Dokumen tersebut membahas sejarah perkembangan desain grafis, mulai dari zaman prasejarah hingga penemuan mesin cetak oleh Johannes Gutenberg pada abad ke-15. Dokumen juga menjelaskan unsur-unsur dasar desain grafis seperti garis, bentuk, tekstur, ruang, ukuran, dan warna serta prinsip-prinsip kerja desain seperti kesederhanaan, keseimbangan, kesatuan, dan penekanan.
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Sejarah Desain Grafis
1. Nama : Nur Alfiyatur Rochmah
NIM : B06213037
Pengertian DESAIN
Desain merupakan suatu proses yang dimuali dari awal hingga menjadi suatu
bentuk dari pola rancangan pembuatan suatu benda.
Desain grafis merupakan suatu bentuk komunikasi visual yang menggunakan
gambar dalam menyampaikan informasi atau pesan seefektif mungkin. Dalam desain
grafis, teks juga dianggap gambar karena merupakan hasil abstraksi simbol-simbol yang
bisa dibunyikan. desain grafis diterapkan dalam desain komunikasi dan fine art. Seperti
jenis desain lainnya, desain grafis dapat merujuk kepada proses pembuatan, metoda
merancang, produk yang dihasilkan (rancangan), atau pun disiplin ilmu yang digunakan
(desain).
Sejarah DESAIN
Sejarah dari desain sendiri berawal dari peninggalan-peninggalan berbagai
bentuk lambang serta symbol yang berwujud gambar (pictograf) serta tulisan-tulisan
(ideograf). Dimana dalam hal ini yang lebih mencolok adalah gambar yang lebih banyak
bercorak alam seperti flora, fauna, landscape dan lain sebagainya. Dibandingkan dengan
tulisan, karena pada zaman itu kebanyakan dari manusia primitive menggunakan
gambar sebagai media komunikasi, yakni dengan membuat coretan-coretan di dinding
gua untuk kegiatan berburu binatang. Terbukti di dinding gua Lascaux, Prancis.
Lambang (aksara/tulisan) dipakai sebagai alat komunikasi diawali oleh bangsa Punesia
±1000 SM dengan menggunakan 22 huruf, lalu disempurnakan oleh bangsa Yunani
±400 SM yakni dengan mengubah 5 huruf menjadi huruf hidup. Hal ini membuat
kerajaan Romawi menjadi lebih jaya di abad pertama dengan berhasilnya menaklukkan
Yunani, dan membawa peradabban yang baru dalam sejarah Barat dengan
diadaptasikannya segala kesastraan, kesenian, agama serta alphabet Latin yang dibawa
dari Yunani. Pada saat itu bangsa Romawi menetapkan alphabet dari Yunani tersebut
menjadi 21 huruf (A,B,C,D,E,F,G,H,I,K,L,M,N,O,P,Q,R,S,T,V dan X), kemudian ditambahkan
lagi huruf Y dan Z dalam alphabet Latin untuk mengakomodasi kata yang berasal dari
bahasa Yunani. Kemudian ditambahkan lagi tiga huruf yakni J, U dan W yang
dimasukkan pada abad pertengahan hingga akhirnya jumlah dari keseluruhan alphabet
Latin adalah sebanyak 26 huruf.
2. Berdirinya perguruan tinggi untuk pertama kalinya di Eropa
millennium kedua, buku menjadi sangat penting. Dimana pada saat itu teknologi cetak
belum ditemukan, sehingga buku harus disalin deng
waktu berbulan-bulan. Karena hal itulah kemudian lahirlah huruf Blackletter Scrip
mempercepat panyalinan tulisan tersebut. Huruf Blacklettesr Script itu dibentuk berupa
huruf kecildengan bentuk tipis tebal dan ramping. Hingga akhirnya tulisan pun menjadi
indah dan rapi dengan pengaturan tipis tebal dan ramping tersebut membuat hu
huruf yang dapat dituliskan dalam jumlah yang banyak tanpa menghabiskan banyak
halaman.
Seiring berjalannya waktu desain grafis berkembang pesat dengan
perkembangan sejarah peradaban
Di Tahun 1447, Johannes Gutenberg (1398
yang dapat digerakkan dengan model tekanan menyerupai d
Rhineland, Jerman dan dalam hal ini terbukti dengan menghasilkannya anggur. Hal ini
Berdirinya perguruan tinggi untuk pertama kalinya di Eropa
millennium kedua, buku menjadi sangat penting. Dimana pada saat itu teknologi cetak
belum ditemukan, sehingga buku harus disalin dengan tangan hingga menghabiskkan
Karena hal itulah kemudian lahirlah huruf Blackletter Scrip
tulisan tersebut. Huruf Blacklettesr Script itu dibentuk berupa
huruf kecildengan bentuk tipis tebal dan ramping. Hingga akhirnya tulisan pun menjadi
indah dan rapi dengan pengaturan tipis tebal dan ramping tersebut membuat hu
huruf yang dapat dituliskan dalam jumlah yang banyak tanpa menghabiskan banyak
Black Letter Script
Seiring berjalannya waktu desain grafis berkembang pesat dengan
perkembangan sejarah peradaban manusia saat ditemukannya tulisan dan mesin
1447, Johannes Gutenberg (1398-1468) menemukan teknologi mesin cetak
digerakkan dengan model tekanan menyerupai desain yang digunakan di
Rhineland, Jerman dan dalam hal ini terbukti dengan menghasilkannya anggur. Hal ini
Berdirinya perguruan tinggi untuk pertama kalinya di Eropa pada awal
millennium kedua, buku menjadi sangat penting. Dimana pada saat itu teknologi cetak
an tangan hingga menghabiskkan
Karena hal itulah kemudian lahirlah huruf Blackletter Script guna
tulisan tersebut. Huruf Blacklettesr Script itu dibentuk berupa
huruf kecildengan bentuk tipis tebal dan ramping. Hingga akhirnya tulisan pun menjadi
indah dan rapi dengan pengaturan tipis tebal dan ramping tersebut membuat huruf-
huruf yang dapat dituliskan dalam jumlah yang banyak tanpa menghabiskan banyak
Black Letter Script
Seiring berjalannya waktu desain grafis berkembang pesat dengan
tulisan dan mesin cetak.
1468) menemukan teknologi mesin cetak
sain yang digunakan di
Rhineland, Jerman dan dalam hal ini terbukti dengan menghasilkannya anggur. Hal ini
3. merupakan suatu pengembangan yang revolusioner dengan tercapainya suatu produksi
buku secara massal dengan biaya yang cukup rendah hingga akhirnya membuat bangsa
Eropa menjadi bangkit kembali.
Di Tahun 1450 Guterberg bekerjasama dengan pedagang sekaligus pemodal
Johannes Fust, yang dibantu oleh Peter Schoffer. Dimana dalam hal ini ia mencetak
“Latin Bible” atau disebut “Guterberg Bible”, “Mararin Bible” atau “42 line Bible” yang
berhasil diselesaikan pada tahun 1456. Temuan Gutenberg tersebut telah mendukung
perkembangan seni ilustrasi di Jerman terutama untuk hiasan buku. Pada masa itu juga
berkembang corak huruf (tipografi), yang cenderung realis dan tidak banyak icon. Pada
perkembangan berikutnya, Aloys Senefelder (1771-1834) menemukan teknik cetak
Lithografi. Berbeda dengan mesin cetak Guterberg yang memanfaatkan teknik cetak
tinggi, teknik cetak lithografi menggunakan teknik cetak datar yang memanfaatkan
prinsip saling tolak antara air dengan minyak. Nama lithografi tersebut dari master
cetak yang menggunakan media batu litho. Teknik ini memungkinkan untuk melakukan
penggambaran secara lebih leluasa dalam bentuk blok-blok serta ukuran besar, juga
memungkinkan dilakukannya pemisahan warna. Sehingga masa ini mendukung
pesatnya perkembangan seni poster. Masa keemasan ini disebu-sebut sebagai “The
Golden Age of The Poster”. Terdapat beberapa Tokoh-tokoh seni poster tehnik lithogafi
(1836-1893) antara lain Jules Cheret dengan karya besarnya “Eldorado: Penari Riang”
(1898), “La Loie Fuller: Penari Fuller” (1897), “Quinquina Dubonnet” (1896), “Enu des
Sirenes” (1899). Tokoh-tokoh lainya antara lain Henri de Toulouse Lautrec dan Eugene
Grasset.
Unsur-unsur Desain
Terdapat beberapa unsur yang harus dipelajari dalam desain grafis. Antara lain :
1. Garis (Line)
Sebuah garis adalah unsur desain yang menghubungkan antara satu titik poin
dengan titik poin yang lain sehingga bisa berbentuk gambar garis lengkung (curve)
atau lurus (straight). Garis adalah unsur dasar untuk membangun bentuk atau
konstruksi desain. Di dalam duni a komunikasi visual seringkali kita menggunakan
dotted line, solid line, dan garis putus-putus.
2. Bentuk (Shape)
Bentuk adalah segala hal yang memiliki diameter tinggi dan lebar. Bentuk dasar
yang dikenal orang adalah kotak (rectangle), lingkaran (circle), dan segitiga
(triangle).
3. Tekstur (Texture)
Tekstur adalah tampilan permukaan (corak) dari suatu benda yang dapat dinilai
dengan cara dilihat atau diraba. Yang pada prakteknya, tekstur sering dikategorikan
4. sebagai corak dari suatu permukaan benda, misalnya permukaan karpet, baju, kulit
kayu, cat dinding, cat canvas, dan lain sebagainya.
4. Ruang (Space)
Ruang merupakan jarak antara suatu bentuk dengan bentuk lainnya, pada praktek
desain dapat dijadikan unsur untuk memberi efek estetika desain dan dinamika
desain grafis. Dalam bentuk fisiknya pengidentifikasian ruang digolongkan menjadi
dua unsur, yaitu obyek (figure) dan latar belakang (background).
5. Ukuran (Size)
Ukuran adalah unsur lain dalam desain yang mendefinisikan besar kecilnya suatu
obyek. Dengan menggunakan unsur ini Anda dapat menciptakan kontras dan
penekanan (emphasis) pada obyek desain anda sehingga orang akan tahu mana
yang akan dilihat atau dibaca terlebih dahulu.
6. Warna (Color)
Warna merupakan unsur penting dalam obyek desain. Karena dengan warna orang
bisa menampilkan identitas, menyampaikan pesan atau membedakan sifat dari
bentuk-bentuk bentuk visual secara jelas.
Prinsip Kerja Desain
Didalam desain grafis juga memiliki prinsip, seperti halnya manusia juga, prinsip
utama harus ditampilkan dalam sebuah desain grafis sehingga karya tersebut
komunikatif, sedangkan unsur yang lainnya ditampilkan sekedar dan tidak mengalahkan
unsur utama. Semuanya itu tergantung selera desainer grafis, klien dan khalayak yang
menjadi sasaran pesan.
1. Kesederhanaan
Hal ini sangat logis demi kepentingan kemudahan pembaca memahami isi pesan
yang disampaikan. Dalam penggunaan huruf sebuah berita misalnya. Huruf judul
(headline), subjudul dan tubuh berita (body text) sebaiknya jangan menggunakan
jenis font yang ornamental dan njilimet, seperti huruf blackletter yang sulit dibaca.
Desainer grafis lazim juga menyebut prinsip ini sebagai KISS (Keep It Simple Stupid).
Prinsip ini bisa diterapkan dengan penggunaan elemen ruang kosong (white space)
dan tidak menggunakan terlalu banyak unsur-unsur aksesoris. Seperlunya saja.
2. Keseimbangan
Keseimbangan adalah keadaan atau kesamaan antara kekuatan yang saling
berhadapan dan menimbulkan adanya kesan seimbang secara visual. Prinsip
keseimbangan ada dua, yaitu: keseimbangan formal (simetris) dan keseimbangan
informal. Keseimbangan formal memberikan kesan sempurna, resmi, kokoh, yakin
dan bergengsi. Keseimbangan formal juga menyinggung mengenai konsistensi
dalam penggunaan berbagai elemen desain. Semisal wana logo. Dalam desain kartu
5. nama desain dibuat dengan full color (F/C). Tetapi dengan pertimbangan agar
desain lebih variatif dan tidak membosankan, maka pada media desain yang
berbeda Anda membuat logo tersebut dengan warna duotone. Nah, pada kondisi
ini, gagasan variasi desain sebaiknya tidak diperlukan. Apa jadinya kalau logo
tersebut adalah logo sebuah produk barang. Konsistensi juga sangat diperlukan
sebagai kesan identitas yang melekat pada sebuah merek produk. Kita tidak mau
konsumen sampai lupa pada produk yang dijual. Sedangkan keseimbangan
informal bermanfaat menghasilkan kesan visual yang dinamis, bebas, lepas, pop,
meninggalkan sikap kaku, dan posmodernis.
Untuk menciptakan keseimbangan:
Ulangi bentuk tertentu secara berkala, baik secara vertikal maupun horizontal.
Pusat elemen pada halaman.
Menempatkan beberapa visuals kecil di satu daerah untuk menyeimbangkan
satu blok besar gambar atau teks.
Gunakan satu atau dua bentuk aneh dan membuat bentuk biasa.
Keringanan teks potong-berat dengan terang, berwarna-warni visual.
Meninggalkan banyak spasi besar sekitar blok teks atau foto gelap.
Offset besar, gelap foto atau ilustrasi dengan beberapa lembar teks kecil,
masing-masing dikelilingi oleh banyak spasi.
3. Kesatuan
Kesatuan adalah kohesi, konsistensi, ketunggalan atau keutuhan, yang merupakan
isi pokok dari komposisi. Contohnya adalah ilustrasi, garis dan teks diberi raster
sehingga memberikan kesan kesatuan terhadap pesan yang dimaksud.
Untuk membuat persatuan:
Gunakan hanya satu atau dua typestyles dan berbeda ukuran atau berat untuk
kontras seluruh publikasi, presentasi, atau situs web.
Konsisten dengan jenis font, ukuran, dan gaya untuk judul, subheads,
keterangan, headers, footers, dll di seluruh publikasi, presentasi, atau situs web.
Menggunakan palet warna yang sama di seluruh.
Mengulang warna, bentuk, atau tekstur yang berbeda di seluruh wilayah.
Pilih visuals yang berbagi serupa warna, tema, atau bentuk.
Memperderetkan foto dan teks yang sama dengan grid baris.
4. Penekanan (aksentuasi)
Penekanan dimaksudkan untuk menarik perhatian pembaca, sehingga ia mau
melihat dan membaca bagian desain yang dimaksud. Kalau dalam konteks desain
surat kabar ini bisa dilakukan dengan memberikan kotak raster atas sebuah berita.
Hal ini akan mengesankan pentingnya berita itu untuk dibaca oleh pembaca. Atau
juga membesarkan ukuran huruf pada judul berita, sehingga terlihat jauh berbeda
6. dengan berita lainnya. Penekanan juga dilakukan melalui perulangan ukuran, serta
kontras antara tekstur, nada warna, garis, ruang, bentuk atau motif.
Untuk membuat penekanan:
Gunakan rangkaian merata spaced, persegi di samping foto yang digariskan
foto dengan bentuk yang tidak biasa.
Letakkan bagian yang penting dari teks pada sudut melengkung atau sekaligus
menjaga semua jenis yang lainnya di kolom lurus.
Gunakan huruf tebal, hitam untuk judul dan jenis subheads ringan teks dan
banyak lainnya untuk semua teks.
Tempat yang besar di sebelah gambar kecil sedikit teks.
Reverse (gunakan jenis putih) yang utama dari sebuah kotak hitam atau
berwarna.
Gunakan warna yang tidak biasa atau jenis font yang paling penting untuk
informasi.
Letakkan daftar yang ingin Anda sorot di sidebar dalam kotak berbayang.
5. Irama (repetisi)
Irama merupakan pengulangan unsur-unsur pendukung karya seni. Irama
merupakan selisih antara dua wujud yang terletak pada ruang, serupa dengan
interval waktu antara dua nada musik beruntun yang sama. Desain grafis
mementingkan interval ruang atau kekosongan atau jarak antar obyek. Misalnya
jarak antarkolom. Jarak antar teks dengan tepi kertas, jarak antar 10 foto di dalam
satu halaman dan lain sebagainya.
Untuk membuat rhythm:
Ulangi sejumlah elemen berbentuk mirip, bahkan dengan spasi putih di antara
masing-masing, untuk menciptakan sebuah ritme biasa.
Ulangi rangkaian semakin besar elemen yang lebih besar dengan spasi putih di
antara setiap ritme yang progresif.
Alternatif gelap, huruf tebal dan ringan, tipis jenis.
Alternatif gelap halaman (dengan banyak jenis grafik atau gelap) dengan cahaya
halaman (dengan jenis lebih sedikit dan berwarna muda grafis).
Mengulang bentuk yang sama di berbagai bidang sebuah layout.
Ulangi elemen yang sama pada posisi yang sama pada setiap halaman yang
dicetak penerbitan seperti newsletter.
6. Proporsi (Proportion)
Proporsi termasuk prinsip dasar tata rupa untuk memperoleh keserasian. Untuk
memperoleh keserasian dalam sebuah karya diperlukan perbandingan –
perbandingan yang tepat. Pada dasarnya proporsi adalah perbandingan matematis
dalam sebuah bidang. Proporsi Agung (The Golden Mean) adalah proporsi yang
7. paling populer dan dipakai hingga saat ini dalam karya seni rupa hingga karya
arsitektur. Proporsi ini menggunakan deret bilangan Fibonacci yang mempunyai
perbandingan 1:1,618, sering juga dipakai 8 : 13. Konon proporsi ini adalah
perbandingan yang ditemukan di benda-benda alam termasuk struktur ukuran
tubuh manusia sehingga dianggap proporsi yang diturunkan oleh Tuhan sendiri.
Dalam bidang desain proporsi ini dapat kita lihat dalam perbandingan ukuran
kertas dan layout halaman.
Teori GESTALT
Sebuah teori yang menjelaskan proses persepsi melalui pengorganisasian
komponen-komponen sensasi yang memiliki hubungan, pola, ataupun kemiripan
menjadi kesatuan. Teori gestalt beroposisi terhadap teori strukturalisme. Teori gestalt
cenderung berupaya mengurangi pembagian sensasi menjadi bagian-bagian kecil.Teori
ini dibangun oleh tiga orang, Kurt Koffka, Max Wertheimer, and Wolfgang Köhler.
Mereka menyimpulkan bahwa seseorang cenderung mempersepsikan apa yang terlihat
dari lingkungannya sebagai kesatuan yang utuh.
Hukum-hukum Belajar Gestalt :
Dalam hukum-hukum belajar Gestalt ini ada satu hukum pokok , yaitu hukum
Pragnaz, dan empat hukum tambahan (subsider) yang tunduk kepada hukum yang
pokok itu, yaitu hukum–hukum keterdekatan, ketertutupan, kesamaan, dan kontinuitas.
Hukum Pragnaz Pragnaz adalah suatu keadaan yang seimbang. Setiap hal yang
dihadapi oleh individu mempunyai sifat dinamis yaitu cenderung untuk menuju
keadaan pragnaz tersebut. Empat hukum tambahan yang tunduk kepada hukum pokok,
yaitu :
1. Hukum keterdekatan
Hal-hal yang saling berdekatan dalam waktu atau tempat cenderung dianggap
sebagai suatu totalitas.
2. Hukum ketertutupan
Hal-hal yang cenderung menutup akan membentuk kesan totalitas tersendiri.
3. Hukum kesamaan.
Hal-hal yang mirip satu sama lain, cenderung kita persepsikan sebagai suatu
kelompok atau suatu totalitas. Contohnya :
O O O O O O O O O O O O O
X X X X X X X X X X X X X
O O O O O O O O O O O O O
Deretan bentuk di atas akan cenderung dilihat sebagai deretan-deretan mendatar
dengan bentuk O dan X berganti-ganti bukan dilihat sebagai deretan-deretan
tegak.
8. 4. Hukum kontinuitas
Orang akan cenderung mengasumsikan pola kontinuitas pada obyek-obyek yang
ada.
Aplikasi Teori Belajar Gestalt
Belajar
Proses belajar adalah fenomena kognitif. Apabila individu mengalami proses
belajar, terjadi reorganisasi dalam perceptual fieldnya. Setelah proses belajar
terjadi, seseorang dapat memiliki cara pandang baru terhadap suatu problem.
Aplikasi teori Gestalt dalam proses pembelajaran antara lain :
a) Pengalaman tilikan (insight) : bahwa tilikan memegang peranan yang penting
dalam perilaku yaitu kemampuan mengenal keterkaitan unsur-unsur dalam
suatu obyek atau peristiwa.
b) Pembelajaran yang bermakna (meaningful learning) : kebermaknaan unsur-
unsur yang terkait akan menunjang pembentukan tilikan dalam proses
pembelajaran. Makin jelas makna hubungan suatu unsur akan makin efektif
sesuatu yang dipelajari.
c) Perilaku bertujuan (purposive behavior) : bahwa perilaku terarah pada tujuan.
Perilaku bukan hanya terjadi akibat hubungan stimulus-respons, tetapi ada
keterkaitannya dengan tujuan yang ingin dicapai. Proses pembelajaran akan
berjalan efektif jika peserta didik mengenal tujuan yang ingin dicapainya.
Oleh karena itu, guru hendaknya menyadari tujuan sebagai arah aktivitas
pengajaran dan membantu peserta didik dalam memahami tujuannya.
d) Prinsip ruang hidup (life space) : bahwa perilaku individu memiliki keterkaitan
dengan lingkungan dimana ia berada. Oleh karena itu, materi yang diajarkan
hendaknya memiliki keterkaitan dengan situasi dan kondisi lingkungan
kehidupan peserta didik.
e) Transfer dalam Belajar : yaitu pemindahan pola-pola perilaku dalam situasi
pembelajaran tertentu ke situasi lain. Menurut pandangan Gestalt, transfer
belajar terjadi dengan jalan melepaskan pengertian obyek dari suatu
konfigurasi dalam situasi tertentu untuk kemudian menempatkan dalam
situasi konfigurasi lain dalam tatasusunan yang tepat. Judd menekankan
pentingnya penangkapan prinsip-prinsip pokok yang luas dalam
pembelajaran dan kemudian menyusun ketentuan-ketentuan umum
(generalisasi). Transfer belajar akan terjadi apabila peserta didik telah
menangkap prinsip-prinsip pokok dari suatu persoalan dan menemukan
generalisasi untuk kemudian digunakan dalam memecahkan masalah dalam
situasi lain.
9. Insight
Pemecahan masalah secara jitu yang muncul setelah adanya proses pengujian
berbagai dugaan/kemungkinan. Setelah adanya pengalaman insight, individu
mampu menerapkannya pada problem sejenis tanpa perlu melalui proses trial-
error lagi. Konsep insight ini adalah fenomena penting dalam belajar, ditemukan
oleh Kohler dalam eksperimen yang sistematis. Timbulnya insight pada individu
tergantung pada :
a) Kesanggupan : Kesanggupan berkaitan dengan kemampuan inteligensi
individu.
b) Pengalaman : Dengan belajar, individu akan mendapatkan suatu pengalaman
dan pengalaman itu akan menyebabkan munculnya insight.
c) Taraf kompleksitas dari suatu situasi :Semakin kompleks masalah akan
semakin sulit diatasi
d) Latihan : Latihan yang banyak akan mempertinggi kemampuan insight dalam
situasi yang bersamaan
e) Trial and Error : Apabila seseorang tidak dapat memecahkan suatu masalah,
seseorang akan melakukan percobaan-percobaan hingga akhirnya
menemukan insight untuk memecahkan masalah tersebut.
Memory
Hasil persepsi terhadap obyek meninggalkan jejak ingatan. Dengan berjalannya
waktu, jejak ingatan ini akan berubah pula sejalan dengan prinsip-prinsip
organisasional terhadap obyek. Penerapan Prinsip of Good Form seringkali
muncul dan terbukti secara eksperimental. Secara sosial, fenomena ini juga
menjelaskan pengaruh gosip/rumor. Fenomena gossip seringkali berbeda
dengan fakta yang ada. Fakta yang diterima sebagai suatu informasi oleh
seseorang kemudian diteruskan kepada orang lain dengan dengan dilengkapi
oleh informasi yang relevan walaupun belum menjadi fakta atau belum diketahui
faktanya.