Dokumen tersebut membahas implikasi etis dari teknologi informasi, termasuk undang-undang komputer di Amerika Serikat yang berfokus pada privasi, kejahatan komputer, dan paten perangkat lunak. Dokumen tersebut juga membahas pentingnya menerapkan budaya etika di perusahaan mulai dari tingkat manajemen puncak hingga bawahan, serta alasan pentingnya etika komputer yang meliputi faktor fleksibilitas, transformasi,
1. Implikasi Etis Dari Teknologi Informasi
Kelompok 10
A.M. Parulian Siregar 7123220001
Jojor Marito Sihombing 7121220009
Jito Prastikawa 7123220031
Mahfudzoh Sinaga 7123220037
2. Dalam kehidupan sehari-hari, kita diarahkan oleh
banyak pengaruh. Sebagai warga negara yang
memiliki tanggung jawab sosial, kita ingin
melakukan hal yang secara moral benar, etis,
dan mematuhi hukum.
MORAL ETIKA HUKUM
Implikasi Etis Dari Teknologi Informasi
3. Undang-Undang Komputer di Amerika Serikat
Setelah undang-undang komputer di Amerika
Serikat mulai diterapkan, undang-undang ini
berfokus pada berbagai hak dan batasan yang
berkaitan dengan akses data, khususnya data
kredit dan data yang dipegang oleh pemerintah.
Fokus utama
a. Privasi,
b. kejahatan komputer, dan
c. paten peranti lunak
4. Meletakkan Moral, Etika, dan Hukum Pada
Tempatnya
Penggunaan komputer di bisnis diarahkan oleh
nilai moral dan etis manajer, spesialis informasi,
dan pengguna, serta hukum yang berlaku.
Hukum adalah yang termudah untuk
diinterpretasikan karena bersifat tertulis. Tetapi
etika tidak terdefinisi demikian tepat, dan
mungkin bahkan tidak disetujui oleh semua
anggotra masyarakat. Wilayah etika komputer
yang kompleks inilah yang saat ini sangat
banyak diperhatikan.
5. Kebutuhan Akan Budaya Etik
Opini yang dipegang secara luas di dunia bisnis
adalah bahwa bisnis merefleksikan kepribadian
dari pemimpinnya. Sebagai contoh, pengaruh
James Cah Penney pada JCPenney Jhon
Patterson di National Cash Register (NCR), atau
Thomas J.Watson, Sr. di IBM menentukan
kepribadian dari perusahaan-perusahaan terebut.
Di masa kini, CEO perusahaan seperti FedEx,
Southwest Airlines, dan Microsoft memiliki
pengaruh yang amat penting pada organisasinya
sehingga masyarakat cenderung memandang
perusahaan tersebut seperti CEO-nya.
6. Manajemen Tingkat Atas Menerapakan
Budaya Etika dengan Cara dari Atas ke
Bawah
1.
2.
3.
Menetapkan
Kredo
perusahaan
Menetapkan
Program
etika
Menetapkan
Kode etik
perusahaan
Bagaimana Budaya Etika Diterapkan
7. Alasan Pentingnya Etika Komputer
James Moor mengidentifikasi tiga alasan
utama di balik minat masyarakat yang tinggi
akan etika komputer, yaitu :
Kelenturan Secara Logis Faktor Transformasi
Faktor Ketidaktampakan
8. Hak Sosial dan Komputer
Menurut Richard O. Mason :
Hak untuk mendapatkan keakuratan
(accuracy)
Hak privasi
(privacy)
Hak kepemilikan
(property)
Hak mendapatkan akses
(accessibility)
9. Audit Informasi
Saat menyusun etika penggunaan komputer, satu kelompok dapat memegang
peranan yang amat penting. Mereka adalah para auditorial internal.
Perusahaan dengan semua ukuran mengandalkan auditor eksternal (external
auditor) dari luar organisasi untuk memverifikasi keakuratan catatan akuntansi.
Perusahaan-perusahaan yang lebih besar memiliki staf tersendiri yang
berfungsi sebagai auditor internal (internal auditor), yang melaksanakan
analisis yang sama sepeerti auditor eksternal namun memiliki tanggung jawab
yang lebih luas. Beberapa auditor eksternal juga melaksanakan beberapa jenis
audit internal dan mengawasi pekerjaan para auditor internal.
11. Jenis Aktivitas Audit
Terdapat empat jenis dasar aktivitas audit internal :
1. Audit finansial (financial audit)
2. Audit operasional (operational audit)
3. Audit berkelanjutan (concurrent audit)
4. Desain sistem pengendalian internal
12. Menerapkan Etika Dalam
Teknologi Informasi
Kode Etik, dibuat dengan tujuan agar
bertindak sebagai panduan untuk
mengajarkan dan mempraktikkan
rekayasa peranti lunak, yang
penggunaan prinsip-prinsip
perancangan dalam pengembangan
peranti lunak.
13. Kode etik ACM
Keharusan moral umum
Tanggung jawab profesional yang lebih
spesifik
Keharusan kepemimpinan organisasi
Kepatuhan terhadap kode etik