SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  51
PERPINDAHAN PANAS
JURUSAN TEKNIK MESIN
UNIMUS

JULIAN ALFIJAR, ST
PENGANTAR PERPINDAHAN PANAS
Macam-macam Perpindahan Panas
 Perpindahan

Panas
 Perpindahan Panas
 Perpindahan Panas

Konduksi
Konveksi
Radiasi
Perpindahan Panas Konduksi


Adalah proses transport panas dari daerah
bersuhu tinggi ke daerah bersuhu rendah dalam
satu medium (padat, cair atau gas), atau antara
medium – medium yang berlainan yang
bersinggungan secara langsung



Dinyatakan dengan :

dT
q = kA
−
dx
Perpindahan Panas Konduksi

Dimana :
q
= Laju perpindahan panas (w)
A
= Luas penampang dimana panas mengalir (m 2)
dT/dx = Gradien suhu pada penampang, atau laju
perubahan suhu T terhadap jarak dalam arah
aliran panas x
k
= Konduktivitas thermal bahan (w/m oC)
Perpindahan Panas Konduksi

contoh:
Salah satu permukaan sebuah plat
tembaga yang tebalnya 3 cm mempunyai
suhu tetap 400 0C, sedangkan suhu
permukaan yg sebelah lagi dijaga tetap 100
0
C. Berapa kalor yang berpindah melintasi
lempeng itu?
Perpindahan Panas Konduksi
Penyelesaian
Dari lampiran A terlihat konduktivitas termal
tembaga adalah 370 W/m 0C. Dari hk.
Fourier :

dT
q =−
kA
dx

q
dT
=−
k
A
dx
Perpindahan Panas Konduksi

q
∆T − (370)(100 − 400)
= −k
=
= 3,7 MW / m 2
A
∆x
3 x10− 2
Perpindahan Panas Konveksi
Adalah transport energi dengan kerja gabungan
dari konduksi panas, penyimpanan, energi dan
gerakan mencampur. Proses terjadi pada
permukaan padat (lebih panas atau dingin)
terhadap cairan atau gas (lebih dingin atau
panas).
q = h A (∆T)
Perpindahan Panas Konveksi
Dimana :
q = Laju perpindahan panas konveksi
h = Koefisien perpindahan panas konveksi
(w/m2 0C)
A = Luas penampang (m2)
∆T = Perubahan atau perbedaan suhu
(0C; 0F)
Perpindahan Panas Konveksi

Contoh:
Udara pada suhu 20 0C bertiup diatas plat panas
50 x 75 cm. Suhu plat dijaga tetap 250 0C. Koefisien
perpindahan kalor konveksi adalah 25 W/m2 0C. Hitunglah
perpindahan kalor.
Penyelesaian
Dari persamaan :
- T∞)

q = h A (Tw

= (25)
(0,50)(0,75)(250 – 20)
= 2,156
kW
Perpindahan Panas Radiasi

Adalah proses transport panas dari benda
bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu
lebih rendah, bila benda – benda itu
terpisah didalam ruang (bahkan dalam
ruang hampa sekalipun
q = δ A (T14 – T24)
Perpindahan Panas Radiasi

Dimana :
δ = Konstanta Stefan-Boltzman 5,669 x108
w/m2 k4
A = Luas penampang
T = Temperatur
Perpindahan Panas Radiasi

Contoh:
Dua plat hitam tak berhingga yang suhunya masing masing
800 0C dan 300 0C saling bertukar kalor melalui radiasi.
Hitunglah perpindahan kalor persatuan luas.
Penyelesaian
Dari persamaan:
q = δ A (T14 – T24)
q/A = δ (T14 – T24)
q/A = (5,669 x 10-8)(10734 – 5734)
q/A = 69,03 kW/m2
KONDISI KEADAAN TUNAK SATU DIMENSI

Dinding Datar
Laju perpindahan panas secara konduksi telah kita dapatkan

dT
q = −kA
dx
Atau :

q=−

KA
( T2 − T1 )
∆x

KA
( T1 − T2 )
q=
∆x
KONDISI KEADAAN TUNAK SATU DIMENSI

Bilamana konduktivitas thermal bahan tetap, tebal dinding
adalah ∆x, sedang T1 dan T2 adalah suhu permukaan
dinding seperti terlihat pada gambar berikut :

q

Profil Suhu
T1
T2

q
x

∆x
KONDISI KEADAAN TUNAK SATU DIMENSI

Jika dalam sistem
macam bahan, dan
seperti terlihat pada

tersebut terdapat lebih dari satu
terdiri dari beberapa lapis dinding
gambar berikut :

A

q
A

q
B

C

1 2 3 4
KONDISI KEADAAN TUNAK SATU DIMENSI

Aliran kalor dapat dituliskan :

T3 − T2
T4 − T3
T2 − T1
q = −K A A
= −K B A
= −KC A
∆x A
∆xB
∆xC
atau :

q=

T1 −T4
∆A
x
∆B
x
∆C
x
+
+
K A.A K B .A KC .A
KONDISI KEADAAN TUNAK SATU DIMENSI
Dimana :

∆xC
∆x A
∆x B
;
;
K A. A K B . A K C . A
Disebut sebagai Tahanan Thermal
KONDISI KEADAAN TUNAK SATU DIMENSI

Dari Gambar dapat juga kita buat analogi listriknya:
q
RA

∆x A
K A .A

RB

∆x B
K B .A

RC

∆xC
K C .A

Analogi
listrik
digunakan
untuk
mempermudah
memecahkan soal-soal yang rumit baik yang seri maupun
paralel.
KONDISI KEADAAN TUNAK SATU DIMENSI
Persamaan aliran kalor satu dimensi dapat juga dituliskan
sebagai berikut apabila kasusnya seperti pada gambar berikut
ini:
B

q
A

F

C

E
G

D

1

q=

q

2 3

4

5

∆Tmenyeluruh
∑R th
KONDISI KEADAAN TUNAK SATU DIMENSI

Sistem Silinder - Radial
Mari kita tinjau suatu silinder panjang dengan jari-jari
dalam ri, jari-jari luar ro dan panjang L

ro
q

ri
L
KONDISI KEADAAN TUNAK SATU DIMENSI

Dimana silinder ini mengalami beda suhu Ti – To. Untuk
silinder yang panjangnya sangat besar dibandingkan
dengan diameternya, dapat diandaikan bahwa aliran
kalor berlangsung menurut arah radial.
Maka laju aliran panas yang terjadi dapat kita tuliskan :

dT
q = −KA
dr
KONDISI KEADAAN TUNAK SATU DIMENSI

Dimana :
A = 2ПrL
Maka :

dT
q = −2πrlK
dr
Dengan kondisi batas :
T = Ti pada r = ri
T = To pada r = ro
KONDISI KEADAAN TUNAK SATU DIMENSI

Bila persamaan diatas diintegralkan didapat :

2πKL (Ti −To )
q=
Ln( ro / ri )
Dan tahanan thermal disini adalah :

Ln( ro / ri )
Rth =
2πKL
KONDISI KEADAAN TUNAK SATU DIMENSI
Koefisien Perpindahan Kalor Menyeluruh
KONDISI KEADAAN TUNAK SATU DIMENSI

Sehingga laju aliran kalor menyeluruh menjadi:

q = U 0 . A.∆ Tmenyeluruh
Dimana :
Uo
= koefisien perpindahan kalor menyeluruh
A
= luas bidang aliran kalor
ΔTm
= beda suhu menyeluruh
KONDISI KEADAAN TUNAK SATU DIMENSI

Sistem dengan sumber kalor
Dinding datar dengan sumber kalor

q = kalor
yang

X=0

dibangkitkan
Tw

Tw
persatuan
x
volume
L

L
KONDISI KEADAAN TUNAK SATU DIMENSI

Laju aliran panas yang dibangkitkan disini sama dengan rugi kalor
pada permukaan, dan untuk mendapatkan besar suhu pusat:

qL2
To =
+ Tw
2K
Untuk silinder dengan sumber kalor:

qR 2
To =
+ Tw
4K
KONDISI KEADAAN TUNAK DIMENSI RANGKAP

Perhatikan sebuah benda dua dimensi yang dibagi atas
sejumlah jenjang yang kecil yang sama pada arah x dan y
seperti terlihat pada gambar:

m,n+1

m-1,n

m,n

m+1,n

∆y
∆x
m,n-1
KONDISI KEADAAN TUNAK DIMENSI RANGKAP

Jika ∆x =∆y maka gradien suhu :

T( m −1),n + T( m +1),n + Tm,( n −1) + Tm ,( n +1) − 4Tm ,n = 0
Laju Aliran Panas :

∆T
q = − ∑ k .∆x.
∆y
KONDISI KEADAAN TUNAK DIMENSI RANGKAP

Contoh:
T = 500 0C

1
T = 100 0C

3

2
4

T = 100 0C

Tentukan :
a. Distribusi Suhu
b. Laju Aliran Panas

T = 100 0C
KONDISI KEADAAN TUNAK DIMENSI RANGKAP
Distribusi suhu:
T2 + 100 + 500 + T3 – 4T1 = 0
100 + T1 + 500 + T4 – 4T2 = 0
T4 + 100 + T1 + 100 – 4T3 = 0
100 + T3 + T2 + 100 – 4T4 = 0
Atau :
600 +
600 +
200 +
200 +

T2 + T3 – 4T1 = 0 .............(1)
T1 + T4 – 4T2 = 0 .............(2)
T1 + T4 – 4T3 = 0 .............(3)
T3 + T2 – 4T4 = 0 .............(4)

Dimana :
T1 = T2
T3 = T4
KONDISI KEADAAN TUNAK DIMENSI RANGKAP
Dari Persamaan (1)
600 + T2 + T3 – 4T1 = 0
600 + T1 + T3 – 4T1 = 0
600 + T3 – 3T1 = 0 ...................(5)
Dari Persamaan (3)
200 + T1 + T4 – 4T3 = 0
200 + T1 + T3 – 4T3 = 0
200 + T1 – 3T3 = 0 ..................(6)
Maka dari persamaan (5) dan (6)
KONDISI KEADAAN TUNAK DIMENSI RANGKAP

600 + T3 – 3T1 = 0

600 + T3 – 3T1 = 0

200 + T1 – 3T3 = 0

600 + 3T1 – 9T3 = 0

T3 = 1200
Substitusi ke = 150 0Catau (6)
3 pers (5)
600 + T3 – 3T1 = 0
600 + 150 – 3T1 = 0
750 = 3T1
T1 = 250 0C
Maka :
T1 = T2 = 250 0C
T3 = T4 = 150 0C

12008– 8T3 = 0
T
KONDISI KEADAAN TUNAK DIMENSI RANGKAP

Laju Aliran Panas :

∆
T
q =−∑ .∆ .
k x
∆
y
Untuk Permukaan 500 0C
Q = -∑k(Δx/Δy)[250 - 500] +[250 - 500] = - k (-500) = 500 k
Untuk Permukaan 100 0C
Q = -∑k(Δx/Δy)[250 – 100] + [150 – 100] + [150 – 100] +
[150 – 100] + [150 – 100] + [250 – 100] = - 500 k
PERPINDAHAN KALOR KONVEKSI PAKSA
Rumus Empiris untuk aliran dalam pipa/tabung
q

m, Cp
Aliran
1

Tb1

L

2

Tb2
PERPINDAHAN KALOR KONVEKSI PAKSA
Besarnya perpindahan kalor yang terjadi pada suatu
penampang/saluran yang berbentuk pipa/tabung dapat
dinyatakan dengan beda suhu limbak (bulk temperature):
q = m.Cp(Tb2 – Tb1) = h.A(Tw – Tb)
m = ρ.Um.A
Untuk mengetahui apakah alirannya laminar atau turbulen maka
dibutuhkan bilangan Reynold:

ρ.U m d
Re =
µ
PERPINDAHAN KALOR KONVEKSI PAKSA

Dimana :
m
=
Cp
=
Tb
=
Tw
=
Um
=
μ
=
ρ
=

laju aliran fluida (kg/s)
Panas jenis (kj/kg.0C)
Suhu limbak
Suhu dinding
Kec. Rata-rata (m/s)
Kekentalan (kg/m.s)
Kerapatan (kg/m3)
PERPINDAHAN KALOR KONVEKSI PAKSA
Untuk Aliran Turbulen :
Nud = 0,023.Re0,8. Prn = h.d/k..............pipa licin
n

 µ b  h.d
( f / 8) Re . Pr
  =
N ud =
1/ 2
2/3
1,07 + 12,7( f / 8) (Pr − 1)  µ w 
k
 
Untuk pipa licin dgn faktor gesek
Dimana:
n = 0,11 jika Tw
>Tb
n = 0,25 jika Tw
< Tb
PERPINDAHAN KALOR KONVEKSI PAKSA

Untuk Aliran Laminar:

N ud = 1,86(Re . Pr) (d / L) ( µ / µ w )
1/ 3

1/ 3

0 ,14

Contoh:
Tabung yang diameternya 2 cm mempunyai kekasaran
relatif 0,001 berada pada suhu dinding tetap 90 0C. Air
masuk kedalam tabung pada suhu 40 0C dan yang keluar
adalah 60 0C. Jika kecepatan masuk ialah 3 m/s hitunglah
panjang tabung yang diperlukan.
PERPINDAHAN KALOR KONVEKSI PAKSA
Jwb :
q = m.Cp(Tb2 – Tb1) = h.A(Tw – Tb)
= ρ.Um.A.Cp(60 - 40)
= ρ.Um.πr2.Cp(60 – 40)
Untuk mendapatkan harga ρ dan Cp kita gunakan tabel dan
menggunakan rumus interpolasi :
Dari temperatur limbak :
Tb = (60 +40)/2 = 50 0C
Maka :
ρ
= 990 kg/m3
Cp
= 4181 j/kg

40)

Maka :
q = 990.3. π.(0,01)2.4181(60 –
q = 77982 W
PERPINDAHAN KALOR KONVEKSI PAKSA
PERPINDAHAN KALOR KONVEKSI PAKSA

Untuk
permukaan
tabung
dengan
temperatur rata-ratanya:
Tf
= (90+50)/2 = 70 0C
ρ
= 980 kg/m3
k
= 0,660 w/m0C
Pr
= 2,62
υ
= 0,421x10-6m2/s
μ
= ρ.υ = 4,126x10-4 kg/m.s
Re
= 142.510………..Turbulen

kekasaran

Maka rumus yang digunakan :
n

 µ b  h.d
( f / 8) Re . Pr
  =
N ud =
1/ 2
2/3
k
1,07 + 12,7( f / 8) (Pr − 1)  µ w 
 

relatif,
PERPINDAHAN KALOR KONVEKSI PAKSA

Dari diagram mody didapat harga f = 0,0215
Maka f/8 = 0,002688
n = 0,11 karna Tw > Tb
μb
= ρb.vb = 990.0,568x10-6 = 5,62x10-4 kg/m.s
μw
= ρw.vw = 967 . 0,33x10-6 m2/s = 3,19x10-4 kg/m.s
maka :
N ud

 5,62 x10 −4
(0,002688)142510 x 2,62

=
1/ 2
2/3
1,07 + 12,7(0,002688) (2,62 − 1)  3,19 −4


Nud = 640 =h.d/k
h = (640x0,66)/0,02 = 21120 w/m2 0C






0 ,11

=

h.d
k
PERPINDAHAN KALOR KONVEKSI PAKSA
PERPINDAHAN KALOR KONVEKSI PAKSA

Maka panjang tabung :
q = h.A(Tw – Tb)
q = h. Π.d.L(Tw – Tb) = 77982 w

L=

L=

77982
h.π .d (90 − 50)

77982
21120 x3,14 x0,02(90 − 50)
L = 1,47 m
RADIASI TERMAL
Jika suatu benda ditempatkan dalam
pengurung, dan suhu pengurung lebih
rendah dari pada suhu benda, maka suhu
benda tersebut akan turun, sekalipun
ruang dalam pengurung tersebut hampa.
Proses pemindahan panas yang terjadi
hanya semata karena benda suhu dan
tanpa bantuan zat perantara (medium),
disebut perpindahan panas radiasi
Ditinjau
dari
gelombang
elektromagnetik,
energi
radiasi
dibawa
oleh
gelombang
elektomagnetik .Ada banyak jenis
radiasi,
yaitu dari radiasi sinar
gama ,sinar x, radiasi termal hingga
radiasi
gelombang
radio
(dari
spektrum
panjang
gelombang
pendek sampai yang berpanjang
gelombang panjang).
Sedang radiasi termal, energi pancarannya
adalah ditentukan berdasar dari suhu
benda tersebut.
Daerah spektrum panjang gelombang
radiasi termal adalah dari 0 , 1 sampai
dengan 100 mikron
Radiasi matahari juga merupakan radiasi
termal dengan daerah panjang gelombang
khusus yaitu 0, 25 sampai dengan 3
mikron.
RADIASI BENDA HITAM
Benda hitam adalah idealisasi benda yang
pada suhu berapapun, memancarkan atau
menyerap seluruh radiasi pada panjang
gelombang tertentu manapun (disebut
Radiator sempurna).
Daya pancar benda hitam tergantung dari
suhu dan panjang gelombangnya, seperti
terlihat dari persamaan berikut :
Untuk materi seterus Sedang dalam perbaikan

Contenu connexe

Tendances

kumpulan soal hukum-hukum gas
kumpulan soal hukum-hukum gaskumpulan soal hukum-hukum gas
kumpulan soal hukum-hukum gas
Rfebiola
 
Termodinamika1
Termodinamika1Termodinamika1
Termodinamika1
APRIL
 
Termodinamika 1 lanjutan
Termodinamika 1 lanjutanTermodinamika 1 lanjutan
Termodinamika 1 lanjutan
APRIL
 
Presentasi keramik
Presentasi keramikPresentasi keramik
Presentasi keramik
Agam Real
 

Tendances (20)

Mekanika Fluida
Mekanika FluidaMekanika Fluida
Mekanika Fluida
 
Modul Penyelesaian Soal Alat Penukar Kalor
Modul Penyelesaian Soal Alat Penukar KalorModul Penyelesaian Soal Alat Penukar Kalor
Modul Penyelesaian Soal Alat Penukar Kalor
 
Kimia fisika
Kimia fisikaKimia fisika
Kimia fisika
 
Sistem Termodinamika
Sistem TermodinamikaSistem Termodinamika
Sistem Termodinamika
 
Dasar2 termo
Dasar2 termoDasar2 termo
Dasar2 termo
 
Thermodinamika : Hukum I - Sistem Terbuka
Thermodinamika : Hukum I - Sistem TerbukaThermodinamika : Hukum I - Sistem Terbuka
Thermodinamika : Hukum I - Sistem Terbuka
 
Perpan kel.2
Perpan kel.2Perpan kel.2
Perpan kel.2
 
Mekanika fluida 2 pertemuan 3 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 3 okkMekanika fluida 2 pertemuan 3 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 3 okk
 
Perpindahan panasd
Perpindahan panasdPerpindahan panasd
Perpindahan panasd
 
kumpulan soal hukum-hukum gas
kumpulan soal hukum-hukum gaskumpulan soal hukum-hukum gas
kumpulan soal hukum-hukum gas
 
3 termodinamika gas ideal dan gas nyata - copy
3 termodinamika  gas ideal  dan gas nyata - copy3 termodinamika  gas ideal  dan gas nyata - copy
3 termodinamika gas ideal dan gas nyata - copy
 
Mekanika fluida ppt
Mekanika fluida pptMekanika fluida ppt
Mekanika fluida ppt
 
Ppt kalor sensibel &amp; laten
Ppt kalor sensibel &amp; latenPpt kalor sensibel &amp; laten
Ppt kalor sensibel &amp; laten
 
TERMODINAMIKA
TERMODINAMIKATERMODINAMIKA
TERMODINAMIKA
 
Perpindahan Panas
Perpindahan PanasPerpindahan Panas
Perpindahan Panas
 
Fenomena perpindahan
Fenomena perpindahanFenomena perpindahan
Fenomena perpindahan
 
Termodinamika1
Termodinamika1Termodinamika1
Termodinamika1
 
Termodinamika 1 lanjutan
Termodinamika 1 lanjutanTermodinamika 1 lanjutan
Termodinamika 1 lanjutan
 
Hukum Thermodinamika I - Siklus Tertutup
Hukum Thermodinamika  I - Siklus TertutupHukum Thermodinamika  I - Siklus Tertutup
Hukum Thermodinamika I - Siklus Tertutup
 
Presentasi keramik
Presentasi keramikPresentasi keramik
Presentasi keramik
 

En vedette

Perpindahan kalor
Perpindahan kalorPerpindahan kalor
Perpindahan kalor
Ibnu Hamdun
 
Perpindahan panas (2)
Perpindahan panas (2)Perpindahan panas (2)
Perpindahan panas (2)
Alen Pepa
 
Review energi panas
Review energi panasReview energi panas
Review energi panas
okejelly
 
Konduksi 1 d, steady state
Konduksi 1 d, steady stateKonduksi 1 d, steady state
Konduksi 1 d, steady state
Ibnu Hamdun
 
Kajian sstem kolektor panas mathri utk pengering (edited)
Kajian sstem kolektor panas mathri utk pengering (edited)Kajian sstem kolektor panas mathri utk pengering (edited)
Kajian sstem kolektor panas mathri utk pengering (edited)
Ifan Ifan
 
Bab1 perpindahan panas
Bab1 perpindahan panasBab1 perpindahan panas
Bab1 perpindahan panas
Ibnu Hamdun
 
Aliran fluida-pada-aluran-tertutup-pipa
Aliran fluida-pada-aluran-tertutup-pipaAliran fluida-pada-aluran-tertutup-pipa
Aliran fluida-pada-aluran-tertutup-pipa
cahpati138
 

En vedette (20)

Perpindahan kalor
Perpindahan kalorPerpindahan kalor
Perpindahan kalor
 
Perpindahan panas (2)
Perpindahan panas (2)Perpindahan panas (2)
Perpindahan panas (2)
 
Review energi panas
Review energi panasReview energi panas
Review energi panas
 
Konduksi 1 d, steady state
Konduksi 1 d, steady stateKonduksi 1 d, steady state
Konduksi 1 d, steady state
 
Mekanika fluida
Mekanika fluidaMekanika fluida
Mekanika fluida
 
1 pengaruh debit terhadap unjuk kerja alat penukar kalor dan penurunan suhu r...
1 pengaruh debit terhadap unjuk kerja alat penukar kalor dan penurunan suhu r...1 pengaruh debit terhadap unjuk kerja alat penukar kalor dan penurunan suhu r...
1 pengaruh debit terhadap unjuk kerja alat penukar kalor dan penurunan suhu r...
 
Punya badrun
Punya badrunPunya badrun
Punya badrun
 
Kajian sstem kolektor panas mathri utk pengering (edited)
Kajian sstem kolektor panas mathri utk pengering (edited)Kajian sstem kolektor panas mathri utk pengering (edited)
Kajian sstem kolektor panas mathri utk pengering (edited)
 
134856909 plate-he
134856909 plate-he134856909 plate-he
134856909 plate-he
 
Fundamental of convection
Fundamental of convectionFundamental of convection
Fundamental of convection
 
Analisa Kerja Praktek Perpindahan Panas
Analisa Kerja Praktek Perpindahan PanasAnalisa Kerja Praktek Perpindahan Panas
Analisa Kerja Praktek Perpindahan Panas
 
Sifat termal-bahan
Sifat termal-bahanSifat termal-bahan
Sifat termal-bahan
 
Modul1
Modul1Modul1
Modul1
 
Heat exchanger [ Alat Penukar Panas]
Heat exchanger [ Alat Penukar Panas]Heat exchanger [ Alat Penukar Panas]
Heat exchanger [ Alat Penukar Panas]
 
Rheologi farmasi fisik
Rheologi farmasi fisikRheologi farmasi fisik
Rheologi farmasi fisik
 
Bab1 perpan
Bab1 perpanBab1 perpan
Bab1 perpan
 
Perpindahan kalor
Perpindahan kalorPerpindahan kalor
Perpindahan kalor
 
Bab1 perpindahan panas
Bab1 perpindahan panasBab1 perpindahan panas
Bab1 perpindahan panas
 
Studi kasus perpindahan panas konduksi 2-Dimensi pada permukaaan datar
Studi kasus perpindahan panas konduksi 2-Dimensi pada permukaaan datarStudi kasus perpindahan panas konduksi 2-Dimensi pada permukaaan datar
Studi kasus perpindahan panas konduksi 2-Dimensi pada permukaaan datar
 
Aliran fluida-pada-aluran-tertutup-pipa
Aliran fluida-pada-aluran-tertutup-pipaAliran fluida-pada-aluran-tertutup-pipa
Aliran fluida-pada-aluran-tertutup-pipa
 

Similaire à Perpindahan panas bu lidia

Bahan ajar
Bahan ajarBahan ajar
Bahan ajar
enoels
 
Kalor dan Perubahan Kalor.pptx
Kalor dan Perubahan Kalor.pptxKalor dan Perubahan Kalor.pptx
Kalor dan Perubahan Kalor.pptx
rosa yani
 
display-flipchartsuhukalor-160618070233 (1).pptx
display-flipchartsuhukalor-160618070233 (1).pptxdisplay-flipchartsuhukalor-160618070233 (1).pptx
display-flipchartsuhukalor-160618070233 (1).pptx
WahyuYulianto12
 
14. panas & perpindahan panas
14. panas & perpindahan panas14. panas & perpindahan panas
14. panas & perpindahan panas
Habibur Rohman
 
9. panas & perpindahan panas
9. panas & perpindahan panas9. panas & perpindahan panas
9. panas & perpindahan panas
Habibur Rohman
 
ITP UNS SEMESTER 1 Perpindahan panas
ITP UNS SEMESTER 1 Perpindahan panasITP UNS SEMESTER 1 Perpindahan panas
ITP UNS SEMESTER 1 Perpindahan panas
Fransiska Puteri
 
Bab 5 suhu dan kalor
Bab 5 suhu dan kalorBab 5 suhu dan kalor
Bab 5 suhu dan kalor
EKO SUPRIYADI
 

Similaire à Perpindahan panas bu lidia (20)

Bahan ajar
Bahan ajarBahan ajar
Bahan ajar
 
Bahan ajar
Bahan ajarBahan ajar
Bahan ajar
 
Suhu dan Kalor
Suhu dan KalorSuhu dan Kalor
Suhu dan Kalor
 
Materi LKS Fisika X S2
Materi LKS Fisika X S2Materi LKS Fisika X S2
Materi LKS Fisika X S2
 
Sesi 2 konveksi
Sesi 2  konveksiSesi 2  konveksi
Sesi 2 konveksi
 
Kalor dan Perubahan Kalor.pptx
Kalor dan Perubahan Kalor.pptxKalor dan Perubahan Kalor.pptx
Kalor dan Perubahan Kalor.pptx
 
PPT Suhu dan Kalor
PPT Suhu dan KalorPPT Suhu dan Kalor
PPT Suhu dan Kalor
 
Suhu dan-kalor ppt kelompok 5
Suhu dan-kalor ppt kelompok 5Suhu dan-kalor ppt kelompok 5
Suhu dan-kalor ppt kelompok 5
 
Kalor dan Perubahan Kalor.pptx
Kalor dan Perubahan Kalor.pptxKalor dan Perubahan Kalor.pptx
Kalor dan Perubahan Kalor.pptx
 
display-flipchartsuhukalor-160618070233 (1).pptx
display-flipchartsuhukalor-160618070233 (1).pptxdisplay-flipchartsuhukalor-160618070233 (1).pptx
display-flipchartsuhukalor-160618070233 (1).pptx
 
Suhu dan kalor
Suhu dan kalorSuhu dan kalor
Suhu dan kalor
 
14. panas & perpindahan panas
14. panas & perpindahan panas14. panas & perpindahan panas
14. panas & perpindahan panas
 
9. panas & perpindahan panas
9. panas & perpindahan panas9. panas & perpindahan panas
9. panas & perpindahan panas
 
ITP UNS SEMESTER 1 Perpindahan panas
ITP UNS SEMESTER 1 Perpindahan panasITP UNS SEMESTER 1 Perpindahan panas
ITP UNS SEMESTER 1 Perpindahan panas
 
Kelompok
KelompokKelompok
Kelompok
 
Suhu dan-kalor final
Suhu dan-kalor finalSuhu dan-kalor final
Suhu dan-kalor final
 
Bab 5 suhu dan kalor
Bab 5 suhu dan kalorBab 5 suhu dan kalor
Bab 5 suhu dan kalor
 
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XIPresentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
 
suhu-dan-kalor (1).ppt
suhu-dan-kalor (1).pptsuhu-dan-kalor (1).ppt
suhu-dan-kalor (1).ppt
 
suhu-dan-kalor.ppt
suhu-dan-kalor.pptsuhu-dan-kalor.ppt
suhu-dan-kalor.ppt
 

Plus de Alen Pepa

Sumber daya alam
Sumber daya alamSumber daya alam
Sumber daya alam
Alen Pepa
 
Problem of seafarers in indonesia
Problem of seafarers in indonesiaProblem of seafarers in indonesia
Problem of seafarers in indonesia
Alen Pepa
 
Presentation3 partial differentials equation
Presentation3  partial differentials equationPresentation3  partial differentials equation
Presentation3 partial differentials equation
Alen Pepa
 
Pengantar manajemen bisnis
Pengantar manajemen bisnisPengantar manajemen bisnis
Pengantar manajemen bisnis
Alen Pepa
 
Modul manajemen-stratejik-bab-12-mei-2010
Modul manajemen-stratejik-bab-12-mei-2010Modul manajemen-stratejik-bab-12-mei-2010
Modul manajemen-stratejik-bab-12-mei-2010
Alen Pepa
 
Mgg 3 morfologi phn
Mgg 3 morfologi phnMgg 3 morfologi phn
Mgg 3 morfologi phn
Alen Pepa
 
Metode surveylalu lintas
Metode surveylalu lintasMetode surveylalu lintas
Metode surveylalu lintas
Alen Pepa
 
Met num3 persnonl-inier_baru
Met num3 persnonl-inier_baruMet num3 persnonl-inier_baru
Met num3 persnonl-inier_baru
Alen Pepa
 
Met num1 pendahuluan-new
Met num1 pendahuluan-newMet num1 pendahuluan-new
Met num1 pendahuluan-new
Alen Pepa
 
Met num s1 (2)
Met num s1 (2)Met num s1 (2)
Met num s1 (2)
Alen Pepa
 
Mesin ketam dan mesin serut
Mesin ketam dan mesin serutMesin ketam dan mesin serut
Mesin ketam dan mesin serut
Alen Pepa
 
Menggambar mrsin
Menggambar mrsinMenggambar mrsin
Menggambar mrsin
Alen Pepa
 
Material teknik 00
Material teknik 00Material teknik 00
Material teknik 00
Alen Pepa
 
Materi+kewirausahaan
Materi+kewirausahaanMateri+kewirausahaan
Materi+kewirausahaan
Alen Pepa
 
Manusia dan ekosistemnya
Manusia dan ekosistemnyaManusia dan ekosistemnya
Manusia dan ekosistemnya
Alen Pepa
 

Plus de Alen Pepa (20)

Sumber daya alam
Sumber daya alamSumber daya alam
Sumber daya alam
 
Rotax
RotaxRotax
Rotax
 
Problem of seafarers in indonesia
Problem of seafarers in indonesiaProblem of seafarers in indonesia
Problem of seafarers in indonesia
 
Presentation3 partial differentials equation
Presentation3  partial differentials equationPresentation3  partial differentials equation
Presentation3 partial differentials equation
 
Pp jadi
Pp jadiPp jadi
Pp jadi
 
Pengantar manajemen bisnis
Pengantar manajemen bisnisPengantar manajemen bisnis
Pengantar manajemen bisnis
 
Modul manajemen-stratejik-bab-12-mei-2010
Modul manajemen-stratejik-bab-12-mei-2010Modul manajemen-stratejik-bab-12-mei-2010
Modul manajemen-stratejik-bab-12-mei-2010
 
Mgg 3 morfologi phn
Mgg 3 morfologi phnMgg 3 morfologi phn
Mgg 3 morfologi phn
 
Metode surveylalu lintas
Metode surveylalu lintasMetode surveylalu lintas
Metode surveylalu lintas
 
Metnum 2006
Metnum 2006Metnum 2006
Metnum 2006
 
Met num3 persnonl-inier_baru
Met num3 persnonl-inier_baruMet num3 persnonl-inier_baru
Met num3 persnonl-inier_baru
 
Met num1 pendahuluan-new
Met num1 pendahuluan-newMet num1 pendahuluan-new
Met num1 pendahuluan-new
 
Met num s1
Met num s1Met num s1
Met num s1
 
Met num s1 (2)
Met num s1 (2)Met num s1 (2)
Met num s1 (2)
 
Mesin ketam dan mesin serut
Mesin ketam dan mesin serutMesin ketam dan mesin serut
Mesin ketam dan mesin serut
 
Menggambar mrsin
Menggambar mrsinMenggambar mrsin
Menggambar mrsin
 
Mekanisme
MekanismeMekanisme
Mekanisme
 
Material teknik 00
Material teknik 00Material teknik 00
Material teknik 00
 
Materi+kewirausahaan
Materi+kewirausahaanMateri+kewirausahaan
Materi+kewirausahaan
 
Manusia dan ekosistemnya
Manusia dan ekosistemnyaManusia dan ekosistemnya
Manusia dan ekosistemnya
 

Perpindahan panas bu lidia

  • 1. PERPINDAHAN PANAS JURUSAN TEKNIK MESIN UNIMUS JULIAN ALFIJAR, ST
  • 2. PENGANTAR PERPINDAHAN PANAS Macam-macam Perpindahan Panas  Perpindahan Panas  Perpindahan Panas  Perpindahan Panas Konduksi Konveksi Radiasi
  • 3. Perpindahan Panas Konduksi  Adalah proses transport panas dari daerah bersuhu tinggi ke daerah bersuhu rendah dalam satu medium (padat, cair atau gas), atau antara medium – medium yang berlainan yang bersinggungan secara langsung  Dinyatakan dengan : dT q = kA − dx
  • 4. Perpindahan Panas Konduksi Dimana : q = Laju perpindahan panas (w) A = Luas penampang dimana panas mengalir (m 2) dT/dx = Gradien suhu pada penampang, atau laju perubahan suhu T terhadap jarak dalam arah aliran panas x k = Konduktivitas thermal bahan (w/m oC)
  • 5. Perpindahan Panas Konduksi contoh: Salah satu permukaan sebuah plat tembaga yang tebalnya 3 cm mempunyai suhu tetap 400 0C, sedangkan suhu permukaan yg sebelah lagi dijaga tetap 100 0 C. Berapa kalor yang berpindah melintasi lempeng itu?
  • 6. Perpindahan Panas Konduksi Penyelesaian Dari lampiran A terlihat konduktivitas termal tembaga adalah 370 W/m 0C. Dari hk. Fourier : dT q =− kA dx q dT =− k A dx
  • 7. Perpindahan Panas Konduksi q ∆T − (370)(100 − 400) = −k = = 3,7 MW / m 2 A ∆x 3 x10− 2
  • 8. Perpindahan Panas Konveksi Adalah transport energi dengan kerja gabungan dari konduksi panas, penyimpanan, energi dan gerakan mencampur. Proses terjadi pada permukaan padat (lebih panas atau dingin) terhadap cairan atau gas (lebih dingin atau panas). q = h A (∆T)
  • 9. Perpindahan Panas Konveksi Dimana : q = Laju perpindahan panas konveksi h = Koefisien perpindahan panas konveksi (w/m2 0C) A = Luas penampang (m2) ∆T = Perubahan atau perbedaan suhu (0C; 0F)
  • 10. Perpindahan Panas Konveksi Contoh: Udara pada suhu 20 0C bertiup diatas plat panas 50 x 75 cm. Suhu plat dijaga tetap 250 0C. Koefisien perpindahan kalor konveksi adalah 25 W/m2 0C. Hitunglah perpindahan kalor. Penyelesaian Dari persamaan : - T∞) q = h A (Tw = (25) (0,50)(0,75)(250 – 20) = 2,156 kW
  • 11. Perpindahan Panas Radiasi Adalah proses transport panas dari benda bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu lebih rendah, bila benda – benda itu terpisah didalam ruang (bahkan dalam ruang hampa sekalipun q = δ A (T14 – T24)
  • 12. Perpindahan Panas Radiasi Dimana : δ = Konstanta Stefan-Boltzman 5,669 x108 w/m2 k4 A = Luas penampang T = Temperatur
  • 13. Perpindahan Panas Radiasi Contoh: Dua plat hitam tak berhingga yang suhunya masing masing 800 0C dan 300 0C saling bertukar kalor melalui radiasi. Hitunglah perpindahan kalor persatuan luas. Penyelesaian Dari persamaan: q = δ A (T14 – T24) q/A = δ (T14 – T24) q/A = (5,669 x 10-8)(10734 – 5734) q/A = 69,03 kW/m2
  • 14. KONDISI KEADAAN TUNAK SATU DIMENSI Dinding Datar Laju perpindahan panas secara konduksi telah kita dapatkan dT q = −kA dx Atau : q=− KA ( T2 − T1 ) ∆x KA ( T1 − T2 ) q= ∆x
  • 15. KONDISI KEADAAN TUNAK SATU DIMENSI Bilamana konduktivitas thermal bahan tetap, tebal dinding adalah ∆x, sedang T1 dan T2 adalah suhu permukaan dinding seperti terlihat pada gambar berikut : q Profil Suhu T1 T2 q x ∆x
  • 16. KONDISI KEADAAN TUNAK SATU DIMENSI Jika dalam sistem macam bahan, dan seperti terlihat pada tersebut terdapat lebih dari satu terdiri dari beberapa lapis dinding gambar berikut : A q A q B C 1 2 3 4
  • 17. KONDISI KEADAAN TUNAK SATU DIMENSI Aliran kalor dapat dituliskan : T3 − T2 T4 − T3 T2 − T1 q = −K A A = −K B A = −KC A ∆x A ∆xB ∆xC atau : q= T1 −T4 ∆A x ∆B x ∆C x + + K A.A K B .A KC .A
  • 18. KONDISI KEADAAN TUNAK SATU DIMENSI Dimana : ∆xC ∆x A ∆x B ; ; K A. A K B . A K C . A Disebut sebagai Tahanan Thermal
  • 19. KONDISI KEADAAN TUNAK SATU DIMENSI Dari Gambar dapat juga kita buat analogi listriknya: q RA ∆x A K A .A RB ∆x B K B .A RC ∆xC K C .A Analogi listrik digunakan untuk mempermudah memecahkan soal-soal yang rumit baik yang seri maupun paralel.
  • 20. KONDISI KEADAAN TUNAK SATU DIMENSI Persamaan aliran kalor satu dimensi dapat juga dituliskan sebagai berikut apabila kasusnya seperti pada gambar berikut ini: B q A F C E G D 1 q= q 2 3 4 5 ∆Tmenyeluruh ∑R th
  • 21. KONDISI KEADAAN TUNAK SATU DIMENSI Sistem Silinder - Radial Mari kita tinjau suatu silinder panjang dengan jari-jari dalam ri, jari-jari luar ro dan panjang L ro q ri L
  • 22. KONDISI KEADAAN TUNAK SATU DIMENSI Dimana silinder ini mengalami beda suhu Ti – To. Untuk silinder yang panjangnya sangat besar dibandingkan dengan diameternya, dapat diandaikan bahwa aliran kalor berlangsung menurut arah radial. Maka laju aliran panas yang terjadi dapat kita tuliskan : dT q = −KA dr
  • 23. KONDISI KEADAAN TUNAK SATU DIMENSI Dimana : A = 2ПrL Maka : dT q = −2πrlK dr Dengan kondisi batas : T = Ti pada r = ri T = To pada r = ro
  • 24. KONDISI KEADAAN TUNAK SATU DIMENSI Bila persamaan diatas diintegralkan didapat : 2πKL (Ti −To ) q= Ln( ro / ri ) Dan tahanan thermal disini adalah : Ln( ro / ri ) Rth = 2πKL
  • 25. KONDISI KEADAAN TUNAK SATU DIMENSI Koefisien Perpindahan Kalor Menyeluruh
  • 26. KONDISI KEADAAN TUNAK SATU DIMENSI Sehingga laju aliran kalor menyeluruh menjadi: q = U 0 . A.∆ Tmenyeluruh Dimana : Uo = koefisien perpindahan kalor menyeluruh A = luas bidang aliran kalor ΔTm = beda suhu menyeluruh
  • 27. KONDISI KEADAAN TUNAK SATU DIMENSI Sistem dengan sumber kalor Dinding datar dengan sumber kalor q = kalor yang X=0 dibangkitkan Tw Tw persatuan x volume L L
  • 28. KONDISI KEADAAN TUNAK SATU DIMENSI Laju aliran panas yang dibangkitkan disini sama dengan rugi kalor pada permukaan, dan untuk mendapatkan besar suhu pusat: qL2 To = + Tw 2K Untuk silinder dengan sumber kalor: qR 2 To = + Tw 4K
  • 29. KONDISI KEADAAN TUNAK DIMENSI RANGKAP Perhatikan sebuah benda dua dimensi yang dibagi atas sejumlah jenjang yang kecil yang sama pada arah x dan y seperti terlihat pada gambar: m,n+1 m-1,n m,n m+1,n ∆y ∆x m,n-1
  • 30. KONDISI KEADAAN TUNAK DIMENSI RANGKAP Jika ∆x =∆y maka gradien suhu : T( m −1),n + T( m +1),n + Tm,( n −1) + Tm ,( n +1) − 4Tm ,n = 0 Laju Aliran Panas : ∆T q = − ∑ k .∆x. ∆y
  • 31. KONDISI KEADAAN TUNAK DIMENSI RANGKAP Contoh: T = 500 0C 1 T = 100 0C 3 2 4 T = 100 0C Tentukan : a. Distribusi Suhu b. Laju Aliran Panas T = 100 0C
  • 32. KONDISI KEADAAN TUNAK DIMENSI RANGKAP Distribusi suhu: T2 + 100 + 500 + T3 – 4T1 = 0 100 + T1 + 500 + T4 – 4T2 = 0 T4 + 100 + T1 + 100 – 4T3 = 0 100 + T3 + T2 + 100 – 4T4 = 0 Atau : 600 + 600 + 200 + 200 + T2 + T3 – 4T1 = 0 .............(1) T1 + T4 – 4T2 = 0 .............(2) T1 + T4 – 4T3 = 0 .............(3) T3 + T2 – 4T4 = 0 .............(4) Dimana : T1 = T2 T3 = T4
  • 33. KONDISI KEADAAN TUNAK DIMENSI RANGKAP Dari Persamaan (1) 600 + T2 + T3 – 4T1 = 0 600 + T1 + T3 – 4T1 = 0 600 + T3 – 3T1 = 0 ...................(5) Dari Persamaan (3) 200 + T1 + T4 – 4T3 = 0 200 + T1 + T3 – 4T3 = 0 200 + T1 – 3T3 = 0 ..................(6) Maka dari persamaan (5) dan (6)
  • 34. KONDISI KEADAAN TUNAK DIMENSI RANGKAP 600 + T3 – 3T1 = 0 600 + T3 – 3T1 = 0 200 + T1 – 3T3 = 0 600 + 3T1 – 9T3 = 0 T3 = 1200 Substitusi ke = 150 0Catau (6) 3 pers (5) 600 + T3 – 3T1 = 0 600 + 150 – 3T1 = 0 750 = 3T1 T1 = 250 0C Maka : T1 = T2 = 250 0C T3 = T4 = 150 0C 12008– 8T3 = 0 T
  • 35. KONDISI KEADAAN TUNAK DIMENSI RANGKAP Laju Aliran Panas : ∆ T q =−∑ .∆ . k x ∆ y Untuk Permukaan 500 0C Q = -∑k(Δx/Δy)[250 - 500] +[250 - 500] = - k (-500) = 500 k Untuk Permukaan 100 0C Q = -∑k(Δx/Δy)[250 – 100] + [150 – 100] + [150 – 100] + [150 – 100] + [150 – 100] + [250 – 100] = - 500 k
  • 36. PERPINDAHAN KALOR KONVEKSI PAKSA Rumus Empiris untuk aliran dalam pipa/tabung q m, Cp Aliran 1 Tb1 L 2 Tb2
  • 37. PERPINDAHAN KALOR KONVEKSI PAKSA Besarnya perpindahan kalor yang terjadi pada suatu penampang/saluran yang berbentuk pipa/tabung dapat dinyatakan dengan beda suhu limbak (bulk temperature): q = m.Cp(Tb2 – Tb1) = h.A(Tw – Tb) m = ρ.Um.A Untuk mengetahui apakah alirannya laminar atau turbulen maka dibutuhkan bilangan Reynold: ρ.U m d Re = µ
  • 38. PERPINDAHAN KALOR KONVEKSI PAKSA Dimana : m = Cp = Tb = Tw = Um = μ = ρ = laju aliran fluida (kg/s) Panas jenis (kj/kg.0C) Suhu limbak Suhu dinding Kec. Rata-rata (m/s) Kekentalan (kg/m.s) Kerapatan (kg/m3)
  • 39. PERPINDAHAN KALOR KONVEKSI PAKSA Untuk Aliran Turbulen : Nud = 0,023.Re0,8. Prn = h.d/k..............pipa licin n  µ b  h.d ( f / 8) Re . Pr   = N ud = 1/ 2 2/3 1,07 + 12,7( f / 8) (Pr − 1)  µ w  k   Untuk pipa licin dgn faktor gesek Dimana: n = 0,11 jika Tw >Tb n = 0,25 jika Tw < Tb
  • 40. PERPINDAHAN KALOR KONVEKSI PAKSA Untuk Aliran Laminar: N ud = 1,86(Re . Pr) (d / L) ( µ / µ w ) 1/ 3 1/ 3 0 ,14 Contoh: Tabung yang diameternya 2 cm mempunyai kekasaran relatif 0,001 berada pada suhu dinding tetap 90 0C. Air masuk kedalam tabung pada suhu 40 0C dan yang keluar adalah 60 0C. Jika kecepatan masuk ialah 3 m/s hitunglah panjang tabung yang diperlukan.
  • 41. PERPINDAHAN KALOR KONVEKSI PAKSA Jwb : q = m.Cp(Tb2 – Tb1) = h.A(Tw – Tb) = ρ.Um.A.Cp(60 - 40) = ρ.Um.πr2.Cp(60 – 40) Untuk mendapatkan harga ρ dan Cp kita gunakan tabel dan menggunakan rumus interpolasi : Dari temperatur limbak : Tb = (60 +40)/2 = 50 0C Maka : ρ = 990 kg/m3 Cp = 4181 j/kg 40) Maka : q = 990.3. π.(0,01)2.4181(60 – q = 77982 W
  • 43. PERPINDAHAN KALOR KONVEKSI PAKSA Untuk permukaan tabung dengan temperatur rata-ratanya: Tf = (90+50)/2 = 70 0C ρ = 980 kg/m3 k = 0,660 w/m0C Pr = 2,62 υ = 0,421x10-6m2/s μ = ρ.υ = 4,126x10-4 kg/m.s Re = 142.510………..Turbulen kekasaran Maka rumus yang digunakan : n  µ b  h.d ( f / 8) Re . Pr   = N ud = 1/ 2 2/3 k 1,07 + 12,7( f / 8) (Pr − 1)  µ w    relatif,
  • 44. PERPINDAHAN KALOR KONVEKSI PAKSA Dari diagram mody didapat harga f = 0,0215 Maka f/8 = 0,002688 n = 0,11 karna Tw > Tb μb = ρb.vb = 990.0,568x10-6 = 5,62x10-4 kg/m.s μw = ρw.vw = 967 . 0,33x10-6 m2/s = 3,19x10-4 kg/m.s maka : N ud  5,62 x10 −4 (0,002688)142510 x 2,62  = 1/ 2 2/3 1,07 + 12,7(0,002688) (2,62 − 1)  3,19 −4  Nud = 640 =h.d/k h = (640x0,66)/0,02 = 21120 w/m2 0C     0 ,11 = h.d k
  • 46. PERPINDAHAN KALOR KONVEKSI PAKSA Maka panjang tabung : q = h.A(Tw – Tb) q = h. Π.d.L(Tw – Tb) = 77982 w L= L= 77982 h.π .d (90 − 50) 77982 21120 x3,14 x0,02(90 − 50) L = 1,47 m
  • 47. RADIASI TERMAL Jika suatu benda ditempatkan dalam pengurung, dan suhu pengurung lebih rendah dari pada suhu benda, maka suhu benda tersebut akan turun, sekalipun ruang dalam pengurung tersebut hampa. Proses pemindahan panas yang terjadi hanya semata karena benda suhu dan tanpa bantuan zat perantara (medium), disebut perpindahan panas radiasi
  • 48. Ditinjau dari gelombang elektromagnetik, energi radiasi dibawa oleh gelombang elektomagnetik .Ada banyak jenis radiasi, yaitu dari radiasi sinar gama ,sinar x, radiasi termal hingga radiasi gelombang radio (dari spektrum panjang gelombang pendek sampai yang berpanjang gelombang panjang).
  • 49. Sedang radiasi termal, energi pancarannya adalah ditentukan berdasar dari suhu benda tersebut. Daerah spektrum panjang gelombang radiasi termal adalah dari 0 , 1 sampai dengan 100 mikron Radiasi matahari juga merupakan radiasi termal dengan daerah panjang gelombang khusus yaitu 0, 25 sampai dengan 3 mikron.
  • 50. RADIASI BENDA HITAM Benda hitam adalah idealisasi benda yang pada suhu berapapun, memancarkan atau menyerap seluruh radiasi pada panjang gelombang tertentu manapun (disebut Radiator sempurna). Daya pancar benda hitam tergantung dari suhu dan panjang gelombangnya, seperti terlihat dari persamaan berikut :
  • 51. Untuk materi seterus Sedang dalam perbaikan