SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  7
Télécharger pour lire hors ligne
SMP KATOLIK STELLA MARIS
                                     JL. TEMBAAN 18-22 SURABAYA, TELP. 031-3552621

                                RUMUS-RUMUS                              FISIKA SMP

NO                RUMUS                              SIMBOL                      SATUAN           INFORMASI
                                                                                    (SI)            PENTING
1    Massa Jenis                       ρ = massa jenis                             Kg/m3    1 g/cm3 =1000 Kg/m3
           m                           m = massa                                    Kg      1 Kg/m3 = 0,001
     ρ=
           V                           v = volum                                    m3      g/cm3


2    Pemuaian panjang zat
     padat
        o. . T                          = pertambahan panjang                    m       Khusus bagian ini
                                        o = panjang mula-mula                      m           dan o tidak
                                           = koefisien muai zat padat                        harus dalam meter
                                                                                 /oC atau /K
                                                                                             asalkan satuan
                                                                                     oC
     t      o                       ∆T = perubahan suhu                                   keduanya sama
                                       t = panjang akhir                             m      misal dalam cm
3    Kalor
     a. Kalor untuk menaikan           Q = kalor                                   Joule    1 kalori = 4,2 Joule
           suhu benda                  m = massa                                    Kg      1 Joule = o,24 kalori
           Q = m.c.∆T                  c = kalor jenis                            J/KgoC
     b. Kalor untuk merubah            L = kalor laten (kalor uap, kalor           J/kg
           wujud benda                      embun,       kalor   beku,   kalor
           Q = m.L                          lebur)


     c. Asas Black
     m1.c1.(T1-Tc) = m2.c2.(Tc-T2)                                                          T1>T2 (Benda yang
                                                                                            mempunyai suhu
     d. Alat Pemanas                                                                        lebih diletakkan di
     P.t       m.c. T                  P = daya alat pemanas                       watt     ruas kiri)
                                       t = waktu untuk menaikan suhu               sekon
4    Gerak Lurus Beraturan             s = jarak                                    M                           5
                                                                                            1 km/jam = 1 x
     s = v.t                           v = kecepatan                                m/s                        18
                                       t = waktu                                     s      m/s
                                                                                                          18
                                                                                            1 m/s = 1 x      m/s
                                                                                                           5
5    Gerak Lurus Berubah               vo = kecepatan awal                          m/s     Untuk perlambatan a
     Beraturan                         Vt = kecepatan akhir                         m/s     bernilai negatif
     Vt = vo+at                        a = percepatan                              m/s2
     Vt2 = vo2 + 2as                   t = waktu                                   sekon
     S = vot+(1/2)a.t2                 s = jarak                                    m

                                                                                                                    1
6    Gaya                        F = gaya                        Newton   Besarnya massa
     F = m.a                     m = massa                         kg     selalu tetap, namun
                                 a = percepatan                   m/s2    berat tergantung
     Berat                       w = berat                         N      percepatan gravitasi
     w = m.g                     g = percepatan gravitasi         m/s2    di mana benda tsb
                                                                          berada
7    Tekanan Zat Padat           p = tekanan                     Pascal   1 Pa = 1 N/m2
            F                    F = gaya                         (Pa)
     p
            A                    A = luas permukaan bidang         N
                                                                  m2


8    Tekanan Zat Cair            ρ = massa jenis cairan          Kg/m3    Sistem hidrolik
     p       .g.h                g = percepatan gravitasi         m/s2    diaplikasikan pada
                                 h = kedalaman zat cair            m      mesin pengangkat
     Sistem hidrolik             F1 = gaya pada penampang 1        N      mobil sehingga beban
     F1      F2                  F2 = gaya pada penampang 2        N      yang berat dapat
     A1      A2                  A1 = Luas penampang 1             m      diangkat dengan gaya
                                 A2 = Luas penampang 2                    yang lebih kecil,
     Gaya apung / gaya ke atas                                            satuan A1 harus sama
     FA = wu – wf                                                         dengan A2 dan satuan
                                 FA = Gaya ke atas                 N      F1 harus sama
                                 wu= berat benda ditimbang di      N      dengan F2
                                 udara                             N
     FA = ρ.V.g                  wf = berat benda dalam cairan            ρ.V.g merupakan
                                                                          berat zat cair yang
                                 V = volum zat cair yang                  dipindahkan benda
                                     dipindahkan                          ketika benda
                                                                          dicelupkan ke dalam
                                                                          suatu cairan
9    Tekanan gas pada ruang      P = Tekanan                      atm     Suhu gas dianggap
     tertutup                    V = Volume gas                   m3      tetap
     P1.V1 = P2.V2
10   Energi potensial            m = massa                         kg     Pada saat buah
     Ep = m.g.h                  g = percepatan gravitasi         m/s2    kelapa jatuh dari
                                 h = ketinggian                    m      pohon, buah
     Energi Kinetik                                                       mengalami
             1 2                 v = kecepatan                    m/s     perubahan bentuk
     Ek =      mv
             2                                                            energi dari energi
                                                                          potensial menjadi
                                                                          energi kinetik
11   Pesawat Sederhana           w = berat beban                   N      Pada takal / sistem
     Pengungkit                  F = gaya / kuasa                  N      katrol, besarnya KM
                                                                                                 2
w.  w =  F. F                     w = lengan beban                            m        ditentukan oleh
     Keuntungan mekanis                  F = lengan kuasa                            m        jumlah banyak tali
     Pengungkit                         KM = keuntungan mekanis                        -       yang menanggung
                w F                    s     = panjang bidang miring                 m        beban atau biasanya
     KM =        =
                F w                    h = tinggi bidang miring dari                 m        sama dengan jumlah
     Katrol                                         permukaan tanah                            katrol dalam sistem
          w                                                                                    tsb.
     KM =
          F
     Bidang Miring
                w s
     KM =        =
                F h

12   Getaran                            f = frekuensi getaran / gelombang           Hertz      Hertz = 1/sekon
        n      1                        T = periode getaran / gelombang             sekon
     f=     =
                                                                                       -
        t      T                        n = jumlah getaran / gelombang
          t     1                                                                    m/s
     T=      =                          v = cepat rambat gelombang
         n      f                                                                     m
                                             = panjang (satu) gelombang
     Gelombang
     v=   .f
13   Bunyi                              d = kedalaman                                 m        Rumus ini dapat
          v.t                           v = cepat rambat gelombang                   m/s       digunakan untuk
     d=
                                                                                    sekon
           2                            bunyi                                                  mengukur kedalaman
                                        t = selang waktu antara suara                          air atau kedalaman
                                             (atau sonar) dikirim sampai                       gua.
                                             didengar / diterima kembali
14   Cahaya                             f = jarak fokus cermin                       cm        f cermin cekung (+)
     Cermin Lengkung (cekung            R = jari-jari kelengkungan cermin            cm        f cermin cembung (-)
                                                                                     cm
     dan cembung)                       So = jarak benda di depan cermin                       Si (+)=bayangannyata
                                                                                     cm
         1                               Si = jarak bayangan dari cermin                       Si (-)=bayangan maya
     f      R                                                                        cm
          2                             hi = Tinggi bayangan
                                                                                     cm
      1    1    1                                                                              M > 1 bay diperbesar
                                        ho = Tinggi benda
      f So Si                                                                                  M = 1 bay sama
                                        M = Perbesaran                              - (kali)
            Si    hi
     M                                   Pada cermin cekung :                                  besar
           So     ho                        Ruang    Ruang      Sifat Bayangan                 M < 1 bay diperkecil
     Menentukan sifat                       Benda    Bayangan                                  O = titik pusat cermin
     bayangan cermin cekung                   I         IV       maya, tegak,
                                                                   diperbesar
     Ruang Benda+Ruang Bay = 5
                                              II        III      nyata, terbalik,              Bayangan yang
                                                                   diperbesar                  dibentuk cermin
                                             III        II       nyata, terbalik,              cembung selalu
          III     II       I   .   IV                              diperkecil
                                                                                               bersifat : maya, tegak,
                                         tepat  tepat di R  nyata, terbalik,
              R        f   O                                                                   diperkecil
                                         di R               sama besar
                                        __________________________________
                                         tepat   ---        tidak terbentuk
                                         di f               bayangan
                                        __________________________________
                                                                                                                        3
Lensa (cekung dan                  P = kekuatan lensa
     cembung)                           f = jarak fokus lensa
            1                           Pada lensa cembung :
     P                                                                              dioptri
            f                            Ruang      Ruang       Sifat Bayangan                 Untuk mencari
      1      1   1                       Benda      Bayangan                                   kekuatan lensa, jarak
      f     So Si                         O-F2       di depan    maya, tegak,
                                                                                               fokus harus dalam
              Si   hi                                  lensa       diperbesar
     M                                                                                         meter
                                           F2 –      di kanan    nyata, terbalik,
              So   ho                                                                          f lensa cembung (+)
                                           2F2          2F1        diperbesar
     (depan)              ( belakang)      2F2          2F1      nyata, terbalik,              f lensa cekung (-)
                                                                  sama besar                   Si (+)=bayangannyata
           2F2 F2     O   F1 2F1          tepat          -              -
                                                                                                i
                                                                                               S (-)=bayangan maya
                                          di F2
                                                                nyata, terbalik,
                                         2F2 -~      F2 - 2F2   diperkecil                     M > 1 bay diperbesar

                                        O = titik pusat optik                                  M = 1 bay sama besar

                          pembagian ruang benda dan ruang bayangan
                                                                                               M < 1 bay diperkecil


                                                                                               Bayangan yang
                                                                                               dibentuk lensa
                                                                                               cekung selalu bersifat
                                                                                               : maya, tegak
                                                                                               diperkecil
15   Alat Optik                         Ma = Perbesaran untuk mata                  - (kali)   Lensa okuler
     a. Lup                                    berakomodasi maksimum                           merupakan lensa
                                                                                    - (kali)
         25cm                           Mt = Perbesaran untuk mata tidak                       yang berada di dekat
     Ma=       1
            f                                  berakomodasi / rileks                           mata pengamat
         25 cm                          f = fokus lup                                          Lensa obyektif berada
     Mt=
           f                                                                                   di dekat obyek yang
     b. Mikroskop                       M = Perbesaran Mikroskop                               diamati
                                                                                    - (kali)
     M = fob x fok                      fob = fokus lensa obyektif                    cm
                                        fok = fokus lensa okuler                      cm
16   Listrik Statis                     F = gaya coulomb                               N

           k .Q1Q2                      k = konstanta coulomb                       Nm2/c2
     F                                                                              coulomb
              d2                        Q = muatan listrik
           Q                                                                          m
     I                                  d = jarak antar muatan
           t                                                                        ampere
                                        I = arus listrik
                                                                                     sekon
                                        t = waktu
17   Listrik Dinamis
           W                            V = beda potensial                            volt
     V
                                                                                     joule
           Q                            W = energi listrik
                                                                                    coulomb
     Hukum Coulomb                      Q = muatan listrik
                                                                                    ohm(Ω)
     V = I.R                            R = hambatan
                                                                                                                      4
Hambatan Penghantar
                                             ρ = hambatan jenis
     R
                                                                                Ωm
                A                              = panjang kawat penghantar
                                                                                m
                                              A = Luas penampang penghantar
     Rangkaian Seri R                                                           m2

     Rt = R1+R2+....+Rn


     Rangkaian Paralel R
     1          1        1               1
                                ....
     Rt         R1       R2              Rn
     Rangkaian Paralel terdiri
     dari 2 Resistor
             R1 xR2
     Rt =
            R1 R2
     Hukum Kirchoff 1
         I masuk =            I keluar        I = kuat arus                   ampere

     Rangkaian Listrik dengan
     hambatan dalam
     a. Baterai Seri                          n = jumlah elemen
              n.                                                                 -
     I                                        E = GGL (gaya gerak listrik)              GGL merupakan beda
            n.r R                                                              Volt
                                              r = hambatan dalam sumber                 potensial baterai yang
     b. Baterai Paralel                                                        ohm
                                                   tegangan                             dihitung saat
                E
     I                                        R = hambatan luar total                   rangkaian terbuka
            r                                                                  ohm
                     R                                                                  atau beda potensial
            n
                                                                                        asli baterai
18   Energi Listrik dan Daya
     Listrik
                                                                               joule
     a. Energi Listrik                        W = Energi Listrik                        i kalori – 4,2 Joule
                                                                              coulomb
     W = Q.V                                  Q = Muatan Listrik                        I J = 0,24 kal
                                                                                volt
     W = V.I.t                                V = tegangan / beda potensial
                                                                              ampere
     W = I2Rt                                 I = Kuat Arus Listrik
                                                                               watt
        V2                                    P = Daya Listrik                 sekon
     W=    t
        R                                     t = waktu
     b. Daya Listrik
     P = V.I
     P= I2R
        V2
     P=
        R
        W
     P=
        t
19   Gaya Lorentz                             F = Gaya Lorentz                   N

                                                                                                               5
F = B.i.                    B = Kuat medan magnet                   Tesla

                                   i = kuat arus listrik                     A
                                                                             m
                                    = panjang kawat
20    Transformator
      Np     Vp                    Vp = tegangan primer / masukan            V
                                                                             V
      Ns      Vs                   Vs = teg. Sekunder / keluaran
      Vp     Is                                                              A
                                   Ip = Arus primer / masukan
      Vs     Ip                                                              A
                                   Is = Arus sekunder / keluaran
      Np      Is                                                             -
                                   Np = jumlah lilitan primer
      Ns      Ip                                                             -
                                   Ns = Jumlah lilitan sekunder              J
                                   Ws = Energi keluaran                      J
      Efisiensi Transformator
                                   Wp = Energi masukan                      watt
           Ws
              x100 %               Ps = Daya keluaran                       watt
           Wp
                                   Pp = Daya masukan
           Ps
              x100 %
           Pp

Tata surya
Terjadi gerhana matahari ketika bayangan bulan bergerak menutupi permukaan bumi
jika : Matahai, Bulan dan Bumi terletak segaris, terjadi pada saat fase bulan baru.
Terjadi gerhana bulan jika bulan memasuki bayangan bumi. Bumi berada diantara matahari dan bulan.
Pasang surut air laut dipengaruhi oleh adanya gravitasi bulan dan gravitasi matahari.
Ada dua macam pasang air laut :
a. Pasang Purnama
Pasang purnama terjadi pada saat bulan purnama, yaitu ketika matahari, bumi dan bulan terletak satu
garis lurus. Pada saat gaya gravitasi matahari dan bulan menarik bumi satu arah terjadi pasang terbesar.
b. Pasang Perbani
Pasang perbani merupakan pasang terendah dan terjadi ketika bulan dan matahari menghasilkan gaya
tarik saling tegak lurus.
Gerhana Matahari




Gerhana Bulan




 Cacat mata
 1. Miopi (Rabun jauh ) ditolong dengan lensa cekung, terjadi karena bayangan benda jatuh didepan
    retina, sehingga tidak bisa melihat benda yang letaknya jauh.
 2. Hipermetropi ( Rabun dekat ) ditolong dengan lensa cembung, terjadi karena
    bayangan benda jatuh dibelakang retina, sehingga tidak bisa melihat benda yang letaknya dekat.
 3. Presbiopi ( Mata Tua ) ditolong dengan lensa rangkap / lensa cembung-cekung, terjadi karena otot
    mata melemah sehingga tidak bisa melihat benda dekat dan tidak bisa melihat benda jauh, akibat dari
    daya akomodasi mata lemah.

 Daya akomodasi adalah kemampuan lensa mata untuk menebal dan menipis menyesuaikandengan letak
 benda yang dilihat supaya bayangan jatuh tepat di retina.
                                                                                                           6
3 Sinar Istimewa Cermin Cekung




3 Sinar Istimewa Cermin Cembung




 3 Sinar Istimewa Lensa Cekung




 3 Sinar Istimewa Lensa Cembung




                                  6

Contenu connexe

Tendances

Fisika Kelas X: Besaran, Satuan, dan Pengukuran
Fisika Kelas X: Besaran, Satuan, dan PengukuranFisika Kelas X: Besaran, Satuan, dan Pengukuran
Fisika Kelas X: Besaran, Satuan, dan Pengukuran1000 guru
 
Konduksi keadaan steady satu dimensi
Konduksi keadaan steady satu dimensiKonduksi keadaan steady satu dimensi
Konduksi keadaan steady satu dimensiIbnu Hamdun
 
Tes Formatif Usaha & Pesawat Sederhana
Tes Formatif Usaha & Pesawat SederhanaTes Formatif Usaha & Pesawat Sederhana
Tes Formatif Usaha & Pesawat SederhanaSMPN 3 TAMAN SIDOARJO
 
Ppt usaha dan energi sma
Ppt usaha dan energi smaPpt usaha dan energi sma
Ppt usaha dan energi smaririsarum
 
Energi PPT
Energi PPTEnergi PPT
Energi PPTReskyka
 
Ppt kalor dan termodinamika
Ppt kalor dan termodinamikaPpt kalor dan termodinamika
Ppt kalor dan termodinamikarikaomamih
 
Hukum Thermodinamika I - Siklus Tertutup
Hukum Thermodinamika  I - Siklus TertutupHukum Thermodinamika  I - Siklus Tertutup
Hukum Thermodinamika I - Siklus TertutupIskandar Tambunan
 

Tendances (20)

Fluida dinamis
Fluida dinamisFluida dinamis
Fluida dinamis
 
Fisika Kelas X: Besaran, Satuan, dan Pengukuran
Fisika Kelas X: Besaran, Satuan, dan PengukuranFisika Kelas X: Besaran, Satuan, dan Pengukuran
Fisika Kelas X: Besaran, Satuan, dan Pengukuran
 
Konduksi keadaan steady satu dimensi
Konduksi keadaan steady satu dimensiKonduksi keadaan steady satu dimensi
Konduksi keadaan steady satu dimensi
 
Tes Formatif Usaha & Pesawat Sederhana
Tes Formatif Usaha & Pesawat SederhanaTes Formatif Usaha & Pesawat Sederhana
Tes Formatif Usaha & Pesawat Sederhana
 
Energi mekanik
Energi mekanikEnergi mekanik
Energi mekanik
 
Dinamika hukum newton soal dan pembahasannya
Dinamika hukum newton soal dan pembahasannyaDinamika hukum newton soal dan pembahasannya
Dinamika hukum newton soal dan pembahasannya
 
CONTOH RPP 2013 GERAK MELINGKAR
CONTOH RPP 2013 GERAK MELINGKARCONTOH RPP 2013 GERAK MELINGKAR
CONTOH RPP 2013 GERAK MELINGKAR
 
Ppt usaha dan energi sma
Ppt usaha dan energi smaPpt usaha dan energi sma
Ppt usaha dan energi sma
 
Lks fluida statis 1
Lks  fluida statis 1Lks  fluida statis 1
Lks fluida statis 1
 
Energi PPT
Energi PPTEnergi PPT
Energi PPT
 
Fisika TERMODINAMIKA
Fisika TERMODINAMIKAFisika TERMODINAMIKA
Fisika TERMODINAMIKA
 
Laporan Fisika Dasar Hukum Joule (L2)
Laporan Fisika Dasar Hukum Joule (L2)Laporan Fisika Dasar Hukum Joule (L2)
Laporan Fisika Dasar Hukum Joule (L2)
 
Ppt kalor dan termodinamika
Ppt kalor dan termodinamikaPpt kalor dan termodinamika
Ppt kalor dan termodinamika
 
Teori Kinetik Gas
Teori Kinetik GasTeori Kinetik Gas
Teori Kinetik Gas
 
turunan (kalkulus)
turunan (kalkulus)turunan (kalkulus)
turunan (kalkulus)
 
PPT Suhu dan Kalor
PPT Suhu dan KalorPPT Suhu dan Kalor
PPT Suhu dan Kalor
 
IPA Kelas VII "Pemuaian"
IPA Kelas VII "Pemuaian"IPA Kelas VII "Pemuaian"
IPA Kelas VII "Pemuaian"
 
Rumus fisika for UN SMP
Rumus fisika for UN SMPRumus fisika for UN SMP
Rumus fisika for UN SMP
 
Energi Gelombang
Energi GelombangEnergi Gelombang
Energi Gelombang
 
Hukum Thermodinamika I - Siklus Tertutup
Hukum Thermodinamika  I - Siklus TertutupHukum Thermodinamika  I - Siklus Tertutup
Hukum Thermodinamika I - Siklus Tertutup
 

Similaire à Kumpulan rumus fisika smp

Similaire à Kumpulan rumus fisika smp (20)

Kumpulan+rumus+fisika+smp+skl+2012+edit
Kumpulan+rumus+fisika+smp+skl+2012+editKumpulan+rumus+fisika+smp+skl+2012+edit
Kumpulan+rumus+fisika+smp+skl+2012+edit
 
Bab3gerakmelingkar
Bab3gerakmelingkarBab3gerakmelingkar
Bab3gerakmelingkar
 
Pembekalan un
Pembekalan unPembekalan un
Pembekalan un
 
Pembekalan un
Pembekalan unPembekalan un
Pembekalan un
 
Bab3hukumnewton
Bab3hukumnewtonBab3hukumnewton
Bab3hukumnewton
 
Rumus Fisika Sma
Rumus Fisika SmaRumus Fisika Sma
Rumus Fisika Sma
 
Kumpulan rumus-fisika
Kumpulan rumus-fisikaKumpulan rumus-fisika
Kumpulan rumus-fisika
 
Rangkuman IPA SMP Materi UN
Rangkuman IPA SMP Materi UNRangkuman IPA SMP Materi UN
Rangkuman IPA SMP Materi UN
 
Ringkasan Materi UN IPA SMP
Ringkasan Materi UN IPA SMPRingkasan Materi UN IPA SMP
Ringkasan Materi UN IPA SMP
 
Outline materi fisika kimia
Outline materi fisika   kimiaOutline materi fisika   kimia
Outline materi fisika kimia
 
Ipa materi un
Ipa materi unIpa materi un
Ipa materi un
 
latihan-soal-pembahasan-uan-mekanika-2-sma-1
 latihan-soal-pembahasan-uan-mekanika-2-sma-1 latihan-soal-pembahasan-uan-mekanika-2-sma-1
latihan-soal-pembahasan-uan-mekanika-2-sma-1
 
Getaran Harmonis
Getaran HarmonisGetaran Harmonis
Getaran Harmonis
 
Besaran dan-satuan
Besaran dan-satuanBesaran dan-satuan
Besaran dan-satuan
 
Rumus rumus fisika-smp
Rumus rumus fisika-smpRumus rumus fisika-smp
Rumus rumus fisika-smp
 
Rumus rumus fisika-smp
Rumus rumus fisika-smpRumus rumus fisika-smp
Rumus rumus fisika-smp
 
Teori Kinetik Gas
Teori Kinetik GasTeori Kinetik Gas
Teori Kinetik Gas
 
Rangkumanipafisikasmp
RangkumanipafisikasmpRangkumanipafisikasmp
Rangkumanipafisikasmp
 
rumus fisika
rumus fisikarumus fisika
rumus fisika
 
24 teori-kinetik-gas
24 teori-kinetik-gas24 teori-kinetik-gas
24 teori-kinetik-gas
 

Plus de agus mulanto

Bab 7 Bumi dan Tata Surya.pdf
Bab 7 Bumi dan Tata Surya.pdfBab 7 Bumi dan Tata Surya.pdf
Bab 7 Bumi dan Tata Surya.pdfagus mulanto
 
Bab 6 Ekologi dan Keanekaragaman Hayati Indonesia.pdf
Bab 6 Ekologi dan Keanekaragaman Hayati Indonesia.pdfBab 6 Ekologi dan Keanekaragaman Hayati Indonesia.pdf
Bab 6 Ekologi dan Keanekaragaman Hayati Indonesia.pdfagus mulanto
 
Bab 5 Klasifikasi Mahluk Hidup.pdf
Bab 5 Klasifikasi Mahluk Hidup.pdfBab 5 Klasifikasi Mahluk Hidup.pdf
Bab 5 Klasifikasi Mahluk Hidup.pdfagus mulanto
 
Bab 1 Hakikat Ilmu Sains dan Metode Ilmiah.pdf
Bab 1 Hakikat Ilmu Sains dan Metode Ilmiah.pdfBab 1 Hakikat Ilmu Sains dan Metode Ilmiah.pdf
Bab 1 Hakikat Ilmu Sains dan Metode Ilmiah.pdfagus mulanto
 
Bab 4 Gerak dan Gaya.pdf
Bab 4 Gerak dan Gaya.pdfBab 4 Gerak dan Gaya.pdf
Bab 4 Gerak dan Gaya.pdfagus mulanto
 
Bab 2 Zat dan Perubahannya.pdf
Bab 2 Zat dan Perubahannya.pdfBab 2 Zat dan Perubahannya.pdf
Bab 2 Zat dan Perubahannya.pdfagus mulanto
 
Bab 3 Suhu, Kalor dan Pemuaian.pdf
Bab 3 Suhu, Kalor dan Pemuaian.pdfBab 3 Suhu, Kalor dan Pemuaian.pdf
Bab 3 Suhu, Kalor dan Pemuaian.pdfagus mulanto
 
Bab 6 Struktur Bumi dan Perkembangannya.pdf
Bab 6 Struktur Bumi dan Perkembangannya.pdfBab 6 Struktur Bumi dan Perkembangannya.pdf
Bab 6 Struktur Bumi dan Perkembangannya.pdfagus mulanto
 
Bab 5 Unsur, Senyawa dan Campuran.pdf
Bab 5  Unsur, Senyawa dan Campuran.pdfBab 5  Unsur, Senyawa dan Campuran.pdf
Bab 5 Unsur, Senyawa dan Campuran.pdfagus mulanto
 
Bab 4 Getaran, Gelombang dan Cahaya.pdf
Bab 4 Getaran, Gelombang dan Cahaya.pdfBab 4 Getaran, Gelombang dan Cahaya.pdf
Bab 4 Getaran, Gelombang dan Cahaya.pdfagus mulanto
 
Bab 3 Usaha, Energi dan Pesawat Sederhana.pdf
Bab 3 Usaha, Energi dan Pesawat Sederhana.pdfBab 3 Usaha, Energi dan Pesawat Sederhana.pdf
Bab 3 Usaha, Energi dan Pesawat Sederhana.pdfagus mulanto
 
Bab 2 Struktur dan Fungsi Tubuh Makhluk Hidup.pdf
Bab 2 Struktur dan Fungsi Tubuh Makhluk Hidup.pdfBab 2 Struktur dan Fungsi Tubuh Makhluk Hidup.pdf
Bab 2 Struktur dan Fungsi Tubuh Makhluk Hidup.pdfagus mulanto
 
Bab 1 Pengenalan Sel.pdf
Bab 1 Pengenalan Sel.pdfBab 1 Pengenalan Sel.pdf
Bab 1 Pengenalan Sel.pdfagus mulanto
 
Gerak Benda (GLB-GLBB).pdf
Gerak Benda (GLB-GLBB).pdfGerak Benda (GLB-GLBB).pdf
Gerak Benda (GLB-GLBB).pdfagus mulanto
 
Ipa fisika smp un 2013 (paket 3)
Ipa fisika smp un 2013 (paket 3)Ipa fisika smp un 2013 (paket 3)
Ipa fisika smp un 2013 (paket 3)agus mulanto
 
Ipa fisika smp un 2013 (paket 2)
Ipa fisika smp un 2013 (paket 2)Ipa fisika smp un 2013 (paket 2)
Ipa fisika smp un 2013 (paket 2)agus mulanto
 
Ipa fisika smp un 2013 (paket 1)
Ipa fisika smp un 2013 (paket 1)Ipa fisika smp un 2013 (paket 1)
Ipa fisika smp un 2013 (paket 1)agus mulanto
 
150 soal fisika smp
150 soal fisika smp150 soal fisika smp
150 soal fisika smpagus mulanto
 

Plus de agus mulanto (20)

NUMERASI.pptx
NUMERASI.pptxNUMERASI.pptx
NUMERASI.pptx
 
Bab 7 Bumi dan Tata Surya.pdf
Bab 7 Bumi dan Tata Surya.pdfBab 7 Bumi dan Tata Surya.pdf
Bab 7 Bumi dan Tata Surya.pdf
 
Bab 6 Ekologi dan Keanekaragaman Hayati Indonesia.pdf
Bab 6 Ekologi dan Keanekaragaman Hayati Indonesia.pdfBab 6 Ekologi dan Keanekaragaman Hayati Indonesia.pdf
Bab 6 Ekologi dan Keanekaragaman Hayati Indonesia.pdf
 
Bab 5 Klasifikasi Mahluk Hidup.pdf
Bab 5 Klasifikasi Mahluk Hidup.pdfBab 5 Klasifikasi Mahluk Hidup.pdf
Bab 5 Klasifikasi Mahluk Hidup.pdf
 
Bab 1 Hakikat Ilmu Sains dan Metode Ilmiah.pdf
Bab 1 Hakikat Ilmu Sains dan Metode Ilmiah.pdfBab 1 Hakikat Ilmu Sains dan Metode Ilmiah.pdf
Bab 1 Hakikat Ilmu Sains dan Metode Ilmiah.pdf
 
Bab 4 Gerak dan Gaya.pdf
Bab 4 Gerak dan Gaya.pdfBab 4 Gerak dan Gaya.pdf
Bab 4 Gerak dan Gaya.pdf
 
Bab 2 Zat dan Perubahannya.pdf
Bab 2 Zat dan Perubahannya.pdfBab 2 Zat dan Perubahannya.pdf
Bab 2 Zat dan Perubahannya.pdf
 
Bab 3 Suhu, Kalor dan Pemuaian.pdf
Bab 3 Suhu, Kalor dan Pemuaian.pdfBab 3 Suhu, Kalor dan Pemuaian.pdf
Bab 3 Suhu, Kalor dan Pemuaian.pdf
 
Bab 6 Struktur Bumi dan Perkembangannya.pdf
Bab 6 Struktur Bumi dan Perkembangannya.pdfBab 6 Struktur Bumi dan Perkembangannya.pdf
Bab 6 Struktur Bumi dan Perkembangannya.pdf
 
Bab 5 Unsur, Senyawa dan Campuran.pdf
Bab 5  Unsur, Senyawa dan Campuran.pdfBab 5  Unsur, Senyawa dan Campuran.pdf
Bab 5 Unsur, Senyawa dan Campuran.pdf
 
Bab 4 Getaran, Gelombang dan Cahaya.pdf
Bab 4 Getaran, Gelombang dan Cahaya.pdfBab 4 Getaran, Gelombang dan Cahaya.pdf
Bab 4 Getaran, Gelombang dan Cahaya.pdf
 
Bab 3 Usaha, Energi dan Pesawat Sederhana.pdf
Bab 3 Usaha, Energi dan Pesawat Sederhana.pdfBab 3 Usaha, Energi dan Pesawat Sederhana.pdf
Bab 3 Usaha, Energi dan Pesawat Sederhana.pdf
 
Bab 2 Struktur dan Fungsi Tubuh Makhluk Hidup.pdf
Bab 2 Struktur dan Fungsi Tubuh Makhluk Hidup.pdfBab 2 Struktur dan Fungsi Tubuh Makhluk Hidup.pdf
Bab 2 Struktur dan Fungsi Tubuh Makhluk Hidup.pdf
 
Bab 1 Pengenalan Sel.pdf
Bab 1 Pengenalan Sel.pdfBab 1 Pengenalan Sel.pdf
Bab 1 Pengenalan Sel.pdf
 
Gerak Benda (GLB-GLBB).pdf
Gerak Benda (GLB-GLBB).pdfGerak Benda (GLB-GLBB).pdf
Gerak Benda (GLB-GLBB).pdf
 
Gerak Lurus.pdf
Gerak Lurus.pdfGerak Lurus.pdf
Gerak Lurus.pdf
 
Ipa fisika smp un 2013 (paket 3)
Ipa fisika smp un 2013 (paket 3)Ipa fisika smp un 2013 (paket 3)
Ipa fisika smp un 2013 (paket 3)
 
Ipa fisika smp un 2013 (paket 2)
Ipa fisika smp un 2013 (paket 2)Ipa fisika smp un 2013 (paket 2)
Ipa fisika smp un 2013 (paket 2)
 
Ipa fisika smp un 2013 (paket 1)
Ipa fisika smp un 2013 (paket 1)Ipa fisika smp un 2013 (paket 1)
Ipa fisika smp un 2013 (paket 1)
 
150 soal fisika smp
150 soal fisika smp150 soal fisika smp
150 soal fisika smp
 

Dernier

CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfAkhyar33
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAppgauliananda03
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxriscacriswanda
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptAlfandoWibowo2
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxIvvatulAini
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"baimmuhammad71
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfKartiniIndasari
 
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptxPelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptxboynugraha727
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfIwanSumantri7
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxrizalhabib4
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanAdePutraTunggali
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...Kanaidi ken
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptxSusanSanti20
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 

Dernier (20)

CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptxPelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 

Kumpulan rumus fisika smp

  • 1. SMP KATOLIK STELLA MARIS JL. TEMBAAN 18-22 SURABAYA, TELP. 031-3552621 RUMUS-RUMUS FISIKA SMP NO RUMUS SIMBOL SATUAN INFORMASI (SI) PENTING 1 Massa Jenis ρ = massa jenis Kg/m3 1 g/cm3 =1000 Kg/m3 m m = massa Kg 1 Kg/m3 = 0,001 ρ= V v = volum m3 g/cm3 2 Pemuaian panjang zat padat  o. . T  = pertambahan panjang m Khusus bagian ini o = panjang mula-mula m  dan o tidak = koefisien muai zat padat harus dalam meter /oC atau /K asalkan satuan oC t o  ∆T = perubahan suhu keduanya sama t = panjang akhir m misal dalam cm 3 Kalor a. Kalor untuk menaikan Q = kalor Joule 1 kalori = 4,2 Joule suhu benda m = massa Kg 1 Joule = o,24 kalori Q = m.c.∆T c = kalor jenis J/KgoC b. Kalor untuk merubah L = kalor laten (kalor uap, kalor J/kg wujud benda embun, kalor beku, kalor Q = m.L lebur) c. Asas Black m1.c1.(T1-Tc) = m2.c2.(Tc-T2) T1>T2 (Benda yang mempunyai suhu d. Alat Pemanas lebih diletakkan di P.t m.c. T P = daya alat pemanas watt ruas kiri) t = waktu untuk menaikan suhu sekon 4 Gerak Lurus Beraturan s = jarak M 5 1 km/jam = 1 x s = v.t v = kecepatan m/s 18 t = waktu s m/s 18 1 m/s = 1 x m/s 5 5 Gerak Lurus Berubah vo = kecepatan awal m/s Untuk perlambatan a Beraturan Vt = kecepatan akhir m/s bernilai negatif Vt = vo+at a = percepatan m/s2 Vt2 = vo2 + 2as t = waktu sekon S = vot+(1/2)a.t2 s = jarak m 1
  • 2. 6 Gaya F = gaya Newton Besarnya massa F = m.a m = massa kg selalu tetap, namun a = percepatan m/s2 berat tergantung Berat w = berat N percepatan gravitasi w = m.g g = percepatan gravitasi m/s2 di mana benda tsb berada 7 Tekanan Zat Padat p = tekanan Pascal 1 Pa = 1 N/m2 F F = gaya (Pa) p A A = luas permukaan bidang N m2 8 Tekanan Zat Cair ρ = massa jenis cairan Kg/m3 Sistem hidrolik p .g.h g = percepatan gravitasi m/s2 diaplikasikan pada h = kedalaman zat cair m mesin pengangkat Sistem hidrolik F1 = gaya pada penampang 1 N mobil sehingga beban F1 F2 F2 = gaya pada penampang 2 N yang berat dapat A1 A2 A1 = Luas penampang 1 m diangkat dengan gaya A2 = Luas penampang 2 yang lebih kecil, Gaya apung / gaya ke atas satuan A1 harus sama FA = wu – wf dengan A2 dan satuan FA = Gaya ke atas N F1 harus sama wu= berat benda ditimbang di N dengan F2 udara N FA = ρ.V.g wf = berat benda dalam cairan ρ.V.g merupakan berat zat cair yang V = volum zat cair yang dipindahkan benda dipindahkan ketika benda dicelupkan ke dalam suatu cairan 9 Tekanan gas pada ruang P = Tekanan atm Suhu gas dianggap tertutup V = Volume gas m3 tetap P1.V1 = P2.V2 10 Energi potensial m = massa kg Pada saat buah Ep = m.g.h g = percepatan gravitasi m/s2 kelapa jatuh dari h = ketinggian m pohon, buah Energi Kinetik mengalami 1 2 v = kecepatan m/s perubahan bentuk Ek = mv 2 energi dari energi potensial menjadi energi kinetik 11 Pesawat Sederhana w = berat beban N Pada takal / sistem Pengungkit F = gaya / kuasa N katrol, besarnya KM 2
  • 3. w.  w =  F. F  w = lengan beban m ditentukan oleh Keuntungan mekanis  F = lengan kuasa m jumlah banyak tali Pengungkit KM = keuntungan mekanis - yang menanggung w F s = panjang bidang miring m beban atau biasanya KM = = F w h = tinggi bidang miring dari m sama dengan jumlah Katrol permukaan tanah katrol dalam sistem w tsb. KM = F Bidang Miring w s KM = = F h 12 Getaran f = frekuensi getaran / gelombang Hertz Hertz = 1/sekon n 1 T = periode getaran / gelombang sekon f= = - t T n = jumlah getaran / gelombang t 1 m/s T= = v = cepat rambat gelombang n f m = panjang (satu) gelombang Gelombang v= .f 13 Bunyi d = kedalaman m Rumus ini dapat v.t v = cepat rambat gelombang m/s digunakan untuk d= sekon 2 bunyi mengukur kedalaman t = selang waktu antara suara air atau kedalaman (atau sonar) dikirim sampai gua. didengar / diterima kembali 14 Cahaya f = jarak fokus cermin cm f cermin cekung (+) Cermin Lengkung (cekung R = jari-jari kelengkungan cermin cm f cermin cembung (-) cm dan cembung) So = jarak benda di depan cermin Si (+)=bayangannyata cm 1 Si = jarak bayangan dari cermin Si (-)=bayangan maya f R cm 2 hi = Tinggi bayangan cm 1 1 1 M > 1 bay diperbesar ho = Tinggi benda f So Si M = 1 bay sama M = Perbesaran - (kali) Si hi M Pada cermin cekung : besar So ho Ruang Ruang Sifat Bayangan M < 1 bay diperkecil Menentukan sifat Benda Bayangan O = titik pusat cermin bayangan cermin cekung I IV maya, tegak, diperbesar Ruang Benda+Ruang Bay = 5 II III nyata, terbalik, Bayangan yang diperbesar dibentuk cermin III II nyata, terbalik, cembung selalu III II I . IV diperkecil bersifat : maya, tegak, tepat tepat di R nyata, terbalik, R f O diperkecil di R sama besar __________________________________ tepat --- tidak terbentuk di f bayangan __________________________________ 3
  • 4. Lensa (cekung dan P = kekuatan lensa cembung) f = jarak fokus lensa 1 Pada lensa cembung : P dioptri f Ruang Ruang Sifat Bayangan Untuk mencari 1 1 1 Benda Bayangan kekuatan lensa, jarak f So Si O-F2 di depan maya, tegak, fokus harus dalam Si hi lensa diperbesar M meter F2 – di kanan nyata, terbalik, So ho f lensa cembung (+) 2F2 2F1 diperbesar (depan) ( belakang) 2F2 2F1 nyata, terbalik, f lensa cekung (-) sama besar Si (+)=bayangannyata 2F2 F2 O F1 2F1 tepat - - i S (-)=bayangan maya di F2 nyata, terbalik, 2F2 -~ F2 - 2F2 diperkecil M > 1 bay diperbesar O = titik pusat optik M = 1 bay sama besar pembagian ruang benda dan ruang bayangan M < 1 bay diperkecil Bayangan yang dibentuk lensa cekung selalu bersifat : maya, tegak diperkecil 15 Alat Optik Ma = Perbesaran untuk mata - (kali) Lensa okuler a. Lup berakomodasi maksimum merupakan lensa - (kali) 25cm Mt = Perbesaran untuk mata tidak yang berada di dekat Ma= 1 f berakomodasi / rileks mata pengamat 25 cm f = fokus lup Lensa obyektif berada Mt= f di dekat obyek yang b. Mikroskop M = Perbesaran Mikroskop diamati - (kali) M = fob x fok fob = fokus lensa obyektif cm fok = fokus lensa okuler cm 16 Listrik Statis F = gaya coulomb N k .Q1Q2 k = konstanta coulomb Nm2/c2 F coulomb d2 Q = muatan listrik Q m I d = jarak antar muatan t ampere I = arus listrik sekon t = waktu 17 Listrik Dinamis W V = beda potensial volt V joule Q W = energi listrik coulomb Hukum Coulomb Q = muatan listrik ohm(Ω) V = I.R R = hambatan 4
  • 5. Hambatan Penghantar  ρ = hambatan jenis R Ωm A  = panjang kawat penghantar m A = Luas penampang penghantar Rangkaian Seri R m2 Rt = R1+R2+....+Rn Rangkaian Paralel R 1 1 1 1 .... Rt R1 R2 Rn Rangkaian Paralel terdiri dari 2 Resistor R1 xR2 Rt = R1 R2 Hukum Kirchoff 1 I masuk = I keluar I = kuat arus ampere Rangkaian Listrik dengan hambatan dalam a. Baterai Seri n = jumlah elemen n. - I E = GGL (gaya gerak listrik) GGL merupakan beda n.r R Volt r = hambatan dalam sumber potensial baterai yang b. Baterai Paralel ohm tegangan dihitung saat E I R = hambatan luar total rangkaian terbuka r ohm R atau beda potensial n asli baterai 18 Energi Listrik dan Daya Listrik joule a. Energi Listrik W = Energi Listrik i kalori – 4,2 Joule coulomb W = Q.V Q = Muatan Listrik I J = 0,24 kal volt W = V.I.t V = tegangan / beda potensial ampere W = I2Rt I = Kuat Arus Listrik watt V2 P = Daya Listrik sekon W= t R t = waktu b. Daya Listrik P = V.I P= I2R V2 P= R W P= t 19 Gaya Lorentz F = Gaya Lorentz N 5
  • 6. F = B.i.  B = Kuat medan magnet Tesla i = kuat arus listrik A m  = panjang kawat 20 Transformator Np Vp Vp = tegangan primer / masukan V V Ns Vs Vs = teg. Sekunder / keluaran Vp Is A Ip = Arus primer / masukan Vs Ip A Is = Arus sekunder / keluaran Np Is - Np = jumlah lilitan primer Ns Ip - Ns = Jumlah lilitan sekunder J Ws = Energi keluaran J Efisiensi Transformator Wp = Energi masukan watt Ws x100 % Ps = Daya keluaran watt Wp Pp = Daya masukan Ps x100 % Pp Tata surya Terjadi gerhana matahari ketika bayangan bulan bergerak menutupi permukaan bumi jika : Matahai, Bulan dan Bumi terletak segaris, terjadi pada saat fase bulan baru. Terjadi gerhana bulan jika bulan memasuki bayangan bumi. Bumi berada diantara matahari dan bulan. Pasang surut air laut dipengaruhi oleh adanya gravitasi bulan dan gravitasi matahari. Ada dua macam pasang air laut : a. Pasang Purnama Pasang purnama terjadi pada saat bulan purnama, yaitu ketika matahari, bumi dan bulan terletak satu garis lurus. Pada saat gaya gravitasi matahari dan bulan menarik bumi satu arah terjadi pasang terbesar. b. Pasang Perbani Pasang perbani merupakan pasang terendah dan terjadi ketika bulan dan matahari menghasilkan gaya tarik saling tegak lurus. Gerhana Matahari Gerhana Bulan Cacat mata 1. Miopi (Rabun jauh ) ditolong dengan lensa cekung, terjadi karena bayangan benda jatuh didepan retina, sehingga tidak bisa melihat benda yang letaknya jauh. 2. Hipermetropi ( Rabun dekat ) ditolong dengan lensa cembung, terjadi karena bayangan benda jatuh dibelakang retina, sehingga tidak bisa melihat benda yang letaknya dekat. 3. Presbiopi ( Mata Tua ) ditolong dengan lensa rangkap / lensa cembung-cekung, terjadi karena otot mata melemah sehingga tidak bisa melihat benda dekat dan tidak bisa melihat benda jauh, akibat dari daya akomodasi mata lemah. Daya akomodasi adalah kemampuan lensa mata untuk menebal dan menipis menyesuaikandengan letak benda yang dilihat supaya bayangan jatuh tepat di retina. 6
  • 7. 3 Sinar Istimewa Cermin Cekung 3 Sinar Istimewa Cermin Cembung 3 Sinar Istimewa Lensa Cekung 3 Sinar Istimewa Lensa Cembung 6