SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  41
Kompetensi Inti 3 
Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural 
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan 
humaniora dengan wawasan pengetahuan, kebangsaan, kenegaraan dan peradaban 
terkait penyebab fenomena dan kejadian serta menerapkan pengetahuan prosedural 
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk 
memecahkan masalah. 
Kompetensi Dasar 
3.7 Menerapkan pinsip fluida dinamik dalam teknologi 
Kompetensi Inti 4 
Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait 
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak 
secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan 
Kompetensi Dasar 
4.7 Memodifikasi ide/gagasan proyek sederhana yang menerapkan prinsip dinamika 
fluida
PETA KONSEP 
Diatur oleh 
Hukum Kontinuitas Hukum Bernoulli 
Bergantung pada Bergantung 
pada 
FLUIDA DINAMIS 
Tekanan 
Fluida 
 Kecepatan alir Ketinggian 
 Massa jenis 
Luas penampang
Sebelumnya telah kita pelajari mengenai fluida statis, yaitu fluida yang ada dalam 
keadaan diam. Contoh fluida statis misalnya air yang terdapat dalam gelas, dalam kolam, atau 
dalam teko air. Dalam bab ini akan kita pelajari tentang fluida dinamis. Fluida dinamis yaitu 
fluida yang sedang bergerak atau mengalir. Contoh fluida dinamis antara lain air atau minyak 
yang sedang mengalir dalam tangki, uadara yang sedang mengalir relative terhadap pesawat 
terbang yang sedang mengangkasa. 
Seperti yang telah diketahui bahwa fluida bisa zat cair atau gas. Jika yang diamati 
adalah zat cair, maka disebut hidrodinamika. Dalam fluida dinamis akan dipelajari hukum-hukum 
dasar yang antara lain dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut. Mengapa pada 
saluran air yang menyempit laju air semakin cepat? Mengapa burung dan pesawat terbang 
dapat mengangkasa ke udara? Megapa air memancar lebih deras di lantai paling bawah 
daripada di lantai paling atas sebuah gedung bertingkat? 
Fluida yang kita pelajari dalam fluida dinamis dianggap sebagai fluida ideal. Apa 
fluida ideal itu? 
Cirri-ciri umum fluida adalah sebagai berikut : 
1. Alian fluida dapat merupakan aliran tunak (steady) atau tak tunak (non-steady). Jika 
kecepatan v di suatu titik adalah konstan terhadap waktu, aliran fluida dikatakan 
tunak. Contoh aliran tunak adalah arus air yang mengalir dengan tenang (kelajuan 
aliran rendah). Pada aliran tak tunak, kecepatan v di suatu titik tidak konstan terhadap 
waktu. Contoh aliran tak tunak adalah gelombang pasang air laut. 
2. Aliran fluida dapat termampatkan (compressible) atau tak termampatkan 
(incompressible). Jika fluida yang mengalir tidak mengalami perubahan volume (atau 
massa jenis) ketika ditekan, aliran fluida dikatakan tak termampatkan. 
3. Aliran fluida dapat merupakan aliran kental (viscous) atau tak kental (non-viscous). 
Kekentalan fluida mirip dengan gesekan permukaan pada gerak benda padat. 
4. Aliran fluida dapat merupakan aliran garis arus (streaming) atau aliran turbulen. 
Untuk aliran tunak, kecepatan fluida di suatu titik yang sama pada suatu garis arus, 
tidak berubah terhadap waktu.
Gambar 7.1. Sebuah partikel yang melalui titik A, B, dan C menelusuri sebuah garis 
arus. 
Definisi garis arus 
Garis arus adalah aliran fluida yang mengikuti suatu garis (lurus melengkung) yang 
jelas ujung dan pangkalnya. 
Garis arus disebut juga aliran berlapis (aliran laminar = laminar flow). 
Kecepatan partikel fluida di tiap titik pada garis arus searah dengan garis singgug di 
titik itu. Dengan demikian, garis arus tidak pernah berpotongan (gambar 7.2a). 
Ketika melebihi suatu kelajuan tertentu, aliran fluida menjadi turbulen. Aliran 
turbulen ditandai oleh adanya aliran berputar (gambar 7.2b). Ada partikel-partikel 
yang memiliki arah gerak berbeda dan bahkan, berlawanan dengan arah gerak 
keseluruhan fluida. 
Gambar 7.2a. Aliran laminar Gambar 1.2b. Aliran turbulen 
Fluida yang kita pelajari dipandang sebagai fluida ideal, yaitu fluida yang 
tunak, tak termampatkan, tak kental, dan streamline (garis arus). 
A. Hukum-Hukum Dasar Fluida Dinamis 
Pada subbab ini siswa harus mampu : 
 Memformulasikan hukum Kontinuitas
 Memformulasikan hukum Bernoulli 
 Menerapkan hukum Kontinuitas dan Bernoulli dalam kehidupan sehari-hari. 
1. Hukum Kontinuitas 
a. Pengertian Debit 
Debit atau laju volume adala besaran yang menyatakan volume fluida yang 
mengalir melalui suatu penampang tertentu dalam satuan waktu tertentu. 
Definisi debit fluida 
Satuan SI untuk V adalah dan untuk selang waktu t adalah s, sehingga 
satuan SI untuk debit adalah atau . 
Misalkan sejumlah fluida melalui penampang pipa seluas A dan setelah selang 
waktu t menepuh jarak L. 
Gambar 7.3. Dalam selang waktu t sejumlah fluida yang melalui penampang 
seluas A telah menempuh panjang lintasan L. 
Volume fluida adalah V = AL, sedangkan jarak L = vt, sehingga debit Q dapat 
kita nyatakan sebagai 
Definisi debit 
b. Penurunan Persamaan Kontinuitas 
Perhatikanlah aliran sungaipada bagian yang lebar dan yang sempit itu. Pada 
bagian manakah aliran air paling deras? Bagaimana Anda menjelaskan hasil 
pengamatan Anda?
Gambar 7.4 Fluida yang mengalir pada suatu bagian pipa 
Jika suatu fluida mengalir dengan aliran tunak, maka massa fluida yang masuk 
ke salah satu ujung pipa haruslah sama dengan massa fluida yang keluar dari ujung 
pipa yang lain selama selang waktu yang sama. Hal ini berlaku karena pada aliran 
tunak tidak ada fluida yang dapat meninggalkan pipa melalui dinding-dinding pipa 
( garis arus tidak dapat saling berpotongan). 
Tinjaulah suatu fluida yang mengalir dengan aliran tunak dan perhatikanlah 
bagian 1 dan 2 dari pipa ( Gambar 7.4 ). Misalkanlah bahwa 
A1 dan A2 adalah luas penampang pipa pada ujung 1 dan 2 
ρ1 dan ρ2 adalah massa jenis pada 1 dan 2 
v1 dan v2 adalah kecepatan partikel-partikel pada 1 dan 2 
Selama selang waktu Δt, fluida 1 bergerak ke kanan menempuh jarak 
fluida pada 2 bergerak ke kanan menempuh jarak . Oleh karena itu, 
volume akan masuk ke pipa pada bagian 1 dan volume 
akan keluar dari bagian 2. 
Persamaan Kontinuitas 
………………………………… 7.3a 
Pada fluida tak termampatkan, hasil kali 
antara kelajuan fluida dan luas penampang 
selalu konstan. 
Telah diketahui bahwa dimana adalah debit fluida. Oleh karena itu, 
persamaan kontinuitas untuk fluida tak termampatkan dapat juga dinyatakan 
sebagai persamaan debit konstan.
Contoh Soal 
Persamaan debit konstan 
………………………………………. 7.3b 
Pada fluida tak termampatkan, debit fluida di 
titik mana saja selalu konstan. 
c. Perbandingan Kecepatan Fluida dengan Luas dan Diameter Penampang 
Persamaan kontinuitas yang dinyatakan oleh persamaan (7.3a) dapat kita ubah 
ke bentuk 
………………………………… (7.4) 
Kelajuan aliran fluida tak termampatkan 
berbanding terbalik dengan luas penampang yang 
dilaluinya 
Umumnya, diameter pipa dapat kita anggap berbentuk lingkaran dengan luas 
, dimana r adalah jari-jari pipa dan D adalah diameter pipa. Jika 
kita masukkan ke dalam persamaan (7.4), kita peroleh
…………………………………….. (7.5) 
Kelajuan aliran fluida tak termampatkan berbanding 
terbalik dengan kuadrat jarak jari-jari penampang atau 
Gambar 7.5 Aplikasi persamaan kontinuitas. Dengan menggunakan 
luas penampang,kelajuan aliran meningkat. 
Pada gambar 7.5 diitunjukan aplikasi persamaan kontinuitas dalam keseharian. 
Saat menyemprot taman dengan menggunakan selang, orang tersebut memperkecil 
luas penampang selang dengan jarinya, dan air tersemprot keluar dengan kelajuan 
yang besar. 
Untuk aliran fluida di dalam pipa, kita harus menggambar jarak antargaris arus 
lebih rapat pada luas penampang yang sempit, karena kecepatannya lebih besar, 
dan menggambar jarak antargaris arus lebih renggang pada luas penampang yang 
lebar, karena kecepatannya lebih kecil. 
d. Daya oleh Debit Fluida 
diameter penampang
Gambar 7.6 Air terjun yang mengalir dengan debit dari ketinggian h akan 
menghasilkan tenaga dengan daya 
Bagaimana kita menghitung daya suatu tenaga air terjun yang mengalir dengan 
debit dari ketinggian ( Gambar 7.6)? telah diketahui bahwa sejumlah massa air m 
yang berada pada ketinggian h memiliki energi potensial 
Daya yang dibangkitkan oleh energy potensial ini adalah 
, sebab 
Daya oleh debit fluida 
…………………………………. (7.6) 
Jika air ini dimanfaatkan untuk membangkitkan listrik dan efisiensi sistem 
generator adalah η, maka 
………………………………….. (7.7) 
2. Hukum Bernoulli 
a. Asas Bernoulli 
Apakah tekanan fluida paling besar di titik yang berkelajuan alirnya paling 
besar? 
Gambar 7.7 pada pipa mendatar yang memiliki diameter yang menyempit, kelajuan 
fluida yang paling besar adalah pada pipa yang menyempit (B), tetapi tekanannya 
justru paling rendah. Ini ditunjukkan oleh paling rendahnya permukaan fluida yang 
naik dalam tabung B.
Pada pipa mendatar (horizontal), tekanan fluida paling 
besar adalah pada bagian yang kelajuan alirnya paling 
kecil, dan tekanan paling kecil adalah pada bagian yang 
kelajuan alirnya paling besar. 
b. Penerapan asas Bernoulli dalam kehidupa sehari-hari 
(1) Dua perahu bermotor berbenturan 
Gambar 7.9 Dua perahu motor dapat berbenturan karena berkurangnya tekanan 
pada air yang mengalir diantara keduanya 
Asas Bernoulli dapat menjelaskan mengapa dua perahu bermotor yang 
bergerak sejajar dan saling berdekatan cenderung saling tarik menarik dan 
berbenturan ( gambar 7.9 ). 
Pada waktu kedua perahu melaju ke depan, air tersalurkan pada daerah yang 
sempit diantara keduanya. Laju alir air relatif lebih besar pada daerah yang 
sempit ini dibandingkan dengan daerah yang lebar di sisi bagian luar kedua 
perahu. Sesuai asas Bernoulli, laju alir yang meningkat menyebabkan penurunan 
tekanan air diantara kedua perahu dibandingkan dengan tekanan air di sisi bagian 
luar perahu sehigga mendorong kedua perahu saling mendekati dan akibatnya 
dapat berbenturan. 
(1) Aliran air yang keluar dari keran
Gambar 7.10 Aliran air menyempit ketika air berada di bagian bawah 
Putarlah keran air di rumah Anda pada kecepatan penuh. Akan Anda amati 
bahwa aliran air agak menyempit ketika mulai jatuh ( gambar 7.10). Apakah 
penyebabnya? 
Aliran udara di B dan C ( Gambar 7.10b) dihambat oleh aliran air, sehingga 
kelajuan udara di B dan C ( bagian tepi aliran air ) lebih kecil daripada kelajuan di A ( 
bagian tengah aliran air). Sesuai dengan asas Bernoulli, tekanan udara di B dan di C 
lebih besar daripada tekanan udara di A, sehingga gaya F mendorong B dan C saling 
mendekati. Akibatnya aliran air menyempit di B dan C. 
Hukum Bernoulli 
Gambar 7.14 bagaimana sejumlah fluida dapat berpidah dari titik A ke titik C jika baik 
energi kinetic maupun energi potensial di titik A lebih kecil dari kinetik maupun 
energy potensial di C. 
Mari kita perhatikan sejumlah fluida dalam pipa yang mengalir dari titik a ke 
C. Titik A lebih rendah daripada titik C, dan ini berarti enegi potensial fluida di A 
lebih kecil daripada energi potensial di C ( ingat : Ep=mgh ). Luas penampang di 
A lebih besar daripada luas penampang di C. Menurut persamaan kontinuitas ( Av 
= konstan ), kecepatan fluida di C lebih besar daripada di A, dan ini berarti bahwa 
energi kinetic fluida di A lebih kecil daripada energy kinetik fluida di C ( ingat :
). Jumlah energi potensial dan energi kinetik adalah energi mekanik. 
Dengan demikian energi mekanik fluida di A lebih kecil daripada energi mekanik 
fluida di C. 
Jika energi mekanik di a lebih kecil daripada energy mekanik di C, bagaimana 
mungkin fluida berpindah dari titik A ke titik? Meurut teorema ini, fluida dapat 
berpindah dari A ke C. Usaha adalah gaya kali perpindahan ( W=Fs). Agar W 
positif, beda gaya ΔF= haruslah bernilai positif. Gaya adalah tekanan kali 
luas penampang ( F=PA), sehingga agar beda gaya ΔF positif, 
harus positif. Dari sinilah Bernoulli menemukan besaran 
ketiga yang berhubungan dengan usaha positif yang dilakukan fluida, yaitu 
tekanan P sehingga fluida dapat berpindah dari A ke C walaupun energy mekanik 
di A lebih kecil daripada energi mekanik di C. 
Melalui penggunaan teorema usaha-energi yang melibatkan besaran tekanan P 
( mewakili usaha ), besaran kecepatan aliran fluida ( mewakili energy kinetik ), 
dan besaran ketinggian terhadapa suatu acuan ( mewakili energi potensial ), 
akhirnya Bernoulli berhasil menurunkan persamaan yang menghubungkan ketiga 
besaran ini secara matematis, yaitu : 
Persamaan Bernoulli 
…… 
(7.8) 
Jika Anda perhatikan mirip dengan energi potensial Ep=mgh. 
Ternyata, tak lain adalah energi kinetic per satuan volume ( ingat 
) dan tak lain adalah energi potensial per satuan volume. Oleh 
karena itu, persamaan (7.8) dapat dinyatakan sebagai berikut : 
Hukum Bernoulli 
…………………………………… (7.9)
Hukum Bernoulli menyatakan bahwa jumlah dari tekanan (P), energi 
kinetic per satuan volume ( ), dan energi potensial per satuan 
volume ( )memiliki nilai yang sama pada setiap titik sepanjang 
suatu garis normal. 
a. Dua Kasus Persamaan Bernoulli 
Kita akan meninjau dua kasus khusu terhadap persamaan Bernoulli (persamaan (7- 
8)) 
(1) Kasus Untuk fluida tak bergerak (fluida statis) 
Untuk fluida tak bergerak, kecepatan sehingga persamaan (7-8) 
menjadi 
g + 0 g + 0 
g 
Persamaan ini adalah bentuk lain dari dari persamaan tekanan hidrostatis 
dalam cairan yang telah di bahas di kelas X 
(2) Kasus untuk fluida yang mengalir (fluida dinamis) dalam pipa mendatar 
Dalam pipa mendatar (horizontal) tidak terdapat perbedaan ketinggian diantara 
bagian-bagian fluida. Ini berarti, ketinggian dan persamaan (7-8) menjadi 
Persamaan (7-11) menyatakan bahwa jika , maka . Ini berarti 
bahwa di tempat yang kelajuan alirnya kecil, tekanannya besar. Pernyataan ini 
telah Abda kenal sebelumnya sebagai asa Bernoulli 
b. Teorema Torricelli 
Misalkan sebuah tangki dengan luas penampang diisi fuida sampai kedalaman 
Ruang di atas fluida berisi udara dengan tekanan Pada alas tanki terdapat suatu 
lubang kecil dengan luas ( dengan jauh lebih kecil daripada dan fluida 
dapat menyembur keluar dari lubang ini. Bagaimanakah persamaan yang berlaku
untuk kelajuan aliran menyambur keluar lubang? Bagaiamana dengan persamaan 
debitnya? 
Kita tetapkan titik 1 di permukaan atas fluida dengan kelajuan aliran di titik itu 
adalah , dan titik 2 berada di luabng pada dasar tanki dengan kelajuan aliran di 
titik itu adalah , seperti ditunjukkan pada Gambar 7.16 . tekanan pada titik 2, 
, sebab titik 2 berhubungan dengan atmosfer (udara luar). Ambil acuan 
ketinggian nol di dasar tangki , dan gunakan persamaan Bernoulli di titik 1 
dan 2 sehingga kita peroleh 
Sebab 
Kalikan kedua ruas persamaan dengan kita peroleh 
Karena jauh lebih kecil daripada , maka sangat kecil dibandingkan dengan 
dan dapat diabaikan. Kita kemudian mendapatkan 
(7.12) 
Jadi, kelajuan bergantung pada perbedaan kedua tekanan dan 
kedalaman di bawah permukaan fluida dalam tangki. Jika bagian atas tangki 
dibuka ke atmosfer, maka , dan tidak ada beda tekanan : dalam 
kasus ini Persamaan (7.12) menjadi
Jadi, kelajuan fluida menyembur keluar dari lubang yang terletak pada jarak di 
bawah permukaan atas fluida dalam tangki sama seperti kelajuan yang akan 
diperoleh sebuah benda yang jatuh bebas dari ketinggian Persamaan ini disebut 
teorema Torricelli. 
Perhatian! 
Teorema torricelli hanya berlaku jika ujung atas wadah terbuka terhadap 
atmosfer dan luas lubang jauh lebih kecil darpada luas penampang wadah. 
Debit fluida yang menyambur keluar dari lubang dengan luas dapat dihitung 
dari persamaan debit (Persamaan 7.2)): 
Misalkan tangki cairan ditaruh dilantai, berapa jauhkah jarak mendatar dari 
semprotan cairan yang keluar dari lubang B jika diukur dari kaki tangki K? Lintasan 
yang ditempuh cairan adalah parabola dengan komponen kecepatan awal pada 
sumbu X, dan pada sumbu Y, , (lihat gambar). Apabila titik 
B sebagai titik asal dan arah sumbu sebagai titik asal dan arah sumbu Y ke bawah 
sebagai arah positif, maka 
dengan dan 
(gerak lurus beraturan) 
Jarak jangkauan mendatar semprotan 
Dengan = ketinggian permukaan air di atas lubang, dan y= kedalaman dasar 
di bawah lubang.
Misalnya untuk tangki air seperti ditunjukkan dalam gambar di bawah ini. 
= 125-100 = 25 cm = 0,25 m 
= 100 cm = 1 m 
Kecepatan semburan air keluar dari lubang 
Jarak jangkuan horizontal 
= 2 (0,5) = 1 m atau 100 cm 
B. Penerapan Hukum Bernouli 
1. Aplikasi hukum Bernoulli 
Persamaan (7-11) berlaku untuk kasus khus di mana fluida mengalir pada titik-titik yang tidak 
mengalami perbedaan ketinggian . Persamaan tersebut menyatakan bahwa titik yang 
kelajuan fluidanya lebih kecil memiliki tekanan lebih besar. Sebaliknya titik yang kelajuan 
fluidanya lebih besar memiliki tekanan lebih kecil. Persamaan (7-11) merupakan pernyataan 
matematis dari asas Bernoulli. Kita telah menggunakan asas ini secara kualitatif untuk 
menjelaskan beberapa penerapan hukum Bernoulli dalam bidang teknik dan pada hewan. 
a. Tabung Venturi 
Pada dasarnya, tabung venturi adalah sebuah pipa yang memilki bagian yang menyempit. 
Dua contoh tabung venturi adalah karburator mobil dan venturimeter.
(1) Karburator 
Fungsi karburator adalah untuk menghasilkan campuran bahan bakar dengan udara, 
kemudian campuran ini dimasukkan ke dalam silinder-silinder mesin untuk tujuan 
pembakaran. 
Gambar 7.17 Karburator 
Prinsip kerja karburator adalah sebagai berikut (Gambar 7.17). Penampang pada bagian 
atas jet menyempit, sehingga udara yang mengalir pada bagian ini bergerak dengan 
kelajuan yang tinggi. Sesuai dengan asas Bernoulli, tekanan pada bagian ini rendah. 
Tekanan di dalam tanki bensin sama dengan tekanan atmosfer. Tekanan atmosfer 
memaksa bahan bakar (bensin atau solar) tersembur keluar melalui jet, sehingga bahan 
bakar bercampur dengan udara sebelum memasuki silinder mesin. 
(2) Venturimeter 
Tabung venturi adalah dasar dari venturimeter, yaitu alat yang dipasang di dalam suatu 
pipa aliran untuk mengukur kelajuan cairan. Ada dua jenis venturimeter, yaitu 
venturimeter tanpa manometer dan venturimeter yang menggunakan manometer yang 
berisi cairan lain. Prinsip keduanya hampir sama. 
Gambar 7.18 Venturimeter tanpa manometer 
Gambar 7.18 menunjukkan sebuah venturimeter yang digunakan untuk mengukur 
kelajuan aliran dalam sebuah pipa. Kita akan menentukan kelajuan aliran yang
dinyatakan dalam besaran-besaran luas penampang dan , serta perbedaan 
ketinggian cairan dalam kedua tabung vertikal . 
Cairan yang akan diukur kelajuannya mengalir pada titik-titik yang tidak memiliki 
perbedaan ketinggian , sehingga berlaku Persamaan (7-11) 
(*) 
Dari persamaan kontinuitas diperoleh , maka 
(*) 
Dengan memasukkan nilai dari (**) ke dalam (*), diperoleh 
Pada Gambar 7.18 tampak bahwa selisih ketinggian vertikal cairan dalam tabung 1 dan 
tabung 2 adalah . Dengan demikian, selisih tekanan dan sama dengan tekanan 
hidrostatis cairan setinggi h, yaitu 
ρgh 
Dengan memasukkan nilai ini ke dalam (***) kita peroleh 
(3) Tabung Pitot
Gambar 7.18 Diagram penampang sebuah tabung pitot 
Alat ukur yang kita gunakan untuk mengukur kelajuan gas adalah tabung pipot 
(Gambar (7.19). Gas (misalnya udara) mengalir melalui lubang-lubang di a. Lubang-lubang 
ini sejajar dengan arah aliran yang dibuat cukup jauh di belakang sehingga dan 
tekanan gas di luar lubang-lubang tersebut mempunyai nilai seperti halnya dengan 
aliran bebas. Jadi, (kelajuan gas), dan tekanan pada kaki kiri manometer 
tabung pitot sama dengan tekanan aliran gas . 
Lubang dari lengan kanan manometer tegak lurus terhadap akliran sehingga kelajuan 
gas berkurang sampai ke nol di . pada titik ini gas berada dalam keadaan 
diam. Tekanan pada kaki kanan manometer sama dengan tekanan di . Beda 
ketinggian a dan b dapat diabaikan sehingga penggunaan persamaan 
Bernoulli di a dan b menghasilkan 
(*) 
Dengan adalah massa jenis gas.
Beda tekanan antara a dan b, , sama dengan tekanan hidrostatis zat cair 
manometer setinggi h, 
'gh (**) 
dengan ' adalah massa jenis zat cair manometer (misalnya raksa). 
Dengan menyamakan ruas kanan (*) dan (**) kita peroleh 
'gh 
Laju aliran gas 
dalam tabung pitot 
c.Penyemprot Pafrum 
Gambar 7.20 Penyemprot parfum yang bekerja berdasarkan asas Bernoulli 
Perhatikan diagram penyemprot parfum pada Gambar 7.20. ketika Anda menekan tombol 
bawah, udara dipaksa keluar dari bola karet termampatkan melalui lubang sempit di atas 
tabung silinder yang memanjang ke bawah sehingga memasuki cairan parfum. Semburan 
udara yang bergerak cepat menurunkan tekanan atmosfer pada permukaan cairan yang 
memaksa cairan naik ke atas tabung. Semprotan udara berkelanjutan tinggi meniup cairan 
parfum sehingga cairan parfum dikeluarkan sebagau semburan kabut halu
d. Gaya Angkat Sayap Pesawat Terbang 
Dengan memperhatikan cara burung terbang, orang kemudian berusaha menirunya untuk 
mewujudkan impian manusia terbang tinggi diangkasa. Tanggal 17 Desember 1903, di Kitty 
Hawk, North Carolina, Amerika Serikat, Wright bersaudara berhasil menerbangkan pesawat 
terbang bermesin pertama di dunia. Keduanya berhasil terbang selama 59 detik dan 
menempuh jarak 300 meter. Hanya beberapa puluh tahun setelah itu, tepatnya 1964, dunia 
telah mengenal pesawat terbang intai strategis high altitude SR-17 Blackbird dengan tiga kali 
kecepatan suara dan dapat menempuh jarak 4830 km 
Pesawat terbang memiliki bentuk sayap mirip sayap burung, yaitu melengkung dan 
lebih tebal di bagian depan daripada di bagian belakangnya (Gambar 7.21a). Bentuk sayap 
seperti ini dinamakan aerofil tidak dapat dikepak-kepakkan. Oleh karena itu, udara harus 
dipertahankan mengalir melalui kedua sayap pesawat terbang. Ini dilakukan oleh mesin 
pesawat yang menggerakkan maju pesawat menyongsong udara. Mesin pesawat lama 
menggunakan mesin jet. 
Bentuk aerofil pesawat terbang menyebabkan garis arus seperti pada Gambar 7.21b. Garis 
arus pada sisi bagian atas lebih rapat daripada sisi bagian bawah, yang berarti kelajuan alir 
udara pada sisi bagian atas pesawat lebih besar daripada sisi bagian bawah sayap . 
Sesuai dengan asas Bernoulli (Persamaan (7-11)), tekanan pada sisi bagian atas lebih 
kecil daripada sisi bagian bawah karena kelajuan udaranya kebih besar. Beda tekanan 
menghasilkan gaya angkat sebesar 
Dengan A merupakan luas penampang total sayap. 
Jika nilai dari persamaan (7-11) kita masukkan pada Persamaan (7-17), kita 
peroleh 
Dengan adalah massa jenis udara
Pesawat terbang dapat terangkat ke atas jika gaya angkat lebih besar daripada berat 
pesawat. Jadi, apakah suatu pesawat dapat terbang atau tidak bergantung pada berat pesawat, 
kelajuan pesawat, dan ukuran sayapnya , semakin besar kecepatan pesawat, semakin besar 
kecepatan udara, dan ini berarti bertambah besar, sehingga gaya angkat 
semakin besar (lihat Persamaan (7-18)). Demikian juga semakin besar ukuran sayap 
, makin besar gaya angkatnya. 
(a) Garis-garis di sekitar sayap sebuah pesawat. (b) Garis arus di bagian atas sayap lebih rapat 
daripada bagian bawahnya. Ini berarti kelajuan udara pada bagian atas sayap lebih besar 
daripada bagian sayapnya 
Gambar 7.21 Penerapan hukum Bernoulli pada sayap pesawat terbang 
Supaya pesawat dapat terangkat, gaya angkat harus lebih besar daripada berat pesawat 
. Jika pesawat telah berada pada ketinggian tertentu dan pilot ingin 
mempertahankan ketinggiannya (melayang di udara), kelajuan pesawat harus diatur 
sedemikian rupa sehingga gaya angkat sama dengan pesawat . 
Contoh soal 
e. Aplikasi Hukum Bernoulli pada Hewan
Salah satu aplikasi dari hukum Bernoulli pada hewan. Liang (lubang) selalu dibuar sedikitnya 
memiliki dua pintu masuk. Salah satu pintu dibuat agar lebih tinggi dari pintu lainnya. Oleh 
karena laju angin meningkat dengan bertambahnya ketinggian, maka tekanan udara lebih 
rendah pada pintu yang tinggi. Secara alami (spontan) udara bergerak dari daerah bertekanan 
tinggi ke daerah bertekanan rendah. Ini menghasilkan sirkulasi udara segar dari pintu yang 
rendah melalui liang bawah tanah ke pintu yang lebih tinggi. Dengan demikian hewan di di 
bawah tanah , seperti anjing padang rumput dan tikus tidak akan mati lemas karena 
kekurangan oksigen dari udara. 
Bagaimana ikan mengapung, melayang, dan tenggelam di dasar air? Kebanyakan ikan 
memiliki swim bladder (kantong renang) yang mirip gelembung dan berisi penuh gas. Swim 
bladder (Gambar 7.22) bekerja seperti tangki pemberat pada kapal selam. Ikan dapat 
mengukbah ukuran swim bladder dengan cara mengendurkan atau mengencangkan otot-otonya 
sesuai keperluan ikan ; mengapung, melayang, atau tenggelam. 
Hiu tidak memiliki swim bladder, lalu bagaimana hiu bisa mengaung atau menyelam dalam 
air? Hiu memang memiliki level berukuran lebih besar yang berisi minya (minyak lebih 
ringan daripada air). Ini membuat berat hiu lebih kecil, tetapi masih lebih besar daripada gaya 
apung yang dialami hiu (Gambar 7.23). oleh karena itu hiu akan tenggelam di dasar laut jika 
hiu tidak berenang, 
Hiu memiliki sirip-sirip dada besar, yaitu sirip-sirip pada bagian depan di bawah 
kepala (Gambar 7.23). sirip-sirip pada bagian depan di bawah kepala (Gambar 7.24). Sirip-sirip 
dada ini dibentuk seperti sayap kapal terbang. Ketika hiu berenang maju melalui air, air 
mengalir melaui siro-sirip ini tepat seperti aliran udara yang melalui sayap kapang terbang
dan menghasilkan gaya angkat. Tanpa berenang ke depan hiu akan tenggelam sebab gaya 
angkat hanya timbul jika air mengalir melui sirip-sirip dada.
LATIHAN SOAL 
A. Pilihan Ganda
B. Uraian
MINI RISET FISIKA SEKOLAH 1 
MATERI FLUIDA DINAMIS 
Nama : 
Kelas : 
1. Ketika kita menyiram bunga dengan air keran yang dihubungkan dengan selang, saat 
ujung selang ditekan, air yang tersemprot keluar memiliki kelajuan yang semakin 
besar 
a. Benar 
b. Salah 
Alasan : 
2. 
A B C 
Berdasarkan gambar di atas, tekanan fluida yang paling besar adalah 
pada tabung B : 
a. Benar 
b. Salah 
Alasan :
3. 
Tekanan fluida pada A lebih besar daripada tekanan di B 
a. Benar 
b. Salah 
Alasan : 
4. Ketika kita berdiri di dekat rel kereta dan kebetulan lewat serangkaian gerbong kereta 
api yang lewat dengan cepat, tubuh kita akan terdorong mendekati rel saat kereta api 
lewat. 
a. Benar 
b. Salah 
Alasan : 
5. 
Jika pada titik A, B, dan C diberi lubang. Maka pada lubang A memiliki kecepatan 
semburan cairan yang paling besar. 
a. Benar 
b. Salah 
Alasan : 
B 
A 
A 
B 
C
6. 
Ketinggian pesawat mempengaruhi besarnya gaya angkat pesawat. 
a. Benar 
b. Salah 
Alasan :
HASIL MINIRISET 
No Kunci Jumlah 
1 2 3 4 5 6 Betul 
B S B B B S 
1 1 0 0 1 0 0 2 
2 1 0 0 1 0 0 2 
3 1 0 0 1 0 0 2 
4 1 0 0 1 0 0 2 
5 1 1 1 1 0 0 4 
6 1 0 0 1 1 0 3 
7 1 0 0 1 0 0 2 
8 1 0 0 0 0 0 1 
9 1 0 0 0 0 0 1 
10 1 0 1 1 1 0 4 
11 1 0 0 1 1 0 3 
12 1 0 0 1 1 0 3 
13 1 0 0 1 1 0 3 
14 1 0 0 1 1 0 3 
15 1 0 0 0 0 0 1 
16 1 0 0 1 0 0 2 
17 1 0 0 1 0 0 2 
18 1 0 0 1 1 0 3 
19 1 0 0 1 0 0 2 
20 1 0 0 0 0 0 1 
Jumlah 20 1 2 16 7 0 
Keterangan B= Benar S= Salah
Analisis: 
Para siswa masih belum memahami hubungan tekanan , luas penampang, kecepatan pada 
hukum Bernoulli, dan ketinggian pada gaya angkat pesawat.
Materi Fluida Dinamis Kelas 11 SMA Kurikulum 2013
Materi Fluida Dinamis Kelas 11 SMA Kurikulum 2013
Materi Fluida Dinamis Kelas 11 SMA Kurikulum 2013
Materi Fluida Dinamis Kelas 11 SMA Kurikulum 2013
Materi Fluida Dinamis Kelas 11 SMA Kurikulum 2013
Materi Fluida Dinamis Kelas 11 SMA Kurikulum 2013
Materi Fluida Dinamis Kelas 11 SMA Kurikulum 2013
Materi Fluida Dinamis Kelas 11 SMA Kurikulum 2013
Materi Fluida Dinamis Kelas 11 SMA Kurikulum 2013

Contenu connexe

Tendances

Persamaan lagrange dan hamilton
Persamaan lagrange dan hamiltonPersamaan lagrange dan hamilton
Persamaan lagrange dan hamiltonKira R. Yamato
 
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Pengukuran Dasar Pada Benda Padat
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Pengukuran Dasar Pada Benda PadatLAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Pengukuran Dasar Pada Benda Padat
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Pengukuran Dasar Pada Benda Padatyudhodanto
 
Dimensi Satuan Mekanika Fluida
Dimensi Satuan Mekanika FluidaDimensi Satuan Mekanika Fluida
Dimensi Satuan Mekanika Fluidatanalialayubi
 
Power Point Materi Gelombang Bunyi
Power Point Materi Gelombang Bunyi Power Point Materi Gelombang Bunyi
Power Point Materi Gelombang Bunyi 240297
 
Tegangan permukaan dan viskositas sma
Tegangan permukaan dan viskositas smaTegangan permukaan dan viskositas sma
Tegangan permukaan dan viskositas smaAjeng Rizki Rahmawati
 
Rpp gelombang bunyi dan cahaya
Rpp gelombang bunyi dan cahayaRpp gelombang bunyi dan cahaya
Rpp gelombang bunyi dan cahayaJoko Wahyono
 
Laporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang Resistor dan Hukum Ohm
Laporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang Resistor dan Hukum OhmLaporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang Resistor dan Hukum Ohm
Laporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang Resistor dan Hukum OhmLydia Nurkumalawati
 
Gelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetikGelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetikKira R. Yamato
 
5 pengukuran dan kesalahan
5 pengukuran dan kesalahan5 pengukuran dan kesalahan
5 pengukuran dan kesalahanSimon Patabang
 
Kisi-kisi kognitif Fisika SMA gerak lurus, gerak melingkar, dan gerak parabol...
Kisi-kisi kognitif Fisika SMA gerak lurus, gerak melingkar, dan gerak parabol...Kisi-kisi kognitif Fisika SMA gerak lurus, gerak melingkar, dan gerak parabol...
Kisi-kisi kognitif Fisika SMA gerak lurus, gerak melingkar, dan gerak parabol...arina wardha
 
Laporan lengakap percobaan pembiasan cahaya
Laporan lengakap percobaan pembiasan cahayaLaporan lengakap percobaan pembiasan cahaya
Laporan lengakap percobaan pembiasan cahayafikar zul
 
Venturimeter dan tabung pitot
Venturimeter dan tabung pitotVenturimeter dan tabung pitot
Venturimeter dan tabung pitotNur Latifah
 

Tendances (20)

Fluida
FluidaFluida
Fluida
 
Venturimeter
VenturimeterVenturimeter
Venturimeter
 
Analisis vektor
Analisis vektorAnalisis vektor
Analisis vektor
 
Fluida Dinamis
Fluida DinamisFluida Dinamis
Fluida Dinamis
 
Persamaan lagrange dan hamilton
Persamaan lagrange dan hamiltonPersamaan lagrange dan hamilton
Persamaan lagrange dan hamilton
 
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Pengukuran Dasar Pada Benda Padat
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Pengukuran Dasar Pada Benda PadatLAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Pengukuran Dasar Pada Benda Padat
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Pengukuran Dasar Pada Benda Padat
 
Dimensi Satuan Mekanika Fluida
Dimensi Satuan Mekanika FluidaDimensi Satuan Mekanika Fluida
Dimensi Satuan Mekanika Fluida
 
Kunci LKPD Hukum Pascal
Kunci LKPD Hukum PascalKunci LKPD Hukum Pascal
Kunci LKPD Hukum Pascal
 
Power Point Materi Gelombang Bunyi
Power Point Materi Gelombang Bunyi Power Point Materi Gelombang Bunyi
Power Point Materi Gelombang Bunyi
 
4.hukum gauss
4.hukum gauss4.hukum gauss
4.hukum gauss
 
Tegangan permukaan dan viskositas sma
Tegangan permukaan dan viskositas smaTegangan permukaan dan viskositas sma
Tegangan permukaan dan viskositas sma
 
Fluida Dinamis rpp
Fluida Dinamis rppFluida Dinamis rpp
Fluida Dinamis rpp
 
Rpp gelombang bunyi dan cahaya
Rpp gelombang bunyi dan cahayaRpp gelombang bunyi dan cahaya
Rpp gelombang bunyi dan cahaya
 
MODUL FLUIDA STATIS
MODUL FLUIDA STATISMODUL FLUIDA STATIS
MODUL FLUIDA STATIS
 
Laporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang Resistor dan Hukum Ohm
Laporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang Resistor dan Hukum OhmLaporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang Resistor dan Hukum Ohm
Laporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang Resistor dan Hukum Ohm
 
Gelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetikGelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetik
 
5 pengukuran dan kesalahan
5 pengukuran dan kesalahan5 pengukuran dan kesalahan
5 pengukuran dan kesalahan
 
Kisi-kisi kognitif Fisika SMA gerak lurus, gerak melingkar, dan gerak parabol...
Kisi-kisi kognitif Fisika SMA gerak lurus, gerak melingkar, dan gerak parabol...Kisi-kisi kognitif Fisika SMA gerak lurus, gerak melingkar, dan gerak parabol...
Kisi-kisi kognitif Fisika SMA gerak lurus, gerak melingkar, dan gerak parabol...
 
Laporan lengakap percobaan pembiasan cahaya
Laporan lengakap percobaan pembiasan cahayaLaporan lengakap percobaan pembiasan cahaya
Laporan lengakap percobaan pembiasan cahaya
 
Venturimeter dan tabung pitot
Venturimeter dan tabung pitotVenturimeter dan tabung pitot
Venturimeter dan tabung pitot
 

Similaire à Materi Fluida Dinamis Kelas 11 SMA Kurikulum 2013

Similaire à Materi Fluida Dinamis Kelas 11 SMA Kurikulum 2013 (20)

ITP UNS SEMESTER 1 Praktikum fisika Dinamika fluida
ITP UNS SEMESTER 1 Praktikum fisika Dinamika fluidaITP UNS SEMESTER 1 Praktikum fisika Dinamika fluida
ITP UNS SEMESTER 1 Praktikum fisika Dinamika fluida
 
Dinamika fluida
Dinamika fluidaDinamika fluida
Dinamika fluida
 
Kelompok 5 fluida dinamik varu keren
Kelompok 5 fluida dinamik varu kerenKelompok 5 fluida dinamik varu keren
Kelompok 5 fluida dinamik varu keren
 
Viskositas 1
Viskositas 1Viskositas 1
Viskositas 1
 
Fluida - Fisika XI
Fluida - Fisika XIFluida - Fisika XI
Fluida - Fisika XI
 
fluida dinamis kelas XI SMA
fluida dinamis kelas XI SMAfluida dinamis kelas XI SMA
fluida dinamis kelas XI SMA
 
8. fluida2-fan
8. fluida2-fan8. fluida2-fan
8. fluida2-fan
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Fluida Dinamis.pptx
Fluida Dinamis.pptxFluida Dinamis.pptx
Fluida Dinamis.pptx
 
Persaamaan dan hukum dasar fluida dinamis
Persaamaan dan hukum dasar fluida dinamisPersaamaan dan hukum dasar fluida dinamis
Persaamaan dan hukum dasar fluida dinamis
 
FLUIDA DINAMIS.pptx
FLUIDA DINAMIS.pptxFLUIDA DINAMIS.pptx
FLUIDA DINAMIS.pptx
 
tugas fisika Teknik Sipil Dinamika Fluida
tugas fisika Teknik Sipil Dinamika Fluidatugas fisika Teknik Sipil Dinamika Fluida
tugas fisika Teknik Sipil Dinamika Fluida
 
Flow ( aliran)
Flow ( aliran)Flow ( aliran)
Flow ( aliran)
 
Mekanika fluida
Mekanika fluidaMekanika fluida
Mekanika fluida
 
Dinamika Fluida
Dinamika FluidaDinamika Fluida
Dinamika Fluida
 
Bab 7 bioproses(new)
Bab 7 bioproses(new)Bab 7 bioproses(new)
Bab 7 bioproses(new)
 
08 bab 7
08 bab 708 bab 7
08 bab 7
 
Fluida bergerak(1)
Fluida bergerak(1)Fluida bergerak(1)
Fluida bergerak(1)
 
FLUIDA BERGERAK
FLUIDA BERGERAKFLUIDA BERGERAK
FLUIDA BERGERAK
 
Fluida bergerak
Fluida bergerakFluida bergerak
Fluida bergerak
 

Plus de Ajeng Rizki Rahmawati

RPP Sistem Pencernaan Manusia Kelas 8 VIII SMP
RPP Sistem Pencernaan Manusia Kelas 8 VIII SMPRPP Sistem Pencernaan Manusia Kelas 8 VIII SMP
RPP Sistem Pencernaan Manusia Kelas 8 VIII SMPAjeng Rizki Rahmawati
 
SINOPSIS NYANYIAN SUNYI BUAT ADIKKU SAYANG, PARMI
SINOPSIS NYANYIAN SUNYI BUAT ADIKKU SAYANG, PARMISINOPSIS NYANYIAN SUNYI BUAT ADIKKU SAYANG, PARMI
SINOPSIS NYANYIAN SUNYI BUAT ADIKKU SAYANG, PARMIAjeng Rizki Rahmawati
 
Soal soal materi gerak melingkar dan gerak parabola
Soal soal materi gerak melingkar dan gerak parabolaSoal soal materi gerak melingkar dan gerak parabola
Soal soal materi gerak melingkar dan gerak parabolaAjeng Rizki Rahmawati
 
Ppt gerak parabola dan gerak melingkar
Ppt gerak parabola dan gerak melingkarPpt gerak parabola dan gerak melingkar
Ppt gerak parabola dan gerak melingkarAjeng Rizki Rahmawati
 

Plus de Ajeng Rizki Rahmawati (20)

Pts FISIKA X MIPA 1920
Pts FISIKA X MIPA 1920 Pts FISIKA X MIPA 1920
Pts FISIKA X MIPA 1920
 
Pts bio lintas minat x ips 1920
Pts bio lintas minat x ips 1920 Pts bio lintas minat x ips 1920
Pts bio lintas minat x ips 1920
 
Kisi kisi fisika x pts 1 1920
Kisi kisi fisika x pts 1 1920Kisi kisi fisika x pts 1 1920
Kisi kisi fisika x pts 1 1920
 
RPP HAKIKAT FISIKA
RPP HAKIKAT FISIKA RPP HAKIKAT FISIKA
RPP HAKIKAT FISIKA
 
Rpp teks eksposisi
Rpp teks eksposisiRpp teks eksposisi
Rpp teks eksposisi
 
Rpp unsur zat senyawa smp
Rpp unsur zat senyawa smpRpp unsur zat senyawa smp
Rpp unsur zat senyawa smp
 
Rpp perubahan zat fisika smp
Rpp perubahan zat fisika smpRpp perubahan zat fisika smp
Rpp perubahan zat fisika smp
 
RPP Sistem Pencernaan Manusia Kelas 8 VIII SMP
RPP Sistem Pencernaan Manusia Kelas 8 VIII SMPRPP Sistem Pencernaan Manusia Kelas 8 VIII SMP
RPP Sistem Pencernaan Manusia Kelas 8 VIII SMP
 
Daftar isi
Daftar isiDaftar isi
Daftar isi
 
SINOPSIS NYANYIAN SUNYI BUAT ADIKKU SAYANG, PARMI
SINOPSIS NYANYIAN SUNYI BUAT ADIKKU SAYANG, PARMISINOPSIS NYANYIAN SUNYI BUAT ADIKKU SAYANG, PARMI
SINOPSIS NYANYIAN SUNYI BUAT ADIKKU SAYANG, PARMI
 
Puisi jasamu
Puisi jasamuPuisi jasamu
Puisi jasamu
 
Tetaplah Tersenyum Indonesiaku
Tetaplah Tersenyum IndonesiakuTetaplah Tersenyum Indonesiaku
Tetaplah Tersenyum Indonesiaku
 
materi siapsiaga bencana PMR WIRA
materi siapsiaga bencana PMR WIRAmateri siapsiaga bencana PMR WIRA
materi siapsiaga bencana PMR WIRA
 
Suhu dan kalor
Suhu dan kalorSuhu dan kalor
Suhu dan kalor
 
Momentum dan impuls
Momentum dan impuls Momentum dan impuls
Momentum dan impuls
 
Soal soal materi gerak melingkar dan gerak parabola
Soal soal materi gerak melingkar dan gerak parabolaSoal soal materi gerak melingkar dan gerak parabola
Soal soal materi gerak melingkar dan gerak parabola
 
Ppt gerak parabola dan gerak melingkar
Ppt gerak parabola dan gerak melingkarPpt gerak parabola dan gerak melingkar
Ppt gerak parabola dan gerak melingkar
 
Gerak parabola fisika sma
Gerak parabola fisika smaGerak parabola fisika sma
Gerak parabola fisika sma
 
Gerak melingkar fisika sma
Gerak melingkar fisika smaGerak melingkar fisika sma
Gerak melingkar fisika sma
 
gelombang stasioner ppt
gelombang stasioner pptgelombang stasioner ppt
gelombang stasioner ppt
 

Dernier

RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfPPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfNatasyaA11
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfGugunGunawan93
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptxwongcp2
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptAcemediadotkoM1
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxssuser0239c1
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaEzraCalva
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfandriasyulianto57
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdfWahyudinST
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxg66527130
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...jumadsmanesi
 
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPPOWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPAnaNoorAfdilla
 

Dernier (20)

RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfPPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
 
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPPOWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
 

Materi Fluida Dinamis Kelas 11 SMA Kurikulum 2013

  • 1. Kompetensi Inti 3 Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan humaniora dengan wawasan pengetahuan, kebangsaan, kenegaraan dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. Kompetensi Dasar 3.7 Menerapkan pinsip fluida dinamik dalam teknologi Kompetensi Inti 4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan Kompetensi Dasar 4.7 Memodifikasi ide/gagasan proyek sederhana yang menerapkan prinsip dinamika fluida
  • 2. PETA KONSEP Diatur oleh Hukum Kontinuitas Hukum Bernoulli Bergantung pada Bergantung pada FLUIDA DINAMIS Tekanan Fluida  Kecepatan alir Ketinggian  Massa jenis Luas penampang
  • 3. Sebelumnya telah kita pelajari mengenai fluida statis, yaitu fluida yang ada dalam keadaan diam. Contoh fluida statis misalnya air yang terdapat dalam gelas, dalam kolam, atau dalam teko air. Dalam bab ini akan kita pelajari tentang fluida dinamis. Fluida dinamis yaitu fluida yang sedang bergerak atau mengalir. Contoh fluida dinamis antara lain air atau minyak yang sedang mengalir dalam tangki, uadara yang sedang mengalir relative terhadap pesawat terbang yang sedang mengangkasa. Seperti yang telah diketahui bahwa fluida bisa zat cair atau gas. Jika yang diamati adalah zat cair, maka disebut hidrodinamika. Dalam fluida dinamis akan dipelajari hukum-hukum dasar yang antara lain dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut. Mengapa pada saluran air yang menyempit laju air semakin cepat? Mengapa burung dan pesawat terbang dapat mengangkasa ke udara? Megapa air memancar lebih deras di lantai paling bawah daripada di lantai paling atas sebuah gedung bertingkat? Fluida yang kita pelajari dalam fluida dinamis dianggap sebagai fluida ideal. Apa fluida ideal itu? Cirri-ciri umum fluida adalah sebagai berikut : 1. Alian fluida dapat merupakan aliran tunak (steady) atau tak tunak (non-steady). Jika kecepatan v di suatu titik adalah konstan terhadap waktu, aliran fluida dikatakan tunak. Contoh aliran tunak adalah arus air yang mengalir dengan tenang (kelajuan aliran rendah). Pada aliran tak tunak, kecepatan v di suatu titik tidak konstan terhadap waktu. Contoh aliran tak tunak adalah gelombang pasang air laut. 2. Aliran fluida dapat termampatkan (compressible) atau tak termampatkan (incompressible). Jika fluida yang mengalir tidak mengalami perubahan volume (atau massa jenis) ketika ditekan, aliran fluida dikatakan tak termampatkan. 3. Aliran fluida dapat merupakan aliran kental (viscous) atau tak kental (non-viscous). Kekentalan fluida mirip dengan gesekan permukaan pada gerak benda padat. 4. Aliran fluida dapat merupakan aliran garis arus (streaming) atau aliran turbulen. Untuk aliran tunak, kecepatan fluida di suatu titik yang sama pada suatu garis arus, tidak berubah terhadap waktu.
  • 4. Gambar 7.1. Sebuah partikel yang melalui titik A, B, dan C menelusuri sebuah garis arus. Definisi garis arus Garis arus adalah aliran fluida yang mengikuti suatu garis (lurus melengkung) yang jelas ujung dan pangkalnya. Garis arus disebut juga aliran berlapis (aliran laminar = laminar flow). Kecepatan partikel fluida di tiap titik pada garis arus searah dengan garis singgug di titik itu. Dengan demikian, garis arus tidak pernah berpotongan (gambar 7.2a). Ketika melebihi suatu kelajuan tertentu, aliran fluida menjadi turbulen. Aliran turbulen ditandai oleh adanya aliran berputar (gambar 7.2b). Ada partikel-partikel yang memiliki arah gerak berbeda dan bahkan, berlawanan dengan arah gerak keseluruhan fluida. Gambar 7.2a. Aliran laminar Gambar 1.2b. Aliran turbulen Fluida yang kita pelajari dipandang sebagai fluida ideal, yaitu fluida yang tunak, tak termampatkan, tak kental, dan streamline (garis arus). A. Hukum-Hukum Dasar Fluida Dinamis Pada subbab ini siswa harus mampu :  Memformulasikan hukum Kontinuitas
  • 5.  Memformulasikan hukum Bernoulli  Menerapkan hukum Kontinuitas dan Bernoulli dalam kehidupan sehari-hari. 1. Hukum Kontinuitas a. Pengertian Debit Debit atau laju volume adala besaran yang menyatakan volume fluida yang mengalir melalui suatu penampang tertentu dalam satuan waktu tertentu. Definisi debit fluida Satuan SI untuk V adalah dan untuk selang waktu t adalah s, sehingga satuan SI untuk debit adalah atau . Misalkan sejumlah fluida melalui penampang pipa seluas A dan setelah selang waktu t menepuh jarak L. Gambar 7.3. Dalam selang waktu t sejumlah fluida yang melalui penampang seluas A telah menempuh panjang lintasan L. Volume fluida adalah V = AL, sedangkan jarak L = vt, sehingga debit Q dapat kita nyatakan sebagai Definisi debit b. Penurunan Persamaan Kontinuitas Perhatikanlah aliran sungaipada bagian yang lebar dan yang sempit itu. Pada bagian manakah aliran air paling deras? Bagaimana Anda menjelaskan hasil pengamatan Anda?
  • 6. Gambar 7.4 Fluida yang mengalir pada suatu bagian pipa Jika suatu fluida mengalir dengan aliran tunak, maka massa fluida yang masuk ke salah satu ujung pipa haruslah sama dengan massa fluida yang keluar dari ujung pipa yang lain selama selang waktu yang sama. Hal ini berlaku karena pada aliran tunak tidak ada fluida yang dapat meninggalkan pipa melalui dinding-dinding pipa ( garis arus tidak dapat saling berpotongan). Tinjaulah suatu fluida yang mengalir dengan aliran tunak dan perhatikanlah bagian 1 dan 2 dari pipa ( Gambar 7.4 ). Misalkanlah bahwa A1 dan A2 adalah luas penampang pipa pada ujung 1 dan 2 ρ1 dan ρ2 adalah massa jenis pada 1 dan 2 v1 dan v2 adalah kecepatan partikel-partikel pada 1 dan 2 Selama selang waktu Δt, fluida 1 bergerak ke kanan menempuh jarak fluida pada 2 bergerak ke kanan menempuh jarak . Oleh karena itu, volume akan masuk ke pipa pada bagian 1 dan volume akan keluar dari bagian 2. Persamaan Kontinuitas ………………………………… 7.3a Pada fluida tak termampatkan, hasil kali antara kelajuan fluida dan luas penampang selalu konstan. Telah diketahui bahwa dimana adalah debit fluida. Oleh karena itu, persamaan kontinuitas untuk fluida tak termampatkan dapat juga dinyatakan sebagai persamaan debit konstan.
  • 7. Contoh Soal Persamaan debit konstan ………………………………………. 7.3b Pada fluida tak termampatkan, debit fluida di titik mana saja selalu konstan. c. Perbandingan Kecepatan Fluida dengan Luas dan Diameter Penampang Persamaan kontinuitas yang dinyatakan oleh persamaan (7.3a) dapat kita ubah ke bentuk ………………………………… (7.4) Kelajuan aliran fluida tak termampatkan berbanding terbalik dengan luas penampang yang dilaluinya Umumnya, diameter pipa dapat kita anggap berbentuk lingkaran dengan luas , dimana r adalah jari-jari pipa dan D adalah diameter pipa. Jika kita masukkan ke dalam persamaan (7.4), kita peroleh
  • 8. …………………………………….. (7.5) Kelajuan aliran fluida tak termampatkan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak jari-jari penampang atau Gambar 7.5 Aplikasi persamaan kontinuitas. Dengan menggunakan luas penampang,kelajuan aliran meningkat. Pada gambar 7.5 diitunjukan aplikasi persamaan kontinuitas dalam keseharian. Saat menyemprot taman dengan menggunakan selang, orang tersebut memperkecil luas penampang selang dengan jarinya, dan air tersemprot keluar dengan kelajuan yang besar. Untuk aliran fluida di dalam pipa, kita harus menggambar jarak antargaris arus lebih rapat pada luas penampang yang sempit, karena kecepatannya lebih besar, dan menggambar jarak antargaris arus lebih renggang pada luas penampang yang lebar, karena kecepatannya lebih kecil. d. Daya oleh Debit Fluida diameter penampang
  • 9. Gambar 7.6 Air terjun yang mengalir dengan debit dari ketinggian h akan menghasilkan tenaga dengan daya Bagaimana kita menghitung daya suatu tenaga air terjun yang mengalir dengan debit dari ketinggian ( Gambar 7.6)? telah diketahui bahwa sejumlah massa air m yang berada pada ketinggian h memiliki energi potensial Daya yang dibangkitkan oleh energy potensial ini adalah , sebab Daya oleh debit fluida …………………………………. (7.6) Jika air ini dimanfaatkan untuk membangkitkan listrik dan efisiensi sistem generator adalah η, maka ………………………………….. (7.7) 2. Hukum Bernoulli a. Asas Bernoulli Apakah tekanan fluida paling besar di titik yang berkelajuan alirnya paling besar? Gambar 7.7 pada pipa mendatar yang memiliki diameter yang menyempit, kelajuan fluida yang paling besar adalah pada pipa yang menyempit (B), tetapi tekanannya justru paling rendah. Ini ditunjukkan oleh paling rendahnya permukaan fluida yang naik dalam tabung B.
  • 10. Pada pipa mendatar (horizontal), tekanan fluida paling besar adalah pada bagian yang kelajuan alirnya paling kecil, dan tekanan paling kecil adalah pada bagian yang kelajuan alirnya paling besar. b. Penerapan asas Bernoulli dalam kehidupa sehari-hari (1) Dua perahu bermotor berbenturan Gambar 7.9 Dua perahu motor dapat berbenturan karena berkurangnya tekanan pada air yang mengalir diantara keduanya Asas Bernoulli dapat menjelaskan mengapa dua perahu bermotor yang bergerak sejajar dan saling berdekatan cenderung saling tarik menarik dan berbenturan ( gambar 7.9 ). Pada waktu kedua perahu melaju ke depan, air tersalurkan pada daerah yang sempit diantara keduanya. Laju alir air relatif lebih besar pada daerah yang sempit ini dibandingkan dengan daerah yang lebar di sisi bagian luar kedua perahu. Sesuai asas Bernoulli, laju alir yang meningkat menyebabkan penurunan tekanan air diantara kedua perahu dibandingkan dengan tekanan air di sisi bagian luar perahu sehigga mendorong kedua perahu saling mendekati dan akibatnya dapat berbenturan. (1) Aliran air yang keluar dari keran
  • 11. Gambar 7.10 Aliran air menyempit ketika air berada di bagian bawah Putarlah keran air di rumah Anda pada kecepatan penuh. Akan Anda amati bahwa aliran air agak menyempit ketika mulai jatuh ( gambar 7.10). Apakah penyebabnya? Aliran udara di B dan C ( Gambar 7.10b) dihambat oleh aliran air, sehingga kelajuan udara di B dan C ( bagian tepi aliran air ) lebih kecil daripada kelajuan di A ( bagian tengah aliran air). Sesuai dengan asas Bernoulli, tekanan udara di B dan di C lebih besar daripada tekanan udara di A, sehingga gaya F mendorong B dan C saling mendekati. Akibatnya aliran air menyempit di B dan C. Hukum Bernoulli Gambar 7.14 bagaimana sejumlah fluida dapat berpidah dari titik A ke titik C jika baik energi kinetic maupun energi potensial di titik A lebih kecil dari kinetik maupun energy potensial di C. Mari kita perhatikan sejumlah fluida dalam pipa yang mengalir dari titik a ke C. Titik A lebih rendah daripada titik C, dan ini berarti enegi potensial fluida di A lebih kecil daripada energi potensial di C ( ingat : Ep=mgh ). Luas penampang di A lebih besar daripada luas penampang di C. Menurut persamaan kontinuitas ( Av = konstan ), kecepatan fluida di C lebih besar daripada di A, dan ini berarti bahwa energi kinetic fluida di A lebih kecil daripada energy kinetik fluida di C ( ingat :
  • 12. ). Jumlah energi potensial dan energi kinetik adalah energi mekanik. Dengan demikian energi mekanik fluida di A lebih kecil daripada energi mekanik fluida di C. Jika energi mekanik di a lebih kecil daripada energy mekanik di C, bagaimana mungkin fluida berpindah dari titik A ke titik? Meurut teorema ini, fluida dapat berpindah dari A ke C. Usaha adalah gaya kali perpindahan ( W=Fs). Agar W positif, beda gaya ΔF= haruslah bernilai positif. Gaya adalah tekanan kali luas penampang ( F=PA), sehingga agar beda gaya ΔF positif, harus positif. Dari sinilah Bernoulli menemukan besaran ketiga yang berhubungan dengan usaha positif yang dilakukan fluida, yaitu tekanan P sehingga fluida dapat berpindah dari A ke C walaupun energy mekanik di A lebih kecil daripada energi mekanik di C. Melalui penggunaan teorema usaha-energi yang melibatkan besaran tekanan P ( mewakili usaha ), besaran kecepatan aliran fluida ( mewakili energy kinetik ), dan besaran ketinggian terhadapa suatu acuan ( mewakili energi potensial ), akhirnya Bernoulli berhasil menurunkan persamaan yang menghubungkan ketiga besaran ini secara matematis, yaitu : Persamaan Bernoulli …… (7.8) Jika Anda perhatikan mirip dengan energi potensial Ep=mgh. Ternyata, tak lain adalah energi kinetic per satuan volume ( ingat ) dan tak lain adalah energi potensial per satuan volume. Oleh karena itu, persamaan (7.8) dapat dinyatakan sebagai berikut : Hukum Bernoulli …………………………………… (7.9)
  • 13. Hukum Bernoulli menyatakan bahwa jumlah dari tekanan (P), energi kinetic per satuan volume ( ), dan energi potensial per satuan volume ( )memiliki nilai yang sama pada setiap titik sepanjang suatu garis normal. a. Dua Kasus Persamaan Bernoulli Kita akan meninjau dua kasus khusu terhadap persamaan Bernoulli (persamaan (7- 8)) (1) Kasus Untuk fluida tak bergerak (fluida statis) Untuk fluida tak bergerak, kecepatan sehingga persamaan (7-8) menjadi g + 0 g + 0 g Persamaan ini adalah bentuk lain dari dari persamaan tekanan hidrostatis dalam cairan yang telah di bahas di kelas X (2) Kasus untuk fluida yang mengalir (fluida dinamis) dalam pipa mendatar Dalam pipa mendatar (horizontal) tidak terdapat perbedaan ketinggian diantara bagian-bagian fluida. Ini berarti, ketinggian dan persamaan (7-8) menjadi Persamaan (7-11) menyatakan bahwa jika , maka . Ini berarti bahwa di tempat yang kelajuan alirnya kecil, tekanannya besar. Pernyataan ini telah Abda kenal sebelumnya sebagai asa Bernoulli b. Teorema Torricelli Misalkan sebuah tangki dengan luas penampang diisi fuida sampai kedalaman Ruang di atas fluida berisi udara dengan tekanan Pada alas tanki terdapat suatu lubang kecil dengan luas ( dengan jauh lebih kecil daripada dan fluida dapat menyembur keluar dari lubang ini. Bagaimanakah persamaan yang berlaku
  • 14. untuk kelajuan aliran menyambur keluar lubang? Bagaiamana dengan persamaan debitnya? Kita tetapkan titik 1 di permukaan atas fluida dengan kelajuan aliran di titik itu adalah , dan titik 2 berada di luabng pada dasar tanki dengan kelajuan aliran di titik itu adalah , seperti ditunjukkan pada Gambar 7.16 . tekanan pada titik 2, , sebab titik 2 berhubungan dengan atmosfer (udara luar). Ambil acuan ketinggian nol di dasar tangki , dan gunakan persamaan Bernoulli di titik 1 dan 2 sehingga kita peroleh Sebab Kalikan kedua ruas persamaan dengan kita peroleh Karena jauh lebih kecil daripada , maka sangat kecil dibandingkan dengan dan dapat diabaikan. Kita kemudian mendapatkan (7.12) Jadi, kelajuan bergantung pada perbedaan kedua tekanan dan kedalaman di bawah permukaan fluida dalam tangki. Jika bagian atas tangki dibuka ke atmosfer, maka , dan tidak ada beda tekanan : dalam kasus ini Persamaan (7.12) menjadi
  • 15. Jadi, kelajuan fluida menyembur keluar dari lubang yang terletak pada jarak di bawah permukaan atas fluida dalam tangki sama seperti kelajuan yang akan diperoleh sebuah benda yang jatuh bebas dari ketinggian Persamaan ini disebut teorema Torricelli. Perhatian! Teorema torricelli hanya berlaku jika ujung atas wadah terbuka terhadap atmosfer dan luas lubang jauh lebih kecil darpada luas penampang wadah. Debit fluida yang menyambur keluar dari lubang dengan luas dapat dihitung dari persamaan debit (Persamaan 7.2)): Misalkan tangki cairan ditaruh dilantai, berapa jauhkah jarak mendatar dari semprotan cairan yang keluar dari lubang B jika diukur dari kaki tangki K? Lintasan yang ditempuh cairan adalah parabola dengan komponen kecepatan awal pada sumbu X, dan pada sumbu Y, , (lihat gambar). Apabila titik B sebagai titik asal dan arah sumbu sebagai titik asal dan arah sumbu Y ke bawah sebagai arah positif, maka dengan dan (gerak lurus beraturan) Jarak jangkauan mendatar semprotan Dengan = ketinggian permukaan air di atas lubang, dan y= kedalaman dasar di bawah lubang.
  • 16. Misalnya untuk tangki air seperti ditunjukkan dalam gambar di bawah ini. = 125-100 = 25 cm = 0,25 m = 100 cm = 1 m Kecepatan semburan air keluar dari lubang Jarak jangkuan horizontal = 2 (0,5) = 1 m atau 100 cm B. Penerapan Hukum Bernouli 1. Aplikasi hukum Bernoulli Persamaan (7-11) berlaku untuk kasus khus di mana fluida mengalir pada titik-titik yang tidak mengalami perbedaan ketinggian . Persamaan tersebut menyatakan bahwa titik yang kelajuan fluidanya lebih kecil memiliki tekanan lebih besar. Sebaliknya titik yang kelajuan fluidanya lebih besar memiliki tekanan lebih kecil. Persamaan (7-11) merupakan pernyataan matematis dari asas Bernoulli. Kita telah menggunakan asas ini secara kualitatif untuk menjelaskan beberapa penerapan hukum Bernoulli dalam bidang teknik dan pada hewan. a. Tabung Venturi Pada dasarnya, tabung venturi adalah sebuah pipa yang memilki bagian yang menyempit. Dua contoh tabung venturi adalah karburator mobil dan venturimeter.
  • 17. (1) Karburator Fungsi karburator adalah untuk menghasilkan campuran bahan bakar dengan udara, kemudian campuran ini dimasukkan ke dalam silinder-silinder mesin untuk tujuan pembakaran. Gambar 7.17 Karburator Prinsip kerja karburator adalah sebagai berikut (Gambar 7.17). Penampang pada bagian atas jet menyempit, sehingga udara yang mengalir pada bagian ini bergerak dengan kelajuan yang tinggi. Sesuai dengan asas Bernoulli, tekanan pada bagian ini rendah. Tekanan di dalam tanki bensin sama dengan tekanan atmosfer. Tekanan atmosfer memaksa bahan bakar (bensin atau solar) tersembur keluar melalui jet, sehingga bahan bakar bercampur dengan udara sebelum memasuki silinder mesin. (2) Venturimeter Tabung venturi adalah dasar dari venturimeter, yaitu alat yang dipasang di dalam suatu pipa aliran untuk mengukur kelajuan cairan. Ada dua jenis venturimeter, yaitu venturimeter tanpa manometer dan venturimeter yang menggunakan manometer yang berisi cairan lain. Prinsip keduanya hampir sama. Gambar 7.18 Venturimeter tanpa manometer Gambar 7.18 menunjukkan sebuah venturimeter yang digunakan untuk mengukur kelajuan aliran dalam sebuah pipa. Kita akan menentukan kelajuan aliran yang
  • 18. dinyatakan dalam besaran-besaran luas penampang dan , serta perbedaan ketinggian cairan dalam kedua tabung vertikal . Cairan yang akan diukur kelajuannya mengalir pada titik-titik yang tidak memiliki perbedaan ketinggian , sehingga berlaku Persamaan (7-11) (*) Dari persamaan kontinuitas diperoleh , maka (*) Dengan memasukkan nilai dari (**) ke dalam (*), diperoleh Pada Gambar 7.18 tampak bahwa selisih ketinggian vertikal cairan dalam tabung 1 dan tabung 2 adalah . Dengan demikian, selisih tekanan dan sama dengan tekanan hidrostatis cairan setinggi h, yaitu ρgh Dengan memasukkan nilai ini ke dalam (***) kita peroleh (3) Tabung Pitot
  • 19. Gambar 7.18 Diagram penampang sebuah tabung pitot Alat ukur yang kita gunakan untuk mengukur kelajuan gas adalah tabung pipot (Gambar (7.19). Gas (misalnya udara) mengalir melalui lubang-lubang di a. Lubang-lubang ini sejajar dengan arah aliran yang dibuat cukup jauh di belakang sehingga dan tekanan gas di luar lubang-lubang tersebut mempunyai nilai seperti halnya dengan aliran bebas. Jadi, (kelajuan gas), dan tekanan pada kaki kiri manometer tabung pitot sama dengan tekanan aliran gas . Lubang dari lengan kanan manometer tegak lurus terhadap akliran sehingga kelajuan gas berkurang sampai ke nol di . pada titik ini gas berada dalam keadaan diam. Tekanan pada kaki kanan manometer sama dengan tekanan di . Beda ketinggian a dan b dapat diabaikan sehingga penggunaan persamaan Bernoulli di a dan b menghasilkan (*) Dengan adalah massa jenis gas.
  • 20. Beda tekanan antara a dan b, , sama dengan tekanan hidrostatis zat cair manometer setinggi h, 'gh (**) dengan ' adalah massa jenis zat cair manometer (misalnya raksa). Dengan menyamakan ruas kanan (*) dan (**) kita peroleh 'gh Laju aliran gas dalam tabung pitot c.Penyemprot Pafrum Gambar 7.20 Penyemprot parfum yang bekerja berdasarkan asas Bernoulli Perhatikan diagram penyemprot parfum pada Gambar 7.20. ketika Anda menekan tombol bawah, udara dipaksa keluar dari bola karet termampatkan melalui lubang sempit di atas tabung silinder yang memanjang ke bawah sehingga memasuki cairan parfum. Semburan udara yang bergerak cepat menurunkan tekanan atmosfer pada permukaan cairan yang memaksa cairan naik ke atas tabung. Semprotan udara berkelanjutan tinggi meniup cairan parfum sehingga cairan parfum dikeluarkan sebagau semburan kabut halu
  • 21. d. Gaya Angkat Sayap Pesawat Terbang Dengan memperhatikan cara burung terbang, orang kemudian berusaha menirunya untuk mewujudkan impian manusia terbang tinggi diangkasa. Tanggal 17 Desember 1903, di Kitty Hawk, North Carolina, Amerika Serikat, Wright bersaudara berhasil menerbangkan pesawat terbang bermesin pertama di dunia. Keduanya berhasil terbang selama 59 detik dan menempuh jarak 300 meter. Hanya beberapa puluh tahun setelah itu, tepatnya 1964, dunia telah mengenal pesawat terbang intai strategis high altitude SR-17 Blackbird dengan tiga kali kecepatan suara dan dapat menempuh jarak 4830 km Pesawat terbang memiliki bentuk sayap mirip sayap burung, yaitu melengkung dan lebih tebal di bagian depan daripada di bagian belakangnya (Gambar 7.21a). Bentuk sayap seperti ini dinamakan aerofil tidak dapat dikepak-kepakkan. Oleh karena itu, udara harus dipertahankan mengalir melalui kedua sayap pesawat terbang. Ini dilakukan oleh mesin pesawat yang menggerakkan maju pesawat menyongsong udara. Mesin pesawat lama menggunakan mesin jet. Bentuk aerofil pesawat terbang menyebabkan garis arus seperti pada Gambar 7.21b. Garis arus pada sisi bagian atas lebih rapat daripada sisi bagian bawah, yang berarti kelajuan alir udara pada sisi bagian atas pesawat lebih besar daripada sisi bagian bawah sayap . Sesuai dengan asas Bernoulli (Persamaan (7-11)), tekanan pada sisi bagian atas lebih kecil daripada sisi bagian bawah karena kelajuan udaranya kebih besar. Beda tekanan menghasilkan gaya angkat sebesar Dengan A merupakan luas penampang total sayap. Jika nilai dari persamaan (7-11) kita masukkan pada Persamaan (7-17), kita peroleh Dengan adalah massa jenis udara
  • 22. Pesawat terbang dapat terangkat ke atas jika gaya angkat lebih besar daripada berat pesawat. Jadi, apakah suatu pesawat dapat terbang atau tidak bergantung pada berat pesawat, kelajuan pesawat, dan ukuran sayapnya , semakin besar kecepatan pesawat, semakin besar kecepatan udara, dan ini berarti bertambah besar, sehingga gaya angkat semakin besar (lihat Persamaan (7-18)). Demikian juga semakin besar ukuran sayap , makin besar gaya angkatnya. (a) Garis-garis di sekitar sayap sebuah pesawat. (b) Garis arus di bagian atas sayap lebih rapat daripada bagian bawahnya. Ini berarti kelajuan udara pada bagian atas sayap lebih besar daripada bagian sayapnya Gambar 7.21 Penerapan hukum Bernoulli pada sayap pesawat terbang Supaya pesawat dapat terangkat, gaya angkat harus lebih besar daripada berat pesawat . Jika pesawat telah berada pada ketinggian tertentu dan pilot ingin mempertahankan ketinggiannya (melayang di udara), kelajuan pesawat harus diatur sedemikian rupa sehingga gaya angkat sama dengan pesawat . Contoh soal e. Aplikasi Hukum Bernoulli pada Hewan
  • 23. Salah satu aplikasi dari hukum Bernoulli pada hewan. Liang (lubang) selalu dibuar sedikitnya memiliki dua pintu masuk. Salah satu pintu dibuat agar lebih tinggi dari pintu lainnya. Oleh karena laju angin meningkat dengan bertambahnya ketinggian, maka tekanan udara lebih rendah pada pintu yang tinggi. Secara alami (spontan) udara bergerak dari daerah bertekanan tinggi ke daerah bertekanan rendah. Ini menghasilkan sirkulasi udara segar dari pintu yang rendah melalui liang bawah tanah ke pintu yang lebih tinggi. Dengan demikian hewan di di bawah tanah , seperti anjing padang rumput dan tikus tidak akan mati lemas karena kekurangan oksigen dari udara. Bagaimana ikan mengapung, melayang, dan tenggelam di dasar air? Kebanyakan ikan memiliki swim bladder (kantong renang) yang mirip gelembung dan berisi penuh gas. Swim bladder (Gambar 7.22) bekerja seperti tangki pemberat pada kapal selam. Ikan dapat mengukbah ukuran swim bladder dengan cara mengendurkan atau mengencangkan otot-otonya sesuai keperluan ikan ; mengapung, melayang, atau tenggelam. Hiu tidak memiliki swim bladder, lalu bagaimana hiu bisa mengaung atau menyelam dalam air? Hiu memang memiliki level berukuran lebih besar yang berisi minya (minyak lebih ringan daripada air). Ini membuat berat hiu lebih kecil, tetapi masih lebih besar daripada gaya apung yang dialami hiu (Gambar 7.23). oleh karena itu hiu akan tenggelam di dasar laut jika hiu tidak berenang, Hiu memiliki sirip-sirip dada besar, yaitu sirip-sirip pada bagian depan di bawah kepala (Gambar 7.23). sirip-sirip pada bagian depan di bawah kepala (Gambar 7.24). Sirip-sirip dada ini dibentuk seperti sayap kapal terbang. Ketika hiu berenang maju melalui air, air mengalir melaui siro-sirip ini tepat seperti aliran udara yang melalui sayap kapang terbang
  • 24. dan menghasilkan gaya angkat. Tanpa berenang ke depan hiu akan tenggelam sebab gaya angkat hanya timbul jika air mengalir melui sirip-sirip dada.
  • 25. LATIHAN SOAL A. Pilihan Ganda
  • 26.
  • 28. MINI RISET FISIKA SEKOLAH 1 MATERI FLUIDA DINAMIS Nama : Kelas : 1. Ketika kita menyiram bunga dengan air keran yang dihubungkan dengan selang, saat ujung selang ditekan, air yang tersemprot keluar memiliki kelajuan yang semakin besar a. Benar b. Salah Alasan : 2. A B C Berdasarkan gambar di atas, tekanan fluida yang paling besar adalah pada tabung B : a. Benar b. Salah Alasan :
  • 29. 3. Tekanan fluida pada A lebih besar daripada tekanan di B a. Benar b. Salah Alasan : 4. Ketika kita berdiri di dekat rel kereta dan kebetulan lewat serangkaian gerbong kereta api yang lewat dengan cepat, tubuh kita akan terdorong mendekati rel saat kereta api lewat. a. Benar b. Salah Alasan : 5. Jika pada titik A, B, dan C diberi lubang. Maka pada lubang A memiliki kecepatan semburan cairan yang paling besar. a. Benar b. Salah Alasan : B A A B C
  • 30. 6. Ketinggian pesawat mempengaruhi besarnya gaya angkat pesawat. a. Benar b. Salah Alasan :
  • 31. HASIL MINIRISET No Kunci Jumlah 1 2 3 4 5 6 Betul B S B B B S 1 1 0 0 1 0 0 2 2 1 0 0 1 0 0 2 3 1 0 0 1 0 0 2 4 1 0 0 1 0 0 2 5 1 1 1 1 0 0 4 6 1 0 0 1 1 0 3 7 1 0 0 1 0 0 2 8 1 0 0 0 0 0 1 9 1 0 0 0 0 0 1 10 1 0 1 1 1 0 4 11 1 0 0 1 1 0 3 12 1 0 0 1 1 0 3 13 1 0 0 1 1 0 3 14 1 0 0 1 1 0 3 15 1 0 0 0 0 0 1 16 1 0 0 1 0 0 2 17 1 0 0 1 0 0 2 18 1 0 0 1 1 0 3 19 1 0 0 1 0 0 2 20 1 0 0 0 0 0 1 Jumlah 20 1 2 16 7 0 Keterangan B= Benar S= Salah
  • 32. Analisis: Para siswa masih belum memahami hubungan tekanan , luas penampang, kecepatan pada hukum Bernoulli, dan ketinggian pada gaya angkat pesawat.