Dokumen tersebut membahas tentang dinamika kependudukan Indonesia yang mencakup kuantitas penduduk, pertumbuhan penduduk, faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk, migrasi penduduk, ledakan penduduk dan upaya penanganannya, kepadatan penduduk, komposisi penduduk, dan mobilitas penduduk.
2. A. Kuantitas Penduduk Indonesia
Penduduk Indonesia tersebar di berbagai provinsi
yang ada di Indonesia. Jumlah penduduk setiap
provinsi berbeda-beda. Bila kita jumlah ”kuantitas
penduduk Indonesia”.
1. Pengertian Penduduk Indonesia
2. Sumber Daya Penduduk
3. Pertumbuhan Penduduk
4. Migrasi atau Perpindahan Penduduk
5. Kepadatan Penduduk
3. 1. Pengertian Penduduk Indonesia
Penduduk Indonesia adalah mereka yang tinggal di Indonesia
pada saat dilakukan sensus dalam kurun waktu minimal 6 bulan.
2. Sumber data Penduduk
Untuk mengetahui bagaimanakah keadaan penduduk
berkaitan dengan kuantitas penduduk di suatu negara diperlukan
data yang lengkap dengan melakukan:
a) Sensus Penduduk (cacah jiwa), yaitu pencatatan penduduk di
suatu daerah/negara para kurun waktu tertentu.
b) Survei Penduduk, yaitu pencatatan penduduk di daerah yang
terbatas dan mengenai hal tertentu.
c) Registrasi Penduduk, yaitu pencatatan data penduduk yang
dilakukan secara secara terus menerus di kelurahan.
4. A. PERTUMBUHAN PENDUDUK INDONESIA
Pertumbuhan penduduk adalah bertambahnya
jumlah penduduk pada suatu wilayah disebabkan oleh
kelahiran, kematian dan imigrasi.
Perubahan jumlah penduduk disebut dinamika
penduduk
Pertumbuhan penduduk di bedakan menjadi
pertumbuhan alami dan pertumbuhan total.
5. Pertumbuhan Penduduk Alami
Pertumbuhan penduduk alami merupakan
pertumbuhan yang hanya di hitung dari
penduduk yang lahir di kurangi penduduk yang
meninggal.
Rumus :
T=L–M
Ket.
T = jumlah pertumbuhan penduduk per tahun
L = jumlah kelahiran per tahun
M = jumlah kematian per tahun
6. Pertumbuhan Penduduk Total
Pertumbuhan penduduk total diperoleh dari
pertumbuhan alami ditambah dengan penduduk
yang masuk (imigrasi) dan dikurangi dengan
penduduk yang keluar (emigrasi).
Rumus :
T = (L - M) + (I - E)
Ket.
T = jumlah pertumbuhan penduduk per tahun
L = jumlah kelahiran per tahun
M = jumlah kematian per tahun
I = Jumlah imigran (penduduk yang masuk ke suatu
negara/wilayah untuk menetap) per tahun
E = jumlah emigran (penduduk yang meninggalkan/pindah ke
wilayah/negara lain) per tahun.
7. B. Faktor-faktor Pertumbuhan Penduduk
1 . Kelahiran (Fertilitas) dan ukuran-ukurannya
Fertilitas adalah kelahiran bayi dalam keadaan
hidup. Lahir hidup adalah bayi yang lahir dengan
tanda-tanda kehidupan.
a. Angka Kelahiran Kasar/Crude Birth Rate (CBR)
Angka kelahiran kasar adalah angka yang menunjukan
banyaknya kelahiran hidup dalam suatu daerah dalam satu
tahun.
b. Angka Kelahiran Berdasarkan Kelompok Umur Tertentu
Yang di maksud itu adalah banyaknya kelahiran hidup tiap
1.000 wanita usia tertentu dalam waktu satu tahun.
c. Angka Kelahiran Umum /General Ferility Rate (GFR)
Angka kelahiran umum adalah jumlah kelahiran tiap
seribu wanita yang berusia 15-49 tahun dalam satu tahun
8. Faktor-faktor Pendukung dan Penghambat
Kelahiran
1) Faktor-faktor pendukung kelahiran
Faktor-faktor pendukung kelahiran
(pronatilitas) antara lain sebagai berikut.
a) Kawin usia muda
b) Perasaan tersiksa tidak punya anak
c) Pandangan banyak anak banyak rejeki
d) Anak dapat membantu orang tua bekerja
9. Faktor-faktor penghambat kelahiran
Faktor-faktor penghambat kelahiran (antinatalitas)
antara lain sebagai berikut
a) Kesadaran remaja menangguhkan perkawinan
b) Pembatasan tunjangan pegawai negeri
c) Malu mempuyai anak dengan jumlah banyak
d) Bertambahnya jumlah wanita yang bekerja
10. Kematian (Mortalitas) dan Ukuran-Ukurannya
Mortalitas adalah angka yang menunjukan jumlah
kematian penduduk dalam suatu daerah
a. Angka Kematian Kasar/Crude Death Rate
Angka kematian kasar merupakan angka yang
menunjukan jumlah kematian setiap 1.000 penduduk dalam
satu tahun.
b. Angka kematian Berdasarkan Kelompok Umur Tertentu
Angka kematian berdasarkan kelompok umur tertentu
adalah banyaknya kematian tiap 1.000 penduduk yang berusia
tertentu dalam satu tahun
c. Tingkat Kematian Bayi/Infant Mortality Rate (IMR)
Tingkat Kematian bayi adalah jumlah kematian bayi dari
setiap 1.000 bayi lahir hidup yang terjadi dalam satu tahun di
daerah tertentu.
11. Faktor-faktor pendukung dan penghambat kematian
1) Faktor-faktor pendukung kematian (Promortalitas)
a) Perperangan
b) Bencana alam
c) Fasilitas kesehatan yang belum memadai
d) Lingkungan yang tidak sehat
e) Keadaan gizi yang rendah
2) Faktor-faktor yang menghambat kematian (Antimortalitas)
a) Berkembangnya ilmu kesehatan
b) Negara dalam keadaan damai
c) Ajaran agama yang melarang sesama manusia untuk saling
memunuh
d) Masyarakat semakin memahami cara hidup sehat
12. Migrasi
Migrasi adalah perpindahan penduduk dari satu
tempat ke tempat yang lain baek untuk menetap maupun
sementara.
a. Penyebab Migrasi
1) Bencana Alam
2) Agama
3) Kondisi Alam
4) politik
13. Macam-Macam Migrasi
1) Migrasi nasional
Migrasi nasional merupakan perpindahan penduduk
dari suatu daerah ke daerah lain dalam satu negara.
Contonya urbanisasi dan transmigrasi
2) Migrasi intrnaional
Migrasi intrenasional adalah perpindahan penduduk
dari satu negara ke negara lain.
Contohnya imigrasi dan emgrasi
14. C. Ledakan Penduduk dan Upaya Mengatasinya
Pertumbuhan penduduk yang sangat cepat dalam
waktu yang sangat singkat di sebut ledakan
penduduk.
Akibat dari ledakan penduduk antara lain :
1) Pendapatan rata-rata penduduk rendah
2) Angka pengangguran besar
3) Keadaan perekonomian tidak maju
4) Areal pertanian makin sempit
5) Angka kriminalitas meningkat
15. Upaya Untuk Mengatasi Akibat Ledakan Penduduk
Melaksanakan program keluarga berencana (KB)
Memperluas pengetahuan pendidikan
kependudukan dan lingkungan hidup
Memajukan dan memperluas sektor industri
Meningkatkan pendidikan bidang keterampilan dan
keahlian
Meningkatkan usaha transmigrasi
16. D. Kepadatan Penduduk
Kepadatan penduduk adalah hasil bagi dari
jumlah penduduk dengan luas wilayah.
Kepadatan penduduk ada dua jenis , yaitu :
1. Kepadatan penduduk aritmatik , adalah jumlah
penduduk rata-rata yang menempati wilayah seluas
1 km²
2. Kepadatan penduduk agraris, adalah banyaknya
penduduk dibagi luas lahan pertanian.
17. Komposisi Penduduk
Komposisi penduduk adalah pengelompokan
penduduk berdasarkan ciri-ciri tertentu.
Misalnya menurut umur, jenis kelamin, pendidikan,
pekerjaan, dan sebagainya.Komposisi penduduk
menurut umur dan jenis kelamin.
18. Piramida Penduduk
Piramida penduduk adalah komposisi penduduk
menurut umur dan jenis kelamin dapat digambarkan
dalam sebuah diagram.
Piramida penduduk dibagi menjadi tiga macam yaitu
:
Piramida penduduk muda.
Piramida penduduk tetap.
Piramida penduduk tua.
19. Piramida Penduduk Muda
Piramida penduduk muda (expansive)
menggambarkan bahwa penduduk dalam keadaan
tumbuh dan jumlah kelahiran lebih besar dari pada
jumlah kematian.
Contohnya adalah negara Indonesia.
20. Piramida Penduduk Tetap
Piramida penduduk tetap (stationer)
menggambarkan bahwa angka kelahiran seimbang
dengan angka kematian. Jumlah penduduk usia
muda hampir sama dengan jumlah penduduk usia
dewasa.
Condohnya adalah Amerika Serikat.
21. Piramida Penduduk Tua
Piramida yang berbentuk seperti batu nisan
dinamakan piramida penduduk tua
(constrictive), menggambarkan penurunan angka
kelahiran lebih pesat dari pada angka kematian.
Oleh karena itu, jumlah penduduk usia dewasa lebih
banyak dibandingkan dengan usia tua dan jumlah
penduduknya mengalami penurunan.
Contohnya negara-negara yang baru dilanda perang.
22. Rasio Jenis Kelamin dan Angka Ketergantungan
Komposisi penduduk sangat sangat diperlukan
untuk mengetahui rasio jenis kelamin (sex ratio) dan
angka ketergantungan (dependincy ratio) suatu
wilayah atau negara.
23. Rasio Jenis Kelamin (Sex Ratio)
• Rasio jenis kelamin atau sex ratio adalah
perbandingan jumlah penduduk laki-laki dan
jumlah penduduk perempuan dikalikan 100.
• Rumus perbandingan jenis kelamin adalah sebagai
berikut :
Sex Ratio = PL x 100
PP
24. Angka Beban Ketergantungan (Dependecy Ratio)
Angka beben ketergantungan adalahbeban terhadap
penduduk usia muda yang belum produktif (belum
bekerja) dan penduduk yang sudah tidak produktif
(usia tua) yang harus ditanggung oleh penduduk usia
dewasa (usia produktif)
Rumus angka beban ketergantungan adalah sebagai
berikut :
DR= P (0-14) + P (65+) x 100
P (15-65)
25. Mobilitas Penduduk
Pengertian dan Faktor Mobilitas Penduduk
Mobilitas penduduk atau migrasi adalah perpindahan
penduduk dari suatu tempat ketempat lain secara garis
besar.
faktor mobilitas penduduk dikelompokan menjadi tiga
kelompok, yaitu :
Faktor-faktor yang bersifat menarik di daerah tujuan. Misalnya,
lapangan kerja, kesempatan pendidikan, hiburan, sarana
transportasi, dan komunikasi.
Faktor-faktor yang mendorong di daerah asal. Misalnya, kemiskinan,
minimnya sarana dan prasarana masyarakat, serta kaemanan.
Faktor-faktor yang bersifat antara. Misalnya, adat-istiadat dan
peraturan.
26. Jenis-Jenis Mobilitas Penduduk
Mobilitas Permanen
Mobilitas permanen adalah perpindahan penduduk
dari suatu tempat ketempat lain yang bertujuan
untuk menetap. Jangka waktu yang digunakan
minimal enam bulan.
Contoh yang termasuk Mobilitas penduduk dalah :
Imigrasi
Emigrasi
Transmigrasi
Urbanisasi
27. Imigrasi dan Emigrasi
Imigrasi adalah masuknya penduduk dari negara
lain ke dalam suatu negara. Orang yang melakukan
Imigrasi disebut Imigran.
Emigrasi adalah keluarnya pendudukdari suatu
negara ke negara lain. Orang yng melakukan
emigrasi disebut emigran.
28. Transmigrasi
Transmigrasi adalah proses perpindan penduduk
dari daerah padat penduduk kedaerah jarang
penduduk.
Transmigrasi oleh pemerintah Indonesia dijadikan
program guna mengurangi kepadatan penduduk di
suatu wilayanh, terutama didaerah Jawa dan
Madura.
29. Tujuan tranmigrasi
Memberi kesempatan kerja kepada penduduk di
pulau jawa yang menganggur sehingga dapat
menaikan pendapatan dan mengurangi
pengangguran.
Memindahkan penduduk dari daerah padat
kedaerah yang jarang penduduknya.
Melakukan penyebaran pendudukagar lebih merata.
Melakukan pembangunan daerah yang lebih merata
di tanah air.
Meningkatkan produksi pertanian utama bahan
pangan.
30. Jenis-Jenis Transmigrasi
Transmigrasi swakarsa berbantuan
Transmigrasi swakarsa berbantuan adalah transmigrasi yang
dilaksanakan oleh pemerintah bekerja sama dengan badan usaha.
Pemerintah bertindak sebagai penanggung jawab pelaksanaan
sekaligus sebagai pihak yang memiliki kepentingan transmigrasi.
Transmigrasi swakarsa mandiri
Transmigrasi swakarsa mandiri adalah transmigrasi yang
dilakukanoleh masyarakat yang bersangkutan,baikk dalam bekerja
sama atau tidak dengan badan usaha,atas arahan, layanan, dan
bantuan pemerintah.
Transmigrasi umum
Transmigrasi umum adalah pengiriman transmigrasi yang
pelaksananan dan pengirimannya oleh pemerintah.
31. Urbanisasi
Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa
ke kota atau dari kota kecil ke kota besar.
Orang yang melakukan urbanisasi disebut juga
urban.
Sebab-sebab atau motivasi perpindahan penduduk
ke daerah perkotaan, antara lain karena mereka
ingin mencari penghidupan baru di kota. Urbanisasi
disebabkan adanya faktor pendorong (lahan
pertanian semakin sempit, upah tenaga kerja kecil)
dan faktor penarik (lapangan kerja banyak, upah
relatif besar, fasilitas di kota lebih baik).
32. Masalah-Masalah yang timbul akibat Urbanisasi
Lapangan kerja dan kesejahteraan
Para pendatang umumnya merupakan tenaga kerja yang tidak
terlatih sehingga sulit untuk mendapatkan pekerjaan. Pada akhirnya,
mereka bekerja sebagai buruh kasar, penganguran, gelandangan,
bahkan dapat menjurus kepada masalah kriminalitas.
Masalah perumahan
Banyaknya pendatang menunutut fasilitas, antara lain perumahan.
Seiring dengan mahalnya harga perumahan, maka banyak
pendatang yang membanngun pemukiman di pinggir-pinggir sungai
dan di bawah jaln tol. Akhirnya hal ini menciptakan pemukiman
kumuh di kota.
Transportasi
Banyaknya pendatang akan menambah padat jalan-jalan di kota
besar, sehingga memunculkan kemacetan lalu lintas.
33. Langkah-Langkah untuk mengatasi urbanisasi
Menyatakan kota sebagai daerah tertutup, berarti hanya
dengan izin pemerintah seseorang dapat tinggal di kota.
Pembangunan dan peningkatan kegiatan-kegiatan
ekonomi di desa dengan membuka lapangan kerja baru.
Cara ini dapat dilakukan melaliu tiga kegiatan berikut.
Pembangunan industri di desa.
Perbaikan pusat-pusat pendidikan dan kursus-kursus.
Perbaikan sarana-sarana penerangan, rekreasi dan pertanian.
Membuat hubungan antara desa dan kota menjadi lancar
agar orang-orang desa yang bekerja di kota dapat pergi
dan pulang dengan mudah.
34. Mobilitas Nonpermanen
Mobilitas Nonpermanen adalah adalah perpindahan
penduduk dari suatu tempat ketempat lain denagn
tujuan tidak menetap meskipun menempuh jarak jauh
dan tempat menginap beberapa hari atau beberapa
minggu.
Gerak penduduk yang nonpermanen (sirkuler) dapat
dibgi menjadi pergi ulang atau ulak-alik (commuting)
dan menginap di daerah tujuan. Ulak-alik adalh gerak
penduduk dari daerah asal menuju kedaerah tujuan
dalam batas waktu tertentu dan kembali kedaerah asal
pada hari itu juga. Sementara itu, menginap diukur dari
lamanya meninggalkan daerah asal lebih dari satu
hari, tetapi kuarang dari enam bulan. Bagi daerah
tujuan, para migran sirkuler tersebut disebut penduduk
musiman.
35. Dampak Mobilitas penduduk dan
Penanggulangannya
Dampak Mobilitas penduduk bagi daerah asal.
Dampak positif mobilitas penduduk, bagi daerah awal
diantaranya mengurangi pengangguran di desa dan mengubah
pola hidup dari tradisional ke modern.
Dampak negatif mobilitas penduduk bagi daerah asal
diantaranya akan kehilangan tenaga kerja yang
produktif, lahan pertanian tidak terurus dan pengaruh buruk
sifat penduduk kota akan menular kepedesaan. Misalnya, sifat
individualistis, dan materialistis.
36. Dampak Mobilitas Penduduk
Bagi daerah tujuan
Dampak positif mobilitas penduduk bagi daerah
tujuan diantaranyamemperoleh banyak tenaga kerja
sehingga upahnya menjadi murah.
Dampak nagatif mobilitas penduduk bagi daerah
tujuan diantaranya, angka pengangguran meningkat,
munculnya kemacetan lalu lintas, munculnya
pemukiman kumuh.
37. Penanggulangan Permasalahan Akibat Mobilitas
Penduduk
Penanggulangan permasalahan penduduk , terutama
urbanisasi, dapat dilakukan melalui kebijakan-
kebijakan berikut.
1. Perlu dilakukan pembangunan di wilayah pedesaan
2. Mendirikan industri di pedesaan yang dapat membuka
kesempatan kerja sehingga penduduk tidak mencari pekerjaan
di kota
3. Membangun fasiltas-fasilitas kehidupan di desa, seperti
sekolah dan rumah sakit
38. Kualitas Penduduk
Kualitas penduduk adalah tingkat atau taraf
kehidupan penduduk yang berkaitan dengan
kemampuan dalam pemenuhan kebutuhan, seperti
pangan,sandang, perumahan, kesehatan, dan
pendidikan. Kualitas penduduk dapat dibagi atas
dua unsur, yaitu :
Kualitas fisik
Kualitas non fisik
39. Kualitas Fisik
Status Gizi
Status gizi merupakansalah satu ciri kualitas penduduk, dapat dilihat
dari besarnya presentasependuduk balita (dibawah lima tahun)
dengan umur 0-59 bulan yang kurang gizi, tingkat kematian balita,
dan jumlah pendudukrawan pangan. Ststus gizi balita merupakan
salah satu indikator yang mencermnkan tingkat kesejahteraan
masyarakat.
Tingkat kesehatan
Tingkat kesehatan penduduk satu negara tergambar dari besrnya
angka kematian di negara itu, karena besarnyaangka kematian erat
kaitannya dengan kualitas kesehatan. Kualitas kesehatan yang
umumnya disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain :
a) Lingkungan yang tidak sehat, misalnya lingkungan rumah.
b) Penyakit-penyakit menular.
c) Gizi yang rendah.
40. Kualitas Non Fisik
Indikator kualitas penduduk dapat dibedakan
menjadi dua macam yaitu kualitas penduduk tinggi
dan kualitas penduduk rendah.
1. Kualitas penduduk tinggi, apabila taraf hidupnya tinggi
dengan ciri mudah atau dapat memenuhi segala kebutuhan
hidupnya (kebutuhan jasmani dan rohani)
2. Kualitas penduduk rendah, apabial taraf hidupnya sulit
memenuhi kebutuhan hidupnya.
41. Faktor yang memengaruhi kulitas penduduk
Tingkat pendidikan penduduk
Pendidikan merupakan modal dasar dalam mengembangkan
kemampuan intelektual seseorang.
Tingkat kesehatan penduduk
Kesehatan merupakan harta yang tak ternialai dan merupakan
modal berharga bagi seseorang untuk memulI ktivitasnya. Ada
pepatah mengatakan “men sena in corpore saro” yang terjemahan
bebasnya mengandung makna bahwa dlam badan yang sehat
terdapat jiwa yang kuat.
Tingkat kesejahteraan penduduk
Pencapaiian kesejahteraan merupakan arah cita-cita setiap
manusia yang ditandai dengan terpenuhinya kebutuhan
pangan, sandang dan papan.
42. Upaya untuk mengatasi kualitas penduduk yang
rendah
Kualitas fisik
Peningkatan gizi dilakukan pemerintahan melaluai pemberian
makanan tambahan yang bergizi terutama untuk balita.
Pelaksanaan imunisasi untuk seluruh balita, mrlalui pekan imunisasi
nasional (PIN).
Penambahan jumlah tenaga medis seperti perawat, bidan dan
dokter.
Penambahan fasilitas kedehatan seperti rumah
sakit, puskesmas, dan polindes (pondok bersalin desa).
Peneyediaan pelayanan kesehatan gratis bagi masyarakat
miskin, dan pelayanan kesehatan bagi pegawai negri dan pensiunan
melalui ASKES (Asuransi Kesehatan) serta bagi karyawan
perusahaan-perusahaan swasta melaui JAMSOSTEK (Jaminan
Sosial Tenaga Kerja).
43. Upaya untuk mengatasi kualitas penduduk yang
rendah
Kualitas Nonfisik
Penambahan jumlah sekolah disemua jenjang pendidikan dari
tingkat SD sampai perguruaan tinggi.
Pencanangan program wajib belajar 9 tahun.
Penambahan sarana penunjang pendidikan seperti
perpustakaan, laboratorium, ruang keterampilan dan
sebagainya.
Pemberian beasiswa bagi siswa yang berprestasi namun tidak
mampu dalam biaya pendidikan.
Panambahan jumlah tenaga pendidik seperti guru dan dosen.