Rangkuman dokumen ini adalah:
(1) Multivibrator bistabil adalah multivibrator yang memiliki dua keadaan stabil dan tidak memiliki kapasitor sehingga tidak ada waktu pengisian atau pengosongan, (2) Keadaan stabilnya diatur oleh trigger eksternal, dan (3) Digunakan untuk membangkitkan dan memproses sinyal denyut serta operasi logika dan sistem memori.
1. MULTIVIBRATOR BISTABIL
Disususn oleh :
Agus Sugiharto (1410502063)
Dosen pembimbing:
R. Suryoto Edy Raharjo, S.T.,M.Eng.
Fakultas Teknik
UNIVERSITAS TIDAR
2. KONSEP DASAR MULTIVIBRATOR
Multivibrator adalah rangkaian elektronik terpadu
yang digunakan untuk menerapkan variasi dari
sistem dua keadaan (two state system) yang dapat
menghasilkan suatu sinyal kontinu, yang dapat
digunakan sebagai pewaktu (timer) dari rangkaian-
rangkaian sekuensial.
Multivibrator beroperasi sebagai osilator, yaitu
sebagai sebuah rangkaian pembangkit sinyal, di
mana sinyal yang dihasilkan pada keluaran akan
berbentuk gelombang persegi (square wave).
Multivibrator dalam pengoperasiannya memiliki dua
keadaan utama, yaitu keadaan stabil dan keadaan
tak stabil. 2
3. MULTIVIBRATOR DALAM PENGOPERASIANNYA
Keadaan stabil adalah keadaan di mana taraf
amplitudo sinyal keluaran adalah tetap/stagnan
pada suatu nilai tertentu.
Keadaan tak stabil adalah keadaan di mana taraf
ampiltudo sinyal selalu berubah-ubah mengikuti
denyut tegangan pada komponen aktif.(Keadaan
tak stabil dipengaruhi oleh waktu laju
pengisian/pengosongan kapasitor yang besarnya
ditentukan dari kapasitas kapasitor)
3
4. KONSEP DASAR MULTIVIBRATOR
Rangkaian multivibrator terdiri dari komponen penguat
aktif yang dikopel silang dengan komponen-komponen
pasif (resistor dan kapasitor).
Fungsi resistor pada rangkaian multivibrator adalah
sebagai sumber arus bagi pengisian muatan kapasitor,
sedangkan kapasitor berfungsi sebagai kopel yang akan
menentukan besar tegangan dari komponen penguat
yang aktif.
Rangkaian multivibrator dapat dibuat dengan transistor
bipolar (bipolar junction transistor, BJT), FET dan
penguat operasional (operational ampilfier, op-amp),
yang mana bentuk rangkaian untuk setiap komponen
aktif perlu disesuaikan dengan karakteristik dari setiap
komponen aktif tersebut.
Karena cara kerja FET lebih rumit dari cara kerja BJT,
rangkaian multivibrator pada umumnya dibuat dengan
rangkaian BJT.
4
5. JENIS-JENIS MULTIVIBRATOR
Berdasarkan bentuk sinyal keluaran (output),
multivibrator dapat dibagi ke dalam 3 jenis, yaitu:
1. Multivibrator astabil (astable multivibrator)
2. Multivibrator monostabil (monostable multivibrator)
3. Multivibrator bistabil (bistable multivibrator)
5
6. MULTIVIBRATOR BISTABIL
Multivibrator bistabil adalah multivibrator yang
memiliki dua keadaan stabil.
Tidak adanya waktu pengisian/pengosongan
karena tidak memiliki kapasitor, sehingga waktu
aktif dari komponen penguat diatur oleh pemicu
(trigger) eksternal.
Memiliki dua keadaan ‘set’ dan ‘reset’ yang
menyebabkan pada keadaan awal komponen-
komponen aktif menghantar.
6
8. RANGKAIAN MULTIVIBRATOR BISTABIL (BJT)
Cara kerja rangkaian multivibrator bistabil (BJT) yaitu:
Pada awal rangkaian diaktifkan, kedua transistor
berada dalam keadaan aktif karena tak adanya
kapasitor.
Jika ada masukan denyut pemicu dari terminal ‘set’,
maka Q1 akan berada pada daerah aktif, sedangkan
Q2 akan berada pada daerah cut-off.
Jika ada masukan denyut pemicu dari terminal ‘reset’,
maka Q2 akan berada pada daerah aktif, sedangkan
Q1 akan berada pada daerah cut-off.
8
10. RANGKAIAN MULTIVIBRATOR BISTABIL
(OP-AMP)
Cara kerja rangkaian multivibrator bistabil
(op-amp) yoitu:
Ada/tidaknya denyut masukan dari terminal VIN
mempengaruhi nilai keluaran (output) dari op-
amp, di mana jika ada sinyal masukan pada
terminal masukan negatif op-amp, maka akan
timbul nilai ‘1’ pada terminal keluaran dan
begitu juga sebaliknya untuk nilai ‘0’ pada
keluaran diperoleh dengan meniadakan sinyal
masukan pada terminal masukan negatif.
10
11. KARAKTERISTIK MULTIVIBRATOR BISTABIL
1. Tidak menggunakan kapasitor sehingga pada
awal rangkaian diaktifkan komponen penguat
berada pada daerah aktif.
2. Pengubahan keadaan dari sinyal keluaran
dilakukan dengan menerapkan masukan “set”
dan “reset” pada komponen penguat yang aktif.
Jika diberikan masukan pada salah satu terminal
tersebut, maka keadaan keluaran akan berubah
ke taraf kebalikan dari keadaan awal.
11
13. APLIKASI MULTIVIBRATOR BISTABIL
Kegunaan dari multivibrator bistabil antara lain:
1. Membangkitkan dan memproses sinyal-sinyal
denyut.
2. Melakukan operasi-operasi seperti penyimpanan
bit data dan operasi logika (aljabar Boole)
3. Pembentuk sistem memori dalam bentuk flip-flop
RS atau JK.
13