SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
Kalkul
us
Deret Binomial




                 Sekolah Tinggi
                 Teknologi (STT)
                 Migas Balikpapan
KELOMPOK III
     (TIGA)
Nama Kelompok :
1.Astria Hara
2.Irzak Khoirul Huda
3.Poetra Meilyansyah
4.Renato Dian Yacob S
5.Rizki Putra Pratama
Materi Pembahasan
Faktorial
Pengantar :
Jawablah pertanyaan ini : Berapa banyakkah bilangan tiga digit yang dapat anda
susun dengan menggunakan numeral 5, 7 dan 8. masing-masing sekali saja.


Next :
, berapa banyakkah bilangan empat-digit yang dapat di susun dengan
menggunakan numeral 1,2,3,dan 4 sekali dalam setiap bilangan ?


Jadi :  Bagaimana       kita menentukan banyaknya
bilangan yang dapat di susun dari 5, 6, 7, 9, atau 10 digit
angka ??? Apakah kita akan menuliskan 1 demi 1 angka
dan susunannya itu        menghambat waktu
                     Penyelesaian
Kombinasi
  Marilah kita anggap bahwa anda memiliki pekerjaan paruh-waktu pada malam-
  malam hari kerja dimana anda harus bekerja hanya dua malam dari lima malam
  hari-hari kerja tersebut. Marilah kita anggap juga bahwa atasan anda sangat
  fleksibel dan memperbolehkan anda memilih malam yang mana anda bekerja
  asalkan anda menelpon dan membritahukannya pada hari minggu. Salah satu
  pilihan yang mungkin adalah:


 Senin               Selasa               Rabu          Kamis              Jumat
   -                  K                     K             -                  -
 Salah satu pilihan yang lain lagi adalah

Senin            Selasa           Rabu                 Kamis              Jumat
 -                  -               K                    -                  K
ada berapa banyak susunan dua malam-kerja di antara lima hari tersebut?
                                   5x4=20
3 Sifat dari koefisien kombinatorial
Segitiga pascal
Jajaran segitiga dari koefisien kombinatorial berikut dapat dikonstruksi di
mana superskrip di sebelah kiri setiap koefisien menandakan nomor baris dan
subskrip di sebelah kanannya menandakan nomor kolom :
Ekspansi Binomial
Binomial adalah pasangan bilangan yang dipangkatkan. Dalam
Program ini kita hanya akan memperhatikan pangkat bilangan
asli,yakni binomial yang berbentuk :

 dengan n merupakan bilangan asli. Secara khusus, lihatlah ekspansi di
 bawah ini :




   Jadi,berapakah ekspansi dan koefisien dari               ?


  Apa hubungan dari ekspansi binomial dengan segitiga pascal
  yang telah di jelaskan di atas ?
Suku Umum Ekspansi Binomial

Sebelumnya,kita telah menemukan bahwa ekspansi binomial yang terbentuk
        diberikan sebagai berikut :




  Setiap suku dari ekspansi ini menyerupai             di mana nilai r = 0
  sampai r = n (terdapat n+1 suku dalam ekspansi ini).



  Karena pernyataan             pasti selalu terdapat pada setiap suku
  dalam ekspansi tersebut,kita menamainya suku umum ekspansi tersebut.
Marilah kita lihat satu contoh.Untuk mencari suku ke-10 dalam ekspansi binomial
berbentuk             dari rendah ke tinggi dalam pangkat x dari rendah ke
tinggi,kita perhatikan bahwa a = 1, b = x, n = 15 dan r + 1 = 10 sehingga r = 9. Ini akan
menghasilkan suku ke-10 sebagai berikut :
Notasi sigma (∑)
Ekspansi binomial yang berbentuk        diberikan sebagai penjumlahan
suku-suku :



Daripada menulis setiap suku dalam penjumlahan ini dengan cara
ini,maka dibuatlah satu notasi yang lebih singkat.Kita menulis suku
umumnya dan kemudian menggunakan huruf Yunani ∑ (Sigma) untuk
menyatakan penjumlahan.Dengan kata lain :
Suku-suku umum
Anda harus memiliki kemampuan untuk membentuk suku umum dari suatu
penjumlahan suku-suku khusus dan sesudahnya menulis penjumlahan suku-suku
khusus dengan menggunakan notasi sigma.

Untuk memulainya,perhatikanlah penjumlahan n bilangan yang genap yang
pertama :
                2 + 4 + 6 + 8 +. . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Setiap bilangan bulat genap dapat dibagi 2 sehingga setiap bilangan bulat
genap dapat ditulis dalam bentuk 2r di mana r merupakan bilangan bulat.
Sebagai contoh :

         8 = 2 X 4 Jadi disini 8 = 2r Dimana r = 4
Sebelumnya kita sudah mengetahui bahwa kita dapat menggunakan notasi sigma
untuk menyatakan jumlah suku-suku umum.Kita sekarang akan menggunakan
notasi tersebut untuk menyatakan penjumlahan suku-suku yang melibatkan
bilangan bulat.
Sebagai contoh ,dalam penjumlahan bilangan asli ganjil :
                   1+3+5+7+9+.............

Suku umumnya sekarang dapat dinyatakan dengan 2r - 1 dimana r > 1 .Simbol ∑
kemudian dapat gunakan untuk menandakan penjumlahan suku-suku yang
umumnya berbentuk :


Kita sekarang dapat juga menandakan kisaran suku-suku yang akan kita gunakan
ketika kita ingin menguraikan penjumlahannya dengan menyisipkan nilai-nilai
bilangan cacah r yang sesuai dibawah dan diatas tanda sigma.Sebagai contoh :
Penjumlahan Bilangan n Bilangan-bilangan
Asli Pertama
Perhatikan penjumlahan n bilangan asli bukan-0 pertama :



            Akan sama dengan jika di tulis :
                                                  Berawal dengan n dan
                                                  dikerjakan ke arah
                                                  belakang.

  Jika kedua penjumlahan ini di tambahkan suku demi suku,maka :
Dengan kata lain :

                       ditambahkan n kali




  Dengan kata lain :

                         Penjumlahan n bilangan
                         asli bukan-0 pertama
Aturan – aturan Untuk Memanipulasi
Penjumlahan
Aturan 1

Jika f (r) merupakan suku umum dan k merupakan suatu konstanta,maka
:




                                  Konstanta persekutuan dapat dikeluarkan dari
                                  tanda sigmanya.
 Khususnya,jika f (r) = 1 untuk semua nilai r



                                  k yang dikalikan dengan 1 ditambahkan
                                  n kali
Aturan 2



Jika f (r) dan g (r) merupakan 2 suku umum,maka :
Bilangan Eksponensial e
Ekspansi Binomial yang berbentuk                Diberikan sebagai




Ekspansi ini berlaku untuk sebarang nilai bilangan asli n, besar atau kecil, tetapi
apabila n merupakan bilangan asli yang besar maka 1/n adalah bilangan kecil. Jika
kita sekarang memisalkan nilai n membesar maka, seiring n membesar, nilai 1/n
akan mengecil.
Memang semakin nilai n itu membesar, 1/n akan semakin dekat ke nol. Kita
memiliki notasi untuk ini, Kita tulis




  Selain itu, ketika           , akan semakin dekatlah ekspansi itu ke ekspansi
  ...




Di sini elips(...) pada akhir ekspansi berarti bahwa ekspansi itu tidak berkesudahan
–kita katakan bahwa ekspansi itu memiliki jumlah suku takterhingga.
Sebenarnya kita dapat menggunakan notasi sigma di sini dan menulis :




Perhatikan simbol untuk takterhingga ( di atas tanda sigma; simbol ini
menandakan fakta bahwa penjumlahan tersebut berupa penjumlahan jumlah
suku yang takterhingga. Dapat ditunjukan bahwa penjumlahan ini berupa jumlah
takterhingga yang di nyatakan dengan e, bilangan eksponensial, yang nilainya
ialah 2,7182818

Dengan kata lain:


Pada bagian II kita akan menunjukan bahwa ;
Thank’s Very
Much For Your
  Attention


       Created By : Kelompok 3

More Related Content

What's hot

Fungsi Gamma dan Beta (Kalkulus Peubah Banyak)
Fungsi Gamma dan Beta (Kalkulus Peubah Banyak)Fungsi Gamma dan Beta (Kalkulus Peubah Banyak)
Fungsi Gamma dan Beta (Kalkulus Peubah Banyak)Kelinci Coklat
 
Bab 2 Fungsi ( Kalkulus 1 )
Bab 2 Fungsi ( Kalkulus 1 )Bab 2 Fungsi ( Kalkulus 1 )
Bab 2 Fungsi ( Kalkulus 1 )Kelinci Coklat
 
Modul persamaan diferensial 1
Modul persamaan diferensial 1Modul persamaan diferensial 1
Modul persamaan diferensial 1Maya Umami
 
Bab 6. Integral ( Kalkulus 1 )
Bab 6. Integral ( Kalkulus 1 )Bab 6. Integral ( Kalkulus 1 )
Bab 6. Integral ( Kalkulus 1 )Kelinci Coklat
 
Vektor Diruang 2 dan 3 (vector 2D & 3D)
Vektor Diruang 2 dan 3 (vector 2D & 3D)Vektor Diruang 2 dan 3 (vector 2D & 3D)
Vektor Diruang 2 dan 3 (vector 2D & 3D)Mkls Rivership
 
Makalah metode posisi palsu
Makalah metode posisi palsuMakalah metode posisi palsu
Makalah metode posisi palsuokti agung
 
Distribusi multinomial
Distribusi multinomialDistribusi multinomial
Distribusi multinomialMarwaElshi
 
Fisika 2 besaran skalar dan vektor
Fisika 2 besaran skalar dan vektorFisika 2 besaran skalar dan vektor
Fisika 2 besaran skalar dan vektorBoy Baihaqy
 
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluangBab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluangArif Windiargo
 
Integral Lipat Dua ( Kalkulus 2 )
Integral Lipat Dua ( Kalkulus 2 )Integral Lipat Dua ( Kalkulus 2 )
Integral Lipat Dua ( Kalkulus 2 )Kelinci Coklat
 
Diferensial Parsial
Diferensial ParsialDiferensial Parsial
Diferensial ParsialRose Nehe
 
PPT Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel
PPT Sistem Persamaan Linear Tiga VariabelPPT Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel
PPT Sistem Persamaan Linear Tiga Variabelfransiscaputriwulandari
 
Modul 2 keterbagian bilangan bulat
Modul 2   keterbagian bilangan bulatModul 2   keterbagian bilangan bulat
Modul 2 keterbagian bilangan bulatAcika Karunila
 
Analisis numerik
Analisis numerikAnalisis numerik
Analisis numerikAdi Moel
 
Determinan hasil dekomposisi dengan cara crout pada matriks bujur sangkar
Determinan  hasil dekomposisi dengan cara crout pada matriks bujur sangkarDeterminan  hasil dekomposisi dengan cara crout pada matriks bujur sangkar
Determinan hasil dekomposisi dengan cara crout pada matriks bujur sangkarBAIDILAH Baidilah
 

What's hot (20)

Soal dan pembahasan integral permukaan
Soal dan pembahasan integral permukaanSoal dan pembahasan integral permukaan
Soal dan pembahasan integral permukaan
 
Fungsi Gamma dan Beta (Kalkulus Peubah Banyak)
Fungsi Gamma dan Beta (Kalkulus Peubah Banyak)Fungsi Gamma dan Beta (Kalkulus Peubah Banyak)
Fungsi Gamma dan Beta (Kalkulus Peubah Banyak)
 
Ppt listrik dinamis
Ppt listrik dinamisPpt listrik dinamis
Ppt listrik dinamis
 
Bab 2 Fungsi ( Kalkulus 1 )
Bab 2 Fungsi ( Kalkulus 1 )Bab 2 Fungsi ( Kalkulus 1 )
Bab 2 Fungsi ( Kalkulus 1 )
 
Modul 1 pd linier orde satu
Modul 1 pd linier orde satuModul 1 pd linier orde satu
Modul 1 pd linier orde satu
 
Modul persamaan diferensial 1
Modul persamaan diferensial 1Modul persamaan diferensial 1
Modul persamaan diferensial 1
 
Bab 6. Integral ( Kalkulus 1 )
Bab 6. Integral ( Kalkulus 1 )Bab 6. Integral ( Kalkulus 1 )
Bab 6. Integral ( Kalkulus 1 )
 
Plsv
PlsvPlsv
Plsv
 
Vektor Diruang 2 dan 3 (vector 2D & 3D)
Vektor Diruang 2 dan 3 (vector 2D & 3D)Vektor Diruang 2 dan 3 (vector 2D & 3D)
Vektor Diruang 2 dan 3 (vector 2D & 3D)
 
Makalah metode posisi palsu
Makalah metode posisi palsuMakalah metode posisi palsu
Makalah metode posisi palsu
 
Distribusi multinomial
Distribusi multinomialDistribusi multinomial
Distribusi multinomial
 
1 Bilangan Kompleks
1 Bilangan Kompleks1 Bilangan Kompleks
1 Bilangan Kompleks
 
Fisika 2 besaran skalar dan vektor
Fisika 2 besaran skalar dan vektorFisika 2 besaran skalar dan vektor
Fisika 2 besaran skalar dan vektor
 
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluangBab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
 
Integral Lipat Dua ( Kalkulus 2 )
Integral Lipat Dua ( Kalkulus 2 )Integral Lipat Dua ( Kalkulus 2 )
Integral Lipat Dua ( Kalkulus 2 )
 
Diferensial Parsial
Diferensial ParsialDiferensial Parsial
Diferensial Parsial
 
PPT Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel
PPT Sistem Persamaan Linear Tiga VariabelPPT Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel
PPT Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel
 
Modul 2 keterbagian bilangan bulat
Modul 2   keterbagian bilangan bulatModul 2   keterbagian bilangan bulat
Modul 2 keterbagian bilangan bulat
 
Analisis numerik
Analisis numerikAnalisis numerik
Analisis numerik
 
Determinan hasil dekomposisi dengan cara crout pada matriks bujur sangkar
Determinan  hasil dekomposisi dengan cara crout pada matriks bujur sangkarDeterminan  hasil dekomposisi dengan cara crout pada matriks bujur sangkar
Determinan hasil dekomposisi dengan cara crout pada matriks bujur sangkar
 

Viewers also liked

Deret taylor and mac laurin
Deret taylor and mac laurinDeret taylor and mac laurin
Deret taylor and mac laurinMoch Hasanudin
 
Prinsip perkalian pada peluang
Prinsip perkalian pada peluangPrinsip perkalian pada peluang
Prinsip perkalian pada peluangDyahAP
 
Teorema multinomial dan prinsip sarang merpati
Teorema multinomial dan prinsip sarang merpatiTeorema multinomial dan prinsip sarang merpati
Teorema multinomial dan prinsip sarang merpatiArdika MathEdu
 
Makalah ankom deret kompleks
Makalah ankom deret kompleksMakalah ankom deret kompleks
Makalah ankom deret komplekspedydevil
 
Konstanta matematika “e”
Konstanta matematika “e”Konstanta matematika “e”
Konstanta matematika “e”gini_alawiyah96
 

Viewers also liked (8)

Deret taylor and mac laurin
Deret taylor and mac laurinDeret taylor and mac laurin
Deret taylor and mac laurin
 
Prinsip perkalian pada peluang
Prinsip perkalian pada peluangPrinsip perkalian pada peluang
Prinsip perkalian pada peluang
 
Teorema multinomial dan prinsip sarang merpati
Teorema multinomial dan prinsip sarang merpatiTeorema multinomial dan prinsip sarang merpati
Teorema multinomial dan prinsip sarang merpati
 
Makalah ankom deret kompleks
Makalah ankom deret kompleksMakalah ankom deret kompleks
Makalah ankom deret kompleks
 
Analisa matriks
Analisa matriksAnalisa matriks
Analisa matriks
 
Konstanta matematika “e”
Konstanta matematika “e”Konstanta matematika “e”
Konstanta matematika “e”
 
Taylorseries
TaylorseriesTaylorseries
Taylorseries
 
Kuliah 12-deret-taylor-maclaurin
Kuliah 12-deret-taylor-maclaurinKuliah 12-deret-taylor-maclaurin
Kuliah 12-deret-taylor-maclaurin
 

Similar to Deret binomial

Dana bilangan riil .
Dana bilangan riil .Dana bilangan riil .
Dana bilangan riil .Iwan Jogya
 
Bahan Ajar Materi Bilangan Berpangkat K13 untuk Kelas VII SMP
Bahan Ajar Materi Bilangan Berpangkat K13 untuk Kelas VII SMPBahan Ajar Materi Bilangan Berpangkat K13 untuk Kelas VII SMP
Bahan Ajar Materi Bilangan Berpangkat K13 untuk Kelas VII SMPIra Marion
 
Tutorial_2_Himpunan Biangan dan Operasinya.pdf
Tutorial_2_Himpunan Biangan dan Operasinya.pdfTutorial_2_Himpunan Biangan dan Operasinya.pdf
Tutorial_2_Himpunan Biangan dan Operasinya.pdfdarwinfirdaus123
 
Modul bilangan bulat dan pecahan
Modul bilangan bulat dan pecahanModul bilangan bulat dan pecahan
Modul bilangan bulat dan pecahanAYU Hardiyanti
 
PERPANGKATAN/PENARIKAN AKAR PADA BILANGAN BULAT DAN SISTEM BILANGAN ROMAWI
PERPANGKATAN/PENARIKAN AKAR PADA BILANGAN BULAT DAN SISTEM BILANGAN ROMAWIPERPANGKATAN/PENARIKAN AKAR PADA BILANGAN BULAT DAN SISTEM BILANGAN ROMAWI
PERPANGKATAN/PENARIKAN AKAR PADA BILANGAN BULAT DAN SISTEM BILANGAN ROMAWIHannaFadhilla
 
EN Introduction to Fractions by Slidesgo.pptx
EN Introduction to Fractions by Slidesgo.pptxEN Introduction to Fractions by Slidesgo.pptx
EN Introduction to Fractions by Slidesgo.pptxSelvi299270
 
Algoritma dan pemograman
Algoritma dan pemogramanAlgoritma dan pemograman
Algoritma dan pemogramanSyahran Mohamed
 
BAB 1 - Pola Bilangan.pptx
BAB 1 - Pola Bilangan.pptxBAB 1 - Pola Bilangan.pptx
BAB 1 - Pola Bilangan.pptxaulia486903
 
materi pembelajaran matematika kombinasi
materi pembelajaran matematika kombinasimateri pembelajaran matematika kombinasi
materi pembelajaran matematika kombinasiandindesty
 

Similar to Deret binomial (20)

Bilangan real
Bilangan realBilangan real
Bilangan real
 
Dana bilangan riil .
Dana bilangan riil .Dana bilangan riil .
Dana bilangan riil .
 
Kalkulus 1
Kalkulus 1Kalkulus 1
Kalkulus 1
 
Bahan Ajar Materi Bilangan Berpangkat K13 untuk Kelas VII SMP
Bahan Ajar Materi Bilangan Berpangkat K13 untuk Kelas VII SMPBahan Ajar Materi Bilangan Berpangkat K13 untuk Kelas VII SMP
Bahan Ajar Materi Bilangan Berpangkat K13 untuk Kelas VII SMP
 
Tutorial_2_Himpunan Biangan dan Operasinya.pdf
Tutorial_2_Himpunan Biangan dan Operasinya.pdfTutorial_2_Himpunan Biangan dan Operasinya.pdf
Tutorial_2_Himpunan Biangan dan Operasinya.pdf
 
Jenis jenis bilangan
Jenis jenis bilanganJenis jenis bilangan
Jenis jenis bilangan
 
Bilangan berpangkat kls_9
Bilangan berpangkat kls_9Bilangan berpangkat kls_9
Bilangan berpangkat kls_9
 
Modul bilangan bulat dan pecahan
Modul bilangan bulat dan pecahanModul bilangan bulat dan pecahan
Modul bilangan bulat dan pecahan
 
PERPANGKATAN/PENARIKAN AKAR PADA BILANGAN BULAT DAN SISTEM BILANGAN ROMAWI
PERPANGKATAN/PENARIKAN AKAR PADA BILANGAN BULAT DAN SISTEM BILANGAN ROMAWIPERPANGKATAN/PENARIKAN AKAR PADA BILANGAN BULAT DAN SISTEM BILANGAN ROMAWI
PERPANGKATAN/PENARIKAN AKAR PADA BILANGAN BULAT DAN SISTEM BILANGAN ROMAWI
 
Pendahulan teori bilangan
Pendahulan teori bilanganPendahulan teori bilangan
Pendahulan teori bilangan
 
Bab 3 mtk
Bab 3 mtkBab 3 mtk
Bab 3 mtk
 
EN Introduction to Fractions by Slidesgo.pptx
EN Introduction to Fractions by Slidesgo.pptxEN Introduction to Fractions by Slidesgo.pptx
EN Introduction to Fractions by Slidesgo.pptx
 
Kalkulus 1-Mkul
Kalkulus 1-MkulKalkulus 1-Mkul
Kalkulus 1-Mkul
 
Deret
DeretDeret
Deret
 
Algoritma dan pemograman
Algoritma dan pemogramanAlgoritma dan pemograman
Algoritma dan pemograman
 
Matematika kelas VII
Matematika kelas VIIMatematika kelas VII
Matematika kelas VII
 
BAB 1 - Pola Bilangan.pptx
BAB 1 - Pola Bilangan.pptxBAB 1 - Pola Bilangan.pptx
BAB 1 - Pola Bilangan.pptx
 
Barisan dan deret
Barisan dan deretBarisan dan deret
Barisan dan deret
 
Barisan dan deret
Barisan dan deretBarisan dan deret
Barisan dan deret
 
materi pembelajaran matematika kombinasi
materi pembelajaran matematika kombinasimateri pembelajaran matematika kombinasi
materi pembelajaran matematika kombinasi
 

Deret binomial

  • 1. Kalkul us Deret Binomial Sekolah Tinggi Teknologi (STT) Migas Balikpapan
  • 2. KELOMPOK III (TIGA) Nama Kelompok : 1.Astria Hara 2.Irzak Khoirul Huda 3.Poetra Meilyansyah 4.Renato Dian Yacob S 5.Rizki Putra Pratama
  • 4. Faktorial Pengantar : Jawablah pertanyaan ini : Berapa banyakkah bilangan tiga digit yang dapat anda susun dengan menggunakan numeral 5, 7 dan 8. masing-masing sekali saja. Next : , berapa banyakkah bilangan empat-digit yang dapat di susun dengan menggunakan numeral 1,2,3,dan 4 sekali dalam setiap bilangan ? Jadi : Bagaimana kita menentukan banyaknya bilangan yang dapat di susun dari 5, 6, 7, 9, atau 10 digit angka ??? Apakah kita akan menuliskan 1 demi 1 angka dan susunannya itu menghambat waktu Penyelesaian
  • 5. Kombinasi Marilah kita anggap bahwa anda memiliki pekerjaan paruh-waktu pada malam- malam hari kerja dimana anda harus bekerja hanya dua malam dari lima malam hari-hari kerja tersebut. Marilah kita anggap juga bahwa atasan anda sangat fleksibel dan memperbolehkan anda memilih malam yang mana anda bekerja asalkan anda menelpon dan membritahukannya pada hari minggu. Salah satu pilihan yang mungkin adalah: Senin Selasa Rabu Kamis Jumat - K K - - Salah satu pilihan yang lain lagi adalah Senin Selasa Rabu Kamis Jumat - - K - K ada berapa banyak susunan dua malam-kerja di antara lima hari tersebut? 5x4=20
  • 6. 3 Sifat dari koefisien kombinatorial
  • 7. Segitiga pascal Jajaran segitiga dari koefisien kombinatorial berikut dapat dikonstruksi di mana superskrip di sebelah kiri setiap koefisien menandakan nomor baris dan subskrip di sebelah kanannya menandakan nomor kolom :
  • 8. Ekspansi Binomial Binomial adalah pasangan bilangan yang dipangkatkan. Dalam Program ini kita hanya akan memperhatikan pangkat bilangan asli,yakni binomial yang berbentuk : dengan n merupakan bilangan asli. Secara khusus, lihatlah ekspansi di bawah ini : Jadi,berapakah ekspansi dan koefisien dari ? Apa hubungan dari ekspansi binomial dengan segitiga pascal yang telah di jelaskan di atas ?
  • 9. Suku Umum Ekspansi Binomial Sebelumnya,kita telah menemukan bahwa ekspansi binomial yang terbentuk diberikan sebagai berikut : Setiap suku dari ekspansi ini menyerupai di mana nilai r = 0 sampai r = n (terdapat n+1 suku dalam ekspansi ini). Karena pernyataan pasti selalu terdapat pada setiap suku dalam ekspansi tersebut,kita menamainya suku umum ekspansi tersebut.
  • 10. Marilah kita lihat satu contoh.Untuk mencari suku ke-10 dalam ekspansi binomial berbentuk dari rendah ke tinggi dalam pangkat x dari rendah ke tinggi,kita perhatikan bahwa a = 1, b = x, n = 15 dan r + 1 = 10 sehingga r = 9. Ini akan menghasilkan suku ke-10 sebagai berikut :
  • 11. Notasi sigma (∑) Ekspansi binomial yang berbentuk diberikan sebagai penjumlahan suku-suku : Daripada menulis setiap suku dalam penjumlahan ini dengan cara ini,maka dibuatlah satu notasi yang lebih singkat.Kita menulis suku umumnya dan kemudian menggunakan huruf Yunani ∑ (Sigma) untuk menyatakan penjumlahan.Dengan kata lain :
  • 12. Suku-suku umum Anda harus memiliki kemampuan untuk membentuk suku umum dari suatu penjumlahan suku-suku khusus dan sesudahnya menulis penjumlahan suku-suku khusus dengan menggunakan notasi sigma. Untuk memulainya,perhatikanlah penjumlahan n bilangan yang genap yang pertama : 2 + 4 + 6 + 8 +. . . . . . . . . . . . . . . . . . . Setiap bilangan bulat genap dapat dibagi 2 sehingga setiap bilangan bulat genap dapat ditulis dalam bentuk 2r di mana r merupakan bilangan bulat. Sebagai contoh : 8 = 2 X 4 Jadi disini 8 = 2r Dimana r = 4
  • 13. Sebelumnya kita sudah mengetahui bahwa kita dapat menggunakan notasi sigma untuk menyatakan jumlah suku-suku umum.Kita sekarang akan menggunakan notasi tersebut untuk menyatakan penjumlahan suku-suku yang melibatkan bilangan bulat. Sebagai contoh ,dalam penjumlahan bilangan asli ganjil : 1+3+5+7+9+............. Suku umumnya sekarang dapat dinyatakan dengan 2r - 1 dimana r > 1 .Simbol ∑ kemudian dapat gunakan untuk menandakan penjumlahan suku-suku yang umumnya berbentuk : Kita sekarang dapat juga menandakan kisaran suku-suku yang akan kita gunakan ketika kita ingin menguraikan penjumlahannya dengan menyisipkan nilai-nilai bilangan cacah r yang sesuai dibawah dan diatas tanda sigma.Sebagai contoh :
  • 14. Penjumlahan Bilangan n Bilangan-bilangan Asli Pertama Perhatikan penjumlahan n bilangan asli bukan-0 pertama : Akan sama dengan jika di tulis : Berawal dengan n dan dikerjakan ke arah belakang. Jika kedua penjumlahan ini di tambahkan suku demi suku,maka :
  • 15. Dengan kata lain : ditambahkan n kali Dengan kata lain : Penjumlahan n bilangan asli bukan-0 pertama
  • 16. Aturan – aturan Untuk Memanipulasi Penjumlahan Aturan 1 Jika f (r) merupakan suku umum dan k merupakan suatu konstanta,maka : Konstanta persekutuan dapat dikeluarkan dari tanda sigmanya. Khususnya,jika f (r) = 1 untuk semua nilai r k yang dikalikan dengan 1 ditambahkan n kali
  • 17. Aturan 2 Jika f (r) dan g (r) merupakan 2 suku umum,maka :
  • 18. Bilangan Eksponensial e Ekspansi Binomial yang berbentuk Diberikan sebagai Ekspansi ini berlaku untuk sebarang nilai bilangan asli n, besar atau kecil, tetapi apabila n merupakan bilangan asli yang besar maka 1/n adalah bilangan kecil. Jika kita sekarang memisalkan nilai n membesar maka, seiring n membesar, nilai 1/n akan mengecil.
  • 19. Memang semakin nilai n itu membesar, 1/n akan semakin dekat ke nol. Kita memiliki notasi untuk ini, Kita tulis Selain itu, ketika , akan semakin dekatlah ekspansi itu ke ekspansi ... Di sini elips(...) pada akhir ekspansi berarti bahwa ekspansi itu tidak berkesudahan –kita katakan bahwa ekspansi itu memiliki jumlah suku takterhingga.
  • 20. Sebenarnya kita dapat menggunakan notasi sigma di sini dan menulis : Perhatikan simbol untuk takterhingga ( di atas tanda sigma; simbol ini menandakan fakta bahwa penjumlahan tersebut berupa penjumlahan jumlah suku yang takterhingga. Dapat ditunjukan bahwa penjumlahan ini berupa jumlah takterhingga yang di nyatakan dengan e, bilangan eksponensial, yang nilainya ialah 2,7182818 Dengan kata lain: Pada bagian II kita akan menunjukan bahwa ;
  • 21. Thank’s Very Much For Your Attention Created By : Kelompok 3

Editor's Notes

  1. Di Simak Baik-baik