SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  13
1
PERUMUSAN PERMASALAHAN
Kuliah ke-4
??
2
Pendahuluan
“Berhasilnya perumusan permasalahan merupakan setengah dari
pekerjaan penelitian”
“Kriteria terbaik untuk menjajagi apakah suatu disiplin ilmu
masih hidup atau tidak adalah memastikan apakah bidang
ilmu tersebut masih mampu menghasilkan permasalahan …
Tidak satu pun permasalahan akan tercetus dari bidang ilmu
yang sudah mati” [Mario Bunge]
Permasalahan yg ditemukan, selanjutnya perlu dirumuskan ke
dalam suatu pernyataan (problem statement)
3
Penemuan permasalahan
 Kegiatan menemukan permasalahan
didukung oleh survei ke perpustakaan
mengenali perkembangan bidang yg
diteliti  deskripsi “latar belakang
permasalahan”
 Definisi : Permasalahan sebagai
kesenjangan antara fakta dengan
harapan, antara tren perkembangan
dengan keinginan pengembangan,
antara kenyataan dengan ide.
 Cara menemukan permasalahan :
‘formal’ atau ‘informal’. Formal 
melibatkan prosedur yg sesuai dg
metodologi ttt
informal  bersifat subjektif dan tidak
‘rutin’
4
Cara Penemuan Permasalahan
Penemuan Permasalahan Perumusan
permasalahanFormal
Rekomendasi suatu riset
Analogi
Renovasi
Dialektik
Ekstrapolasi
Morfologi
Dekomposisi
Agregasi
InFormal
Konjektur
Fenomenologi
Konsensus
Pengalaman
Pernyataan permasalahan
5
Cara-cara Formal Penemuan Permasalahan
1. Rekomendasi suatu riset. Kesimpulan & saran penelitian lain (sebelumnya)  kemungkinan
penelitian lanjutan
2. Analogi. Adalah suatu cara penemua permasalahan dg cara “mengambil” pengetahuan dari bidang
ilmu lain dan menerapkannya ke bidang yg akan diteliti. Contoh “Apakah proses perancangan
perangkat lunak dapat diterapkan pada proses perancangan arsitektural ?”
3. Renovasi. Cara ini dipt dipakai utk mengganti komponen yg tdk cocok lagi dari suatu teori.
Tujuannya adlh untuk meningkatkan kemantapan suatu teori.
4. Dialektika, Peneliti dpt mengusulkan pendapat untuk menghasilkan suatu teori yg merupakan
tandingan dari teori yg ada.
5. Ekstrapolasi. Adl cara untuk menempukan permasalahan dengan membuat tren suatu teori
(permasalahan) yg dihadapi
6. Morfologi. Adl suatu cara utk mengkaji kemungkinan2 kombinasi yg terkandung dlm suatu
permasalahan yg kompleks
7. Dekomposisi. Mrpk cara penjabaran suatu permasalahan ke dlm komponen-komponennya
8. Agregasi. Mrpk kebalikan dari dekomposisi, peneliti mengambil hasil-hasil peneliti atau teori dr
beberapa penelitian (bidang) dan mengumpulkannya utk membentuk suatu permasalhan yg lbh
rumit dan kompleks
6
Keterkaitan antara Rumusan Permasalahan dg Hipotesis dan
Temuan Penelitian
 Adanya “benang merah” antara rumusan permasalahan dengan
hipotesis (jawaban sementara thdp permasalahan penelitian)
 Adanya keterkaitan tiap rincian dalam temuan (sebagai jawaban
nyata terhadap permasalahan) dg tiap rincian dlm rumusan
permasalahan
 ‘Permasalahan, hipotesis, dan temuan’ berkaitan scr substantif dg
tinjauan pustaka (sebagai kajian terhadap isi khazanah ilmu
pengetahuan yg berkaitan dg permasalahan penelitian)
7
Cara-cara Informal Penemuan Permasalahan
1. Konjektur (naluriah). Naluri mrpk fakta apresiasi individu
terhadap lingkungannya.
2. Fenomenologi. Permasalahan dikaitkan dg fenomena (kejadian,
perkembangan) yg dpt diamati. Misal : Fenomena pemakaian
komputer sebagai alat bantu analisis  seperti apakah
pendayagunaan komputer dlm proses perancangan aristektural.
3. Konsensus. Misal Konsensus : Kemiskinan bukan masalah lagi
bagi Indonesia
4. Pengalaman. Sumber bagi permasalahan (pengalaman
keberhasilan atau pun kegagalan)
8
Perumusan Permasalahan
 Pernyataan permasalahan merupakan
kesimpulan dari uraian ‘latar
belakang’.
 Pernyataan permasalahan merupakan
‘jantung’ penelitian dan berfungsi sbg
pengarah bagi semua upaya dlm
kegiatan penelitian tsb.
 Bentuk Rumusan permasalahan :
 Satu pertanyaan (question)
 Satu pertanyaan umum disusul oleh
beberapa pertanyaan yg spesifik
 Satu pernyataan (statement) disusul
oleh beberapa pertanyaan
 Hipotesis
 Pernyataan umum disusul oleh
beberapa hipotesis
Topik Umum
Topik Khusus
Rumusan
Permasalahan
T
o
p
i
k
U
m
u
m
9
Karakteristik Rincian Permasalahan
1. Setiap rincian permasalahan haruslah merupakan satuan yg dpt
diteliti
2. Setiap rincian terkait dg interpretasi data
3. Semua rincian permasalahan perlu terintegrasi menjadi satu
kesatuan permasalahan yg lebih besar
4. Rincian yg penting saja yg diteliti (tdk perlu semua rincian
permasalahan diteliti)
5. Hindari rincian permasalahan yg tidak realistik
10
Tambahan
 Penelitian seharusnya sesuatu yang baru, menambahkan
pengetahuan baru pada bidang penelitian yang sebelumnya tidak
pernah dieksplorasi, atau belum dieksplorasi secara detail, dan atau
tidak dieksplorasi dengan cara yang diterapkan dalam penelitian
yang dikerjakan. Dengan kata lain, perlu diberikan alasan rasional
bagi penelitian yang dikerjakan (yaitu menjelaskan mengapa hal
tersebut dilakukan).
 Masalah adalah pertanyaan ilmiah yang akan dicari solusinya.
Masalah dapat diungkapkan dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan.
Masalah pertanyaan didefinisikan dengan mengajukan sebuah
pertanyaan yang jawabannya belum diketahui, dan yang dikaji dalam
penelitian yang kita kerjakan. Untuk mempermudah dapat pula
digunakan pertanyaan yang hanya membutuhkan jawaban ya atau
tidak.
 Hal-hal yang harus kamu perhatikan adalah sebagai berikut : Batasi
masalah. Pilih masalah yang dapat dipecahkan.
11
Hipotesis
 Hipotesis adalah suatu ide untuk menyelesaikan suatu masalah. Hipotesis
merupakan kunci keberhasilan suatu eksperimen. Hipotesis merupakan salah
satu bentuk konkrit dari perumusan masalah.
 Dengan adanya hipotesis, pelaksanaan penelitian diarahkan untuk
membenarkan atau menolak hipotesis.
 Hipotesis dirumuskan dalam bentuk pernyataan yang menguraikan
hubungan sebab-akibat antara variabel bebas dan tak bebas gejala yang
diteliti.
 Hipotesis berperan memberikan arah dan tujuan pelaksanaan penelitian, dan
memandu ke arah penyelesaiannya secara lebih efisien.
 Hipotesis yang baik akan menghindarkan penelitian tanpa tujuan, dan
pengumpulan data yang tidak relevan. Tidak semua penelitian memerlukan
hipotesis.
 Hipotesis menghubungkan dua faktor. Sebagai contoh, pada penelitian jamur
dengan judul apakah lampu mempengaruhi perkembang biakan jamur? , dua
faktor yang berhubungan adalah adalah lampu dan pertumbuhan jamur.
 Hipotesis yang mungkin muncul untuk menjawab pertanyaan di atas adalah
saya percaya bahwa jamur tidak memerlukan cahaya untuk berkembang
biak.
12
 Hipotesis mengkonkritkan dan memperjelas masalah
yang diselediki, karena dalam hipotesis secara tidak
langsung ditetapkan lingkup persoalan dan jawabannya.
 hipotesis memberikan arah dan tujuan pelaksanaan
penelitian, sehingga terhindarkan adanya penelitian
yang tak bertujuan.
 Dengan hipotesis yang dirumuskan secara baik, proses
penelitian lebih terjamin akan berlangsung secara
teratur, logis dan sistematis menuju pada tujuan akhir
penelitian.
 hipotesis, memberikan jalan yang cepat dan efisien ke
arah penyelesaian masalah. Tanpa hipotesis,
pengumpulan data dan informasi akan dilakukan secara
membabi-buta. Hipotesis memberikan batasan data
yang diperlukan atau sesuai dengan kebutuhan
penelitian
Hipotesis (cont.)
Tugas Mandiri
Analisalah apakah perumusan masalah yang Anda
lakukan di tugas (kuliah sebelumnya) sudah sesuai
dengan teori pada kuliah saat ini ?
Jika belum sesuai, perbaikilah !
13

Contenu connexe

Tendances

Psak 16-aset tetap-ias-16-30052012
Psak 16-aset tetap-ias-16-30052012Psak 16-aset tetap-ias-16-30052012
Psak 16-aset tetap-ias-16-30052012Sri Apriyanti Husain
 
Psak 1 penyajian laporan keuangan revisi 2013 04032015
Psak 1 penyajian laporan keuangan revisi 2013   04032015Psak 1 penyajian laporan keuangan revisi 2013   04032015
Psak 1 penyajian laporan keuangan revisi 2013 04032015PPA FEUI
 
Efisiensi pendidikan di indonesia
Efisiensi pendidikan di indonesiaEfisiensi pendidikan di indonesia
Efisiensi pendidikan di indonesiaLastri Cheanagho
 
Panduan mengikuti PPS - Program Pengungkapan Sukarela
Panduan mengikuti PPS - Program Pengungkapan SukarelaPanduan mengikuti PPS - Program Pengungkapan Sukarela
Panduan mengikuti PPS - Program Pengungkapan Sukarelaomni sukses
 
Standar Akuntansi dan 8 Faktor Perkembangan Akuntansi Internasional Negara It...
Standar Akuntansi dan 8 Faktor Perkembangan Akuntansi Internasional Negara It...Standar Akuntansi dan 8 Faktor Perkembangan Akuntansi Internasional Negara It...
Standar Akuntansi dan 8 Faktor Perkembangan Akuntansi Internasional Negara It...Nita Anny
 
Dadang Djoko Karyanto;memahami konsep pendidikan sebagai kajian interdisiplin...
Dadang Djoko Karyanto;memahami konsep pendidikan sebagai kajian interdisiplin...Dadang Djoko Karyanto;memahami konsep pendidikan sebagai kajian interdisiplin...
Dadang Djoko Karyanto;memahami konsep pendidikan sebagai kajian interdisiplin...Dadang DjokoKaryanto
 
Bab 1 masa orde baru XII - IPA
 Bab 1 masa orde baru XII - IPA Bab 1 masa orde baru XII - IPA
Bab 1 masa orde baru XII - IPAtaufiqn16
 
4. neraca saldo & jurnal penyesuaian
4. neraca saldo & jurnal penyesuaian4. neraca saldo & jurnal penyesuaian
4. neraca saldo & jurnal penyesuaianSyawal S.Pd
 
Kabinet Natsir dan Kebijakan Gunting Syarifuddin
Kabinet Natsir dan Kebijakan Gunting SyarifuddinKabinet Natsir dan Kebijakan Gunting Syarifuddin
Kabinet Natsir dan Kebijakan Gunting Syarifuddinsetyarinima
 
Peradilan administrasi pajak
Peradilan administrasi pajakPeradilan administrasi pajak
Peradilan administrasi pajakfree forall
 
MAKALAH KEUANGAN DAERAH
MAKALAH KEUANGAN DAERAHMAKALAH KEUANGAN DAERAH
MAKALAH KEUANGAN DAERAHRAMASYAFARADI
 
Essay Argumentatif - Guru sebagai Fasilitator Siswa dalam Persiapan Menghadap...
Essay Argumentatif - Guru sebagai Fasilitator Siswa dalam Persiapan Menghadap...Essay Argumentatif - Guru sebagai Fasilitator Siswa dalam Persiapan Menghadap...
Essay Argumentatif - Guru sebagai Fasilitator Siswa dalam Persiapan Menghadap...Nur Aji Pratiwi
 
Konsep Pengembangan Kurikulum
Konsep Pengembangan KurikulumKonsep Pengembangan Kurikulum
Konsep Pengembangan KurikulumAndi Inv
 
paper kebijakan fiskal
paper kebijakan fiskalpaper kebijakan fiskal
paper kebijakan fiskalMulyadi Yusuf
 
Makna dari Pancasila Sila ke-Satu
Makna dari Pancasila Sila ke-SatuMakna dari Pancasila Sila ke-Satu
Makna dari Pancasila Sila ke-SatuHilya Auliya
 
PPN Fasilitas
PPN  FasilitasPPN  Fasilitas
PPN Fasilitaskaromah95
 
Bab viii dinamika historis ii
Bab viii dinamika historis iiBab viii dinamika historis ii
Bab viii dinamika historis iiSyaiful Ahdan
 
Perspektif Pendidikan diSD modul 1&2.ppt
Perspektif Pendidikan diSD modul 1&2.pptPerspektif Pendidikan diSD modul 1&2.ppt
Perspektif Pendidikan diSD modul 1&2.ppttengkusitinadya
 
Pengantar Akuntansi 2 - Ch12 Investment
Pengantar Akuntansi 2 - Ch12 InvestmentPengantar Akuntansi 2 - Ch12 Investment
Pengantar Akuntansi 2 - Ch12 Investmentyuliapratiwi2810
 

Tendances (20)

Psak 16-aset tetap-ias-16-30052012
Psak 16-aset tetap-ias-16-30052012Psak 16-aset tetap-ias-16-30052012
Psak 16-aset tetap-ias-16-30052012
 
Psak 1 penyajian laporan keuangan revisi 2013 04032015
Psak 1 penyajian laporan keuangan revisi 2013   04032015Psak 1 penyajian laporan keuangan revisi 2013   04032015
Psak 1 penyajian laporan keuangan revisi 2013 04032015
 
Efisiensi pendidikan di indonesia
Efisiensi pendidikan di indonesiaEfisiensi pendidikan di indonesia
Efisiensi pendidikan di indonesia
 
Panduan mengikuti PPS - Program Pengungkapan Sukarela
Panduan mengikuti PPS - Program Pengungkapan SukarelaPanduan mengikuti PPS - Program Pengungkapan Sukarela
Panduan mengikuti PPS - Program Pengungkapan Sukarela
 
Standar Akuntansi dan 8 Faktor Perkembangan Akuntansi Internasional Negara It...
Standar Akuntansi dan 8 Faktor Perkembangan Akuntansi Internasional Negara It...Standar Akuntansi dan 8 Faktor Perkembangan Akuntansi Internasional Negara It...
Standar Akuntansi dan 8 Faktor Perkembangan Akuntansi Internasional Negara It...
 
Dadang Djoko Karyanto;memahami konsep pendidikan sebagai kajian interdisiplin...
Dadang Djoko Karyanto;memahami konsep pendidikan sebagai kajian interdisiplin...Dadang Djoko Karyanto;memahami konsep pendidikan sebagai kajian interdisiplin...
Dadang Djoko Karyanto;memahami konsep pendidikan sebagai kajian interdisiplin...
 
Bab 1 masa orde baru XII - IPA
 Bab 1 masa orde baru XII - IPA Bab 1 masa orde baru XII - IPA
Bab 1 masa orde baru XII - IPA
 
4. neraca saldo & jurnal penyesuaian
4. neraca saldo & jurnal penyesuaian4. neraca saldo & jurnal penyesuaian
4. neraca saldo & jurnal penyesuaian
 
Kabinet Natsir dan Kebijakan Gunting Syarifuddin
Kabinet Natsir dan Kebijakan Gunting SyarifuddinKabinet Natsir dan Kebijakan Gunting Syarifuddin
Kabinet Natsir dan Kebijakan Gunting Syarifuddin
 
Peradilan administrasi pajak
Peradilan administrasi pajakPeradilan administrasi pajak
Peradilan administrasi pajak
 
MAKALAH KEUANGAN DAERAH
MAKALAH KEUANGAN DAERAHMAKALAH KEUANGAN DAERAH
MAKALAH KEUANGAN DAERAH
 
Essay Argumentatif - Guru sebagai Fasilitator Siswa dalam Persiapan Menghadap...
Essay Argumentatif - Guru sebagai Fasilitator Siswa dalam Persiapan Menghadap...Essay Argumentatif - Guru sebagai Fasilitator Siswa dalam Persiapan Menghadap...
Essay Argumentatif - Guru sebagai Fasilitator Siswa dalam Persiapan Menghadap...
 
Konsep Pengembangan Kurikulum
Konsep Pengembangan KurikulumKonsep Pengembangan Kurikulum
Konsep Pengembangan Kurikulum
 
paper kebijakan fiskal
paper kebijakan fiskalpaper kebijakan fiskal
paper kebijakan fiskal
 
Makna dari Pancasila Sila ke-Satu
Makna dari Pancasila Sila ke-SatuMakna dari Pancasila Sila ke-Satu
Makna dari Pancasila Sila ke-Satu
 
PPN Fasilitas
PPN  FasilitasPPN  Fasilitas
PPN Fasilitas
 
Bab viii dinamika historis ii
Bab viii dinamika historis iiBab viii dinamika historis ii
Bab viii dinamika historis ii
 
Bab 1 permintaan tenaga kerja
Bab  1 permintaan tenaga kerjaBab  1 permintaan tenaga kerja
Bab 1 permintaan tenaga kerja
 
Perspektif Pendidikan diSD modul 1&2.ppt
Perspektif Pendidikan diSD modul 1&2.pptPerspektif Pendidikan diSD modul 1&2.ppt
Perspektif Pendidikan diSD modul 1&2.ppt
 
Pengantar Akuntansi 2 - Ch12 Investment
Pengantar Akuntansi 2 - Ch12 InvestmentPengantar Akuntansi 2 - Ch12 Investment
Pengantar Akuntansi 2 - Ch12 Investment
 

En vedette (20)

Chap11
Chap11Chap11
Chap11
 
Chap06
Chap06Chap06
Chap06
 
Kuliah ke 3
Kuliah ke 3Kuliah ke 3
Kuliah ke 3
 
Materi 1 c bentuk bentuk korupsi 2010
Materi 1 c bentuk bentuk korupsi 2010Materi 1 c bentuk bentuk korupsi 2010
Materi 1 c bentuk bentuk korupsi 2010
 
Chap12
Chap12Chap12
Chap12
 
Materi 8 pemberantasan korupsi_negara_lain 2010_
Materi 8 pemberantasan korupsi_negara_lain 2010_Materi 8 pemberantasan korupsi_negara_lain 2010_
Materi 8 pemberantasan korupsi_negara_lain 2010_
 
Chap15
Chap15Chap15
Chap15
 
Kuliah ke 5
Kuliah ke 5Kuliah ke 5
Kuliah ke 5
 
Kuliah ke 2
Kuliah ke 2Kuliah ke 2
Kuliah ke 2
 
Chap13
Chap13Chap13
Chap13
 
Chap17
Chap17Chap17
Chap17
 
Chap03
Chap03Chap03
Chap03
 
Chapter 3
Chapter 3Chapter 3
Chapter 3
 
Chapter 2
Chapter 2Chapter 2
Chapter 2
 
Chap10
Chap10Chap10
Chap10
 
Kuliah ke 1
Kuliah ke 1Kuliah ke 1
Kuliah ke 1
 
Kuliah ke 1
Kuliah ke 1Kuliah ke 1
Kuliah ke 1
 
Kelahiran pancasila
Kelahiran pancasilaKelahiran pancasila
Kelahiran pancasila
 
Chap18
Chap18Chap18
Chap18
 
Chap15
Chap15Chap15
Chap15
 

Similaire à Kuliah ke 4

Apa yang dimaksud masalah
Apa yang dimaksud masalahApa yang dimaksud masalah
Apa yang dimaksud masalahYf Indah
 
MASALAH, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS
MASALAH, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESISMASALAH, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS
MASALAH, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESISAi Solihat
 
APA DAN BAGAIMANA MERUMUSKAN MASALAH.pptx
APA DAN BAGAIMANA MERUMUSKAN MASALAH.pptxAPA DAN BAGAIMANA MERUMUSKAN MASALAH.pptx
APA DAN BAGAIMANA MERUMUSKAN MASALAH.pptxJimatul Arrobi
 
fungsi ilmu untk problem solvin.pptx
fungsi ilmu untk problem solvin.pptxfungsi ilmu untk problem solvin.pptx
fungsi ilmu untk problem solvin.pptxiskandarMuda45
 
Metodologi Kuantitatif/ penjelasan singkat
Metodologi Kuantitatif/ penjelasan singkatMetodologi Kuantitatif/ penjelasan singkat
Metodologi Kuantitatif/ penjelasan singkatandrianfa1
 
Pengertian masalah penelitian
Pengertian masalah penelitianPengertian masalah penelitian
Pengertian masalah penelitianYocta Rahman
 
Metpen 1 Penelitian Ilmiah
Metpen 1   Penelitian IlmiahMetpen 1   Penelitian Ilmiah
Metpen 1 Penelitian IlmiahAndi Iswoyo
 
Konsep menyusun laporan penelitian
Konsep menyusun laporan penelitianKonsep menyusun laporan penelitian
Konsep menyusun laporan penelitianAwang Deswari
 
Konsep menyusun laporan penelitian
Konsep menyusun laporan penelitianKonsep menyusun laporan penelitian
Konsep menyusun laporan penelitianAwang Deswari
 
Konsep menyusun laporan penelitian
Konsep menyusun laporan penelitianKonsep menyusun laporan penelitian
Konsep menyusun laporan penelitianAwang Deswari
 
Konsep menyusun laporan penelitian
Konsep menyusun laporan penelitianKonsep menyusun laporan penelitian
Konsep menyusun laporan penelitianAwang Deswari
 
enoumerious
enoumeriousenoumerious
enoumeriouswisnu_yp
 
METODE PENELITIAN KUALITATIF DAN KUANTITATIF
METODE PENELITIAN KUALITATIF DAN KUANTITATIFMETODE PENELITIAN KUALITATIF DAN KUANTITATIF
METODE PENELITIAN KUALITATIF DAN KUANTITATIFSanjaya Koembara
 
Bahan pelatihan karya_tulis_ilmiah
Bahan pelatihan karya_tulis_ilmiahBahan pelatihan karya_tulis_ilmiah
Bahan pelatihan karya_tulis_ilmiahMuhammad Idris
 
Riset dan Inovasi (Inovasi teknologi).pptx
Riset dan Inovasi (Inovasi teknologi).pptxRiset dan Inovasi (Inovasi teknologi).pptx
Riset dan Inovasi (Inovasi teknologi).pptxWandaa5
 
Identifikasi dan rumusan masalah penelitian
Identifikasi dan rumusan masalah penelitianIdentifikasi dan rumusan masalah penelitian
Identifikasi dan rumusan masalah penelitianYanuarti Petrika
 
Identifikasi dan rumusan masalah penelitian
Identifikasi dan rumusan masalah penelitianIdentifikasi dan rumusan masalah penelitian
Identifikasi dan rumusan masalah penelitianYanuarti Petrika
 

Similaire à Kuliah ke 4 (20)

2 -METODOLOGI PENELITIAN - PERUMUSAN MASALAH
2 -METODOLOGI PENELITIAN - PERUMUSAN MASALAH2 -METODOLOGI PENELITIAN - PERUMUSAN MASALAH
2 -METODOLOGI PENELITIAN - PERUMUSAN MASALAH
 
Apa yang dimaksud masalah
Apa yang dimaksud masalahApa yang dimaksud masalah
Apa yang dimaksud masalah
 
MASALAH, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS
MASALAH, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESISMASALAH, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS
MASALAH, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS
 
APA DAN BAGAIMANA MERUMUSKAN MASALAH.pptx
APA DAN BAGAIMANA MERUMUSKAN MASALAH.pptxAPA DAN BAGAIMANA MERUMUSKAN MASALAH.pptx
APA DAN BAGAIMANA MERUMUSKAN MASALAH.pptx
 
fungsi ilmu untk problem solvin.pptx
fungsi ilmu untk problem solvin.pptxfungsi ilmu untk problem solvin.pptx
fungsi ilmu untk problem solvin.pptx
 
populasi dan sampel.ppt
populasi dan sampel.pptpopulasi dan sampel.ppt
populasi dan sampel.ppt
 
Metodologi Kuantitatif/ penjelasan singkat
Metodologi Kuantitatif/ penjelasan singkatMetodologi Kuantitatif/ penjelasan singkat
Metodologi Kuantitatif/ penjelasan singkat
 
Pengertian masalah penelitian
Pengertian masalah penelitianPengertian masalah penelitian
Pengertian masalah penelitian
 
Metpen 1 Penelitian Ilmiah
Metpen 1   Penelitian IlmiahMetpen 1   Penelitian Ilmiah
Metpen 1 Penelitian Ilmiah
 
Konsep menyusun laporan penelitian
Konsep menyusun laporan penelitianKonsep menyusun laporan penelitian
Konsep menyusun laporan penelitian
 
Konsep menyusun laporan penelitian
Konsep menyusun laporan penelitianKonsep menyusun laporan penelitian
Konsep menyusun laporan penelitian
 
Konsep menyusun laporan penelitian
Konsep menyusun laporan penelitianKonsep menyusun laporan penelitian
Konsep menyusun laporan penelitian
 
Konsep menyusun laporan penelitian
Konsep menyusun laporan penelitianKonsep menyusun laporan penelitian
Konsep menyusun laporan penelitian
 
enoumerious
enoumeriousenoumerious
enoumerious
 
Proses Berpikir Dan Penelitian
Proses Berpikir Dan PenelitianProses Berpikir Dan Penelitian
Proses Berpikir Dan Penelitian
 
METODE PENELITIAN KUALITATIF DAN KUANTITATIF
METODE PENELITIAN KUALITATIF DAN KUANTITATIFMETODE PENELITIAN KUALITATIF DAN KUANTITATIF
METODE PENELITIAN KUALITATIF DAN KUANTITATIF
 
Bahan pelatihan karya_tulis_ilmiah
Bahan pelatihan karya_tulis_ilmiahBahan pelatihan karya_tulis_ilmiah
Bahan pelatihan karya_tulis_ilmiah
 
Riset dan Inovasi (Inovasi teknologi).pptx
Riset dan Inovasi (Inovasi teknologi).pptxRiset dan Inovasi (Inovasi teknologi).pptx
Riset dan Inovasi (Inovasi teknologi).pptx
 
Identifikasi dan rumusan masalah penelitian
Identifikasi dan rumusan masalah penelitianIdentifikasi dan rumusan masalah penelitian
Identifikasi dan rumusan masalah penelitian
 
Identifikasi dan rumusan masalah penelitian
Identifikasi dan rumusan masalah penelitianIdentifikasi dan rumusan masalah penelitian
Identifikasi dan rumusan masalah penelitian
 

Plus de Fathur Rohman

Pancasila di era reformasi
Pancasila di era reformasiPancasila di era reformasi
Pancasila di era reformasiFathur Rohman
 
Materi 2 faktor penyebab korupsi 2010
Materi 2 faktor penyebab korupsi 2010Materi 2 faktor penyebab korupsi 2010
Materi 2 faktor penyebab korupsi 2010Fathur Rohman
 
Materi 5 dampak korupsi 2010
Materi 5 dampak korupsi 2010Materi 5 dampak korupsi 2010
Materi 5 dampak korupsi 2010Fathur Rohman
 
Materi 6 a pemberantasan korupsi di indonesia dalam lintasan sejarah 2010
Materi 6 a pemberantasan korupsi di indonesia dalam lintasan sejarah 2010Materi 6 a pemberantasan korupsi di indonesia dalam lintasan sejarah 2010
Materi 6 a pemberantasan korupsi di indonesia dalam lintasan sejarah 2010Fathur Rohman
 
Materi 6 b lembaga anti_korupsii_non-pemerintah 2010
Materi 6 b  lembaga anti_korupsii_non-pemerintah 2010Materi 6 b  lembaga anti_korupsii_non-pemerintah 2010
Materi 6 b lembaga anti_korupsii_non-pemerintah 2010Fathur Rohman
 
Materi 7 nilai nilai anti-korupsi dalam agama 2010
Materi 7 nilai nilai anti-korupsi dalam agama 2010Materi 7 nilai nilai anti-korupsi dalam agama 2010
Materi 7 nilai nilai anti-korupsi dalam agama 2010Fathur Rohman
 
Materi 1 b pengertian dan prinsip anti korupsi 2010
Materi 1 b pengertian dan prinsip anti korupsi 2010Materi 1 b pengertian dan prinsip anti korupsi 2010
Materi 1 b pengertian dan prinsip anti korupsi 2010Fathur Rohman
 

Plus de Fathur Rohman (13)

Chapter 1
Chapter 1Chapter 1
Chapter 1
 
Rpb chapter 1
Rpb   chapter 1Rpb   chapter 1
Rpb chapter 1
 
Pancasila di era reformasi
Pancasila di era reformasiPancasila di era reformasi
Pancasila di era reformasi
 
Waralaba
WaralabaWaralaba
Waralaba
 
Materi 2 faktor penyebab korupsi 2010
Materi 2 faktor penyebab korupsi 2010Materi 2 faktor penyebab korupsi 2010
Materi 2 faktor penyebab korupsi 2010
 
Materi 5 dampak korupsi 2010
Materi 5 dampak korupsi 2010Materi 5 dampak korupsi 2010
Materi 5 dampak korupsi 2010
 
Materi 6 a pemberantasan korupsi di indonesia dalam lintasan sejarah 2010
Materi 6 a pemberantasan korupsi di indonesia dalam lintasan sejarah 2010Materi 6 a pemberantasan korupsi di indonesia dalam lintasan sejarah 2010
Materi 6 a pemberantasan korupsi di indonesia dalam lintasan sejarah 2010
 
Materi 6 b lembaga anti_korupsii_non-pemerintah 2010
Materi 6 b  lembaga anti_korupsii_non-pemerintah 2010Materi 6 b  lembaga anti_korupsii_non-pemerintah 2010
Materi 6 b lembaga anti_korupsii_non-pemerintah 2010
 
Materi 7 nilai nilai anti-korupsi dalam agama 2010
Materi 7 nilai nilai anti-korupsi dalam agama 2010Materi 7 nilai nilai anti-korupsi dalam agama 2010
Materi 7 nilai nilai anti-korupsi dalam agama 2010
 
Materi 1 b pengertian dan prinsip anti korupsi 2010
Materi 1 b pengertian dan prinsip anti korupsi 2010Materi 1 b pengertian dan prinsip anti korupsi 2010
Materi 1 b pengertian dan prinsip anti korupsi 2010
 
Chap11
Chap11Chap11
Chap11
 
Chap14
Chap14Chap14
Chap14
 
Chap16
Chap16Chap16
Chap16
 

Kuliah ke 4

  • 2. 2 Pendahuluan “Berhasilnya perumusan permasalahan merupakan setengah dari pekerjaan penelitian” “Kriteria terbaik untuk menjajagi apakah suatu disiplin ilmu masih hidup atau tidak adalah memastikan apakah bidang ilmu tersebut masih mampu menghasilkan permasalahan … Tidak satu pun permasalahan akan tercetus dari bidang ilmu yang sudah mati” [Mario Bunge] Permasalahan yg ditemukan, selanjutnya perlu dirumuskan ke dalam suatu pernyataan (problem statement)
  • 3. 3 Penemuan permasalahan  Kegiatan menemukan permasalahan didukung oleh survei ke perpustakaan mengenali perkembangan bidang yg diteliti  deskripsi “latar belakang permasalahan”  Definisi : Permasalahan sebagai kesenjangan antara fakta dengan harapan, antara tren perkembangan dengan keinginan pengembangan, antara kenyataan dengan ide.  Cara menemukan permasalahan : ‘formal’ atau ‘informal’. Formal  melibatkan prosedur yg sesuai dg metodologi ttt informal  bersifat subjektif dan tidak ‘rutin’
  • 4. 4 Cara Penemuan Permasalahan Penemuan Permasalahan Perumusan permasalahanFormal Rekomendasi suatu riset Analogi Renovasi Dialektik Ekstrapolasi Morfologi Dekomposisi Agregasi InFormal Konjektur Fenomenologi Konsensus Pengalaman Pernyataan permasalahan
  • 5. 5 Cara-cara Formal Penemuan Permasalahan 1. Rekomendasi suatu riset. Kesimpulan & saran penelitian lain (sebelumnya)  kemungkinan penelitian lanjutan 2. Analogi. Adalah suatu cara penemua permasalahan dg cara “mengambil” pengetahuan dari bidang ilmu lain dan menerapkannya ke bidang yg akan diteliti. Contoh “Apakah proses perancangan perangkat lunak dapat diterapkan pada proses perancangan arsitektural ?” 3. Renovasi. Cara ini dipt dipakai utk mengganti komponen yg tdk cocok lagi dari suatu teori. Tujuannya adlh untuk meningkatkan kemantapan suatu teori. 4. Dialektika, Peneliti dpt mengusulkan pendapat untuk menghasilkan suatu teori yg merupakan tandingan dari teori yg ada. 5. Ekstrapolasi. Adl cara untuk menempukan permasalahan dengan membuat tren suatu teori (permasalahan) yg dihadapi 6. Morfologi. Adl suatu cara utk mengkaji kemungkinan2 kombinasi yg terkandung dlm suatu permasalahan yg kompleks 7. Dekomposisi. Mrpk cara penjabaran suatu permasalahan ke dlm komponen-komponennya 8. Agregasi. Mrpk kebalikan dari dekomposisi, peneliti mengambil hasil-hasil peneliti atau teori dr beberapa penelitian (bidang) dan mengumpulkannya utk membentuk suatu permasalhan yg lbh rumit dan kompleks
  • 6. 6 Keterkaitan antara Rumusan Permasalahan dg Hipotesis dan Temuan Penelitian  Adanya “benang merah” antara rumusan permasalahan dengan hipotesis (jawaban sementara thdp permasalahan penelitian)  Adanya keterkaitan tiap rincian dalam temuan (sebagai jawaban nyata terhadap permasalahan) dg tiap rincian dlm rumusan permasalahan  ‘Permasalahan, hipotesis, dan temuan’ berkaitan scr substantif dg tinjauan pustaka (sebagai kajian terhadap isi khazanah ilmu pengetahuan yg berkaitan dg permasalahan penelitian)
  • 7. 7 Cara-cara Informal Penemuan Permasalahan 1. Konjektur (naluriah). Naluri mrpk fakta apresiasi individu terhadap lingkungannya. 2. Fenomenologi. Permasalahan dikaitkan dg fenomena (kejadian, perkembangan) yg dpt diamati. Misal : Fenomena pemakaian komputer sebagai alat bantu analisis  seperti apakah pendayagunaan komputer dlm proses perancangan aristektural. 3. Konsensus. Misal Konsensus : Kemiskinan bukan masalah lagi bagi Indonesia 4. Pengalaman. Sumber bagi permasalahan (pengalaman keberhasilan atau pun kegagalan)
  • 8. 8 Perumusan Permasalahan  Pernyataan permasalahan merupakan kesimpulan dari uraian ‘latar belakang’.  Pernyataan permasalahan merupakan ‘jantung’ penelitian dan berfungsi sbg pengarah bagi semua upaya dlm kegiatan penelitian tsb.  Bentuk Rumusan permasalahan :  Satu pertanyaan (question)  Satu pertanyaan umum disusul oleh beberapa pertanyaan yg spesifik  Satu pernyataan (statement) disusul oleh beberapa pertanyaan  Hipotesis  Pernyataan umum disusul oleh beberapa hipotesis Topik Umum Topik Khusus Rumusan Permasalahan T o p i k U m u m
  • 9. 9 Karakteristik Rincian Permasalahan 1. Setiap rincian permasalahan haruslah merupakan satuan yg dpt diteliti 2. Setiap rincian terkait dg interpretasi data 3. Semua rincian permasalahan perlu terintegrasi menjadi satu kesatuan permasalahan yg lebih besar 4. Rincian yg penting saja yg diteliti (tdk perlu semua rincian permasalahan diteliti) 5. Hindari rincian permasalahan yg tidak realistik
  • 10. 10 Tambahan  Penelitian seharusnya sesuatu yang baru, menambahkan pengetahuan baru pada bidang penelitian yang sebelumnya tidak pernah dieksplorasi, atau belum dieksplorasi secara detail, dan atau tidak dieksplorasi dengan cara yang diterapkan dalam penelitian yang dikerjakan. Dengan kata lain, perlu diberikan alasan rasional bagi penelitian yang dikerjakan (yaitu menjelaskan mengapa hal tersebut dilakukan).  Masalah adalah pertanyaan ilmiah yang akan dicari solusinya. Masalah dapat diungkapkan dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan. Masalah pertanyaan didefinisikan dengan mengajukan sebuah pertanyaan yang jawabannya belum diketahui, dan yang dikaji dalam penelitian yang kita kerjakan. Untuk mempermudah dapat pula digunakan pertanyaan yang hanya membutuhkan jawaban ya atau tidak.  Hal-hal yang harus kamu perhatikan adalah sebagai berikut : Batasi masalah. Pilih masalah yang dapat dipecahkan.
  • 11. 11 Hipotesis  Hipotesis adalah suatu ide untuk menyelesaikan suatu masalah. Hipotesis merupakan kunci keberhasilan suatu eksperimen. Hipotesis merupakan salah satu bentuk konkrit dari perumusan masalah.  Dengan adanya hipotesis, pelaksanaan penelitian diarahkan untuk membenarkan atau menolak hipotesis.  Hipotesis dirumuskan dalam bentuk pernyataan yang menguraikan hubungan sebab-akibat antara variabel bebas dan tak bebas gejala yang diteliti.  Hipotesis berperan memberikan arah dan tujuan pelaksanaan penelitian, dan memandu ke arah penyelesaiannya secara lebih efisien.  Hipotesis yang baik akan menghindarkan penelitian tanpa tujuan, dan pengumpulan data yang tidak relevan. Tidak semua penelitian memerlukan hipotesis.  Hipotesis menghubungkan dua faktor. Sebagai contoh, pada penelitian jamur dengan judul apakah lampu mempengaruhi perkembang biakan jamur? , dua faktor yang berhubungan adalah adalah lampu dan pertumbuhan jamur.  Hipotesis yang mungkin muncul untuk menjawab pertanyaan di atas adalah saya percaya bahwa jamur tidak memerlukan cahaya untuk berkembang biak.
  • 12. 12  Hipotesis mengkonkritkan dan memperjelas masalah yang diselediki, karena dalam hipotesis secara tidak langsung ditetapkan lingkup persoalan dan jawabannya.  hipotesis memberikan arah dan tujuan pelaksanaan penelitian, sehingga terhindarkan adanya penelitian yang tak bertujuan.  Dengan hipotesis yang dirumuskan secara baik, proses penelitian lebih terjamin akan berlangsung secara teratur, logis dan sistematis menuju pada tujuan akhir penelitian.  hipotesis, memberikan jalan yang cepat dan efisien ke arah penyelesaian masalah. Tanpa hipotesis, pengumpulan data dan informasi akan dilakukan secara membabi-buta. Hipotesis memberikan batasan data yang diperlukan atau sesuai dengan kebutuhan penelitian Hipotesis (cont.)
  • 13. Tugas Mandiri Analisalah apakah perumusan masalah yang Anda lakukan di tugas (kuliah sebelumnya) sudah sesuai dengan teori pada kuliah saat ini ? Jika belum sesuai, perbaikilah ! 13