SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  24
BAB I
PENGANTAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
I. Latar Belakang Pendidikan Kewarganegaraan
Kita sebagai warga indonesia harus menyadari betapa pentingnnya mempelajari
pendidikan kewarganegaraan, karena melalui pendidikan kewarganegaraan ini kita dapat
menyadari semangat perjuangan bangsa yang telah memerdekakaan bangsa Indonesia ini
sampai titik pendarahan. Selain itu juga kita dapat mengatasi masalah-masalah yang
dihadapi oleh bangsa ini dan akan menimbulkan cinta tanah air, persatuan dan kesatuan
demi tetap utuhnya NKRI.
Mempelajari Pendidikan Kewarganegaraan tidak sampai di waktu sekolah saja,
tetapi di perguruan tinggi pun kita mempelajari pendidikan kewarganegaraan kembali.
Maka saat ini pendidikan kewarganegaraan menjadi pelajaran yang bermuatan softskill,
maka dari itu kita harus mengutamakan persatuan dan kesatuan dan mampu
berintelektual dalam bidang politik,hukum dan kemasyarakatan. Mempelajari pendidikan
kewarganegaraan juga terdapat di dalam pasal 39 ayat 2 yaitu bahwa di setiap Jenis,jalur
dan jenjang pendidikan wajib memuat pendidikan kewarganegaraan agar kita dapat
memahami hak dan kewajiban seorang warga Negara.
Begitu banyak manfaat yang bisa kita pelajari dari pendidikan kewarganegaraan
ini,seperti kita dapat belajar etika,moral,norma dan masih banyak lagi yang bisa dapat
dari pelajaran ini. Banyak masyarakat yang tidak memahami pentingnya mempelajari
pendidikan kewarganegaraan, contohnya yaitu mahasiswa yang bentrok dan tawuran
sesama mahasiswa, demonstrasi yang melanggar hukum, maka dari kejadian itu sudah
jelas bahwa mereka menyalahgunakan dan tidak memahami dari pelajaran pendidikan
kewarganegaraan ini. Maka dari itu pendidikan kewarganegaraan harus di mulai dari usia
dini, supaya kita dapat memahami pentingnya keadaan lingkungan di sekitar kita.
II. PEMBAHASAN
A. Kompetensi Yang di Harapkan
• Kompetensi diartikan sebagai seperangkat tindakan cerdas, penuh rasa tanggung jawab
yang harus dimiliki oleh seseorang afar ia mampu melaksanakan tugas-tugas dalam
bidang pekerjaan tertentu.
• Kompetensi lulusan Pendidikan Kewarganegaraan adalah seperangkat tindakan cerdas,
penuh rasa tanggung jawab dari seorang warga negara dalam hubungan dengan negara,
dan memecahkan berbagai masalah hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
dengan menerapkan konsepsi flasasah bangsa, wawasan Nusantara, dan Ketahanan
Nasional.
• Sifat cerdas yang dimaksud tersebut tampak pada kemahiran, ketepatan, dan keberhasilan
bertindak, sedangkan sifat bertanggung jawab tampak pada kebenaran tindakan, ditilik
dari nilai ilmu pengetahuan dan teknologi, etika maupun kepatutan ajaran agama dan
budaya.
• Pendidikan Kewarganegaraan yang berhasil akan menumbuhkan sikap mental yang
cerdas, penuh rasa tanggung jawab dari peserta didik. Sikap ini disertai dengan perilaku
yang :
1.) Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2.) Berbudi pekerti luhur, berdisiplin dalam bermsyarakat, berbangsa, dan bernegara.
3.) Rasional, dinamis, dan sadar akan hak dan kewajiban sebagai warga negara.
4.) Besifat profesional, yang dijiwai oleh kesadaran bela negara.
5.) Aktif memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta seni untuk kepentingan
kemanusiaan, bangsa, dan negara.
B. Pengertian dan Pemahaman Tentang Bangsa dan Negara
• Pengertian Bangsa
Bangsa adalah kumpulan manusia yang biasanya terikat karena kesatuan
bahasa dan wilayah tertentu di muka bumi (Kamus besar bahasa indonesia edisi
kedua, Depdikbud, halaman 89). Dengan demikian, bangsa indonesia adalah
sekelompok manusia yang mempunyai kepentingan yang sama dan menyatakan
dirinya sebagai satu bangsa serta berproses di dalam satu wilayah nusantara atau
Indonesia atau sekumpulan manusia yang memberntuk kesatuan berlandaskan
kesamaan identitas dan cita-cita serta persamaan nasib dalam sejarah Indonesia.
Sedangkan pengertian bangsa menurut para ahli adalah :
1. Menurut Rawink, bangsa adalah sekumpulan manusia yang bersatu pada satu
wilayah dan memunyai keterikatan dengan wilayah tersebut. Dengan batas teritori
tertentu dan terletak dalam geografis tertentu.
2. Menurut Otto Bauer bangsa adalah kelompok manusia yang mempunyai kesamaan
karakteristik (nasib).
3. Ki Bagoes Hadikoesoemo lebih menekankan pengertian bangsa pada persatuan
antara orang dan tempat.
4. Menurut Jalobsen dan Libman, bangsa adalah suatu kesatuan budaya (cultural unity)
dan kesatuan (Politic unity).
5. Menurut Hans Kohn, pengertian bangsa adalah buah hasil tenaga hidup manusia
dalam sejarah.
6. Menurut F. Ratzel, bangsa terbentuk karena adanya hasrat bersatu. Hasrat itu timbul
karena adanya rasa kesatuan antara manusia dan tempat tinggal (geolitik)
7. Menurut Ernest Renan, bangsa terbentuk karena adanya keinginan untuk hidup
bersama (Sejarah & cita-cita). Pengertian Bangsa Menurut Para Ahli
8. Menurut Guibernau, bangsa adalah negara kebangsaan memiliki unsur-unsur penting
pengikat, yaitu: psikologi (sekelompok manusia yang memiliki kesadaran bersama
untuk membentuk satu kesatuan masyarakat – adanya kehendak untuk hidup
bersama), kebudayaan (merasa menjadi satu bagian dari suatu kebudayaan bersama),
teritorial (batas wilayah atau tanah air), sejarah dan masa depan (merasa memiliki
sejarah dan perjuangan masa depan yang sama), dan politik (memiliki hak untuk
menjalankan pemerintahan sendiri).
9. Rudolf Kjellen membuat suatu analogi/membandingkan bangsa dengan suatu
organisme biotis dan menyamakan jiwa bangsa dengan nafsu hidup dari organisme
termaksud. Suatu bangsa mempunyai dorongan kehendak untuk hidup,
mempertahankan dirinya dan kehendak untuk berkuasa.
10. Benedict Anderson mengatakan bahwa bangsa lebih mengacu kepada pemahaman
atas suatu masyarakat yang mempunyai akar sejarah yang sama dimana praxis
pengalaman atas penjajahan begitu kental dirasakan oleh masyarakat terjajah dan
semakin lama akan semakin mengkristalkan pengalaman atas rasa solidaritas
kebersamaan yang tinggi diantara mereka.
• Pengertian Negara
Negara adalah suatu organisasi yang di dalamnya terdapat rakyat, wilayah
yang permanen, dan pemerintahan yang sah. Dalam arti luas negara merupakan
sosial (masyarakat) yang diatur secara konstitusional (berdasarkan undang – undang)
untuk mewujudkan kepentingan bersama.
Indonesia adalah sebuah negara yang wilayahnya terbentang dari Sabang
sampai Merauke dengan luas wilayah kurang lebih km2, terdiri dari ribuan pulau
besar dan kecil (sehingga disebut negara kepulauan) dan UUD’45 sebagai
konstitusinya.
Banyak pakar yang memberikan pandangan berbeda-beda tergantung sudut pandangnya, antara
lain:
• 1. Roger H Soltau “Negara adalah alat (agency) atau wewenang (Autority) yang
mengatur dan mengendalikan persoalan bersama atas nama masyarakat”.
• H.J. Laski “Negara adalah suatu masyarakat yang diintegrasikan karenamempunyai
wewenang yang bersifat memaksa dan secara sah lebihagung dari pada individu atau
kelompok yang merupakan bagiandari masyarakat itu".
• Max Weber “Negara adalah suatu masyarakat yang mempunyai monopoli
dalammenggunakan’kekerasan fisik secara sah dalam suatu wilayah”.
• Goege Jelinek “Negara adalah organisasi kekuasaan dan sekelompok manusia
yangtelah berkediaman di wilayah tertentu”.
• Robert Mac Iver “Negara adalah asosiasi yang menyelenggarakan penertiban
terhadap suatu masyarakat dalam suatu wilayah berdasarkan sistem hukum yang
diselenggarakan oleh suatu pemerintahan, oleh karenanya diberikan kekuasaan
memaksa”.
• J. H. A Logeman “Negara adalah organisasi kemasyarakatan yang bertujuan
mengatur dan menyelenggarakan suatu masyarakat”.
• Miriam Budihardjo “Negara adalah suatu daerah tenitorial yang rakyatnya diperintah
oleh pejabat dan berhasil menuntut dari warganya ketaatan pada perundangan-
undangan melalui penguasaan kontrol dan kekuasaan yang sah”.
C. Negara Dan Warga Negara Dalam Sistem Kenegaraan Di Indonesia
Kedudukan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Negara yang pada dasarnya
mensyaratkan ada nya wialayah, pemerintahan, penduduk sebagai warga negara, dan
pengakuan dari negara-negara lain sudah dipenuhi oleh Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI). NKRI adalah negara kedaulatan yang mendapatkan pengakuan
dariu dunia internasional dan menjadi anggota PBB. NKRI mempunyai kedudukan dan
kewajiban yang sama dengan negara-negara lain di dunia, yaitu ikut serta memelihara
dan menjaga perdamaian dunia karena kehidupan di NKRI tidak dapat terlepas dari
pengaruh kehidupan dunia internasional (global). NKRI didirikan berdasarkan UUD
1945 yang mengatur tentang kewajiban negara terhadap warganya dan hak
sertanegaraan. Kewajiban negara terhadap warganya pada dasarnya adalah memberikan
kesejahteraan hidup dan keamaan lahir batin sesuai dengan sistem demokrasi yang
dianutnya. Negara juga wajib melindungi hak asasi warganya sebagai manusia secara
individual (HAM) berdasarkan ketentuan internasional, yang di batasi oleh ketentuan
agama, etika moral, dan budaya yang berlaku di negara Indonesia dan oleh sistem
kenegaraan yang digunakan.
D. Pemahaman Tentang Demokrasi
1. Pengertian Demokrasi
Secara etimologis, demokrasi berasal bahasa Yunani, yaitu demos yang berarti rakyat
atau penduduk dan cratein yang berarti kekuasaan atau kedaulatan. Dengan demikian,
secara bahasa demokrasi adalah keadaan negara di mana kedaulatan atau kekuasaan
tertingginya berada di tangan rakyat. Konsep demokrasi diterima oleh hampir seluruh
negara di dunia. Diterimanya konsep demokrasi disebabkan oleh keyakinan mereka
bahwa konsep ini merupakan tata pemerintahan yang paling unggul dibandingkan
dengan tata pemerintahan lainnya. Demokrasi telah ada sejak zaman Yunani Kuno.
Presiden Amerika Serikat ke-16, Abraham Lincoln mengatakan demokrasi adalah
government of the people, by the people and for the people.
2. Macam-Macam Demokrasi
Menurut cara penyaluran kehendak rakyat, demokrasi dibedakan atas :
• Demokrasi Langsung
• Demokrasi Tidak Langsung
Menurut dasar prinsip ideologi, demokrasi dibedakan atas :
• Demokrasi Konstitusional (Demokrasi Liberal)
• Demokrasi Rakyat (Demokrasi Proletar)
Menurut dasar yang menjadi titik perhatian atau prioritasnya, demokrasi dibedakan atas
:
• Demokrasi Formal
• Demokrasi Material
• Demokrasi Campuran
Menurut dasar wewenang dan hubungan antara alat kelengkapan negara, demokrasi
dibedakan atas :
• Demokrasi Sistem Parlementer
• Demokrasi Sistem Presidensial
3. Prinsip-Prinsip Demokrasi yang Berlaku Universal
Inu Kencana Syafiie merinci prinsip-prinsip demokrasi sebagai berikut, yaitu ; adanya
pembagian kekuasaan, pemilihan umum yang bebas, manajemen yang terbuka,
kebebasan individu, peradilan yang bebas, pengakuan hak minoritas, pemerintahan
yang berdasarkan hukum, pers yang bebas, beberapa partai politik, konsensus,
persetujuan, pemerintahan yang konstitusional, ketentuan tentang pendemokrasian,
pengawasan terhadap administrasi negara, perlindungan hak asasi, pemerintah yang
mayoritas, persaingan keahlian, adanya mekanisme politik, kebebasan kebijaksanaan
negara, dan adanya pemerintah yang mengutamakan musyawarah.
Prinsip-prinsip negara demokrasi yang telah disebutkan di atas kemudian dituangkan ke
dalam konsep yang lebih praktis sehingga dapat diukur dan dicirikan. Ciri-ciri ini yang
kemudian dijadikan parameter untuk mengukur tingkat pelaksanaan demokrasi yang
berjalan di suatu negara. Parameter tersebut meliputi empat aspek.Pertama, masalah
pembentukan negara. Proses pembentukan kekuasaan akan sangat menentukan
bagaimana kualitas, watak, dan pola hubungan yang akan terbangun. Pemilihan umum
dipercaya sebagai salah satu instrumen penting yang dapat mendukung proses
pembentukan pemerintahan yang baik. Kedua, dasar kekuasaan negara. Masalah ini
menyangkut konsep legitimasi kekuasaan serta pertanggungjawabannya langsung
kepada rakyat. Ketiga, susunan kekuasaan negara. Kekuasaan negara hendaknya
dijalankan secara distributif. Hal ini dilakukan untuk menghindari pemusatan
kekuasaan dalam satu tangan..Keempat, masalah kontrol rakyat. Kontrol masyarakat
dilakukan agar kebijakan yang diambil oleh pemerintah atau negara sesuai dengan
keinginan rakyat.
E. Prinsip Dasar Pemerintahan Republik Indonesia
Prinsip Dasar Pemerintahan dan Sistem Pemerintahan Republik Indonesia
Bagi bangsa Indonesia Pancasila sebagai landasan idiil memiliki arti sebagai pandangan
hidup dan jiwa bangsa, kepribadian bangsa, tujuan dan cita-cita bangsa, cita-cita hukum
bangsa dan negara, serta cita-cita moral bangsa Indonesia.
Pancasila sebagai dasar negara mempunyai kedudukan yang pasti dalam
menyelenggarakan pemerintahan negara Indonesia. Ada dua hal yang mendasar yang
digariskan secara sistematis, yaitu Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum,
dan tata urut peraturan perundangan Republik Indonesia adalah UUD 1945, Tap MPR,
UU dan Perpu, PP, Keputusan presiden (Keppres), dan peraturan pelaksanaan lainnya.
Beberapa prinsip dasar sistem pemerintahan Indonesia yang terdapat dalam UUD
1945 (setelah diamandemen) adalah : Indonesia adalah negara hukum, sistem
konstitusi, kekuasaan negara yang tertinggi di tangan MPR, Presiden adalah
penyelenggara pemerintahan negara yang tertinggi di bawah majelis, presiden tidak
bertanggungjawab kepada DPR, menteri negara adalah pembantu presiden, menteri
negara tidak bertanggungjawab kepada DPR, dan kekuasaan kepala negara tidak tak
terbatas.
Sistem Pemerintahan Republik Indonesia dijelaskan Undang-Undang Dasar 1945,
terdiri atas 7 kunci pokok, yaitu :
1) Indonesia adalah negara yang berdasarkan atas hukum Negara hukum Indonesia
adalah negara hukum material, yaitu disamping memenuhi syarat sebagai negara
hukum formal ditambah dengan pemerintah bertanggung jawan atas kesejahteraan
rakyatnya. Adapun syarat negara hukum formal adalah :
a. Adanya pemisahan kekuasaan (schending van machten)
b. Pemerintah berdasarkan Undang-Undang
c. Adanya pengakuan terhadap hak-hak asasi manusia
d. Adanya peradilan tata usaha negara
Negara Indonesia tidak menganut Pemisahan Kekuasaan, melainkan menganut
Pembagian Kekuasaan yang membagi kekuasan menjadi 6, yaitu :
a. Kekuasaan Konstitutif (MPR)
b. Kekuasaan Legislatif (Presiden dan DPR)
c. Kekuasaan Eksekutif (Presiden)
d. Kekuasaan Konsultatif (DPA)
e. Kekuasaan Yudikatif (MA)
f. Kekuasaan Inspektif (BPK)
Pemerintah Indonesia selalu melaksanakan tugasnya berdasarkan Undang-Undang
sehingga tindakannya selalu berdasarkan hukum Sampai Era reformasi sebelum adanya
amandemen
2) Sistem Konstitusional: Pemerintahan berdasarkan atas sistem konstitusional (hukum
dasar), tidak bersifat absolutisme (kekusaan yang tidak terbatas). Sistem ini
menegaskan bahwa cara pengendalian pemerintah dibatasi oleh ketentuan-ketentuan
konstitusi.
3) Kekuasaan negara yang tertinggi ditangan MPR Menurut pasal 1 ayat (2) Undang-
Undang Dasar –45 dinyatakan bahwa kedaulatan adalah ditangan rakyat dan dilakukan
sepenuhnya oleh MPR. Dengan demikian MPR adalah mendatarisnya rakyat yang
mempunyai kekuasaan tertinggi di Indonesia. Sesudah diadakan amandemen terhadap
Undang-Undang Dasar 45 pasal 1 ayat (2) berbunyi : Kedaulatan berada ditangan
rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-Undang Dasar.
4) Presiden ialah penyelenggara pemerintah negara tertinggi di bawah MPR. Menurut
penjelasan UUD-45 dinyatakan bahwa dibawah majelis permusyawaratan rakyat
Presiden ialah penyelenggara pemerintah tertinggi. Hal ini wajar karena Presiden
adalah mandataris MPR.
5) Presiden tidak bertanggung jawab kepada DPR Dalam penjelasan UUD-45
dinyatakan bahwa disamping Presiden ialah Dewan Perwakilan Rakyat. Presiden harus
bekerja sama dengan DPR dalam membuat Undang-Undang. Kedudukan Presiden
adalah sejajar dengan DPR. Sesudah diadakan amandemen terhadap UUD-45 pembuat
Undang-Undang bisa saja diusulkan oleh Presiden tetapi keputusan tetap di tangan
DPR.
6) Menteri negara ialah pembantu Presiden, Menteri Negara tidak bertanggung jawab
kepada DPR Dalam penjelasan UUD-45 dinyatakan bahwa Presiden mengangkat dan
memberhentikan Menteri Negara, sehingga kedudukan Menteri Negara tergantung
kepada Presiden dan bertanggung jawab kepada Presiden.
7) Kekuasaan Kepala Negara tidak tak terbatas Penjelasan UUD-45 menyatakan bahwa
meskipun Kepala Negara tidak bertanggung jawab kepada DPR ia bukan diktator
artinya kekuasaannya tidak tak terbatas. Ia harus tunduk kepada Undang-Undang
Dasar, tap-tap MPR dan peraturan lain, serta dibatasi juga oleh Menteri Negara
Kekuasaannya. Sehingga ia bukan dictator. Sesudah diadakan amandemen terhadap
UUD-45 penjelasan UUD-45 dihapuskan.
F. Pemahaman Tentang Hak Asasi Manusia
Hak Asasi Manusia (HAM) adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan
keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Kuasa dan merupakan
anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara,
hukum, Pemerintah dan setiap orang, demi kehormatan serta perlindungan harkat dan
martabat manusia (Pasal 1 angka 1 UU No. 39 Tahun 1999 tentang HAM dan UU No.
26 Tahun 2000 tentang Pengadilan HAM).
Menurut pendapat Jan Materson (dari komisi HAM PBB), dalam Teaching Human
Rights, United Nations sebagaimana dikutip Baharuddin Lopa menegaskan bahwa
HAM adalah hak-hak yang melekat pada setiap manusia, yang tanpanya manusia
mustahil dapat hidup sebagai manusia.
John Locke menyatakan bahwa HAM adalah hak-hak yang diberikan langsung oleh
Tuhan Yang Maha Pencipta sebagai hak yang kodrati. (Mansyur Effendi, 1994). •
Dalam pasal 1 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang HAM disebutkan bahwa
“Hak Asasi Manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakekat dan
keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-
Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh negara, hukum,
pemerintah dan setiap orang, demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat
manusia”
MACAM-MACAM DEFINISI HAM
Definisi hak asasi manusia menurut para ahli, antara lain :
1. John Locke menyatakan macam-macam Hak Asasi Manusia yang pokok
adalah:
a. Hak hidup (the rights to life);
b. Hak kemerdekaan (the rights of liberty);
c. Hak milik (the rights to property).
2. Thomas Hobbes menyatakan bahwa satu-satunya Hak Asasi Manusia adalah
hak hidup.
3. Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia tahun 1948 berisi 30 pasal memuat
macam-macam HAM sebagai berikut:
a. Hak atas kewarganegaraan (Pasal 15).
b. Hak untuk menikah dan membentuk keluarga (Pasal 16).
c. Hak atas kekayaan (Pasal 17).
d. Hak kebebasan berkeyakinan agama (Pasal 18).
e. Hak atas kebebasan mempunyai dan mengeluarkan pendapat (Pasal 19).
f. Hak atas kebebasan berkumpul dan berserikat (Pasal 20).
g. Hak ikut serta dalam pemerintahan (Pasal 21).
h. Hak atas jaminan sosial (Pasal 22 dan Pasal 25).
i. Hak atas bidang pekerjaan (Pasal 23 dan Pasal 24).
j. Hak atas bidang pendidikan (Pasal 26).
Landasan Hukum penegakkan HAM (instrumen penegakkan HAM):
1. Piagam PBB tentang HAM → Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (Universal
Declaration of Human Rights)
2. 5 sila Pancasila
3. Pembukaan UUD 1945 (alinea 1, 2, 3, dan 4)
4. Peraturan pelaksanaan: UU No. 39 thn 1999, UU no. 26 thn 2000, UU No. 5 tahun
1998, Keppres RI No. 181, dll
5. UUD 1945:
- pasal 27 ayat 2 → hak memperoleh pekerjaan yang layak
- pasal 28 → hak untuk berserikat dan berkumpul (berorganisasi)
- pasal 29 ayat 2 → hak beribadah menurut agama yang dianut
- pasal 30 ayat 1 → hak dan kewajiban bela negara
- pasal 31 → hak memperoleh pendidikan
- pasal 32 → hak mengembangkan kebudayaan
- pasal 33 ayat 1-3→ hak bidang ekonomi
- pasal 34 ayat 1 → pemeliharaan fakir miskin dan anak-anak terlantar oleh negara
Jenis/bidang HAM:
1. Hak asasi PRIBADI (personal right); Contoh:
- Hak mengemukakan pendapat
- Hak memeluk agama
- Hak beribadah
- Hak kebebasan berorganisasi/berserikat
2. Hak asasi EKONOMI (property right), Contoh:
- Hak memiliki sesuatu
- Hak membeli dan menjual
- Hak mengadakn suatu perjanjian/kontrak
- Hak memilih pekerjaan
3. Hak asasi untuk mendapatkan pengayoman dan perlakuan yang sama dalam keadilan
HUKUM
DAN PEMERINTAHAN (right of legal equality) Contoh:
- Hak persamaan hukum
- Hak asas praduga tak bersalah
- Hak untuk diakui sebagai WNI
- Hak ikut serta dalam pemerintahan
- Hak untuk dipilih dan memilih dalam pemilu
- Hak mendirikan partai politik
4. Hak asasi POLITIK (political right)
- Hak untuk diakui sebagai WNI
- Hak ikut serta dalam pemerintahan
- Hak untuk dipilih dan memilih dalam pemilu
- Hak mendirikan partai politik
5. Hak asasi SOSIAL DAN BUDAYA (social and cultural right)
- Hak untuk memilih pendidikan
- Hak mendapat pelayana kesehatan
- Hak mengembangkan kebudayaan
6. Hak asasi untuk mendapat perlakuan tata cara peradilan dan perlindungan hukum
(procedural right)
- Hak mendapatkan perlakuan yang wajar dan adil dalam
penggeledahan,penangkapan,peradilan dan pembelaan hukum
LEMBAGA perlindungan dan penegakkan HAM:
1. Komnas (Komisi Nasional) HAM
2. Komda (Komisi Daerah) HAM
3. Kepolisian (POLRI)
4. Kejaksaan
5. Peradilan
6. Lembaga Permasyarakatan (LP)
7. Lembaga Bantuan Hukum – (LBH)
8. Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), contoh: KONTRAS (Komisi untuk Orang
Hilang dan Korban Tindak Kekerasn), ELSAM (Lembaga Studi dan Advokasi
Masyarakat)
9. Komnas Perlindungan Anak
10. MPR/DPR
Langkah PENEGAKKAN HAM di Indonesia:
1. Upaya pemerintah (dan lembaga terkait)
2. Upaya Komnas HAM
3. Partisipasi Masyarakat
4. Keterlibatan masyarakat internasional
ALUR KERJA KOMNAS HAM:
1. Pengaduan diterima
2. Mencari penjelasan
3. Penilaian: – kasus HAM (dengan pembuktian, dst)
G. Kerangka Dasar Kehidupan Nasional Meliputi Keterkaitan antara Falsafah
Pancasila, UUD 1945, Wawasan Nusantara, dan Ketahanan Nasional
Bangsa Indonesia dalam hidup bernegara telah memiliki suatu pandangan yang
bersumber pada akar budaya dan nilai-nilai religiusnya yang terkristalisasi dalam
Pancasila.
Pancasila sebagai pandangan hidup bagi bangsa Indonesia merupakan asas pemersatu
masyarakat Indonesia yang bhinneka. Sebagai intisari dari nilai budaya masyarakat
Indonesia, maka Pancasila merupakan cita-cita moral bangsa yang memberikan
pedoman dan kekuatan rohani oleh bangsa untuk berperilaku luhur dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia terkandung di dalamnya konsepsi
dasar megenai kehidupan yang dicita-citakan, terkandung dasar pikiran terdalam dan
gagasan mengenai wujud kehidupan yang dianggap baik.
Pancasila tidak hanya sebagai pandangan hidup bangsa, tetapi juga sebagai dasar
negara RI. Pancasila dalam kedudukan ini sering disebut sebagai Dasar Filsafat atau
Dasar Falsafah Negara (Philosofiche Gronslag). Dalam pengertian ini Pancasila
merupakan suatu dasar nilai serta norma untuk mengatur pemerintahan negara atau
dengan kata lain Pancasila merupakan suatu dasar untuk mengatur penyelenggaraan
negara.
Konsekuensinya, seluruh pelaksanaan dan penyelenggaraan negara terutama segala
peraturan perundang-undangan dijabarkan dari nilai-nilai Pancasila. Pancasila juga
merupakan sumber dari segala sumber hukum, yaitu sumber kaidah hukum negara yang
secara konstitusional mengatur negara RI beserta seluruh unsur-unsurnya yaitu rakyat,
wilayah, serta pemerintahan negara.
Dalam kedudukannya sebagai dasar negara, Pancasila mempunyai kekuatan mengikat
secara hukum.
Pancasila sebagai dasar filsafat negara RI secara resmi disahkan oleh PPKI pada sidang
tanggal 18 Agustus 1945, tecantum dalam pembukaan UUD 1945 dan diundangkan
dalam “Berita Republik Indonesia” tahun II no. 7 tanggal 15 Februari 1946. Penegasan
sebagai dasar negara termuat dalam ketetapan MPR No. XVIII/MPR/1998.
Pancasila juga merupakan ideologi bangsa dan negara Indonesia. Dalam kedudukan dan
fungsi ini, pancasila pada hakikatnya bukan hanya merupakan suatu hasil pemikiran
seseorang atau sekelompok orang sebagaimana ideologi-ideologi lain di dunia.
Pancasila diangkat dari nila-nilai adat istiadat, kebudayaan, dan nilai religius yang
terdapat pada padangan hidup masyarakat Indonesia.
Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa, sebagai dasar negara dan ideologi nasional
secara konsepsional megandung nilai-nilai demokrasi, HAM, persatuan dan kesatuan
dalam semangat kekeluargaan dan kebersamaan yang harmonis, serta ingin
mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Perpaduan nilai-nilai tersebut mampu mewadahi kebhinnekhaan seluruh aspirasi bangsa
Indonesia. Pancasila merupakan sumber motivasi bagi perjuangan seluruh bangsa
Indonesia dalam tekadnya untuk secara berdaulat dan mandiri menata kehidupan di
dalam negara kesatuan Republik Indonesia. Pancasila sebagai falsafah, ideologi bangsa,
dan dasar negara mempunyai kekuatan hukum yang mengikat bagi setiap warga negara
Indonesia, para penyelenggara, lembaga kenegaraan dan lembaga kemasyarakatan.
b. UUD 1945 sebagai Landasan Konstitusional
UUD 1945 adalah hukum dasar yang tertulis. Sebagai hukum, maka UUD 1945
bersifat mengikat bagi pemerintah, lembaga negara, lembaga masyarakat, setiap
warga negara Indonesia di mana saja dan setiap penduduk yang berada di wilayah
negara Indonesia. Sebagai hukum, UUD 1945 berisi norma-norma, aturan-aturan atau
ketentuan-ketentuan yang harus dilaksanakan dan ditaati.
Undang Undang Dasar bukanlah hukum biasa. Setiap produk hukum seperti undang-
undang, peraturan atau keputusan pemerintah, dan juga setiap tindakan kebijakan
pemerintah haruslah berdasarkan dan bersumberkan pada peraturan yang lebih tinggi
yang pada akhirnya dipertanggungjawabkan pada ketentuan-ketentuan UUD 1945.
Dalam kedudukan yang demikian, UUD 1945 dalam kerangka tata urutan atau tata
tingkatan norma hukum yang berlaku, merupakan hukum yang menempati kedudukan
tertinggi.
UUD 1945 dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu (1) Pembukaan UUD 1945 (2)
Pasal-pasal UUD 1945.
1. Pembukaan UUD 1945
Pembukaan UUD 1945 yang terdiri dari empat alenia, pada alenia terakhir memuat
dasar negara Pancasila.
Pembukaan UUD 1945 mengandung pokok-pokok pikiran yang diciptakan dan
dijelmakan dalam UUD yaitu dalam pasal-pasalnya. Ada empat pokok pikiran yang
sifat dan maknanya sangat dalam, yaitu :
a. Negara Persatuan
b. Negara hendak mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat
c. Negara berkedaulatan rakyat, berdasar atas kerakyatan dan permusyawaratan /
perwakilan.
d. Negara berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa menurut dasar kemanusiaan
yang adil dan beradap.
Pembukaan UUD 1945 mempunyai kedudukan sebagai pokok kaidah fundamental
negara RI. Terbawa oleh kedudukan nya sebagai pokok kaidah fundamental,
pembukaan mengandung pokok-pokok pikiran yang oleh UUD harus diciptakan /
dituangkan dalam pasal-pasalnya.
Dalam kedudukannya sebagai pokok kaidah fundamental negara RI, maka
pembukaan UUD 1945 bersifat tetap artinya tidak dapat diubah, apalagi diganti oleh
siapapun termasuk Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR).
Pancasila sebagai substansi esensial pembukaan UUD 194 adalah sumber dari hukum
RI. Oleh karena itu, yang penting bagi bangsa Indonesia bahwa dalam mewujudkan
cita-cita / tujuan harus sesuai dengan Pancasila, artinya cara dan hasilnya tidak boleh
bertentangan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila, sedangkan cita-cita
/ tujuan bangsa Indonesia tertuang di dalam Pembukaan UUD 1945. Karena Pancasila
dan Pembukaan mempunyai hubungan yang erat, maka harus dilaksanakan secara
selaras, serasi, dan seimbang.
2. Pasal-pasal UUD 1945
UUD 1945 terdiri dari 20 bab, 73 pasal, 3 pasal aturan peralihan dan 2 pasal aturan
tambahan. Pasal-pasal UUD 1945 mengandung semangat dan merupakan perwujudan
dari pokok-pokok pikiran yang terkandung dalam Pembukaan, juga merupakan
rangkaian kesatuan pasal-pasal yang bulat dan terpadu. Pasal-pasal UUD 145 berisi
materi dasar yang terbagi dalam 2 bagian, yaitu :
1. Pasal-pasal yang berisi materi pengaturan sistem pemerintahan negara, didalamnya
termasuk pengaturan tentang kedudukan tugas, wewenang dan saling hubungan
antara kelembagaan negara.
2. Pasal-pasal yang berisi materi hubungan negara dengan warga negara dan
penduduknya, mengatur berbagai kehidupan politik, ekonomi, sosial budaya, hankam,
dan lain-lain, ke arah mana negara bangsa / rakyat Indonesia akan bergerak mencapai
cita-cita / tujuan nasionalnya.
H. Landasan Hubungan UUD 1945 dan Negara Kesatuan Republik Indonesia
1. Dasar Negara
1. Pengertian Dasar Negara
Dasar negara berasal dari kata dasar dan negara. Arti kata dasar adalah
landasan atau foundamental. Arti kata negara adalah suatu organisasi kekuasaan
yang didalamnya harus ada rakyat, wilayah, dan pemerintahan yang berdaulat. Arti
kata dasar negara bagi bangsa Indonesia adalah Pancasila seperti yang terdapat
dalam Pembukaan UUD 1945.
2. Fungsi dan Kedudukan Dasar Negara
Dalam tinjauan yuridis konstitusional, Pancasila sebagai dasar negara
mempunyai kedudukan sebagai norma obyektif dan norma tertinggi di dalam negara
serta sebagai sumber dari segala sumber hukum dan sumber tertib hukum negara RI
hal ini sesuai dengan Tap MPRS No. XX/MPRS/1966 jo Tap MPR No. V/MPR/1973 jo
Tap MPR No. IX/MPR/1978, selanjutnya dipertegas lagi mengenai kedudukan
Pancasila sebagai dasar negara berdasarkan Tap. MPR No. XVII/MPR/1998 yang
kemudian dicabut dengan Tap. MPR RI No. II/MPR/2000.
Dalam Tap. MPR RI No. II/MPR/2000 Tentang Sumber Hukum disebutkan bahwa
Pancasila dan Batang Tubuh UUD 1945 (setelah diamandemen dibaca pasal-pasal)
menjadi Sumber Hukum Dasar Nasional, dan dengan ditetapkannya ketetapan ini
maka Pancasila tidak lagi sebagai Sumber dari segala sumber hukum melainkan
menjadi Sumber Hukum Dasar Nasional.
Fungsi Pancasila sebagai dasar negara dalam tinjauan sosiologis berarti sebagai
pengatur hidup kemasyarakatan, sedangkan tinjauan yang bersifat etis filosofis
berarti sebagai pengatur tingkah laku pribadi dan cara-cara mencari kebenaran.
2. Konstitusi
1. Pengertian Konstitusi
Konstitusi negara atau Undang-Undang Dasar adalah peraturan negara yang
memuat ketentuan-ketentuan pokok dan menjadi salah satu sumber dari peraturan
perundangan lainnya yang berada di bawahnya.
Istilah konstitusi sebenarnya telah dikenal sejak zaman Yunani kuno dengan
istilah politeia yang memiliki arti sama dengan konstitusi dan terdapat juga
istilah nomia yang diartikan sama dengan undang-undang. Kedua istilah ini
dikemukakan oleh Aristoteles.
Istilah Konstitusi berasal dari bahasa latin Constitutio atau Constituere, kemudian
berkembang di Prancis dengan istilah constituer, dalam bahasa Inggrisnya dengan
istilah constitution.
2. Macam-Macam Konstitusi
Menurut C. F. Strong membedakan konstitusi menjadi dua macam yaitu konstitusi
tertulis (bila dibuat oleh yang berwenang dalam bentuk naskah) dan konstitusi tidak
tertulis (tradisi).
3. Sifat dan Fungsi Konstitusi Negara
Sifat pokok konstitusi negara adalah fleksibel (luwes) dan juga rigid (kaku). Konstitusi
dikatakan fleksibel apabila konstitusi itu memungkinkan adanya perubahan sewaktu-
waktu sesuai dengan perkembangan masyarakat. Konstitusi dikatakan kaku apabila
konstitusi itu sulit diubah kapanpun kecuali melalui amandemen.
Fungsi pokok konstitusi negara adalah untuk membatasi kekuasaan pemerintahan
negara sedemikian rupa agar penyelenggaraan kekuasaan pemerintahan negara
tidak bersifat sewenang-wenang, sehingga hak-hak warga negara terlindungi atau
terjamin. Gagasan ini selanjutnya dinamakan konstitusionalisme.
4. Kedudukan Konstitusi
Undang-Undang Dasar memiliki kedudukan tertinggi dalam peraturan perundang-
undangan, karena setiap perundangan yang berada dibawahnya tidak boleh
bertentangan dengan peraturan perundangan yang ada di atasnya dan apabila ada
peraturan perundangan yang tidak sesuai dengan Undang-Undang Dasar harus
dicabut. Undang-Undang Dasar juga dipergunakan sebagai dasar dalam penyusunan
peraturan perundangan yang ada di bawahnya.
UUD yang memiliki kedudukan tertinggi sebagai fundamental law (hukum dasar).
Sebagai hukum dasar yang tertulis, konstitusi mengatur tiga masalah pokok:
1. Jaminan terhadap hak asasi manusia
2. Ditetapkan susunan ketatanegaraan yang bersifat mendasar
3. Adanya pembagian atau pembatasan tugas-tugas ketatanegaraan yang juga
bersifat mendasar
3. Hubungan Dasar Negara dengan Konstitusi
Hubungan atau keterkaitan dasar negara dengan konstitusi suatu negara nampak
pada gagasan dasar, cita-cita, dan tujuan negara yang tertuang dalam Pembukaan
atau Mukadimah Undang-Undang Dasar suatu negara. Dari dasar negara inilah
kehidupan negara yang dituangkan dalam bentuk peraturan perundang-undangan
diatur dan diwujudkan. Salah satu perwujudan dalam mengatur dan
menyelenggarakan kehidupan ketatanegaraan suatu negara adalah dalam bentuk
konstitusi atau Undang-Undang Dasar.
1. Dasar Negara dan Pembukaan UUD 1945
Hubungan dasar negara dengan Pembukaan UUD 1945 dapat digambarkan sebagai
berikut:
1. Falsafah dasar negara Pancasila yang abstrak tercermin dalam Pembukaan UUD
1945 yang merupakan uraian terperinci dari Proklamasi 17 Agustus 1945.
2. Pancasila yang dirumuskan dalam Pembukaan UUD 1945 merupakan suatu
kebulatan yang utuh dan tersusun secara teratur (sistematis) dan bertingkat
(hierarkis). Sila yang satu menjiwai dan meliputi sila yang lain secara bertingkat.
3. Jiwa Pancasila yang abstrak, setelah tercetus menjadi Proklamasi Kemerdekaan
RI 17 Agustus 1945 tercermin dalam pokok-pokok pikiran yang terkandung dalam
Pembukaan UUD 1945.
4. Kesatuan tafsir sila-sila Pancasila harus bersumber dan berdasarkan Pembukaan
dan pasal-pasal UUD 1945
2. Dasar Negara dan Pasal-Pasal UUD 1945
Sila-sila Pancasila dalam kaitannya dengan pasal-pasal UUD 1945 sebagai berikut:
1. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa berhubungan erat dengan pasal 29 (1,2) UUD 1945
2. Sila Kemanusiaan yang adil dan beradab berhubungan erat dengan pasal 27, 28, 28
a. A-28 J, 29, 30, 31, 32, 33, 34 UUD 1945
3. Sila Persatuan Indonesia berhubungan erat dengan pasal 1 (1), 32, 35, 36 UUD 1945
4. Sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan berhubungan erat dengan pasal 1 (2), 2, 3, 22 E, 28, 37 UUD 1945
5. Sila Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia berhubungan erat dengan pasal 23,
27 (2), 31, 33, 34 UUD 1945
I. Perkembangan Pendidikan Pendahuluan Bela Negara
Pendidikan. Di Indonesia pendidikan sudah berkembang sesuai dengan zaman.
Walaupun masih belum merata setidaknya pendidikan di Indonesia sudah bagus. Mari
kita Flshback ke Zaman dahulu saat pendidikan masih sangat sulit untuk didapatkan.
Pada akhir abad ke-19 sistem pendidikan yang berkembang di Indonesia semakin pesat
dan banyak, oleh beberapa kelompok berikut:
1. Kelompok keagamaan
Pendidikan Agama Islam melalui Pesantren
Pendidikan Agama yang lain sesuai penanaman agama masing-masing
2. Pemerintah kolonial Belanda
Sudah memiliki kurikulum yang jelas
Ditujukan untuk memenuhi tenaga kerja yang bisa baca tulis
Sejak dilaksanakannya Politik Etis, pemerintah Belanda mendirikan banyak
sekolah. Mulai dari sekolah yang setingkat SD sampai perguruan tinggi. Sedangkan,
yang dimaksud dengan pendidikan kolonial adalah pendidikan yang diorganisasikan
oleh pemerintah colonial belanda. Penyelenggaraan pendidikan itu dilaksanakan sejalan
dengan kepentingan pemerintah itu sendiri. Misalnya saja berupa kebutuhan akan
pegawai terdidik dan terampil, baik di kantor pemerintah atau perkebunan. Karena
kepentingan tersebut, pendidikan tidak merata untuk semua orang. Hanya beberapa
orang saja yang dapat menikmati pendidikan.
III. PENUTUP
A. KESIMPULAN
Secara umum penyusunan makalah Pengantar Pendidikan Kewarganegaraan adalah
mengajak kepada mahasiswa untuk memahami betapa pentingnya Pendidikan
Kewarganegaraan perlu dipelajari oleh setiap generasi bangsa indonesia.
Pendidikan Kewarganegaraan menjadi sumber nilai dan pedoman penyelenggaraan
program studi dalam mengantarkan mahasiswa untuk mengembangjkan kepribadian
menjadi warga negara Indonesia yang baik.
Selain itu dapat membantu mahasiswa selaku warga negara agar mampu
mewujudkan nilai-nilai dasar perjuangan bangsa Indonesia, kesadaran berbangsa dan
bernegara dalam menerapkan ilmunya secara bertanggung jawab terhadap kemanusiaan
yang adil dan beradab. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penyusunan makalah
ini adalah untuk membangkitkan kesadaran nasional dan membentuk kepribadian
mahasiswa agar memiliki :
1. Kemampuan berpikir,bersikap rasional dan dinamis, berpandangan luas sebagai
intelektual.
2. Memiliki wawasan kesadaran berbangsa dan bernegara untuk membela negara yang
dilandasi oleh rasa cinta tanah air.
3. Memiliki wawasan kebangsaan demi Ketahanan Nasional ( national resellience )
untuk kelangsungan hidup bangsa dan negara ( national survival ).
4. Memiliki pola pikir dan pola sikap yang komprehensif integral dalam memecahkan
masalah dan implementasi pembangunan nasional pada seluruh aspek kehidupan
nasional.
B. REFERENSI
a. BUKU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN, Buku Teks Mata Kuliah
Pendidikan Kewarganegaraan Pada Universitas Gunadarma, Jakarta 2007
b. BUKU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN UNTUK MAHASISWA,
BENNY KURNIAWAN, PENERBIT: JELAJAH NUSA

Contenu connexe

Tendances

Pengantar Pendidikan Kewarganegaraan
Pengantar Pendidikan KewarganegaraanPengantar Pendidikan Kewarganegaraan
Pengantar Pendidikan KewarganegaraanRilo Pambudi
 
wawasan kebangsaan
wawasan kebangsaanwawasan kebangsaan
wawasan kebangsaanWidiya Suci
 
Wawasan kebangsaan dlm nkri
Wawasan kebangsaan dlm nkriWawasan kebangsaan dlm nkri
Wawasan kebangsaan dlm nkrihadiarnowo
 
wawasan kebangsaan dalam kerangka NKRI
wawasan kebangsaan dalam kerangka NKRIwawasan kebangsaan dalam kerangka NKRI
wawasan kebangsaan dalam kerangka NKRIDeni Wahyu
 
PKn Bab 1 bangsa dan negara
PKn Bab 1 bangsa dan negaraPKn Bab 1 bangsa dan negara
PKn Bab 1 bangsa dan negaraAbyan Juang
 
Makalah bela nkri
Makalah bela nkriMakalah bela nkri
Makalah bela nkrikartoba
 
Hakikat negara kesatuan republik indonesia
Hakikat negara kesatuan republik indonesiaHakikat negara kesatuan republik indonesia
Hakikat negara kesatuan republik indonesiaBonadea Visakha
 
Konsep Masyarakat, Bangsa dan Negara
Konsep Masyarakat, Bangsa dan NegaraKonsep Masyarakat, Bangsa dan Negara
Konsep Masyarakat, Bangsa dan NegaraST_Nurlelasari
 
kewarga_negaraan
kewarga_negaraankewarga_negaraan
kewarga_negaraanfebastream
 
Dinamika Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara
Dinamika Kehidupan Berbangsa Dan BernegaraDinamika Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara
Dinamika Kehidupan Berbangsa Dan BernegaraAldi Aldinar
 
Wawasan Kebangsaan Kita Tidak Boleh Hanyut dalam Perubahan Dunia, Tanpa Wawas...
Wawasan Kebangsaan Kita Tidak Boleh Hanyut dalam Perubahan Dunia, Tanpa Wawas...Wawasan Kebangsaan Kita Tidak Boleh Hanyut dalam Perubahan Dunia, Tanpa Wawas...
Wawasan Kebangsaan Kita Tidak Boleh Hanyut dalam Perubahan Dunia, Tanpa Wawas...lunch lunch
 

Tendances (20)

Hakikat Bangsa dan Negara
Hakikat Bangsa dan NegaraHakikat Bangsa dan Negara
Hakikat Bangsa dan Negara
 
Makalah wawasan-kebangsaan
Makalah wawasan-kebangsaanMakalah wawasan-kebangsaan
Makalah wawasan-kebangsaan
 
BMP MKDU4111
BMP MKDU4111BMP MKDU4111
BMP MKDU4111
 
Pengantar Pendidikan Kewarganegaraan
Pengantar Pendidikan KewarganegaraanPengantar Pendidikan Kewarganegaraan
Pengantar Pendidikan Kewarganegaraan
 
Tugas kewarganegaraan
Tugas kewarganegaraanTugas kewarganegaraan
Tugas kewarganegaraan
 
10 wawasan-kebangsaan
10 wawasan-kebangsaan10 wawasan-kebangsaan
10 wawasan-kebangsaan
 
Wasbang nkri
Wasbang nkriWasbang nkri
Wasbang nkri
 
wawasan kebangsaan
wawasan kebangsaanwawasan kebangsaan
wawasan kebangsaan
 
Wawasan kebangsaan dlm nkri
Wawasan kebangsaan dlm nkriWawasan kebangsaan dlm nkri
Wawasan kebangsaan dlm nkri
 
wawasan kebangsaan dalam kerangka NKRI
wawasan kebangsaan dalam kerangka NKRIwawasan kebangsaan dalam kerangka NKRI
wawasan kebangsaan dalam kerangka NKRI
 
Bab i pengantar kwn
Bab i pengantar kwnBab i pengantar kwn
Bab i pengantar kwn
 
PKn Bab 1 bangsa dan negara
PKn Bab 1 bangsa dan negaraPKn Bab 1 bangsa dan negara
PKn Bab 1 bangsa dan negara
 
Makalah bela nkri
Makalah bela nkriMakalah bela nkri
Makalah bela nkri
 
Hakikat negara kesatuan republik indonesia
Hakikat negara kesatuan republik indonesiaHakikat negara kesatuan republik indonesia
Hakikat negara kesatuan republik indonesia
 
Pengantar Kewarganegaraan
Pengantar KewarganegaraanPengantar Kewarganegaraan
Pengantar Kewarganegaraan
 
Konsep Masyarakat, Bangsa dan Negara
Konsep Masyarakat, Bangsa dan NegaraKonsep Masyarakat, Bangsa dan Negara
Konsep Masyarakat, Bangsa dan Negara
 
kewarga_negaraan
kewarga_negaraankewarga_negaraan
kewarga_negaraan
 
Presentasi pkn
Presentasi pknPresentasi pkn
Presentasi pkn
 
Dinamika Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara
Dinamika Kehidupan Berbangsa Dan BernegaraDinamika Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara
Dinamika Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara
 
Wawasan Kebangsaan Kita Tidak Boleh Hanyut dalam Perubahan Dunia, Tanpa Wawas...
Wawasan Kebangsaan Kita Tidak Boleh Hanyut dalam Perubahan Dunia, Tanpa Wawas...Wawasan Kebangsaan Kita Tidak Boleh Hanyut dalam Perubahan Dunia, Tanpa Wawas...
Wawasan Kebangsaan Kita Tidak Boleh Hanyut dalam Perubahan Dunia, Tanpa Wawas...
 

En vedette

Fungsi Pancasila dalam kehidupan berbangsa Indonesia
Fungsi Pancasila dalam kehidupan berbangsa IndonesiaFungsi Pancasila dalam kehidupan berbangsa Indonesia
Fungsi Pancasila dalam kehidupan berbangsa Indonesiapjj_kemenkes
 
MENGURAIKAN KELEBIHAN DAN KELEMAHAN PELAKSANAAN SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA
MENGURAIKAN KELEBIHAN DAN KELEMAHAN PELAKSANAAN SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIAMENGURAIKAN KELEBIHAN DAN KELEMAHAN PELAKSANAAN SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA
MENGURAIKAN KELEBIHAN DAN KELEMAHAN PELAKSANAAN SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIAJanuary YunGky
 
Pancasila sebagai ideologi terbuka
Pancasila sebagai ideologi terbukaPancasila sebagai ideologi terbuka
Pancasila sebagai ideologi terbukaFarid Rohman
 
Faktor Penyebab Pelanggaran HAM (PPKn)
Faktor Penyebab Pelanggaran HAM (PPKn)Faktor Penyebab Pelanggaran HAM (PPKn)
Faktor Penyebab Pelanggaran HAM (PPKn)Syifa Arsyana
 
Hubungan dasar negara dengan konstitusi p kn
Hubungan dasar negara dengan konstitusi   p knHubungan dasar negara dengan konstitusi   p kn
Hubungan dasar negara dengan konstitusi p knvyahadi
 
Presentasi pancasila ( hak asasi manusia )
Presentasi pancasila ( hak asasi manusia )Presentasi pancasila ( hak asasi manusia )
Presentasi pancasila ( hak asasi manusia )Agus Santoso
 
Peranan pers dalam masyarakat demokrasi
Peranan pers dalam masyarakat demokrasiPeranan pers dalam masyarakat demokrasi
Peranan pers dalam masyarakat demokrasiDita Fadhila
 
Power point konstitusi
Power point  konstitusiPower point  konstitusi
Power point konstitusibyunbella
 
Negara Kesatuan Republik Indonesia
Negara Kesatuan Republik IndonesiaNegara Kesatuan Republik Indonesia
Negara Kesatuan Republik IndonesiaNita Kurniasih
 

En vedette (11)

Fungsi Pancasila dalam kehidupan berbangsa Indonesia
Fungsi Pancasila dalam kehidupan berbangsa IndonesiaFungsi Pancasila dalam kehidupan berbangsa Indonesia
Fungsi Pancasila dalam kehidupan berbangsa Indonesia
 
MENGURAIKAN KELEBIHAN DAN KELEMAHAN PELAKSANAAN SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA
MENGURAIKAN KELEBIHAN DAN KELEMAHAN PELAKSANAAN SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIAMENGURAIKAN KELEBIHAN DAN KELEMAHAN PELAKSANAAN SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA
MENGURAIKAN KELEBIHAN DAN KELEMAHAN PELAKSANAAN SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA
 
Pancasila sebagai ideologi terbuka
Pancasila sebagai ideologi terbukaPancasila sebagai ideologi terbuka
Pancasila sebagai ideologi terbuka
 
Faktor Penyebab Pelanggaran HAM (PPKn)
Faktor Penyebab Pelanggaran HAM (PPKn)Faktor Penyebab Pelanggaran HAM (PPKn)
Faktor Penyebab Pelanggaran HAM (PPKn)
 
Upaya Penegakan HAM
Upaya Penegakan HAMUpaya Penegakan HAM
Upaya Penegakan HAM
 
Presentation11
Presentation11Presentation11
Presentation11
 
Hubungan dasar negara dengan konstitusi p kn
Hubungan dasar negara dengan konstitusi   p knHubungan dasar negara dengan konstitusi   p kn
Hubungan dasar negara dengan konstitusi p kn
 
Presentasi pancasila ( hak asasi manusia )
Presentasi pancasila ( hak asasi manusia )Presentasi pancasila ( hak asasi manusia )
Presentasi pancasila ( hak asasi manusia )
 
Peranan pers dalam masyarakat demokrasi
Peranan pers dalam masyarakat demokrasiPeranan pers dalam masyarakat demokrasi
Peranan pers dalam masyarakat demokrasi
 
Power point konstitusi
Power point  konstitusiPower point  konstitusi
Power point konstitusi
 
Negara Kesatuan Republik Indonesia
Negara Kesatuan Republik IndonesiaNegara Kesatuan Republik Indonesia
Negara Kesatuan Republik Indonesia
 

Similaire à Bab 1 pkn

Pengantar Pendidikan Kewarganegaraan
Pengantar Pendidikan KewarganegaraanPengantar Pendidikan Kewarganegaraan
Pengantar Pendidikan KewarganegaraanGunadarma University
 
Tugas softskill STEFANIE
Tugas softskill STEFANIETugas softskill STEFANIE
Tugas softskill STEFANIEvannystefanie
 
Bab i materi pengantar pendidikan kewarganegaraan
Bab i  materi pengantar pendidikan kewarganegaraanBab i  materi pengantar pendidikan kewarganegaraan
Bab i materi pengantar pendidikan kewarganegaraanArdhiYahya1
 
Pengantar pendidikan kewarganegaraan
Pengantar pendidikan kewarganegaraanPengantar pendidikan kewarganegaraan
Pengantar pendidikan kewarganegaraanNayaka Dika
 
Pengantar pendidikan kewarganegaraan
Pengantar pendidikan kewarganegaraanPengantar pendidikan kewarganegaraan
Pengantar pendidikan kewarganegaraancoflad
 
Pengantar Pendidikan Kewarganegaraan
Pengantar Pendidikan KewarganegaraanPengantar Pendidikan Kewarganegaraan
Pengantar Pendidikan Kewarganegaraannuralfiyani24
 
Pendidikan kewarganegaraan
Pendidikan kewarganegaraanPendidikan kewarganegaraan
Pendidikan kewarganegaraanDame jr
 
BANGSA DAN NEGARA SERTA BELA NEGARA
BANGSA DAN NEGARA SERTA BELA NEGARABANGSA DAN NEGARA SERTA BELA NEGARA
BANGSA DAN NEGARA SERTA BELA NEGARARifin Sugiarto
 
P kn kelas e kelompok 3 hak dan kewajiban warga negara 90
P kn kelas e kelompok 3 hak dan kewajiban warga negara   90P kn kelas e kelompok 3 hak dan kewajiban warga negara   90
P kn kelas e kelompok 3 hak dan kewajiban warga negara 90Ibnu Khoiry
 
Pengantar pendidikan kewarganegaraan
Pengantar  pendidikan kewarganegaraanPengantar  pendidikan kewarganegaraan
Pengantar pendidikan kewarganegaraanbayuandella
 
Bab 1 pengantar pendidikan kewarganegaraan
Bab 1 pengantar pendidikan kewarganegaraanBab 1 pengantar pendidikan kewarganegaraan
Bab 1 pengantar pendidikan kewarganegaraanArini Nurmala Sari
 
Pengantar pendidikan kewarganegaraan
Pengantar pendidikan kewarganegaraanPengantar pendidikan kewarganegaraan
Pengantar pendidikan kewarganegaraanAtikadewilestari
 
Pengantar pendidikan kewarganegaraan
Pengantar pendidikan kewarganegaraanPengantar pendidikan kewarganegaraan
Pengantar pendidikan kewarganegaraandianrafika
 
PPT MENGENAL IDENTITAS NASIONAL.pptx
PPT MENGENAL IDENTITAS NASIONAL.pptxPPT MENGENAL IDENTITAS NASIONAL.pptx
PPT MENGENAL IDENTITAS NASIONAL.pptxfotocopy6
 
Hak kewajiban serta tanggung jawab warga negara dan perananya
Hak kewajiban serta tanggung jawab warga negara dan perananyaHak kewajiban serta tanggung jawab warga negara dan perananya
Hak kewajiban serta tanggung jawab warga negara dan perananyaRezy Marsellina
 
Pengantar pendidikan kewarganegaraan
Pengantar pendidikan kewarganegaraanPengantar pendidikan kewarganegaraan
Pengantar pendidikan kewarganegaraanAl Farhan
 

Similaire à Bab 1 pkn (20)

Pengantar Pendidikan Kewarganegaraan
Pengantar Pendidikan KewarganegaraanPengantar Pendidikan Kewarganegaraan
Pengantar Pendidikan Kewarganegaraan
 
Tugas softskill STEFANIE
Tugas softskill STEFANIETugas softskill STEFANIE
Tugas softskill STEFANIE
 
Bab i materi pengantar pendidikan kewarganegaraan
Bab i  materi pengantar pendidikan kewarganegaraanBab i  materi pengantar pendidikan kewarganegaraan
Bab i materi pengantar pendidikan kewarganegaraan
 
Pengantar pendidikan kewarganegaraan
Pengantar pendidikan kewarganegaraanPengantar pendidikan kewarganegaraan
Pengantar pendidikan kewarganegaraan
 
Pengantar pendidikan kewarganegaraan
Pengantar pendidikan kewarganegaraanPengantar pendidikan kewarganegaraan
Pengantar pendidikan kewarganegaraan
 
Pengantar Pendidikan Kewarganegaraan
Pengantar Pendidikan KewarganegaraanPengantar Pendidikan Kewarganegaraan
Pengantar Pendidikan Kewarganegaraan
 
Softskill2
Softskill2Softskill2
Softskill2
 
Pendidikan kewarganegaraan
Pendidikan kewarganegaraanPendidikan kewarganegaraan
Pendidikan kewarganegaraan
 
BANGSA DAN NEGARA SERTA BELA NEGARA
BANGSA DAN NEGARA SERTA BELA NEGARABANGSA DAN NEGARA SERTA BELA NEGARA
BANGSA DAN NEGARA SERTA BELA NEGARA
 
P kn kelas e kelompok 3 hak dan kewajiban warga negara 90
P kn kelas e kelompok 3 hak dan kewajiban warga negara   90P kn kelas e kelompok 3 hak dan kewajiban warga negara   90
P kn kelas e kelompok 3 hak dan kewajiban warga negara 90
 
Bab 1 softskill
Bab 1 softskillBab 1 softskill
Bab 1 softskill
 
Pengantar pendidikan kewarganegaraan
Pengantar  pendidikan kewarganegaraanPengantar  pendidikan kewarganegaraan
Pengantar pendidikan kewarganegaraan
 
Bab 1 pengantar pendidikan kewarganegaraan
Bab 1 pengantar pendidikan kewarganegaraanBab 1 pengantar pendidikan kewarganegaraan
Bab 1 pengantar pendidikan kewarganegaraan
 
Pengantar pendidikan kewarganegaraan
Pengantar pendidikan kewarganegaraanPengantar pendidikan kewarganegaraan
Pengantar pendidikan kewarganegaraan
 
Pengantar pendidikan kewarganegaraan
Pengantar pendidikan kewarganegaraanPengantar pendidikan kewarganegaraan
Pengantar pendidikan kewarganegaraan
 
Kel 1234.docx
Kel 1234.docxKel 1234.docx
Kel 1234.docx
 
Kewarganegaraan FK
Kewarganegaraan FK Kewarganegaraan FK
Kewarganegaraan FK
 
PPT MENGENAL IDENTITAS NASIONAL.pptx
PPT MENGENAL IDENTITAS NASIONAL.pptxPPT MENGENAL IDENTITAS NASIONAL.pptx
PPT MENGENAL IDENTITAS NASIONAL.pptx
 
Hak kewajiban serta tanggung jawab warga negara dan perananya
Hak kewajiban serta tanggung jawab warga negara dan perananyaHak kewajiban serta tanggung jawab warga negara dan perananya
Hak kewajiban serta tanggung jawab warga negara dan perananya
 
Pengantar pendidikan kewarganegaraan
Pengantar pendidikan kewarganegaraanPengantar pendidikan kewarganegaraan
Pengantar pendidikan kewarganegaraan
 

Dernier

PPT Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bangunan Pengaman Pantai.pptx
PPT Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bangunan Pengaman Pantai.pptxPPT Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bangunan Pengaman Pantai.pptx
PPT Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bangunan Pengaman Pantai.pptxdavidsagita2
 
Modul-5-Pdgk-4101 jhfgfgfgfkelompok 3.pptx
Modul-5-Pdgk-4101 jhfgfgfgfkelompok 3.pptxModul-5-Pdgk-4101 jhfgfgfgfkelompok 3.pptx
Modul-5-Pdgk-4101 jhfgfgfgfkelompok 3.pptxahmadirhamni
 
strategi pemasaran Kewirausahaan-Pertemuan-5.ppt
strategi pemasaran Kewirausahaan-Pertemuan-5.pptstrategi pemasaran Kewirausahaan-Pertemuan-5.ppt
strategi pemasaran Kewirausahaan-Pertemuan-5.pptareeistyk
 
UNIKBET : Link Slot Gacor Pragmatic Play Yang Bisa Pakai Doku Banyak Bonus
UNIKBET : Link Slot Gacor Pragmatic Play Yang Bisa Pakai Doku Banyak BonusUNIKBET : Link Slot Gacor Pragmatic Play Yang Bisa Pakai Doku Banyak Bonus
UNIKBET : Link Slot Gacor Pragmatic Play Yang Bisa Pakai Doku Banyak Bonusunikbetslotbankmaybank
 
DOWNLOAD MODUL PELATIHAN stunting & KPM.pptx
DOWNLOAD MODUL PELATIHAN stunting & KPM.pptxDOWNLOAD MODUL PELATIHAN stunting & KPM.pptx
DOWNLOAD MODUL PELATIHAN stunting & KPM.pptxZainalArifin848408
 
In Kuwait City ((+918761049707)) Get Cytotec in Salmiyah Mifepristone
In Kuwait City ((+918761049707)) Get Cytotec in Salmiyah MifepristoneIn Kuwait City ((+918761049707)) Get Cytotec in Salmiyah Mifepristone
In Kuwait City ((+918761049707)) Get Cytotec in Salmiyah Mifepristonejaanualu31
 

Dernier (9)

PPT Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bangunan Pengaman Pantai.pptx
PPT Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bangunan Pengaman Pantai.pptxPPT Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bangunan Pengaman Pantai.pptx
PPT Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bangunan Pengaman Pantai.pptx
 
Modul-5-Pdgk-4101 jhfgfgfgfkelompok 3.pptx
Modul-5-Pdgk-4101 jhfgfgfgfkelompok 3.pptxModul-5-Pdgk-4101 jhfgfgfgfkelompok 3.pptx
Modul-5-Pdgk-4101 jhfgfgfgfkelompok 3.pptx
 
Obat Aborsi Surabaya WA 082223109953 Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di Surabaya
Obat Aborsi Surabaya WA 082223109953 Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di SurabayaObat Aborsi Surabaya WA 082223109953 Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di Surabaya
Obat Aborsi Surabaya WA 082223109953 Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di Surabaya
 
strategi pemasaran Kewirausahaan-Pertemuan-5.ppt
strategi pemasaran Kewirausahaan-Pertemuan-5.pptstrategi pemasaran Kewirausahaan-Pertemuan-5.ppt
strategi pemasaran Kewirausahaan-Pertemuan-5.ppt
 
Cytotec Abortion pills : Online shop [ +966543202731) At best price riyadh Sa...
Cytotec Abortion pills : Online shop [ +966543202731) At best price riyadh Sa...Cytotec Abortion pills : Online shop [ +966543202731) At best price riyadh Sa...
Cytotec Abortion pills : Online shop [ +966543202731) At best price riyadh Sa...
 
UNIKBET : Link Slot Gacor Pragmatic Play Yang Bisa Pakai Doku Banyak Bonus
UNIKBET : Link Slot Gacor Pragmatic Play Yang Bisa Pakai Doku Banyak BonusUNIKBET : Link Slot Gacor Pragmatic Play Yang Bisa Pakai Doku Banyak Bonus
UNIKBET : Link Slot Gacor Pragmatic Play Yang Bisa Pakai Doku Banyak Bonus
 
DOWNLOAD MODUL PELATIHAN stunting & KPM.pptx
DOWNLOAD MODUL PELATIHAN stunting & KPM.pptxDOWNLOAD MODUL PELATIHAN stunting & KPM.pptx
DOWNLOAD MODUL PELATIHAN stunting & KPM.pptx
 
In Kuwait City ((+918761049707)) Get Cytotec in Salmiyah Mifepristone
In Kuwait City ((+918761049707)) Get Cytotec in Salmiyah MifepristoneIn Kuwait City ((+918761049707)) Get Cytotec in Salmiyah Mifepristone
In Kuwait City ((+918761049707)) Get Cytotec in Salmiyah Mifepristone
 
💊💊 OBAT PENGGUGUR KANDUNGAN BANDUNG 082223109953 ATAU CARA GUGURKAN JANIN KLI...
💊💊 OBAT PENGGUGUR KANDUNGAN BANDUNG 082223109953 ATAU CARA GUGURKAN JANIN KLI...💊💊 OBAT PENGGUGUR KANDUNGAN BANDUNG 082223109953 ATAU CARA GUGURKAN JANIN KLI...
💊💊 OBAT PENGGUGUR KANDUNGAN BANDUNG 082223109953 ATAU CARA GUGURKAN JANIN KLI...
 

Bab 1 pkn

  • 1. BAB I PENGANTAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN I. Latar Belakang Pendidikan Kewarganegaraan Kita sebagai warga indonesia harus menyadari betapa pentingnnya mempelajari pendidikan kewarganegaraan, karena melalui pendidikan kewarganegaraan ini kita dapat menyadari semangat perjuangan bangsa yang telah memerdekakaan bangsa Indonesia ini sampai titik pendarahan. Selain itu juga kita dapat mengatasi masalah-masalah yang dihadapi oleh bangsa ini dan akan menimbulkan cinta tanah air, persatuan dan kesatuan demi tetap utuhnya NKRI. Mempelajari Pendidikan Kewarganegaraan tidak sampai di waktu sekolah saja, tetapi di perguruan tinggi pun kita mempelajari pendidikan kewarganegaraan kembali. Maka saat ini pendidikan kewarganegaraan menjadi pelajaran yang bermuatan softskill, maka dari itu kita harus mengutamakan persatuan dan kesatuan dan mampu berintelektual dalam bidang politik,hukum dan kemasyarakatan. Mempelajari pendidikan kewarganegaraan juga terdapat di dalam pasal 39 ayat 2 yaitu bahwa di setiap Jenis,jalur dan jenjang pendidikan wajib memuat pendidikan kewarganegaraan agar kita dapat memahami hak dan kewajiban seorang warga Negara. Begitu banyak manfaat yang bisa kita pelajari dari pendidikan kewarganegaraan ini,seperti kita dapat belajar etika,moral,norma dan masih banyak lagi yang bisa dapat dari pelajaran ini. Banyak masyarakat yang tidak memahami pentingnya mempelajari pendidikan kewarganegaraan, contohnya yaitu mahasiswa yang bentrok dan tawuran sesama mahasiswa, demonstrasi yang melanggar hukum, maka dari kejadian itu sudah jelas bahwa mereka menyalahgunakan dan tidak memahami dari pelajaran pendidikan kewarganegaraan ini. Maka dari itu pendidikan kewarganegaraan harus di mulai dari usia dini, supaya kita dapat memahami pentingnya keadaan lingkungan di sekitar kita.
  • 2. II. PEMBAHASAN A. Kompetensi Yang di Harapkan • Kompetensi diartikan sebagai seperangkat tindakan cerdas, penuh rasa tanggung jawab yang harus dimiliki oleh seseorang afar ia mampu melaksanakan tugas-tugas dalam bidang pekerjaan tertentu. • Kompetensi lulusan Pendidikan Kewarganegaraan adalah seperangkat tindakan cerdas, penuh rasa tanggung jawab dari seorang warga negara dalam hubungan dengan negara, dan memecahkan berbagai masalah hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara dengan menerapkan konsepsi flasasah bangsa, wawasan Nusantara, dan Ketahanan Nasional. • Sifat cerdas yang dimaksud tersebut tampak pada kemahiran, ketepatan, dan keberhasilan bertindak, sedangkan sifat bertanggung jawab tampak pada kebenaran tindakan, ditilik dari nilai ilmu pengetahuan dan teknologi, etika maupun kepatutan ajaran agama dan budaya. • Pendidikan Kewarganegaraan yang berhasil akan menumbuhkan sikap mental yang cerdas, penuh rasa tanggung jawab dari peserta didik. Sikap ini disertai dengan perilaku yang : 1.) Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. 2.) Berbudi pekerti luhur, berdisiplin dalam bermsyarakat, berbangsa, dan bernegara. 3.) Rasional, dinamis, dan sadar akan hak dan kewajiban sebagai warga negara. 4.) Besifat profesional, yang dijiwai oleh kesadaran bela negara. 5.) Aktif memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta seni untuk kepentingan kemanusiaan, bangsa, dan negara.
  • 3. B. Pengertian dan Pemahaman Tentang Bangsa dan Negara • Pengertian Bangsa Bangsa adalah kumpulan manusia yang biasanya terikat karena kesatuan bahasa dan wilayah tertentu di muka bumi (Kamus besar bahasa indonesia edisi kedua, Depdikbud, halaman 89). Dengan demikian, bangsa indonesia adalah sekelompok manusia yang mempunyai kepentingan yang sama dan menyatakan dirinya sebagai satu bangsa serta berproses di dalam satu wilayah nusantara atau Indonesia atau sekumpulan manusia yang memberntuk kesatuan berlandaskan kesamaan identitas dan cita-cita serta persamaan nasib dalam sejarah Indonesia. Sedangkan pengertian bangsa menurut para ahli adalah : 1. Menurut Rawink, bangsa adalah sekumpulan manusia yang bersatu pada satu wilayah dan memunyai keterikatan dengan wilayah tersebut. Dengan batas teritori tertentu dan terletak dalam geografis tertentu. 2. Menurut Otto Bauer bangsa adalah kelompok manusia yang mempunyai kesamaan karakteristik (nasib). 3. Ki Bagoes Hadikoesoemo lebih menekankan pengertian bangsa pada persatuan antara orang dan tempat. 4. Menurut Jalobsen dan Libman, bangsa adalah suatu kesatuan budaya (cultural unity) dan kesatuan (Politic unity). 5. Menurut Hans Kohn, pengertian bangsa adalah buah hasil tenaga hidup manusia dalam sejarah. 6. Menurut F. Ratzel, bangsa terbentuk karena adanya hasrat bersatu. Hasrat itu timbul karena adanya rasa kesatuan antara manusia dan tempat tinggal (geolitik) 7. Menurut Ernest Renan, bangsa terbentuk karena adanya keinginan untuk hidup bersama (Sejarah & cita-cita). Pengertian Bangsa Menurut Para Ahli
  • 4. 8. Menurut Guibernau, bangsa adalah negara kebangsaan memiliki unsur-unsur penting pengikat, yaitu: psikologi (sekelompok manusia yang memiliki kesadaran bersama untuk membentuk satu kesatuan masyarakat – adanya kehendak untuk hidup bersama), kebudayaan (merasa menjadi satu bagian dari suatu kebudayaan bersama), teritorial (batas wilayah atau tanah air), sejarah dan masa depan (merasa memiliki sejarah dan perjuangan masa depan yang sama), dan politik (memiliki hak untuk menjalankan pemerintahan sendiri). 9. Rudolf Kjellen membuat suatu analogi/membandingkan bangsa dengan suatu organisme biotis dan menyamakan jiwa bangsa dengan nafsu hidup dari organisme termaksud. Suatu bangsa mempunyai dorongan kehendak untuk hidup, mempertahankan dirinya dan kehendak untuk berkuasa. 10. Benedict Anderson mengatakan bahwa bangsa lebih mengacu kepada pemahaman atas suatu masyarakat yang mempunyai akar sejarah yang sama dimana praxis pengalaman atas penjajahan begitu kental dirasakan oleh masyarakat terjajah dan semakin lama akan semakin mengkristalkan pengalaman atas rasa solidaritas kebersamaan yang tinggi diantara mereka. • Pengertian Negara Negara adalah suatu organisasi yang di dalamnya terdapat rakyat, wilayah yang permanen, dan pemerintahan yang sah. Dalam arti luas negara merupakan sosial (masyarakat) yang diatur secara konstitusional (berdasarkan undang – undang) untuk mewujudkan kepentingan bersama. Indonesia adalah sebuah negara yang wilayahnya terbentang dari Sabang sampai Merauke dengan luas wilayah kurang lebih km2, terdiri dari ribuan pulau besar dan kecil (sehingga disebut negara kepulauan) dan UUD’45 sebagai konstitusinya. Banyak pakar yang memberikan pandangan berbeda-beda tergantung sudut pandangnya, antara lain: • 1. Roger H Soltau “Negara adalah alat (agency) atau wewenang (Autority) yang mengatur dan mengendalikan persoalan bersama atas nama masyarakat”.
  • 5. • H.J. Laski “Negara adalah suatu masyarakat yang diintegrasikan karenamempunyai wewenang yang bersifat memaksa dan secara sah lebihagung dari pada individu atau kelompok yang merupakan bagiandari masyarakat itu". • Max Weber “Negara adalah suatu masyarakat yang mempunyai monopoli dalammenggunakan’kekerasan fisik secara sah dalam suatu wilayah”. • Goege Jelinek “Negara adalah organisasi kekuasaan dan sekelompok manusia yangtelah berkediaman di wilayah tertentu”. • Robert Mac Iver “Negara adalah asosiasi yang menyelenggarakan penertiban terhadap suatu masyarakat dalam suatu wilayah berdasarkan sistem hukum yang diselenggarakan oleh suatu pemerintahan, oleh karenanya diberikan kekuasaan memaksa”. • J. H. A Logeman “Negara adalah organisasi kemasyarakatan yang bertujuan mengatur dan menyelenggarakan suatu masyarakat”. • Miriam Budihardjo “Negara adalah suatu daerah tenitorial yang rakyatnya diperintah oleh pejabat dan berhasil menuntut dari warganya ketaatan pada perundangan- undangan melalui penguasaan kontrol dan kekuasaan yang sah”. C. Negara Dan Warga Negara Dalam Sistem Kenegaraan Di Indonesia Kedudukan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Negara yang pada dasarnya mensyaratkan ada nya wialayah, pemerintahan, penduduk sebagai warga negara, dan pengakuan dari negara-negara lain sudah dipenuhi oleh Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). NKRI adalah negara kedaulatan yang mendapatkan pengakuan dariu dunia internasional dan menjadi anggota PBB. NKRI mempunyai kedudukan dan kewajiban yang sama dengan negara-negara lain di dunia, yaitu ikut serta memelihara dan menjaga perdamaian dunia karena kehidupan di NKRI tidak dapat terlepas dari pengaruh kehidupan dunia internasional (global). NKRI didirikan berdasarkan UUD 1945 yang mengatur tentang kewajiban negara terhadap warganya dan hak
  • 6. sertanegaraan. Kewajiban negara terhadap warganya pada dasarnya adalah memberikan kesejahteraan hidup dan keamaan lahir batin sesuai dengan sistem demokrasi yang dianutnya. Negara juga wajib melindungi hak asasi warganya sebagai manusia secara individual (HAM) berdasarkan ketentuan internasional, yang di batasi oleh ketentuan agama, etika moral, dan budaya yang berlaku di negara Indonesia dan oleh sistem kenegaraan yang digunakan. D. Pemahaman Tentang Demokrasi 1. Pengertian Demokrasi Secara etimologis, demokrasi berasal bahasa Yunani, yaitu demos yang berarti rakyat atau penduduk dan cratein yang berarti kekuasaan atau kedaulatan. Dengan demikian, secara bahasa demokrasi adalah keadaan negara di mana kedaulatan atau kekuasaan tertingginya berada di tangan rakyat. Konsep demokrasi diterima oleh hampir seluruh negara di dunia. Diterimanya konsep demokrasi disebabkan oleh keyakinan mereka bahwa konsep ini merupakan tata pemerintahan yang paling unggul dibandingkan dengan tata pemerintahan lainnya. Demokrasi telah ada sejak zaman Yunani Kuno. Presiden Amerika Serikat ke-16, Abraham Lincoln mengatakan demokrasi adalah government of the people, by the people and for the people. 2. Macam-Macam Demokrasi Menurut cara penyaluran kehendak rakyat, demokrasi dibedakan atas : • Demokrasi Langsung • Demokrasi Tidak Langsung Menurut dasar prinsip ideologi, demokrasi dibedakan atas : • Demokrasi Konstitusional (Demokrasi Liberal) • Demokrasi Rakyat (Demokrasi Proletar) Menurut dasar yang menjadi titik perhatian atau prioritasnya, demokrasi dibedakan atas : • Demokrasi Formal
  • 7. • Demokrasi Material • Demokrasi Campuran Menurut dasar wewenang dan hubungan antara alat kelengkapan negara, demokrasi dibedakan atas : • Demokrasi Sistem Parlementer • Demokrasi Sistem Presidensial 3. Prinsip-Prinsip Demokrasi yang Berlaku Universal Inu Kencana Syafiie merinci prinsip-prinsip demokrasi sebagai berikut, yaitu ; adanya pembagian kekuasaan, pemilihan umum yang bebas, manajemen yang terbuka, kebebasan individu, peradilan yang bebas, pengakuan hak minoritas, pemerintahan yang berdasarkan hukum, pers yang bebas, beberapa partai politik, konsensus, persetujuan, pemerintahan yang konstitusional, ketentuan tentang pendemokrasian, pengawasan terhadap administrasi negara, perlindungan hak asasi, pemerintah yang mayoritas, persaingan keahlian, adanya mekanisme politik, kebebasan kebijaksanaan negara, dan adanya pemerintah yang mengutamakan musyawarah. Prinsip-prinsip negara demokrasi yang telah disebutkan di atas kemudian dituangkan ke dalam konsep yang lebih praktis sehingga dapat diukur dan dicirikan. Ciri-ciri ini yang kemudian dijadikan parameter untuk mengukur tingkat pelaksanaan demokrasi yang berjalan di suatu negara. Parameter tersebut meliputi empat aspek.Pertama, masalah pembentukan negara. Proses pembentukan kekuasaan akan sangat menentukan bagaimana kualitas, watak, dan pola hubungan yang akan terbangun. Pemilihan umum dipercaya sebagai salah satu instrumen penting yang dapat mendukung proses pembentukan pemerintahan yang baik. Kedua, dasar kekuasaan negara. Masalah ini menyangkut konsep legitimasi kekuasaan serta pertanggungjawabannya langsung kepada rakyat. Ketiga, susunan kekuasaan negara. Kekuasaan negara hendaknya dijalankan secara distributif. Hal ini dilakukan untuk menghindari pemusatan kekuasaan dalam satu tangan..Keempat, masalah kontrol rakyat. Kontrol masyarakat
  • 8. dilakukan agar kebijakan yang diambil oleh pemerintah atau negara sesuai dengan keinginan rakyat.
  • 9. E. Prinsip Dasar Pemerintahan Republik Indonesia Prinsip Dasar Pemerintahan dan Sistem Pemerintahan Republik Indonesia Bagi bangsa Indonesia Pancasila sebagai landasan idiil memiliki arti sebagai pandangan hidup dan jiwa bangsa, kepribadian bangsa, tujuan dan cita-cita bangsa, cita-cita hukum bangsa dan negara, serta cita-cita moral bangsa Indonesia. Pancasila sebagai dasar negara mempunyai kedudukan yang pasti dalam menyelenggarakan pemerintahan negara Indonesia. Ada dua hal yang mendasar yang digariskan secara sistematis, yaitu Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum, dan tata urut peraturan perundangan Republik Indonesia adalah UUD 1945, Tap MPR, UU dan Perpu, PP, Keputusan presiden (Keppres), dan peraturan pelaksanaan lainnya. Beberapa prinsip dasar sistem pemerintahan Indonesia yang terdapat dalam UUD 1945 (setelah diamandemen) adalah : Indonesia adalah negara hukum, sistem konstitusi, kekuasaan negara yang tertinggi di tangan MPR, Presiden adalah penyelenggara pemerintahan negara yang tertinggi di bawah majelis, presiden tidak bertanggungjawab kepada DPR, menteri negara adalah pembantu presiden, menteri negara tidak bertanggungjawab kepada DPR, dan kekuasaan kepala negara tidak tak terbatas. Sistem Pemerintahan Republik Indonesia dijelaskan Undang-Undang Dasar 1945, terdiri atas 7 kunci pokok, yaitu : 1) Indonesia adalah negara yang berdasarkan atas hukum Negara hukum Indonesia adalah negara hukum material, yaitu disamping memenuhi syarat sebagai negara hukum formal ditambah dengan pemerintah bertanggung jawan atas kesejahteraan rakyatnya. Adapun syarat negara hukum formal adalah : a. Adanya pemisahan kekuasaan (schending van machten) b. Pemerintah berdasarkan Undang-Undang c. Adanya pengakuan terhadap hak-hak asasi manusia d. Adanya peradilan tata usaha negara Negara Indonesia tidak menganut Pemisahan Kekuasaan, melainkan menganut Pembagian Kekuasaan yang membagi kekuasan menjadi 6, yaitu : a. Kekuasaan Konstitutif (MPR)
  • 10. b. Kekuasaan Legislatif (Presiden dan DPR) c. Kekuasaan Eksekutif (Presiden) d. Kekuasaan Konsultatif (DPA) e. Kekuasaan Yudikatif (MA) f. Kekuasaan Inspektif (BPK) Pemerintah Indonesia selalu melaksanakan tugasnya berdasarkan Undang-Undang sehingga tindakannya selalu berdasarkan hukum Sampai Era reformasi sebelum adanya amandemen 2) Sistem Konstitusional: Pemerintahan berdasarkan atas sistem konstitusional (hukum dasar), tidak bersifat absolutisme (kekusaan yang tidak terbatas). Sistem ini menegaskan bahwa cara pengendalian pemerintah dibatasi oleh ketentuan-ketentuan konstitusi. 3) Kekuasaan negara yang tertinggi ditangan MPR Menurut pasal 1 ayat (2) Undang- Undang Dasar –45 dinyatakan bahwa kedaulatan adalah ditangan rakyat dan dilakukan sepenuhnya oleh MPR. Dengan demikian MPR adalah mendatarisnya rakyat yang mempunyai kekuasaan tertinggi di Indonesia. Sesudah diadakan amandemen terhadap Undang-Undang Dasar 45 pasal 1 ayat (2) berbunyi : Kedaulatan berada ditangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-Undang Dasar. 4) Presiden ialah penyelenggara pemerintah negara tertinggi di bawah MPR. Menurut penjelasan UUD-45 dinyatakan bahwa dibawah majelis permusyawaratan rakyat Presiden ialah penyelenggara pemerintah tertinggi. Hal ini wajar karena Presiden adalah mandataris MPR. 5) Presiden tidak bertanggung jawab kepada DPR Dalam penjelasan UUD-45 dinyatakan bahwa disamping Presiden ialah Dewan Perwakilan Rakyat. Presiden harus bekerja sama dengan DPR dalam membuat Undang-Undang. Kedudukan Presiden adalah sejajar dengan DPR. Sesudah diadakan amandemen terhadap UUD-45 pembuat Undang-Undang bisa saja diusulkan oleh Presiden tetapi keputusan tetap di tangan DPR. 6) Menteri negara ialah pembantu Presiden, Menteri Negara tidak bertanggung jawab kepada DPR Dalam penjelasan UUD-45 dinyatakan bahwa Presiden mengangkat dan
  • 11. memberhentikan Menteri Negara, sehingga kedudukan Menteri Negara tergantung kepada Presiden dan bertanggung jawab kepada Presiden. 7) Kekuasaan Kepala Negara tidak tak terbatas Penjelasan UUD-45 menyatakan bahwa meskipun Kepala Negara tidak bertanggung jawab kepada DPR ia bukan diktator artinya kekuasaannya tidak tak terbatas. Ia harus tunduk kepada Undang-Undang Dasar, tap-tap MPR dan peraturan lain, serta dibatasi juga oleh Menteri Negara Kekuasaannya. Sehingga ia bukan dictator. Sesudah diadakan amandemen terhadap UUD-45 penjelasan UUD-45 dihapuskan. F. Pemahaman Tentang Hak Asasi Manusia Hak Asasi Manusia (HAM) adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Kuasa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum, Pemerintah dan setiap orang, demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia (Pasal 1 angka 1 UU No. 39 Tahun 1999 tentang HAM dan UU No. 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan HAM). Menurut pendapat Jan Materson (dari komisi HAM PBB), dalam Teaching Human Rights, United Nations sebagaimana dikutip Baharuddin Lopa menegaskan bahwa HAM adalah hak-hak yang melekat pada setiap manusia, yang tanpanya manusia mustahil dapat hidup sebagai manusia. John Locke menyatakan bahwa HAM adalah hak-hak yang diberikan langsung oleh Tuhan Yang Maha Pencipta sebagai hak yang kodrati. (Mansyur Effendi, 1994). • Dalam pasal 1 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang HAM disebutkan bahwa “Hak Asasi Manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakekat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah- Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah dan setiap orang, demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia”
  • 12. MACAM-MACAM DEFINISI HAM Definisi hak asasi manusia menurut para ahli, antara lain : 1. John Locke menyatakan macam-macam Hak Asasi Manusia yang pokok adalah: a. Hak hidup (the rights to life); b. Hak kemerdekaan (the rights of liberty); c. Hak milik (the rights to property). 2. Thomas Hobbes menyatakan bahwa satu-satunya Hak Asasi Manusia adalah hak hidup. 3. Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia tahun 1948 berisi 30 pasal memuat macam-macam HAM sebagai berikut: a. Hak atas kewarganegaraan (Pasal 15). b. Hak untuk menikah dan membentuk keluarga (Pasal 16). c. Hak atas kekayaan (Pasal 17). d. Hak kebebasan berkeyakinan agama (Pasal 18). e. Hak atas kebebasan mempunyai dan mengeluarkan pendapat (Pasal 19). f. Hak atas kebebasan berkumpul dan berserikat (Pasal 20). g. Hak ikut serta dalam pemerintahan (Pasal 21). h. Hak atas jaminan sosial (Pasal 22 dan Pasal 25). i. Hak atas bidang pekerjaan (Pasal 23 dan Pasal 24). j. Hak atas bidang pendidikan (Pasal 26). Landasan Hukum penegakkan HAM (instrumen penegakkan HAM): 1. Piagam PBB tentang HAM → Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (Universal Declaration of Human Rights) 2. 5 sila Pancasila 3. Pembukaan UUD 1945 (alinea 1, 2, 3, dan 4) 4. Peraturan pelaksanaan: UU No. 39 thn 1999, UU no. 26 thn 2000, UU No. 5 tahun 1998, Keppres RI No. 181, dll 5. UUD 1945:
  • 13. - pasal 27 ayat 2 → hak memperoleh pekerjaan yang layak - pasal 28 → hak untuk berserikat dan berkumpul (berorganisasi) - pasal 29 ayat 2 → hak beribadah menurut agama yang dianut - pasal 30 ayat 1 → hak dan kewajiban bela negara - pasal 31 → hak memperoleh pendidikan - pasal 32 → hak mengembangkan kebudayaan - pasal 33 ayat 1-3→ hak bidang ekonomi - pasal 34 ayat 1 → pemeliharaan fakir miskin dan anak-anak terlantar oleh negara Jenis/bidang HAM: 1. Hak asasi PRIBADI (personal right); Contoh: - Hak mengemukakan pendapat - Hak memeluk agama - Hak beribadah - Hak kebebasan berorganisasi/berserikat 2. Hak asasi EKONOMI (property right), Contoh: - Hak memiliki sesuatu - Hak membeli dan menjual - Hak mengadakn suatu perjanjian/kontrak - Hak memilih pekerjaan 3. Hak asasi untuk mendapatkan pengayoman dan perlakuan yang sama dalam keadilan HUKUM DAN PEMERINTAHAN (right of legal equality) Contoh: - Hak persamaan hukum - Hak asas praduga tak bersalah - Hak untuk diakui sebagai WNI - Hak ikut serta dalam pemerintahan - Hak untuk dipilih dan memilih dalam pemilu - Hak mendirikan partai politik 4. Hak asasi POLITIK (political right) - Hak untuk diakui sebagai WNI
  • 14. - Hak ikut serta dalam pemerintahan - Hak untuk dipilih dan memilih dalam pemilu - Hak mendirikan partai politik 5. Hak asasi SOSIAL DAN BUDAYA (social and cultural right) - Hak untuk memilih pendidikan - Hak mendapat pelayana kesehatan - Hak mengembangkan kebudayaan 6. Hak asasi untuk mendapat perlakuan tata cara peradilan dan perlindungan hukum (procedural right) - Hak mendapatkan perlakuan yang wajar dan adil dalam penggeledahan,penangkapan,peradilan dan pembelaan hukum LEMBAGA perlindungan dan penegakkan HAM: 1. Komnas (Komisi Nasional) HAM 2. Komda (Komisi Daerah) HAM 3. Kepolisian (POLRI) 4. Kejaksaan 5. Peradilan 6. Lembaga Permasyarakatan (LP) 7. Lembaga Bantuan Hukum – (LBH) 8. Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), contoh: KONTRAS (Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasn), ELSAM (Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat) 9. Komnas Perlindungan Anak 10. MPR/DPR Langkah PENEGAKKAN HAM di Indonesia: 1. Upaya pemerintah (dan lembaga terkait)
  • 15. 2. Upaya Komnas HAM 3. Partisipasi Masyarakat 4. Keterlibatan masyarakat internasional ALUR KERJA KOMNAS HAM: 1. Pengaduan diterima 2. Mencari penjelasan 3. Penilaian: – kasus HAM (dengan pembuktian, dst) G. Kerangka Dasar Kehidupan Nasional Meliputi Keterkaitan antara Falsafah Pancasila, UUD 1945, Wawasan Nusantara, dan Ketahanan Nasional Bangsa Indonesia dalam hidup bernegara telah memiliki suatu pandangan yang bersumber pada akar budaya dan nilai-nilai religiusnya yang terkristalisasi dalam Pancasila. Pancasila sebagai pandangan hidup bagi bangsa Indonesia merupakan asas pemersatu masyarakat Indonesia yang bhinneka. Sebagai intisari dari nilai budaya masyarakat Indonesia, maka Pancasila merupakan cita-cita moral bangsa yang memberikan pedoman dan kekuatan rohani oleh bangsa untuk berperilaku luhur dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia terkandung di dalamnya konsepsi dasar megenai kehidupan yang dicita-citakan, terkandung dasar pikiran terdalam dan gagasan mengenai wujud kehidupan yang dianggap baik. Pancasila tidak hanya sebagai pandangan hidup bangsa, tetapi juga sebagai dasar negara RI. Pancasila dalam kedudukan ini sering disebut sebagai Dasar Filsafat atau Dasar Falsafah Negara (Philosofiche Gronslag). Dalam pengertian ini Pancasila merupakan suatu dasar nilai serta norma untuk mengatur pemerintahan negara atau dengan kata lain Pancasila merupakan suatu dasar untuk mengatur penyelenggaraan negara.
  • 16. Konsekuensinya, seluruh pelaksanaan dan penyelenggaraan negara terutama segala peraturan perundang-undangan dijabarkan dari nilai-nilai Pancasila. Pancasila juga merupakan sumber dari segala sumber hukum, yaitu sumber kaidah hukum negara yang secara konstitusional mengatur negara RI beserta seluruh unsur-unsurnya yaitu rakyat, wilayah, serta pemerintahan negara. Dalam kedudukannya sebagai dasar negara, Pancasila mempunyai kekuatan mengikat secara hukum. Pancasila sebagai dasar filsafat negara RI secara resmi disahkan oleh PPKI pada sidang tanggal 18 Agustus 1945, tecantum dalam pembukaan UUD 1945 dan diundangkan dalam “Berita Republik Indonesia” tahun II no. 7 tanggal 15 Februari 1946. Penegasan sebagai dasar negara termuat dalam ketetapan MPR No. XVIII/MPR/1998. Pancasila juga merupakan ideologi bangsa dan negara Indonesia. Dalam kedudukan dan fungsi ini, pancasila pada hakikatnya bukan hanya merupakan suatu hasil pemikiran seseorang atau sekelompok orang sebagaimana ideologi-ideologi lain di dunia. Pancasila diangkat dari nila-nilai adat istiadat, kebudayaan, dan nilai religius yang terdapat pada padangan hidup masyarakat Indonesia. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa, sebagai dasar negara dan ideologi nasional secara konsepsional megandung nilai-nilai demokrasi, HAM, persatuan dan kesatuan dalam semangat kekeluargaan dan kebersamaan yang harmonis, serta ingin mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Perpaduan nilai-nilai tersebut mampu mewadahi kebhinnekhaan seluruh aspirasi bangsa Indonesia. Pancasila merupakan sumber motivasi bagi perjuangan seluruh bangsa Indonesia dalam tekadnya untuk secara berdaulat dan mandiri menata kehidupan di dalam negara kesatuan Republik Indonesia. Pancasila sebagai falsafah, ideologi bangsa, dan dasar negara mempunyai kekuatan hukum yang mengikat bagi setiap warga negara Indonesia, para penyelenggara, lembaga kenegaraan dan lembaga kemasyarakatan. b. UUD 1945 sebagai Landasan Konstitusional
  • 17. UUD 1945 adalah hukum dasar yang tertulis. Sebagai hukum, maka UUD 1945 bersifat mengikat bagi pemerintah, lembaga negara, lembaga masyarakat, setiap warga negara Indonesia di mana saja dan setiap penduduk yang berada di wilayah negara Indonesia. Sebagai hukum, UUD 1945 berisi norma-norma, aturan-aturan atau ketentuan-ketentuan yang harus dilaksanakan dan ditaati. Undang Undang Dasar bukanlah hukum biasa. Setiap produk hukum seperti undang- undang, peraturan atau keputusan pemerintah, dan juga setiap tindakan kebijakan pemerintah haruslah berdasarkan dan bersumberkan pada peraturan yang lebih tinggi yang pada akhirnya dipertanggungjawabkan pada ketentuan-ketentuan UUD 1945. Dalam kedudukan yang demikian, UUD 1945 dalam kerangka tata urutan atau tata tingkatan norma hukum yang berlaku, merupakan hukum yang menempati kedudukan tertinggi. UUD 1945 dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu (1) Pembukaan UUD 1945 (2) Pasal-pasal UUD 1945. 1. Pembukaan UUD 1945 Pembukaan UUD 1945 yang terdiri dari empat alenia, pada alenia terakhir memuat dasar negara Pancasila. Pembukaan UUD 1945 mengandung pokok-pokok pikiran yang diciptakan dan dijelmakan dalam UUD yaitu dalam pasal-pasalnya. Ada empat pokok pikiran yang sifat dan maknanya sangat dalam, yaitu : a. Negara Persatuan b. Negara hendak mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat c. Negara berkedaulatan rakyat, berdasar atas kerakyatan dan permusyawaratan / perwakilan.
  • 18. d. Negara berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradap. Pembukaan UUD 1945 mempunyai kedudukan sebagai pokok kaidah fundamental negara RI. Terbawa oleh kedudukan nya sebagai pokok kaidah fundamental, pembukaan mengandung pokok-pokok pikiran yang oleh UUD harus diciptakan / dituangkan dalam pasal-pasalnya. Dalam kedudukannya sebagai pokok kaidah fundamental negara RI, maka pembukaan UUD 1945 bersifat tetap artinya tidak dapat diubah, apalagi diganti oleh siapapun termasuk Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR). Pancasila sebagai substansi esensial pembukaan UUD 194 adalah sumber dari hukum RI. Oleh karena itu, yang penting bagi bangsa Indonesia bahwa dalam mewujudkan cita-cita / tujuan harus sesuai dengan Pancasila, artinya cara dan hasilnya tidak boleh bertentangan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila, sedangkan cita-cita / tujuan bangsa Indonesia tertuang di dalam Pembukaan UUD 1945. Karena Pancasila dan Pembukaan mempunyai hubungan yang erat, maka harus dilaksanakan secara selaras, serasi, dan seimbang. 2. Pasal-pasal UUD 1945 UUD 1945 terdiri dari 20 bab, 73 pasal, 3 pasal aturan peralihan dan 2 pasal aturan tambahan. Pasal-pasal UUD 1945 mengandung semangat dan merupakan perwujudan dari pokok-pokok pikiran yang terkandung dalam Pembukaan, juga merupakan rangkaian kesatuan pasal-pasal yang bulat dan terpadu. Pasal-pasal UUD 145 berisi materi dasar yang terbagi dalam 2 bagian, yaitu : 1. Pasal-pasal yang berisi materi pengaturan sistem pemerintahan negara, didalamnya termasuk pengaturan tentang kedudukan tugas, wewenang dan saling hubungan antara kelembagaan negara. 2. Pasal-pasal yang berisi materi hubungan negara dengan warga negara dan penduduknya, mengatur berbagai kehidupan politik, ekonomi, sosial budaya, hankam,
  • 19. dan lain-lain, ke arah mana negara bangsa / rakyat Indonesia akan bergerak mencapai cita-cita / tujuan nasionalnya. H. Landasan Hubungan UUD 1945 dan Negara Kesatuan Republik Indonesia 1. Dasar Negara 1. Pengertian Dasar Negara Dasar negara berasal dari kata dasar dan negara. Arti kata dasar adalah landasan atau foundamental. Arti kata negara adalah suatu organisasi kekuasaan yang didalamnya harus ada rakyat, wilayah, dan pemerintahan yang berdaulat. Arti kata dasar negara bagi bangsa Indonesia adalah Pancasila seperti yang terdapat dalam Pembukaan UUD 1945. 2. Fungsi dan Kedudukan Dasar Negara Dalam tinjauan yuridis konstitusional, Pancasila sebagai dasar negara mempunyai kedudukan sebagai norma obyektif dan norma tertinggi di dalam negara serta sebagai sumber dari segala sumber hukum dan sumber tertib hukum negara RI hal ini sesuai dengan Tap MPRS No. XX/MPRS/1966 jo Tap MPR No. V/MPR/1973 jo Tap MPR No. IX/MPR/1978, selanjutnya dipertegas lagi mengenai kedudukan Pancasila sebagai dasar negara berdasarkan Tap. MPR No. XVII/MPR/1998 yang kemudian dicabut dengan Tap. MPR RI No. II/MPR/2000. Dalam Tap. MPR RI No. II/MPR/2000 Tentang Sumber Hukum disebutkan bahwa Pancasila dan Batang Tubuh UUD 1945 (setelah diamandemen dibaca pasal-pasal) menjadi Sumber Hukum Dasar Nasional, dan dengan ditetapkannya ketetapan ini maka Pancasila tidak lagi sebagai Sumber dari segala sumber hukum melainkan menjadi Sumber Hukum Dasar Nasional. Fungsi Pancasila sebagai dasar negara dalam tinjauan sosiologis berarti sebagai pengatur hidup kemasyarakatan, sedangkan tinjauan yang bersifat etis filosofis berarti sebagai pengatur tingkah laku pribadi dan cara-cara mencari kebenaran. 2. Konstitusi 1. Pengertian Konstitusi
  • 20. Konstitusi negara atau Undang-Undang Dasar adalah peraturan negara yang memuat ketentuan-ketentuan pokok dan menjadi salah satu sumber dari peraturan perundangan lainnya yang berada di bawahnya. Istilah konstitusi sebenarnya telah dikenal sejak zaman Yunani kuno dengan istilah politeia yang memiliki arti sama dengan konstitusi dan terdapat juga istilah nomia yang diartikan sama dengan undang-undang. Kedua istilah ini dikemukakan oleh Aristoteles. Istilah Konstitusi berasal dari bahasa latin Constitutio atau Constituere, kemudian berkembang di Prancis dengan istilah constituer, dalam bahasa Inggrisnya dengan istilah constitution. 2. Macam-Macam Konstitusi Menurut C. F. Strong membedakan konstitusi menjadi dua macam yaitu konstitusi tertulis (bila dibuat oleh yang berwenang dalam bentuk naskah) dan konstitusi tidak tertulis (tradisi). 3. Sifat dan Fungsi Konstitusi Negara Sifat pokok konstitusi negara adalah fleksibel (luwes) dan juga rigid (kaku). Konstitusi dikatakan fleksibel apabila konstitusi itu memungkinkan adanya perubahan sewaktu- waktu sesuai dengan perkembangan masyarakat. Konstitusi dikatakan kaku apabila konstitusi itu sulit diubah kapanpun kecuali melalui amandemen. Fungsi pokok konstitusi negara adalah untuk membatasi kekuasaan pemerintahan negara sedemikian rupa agar penyelenggaraan kekuasaan pemerintahan negara tidak bersifat sewenang-wenang, sehingga hak-hak warga negara terlindungi atau terjamin. Gagasan ini selanjutnya dinamakan konstitusionalisme. 4. Kedudukan Konstitusi Undang-Undang Dasar memiliki kedudukan tertinggi dalam peraturan perundang- undangan, karena setiap perundangan yang berada dibawahnya tidak boleh bertentangan dengan peraturan perundangan yang ada di atasnya dan apabila ada peraturan perundangan yang tidak sesuai dengan Undang-Undang Dasar harus
  • 21. dicabut. Undang-Undang Dasar juga dipergunakan sebagai dasar dalam penyusunan peraturan perundangan yang ada di bawahnya. UUD yang memiliki kedudukan tertinggi sebagai fundamental law (hukum dasar). Sebagai hukum dasar yang tertulis, konstitusi mengatur tiga masalah pokok: 1. Jaminan terhadap hak asasi manusia 2. Ditetapkan susunan ketatanegaraan yang bersifat mendasar 3. Adanya pembagian atau pembatasan tugas-tugas ketatanegaraan yang juga bersifat mendasar 3. Hubungan Dasar Negara dengan Konstitusi Hubungan atau keterkaitan dasar negara dengan konstitusi suatu negara nampak pada gagasan dasar, cita-cita, dan tujuan negara yang tertuang dalam Pembukaan atau Mukadimah Undang-Undang Dasar suatu negara. Dari dasar negara inilah kehidupan negara yang dituangkan dalam bentuk peraturan perundang-undangan diatur dan diwujudkan. Salah satu perwujudan dalam mengatur dan menyelenggarakan kehidupan ketatanegaraan suatu negara adalah dalam bentuk konstitusi atau Undang-Undang Dasar. 1. Dasar Negara dan Pembukaan UUD 1945 Hubungan dasar negara dengan Pembukaan UUD 1945 dapat digambarkan sebagai berikut: 1. Falsafah dasar negara Pancasila yang abstrak tercermin dalam Pembukaan UUD 1945 yang merupakan uraian terperinci dari Proklamasi 17 Agustus 1945. 2. Pancasila yang dirumuskan dalam Pembukaan UUD 1945 merupakan suatu kebulatan yang utuh dan tersusun secara teratur (sistematis) dan bertingkat (hierarkis). Sila yang satu menjiwai dan meliputi sila yang lain secara bertingkat. 3. Jiwa Pancasila yang abstrak, setelah tercetus menjadi Proklamasi Kemerdekaan RI 17 Agustus 1945 tercermin dalam pokok-pokok pikiran yang terkandung dalam Pembukaan UUD 1945. 4. Kesatuan tafsir sila-sila Pancasila harus bersumber dan berdasarkan Pembukaan dan pasal-pasal UUD 1945 2. Dasar Negara dan Pasal-Pasal UUD 1945
  • 22. Sila-sila Pancasila dalam kaitannya dengan pasal-pasal UUD 1945 sebagai berikut: 1. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa berhubungan erat dengan pasal 29 (1,2) UUD 1945 2. Sila Kemanusiaan yang adil dan beradab berhubungan erat dengan pasal 27, 28, 28 a. A-28 J, 29, 30, 31, 32, 33, 34 UUD 1945 3. Sila Persatuan Indonesia berhubungan erat dengan pasal 1 (1), 32, 35, 36 UUD 1945 4. Sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan berhubungan erat dengan pasal 1 (2), 2, 3, 22 E, 28, 37 UUD 1945 5. Sila Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia berhubungan erat dengan pasal 23, 27 (2), 31, 33, 34 UUD 1945 I. Perkembangan Pendidikan Pendahuluan Bela Negara Pendidikan. Di Indonesia pendidikan sudah berkembang sesuai dengan zaman. Walaupun masih belum merata setidaknya pendidikan di Indonesia sudah bagus. Mari kita Flshback ke Zaman dahulu saat pendidikan masih sangat sulit untuk didapatkan. Pada akhir abad ke-19 sistem pendidikan yang berkembang di Indonesia semakin pesat dan banyak, oleh beberapa kelompok berikut: 1. Kelompok keagamaan Pendidikan Agama Islam melalui Pesantren Pendidikan Agama yang lain sesuai penanaman agama masing-masing 2. Pemerintah kolonial Belanda Sudah memiliki kurikulum yang jelas Ditujukan untuk memenuhi tenaga kerja yang bisa baca tulis Sejak dilaksanakannya Politik Etis, pemerintah Belanda mendirikan banyak sekolah. Mulai dari sekolah yang setingkat SD sampai perguruan tinggi. Sedangkan, yang dimaksud dengan pendidikan kolonial adalah pendidikan yang diorganisasikan oleh pemerintah colonial belanda. Penyelenggaraan pendidikan itu dilaksanakan sejalan dengan kepentingan pemerintah itu sendiri. Misalnya saja berupa kebutuhan akan pegawai terdidik dan terampil, baik di kantor pemerintah atau perkebunan. Karena
  • 23. kepentingan tersebut, pendidikan tidak merata untuk semua orang. Hanya beberapa orang saja yang dapat menikmati pendidikan. III. PENUTUP A. KESIMPULAN Secara umum penyusunan makalah Pengantar Pendidikan Kewarganegaraan adalah mengajak kepada mahasiswa untuk memahami betapa pentingnya Pendidikan Kewarganegaraan perlu dipelajari oleh setiap generasi bangsa indonesia. Pendidikan Kewarganegaraan menjadi sumber nilai dan pedoman penyelenggaraan program studi dalam mengantarkan mahasiswa untuk mengembangjkan kepribadian menjadi warga negara Indonesia yang baik. Selain itu dapat membantu mahasiswa selaku warga negara agar mampu mewujudkan nilai-nilai dasar perjuangan bangsa Indonesia, kesadaran berbangsa dan bernegara dalam menerapkan ilmunya secara bertanggung jawab terhadap kemanusiaan yang adil dan beradab. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penyusunan makalah ini adalah untuk membangkitkan kesadaran nasional dan membentuk kepribadian mahasiswa agar memiliki : 1. Kemampuan berpikir,bersikap rasional dan dinamis, berpandangan luas sebagai intelektual. 2. Memiliki wawasan kesadaran berbangsa dan bernegara untuk membela negara yang dilandasi oleh rasa cinta tanah air. 3. Memiliki wawasan kebangsaan demi Ketahanan Nasional ( national resellience ) untuk kelangsungan hidup bangsa dan negara ( national survival ). 4. Memiliki pola pikir dan pola sikap yang komprehensif integral dalam memecahkan masalah dan implementasi pembangunan nasional pada seluruh aspek kehidupan nasional. B. REFERENSI
  • 24. a. BUKU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN, Buku Teks Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan Pada Universitas Gunadarma, Jakarta 2007 b. BUKU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN UNTUK MAHASISWA, BENNY KURNIAWAN, PENERBIT: JELAJAH NUSA