SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  19
MAKNA SILA KE TUHANAN YANG MAHA ESA

   1. Tidak Memaksakan Suatu Agama & Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang
       Maha Esa Kapada Oranglain

   Bangsa Indonesia dalam melaksanakan ibadah kepada Tuhan Yang Maha Esa

memiliki landasan yang dapat menjamin kehidupan beragama, diantaranya adalah

sebagai berikut:

1. Pancasila, dalam sila Ketuhanan Yang Maha Esa dan didasari oleh sila-sila

  lainnya.

2. Pembukaan UUD 1945: pada alenea ke tiga: Atas berkat rahmat Allah yang Maha

  Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan yang luhur....

  Alenea ke empat: Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan

   berdasar kepada Ketuhanan Yang Maha Esa ....

   Pasal 29 ayat (1) UUD 1945: Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa.

3. Ketetapan MPR No IV/MPR/1999 tentang GBHN.

  Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN).

Dalam ketetapan tersebut dicantumkan bahwa salah satu arah kebijakan bidang

agama adalah meningkatkan dan memantapkan kerukunan hidup antar umat

beragama sehingga tercipta suasana kehidupan yang harmonis dan saling

menghormati dalam semangat kemajemukan melalui dialog antar umat beragama

dan pelaksanaan pendidikan agama secara deskriptif yang tidak dogmatis untuk

tingkat perguruan tinggi.

Dari beberapa uraian di atas kita dapat menyimpulkan pelaksanaan Ibadah Agama

dan Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, adalah :



                                                                                 1
1. Negara kita adalah negara yang berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa.

2. Negara memberikan jaminan kebebasan kepada warga negara untuk memeluk salah

  satu agama atau kepercayaan sesuai dengan keyakinan masing-masing.

3. Kita tidak boleh memaksakan seseorang untuk memeluk agama kita atau memaksa

  seseorang pindah dari satu agama ke agama yang lain.

4. Dalam hal ibadah negara memberikan jaminan seluas-luasnya kepada semua umat

  beragama dan penganut kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa untuk

  melaksanakan ibadah sesuai dengan agama dan keyakinan masing-masing.

5. Setiap warga negara Indonesia harus percaya dan beriman kepada Tuhan Yang Maha

  Esa.

Kemudian pengertian Ibadah adalah perbuatan menghambakan diri kepada Tuhan Yang

Maha Esa yang didasari kekuatan mengerjakan perintahnya dan menjauhi larangannya.

Agama adalah ajaran, terutama didasarkan antara hubungan manusia dengan Tuhan

Yang Maha Esa, dengan sesama dan dengan alam sekitarnya berdasarkan suatu kitab

suci.

Jadi pengertian Ibadah tidak hanya melakukan kewajiban kepada Tuhan, tetapi juga

kepada sesama manusia dan alam sekitarnya.

Setiap agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa mengajarkan kepada

pemeluk dan penganutnya, tentang perintah perintah dan larangan larangan Tuihan,

bagaimana harus bersikap dan bertindak dalam hubungannya dengan Tuhan maupun

dalam hubungannya dengan sesama manusia dan alam sekitarnya.

  2. Manusia Indonesia percaya & takwa Terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai
  ajaran Agama & Kepercayaanya Masing – Masing Menurut Dasar Kemanusiaan
  Yang Adil & Beradab




                                                                                    2
Bangsa Indonesia percaya dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai

   dengan agama dan kepercayaan masing-masing menurut kemanusiaan yang

   adil danberadab.

       Kebebasan memeluk agama adalah salah satu hak yang paling asasi diantara hak-

       hak asasi manusia, sebab kebebasan agama itu langsung bersumberkan kepada

       martabat manusia sebagai mahluk Tuhan.

       Manusia selain merupakan mahluk ciptaan Tuhan juga merupakan mahluk sosial,

       yang berarti bahwa manusia memerlukan pergaulan dengan manusia lainnya.

       Setiap manusia perlu bersosialisasi dengan anggota masyarakat lainnya.

       Bangsa Indonesia yang beraneka agama, menjalankan ibadahnya masing-masing

       dimana pemeluk melaksanakan ajaranNya sesuai dengan norma agamanya.

       Agar tidak terjadi pertentangan antara pemeluk agama yang berbeda, maka

       hendaknya

       dikembangkan sikap toleransi beragama, yaitu sikap hormat menghormati sesama

       pemeluk agama yang berbeda, sikap menghormati kebebasan menjalankan ibadah
       sesuai ajaran agama masing-masing, dan tidak boleh memaksakan suatu agama

       kepada orang lain. Tolenransi beragama tidak berarti bahwa ajaran agama yang

       satu bercampur Dari beberapa uraian di atas kita dapat menyimpulkan

       pelaksanaan Ibadah Agama dan Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa

       antara lain:

1. Negara kita adalah negara yang berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa.
2. Negara memberikan jaminan kebebasan kepada warga negara untuk memeluk salah

   satu agama atau kepercayaan sesuai dengan keyakinan masing-masing.
3. Kita tidak boleh memaksakan seseorang untuk memeluk agama kita atau memaksa

  seseorang pindah dari satu agama ke agama yang lain.


                                                                                      3
4. Dalam hal ibadah negara memberikan jaminan seluas-luasnya kepada semua umat

     beragama dan penganut kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa untuk

     melaksanakan ibadah sesuai dengan agama dan keyakinan masing-masing.
5.
     Setiap warga negara Indonesia harus percaya dan beriman kepada Tuhan Yang Maha

   Esa.
6. Fungsi Agama

     Agama mempunyai fungsi yang penting antara lain:


     a. Agama sebagai sumber inspirasi.

        Bagi bangsa indonesia, agama dapat menjadi sumber inspirasi dalam berbudaya

        baik yang berupa fisik maupun non fisik.
     b. Sumber Moral.

        Agama di Indonesia dapat memberikan dorongan batin maupun moral atau akhlak

        yang baik bagi manusia. Pembangunan berjalan dengan baik karena dilakukan

        dengan semangat ibadah kepada Tuhan Yang Maha Esa.
     c. Sumber Motovasi dan Inovasi.

        Agama dapat memberikan semangat dalam bekerja dan lebih kreatif serta

        produktif. Pada gilirannya dapat pula mendorong tumbuhnya pembaharuan dan

        penyempurnaan.
     d. Sumber penyatuan dalam melaksanakan pembangunan Nasional.

        Agama dapat mengintegrasikan/menyatukan dan menyerasikan segenap aktifitas

        manusia baik individual maupun sebagai anggota masyarakat. Dengan adanya

        kesamaan dalam katakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa maupun kebersamaan

        sebagai mahluk sosial, timbul rasa persatuan sebagai makhluk sosial dengan

        demikian rasa persatuan sebagai bangsa Indonesia akan terjadi dengan sendirinya.




                                                                                       4
3.Agama & Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
       Adalah Masalah Yang Menyangkut Hubungan Pribadi Manusia
       Dengan Tuhan Yang Maha Esa


                 Pelaksanaan Perintah Agama dan Larangan Agama

Kita sebagai bangsa Indonesia seharusnya menyadari betul bahwa negara kita

mempunyai prinsip untuk mengatur rakyatnya, demikian juga

seharusnya prinsip itu dimulai dari setiap individu bagaimana seharusnya individu itu

berbuat sesuai dengan norma norma yang berlaku di masyarakat.

Setiap Agama mengajarkan kepada umatnya tentang perintah dan larangan! Mengapa kita

wajib menjalankan perintah Tuhan menurut agama dan keperca kita masing-masing, Kita

sebagai bangsa Indonesia yang sudah yakin dan percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa

itu berarti kita harus selalu berusaha

menjalankan perintahNya dan menjauhi laranganNya.Kepercayaan dan keyakinan

terhadap Tuhan Yang Maha Esa hendaknya diikuti oleh

ketakwaan terhadapNya, yaitu dengan melaksanakan apa yang diperintahkan dan

menjauhi laranganNya. Keyakinan itu diantaranya adalah sebagai berikut:

       - Kita harus selalu menyembah Tuhan, karena Tuhanlah yang telah menciptakan

         kita beserta seluruh alam semesta.

       - Dan Juga Tuhanlah yang memelihara alam semesta.

       - Kita meyakini Tuhan Yang Maha Esa karena Tuhanlah yang telah

         mengkaruniakan seluruh nikmat kepada setiap makhlukNya.

       - Kita meyakini bahwa alam semesta beserta isinya diatur oleh Tuhan yang Maha

         Esa



                                                                                        5
Menjalankan perintahNya dan menjauhi laranganNya berarti: kita melakukan perbuatan

menghambakan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa yang didasari oleh keikhlasan untuk

melakukannya.Keihklasan untuk menjalankan perintahNya dan menjauhi laranganNya

bagi umat beriman dan bertakwa bukan hanya kewajiban, akan tetapi

merupakankebutuhan dan

kebanggaan. Hal ini merupakan pernyataan rasa puji syukur terhadap Tuhan Yang Maha

Esa.

Namun perlu kita ketahui dan sadari, bahwa perbuatan untuk melaksanakan perintah

agama dan menjauhi larangannya, bukan semata mata beribadah kepada Tuhan saja,

akan tetapi sesama manusiapun kita diperintahkan.

Dengan demikian pelaksanaan perintah Tuhan Yang Maha Esa meliputi:

a. Perintah secara Vertikal, menurut agama Islam hal seperti ini disebut Hablum Minallah

  yaitu hubungan secara langsung dengan Tuhan Yang Maha Esa, sedangkan untuk

  agama Kristen misalnya kebaktian.

b. Perintah secara Horizontal, disebut juga dengan Hablum Minanas hubungan dengan

 mahluk Tuhan terutama manusia dan alam sekitarnya, menjaga lingkungan hidup/

 pelestarian alam dan lain sebagainya.

 Sedangkan perintah Tuhan untuk menjauhi laranganNya anatara lain sebagai berikut:

            Tidak boleh mencuri, menggarong, merampok, malak, dan lain lain.

            Tidak boleh minum minuman keras/mabuk-mabukan.

             Tidak boleh minum/menelan obat-obat terlarang, misalnya pil

              Ectasy,Nipam, Shabu-shabu dan lain sebagainya termasuk di dalamnya

              Narkotik atau Ganja.



                                                                                      6
4. Mengembangkan Sikap Saling Menghormati, Kebebasan
       Menjalankan Ibadah Sesuai Dengan Agama & Kepercayaan
       Masing - Masing

Sebagai bangsa Indonesia yang memiliki Agama dan Kepercayaan yang berbeda - beda

,walupun ada yang berbeda agama dan kepercayaan, mereka tetap bekerjasama saling

membantu, tolong menolong tanpa melihat adanya perbedaan. Ada beberapa faktor yang

memberikan pengaruh adanya kehidupan yang selaras, serasi dan seimbang antara

pemeluk agama diantaranya:


1. Latar belakang sejarah dan kehidupan masyarakat Indonesia
2. Landasan moral/hukum yang meliputi: Pancasila, UUD 1945 serta ketetapan

  MPR dan peraturan lainnya.




                                                                                   7
1.   Latar belakang sejarah dan kehidupan masyarakat Indonesia dapat kita lihat dimana

     sejak dahulu keanekaragaman ada pada bangsa Indonesia. Hal ini terjadi karena

     masyarakat Indonesia tinggal dipulau yang berbeda, masing-masing memiliki ciri

     sendiri. Oleh karena itu bangsa kita menjadi bangsa yang majemuk, walaupun

     berasal dari nenek moyang yang sama, dan sejak zaman dahulu bangsa Indonesia

     mempunyai keyakinan percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa.


     Didasari unsur-unsur kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa maka dengan

     mudah dan damai bangsa kita menerima agama dari luar. Macam-macam agama

     yang ada di Indonesia mudah diterima oleh bangsa Indonesia karena:


     2. Bangsa Indonesia memiliki sikap yang ramah ,toleran dan terbuka terhadap

        bangsa lain yang membawa ajaran agamanya.
     3. Ajaran agama itu semuanya mengajarkan manusia untuk berbuat baik, kasih

       sayang, persaudaraan dan perdamaian sesama manusia.

     Nenek moyang kita akhirnya memeluk salah satu agama sesuai dengan keyakinan

     masing-masing, hal ini berlangsung terus menerus secara turun temurun

     sampaisekarang.




2.   Landasan Moral/Hukum
     Bangsa Indonesia dalam melaksanakan ibadah kepada Tuhan Yang Maha Esa
     memiliki landasan yang dapat menjamin kehidupan beragama, diantaranya adalah
     sebagai berikut:

     1. Pancasila, dalam sila Ketuhanan Yang Maha Esa dan didasari oleh sila-sila
        lainnya.
     2. Pembukaan UUD 1945: pada alenea ke tiga: Atas berkat rahmat Allah yang
        Maha
        Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan yang luhur.... Alenea ke empat:



                                                                                      8
Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada
        Ketuhanan Yang Maha Esa .... Pasal 29 ayat (1) UUD 1945: Negara berdasar
        atas Ketuhanan Yang Maha Esa.
     3. Ketetapan MPR No IV/MPR/1999 tentang GBHN. Garis-garis Besar Haluan
        Negara (GBHN). Dalam ketetapan tersebut dicantumkan bahwa salah satu arah
        kebijakan bidang agama adalah meningkatkan dan memantapkan kerukunan
        hidup antar umat beragama sehingga tercipta suasana kehidupan yang harmonis
        dan saling menghormati dalam semangat kemajemukan melalui dialog antar
        umat beragama dan pelaksanaan pendidikan agama secara deskriptif yang tidak
        dogmatis untuk tingkat perguruan tinggi.



       5. Membina Kerukunan Hidup Diantara Sesama Umat Beragama
       & Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa

Manusia selain merupakan mahluk ciptaan Tuhan juga merupakan mahluk sosial, yang

berarti bahwa manusia memerlukan pergaulan dengan manusia lainnya. Setiap manusia

perlu bersosialisasi dengan anggota masyarakat lainnya.

Bangsa Indonesia yang beraneka agama, menjalankan ibadahnya masing-masing

dimana pemeluk melaksanakan ajaranNya sesuai dengan norma agamanya.

Agar tidak terjadi pertentangan antara pemeluk agama yang berbeda, maka hendaknya

dikembangkan sikap toleransi beragama, yaitu sikap hormat menghormati sesama

pemeluk agama yang berbeda, sikap menghormati kebebasan menjalankan ibadah

sesuai ajaran agama masing-masing, dan tidak boleh memaksakan suatu agama kepada

orang lain. Tolenransi beragama tidak berarti bahwa ajaran agama yang satu bercampur

aduk dengan ajaran agama lainnya.

Pelaksanaan Ibadah Agama dan Kepercayaan terhadap Tuhan YangMaha Esa

Ada beberapa faktor yang memberikan pengaruh adanya kehidupan yang selaras, serasi

       dan seimbang antara pemeluk agama diantaranya:

       a. Latar belakang sejarah dan kehidupan masyarakat Indonesia



                                                                                       9
b. Landasan moral/hukum yang meliputi: Pancasila, UUD 1945 serta ketetapan

          MPR dan peraturan lainnya.Perpindahan agama harus dianggap peristiwa biasa

dan sering disambut hangat oleh kalangan agama yang baru dipeluk, sebagaimana tampak

dalam penayangan orang-orang mualaf atau pemberian zakat kepada mualaf yang sering

kali sebelumnya memeluk agama lain. Jika pengertian negara sekuler dilawankan dengan

negara agama, Indonesia bukan negara agama, melainkan negara sekuler. Dalam negara

sekuler, negara tidak didasarkan pada suatu ideologi agama tertentu yang membentuk

teokrasi. Namun sering juga dikatakan, Indonesia tidak sepenuhnya sekuler, karena dasar

negara dalam konstitusinya adalah Ketuhanan Yang Maha Esa.


Tetapi negara tidak punya tugas melaksanakan syariat Islam bagi pemeluknya. Sementara

itu warga negara punya kebebasan untuk menjalankan agama dan beribadah menurut

agama dan keyakinannya masing-masing. Ketuhanan Yang Maha Esa berkedudukan

sebagai sumber moral yang dijadikan pedoman bagi sikap dan perilaku warga. Sistem

moral itu dapat digali dari ajaran-ajaran agama yang dipeluk masyarakat. Tapi ajaran-

ajaran agama itu harus melalui proses rasionalisasi dan objektivikasi. Tuhan di sini

adalah Tuhan lintas agama. Dengan demikian, setiap agama punya peranan dalam


Artinya, agama merupakan persoalan individu dan bukan persoalan negara. Syariat Islam

bisa dilaksanakan, tapi pada tingkat masyarakat, oleh para pemeluknya sendiri. Inilah

makna sekularisme sebagaimana dikatakan Talcott Parson: mengembalikan agama

kepada masyarakat dan bukan bersatu dengan kekuasaan negara . Kebebasan beragama,

dengan dalil tidak ada paksaan dalam agama, adalah prinsip yang sangat penting dalam

sekularisme dan harus dipahami makna dan konsekuensinya, baik oleh negara maupun




                                                                                        10
masyarakat. Oleh sebab itu, prinsip ini perlu diwujudkan ke dalam suatu undang-undang

(UU) yang memayungi kebebasan dalam keberagamaan.


       6.Bangsa Indonesia Menjalankan Kepercayaan & Ketaqwaanya Terhadap

       Tuhan Yang Maha Esa

 1. Bangsa Indonesia percaya dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan

agama dan kepercayaan masing-masing menurut kemanusiaan yang adil danberadab.

Dalam batang tubuh UUD 1945 (Ps 29 UUD 1945) tersirat mengenai pengaturan dan

ketentuan kehidupan agama bagi penduduk Indonesia, Negara menjamin kemerdekaan

kepada penduduk untuk memeluk agama yang diyakininya. Kebebasan memeluk agama

adalah salah satu hak yang paling asasi diantara hak-hak asasi manusia, sebab kebebasan

agama itu langsung bersumberkan kepada martabat didasari unsur-unsur kepercayaan

kepada Tuhan Yang Maha Esa

Hal ini disebabkan oleh beberapa factor, antaralain :

       1. Bangsa Indonesia sudah sejak dahulu kala mempunyai kepercayaan kepada

       Tuhan Yang Maha Esa.

       2. Bangsa Indonesia memiliki sikap yang ramah ,toleran dan terbuka terhadap

       bangsa lain yang membawa ajaran agamanya.

       3. Ajaran agama itu semuanya mengajarkan manusia untuk berbuat baik, kasih

       sayang, persaudaraan dan perdamaian sesama manusia.

       Nenek moyang kita akhirnya memeluk salah satu agama sesuai dengan keyakinan

       masing-masing, hal ini berlangsung terus menerus secara turun temurun sampai

       sekarang.

Dari beberapa uraian di atas kita dapat menyimpulkan pelaksanaan Ibadah Agama


                                                                                     11
dan Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa antara lain:

      1. Negara kita adalah negara yang berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa.

      2. Negara memberikan jaminan kebebasan kepada warga negara untuk memeluk

      salah

      satu agama atau kepercayaan sesuai dengan keyakinan masing-masing.

      3. Kita tidak boleh memaksakan seseorang untuk memeluk agama kita atau

      memaksa

      seseorang pindah dari satu agama ke agama yang lain.

      4. Dalam hal ibadah negara memberikan jaminan seluas-luasnya kepada semua

      umat beragama dan penganut kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa untuk

      melaksanakan ibadah sesuai dengan agama dan keyakinan masing-masing.

      5. Setiap warga negara Indonesia harus percaya dan beriman kepada Tuhan Yang

      MahaEsa.

.Fungsi Agama :Agama mempunyai fungsi yang penting antara lain:

      a. Agama sebagai sumber inspirasi.

      Bagi bangsa indonesia, agama dapat menjadi sumber inspirasi dalam berbudaya

      baik yang berupa fisik maupun non fisik.

      b. Sumber Moral.

      Agama di Indonesia dapat memberikan dorongan batin maupun moral atau akhlak

      yang baik bagi manusia. Pembangunan berjalan dengan baik karena dilakukan

      dengan semangat ibadah kepada Tuhan Yang Maha Esa.

      c. Sumber Motovasi dan Inovasi.




                                                                                  12
Agama dapat memberikan semangat dalam bekerja dan lebih kreatif

       sertaproduktif. Pada gilirannya dapat pula mendorong tumbuhnya pembaharuan

       dan

       penyempurnaan.

       d. Sumber penyatuan dalam melaksanakan pembangunan Nasional.

       Agama dapat mengintegrasikan/menyatukan dan menyerasikan segenap aktifitas

manusia baik individual maupun sebagai anggota masyarakat

Dengan demikian pelaksanaan perintah Tuhan Yang Maha Esa meliputi:

       a. Perintah secara Vertikal, menurut agama Islam hal seperti ini disebut Hablum

       Minallah

       yaitu hubungan secara langsung dengan Tuhan Yang Maha Esa, sedangkan untuk

       agama Kristen misalnya kebaktian.

       b. Perintah secara Horizontal, hubungan dengan mahluk Tuhan terutama manusia

       dan alam sekitarnya, menjaga lingkungan hidup/pelestarian alam dan lain

       sebagainya.

mengapa umat beragama banyak yang belum melaksanakan perintah

agamanya secara baik dan benar hal ini disebabkan:

1. Belum memahami ajaran agamanya.

2. Adanya pengaruh lingkungan keluarga atau masyarakat yang kurang mendukung.

3. Kurangnya kesadaran akan ajaran agama tersebut.

Sedangkan untuk pertanyaan mengapa diantara umat beragama sering terjadi kasus

pertengkaran? Hal ini disebabkan:

1. kurangnya pemahaman ajaran agamanya,




                                                                                     13
2. pengaruh lingkungan yang buruk,

3. tidak adanya keadilan dalam masyarakat,

4. adanya pihak pihak tertentu yang mengadudomba (Provokator).

Untuk pertanyaan nilai moral apa yang harus dilakukan agar tercipta keselarasan, antara

lain:

1. tidak boleh memaksakan kehendak,

2. adanya jaminan kepastian hukum,

3. meningkatkan iman dan taqwa kepda Tuhan Yang maha Esa,

4. terjalinnya hubungan yang baik dengan Tuhannya, maupun dengan sesama manusia

dan alam sekitarnya.



        7.Mengembangkan Sikap Hormat Menghormati & Bekerja Sama
        Antar Pemeluk agama Dengan Kepercayaan Yang Berbeda – beda
        T erhadap Tuhan Yang Maha Esa

A. Pengertian Nilai Moral Agama

Nilai moral agama adalah segala sesuatu atau ketentuan yang mengandung

petunjuk dan pedoman bagi manusia dalam hidupnya menurut moral agama.

         1. Nilai Moral Luhur Toleransi Antar Pemeluk Agama

Sebagai bangsa yang mempunyai multi agama, keanekaragaman perilaku dan adat

istiadat membuat masyarakat Indonesia mempunyai watak yang dipengaruhi oleh

agama yang mereka anut. Tetapi karena bangsa Indonesia menyadari nilai nilai

Bhineka Tunggal Ika dan nilai nilai Pancasila beserta penjabarannya dalam UUD

1945, maka perbedaan agama bukanlah suatu hal yang merintangi dalam hidup

bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.



                                                                                     14
Sikap toleransi seperti itu mengandung nilai moral yang luhur seperti misalnya:

        a. Sikap saling hormat menghormati sesama pemeluk agama yang berbeda.

        b. Memupuk dan membina rasa kasih sayang sebagai insan ciptaan Tuhan Yang

          Maha Esa

        c. Menbina dan mengembangkan keharmonisan dalam kehidupan bermasyarakat,

          berbangsa dan bernegara.

        d. Menciptakan kerukunan hidup antara intern agama, antar umat beragama, dan

          antar umat beragama dengan pemerintah.

        e. Tidak terdapat adanya pemaksaan suatu agama tertentu kepada orang lain,

          dengan demikian masyarakat dan bangsa Indonesia menjunjung tinggi nilai nilai

        HAM.

        f. Dengan adanya sikap toleransi akan membina, memupuk, menciptakan

        persatua dan kesatuan bangsa.

        2. Nilai Moral Agama yang Tersirat Dalam Contoh Sehari-hari

Kita berkewajiban menghormati kesucian ajaran agama yang bersumber Ketuhanan

Yang Maha Esa serta mengembangkan sikap yang didasari iman dan taqwa terhadap

Tuhan Yang Maha Esa dalam kehidupan sehari-hari dilingkungan keluarga, sekolah

maupun di masyarakat.

Perilaku atau perwujudan sikap yang didasari iman dan taqwa dalam kehidupan

sehari-hari antara lain:

        a. menjalankan perintah Tuhan Yang Maha Esa dan menjauhi laranganNya

        dengan

        sungguh-sungguh,




                                                                                     15
b. selalu mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas nikmat serta

       karunia yang diberikan kepada kita,

       c. menyayangi makhluk dan isi alam ciptaan Tuhan Yang Maha Esa,

       d. memberikan contoh dan teladan dalam melaksanakan ajaran agama yang kita

       anut,

       e. hidup rukun, saling menghormati dan saling harga menghargai sesama pemeluk

       agama dan penganut kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, dan

B. Penampilan Diri Sebagai Umat Beragama

Sebagai manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, kita harus

mampu menempatkan diri dalam kehidupan sehari-hari, baik di keluarga, di lingkungan

masyarakat, maupun di Negara, khususnya di negara Indonesia.

Keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa harus kita wujudkan dalam

berbagai aspek kehidupan. Melalui ajaran agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang

Maha Esa kita mendapatkan tuntunan tingkah laku yang baik, antara lain sebagai berikut:

       1. Dalam hubungannya dengan Tuhan: berdoa, bersyukur, menjalankan perintah

       sertamenjauhi laranganNya.

       2. Dalam hubungannya dengan sesama manusia rela berkorban untuk kepentingan

       orang lain untuk beribadat sesuai dengan agama dan kepercayaannya, suka

       bekerja

       keras,hemat, dan mawasdiri.

       3. Dalam hubungannya dengan alam sekitar, melestarikan alam, merawat

       kehidupan alam sekitar, menjaga dan tidak merusak alam beserta isinya.

                                       .PENUTUP



                                                                                    16
Dengan selesainya Makalah ini kami dapat menyimpulkan materi

tersebut yaitu:

1. Landasan yang dapat menjamin kehidupan beragama diantaranya:

       a. Pancasila

       b. Pembukaan dan Batang Tubuh UUD 1945.

       c. Dalam Ketetapan MPR NO. IV/MPR/1999 tentang GBHN.

2. Agama mempunyai kedudukan dan fungsi yang penting antara lain:

       a. Agama sebagai sumber inspirasi.

       b. Sumber moral.

       c. Sumber motivasi (pendorong) dan inovasi (ide ide baru).

       d. Sumber penyatuan dalam melaksanakan pembangunan.

3. Kewajiban perintah agama (Tuhan Yang Maha Esa) adalah:

       a. Kewajiban kepada Tuhan Yang Maha Esa, yaitu kewajiban berbakti serta

       mengabdi

       menurut peribadatan dan kepercayaan masing masing.

       b. Kewajiban kepada sesama makhluk hidup, teutama kepada sesama manusia,

       yaitu

       kewajiban saling hormat-menghormati, saling percaya, cinta mencintai, tenggang

       rasa dan bekerja sama antar pemeluk agama dan penganut kepercayaan yang

       berbeda-beda sehingga kerukunan hidup dapat selalu dibina.

4. Keselarasan adalah situasi yang menggambarkan hubungan harus menumbuhkan

  ketentraman sesama.

 Sumber Hukum:




                                                                                  17
a. Pancasila ... Sila Pertama.

       b. UUD 1945 ... Alinea ke tiga, pasal 29 ayat 1.

       c. Ketetapan MPR No. IV/MPR/1998 ... GBHN.

5. Fungsi agama adalah sebagai sumber pernyataan bangsa Indonesia karena adanya

  kesamaan ketaqwaan.

 1. Nilai moral agama adalah segala sesuatu yang mengandung petunjuk dan pedoman

    bagi manusia dalam hidupnya.

 2. Tiga manfaat dengan adanya toleransi:

       a. Tidak membedakan ras keturunan atau agama.

       b. Terwujudnya persatuan dan kesatuan.

       c. Terjalin kerja sama yang baik antar umat beragama yang berbeda.

 3. Di keluarga : menjaga nama baik keluarga.

  Di sekolah : tidak menbeda bedakan teman.

  Masyarakat : menjalin kerja sama/gotong royong.




                                  DAFTAR PUSTAKA




                                                                                  18
Aim Abdul Karim, Drs. M.Pd., Memahami PPKn untuk kelas I, Bandung: Penerbit

                                Ganesa Exact, 2000.

    Ahmad Yunani. S. Drs., Uki Pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan I a,

                         Bandung: Penerbit Angkasa, 1994.

   Dasim Budimansyah, Drs., M.Si., Lembaran kegiatan siswa PPKn I untuk SMU

                      Kls. I, Bandung: Penerbit Epsilon Group.

 Reny Ratnaningsih, Dra., PPKn untuk SMU Kls.I, Penerbit Grafindo Media Pratama,

                                       1999.

    Suardi Abu Bakar DKK, PPKn edisi 2 untuk Kls. I, Jakarta: Penerbit Yudistira,

                                       2000.

Sri Puspita Murni, Dra., DKK, PPKn untuk SMU Kls. I, Jakarta: Penerbit Bumi Aksara,

                                       2000.

  Supita DKK, Drs., Lembaran Kegiatan Siswa PPKn untuk SMU Kls. I, Surakarta:

                             Penerbit PT. Pabean, 1999.




                                                                                    19

Contenu connexe

Tendances

Perilaku terpuji dan tercela
Perilaku terpuji dan tercelaPerilaku terpuji dan tercela
Perilaku terpuji dan tercelaAhmad Akmaludin
 
Nilai dan Norma Kristen
Nilai dan Norma KristenNilai dan Norma Kristen
Nilai dan Norma KristenSabam Sitinjak
 
Toleransi antar umat beragama
Toleransi antar umat beragamaToleransi antar umat beragama
Toleransi antar umat beragamaHehePangibulan2
 
KRITIK TERHADAP KETUHANAN VERSI PANCASILA
KRITIK TERHADAP KETUHANAN VERSI PANCASILA KRITIK TERHADAP KETUHANAN VERSI PANCASILA
KRITIK TERHADAP KETUHANAN VERSI PANCASILA isffianisuki
 
Agama islam
Agama islamAgama islam
Agama islamHar Tono
 
Etika Kristen Materi Kuliah
Etika Kristen Materi KuliahEtika Kristen Materi Kuliah
Etika Kristen Materi KuliahSAROFAMATI DUHA
 
Etika dan Moral Menurut Agama Kristian
Etika dan Moral Menurut Agama KristianEtika dan Moral Menurut Agama Kristian
Etika dan Moral Menurut Agama KristianThomas Mon
 
Makalah toleransi beragama
Makalah toleransi beragamaMakalah toleransi beragama
Makalah toleransi beragamaWahiid Sayy'a
 
Pelajaran 3 - Beriman Kristiani
Pelajaran 3  - Beriman KristianiPelajaran 3  - Beriman Kristiani
Pelajaran 3 - Beriman KristianiKornelis Ruben
 
Bab 10 persatuan dan kerukunaan (agama) XII
Bab 10 persatuan dan kerukunaan (agama) XIIBab 10 persatuan dan kerukunaan (agama) XII
Bab 10 persatuan dan kerukunaan (agama) XIIYasmin Sekar
 
Makalah agama kerukunan antar umat beragama
Makalah agama kerukunan antar umat beragamaMakalah agama kerukunan antar umat beragama
Makalah agama kerukunan antar umat beragamaandreanapulu
 
CONTOH MAKALAH AGAMA
CONTOH MAKALAH AGAMACONTOH MAKALAH AGAMA
CONTOH MAKALAH AGAMAEman Syukur
 

Tendances (17)

Perilaku terpuji dan tercela
Perilaku terpuji dan tercelaPerilaku terpuji dan tercela
Perilaku terpuji dan tercela
 
Nilai dan Norma Kristen
Nilai dan Norma KristenNilai dan Norma Kristen
Nilai dan Norma Kristen
 
Toleransi antar umat beragama
Toleransi antar umat beragamaToleransi antar umat beragama
Toleransi antar umat beragama
 
KRITIK TERHADAP KETUHANAN VERSI PANCASILA
KRITIK TERHADAP KETUHANAN VERSI PANCASILA KRITIK TERHADAP KETUHANAN VERSI PANCASILA
KRITIK TERHADAP KETUHANAN VERSI PANCASILA
 
Ppkn
PpknPpkn
Ppkn
 
Agama islam
Agama islamAgama islam
Agama islam
 
Etika Kristen Materi Kuliah
Etika Kristen Materi KuliahEtika Kristen Materi Kuliah
Etika Kristen Materi Kuliah
 
Ppkn
PpknPpkn
Ppkn
 
Etika dan Moral Menurut Agama Kristian
Etika dan Moral Menurut Agama KristianEtika dan Moral Menurut Agama Kristian
Etika dan Moral Menurut Agama Kristian
 
Agama dan kehidupan
Agama dan kehidupanAgama dan kehidupan
Agama dan kehidupan
 
Makalah toleransi beragama
Makalah toleransi beragamaMakalah toleransi beragama
Makalah toleransi beragama
 
Pelajaran 3 - Beriman Kristiani
Pelajaran 3  - Beriman KristianiPelajaran 3  - Beriman Kristiani
Pelajaran 3 - Beriman Kristiani
 
Bab 10 persatuan dan kerukunaan (agama) XII
Bab 10 persatuan dan kerukunaan (agama) XIIBab 10 persatuan dan kerukunaan (agama) XII
Bab 10 persatuan dan kerukunaan (agama) XII
 
Makalah agama kerukunan antar umat beragama
Makalah agama kerukunan antar umat beragamaMakalah agama kerukunan antar umat beragama
Makalah agama kerukunan antar umat beragama
 
CONTOH MAKALAH AGAMA
CONTOH MAKALAH AGAMACONTOH MAKALAH AGAMA
CONTOH MAKALAH AGAMA
 
Ptt hidup beriman
Ptt hidup berimanPtt hidup beriman
Ptt hidup beriman
 
Arti pancasila
Arti pancasilaArti pancasila
Arti pancasila
 

Similaire à 9137527 makna-sila-ke-tuhanan-yang-maha-esa

KRITIK TERHADAP KETUHANAN VERSI PANCASILA
KRITIK TERHADAP KETUHANAN VERSI PANCASILA KRITIK TERHADAP KETUHANAN VERSI PANCASILA
KRITIK TERHADAP KETUHANAN VERSI PANCASILA isffianisuki
 
ppt pancasila kebidanan.pptx
ppt pancasila kebidanan.pptxppt pancasila kebidanan.pptx
ppt pancasila kebidanan.pptxFahmidinata1
 
Makalah PPKN tentang KEMERDEKAAN BERAGAMA DAN BERKEPERCAYAAN SERTA SISTEM PER...
Makalah PPKN tentang KEMERDEKAAN BERAGAMA DAN BERKEPERCAYAAN SERTA SISTEM PER...Makalah PPKN tentang KEMERDEKAAN BERAGAMA DAN BERKEPERCAYAAN SERTA SISTEM PER...
Makalah PPKN tentang KEMERDEKAAN BERAGAMA DAN BERKEPERCAYAAN SERTA SISTEM PER...rizkiwirsa
 
Relasi Antar Agama di Indonesia
Relasi Antar Agama di IndonesiaRelasi Antar Agama di Indonesia
Relasi Antar Agama di IndonesiaSabilul Maarifah
 
Pendidikan Pancasila Kelompok 1 Sila Pertama.pptx
Pendidikan Pancasila Kelompok 1 Sila Pertama.pptxPendidikan Pancasila Kelompok 1 Sila Pertama.pptx
Pendidikan Pancasila Kelompok 1 Sila Pertama.pptxMukhamadMuslim
 
Ppt klmpk8 a.humaniora
Ppt klmpk8 a.humanioraPpt klmpk8 a.humaniora
Ppt klmpk8 a.humanioraMohZaini6
 
Pancasila vs agama baru
Pancasila vs agama baruPancasila vs agama baru
Pancasila vs agama baruPutrinurdh
 
BUKAN HAPALAN PANCASILA: KEJAYAAN BANGSA KARENA BERKETUHANAN -7.1
BUKAN HAPALAN PANCASILA: KEJAYAAN BANGSA KARENA BERKETUHANAN -7.1BUKAN HAPALAN PANCASILA: KEJAYAAN BANGSA KARENA BERKETUHANAN -7.1
BUKAN HAPALAN PANCASILA: KEJAYAAN BANGSA KARENA BERKETUHANAN -7.1Kank Hari
 
Materi kaidah agama tentang karier
Materi kaidah agama tentang karierMateri kaidah agama tentang karier
Materi kaidah agama tentang karierSun Ndary
 
Manusia dan agama
Manusia dan agamaManusia dan agama
Manusia dan agamaIndra West
 
Agama dan kepercayaan
Agama dan kepercayaanAgama dan kepercayaan
Agama dan kepercayaanmunnianwar
 

Similaire à 9137527 makna-sila-ke-tuhanan-yang-maha-esa (20)

KWN kel 1.pptx
KWN kel 1.pptxKWN kel 1.pptx
KWN kel 1.pptx
 
KRITIK TERHADAP KETUHANAN VERSI PANCASILA
KRITIK TERHADAP KETUHANAN VERSI PANCASILA KRITIK TERHADAP KETUHANAN VERSI PANCASILA
KRITIK TERHADAP KETUHANAN VERSI PANCASILA
 
ppt pancasila kebidanan.pptx
ppt pancasila kebidanan.pptxppt pancasila kebidanan.pptx
ppt pancasila kebidanan.pptx
 
Makalah PPKN tentang KEMERDEKAAN BERAGAMA DAN BERKEPERCAYAAN SERTA SISTEM PER...
Makalah PPKN tentang KEMERDEKAAN BERAGAMA DAN BERKEPERCAYAAN SERTA SISTEM PER...Makalah PPKN tentang KEMERDEKAAN BERAGAMA DAN BERKEPERCAYAAN SERTA SISTEM PER...
Makalah PPKN tentang KEMERDEKAAN BERAGAMA DAN BERKEPERCAYAAN SERTA SISTEM PER...
 
Teloeransi antar umat beragama 2
Teloeransi antar umat beragama 2Teloeransi antar umat beragama 2
Teloeransi antar umat beragama 2
 
Relasi Antar Agama di Indonesia
Relasi Antar Agama di IndonesiaRelasi Antar Agama di Indonesia
Relasi Antar Agama di Indonesia
 
Hukum agama islam kaintanya dengan pancasila
Hukum agama islam kaintanya dengan pancasilaHukum agama islam kaintanya dengan pancasila
Hukum agama islam kaintanya dengan pancasila
 
Hukum agama islam kaintanya dengan pancasila
Hukum agama islam kaintanya dengan pancasilaHukum agama islam kaintanya dengan pancasila
Hukum agama islam kaintanya dengan pancasila
 
Pp
PpPp
Pp
 
Pendidikan Pancasila Kelompok 1 Sila Pertama.pptx
Pendidikan Pancasila Kelompok 1 Sila Pertama.pptxPendidikan Pancasila Kelompok 1 Sila Pertama.pptx
Pendidikan Pancasila Kelompok 1 Sila Pertama.pptx
 
Ketaqwaan pkn
Ketaqwaan pknKetaqwaan pkn
Ketaqwaan pkn
 
Ppt klmpk8 a.humaniora
Ppt klmpk8 a.humanioraPpt klmpk8 a.humaniora
Ppt klmpk8 a.humaniora
 
Pancasila vs agama baru
Pancasila vs agama baruPancasila vs agama baru
Pancasila vs agama baru
 
Moderasi Beragama.pdf
Moderasi Beragama.pdfModerasi Beragama.pdf
Moderasi Beragama.pdf
 
BUKAN HAPALAN PANCASILA: KEJAYAAN BANGSA KARENA BERKETUHANAN -7.1
BUKAN HAPALAN PANCASILA: KEJAYAAN BANGSA KARENA BERKETUHANAN -7.1BUKAN HAPALAN PANCASILA: KEJAYAAN BANGSA KARENA BERKETUHANAN -7.1
BUKAN HAPALAN PANCASILA: KEJAYAAN BANGSA KARENA BERKETUHANAN -7.1
 
Materi kaidah agama tentang karier
Materi kaidah agama tentang karierMateri kaidah agama tentang karier
Materi kaidah agama tentang karier
 
Konsep Ketuhanan dan Kepercayaan
Konsep Ketuhanan dan KepercayaanKonsep Ketuhanan dan Kepercayaan
Konsep Ketuhanan dan Kepercayaan
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Manusia dan agama
Manusia dan agamaManusia dan agama
Manusia dan agama
 
Agama dan kepercayaan
Agama dan kepercayaanAgama dan kepercayaan
Agama dan kepercayaan
 

Dernier

Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatArfiGraphy
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 

Dernier (20)

Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 

9137527 makna-sila-ke-tuhanan-yang-maha-esa

  • 1. MAKNA SILA KE TUHANAN YANG MAHA ESA 1. Tidak Memaksakan Suatu Agama & Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa Kapada Oranglain Bangsa Indonesia dalam melaksanakan ibadah kepada Tuhan Yang Maha Esa memiliki landasan yang dapat menjamin kehidupan beragama, diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Pancasila, dalam sila Ketuhanan Yang Maha Esa dan didasari oleh sila-sila lainnya. 2. Pembukaan UUD 1945: pada alenea ke tiga: Atas berkat rahmat Allah yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan yang luhur.... Alenea ke empat: Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada Ketuhanan Yang Maha Esa .... Pasal 29 ayat (1) UUD 1945: Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa. 3. Ketetapan MPR No IV/MPR/1999 tentang GBHN. Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN). Dalam ketetapan tersebut dicantumkan bahwa salah satu arah kebijakan bidang agama adalah meningkatkan dan memantapkan kerukunan hidup antar umat beragama sehingga tercipta suasana kehidupan yang harmonis dan saling menghormati dalam semangat kemajemukan melalui dialog antar umat beragama dan pelaksanaan pendidikan agama secara deskriptif yang tidak dogmatis untuk tingkat perguruan tinggi. Dari beberapa uraian di atas kita dapat menyimpulkan pelaksanaan Ibadah Agama dan Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, adalah : 1
  • 2. 1. Negara kita adalah negara yang berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa. 2. Negara memberikan jaminan kebebasan kepada warga negara untuk memeluk salah satu agama atau kepercayaan sesuai dengan keyakinan masing-masing. 3. Kita tidak boleh memaksakan seseorang untuk memeluk agama kita atau memaksa seseorang pindah dari satu agama ke agama yang lain. 4. Dalam hal ibadah negara memberikan jaminan seluas-luasnya kepada semua umat beragama dan penganut kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa untuk melaksanakan ibadah sesuai dengan agama dan keyakinan masing-masing. 5. Setiap warga negara Indonesia harus percaya dan beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa. Kemudian pengertian Ibadah adalah perbuatan menghambakan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa yang didasari kekuatan mengerjakan perintahnya dan menjauhi larangannya. Agama adalah ajaran, terutama didasarkan antara hubungan manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa, dengan sesama dan dengan alam sekitarnya berdasarkan suatu kitab suci. Jadi pengertian Ibadah tidak hanya melakukan kewajiban kepada Tuhan, tetapi juga kepada sesama manusia dan alam sekitarnya. Setiap agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa mengajarkan kepada pemeluk dan penganutnya, tentang perintah perintah dan larangan larangan Tuihan, bagaimana harus bersikap dan bertindak dalam hubungannya dengan Tuhan maupun dalam hubungannya dengan sesama manusia dan alam sekitarnya. 2. Manusia Indonesia percaya & takwa Terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai ajaran Agama & Kepercayaanya Masing – Masing Menurut Dasar Kemanusiaan Yang Adil & Beradab 2
  • 3. Bangsa Indonesia percaya dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing menurut kemanusiaan yang adil danberadab. Kebebasan memeluk agama adalah salah satu hak yang paling asasi diantara hak- hak asasi manusia, sebab kebebasan agama itu langsung bersumberkan kepada martabat manusia sebagai mahluk Tuhan. Manusia selain merupakan mahluk ciptaan Tuhan juga merupakan mahluk sosial, yang berarti bahwa manusia memerlukan pergaulan dengan manusia lainnya. Setiap manusia perlu bersosialisasi dengan anggota masyarakat lainnya. Bangsa Indonesia yang beraneka agama, menjalankan ibadahnya masing-masing dimana pemeluk melaksanakan ajaranNya sesuai dengan norma agamanya. Agar tidak terjadi pertentangan antara pemeluk agama yang berbeda, maka hendaknya dikembangkan sikap toleransi beragama, yaitu sikap hormat menghormati sesama pemeluk agama yang berbeda, sikap menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai ajaran agama masing-masing, dan tidak boleh memaksakan suatu agama kepada orang lain. Tolenransi beragama tidak berarti bahwa ajaran agama yang satu bercampur Dari beberapa uraian di atas kita dapat menyimpulkan pelaksanaan Ibadah Agama dan Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa antara lain: 1. Negara kita adalah negara yang berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa. 2. Negara memberikan jaminan kebebasan kepada warga negara untuk memeluk salah satu agama atau kepercayaan sesuai dengan keyakinan masing-masing. 3. Kita tidak boleh memaksakan seseorang untuk memeluk agama kita atau memaksa seseorang pindah dari satu agama ke agama yang lain. 3
  • 4. 4. Dalam hal ibadah negara memberikan jaminan seluas-luasnya kepada semua umat beragama dan penganut kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa untuk melaksanakan ibadah sesuai dengan agama dan keyakinan masing-masing. 5. Setiap warga negara Indonesia harus percaya dan beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa. 6. Fungsi Agama Agama mempunyai fungsi yang penting antara lain: a. Agama sebagai sumber inspirasi. Bagi bangsa indonesia, agama dapat menjadi sumber inspirasi dalam berbudaya baik yang berupa fisik maupun non fisik. b. Sumber Moral. Agama di Indonesia dapat memberikan dorongan batin maupun moral atau akhlak yang baik bagi manusia. Pembangunan berjalan dengan baik karena dilakukan dengan semangat ibadah kepada Tuhan Yang Maha Esa. c. Sumber Motovasi dan Inovasi. Agama dapat memberikan semangat dalam bekerja dan lebih kreatif serta produktif. Pada gilirannya dapat pula mendorong tumbuhnya pembaharuan dan penyempurnaan. d. Sumber penyatuan dalam melaksanakan pembangunan Nasional. Agama dapat mengintegrasikan/menyatukan dan menyerasikan segenap aktifitas manusia baik individual maupun sebagai anggota masyarakat. Dengan adanya kesamaan dalam katakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa maupun kebersamaan sebagai mahluk sosial, timbul rasa persatuan sebagai makhluk sosial dengan demikian rasa persatuan sebagai bangsa Indonesia akan terjadi dengan sendirinya. 4
  • 5. 3.Agama & Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa Adalah Masalah Yang Menyangkut Hubungan Pribadi Manusia Dengan Tuhan Yang Maha Esa Pelaksanaan Perintah Agama dan Larangan Agama Kita sebagai bangsa Indonesia seharusnya menyadari betul bahwa negara kita mempunyai prinsip untuk mengatur rakyatnya, demikian juga seharusnya prinsip itu dimulai dari setiap individu bagaimana seharusnya individu itu berbuat sesuai dengan norma norma yang berlaku di masyarakat. Setiap Agama mengajarkan kepada umatnya tentang perintah dan larangan! Mengapa kita wajib menjalankan perintah Tuhan menurut agama dan keperca kita masing-masing, Kita sebagai bangsa Indonesia yang sudah yakin dan percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa itu berarti kita harus selalu berusaha menjalankan perintahNya dan menjauhi laranganNya.Kepercayaan dan keyakinan terhadap Tuhan Yang Maha Esa hendaknya diikuti oleh ketakwaan terhadapNya, yaitu dengan melaksanakan apa yang diperintahkan dan menjauhi laranganNya. Keyakinan itu diantaranya adalah sebagai berikut: - Kita harus selalu menyembah Tuhan, karena Tuhanlah yang telah menciptakan kita beserta seluruh alam semesta. - Dan Juga Tuhanlah yang memelihara alam semesta. - Kita meyakini Tuhan Yang Maha Esa karena Tuhanlah yang telah mengkaruniakan seluruh nikmat kepada setiap makhlukNya. - Kita meyakini bahwa alam semesta beserta isinya diatur oleh Tuhan yang Maha Esa 5
  • 6. Menjalankan perintahNya dan menjauhi laranganNya berarti: kita melakukan perbuatan menghambakan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa yang didasari oleh keikhlasan untuk melakukannya.Keihklasan untuk menjalankan perintahNya dan menjauhi laranganNya bagi umat beriman dan bertakwa bukan hanya kewajiban, akan tetapi merupakankebutuhan dan kebanggaan. Hal ini merupakan pernyataan rasa puji syukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Namun perlu kita ketahui dan sadari, bahwa perbuatan untuk melaksanakan perintah agama dan menjauhi larangannya, bukan semata mata beribadah kepada Tuhan saja, akan tetapi sesama manusiapun kita diperintahkan. Dengan demikian pelaksanaan perintah Tuhan Yang Maha Esa meliputi: a. Perintah secara Vertikal, menurut agama Islam hal seperti ini disebut Hablum Minallah yaitu hubungan secara langsung dengan Tuhan Yang Maha Esa, sedangkan untuk agama Kristen misalnya kebaktian. b. Perintah secara Horizontal, disebut juga dengan Hablum Minanas hubungan dengan mahluk Tuhan terutama manusia dan alam sekitarnya, menjaga lingkungan hidup/ pelestarian alam dan lain sebagainya. Sedangkan perintah Tuhan untuk menjauhi laranganNya anatara lain sebagai berikut:  Tidak boleh mencuri, menggarong, merampok, malak, dan lain lain.  Tidak boleh minum minuman keras/mabuk-mabukan.  Tidak boleh minum/menelan obat-obat terlarang, misalnya pil Ectasy,Nipam, Shabu-shabu dan lain sebagainya termasuk di dalamnya Narkotik atau Ganja. 6
  • 7. 4. Mengembangkan Sikap Saling Menghormati, Kebebasan Menjalankan Ibadah Sesuai Dengan Agama & Kepercayaan Masing - Masing Sebagai bangsa Indonesia yang memiliki Agama dan Kepercayaan yang berbeda - beda ,walupun ada yang berbeda agama dan kepercayaan, mereka tetap bekerjasama saling membantu, tolong menolong tanpa melihat adanya perbedaan. Ada beberapa faktor yang memberikan pengaruh adanya kehidupan yang selaras, serasi dan seimbang antara pemeluk agama diantaranya: 1. Latar belakang sejarah dan kehidupan masyarakat Indonesia 2. Landasan moral/hukum yang meliputi: Pancasila, UUD 1945 serta ketetapan MPR dan peraturan lainnya. 7
  • 8. 1. Latar belakang sejarah dan kehidupan masyarakat Indonesia dapat kita lihat dimana sejak dahulu keanekaragaman ada pada bangsa Indonesia. Hal ini terjadi karena masyarakat Indonesia tinggal dipulau yang berbeda, masing-masing memiliki ciri sendiri. Oleh karena itu bangsa kita menjadi bangsa yang majemuk, walaupun berasal dari nenek moyang yang sama, dan sejak zaman dahulu bangsa Indonesia mempunyai keyakinan percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa. Didasari unsur-unsur kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa maka dengan mudah dan damai bangsa kita menerima agama dari luar. Macam-macam agama yang ada di Indonesia mudah diterima oleh bangsa Indonesia karena: 2. Bangsa Indonesia memiliki sikap yang ramah ,toleran dan terbuka terhadap bangsa lain yang membawa ajaran agamanya. 3. Ajaran agama itu semuanya mengajarkan manusia untuk berbuat baik, kasih sayang, persaudaraan dan perdamaian sesama manusia. Nenek moyang kita akhirnya memeluk salah satu agama sesuai dengan keyakinan masing-masing, hal ini berlangsung terus menerus secara turun temurun sampaisekarang. 2. Landasan Moral/Hukum Bangsa Indonesia dalam melaksanakan ibadah kepada Tuhan Yang Maha Esa memiliki landasan yang dapat menjamin kehidupan beragama, diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Pancasila, dalam sila Ketuhanan Yang Maha Esa dan didasari oleh sila-sila lainnya. 2. Pembukaan UUD 1945: pada alenea ke tiga: Atas berkat rahmat Allah yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan yang luhur.... Alenea ke empat: 8
  • 9. Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada Ketuhanan Yang Maha Esa .... Pasal 29 ayat (1) UUD 1945: Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa. 3. Ketetapan MPR No IV/MPR/1999 tentang GBHN. Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN). Dalam ketetapan tersebut dicantumkan bahwa salah satu arah kebijakan bidang agama adalah meningkatkan dan memantapkan kerukunan hidup antar umat beragama sehingga tercipta suasana kehidupan yang harmonis dan saling menghormati dalam semangat kemajemukan melalui dialog antar umat beragama dan pelaksanaan pendidikan agama secara deskriptif yang tidak dogmatis untuk tingkat perguruan tinggi. 5. Membina Kerukunan Hidup Diantara Sesama Umat Beragama & Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa Manusia selain merupakan mahluk ciptaan Tuhan juga merupakan mahluk sosial, yang berarti bahwa manusia memerlukan pergaulan dengan manusia lainnya. Setiap manusia perlu bersosialisasi dengan anggota masyarakat lainnya. Bangsa Indonesia yang beraneka agama, menjalankan ibadahnya masing-masing dimana pemeluk melaksanakan ajaranNya sesuai dengan norma agamanya. Agar tidak terjadi pertentangan antara pemeluk agama yang berbeda, maka hendaknya dikembangkan sikap toleransi beragama, yaitu sikap hormat menghormati sesama pemeluk agama yang berbeda, sikap menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai ajaran agama masing-masing, dan tidak boleh memaksakan suatu agama kepada orang lain. Tolenransi beragama tidak berarti bahwa ajaran agama yang satu bercampur aduk dengan ajaran agama lainnya. Pelaksanaan Ibadah Agama dan Kepercayaan terhadap Tuhan YangMaha Esa Ada beberapa faktor yang memberikan pengaruh adanya kehidupan yang selaras, serasi dan seimbang antara pemeluk agama diantaranya: a. Latar belakang sejarah dan kehidupan masyarakat Indonesia 9
  • 10. b. Landasan moral/hukum yang meliputi: Pancasila, UUD 1945 serta ketetapan MPR dan peraturan lainnya.Perpindahan agama harus dianggap peristiwa biasa dan sering disambut hangat oleh kalangan agama yang baru dipeluk, sebagaimana tampak dalam penayangan orang-orang mualaf atau pemberian zakat kepada mualaf yang sering kali sebelumnya memeluk agama lain. Jika pengertian negara sekuler dilawankan dengan negara agama, Indonesia bukan negara agama, melainkan negara sekuler. Dalam negara sekuler, negara tidak didasarkan pada suatu ideologi agama tertentu yang membentuk teokrasi. Namun sering juga dikatakan, Indonesia tidak sepenuhnya sekuler, karena dasar negara dalam konstitusinya adalah Ketuhanan Yang Maha Esa. Tetapi negara tidak punya tugas melaksanakan syariat Islam bagi pemeluknya. Sementara itu warga negara punya kebebasan untuk menjalankan agama dan beribadah menurut agama dan keyakinannya masing-masing. Ketuhanan Yang Maha Esa berkedudukan sebagai sumber moral yang dijadikan pedoman bagi sikap dan perilaku warga. Sistem moral itu dapat digali dari ajaran-ajaran agama yang dipeluk masyarakat. Tapi ajaran- ajaran agama itu harus melalui proses rasionalisasi dan objektivikasi. Tuhan di sini adalah Tuhan lintas agama. Dengan demikian, setiap agama punya peranan dalam Artinya, agama merupakan persoalan individu dan bukan persoalan negara. Syariat Islam bisa dilaksanakan, tapi pada tingkat masyarakat, oleh para pemeluknya sendiri. Inilah makna sekularisme sebagaimana dikatakan Talcott Parson: mengembalikan agama kepada masyarakat dan bukan bersatu dengan kekuasaan negara . Kebebasan beragama, dengan dalil tidak ada paksaan dalam agama, adalah prinsip yang sangat penting dalam sekularisme dan harus dipahami makna dan konsekuensinya, baik oleh negara maupun 10
  • 11. masyarakat. Oleh sebab itu, prinsip ini perlu diwujudkan ke dalam suatu undang-undang (UU) yang memayungi kebebasan dalam keberagamaan. 6.Bangsa Indonesia Menjalankan Kepercayaan & Ketaqwaanya Terhadap Tuhan Yang Maha Esa 1. Bangsa Indonesia percaya dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing menurut kemanusiaan yang adil danberadab. Dalam batang tubuh UUD 1945 (Ps 29 UUD 1945) tersirat mengenai pengaturan dan ketentuan kehidupan agama bagi penduduk Indonesia, Negara menjamin kemerdekaan kepada penduduk untuk memeluk agama yang diyakininya. Kebebasan memeluk agama adalah salah satu hak yang paling asasi diantara hak-hak asasi manusia, sebab kebebasan agama itu langsung bersumberkan kepada martabat didasari unsur-unsur kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa Hal ini disebabkan oleh beberapa factor, antaralain : 1. Bangsa Indonesia sudah sejak dahulu kala mempunyai kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. 2. Bangsa Indonesia memiliki sikap yang ramah ,toleran dan terbuka terhadap bangsa lain yang membawa ajaran agamanya. 3. Ajaran agama itu semuanya mengajarkan manusia untuk berbuat baik, kasih sayang, persaudaraan dan perdamaian sesama manusia. Nenek moyang kita akhirnya memeluk salah satu agama sesuai dengan keyakinan masing-masing, hal ini berlangsung terus menerus secara turun temurun sampai sekarang. Dari beberapa uraian di atas kita dapat menyimpulkan pelaksanaan Ibadah Agama 11
  • 12. dan Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa antara lain: 1. Negara kita adalah negara yang berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa. 2. Negara memberikan jaminan kebebasan kepada warga negara untuk memeluk salah satu agama atau kepercayaan sesuai dengan keyakinan masing-masing. 3. Kita tidak boleh memaksakan seseorang untuk memeluk agama kita atau memaksa seseorang pindah dari satu agama ke agama yang lain. 4. Dalam hal ibadah negara memberikan jaminan seluas-luasnya kepada semua umat beragama dan penganut kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa untuk melaksanakan ibadah sesuai dengan agama dan keyakinan masing-masing. 5. Setiap warga negara Indonesia harus percaya dan beriman kepada Tuhan Yang MahaEsa. .Fungsi Agama :Agama mempunyai fungsi yang penting antara lain: a. Agama sebagai sumber inspirasi. Bagi bangsa indonesia, agama dapat menjadi sumber inspirasi dalam berbudaya baik yang berupa fisik maupun non fisik. b. Sumber Moral. Agama di Indonesia dapat memberikan dorongan batin maupun moral atau akhlak yang baik bagi manusia. Pembangunan berjalan dengan baik karena dilakukan dengan semangat ibadah kepada Tuhan Yang Maha Esa. c. Sumber Motovasi dan Inovasi. 12
  • 13. Agama dapat memberikan semangat dalam bekerja dan lebih kreatif sertaproduktif. Pada gilirannya dapat pula mendorong tumbuhnya pembaharuan dan penyempurnaan. d. Sumber penyatuan dalam melaksanakan pembangunan Nasional. Agama dapat mengintegrasikan/menyatukan dan menyerasikan segenap aktifitas manusia baik individual maupun sebagai anggota masyarakat Dengan demikian pelaksanaan perintah Tuhan Yang Maha Esa meliputi: a. Perintah secara Vertikal, menurut agama Islam hal seperti ini disebut Hablum Minallah yaitu hubungan secara langsung dengan Tuhan Yang Maha Esa, sedangkan untuk agama Kristen misalnya kebaktian. b. Perintah secara Horizontal, hubungan dengan mahluk Tuhan terutama manusia dan alam sekitarnya, menjaga lingkungan hidup/pelestarian alam dan lain sebagainya. mengapa umat beragama banyak yang belum melaksanakan perintah agamanya secara baik dan benar hal ini disebabkan: 1. Belum memahami ajaran agamanya. 2. Adanya pengaruh lingkungan keluarga atau masyarakat yang kurang mendukung. 3. Kurangnya kesadaran akan ajaran agama tersebut. Sedangkan untuk pertanyaan mengapa diantara umat beragama sering terjadi kasus pertengkaran? Hal ini disebabkan: 1. kurangnya pemahaman ajaran agamanya, 13
  • 14. 2. pengaruh lingkungan yang buruk, 3. tidak adanya keadilan dalam masyarakat, 4. adanya pihak pihak tertentu yang mengadudomba (Provokator). Untuk pertanyaan nilai moral apa yang harus dilakukan agar tercipta keselarasan, antara lain: 1. tidak boleh memaksakan kehendak, 2. adanya jaminan kepastian hukum, 3. meningkatkan iman dan taqwa kepda Tuhan Yang maha Esa, 4. terjalinnya hubungan yang baik dengan Tuhannya, maupun dengan sesama manusia dan alam sekitarnya. 7.Mengembangkan Sikap Hormat Menghormati & Bekerja Sama Antar Pemeluk agama Dengan Kepercayaan Yang Berbeda – beda T erhadap Tuhan Yang Maha Esa A. Pengertian Nilai Moral Agama Nilai moral agama adalah segala sesuatu atau ketentuan yang mengandung petunjuk dan pedoman bagi manusia dalam hidupnya menurut moral agama. 1. Nilai Moral Luhur Toleransi Antar Pemeluk Agama Sebagai bangsa yang mempunyai multi agama, keanekaragaman perilaku dan adat istiadat membuat masyarakat Indonesia mempunyai watak yang dipengaruhi oleh agama yang mereka anut. Tetapi karena bangsa Indonesia menyadari nilai nilai Bhineka Tunggal Ika dan nilai nilai Pancasila beserta penjabarannya dalam UUD 1945, maka perbedaan agama bukanlah suatu hal yang merintangi dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. 14
  • 15. Sikap toleransi seperti itu mengandung nilai moral yang luhur seperti misalnya: a. Sikap saling hormat menghormati sesama pemeluk agama yang berbeda. b. Memupuk dan membina rasa kasih sayang sebagai insan ciptaan Tuhan Yang Maha Esa c. Menbina dan mengembangkan keharmonisan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. d. Menciptakan kerukunan hidup antara intern agama, antar umat beragama, dan antar umat beragama dengan pemerintah. e. Tidak terdapat adanya pemaksaan suatu agama tertentu kepada orang lain, dengan demikian masyarakat dan bangsa Indonesia menjunjung tinggi nilai nilai HAM. f. Dengan adanya sikap toleransi akan membina, memupuk, menciptakan persatua dan kesatuan bangsa. 2. Nilai Moral Agama yang Tersirat Dalam Contoh Sehari-hari Kita berkewajiban menghormati kesucian ajaran agama yang bersumber Ketuhanan Yang Maha Esa serta mengembangkan sikap yang didasari iman dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dalam kehidupan sehari-hari dilingkungan keluarga, sekolah maupun di masyarakat. Perilaku atau perwujudan sikap yang didasari iman dan taqwa dalam kehidupan sehari-hari antara lain: a. menjalankan perintah Tuhan Yang Maha Esa dan menjauhi laranganNya dengan sungguh-sungguh, 15
  • 16. b. selalu mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas nikmat serta karunia yang diberikan kepada kita, c. menyayangi makhluk dan isi alam ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, d. memberikan contoh dan teladan dalam melaksanakan ajaran agama yang kita anut, e. hidup rukun, saling menghormati dan saling harga menghargai sesama pemeluk agama dan penganut kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, dan B. Penampilan Diri Sebagai Umat Beragama Sebagai manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, kita harus mampu menempatkan diri dalam kehidupan sehari-hari, baik di keluarga, di lingkungan masyarakat, maupun di Negara, khususnya di negara Indonesia. Keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa harus kita wujudkan dalam berbagai aspek kehidupan. Melalui ajaran agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa kita mendapatkan tuntunan tingkah laku yang baik, antara lain sebagai berikut: 1. Dalam hubungannya dengan Tuhan: berdoa, bersyukur, menjalankan perintah sertamenjauhi laranganNya. 2. Dalam hubungannya dengan sesama manusia rela berkorban untuk kepentingan orang lain untuk beribadat sesuai dengan agama dan kepercayaannya, suka bekerja keras,hemat, dan mawasdiri. 3. Dalam hubungannya dengan alam sekitar, melestarikan alam, merawat kehidupan alam sekitar, menjaga dan tidak merusak alam beserta isinya. .PENUTUP 16
  • 17. Dengan selesainya Makalah ini kami dapat menyimpulkan materi tersebut yaitu: 1. Landasan yang dapat menjamin kehidupan beragama diantaranya: a. Pancasila b. Pembukaan dan Batang Tubuh UUD 1945. c. Dalam Ketetapan MPR NO. IV/MPR/1999 tentang GBHN. 2. Agama mempunyai kedudukan dan fungsi yang penting antara lain: a. Agama sebagai sumber inspirasi. b. Sumber moral. c. Sumber motivasi (pendorong) dan inovasi (ide ide baru). d. Sumber penyatuan dalam melaksanakan pembangunan. 3. Kewajiban perintah agama (Tuhan Yang Maha Esa) adalah: a. Kewajiban kepada Tuhan Yang Maha Esa, yaitu kewajiban berbakti serta mengabdi menurut peribadatan dan kepercayaan masing masing. b. Kewajiban kepada sesama makhluk hidup, teutama kepada sesama manusia, yaitu kewajiban saling hormat-menghormati, saling percaya, cinta mencintai, tenggang rasa dan bekerja sama antar pemeluk agama dan penganut kepercayaan yang berbeda-beda sehingga kerukunan hidup dapat selalu dibina. 4. Keselarasan adalah situasi yang menggambarkan hubungan harus menumbuhkan ketentraman sesama. Sumber Hukum: 17
  • 18. a. Pancasila ... Sila Pertama. b. UUD 1945 ... Alinea ke tiga, pasal 29 ayat 1. c. Ketetapan MPR No. IV/MPR/1998 ... GBHN. 5. Fungsi agama adalah sebagai sumber pernyataan bangsa Indonesia karena adanya kesamaan ketaqwaan. 1. Nilai moral agama adalah segala sesuatu yang mengandung petunjuk dan pedoman bagi manusia dalam hidupnya. 2. Tiga manfaat dengan adanya toleransi: a. Tidak membedakan ras keturunan atau agama. b. Terwujudnya persatuan dan kesatuan. c. Terjalin kerja sama yang baik antar umat beragama yang berbeda. 3. Di keluarga : menjaga nama baik keluarga. Di sekolah : tidak menbeda bedakan teman. Masyarakat : menjalin kerja sama/gotong royong. DAFTAR PUSTAKA 18
  • 19. Aim Abdul Karim, Drs. M.Pd., Memahami PPKn untuk kelas I, Bandung: Penerbit Ganesa Exact, 2000. Ahmad Yunani. S. Drs., Uki Pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan I a, Bandung: Penerbit Angkasa, 1994. Dasim Budimansyah, Drs., M.Si., Lembaran kegiatan siswa PPKn I untuk SMU Kls. I, Bandung: Penerbit Epsilon Group. Reny Ratnaningsih, Dra., PPKn untuk SMU Kls.I, Penerbit Grafindo Media Pratama, 1999. Suardi Abu Bakar DKK, PPKn edisi 2 untuk Kls. I, Jakarta: Penerbit Yudistira, 2000. Sri Puspita Murni, Dra., DKK, PPKn untuk SMU Kls. I, Jakarta: Penerbit Bumi Aksara, 2000. Supita DKK, Drs., Lembaran Kegiatan Siswa PPKn untuk SMU Kls. I, Surakarta: Penerbit PT. Pabean, 1999. 19