
ATRIBUT BIDAN PROFESIONAL DALAM KEBIDANAN.pptx
ATRIBUT BIDAN PROFESIONAL DALAM KEBIDANAN.pptxATRIBUT BIDAN PROFESIONAL DALAM KEBIDANAN.pptx
ATRIBUT BIDAN PROFESIONAL DALAM KEBIDANAN.pptxDesiNatalia68
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptKianSantang21
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasmufida16
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfHilalSunu
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptbambang62741
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/maGusmaliniEf
 
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptxAzwarArifkiSurg
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufalmahdaly02
 
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdfPPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdfSeruniArdhia
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxpuspapameswari
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikassuser1cc42a
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdfPpt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdfAyundaHennaPelalawan
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfhurufd86
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 

Dernier (20)

Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensi
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
 
ATRIBUT BIDAN PROFESIONAL DALAM KEBIDANAN.pptx
ATRIBUT BIDAN PROFESIONAL DALAM KEBIDANAN.pptxATRIBUT BIDAN PROFESIONAL DALAM KEBIDANAN.pptx
ATRIBUT BIDAN PROFESIONAL DALAM KEBIDANAN.pptx
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
 
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
 
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdfPPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdfPpt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 

PENYAKIT AKIBAT KERJA

  • 1. PENGELOLAAN PENYAKIT AKIBAT KERJA & PENYAKIT YG BERHUBUNGAN DG PEKERJAAN oleh : Dr. Ditha Diana, MKK, AAK
  • 2. PEKERJA KELUARGA KOMUNITAS/ WILAYAH HSE Gathering 2
  • 3. LATAR BELAKANG  ILO:  1,1juta kematian karena penyakit atau kecelakaan akibat hubungan pekerjaan  300,000 kematian adalah akibat 250 juta kecelakaan yang terjadi  160 juta peny. akibat hubungan kerja/th  Indonesia:  Data penyakit akibat kerja ??? HSE Gathering 3
  • 4. Penyebab Kematian yang berhubungan dengan pekerjaan (ILO 1999) Kanker 34% 5% Kecelakaan 25% 15% 34% Peny. Sal. Pernafasan Khronis 21% 21% Peny. Kardiovaskuler 15% 25% Lain-lain 5% HSE Gathering 4
  • 5. Pengeluaran Biaya untuk kecelakaan dan penyakit akibat kerja (ILO, 1999) 13% Peny. Muskuloskeletal 8% 40% Peny. Jantung 9% Kecelakaan Peny. Sal. Nafas Peny. SSP 14% 16% Lain -2 HSE Gathering 5
  • 6. Latar belakang ……  WHO – Akses terhadap pelayanan kesehatan kerja yang memadai: 5 – 10 % pekerja di negara berkembang  20 – 50 % pekerja di negara industri - data mengenai penyakit akibat kerja yang ada: hanya bagian dari puncak gunung es.  Pengawasan langsung terhadap K3 di perusahaan lemah HSE Gathering 6
  • 7. PAK (WHO, 5 benua, 1999)  Cidera  MSD (48%)  PPOK (11%)  Dermatosis Akibat Kerja (10%)  Noise induced (9%)  Sakit Jiwa (10%-(30%, 2005))  Keracunan Pestisida (3%) HSE Gathering 7
  • 8. Penyebabnya (WSIB,2005)  dust, gases, or fumes  noise  toxic substances (poisons)  vibration  radiation  infectious germs or viruses  extreme hot or cold temperatures  extremely high or low air pressure HSE Gathering 8
  • 9. Workplace health hazards can cause three kinds of reactions in the body:  Immediate or acute reactions, like shortness of breath or nausea, can be caused by a one-time event, (e.g., a chemical spill). These reactions are not usually permanent.  Gradual reactions, like asthma or dermatitis (skin rashes), can get worse and persist when you are exposed over days, weeks or months. These reactions tend to last for a longer time.  Delayed reactions or diseases that take a long time to develop, like lung cancer or loss of hearing, can be caused by long-term exposure to a substance or work activity. These reactions can be noticed long after the job is over. HSE Gathering 9
  • 10. “Gunung Es” Penyakit Akibat Kerja DILAPORKAN D/ TDK DILAPOR P.A.K. Berobat, tidak terD/ PAK Ada gejala, tidak berobat Terkena, tanpa gejala HSE Gathering 10
  • 11. Populasi pekerja Indonesia:  BPS (2000):  Jumlah pekerja 95 juta  50% bekerja di sektor pertanian, kehutanan dan perikanan – sektor pekerjaan yang paling berrisiko  70 – 80% angkatan kerja bergerak di sektor informal HSE Gathering 11
  • 12. Peny. Akibat Kerja & Peny. Yg. Berhubungan dengan pekerjaan  Perkembangan daftar peny akibat kerja:  1919 1 penyakit : Anthrax  1925  3 penyakit  1934  10 penyakit  ILO Encyclopaedi of Occupational Health and Safety  70 penyakit  Indonesia: Keppres RI 22.1993  31 penyakit karena hubungan kerja HSE Gathering 12
  • 13. DEFINISI-DEFINISI:  Simposium Internasional mengenai PAK  Penyakit akibat kerja – Occupational Disease:  Penyakit yang mempunyai penyebab yang spesifik atau asosiasi kuat dengan pekerjaan, yang pada umumnya terdiri dari satu agen penyebab yang sudah diakui HSE Gathering 13
  • 14. Definisi-definisi …………  Penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan – Work Related Disease:  Penyakit yang mempunyai beberapa agen penyebab, dimana faktor pada pekerjaan memegang peranan bersama dengan faktor risiko lainnya dalam berkembangnya penyakit yang mempunyai etiologi yang kompleks HSE Gathering 14
  • 15. Definisi-definisi …………  Penyakit yang mengenai populasi pekerja – Diseases affecting working populations  Penyakityang terjadi pada populasi pekerja tanpa adanya agen penyebab ditempat kerja, namun dapat diperberat oleh kondisi pekerjaan yang buruk bagi kesehatan HSE Gathering 15
  • 16. Definisi-definisi …………  Keppres RI no 22/1993  Penyakit yang timbul karena hubungan kerja :  Penyakityang timbul karena hubungan kerja adalah penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan atau lingkungan kerja HSE Gathering 16
  • 17. Hubungan peny. Akibat Kerja & peny. Yg. Berhub.dg pekerjaan P.A.K PENY. BERHUBUNGAN DG. PEK NON-PAK FAKTOR PEKERJAAN BUKAN FAKTOR PEKERJAAN HSE Gathering 17
  • 18. Definisi-definisi …………  ILO (1983):  Pengertian Occupational Disease & Work Related Disease masih dipisah  Gagasan WHO & ILO (1987)- adopsi (1989):  Work related disease dapat digunakan untuk peny. Akibat kerja yg sudah diakui & gangg. Kesehatan dimana lingkungan kerja dan proses kerja merupakan salah satu faktor penyebab yang bermakna HSE Gathering 18
  • 19. Penyebab Penyakit akibat kerja:  Golongan fisik:  Bising, Radiasi, Suhu ekstrem, Tekanan udara, Vibrasi, Penerangan  Golongan Kimiawi:  Semua bahan kimia dalam bentuk debu, uap , gas, larutan, kabut HSE Gathering 19
  • 20. Penyebab Penyakit akibat kerja ………..  Golongan biologik:  Bakteri, virus, jamur dll.  Golongan Fisiologik/ergonomik:  Desin tempat kerja, beban kerja  Golongan Psikososial:  Stress psikis, monotoni kerja, tuntutan pekerjaan dll Di negara maju faktor fisik, biologi dan kimiawi sudah dapat dikendalikan – sehingga golongan fisiologik dan psikososial yang menjadi penyebab utama HSE Gathering 20
  • 21. Kriteria umum Peny. Akibat Kerja  Adanya hubungan antara pajanan yang spesifik dengan penyakit  Adanya fakta bahwa frekwensi kejadian penyakit pada populasi pekerja lebih tinggi daripada pada masy. Umum  Penyakit dapat dicegah dengan melakukan tindakan preventif di tempat kerja HSE Gathering 21
  • 22. PENYAKIT AKIBAT KERJA berdasarkan Kepmenaker No. 333/1989 : - ditemukan/didiagnosa saat pemeriksaan kesehatan berkala - Oleh dokter , dengan dasar : pemeriksaan klinis, pemeriksaan kondisi lingk. kerja HSE Gathering 22
  • 23. PENYAKIT AKIBAT KERJA …..  Pendekatan Epidemiologis (Komunitas):  Untukidentifikasi hubungan kausal antara pajanan dan penyakit:  Kekuatan asosiasi  Konsistensi  Spesifisitas  Hubungan waktu  Hubungan dosis HSE Gathering 23
  • 24. PENYAKIT AKIBAT KERJA …..  Pendekatan Klinis (Individu):  Untuk mendiagnosis penyakit akibat kerja: 1. Diagnosis klinis 2. Pajanan yang dialami 3. Hubungan pajanan dengan D/ klinis 4. Jumlah Pajanan yang dialami 5. Peranan faktor individu (genetik, dll) 6. Faktor lain diluar pekerjaan 7. Diagnosis PAK atau bukan PAK HSE Gathering 24
  • 25. TUJUAN DIAGNOSIS PENYAKIT AKIBAT KERJA  Hak pekerja  Dasar Therapy  Membatasi kecacadan  Melindungi pekerja lain Pengantar PPAK - semester 1 25
  • 26. 1. DIAGNOSIS KLINIS - lakukanlah sesuai prosedur medis yang berlaku - bila perlu lakukan: * pemeriksaan penunjang /tambahan * rujukan informasi ke Spesialis lain HSE Gathering 26
  • 27. 2. PAJANAN YG DIALAMI - Pajanan saat ini dan pajanan sebelumnya - Beberapa pajanan  1 penyakit atau sebailknya - Lakukan anamnesis : * deskripsi pekerjaan sec. Kronologis * periode waktu kerja masing-masing * apa yg diproduksi * bahan yg digunakan * cara bekerja  lebih bernilai bila ditunjang data objectif HSE Gathering 27
  • 28. 3. APA ADA HUB.PAJANAN DG PENYAKIT - Lakukan identifikasi pajanan - Evidence based : pajanan-penyakit - Bila tdk ada : pengalaman  penelitian awal HSE Gathering 28
  • 29. 4. JUMLAH PAJANAN CUKUP ? - Perlu tahu patifisiologi penyakit & bukti epidemiologis - Dapat dg : kualitatif  cara kerja, proses kerja, gimana lingk. Kerja - Penting pengamatan - Masa kerja - Pakai alat pelindung sesuai, tepat ? HSE Gathering 29
  • 30. 5. FAKTOR INDIVIDU BERPERAN - Berapa besar berperan - Riwayat atopi/ alergi - Riwayat penyakit dalam keluarga - Hiegene perorangan HSE Gathering 30
  • 31. 6. FAKTOR LAIN DI LUAR PEKERJAAN - Pajanan lain yg dapat menyebabkan penyakit  bukan faktor pekerjaan - Rokok, pajanan di rumah, hobi HSE Gathering 31
  • 32. 7. MENENTUKAN DIAGNOSIS PAK - Kaji semua langkah-langkah - Bukti + referensi  PAK ?? - Ada hub sebab akibat pajanan – penyakit & faktor pekerjaan faktor yg dianggap paling bermakna thd terjadinya penyakit  D/ PAK HSE Gathering 32
  • 33. Contoh kasus 1 Seorang laki-laki, Tuan A datang dengan Keluhan sesak napas sejak 5 hari yang lalu….. Apa ia menderita Penyakit Akibat Kerja? Pendekatan individu : 1. Menentukan Diagnosis Klinis  Anamnesa keluhan /penyakit  Pemeriksaan fisik  WD/ Asma bronkial HSE Gathering 33
  • 34. Kasus 1…… 2. Tentukan dulu pajanan apa yang dialami ……  Dimana ia bekerja? (pabrik tepung- packing)  Apa pajanannya ? (tepung terigu) 3. Hubungan pajanan dengan penyakit (referensi/pengalaman)  Tepung terigu  asma ?? HSE Gathering 34
  • 35. Kasus 1…… 4. Pajanan cukup besar…..  Di bagian Packing kadar debu melebihi NAB (nilai ambang batas) debu  Tidak menggunakan masker 5. Peranan faktor individu  Apa gejala asma hanya kena pada tuan A saja ?  Adakah teman satu bagian yang sakit spt tuan A ? HSE Gathering 35
  • 36. Kasus 1…… 6. Faktor lain selain pekerjaan  Apa selain di pabrik tepung pernah terpajan debu-debu lainnya ? (tidak pernah) 7. Apa ini PAK atau bukan PAK ? asma karena terpajan debu tepung yang berlebihan saat bekerja di bag packing Pabrik Tepung HSE Gathering 36
  • 37. Contoh kasus 2 Seorang perempuan, Nona T datang dengan keluhan sakit kepala, pusing, kesemutan yang hilang timbul sejak beberapa bulan yang lalu. Apa ia menderita Penyakit Akibat Kerja? Pendekatan individu : 1. Menentukan Diagnosis Klinis  Anamnesa keluhan /penyakit, pekerjaan, dll  Pemeriksaan fisik  WD/ susp. Polineuropati perifer e.c ?  DD/ neurotoksik , defisiensi vit B12 HSE Gathering 37
  • 38. Kasus 2… 2. Tentukan dulu pajanan apa yang dialami ……  Dimana ia bekerja? (pabrik sepatu, bottom sole)  Apa pajanannya ? (MEK – metil etil keton, suatu pelarut organik) 3. Hubungan pajanan dengan penyakit  MEK  gangg. Neurologis ?? HSE Gathering 38
  • 39. Kasus 2…… 4. Pajanan cukup besar…..  Terpajan 8 jam sehari, kadar MEK dg personal sample lebih dari 200 ppm 5. Peranan faktor individu  Apa gejala hanya kena pada Nn T saja ? tidak  Adakah teman satu bagian yang sakit spt NnT ? (ada 3 orang yg punya keluhan sama) HSE Gathering 39
  • 40. Kasus 2….. 6. Faktor lain selain pekerjaan  Apa selain di pernah terpajan ? (tidak pernah) 7. Apa ini PAK atau bukan PAK ? Gangguan neurotoksis dini akibat pajanan MEK HSE Gathering 40
  • 41. Dasar Membuat Diagnosis Penyakit Akibat Hubungan Kerja  Membedakan:  Pajanan ditempat kerja menyebabkan penyakit  Pajanan ditempat kerja merupakan salah satu penyebab bermakna bersama dengan faktor risiko lain  Pajanan ditempat kerja memperberat penyakit yang sudah diderita sebelumnya Pengantar PPAK - semester 1 41
  • 42. KESIMPULAN  Diagnosis okupasi penting bagi dokter perusahaan & dokter yg bekerja di perusahaan atau yang menangani pekerja  Diagnosis okupasi penting sebagai dasar terapi dan penatalaksanaan selanjutnya utk pekerja dan lingkungan kerja  Diagnosis okupasi sebagai dasar memenuhi hak pekerja , a.l : klaim ke jamsostek  Ada 7 langkah untuk menentukan D/ PAK  sering disebut sbg Langkah D/ Okupasi HSE Gathering 42