SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  5
Télécharger pour lire hors ligne
IPTEK bagi MASYARAKAT (IbM) SUKAREGANG GARUT YANG MENGHADAPI
MASALAH AIR LIMBAH INDUSTRI PENYAMAKAN KULIT
Oleh :
H. Rudi Priyadi dan H. Rakhmat Iskandar, Hj. Rina Nuryati, Hj. Betty Rofatin, dan Hj. Enok Sumarsih
( Fakultas Pertanian Universitas Siliwangi )
Abstrak
Pencem aran Lingkungan Hidup adalah masuknya atau dimasukannya makhluk hidup, zat, energi dan atau
komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia. Sehingga kualitasnya turun sampai ke
tingkat tertentu yang menyebabkan tak dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
Perkembangan industri, terutama industri penyamakan kulit menimbulkan hasil samping selain kulit yang
+6
berkualitas juga air limbah yang berbahaya akibat penyamakan kulit terutama unsur crom heksagonal (Cr )
yang sangat berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan.
+6
Saat ini kandungan Cr jauh di atas ambang baku mutu yang di ijinkan oleh pemerintah sebesar 0,05 mg/L.
hasil uji coba pendahuluan sebesar 0,63 mg/L (hampir dua belas kali lebih tinggi dari baku mutu yang di ijinkan.
Setelah diberi perlakuan M-Bio dengan takaran 9 ml/L hasilnya = 0,15 mg/L (menurunkan sampai empat kali)
dengan lama kontak 24 jam. Uji lanjut kedua yaitu dengan perlakuan dosis M-Bio 12 ml/L dengan lam a kontak
24 jam hasilnya 0,011 (sudah berada di bawah ambang batas yang di ijinkan yaitu 0,05mg/L).
Kata kunci : Baku mutu, M-Bio, Takaran, Cr

+6

(Crom)

I. Pendahuluan
Pencemaran lingkungan hidup adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan/atau
komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga kualitasnya turun sampai ke tingkat
tertentu yang menyebabkan lingkungan hidup tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukannya.
Industri merupakan salah satu penopang perekonomian daerah. Keberadaan industri di suatu wilayah dapat
membantu meningkatkan perekonomian masyarakat setempat. Namun akibat adanya proses industri, maka
industri tersebut akan mengeluarkan hasil sampingan berupa limbah. Limbah apapun seharusnya tidak menjadi
masalah jika dikelola dengan baik tetapi apabila karena berbagai keterbatasan dana dan kepedulian pelaku
pengusaha industri, maka limbah tersebut tidak dikelola, sehingga cepat atau lambat tentu akan menimbulkan
masalah di kemudian hari.
Perkembangan industri saat ini telah memberikan sumbangan besar terhadap perekonomian Indonesia.
Namun di lain pihak, hal tersebut memberikan dampak terhadap lingkungan akibat buangan industri dalam
pengembangan industri, berupa buangan air limbah ke permukaan badan air seperti sungai.
Industri penyamakan kulit merupakan salah satu contoh industri yang berbahaya karena menghasilkan
sejumlah limbah, baik berupa padatan maupun cairan yang keduanya menimbulkan dampak pencemaran bagi
lingkungan. Limbah cair atau bahan pencemar yang dihasilkan industri penyamakan kulit antara lain krom total
(Cr), TSS, Amoniak, Chemical Oxygen Demand (COD) dan Biological Oxygen Demands (BOD) (Bapedal :368)
Biological Oxygen Demands (BOD) atau kebutuhan oksigen biologis, adalah jumlah oksigen yang
dibutuhkan oleh mikroorganisme di dalam air lingkungan untuk memecah (mendegradasi) bahan buangan
organic yang ada di dalam air lingkungan tersebut (Wardhana, 1995:93). Biological Oxygen Demands (BOD)
memegang peranan sangat penting untuk mengetahui kualitas perairan karena semakin tinggi kadar Biological
Oxygen Demands (BOD) di suatu perairan maka tingkat kualitas perairan tersebut semakin jelek (Salmin, 2005).
Hasil survey awal secara fisik air Sungai Ciwalen berwarna kehitaman, berbau dan banyak limbah padat terlarut,
setelah dilakukan pemeriksaan kadar Biological Oxygen Demands (BOD) yang terkandung pada air Sungai
Ciwalen adalah 78,8 mg/L, sedangkan kadar maksimum Biological Oxygen Demands (BOD) menurut Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian
Pencemaran Air Kelas III sebesar 6 mg/L, sehingga bisa disimpulkan bahwa kadar Biological Oxygen Demands
(BOD) pada Sungai Ciwalen sudah melebihi baku mutu yang telah ditetapkan dan perlu dilakukan pengolahan.
Selain Biological Oxygen Demands (BOD) industri penyamakan kulit menghasilkan limbah berbagai bahan
kimia berbahaya salah satunya adalah Krom (Cr). Krom sudah sejak lama digunakan sebagai campuran
senyawa tertentu untuk meng-haluskan kulit binatang yang disamak.
Buangan air limbah industri (baik industri rumah tangga maupun industri besar) ke badan air mengakibatkan
dampak kurang baik dengan menurunnya kualitas air sungai yang dapat merugikan masyarakat, terutama
masyarakat yang tinggal di sekitar aliran sungai. Dampak negatif tersebut diantaranya adalah menganggu
kesehatan manusia, mengganggu estetika akibat bau yang muncul akibat limbah, berkurangnya hasil pertanian,
menurunnya hasil tambak dan berkurangnya pemanfaatan air sungai oleh penduduk.
Sejalan dengan Program Pemerintah dalam pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan
hidup (ISO 14.000), melaksanaka pengelolaan lingkungan hidup merupakan hal yang penting untuk
melestarikan dan mengembangkan kemampuan hidup yang selaras, serasi dan seimbang. Hal ini sangat
beralasan karena lingkungan hidup merupakan penyangga kehidupan seluruh makhluk hidup yang perlu
diperhatikandan dijaga kelestariannya. Perhatian masyarakat terhadap permasalahan lingkungan perkotaan
semakin meningkat, seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan adanya dampak perubahan
lingkungan.
Banyak dari masyarakat Indonesia umumnya dan masyarakat Kota Garut khususnya yang masih
menggunakan air sungai sebagai sumber air untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari seperti MCK (Mandi, Cuci
dan Kakus), pertanian dan kegiatan industri khususnya kegiatan industri penyamakan kulit, baik skala home
industri, maupun skala besar. Namun, masih layakkah air tersebut digunakan? Secara umum parameter yang
menjadi kunci kualitas air adalah BOD, COD, dan Cr+6. Parameter-parameter tersebut harus berada dibawah
atau sama dengan standar baku mutu yang dikeluarkan oleh Pemerintah yaitu Keputusan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 970/Menkes/SK /VII/2002. Yang menjadi masalah, banyak dari masyarakat atau
kalangan pengusaha yang membuang limbah rumah tangga atau limbah industri langsung ke sungai tanpa
melakukan pemeriksaan kualitas air limbah dan tidak ada pengolahan terlebih dahulu untuk layak dibuang ke
badan air/sungai.
Beberapa lokasi yang menjadi prioritas dalam kajian pengelolaan limbah home industri adalah di
Sukaregang Garut Kota yang cukup banyak terdapat home industri penyamakan kulit. Home industri tersebut
umumnya sudah mempunyai Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), terutama untuk yang berskala besar,
namun IPAL tersebut pada umumnya atau hampir bisa dikatakan tidak berfungsi sebagai mana mestinya
sehingga pembuangan limbah tersebut secara langsung ke sungai. Kemungkinan dampak negatif dari home
industri tersebut ditentukan oleh jumlah home industri dan total produksinya.
Semakin banyak dan luasan kawasan home industri dan total produksinya semakin besar maka dampak
yang ditimbulkan terhadap lingkungan seperti polusi udara, air begitu juga polusi estetika. Masalah-masalah
tersebut telah turut menyebabkan penurunan kualitas lingkungan kota sehingga akan memberi dampak pada
kehidupan di dalamnya.
Hasil kajian beberapa mahasiswa S-1 UNSIL bahwa kadar pencemar yang dihasilkan oleh limbah
penyamakan kulit di Sukaregang adalah sebagai berikut: hasil pengujian awal yang dilakukan Laboratorium
Kesehatan Daerah (LABKESDA “HARAPAN KITA”) Tasikmalaya pada tanggal 14 Agustus 2007 didapatkan
kandungan Krom total pada air limbah industri penyamakan kulit Sukaregang Kecamatan Garut Kota Kabupaten
Garut adalah 4, 57 mg/L. Padahal kadar maksimum Krom untuk industri penyamakan kulit menurut Keputusan
Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 51/MENLH/10/1995 tentang Baku Mutu Limbah cair bagi kegiatan
industri adalah 0,60 mg/L dan dapat disimpulkan bahwa kadar Krom tersebut sudah melebihi baku mutu yang
telah ditetapkan sehingga perlu dilakukan pengolahan, apabila kadar Krom sudah melebihi ambang batas akan
sangat berbahaya bagi manusia, logam Krom tidak menimbulkan resiko medis tetapi senyawa Krom dapat
menimbulkan pengisapan kabut asam dan kontak langsung dengan kulit serta mata yang menyebabkan iritasi
bisul bernanah pada hidung dan tenggorokan yang kemudian terjadinya kanker paru-paru (Joko, 2002 : 127).
Dampak terhadap pencemar-an limbah home industri terhadap tanah dan air tanah diperkirakan akan
semakin mengkhawatirkan sehingga dapat membahayakan kesehatan manusia. Hal ini mendorong pentingnya
kegiatan Iptek Bagi Masyarakat (IbM, untuk mengurangi pencemaran limbah home industri penyamakan kulit,
Fakultas Pertanian Universitas Siliwangi Tasikmalaya telah mengadakan Penyuluhan dan Pelatihan kepada para
pengusaha penyamakan kulit di Sukaregang Garut dengan menggunakan teknologi yang dikembangkan oleh
Unsil sendiri yaitu teknologi M-Bio.
II. Maksud dan Tujuan
Maksud dari pelaksanaan Iptek bagi Masyarakat (IbM) ini adalah mengurangi beban pencemaran terhadap
sungai-sungai yang berada di Kota Garut (Ciwalen dll) yang diakibatkan oleh pembuang-an limbah dari home
industri penyamakan kulit yang berada di Kota Garut.
Secara umum tujuan kegiatan Iptek bagi Masyarakat (IbM) di Sukaregang Kota Garut ini adalah untuk
membantu pemangku kepentingan mengetahui potensi limbah home industri penyamakan kulit sebagai bahan
untuk membuat rekomendasi kebijakan dalam penanganan pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh
limbah home industri penyamakan kulit di Sukaregang Kota Garut. Adapun tujuan khusus dari kegiatan ini
adalah:
1.
2.
3.
4.
5.

Terpetakannya home industri penyamakan kulit berada di Sukaregang Kota Garut.
Menyajikan informasi kualitas limbah dari home industri penyamakan kulit.
Mencari alternatif pengolahan limbah secara tepat untuk home industri penyamakan kulit.
Mengetahui potensi pencemaran yang diakibatkan oleh kegiatan home industri penyamakan kulit.
Memberikan rekomendasi penataan kegiatan dan reduksi limbah home industri penyamakan kulit dan
peningkatan kualitas lingkungan di Sukaregang kota Garut.

III. Manfaat
Hasil kegiatan ini diharapkan bermanfaat untuk mengetahui potensi limbah home industri penyamakan kulit
memberikan bahan rekomendasi kebijakan dalam penanganan pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh
limbah home industri penyamakan kulit di Sukaregang Kota Garut.
IV. Hasil yang Diharapkan
Hasil yang diharapkan adalah sebagai berikut :
1. Tersedianya informasi teknologi pengelolaan limbah home industri penyamakan kulit yang ringkas
(sederhana) dan tepat guna.
2. Tersedianya rekomendasi penataan kegiatan dan reduksi limbah home industri penyamakan kulit guna
pening-katan kualitas lingkungan di Sukaregang Kota Garut.
V. Landasan Pemikiran
Sumber air

Industri

Rumah

Rembesan dan tambahan

Industri Penyamakan Kulit

Limbah Industri Penyamakan Kulit

Kandungan BOD & Krom
di atas baku mutu

Faktor resiko kesakitan
meningkat

Pengolahan Air Limbah

Fisika

Biologi

Kimia

M-Bio

-

Dipengaruhi oleh :
Ph air limbah
Suhu air limbah
Kontainer (bentuk dan bahan)
Lama kontak
Kapasitas produksi

Penurunan Kadar BOD & Krom

VI. Teknologi M-Bio untuk Pengolahan Limbah Industri Penyamakan Kulit
Pengolahan air limbah biasanya menggunakan instalasi pengolahan air limbah (IPAL), akan tetapi untuk
membangun dan perawatan IPAL secara berkala memerlukan biaya yang sangat mahal. Oleh karena itu perlu
dicari cara alternative pengolahan limbah yang lebih efektif dan efisien.
Alternatif pengolahan air limbah yang dapat digunakan diantaranya dengan memanfaatkan kemampu-an
beberapa mikroorganisme. Menurut Gadd (1992:59-88), mikroorganisme seperti jamur, khamir, bakteri dan alga
secara efisien dapat menyerap logam-logam berat dan radionuklida. Penggunaan mikroorganisme untuk
mengolah limbah cair industri yang mengandung logam berbahaya memiliki berbagai keunggulan. Selain lebih
murah dibandingkan dengan system fisika-kimia, juga lebih aman bagi lingkungan (JAsmidi, 1998:179).
Penelitian menggunakan mikro-organisme untuk menyerap ion-ion logam telah dilakukan oleh Tsezos dan
Volesky (1981:158-163), Gadd (1992:59-88), Mashuni (1998:158-163), dan JAsmidi (1998:178-186)
menggunakan mikroorganisme seperti Saccharomyces cereviseae, Aspergillus niger, dan Rhyzopus arrhizus.
Hasil yang dikemukakan yaitu mikroorganisme tersebut dapat dijadikan biosorben atau penyerap logam berat
yang cukup efektif (Hanifah, 2006).
Salah satu alternative dalam pengolahan atau penanganan limbah Biological Oxygen Demands (BOD) dan
Krom adalah dengan memanfaatkan mikroba atau mikroorganisme yang terdapat pada produk Teknologi M-Bio
hasil temuan Universitas Siliwangi. Metode ini memiliki beberapa keunggulan selain lebih murah juga lebih aman
bagi lingkungan sehingga cukup efektif apabila diterapkan. Mikroba atau mikroorganisme yang terdapat dalam
M-Bio adalah Lactobacillus sp. Bakteri Pelarut Fosfat, Bakteri Rhizobium dan Sacharomyces.
Secara rinci fungsi dan peranan dari masing-masing mikroba yang terdapat dalam M-Bio adalah sebagai berikut :
1. Ragi/Yeast/Sacharomyces.
Menghasilkan berbagai enzim dan hormon sebagai senyawa bioaktif.
2. Lactobacillus sp.
a. Menghasilkan asam laktat
b. Meningkatkan dekomposisi atau pemecahan bahan organik seperti lignin dan selosa.
3. Selubizing Phospate bacteria :
Melarutkan P yang tak tersedia dalam tanah menjadi bentuk P tersedia bagi tanaman (Fungsi P bagi
tanaman sangat penting).
4. Rhizobium sp.
a. Mengikat Nitrogen udara ( N2 )
b. Meningkatkan kualitas lingkungan tanah
Secara sinergi, M-Bio berfungsi :
a) Menurunkan kandungan BOD (Biological Oxigen Demand) dan COD (Chemical Oxigen Demand) perairan
b) Menjernihkan dan meningkatkan kualitas air
c) Menekan bau, menurunkan kadar Chlorida dan Sulfat
d) Menurunkan kandungan logam-logam berat
e) Menetralkan pH, mempercepat dekomposisi.
VII. Hasil Pengujian
Hasil Pengujian I, yaitu campuran limbah khrom dan limbah organic hasil cukuran dan degradasi lemak
dengan perlakuan takaran dan lama kontak 24 jam Takaran atau dosisnya adalah : 3, 9, 15, 21 ml/L artinya (ml =
vol. M-Bio dan L = volume limbah cair) Volume limbah yang diuji rata-rata 1 L.
Tabel 1 Hasil uji lab
pada pendahuluan pertama
Takaran
Lar Asli
3ml/L
9ml/L
15ml/L
21ml/L

Param eter yang diuji
COD
BOD
Cr+6
7463
5672
0,63
4739
3507
0,45
2716
1901
0,15
5035
3625
0,43
4918
3541
0,58

Baku Mutu untuk Cr+6 adalah 0,05 ml/L.
Sedangkan uji lab yang ke dua yaitu hanya limbah crom saja yang di treatmen dengan berbagai dosis atau
takaran dan lama kontak.
Takaran M-Bio yang dipakai adalah : 6,9,12,15 ml/L, sedangkan lama kontak adalah : 24, 48, dan 72 jam.
Dengan hasil uji lab adalah sbb :
Tabel 2 Hasil uji lab
pada uji lanjutan
Takaran
Hasil uji
Larutan Asli
0,071
6ml/L – 24 jam
0,031
6ml/L – 48 jam
0,071
6ml/L – 72 jam
0,084
9ml/L – 24 jam
0,049
9ml/L – 48 jam
0,049
9ml/L – 72 jam
0,082
12ml/L – 24 jam
0,011
12ml/L – 48 jam
0,052
12ml/L – 72 jam
0,085
15ml/L – 24 jam
0,037
15ml/L – 48 jam
0,077
15ml/L – 72 jam
0,099
VIII. Pelaksanaan Penyuluhan dan Pelatihan
Peserta Penyuluhan adalah 30 orang (10 orang mewakili indusrti besar, 10 orang dari industri menengah
dan 10 orang lagi dari indusri kecil) dan pemateri sebanyak 6 orang.
Setelah diberi penyuluhan dilanjutkan dengan pelatihan kepada seluruh peserta, termasuk beberapa orang
dari petugas Dinas terkait dan LSM.
Aplikasi M-Bio untuk Pengolahan Limbah Cair :
Tuangkan 6 – 12 ml M-BIO ke dalam 1(satu) liter limbah cair atau 6 – 12 L M-Bio ke dalam 1000 L/ 1 ton
limbah cair pada kolam penampungan limbah. Dengan bantuan aerator/ blower/pengaduk, M-BIO tersebut akan
larut ke dalam air limbah secara merata. M-BIO akan bekerja dengan baik dalam kondisi aerobik. Dekomposisi
limbah cair dalam kolam penampungan dapat berlangsung sampai 14 hari. Untuk mendapatkan hasil yang
memuaskan, pemberian M-BIO dapat dilakukan setiap dua minggu sekali.
IX. Simpulan
6+
Aplikasi teknologi M-Bio dpat menurunkan kadar Crom ( Cr )
pada limbah cair crom pada penyamakan kulit Sukaregang Garut.
Untuk menurunkan crom sampai di bawah baku mutu yang diijinkan dapat diberikan M-Bio dengan
dosis/takaran 6 – 12 L M-Bio ke dalam 1000 L/ 1 ton limbah cair pada kolam penampungan limbah.
Daftar Pustaka
Budiman Perdana Nugraha, Efektivitas Berbagai Dosis M-Bio terhadap Kadar Krom (Cr) pada Air Limbah Industri Penyamakan
Kulit Sukaregang Kecamatan Garut Kota Kabupaten Garut, UNSIL, Skripsi
Herdiansyah, Efektifitas Lama Kontak M-Bio terhadap Penurunan Kadar Chrom pada Air Limbah Industri Penyamakan Kulit
Sukaregang Kecamatan GArut Kota Kabupaten Garut, UNSIL, Skripsi
Idad Mikdad, Efektifitas Berbagai Dosis M-Bio dalam Menurunkan Kadar Biological Oxygen Demand (BOD) pada Sungai
Ciwalen Sukaregang Kecamatan Garut Kota Kabupaten Garut, UNSIL, Skripsi
Moch. Irfan Firmansyah, Efektifitas Lama Kontak M-Bio dalam Menurunkan Kadar Biological Oxygen Demand (BOD) pada
Sungai Ciwalen Sukaregang Kecamatan Garut Kota Kabupaten Garut, UNSIL, Skripsi
Priyadi, Rudi, Pemanfaatan dan Aplikasi Teknologi Porasi /M-Bio (Terdaftar Patent P20000939/S20000204) dalam Budidaya
Pertanian Akrab Lingkungan (Pertanian Organik), UNSIL, Tasikmalaya, 2004.
Biodata :
Prof. Dr. H. Rudi Priyadi, Ir., MS.
Pangkat/Gol/Jabatan :Pembina Utama Madya / IVd/ Guru Besar
Program Studi Agroteknologi
Fakultas Pertanian Universitas Siliwangi Tasikmalaya
H. Rakhmat Iskandar, Ir., MP.
Pangkat/Gol/Jabatan :Pembina Tk I / IVb / Lektor Kepala
Program Studi Agroteknologi
Fakultas Pertanian Universitas Siliwangi Tasikmalaya
Hj. Rina Nuryati, Ir., MP.
Pangkat/Gol/Jabatan :Pembina / IVa / Lektor Kepala
Program Studi Agribisnis
Fakultas Pertanian Universitas Siliwangi Tasikmalaya
Hj. Betty Rofatin, Ir., MP.
Pangkat/Gol/Jabatan :Pembina / IV a /Lektor Kepala
Program Studi Agribisnis
Fakultas Pertanian Universitas Siliwangi Tasikmalaya
Hj. Enok Sumarsih, Ir., MP.
Pangkat/Gol/Jabatan :Penata / IIIc / Lektor
Program Studi Agribisnis
Fakultas Pertanian Universitas Siliwangi Tasikmalaya

Contenu connexe

Tendances

Makalah tentang limbah pabrik
Makalah tentang limbah pabrikMakalah tentang limbah pabrik
Makalah tentang limbah pabrikayu larissa
 
Review jurnal peanfaatan daun nanas
Review jurnal  peanfaatan daun nanasReview jurnal  peanfaatan daun nanas
Review jurnal peanfaatan daun nanasJho Baday
 
Pengelolaan limbah cair dalam kawasan tambak
Pengelolaan limbah cair dalam kawasan tambakPengelolaan limbah cair dalam kawasan tambak
Pengelolaan limbah cair dalam kawasan tambakJulianto Subekti
 
Pencemaran air
Pencemaran airPencemaran air
Pencemaran airiRafirti
 
Pencemaran lingkungan
Pencemaran lingkunganPencemaran lingkungan
Pencemaran lingkungansanggede
 
Standar+kualitas+air+bersih
Standar+kualitas+air+bersihStandar+kualitas+air+bersih
Standar+kualitas+air+bersihyudi3456
 
PROSES PENGOLAHAN AIR SUNGAI MENJADI AIR BERSIH
PROSES PENGOLAHAN AIR  SUNGAI MENJADI AIR BERSIHPROSES PENGOLAHAN AIR  SUNGAI MENJADI AIR BERSIH
PROSES PENGOLAHAN AIR SUNGAI MENJADI AIR BERSIHAhmad Jihad Almuhdhor
 
Indikator Kimia Kualitas Air - Kimia Lingkungan
Indikator Kimia Kualitas Air - Kimia LingkunganIndikator Kimia Kualitas Air - Kimia Lingkungan
Indikator Kimia Kualitas Air - Kimia LingkunganAsida Gumara
 

Tendances (12)

Limbah cair
Limbah cairLimbah cair
Limbah cair
 
Makalah tentang limbah pabrik
Makalah tentang limbah pabrikMakalah tentang limbah pabrik
Makalah tentang limbah pabrik
 
Review jurnal peanfaatan daun nanas
Review jurnal  peanfaatan daun nanasReview jurnal  peanfaatan daun nanas
Review jurnal peanfaatan daun nanas
 
Pengelolaan limbah cair dalam kawasan tambak
Pengelolaan limbah cair dalam kawasan tambakPengelolaan limbah cair dalam kawasan tambak
Pengelolaan limbah cair dalam kawasan tambak
 
pencemaran air sains pbs band 6
pencemaran air sains pbs band 6pencemaran air sains pbs band 6
pencemaran air sains pbs band 6
 
Manfaat clorin
Manfaat clorinManfaat clorin
Manfaat clorin
 
Pencemaran air
Pencemaran airPencemaran air
Pencemaran air
 
Pencemaran lingkungan
Pencemaran lingkunganPencemaran lingkungan
Pencemaran lingkungan
 
Standar+kualitas+air+bersih
Standar+kualitas+air+bersihStandar+kualitas+air+bersih
Standar+kualitas+air+bersih
 
PROSES PENGOLAHAN AIR SUNGAI MENJADI AIR BERSIH
PROSES PENGOLAHAN AIR  SUNGAI MENJADI AIR BERSIHPROSES PENGOLAHAN AIR  SUNGAI MENJADI AIR BERSIH
PROSES PENGOLAHAN AIR SUNGAI MENJADI AIR BERSIH
 
cemling
cemlingcemling
cemling
 
Indikator Kimia Kualitas Air - Kimia Lingkungan
Indikator Kimia Kualitas Air - Kimia LingkunganIndikator Kimia Kualitas Air - Kimia Lingkungan
Indikator Kimia Kualitas Air - Kimia Lingkungan
 

Similaire à IPTEK UNTUK MASYARAKAT

artikel pencemaran lingkungan.docx
artikel pencemaran lingkungan.docxartikel pencemaran lingkungan.docx
artikel pencemaran lingkungan.docxhidayatun3
 
Dampak Pencemaran Limbah Pabrik Tahu Terhadap Lingkungan Hidup
Dampak Pencemaran Limbah Pabrik Tahu Terhadap Lingkungan HidupDampak Pencemaran Limbah Pabrik Tahu Terhadap Lingkungan Hidup
Dampak Pencemaran Limbah Pabrik Tahu Terhadap Lingkungan HidupAstri
 
Pencemaran air oleh industri tnggl 15
Pencemaran air oleh industri tnggl 15Pencemaran air oleh industri tnggl 15
Pencemaran air oleh industri tnggl 15Amad Saeprudin
 
kimia pencemaran air .pptx
kimia pencemaran air .pptxkimia pencemaran air .pptx
kimia pencemaran air .pptxKikiPratiwi11
 
PPT KELOMPOK 4.pdf
PPT KELOMPOK 4.pdfPPT KELOMPOK 4.pdf
PPT KELOMPOK 4.pdfkudengunawan
 
Pencemaran dan Kerusakan dalam Perspektif Green Industry
Pencemaran dan Kerusakan dalam Perspektif Green IndustryPencemaran dan Kerusakan dalam Perspektif Green Industry
Pencemaran dan Kerusakan dalam Perspektif Green IndustryRindi Sulistyani
 
Makalah II.12_Teknologi Biofilter Anaerob-Aerob....pdf
Makalah II.12_Teknologi Biofilter Anaerob-Aerob....pdfMakalah II.12_Teknologi Biofilter Anaerob-Aerob....pdf
Makalah II.12_Teknologi Biofilter Anaerob-Aerob....pdfWibisonoYohanes
 
Permasalahan Lingkungan Mendasari Pengelolaan Lingkungan Hidup
Permasalahan Lingkungan Mendasari Pengelolaan Lingkungan HidupPermasalahan Lingkungan Mendasari Pengelolaan Lingkungan Hidup
Permasalahan Lingkungan Mendasari Pengelolaan Lingkungan HidupIda Ayu Lochana Dewi
 
PENCEMARAN LINGKUNGAN DISEBABKAN OLEH LIMBAH INDUSTRI KELAPA SAWIT
PENCEMARAN LINGKUNGAN DISEBABKAN OLEH LIMBAH INDUSTRI KELAPA SAWITPENCEMARAN LINGKUNGAN DISEBABKAN OLEH LIMBAH INDUSTRI KELAPA SAWIT
PENCEMARAN LINGKUNGAN DISEBABKAN OLEH LIMBAH INDUSTRI KELAPA SAWITDoniHermawan11
 
MANAJEMEN LIMBAH PABRIK KARET DALAM RANGKA PENURUNAN KADAR BOD (BIOLOGICAL OX...
MANAJEMEN LIMBAH PABRIK KARET DALAM RANGKA PENURUNAN KADAR BOD (BIOLOGICAL OX...MANAJEMEN LIMBAH PABRIK KARET DALAM RANGKA PENURUNAN KADAR BOD (BIOLOGICAL OX...
MANAJEMEN LIMBAH PABRIK KARET DALAM RANGKA PENURUNAN KADAR BOD (BIOLOGICAL OX...Asramid Yasin
 
Zainal tugas lingkungan hidup
Zainal tugas lingkungan hidupZainal tugas lingkungan hidup
Zainal tugas lingkungan hidupZainal Abidin
 
Presentasi Makalah Pencemaran Lingkungan
Presentasi Makalah Pencemaran LingkunganPresentasi Makalah Pencemaran Lingkungan
Presentasi Makalah Pencemaran LingkunganAal Katanya
 
448874697-Pencemaran-Lingkungan-pptx-pptx.pptx
448874697-Pencemaran-Lingkungan-pptx-pptx.pptx448874697-Pencemaran-Lingkungan-pptx-pptx.pptx
448874697-Pencemaran-Lingkungan-pptx-pptx.pptxrahman setia
 
Geografi Tidak membuang zat pencemar dan beracun ke saluran air by pangestu c...
Geografi Tidak membuang zat pencemar dan beracun ke saluran air by pangestu c...Geografi Tidak membuang zat pencemar dan beracun ke saluran air by pangestu c...
Geografi Tidak membuang zat pencemar dan beracun ke saluran air by pangestu c...Pangestu S
 
dampak pencemaran lingkungan air tahu.pdf
dampak pencemaran lingkungan air tahu.pdfdampak pencemaran lingkungan air tahu.pdf
dampak pencemaran lingkungan air tahu.pdfJOJONAGA
 
Makalah upaya mengatasi pencemaran air sungai
Makalah upaya mengatasi pencemaran air sungaiMakalah upaya mengatasi pencemaran air sungai
Makalah upaya mengatasi pencemaran air sungaiabdulhanan131
 

Similaire à IPTEK UNTUK MASYARAKAT (20)

artikel pencemaran lingkungan.docx
artikel pencemaran lingkungan.docxartikel pencemaran lingkungan.docx
artikel pencemaran lingkungan.docx
 
Dampak Pencemaran Limbah Pabrik Tahu Terhadap Lingkungan Hidup
Dampak Pencemaran Limbah Pabrik Tahu Terhadap Lingkungan HidupDampak Pencemaran Limbah Pabrik Tahu Terhadap Lingkungan Hidup
Dampak Pencemaran Limbah Pabrik Tahu Terhadap Lingkungan Hidup
 
Pencemaran air oleh industri tnggl 15
Pencemaran air oleh industri tnggl 15Pencemaran air oleh industri tnggl 15
Pencemaran air oleh industri tnggl 15
 
kimia pencemaran air .pptx
kimia pencemaran air .pptxkimia pencemaran air .pptx
kimia pencemaran air .pptx
 
PPT KELOMPOK 4.pdf
PPT KELOMPOK 4.pdfPPT KELOMPOK 4.pdf
PPT KELOMPOK 4.pdf
 
Pencemaran dan Kerusakan dalam Perspektif Green Industry
Pencemaran dan Kerusakan dalam Perspektif Green IndustryPencemaran dan Kerusakan dalam Perspektif Green Industry
Pencemaran dan Kerusakan dalam Perspektif Green Industry
 
Makalah II.12_Teknologi Biofilter Anaerob-Aerob....pdf
Makalah II.12_Teknologi Biofilter Anaerob-Aerob....pdfMakalah II.12_Teknologi Biofilter Anaerob-Aerob....pdf
Makalah II.12_Teknologi Biofilter Anaerob-Aerob....pdf
 
Presetasi h.p.l.
Presetasi h.p.l.Presetasi h.p.l.
Presetasi h.p.l.
 
Permasalahan Lingkungan Mendasari Pengelolaan Lingkungan Hidup
Permasalahan Lingkungan Mendasari Pengelolaan Lingkungan HidupPermasalahan Lingkungan Mendasari Pengelolaan Lingkungan Hidup
Permasalahan Lingkungan Mendasari Pengelolaan Lingkungan Hidup
 
PENCEMARAN LINGKUNGAN DISEBABKAN OLEH LIMBAH INDUSTRI KELAPA SAWIT
PENCEMARAN LINGKUNGAN DISEBABKAN OLEH LIMBAH INDUSTRI KELAPA SAWITPENCEMARAN LINGKUNGAN DISEBABKAN OLEH LIMBAH INDUSTRI KELAPA SAWIT
PENCEMARAN LINGKUNGAN DISEBABKAN OLEH LIMBAH INDUSTRI KELAPA SAWIT
 
Ipa7 kd8-pdf
Ipa7 kd8-pdfIpa7 kd8-pdf
Ipa7 kd8-pdf
 
MANAJEMEN LIMBAH PABRIK KARET DALAM RANGKA PENURUNAN KADAR BOD (BIOLOGICAL OX...
MANAJEMEN LIMBAH PABRIK KARET DALAM RANGKA PENURUNAN KADAR BOD (BIOLOGICAL OX...MANAJEMEN LIMBAH PABRIK KARET DALAM RANGKA PENURUNAN KADAR BOD (BIOLOGICAL OX...
MANAJEMEN LIMBAH PABRIK KARET DALAM RANGKA PENURUNAN KADAR BOD (BIOLOGICAL OX...
 
Zainal tugas lingkungan hidup
Zainal tugas lingkungan hidupZainal tugas lingkungan hidup
Zainal tugas lingkungan hidup
 
Pencemaran lingkunga1
Pencemaran lingkunga1Pencemaran lingkunga1
Pencemaran lingkunga1
 
Presentasi Makalah Pencemaran Lingkungan
Presentasi Makalah Pencemaran LingkunganPresentasi Makalah Pencemaran Lingkungan
Presentasi Makalah Pencemaran Lingkungan
 
448874697-Pencemaran-Lingkungan-pptx-pptx.pptx
448874697-Pencemaran-Lingkungan-pptx-pptx.pptx448874697-Pencemaran-Lingkungan-pptx-pptx.pptx
448874697-Pencemaran-Lingkungan-pptx-pptx.pptx
 
308 1855-1-pb
308 1855-1-pb308 1855-1-pb
308 1855-1-pb
 
Geografi Tidak membuang zat pencemar dan beracun ke saluran air by pangestu c...
Geografi Tidak membuang zat pencemar dan beracun ke saluran air by pangestu c...Geografi Tidak membuang zat pencemar dan beracun ke saluran air by pangestu c...
Geografi Tidak membuang zat pencemar dan beracun ke saluran air by pangestu c...
 
dampak pencemaran lingkungan air tahu.pdf
dampak pencemaran lingkungan air tahu.pdfdampak pencemaran lingkungan air tahu.pdf
dampak pencemaran lingkungan air tahu.pdf
 
Makalah upaya mengatasi pencemaran air sungai
Makalah upaya mengatasi pencemaran air sungaiMakalah upaya mengatasi pencemaran air sungai
Makalah upaya mengatasi pencemaran air sungai
 

Plus de Alfi Nugraha

FLOWCHART PENGIRIMAN INFORMASI MELALUI MEDIA FIBER OPTIK
FLOWCHART PENGIRIMAN INFORMASI MELALUI MEDIA FIBER OPTIKFLOWCHART PENGIRIMAN INFORMASI MELALUI MEDIA FIBER OPTIK
FLOWCHART PENGIRIMAN INFORMASI MELALUI MEDIA FIBER OPTIKAlfi Nugraha
 
Flowchart Sistem Proteksi dalam Pengiriman Informasi Melalui Fiber Optik
Flowchart Sistem Proteksi dalam Pengiriman Informasi Melalui Fiber OptikFlowchart Sistem Proteksi dalam Pengiriman Informasi Melalui Fiber Optik
Flowchart Sistem Proteksi dalam Pengiriman Informasi Melalui Fiber OptikAlfi Nugraha
 
Flowchart Sistem Proteksi Fiber Optik
Flowchart Sistem Proteksi Fiber OptikFlowchart Sistem Proteksi Fiber Optik
Flowchart Sistem Proteksi Fiber OptikAlfi Nugraha
 
Flowchart proses pengiriman informasi melalui media satelit
Flowchart proses pengiriman informasi melalui media satelitFlowchart proses pengiriman informasi melalui media satelit
Flowchart proses pengiriman informasi melalui media satelitAlfi Nugraha
 
Flowchart pengiriman informasi melalui media satelit
Flowchart pengiriman informasi melalui media satelitFlowchart pengiriman informasi melalui media satelit
Flowchart pengiriman informasi melalui media satelitAlfi Nugraha
 
Flowchart proses pengiriman informasi melalui media satelit
Flowchart proses pengiriman informasi melalui media satelitFlowchart proses pengiriman informasi melalui media satelit
Flowchart proses pengiriman informasi melalui media satelitAlfi Nugraha
 
Contoh Proposal Usaha Digital Printing
Contoh Proposal Usaha Digital PrintingContoh Proposal Usaha Digital Printing
Contoh Proposal Usaha Digital PrintingAlfi Nugraha
 
Tugas bulan 4 politik dan strategi nasional
Tugas bulan 4 politik dan strategi nasionalTugas bulan 4 politik dan strategi nasional
Tugas bulan 4 politik dan strategi nasionalAlfi Nugraha
 
Tugas bulan 4 politik dan strategi nasional
Tugas bulan 4 politik dan strategi nasionalTugas bulan 4 politik dan strategi nasional
Tugas bulan 4 politik dan strategi nasionalAlfi Nugraha
 
Tugas bulan 3 ketahanan nasional
Tugas bulan 3 ketahanan nasionalTugas bulan 3 ketahanan nasional
Tugas bulan 3 ketahanan nasionalAlfi Nugraha
 
Tugas bulan 4 politik dan strategi nasional
Tugas bulan 4 politik dan strategi nasionalTugas bulan 4 politik dan strategi nasional
Tugas bulan 4 politik dan strategi nasionalAlfi Nugraha
 
Tugas bulan 3 ketahanan nasional
Tugas bulan 3 ketahanan nasionalTugas bulan 3 ketahanan nasional
Tugas bulan 3 ketahanan nasionalAlfi Nugraha
 
Alfi nugraha 2 ib03(fix)
Alfi nugraha 2 ib03(fix)Alfi nugraha 2 ib03(fix)
Alfi nugraha 2 ib03(fix)Alfi Nugraha
 
Alfi nugraha 2 ib03(fix)
Alfi nugraha 2 ib03(fix)Alfi nugraha 2 ib03(fix)
Alfi nugraha 2 ib03(fix)Alfi Nugraha
 
Alfi nugraha 2 ib03
Alfi nugraha 2 ib03Alfi nugraha 2 ib03
Alfi nugraha 2 ib03Alfi Nugraha
 
SOFTSKILL PENGERTIAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
SOFTSKILL PENGERTIAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAANSOFTSKILL PENGERTIAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
SOFTSKILL PENGERTIAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAANAlfi Nugraha
 
Alfi nugraha tugas 1
Alfi nugraha tugas 1Alfi nugraha tugas 1
Alfi nugraha tugas 1Alfi Nugraha
 
Alfi nugraha tugas 1
Alfi nugraha tugas 1Alfi nugraha tugas 1
Alfi nugraha tugas 1Alfi Nugraha
 

Plus de Alfi Nugraha (20)

FLOWCHART PENGIRIMAN INFORMASI MELALUI MEDIA FIBER OPTIK
FLOWCHART PENGIRIMAN INFORMASI MELALUI MEDIA FIBER OPTIKFLOWCHART PENGIRIMAN INFORMASI MELALUI MEDIA FIBER OPTIK
FLOWCHART PENGIRIMAN INFORMASI MELALUI MEDIA FIBER OPTIK
 
Flowchart Sistem Proteksi dalam Pengiriman Informasi Melalui Fiber Optik
Flowchart Sistem Proteksi dalam Pengiriman Informasi Melalui Fiber OptikFlowchart Sistem Proteksi dalam Pengiriman Informasi Melalui Fiber Optik
Flowchart Sistem Proteksi dalam Pengiriman Informasi Melalui Fiber Optik
 
Flowchart Sistem Proteksi Fiber Optik
Flowchart Sistem Proteksi Fiber OptikFlowchart Sistem Proteksi Fiber Optik
Flowchart Sistem Proteksi Fiber Optik
 
Algoritma
AlgoritmaAlgoritma
Algoritma
 
Flowchart proses pengiriman informasi melalui media satelit
Flowchart proses pengiriman informasi melalui media satelitFlowchart proses pengiriman informasi melalui media satelit
Flowchart proses pengiriman informasi melalui media satelit
 
Flowchart pengiriman informasi melalui media satelit
Flowchart pengiriman informasi melalui media satelitFlowchart pengiriman informasi melalui media satelit
Flowchart pengiriman informasi melalui media satelit
 
Flowchart proses pengiriman informasi melalui media satelit
Flowchart proses pengiriman informasi melalui media satelitFlowchart proses pengiriman informasi melalui media satelit
Flowchart proses pengiriman informasi melalui media satelit
 
Contoh Proposal Usaha Digital Printing
Contoh Proposal Usaha Digital PrintingContoh Proposal Usaha Digital Printing
Contoh Proposal Usaha Digital Printing
 
Tugas bulan 4 politik dan strategi nasional
Tugas bulan 4 politik dan strategi nasionalTugas bulan 4 politik dan strategi nasional
Tugas bulan 4 politik dan strategi nasional
 
Tugas bulan 4 politik dan strategi nasional
Tugas bulan 4 politik dan strategi nasionalTugas bulan 4 politik dan strategi nasional
Tugas bulan 4 politik dan strategi nasional
 
Tugas bulan 3 ketahanan nasional
Tugas bulan 3 ketahanan nasionalTugas bulan 3 ketahanan nasional
Tugas bulan 3 ketahanan nasional
 
Tugas bulan 4 politik dan strategi nasional
Tugas bulan 4 politik dan strategi nasionalTugas bulan 4 politik dan strategi nasional
Tugas bulan 4 politik dan strategi nasional
 
Tugas bulan 3 ketahanan nasional
Tugas bulan 3 ketahanan nasionalTugas bulan 3 ketahanan nasional
Tugas bulan 3 ketahanan nasional
 
Wawasan nusantara
Wawasan nusantaraWawasan nusantara
Wawasan nusantara
 
Alfi nugraha 2 ib03(fix)
Alfi nugraha 2 ib03(fix)Alfi nugraha 2 ib03(fix)
Alfi nugraha 2 ib03(fix)
 
Alfi nugraha 2 ib03(fix)
Alfi nugraha 2 ib03(fix)Alfi nugraha 2 ib03(fix)
Alfi nugraha 2 ib03(fix)
 
Alfi nugraha 2 ib03
Alfi nugraha 2 ib03Alfi nugraha 2 ib03
Alfi nugraha 2 ib03
 
SOFTSKILL PENGERTIAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
SOFTSKILL PENGERTIAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAANSOFTSKILL PENGERTIAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
SOFTSKILL PENGERTIAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
 
Alfi nugraha tugas 1
Alfi nugraha tugas 1Alfi nugraha tugas 1
Alfi nugraha tugas 1
 
Alfi nugraha tugas 1
Alfi nugraha tugas 1Alfi nugraha tugas 1
Alfi nugraha tugas 1
 

Dernier

AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdfAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdfHeriyantoHeriyanto44
 
PPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdf
PPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdfPPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdf
PPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdfSBMNessyaPutriPaulan
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxg66527130
 
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdfPerbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdfAgungNugroho932694
 
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdfJaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdfHendroGunawan8
 
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptxElemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptxGyaCahyaPratiwi
 
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.docSilabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.docNurulAiniFirdasari1
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxHeriyantoHeriyanto44
 
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptxAksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptxdonny761155
 
Materi Struktur Jaringan Tumbuhan(1).pdf
Materi Struktur Jaringan Tumbuhan(1).pdfMateri Struktur Jaringan Tumbuhan(1).pdf
Materi Struktur Jaringan Tumbuhan(1).pdfKamboja16
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxFardanassegaf
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfGugunGunawan93
 
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfslide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfNURAFIFAHBINTIJAMALU
 
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptSejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptssuser940815
 
Tidak ada abstraksi dalam memori sistem operasi .pdf
Tidak ada abstraksi dalam memori sistem operasi .pdfTidak ada abstraksi dalam memori sistem operasi .pdf
Tidak ada abstraksi dalam memori sistem operasi .pdfAnggaaBaraat
 
hentikan buli danGANGGUAN SEKSUAL UNTUK MURID.pptx
hentikan buli danGANGGUAN SEKSUAL UNTUK MURID.pptxhentikan buli danGANGGUAN SEKSUAL UNTUK MURID.pptx
hentikan buli danGANGGUAN SEKSUAL UNTUK MURID.pptxKalpanaMoorthy3
 
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPPOWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPAnaNoorAfdilla
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaAbdiera
 
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamuAdab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamuKarticha
 
Modul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaunModul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaunnhsani2006
 

Dernier (20)

AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdfAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
 
PPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdf
PPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdfPPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdf
PPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdf
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
 
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdfPerbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
 
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdfJaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
 
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptxElemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
 
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.docSilabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
 
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptxAksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
 
Materi Struktur Jaringan Tumbuhan(1).pdf
Materi Struktur Jaringan Tumbuhan(1).pdfMateri Struktur Jaringan Tumbuhan(1).pdf
Materi Struktur Jaringan Tumbuhan(1).pdf
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
 
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfslide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
 
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptSejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
 
Tidak ada abstraksi dalam memori sistem operasi .pdf
Tidak ada abstraksi dalam memori sistem operasi .pdfTidak ada abstraksi dalam memori sistem operasi .pdf
Tidak ada abstraksi dalam memori sistem operasi .pdf
 
hentikan buli danGANGGUAN SEKSUAL UNTUK MURID.pptx
hentikan buli danGANGGUAN SEKSUAL UNTUK MURID.pptxhentikan buli danGANGGUAN SEKSUAL UNTUK MURID.pptx
hentikan buli danGANGGUAN SEKSUAL UNTUK MURID.pptx
 
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPPOWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamuAdab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
 
Modul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaunModul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaun
 

IPTEK UNTUK MASYARAKAT

  • 1. IPTEK bagi MASYARAKAT (IbM) SUKAREGANG GARUT YANG MENGHADAPI MASALAH AIR LIMBAH INDUSTRI PENYAMAKAN KULIT Oleh : H. Rudi Priyadi dan H. Rakhmat Iskandar, Hj. Rina Nuryati, Hj. Betty Rofatin, dan Hj. Enok Sumarsih ( Fakultas Pertanian Universitas Siliwangi ) Abstrak Pencem aran Lingkungan Hidup adalah masuknya atau dimasukannya makhluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia. Sehingga kualitasnya turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan tak dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Perkembangan industri, terutama industri penyamakan kulit menimbulkan hasil samping selain kulit yang +6 berkualitas juga air limbah yang berbahaya akibat penyamakan kulit terutama unsur crom heksagonal (Cr ) yang sangat berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan. +6 Saat ini kandungan Cr jauh di atas ambang baku mutu yang di ijinkan oleh pemerintah sebesar 0,05 mg/L. hasil uji coba pendahuluan sebesar 0,63 mg/L (hampir dua belas kali lebih tinggi dari baku mutu yang di ijinkan. Setelah diberi perlakuan M-Bio dengan takaran 9 ml/L hasilnya = 0,15 mg/L (menurunkan sampai empat kali) dengan lama kontak 24 jam. Uji lanjut kedua yaitu dengan perlakuan dosis M-Bio 12 ml/L dengan lam a kontak 24 jam hasilnya 0,011 (sudah berada di bawah ambang batas yang di ijinkan yaitu 0,05mg/L). Kata kunci : Baku mutu, M-Bio, Takaran, Cr +6 (Crom) I. Pendahuluan Pencemaran lingkungan hidup adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga kualitasnya turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan hidup tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukannya. Industri merupakan salah satu penopang perekonomian daerah. Keberadaan industri di suatu wilayah dapat membantu meningkatkan perekonomian masyarakat setempat. Namun akibat adanya proses industri, maka industri tersebut akan mengeluarkan hasil sampingan berupa limbah. Limbah apapun seharusnya tidak menjadi masalah jika dikelola dengan baik tetapi apabila karena berbagai keterbatasan dana dan kepedulian pelaku pengusaha industri, maka limbah tersebut tidak dikelola, sehingga cepat atau lambat tentu akan menimbulkan masalah di kemudian hari. Perkembangan industri saat ini telah memberikan sumbangan besar terhadap perekonomian Indonesia. Namun di lain pihak, hal tersebut memberikan dampak terhadap lingkungan akibat buangan industri dalam pengembangan industri, berupa buangan air limbah ke permukaan badan air seperti sungai. Industri penyamakan kulit merupakan salah satu contoh industri yang berbahaya karena menghasilkan sejumlah limbah, baik berupa padatan maupun cairan yang keduanya menimbulkan dampak pencemaran bagi lingkungan. Limbah cair atau bahan pencemar yang dihasilkan industri penyamakan kulit antara lain krom total (Cr), TSS, Amoniak, Chemical Oxygen Demand (COD) dan Biological Oxygen Demands (BOD) (Bapedal :368) Biological Oxygen Demands (BOD) atau kebutuhan oksigen biologis, adalah jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh mikroorganisme di dalam air lingkungan untuk memecah (mendegradasi) bahan buangan organic yang ada di dalam air lingkungan tersebut (Wardhana, 1995:93). Biological Oxygen Demands (BOD) memegang peranan sangat penting untuk mengetahui kualitas perairan karena semakin tinggi kadar Biological Oxygen Demands (BOD) di suatu perairan maka tingkat kualitas perairan tersebut semakin jelek (Salmin, 2005). Hasil survey awal secara fisik air Sungai Ciwalen berwarna kehitaman, berbau dan banyak limbah padat terlarut, setelah dilakukan pemeriksaan kadar Biological Oxygen Demands (BOD) yang terkandung pada air Sungai Ciwalen adalah 78,8 mg/L, sedangkan kadar maksimum Biological Oxygen Demands (BOD) menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air Kelas III sebesar 6 mg/L, sehingga bisa disimpulkan bahwa kadar Biological Oxygen Demands (BOD) pada Sungai Ciwalen sudah melebihi baku mutu yang telah ditetapkan dan perlu dilakukan pengolahan. Selain Biological Oxygen Demands (BOD) industri penyamakan kulit menghasilkan limbah berbagai bahan kimia berbahaya salah satunya adalah Krom (Cr). Krom sudah sejak lama digunakan sebagai campuran senyawa tertentu untuk meng-haluskan kulit binatang yang disamak. Buangan air limbah industri (baik industri rumah tangga maupun industri besar) ke badan air mengakibatkan dampak kurang baik dengan menurunnya kualitas air sungai yang dapat merugikan masyarakat, terutama masyarakat yang tinggal di sekitar aliran sungai. Dampak negatif tersebut diantaranya adalah menganggu kesehatan manusia, mengganggu estetika akibat bau yang muncul akibat limbah, berkurangnya hasil pertanian, menurunnya hasil tambak dan berkurangnya pemanfaatan air sungai oleh penduduk. Sejalan dengan Program Pemerintah dalam pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan hidup (ISO 14.000), melaksanaka pengelolaan lingkungan hidup merupakan hal yang penting untuk melestarikan dan mengembangkan kemampuan hidup yang selaras, serasi dan seimbang. Hal ini sangat beralasan karena lingkungan hidup merupakan penyangga kehidupan seluruh makhluk hidup yang perlu diperhatikandan dijaga kelestariannya. Perhatian masyarakat terhadap permasalahan lingkungan perkotaan semakin meningkat, seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan adanya dampak perubahan lingkungan. Banyak dari masyarakat Indonesia umumnya dan masyarakat Kota Garut khususnya yang masih menggunakan air sungai sebagai sumber air untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari seperti MCK (Mandi, Cuci dan Kakus), pertanian dan kegiatan industri khususnya kegiatan industri penyamakan kulit, baik skala home
  • 2. industri, maupun skala besar. Namun, masih layakkah air tersebut digunakan? Secara umum parameter yang menjadi kunci kualitas air adalah BOD, COD, dan Cr+6. Parameter-parameter tersebut harus berada dibawah atau sama dengan standar baku mutu yang dikeluarkan oleh Pemerintah yaitu Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 970/Menkes/SK /VII/2002. Yang menjadi masalah, banyak dari masyarakat atau kalangan pengusaha yang membuang limbah rumah tangga atau limbah industri langsung ke sungai tanpa melakukan pemeriksaan kualitas air limbah dan tidak ada pengolahan terlebih dahulu untuk layak dibuang ke badan air/sungai. Beberapa lokasi yang menjadi prioritas dalam kajian pengelolaan limbah home industri adalah di Sukaregang Garut Kota yang cukup banyak terdapat home industri penyamakan kulit. Home industri tersebut umumnya sudah mempunyai Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), terutama untuk yang berskala besar, namun IPAL tersebut pada umumnya atau hampir bisa dikatakan tidak berfungsi sebagai mana mestinya sehingga pembuangan limbah tersebut secara langsung ke sungai. Kemungkinan dampak negatif dari home industri tersebut ditentukan oleh jumlah home industri dan total produksinya. Semakin banyak dan luasan kawasan home industri dan total produksinya semakin besar maka dampak yang ditimbulkan terhadap lingkungan seperti polusi udara, air begitu juga polusi estetika. Masalah-masalah tersebut telah turut menyebabkan penurunan kualitas lingkungan kota sehingga akan memberi dampak pada kehidupan di dalamnya. Hasil kajian beberapa mahasiswa S-1 UNSIL bahwa kadar pencemar yang dihasilkan oleh limbah penyamakan kulit di Sukaregang adalah sebagai berikut: hasil pengujian awal yang dilakukan Laboratorium Kesehatan Daerah (LABKESDA “HARAPAN KITA”) Tasikmalaya pada tanggal 14 Agustus 2007 didapatkan kandungan Krom total pada air limbah industri penyamakan kulit Sukaregang Kecamatan Garut Kota Kabupaten Garut adalah 4, 57 mg/L. Padahal kadar maksimum Krom untuk industri penyamakan kulit menurut Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 51/MENLH/10/1995 tentang Baku Mutu Limbah cair bagi kegiatan industri adalah 0,60 mg/L dan dapat disimpulkan bahwa kadar Krom tersebut sudah melebihi baku mutu yang telah ditetapkan sehingga perlu dilakukan pengolahan, apabila kadar Krom sudah melebihi ambang batas akan sangat berbahaya bagi manusia, logam Krom tidak menimbulkan resiko medis tetapi senyawa Krom dapat menimbulkan pengisapan kabut asam dan kontak langsung dengan kulit serta mata yang menyebabkan iritasi bisul bernanah pada hidung dan tenggorokan yang kemudian terjadinya kanker paru-paru (Joko, 2002 : 127). Dampak terhadap pencemar-an limbah home industri terhadap tanah dan air tanah diperkirakan akan semakin mengkhawatirkan sehingga dapat membahayakan kesehatan manusia. Hal ini mendorong pentingnya kegiatan Iptek Bagi Masyarakat (IbM, untuk mengurangi pencemaran limbah home industri penyamakan kulit, Fakultas Pertanian Universitas Siliwangi Tasikmalaya telah mengadakan Penyuluhan dan Pelatihan kepada para pengusaha penyamakan kulit di Sukaregang Garut dengan menggunakan teknologi yang dikembangkan oleh Unsil sendiri yaitu teknologi M-Bio. II. Maksud dan Tujuan Maksud dari pelaksanaan Iptek bagi Masyarakat (IbM) ini adalah mengurangi beban pencemaran terhadap sungai-sungai yang berada di Kota Garut (Ciwalen dll) yang diakibatkan oleh pembuang-an limbah dari home industri penyamakan kulit yang berada di Kota Garut. Secara umum tujuan kegiatan Iptek bagi Masyarakat (IbM) di Sukaregang Kota Garut ini adalah untuk membantu pemangku kepentingan mengetahui potensi limbah home industri penyamakan kulit sebagai bahan untuk membuat rekomendasi kebijakan dalam penanganan pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh limbah home industri penyamakan kulit di Sukaregang Kota Garut. Adapun tujuan khusus dari kegiatan ini adalah: 1. 2. 3. 4. 5. Terpetakannya home industri penyamakan kulit berada di Sukaregang Kota Garut. Menyajikan informasi kualitas limbah dari home industri penyamakan kulit. Mencari alternatif pengolahan limbah secara tepat untuk home industri penyamakan kulit. Mengetahui potensi pencemaran yang diakibatkan oleh kegiatan home industri penyamakan kulit. Memberikan rekomendasi penataan kegiatan dan reduksi limbah home industri penyamakan kulit dan peningkatan kualitas lingkungan di Sukaregang kota Garut. III. Manfaat Hasil kegiatan ini diharapkan bermanfaat untuk mengetahui potensi limbah home industri penyamakan kulit memberikan bahan rekomendasi kebijakan dalam penanganan pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh limbah home industri penyamakan kulit di Sukaregang Kota Garut. IV. Hasil yang Diharapkan Hasil yang diharapkan adalah sebagai berikut : 1. Tersedianya informasi teknologi pengelolaan limbah home industri penyamakan kulit yang ringkas (sederhana) dan tepat guna. 2. Tersedianya rekomendasi penataan kegiatan dan reduksi limbah home industri penyamakan kulit guna pening-katan kualitas lingkungan di Sukaregang Kota Garut.
  • 3. V. Landasan Pemikiran Sumber air Industri Rumah Rembesan dan tambahan Industri Penyamakan Kulit Limbah Industri Penyamakan Kulit Kandungan BOD & Krom di atas baku mutu Faktor resiko kesakitan meningkat Pengolahan Air Limbah Fisika Biologi Kimia M-Bio - Dipengaruhi oleh : Ph air limbah Suhu air limbah Kontainer (bentuk dan bahan) Lama kontak Kapasitas produksi Penurunan Kadar BOD & Krom VI. Teknologi M-Bio untuk Pengolahan Limbah Industri Penyamakan Kulit Pengolahan air limbah biasanya menggunakan instalasi pengolahan air limbah (IPAL), akan tetapi untuk membangun dan perawatan IPAL secara berkala memerlukan biaya yang sangat mahal. Oleh karena itu perlu dicari cara alternative pengolahan limbah yang lebih efektif dan efisien. Alternatif pengolahan air limbah yang dapat digunakan diantaranya dengan memanfaatkan kemampu-an beberapa mikroorganisme. Menurut Gadd (1992:59-88), mikroorganisme seperti jamur, khamir, bakteri dan alga secara efisien dapat menyerap logam-logam berat dan radionuklida. Penggunaan mikroorganisme untuk mengolah limbah cair industri yang mengandung logam berbahaya memiliki berbagai keunggulan. Selain lebih murah dibandingkan dengan system fisika-kimia, juga lebih aman bagi lingkungan (JAsmidi, 1998:179). Penelitian menggunakan mikro-organisme untuk menyerap ion-ion logam telah dilakukan oleh Tsezos dan Volesky (1981:158-163), Gadd (1992:59-88), Mashuni (1998:158-163), dan JAsmidi (1998:178-186) menggunakan mikroorganisme seperti Saccharomyces cereviseae, Aspergillus niger, dan Rhyzopus arrhizus. Hasil yang dikemukakan yaitu mikroorganisme tersebut dapat dijadikan biosorben atau penyerap logam berat yang cukup efektif (Hanifah, 2006). Salah satu alternative dalam pengolahan atau penanganan limbah Biological Oxygen Demands (BOD) dan Krom adalah dengan memanfaatkan mikroba atau mikroorganisme yang terdapat pada produk Teknologi M-Bio hasil temuan Universitas Siliwangi. Metode ini memiliki beberapa keunggulan selain lebih murah juga lebih aman bagi lingkungan sehingga cukup efektif apabila diterapkan. Mikroba atau mikroorganisme yang terdapat dalam M-Bio adalah Lactobacillus sp. Bakteri Pelarut Fosfat, Bakteri Rhizobium dan Sacharomyces. Secara rinci fungsi dan peranan dari masing-masing mikroba yang terdapat dalam M-Bio adalah sebagai berikut : 1. Ragi/Yeast/Sacharomyces. Menghasilkan berbagai enzim dan hormon sebagai senyawa bioaktif. 2. Lactobacillus sp. a. Menghasilkan asam laktat b. Meningkatkan dekomposisi atau pemecahan bahan organik seperti lignin dan selosa. 3. Selubizing Phospate bacteria : Melarutkan P yang tak tersedia dalam tanah menjadi bentuk P tersedia bagi tanaman (Fungsi P bagi tanaman sangat penting). 4. Rhizobium sp. a. Mengikat Nitrogen udara ( N2 ) b. Meningkatkan kualitas lingkungan tanah Secara sinergi, M-Bio berfungsi : a) Menurunkan kandungan BOD (Biological Oxigen Demand) dan COD (Chemical Oxigen Demand) perairan b) Menjernihkan dan meningkatkan kualitas air c) Menekan bau, menurunkan kadar Chlorida dan Sulfat d) Menurunkan kandungan logam-logam berat e) Menetralkan pH, mempercepat dekomposisi.
  • 4. VII. Hasil Pengujian Hasil Pengujian I, yaitu campuran limbah khrom dan limbah organic hasil cukuran dan degradasi lemak dengan perlakuan takaran dan lama kontak 24 jam Takaran atau dosisnya adalah : 3, 9, 15, 21 ml/L artinya (ml = vol. M-Bio dan L = volume limbah cair) Volume limbah yang diuji rata-rata 1 L. Tabel 1 Hasil uji lab pada pendahuluan pertama Takaran Lar Asli 3ml/L 9ml/L 15ml/L 21ml/L Param eter yang diuji COD BOD Cr+6 7463 5672 0,63 4739 3507 0,45 2716 1901 0,15 5035 3625 0,43 4918 3541 0,58 Baku Mutu untuk Cr+6 adalah 0,05 ml/L. Sedangkan uji lab yang ke dua yaitu hanya limbah crom saja yang di treatmen dengan berbagai dosis atau takaran dan lama kontak. Takaran M-Bio yang dipakai adalah : 6,9,12,15 ml/L, sedangkan lama kontak adalah : 24, 48, dan 72 jam. Dengan hasil uji lab adalah sbb : Tabel 2 Hasil uji lab pada uji lanjutan Takaran Hasil uji Larutan Asli 0,071 6ml/L – 24 jam 0,031 6ml/L – 48 jam 0,071 6ml/L – 72 jam 0,084 9ml/L – 24 jam 0,049 9ml/L – 48 jam 0,049 9ml/L – 72 jam 0,082 12ml/L – 24 jam 0,011 12ml/L – 48 jam 0,052 12ml/L – 72 jam 0,085 15ml/L – 24 jam 0,037 15ml/L – 48 jam 0,077 15ml/L – 72 jam 0,099 VIII. Pelaksanaan Penyuluhan dan Pelatihan Peserta Penyuluhan adalah 30 orang (10 orang mewakili indusrti besar, 10 orang dari industri menengah dan 10 orang lagi dari indusri kecil) dan pemateri sebanyak 6 orang. Setelah diberi penyuluhan dilanjutkan dengan pelatihan kepada seluruh peserta, termasuk beberapa orang dari petugas Dinas terkait dan LSM. Aplikasi M-Bio untuk Pengolahan Limbah Cair : Tuangkan 6 – 12 ml M-BIO ke dalam 1(satu) liter limbah cair atau 6 – 12 L M-Bio ke dalam 1000 L/ 1 ton limbah cair pada kolam penampungan limbah. Dengan bantuan aerator/ blower/pengaduk, M-BIO tersebut akan larut ke dalam air limbah secara merata. M-BIO akan bekerja dengan baik dalam kondisi aerobik. Dekomposisi limbah cair dalam kolam penampungan dapat berlangsung sampai 14 hari. Untuk mendapatkan hasil yang memuaskan, pemberian M-BIO dapat dilakukan setiap dua minggu sekali. IX. Simpulan 6+ Aplikasi teknologi M-Bio dpat menurunkan kadar Crom ( Cr ) pada limbah cair crom pada penyamakan kulit Sukaregang Garut. Untuk menurunkan crom sampai di bawah baku mutu yang diijinkan dapat diberikan M-Bio dengan dosis/takaran 6 – 12 L M-Bio ke dalam 1000 L/ 1 ton limbah cair pada kolam penampungan limbah. Daftar Pustaka Budiman Perdana Nugraha, Efektivitas Berbagai Dosis M-Bio terhadap Kadar Krom (Cr) pada Air Limbah Industri Penyamakan Kulit Sukaregang Kecamatan Garut Kota Kabupaten Garut, UNSIL, Skripsi Herdiansyah, Efektifitas Lama Kontak M-Bio terhadap Penurunan Kadar Chrom pada Air Limbah Industri Penyamakan Kulit Sukaregang Kecamatan GArut Kota Kabupaten Garut, UNSIL, Skripsi Idad Mikdad, Efektifitas Berbagai Dosis M-Bio dalam Menurunkan Kadar Biological Oxygen Demand (BOD) pada Sungai Ciwalen Sukaregang Kecamatan Garut Kota Kabupaten Garut, UNSIL, Skripsi
  • 5. Moch. Irfan Firmansyah, Efektifitas Lama Kontak M-Bio dalam Menurunkan Kadar Biological Oxygen Demand (BOD) pada Sungai Ciwalen Sukaregang Kecamatan Garut Kota Kabupaten Garut, UNSIL, Skripsi Priyadi, Rudi, Pemanfaatan dan Aplikasi Teknologi Porasi /M-Bio (Terdaftar Patent P20000939/S20000204) dalam Budidaya Pertanian Akrab Lingkungan (Pertanian Organik), UNSIL, Tasikmalaya, 2004. Biodata : Prof. Dr. H. Rudi Priyadi, Ir., MS. Pangkat/Gol/Jabatan :Pembina Utama Madya / IVd/ Guru Besar Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Siliwangi Tasikmalaya H. Rakhmat Iskandar, Ir., MP. Pangkat/Gol/Jabatan :Pembina Tk I / IVb / Lektor Kepala Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Siliwangi Tasikmalaya Hj. Rina Nuryati, Ir., MP. Pangkat/Gol/Jabatan :Pembina / IVa / Lektor Kepala Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Siliwangi Tasikmalaya Hj. Betty Rofatin, Ir., MP. Pangkat/Gol/Jabatan :Pembina / IV a /Lektor Kepala Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Siliwangi Tasikmalaya Hj. Enok Sumarsih, Ir., MP. Pangkat/Gol/Jabatan :Penata / IIIc / Lektor Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Siliwangi Tasikmalaya