Dokumen tersebut memberikan ringkasan singkat tentang aplikasi sel Volta dan sel elektrolisis. Sel Volta digunakan dalam baterai, sel aki, sel perak oksida, dan sel nikel kadmium. Sel elektrolisis digunakan untuk proses penyepuhan logam, pemurnian logam, penghitungan konsentrasi ion, dan memperoleh unsur-unsur logam serta gas.
1. APLIKASI SEL VOLTA & SEL
ELEKTROLISIS
Kelompok 7:
Haryani 11
Amaliah Agustina
Ariska Andraini
Rahika Ontita Leni
Amalia Agtyana Putri
PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2011
4. Aplikasi Sel Elektrolisis
Penyepuhan ( Electroplating )
Pemurnian Logam
Penghitungan Konsentrasi Ion dalam Suatu
Larutan
Pemerolehan Unsur-unsur Logam,
Halogen-halogen, Gas Hidrogen, dan
Gas Oksigen
5. Baterai
• Merupakan Sel Volta yang sel elektrolitnya dicampur dengan bahan
padat.
• Sel Volta yang paling banyak diproduksi dan digunakan.
• Lapisan dindingnya terbuat dari logam seng yang bertindak sebagai
anoda.
• Pada bagian dalamnya dimasukkan pasta yang terdiri dari
campuran serbuk MnO2, NH4Cl, karbon dan air.
• Ke dalam pasta dibenamkan batang grafit ( karbon ) yang
merupakan elektroda inert dan bertindak sebagai katoda.
• Potensial yang dihasilkan adalah 1,5 volt.
• Kelemahannya, cepat habis jika dipakai terus-menerus. Hal ini
disebabkan hasil reaksi menumpuk sehingga menghalangi reaksi
elektrode, akibatnya tergangan turun.
6. Lanjutan…
Anoda ( seng ) akan mengalami oksidasi, sehingga dinding batu baterai
makin lembek jika sudah lama dipergunakan.
Pada permukaan katoda ( karbon ), MnO2 akan mengalami reduksi.
Zn(s) → Zn2+ (aq) + 2e
2MnO2 (s) + 2NH4 + (aq) + 2e → Mn2O3 (s) +2NH3 + (aq) + H2O (l)
Selain baterai biasa, terdapat pula baterai alkali yang waktu pakainya lebih
lama dengan elektroda-elektroda yang sama tetapi elektrolitnya larutan
KOH.
Zn(s) + 2OH ---- (aq) → Zn(OH)2 (s) + 2e
2MnO2(s) + H2O + 2e → Mn2O3 (s) + 2OH ---- (aq)
7. Sel Aki
• Tersusun dari anoda timbel ( Pb ) dan katoda PbO2.
• Setiap pasang Pb dan PbO2 menghasilkan tegangan 2 volt. Jadi,
suatu aki 12 volt mengandung 6 pasang Pb dan PbO2 yang
tersusun secara seri.
• Keping-keping Pb dan PbO2 dibenamkan ke dalam elektrolit H2SO4
30%.
Pb(s) + SO42-(aq) → PbSO4(s) + 2e
PbO2(s) + SO42-(aq) + 4H+(aq) + 2e → PbSO4(s) + 2H2O
+
Pb(s) + PbO2(s) + 2SO42-(aq) + 4H+(aq) → 2PbSO4(s) + 2H2O
• Dengan bantuan arus listrik, reaksi di atas dapat dikembalikan ke
kiri. PbSO4 diuraikan menjadi Pb dan PbO2.
• Jadi, sel aki yang sudah habis dapat di-charged kembali, sehingga
baru seperti semula.
8. Sel Perak Oksida
• Sel ini biasanya banyak digunakan untuk arloji, kalkulator,
dan alat elektronik.
Reaksi :
Anoda : Zn(s) + 2OH-(l) Zn(OH)2(s) + 2e
Katoda : Ag2O(s) + H2O(l) + 2e 2Ag(s) + 2OH-(aq)
Reaksi Sel : Zn(s) + Ag2O(s) + H2O(l) Zn(OH)2(s) +
2Ag(s)
Potensial sel yang dihasilkan adalah 1,34 v.
9. Sel Nikel Kadmium
• Sel nikel kadmium ini merupakan sel yang dapat diisi ulang
kembali (rechargable).
• Anodenya terbuat dari Cd dan katodenya berupa Ni2O3
(pasta).
• Beda potensial yang dihasilkan sebesar 1,29 V.
Reaksinya :
NiO(OH).xH2O + Cd + 2H2O → 2Ni(OH)2.yH2O + Cd(OH)2
11. Penyepuhan ( Electroplating )
• Salah satu proses elektrolisis yang populer, yaitu
melapisi permukaan suatu logam dengan logam lain.
• Misalnya, proses penyepuhan sendok aluminium oleh
perak. Logam yang akan dilapisi ( sendok ) dipakai
sebagai katoda, sedangkan logam pelapis.
( perak ) dipakai sebagai anoda. Suatu larutan garam
perak, misalnya AgNO3, dipakai sebagai elektrolit.
• Perak (anoda) akan teroksidasi menjadi ion Ag+ yang
larut. Kemudian, ion Ag+ ini mengalami reduksi menjadi
logam perak kembali, yang kini diendapkan pada
permukaan sendok (katoda)
12. Pemurnian Logam
• Misalnya pemurnian tembaga. Untuk membuat kabel-kabel listrik
diperlukan logam tembaga yang benar-benar murni, sebab
pengotoran sekecil apapun dapat mengurangi konduktivitas kabel
tersebut.
• Ketika dipisahkan dari bijihnya, logam tembaga biasanya bercampur
dengan sedikit besi, seng, emas, perak.
• Tembaga yang tidak murni dipakai sebagai anoda dalam sel
elektrolisis yang mengandung larutan CuSO4. Sebagai katoda,
dipakai batang tembaga yang murni.
• Potensial listrik yang dilewatkan melalui sel diatur sedemikian rupa,
sehingga bagian anoda yang larut hanyalah temabaga , besi dan
seng (Cu2+, Fe2+, dan Zn2+). Emas dan perak tidak larut dan
berjatuhan ke dasr wadah.
• Kemudian, di katoda hanya Cu2+ yang mengalami reduksi,
sedangkan Fe2+, dan Zn2+ tinggal dalam larutan.
13. Penghitungan Konsentrasi Ion
dalam Suatu Larutan
Dalam suatu larutan, ion logam diendapkan
sebagai logamnya pada katoda.
Dengan menghitung pertambahan berat
katoda, kita dapat menentukan
konsentrasi ion logam dalam larutan
semula.
14. Pemerolehan Unsur-unsur Logam,
Halogen-halogen, Gas Hidrogen, dan
Gas Oksigen
• Sebagai contoh , mari kita tinjau hasil-hasil elektrolisis larutan NaCl
2NaCl(aq) → 2Na+(aq) + 2Cl-(aq)
2H2O + 2e → 2OH-(aq) + H2(g)
+
2NaCl(aq) + 2H2O → 2NaOH(aq) + H2(g) + Cl2(g)
• Gas H2 terbentuk di katoda, gas Cl2 terbentuk di anoda. Pada
larutan sisa kita memperoleh NaOH