SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
TUGAS MAKALAH KELOMPOK
      SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN
“PENILAIAN MAHASISWA DALAM SUATU MATA
             KULIAH DENGAN
         SISTEM PAKAR FUZZY”




                      Oleh :

       - Akbar Aswad (1031098)
       - Pingky Hermanto (1131092)

       - Yulianto (1031102)

       - Lintang A. R. (1031080)

       - Ogi Riyandi (1031115)



         JURUSAN SISTEM INFORMASI
        FAKULTAS ILMU KOMPUTER
   UNIVERSITAS INTERNASIONAL BATAM


                                        1
2012

1. Pengertian Sistem Pendukung Keputusan
        Keputusan merupakan tindakan atau rangkaian tindakan yang harus
diikuti untuk memecahkan suatu masalah.
Jenis-jenis Keputusan Menurut Simon
   •   Keputusan merupakan bagian dari suatu rangkaian proses pengambilan Keputusan.
   •   Keputusan yang terstruktur atau terprogram berasal dari permasalahan dan kejadian-
       kejadian yang terstruktur.
   •   Keputusan yang tidak terstruktur atau terprogram berasal dari permasalahan atau
       kejadian yang tidak terstruktur

Proses pengambilan Keputusan terdiri dari 3 fase proses : Intelligence, design, dan choice.
   • Intelligence merupakan pencarian-pencarian kondisi yang dapat menghasilkan
       keputusan.
   • Design merupakan menemukan, mengembangkan,dan menganalisis materi-materi yang
       mungkin untuk dikerjakan.
   • Choice merupakan dari materi-materi yang tersedia, dan mana yang akan dikerjakan

Proses yang terjadi dalam kerangka kerja pengambilan keputusan dibedakan atas :
   •   Terstruktur yaitu mengacu pada permasalahan rutin dan berulang untuk solusi standar
       yang ada
   •   Tak terstruktur adalah “ fuzzy”, permasalahan kompleks dimana tak ada solusi serta
       merta. Masalah yang tak tersruktur adalah tak adanya 3 fase proses yang terstruktur.
   •   Semi terstruktur terdapat beberapa keputusan terstruktur, tetapi tidak semuanya dari
       fase yang ada
   •   Pendekatan manajemen science mengadopsi pandangan seorang manajer yang dapat
       mengikuti proses yang sistematik untuk penyelesaian masalah. Sehingga adalah
       mungkin untuk menggunakan pendekatan sains pada managerial decision making.
       Langkah-lankahnya adalah :
       1. Definisi masalah ( keputusan situasi yang berhubungan dengan perbagai masalah
          atau dengan suatu kesempatan
       2. Klasifikasi masalah kedalam kategori standar
       3. Membuat model matematika yang menjelaskan masalah secara nyata
       4. Menemukan solusi pontensial pada model masalah dan mengevaluasi
       5. Memilih dan merekomendasikan satu solusi dari masalah. Proses ini dipusatkan
          pada masalah modeling/permodelan.


                                                                                              2
Jadi     Sistem      pendukung        keputusan (Inggris: decision    support
         systems disingkat DSS) adalah bagian dari sistem informasi berbasis komputer
         (termasuk sistem berbasis pengetahuan (manajemen pengetahuan)) yang dipakai
         untuk mendukung pengambilan keputusan dalam suatu organisasi atau perusahaan.


2. Pengertian Sistem Pakar Fuzzy ( fuzzy expert system)
            Sistem pakar merupakan suatu sistem terkomputerisasi yang menggunakan
         pengetahuan bidang tertentu untuk mencapai solusi suatu masalah dari bidang
         tersebut. Sistem pakar dalam memecahkan masalah menggunakan proses yang
         serupa dengan metode yang digunakan seorang pakar. Solusi yang diberikan sistem
         pakar pada dasarnya sama seperti yang disimpulkan oleh seorang pakar. (Hartati,
         2008).
            Sistem pakar dibagi menjadi dua bagian utama yaitu lingkungan pengembangan
         (development environment) dan lingkungan konsultasi (consultation environment).
         Lingkungan pengembangan diperuntukkan bagi pembangun sistem pakar untuk
         membangun komponen dan memasukkan pengetahuan hasil akuisisi pengetahuan
         ke dalam basis pengetahuan. Sedangkan lingkungan konsultasi diperuntukkan bagi
         yang bukan pakar untuk melakukan konsultasi dengan sistem yang tujuannya
         adalah mendapatkan nasehat dan saran yang setara dengan pakar (Hartati, 2008).
            Hasil pemrosesan yang dilakukan oleh mesin inferensi dari sudut pandang
         pengguna yang bukan pakar berupa konklusi yang di rekomendasikan oleh sistem
         pakar atau dapat juga berupa penjelasan jika memang dibutuhkan oleh pengguna.
         Untuk meningkatkan kemampuan sistem pakar, pada sistem tersebut harus
         dilakukan proses updating pada basis pengetahuan (knowledge base) dan
         penyempurnaan pada mesin inferensi (inference engine) sehingga solusi yang
         dihasilkan lebih baik daripada sebelumnya (Hartati, 2008).
            Mesin inferensi merupakan prosesor dalam sistem pakar yang mencocokan
         fakta dengan domain pengetahuan yang terdapat basis pengetahuan untuk
         menghasilkan solusi dari suatu masalah. Sedangkan cara penyusunan basis
         pengetahuan dalam sistem agar dapat memecahakan masalah serupa dengan
         seorang pakar disebut dengan penyajian pengetahuan (Hartati, 2008).




                                                                                          3
Sistem pakar didalam bekerja didasarkan pada rule based yang disimpan dalam
database. Didalam pengerjaan dengan metode rule based terdapat beberapa
kekurangan yaitu (Santoso, 2008):
a. Memerlukan pencocokan yang benar-benar sesuai. Contohnya, jika sakit kepala
dan suhu badan naik maka terkena demam. Jika diberi pertanyaan sakit kepala saja,
maka aturan diatas tidak dapat memberi kesimpulan apakah terkena demam atau
tidak.


b. Seringkali sulit untuk menghubungkan aturan-aturan (rule-rule) yang
berhubungan dengan inference chain yang merupakan otak dari sistem pakar untuk
melakukan pengecekan dari aturan yang satu ke aturan lainnya.
    Untuk mengatasi kekurangan dari sistem pakar yang berbasis aturan, maka
dikembangkan suatu sistem pakar yang berbasis fuzzy sebagai pengolahannya
sehingga sistem tersebut dikenal dengan nama sistem pakar fuzzy (fuzzy expert
system) (Santoso, 2008).
    Sistem pakar fuzzy adalah sistem pakar yang menggunakan perhitungan fuzzy
dalam mengolah pengetahuan untuk menghasilkan konsekuensi, premis dengan
konklusi atau kondisi dengan akibat sehingga menghasilkan informasi yang
memiliki keakuratan untuk pengguna (Santoso, 2008).


    Logika dan Himpunan Fuzzy
    Logika fuzzy pertama kali diperkenalkan oleh Zadeh tahun 1965. Dasar logika
fuzzy adalah teori himpunan fuzzy. Pada teori himpunan fuzzy, peranan derajat
keanggotaan atau nilai keanggotan sebagai penentu keberadaan elemen dalam suatu
himpunan sangatlah penting. Pada himpunan tegas (crisp), nilai keanggotaan hanya
terdapat dua kemungkinan, yaitu 0 dan 1. Sedangkan pada himpunan fuzzy, nilai
keanggotaan terletak pada rentang 0 sampai 1. Apabila x memiliki nilai
keanggotaan fuzzy μA[x] = 0, berarti x tidak menjadi anggota himpunan A,
demikian pula apabila x memiliki nilai keanggotaan fuzzy μA[x] = 1, berarti x
menjadi anggota penuh pada himpunan A (Kusumadewi, 2010).
    Dalam banyak hal, logika fuzzy digunakan sebagai suatu cara untuk
memetakkan permasalahan dari input ke output yang diharapkan. Logika fuzzy
dapat dianggap sebagai kotak hitam (black box) yang menghubungkan antara ruang
input menuju ke ruang output (Kusumadewi, 2010).


                                                                               4
Kotak hitam (black box) tersebut berisi metode yang dapat digunakan untuk
mengolah data input menjadi output dalam bentuk informasi. Salah satu
permasalahan yang menggunakan pemetaan dari suatu input ke output adalah
masalah produksi barang. Pada permasalahan produksi barang diberikan input data
semua total persediaan barang yang mungkin dan outputnya semua jumlah
   produksi barang yang mungkin. Kotak hitam (black box) pada permasalahan ini
berisi metode yang dapat digunakan untuk mengolah data input menjadi output
dalam bentuk informasi jumlah barang yang harus diproduksi (Kusumadewi, 2010).
   Himpunan fuzzy memiliki dua atribut, yaitu linguistik dan numeris. Atribut
linguistik adalah atribut yang digunakan untuk penamaan suatu grup yang mewakili
suatu keadaan atau kondisi tertentu dengan menggunakan bahasa alami, seperti
muda, parobaya, tua. Sedangkan atribut numeris adalah suatu nilai yang
menunjukkan ukuran dari suatu variabel (Kusumadewi, 2010).
   Menurut (Kusumadewi, 2010) terdapat beberapa hal yang perlu diketahui dalam
memahami sistem fuzzy yaitu:
a. Variabel fuzzy
   Variabel fuzzy merpakan variabel yang dibahas dalam sistem fuzzy.
b. Himpunan fuzzy
   Himpunan fuzzy merupakan suatu group yang mewakili suatu kondisi atau
   keadaan tertentu dalam suatu variable fuzzy.
c. Semesta Pembicaraan
   Semesta pembicaraan adalah keseluruhan nilai yang diperbolehkan untuk
   dioperasikan dalam suatu variabel fuzzy. Semesta pembicaraan merupakan
   himpunan bilangan real yang senantiasa bertambah secara monoton. Nilai
   semesta pembicaraan dapat berupa bilangan positif maupun negatif.
d. Domain
   Domain himpunan fuzzy adalah keseluruhan nilai yang diijinkan dalam semesta
   pembicaraan dan boleh dioperasikan dalam suatu himpunan fuzzy. Seperti
   halnya semesta pembicaraan, domain merupakan himpunan bilangan real yang
   senantiasa bertambah secara monoton. Nilai domain dapat berupa bilangan
   positif maupun negatif.




                                                                              5
3. Perumusan Masalah
          Untuk mendapatkan hasil penilaian yang baik diperlukan sinergi antara seluruh
       kegiatan yang dilakukan baik dari kehadiran hingga proses nilai akhir. Penilaian
       mahasiswa yang baik dapat diperoleh dengan serangkaian peniliaian berikut:


                     Penilaian
                     Mahasiswa
                            Kehadiran


                              Tugas & Kuis


                              UTS


                              UAS


                              Nilai Akhir




          Tabel standar penilaian mahasiswa dengan rentang nilai 0 - 100

          Tahap            Grade                     Syarat & ketentuan
                                            Mempunyai nilai lebih kecil sama dengan
            0                E
                                            39 dinyatakan “Tidak Lulus”
                                            Mempunyai nilai diatas 40 dan lebih kecil
            1                D
                                            sama dengan 59 dinyatakan “Tidak Lulus”
                                            Mempunyai nilai diatas 60 dan lebih kecil
            2                C
                                            sama dengan 67 dinyatakan “Lulus”
                                            Mempunyai nilai diatas 68 dan lebih kecil
            3                B
                                            sama dengan 79 dinyatakan “Lulus”
                                            Mempunyai nilai diatas 80 dan lebih kecil
            4                A
                                            sama dengan 100 dinyatakan “Lulus”




       Perancangan Sistem penilaian


                                                                                     6
DFD Konteks


                                            Data nilai
 Dosen matkul /    Form penilaian                            Mahasiswa /
 Administrator                                               User

                                Sistem
           Input nilai                               Login
                                    pakar
                               penilaian
                              mahasisw
                                     a
              -Data Nilai                         -info aturan dan penilaian
              -Data Mhs             Pakar         -info login
              -Data Aturan
              -Data rule                          -info data nilai dan mahasiswa




                                                                               7

More Related Content

What's hot

II Pengantar Sistem Pakar
II   Pengantar Sistem PakarII   Pengantar Sistem Pakar
II Pengantar Sistem PakarHerman Tolle
 
Dewi annisafitri 6017210024 tugas ppt human engineering ch-7
Dewi annisafitri 6017210024 tugas ppt human engineering ch-7Dewi annisafitri 6017210024 tugas ppt human engineering ch-7
Dewi annisafitri 6017210024 tugas ppt human engineering ch-7DewiAnnisa6
 
Sim 12, sri anjani,prof. dr. ir. hapzi ali m.m. cma, sistem pendukung keputus...
Sim 12, sri anjani,prof. dr. ir. hapzi ali m.m. cma, sistem pendukung keputus...Sim 12, sri anjani,prof. dr. ir. hapzi ali m.m. cma, sistem pendukung keputus...
Sim 12, sri anjani,prof. dr. ir. hapzi ali m.m. cma, sistem pendukung keputus...Sri Anjani
 
SIM, Angga Ali Praja, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Sistem Pendukung Peng...
SIM, Angga Ali Praja, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Sistem Pendukung Peng...SIM, Angga Ali Praja, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Sistem Pendukung Peng...
SIM, Angga Ali Praja, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Sistem Pendukung Peng...Google
 
Tugas sistem informasi manajemen
Tugas sistem informasi manajemenTugas sistem informasi manajemen
Tugas sistem informasi manajemenGitaSrinita
 
Sistem pendukung keputusan cwg
Sistem pendukung keputusan cwgSistem pendukung keputusan cwg
Sistem pendukung keputusan cwgAlamsyah Alamsyah
 
Manajemen Sistem Informasi Sistem Pendukung Keputusan Teknik
Manajemen Sistem Informasi Sistem Pendukung Keputusan TeknikManajemen Sistem Informasi Sistem Pendukung Keputusan Teknik
Manajemen Sistem Informasi Sistem Pendukung Keputusan Teknikavadacadabra
 

What's hot (13)

Sim dwi ariyan
Sim dwi ariyanSim dwi ariyan
Sim dwi ariyan
 
II Pengantar Sistem Pakar
II   Pengantar Sistem PakarII   Pengantar Sistem Pakar
II Pengantar Sistem Pakar
 
45-89-1-SM.pdf
45-89-1-SM.pdf45-89-1-SM.pdf
45-89-1-SM.pdf
 
Pengertian informasi
Pengertian informasiPengertian informasi
Pengertian informasi
 
Dewi annisafitri 6017210024 tugas ppt human engineering ch-7
Dewi annisafitri 6017210024 tugas ppt human engineering ch-7Dewi annisafitri 6017210024 tugas ppt human engineering ch-7
Dewi annisafitri 6017210024 tugas ppt human engineering ch-7
 
Sim 12, sri anjani,prof. dr. ir. hapzi ali m.m. cma, sistem pendukung keputus...
Sim 12, sri anjani,prof. dr. ir. hapzi ali m.m. cma, sistem pendukung keputus...Sim 12, sri anjani,prof. dr. ir. hapzi ali m.m. cma, sistem pendukung keputus...
Sim 12, sri anjani,prof. dr. ir. hapzi ali m.m. cma, sistem pendukung keputus...
 
SIM, Angga Ali Praja, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Sistem Pendukung Peng...
SIM, Angga Ali Praja, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Sistem Pendukung Peng...SIM, Angga Ali Praja, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Sistem Pendukung Peng...
SIM, Angga Ali Praja, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Sistem Pendukung Peng...
 
Tugas sistem informasi manajemen
Tugas sistem informasi manajemenTugas sistem informasi manajemen
Tugas sistem informasi manajemen
 
Sistem Pendukung Keputusan (SPK)
Sistem Pendukung Keputusan (SPK)Sistem Pendukung Keputusan (SPK)
Sistem Pendukung Keputusan (SPK)
 
Sim tugas ke 12
Sim tugas ke 12Sim tugas ke 12
Sim tugas ke 12
 
Sistem pendukung keputusan cwg
Sistem pendukung keputusan cwgSistem pendukung keputusan cwg
Sistem pendukung keputusan cwg
 
Manajemen Sistem Informasi Sistem Pendukung Keputusan Teknik
Manajemen Sistem Informasi Sistem Pendukung Keputusan TeknikManajemen Sistem Informasi Sistem Pendukung Keputusan Teknik
Manajemen Sistem Informasi Sistem Pendukung Keputusan Teknik
 
1. klasifikasi dan evaluasi
1. klasifikasi dan evaluasi1. klasifikasi dan evaluasi
1. klasifikasi dan evaluasi
 

Similar to Sistem Pakar Fuzzy Penilaian Mahasiswa

Ary p,hapzi ali, desain sistem pakar, ut, 2017
Ary p,hapzi ali, desain sistem pakar, ut, 2017Ary p,hapzi ali, desain sistem pakar, ut, 2017
Ary p,hapzi ali, desain sistem pakar, ut, 2017Ary Prasetyo
 
Bab 11 (18 slide)
Bab 11 (18 slide)Bab 11 (18 slide)
Bab 11 (18 slide)gilangbewok
 
Tb 1 sim kelompok sub-cpmk 13-proses pengambilan keputusan(1)
Tb 1 sim kelompok sub-cpmk 13-proses pengambilan keputusan(1)Tb 1 sim kelompok sub-cpmk 13-proses pengambilan keputusan(1)
Tb 1 sim kelompok sub-cpmk 13-proses pengambilan keputusan(1)NadindaGizca
 
Sistem pendukung keputusan
Sistem pendukung keputusan Sistem pendukung keputusan
Sistem pendukung keputusan Okta Jilid II
 
Pengertian informasi
Pengertian informasiPengertian informasi
Pengertian informasiLhya Baha
 
Sim 12, septian hilmawan, prof. dr. ir. h. hapzi ali, mm, sistem pengambilan ...
Sim 12, septian hilmawan, prof. dr. ir. h. hapzi ali, mm, sistem pengambilan ...Sim 12, septian hilmawan, prof. dr. ir. h. hapzi ali, mm, sistem pengambilan ...
Sim 12, septian hilmawan, prof. dr. ir. h. hapzi ali, mm, sistem pengambilan ...septiansch1623
 
Sim, nurul iqbal, hapzi ali, sistem pengambilan keputusan, universitas mercu ...
Sim, nurul iqbal, hapzi ali, sistem pengambilan keputusan, universitas mercu ...Sim, nurul iqbal, hapzi ali, sistem pengambilan keputusan, universitas mercu ...
Sim, nurul iqbal, hapzi ali, sistem pengambilan keputusan, universitas mercu ...nurul iqbal
 
Sim, nurul iqbal, hapzi ali, sistem pengambilan keputusan, universitas mercu ...
Sim, nurul iqbal, hapzi ali, sistem pengambilan keputusan, universitas mercu ...Sim, nurul iqbal, hapzi ali, sistem pengambilan keputusan, universitas mercu ...
Sim, nurul iqbal, hapzi ali, sistem pengambilan keputusan, universitas mercu ...nurul iqbal
 
Materi SISTEM PAKAR (expert system).pptx
Materi SISTEM PAKAR (expert system).pptxMateri SISTEM PAKAR (expert system).pptx
Materi SISTEM PAKAR (expert system).pptxSyofiraTaufit
 
Penelitian kompensasi
Penelitian kompensasiPenelitian kompensasi
Penelitian kompensasimuf tadi
 
SIM, Khusrul Kurniawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, Sistem Pendukung Pengambilan Kep...
SIM, Khusrul Kurniawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, Sistem Pendukung Pengambilan Kep...SIM, Khusrul Kurniawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, Sistem Pendukung Pengambilan Kep...
SIM, Khusrul Kurniawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, Sistem Pendukung Pengambilan Kep...Khusrul Kurniawan
 

Similar to Sistem Pakar Fuzzy Penilaian Mahasiswa (20)

DSS Introduction (I)
DSS Introduction (I)DSS Introduction (I)
DSS Introduction (I)
 
Ary p,hapzi ali, desain sistem pakar, ut, 2017
Ary p,hapzi ali, desain sistem pakar, ut, 2017Ary p,hapzi ali, desain sistem pakar, ut, 2017
Ary p,hapzi ali, desain sistem pakar, ut, 2017
 
Bab 11 (18 slide)
Bab 11 (18 slide)Bab 11 (18 slide)
Bab 11 (18 slide)
 
Bab 11
Bab 11Bab 11
Bab 11
 
Bab 11
Bab 11Bab 11
Bab 11
 
Bab 11
Bab 11Bab 11
Bab 11
 
Bab 11
Bab 11Bab 11
Bab 11
 
Bab 11
Bab 11Bab 11
Bab 11
 
Bab 11
Bab 11Bab 11
Bab 11
 
Tb 1 sim kelompok sub-cpmk 13-proses pengambilan keputusan(1)
Tb 1 sim kelompok sub-cpmk 13-proses pengambilan keputusan(1)Tb 1 sim kelompok sub-cpmk 13-proses pengambilan keputusan(1)
Tb 1 sim kelompok sub-cpmk 13-proses pengambilan keputusan(1)
 
Sistem pendukung keputusan
Sistem pendukung keputusan Sistem pendukung keputusan
Sistem pendukung keputusan
 
Pengertian informasi
Pengertian informasiPengertian informasi
Pengertian informasi
 
Pengertian informasi
Pengertian informasiPengertian informasi
Pengertian informasi
 
Konsep Dasar SPK.pptx
Konsep Dasar SPK.pptxKonsep Dasar SPK.pptx
Konsep Dasar SPK.pptx
 
Sim 12, septian hilmawan, prof. dr. ir. h. hapzi ali, mm, sistem pengambilan ...
Sim 12, septian hilmawan, prof. dr. ir. h. hapzi ali, mm, sistem pengambilan ...Sim 12, septian hilmawan, prof. dr. ir. h. hapzi ali, mm, sistem pengambilan ...
Sim 12, septian hilmawan, prof. dr. ir. h. hapzi ali, mm, sistem pengambilan ...
 
Sim, nurul iqbal, hapzi ali, sistem pengambilan keputusan, universitas mercu ...
Sim, nurul iqbal, hapzi ali, sistem pengambilan keputusan, universitas mercu ...Sim, nurul iqbal, hapzi ali, sistem pengambilan keputusan, universitas mercu ...
Sim, nurul iqbal, hapzi ali, sistem pengambilan keputusan, universitas mercu ...
 
Sim, nurul iqbal, hapzi ali, sistem pengambilan keputusan, universitas mercu ...
Sim, nurul iqbal, hapzi ali, sistem pengambilan keputusan, universitas mercu ...Sim, nurul iqbal, hapzi ali, sistem pengambilan keputusan, universitas mercu ...
Sim, nurul iqbal, hapzi ali, sistem pengambilan keputusan, universitas mercu ...
 
Materi SISTEM PAKAR (expert system).pptx
Materi SISTEM PAKAR (expert system).pptxMateri SISTEM PAKAR (expert system).pptx
Materi SISTEM PAKAR (expert system).pptx
 
Penelitian kompensasi
Penelitian kompensasiPenelitian kompensasi
Penelitian kompensasi
 
SIM, Khusrul Kurniawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, Sistem Pendukung Pengambilan Kep...
SIM, Khusrul Kurniawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, Sistem Pendukung Pengambilan Kep...SIM, Khusrul Kurniawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, Sistem Pendukung Pengambilan Kep...
SIM, Khusrul Kurniawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, Sistem Pendukung Pengambilan Kep...
 

Sistem Pakar Fuzzy Penilaian Mahasiswa

  • 1. TUGAS MAKALAH KELOMPOK SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN “PENILAIAN MAHASISWA DALAM SUATU MATA KULIAH DENGAN SISTEM PAKAR FUZZY” Oleh : - Akbar Aswad (1031098) - Pingky Hermanto (1131092) - Yulianto (1031102) - Lintang A. R. (1031080) - Ogi Riyandi (1031115) JURUSAN SISTEM INFORMASI FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS INTERNASIONAL BATAM 1
  • 2. 2012 1. Pengertian Sistem Pendukung Keputusan Keputusan merupakan tindakan atau rangkaian tindakan yang harus diikuti untuk memecahkan suatu masalah. Jenis-jenis Keputusan Menurut Simon • Keputusan merupakan bagian dari suatu rangkaian proses pengambilan Keputusan. • Keputusan yang terstruktur atau terprogram berasal dari permasalahan dan kejadian- kejadian yang terstruktur. • Keputusan yang tidak terstruktur atau terprogram berasal dari permasalahan atau kejadian yang tidak terstruktur Proses pengambilan Keputusan terdiri dari 3 fase proses : Intelligence, design, dan choice. • Intelligence merupakan pencarian-pencarian kondisi yang dapat menghasilkan keputusan. • Design merupakan menemukan, mengembangkan,dan menganalisis materi-materi yang mungkin untuk dikerjakan. • Choice merupakan dari materi-materi yang tersedia, dan mana yang akan dikerjakan Proses yang terjadi dalam kerangka kerja pengambilan keputusan dibedakan atas : • Terstruktur yaitu mengacu pada permasalahan rutin dan berulang untuk solusi standar yang ada • Tak terstruktur adalah “ fuzzy”, permasalahan kompleks dimana tak ada solusi serta merta. Masalah yang tak tersruktur adalah tak adanya 3 fase proses yang terstruktur. • Semi terstruktur terdapat beberapa keputusan terstruktur, tetapi tidak semuanya dari fase yang ada • Pendekatan manajemen science mengadopsi pandangan seorang manajer yang dapat mengikuti proses yang sistematik untuk penyelesaian masalah. Sehingga adalah mungkin untuk menggunakan pendekatan sains pada managerial decision making. Langkah-lankahnya adalah : 1. Definisi masalah ( keputusan situasi yang berhubungan dengan perbagai masalah atau dengan suatu kesempatan 2. Klasifikasi masalah kedalam kategori standar 3. Membuat model matematika yang menjelaskan masalah secara nyata 4. Menemukan solusi pontensial pada model masalah dan mengevaluasi 5. Memilih dan merekomendasikan satu solusi dari masalah. Proses ini dipusatkan pada masalah modeling/permodelan. 2
  • 3. Jadi Sistem pendukung keputusan (Inggris: decision support systems disingkat DSS) adalah bagian dari sistem informasi berbasis komputer (termasuk sistem berbasis pengetahuan (manajemen pengetahuan)) yang dipakai untuk mendukung pengambilan keputusan dalam suatu organisasi atau perusahaan. 2. Pengertian Sistem Pakar Fuzzy ( fuzzy expert system) Sistem pakar merupakan suatu sistem terkomputerisasi yang menggunakan pengetahuan bidang tertentu untuk mencapai solusi suatu masalah dari bidang tersebut. Sistem pakar dalam memecahkan masalah menggunakan proses yang serupa dengan metode yang digunakan seorang pakar. Solusi yang diberikan sistem pakar pada dasarnya sama seperti yang disimpulkan oleh seorang pakar. (Hartati, 2008). Sistem pakar dibagi menjadi dua bagian utama yaitu lingkungan pengembangan (development environment) dan lingkungan konsultasi (consultation environment). Lingkungan pengembangan diperuntukkan bagi pembangun sistem pakar untuk membangun komponen dan memasukkan pengetahuan hasil akuisisi pengetahuan ke dalam basis pengetahuan. Sedangkan lingkungan konsultasi diperuntukkan bagi yang bukan pakar untuk melakukan konsultasi dengan sistem yang tujuannya adalah mendapatkan nasehat dan saran yang setara dengan pakar (Hartati, 2008). Hasil pemrosesan yang dilakukan oleh mesin inferensi dari sudut pandang pengguna yang bukan pakar berupa konklusi yang di rekomendasikan oleh sistem pakar atau dapat juga berupa penjelasan jika memang dibutuhkan oleh pengguna. Untuk meningkatkan kemampuan sistem pakar, pada sistem tersebut harus dilakukan proses updating pada basis pengetahuan (knowledge base) dan penyempurnaan pada mesin inferensi (inference engine) sehingga solusi yang dihasilkan lebih baik daripada sebelumnya (Hartati, 2008). Mesin inferensi merupakan prosesor dalam sistem pakar yang mencocokan fakta dengan domain pengetahuan yang terdapat basis pengetahuan untuk menghasilkan solusi dari suatu masalah. Sedangkan cara penyusunan basis pengetahuan dalam sistem agar dapat memecahakan masalah serupa dengan seorang pakar disebut dengan penyajian pengetahuan (Hartati, 2008). 3
  • 4. Sistem pakar didalam bekerja didasarkan pada rule based yang disimpan dalam database. Didalam pengerjaan dengan metode rule based terdapat beberapa kekurangan yaitu (Santoso, 2008): a. Memerlukan pencocokan yang benar-benar sesuai. Contohnya, jika sakit kepala dan suhu badan naik maka terkena demam. Jika diberi pertanyaan sakit kepala saja, maka aturan diatas tidak dapat memberi kesimpulan apakah terkena demam atau tidak. b. Seringkali sulit untuk menghubungkan aturan-aturan (rule-rule) yang berhubungan dengan inference chain yang merupakan otak dari sistem pakar untuk melakukan pengecekan dari aturan yang satu ke aturan lainnya. Untuk mengatasi kekurangan dari sistem pakar yang berbasis aturan, maka dikembangkan suatu sistem pakar yang berbasis fuzzy sebagai pengolahannya sehingga sistem tersebut dikenal dengan nama sistem pakar fuzzy (fuzzy expert system) (Santoso, 2008). Sistem pakar fuzzy adalah sistem pakar yang menggunakan perhitungan fuzzy dalam mengolah pengetahuan untuk menghasilkan konsekuensi, premis dengan konklusi atau kondisi dengan akibat sehingga menghasilkan informasi yang memiliki keakuratan untuk pengguna (Santoso, 2008). Logika dan Himpunan Fuzzy Logika fuzzy pertama kali diperkenalkan oleh Zadeh tahun 1965. Dasar logika fuzzy adalah teori himpunan fuzzy. Pada teori himpunan fuzzy, peranan derajat keanggotaan atau nilai keanggotan sebagai penentu keberadaan elemen dalam suatu himpunan sangatlah penting. Pada himpunan tegas (crisp), nilai keanggotaan hanya terdapat dua kemungkinan, yaitu 0 dan 1. Sedangkan pada himpunan fuzzy, nilai keanggotaan terletak pada rentang 0 sampai 1. Apabila x memiliki nilai keanggotaan fuzzy μA[x] = 0, berarti x tidak menjadi anggota himpunan A, demikian pula apabila x memiliki nilai keanggotaan fuzzy μA[x] = 1, berarti x menjadi anggota penuh pada himpunan A (Kusumadewi, 2010). Dalam banyak hal, logika fuzzy digunakan sebagai suatu cara untuk memetakkan permasalahan dari input ke output yang diharapkan. Logika fuzzy dapat dianggap sebagai kotak hitam (black box) yang menghubungkan antara ruang input menuju ke ruang output (Kusumadewi, 2010). 4
  • 5. Kotak hitam (black box) tersebut berisi metode yang dapat digunakan untuk mengolah data input menjadi output dalam bentuk informasi. Salah satu permasalahan yang menggunakan pemetaan dari suatu input ke output adalah masalah produksi barang. Pada permasalahan produksi barang diberikan input data semua total persediaan barang yang mungkin dan outputnya semua jumlah produksi barang yang mungkin. Kotak hitam (black box) pada permasalahan ini berisi metode yang dapat digunakan untuk mengolah data input menjadi output dalam bentuk informasi jumlah barang yang harus diproduksi (Kusumadewi, 2010). Himpunan fuzzy memiliki dua atribut, yaitu linguistik dan numeris. Atribut linguistik adalah atribut yang digunakan untuk penamaan suatu grup yang mewakili suatu keadaan atau kondisi tertentu dengan menggunakan bahasa alami, seperti muda, parobaya, tua. Sedangkan atribut numeris adalah suatu nilai yang menunjukkan ukuran dari suatu variabel (Kusumadewi, 2010). Menurut (Kusumadewi, 2010) terdapat beberapa hal yang perlu diketahui dalam memahami sistem fuzzy yaitu: a. Variabel fuzzy Variabel fuzzy merpakan variabel yang dibahas dalam sistem fuzzy. b. Himpunan fuzzy Himpunan fuzzy merupakan suatu group yang mewakili suatu kondisi atau keadaan tertentu dalam suatu variable fuzzy. c. Semesta Pembicaraan Semesta pembicaraan adalah keseluruhan nilai yang diperbolehkan untuk dioperasikan dalam suatu variabel fuzzy. Semesta pembicaraan merupakan himpunan bilangan real yang senantiasa bertambah secara monoton. Nilai semesta pembicaraan dapat berupa bilangan positif maupun negatif. d. Domain Domain himpunan fuzzy adalah keseluruhan nilai yang diijinkan dalam semesta pembicaraan dan boleh dioperasikan dalam suatu himpunan fuzzy. Seperti halnya semesta pembicaraan, domain merupakan himpunan bilangan real yang senantiasa bertambah secara monoton. Nilai domain dapat berupa bilangan positif maupun negatif. 5
  • 6. 3. Perumusan Masalah Untuk mendapatkan hasil penilaian yang baik diperlukan sinergi antara seluruh kegiatan yang dilakukan baik dari kehadiran hingga proses nilai akhir. Penilaian mahasiswa yang baik dapat diperoleh dengan serangkaian peniliaian berikut: Penilaian Mahasiswa Kehadiran Tugas & Kuis UTS UAS Nilai Akhir Tabel standar penilaian mahasiswa dengan rentang nilai 0 - 100 Tahap Grade Syarat & ketentuan Mempunyai nilai lebih kecil sama dengan 0 E 39 dinyatakan “Tidak Lulus” Mempunyai nilai diatas 40 dan lebih kecil 1 D sama dengan 59 dinyatakan “Tidak Lulus” Mempunyai nilai diatas 60 dan lebih kecil 2 C sama dengan 67 dinyatakan “Lulus” Mempunyai nilai diatas 68 dan lebih kecil 3 B sama dengan 79 dinyatakan “Lulus” Mempunyai nilai diatas 80 dan lebih kecil 4 A sama dengan 100 dinyatakan “Lulus” Perancangan Sistem penilaian 6
  • 7. DFD Konteks Data nilai Dosen matkul / Form penilaian Mahasiswa / Administrator User Sistem Input nilai Login pakar penilaian mahasisw a -Data Nilai -info aturan dan penilaian -Data Mhs Pakar -info login -Data Aturan -Data rule -info data nilai dan mahasiswa 7