1. Pengembangan pendidikan di SMK Pesantren mencakup penyesuaian ukuran SMK dengan kebutuhan ekonomi, peningkatan mutu, integrasi pembelajaran dengan pengajian di pesantren, dan pembangunan fasilitas seperti teaching factory.
2. Model pembelajaran akhlaq di SMK Pesantren meliputi pembiasaan di pesantren, keteladanan pengasuh, dan pendidikan kitab kuning, untuk menghasilkan santri teknisi yang berakhlak mulia.
3. Sumber: Archipelago Economy: Unleashing Indonesia’s Potential(McKinsey Global Institute, 2012)
....Indonesia’s economy has enormous promise...
.... Indonesia’s recent impressive economic performance is not widely understood .... 3
Perludipersiapkansocial engineering
Perlupeningkatanakses, kualitasdanrelevansipendidikan
4. 100 tahunkemerdekaan
"Bonus Demografi"
Bonus Demografi Sebagai Modal
SDM
Usia Produktif Melimpah
Kompeten
Tidak Kompeten
Beban Pembangunan
Modal Pembangunan
Transformasi Melalui Pendidikan
-Kurikulum
-PTK
-Sarpras
-Pendanaan
-Pengelolaan4
5. Strategi Peningkatan Pembelajaran Mutu SMK
Pembelajaran
Bermutu di SMK
(Berbagi)
Sumberdaya dlm
membangun Hard skill
(Sentuhan) TIK dlm
setiap pembelajaran
(Integrasi)
Proses Dlm
Penguatan Soft Skill
Efisiensi &Efektivitas pembangunan
soft skill
(MengurangiInput,MeningkatkanHasil)
5
Dukungan, intervensi, afirmasi dan kolaborasi dengan Pemerintah, industri dan Masyarakat
6. 6
SMK Berbasis Pesantren
Pengasuh ,Ustadz, dan PTK
Santri / Peserta Didik
BOS SM
Penyediaan
Integritas
Kualifikasi
Sertifikasi
Pelatihan
KarirdanKesjahteraan
Perlindungan
SatuanPendidikan
RuangBelajaryg agamis
Fasilitas pengembangan Hard & soft skills
BantuanSiswaMiskin
Sist. Pembelajaran
Sistem Evaluasi
Penyelarasan
Kewirausahaan
BahanPembelajaran(termasukTIKdan kitab kuning)
Kurikulum + Pendidikan Agama
& Karakter
Masjid sbg pusat belajar
Asrama santri dan Ustadz
Beasiswa
Penguatan Akhlak Mulia
ManajemendankulturPesantren
Fasilitas Kewirausahaan & kemandirian
PengembanganBakatdanMinat
Pengelolaan SMK Berbasis Pesantren
7. PROFESI:
SERTIFIKAT PROFESI(PII)
INDUSTRI:
FUNGSI JABATAN KERJA
PENDIDIKAN:
GELAR AKADEMIS
OTODIDAK:
PENGALAMAN
KEAHLIAN KHUSUS
SMP
SMK
D1
D2
D3
S1
PRO
S2
S39
U8
M D7
M654321
OPERATOR
ANALIS
AHLI
Peluang Bagi Pesantren untuk menguatkan kompetensi melalui jalur autodidak;
Pesantren dapat unggul dg kompetensi kemandirian dan Ahlak mulia.
13. 1. Pengembangan pendidikan di SMK Pesantren
1.Memasukkan pendidikan di SMK Pesantren ke dalam perencanaan pembangunan ekonomi, sosial, budaya;
2.menyesuaian ukuran SMK Pesantren dg kebutuhan ekonomi- sosial.
3.Membangun standar & sistem penjaminan mutu SMK Pesantren
4.Pembelajaran SMK Pesantren terintegrasikan dengan pengajian di pesantren, program magang, dan kemitraan sekolah – perusahaan;
5.Membangun teaching factory/ pabrik produktif di pesantren.
14. 2. Membangun partnership SMK -Dunia bisnis
1.Membuat mekanisme pembelajaran di SMK, yang didukung oleh pemerintah, bimbingan dari industri, keterlibatan perusahaan, dengan memadukan pembelajaran di pesantren dan restu Kyai dan Para ustadz;
2.Mempromosikan kerjasama sekolah-industri dalam penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kejuruan di SMK pesantren;
3.Kemiteraan antara Sekolah dengan dunia Bisnis
4.Mengedepankan keunggulan pesantren sebagai kebijakan yang menguntungkan bagi perusahaan .
15. 3. Pengembangan fasilitas SMK Pesantren secara merata
1.meningkatkan kualitas pendidikan keterampilan sesuai kebutuhan industri dan masyarakat;
2.meningkatkan jumlah jam pelatihan bagi santri
3.Meningkatkan investasi fasilitas pendidikan di SMK Pesantren;
4.Ikut serta melatih pekerja, teknisi dan masyarakat sekitar.
16. 4. Meningkatkan kualitas Guru Kejuruan
1.Melatih "guru dengan double kompetensi" (baik dalam pengetahuan profesional dan keterampilan kerja maupun kompetensi kepesantrenan)
2.Meningkatkan peraturan praktek pengalaman kerja untuk guru SMK Pesantren
3.Mempekerjakan guru ahli yang pengalaman kerja mengajar di SMK Pesantren sebagai guru tamu.
19. Pengertian: Akhlaq, etika, dan moral :
1.Akhlaq : sumbernya Quran dan sunnah ----> bernilai ibadah dan dimanifestasikan dalam tindakan nyata.
2.Etika: standarnya pertimbangan akal pikiran; dapat berubah dan berbeda karena waktu, budaya, etnik.
3.Moral:standarnya adat kebiasaan yang umum berlaku di masyarakat. Ini juga mirip etika.
4.Ketiganya sering dipahami saling tumpang tindih
5.Sumber Akhlaq: yang menjadi ukuran baik-buruk, mulia-tercela, adalah Al-Quran dan As-Sunnah .
20. Ruang Lingkup Akhlaq
1.Akhlaq Pribadi: yang diperintahkan, yang dilarang, yang dibolehkan, akhlaq dalam keadaan darurat.
2.Akhlaq berkeluarga: kewajiban timbal-balik ortu-anak, kewajiban suami-isteri; kewajiban terhadap karib- kerabat.
3.Akhlaq bermasyarakat:yang dilarang; yang diperintahkan; dan kaidah-kaidah adab (sesama manusia, manusia dan lingkungan: hewan tumbuhan, dan alam, dsb).
4.Akhlaq bernegara: hubungan antara pemimpin-rakyat; dan hubungan luar negeri.
5.Akhlaq beragama: kewajiban terhadap Allah SWT.
21. Moral dan Pendidikan Karakter
Tiga masalah utama dalam pendidikan anak muda saat ini
Visi
Identifikasi apa yang mungkin baik untuk diri dan masyarakat; termasuk penemuan dan / atau mendefinisikan misi kehidupan seseorang dan gaya hidup yang diinginkan
Kompetensi
Pengembangan pengetahuan, nilai, sikap, dan keterampilan yang diperlukan untuk sukses dalam suatu masyarakat tertentu atau budaya
Karakter
Kualitas moral dan arah keputusan dan perilaku seseorang
22. 1.Definisi Karakter
"Terlibat dalam perilaku moral yang relevan atau kata-kata, atau menahan diri dari perilaku tertentu atau kata-kata“
"Satu set kualitas perilaku yang relatif terus-menerus dari individu, dan umumnya memiliki konotasi positif bila digunakan dalam diskusi pendidikan moral"
2. Pentingnya Karakter
Pendidikan karakter harus menjadi bagian utama dari pendidikan
Pendidik : kompetensi dalam keterampilan dasar, sikap-rasa,
harga diri, dan perkembangan moral santri harus menjadi prioritas di sekolah.
Publik : kompetensi dalam keterampilan dasar dan instruksi di sekolah yang akan berurusan dengan moral.
23. Karakter vs Kompetensi
•Pendidik modern yang lebih menekankan pada kompetensi dari karakter mulai dipandang usang.
•Terdapat dampak positif dari upaya untuk meningkatkan prestasi siswa yang berbasis pada kemandirian, ketekunan tugas, kerjasama, dan kemampuan komunikasi.
•siswa yang disiplin dan lebih religius, dan bekerja keras dinilai lebih tinggi dari pada prestasi akdemik.
•Karakter yang baik semakin menjadi fokus utama karena merupakan tujuan yang dapat dipahami siswa daripada prestasi akademik tinggi yang dapat mengakibatkan keterasingan dari sekolah dan lingkungan.
24. 1.Apa karakter yang dikatagorikan baik?
Pribadi
–jujur dan benar
–Mandiri
–bertanggung jawab
–manajemen diri dan disiplin diri
–berani
–integritas
Sosial
–ramah
–penuh kebaikan
–kasih
–sopan
–terpercaya
Unggul dalam peningkatan ketaatan terhadap ajaran agama
25. 2.Apa yang menyebabkan atau mencegah karakter yang baik?
1.Keturunan
2.Awal pengalaman masa kecil
3.Pemodelan oleh orang dewasa & pemuda yang lebih tua
4.Pengaruh teman sebaya
5. Kondisi fisik dan lingkungan sosial
6.Media komunikasi
7.Materi yang diajarkan di sekolah-sekolah dll
8. Situasi dan berbagai peran dalam pergaulan sosial
26. 3.Bagaimana karakter yang baik dapat diukur?
1.Pengetahuan kognitifyang bisa ungkapkan, ditulis dan di rencanakan
2.Umur kognitif dan moral yang sesuai
3.Nilai -nilai keutamaan yang dinyatakan
4.Komitmen yang direalisasi
5.Perilaku disiplin pada pribadi dan masyarakat .
27. 4.Bagaimana karakter yang baik dikembangkan?
Sekolah efektif mempengaruhi moral dan karakter adalah:
1.Selalu berkhidmad kepada Pengasuh Pesantren
2.dikelola oleh guru/ustadz yang berdedikasi yg memberi keteladanan ;
3.pembelajaran yang terstruktur sehingga siswa dikelilingi oleh berbagai kesempatan untuk berlatih saling membantu melakukan hal yang baik;
4.memberikan pengakuan kepada siswa ketika melakukan yang hal baik;
5.menguatkan sistem, simbol, slogan, upacara, dan identitas kolektif ;
6.berdedikasi mempertahankan disiplin santri, melalui aturan yang jelas;
7.Instruksi akademik dilakukan intensif sebagai tugas individu dan kelompok;
8.mengembangkan loyalitas murid kolektif untuk kelompok dan pesantren;
9.Peduli dan simpati dengan nilai-nilai masyarakat eksternal, dan masalah sosial
10.Belajar mengelola uang dengan hemat dan sederhana;
11.kekurangan dana tidak digunakan sebagai alasan menunda program;
12.Terbuka terhadap masukan, nasihat, dukungan orang tua dan orang lain;
28. 5. Dimensi SMK Mutu
1.Kepemimpinan efektif
2.Efektif dalam memanfaatkan sumberdaya
3.Efektifitas PBM
4.Keunggulan
5 Keunggulan SMK Pesantren
1.Memiliki Kompetensi kerja
2.Kemampuan bekerja dalam TIK
3.Kemampuan Bahasa (arab, Inggris, Mandarin)
4.Kewirausahaan dan kemandirian
5.Karakter Mulia
29. Model Pembelajaran Akhlak di SMK Pesantren
1.Pembiasaan di Pesantren
2.Kebersamaan sesama santri dan kakak santri
3.Keteladanan Pengasuh, Ustadz, Pak Kyai/Bu Nyai.
4.Pendidikan : kajian kitab di pesantren
5.Peraturan : peraturan kedisiplinan di pesantren
Sudah siapkah SMK Pesantren menghasilkan 250.000 Santri Teknisi per tahun di 2020 ?
31. 4. KONTRIBUSI SMK BERBASIS PESANTREN TERHADAP PENDIDIKAN KEJURUAN DAN APK DI INDONESIA
Jumlahpendudukusia16-18 tahun
12,569,500
Jumlah siswa SMA/SMLB/MA/SMK/Paket C
9,828,067
JumlahSiswausia16-18 th
7321529
APK SekolahMenengah
0.78
APM SekolahMenengah
0.58
JumlahSMK-Pesantren
952
Jumlahsiswa
254,287
Rata-rata jumlahsiswa/SMKPesantren
267
KontribusiSMK PesantrenterhadapAPK
2.02%
CATATAN:
AngkaDO rata-rata cukuprendahjikadibandingkandenganjumlahsiswayaitusekitar3-10 siswaper tahun.
Siswayang DO biasanyakarenatidakbetahdi pondokbukankarenakesulitandalampelajaran
32. 5. TUJUAN , VISI DAN MISI
•Untukberkontribusidalammemajukanpendidikannasional, yaitumelaksanakanpendidikandenganstandartmutuyang ditetapkanolehpemerintah, meningkatkankualitaslulusan, memberikanstandarpengelolaansekolahyang memadai(lingkunganyang nyaman, fasilitasbelajarmengajar, SDM yang kompetensertapembiayaanyang terjangkau).
•Menyediakanlayananpendidikanyang menyelaraskanpendidikanagama danpengetahuanumum, sehinggaselainmemilikipengetahuan, keterampilan, siapkerja, kreatif, professional jugamemilikikeimanandanketaqwaanterhadapAllah SWT, beraklaqmulia.
•Ketiga, menciptakanlulusanyang mempunyaijiwawirausaha, mandiridanbertanggungjawabyang merupakanbagiandaripendidikankarakterbangsa.
TujuanDari PendirianSMK BerbasisPesantren
33. Visi
•Lulusandidasariimandantaqwa, islami, mampuberadaptasidenganlingkunganmempunyaikaraktersesuaibudayasantridalammenghadapikemajuanjaman.
•Lulusansiapkerja, professional, mempunyaiketerampilan, berdayasaingtinggi, danmampumenguasaiIPTEK dalamrangkamenghadapiglobalisasi
•Lulusanmemilikijiwawirausaha
Misi
•Mengembangkandayakreasisiswayang terampildaninovatifsesuaidenganbidangkeahlian, mandiri, siapkerja, disiplin, mempunyaietoskerjatinggidanprofessional.
•Menyediakanaksespendidikanyang bermutu bagi masyarakat, diantaranyamenyelenggarakanpendidikandenganmeningkatkankualitasSDM (misalnyadenganmeningkatkankualitaspendidik, menyelenggarakandiklatkejuruansesuaidengankebutuhanpasar/ DU/ DI), pelayananprima untuksiswadanguru, aktifdalammengaksesbursa kerjadalamrangkamemanfaatkanpeluangkerja.
•Menciptakan lulusan yang mempunyaikeahliandibidangagama (mampumembacaAl Quran, KitabKuning, Hafalandsb, melaksanakanibadahsholatdenganbaik) sertamemilikikeimanandanketaqwaanterhadapAllah SWT.
•Mengembangkanbudayadannorma-normaIndonesia: keterampilanbahasa, budipekertidengandasaraswaja.
•Mengembangkan kerjasamadenganinstansipemerintahdanswasta, baikduniausahamaupunduniaindustry (DU/ DI).
•Menciptakanlulusanyang mempunyaijiwawirausaha.
•Mampumelanjutkankejenjangpendidikanyang lebihtinggi.
5. TUJUAN , VISI DAN MISI
34. 6. MANAJEMEN OPERASIONAL SMK PESANTREN
oBantuandaripemerintahsepertiyaituBOS/BOSDA
oIuranberupaSPP/Komite
oDana donaturdariyayasan
oPerusahaan biasanyaberupaalatpraktik
A. SUMBER DANA
oSMK Pesantrenumumnyadinaungiolehdewanyayasanbidangpendidikan.
oPimpinantertinggiadalahKiyai/Sesepuhpondok.
oDalamSMK Pesantrensendirimemilikistrukturorganisasiyang hampirsamadenganSMA/SMK umum.
B. ORGANISASI PENGELOLA
oSMK Pesantrenamatanpadaumumnyasudahmemilikilaboratoriummaupunbengkelkejuruanmasing-masing, hanyasajakualitasdankuantitassarana-prasaranapendukungkurangmemadai. Sepertijumlahbahanterbatas, komputerterbatasdll.
oJumlahkamardalamasramayang terbatasjugamembuatsekolahharusmembatasipendaftar.
oUntuksaranalainnyasepertisaranaibadah, beberapasekolahbelummemilikisaranaibadah, adayang sedangdalampembangunan.
oKondisiperpustakanjugatidaklayak.
C. KETERSEDIAAN SARANA DAN PRASARANA
SMK NU KAPLONGAN
PondokPutriSyubbanulWathon
PerpustakaanSMK MaárifBobotsari
PembangunnanGedungBaru
SMK Cordova
Lab OtomotifSMK Diponegoro
Lab KomputerSMK Roudhotul
36. Tetap menggunakan kurikulum sesuai dengan kurikulum yang ditetapkan Kemdikbud yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Kurikulum 2013 bagi SMK-SMK yang ditunjuk menjadi sekolah sasaran implementasi Kurikulum 2013 tahun ajaran 2013/2014.
Adapulayang melakukan perpaduan Kurikulum Pondok Pesantren dengan Kurikulum nasional dengan mengintegrasikan nilai-nilai kepesantrenan dengan semua pembelajaran
BeberapaSMK jugamemberikanmuatanlokalsesuaidengankebutuhanduniausaha/duniakerjasepertiBahasaJepangdi SMK MaarifNU Babatsarisertamuatanlokalterkaitlembagakeagamaanyayasan(aswajauntuklembagaNU).
A. Kurikulumyang Digunakan
7.SISTEM PEMBELAJARAN
Mengukurdaridimensipengetahuanumumdanpengetahuanagama.
Pengetahuanumum/kejuruan:
SesuaistandarnilaiKKM yang telahditentukanbaikituUN, ujiansekolahsertaujiankejuruanberupateoridanpraktikum.
Pengetahuanagama:
-Baca tulisal-quran
-Hafalanal quran
-Sertifikatkeagamaanseperti5T (Tahlil, Talqin, Tausiyah, Tajwid, Tilawah) contohSMK NU KaplonganIndramayu
-Lulus kompetensikepesantrenan(Kitabkuning, al-qurandanakhlak) contoh: SMK Ibrahimy1 SukorejoSitubondo
B. StandarKompetensiLulusan
37. C. Program Kejuruan
•Program kejuruanyang seringdisediakanolehSMK-SMK Pesantren
–TeknikKomputerdanJaringan
–TeknikOtomotif(KendaraanRingandanSepedaMotor)
•Program kejuruanlainnyayang jugacukupseringdisediakanadalah:
–Kejuruandalambidangkesehatansepertifarmasidankeperawatan.
–tatabusanadantataboga.
•Kejuruanlainnyaantaralain:
•Bisnisdanmanajemen
•Multimedia
•Agribisnisdanagroteknologi
•Multimedia, animasi
•Kimia Industri
7.SISTEM PEMBELAJARAN
D. PelaksanaanPembelajaran
•Proses pembelajarandilakukanselama6 haridalamseminggu, adayang liburpadahariMinggudanadajugayang liburpadahariJumat.
•SebagianbesarSMK memilikijam belajar8-9 jam pelajaranper hari.
•SebagianbesarSMK pesantrenmelakukanpembelajarandenganproporsi40% teoridan60% praktekwalaupunadaSMK yang menerapkan30:70
Lab Farmasi
SMK Cordova Pati
BengkelOtomotif
SMK Futuhiyyah
TeknikKomputerJaringan
SMK Al Ikhlas
Keperawatan
SMK Al Ikhlas
38. E. PERBEDAAN ANTARA SMK BERBASIS PESANTREN DENGAN SMK BIASA
3%
31%
66%
Perbedaandalamproses pembelajaranantaraSMK PesantrendenganSMK biasa?
1. Tidak adabedanya
2. Sedikit Berbeda
3. Sangat Berbeda
•Jumlahjam belajar(lSMKberbasispesantrenmemilikijam belajarlebihpanjang, adaduasesipembelajaranyaitupembelajaranilmupengetahuanumumdankhususagama di pesantren)
•Kurikulumyang diterapkan.
(untukSMK yang berbasispesantren,
digunakanduakurikulum, yaitu
kurikulumnasionaldankurikulum
pesantren)
•Lebihditekankanpadapendidikanagama danakhlaksantri, yang padaakhirnyamempengaruhiproses pembelajaranilmupengetahuanumum.
•Padapembelajaranilmupengetahuanumumdi sekolah, kelasjugadikondisikandengansuasanakeagamaan. Misalnyadenganpemisahankelassiswaputradanputri, pembiasaansolatberjamaahsebeummasukkedalamkelas, pembacaandoadanlain sebagainya.
7. SISTEM PEMBELAJARAN
39. 8. PENDAPAT GURU, SISWA DAN ALUMNI TERHADAP SISTEM PEMBELAJARAN
74.7%
79.3%
90.2%
Alumni
Siswa
Guru
Kesempatan Bertanya/Mengemukakan Pendapat
Selalu diberi kesempatan
72.7%
50.0%
61.6%
Alumni
Siswa
Guru
Kesempatan Melakukan Praktikum
Selalu diberi kesempatan
93.6%
93.6%
93.8%
Alumni
Siswa
Guru
Kemudahan untuk menyesuaikan dengan metode pembelajaran
Mudah
&
Sangat Mudah
•Intensitas praktikum sangat kurang, kadang- kadang praktek dilakukan apabila bahan- bahannya tersedia,sarana dan prasarana laboratorium yang kurang memadai. Bahkan ada sekolah yang belum mempunyai laboratorium khusus untuk praktek IPA.
•Bagisiswa/alumni yang merasamengalamikesulitandalammengikutipembelajaranmenganggapguru kurangkomunikatif, kreatif, daninovatifdalammenyajikanmateripengajarannya, makasiswaakanmengalamikesulitanmemahamimetodepembelajaranyang disampaikantersebut.
40. KESESUAIAN HARAPAN TERHADAP PROSES PEMBELAJARAN
Ilmupengetahuanyang diperoleh
-Membantu mendapatkanpekerjaan
-Mendukungpekerjaanyang saatiniditekuni
-Modalmelanjutkanpendidikanketingkatyang lebihtinggi.
-Modal awaluntukdapatmembukalapanganpekerjaan
-Membantuorang-orang yang tidaktahudantidakpaham
Keterampilanyang dimilikibisadigunakanuntukmembangunusahanyasendiri
Proses pembentukan karakter telah
•membangunrasa kepercayaandirisaatberkecimpungdi masyarakatdanmendisiplinkandirisendiri.
•memberikantanggungjawabkepadaparaalumni untukmenjagastatus lulusanpesantrendenganberperilakupositifdanbaik
Pendidikan agama yang diperoleh memberikanlapanganpekerjaanalternatifkepadaalumni menjadibentengdalamkehidupanbermasyarakat.
92.1%
97.8%
95.4%
96.6%
Ilmu pengetahuanyang diperoleh
Keterampilan yangdidapatkan
Prosespembentukankarakter
Pendidikanagama
8. PENDAPAT GURU, SISWA DAN ALUMNI TERHADAP SISTEM PEMBELAJARAN
41. KESULITAN SISWA SELAMA MENGIKUTI PEMBELAJARAN
68.7%
63.0%
31.3%
37.0%
Alumni
Siswa
Tidak
Ya
Kesulitan yang sering dihadapi oleh siswaadalah
•Kurangnya fasilitas penunjang pembelajaran baik berupa alat-alat praktikum maupun laboratorium.
•Manajemen waktu dan pelajaran yang terlalu padat, pada awal masuk SMK Pesantren terjadi culture shock dengan padatnya jadwal belajar namun secara perlahan mereka mulai terbiasa dengan pengaturan jadwal yang ketat dan mampu beradaptasi dengan baik.
•Kualitasguru yang masihperluditingkatkan
•Kurangnya sarana prasarana penunjang seperti di beberapa SMK Pesantren, untuk memakai computer saat prakter perlu bergantian dengan temannya karena jumlah unit computer terbatas, jumlahalatlaboratoriumyang terbatas
•Kurangnyatenagapengajarproduktifsesuaidenganilmukejuruan
•Minimnyaalatpraktekmembuatproses pendidikantidakmaksimal
•Asramasiswayang terbatas
•Input siswayang berbeda-beda, bebanbelajarsiswayang banyaksehinggasiswatidakfokus
•Siswaseringkalikecapaiandansudahmengantuksaatkelasdi sianghari,
•Untuksistempembelajarankadangsiswayang non pesantrenmerasakeberatanjikadisamakanhukumannyadengansiswayang pesantrensehinggaperluformulasikhususuntukmembahasnya.
•Kompetensiguru, metodepembelajaranyang diterapkanyang monotondantidakkreatifmembuatsiswacepatmerasabosan.
•Kedisiplinanguru. Keterlambatanataubahkanketidakhadiranguru menjadiperhatianseriusparasiswa
42. 0.0%
10.0%
20.0%
30.0%
40.0%
50.0%
60.0%
70.0%
Tidaktersedia
Cukupmemadai
Memadai
Sangatmemadai
3.2%
58.1%
33.3%
5.4%
6.7%
50.7%
31.3%
11.2%
3.6%
65.8%
24.3%
6.3%
persentase
Pendapatterhadapketersediaan sarana dan prasana
Alumni
Siswa
Guru
Sarana-prasana yang masih kurang dan membutuhkan perbaikan antara lain:
Peralatan praktikum sesuai jurusannya masing-masing
Laboratorium
Perlengkapan dan bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum
Internet untuk menunjang proses belajar dalam hal pencarian informasi
Saranaperpustakaansekolah
9. PENDAPAT GURU, SISWA DAN ALUMNI TERHADAP KONDISI SARANA DAN PRASARANA
43. 10. MOTIVASI danMINAT BELAJAR SISWA MENGIKUTI PENDIDIKANSMK BERBASIS PESANTREN
MOTIVASI UTAMA:
karenainginbelajarilmupengetahuandanketrampilansekaligusbelajarilmuagama.
0.0%
20.0%
40.0%
60.0%
80.0%
100.0%
Kurangbaik
Cukup
Baik
Sangatbaik
0.9%
19.4%
63.9%
15.7%
0.0%
12.4%
41.0%
46.7%
persentase
Meningkatkan kemampuan akademik
Meningkatkan pengetahuan agama
•Siswa menaruh minat pada keterampilan- keterampilan produktif sesuai jurusan masing-masing
•Siswa juga menaruh minat pada kesenian dan olahraga dibuktikan dengan berpartisipasinya mereka dalam kegiatan ekstrakurikuler yang diadakan di sekolah
•Cara sekolah meningkatkan minat siswa:
membuat ekstra kurikuler yang berkaitan dengan kompetensi jurusan
Reward bagi siswa yang berprestasi secara akademik
mengadakan training ESQ/mengundang motivator
untuk memberi motivasi pada siswanya
melengkapi sarana prasarana belajar
44. 11. SUASANA PERGAULAN DI SEKOLAH
0.0%
55.3%
41.5%
3.7%
63.4%
32.8%
0.0%
47.2%
52.8%
0.0%
20.0%
40.0%
60.0%
80.0%
100.0%
Kurang baik
Baik
Sangat baik
Suasana Pergaulan antar Siswa di Sekolah
Alumni
Siswa
Guru
Kurangsopan
Sopan
Sangatsopan
0.0%
53.7%
46.3%
Sikap terhadap guru
74.5%
64.9%
79.4%
Alumni
Siswa
Guru
Kejadian Perkelahian antar Siswa
Tidak pernah ada perkelahian
•Suasana kekeluargaan tercipta di lingkungan sekolah /SMK Pesantren
•Perkelahian yang biasa terjadi adalah perkelahian kecil biasanyakarenakesalah-pahamanataumiskomunikasi.
•Usia yang masih muda sehingga emosi yang cukup labil membuat perbedaan pendapat dapat memicu perkelahian.
•Murid-murid kerap diajarkan nilai-nilai keagamaan, menjunjung tinggi akhlak, menghormati guru, dll serta pembinaan akhlak yang meliputi pengarahan sikap dan perilaku yang islami.
45. 12.PERSEPSI SSWA DAN ALUMNI TERHADAP PENGELOLAHAN SEKOLAH
Kurangbaik
Cukup
Baik
Sangatbaik
0.0%
23.2%
44.2%
29.5%
0.8%
14.4%
53.8%
31.1%
Penegakan aturan dalam mendukung proses belajar
Alumni
Siswa
58.5%
38.3%
1.1%
57.9%
41.4%
0.8%
Tingkat ketanggapan terhadap keluhan siswa
Sangattidakpuas
Tidakpuas
Puas
Sangatpuas
1.1%
5.3%
73.7%
16.8%
3.8%
12.0%
72.2%
12.0%
Kepuasan terhadap sistem pengelolahan sekolah
•Peraturansekolahataupondokumumnyaterasaberatbagisiswabarukarenamerekabelumterbiasa, tapiseiringdenganberjalannyawaktumakamerekapun akanterbiasadenganperaturansekolahdanpondok.
•Umumnya, SMK Pesantrenmelakukanbimbingankepadasiswayang bermasalahagar terjadiperubahansikapyang lebihbaikdarisiswa-siswi.
•Ketidakpuasansiswaumumnyakarena
keterbatasansaranadanprasaranayang adadi sekolah. Selainitu, ketidakpuasantersebutjugadidasariolehfaktorcaramengajarguru yang seringkalidianggapsiswamasihmonotondanmengundangkebosanan.
46. 13. HARAPAN DAN KEMUDAHAN MENDAPATKAN PEKERJAAN SETELAH LULUS
0.0%
20.0%
40.0%
60.0%
80.0%
100.0%
Kurangbaik
Cukup baik
Baik
Sangatbaik
2.1%
28.4%
57.9%
9.5%
0.0%
30.1%
57.3%
12.6%
Alumni
Guru
•Alumni mengatakan bahwa mereka tidak mendapat kesulitan dalam mencari kerja, hanya saja gajinya seringkali terbatas UMK.
•Alumni yang mengatakan gaji yang diterima tidak sesuai, menyadari hal itu terjadi disebabkan oleh nilai kelulusan yang tidak maksimal.
•Gaji yang diterima minimal sebesar UMP daerah perusahaan mereka bekerja. Gaji itu sesuai dengan kompetensi yang mereka miliki.
Misalnyainginberwiraswasta, inginmendalamikegiatanagama, danjugaadabanyakrespondenyang masihbelummenentukanpilihannya)
KEMUDAHAN UNTUK MENDAPATKAN PEKERJAAN SETELAH LULUS
47. 14. PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP SMK BERBASIS PESANTREN
•TOKOH MASYARAKAT
•ORANGTUA
•KOMITE SEKOLAH
•INSTITUSI PASANGAN
•PERUSAHAAN
48. PENGARUH KEBERADAAN SMK PESANTREN
Pengaruh dari segi sosial
•Meminimalisir kenakalan remaja dan pergaulan bebas
•Perubahan karakter anak-anak di lingkungan menjadi lebih baik
Pengaruh dari segi pendidikan
•memiliki pilihan untuk melanjutkan sekolah dengan biaya terjangkau dan jarak yang dekat
•pendorongorang tuauntukmenyekolahkananaknya
•minat masyarakat untuk memasukkan di SMK semakin tinggi
Pengaruh dari segi ekonomi
•membuka lapangan pekerjaan untuk masyarakat,
•mencetakcalontenagakerjatingkatmenengahsiapterjundalamduniakerja
•menambahtarafperekonomian
95.6%
88.5%
100.0%
100.0%
100.0%
TokohMasyarakat
Orangtua
Komite
InstitusiPasangan
Perusahaan
Sangat berpengaruh
49. MUTU SMK BERBASIS PESANTREN
Kriteria-kriteria yang menjadi dasar penilaian mutu SMK berbasis Pesantren oleh komponen masyarakat, institusi pasangan dan perusahaan antara lain
Kualitas lulusanSMK Pesantrendengan melihat kuantitas yang diterima perusahaan ternama dan PTN
Peran Alumni bagi masyarakat
Biaya yang terjangkau
Status akreditasi
PenghargaandariKEMENDIKBUD
PeningkatandisiplinsiswaSMK Pesantren
PeraturanSMK Pesantrenyang ketat
Minat masyarakat Jumlah siswa yang mendaftar terus bertambah
Banyaknyajurusanyang disediakan
Kualitastenagapendidikyang bagus
Kegiatanpondokpesantrenyang mendukung
Saranaprasaranayang cukuplengkap
Mengajarkanpengetahuanumumdanagama sehinggaadapenanamanmoral agama dankarakter
Keberhasilan UN serta angka kelulusan sekolah yang selalu lulus 100%
•Respondenyang menganggapmutu SMK pesantren kurang baik disebabkan SMK Pesantren tersebut masih baru sehingga masih dalam proses dan masih banyak kekurangan untuk menuju yang terbaik.
•Pendidikan karakter sebagai akibat dari perpaduan pendidikan pengetahuan umum dan agama menjadi faktor pendorong masyarakat menganggap SMK pesantren ini sangat baik.
95.6%
98.3%
94.7%
100.0%
100.0%
TokohMasyarakat
Orangtua
Komite
InstitusiPasangan
Perusahaan
Baik
Sangat baik
50. PERAN ALUMNI BAGI MASYARAKAT
Adapun yang menjawab tidak ada alumni SMK Pesantren yang berperan di lingkungan karena
•sebagian besar siswa SMK Pesantren berasal dari luar kota,
•ada yang melanjutkan ke perguruan tinggi dan SMK Pesantren masih tergolong baru sehingga jumlah alumni masih sedikit.
Berbagai contoh peran alumni di lingkungan berdasarkan informasi antara lain:
Berperansebagaipenggerakdi organisasikepemudaansepertiKarangTaruna, KNPI dll.
Menjadiguru di sekolah-sekolahsekitaratauguru mengaji.
Menjadibagiandalamperangkatdesabahkankepaladesa
Sebagaiustadz, khotibsaatsholatjumat, pemukaagama, daiatauulama
Ada jugayang berperandalampemerintahansebagaipejabatatauanggotaDPRDbahkan bupati
Sebagaiwiraswasta/pengusahasehinggamembukalapanganpekerjaan
Sebagian besar banyak yang masih mengabdi ke pondok pesantren dengan menjadi pengurus pondok
77.3%
64.2%
78.9%
50.0%
40.0%
TokohMasyarakat
Orangtua
Komite
InstitusiPasangan
Perusahaan
Memiliki peran bagi masyarakat
51. KEKHAWATIRAN ADANYA SMK PESANTREN
Masyarakat menyambut baik keberadaan SMK pesantren dan tidak terdapat kekhawatiran dengan adanya SMK Pesanteren di wilayahnya karena:
oSMK tersebutdiharapkanmencetaklulusansiapkerjaataumembukalapanganpekerjaan.
oSiswamengikutipendidikanagama/pesantrenyang ketatdanmendalam.
oSituasitetapamansejakberdirinyaSMK Pesantren.
oDididikolehguru yang punyapengetahuanagama Islam yang kuat.
oSMK-nyabermutudandiyakinimembawapengaruhyang baik.
oSMK dirasamenjadikebutuhandantelahmenjadikebangganmasyarakat.
oTidak ada pengaduan yang negatif dari masyarakat terhadap sekolah/pesantren
Selama ini hubungan sekolah dan masyarakat selalu baik dan berjalan dengan sinergis, oleh karena itu suasana dan pergaulan dengan lingkungan sekitar tidak menimbulkan masalah.
Besarnyaminatmasyarakatbersekolahdi SMK Pesantrenmembuatkapasitasruangdanjumlahsaranadanprasaranadikhawatirkantidakcukup.
Kualitas pendidikan umum SMK Pesantren tertinggal karena menjaga pendidikan agama
khawatir SMK ini tertinggal kualitasnya karena perkembangan zaman yang cepat.
91.2%
95.1%
94.7%
100.0%
100.0%
TokohMasyarakat
Orangtua
Komite
InstitusiPasangan
Perusahaan
Tidak ada kekhawatiran terkait SMK Pesantren
52. SUASANA PERGAULAN DENGAN MASYARAKAT
100.0%
100.0%
100.0%
100.0%
100.0%
Tokoh Masyarakat
Orangtua
Komite
Institusi Pasangan
Perusahaan
Pergaulan Siswa dengan Masyarakat
95.6%
96.7%
94.7%
100.0%
75.0%
Tokoh Masyarakat
Orangtua
Komite
Institusi Pasangan
Perusahaan
Kejadian Perselisihan Antara Siswa dan Masyarakat
98.5%
100.0%
100.0%
100.0%
75.0%
Tokoh Masyarakat
Orangtua
Komite
Institusi Pasangan
Perusahaan
Sikap Siswa terhadap Masyarakat
baik
sangat baik
tidak pernah ada perselisihan
sopan
sangat sopan
•Pada umumnya suasana pergaulan sekolah dengan masyarakat sekitar dinilai tidak ada masalah, semua berjalan dengan aman dan tentram.
•Untuk pesantren yang memiliki aturan ketat dimana setiap siswa/santri yang keluar ponpes harus seizin kepala asrama/pengawas, interaksi antara santri dengan masyarakat sekitar jarang terjadi.
•Pergaulan antar siswa/santri sangat baik dan erat sekali karena mereka tinggal satu asrama.
•Pernah terjadi kesalahpahaman antara warga dengan siswa karena masalah cara mengendarai kendaraan yang ugal-ugalan namun telah diselesaikan dengan musyawarah antara warga dengan pihak sekolah.