Makalah ini membahas konsep dasar sistem informasi akuntansi, dengan tujuan menambah wawasan tentang sistem informasi akuntansi dan dapat bermanfaat dalam dunia pendidikan."
1. 1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT karena berkat hidayah dan taufiqnya kami
mampu menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul KONSEP DASAR SISTEM
INFORMASI AKUNTANSI. Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah
“sistem informasi akuntansi”, makalah ini yang diharapakan bisa menambah wawasan dan
dapat bermanfaat dalam dunia pendidikan. Kami mengucapkan banyak terimaksih kepada
pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, serta masih banyak kekurangan
dan kesalahannya. oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat
membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Dan mudah-mudahan
makalah ini dapat mendorong kita untuk lebih giat dalam proses menimba ilmu dengan
sebaik-baiknya. Amin yarobbal’alamin...
Malang, Oktober 2014
Penyusun
2. 2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Sistem informasi akuntansi merupakan salah satu jenis sistem informasi yang
diperlukan oleh perusahaan dalam menangani kegiatan operasionalnya sehari-hari untuk
menghasilkan informasi-informasi akuntansi serta informasi lainnya mengenai proses
bisnis perusahaan yang diperlukan oleh manajemen dan pihak-pihak terkait lainnya
sehubungan dengan pengambilan keputusan dan kebijakan-kebijakan lainnya.
Dalam konsep dasar sistem informasi akuntansi akan memberikan suatu pengertian
atau penjelasan bagi pelaku bisnis, kantor dan lembaga lainnya yang berhubungan dalam
bidang keuangan. Selain itu Sistem akuntansi yang disusun untuk suatu perusahaan dapat
diproses secara manual (tanpa mesin-mesin pembantu) atau proses dengan menggunakan
mesin-mesin mulai dari mesin pembukuan yang sederhana sampai denagn computer.
Sistem Informasi akuntansi salah satu sistem Informasi diantara berbagai sistem yang
digunakan oleh manajemen dalam mengelola perusahaan. Sistem ini merupakan subsistem
Informasi manajemen yang mengelola data keuangan menjadi Informasi keuangan untuk
memenuhi kebutuhan pemakai intern maupun pemakai ekstern.
1.2. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah pengertian Sistem Informasi Akuntansi?
2. Apa sajakah unsur-unsur Sistem Informasi Akuntansi?
3. Bagaimana karakteristik Sistem Informasi Akuntansi?
4. Apa sajakah komponen Sistem Informasi Akuntansi?
5. Apa saja fungsi dan tujuan dari Sistem Informasi Akuntansi?
6. Apa saja informasi dan keputusan yang ada dalam SIA?
1.3 TUJUAN
1. Mengetahui apa itu sistem informasi akuntansi
2. Mengetahui model sistem informasi akuntansi
3. Mengetahui bagaimana karakteristik sistem informasi akuntansi
4. Mengetahui komponen sistem informasi akuntansi
5. Mengenal apa saja informasi dan keputusan yang ada dalam SIA
6. Mengetahui apa saja contoh dari sistem informasi akuntansi.
3. 3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi
Sistem Informasi Akuntansi adalah suatu sistem dalam sebuah organisasi yang
bertanggung jawab untuk penyiapan Informasi yang diperoleh dari pengumpulan dan
pengolahan data transaksi yang berguna bagi semua pemakai baik di dalam maupun di luar
perusahaan.Sistem Informasi Akuntansi juga dapat diartikan sebagai kumpulan kegiata-
kegiatan dari organisasi yang bertanggung jawab untuk menyediakan Informasi keuangan
dan Informasi yang didapatkan dari transaksi data untuk tujuan pelaporan internal maupun
eksternal perusahaan.
Sistem Informasi Akuntansi menyiapkan informasi bagi manajemen dengan
melaksanakan operasi-operasi tertentu atas semua data sumber yang diterimanya dan juga
mempengaruhi hubungan organisasi perusahaan dengan lingkungan sekitarnya. Sebagai
sistem informasi akuntansi merupakan suatu sistem yang bertugas mengumpulkan data
yang menjelaskan kegiatan perusahaan, mengubah data tersebut menjadi informasi serta
menyediakan informasi bagi pemakai di dalam maupum di luar perusahaan. Selain itu
sistem informasi akuntansi adalah satu – satunya CBIS yang bertanggung jawab
memenuhi kebutuhan informasi di luar perusahaan.
Informasi akuntansi berhubungan dengan suatu fungsi yang bertanggung jawab
terhadap arus dana kedalam perusahaan, dana diperlukan untuk mendukung kegiatan
pemasaran, manufaktur dan kegiatan lainnya maka dari itu sangat perlu mengontrol semua
arus dana agar penggunaannya bisa efektif.
Banyak pihak berkepentingan terhadap informasi keuangan suatu perusahaan. Jika
dikategorikan ada dua kelompok besar yang sangat berkepentingan yaitu pihak eksternal
dan internal. Keduanya mempunya peranan yang kuat dalam menentukan pertumbuhan
perusahaan , terutama pihak internal yang terlibat langsung pada pengelolaan keuangan.
Informasi yang dihasilkan oleh pihak internal perusahaan di gunakan sebagai pendukung
dalam kegiatan perusahaan sehari – hari dan pendukung dalam proses pengambilan
keputusan. Pada umumnya arti dari SIA adalah :
• SIA adalah sekumpulan sumber daya, seperti manusia dan peralatan, yang dirancang
untuk mengubah data keuangan dan data lainnya menjadi informasi.
4. 4
2.2 Unsur-unsur Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Azhar Susanto (2008:12), terdapat beberapa unsur dalam sistem informasi
akuntansi, yaitu :
1. “Sumber daya manusia dan alat
2. Catatan
3. Informasi atau laporan-laporan.”
Menurut Mulyadi (2008:3-5) mengungkapakan unsur-unsur sistem akuntansi sebagai
berikut :
1. “Formulir
Formulir merupakan dokumen yang digunakan untuk merekam terjadinya
transaksi. Formulir sering disebut dokumen, karena dengan formulir ini peristiwa
yang terjadi dalam organisasi direkam (didokumentasikan) di atas secarik kertas.
2. Jurnal
Jurnal merupakan catatan akuntansi pertama yang digunakan untuk mencatat,
mengklasifikasikan, dan meringkas data keuangan dan data lainnya. Dalam jurnal ini,
data keuangan untuk pertama kalinya diklasifikasikan menurut penggolongan yang
sesuai dengan informasi yang akan disajikan dalam laporan keuangan.
3. Buku Besar
Buku besar (general ledger) terdiri dari rekening-rekening pembantu yang
digunakan untuk meringkas data keuangan yang telah dicatat sebelumnya dalam
jurnal. Rekening-rekening dalam buku besar ini disediakan sesuai dengan unsur-unsur
informasi yang akan disajikan dalam laporan keuangan.
4. Buku Pembantu
Buku pembantu ini terdiri dari rekening-rekening pembantu yang terinci data
keuangan yang tercantum dalam rekening tertentu dalam buku besar. Buku besar dan
buku pembantu merupakan catatan akuntansi akhir (book of final entry), yang berarti
tidak ada catatan akuntansi lain lagi sesudah data akuntansi diringkas dan
digolongkan dalam rekening buku besar dan buku pembantu.
5. 5
5. Laporan
Laporan berisi informasi yang merupakan keluaran sistem akuntansi. Laporan
dapat berbentuk hasil cetak komputer dan tayangan pada layar monitor komputer.
Hasil akhir proses akuntansi adalah laporan keuangan yang dapat berupa neraca,
laporan rugi laba, laporan perubahan laba yang ditahan, laporan harga pokok
produksi, laporan biaya pemasaran, laporan harga pokok penjualan, daftar umur
piutang, daftar utang yang akan dibayar, daftar saldo persediaan yang lambat
penjualannya.”
2.3 Karakteristik Sistem Informasi Akuntansi
Ada Beberapa Karakteristik SIA Yakni :
1. Melaksanakan tugas yang diperlukan. Perusahaan tidak memutuskan untuk
melaksanakan pengolahan data atau tidak. Perusahaan diharuskan oleh undang –
undang untuk memelihara catatan kegiatannya. Elemen – elemen dalam lingkungan
seperti pemerintah, pemegang sahamdan pemilik, serta masyarakat keuangan
menuntut perusahaan agar melakukan pengolahan data. Tetapi bahkan jika
lingkungan tidak memintanya, manjamen perusahaan pasti menerapkan SIA sebagai
cara mencapai dan menjaga pengendalian.
2. Berpegang pada prosedur yg relatif standar.Peraturan dan praktek yang diterima
menentukancara pelaksanaan pengolahan data. Segala jenis organisasi mengolah
datanya dengan cara yang pada dasarnya sama.
3. Menangani data yang rinci. Karena berbagai catatan pengolahan data dan
menjelaskan kegiatan perusahaan secra rinci, catatan tersebut menyediakan jejak
audit. Jejak audit adalah kronologi kegiatan yang dapat ditelusuri dari awal hingga
ke akhir, dan dari akhir ke awal.
4. Terutama berfokus historis. Data yang dikumpulkan oleh SIA umumnya
menjelaskan apa yang terjadi di masa lampau. Ini terutama terjadi jika pengolahan
berkelompok digunakan.
5. Menyediakan informasi pemecahan masalah. SIA menghailkan sebagian output
informasi bagi manajer perusahaan. Laporan akuntansi standar seperti laporan rugi
laba dan neraca merupakan contohnya.
6. 6
2.4 Komponen Sistem Informasi Akuntansi
Komponen sistem informasi akuntansi terdiri dari beberapa bagian yang saling
berintegrasi yang membentuk sebuah sistem. Menurut Azhar Susanto (2008:207)
komponen sistem informasi akuntansi dapat dikelompokkan sebagai berikut:
1. “Perangkat Keras (Hardware)
2. Perangkat Lunak (Software)
3. Manusia (Brainware)
4. Prosedur (Procedure)
5. Basis data (Database)
6. Teknologi Jaringan komunikasi (Communication Network Technology)”
Penjelasan dari komponen-komponen sistem informasi akuntansi diatas adalah
sebagai berikut:
1. Perangkat Keras (Hardware)
Hardware merupakan peralatan phisik yang dapat digunakan untuk
mengumpulkan, memasukkan, memproses, menyimpan dan mengeluarkan
hasil pengolahan data dalam bentuk informasi.
a. Bagian Input (Input Device)
Peralatan input merupakan alat-lat yang dapat digunakan untuk memasukkan
data kedalam komputer. Ada beberapa contoh peralatan yang dapat digunakan untuk
memasukkan data seperti berbentuk teks (seperti keyboard); atau berbentuk image
(seperti scanner, kamera digital), suara, video (seperti kamera video) dan penunjuk
(seperti mouse). Dan beberapa contoh lagi seperti Optical Code Recognition (OCR),
touch screen, floppy disk, hardisk, NAS 300G, driver CD ROM/RW, DVD ROM/RW,
digitizer dan lain-lain.
b. Bagian Pengolah Utama dan Memori
CPU (Central Processing Unit) yang terdiri dari komponen-komponen seperti:
(1) Processor (CPU sesungguhnya)
(2) Memory
(3) Motherboard
(4) Hardisk
(5) Floppy disk
(6) CD ROM
(7) Expansion slots
7. 7
(8) Devices controller (multi I/0, VGA card, sound card)
(9) Komponen lainnya (Fan, baterai, Conektor, dll)
c. Bagian Ouput (Output Devices)
Peralatan output merupakan peralatan-peralatan yang digunakan untuk
mengeluarkan informasi hasil pengolahan data. Ada beberapa macam peralatan output
yang biasa digunakan yaitu printer, layar monitor, Head Mount Display (HMD), LCD
(Liquid Cristal Display) Projector dan speaker.
d. Bagian komunikasi
Peralatan komunikasi adalah peralatan-peralatan yang digunakan agar
komunikasi data bisa berjalan dengan baik. Ada banyak jenis peralatan komunikasi,
beberapa diantaranya adalah :
1. Network card untuk LAN dan wireless LAN
2. HUB/switching dan accsess poin wireless LAN
3. Fiber optic, router dan range extender
4. Berbagai macam modem (internal, external, PCMIA) dan wireless cardbus
adapter
5. Pemancar dan penerima
6. Very small apertur satelit (VSAT) dan Satelit
2. Perangkat Lunak (Software)
Software adalah kumpulan dari program-program yang digunakan untuk
menjalankan aplikasi tertentu pada komputer, sedangkan program merupakan
kumpulan dari perintah-perintah komputer yang tersusun secara sistematis.
Software dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu perangkat lunak sistem (system
software) dan perangkat lunak aplikasi (aplication software).
a. System Software
Perangkat lunak sistem merupakan kumpulan dari perangkat lunak yang
digunakan untuk mengendalikan sistem komputer yang meliputi sistem operasi
(operating system), intefpreter dan compiler (kompiler).
(1) Operating System
Operating system berfungsi untuk mengendalikan hubungan antara komponen-
komponen yang terpasang dalam suatu sistem computer misalnya antara keyboard
dengan CPU, dengan layar monitor dan lain-lain.
8. 8
(2) Interpreter
Interpreter merupakan software yang berfungsi sebagai penterjemah bahasa yang
dimengerti oleh manusia kedalam bahasa yang dimengerti oleh komputer (bahasa
mesin) perintah per perintah.
(3) Compiler
Compiler berfungsi untuk menterjemahkan bahasa yang dipahami oleh manusia
kedalam bahasa yang dipahami oleh komputer secara langsung satu file.
(4) Application Software
Perangkat lunak aplikasi atau sering juga disebut “paket aplikasi” merupakan software
jadi yang siap untuk digunakan. Software ini dibuat oleh perusahaan perangkat lunak
tertentu (software house) baik dari dalam maupun luar negeri yang umumnya berada
di Amerika.
b.Macam-macam application software:
(1) Sisten informasi akuntansi (quicken, account pro)
(2) Word processor (word xp)
(3) Desktop publishing (page maker)
(4) Spreadsheet (excel xp)
(5) Workgroup (office 2000)
(6) Presentasi (powerpoint)
(7) Komunikasi (microsoft net metting, outlook xp)
(8) Browser (internet explorer)
3. Manusia (Brainware)
Brainware atau sumber daya manusia (SDM) merupakan bagian terpenting
dari komponen sistem informasi dalam dunia bisnis yang dikenal sebagai sistem
informasi akuntansi. Komponen SDM ini merupakan bagian yang tak terpisahkan
dengan komponen lainnya didalam suatu sistem informasi sebagai hasil dari
perencanaan, analisis, perancangan, dan strategi implementasi yang didasarkan
kepada komunikasi diantara sumber daya manusia yang terlibat dalam suatu
organisasi.
Sumber daya manusia (SDM) sistem informasi atau sistem infomasi akuntansi
merupakan sumber daya yang terlibat dalam pembuatan sistem informasi,
9. 9
pengumpulan dan pengolahan data, pendistribusian dan pemanfaatan informasi yang
dihasilkan oleh sistem informasi tersebut.
Beberapa kelompok SDM suatu organisasi yang terlibat dalam beberapa aktivitas
diatas secara garis besar dapat dikelompokkan kedalam pemilik dan pemakai sistem
informasi.
a. Pemilik Sistem Informasi
Pemilik sistem informasi merupakan sponsor terhadap dikembangkannya
sistem informasi. Mereka biasanya bertanggung jawab terhadap biaya dan waktu yang
digunakan untuk pengembangan serta pemeliharaan sistem informasi, mereka juga
berperan sebagai pihak penentu dalam menentukan diterima atau tidaknya sistem
informasi.
b. Pemakai Sistem Informasi
Para pemakai sistem informasi sebagian besar merupakan orang-orang yang hanya
akan menggunakan sistem informasi yang telah dikembangkan seperti operator dan
manajer (end user). Para pemakai akhir sistem informasi tersebut menentukan:
(1) Masalah yang harus dipecahkan
(2) Kesempatan yang harus diambil
(3) Kebutuhan yang harus dipenuhi
(4) Batasan-batasan bisnis yang harus termuat dalam sistem informasi. Mereka
juga cukup memperhatikan tayangan aplikasi di komputer baik dalam bentuk form
input maupun outputnya.
4. Prosedur (Procedure)
Prosedur merupakan rangkaian aktivitas atau kegiatan yang dilakukan secara
berulang-ulang dengan cara yang sama. Sedangkan aktivitas pada dasarnya
melakukan suatu kegiatan berdasarkan informasi yang masuk dan persepsi yang
dimiliki tentang informasi.
5. Basis Data (Database)
Database merupakan kumpulan data-data yang tersimpan didalam media
penyimpanan di suatu perusahaan (arti luas) atau di dalam komputer (arti sempit).
6. Teknologi Jaringan Komunikasi (Communication Network Technology)
10. 10
Telekomunikasi atau komunikasi data dapat didefinisikan sebagai penggunaan
media elektronik atau cahaya untuk memindahkan data atau informasi dari suatu
lokasi ke satu atau beberapa lokasi lain yang berbeda. Komunikasi yang terjadi
diantara beberapa pihak yang berkomunikasi harus difasilitasi dengan infrastruktur
berupa jaringan telekomunikasi yang konfigurasinya bisa berbentuk bintang (star),
cincin (ring), dan hirarki (BUS). Jadi dengan menguasai jaringan telekomunikasi telah
menolong persoalan yang disebabkan oleh masalah geografi dan waktu sehingga
memungkinkan organisasi untuk mempercepat produksi dan pengambilan keputusan.
2.5 Fungsi dan Tujuan Sistem Informasi Akuntansi
Fungsi sistem informasi akuntansi menurut Hall yang dialih bahasakan oleh Dewi
Fitriasari (2007:12) adalah :
1. “Pekerjaan yang sifatnya yang berulang dapat diminimalisir.
2. Sistem penyimpanan data menjadi lebih sistematis.
3. Mengurangi tingkat kesalahan.
4. Pekerjaan menjadi lebih mudah karena Sistem Informasi Akuntansi sudah
berjalan. Dalam hal ini akuntan hanya melakukan secara safing untuk membuktikan
bahwa Sistem Informasi Akuntansi sudah berjalan dengan benar.”
Lebih lanjut Steinbert yang dialih bahasakan oleh Mulyadi (2006:3) menyatakan
Sistem Informasi Akuntansi mempunyai tiga fungsi penting :
1. “Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas-aktivitas yang
dilaksanakan oleh organisasi, sumber daya yang dipengaruhi oleh aktivitas-aktivitas
tersebut, dan para pelaku yang terlibat dalam berbagai aktivitas tersebut, agar pihak
manajemen, para pegawai, dan pihak-pihak luar yang berkepentingan dapat meninjau
ulang hal-hal tersebut.
2. Mengubah data menjadi informasi yang berguna bagi pihak manajemen untuk
membuat keputusan dalam aktivitas perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan.
3. Menyediakan pengendalian yang memadai untuk menjaga aset-aset organisasi.
Termasuk data organisasi, untuk memastikan bahwa data tersebut tersedia saat
dibutuhkan.”
Dalam memenuhi kebutuhan informasi baik untuk kebutuhan pihak eksternal maupun
pihak internal, sistem informasi harus didesain sedemikian rupa sehingga memenuhi
fungsinya. Demikian pula suatu sistem informasi akuntansi dalam memenuhi
fungsinya harus mempunyai tujuan-tujuan yang dapat memberikan pedoman kepada
11. 11
manajemen dalam melakukan tugasnya sehingga dapat menghasilkan informasi-
informasi yang berguna, terutama dalam menunjang perencanaan dan pengendalian.
Menurut Azhar Susanto (2008:8-11), tujuan sistem informasi akuntansi adalah
sebagai berikut :
1. “Mendukung aktivitas perusahaan sehari-hari.
2. Mendukung proses pengambilan keputusan.
3. Membantu pengelolaan perusahaan dalam memenuhi tanggung jawabnya
kepada pihak eksternal.
4. Mengumpulkan dan memasukkan data transaksi ke dalam sistem informasi
akuntansi.
5. Mengolah data transaksi.
6. Menyimpan data untuk tujuan di masa mendatang.
7. Memberi pemakai atau pemberi keputusan (manajemen) informasi yang
mereka perlukan.
8. Mengontrol semua proses yang terjadi.”
2.6 Data & Informasi serta Pengambilan Keputusan
Apakah Informasi itu ?
Istilah data mengarah pada fakta-fakta yang kita kumpulkan, simpan, dan proses
dengan sistem informasi.
Informasi adalah data yang telah diatur dan diproses untuk memberikan arti
(pengambilan keputusan yang tepat)
Apakah pengambilan keputusan itu ?
Pengambilan keputusan melibatkan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Identifikasi maslah.
2. Memilih metode untuk memecahkan masalah.
3. Mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk melaksanakan model keputusan
tersebut.
4. Menginterpretasikan keluaran model tersebut.
5. Mengevaluasi sisi positif dari tiap alternatif yang ada.
6. Memilih dan melaksanakan solusi yang dipilihnya.
12. 12
Keputusan dapat dikategorikan berdasarkan sebagai berikut :
1. Tingkat struktur yang ada
2. Atau berdasarkan lingkupnya
Struktur Keputusan
a) Keputusan terstruktur bersifat berulang-ulang, rutin, dan dipahami dengan
baik hingga dapat didelegasikan kepada pegawai di tingkat lebih rendah dalam suatu
organisasi. Sebagai contoh, Keputusan untuk memberikan kredit ke para pelanggan
lama, hanya membutuhkan pengetahuan tentang batas kredit pelanggan dan saldo saat
ini. Keputusan yang terstruktur sering kali dapat diotomatisasikan.
b) Keputusan semi terstruktur ditandai dengan peraturan-peraturan yang tidak
lengkap untuk mengambil keputusan, dan adanya kebutuhan untuk membuat penilaian
serta pertimbangan subyektif sebagai pelengkap analisis data yang formal. Sebagai
contoh,Menetapkan anggaran pemasaran untuk suatu produk baru.
c) Keputusan tidak terstruktur bukan merupakan keputusan yang berulang
dan rutin. Contoh, memilih sampul depan sebuah majalah.
Ruang Lingkup Keputusan :
a) Berdasarkan pengaruhnya, terdapat bermacam-macam jenis ruang lingkup
keputusan.
b) Pengendalian Operasional berurusan dengan kinerja yang efektif dan efisien
atas tugas tertentu.
c) Pengendalian Manajemen berurusan dengan pemakaian yang efektif dan
efisien atas sumber daya yang digunakan untuk mencapai tujuan organisasi.
d) Perencanaan Strategis berurusan dengan penetapan tujuan organisasi dan
kebijakan untuk mencapai tujuan tersebut.
13. 13
Dampak Informasi Akuntansi dalam Pemilihan Keputusan :
Bobot yang diberikan oleh pengambil keputusan atas informasi akuntansi dalam
pemilihan akhir tergantung atas :
1. Seberapa jauh informasi akuntansi dirasakan mampu mengurangi sebagian
ketidakpastian yang melingkupi proses pengambilan keputusan.
2. Permintaan dan persaingan atas produk atau jasa.
3. Tingkat ketelitian informasi akuntansi yang direkayasa oleh manajemen.
4. Lingkup keputusan yang diambil (jangka pendek atau jangka panjang).
5. Preferensi pengambil keputusan (external information atau internal information).
6. Kemampuan akuntansi dalam mengukur biaya peluang.
Tidak semua manajer menggunakan informasi akuntansi didalam menganalisis
profitabilitas atau perlunya alternatif tindakan yang satu dibandingkan dengan yang
lainnya. Bobot yang diberikan kcpada informasi akuntansi dalam pemilihan terakhir
sangat bervariasi. Hal ini tergantung atas seberapa jauh informasi akuntansi dirasakan
akan mengurangi ketidakpastian yang melingkupi proses pengambilan keputusan. Jika
tingkat ketidakpastian sangat tinggi dan informasi nonakuntansi dan informasi
ekstern yang relevan sulit diperoleh dan mahal harganya, manajemen Kemungkinan
akan menggunakan informasi akuntansi sebagai pengganti, karena secara sederhana
informasi tersebut tersedia dan memberikan cara untuk mengurangi ketidakpastian.
Dua unsur lain yang mempengaruhi bobot yang diberikan kepada informasi akuntansi
adalah permintaan dan persaingan. Perusahaan yang menghadapi persaingan yang
ringan dan permintaan atas produknya tidak elastik akan lebih tergantung pada
informasi biaya yang disediakan oleh sistem akuntansinya dalam pengambilan
keputusan mengenai harga jual produknya dibandingkan dengan perusahaan yang
beroperasi dalam pasar yang kompetitif. Bobot yang diberikan kepada informasi
akuntansi dalam pengambilan keputusan final juga tergantung atas tingkat ketelitian
yang dilekatkan oleh manajemen atas informasi akuntansi. Semakin mendesak
keperluan untuk mengambil keputusan, penekanan lebih diletakkan atas informasi
akuntansi yang lebih mudah tersedia. Informasi akuntansi memainkan peranan lebih
pentig dalam pengambilan keputusan jangka pendek dibandingkan dengan
keputusan yang memiliki konsekuensi jangka panjang, karena informasi akuntansi
hanya bersangkutan dengan biaya dan pendapatan operasi kini.Lebih lanjut,
pengambil keputusan kelihatannya menyukai informasi ekstern bilamana sudah
14. 14
tersrdia dan lebih murah dibandingkan dengan informasi akuntansi yang dibuat secara
intern.
Fakta lain yang mengurangi dampak informasi akuntansi adalah
ketidakmampuan akuntansi untuk mengukur biaya kesempatan (opportunity costs).
Akuntansi seringkali hanya melaporkan biaya masa lalu, sedangkan biaya kesempatan
dianggap sebagai pengorbanan yang sulit diukur secara objektif. Misalnya seorang
manajer menghadapi pilihan untuk menghentikan salah satu ruangan tokonya yang
sekarang digunakan untuk menjual alat-alat olah raga yang selama dua tahun
ini mengalami kerugian. Jika ruangan toko tersebut tidak digunakan untuk menjual
alat olah raga, ia dapat menggunakannya untuk menjual barang-barang lain(sebagai
contoh obat), untuk disewakan sebagai ruang pamer alat elektronik misalnya,dan
untuk berbagai bisnis lain.Setiap pertimbangan untuk memilih alternatif tertentu
(toko obat, misalnya) berarti terdapat biaya kesempatan karena tidak dipilihnya
alternatif yang lain. Namun, yang menjadi pertanyaan adalah berdasarkan alternatif
yang mana biaya kesempatan tersebur harus dihitung, karena terdapat berbagai
alternatif penggunaan ruang took tersebut. Informasi akuntansi dapat merupakan
titik awal untuk menaksir biaya kesempatan. Jika pengambil keputusan meragukan
kemampuan akuntansi untuk menaksir besarnya biaya kesempatan,tidaklah
mengherankan bahwa dalam situasi situasi yang di dalamnya biaya kesempatan sangat
penting, informasi akuntansi akan berperan kecil dalam pengambilan keputusan akhir.
15. 15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Akuntansi manajemen strategis digunakan untuk membahas rencana strategis
suatu perusahaan dengan menggunakan beberapa parameter sebagai kerangka
kerja akuntansi. Dalam hal ini diperlukan desain Sistem Informasi Akuntansi.
2. Dalam usaha menganalisis posisi persaingan suatu perusahaan diperlukan
peranan akuntan untuk menyediakan data keuangan dalam hal mencatat,
mengumpulkan dan melaporkan arus kas.
3. Suatu hal yang harus diperhatikan bahwa nilai strategis harus dikaitkan dengan
keuangan dalam keputusan jangka panjang.
3.2 REFERENSI
Ahmad, Kamarudin. 2005. Akuntansi Manajemen. Jakarta : PT Rajagrafindo
Persada.
Husein, Muhammad Fakhri. 2003. Sistem Informasi Akuntansi. Yogyakarta :
YKPN
Hansen, Don R dan Maryanne M. Mowen. Akuntansi Manajemen. Jakarta :
Erlangga
Mulyadi. 2001. Akuntansi Manajemen. Jakarta : Salemba Empat
Porter, Micheal E. 1994. Keunggulan Bersaing. Jakarta : Binarupa Aksara.