SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  14
MAKALAH

          MODULASI SUDUT




                Oleh :

          Ahmad Surya Arifin
           NPM. 1015031024




LABORATORIUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI
      JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
          FAKULTAS TEKNIK
        UNIVERSITAS LAMPUNG
          BANDAR LAMPUNG
                2012
KATA PENGANTAR



     Alhamdulillah, paktikan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT

bahwa berkat rahmat dan karunia-Nya, praktikan dapat menyelesaikan tugas akhir

praktikum dasar telekomunikasi dari percobaan Modulasi Sudut dengan judul

makalah Modulasi Sudut. Makalah ini berisi tentang modulasi sudut yaitu

modulasi frekuensi dan madulasi phasa. Ucapan terimakasih praktikan sampaikan

kepada asisten percobaan modulasi sudut yang telah memberikan penjelasan,

pengarahan dan informasi selama praktikum percobaan modulasi sudut dilakukan,

dan juga temen-teman kelompok 1 yang telah bersama-sama menjalani praktikum

dasar telekomunikasi. Makalh Modulasi Sudut ini masih memiliki beberapa

kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan

demi kesempurnaan makalah modulasi sudut ini. Semoga makalah ini dapat

bermanfaat bagi kita semua. Amin.




                                          Bandar Lampung, 19 Oktober 2012


                                          Praktikan




                                          Ahmad Surya Arifin

                                          NPM. 1015031024
DAFTAR ISI




LEMBAR JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
I. PENDAHULUAN
11. MODULASI DAN DEMODULASI
111. MODULASI SUDUT
     3.1. Modulasi Phasa
     3.2. Modulasi Freuensi

1V. KESIMPULAN
V. DAFTAR PUSTAKA
I.        PENDAHULUAN

          Telekomunikasi adalah sebuah metode berkomunikasi yang kini memiliki
peran yang sangat vital terhadap kehidupan manusia. Telekomunikasi menurut
bahasa adalah Komunikasi jarak jauh melalui kawat( telegrap, telepon) dan radio,
(KBBI daring, 2012). Telekomunikasi juga bisa diartikan sebagai Pengiriman
informasi melewati jarak yang jauh, (en.wikipedia.com, 2012).

          Pada awalnya komunikasi dilakukan menggunakan simbol-simbol seperti
asap, bunyi, cahaya hingga semapor. Dengan cara itu telekomunikasi bisa
dilakukan walaupun dengan berbagai batasan. Batasan-batasan yang mungkin
terjadi adalah:

                1.       Keterbatasan jumlah informasi
                2.       Kesulitan interpretasi
                3.       Rawan derau (noise)
                4.       Sulit dilakukan
          Karena batasan-batasan inilah manusia berlomba-lomba menciptakan
metode komunikas yang bisa memperkecil keterbatasan yang ada pada metode-
metode sebelumnya.

Telekomunikasi dapat dilakukan dengan bebeapa komponen dasar, yaitu:

     1.    Sumber informasi
     2.    Pengirim
     3.    Media
     4.    Penerima
          Kebutuhan manusia akan informasi saat ini semakin meningkat. Berbagai
teknologi baru direalisasikan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Yang
memegang peranan penting dari semua pengiriman informasi adalah tetap pada
pengirim dan penerimanya.

          Dalam system transmisi, agar suatu informasi dapat tersampaikan, perlu
dilakukannya proses modulasi. Modulasi ini menyebabkan informasi yang kita
kirimkan dapat sampai ke penerima walaupun dalam jarak yang jauh. Proses
modulasi dilakukan di sisi transmitter atau pengirim. Alat yang digunakan disebut
dengan modulator. Sedangkan, pada sisi penerima atau receiver terdapat proses
demodulasi pada alat yang disebut dengan demodulator.

     Seiring dengan kemajuan teknologi pula, informasi yang dikirimkan tidak
hanya dalam bentuk sinyal analog. Dengan informasi yang sudah dalam bentuk
digital, maka proses transmisinya juga harus mendukung. Mulai dari proses
modulasinya hingga peralatannya, contohnya modulator dan demodulator.

     Dalam sistem telekomunikasi terdapat alur proses informasi dari sinyal
informasi, sinyal modulasi, sinyal demodulasi dan kembali menjadi sinyal
informasi. Makalah ini akan membahas modulasi sudut. Dalam modulasi sudut,
sinyal informasi dapat digunakan untuk mengubah frekuensi pembawa, sehingga
menimbulkan modulasi frekuensi, atau untuk mengubah sudut fasa yang
rnendahului (lead) atau tertinggal (lag), sehingga menimbulkan modulasi fasa.
Karena frekuensi dan fasa keduanya adalah parameter dari sudut pembawa, yang
adalah suatu fungsi dari waktu, maka digunakan satu istilah umum yaitu modulasi
fasa, yg dapat diartikan mencakup keduanya. Modulasi frekuensi dan modulasi
fasa mempunyai beberapa sifat yang sangat mirip, tetapi juga mempunyai
perbedaanperbedaan yang menonjol. Dibandingkan dengan modulasi amplitudo,
modulasi frekuensi mempunyai beberapa kelebihan tertentu. Terutama ialah
bahwa perbandingan S/N dapat ditingkatkan tanpa harus menambah daya yang
dipancarkan (tetapi memang harus diimbangi dengan meningkatnya lebarjalur
frekuensi yang diperlukan), bentukbentuk interferensi tertentu pada penerima
lebih mudah untuk ditekan, dan proses modulasi dapat dilakukan pada tingkat
daya yang rendah pada pemancar, sehingga dg demikian tidak diperlukan daya
modulasi yang terlalu besar.
II. MODULASI DAN DEMODULASI


      Modulasi adalah suatu proses dimana parameter dari suatu gelombang
divariasikan secara proposional terhadap gelombang lain. Parameter yang diubah
tergantung    pada   besarnya    modulasi    yang   diberikan.    Proses   modulasi
membutuhkan dua buah sinyal pemodulasi yang berupa sinyal informasi dan
sinyal pembawa (carrier) dimana sinyal informasi tersebut ditumpangkan oleh
sinyal carrier.

      Maka secara garis besar dapat diasumsikan bahwa modulasi merupakan
suatu proses dimana gelombang sinyal termodulasi ditransmisikan dari transmitter
ke receiver. Pada sisi receiver sinyal modulasi yang diterima dikonversikan
kembali kebentuk asalnya, proses ini disebut dengan demodulasi. Rangkaian yang
digunakan untuk proses modulasi disebut dengan modulator, sedangkan rangkaian
yang digunakan untuk proses demodulasi disebut demodulator. Demodulasi
adalah suatu proses penterjemahan kode-kode dari sinyal yang telah diterima, dan
biasanya mengalami kerusakan akibat noise

      Modulasi adalah proses penumpangan sinyal informasi terhadap sinyal
carier sehingga sebagian karakteristik dari sinyak pembawa berubah sesuai
dengan nilai sesaat dari sinyal informasi.

Ada beberapa syarat yang diperlukan untuk melakukan modulasi, yaitu:

      a. Adanya sinyal informasi
      b. Adanya sinyal carier
      c. Frekuensi sinyal carier harus lebih besar dari frekuensi sinyal informasi
III. MODULASI SUDUT

Salah satu jenis modulasi adalah modulasi sudut. Sebenarnya tidak ada metode
praktis yang diberi nama modulasi sudut. Tetapi Modulasi sudut merupakan suatu
karakteristik metode modulasi dimana sudut sinyal pembawa / carrier akan
berubah-ubah.

       Ada dua modulasi yang menggunakan metode modulasi sudut, yaitu:

   1. Modulasi Fasa (PM)
   2. Modulasi Frekuensi (FM)




3.1. Modulasi Fasa (PM)

Modulasi fasa adalah Penumpangan sinyal informasi diatas sinyal pembawa /
carrier, di mana fasa sinyal pembawa/carrier berubah-ubah menurut sesuai
parameter amplitudo sinyal informasi. Jadi modulasi fasa membentuk informasi
dengan cara membedakan sudut sinyalnya.

       Tidak seperti Modulasi Frekuensi (FM), Modulasi Fasa (PM) lebih sedikit
digunakan dalam transmisi radio. Hal ini disebabkan kompleksitas dalam
pembuatan perangkat penerimanya dan juga kesulitan dalam interpretasi
sinyalnya, contohnya sulitnya mendeteksi sinyal berubah 180 derajat atau berubah
-180 derajat.
Bagan Sinyal informasi, pembawa dan termodulasi

Model Matematika dari PM:

Bila Sinyal Informasi adalah




dan sinyal pembawa/carrier adalah




Maka sinyal termodulasi adalah
Dari persamaan diatas dapat diketahui bahwa nantinya bukan hanya fasa
dari sinyal pembawa saja yang berubah, tetapi bisa juga merubah frekuensi dari
sinyal pembawa. Sehingga PM bisa juga disebut spesial FM, (en.wikipedia.com,
2012).




Index Modulasi dari Modulasi Fasa adalah




3.2. Modulasi Frekuensi

         Modulasi Frekuensi (FM) adalah salah satu modulasi yang paling banyak
dijumpai oleh masyarakat luas. Hal ini disebabkan karena penggunaanya yang
jamak, mulai dari stasiun radio komersial sampai radio rakyat kebanyakan
menggunakan modulasi frekuensi (FM).

         Modulasi frekuensi atau biasa disingkat FM adalah salah satu jenis
modulasi sudut. Berbeda dengan PM, FM membedakan informasi yang
terkandung dengan cara mengubah-ubah frekuensi sinyal pembawa/carrier.

         Sinyal modulasi vm digunakan untuk merubah frekuensi pembawa.
Misalnya vm mungkin digunakan untuk mengubah kapasitansi dari rangkaian
osilator frekuensi pembawa.

         Modulasi frekuensi didefinisikan sebagai deviasi frekuensi sesaat sinyal
pembawa (dari frekuensi tak termodulasinya) sesuai dengan amplitudo sesaat
sinyal pemodulasi. Sinyal pembawa dapat berupa gelombang sinus, sedangkan
sinyal pemodulasi (informasi) dapat berupa gelombang apa saja (sinusoidal,
kotak, segitiga, atau sinyal lain misalnya sinyal audio). Gambar 4.1
mengilustrasikan modulasi frekuensi sinyal pembawa sinusoidal dengan
menggunakan sinyal pemodulasi yang juga berbentuk sinyal sinusoidal. Secara
matematis, sinyal termodulasi FM dapat dinyatakan dengan

         eFM = Vc sin ( ωc t + mf sin ωm t )
dengan
       eFM : sinyal termodulasi FM
       em : sinyal pemodulasi
       ec : sinyal pembawa
       Vc : amplitudo maksimum sinyal pembawa
       mf : indeks modulasi FM
       ωc : frekuensi sudut sinyal pembawa (radian/detik)
       ωm : frekuensi sudut sinyal pemodulasi(radian/detik)


Indeks Modulasi FM

     Seperti telah dibahas, pada modulasi frekuensi maka frekuensi sinyal
pembawa diubah-ubah sehingga besarnya sebanding dengan dengan besarnya
amplitudo sinyal pemodulasi. Semakin besar amplitudo sinyal pemodulasi, maka
semakin besar pula frekuensi sinyal termodulasi FM. Besar selisih antara
frekuensi sinyal termodulasi FM pada suatu saat dengan frekuensi sinyal
pembawa disebut deviasi frekuensi. Deviasi frekuensi maksimum didefinisikan
sebagai selisih antara frekuensi sinyal termodulasi tertinggi dengan terendahnya.

     Indeks modulasi FM (mf) merupakan perbandingan antara deviasi frekuensi
maksimum dengan frekuensi sinyal pemodulasi

     mf = δ / fm

     dengan

     δ : deviasi frekuensi maksimum

     fm : frekuensi maksimum sinyal pemodulasi

     mf : indeks modulasi FM

     Besarnya indeks modulasi FM dapat dipilih sebesar mungkin sejauh tersedia
bandwidth (lebar bidang) untuk keperluan transmisinya. Biasanya besarnya indeks
modulasi ini akan dimaksimalkan dengan cara mengatur besarnya deviasi
frekuensi maksimal yang diijinkan.




Bagan Sinyal informasi, sinyal carrier dan sinyal termodulasi FM

Model Matematika dari FM:

Bila sinyal pembawa/carrier adalah




Dan sinyal informasi adalah




Maka sinyal modulasinya adalah
Hubungan Modulasi Frekuensi (FM) dengan Modulasi Fasa (PM):

1. Frekuensi adalah turunan dari Fasa, sehingga dapat dikatakan bahwa
   Frekuensi adalah laju perubahan fasa.
2. Untuk satu sinyal sinusoida yang besar, PM sama seperti PM dengan index
   modulasi               di mana          adalah            dan h adalah
   index modulasi PM.
IV. KESIMPULAN

Adapun kesimpulan dari makalah modulasi sudut ini adalah :

   1. Komponen dasar telekomunikasi adalah sumber informasi, pengirim,
       media dan penerima.
   2. Proses modulasi membutuhkan dua buah sinyal pemodulasi yang berupa
       sinyal informasi dan sinyal pembawa (carrier) dimana sinyal informasi
       tersebut ditumpangkan oleh sinyal carrier
   3. Ada beberapa syarat yang diperlukan untuk melakukan modulasi, yaitu:
       Adanya sinyal informasi, Adanya sinyal carier, Frekuensi sinyal carier
       harus lebih besar dari frekuensi sinyal informasi.
   4. Tetapi Modulasi sudut merupakan suatu karakteristik metode modulasi
       dimana sudut sinyal pembawa / carrier akan berubah-ubah
   5. Modulasi fasa adalah Penumpangan sinyal informasi diatas sinyal
       pembawa / carrier, di mana fasa sinyal pembawa/carrier berubah-ubah
       menurut sesuai parameter amplitudo sinyal informasi
   6. Modulasi Frekuensi (FM) adalah salah satu modulasi yang paling banyak
       dijumpai oleh masyarakat luas. Hal ini disebabkan karena penggunaanya
       yang jamak, mulai dari stasiun radio komersial sampai radio rakyat
       kebanyakan menggunakan modulasi frekuensi (FM).
V. DAFTAR PUSTAKA



Modul Dasar Telekomunikasi http://file.upi.edu

Modulasi http://kk.mercubuana.ac.id

Sistem Telekomunikasi http://gatsan.dosen.akprind.ac.id

Teknik Modulasi http://ito_riris.staff.gunadarma.ac.id

Contenu connexe

Tendances

Modul 02 konsep modulasi, modulasi analog, am
Modul 02 konsep modulasi, modulasi analog, amModul 02 konsep modulasi, modulasi analog, am
Modul 02 konsep modulasi, modulasi analog, amFurwadi Rider
 
Materi s-parameter
Materi s-parameterMateri s-parameter
Materi s-parameterampas03
 
Jenis - Jenis Gangguan dalam Sistem Transmisi
Jenis - Jenis Gangguan dalam Sistem TransmisiJenis - Jenis Gangguan dalam Sistem Transmisi
Jenis - Jenis Gangguan dalam Sistem TransmisiAndrean Yogatama
 
Makalah metode transformasi fourier
Makalah metode transformasi fourierMakalah metode transformasi fourier
Makalah metode transformasi fourierRegy Buana Pramana
 
konsep dasar sinyal dan sistem
konsep dasar sinyal dan sistemkonsep dasar sinyal dan sistem
konsep dasar sinyal dan sistemrajareski ekaputra
 
Modulasi frekuensi dan modulasi phase (fm dan pm)
Modulasi frekuensi dan modulasi phase (fm dan pm)Modulasi frekuensi dan modulasi phase (fm dan pm)
Modulasi frekuensi dan modulasi phase (fm dan pm)Ishardi Nassogi
 
Signal conditioning
Signal conditioningSignal conditioning
Signal conditioningFani Hakim
 
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 13 - modulasi gabungan (hybrid)
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 13 - modulasi gabungan (hybrid)Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 13 - modulasi gabungan (hybrid)
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 13 - modulasi gabungan (hybrid)Beny Nugraha
 
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 14 - lanjutan modulasi gabunga...
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 14 - lanjutan modulasi gabunga...Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 14 - lanjutan modulasi gabunga...
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 14 - lanjutan modulasi gabunga...Beny Nugraha
 
Laporan praktikum lr01 nila ulya (1206258452)
Laporan praktikum lr01 nila ulya (1206258452)Laporan praktikum lr01 nila ulya (1206258452)
Laporan praktikum lr01 nila ulya (1206258452)university of Indonesia
 
Materi tugas saluran transmisi dan matching impedance
Materi tugas saluran transmisi dan matching impedanceMateri tugas saluran transmisi dan matching impedance
Materi tugas saluran transmisi dan matching impedanceEmyu Rahmawan
 

Tendances (20)

Modul 02 konsep modulasi, modulasi analog, am
Modul 02 konsep modulasi, modulasi analog, amModul 02 konsep modulasi, modulasi analog, am
Modul 02 konsep modulasi, modulasi analog, am
 
Percobaan Modulasi Frequensi
Percobaan Modulasi FrequensiPercobaan Modulasi Frequensi
Percobaan Modulasi Frequensi
 
Materi s-parameter
Materi s-parameterMateri s-parameter
Materi s-parameter
 
Jenis - Jenis Gangguan dalam Sistem Transmisi
Jenis - Jenis Gangguan dalam Sistem TransmisiJenis - Jenis Gangguan dalam Sistem Transmisi
Jenis - Jenis Gangguan dalam Sistem Transmisi
 
Teori Sampling and Hold
Teori Sampling and HoldTeori Sampling and Hold
Teori Sampling and Hold
 
Makalah metode transformasi fourier
Makalah metode transformasi fourierMakalah metode transformasi fourier
Makalah metode transformasi fourier
 
Sistem Komunikasi Digital
Sistem Komunikasi DigitalSistem Komunikasi Digital
Sistem Komunikasi Digital
 
konsep dasar sinyal dan sistem
konsep dasar sinyal dan sistemkonsep dasar sinyal dan sistem
konsep dasar sinyal dan sistem
 
Transmission line waveguide
Transmission line waveguide Transmission line waveguide
Transmission line waveguide
 
Tugas modulation AM, FM, dan PM
Tugas modulation AM, FM, dan PMTugas modulation AM, FM, dan PM
Tugas modulation AM, FM, dan PM
 
Metode transformasi fourier
Metode transformasi fourierMetode transformasi fourier
Metode transformasi fourier
 
Modulasi frekuensi dan modulasi phase (fm dan pm)
Modulasi frekuensi dan modulasi phase (fm dan pm)Modulasi frekuensi dan modulasi phase (fm dan pm)
Modulasi frekuensi dan modulasi phase (fm dan pm)
 
Signal conditioning
Signal conditioningSignal conditioning
Signal conditioning
 
Modulasi digital ASK kelompok 2
Modulasi digital ASK kelompok 2Modulasi digital ASK kelompok 2
Modulasi digital ASK kelompok 2
 
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 13 - modulasi gabungan (hybrid)
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 13 - modulasi gabungan (hybrid)Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 13 - modulasi gabungan (hybrid)
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 13 - modulasi gabungan (hybrid)
 
Karakteristik Transistor
Karakteristik TransistorKarakteristik Transistor
Karakteristik Transistor
 
1 sinyal
1  sinyal1  sinyal
1 sinyal
 
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 14 - lanjutan modulasi gabunga...
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 14 - lanjutan modulasi gabunga...Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 14 - lanjutan modulasi gabunga...
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 14 - lanjutan modulasi gabunga...
 
Laporan praktikum lr01 nila ulya (1206258452)
Laporan praktikum lr01 nila ulya (1206258452)Laporan praktikum lr01 nila ulya (1206258452)
Laporan praktikum lr01 nila ulya (1206258452)
 
Materi tugas saluran transmisi dan matching impedance
Materi tugas saluran transmisi dan matching impedanceMateri tugas saluran transmisi dan matching impedance
Materi tugas saluran transmisi dan matching impedance
 

Similaire à MODULASI SUDUT

Makalah mengenal modulasi
Makalah mengenal modulasiMakalah mengenal modulasi
Makalah mengenal modulasiNEv NEv
 
Satellite transmission - Wawas Ihsan P
Satellite transmission - Wawas Ihsan PSatellite transmission - Wawas Ihsan P
Satellite transmission - Wawas Ihsan PWawas P
 
Pengertian FM dan PM
Pengertian FM dan PMPengertian FM dan PM
Pengertian FM dan PMidharagil
 
Pengertian fm dan pm
Pengertian fm dan pmPengertian fm dan pm
Pengertian fm dan pmidharagil
 
Pemodulasian Gelombang AM dan FM
Pemodulasian Gelombang AM dan FM Pemodulasian Gelombang AM dan FM
Pemodulasian Gelombang AM dan FM Della Trivia Yuniar
 
Modulasi demodulasi
Modulasi demodulasiModulasi demodulasi
Modulasi demodulasimabtun
 
Modulator & demodulator
Modulator & demodulatorModulator & demodulator
Modulator & demodulatorsigitpurnama12
 
Sistem non linear fm dan am (1410501019)
Sistem non linear fm dan am (1410501019)Sistem non linear fm dan am (1410501019)
Sistem non linear fm dan am (1410501019)Aprilia Ningsih
 
Sistem Non Linear - FM dan PM
Sistem Non Linear - FM dan PMSistem Non Linear - FM dan PM
Sistem Non Linear - FM dan PMAditya Mudzakir
 
bab 2.pdf
bab 2.pdfbab 2.pdf
bab 2.pdfRizaJr
 
Modulasi frekuensi dan Modulasi Fase
Modulasi frekuensi dan Modulasi FaseModulasi frekuensi dan Modulasi Fase
Modulasi frekuensi dan Modulasi FaseM Cahyo Ardi Prabowo
 
Tugas non linear 2 modulasi frekuensi dan modulasi phase
Tugas non linear 2 modulasi frekuensi dan modulasi phaseTugas non linear 2 modulasi frekuensi dan modulasi phase
Tugas non linear 2 modulasi frekuensi dan modulasi phasemelaniahmad
 
Jaringan Wireless Dan Mobile Diskusi Ke-4.pdf
Jaringan Wireless Dan Mobile Diskusi Ke-4.pdfJaringan Wireless Dan Mobile Diskusi Ke-4.pdf
Jaringan Wireless Dan Mobile Diskusi Ke-4.pdfHendroGunawan8
 
Jaringan Wireless Dan Mobile Diskusi Ke-4.pdf
Jaringan Wireless Dan Mobile Diskusi Ke-4.pdfJaringan Wireless Dan Mobile Diskusi Ke-4.pdf
Jaringan Wireless Dan Mobile Diskusi Ke-4.pdfHendroGunawan8
 

Similaire à MODULASI SUDUT (20)

Modulasi
ModulasiModulasi
Modulasi
 
Modulasi
ModulasiModulasi
Modulasi
 
Makalah mengenal modulasi
Makalah mengenal modulasiMakalah mengenal modulasi
Makalah mengenal modulasi
 
Satellite transmission - Wawas Ihsan P
Satellite transmission - Wawas Ihsan PSatellite transmission - Wawas Ihsan P
Satellite transmission - Wawas Ihsan P
 
Pengertian FM dan PM
Pengertian FM dan PMPengertian FM dan PM
Pengertian FM dan PM
 
Pengertian fm dan pm
Pengertian fm dan pmPengertian fm dan pm
Pengertian fm dan pm
 
Pemodulasian Gelombang AM dan FM
Pemodulasian Gelombang AM dan FM Pemodulasian Gelombang AM dan FM
Pemodulasian Gelombang AM dan FM
 
Modulasi demodulasi
Modulasi demodulasiModulasi demodulasi
Modulasi demodulasi
 
Modulator & demodulator
Modulator & demodulatorModulator & demodulator
Modulator & demodulator
 
Sistem non linear fm dan am (1410501019)
Sistem non linear fm dan am (1410501019)Sistem non linear fm dan am (1410501019)
Sistem non linear fm dan am (1410501019)
 
Sistem Non Linear - FM dan PM
Sistem Non Linear - FM dan PMSistem Non Linear - FM dan PM
Sistem Non Linear - FM dan PM
 
non linear
non linearnon linear
non linear
 
bab 2.pdf
bab 2.pdfbab 2.pdf
bab 2.pdf
 
Modulasi
ModulasiModulasi
Modulasi
 
IS1323 08-Modulasi
IS1323   08-ModulasiIS1323   08-Modulasi
IS1323 08-Modulasi
 
Prinsip
PrinsipPrinsip
Prinsip
 
Modulasi frekuensi dan Modulasi Fase
Modulasi frekuensi dan Modulasi FaseModulasi frekuensi dan Modulasi Fase
Modulasi frekuensi dan Modulasi Fase
 
Tugas non linear 2 modulasi frekuensi dan modulasi phase
Tugas non linear 2 modulasi frekuensi dan modulasi phaseTugas non linear 2 modulasi frekuensi dan modulasi phase
Tugas non linear 2 modulasi frekuensi dan modulasi phase
 
Jaringan Wireless Dan Mobile Diskusi Ke-4.pdf
Jaringan Wireless Dan Mobile Diskusi Ke-4.pdfJaringan Wireless Dan Mobile Diskusi Ke-4.pdf
Jaringan Wireless Dan Mobile Diskusi Ke-4.pdf
 
Jaringan Wireless Dan Mobile Diskusi Ke-4.pdf
Jaringan Wireless Dan Mobile Diskusi Ke-4.pdfJaringan Wireless Dan Mobile Diskusi Ke-4.pdf
Jaringan Wireless Dan Mobile Diskusi Ke-4.pdf
 

Plus de Ahmad Surya Arifin

Tugal pemodelan ahmad surya dan davina olivia
Tugal pemodelan ahmad surya dan davina oliviaTugal pemodelan ahmad surya dan davina olivia
Tugal pemodelan ahmad surya dan davina oliviaAhmad Surya Arifin
 
Ahmad surya arifin (1015031024) medium transmisi pada telekomunikasi
Ahmad surya arifin (1015031024) medium transmisi pada telekomunikasiAhmad surya arifin (1015031024) medium transmisi pada telekomunikasi
Ahmad surya arifin (1015031024) medium transmisi pada telekomunikasiAhmad Surya Arifin
 
Rancang bangun alat pendeteksi jarak objek pada volume
Rancang bangun alat pendeteksi jarak objek pada volumeRancang bangun alat pendeteksi jarak objek pada volume
Rancang bangun alat pendeteksi jarak objek pada volumeAhmad Surya Arifin
 
Pkm gt-11-unila-surya-layanan antrean nasabah
Pkm gt-11-unila-surya-layanan antrean nasabahPkm gt-11-unila-surya-layanan antrean nasabah
Pkm gt-11-unila-surya-layanan antrean nasabahAhmad Surya Arifin
 

Plus de Ahmad Surya Arifin (7)

Tugas paper check sheet mmt
Tugas paper check sheet mmtTugas paper check sheet mmt
Tugas paper check sheet mmt
 
Tugas pemodelan mbak laela
Tugas pemodelan mbak laelaTugas pemodelan mbak laela
Tugas pemodelan mbak laela
 
Tugal pemodelan ahmad surya dan davina olivia
Tugal pemodelan ahmad surya dan davina oliviaTugal pemodelan ahmad surya dan davina olivia
Tugal pemodelan ahmad surya dan davina olivia
 
Ahmad surya arifin (1015031024) medium transmisi pada telekomunikasi
Ahmad surya arifin (1015031024) medium transmisi pada telekomunikasiAhmad surya arifin (1015031024) medium transmisi pada telekomunikasi
Ahmad surya arifin (1015031024) medium transmisi pada telekomunikasi
 
Rancang bangun alat pendeteksi jarak objek pada volume
Rancang bangun alat pendeteksi jarak objek pada volumeRancang bangun alat pendeteksi jarak objek pada volume
Rancang bangun alat pendeteksi jarak objek pada volume
 
Tugas paper mmt bag. akhir
Tugas paper mmt bag. akhirTugas paper mmt bag. akhir
Tugas paper mmt bag. akhir
 
Pkm gt-11-unila-surya-layanan antrean nasabah
Pkm gt-11-unila-surya-layanan antrean nasabahPkm gt-11-unila-surya-layanan antrean nasabah
Pkm gt-11-unila-surya-layanan antrean nasabah
 

MODULASI SUDUT

  • 1. MAKALAH MODULASI SUDUT Oleh : Ahmad Surya Arifin NPM. 1015031024 LABORATORIUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2012
  • 2. KATA PENGANTAR Alhamdulillah, paktikan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT bahwa berkat rahmat dan karunia-Nya, praktikan dapat menyelesaikan tugas akhir praktikum dasar telekomunikasi dari percobaan Modulasi Sudut dengan judul makalah Modulasi Sudut. Makalah ini berisi tentang modulasi sudut yaitu modulasi frekuensi dan madulasi phasa. Ucapan terimakasih praktikan sampaikan kepada asisten percobaan modulasi sudut yang telah memberikan penjelasan, pengarahan dan informasi selama praktikum percobaan modulasi sudut dilakukan, dan juga temen-teman kelompok 1 yang telah bersama-sama menjalani praktikum dasar telekomunikasi. Makalh Modulasi Sudut ini masih memiliki beberapa kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah modulasi sudut ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin. Bandar Lampung, 19 Oktober 2012 Praktikan Ahmad Surya Arifin NPM. 1015031024
  • 3. DAFTAR ISI LEMBAR JUDUL KATA PENGANTAR DAFTAR ISI I. PENDAHULUAN 11. MODULASI DAN DEMODULASI 111. MODULASI SUDUT 3.1. Modulasi Phasa 3.2. Modulasi Freuensi 1V. KESIMPULAN V. DAFTAR PUSTAKA
  • 4. I. PENDAHULUAN Telekomunikasi adalah sebuah metode berkomunikasi yang kini memiliki peran yang sangat vital terhadap kehidupan manusia. Telekomunikasi menurut bahasa adalah Komunikasi jarak jauh melalui kawat( telegrap, telepon) dan radio, (KBBI daring, 2012). Telekomunikasi juga bisa diartikan sebagai Pengiriman informasi melewati jarak yang jauh, (en.wikipedia.com, 2012). Pada awalnya komunikasi dilakukan menggunakan simbol-simbol seperti asap, bunyi, cahaya hingga semapor. Dengan cara itu telekomunikasi bisa dilakukan walaupun dengan berbagai batasan. Batasan-batasan yang mungkin terjadi adalah: 1. Keterbatasan jumlah informasi 2. Kesulitan interpretasi 3. Rawan derau (noise) 4. Sulit dilakukan Karena batasan-batasan inilah manusia berlomba-lomba menciptakan metode komunikas yang bisa memperkecil keterbatasan yang ada pada metode- metode sebelumnya. Telekomunikasi dapat dilakukan dengan bebeapa komponen dasar, yaitu: 1. Sumber informasi 2. Pengirim 3. Media 4. Penerima Kebutuhan manusia akan informasi saat ini semakin meningkat. Berbagai teknologi baru direalisasikan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Yang memegang peranan penting dari semua pengiriman informasi adalah tetap pada pengirim dan penerimanya. Dalam system transmisi, agar suatu informasi dapat tersampaikan, perlu dilakukannya proses modulasi. Modulasi ini menyebabkan informasi yang kita kirimkan dapat sampai ke penerima walaupun dalam jarak yang jauh. Proses modulasi dilakukan di sisi transmitter atau pengirim. Alat yang digunakan disebut
  • 5. dengan modulator. Sedangkan, pada sisi penerima atau receiver terdapat proses demodulasi pada alat yang disebut dengan demodulator. Seiring dengan kemajuan teknologi pula, informasi yang dikirimkan tidak hanya dalam bentuk sinyal analog. Dengan informasi yang sudah dalam bentuk digital, maka proses transmisinya juga harus mendukung. Mulai dari proses modulasinya hingga peralatannya, contohnya modulator dan demodulator. Dalam sistem telekomunikasi terdapat alur proses informasi dari sinyal informasi, sinyal modulasi, sinyal demodulasi dan kembali menjadi sinyal informasi. Makalah ini akan membahas modulasi sudut. Dalam modulasi sudut, sinyal informasi dapat digunakan untuk mengubah frekuensi pembawa, sehingga menimbulkan modulasi frekuensi, atau untuk mengubah sudut fasa yang rnendahului (lead) atau tertinggal (lag), sehingga menimbulkan modulasi fasa. Karena frekuensi dan fasa keduanya adalah parameter dari sudut pembawa, yang adalah suatu fungsi dari waktu, maka digunakan satu istilah umum yaitu modulasi fasa, yg dapat diartikan mencakup keduanya. Modulasi frekuensi dan modulasi fasa mempunyai beberapa sifat yang sangat mirip, tetapi juga mempunyai perbedaanperbedaan yang menonjol. Dibandingkan dengan modulasi amplitudo, modulasi frekuensi mempunyai beberapa kelebihan tertentu. Terutama ialah bahwa perbandingan S/N dapat ditingkatkan tanpa harus menambah daya yang dipancarkan (tetapi memang harus diimbangi dengan meningkatnya lebarjalur frekuensi yang diperlukan), bentukbentuk interferensi tertentu pada penerima lebih mudah untuk ditekan, dan proses modulasi dapat dilakukan pada tingkat daya yang rendah pada pemancar, sehingga dg demikian tidak diperlukan daya modulasi yang terlalu besar.
  • 6. II. MODULASI DAN DEMODULASI Modulasi adalah suatu proses dimana parameter dari suatu gelombang divariasikan secara proposional terhadap gelombang lain. Parameter yang diubah tergantung pada besarnya modulasi yang diberikan. Proses modulasi membutuhkan dua buah sinyal pemodulasi yang berupa sinyal informasi dan sinyal pembawa (carrier) dimana sinyal informasi tersebut ditumpangkan oleh sinyal carrier. Maka secara garis besar dapat diasumsikan bahwa modulasi merupakan suatu proses dimana gelombang sinyal termodulasi ditransmisikan dari transmitter ke receiver. Pada sisi receiver sinyal modulasi yang diterima dikonversikan kembali kebentuk asalnya, proses ini disebut dengan demodulasi. Rangkaian yang digunakan untuk proses modulasi disebut dengan modulator, sedangkan rangkaian yang digunakan untuk proses demodulasi disebut demodulator. Demodulasi adalah suatu proses penterjemahan kode-kode dari sinyal yang telah diterima, dan biasanya mengalami kerusakan akibat noise Modulasi adalah proses penumpangan sinyal informasi terhadap sinyal carier sehingga sebagian karakteristik dari sinyak pembawa berubah sesuai dengan nilai sesaat dari sinyal informasi. Ada beberapa syarat yang diperlukan untuk melakukan modulasi, yaitu: a. Adanya sinyal informasi b. Adanya sinyal carier c. Frekuensi sinyal carier harus lebih besar dari frekuensi sinyal informasi
  • 7. III. MODULASI SUDUT Salah satu jenis modulasi adalah modulasi sudut. Sebenarnya tidak ada metode praktis yang diberi nama modulasi sudut. Tetapi Modulasi sudut merupakan suatu karakteristik metode modulasi dimana sudut sinyal pembawa / carrier akan berubah-ubah. Ada dua modulasi yang menggunakan metode modulasi sudut, yaitu: 1. Modulasi Fasa (PM) 2. Modulasi Frekuensi (FM) 3.1. Modulasi Fasa (PM) Modulasi fasa adalah Penumpangan sinyal informasi diatas sinyal pembawa / carrier, di mana fasa sinyal pembawa/carrier berubah-ubah menurut sesuai parameter amplitudo sinyal informasi. Jadi modulasi fasa membentuk informasi dengan cara membedakan sudut sinyalnya. Tidak seperti Modulasi Frekuensi (FM), Modulasi Fasa (PM) lebih sedikit digunakan dalam transmisi radio. Hal ini disebabkan kompleksitas dalam pembuatan perangkat penerimanya dan juga kesulitan dalam interpretasi sinyalnya, contohnya sulitnya mendeteksi sinyal berubah 180 derajat atau berubah -180 derajat.
  • 8. Bagan Sinyal informasi, pembawa dan termodulasi Model Matematika dari PM: Bila Sinyal Informasi adalah dan sinyal pembawa/carrier adalah Maka sinyal termodulasi adalah
  • 9. Dari persamaan diatas dapat diketahui bahwa nantinya bukan hanya fasa dari sinyal pembawa saja yang berubah, tetapi bisa juga merubah frekuensi dari sinyal pembawa. Sehingga PM bisa juga disebut spesial FM, (en.wikipedia.com, 2012). Index Modulasi dari Modulasi Fasa adalah 3.2. Modulasi Frekuensi Modulasi Frekuensi (FM) adalah salah satu modulasi yang paling banyak dijumpai oleh masyarakat luas. Hal ini disebabkan karena penggunaanya yang jamak, mulai dari stasiun radio komersial sampai radio rakyat kebanyakan menggunakan modulasi frekuensi (FM). Modulasi frekuensi atau biasa disingkat FM adalah salah satu jenis modulasi sudut. Berbeda dengan PM, FM membedakan informasi yang terkandung dengan cara mengubah-ubah frekuensi sinyal pembawa/carrier. Sinyal modulasi vm digunakan untuk merubah frekuensi pembawa. Misalnya vm mungkin digunakan untuk mengubah kapasitansi dari rangkaian osilator frekuensi pembawa. Modulasi frekuensi didefinisikan sebagai deviasi frekuensi sesaat sinyal pembawa (dari frekuensi tak termodulasinya) sesuai dengan amplitudo sesaat sinyal pemodulasi. Sinyal pembawa dapat berupa gelombang sinus, sedangkan sinyal pemodulasi (informasi) dapat berupa gelombang apa saja (sinusoidal, kotak, segitiga, atau sinyal lain misalnya sinyal audio). Gambar 4.1 mengilustrasikan modulasi frekuensi sinyal pembawa sinusoidal dengan menggunakan sinyal pemodulasi yang juga berbentuk sinyal sinusoidal. Secara matematis, sinyal termodulasi FM dapat dinyatakan dengan eFM = Vc sin ( ωc t + mf sin ωm t )
  • 10. dengan eFM : sinyal termodulasi FM em : sinyal pemodulasi ec : sinyal pembawa Vc : amplitudo maksimum sinyal pembawa mf : indeks modulasi FM ωc : frekuensi sudut sinyal pembawa (radian/detik) ωm : frekuensi sudut sinyal pemodulasi(radian/detik) Indeks Modulasi FM Seperti telah dibahas, pada modulasi frekuensi maka frekuensi sinyal pembawa diubah-ubah sehingga besarnya sebanding dengan dengan besarnya amplitudo sinyal pemodulasi. Semakin besar amplitudo sinyal pemodulasi, maka semakin besar pula frekuensi sinyal termodulasi FM. Besar selisih antara frekuensi sinyal termodulasi FM pada suatu saat dengan frekuensi sinyal pembawa disebut deviasi frekuensi. Deviasi frekuensi maksimum didefinisikan sebagai selisih antara frekuensi sinyal termodulasi tertinggi dengan terendahnya. Indeks modulasi FM (mf) merupakan perbandingan antara deviasi frekuensi maksimum dengan frekuensi sinyal pemodulasi mf = δ / fm dengan δ : deviasi frekuensi maksimum fm : frekuensi maksimum sinyal pemodulasi mf : indeks modulasi FM Besarnya indeks modulasi FM dapat dipilih sebesar mungkin sejauh tersedia bandwidth (lebar bidang) untuk keperluan transmisinya. Biasanya besarnya indeks
  • 11. modulasi ini akan dimaksimalkan dengan cara mengatur besarnya deviasi frekuensi maksimal yang diijinkan. Bagan Sinyal informasi, sinyal carrier dan sinyal termodulasi FM Model Matematika dari FM: Bila sinyal pembawa/carrier adalah Dan sinyal informasi adalah Maka sinyal modulasinya adalah
  • 12. Hubungan Modulasi Frekuensi (FM) dengan Modulasi Fasa (PM): 1. Frekuensi adalah turunan dari Fasa, sehingga dapat dikatakan bahwa Frekuensi adalah laju perubahan fasa. 2. Untuk satu sinyal sinusoida yang besar, PM sama seperti PM dengan index modulasi di mana adalah dan h adalah index modulasi PM.
  • 13. IV. KESIMPULAN Adapun kesimpulan dari makalah modulasi sudut ini adalah : 1. Komponen dasar telekomunikasi adalah sumber informasi, pengirim, media dan penerima. 2. Proses modulasi membutuhkan dua buah sinyal pemodulasi yang berupa sinyal informasi dan sinyal pembawa (carrier) dimana sinyal informasi tersebut ditumpangkan oleh sinyal carrier 3. Ada beberapa syarat yang diperlukan untuk melakukan modulasi, yaitu: Adanya sinyal informasi, Adanya sinyal carier, Frekuensi sinyal carier harus lebih besar dari frekuensi sinyal informasi. 4. Tetapi Modulasi sudut merupakan suatu karakteristik metode modulasi dimana sudut sinyal pembawa / carrier akan berubah-ubah 5. Modulasi fasa adalah Penumpangan sinyal informasi diatas sinyal pembawa / carrier, di mana fasa sinyal pembawa/carrier berubah-ubah menurut sesuai parameter amplitudo sinyal informasi 6. Modulasi Frekuensi (FM) adalah salah satu modulasi yang paling banyak dijumpai oleh masyarakat luas. Hal ini disebabkan karena penggunaanya yang jamak, mulai dari stasiun radio komersial sampai radio rakyat kebanyakan menggunakan modulasi frekuensi (FM).
  • 14. V. DAFTAR PUSTAKA Modul Dasar Telekomunikasi http://file.upi.edu Modulasi http://kk.mercubuana.ac.id Sistem Telekomunikasi http://gatsan.dosen.akprind.ac.id Teknik Modulasi http://ito_riris.staff.gunadarma.ac.id