2. Diferensiasi&Stratifikasi
Sosial
Slide 3: Pengertian
Diferensiasi Sosial
Slide 4: Pengertian
Diferensisasi Sosial
(Lanjutan)
Slide 5: Ciri-Ciri dalam
Diferensiasi Sosial
Slide 6: Ciri Fisik
Slide 7: Ciri Budaya
Slide 8: Ciri SosialSlide 9: Stratifikasi Sosial
Slide 10: Dasar-Dasar
Stratifikasi Sosial
Slide 11: Bentuk-Bentuk
Stratifikasi Sosial
Slide 12: Stratifikasi
Berdasarkan Ekonomi
Slide 13: Stratifikasi
Berdasarkan Mata
Pencaharian
Slide 14: Stratifikasi
Berdasrkan Politik
Slide 15: Stratifikasi
Berdasarkan Pendidikan
Slide 16: Stratifikasi
Berdasarkan Sosial
Slide 17: Pengaruh
Diferensiasi & Stratifikasi
Sosial dalam Kehidupan
Slide 18: Contoh Video
Terkait
Pembahasan Meliputi:
2
3. Diferensiasi Sosial
Pengertian
Diferensiasi sosial atau
pembedaan sosial merupakan
perwujudan pembagian sosial atau
masyarakat ke dalam kelompok-
kelompok atau golongan-golongan
secara horizontal, sehingga tidak
menimbulkan tingkatan-tingkatan
secara hirarkis.
3
6. • Ciri ini bersifat kasat mata
karena bisa dilihat dari diri
seseorang, seperti bentuk
dan tinggi tubuh, raut muka,
bentuk gigi, warna rambut,
warna kulit, dan lain-lain.
Ciri
Fisik
Ciri-Ciri dalam Diferensiasi Sosia6
7. • Ciri sosial terlihat dengan adanya
organisasi-organisasi eksklusif yang
membatasi keanggotaannya hanya pada
level-level tertentu dalam masyarakat.
Di sini tersirat sebuah makna bahwa
dalam kehidupan bermasyarakat,
setiap anggota melakukan fungsi atau
tugas untuk kepentingan pribadi
maupun kepentingan umum.
Ciri
Sosial
Ciri-Ciri dalam Diferensiasi Sosia7
8. • Dalam ciri ini, individu cenderung
membedakan antara masyarakat yang satu
dengan masyarakat yang lain. Hal ini
terlihat dengan adanya anggapan bahwa
kebudayaan atau gelar kesarjanaan luar
negeri berbeda dengan kebudayaan atau
gelar kesarjanaan dalam negeri. Atau
pembagian masyarakat ke dalam suku-suku
bangsa seperti Jawa, Batak, Bali, Sunda,
dan lain sebagainya.
Ciri
Budaya
Ciri-Ciri dalam Diferensiasi Sosia8
9. Stratifikasi Sosial
Pengertian
Kata stratifikasi diambil dari bahasa Inggris:
stratification. Kata stratification sendiri berasal dari
stratum atau strata, yang berarti lapisan. Dengan
demikian, stratifikasi sosial dapat diartikan sebagai
pembedaan atau pengelompokan para anggota
masyarakat secara vertikal (bertingkat).
Diambil dari kesimpulan penafsiran beberapa ahli,
stratifikasi sosial adalah segala sesuatu yang terdiri
atas bagian-bagian yang saling tergantung dan
membentuk suatu pola prilaku individu atau
kelompok, institusi maupun masyarakat.
9
10. Dasar-Dasar Stratifikasi Sosial
Menurut Soerjono
Soekanto, dasar
pembentukan
stratifikasi sosial
adalah pembagian kerja,
yaitu spesialisasi dan
diversifikasi pekerjaan.
Dan, kriteria yang biasa
dipakai untuk
menggolongkan anggota
masyarakat ke dalam
stratifikasi sosial yaitu,
sebagai berikut:
Kekayaan Kekuasaan
Kehormatan
Ilmu
Pengetahuan
10
12. Kriteria
Ekonomi
Suatu bentuk pengelompokan masyarakat berdasarkan
perbedaan kekuatan ekonomi atau harta kekayaan yang
dimiliki seseorang.
Secara umum, stratifikasi sosial berdasarkan kriteria
ekonomi dibagi menjadi tiga kelas sosial sebagai
berikut:
• Kelas atas (upper class)
• Kelas menengah (middle class)
• Kelas bawah (lower class)
12
13. Kriteria
Mata
Pencaharian
Secara umum stratifikasi sosial berdasarkan kriteria mata pencaharian dibagi menjadi
lima lapisan, yaitu sebagai berikut:
• Golongan Elit - di golongan ini ditempati oleh konglomerat, pengusaha dengan
modal besar, pejabat negara, dan direktur utama bank.
• Golongan Profesional - ditempati oleh orang-orang yang berijazah dan
bergelar sarjana, master maupun doktor seperti dokter, jaksa, hakim, akuntan,
dan insinyur.
• Golongan Semi Profesional, ditempati oleh mereka yang menjadi pegawai
kantor, tenaga teknisi, makanik, pengurus organisasi, sekretaris, dan pedagang.
• Golongan Tenaga Terampil, ditempati orang-orang yang mempunyai
ketrampilan dan keahlian, seperti fotografer, ahli kecantikan,pemangkas
rambut dan montir.
• Golongan Tenaga Tidak Terlatih, ditempati oleh mereka yang bermata
pencaharian rendah tanpa keahlian seperti tukang batu, tukang bangunan,
tukang becak, pemulung pengemis, pembantu rumah tangga, dan sopir angkutan.
13
14. Kriteria
Politik
Stratifikasi sosial berdasarkan kriteria
politik dilandasi adanya perbedaan anggota
masyarakat berdasarkan tingkat
kekuasaan yang dimilikinya.
Robert Macilver menggambarkan pola
kekuasaan dalam bentuk piramida dan
terdiri dari tiga pola kekuasaan, yaitu tipe
kasta, tipe oligarkis, dan tipe demokratis.14
15. Kriteria
Pendidikan
Sistem stratifikasi sosial berdasarkan kriteria pendidikan dapat dibagi
menjadi empat lapisan seperti berikut ini:
1. Lapisan masyarakat berpendidikan tinggi - ditempati oleh orang yang
memiliki gelar S1, S2, S3 dan mereka yang tidak bergelar, seperti
DII, DIII, dan politeknik.
2. Lapisan masyarakat berpendidikan menengah - ditempati oleh
mereka yang lulusan SMP, SMA, SMK, dan yang sederajat.
3. Lapisan masyarakat berpendidikan rendah - ditempati oleh mereka
yang lulusan SD, MI, dan yang sederajat.
4. Lapisan masyarakat tuna aksara - ditempati mereka yang tidak dapat
membaca dan menulis.
15
16. Kriteria
Sosial
Stratifikasi sosial ini terjadi karena
terdapat perbedaan dalam penghormatan
dan status sosial seseorang. Sistem ini
dapat dijumpai pada masyarakat yang
feodal atau masyarakat yang dimana
lapisannya tergantung pada perbedaan-
perbedaan rasial dan stratifikasi tertutup.
16
17. Pengaruh Diferensiasi dan
Stratifikasi Sosial dalam
Kehidupan
Seperti yang telah di bahas sebelumnya, stratifikasi sosial adalah pembedaan
masyarakat ke dalam kelas-kelas secara vertikal, yang diwujudkan dari tingkatan
masyarakat paling tingggi ke tingkatan paling rendah (umur,
kekayaan,kepandaian). Sedangkan diferensiasi sosial lebih mengacu pada
pembedaan masyarakat yang tidak bertingkat (horizontal) misalnya
pengelompokan masyarakat atas dasar ras, agama, dan jenis kelamin.
Ambil contoh: suku bangsa. Suku bangsa dalam hal ini fungsinya hanyalah sebagai
pembeda kelompok masyarakat dengan kelompok masyarakat lainnya. Akan
tetapi dalam prakteknya, kondisi ini masih sering disalahartikan. Pengertian
diferensiasi dan stratifikasi masih sering dicampuradukkan sehingga
menimbulkan konflik dalam kehidupan bermasyarakat seperti paradigma kalau
suku bangsa tertentu lebih baik daripada suku bangsa yang lainnya.
Contoh lainnya yang lebih konkret, dapat dilihat pada video di slide berikutnya.
17