1. Makalah Rancang Bangun Jaringan
Deskripsi Switching Tingkat Perusahaan
Name : Ali Majid Wardana
NIS : 13.5284
Skill Program : Information and Communication Technology
Packet Program : Computer and Networking Engineering
DINAS PENDIDIKAN KOTA BATAM
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 BATAM
Jalan Prof. Dr. Hamka 1 Batuaji Batam Telp. (0778) 365903 Fax (0778)365903
2015
2. 1 | Rancang BangunJaringan
BAB I
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur tak henti-hentinya kita ucapkan kehadirat Allah S.W.T. yang telah
memberikan rahmat dan kesehatan jasmani serta rohani serta karunianya sehingga bisa
tersusunnya tugas makalah ini yang berjudul Deskripsi Switching Tingkat Perusahaan.
Pembelajaran dari makalah ini dapat menjadi pedoman untuk pembelajaran tentang apa itu
switching tingkat perusahaan dan dapat dijadikan panduan dengan bimbingan seorang guru.
Para pembaca juga dapat mengetahui apa saja macam-macam switching meski hanya dasarnya
saja. Saya berharap pembaca dapat menguasai semua kompetensi yang berada dimakalah ini.
Dan akhirnya saya mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah membantu
saya dalam menyusun makalah ini dan segala sumber yang telah membantu saya. Semoga
makalah selanjutnya yang akan mendatang lebih baik lagi dari sebelumnya.
Batam, 20 Mei 2015
3. 2 | Rancang BangunJaringan
DAFTAR ISI
BAB I..........................................................................................................................................1
KATA PENGANTAR............................................................................................................. 1
DAFTAR ISI........................................................................................................................... 2
BAB II ........................................................................................................................................3
PEMBAHASAN...................................................................................................................... 3
A. Prinsi kerja Switch Dalam Jaringan ............................................................................ 3
B. Prinsip kerja switching multilayer.............................................................................. 4
C. Macam-macam Switching............................................................................................ 5
D. Keamanan switch.........................................................................................................5
E. Perlindungan Jaringan Terhadap Switching Loop....................................................... 6
F. Redundansi pada sebuah jaringan dengan switch........................................................ 7
G. Spanning Tree Protocol................................................................................................ 7
H. Prinsip Root Bridges ....................................................................................................7
I. Identifikasispanning tree pada jaringan hirarkikal..................................................... 8
J. Protocol spanning tree cepat (RSTP) ...........................................................................8
K. Identifikasi dan Konfigurasi VLAN ............................................................................ 9
L. Rute inter VLAN dan trunking.................................................................................... 9
M. Port Trunk ................................................................................................................. 10
N. Memperluas VLAN melalui Switch............................................................................ 11
O. Routing antara VLAN-VLAN .................................................................................... 12
P. Perawatan VLAN dalam suatu jaringan perusahaan................................................ 15
Q. Program VLAN.......................................................................................................... 15
R. Konfigurasi VTP........................................................................................................ 15
S. Konfigurasi VLAN untuk IP telephony...................................................................... 18
BAB III..................................................................................................................................... 20
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................ 20
PENUTUP............................................................................................................................. 21
4. 3 | Rancang BangunJaringan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Prinsi kerja Switch Dalam Jaringan
Switch dapat beroperasi pada satu atau lebih lapisan dari model OSI, termasuk data
link dan jaringan. Perangkat yang beroperasi secara simultan pada lebih dari satu
lapisan ini dikenal sebagai switch multilayer.
Dalam switch ditujukan untuk penggunaan komersial, antarmuka built-in atau modular
memungkinkan untuk menghubungkan berbagai jenis jaringan, termasuk Ethernet,
Fibre Channel, ATM, ITU-T G.hn dan 802,11. Konektivitas ini dapat di salah satu
lapisan yang disebutkan. Sementara lapisan-2 fungsi tersebut cukup untuk bandwidth
pengalihan dalam satu teknologi, interkoneksi teknologi seperti Ethernet dan token
cincin lebih mudah pada lapisan 3.
Perangkat yang interkoneksi pada lapisan 3 secara tradisional disebut router,
sehingga lapisan-3 switch juga dapat dianggap sebagai (relatif primitif) router. Dalam
beberapa operator selular dan lingkungan lain di mana ada kebutuhan untuk banyak
analisis kinerja jaringan dan keamanan, switch dapat dihubungkan antara router WAN
sebagai tempat untuk modul analitik. Beberapa vendor menyediakan firewall,jaringan
deteksi intrusi,dan analisis modul kinerja yang dapat plug ke port switch. Beberapa
fungsi mungkin pada modul gabungan.
Dalam kasus lain, switch digunakan untuk menciptakan citra cermin data yang dapat
pergi ke perangkat eksternal. Karena sebagian besar beralih port mirroring hanya
menyediakan satu aliran cermin, hub jaringan dapat bermanfaat untuk mengipasi data
ke beberapa read-only analisis, seperti sistem deteksi intrusi dan packet sniffers.
Cara Kerja Switch
Switch dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis, yaitu :
Cut through / Fast Forward
Switch Jenis ini hanya mengecek alamat tujuan saja (yang ada pada header frame).
Selanjutnya frame akan diteruskan ke host tujuan.
Kondisi ini akan dapat mengurangi Latency Time.
Kelemahannya tidak dapat mengecek frame yang error dan akan diteruskan ke host
tujuan.
Switch ini adalah yang tercepat di jenisnya.
Store and Forward
Switch ini akan menyimpan semua frame untuk sementara waktu sebelum
diteruskan ke host tujuan untuk di cek terlebih dahulu melalui mekanisme CRC (Cyclic
Redundancy Check). Jika ditemukan error, maka frame akan "dibuang" dan tidak akan
diteruskan ke host tujuan.
Switch jenis ini adalah yang paling "dipercaya".
Kelemahannya meningkatnya Latency Time akibat proses pengecekan.
5. 4 | Rancang BangunJaringan
Fragment free / Modified cut through
Sebuah metode yang mencoba untuk mempertahankan manfaat dari Store and
Forward dan Cut through / Fast Forward . Switch akan memeriksa 64 byte pertama
dari frame, di mana informasi pengalamatan disimpan. Menurut spesifikasi Ethernet,
tabrakan akan terdeteksi selama 64 byte pertama dari frame, sehingga frame yang
berada dalam kesalahan karena tabrakan tidak akan diteruskan. Dengan cara ini frame
akan selalu mencapai tujuan yang dimaksudkan. Pemeriksaan kesalahan dari data yang
sebenarnya dalam paket yang tersisa untuk perangkat akhir.
Nilai 64 byte ini merupakan jumlah minimum yang dianggap penting untuk
menentukan apakan frame error atau tidak.
Switch ini memiliki performance yang cukup baik dan dapat diandalkan.
Adaptive Switching
Dirancang untuk beroperasi pada cut-through mode (cut-through switching)
normal, tetapi jika tingkat kesalahan sebuah pelabuhan melompat terlalu tinggi, switch
secara otomatis reconfigures pelabuhan untuk dijalankan dalam mode store-and-
forward.
Hal ini mengoptimalkan kinerja switch dengan menyediakan kecepatan yang lebih
tinggi dengan menggunakan Cut through / Fast Forward jika tingkat kesalahan
rendah, tapi kecepatan akan menurun dengan menggunakan Store and Forward jika
tingkat kesalahan yang tinggi.
Adaptive switching biasanya secara port-by-port basis.
B. Prinsip kerja switching multilayer
Multi layer switching adalah cara dimana menyusun perangkat network switch
menjadi beberapa tingkatan dikarenakan end user yang terkoneksi ke dalam suatu
jaringan memiliki jumlah yang banyak, sehingga kita perlu melakukan trunking
(menyambungkan switch satu dengan switch lain) antar network switch secara
bertingkat. Di bawah ini merupakan contoh multi layer switching yang disimulasikan
dengan program Packet Tracer milik Cisco.
6. 5 | Rancang BangunJaringan
Pada gambar di atas network switch tersusun atas 3 layer (tingkatan) yaitu Core
Switch sebagai layer pertama, Distribution Switch sebagai layer kedua dan Access
Switch sebagai layer ketiga. Fungsi Core Switch adalah sebagai network switch yang
menggabungkan beberapa device network switch menjadi satu kesatuan (integrated
network). Distribution Switch berfungsi sebagai penghubung antara Core Switch
dengan Access Switch. Access Switch berfungsi sebagai penghubung antara network
dengan computer end user. Jadi kesimpulannya dengan menggunakan metode multi
layer switch kita dapat melakukan extend (perluasan) jumlah komputer yang terkoneksi
ke dalam jaringan. Contoh susunan 3 layer network switch di atas dapat dikembangkan
lagi menjadi beberapa layer ke bawah tergantung dari kebutuhan jumlah jaringan.
C. Macam-macam Switching
Macam-macam Cara Penyambungan
Penyambungan Sirkit (Circuit Switching)
Pada sistem penyambungan sirkit, informasi yang dikirimkan oleh suatu
terminal diterima oleh sentral switching langsung dikirimkan kepada terminal
yang dituju selama seluruh informasi selesai dikirim. Dengan demikian satu
saluran akan dipakai terus selama terminal belum selesai mengadakan
hubungan.
Contoh: Jaringan Telepon PSTN
Penyambungan Berita (Message Switching)
Cara penyambungan ini banyak dipergunakan di dalam lingkungan militer
atau lingkungan terbatas misalnya instasi pemerintah atau swasta.
Contoh penggunaannya adalah pada Teleprinter.Pada waktu mengirimkan
berita lewat teleprinter, berita tersebut tidak disambungkan langsung tetapi
disimpan terlebih dahulu kemudian pada satu saat tertentu barulah dikirimkan
kepada tujuan tersebut.Nama lain dari penyambungan berita ini adalah Stored
and Forward Switching
Penyambungan Paket (Packet Switching)
Sistem penyambungan paket informasi yang dikirimkan merupakan paket-paket
yang diberi label dari alamat yang dituju, kode-kode tertentu dsb. Paket ini
kemudian dikirimkan ke tujuan yang diinginkan.
Contoh: Pertukaran informasi melalui GPRS.
D. Keamanan switch
7. 6 | Rancang BangunJaringan
Protokol 802.1x : Protokol 802.1x adalah protokol yang dapat melakukan otentikasi
pengguna dari peralatan yang akan melakukan hubungan ke sebuah titik-akses.
Mac address : Peralatan yang akan melakukan akses pada sebuah titik-akses sudah
terdaftar terlebih dahulu, proses ini dikenal sebagai Mac address Authentication adalah
sebuah mekanisme di mana setiap peralatan jaringan komputer disertai identitas yang
unik yang menunjukan keotentikan tiap komputer. Pada pengiriman data akan
mengandung informasi mengenai identitas peralatan tersebut. Dengan identitas ini
ditentukan otorisasi suatu komputer melalui proses penyaringan (filtering).
Kelemahan dari metode ini adalah seseorang dapat dengan memanipulasi identitas
pada peralatan yang digunakannya, sehingga peralatan tersebut dapat melakukan akses
ke sebuah jaringan komputer. Tindakan ini sering disebut sebagai Spoofing.
E. Perlindungan Jaringan Terhadap Switching Loop
Loop terjadi karena frame tidak mempunya waktu hidup (TTL) seperti paket IP
melintasi router. Akibatnya, jika mereka tidak diakhiri dengan benar pada jaringan
mereka terus Bangkit dari Switch ke Switch tanpa henti atau sampai Link terganggu.dan
Frame Broadcast diteruskan ke semua Port Switch kecuali Port berasal.Hal ini
memastikan bahwa semua perangkat dalam Broadcast Domain dapat menerima
Frame.Jika ada lebih dari satu Jalur untuk Frame yang akan dieruskan keluar,dapat
menghasilkan suatu lingkaran tak berujung.
Proses ini akan terjadi berulang-ulang hingga switch fisik memutuskan sambungan
penyebab dari loop dan menekan power off di salah satu switch pada loop. Loop
mengakibatkan beban CPU tinggi pada semua switch yang tertangkap dalam loop tsb.
Karena frame yang terus menerus diteruskan bolak balik antara semua switch di loop,
CPU akhirnya harus memproses banyak data. Hal ini memperlambat kinerja pada lalu
lintas di network.
8. 7 | Rancang BangunJaringan
F. Redundansi pada sebuah jaringan dengan switch
Skala gangguan akibat dari kegagalan piranti jaringan juga bisa bervariasi, dari hanya
sebuah komputer karena kegagalan NIC – lan card; beberapa komputer karena
kegagalan switch; atau bahkan berskala luas karena kegagalan pada switch central yang
menghubungkan jaringan server. Untuk kegagalan lan card di salah satu komputer bisa
diganti dengan network card cadangan anda. Kebutuhan load balancing dan redundansi
haruslah dikaji untuk setiap kebutuhan berdasarkan penggunaan link redundansi;
piranti router; switch dan multi-homed host yang bersifat kritis. Tujuan dari system
redundansi ini dimaksudkan untuk menjamin ketersediaan layanan dimana tidak ada
satupun titik rawan kegagalan.
G. Spanning Tree Protocol
Spanning Tree Protokol merupakan sebuah protokol yang berada di jaringan switch
yang memungkinkan semua perangkat untuk berkomunikasi antara satu sama lain agar
dapat mendeteksi dan mengelola redundant link dalam jaringan. Ini adalah protokol
anajemen link yang menyediakan redundansi sementara mencegah perulangan yang
tidak iinginkan dalam jaringan. STP dapat menyediakan redundansi jalan dengan
mendefinisikan sebuah tree yang membentang di semua switch dalam jaringan yang
diperpanjang.
Cara Kerja Spanning Tree
STP menggunakan 3 kriteria untuk meletakkan port pada status forwarding :
STP memilih root switch. STP menempatkan semua port aktif pada root
switch dalam status Forwarding.
Semua switch non-root menentukan salah satu port-nya sebagai port yang
memiliki ongkos (cost) paling kecil untuk mencapai root switch. Port tersebut
yang kemudian disebut sebagai root port (RP) switch tersebut akan ditempatkan
pada status forwarding oleh STP.
Dalam satu segment Ethernet yang sama mungkin saja ter-attach lebih dari satu
switch.
H. Prinsip Root Bridges
Menentukan root bridge.
Root bridge dari spanning tree adalah bridge dengan bridge ID terkecil
(terendah). Tiap bridge mempunyai unique identifier (ID) dan sebuah priority number
yang bisa dikonfigurasi. Untuki membandingkan dua bridge ID, priority number yang
pertama kali dibandingkan.
Menentukan least cost paths ke root bridge.
Spanning tree yang sudah dihitung mempunyai properti yaitu pesan dari semua
alat yang terkoneksi ke root bridge dengan pengunjungan (traverse) dengan cost jalur
terendah, yaitu path dari alat ke root memiliki cost terendah dari semua paths dari alat
ke root.
9. 8 | Rancang BangunJaringan
Root bridge
Root bridge merupakan master bridge atau controlling bridge. Root bridge
secara periodik mem-broadcast message konfigurasi. Message ini digunakan untuk
memilih rute dan re-konfigure fungsi-2 dari bridge-2 lainnya bila perlu. Hanya da satu
root bridge per jaringan. Root bridge dipilih oleh administrator. Saat menentukan root
bridge, pilih root bridge yang paling dekat dengan pusat jaringan secara fisik.
I. Identifikasi spanning tree pada jaringan hirarkikal
Dalam desain ini, lapisan core menyediakan transportasi berkecepatan tinggi antara
lapisan distribusi. Lapisan distribusi menyediakan redudansi dan memungkinkan
penerapan policy pada lapisan akses. Layer 3 yang berada diantara lapisan core dan
distribusi digunakan untuk routing protocol, menangani load-balancing dan fast route
redudancy apabila terjadi kegagalan padalink. Komunikasi inter-VLAN dipetakan di
lapisan distribusi. Route summarization dikonfigurasi pada interface menuju lapisan
core. Kelemahan dari desain ini adalah Spanning Tree Protocol (STP) hanya
mengijinkan salah satu dari link redudansi diantara switch akses danswitch distribusi
untuk aktif. Jika terjadi kegagalan, link kedua menjadi aktif, tetapi tidak terjadiload-
balancing, karena salah satu link pasif dan menjadi aktif apabila salah satu link terjadi
kegagalan.
J. Protocol spanning tree cepat (RSTP)
Rapid spanning tree protocol (RSTP) – pertama kali diperkenalkan pada tahun 1982
sebagai pembaharuan dari STP(standar 802.1D). Menyediakan konvergensi stanning-
tree yang lebih cepat ketika ada perubahan topologi. protokol yang memungkinkan
sebuah jaringan untuk berfungsi baik dengan loops atau dalam topologi.
Perbedaan antara STP dan RSTP adalah pada kondisi yang ada, jika pada STP ada 5
kondisi dan RSTP hanya ada 2 kondisi.
STP (802.1D) RSTP (802.1W) Time(s)
disable discard –
blocking discard –
listening discard 15
learning learning 15
10. 9 | Rancang BangunJaringan
forwarding forwarding –
Tabel 1 Perbandingan STP dan RSTP
Jembatan port RSTP :
– Root – Sebuah port forwarding yang port terbaik dari Nonroot-jembatan untuk
Rootbridge.
Tidak seperti di STP, RSTP akan merespon BPDUs dikirim dari arah jembatan akar.
Sebuah jembatan RSTP akan “mengusulkan” informasi pohon rentang untuk pelabuhan
yang ditunjuk. Jika ada jembatan RSTP menerima informasi ini dan menentukan ini
adalah informasi akar unggul, itu set semua port lain untuk membuang. Jembatan dapat
mengirimkan sebuah “kesepakatan” untuk jembatan pertama mengkonfirmasikan
informasi pohon superior spanning. Jembatan pertama, setelah menerima perjanjian ini,
tahu bisa cepat transisi bahwa port ke keadaan forwarding melewati mendengarkan
tradisional / transisi negara belajar. Hal ini pada dasarnya menciptakan efek mengalir
jauh dari jembatan akar di mana setiap jembatan yang ditunjuk mengusulkan untuk
tetangga untuk menentukan apakah itu bisa membuat transisi yang cepat. Ini adalah
salah satu elemen utama yang memungkinkan RSTP untuk mencapai konvergensi kali
lebih cepat dari STP.
RSTP mempertahankan cadangan rincian tentang status pembuangan port. Hal ini
untuk menghindari timeout jika port forwarding saat ini adalah untuk gagal atau BPDUs
tidak diterima pada port akar dalam interval tertentu.
K. Identifikasi dan Konfigurasi VLAN
Virtual LAN (Virtual VLAN)
Host dan server yang terhubung ke Layer 2 switch merupakan bagian dari segmen
jaringan yang sama. Pengaturan ini menimbulkan dua masalah penting:
Switch broadcasts semua port, yang mengkonsumsi bandwidth yang tidak perlu.
Sebagai jumlah perangkat yang terhubung ke switch meningkat, lebih banyak
traffic broadcast dihasilkan dan bandwidth lebih banyak terbuang.
Setiap perangkat yang terpasang ke switch dapat meneruskan dan menerima
frame dari setiap perangkat lain di switch itu.
Sebagai praktek desain jaringan terbaik, lalu lintas broadcast terkandung ke area
jaringan di mana diperlukan. Ada alasan mengapa bisnis host tertentu mengakses satu
sama lain sementara yang lain tidak. Sebagai contoh, anggota departemen akuntansi
mungkin hanya pengguna yang perlu untuk mengakses server akuntansi. Pada jaringan
switch, jaringan area lokal virtual (VLAN) yang yang berisi broadcasts dan host grup
bersama-sama dalam komunitas bunga.
VLAN adalah broadcast domain logis yang dapat menjangkau beberapa segmen LAN
fisik. Hal ini memungkinkan administrator untuk grup bersama stasiun dengan fungsi
logis, oleh tim proyek, atau oleh aplikasi, tanpa memperhatikan lokasi fisik dari
pengguna.
L. Rute inter VLAN dan trunking
11. 10 | Rancang Bangun Jaringan
Fungsi dari VTP adalah memudahkan Mbah-nya Jaringan, network administrator,
dalam mengelola semua VLAN yang berskala besar dan telah dikonfigurasikan pada
sebuah internetwork switch. Artinya, dengan menggunakan fasilitas VTP,
memungkinkan seorang mbah jaringan untuk menambah, mengurangi, dan mengganti
VLAN, di mana informasi VLAN tersebut kemudian disebarluaskan ke semua switch
lainnya di domain VTP tersebut.
keuntungan apabila kita menerapkan konsep VTP, antara lain:
Konfigurasi VLAN yang lebih stabil di semua switch di network
Pengiriman VLAN-advertisement terjadi hanya di trunk-port
Menambahkan VLAN secara plug –and-play
Tracking dan monitoring VLAN-VLAN yang akurat.
VTP Mode
Dalam salah satu sumber yang saya dapatkan, jika kita ingin membuat/menambahkan
switch menjadi bagian dari suatu VTP management domain, setiap switch harus
dikonfigurasi dalam satu dari tiga mode VTP yang dapat digunakan. Mode VTP yang
digunakan pada switch akan menentukan bagaimana switch berinteraksi dengan switch
VTP lainnya dalam management domain tersebut. Mode VTP yang dapat digunakan
pada switch Cisco adalah mode server, mode client, dan mode transparent.
M. Port Trunk
Sebuah VLAN asli ditugaskan ke port trunk 802.1Q. Sebuah port trunk 802.1Q
mendukung lalu lintas yang datang dari banyak VLAN (tagged traffic) serta lalu lintas
yang tidak datang dari sebuah VLAN (untagged lalu lintas). Port trunk 802.1Q
menempatkan untagged lalu lintas pada VLAN asli. Dalam gambar, VLAN asli adalah
VLAN 99. Lalu lintas untagged dihasilkan oleh komputer terpasang ke port switch yang
dikonfigurasi dengan VLAN asli. VLAN asli ditetapkan dalam spesifikasi IEEE
12. 11 | Rancang Bangun Jaringan
802.1Q untuk menjaga kompatibilitas dengan lalu lintas tanpa tanda umum untuk
skenario warisan LAN.
Sebuah VLAN Native ditandai dengan sebuah port trunk 802.1Q. Sebuah port
trunk 802.1Q mendukung traffic dari banyak VLAN sama seperti traffic yang tidak
berasal dari sebuah VLAN. Trunk adalah link point-to point diantara satu atau lebih
interface ethernet device jaringan seperti router atau switch. Trunk Ethernet membawa
lalu lintas dari banyak VLAN melalui link tunggal. Sebuah VLAN trunk mengijinkan
kita untuk memperluas VLAN melalui seluruh jaringan. Jadi link Trunk digunakan
untuk menghubungkan antar device intermediate. Dengan menggunakan port trunk,
dapat digunakan sebuah link fisik untuk menghubungkan banyak VLAN.
N. Memperluas VLAN melalui Switch
IP LAB A : 192.168.10.0/24 Port 1-10
IP LAB B : 192.168.20.0/24 Port 11-20
1. konfigurasi switch satu membuat VLAN LAB A dan LAB B.
Switch#vlan database
% Warning: It is recommended to configure VLAN from config mode,
as VLAN database mode is being deprecated. Please consult user
documentation for configuring VTP/VLAN in config mode.
Switch(vlan)#vlan 10 name LAB-A
VLAN 10 added:
Name: LAB-A
Switch(vlan)#vlan 20 name LAB-B
VLAN 20 added:
Name: LAB-B
Switch(vlan)#exit
13. 12 | Rancang Bangun Jaringan
2. Membuat VLAN LAB-A dari port 1 sampai 10.
Switch(config)#int range fa0/1-10
Switch(config-if-range)#switchport access vlan 10
3. Membuat VLAN LAB-B dari port 11 sampai 20.
Switch(config-if-range)#int range fa0/11-20
Switch(config-if-range)#switchport access vlan 20
Switch(config-if-range)#end
Melihat konfigurasi yang telah dibuat.
Switch#sh vlan
O. Routing antara VLAN-VLAN
Contoh cara membuat jaringan dengan Inter – VLAN Routing dan Routing Static
14. 13 | Rancang Bangun Jaringan
Langkah - Langkahnya :
1. Membuat struktur jaringan seperti gambar di atas
2. Mengkonfigursi ip address VLAN admisnitrasi dengan network 192.168.1.0/24
dan VLAN management dengan network 192.168.2.0/24
Berikut ini contoh konfigurasi ip address pada salah satu PC dalam jaringan tersebut.
3. Membuat dan mengkonfigurasi jaringan VLAN Administrasi dan VLAN
Managemen menggunakan Switch
Mengkonfigurasi jaringan VLAN
a) Membuat VLAN
Switch> en
Switch# configure terminal
Switch(config)# vlan 2
Switch(config-vlan)# name administrasi
Switch(config-vlan)# exit
Switch(config)# vlan 3
15. 14 | Rancang Bangun Jaringan
Switch(config-vlan)# name managemen
Switch(config-vlan)# exit
b) Konfigurasi interface pada switch (sesuaikandengan interface padapekerjaanAnda)
Switch(config)# interface range fa0/1-3 (range interface untuk VLAN 2)
Switch(config-if-range)# switchport mode access
Switch(config-if-range)# switchport access vlan 2
Switch(config-if-range)# exit
Switch(config)# interface range fa0/4-6 (range interface untuk VLAN 3)
Switch(config-if-range)# switchport mode access
Switch(config-if-range)# switchport access vlan 3
Switch(config-if-range)# exit
Switch(config)# interface range fa0/7 (interface yang tersambungke router)
Switch(config-if-range)# switchport mode trunk
Switch(config-if-range)# exit
4. Mengkonfigurasi dan ambahkan 1 buah router pada switch interface 24 dan interface
fa0 pada router.
Mengkonfigurasi Router :
#Router> en
#Router# configure terminal
#Router(config)# interface fa0/0
#Router(config-if)# no shutdown
#Router(config-if)# interface fa0/0.2 (mendaftarkan sub interface fa0/0)
#Router(config-subif)# encapsulation dot1Q 2 (mendaftarkanke VLAN ID 2)
#Router(config-subif)# ip address 192.168.1.254 255.255.255.0 (mendaftarkanip
#address untuksub interface fa.0/0.2 denganip address 192.168.1.254 255.255.255.0)
#Router(config-subif)# exit
#Router(config-if)# interface fa0/0.3 (mendaftarkan sub interface fa0/0)
#Router(config-subif)# encapsulation dot1Q 3 (mendaftarkanke VLAN ID 3)
#Router(config-
#subif)# ip address 192.168.2.254 255.255.255.0 (mendaftarkanip address untuk
#sub interface fa.0/0.3 denganip address 192.168.2.254 255.255.255.0)
#Router(config-subif)# exit
#Router(config)# exit
16. 15 | Rancang Bangun Jaringan
P. Perawatan VLAN dalam suatu jaringan perusahaan
Desain modular membuat pengembangan mudah, maka perawatannya pun tidak
akan sulit juga. Menambah switch pada access layer tidak akan sampai membuat
seluruh desain perlu dibenahi. Dan kesalahan pada sebuah bagian desain bisa diperbaiki
pada area itu juga, tanpa menganggu bagian lain.
Q. Program VLAN
- Versi 1 (versi 2 dan 3 juga ada)
- VTP domain name belum di set.
- VTP mode adalah VTP Server.
- Satu aktif vlan yaitu vlan 1.
- Configuration revision adalah 1
- Switch yang di tambahkan ke suatu domain harus berada pada kondisi default, jika
tidak switch mungkin akan mengirimkan informasi yang tidak diinginkan ke switch
yang lain.
R. Konfigurasi VTP
Memulai Menggunakan Aplikasi Packet Tracer 5.2.
Klik Start pilih Cisco Packet Tracer.
tunggu sampai jendela Packet Tracet terbuka.
1. Siapkan 3 buah switch dilembar kerja packet tracer, klik switches pilih switch
2950-24.
17. 16 | Rancang Bangun Jaringan
2. Masukkan 6 buah komputer yaitu dengan cara Pilih End Devices lalu klik
Generic. Letakkan komputer nomor 1-3 di switch 2 dan komputer 4-6 di 3.
3. Hubungkan komputer nomor 1-3 ke switch 2 dan hubungkan komputer 4-6 ke
switch 3 dengan menggunakan kabel straight. Pilih connection lalu klik copper
straight. Dan hubungkan switch 1 ke switch 2 dan switch 3 dengan menggunakan
kabel cross.
4. Atur IP pada setiap komputer, adapun aturan IP yang telah ditentukan yaitu
sebagai berikut :
5. Jika sudah selesai maka test dengan menggunakan command prompt, adapun
caranya yaitu klik komputer 1, pilih desktop lalu klik command prompt. Masukkan
IP komputer yang kita ingin test. Jika sudah terlihat seperti gambar dibawah maka
komputer tersebut sudah terkoneksi.
18. 17 | Rancang Bangun Jaringan
6. Klik di switch 1, buka CLI dan tulis show vlan brief untuk melihat vlan apa saja
yang aktif.
7. Konfigurasi VTP server, VTP domain name, dan VTP domain paasword,
8. Ketikkan di CLI show VTP status.
9. Konfigurasi Switch 2 dan switch 3, seperti konfigurasi switch 1, tetapi switch 2
dan switch 3 konfigurasi sebagai client, yaitu hanya mengubah konfigurasi VTP
servernya menjadi Konfigurasi VTP client. Setelah konfigurasi untuk melihatnya
yaitu dengan cara show vtp status.
10. Konfigurasi trunk ke switch1,switch2 dan switch 3. Untuk konfigurasi trunk
untuk switch1 berbeda konfigurasinya dengan switch2 dan switch3.
19. 18 | Rancang Bangun Jaringan
11. Atur switch 1 tambahkan VLAN 10 namanya faculty/staff, VLAN 20 namanya
students, VLAN 30 beri nama guest dan VLAN 99 Dengan nama
management/native. Adapun caranya untuk menambahkan VLAN tersebut yaitu,
klik switch 1 lalu pilih config dan klik VLAN Database, tulis di VLAN Number 10
dan tulis di VLAN Name Faculty/Staff lalu Add, begitupun caranya untuk membuat
VLAN yang lainnya
12. Jika sudah membuat VLAN tersebut maka kita lihat dengan cara
mengetikkanshow vlan brief di CLI, jika terlihat seperti gambar dibawah maka
VLAN-VLAN tersebut berhasil dibuat dan telah active.
S. Konfigurasi VLAN untuk IP telephony
LAN Voice
VLAN yang dapat mendukung Voice over IP (VoIP). VLAN yang dikhusukan
untuk komunikasi data suara.
Terdapat 3 tipe VLAN dalam konfigurasi, yaitu:
a.Static VLAN – port switch dikonfigurasi secara manual.
Konfigurasi:
SwUtama#config Terminal
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
20. 19 | Rancang Bangun Jaringan
SwUtama(config)#VLAN 10
SwUtama(config-vlan)#name VLAN_Mahasiswa
SwUtama(config-vlan)#exit
SwUtama(config)#Interface fastEthernet 0/2
SwUtama(config-if)#switchport mode access
SwUtama(config-if)#switchport access VLAN 10
b.Dynamic VLAN – Mode ini digunakan secara luas di jaringan skala besar.
Keanggotaan port Dynamic VLAN dibuat dengan menggunakan server khusu yang
disebut VLAN Membership Policy Server (VMPS). Dengan menggunakan VMPS,
kita dapat menandai port switch dengan VLAN? secara dinamis berdasar pada
MAC Address sumber yang terhubung dengan port.
c.Voice VLAN – port dikonfigurasi dalam mode voice sehingga dapat mendukung IP
phone yang terhubung.
Konfigurasi:
SwUtama(config)#VLAN 120
SwUtama(config-vlan)#name VLAN_Voice
SwUtama(config-vlan)#exit
SwUtama(config)#Interface fastEthernet 0/3
SwUtama(config-if)#switchport voice VLAN 120
21. 20 | Rancang Bangun Jaringan
BAB III
DAFTAR PUSTAKA
http://www.amw-free.my.id
http://kompijaringan.blogspot.com
22. 21 | Rancang Bangun Jaringan
PENUTUP
Demikianlah makalah ini saya buat, untuk sebagaimana mestinya yaitu untuk
melengkapi tugas Rancang Bangun Jaringan. Semoga dengan makalah ini terkumpul
saya dapat membuktikan bahwa saya telah mempelajari materi ini.