SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  30
KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR
NOMOR 45 TAHUN 2002
TENTANG BAKU MUTU LIMBAH CAIR INDUSTRI
DAN KEGIATAN USAHA LAINNYA

BADAN PENGENDALIAN LINGKUNGAN HIDUP KOTA
SURABAYA
LATAR BELAKANG
 
• Perlindungan Sumber daya air harus dijaga secara 
kuantitas dan kualitas dari konstruksi buangan limbah 
industri dan kegiatan usaha lainnya agar tetap memenuhi 
kemanfaatan bagi kehidupan manusia dan mahkluk hidup 
lainnya. 
• Standarisasi kualitas buangan industri dan kegiatan usha 
lainnya dalam rangka upaya preventive pengendalian 
pencemaran air dan perlindungan daya dukung lingkungan.
• Pertumbuhan jenis industri yang harus berkembang belum 
disesuaikan penetapan baku mutunya sesuai dengan 
kapasitas jenis produksi yang dihasilkan dengan 
pertimbangan best practical technology.  
 
JENIS INDUSTRI &
KEGIATAN USAHA LAINNYA
yang ditetapkan berdasarkan volume limbah cair maksimum dan 
konsentrasi maksimum. 
 
1. Pulp dan Kertas 
2. Kertas 
3. Ethanol 
4. Mono Sodium Glutamat (Msg) dan Lysine
5. Gula 
6. Electroplating 
7. Penyamakan Kulit 
8. Caustic Soda 
9. Karet 
10. Tekstil 
 
 
11.  Pupuk Urea, Pupuk Nitrogen, Pupuk Za dan Amoniak 
12.  Pupuk Fosfat, Pupuk Majemuk NPK dan Asam Fosfat
13.  Accumulator (Baterai Basah)
14.  Baterai Kering 
15.  Cat 
16.  Pestisida 
17.  Kayu Lapis
18.  Asam Citrat
19.  Peternakan Sapi Perah dan Babi 
20.  Rumah Potong Hewan 
21.  Minyak Kelapa Sawit 
22.  Minyak Nabati, Sabun/Detergent
23.  Pengalengan/Pengolahan Ikan 
24.  Cold Storage 
25.  Bir
 
26.  Susu 
27.  Minuman ringan 
28.  Pengupasan Biji Kopi/Coklat 
29.  Kembang Gula 
30.  Mie dan Krupuk 
31.  Tahu dan Kecap/Tempe 
32.  Pengolahan Buah dan Sayuran 
33.  Tapioka 
34.  Farmasi 
35.  Pengilangan Minyak Bumi 
36.  Inosine Mono Phospat (IMP)
37.  Pengolahan Daging 
38.  Karton Box
39.  Sorbitol 
40.  Penyulingan Pelumas Bekas 
 
41. Keramik 
42. Bleaching Earth (Tanah Pemucat)
43. Peleburan Tembaga 
44. Waterglass (Sodium Silikat)
45. Galvanis, Perabotan Enamel dan Logam dengan Pembersihan 
Karat (Pickling).
46. Tepung Ikan 
47. Agar-agar 
48. Pencucian Kendaraan Bermotor
49. Korek Api 
50. Industri Saos
51. Tepung Silica 
PENATAAN STANDART LIMBAH CAIR
INDUSTRI & KEGIATAN USAHA LAINNYA

 
Didasarkan Pada :
• Kadar/konsentrasi maksimum dan volume limbah cair maksimum 
• Volume Limbah cair ditetapkan pada produksi bulanan riil industri atau 
kegiatan usaha yang bersangkutan :
                 DM
VM =
                  Pb 

3. Kegiatan Usaha lain/industri yang tidak masuk pada lampiran I, baku 
mutunya mengacu pada lampiran II berdasarkan golongan dan kelas 
air.
4. Pengambilan contoh limbah cair oleh petugas instalasi yang 
bertanggung jawab dan telah memiliki sertfikat contoh uji tingkat 
Propinsi/Kabupeten/Kota dan pemeriksaan kualitas dilakukan 
laboratorium yang ditunjuk oleh Gubernur sekurang-kurangnya sekali 
dalam sebulan atas biaya penanggung jawab kegiatan.
 
 
5. Hasil pemeriksaan kwalitas limbah cair dikirimkan kepada gubernur 
dan pejabat yang berwenang dan bertanggung jawab di bidang 
pengendalian pencemaran 
6.   Setiap penanggung jawab kegiatan wajib memasang peralatan meter 
air pembuangan limbah cair yang dapat mencatat jumlah aliran 
limbah cair.
 
 
BAKU MUTU LIMBAH CAIR
BAKU MUTU LIMBAH CAIR
UNTUK INDUSTRI ETHANOL
Volume Limbah Cair Maksimum persatuan produk
70 m3 / ton product
Parameter

Kadar Maksimum (mg/l)

BOD5
COD
TSS
Sulfida (sebagai H2S)

150
400
300
0,5

pH

6-9
BAKU MUTU LIMBAH CAIR
UNTUK INDUSTRI MONO SODIUM GLUTAMAT (MSG) DAN LYSINE
Kondensor digabung
dengan buangan limbah cair
Volume Limbah Cair Maksimum
persatuan produk

Kondensor dipisah dengan buangan limbah cair
Volume Limbah Cair Maksimum per satuan produk

MSG : 120 m3 / ton MSG

limbah Cair : 15 m3 /ton MSG

limbah Cair : 75 m3 /ton Lysine

Lysine : 180 m3 / ton Lysine

kondensor : 105 m3 /ton MSG

kondensor : 105 m3 /ton Lysine

Kadar Max
(mg/l)

Kadar Maksimum (mg/l)

Kadar Maksimum (mg/l)

Parameter

Limbah Cair

Kondensor

Limbah Cair

Kondensor

BOD5

80

80

80

80

80

COD

150

200

140

175

130

TSS

60

60

60

60

60

NH3

5

5

5

5

5

6-9

6-9

6-9

6-9

6-9

(amonia total)

pH
BAKU MUTU LIMBAH CAIR
UNTUK INDUSTRI PENYAMAKAN KULIT
Volume Limbah Cair Maksimum per satuan Bahan Baku
50 m3/ton Bahan Baku Kulit Kering Proses Lengkap
30 m3/ton Bahan Baku Kulit Kering sampai Proses Wet Blue
20 m3/ton Bahan Baku Kulit Wet Blue sampai Produk Jadi
Parameter

BOD5
COD
TSS
Cr. Total
Minyak dan Lemak
NH3-N (amonia total)
Sulfida
pH

Kadar Maksimum (mg/l)
Sampai Wet
Bahan Baku Wet
Proses Lengkap
Blue
Blue
100
250
100
0,5
5
10
0,8

100
250
100
0,5
5
10
0,8
6-9

75
200
75
0,3
3
5
0,5
BAKU MUTU LIMBAH CAIR
UNTUK INDUSTRI CAUSTIC SODA
Volume Limbah Cair Maksimum persatuan produk
3 m3 / ton product
Parameter

Kadar Maksimum (mg/l)

TSS
Cl2 tersisa
Cu
Pb
Zn
Cr. Total
Ni

25
0,5
1
0,8
1
0,5
1,2

pH

6-9
BAKU MUTU LIMBAH CAIR
UNTUK INDUSTRI KEMBANG GULA
Volume Limbah Cair Maksimum persatuan produk
15 m3 / ton product
Parameter

Kadar Maksimum (mg/l)

BOD5
COD
TSS
Minyak dan Lemak

50
100
50
20

pH

6-9
BAKU MUTU LIMBAH CAIR
UNTUK INDUSTRI MIE DAN KRUPUK
Volume Limbah Cair Maksimum persatuan produk
MIE
: 2 m3 / ton produk
KRUPUK
: 4 m3 / ton produk
Kadar Maksimum (mg/l)
Parameter
BOD5
COD
TSS
Minyak dan Lemak
pH

MIE

KRUPUK

50
120
50
20

50
120
50
20
6-9
BAKU MUTU LIMBAH CAIR
UNTUK INDUSTRI WATER GLASS (SODIUM SILIKAT)
Volume Limbah Cair Maksimum persatuan produk
0,5 m3 / ton product
Parameter

Kadar Maksimum (mg/l)

TSS
TDS

100
1500

pH

6-9
BAKU MUTU LIMBAH CAIR
UNTUK INDUSTRI PENGUPASAN BIJI KOPI / COKLAT
Volume Limbah Cair Maksimum persatuan produk
40 m3 / ton product
Parameter

Kadar Maksimum (mg/l)

BOD5
COD
TSS
Minyak dan Lemak

75
200
100
20

pH

6-9
BAKU MUTU LIMBAH CAIR
UNTUK INDUSTRI MINUMAN RINGAN
Volume Limbah Cair Maksimum persatuan produk
Dengan Pencucian Botol dan Pembuatan sirup

: 3,5 m3/m3 produk

Dengan Pencucian Botol tanpa Pembuatan sirup

: 2,8 m3/m3 produk

Tanpa Pencucian Botol tetapi Pembuatan sirup

: 1,7 m3/m3 produk

Tanpa Pencucian Botol Tanpa Pembuatan sirup

: 1,2 m3/m3 produk

Parameter

Kadar Maksimum (mg/l)

TSS
Cl2 tersisa
Cu
Pb
Zn
Cr. Total
Ni

25
0,5
1
0,8
1
0,5
1,2

pH

6-9
BAKU MUTU LIMBAH CAIR
UNTUK INDUSTRI PELEBURAN TEMBAGA
Volume Limbah Cair Maksimum persatuan produk
3 m3 / ton produk Katoda Tembaga
Parameter

Kadar Maksimum (mg/l)

TDS
TSS
Fe
Cu
Zn
Cd
Hg
Pb
As
Ni
F

2000 *)
(diatas badan air penerima)
200
10
2
10
0,3
0,01
0,5
0,8
0,5
15

pH

6 - 9

Keterangan :
*) Pembuangan Langsung ke laut
Catatan :
1. Apabila prosentase tembaga anoda terhadap tembaga
katoda <30 % maka katoda tembaga sama dengan
tembaga anoda.
Dan apabila sebaliknya (>30%), maka katoda tembaga
sama dengan 0,997 kali tembaga anoda
2. Data produksi adalah data produksi nyata dalam waktu satu
bulan (dalam satuan ton per bulan)
3. Semua air hujan dari lingkungan industri harus diolah
dalam unit pengolahan air limbah sebelum dibuang ke
lingkungan
LAMPIRAN II
KEPUTUSAN GUBERNUR NO 45 / 2002
BAKU MUTU LIMBAH CAIR
(TERMASUK PENGOLAH LIMBAH TERPUSAT/KAWASAN INDUSTRI
No.

Parameter

Satuan
I

A
1
2
3

FISIKA
Temperatur
Zat Padat terlarut
Zat Padat tersuspensi

No.

o

C
mg/liter
mg/liter

Parameter

35
1500
100

Satuan
I

B
1
2
3
4

KIMIA
PH
Besi
Mangan
Barium

(Fe)
(Mn)
(Ba)

mg/liter
mg/liter
mg/liter
mg/liter

6-9
5
0,5
1

Golongan Baku Mutu
Limbah Cair
II
III
38
2000
200

40
4000
200

Golongan Baku Mutu
Limbah Cair
II
III
6-9
10
2
2

6-9
15
5
3

IV
45
5000
500

IV
6-9
20
10
5
No.

Parameter

Satuan
I

5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20

Tembaga
seng
Krom Heksavalen
Krom Total
Cadmium
Raksa
Timbal
Timah Putih
Arsen
Selenium
Nikel
Kobalt
Sianida
Sulfida
Florida
Klorin Bebas

(Cu)
(Zn)
(Cr+6)
(Cr tot)
(Cd)
(Hg)
(Pb)
(Sn)
(As)
(Se)
(Ni)
(Co)
(CN)
(H2S)
(F)
(Cl2)

mg/liter
mg/liter
mg/liter
mg/liter
mg/liter
mg/liter
mg/liter
mg/liter
mg/liter
mg/liter
mg/liter
mg/liter
mg/liter
mg/liter
mg/liter
mg/liter

1
5
0,05
0,1
0,01
0,001
0,1
2
0,05
0,01
0,1
0,2
0,05
0,01
1,5
0,02

Golongan Baku Mutu
Limbah Cair
II
III
2
10
0,1
0.5
0,05
0,002
0,5
3
0,1
0,05
0,2
0,4
0,1
0,06
15
0,03

3
15
0,5
1
0,1
0,05
1
4
0,5
0,5
0,5
0,6
0,5
0,1
20
0,04

IV
5
20
2
2
1
0,01
3
5
1
1
1
1
1
1
30
0,05
No.

Parameter

Satuan
I

Golongan Baku Mutu
Limbah Cair
II
III

IV

21

Amoniak Bebas

(NH3-N)

mg/liter

0,5

1

5

20

22

Nitrat

(NO3-N)

mg/liter

10

20

30

50

23
24
25
26
27
28
29

Nitrit
BOD5
COD
Detergent an ionik
Phenol
Minyak dan Lemak
PCB

(NO2-N)

mg/liter
mg/liter
mg/liter
mg/liter
mg/liter
mg/liter
mg/liter

0,06
30
80
0,5
0,01
1
NIHIL

1
50
100
1
0,05
5
NIHIL

3
150
300
10
1
15
NIHIL

5
300
600
15
2
20
NIHIL
LAMPIRAN III
KEPUTUSAN GUBERNUR NO 45 / 2002
Perhitungan Volume Limbah Cair Maksimum dan beban Pencemaran
Maksimum untuk menetukan Mutu Limbah Cair
1. Menghitung Volume Limbah Cair Maksimum
a. Penetapan Baku Mutu Limbah Cair pada pembuangan limbah cair
melalui penetapan Volume Limbah Cair Maksimum, sebagai mana
tercantum dalam lampiran I untuk masing-masing jenbis industri
didasarkan pada tingkat produksi bulanan yang sebenarnya.
Untuk itu digunakan perhitungan sebagai berikut :
Vm =
Vm =

DM
DM
Pb
Pb

Keterangan :
Vm = Volume Limbah Cair Maksimum
Dm= Debit Limbah Cair Maksimum
Pb = Produksi sebenarnya da
b. Debit Limbah Cair yang sebanarnya dihitung dengan cara
sebagai berikut :
(DA = Dp X H ))
(DA = Dp X H
Keterangan :
DA = Debit limbah cair yang sebanarnya, dinyatakan dalam m3/bulan
Dp = Hasil pengukuran debit limbah cair dinyatakan dalam m3/hari
H = Jumlah hari kerja pada bulan yang bersangkutan

c. Penilaian Debit
Va =
Va =

DA
DA
Pb
Pb

Keterangan :
Va = Volume limbah cair yang sebanarnya
dinyatakan dalam m3/per satuan produk
DA = Debit limbah sebanarnya dinyatakan dalam m3/bulan
Pb = Produksi sebenarnya dalam sebulan
Catatan : Va tidak boleh lebih besar dari Vm
2. Apabila Menghitung Beban Pencemaran Maksimum
a. Penghitungan Beban Pencemaran Maksimum dihitung sebagai berikut :

BPM = (CM) jjx Vm x ff
BPM = (CM) x Vm x
Keterangan :
BPM = Beban Pencemaran Maksimum per satuan produk dinyatakan dalam kg
permeter persatuan produk
(CM)j = Kadar Maksimum unsur pencemar j dinyatakan dalam mg/liter
VM = Volume limbah cair maksimum sebagaimana tercantum pada Lampiran I
yang sesuai dengan industri ytang bersangkutan, dinyatakan dalam m3 limbah
cair persatuan produk
Dengan :

ff = Faktor Konversi = 1m3 x
= Faktor Konversi = 1m3 x

mg
mg
lt
lt

x
x

mg
mg
1000
1000

(kg)
(kg)
b. Beban Pencemaran sebenarnya dihitung dengan cara sebagai berikut :

BPA = (CA) jjx Va x ff
BPA = (CA) x Va x
Keterangan :
BPA = Beban Pencemaran sebenarnya dinyatakan dalam kg parameter
per satuan produk
(CA) j = Kadar sebenarnya unsur pencemar j dinyatakan dalam mg/liter
Va
= Volume limbah cair sebenarnya tercantum dalam lampiran I yang sesuai
dengan jenis industri yang bersangkutan, dinyatakan dalam m3
per satuan produk
f
= Faktor Konservasi = 1/1000
c. Beban Pencemaran Maksimum Industri Terpadu (misal 2 (dua) jenis
industri yang terletak pada satu lokasi ) dan instalasi pengolah limbahnya
dijadikan satu dihitung dengan cara sebagai berikut :

BPM = (Vm1 x (CM) JJ ))x (Vm2 x (CM) JJ ))x ff
BPM = (Vm1 x (CM) 11 x (Vm2 x (CM) 22 x
Keterangan :
BPMt = Beban Penecamaran sebenarnya dinyatakan dalam Kg parameter
per satuan produk
Vm1 = Volume maksimum limbah cair industri 1 sesuai kapasitas produksi sebenarnya
dinyatakan dalam m3 per hari
Vm2 = Volume maksimum limbahy cair industri 2 sesuai kapasitas produksi
sebanarnya dinyatakan dalam m3 per hari
(CM) J1 = Kadar maksimum unsur pencemar J industri 1 dinyatakan dalam mg/liter
(CM) J2 = Kadar maksimum unsur pencemar J industri 2 dinyatakan dalam mg/liter
d. Beban Pencemaran Maksimum Perhari

BPMi = BPM x Pb /H
BPMi = BPM x Pb /H
Keterangan :
BPMi = Beban Pencemaran Maksimum per hari yang diperbolehkan bagi industri yang
bersangkutan dinyatakan dinyatakan kg parameter per hari
Pb
= Produk sebenaranya dalam sebulan, dinyatakan dalam satuan produk yang
sesuai dengan tercantum dalam lampiran I untuk industri yang bersangkutan

Beban pencemaran maksimum yang sebenarnya dihitung dengan cara
sebagai berikut :

BPAi = (CA) jjx Dp x ff
BPAi = (CA) x Dp x
Keterangan :
BPAi = Beban Pencemaran sebenarnya dinyatakan dalam kg parameter
persatuan produk
(CA) j = Kadar unsur pencemar j dinyatakan dalam mg/liter
Dp
= Hasil pengukuran debit limbah cair, dinyatakan dalam m3/hari
F
= Faktor Konversi = 1/1000
Dengan demikian penilaian beban pencemaran / Mutu Limbah Cair
adalah sebagai berikut :

BPA tidak boleh lebih dari BPM
BPA tidak boleh lebih dari BPM
BPAi tidak boleh lebih dari BPMi
BPAi tidak boleh lebih dari BPMi
S e m o g a

B e r m a n f a a t

DINAS LINGKUNGAN HIDUP
KOTA SURABAYA

Contenu connexe

Tendances

Hasil review jurnal klorin
Hasil review jurnal klorinHasil review jurnal klorin
Hasil review jurnal klorinmuhlisun_azim
 
Pengolahan Limbah Tekstil Oleh BMD Street Consulting, Training Wastewater Tre...
Pengolahan Limbah Tekstil Oleh BMD Street Consulting, Training Wastewater Tre...Pengolahan Limbah Tekstil Oleh BMD Street Consulting, Training Wastewater Tre...
Pengolahan Limbah Tekstil Oleh BMD Street Consulting, Training Wastewater Tre...Abu Yazid
 
Baku mutu air dan limbah cair
Baku mutu air dan limbah cairBaku mutu air dan limbah cair
Baku mutu air dan limbah cairRiska_21
 
Penanganan Limbah Industri Tekstil dengan Proses Biologi
Penanganan Limbah Industri Tekstil dengan Proses BiologiPenanganan Limbah Industri Tekstil dengan Proses Biologi
Penanganan Limbah Industri Tekstil dengan Proses BiologiDelia Damayanti
 

Tendances (7)

Hasil review jurnal klorin
Hasil review jurnal klorinHasil review jurnal klorin
Hasil review jurnal klorin
 
Pengolahan Limbah Tekstil Oleh BMD Street Consulting, Training Wastewater Tre...
Pengolahan Limbah Tekstil Oleh BMD Street Consulting, Training Wastewater Tre...Pengolahan Limbah Tekstil Oleh BMD Street Consulting, Training Wastewater Tre...
Pengolahan Limbah Tekstil Oleh BMD Street Consulting, Training Wastewater Tre...
 
Baku mutu
Baku mutuBaku mutu
Baku mutu
 
Baku mutu air dan limbah cair
Baku mutu air dan limbah cairBaku mutu air dan limbah cair
Baku mutu air dan limbah cair
 
Penanganan Limbah Industri Tekstil dengan Proses Biologi
Penanganan Limbah Industri Tekstil dengan Proses BiologiPenanganan Limbah Industri Tekstil dengan Proses Biologi
Penanganan Limbah Industri Tekstil dengan Proses Biologi
 
Brosur ipal
Brosur ipalBrosur ipal
Brosur ipal
 
ibnu
ibnuibnu
ibnu
 

Similaire à Bakumutuairdanlimbahcair 111115000324-phpapp02

Lampiran i pergub 72 tahun 2013
Lampiran i pergub 72 tahun 2013Lampiran i pergub 72 tahun 2013
Lampiran i pergub 72 tahun 2013dina_kardina
 
Lampiran iii pergub 72 tahun 2013
Lampiran iii pergub 72 tahun 2013Lampiran iii pergub 72 tahun 2013
Lampiran iii pergub 72 tahun 2013Afiyan Kristiono
 
1 Identifikasi Sumber Pencemaran Air Limbah.pdf
1 Identifikasi Sumber Pencemaran Air Limbah.pdf1 Identifikasi Sumber Pencemaran Air Limbah.pdf
1 Identifikasi Sumber Pencemaran Air Limbah.pdfAriSutrisno5
 
Pencemaran air
Pencemaran airPencemaran air
Pencemaran airNizar Arik
 
Kuliah-UNP-Pengelolaan Lingkungan Pertambangan.pptx
Kuliah-UNP-Pengelolaan Lingkungan Pertambangan.pptxKuliah-UNP-Pengelolaan Lingkungan Pertambangan.pptx
Kuliah-UNP-Pengelolaan Lingkungan Pertambangan.pptxYudiAristaYulanda
 
Pengelolaan Limbah pada Industri Farmasi
Pengelolaan Limbah pada Industri FarmasiPengelolaan Limbah pada Industri Farmasi
Pengelolaan Limbah pada Industri Farmasissuser4219cb
 
kelola limbah.pptx
kelola limbah.pptxkelola limbah.pptx
kelola limbah.pptxDeniAhmad9
 
LAMPIRAN I B (3).pdf
LAMPIRAN I B (3).pdfLAMPIRAN I B (3).pdf
LAMPIRAN I B (3).pdfmurnisarahh
 
Pertemuan IX - Sistem Pengolahan air bersih.ppt
Pertemuan IX - Sistem Pengolahan air bersih.pptPertemuan IX - Sistem Pengolahan air bersih.ppt
Pertemuan IX - Sistem Pengolahan air bersih.pptDewaDepra1
 
PPT LIMBAH INDUSTRI KERTAS.pptx pertemuan 11.pptx
PPT LIMBAH INDUSTRI KERTAS.pptx pertemuan 11.pptxPPT LIMBAH INDUSTRI KERTAS.pptx pertemuan 11.pptx
PPT LIMBAH INDUSTRI KERTAS.pptx pertemuan 11.pptxIfaNurHidayah1
 
420101136-4-Pengelolaan-Limbah-Cair-Rs.pptx
420101136-4-Pengelolaan-Limbah-Cair-Rs.pptx420101136-4-Pengelolaan-Limbah-Cair-Rs.pptx
420101136-4-Pengelolaan-Limbah-Cair-Rs.pptxUlfaMarliawati3
 
Kelompok water treatment limbah cair pt gunung madu plantations
Kelompok water treatment limbah cair  pt gunung madu plantationsKelompok water treatment limbah cair  pt gunung madu plantations
Kelompok water treatment limbah cair pt gunung madu plantationsKetut Swandana
 
Rolimex Coal Mining Waste Solution.ppt
Rolimex Coal Mining Waste Solution.pptRolimex Coal Mining Waste Solution.ppt
Rolimex Coal Mining Waste Solution.pptSaefuddinOrtega
 
2 Pencemaran Lingkungan Industri.pptx
2 Pencemaran Lingkungan Industri.pptx2 Pencemaran Lingkungan Industri.pptx
2 Pencemaran Lingkungan Industri.pptxRohmahAulia
 

Similaire à Bakumutuairdanlimbahcair 111115000324-phpapp02 (20)

Lampiran i pergub 72 tahun 2013
Lampiran i pergub 72 tahun 2013Lampiran i pergub 72 tahun 2013
Lampiran i pergub 72 tahun 2013
 
Kuliah tgl-19-juli-2
Kuliah tgl-19-juli-2Kuliah tgl-19-juli-2
Kuliah tgl-19-juli-2
 
Lampiran iii pergub 72 tahun 2013
Lampiran iii pergub 72 tahun 2013Lampiran iii pergub 72 tahun 2013
Lampiran iii pergub 72 tahun 2013
 
1 Identifikasi Sumber Pencemaran Air Limbah.pdf
1 Identifikasi Sumber Pencemaran Air Limbah.pdf1 Identifikasi Sumber Pencemaran Air Limbah.pdf
1 Identifikasi Sumber Pencemaran Air Limbah.pdf
 
Pencemaran air
Pencemaran airPencemaran air
Pencemaran air
 
Kuliah-UNP-Pengelolaan Lingkungan Pertambangan.pptx
Kuliah-UNP-Pengelolaan Lingkungan Pertambangan.pptxKuliah-UNP-Pengelolaan Lingkungan Pertambangan.pptx
Kuliah-UNP-Pengelolaan Lingkungan Pertambangan.pptx
 
Pengelolaan Limbah pada Industri Farmasi
Pengelolaan Limbah pada Industri FarmasiPengelolaan Limbah pada Industri Farmasi
Pengelolaan Limbah pada Industri Farmasi
 
kelola limbah.pptx
kelola limbah.pptxkelola limbah.pptx
kelola limbah.pptx
 
LAMPIRAN I B (3).pdf
LAMPIRAN I B (3).pdfLAMPIRAN I B (3).pdf
LAMPIRAN I B (3).pdf
 
Pertemuan IX - Sistem Pengolahan air bersih.ppt
Pertemuan IX - Sistem Pengolahan air bersih.pptPertemuan IX - Sistem Pengolahan air bersih.ppt
Pertemuan IX - Sistem Pengolahan air bersih.ppt
 
PPT LIMBAH INDUSTRI KERTAS.pptx pertemuan 11.pptx
PPT LIMBAH INDUSTRI KERTAS.pptx pertemuan 11.pptxPPT LIMBAH INDUSTRI KERTAS.pptx pertemuan 11.pptx
PPT LIMBAH INDUSTRI KERTAS.pptx pertemuan 11.pptx
 
Baku
BakuBaku
Baku
 
420101136-4-Pengelolaan-Limbah-Cair-Rs.pptx
420101136-4-Pengelolaan-Limbah-Cair-Rs.pptx420101136-4-Pengelolaan-Limbah-Cair-Rs.pptx
420101136-4-Pengelolaan-Limbah-Cair-Rs.pptx
 
kelola limbah.pdf
kelola limbah.pdfkelola limbah.pdf
kelola limbah.pdf
 
PPTX_JIH.pptx
PPTX_JIH.pptxPPTX_JIH.pptx
PPTX_JIH.pptx
 
Kelompok water treatment limbah cair pt gunung madu plantations
Kelompok water treatment limbah cair  pt gunung madu plantationsKelompok water treatment limbah cair  pt gunung madu plantations
Kelompok water treatment limbah cair pt gunung madu plantations
 
Rolimex Coal Mining Waste Solution.ppt
Rolimex Coal Mining Waste Solution.pptRolimex Coal Mining Waste Solution.ppt
Rolimex Coal Mining Waste Solution.ppt
 
Sosialisasi PPPU.pptx
Sosialisasi PPPU.pptxSosialisasi PPPU.pptx
Sosialisasi PPPU.pptx
 
Gatot Trimulyadi- Grafting by irradiation for ion exchange
Gatot Trimulyadi- Grafting by irradiation for ion exchangeGatot Trimulyadi- Grafting by irradiation for ion exchange
Gatot Trimulyadi- Grafting by irradiation for ion exchange
 
2 Pencemaran Lingkungan Industri.pptx
2 Pencemaran Lingkungan Industri.pptx2 Pencemaran Lingkungan Industri.pptx
2 Pencemaran Lingkungan Industri.pptx
 

Bakumutuairdanlimbahcair 111115000324-phpapp02

  • 1. KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 45 TAHUN 2002 TENTANG BAKU MUTU LIMBAH CAIR INDUSTRI DAN KEGIATAN USAHA LAINNYA BADAN PENGENDALIAN LINGKUNGAN HIDUP KOTA SURABAYA
  • 2. LATAR BELAKANG   • Perlindungan Sumber daya air harus dijaga secara  kuantitas dan kualitas dari konstruksi buangan limbah  industri dan kegiatan usaha lainnya agar tetap memenuhi  kemanfaatan bagi kehidupan manusia dan mahkluk hidup  lainnya.  • Standarisasi kualitas buangan industri dan kegiatan usha  lainnya dalam rangka upaya preventive pengendalian  pencemaran air dan perlindungan daya dukung lingkungan. • Pertumbuhan jenis industri yang harus berkembang belum  disesuaikan penetapan baku mutunya sesuai dengan  kapasitas jenis produksi yang dihasilkan dengan  pertimbangan best practical technology.    
  • 3. JENIS INDUSTRI & KEGIATAN USAHA LAINNYA yang ditetapkan berdasarkan volume limbah cair maksimum dan  konsentrasi maksimum.    1. Pulp dan Kertas  2. Kertas  3. Ethanol  4. Mono Sodium Glutamat (Msg) dan Lysine 5. Gula  6. Electroplating  7. Penyamakan Kulit  8. Caustic Soda  9. Karet  10. Tekstil   
  • 4.   11.  Pupuk Urea, Pupuk Nitrogen, Pupuk Za dan Amoniak  12.  Pupuk Fosfat, Pupuk Majemuk NPK dan Asam Fosfat 13.  Accumulator (Baterai Basah) 14.  Baterai Kering  15.  Cat  16.  Pestisida  17.  Kayu Lapis 18.  Asam Citrat 19.  Peternakan Sapi Perah dan Babi  20.  Rumah Potong Hewan  21.  Minyak Kelapa Sawit  22.  Minyak Nabati, Sabun/Detergent 23.  Pengalengan/Pengolahan Ikan  24.  Cold Storage  25.  Bir
  • 5.   26.  Susu  27.  Minuman ringan  28.  Pengupasan Biji Kopi/Coklat  29.  Kembang Gula  30.  Mie dan Krupuk  31.  Tahu dan Kecap/Tempe  32.  Pengolahan Buah dan Sayuran  33.  Tapioka  34.  Farmasi  35.  Pengilangan Minyak Bumi  36.  Inosine Mono Phospat (IMP) 37.  Pengolahan Daging  38.  Karton Box 39.  Sorbitol  40.  Penyulingan Pelumas Bekas 
  • 6.   41. Keramik  42. Bleaching Earth (Tanah Pemucat) 43. Peleburan Tembaga  44. Waterglass (Sodium Silikat) 45. Galvanis, Perabotan Enamel dan Logam dengan Pembersihan  Karat (Pickling). 46. Tepung Ikan  47. Agar-agar  48. Pencucian Kendaraan Bermotor 49. Korek Api  50. Industri Saos 51. Tepung Silica 
  • 7. PENATAAN STANDART LIMBAH CAIR INDUSTRI & KEGIATAN USAHA LAINNYA   Didasarkan Pada : • Kadar/konsentrasi maksimum dan volume limbah cair maksimum  • Volume Limbah cair ditetapkan pada produksi bulanan riil industri atau  kegiatan usaha yang bersangkutan :                  DM VM =                   Pb  3. Kegiatan Usaha lain/industri yang tidak masuk pada lampiran I, baku  mutunya mengacu pada lampiran II berdasarkan golongan dan kelas  air. 4. Pengambilan contoh limbah cair oleh petugas instalasi yang  bertanggung jawab dan telah memiliki sertfikat contoh uji tingkat  Propinsi/Kabupeten/Kota dan pemeriksaan kualitas dilakukan  laboratorium yang ditunjuk oleh Gubernur sekurang-kurangnya sekali  dalam sebulan atas biaya penanggung jawab kegiatan.
  • 9. BAKU MUTU LIMBAH CAIR BAKU MUTU LIMBAH CAIR UNTUK INDUSTRI ETHANOL Volume Limbah Cair Maksimum persatuan produk 70 m3 / ton product Parameter Kadar Maksimum (mg/l) BOD5 COD TSS Sulfida (sebagai H2S) 150 400 300 0,5 pH 6-9
  • 10. BAKU MUTU LIMBAH CAIR UNTUK INDUSTRI MONO SODIUM GLUTAMAT (MSG) DAN LYSINE Kondensor digabung dengan buangan limbah cair Volume Limbah Cair Maksimum persatuan produk Kondensor dipisah dengan buangan limbah cair Volume Limbah Cair Maksimum per satuan produk MSG : 120 m3 / ton MSG limbah Cair : 15 m3 /ton MSG limbah Cair : 75 m3 /ton Lysine Lysine : 180 m3 / ton Lysine kondensor : 105 m3 /ton MSG kondensor : 105 m3 /ton Lysine Kadar Max (mg/l) Kadar Maksimum (mg/l) Kadar Maksimum (mg/l) Parameter Limbah Cair Kondensor Limbah Cair Kondensor BOD5 80 80 80 80 80 COD 150 200 140 175 130 TSS 60 60 60 60 60 NH3 5 5 5 5 5 6-9 6-9 6-9 6-9 6-9 (amonia total) pH
  • 11. BAKU MUTU LIMBAH CAIR UNTUK INDUSTRI PENYAMAKAN KULIT Volume Limbah Cair Maksimum per satuan Bahan Baku 50 m3/ton Bahan Baku Kulit Kering Proses Lengkap 30 m3/ton Bahan Baku Kulit Kering sampai Proses Wet Blue 20 m3/ton Bahan Baku Kulit Wet Blue sampai Produk Jadi Parameter BOD5 COD TSS Cr. Total Minyak dan Lemak NH3-N (amonia total) Sulfida pH Kadar Maksimum (mg/l) Sampai Wet Bahan Baku Wet Proses Lengkap Blue Blue 100 250 100 0,5 5 10 0,8 100 250 100 0,5 5 10 0,8 6-9 75 200 75 0,3 3 5 0,5
  • 12. BAKU MUTU LIMBAH CAIR UNTUK INDUSTRI CAUSTIC SODA Volume Limbah Cair Maksimum persatuan produk 3 m3 / ton product Parameter Kadar Maksimum (mg/l) TSS Cl2 tersisa Cu Pb Zn Cr. Total Ni 25 0,5 1 0,8 1 0,5 1,2 pH 6-9
  • 13. BAKU MUTU LIMBAH CAIR UNTUK INDUSTRI KEMBANG GULA Volume Limbah Cair Maksimum persatuan produk 15 m3 / ton product Parameter Kadar Maksimum (mg/l) BOD5 COD TSS Minyak dan Lemak 50 100 50 20 pH 6-9
  • 14. BAKU MUTU LIMBAH CAIR UNTUK INDUSTRI MIE DAN KRUPUK Volume Limbah Cair Maksimum persatuan produk MIE : 2 m3 / ton produk KRUPUK : 4 m3 / ton produk Kadar Maksimum (mg/l) Parameter BOD5 COD TSS Minyak dan Lemak pH MIE KRUPUK 50 120 50 20 50 120 50 20 6-9
  • 15. BAKU MUTU LIMBAH CAIR UNTUK INDUSTRI WATER GLASS (SODIUM SILIKAT) Volume Limbah Cair Maksimum persatuan produk 0,5 m3 / ton product Parameter Kadar Maksimum (mg/l) TSS TDS 100 1500 pH 6-9
  • 16. BAKU MUTU LIMBAH CAIR UNTUK INDUSTRI PENGUPASAN BIJI KOPI / COKLAT Volume Limbah Cair Maksimum persatuan produk 40 m3 / ton product Parameter Kadar Maksimum (mg/l) BOD5 COD TSS Minyak dan Lemak 75 200 100 20 pH 6-9
  • 17. BAKU MUTU LIMBAH CAIR UNTUK INDUSTRI MINUMAN RINGAN Volume Limbah Cair Maksimum persatuan produk Dengan Pencucian Botol dan Pembuatan sirup : 3,5 m3/m3 produk Dengan Pencucian Botol tanpa Pembuatan sirup : 2,8 m3/m3 produk Tanpa Pencucian Botol tetapi Pembuatan sirup : 1,7 m3/m3 produk Tanpa Pencucian Botol Tanpa Pembuatan sirup : 1,2 m3/m3 produk Parameter Kadar Maksimum (mg/l) TSS Cl2 tersisa Cu Pb Zn Cr. Total Ni 25 0,5 1 0,8 1 0,5 1,2 pH 6-9
  • 18. BAKU MUTU LIMBAH CAIR UNTUK INDUSTRI PELEBURAN TEMBAGA Volume Limbah Cair Maksimum persatuan produk 3 m3 / ton produk Katoda Tembaga Parameter Kadar Maksimum (mg/l) TDS TSS Fe Cu Zn Cd Hg Pb As Ni F 2000 *) (diatas badan air penerima) 200 10 2 10 0,3 0,01 0,5 0,8 0,5 15 pH 6 - 9 Keterangan : *) Pembuangan Langsung ke laut
  • 19. Catatan : 1. Apabila prosentase tembaga anoda terhadap tembaga katoda <30 % maka katoda tembaga sama dengan tembaga anoda. Dan apabila sebaliknya (>30%), maka katoda tembaga sama dengan 0,997 kali tembaga anoda 2. Data produksi adalah data produksi nyata dalam waktu satu bulan (dalam satuan ton per bulan) 3. Semua air hujan dari lingkungan industri harus diolah dalam unit pengolahan air limbah sebelum dibuang ke lingkungan
  • 20. LAMPIRAN II KEPUTUSAN GUBERNUR NO 45 / 2002 BAKU MUTU LIMBAH CAIR (TERMASUK PENGOLAH LIMBAH TERPUSAT/KAWASAN INDUSTRI No. Parameter Satuan I A 1 2 3 FISIKA Temperatur Zat Padat terlarut Zat Padat tersuspensi No. o C mg/liter mg/liter Parameter 35 1500 100 Satuan I B 1 2 3 4 KIMIA PH Besi Mangan Barium (Fe) (Mn) (Ba) mg/liter mg/liter mg/liter mg/liter 6-9 5 0,5 1 Golongan Baku Mutu Limbah Cair II III 38 2000 200 40 4000 200 Golongan Baku Mutu Limbah Cair II III 6-9 10 2 2 6-9 15 5 3 IV 45 5000 500 IV 6-9 20 10 5
  • 21. No. Parameter Satuan I 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Tembaga seng Krom Heksavalen Krom Total Cadmium Raksa Timbal Timah Putih Arsen Selenium Nikel Kobalt Sianida Sulfida Florida Klorin Bebas (Cu) (Zn) (Cr+6) (Cr tot) (Cd) (Hg) (Pb) (Sn) (As) (Se) (Ni) (Co) (CN) (H2S) (F) (Cl2) mg/liter mg/liter mg/liter mg/liter mg/liter mg/liter mg/liter mg/liter mg/liter mg/liter mg/liter mg/liter mg/liter mg/liter mg/liter mg/liter 1 5 0,05 0,1 0,01 0,001 0,1 2 0,05 0,01 0,1 0,2 0,05 0,01 1,5 0,02 Golongan Baku Mutu Limbah Cair II III 2 10 0,1 0.5 0,05 0,002 0,5 3 0,1 0,05 0,2 0,4 0,1 0,06 15 0,03 3 15 0,5 1 0,1 0,05 1 4 0,5 0,5 0,5 0,6 0,5 0,1 20 0,04 IV 5 20 2 2 1 0,01 3 5 1 1 1 1 1 1 30 0,05
  • 22. No. Parameter Satuan I Golongan Baku Mutu Limbah Cair II III IV 21 Amoniak Bebas (NH3-N) mg/liter 0,5 1 5 20 22 Nitrat (NO3-N) mg/liter 10 20 30 50 23 24 25 26 27 28 29 Nitrit BOD5 COD Detergent an ionik Phenol Minyak dan Lemak PCB (NO2-N) mg/liter mg/liter mg/liter mg/liter mg/liter mg/liter mg/liter 0,06 30 80 0,5 0,01 1 NIHIL 1 50 100 1 0,05 5 NIHIL 3 150 300 10 1 15 NIHIL 5 300 600 15 2 20 NIHIL
  • 23. LAMPIRAN III KEPUTUSAN GUBERNUR NO 45 / 2002 Perhitungan Volume Limbah Cair Maksimum dan beban Pencemaran Maksimum untuk menetukan Mutu Limbah Cair 1. Menghitung Volume Limbah Cair Maksimum a. Penetapan Baku Mutu Limbah Cair pada pembuangan limbah cair melalui penetapan Volume Limbah Cair Maksimum, sebagai mana tercantum dalam lampiran I untuk masing-masing jenbis industri didasarkan pada tingkat produksi bulanan yang sebenarnya. Untuk itu digunakan perhitungan sebagai berikut : Vm = Vm = DM DM Pb Pb Keterangan : Vm = Volume Limbah Cair Maksimum Dm= Debit Limbah Cair Maksimum Pb = Produksi sebenarnya da
  • 24. b. Debit Limbah Cair yang sebanarnya dihitung dengan cara sebagai berikut : (DA = Dp X H )) (DA = Dp X H Keterangan : DA = Debit limbah cair yang sebanarnya, dinyatakan dalam m3/bulan Dp = Hasil pengukuran debit limbah cair dinyatakan dalam m3/hari H = Jumlah hari kerja pada bulan yang bersangkutan c. Penilaian Debit Va = Va = DA DA Pb Pb Keterangan : Va = Volume limbah cair yang sebanarnya dinyatakan dalam m3/per satuan produk DA = Debit limbah sebanarnya dinyatakan dalam m3/bulan Pb = Produksi sebenarnya dalam sebulan Catatan : Va tidak boleh lebih besar dari Vm
  • 25. 2. Apabila Menghitung Beban Pencemaran Maksimum a. Penghitungan Beban Pencemaran Maksimum dihitung sebagai berikut : BPM = (CM) jjx Vm x ff BPM = (CM) x Vm x Keterangan : BPM = Beban Pencemaran Maksimum per satuan produk dinyatakan dalam kg permeter persatuan produk (CM)j = Kadar Maksimum unsur pencemar j dinyatakan dalam mg/liter VM = Volume limbah cair maksimum sebagaimana tercantum pada Lampiran I yang sesuai dengan industri ytang bersangkutan, dinyatakan dalam m3 limbah cair persatuan produk Dengan : ff = Faktor Konversi = 1m3 x = Faktor Konversi = 1m3 x mg mg lt lt x x mg mg 1000 1000 (kg) (kg)
  • 26. b. Beban Pencemaran sebenarnya dihitung dengan cara sebagai berikut : BPA = (CA) jjx Va x ff BPA = (CA) x Va x Keterangan : BPA = Beban Pencemaran sebenarnya dinyatakan dalam kg parameter per satuan produk (CA) j = Kadar sebenarnya unsur pencemar j dinyatakan dalam mg/liter Va = Volume limbah cair sebenarnya tercantum dalam lampiran I yang sesuai dengan jenis industri yang bersangkutan, dinyatakan dalam m3 per satuan produk f = Faktor Konservasi = 1/1000
  • 27. c. Beban Pencemaran Maksimum Industri Terpadu (misal 2 (dua) jenis industri yang terletak pada satu lokasi ) dan instalasi pengolah limbahnya dijadikan satu dihitung dengan cara sebagai berikut : BPM = (Vm1 x (CM) JJ ))x (Vm2 x (CM) JJ ))x ff BPM = (Vm1 x (CM) 11 x (Vm2 x (CM) 22 x Keterangan : BPMt = Beban Penecamaran sebenarnya dinyatakan dalam Kg parameter per satuan produk Vm1 = Volume maksimum limbah cair industri 1 sesuai kapasitas produksi sebenarnya dinyatakan dalam m3 per hari Vm2 = Volume maksimum limbahy cair industri 2 sesuai kapasitas produksi sebanarnya dinyatakan dalam m3 per hari (CM) J1 = Kadar maksimum unsur pencemar J industri 1 dinyatakan dalam mg/liter (CM) J2 = Kadar maksimum unsur pencemar J industri 2 dinyatakan dalam mg/liter
  • 28. d. Beban Pencemaran Maksimum Perhari BPMi = BPM x Pb /H BPMi = BPM x Pb /H Keterangan : BPMi = Beban Pencemaran Maksimum per hari yang diperbolehkan bagi industri yang bersangkutan dinyatakan dinyatakan kg parameter per hari Pb = Produk sebenaranya dalam sebulan, dinyatakan dalam satuan produk yang sesuai dengan tercantum dalam lampiran I untuk industri yang bersangkutan Beban pencemaran maksimum yang sebenarnya dihitung dengan cara sebagai berikut : BPAi = (CA) jjx Dp x ff BPAi = (CA) x Dp x Keterangan : BPAi = Beban Pencemaran sebenarnya dinyatakan dalam kg parameter persatuan produk (CA) j = Kadar unsur pencemar j dinyatakan dalam mg/liter Dp = Hasil pengukuran debit limbah cair, dinyatakan dalam m3/hari F = Faktor Konversi = 1/1000
  • 29. Dengan demikian penilaian beban pencemaran / Mutu Limbah Cair adalah sebagai berikut : BPA tidak boleh lebih dari BPM BPA tidak boleh lebih dari BPM BPAi tidak boleh lebih dari BPMi BPAi tidak boleh lebih dari BPMi
  • 30. S e m o g a B e r m a n f a a t DINAS LINGKUNGAN HIDUP KOTA SURABAYA