SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
MK. HUKUM DAGANG SEMESTER III
Amethyst

                                    PENGANTAR HUKUM DAGANG


           Sejarah Hukum Dagang

                   Perkembangan hukum dagang sebenarnya telah di muali sejak abad pertengahan
           eropa (1000/1500) yang terjadi di Negara dan kota-kota di Eropa dan pada zaman itu di
           Italia dan perancis selatan telah lahir kota-kota sebagai pusat perdagangan
           (Genoa,Florence, vennetia, Marseille,Barcelona dan Negara-negara lainnya ).
           Perkembangan dimulai sejak kurang lebih tahun 1500.di Italia dan Perancis selatan lahir
           kota-kota pesat perdagangan seperti Florence, Vennetia, Marseille, Barcelona, dan lain-
           lain.Pada hukum Romawi (corpus loris civilis) dapat memberikan penyelesaian yang ada
           pada waktu itu, sehingga para pedagang (gilda) memberikan sebuah peraturan sendiri
           yang bersifat kedaerahan.

                  tetapi pada saat itu hokum Romawi (corpus lurus civilis ) tidak dapat
           menyelsaikan perkara-perkara dalam perdagangan , maka dibuatlah hokum baru di
           samping hokum Romawi yang berdiri sendiri pada abad ke-16 & ke- 17 yang berlaku
           bagi golongan yang disebut hokum pedagang (koopmansrecht) khususnya mengatur
           perkara di bidang perdagangan (peradilan perdagangan ) dan hokum pedagang ini bersifat
           unifikasi

                  Karena bertambah pesatnya hubungan dagang maka pada abad ke-17 diadakan
           kodifikasi dalam hokum dagang oleh mentri keuangan dari raja Louis XIV (1613-1715)
           yaitu Corbert dengan peraturan (ORDONNANCE DU COMMERCE) 1673. Dan pada
           tahun 1681 disusun ORDONNANCE DE LA MARINE yang mengatur tenteng
           kedaulatan

                   Dan pada tahun 1807 di Perancis di buat hokum dagang tersendiri dari hokum
           sipil yang ada yaitu (CODE DE COMMERCE ) yang tersusun dari ordonnance du
           commerce (1673) dan ordonnance du la marine(1838) . Pada saat itu Nederlands
           menginginkan adanya hokum dagang tersendiri yaitu KUHD belanda , dan pada tahun
           1819 drencanakan dalam KUHD ini ada 3 kitab dan tidak mengenal peradilan khusus .
           lalu pada tahun 1838 akhirnya di sahkan . KUHD Belanda berdasarkan azas konkordansi
           KUHD belanda 1838 menjadi contoh bagi pemmbuatan KUHD di Indonesia pada tahun
           1848 . dan pada akhir abad ke-19 Prof. molengraaff merancang UU kepailitan sebagai
           buku III di KUHD Nederlands menjadi UU yang berdiri sendiri (1893 berlaku 1896).Dan
           sampai sekarang KUHD Indonesia memiliki 2 kitab yaitu , tentang dagang umumnya dan
           tentang hak-hak dan kewajiban yang tertib dari pelayaran



                            MANUNGGAL.B, SH | Perpustakaan Pribadi
                               FAK. HUKUM UNSAT MAKASSAR ©2002™
MK. HUKUM DAGANG SEMESTER III
Amethyst

           Pengertian hukum Dagang

                   Hukum dagang ialah hokum yang mengatur tingkah laku manusia yang turut
           melakukan perdagangan untuk memperoleh keuntungan.atau hukum yang mengatur
           hubungan hukum antara manusia dan badan-badan hukum satu sama lainnya dalam
           lapangan perdagangan. sistem hukum dagang menurut arti luas adalah hukum dibagi 2
           yaitu yang tertulis dan tidak tertulis tentang aturan perdagangan.

                  Menurut Soesilo Prajogo yang dimaksud Hukum Dagang adalah “Pada
           hakekatnya sama dengan hukum perdata hanya saja dalam hukum dagang yang menjadi
           objek adalah perusahaan dengan latar belakang dagang pada umumnya termask wesel,
           cek, pengangkutan,basuransi dan kepalitan. Jadi, perdagangan atau perniagaan pada
           umumnya adalah pekerjaan membeli barang dari suatu tempat atau pada suatu waktu dan
           menjual barang itu di tempat lain atau pada waktu yang berikut dengan maksud
           memperoleh keuntungan.

           Sumber-sumber hukum Dagang Indonesia

           KUHD mulai berlaku di Indonesia pada tanggal 1 Mei 1848 berdasarkan asas
           konkordansi.Menurut Prof. Subekti SH, adanya KUHD disamping KUHS sekrang ini
           tidak pada tempatnya, karena KUHD tidak lain adalah KUHPerdata. Dan perkataan
           “dagang” bukan suatu pengertian hukum melainkan suatu pengertian
           perekonomian.Dinegeri Belnda sudah ada aliran yang bertujuan menghapuskan
           pemisahan antara hukum perdata dengan hukum dagang.
           1. Pokok : KUHS, Buku III tentang Perikatan.
           2. Kebiasaan
               a. Ps 1339 KUHS : Suatu perjanjian tidak saja mengikat untuk apa yang semata-mata
                       telah diperjanjikan tetapi untuk apa yang sudah menjadi kebiasaan
               b. Ps 1347 KUHS : hal-hal yang sudah lazim diperjanjikan dalam suatu perjanjian,
                       meskipun tidak secara tegas diperjanjikan harus dianggap juga tercantum
                       dalam setiap perjanjian semacam itu.
           3. Yurisprudensi
           4. Traktat
           5. Doktrin

           Sistematika Hukum dagang

           1. Pengaturan Hukum di Dalam Kodifikasi
              a. Kitab Undang-undang Hukum Perdata (KUHPerdata).
                 Ketentuan KUHPerdata yang secara nyata menjadi sumber hukum dagang adalah
                 Buku III tentang perikatan.Hal itu dapat dimengerti, karena sebagaimana
                 dikatakan H.M.N Purwosutjipto bahwa hukum dagang adalah hukum yang timbul
                           MANUNGGAL.B, SH | Perpustakaan Pribadi
                              FAK. HUKUM UNSAT MAKASSAR ©2002™
MK. HUKUM DAGANG SEMESTER III
Amethyst

                 dalam lingkup perusahaan.Selain Buku III tersebut, beberapa bagian dari Buku II
                 KUHPerdata tentang Benda juga merupakan sumber hukum dagang, misalnya
                 Titel XXI mengenai Hipotik.
              b. Pengaturan di Dalam Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD)
                 KUHD yang mulai berlaku di Indoneia pada 1 Mei 1848 terbagi atas dua kitab
                 dan 23 bab. Di dalam KUHD jelas tercantum bahwa implementasi dan
                 pengkhususan dari cabang-cabang hukum dagang bersumber pada Kitab Undang-
                 undang Hukum Dagang Isi pokok daripada KUHD Indonesia adalah:
                 a. Kitab pertama berjudul Tentang Dagang Umumnya, yang memuat 10 bab.
                 b. Kitab kedua berjudul Tentang Hak-hak dan Kewajiban-kewajiban yang Terbit
                 dari Pelayaran, terdiri dari 13 bab.
           2. Pengaturan di Luar Kodifikasi
              Sumber-sumber hukum dagang yang terdapat di luar kodifikasi diantaranya adalah
              sebagai berikut;
                 UU No. 1 Tahun 1995 tentang Perseroan terbatas
                 UU No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal
                 UU No. 8 Tahun 1997 tentang Dokumen Perusahaan
           3. Hukum Kebiasaan
              Hukum kebiasaan adalah kebiasaan yang sering dilakukan oleh subyek hukum dan
              sudah menjadi opini umum dan menimbulkan sanksi apabila tidak dilakukan
              kebiasaan tersebut.


           Asas-Asas Hukum Dagang

           Pengertian Dagang (dalam arti ekonomi), yaitu segala perbuatan perantara antara
           produsen dan konsumen.Pengertian Perusahaan, yaitu seorang yang bertindak keluar
           untuk mencari keuntungan dengan suatu cara dimana yang bersangkutan menurut
           imbangannya lebih banyak menggunakan modal dari pada menggunakan tenaganya
           sendiri.

           Pentingnya pengertian perusahaan :
           1. Kewajiban “memegang buku” tentang perusahaan yang bersangkutan.
           2. Perseroan Firma selalu melakukan Perusahaan.
           3. Pada umumnya suatu akte dibawah tangan yang berisi pengakuan dari suatu pihak,
              hanya mempunyai kekuatan pembuktian jika ditulis sendiri oleh si berhutang atau
              dibubuhi tanda persetujuan yang menyebutkan jumlah uang pinjaman, tapi peraturan
              ini tidak berlaku terhadap hutang-hutang perusahaan.
           4. Barang siapa melakukan suatu Perusahaan adalah seorang “pedagang” dalam
              pengertian KUHD
           5. Siapa saja yang melakukan suatu Perusahaan diwajibkan, apabila diminta,
              memperlihatkan buku-bukunya kepada pegawai jawatan pajak.

                           MANUNGGAL.B, SH | Perpustakaan Pribadi
                              FAK. HUKUM UNSAT MAKASSAR ©2002™
MK. HUKUM DAGANG SEMESTER III
Amethyst

           6. Suatu putusan hakim dapat dijalankan dengan paksaan badan terhadap tiap orang
              yang telah menanda tangani surat wesel/ cek, tapi terhadap seorang yang
              menandatangani surat order atau surat dagang lainnya, paksaan badan hanya
              diperbolehkan jika suart-surat itu mengenai perusahaannya.

           Pentingan suatu Perusahaan memegang buku (Ps 6 KUHD)
           1. Sebagai catatan mengenai :
              a. Keadaan kekayaan perusahaan itu sendiri – berkaitan dengan keharusan
                  menanggung hutang piutang
              b. Segala hal ihwal mengenai perusahaan itu.
           2. Dari sudut hukum pembuktian (Ps 7 KUHD Jo Ps 1881 KUHS), misalnya dengan
              adanya pembukuan yang rapi, hakim dapat mengambil keputusan yang tepat jika ada
              persengketaan antara 2 orang pedagang mengenai kwalitas barang yang diperjanjikan.

           Orang-orang Perantara
           1. Golongan I : buruh/ pekerja dalam perusahaan: pelayan, pemegang buku, kasir, orang
              yang diberi kuasa untuk menjalankan usaha dagang dalam suatu Firma (Procuratie –
              Houder)
           2. Golongan II :
           a. Makelar : seorang penaksir dan perantara dagang yang telah disumpah yang menutup
              perjanjian-perjanjian atas perintah dan atas nama orang lain dan untuk pekerjaannya
              itu meminta upah (Provisi)
           b. Komisioner : seorang perantara yang berbuat atas perintah dan menerima upah, tetapi
              ia bertindak atas namanya sendiri – seorang komisioner memikul tanggung jawab
              lebih berat dibanding dengan perantara lainnya.

           Perkumpulan-perkumpulan Dagang
              Persekutuan (Maatschap) : suatu bentuk kerjasama dan siatur dalam KUHS tiap
              anggota persekutuan hanya dapat mengikatkan dirinya sendiri kepada orang-
              oranglain. Dengan lain perkataan ia tidak dapat bertindak dengan mengatas namakan
              persekutuan kecuali jika ia diberi kuasa. Karena itu persekutuan bukan suatu pribadi
              hukum atau badan hukum.
              Perseraoan Firma : suatu bentuk perkumpulan dagang yang peraturannya terdapat
              dalam KUHD (Ps 16) yang merupakan suatu perusahaan dengan memakai nama
              bersama. Dalam perseroan firma tiap persero (firma) berhak melakukan pengurusan
              dan bertindak keluar atas nama perseroan.
              Perseroan Komanditer (Ps 19 KUHD) : suatu bentuk perusahaan dimana ada sebagian
              persero yang duduk dalam pimpinan selaku pengurus dan ada sebagian persero yang
              tidak turut campur dalam kepengurusan (komanditaris/ berdiri dibelakang layar)


                            MANUNGGAL.B, SH | Perpustakaan Pribadi
                               FAK. HUKUM UNSAT MAKASSAR ©2002™
MK. HUKUM DAGANG SEMESTER III
Amethyst

              Perseroan Terbatas (Ps 36 KUHD) : perusahaan yang modalnya terbagi atas suatu
              jumlah surat saham atau sero yang lazimnya disediakan untuk orang yang hendak
              turut.
                  Arti kata Terbatas, ditujukan pada tanggung jawab/ resiko para pesero/ pemegang
                  saham, yang hanya terbatas pada harga surat sero yang mereka ambil.
                  PT harus didirikan dngan suatu akte notaris
                  PT bertindak keluar dengan perantaraan pengurusnya, yang terdiri dari seorang
                  atau beberapa orang direktur yang diangkat oleh rapat pemegang saham.
                  PT adalah suatu badan hukum yang mempunyai kekayaan tersendiri, terlepas dari
                  kekayaan pada pesero atau pengurusnya.
                  Suatu PT oleh undang-undang dinyatakan dalam keadaan likwidasi jika para
                  pemegang saham setuju untuk tidak memperpanjang waktu pendiriannya dan
                  dinyatakan hapus jika PT tesebutmenderita rugi melebihi 75% dari jumlah
                  modalnya.
              Koperasi : suatu bentuk kerjasama yang dapat dipakai dalam lapangan perdagangan
              Diatur diluar KUHD dalam berbagai peraturan :
                  Dalam Stb 1933/ 108 yang berlaku untuk semua golongan penduduk.
                  Dalam stb 1927/91 yang berlaku khusus untuk bangsa Indonesia
                  Dalam UU no. 79 tahun 1958
                      Keanggotaannya bersifat sangat pribadi, jadi tidak dapat diganti/ diambil alih
                      oleh orang lain.
                      Berasaskan gotong royong
                      Merupakan badan hukum
                      Didirikan dengan suatu akte dan harus mendapat izin dari menteri Koperasi.
              Badan-badan Usaha Milik Negara (UU no 9/ 1969)
                  Berbentuk Persero : tunduk pada KUHD (stb 1847/ 237 Jo PP No. 12/ 1969)
                  Berbentuk Perjan : tunduk pada KUHS/ BW (stb 1927/ 419)
                  Berbentuk Perum : tunduk pada UU no. 19 (Perpu tahun 1960)

           Pada pokoknya Perdagangan mempunyai tugas untuk :
           1. Membawa/ memindahkan barang-barang dari tempat yang berlebihan (surplus) ke
              tempat yang berkekurangan (minus).
           2. Memindahkan barang-barang dari produsen ke konsumen.
           3. Menimbun dan menyimpan barang-barang itu dalam masa yang berkelebihan sampai
              mengancam bahaya kekurangan.

           Dalam zaman modern ini perdagangan adalah pemberian perantaraan kepada produsen
           dan konsumen untuk membelikan dan menjualkan barang-barang yang memudahkan dan
           memajukan pembelian dan penjualan. Jenis-jenis perdagangan dibagi menjadi tiga, yaitu;
                           MANUNGGAL.B, SH | Perpustakaan Pribadi
                              FAK. HUKUM UNSAT MAKASSAR ©2002™
MK. HUKUM DAGANG SEMESTER III
Amethyst

           Jenis-jenis perdagangan dibagi menjadi tiga, yaitu:
           1. Menurut pekerjaan yang dilakukan pedagang
              a. Perdagangan mengumpulkan (produsen – tengkulak – pedagang besar – eksportir)
              b. Perdagangan menyebutkan (importir – pedagang besar – pedagang menengah –
                  konsumen).
           2. Menurut jenis barang yang diperdagangkan
              a. Perdagangan barang        yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan jasmani
                  manusia. Contoh: (hasil pertanian, pertambangan, pabrik)
              b. Perdagangan yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan rohani manuia. Contoh
                  (kesenian, musik)
              c. Perdagangan uang dan kertas-kertas berharga (bursa efek)
           3. Menurut daerah, tempat perdagangan itu dilakukan
              a. Perdagangan dalam negeri
              b. Perdagangan internasional perdagangan ekspor, perdagangan impor
              c. Perdagangan meneruskan (perdagangan transito). Menurut Soesilo Prajogo yang
                  dimaksud Hukum Dagang adalah “Pada hakekatnya sama dengan hukum perdata
                  hanya saja dalam hukum dagang yang menjadi objek adalah perusahaan dengan
                  latar   belakang    dagang      pada     umumnya      termask wesel,   cek,
                  pengangkutan,basuransi dan kepalitan’.

           Pembagian jenis perdagangan, yaitu :
           1. Menurut pekerjaan yang dilakukan pedagang.
              a. Perdagangan mengumpulkan (Produsen – tengkulak – pedagang besar – eksportir)
              b. Perdagangan menyebutkan (Importir – pedagang besar – pedagang menengah –
                 konsumen).
           2. Menurut jenis barang yang diperdagangkan
              a. Perdagangan barang, yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan jasmani manusia
                 (hasil pertanian, pertambangan, pabrik)
              b. Perdagangan buku, musik dan kesenian.
              c. Perdagangan uang dan kertas-kertas berharga (bursa efek)
           3. Menurut daerah, tempat perdagangan dilakukan
              a. Perdagangan dalam negeri.
              b. Perdagangan luar negeri (perdagangan internasional), meliputi :
                 - Perdagangan Ekspor
                 - Perdagangan Impor
              c. Perdagangan meneruskan (perdagangan transito)

           Menurut pekerjaan yang dilakukan pedagang, perdagangan dibagi dalam;
             1. Perdagangan mengumpulkan (produsen – tengkulak – pedagang besar – eksportir)
             2. Perdagangan menyebutkan (importir – pedagang besar – pedagang menengah –
                konsumen)
             3. Menurut jenis barang yang diperdagangkan

                           MANUNGGAL.B, SH | Perpustakaan Pribadi
                              FAK. HUKUM UNSAT MAKASSAR ©2002™
MK. HUKUM DAGANG SEMESTER III
Amethyst

              4. Perdagangan barang à yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan jasmani
                  manusia. Contoh: (hasil pertanian, pertambangan, pabrik)
              5. Perdagangan yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan rohani manuia. Contoh
                  (kesenian, musik)
              6. Perdagangan uang dan kertas-kertas berharga (bursa efek)
              7. Menurut daerah, tempat perdagangan itu dilakukan
              8. Perdagangan dalam negeri
              9. Perdagangan internasional à perdagangan ekspor, perdagangan impor
              10. Perdagangan meneruskan (perdagangan transito)

           Beberapa macam pemberian perantaraan kepada produsen dan konsumen :
           1. Pekerjaan orang-orang perantara sebagai makelar, komisioner, pedagang keliling dan
              sebagainya.
           2. Pembentukan badan-badan usaha (asosiasi), seperti perseroan terbatas (PT), perseroan
              firma (VOF=Fa) Perseroan Komanditer, dsb yang tujuannya guna memajukan
              perdagangan.
           3. Pengangkutan untuk kepentingan lalu lintas niaga baik didarat, laut maupun udara.
           4. Pertanggungan (asuransi)yang berhubungan dengan pengangkutan, supaya si
              pedagang dapat menutup resiko pengangkutan dengan asuransi.
           5. Perantaraan Bankir untuk membelanjakan perdagangan.
           6. Mempergunakan surat perniagaan (Wesel/ Cek) untuk melakukan pembayaran
              dengan cara yang mudah dan untuk memperoleh kredit.

           Usaha Perniagaan
                  Usaha Perniagaan adalah usaha kegiatan baik yang aktif maupun pasif, termasuk
           juga segala sesuatu yang menjadi perlengkapan perusahaan tertentu, yang kesemuanya
           dimaksudkan untuk mencapai tujuan memperoleh keuntungan.

           Usaha perniagaan itu meliputi :
           1. Benda-benda yang dapat diraba, dilihat serta hak-hak seperti :
              a. Gedung/ kantor perusahaan.
              b. Perlengkapan kantor : mesin hitung/ ATK dan alat-alat lainnya.
              c. Gudang beserta barang-barang yang disimpan didalamnya.
              d. Penagihan-penagihan
              e. Hutang-hutang
           2. Para pelanggan
           3. Rahasia-rahasia perusahaan.

           Kedudukan antara kekayaan pribadi (prive) dan kekayaan usaha perniagaan :
           1. Menurut Polak dan Molengraaff, kekayaan usaha perniagaan tidak terpisah dari
              kekayaan prive pengusaha. Pendapat Polak berdasarkan Ps 1131 dan 1132 KUHS
                            MANUNGGAL.B, SH | Perpustakaan Pribadi
                               FAK. HUKUM UNSAT MAKASSAR ©2002™
MK. HUKUM DAGANG SEMESTER III
Amethyst

              Ps 1131 : Seluruh harta kekayaan baik harta bergerak dan harta tetap dari seorang
                       debitur, merupakan tanggungan bagi perikatan-perikatan pribadi.
              Ps 1132 : Barang-barang itu merupakan tanggungan bersama bagi semua kreditur.
           2. Menurut Prof. Sukardono, sesuai Ps 6 ayat 1 KUHD tentang keharusan pembukuan
              yang dibebankan kepada setiap pengusaha yakni keharusan mngadakan catatan
              mengenai keadaan kekayaan pengusaha, baik kekayaan perusahaannya maupun
              kekayaan pribadinya.Dengan demikian sistem atau perusahaan-perusahaan
              perdagangan yang berlaku pada umumnya tidak mempertahankan memisah-misahkan
              kekayaan perusahaan dari kekayaan prive perusahaan, berhubung dengan
              pertanggungan jawab pihak pengusaha terhadap pihak-pihak ketiga. (para kreditor).

           Hubungan KUHD dan KUH Perdata
           Dengan dikatakan oleh Prof sudirman kartohadiprojo dimana KHUD merupakan suatu
           Lex sepecialis dari KUHS sebagai Lex generalis . Andai kata dalam KUHD dan KUHS
           terdapat peraturan yang sama maka peraturan dalam KUHD yang berlaku .seperti telah di
           tentukan pada pasal I KUHD.Hukum dagang merupakan keseluruhan dari aturan-aturan
           hukum yang mengatur dengan disertai sanksi perbuatan-perbuatan manusia di dalam
           usaha mereka untuk menjalankan usaha atau perdagangan.
                  Menurut Prof. Subekti, S.H berpendapat bahwa : Terdapatnya KUHD dan KUHS
           sekarang tidak dianggap pada tempatnya, oleh karena “Hukum Dagang” tidak lain adalah
           “hukum perdata” itu sendiri melainkan pengertian perekonomian.

           Hukum dagang dan hukum perdata bersifat asasi terbukti di dalam :
              1.Pasal 1 KUHD
              2.Perjanjian jual beli
              3.Asuransi yang diterapkan dalam KUHD dagang

                  Dalam hubungan hukum dagang dan hukum perdata dibandingkan pada sistem
           hukum yang bersangkutan pada negara itu sendiri.Hal ini berarti bahwa yang di atur
           dalam KUHD sepanjang tidak terdapat peraturan-peraturan khusus yang berlainan, juga
           berlaku peraturan-peraturan dalam KUHS, bahwa kedudukan KUHD terdapat KUHS
           adalah sebagai hukum khusus terhadap hukum umum.

              Secara umum dapat dikatakan bahwa KUH Perdata dan KUHD adalah merupakan
              satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, akan tetapi kalau kita lihat ketentuan :
              Psl 1 KUHD : adalah KUH Perdata seberapa jauh dari padanya dalam Kitab ini
                              tidak khusus diadakan penyimpangan, berlaku juga terhadap hal-hal
                              yangg dibicarakan dalam kitab ini.
              Psl 15 KUHD : menyebutkan segala perseroan tersebut dalam bab ini dikuasai oleh
                              persetujuan pihak-pihak yang bersangkutan, oleh kitab ini dan oleh
                              hukum perdata.

                           MANUNGGAL.B, SH | Perpustakaan Pribadi
                              FAK. HUKUM UNSAT MAKASSAR ©2002™
MK. HUKUM DAGANG SEMESTER III
Amethyst

              Dari kedua ketentuan ini dapat disimpulkan bahwa, ketentuan yang diatur dalam
              KUH Perdata berlaku juga terhadap masalah yang tidak diatur secara khusus dalam
              KUHD, dan sebaliknya apabila KUHD mengatur secara khusus, maka ketentuan-
              ketentuan umum yang diatur dalam KUH Perdata tidak berlaku, dalam bahasa Latin “
              Leu specialis derogat legi generali ” (hukum khusus dapat mengeyampingkan
              hukum umum).
              Contoh : 1. Nilai kekuatan pembuktian surat Psl. 1881 KUH Perdata.
                         2. Psl. 7 KUHD khususnya.

              Sebagai perbandingan tentang hubungan KUH Perdata dan KUHD di negara Swiss
              adalah :
               Schweizerieches Zivilgesets bueh (SZ)
               Schweizerieches Obligatimen recht (SO)

              SZ dapat dikatakan sama dengan KUH Perdata dikurangi Buku III (Perikatan),
              sedang SO mengenai perikatan dan Hukum Dagang.
              Contoh : Asas Hukum perjanjian dari SO dapat dipakai untuk SZ dalam bidang
                        hukum keluarga dan hukum waris.

              Beberapa pendapat sarjana tentang hubungan KUH Perdata dan KUHD, yakni :
               I. Kant          : Hukum Dagang adalah suatu tambahan hukum perdata, yaitu
                                   yang mengatur hal-hal khusus.
               Prof. Soebandono : Bahwa pada Psl. 1 KUHD memelihara antara hukum
                                   perdata umum dan hukum dagang. Sedangkan KUHD itu tidak
                                   khusus menyimpang dari KUH Perdata.
               Van Apeldoorn : Bahwa hukum dagang suatu bagian istimewa dari lapangan
                                   hukum perikatan yang ditetapkan dalam Buku III KUH
                                   Perdata.


           Perantara dalam Hukum Dagang

                  Pada zaman modern ini perdagangan dapat diartikan sebagai pemberian
           perantaraan dari produsen kepada konsumen dalam hal pembelian dan penjualan.
           Pemberian perantaraan produsen kepada konsumen dapat meliputi aneka macam
           pekerjaan seperti misalnya :

              a. Perkerjaan perantaraan sebagai makelar, komisioner, perdagangan dan
                 sebagainya.
              b. Pengangkutan untuk kepentingan lalu lintas baik di darat, laut dan udara
              c. Pertanggungan (asuransi) yang berhubungan dengan pengangkutan, supaya
                 pedagang dapat menutup resiko pengangkutan dengan asuransi.

              1. Pengangkutan


                          MANUNGGAL.B, SH | Perpustakaan Pribadi
                             FAK. HUKUM UNSAT MAKASSAR ©2002™
MK. HUKUM DAGANG SEMESTER III
Amethyst

                     Pengangkutan adalah perjanjian di mana satu pihak menyanggupi untuk
             dengan aman membawa orang/barang dari satu tempat ke lain tempat, sedang pihak
             lainnya menyanggupi akan membayar ongkos. Menurut undang-undang, seorang
             pengangkut hanya menyanggupi untuk melaksanakan pengakutan saja, tidak perlu ia
             sendiri yang mengusahakan alat pengangkutan.

                    Di dalam hukum dagang di samping conossement masih di kenal surat-surat
             berharga yang lain, misalnya, cheque, wesel yang sama-sama merupakan perintah
             membayar dan keduanya memiliki perbedaan.

                    Cheque sebagai alat pembayaran, sedangkan wesel di samping sebagai alat
             pembayaran keduanya memiliki fungsi lain yaitu sebagai barang dagangan, suatu alat
             penagihan, ataupun sebagai pemberian kredit.

             2. Asuransi
                     Asuransi adalah suatu perjanjian yang dengan sengaja digantungkan pada
             suatu kejadian yang belum tentu, kejadian mana akan menentukan untung ruginya
             salah satu pihak. Asuransi merupakan perjanjian di mana seorang penanggung,
             dengan menerima suatu premi menyanggupi kepada yang tertanggung, untuk
             memberikan penggantian dari suatu kerugian atau kehilangan keuntungan yang
             mungkin di derita oleh orang yang ditanggung sebagai akibat dari suatu kejadian yang
             tidak tentu

           Perkumpulan-perkumpulan Dagang

             Persekutuan (Maatschap) : suatu bentuk kerjasama dan siatur dalam KUHS tiap
             anggota persekutuan hanya dapat mengikatkan dirinya sendiri kepada orang-
             oranglain. Dengan lain perkataan ia tidak dapat bertindak dengan mengatas namakan
             persekutuan kecuali jika ia diberi kuasa. Karena itu persekutuan bukan suatu pribadi
             hukum atau badan hukum.
             Perseraoan Firma : suatu bentuk perkumpulan dagang yang peraturannya terdapat
             dalam KUHD (Ps 16) yang merupakan suatu perusahaan dengan memakai nama
             bersama. Dalam perseroan firma tiap persero (firma) berhak melakukan pengurusan
             dan bertindak keluar atas nama perseroan.
             Perseroan Komanditer (Ps 19 KUHD) : suatu bentuk perusahaan dimana ada sebagian
             persero yang duduk dalam pimpinan selaku pengurus dan ada sebagian persero yang
             tidak turut campur dalam kepengurusan (komanditaris/ berdiri dibelakang layar)
             Perseroan Terbatas (Ps 36 KUHD) : perusahaan yang modalnya terbagi atas suatu
             jumlah surat saham atau sero yang lazimnya disediakan untuk orang yang hendak
             turut.
                 Arti kata Terbatas, ditujukan pada tanggung jawab/ resiko para pesero/ pemegang
                 saham, yang hanya terbatas pada harga surat sero yang mereka ambil.
                 PT harus didirikan dngan suatu akte notaris
                 PT bertindak keluar dengan perantaraan pengurusnya, yang terdiri dari seorang
                 atau beberapa orang direktur yang diangkat oleh rapat pemegang saham.
                          MANUNGGAL.B, SH | Perpustakaan Pribadi
                             FAK. HUKUM UNSAT MAKASSAR ©2002™
MK. HUKUM DAGANG SEMESTER III
Amethyst

                 PT adalah suatu badan hukum yang mempunyai kekayaan tersendiri, terlepas dari
                 kekayaan pada pesero atau pengurusnya.
                 Suatu PT oleh undang-undang dinyatakan dalam keadaan likwidasi jika para
                 pemegang saham setuju untuk tidak memperpanjang waktu pendiriannya dan
                 dinyatakan hapus jika PT tesebutmenderita rugi melebihi 75% dari jumlah
                 modalnya.
              Koperasi : suatu bentuk kerjasama yang dapat dipakai dalam lapangan perdagangan
              Diatur diluar KUHD dalam berbagai peraturan :
                 Dalam Stb 1933/ 108 yang berlaku untuk semua golongan penduduk.
                 Dalam stb 1927/91 yang berlaku khusus untuk bangsa Indonesia
                 Dalam UU no. 79 tahun 1958
                 a. Keanggotaannya bersifat sangat pribadi, jadi tidak dapat diganti/ diambil alih
                     oleh orang lain.
                 b. Berasaskan gotong royong
                 c. Merupakan badan hukum
                 d. Didirikan dengan suatu akte dan harus mendapat izin dari menteri Koperasi.
              Badan-badan Usaha Milik Negara (UU no 9/ 1969)
                 Berbentuk Persero : tunduk pada KUHD (stb 1847/ 237 Jo PP No. 12/ 1969)
                 Berbentuk Perjan : tunduk pada KUHS/ BW (stb 1927/ 419)
                 Berbentuk Perum : tunduk pada UU no. 19 (Perpu tahun 1960)


           Perbedaan antara Perusahaan dengan pekerjaan

              Penting dibedakan kedua pengertian ini, karena ada akibat hukum tertentu apabila
              suatu kegiatan dikategorikan menjalankan perusahaan atau pekerjaan.
              Pasal 6 KUHD : Pada pokoknya bahwa wajib bagi mereka menjalankan perusahaan
                                 untuk membuat pembukuan. Jadi tidak wajib bagi yang melakukan
                                 pekerjaan.
              Pasal 16 KUHD : Pada pokoknya setiap perseroan Firma, harus menjalankan
                                 perusahaan tidak dapat disebut Firma kalau hanya menjalankan
                                 pekerjaan.

              Stb. 1930 No. 276 sebagai landasan penggunaan istilah perusahaan (Bedrijt) sebagai
              pengganti pengertian pedagang dan perbuatan perniagaan terdapat Psl. 2-5 KUHD
              (lama).Karena sampai saat ini belum ada Jurisprudensi tentang perbuatan yang dapat
              disebut perusahaan. Dikemukakan pendapat para sarjana (Doktrin), antara lain :
              a. Perumusan dari Pemerintah Belanda.
                  Dikatakan adanya perusahaan, apabila pihak yang berkepentingan bertindak
                  secara tidak terputus dan terang-terangan serta di dalam kedudukan tertentu untuk
                  memperoleh laba bagi dirinya sendiri.
              b. Molengraaf berpendapat :
                  Barulah dikatakan ada perusahaan jika secara terus menerus bertindak keluar
                  untuk memperoleh penghasilan dengan mempergunakan atau menyerahkan
                  barang atau mengadakan perjanjian perdagangan.
                           MANUNGGAL.B, SH | Perpustakaan Pribadi
                              FAK. HUKUM UNSAT MAKASSAR ©2002™
MK. HUKUM DAGANG SEMESTER III
Amethyst

              c. Polak berpendapat :
                 Yang diberikan oleh Molengraaf harus ditambah unsur dengan keharusan
                 melakukan pembukuan.

              Dapat disimpulkan bahwa seseorang baru dapat dikatakan menjalankan suatu
              perusahaan apabila ada unsur – unsur :
              1. Terang-terangan bertindak keluar.
              2. Teratur bertindak keluar.
              3. Bertujuan untuk memperoleh keuntungan materi.

              Dalam UU Pajak Perseorangan Tahun 1925 Pasal 1 Ayat (3) bahwa, yang dimaksud
              dengan perusahaan juga melakukan perbuatan pekerjaan atau juga berupa apapun dari
              pemungutan pajak dalam perseroan. Perusahaan dapat dikatakan lawan dari beroep
              (pekerjaan tetap).Pengertian beroep menurut Tirtaamijaya lebih luas dari pengertian
              perusahaan. Oleh karena perusahaan adalah pekerjaan tetap, sedangkan tidak setiap
              pekerjaan tetap adalah perusahaan dalam arti mengejar keuntungan pribadi, sehingga
              dapat dikatakan seorang dokter, dosen, pengacara dsb, dapat disebut menjalankan
              pekerjaan tetap, sedangkan pemilik toko, pengangkutan, pabrik dsb, mereka disebut
              menjalankan perusahaan.
              Perbedaan antara perusahaan dan pekerjaan adalah :

                            Perusahaan                                Pekerjaaan
              1. Tujuannya mencari keuntungan             1. Tujuannya memenuhi kebutuhan
                 materi.                                     hidup.
              2. Lebih banyak menggunakan modal           2. Lebih banyak menggunakan tenaga.
              3. Izin khusus.                             3. Bisa/tidak.


           Pembukuan (Book keeping) dalam Perusahaan Niaga

              Dalam Buku I Bab II diatur tentang pemegangan buku, sedangkan tentang
              pembukuan itu diatur dalam pasal 6-13 KUHD Bab II. Yang berlaku sekarang ini
              mengalami 2 kali perubahan, yaitu :
              1. Pada tanggal 9 Juni 1927 Stb. 1927 No. 146 yaitu :
                 Dihapuskan keharusan pedagang untuk mengadakan dan memlihara buku
                 tertentu, diganti dengan kegarusan untuk mengadakan catatan – catatan mengetai
                 keadaan kekayaan dan tentang susunannya.
              2. Perubahan II adalah mengenai perkataan pedagang dalam pasal 6 KUHD (lama)
                 sehingga dengan Stb. 1972 No. 146 diganti dengan perkataan “Setiap orang yang
                 menjalankan perusahaan” Stb. 1938 No. 276.

              Dua kali perubahan ini,maka dapat dirumuskan tentang tujuan dan gunanya daru
              pembukuan, yaitu :


                           MANUNGGAL.B, SH | Perpustakaan Pribadi
                              FAK. HUKUM UNSAT MAKASSAR ©2002™
MK. HUKUM DAGANG SEMESTER III
Amethyst

            Melaksanakan ketentuan UU, maksudnya agar setiap suatu dapat diketahui, baik
             oleh pengusaha sendiri maupun oleh pihak ketiga tentang berapa kekayaannya
             yang seharusnya, tentang hak dan kewajibannya yang harus dikerjakan dengan
             pihak lain (Pasal 6 Ayat 1)

           Kewajiban ini erat hubungannya dengan :
           Pasal 1131 dan 1132 BW :        Yang pada pokoknya : harta debitur baik yang
                                    bergerak dan tetap, baik yang telah ada maupun masih akan
                                    diperoleh, kesemuanya itu menjadi tanggungan bagi
                                    hutang-hutangnya.

           Pasal 19 UU Kepailitan : Kepailitan meliputi seluruh kekayaan siberhutang pada saat
                                    pernyataan pailit, beserta segala apa yang diperoleh selama
                                    kepailitan.

           Dalam KUHD sendiri, pasal 6 istilah pembukuan tidak dipergunakan, tetapi memakai
           istilah Catatan, bagaimana cara membuat dan isi, bentuk dari catatan - catatan ini.
           KUHD tidak mengaturnya, yang penting dari catatan ini dapat diketahui kekayaan,
           hak dan kewajibannya, disamping kewajiban membuat catatan selanjutnya disebut
           kewajiban membuat pembukuan.

           Dalam Pasal 6 Ayat (2) KUHD, pengusaha diwajibkan 2 kali dari tahun ke tahun
           dalam waktu 6 bulan yang pertama, dari tiap-tiap tahunnya membuat dan
           menandatangani dengan tangan sendiri akan neraca tersusun sesuai dengan kebutuhan
           perusahaan itu.

           Menurut Polak, neraca ialah daftar yang berisi, antara lain :
            Seluruh harta kekayaan beserta harganya dari masing-masing benda.
            Segala hutang-hutang dan saldonya.

           Kewajiban lainnya ialah yang ditentukan dalam pasal 6 ayat (3) berbunyi : “ia pun
           diharuskan menyimpan selama 70 tahun akan segala buku-buku dan surat-surat yang
           bersangkutan”. Menurut ayat (1), catatan tadi dibuatnya beserta neracanya dan selama
           1o tahun akan surat-surat, dan surat kawat yang diterimanya beserta segala tembusan
           dari surat-surat dan surat-surat kawat yang dikirimnya.

           Ketentuan ini ada hubungan dengan pasal 1967 KUH Perdata yang menyebutkan
           “segala tuntutan hukum, baik bersifat kebendaan maupun bersifat perseorangan,
           hapus karena kadaluwarsa dengan lewatnya waktu 30 tahun”.


           Kedaluwarsa dibedakan atas 2 (dua), yakni :
            Kadaluwarsa Eutinctief : mengakibatkan      seseorang   dibebaskan    dari   suatu
              perikatan.


                        MANUNGGAL.B, SH | Perpustakaan Pribadi
                           FAK. HUKUM UNSAT MAKASSAR ©2002™
MK. HUKUM DAGANG SEMESTER III
Amethyst

            Kadaluwarsa Acqnisitief :   hak milik suatu kebendaan diperoleh karena
             kadaluwarsa.

           Kewajiban penyimpanan buku-buku atau surat-surat ini, erat pula hubungannya
           dengan fungsi pembukuan, yaitu segala alat pembuktian kalau ada sengketa
           dipengadilan (pasal 7).

           Ketentuan Pasal 1881 KUH Perdata yang pada pokoknya bahwa alat bukti surat yang
           ditulisnya sendiri tidak memberikan pembuktian bagi keuntungan si-pembuatnya.

           Dalam pembentukan Hukum Dagang Nasional, nanti perlu ditinjau kembali ketentuan
           Pasal 6 Ayat (3) KUHD, dengan pertimbangan adalah :
            Dengan lamanya penyimpanan, diberartikan buku-buku atau surat-surat rusak.
            Memerlukan biaya untuk karena harus disediakan tempat penyimpanan yang luas
              serta pemeliharaan, agar tidak rusak.




                       MANUNGGAL.B, SH | Perpustakaan Pribadi
                          FAK. HUKUM UNSAT MAKASSAR ©2002™

More Related Content

What's hot

Hukum perikatan powerpoint1
Hukum perikatan powerpoint1Hukum perikatan powerpoint1
Hukum perikatan powerpoint1Rizki Gumilar
 
Organisasi Administrasi Negara
Organisasi Administrasi NegaraOrganisasi Administrasi Negara
Organisasi Administrasi NegaraSiti Sahati
 
Sumber hukum internasional
Sumber hukum internasionalSumber hukum internasional
Sumber hukum internasionalNuelnuel11
 
HUKUM SURAT-SURAT BERHARGA
HUKUM SURAT-SURAT BERHARGA HUKUM SURAT-SURAT BERHARGA
HUKUM SURAT-SURAT BERHARGA Fair Nurfachrizi
 
(3 4) kedudukan, kewenangan dan tindakan hukum pemerintah
(3 4) kedudukan, kewenangan dan tindakan hukum pemerintah(3 4) kedudukan, kewenangan dan tindakan hukum pemerintah
(3 4) kedudukan, kewenangan dan tindakan hukum pemerintahAbid Zamzami
 
Hukum perdata internasional - Sejarah perkembangan hukum perdata internasiona...
Hukum perdata internasional - Sejarah perkembangan hukum perdata internasiona...Hukum perdata internasional - Sejarah perkembangan hukum perdata internasiona...
Hukum perdata internasional - Sejarah perkembangan hukum perdata internasiona...Idik Saeful Bahri
 
3. instrumen dasar pemerintahan
3. instrumen dasar pemerintahan3. instrumen dasar pemerintahan
3. instrumen dasar pemerintahanDian Oktavia
 
HUKUM PENGANGKUTAN Klik : https://www.masterfair.xyz/
HUKUM PENGANGKUTAN Klik : https://www.masterfair.xyz/HUKUM PENGANGKUTAN Klik : https://www.masterfair.xyz/
HUKUM PENGANGKUTAN Klik : https://www.masterfair.xyz/Fair Nurfachrizi
 
Hukum lingkungan materi kuliah
Hukum lingkungan materi kuliahHukum lingkungan materi kuliah
Hukum lingkungan materi kuliahhukum_lingkungan
 
pengertian hukum dan hukum ekonomi
pengertian hukum dan hukum ekonomipengertian hukum dan hukum ekonomi
pengertian hukum dan hukum ekonomiamanda lubis
 
Asas asas hukum dagang, ppt
Asas asas hukum dagang, pptAsas asas hukum dagang, ppt
Asas asas hukum dagang, pptBetlehem Ketaren
 
Yurisdiksi negara dalama hukum internasional
Yurisdiksi negara dalama hukum internasionalYurisdiksi negara dalama hukum internasional
Yurisdiksi negara dalama hukum internasionalNuelnuel11
 
MATERI HUKUM DAGANG
MATERI HUKUM DAGANGMATERI HUKUM DAGANG
MATERI HUKUM DAGANGDian Oktavia
 
Hukum Perjanjian Tukar Menukar
Hukum Perjanjian Tukar MenukarHukum Perjanjian Tukar Menukar
Hukum Perjanjian Tukar MenukarEvi Rohmatul Aini
 
Benda berwujud dan tidak berwujud sebagai objek hukum
Benda berwujud dan tidak berwujud sebagai objek hukumBenda berwujud dan tidak berwujud sebagai objek hukum
Benda berwujud dan tidak berwujud sebagai objek hukumrabu12
 
Hukum dan politik agraria kolonial
Hukum dan politik agraria kolonialHukum dan politik agraria kolonial
Hukum dan politik agraria kolonialindra wijaya
 

What's hot (20)

Hukum perikatan powerpoint1
Hukum perikatan powerpoint1Hukum perikatan powerpoint1
Hukum perikatan powerpoint1
 
Organisasi Administrasi Negara
Organisasi Administrasi NegaraOrganisasi Administrasi Negara
Organisasi Administrasi Negara
 
Hukum Acara Perdata.pptx
Hukum Acara Perdata.pptxHukum Acara Perdata.pptx
Hukum Acara Perdata.pptx
 
Sumber hukum internasional
Sumber hukum internasionalSumber hukum internasional
Sumber hukum internasional
 
HUKUM SURAT-SURAT BERHARGA
HUKUM SURAT-SURAT BERHARGA HUKUM SURAT-SURAT BERHARGA
HUKUM SURAT-SURAT BERHARGA
 
Hukum Perdata
Hukum Perdata Hukum Perdata
Hukum Perdata
 
(3 4) kedudukan, kewenangan dan tindakan hukum pemerintah
(3 4) kedudukan, kewenangan dan tindakan hukum pemerintah(3 4) kedudukan, kewenangan dan tindakan hukum pemerintah
(3 4) kedudukan, kewenangan dan tindakan hukum pemerintah
 
Ppt sekilas hukum kontrak
Ppt sekilas hukum kontrakPpt sekilas hukum kontrak
Ppt sekilas hukum kontrak
 
Hukum perdata internasional - Sejarah perkembangan hukum perdata internasiona...
Hukum perdata internasional - Sejarah perkembangan hukum perdata internasiona...Hukum perdata internasional - Sejarah perkembangan hukum perdata internasiona...
Hukum perdata internasional - Sejarah perkembangan hukum perdata internasiona...
 
3. instrumen dasar pemerintahan
3. instrumen dasar pemerintahan3. instrumen dasar pemerintahan
3. instrumen dasar pemerintahan
 
HUKUM PENGANGKUTAN Klik : https://www.masterfair.xyz/
HUKUM PENGANGKUTAN Klik : https://www.masterfair.xyz/HUKUM PENGANGKUTAN Klik : https://www.masterfair.xyz/
HUKUM PENGANGKUTAN Klik : https://www.masterfair.xyz/
 
Hukum lingkungan materi kuliah
Hukum lingkungan materi kuliahHukum lingkungan materi kuliah
Hukum lingkungan materi kuliah
 
pengertian hukum dan hukum ekonomi
pengertian hukum dan hukum ekonomipengertian hukum dan hukum ekonomi
pengertian hukum dan hukum ekonomi
 
Asas asas hukum dagang, ppt
Asas asas hukum dagang, pptAsas asas hukum dagang, ppt
Asas asas hukum dagang, ppt
 
Yurisdiksi negara dalama hukum internasional
Yurisdiksi negara dalama hukum internasionalYurisdiksi negara dalama hukum internasional
Yurisdiksi negara dalama hukum internasional
 
MATERI HUKUM DAGANG
MATERI HUKUM DAGANGMATERI HUKUM DAGANG
MATERI HUKUM DAGANG
 
Hukum Perjanjian Tukar Menukar
Hukum Perjanjian Tukar MenukarHukum Perjanjian Tukar Menukar
Hukum Perjanjian Tukar Menukar
 
Benda berwujud dan tidak berwujud sebagai objek hukum
Benda berwujud dan tidak berwujud sebagai objek hukumBenda berwujud dan tidak berwujud sebagai objek hukum
Benda berwujud dan tidak berwujud sebagai objek hukum
 
Perancangan kontrak
Perancangan kontrakPerancangan kontrak
Perancangan kontrak
 
Hukum dan politik agraria kolonial
Hukum dan politik agraria kolonialHukum dan politik agraria kolonial
Hukum dan politik agraria kolonial
 

Similar to Pengantar Hukum Dagang

Sejarah Hukum Dagang Di Indonesia.ppt
Sejarah Hukum Dagang Di Indonesia.pptSejarah Hukum Dagang Di Indonesia.ppt
Sejarah Hukum Dagang Di Indonesia.pptOktaviaRahayu2
 
ASPEK_HUKUM_DALAM_EKONOMI_STIE_AA_6_denis.ppt
ASPEK_HUKUM_DALAM_EKONOMI_STIE_AA_6_denis.pptASPEK_HUKUM_DALAM_EKONOMI_STIE_AA_6_denis.ppt
ASPEK_HUKUM_DALAM_EKONOMI_STIE_AA_6_denis.pptyusnansetiawan
 
ASPEK_HUKUM_DALAM_EKONOMI_STIE_AA_6_denis.ppt
ASPEK_HUKUM_DALAM_EKONOMI_STIE_AA_6_denis.pptASPEK_HUKUM_DALAM_EKONOMI_STIE_AA_6_denis.ppt
ASPEK_HUKUM_DALAM_EKONOMI_STIE_AA_6_denis.pptsupri73
 
Hukum Dagang New.pptx
Hukum Dagang New.pptxHukum Dagang New.pptx
Hukum Dagang New.pptxRenggaSantoso
 
Hukum Dagang Elmi Utari .pptx
Hukum Dagang Elmi Utari .pptxHukum Dagang Elmi Utari .pptx
Hukum Dagang Elmi Utari .pptxelmiUtari
 
5 sumber-hk-dagang
5 sumber-hk-dagang5 sumber-hk-dagang
5 sumber-hk-dagangRyna Azrina
 
materi sejarah & pengertian hukum dagang.pptx
materi sejarah & pengertian hukum dagang.pptxmateri sejarah & pengertian hukum dagang.pptx
materi sejarah & pengertian hukum dagang.pptxutarii2
 
Sebuah Introduksi Hukum Dagang Pertemuan ke-1
Sebuah Introduksi Hukum Dagang Pertemuan ke-1Sebuah Introduksi Hukum Dagang Pertemuan ke-1
Sebuah Introduksi Hukum Dagang Pertemuan ke-1AgusRozakSamsudin
 
14, hbl, Leni Anggraeni, Hapzi Ali, Hukum Perdagangan Internasional, Universi...
14, hbl, Leni Anggraeni, Hapzi Ali, Hukum Perdagangan Internasional, Universi...14, hbl, Leni Anggraeni, Hapzi Ali, Hukum Perdagangan Internasional, Universi...
14, hbl, Leni Anggraeni, Hapzi Ali, Hukum Perdagangan Internasional, Universi...lenianggr
 
Hbl,anindia putri,hapzi ali, hukum perdagangan international dan implementasi...
Hbl,anindia putri,hapzi ali, hukum perdagangan international dan implementasi...Hbl,anindia putri,hapzi ali, hukum perdagangan international dan implementasi...
Hbl,anindia putri,hapzi ali, hukum perdagangan international dan implementasi...anindiaputri762
 
Hbl,agung pangestu,hapzi ali,hukum perdagangan internasional, universitas me...
Hbl,agung pangestu,hapzi  ali,hukum perdagangan internasional, universitas me...Hbl,agung pangestu,hapzi  ali,hukum perdagangan internasional, universitas me...
Hbl,agung pangestu,hapzi ali,hukum perdagangan internasional, universitas me...AgungAgungPangestu
 
MANAJAMEN KONTRAK HUKUM PERDAGANGAN INTERNASIONAL.pptx
MANAJAMEN KONTRAK HUKUM PERDAGANGAN INTERNASIONAL.pptxMANAJAMEN KONTRAK HUKUM PERDAGANGAN INTERNASIONAL.pptx
MANAJAMEN KONTRAK HUKUM PERDAGANGAN INTERNASIONAL.pptxRIhsanFadhelAhmad1
 
International trade law
International trade lawInternational trade law
International trade lawganangsetiadi
 

Similar to Pengantar Hukum Dagang (20)

Sejarah Hukum Dagang Di Indonesia.ppt
Sejarah Hukum Dagang Di Indonesia.pptSejarah Hukum Dagang Di Indonesia.ppt
Sejarah Hukum Dagang Di Indonesia.ppt
 
MAKALAH ASPEK HUKUM.pdf
MAKALAH ASPEK HUKUM.pdfMAKALAH ASPEK HUKUM.pdf
MAKALAH ASPEK HUKUM.pdf
 
ASPEK_HUKUM_DALAM_EKONOMI_STIE_AA_6_denis.ppt
ASPEK_HUKUM_DALAM_EKONOMI_STIE_AA_6_denis.pptASPEK_HUKUM_DALAM_EKONOMI_STIE_AA_6_denis.ppt
ASPEK_HUKUM_DALAM_EKONOMI_STIE_AA_6_denis.ppt
 
ASPEK_HUKUM_DALAM_EKONOMI_STIE_AA_6_denis.ppt
ASPEK_HUKUM_DALAM_EKONOMI_STIE_AA_6_denis.pptASPEK_HUKUM_DALAM_EKONOMI_STIE_AA_6_denis.ppt
ASPEK_HUKUM_DALAM_EKONOMI_STIE_AA_6_denis.ppt
 
Hukum Dagang New.pptx
Hukum Dagang New.pptxHukum Dagang New.pptx
Hukum Dagang New.pptx
 
Hukum Dagang Elmi Utari .pptx
Hukum Dagang Elmi Utari .pptxHukum Dagang Elmi Utari .pptx
Hukum Dagang Elmi Utari .pptx
 
5 sumber-hk-dagang
5 sumber-hk-dagang5 sumber-hk-dagang
5 sumber-hk-dagang
 
Hukum Dagang.pptx
Hukum Dagang.pptxHukum Dagang.pptx
Hukum Dagang.pptx
 
materi sejarah & pengertian hukum dagang.pptx
materi sejarah & pengertian hukum dagang.pptxmateri sejarah & pengertian hukum dagang.pptx
materi sejarah & pengertian hukum dagang.pptx
 
Hukum dagang
Hukum   dagang Hukum   dagang
Hukum dagang
 
Sebuah Introduksi Hukum Dagang Pertemuan ke-1
Sebuah Introduksi Hukum Dagang Pertemuan ke-1Sebuah Introduksi Hukum Dagang Pertemuan ke-1
Sebuah Introduksi Hukum Dagang Pertemuan ke-1
 
Ringkasan hukum perdata
Ringkasan hukum perdataRingkasan hukum perdata
Ringkasan hukum perdata
 
14, hbl, Leni Anggraeni, Hapzi Ali, Hukum Perdagangan Internasional, Universi...
14, hbl, Leni Anggraeni, Hapzi Ali, Hukum Perdagangan Internasional, Universi...14, hbl, Leni Anggraeni, Hapzi Ali, Hukum Perdagangan Internasional, Universi...
14, hbl, Leni Anggraeni, Hapzi Ali, Hukum Perdagangan Internasional, Universi...
 
Hbl,anindia putri,hapzi ali, hukum perdagangan international dan implementasi...
Hbl,anindia putri,hapzi ali, hukum perdagangan international dan implementasi...Hbl,anindia putri,hapzi ali, hukum perdagangan international dan implementasi...
Hbl,anindia putri,hapzi ali, hukum perdagangan international dan implementasi...
 
Hbl,agung pangestu,hapzi ali,hukum perdagangan internasional, universitas me...
Hbl,agung pangestu,hapzi  ali,hukum perdagangan internasional, universitas me...Hbl,agung pangestu,hapzi  ali,hukum perdagangan internasional, universitas me...
Hbl,agung pangestu,hapzi ali,hukum perdagangan internasional, universitas me...
 
MANAJAMEN KONTRAK HUKUM PERDAGANGAN INTERNASIONAL.pptx
MANAJAMEN KONTRAK HUKUM PERDAGANGAN INTERNASIONAL.pptxMANAJAMEN KONTRAK HUKUM PERDAGANGAN INTERNASIONAL.pptx
MANAJAMEN KONTRAK HUKUM PERDAGANGAN INTERNASIONAL.pptx
 
Hukum perdagangan internasional
Hukum perdagangan internasionalHukum perdagangan internasional
Hukum perdagangan internasional
 
International trade law
International trade lawInternational trade law
International trade law
 
Pertemuan Kedua.ppt
Pertemuan Kedua.pptPertemuan Kedua.ppt
Pertemuan Kedua.ppt
 
Bab 14
Bab 14Bab 14
Bab 14
 

More from Manunggal Amethyst

Batas umur dewasa dalam konsep hukum perdata
Batas umur dewasa dalam konsep hukum perdataBatas umur dewasa dalam konsep hukum perdata
Batas umur dewasa dalam konsep hukum perdataManunggal Amethyst
 
Hak menguasai tanah oleh negara
Hak menguasai tanah oleh negaraHak menguasai tanah oleh negara
Hak menguasai tanah oleh negaraManunggal Amethyst
 
Pengadilan pengadilan khusus di indonesia
Pengadilan pengadilan khusus di indonesiaPengadilan pengadilan khusus di indonesia
Pengadilan pengadilan khusus di indonesiaManunggal Amethyst
 
Adopsi anak oleh warga negara asing (wna)
Adopsi anak oleh warga negara asing (wna)Adopsi anak oleh warga negara asing (wna)
Adopsi anak oleh warga negara asing (wna)Manunggal Amethyst
 
Contoh akta pendirian dan anggaran dasar pt
Contoh akta pendirian dan anggaran dasar ptContoh akta pendirian dan anggaran dasar pt
Contoh akta pendirian dan anggaran dasar ptManunggal Amethyst
 
Contoh akta pengalihan hak (cessie)
Contoh akta pengalihan hak (cessie)Contoh akta pengalihan hak (cessie)
Contoh akta pengalihan hak (cessie)Manunggal Amethyst
 
Cara membagi waris menurut kuh perdata
Cara membagi waris menurut kuh perdataCara membagi waris menurut kuh perdata
Cara membagi waris menurut kuh perdataManunggal Amethyst
 
ILMU NEGARA - Dasar dasar negara
ILMU NEGARA - Dasar dasar negaraILMU NEGARA - Dasar dasar negara
ILMU NEGARA - Dasar dasar negaraManunggal Amethyst
 
ILMU NEGARA - KONSEP NEGARA HUKUM
ILMU NEGARA - KONSEP NEGARA HUKUMILMU NEGARA - KONSEP NEGARA HUKUM
ILMU NEGARA - KONSEP NEGARA HUKUMManunggal Amethyst
 
Kedudukan hukum notaris dan ppat yang terpilih sebagai anggota legislatif
Kedudukan hukum notaris dan ppat yang terpilih sebagai anggota legislatifKedudukan hukum notaris dan ppat yang terpilih sebagai anggota legislatif
Kedudukan hukum notaris dan ppat yang terpilih sebagai anggota legislatifManunggal Amethyst
 
Kebatalan dan degradasi akta notaris
Kebatalan dan degradasi akta notarisKebatalan dan degradasi akta notaris
Kebatalan dan degradasi akta notarisManunggal Amethyst
 
Profesi notaris sebagai jabatan terhormat
Profesi notaris sebagai jabatan terhormatProfesi notaris sebagai jabatan terhormat
Profesi notaris sebagai jabatan terhormatManunggal Amethyst
 

More from Manunggal Amethyst (18)

Untitled Presentation
Untitled PresentationUntitled Presentation
Untitled Presentation
 
ANGGARAN DASAR KOPERASI
ANGGARAN DASAR KOPERASIANGGARAN DASAR KOPERASI
ANGGARAN DASAR KOPERASI
 
Asas asas hukum benda
Asas asas hukum bendaAsas asas hukum benda
Asas asas hukum benda
 
Batas umur dewasa dalam konsep hukum perdata
Batas umur dewasa dalam konsep hukum perdataBatas umur dewasa dalam konsep hukum perdata
Batas umur dewasa dalam konsep hukum perdata
 
Hak menguasai tanah oleh negara
Hak menguasai tanah oleh negaraHak menguasai tanah oleh negara
Hak menguasai tanah oleh negara
 
Pengadilan pengadilan khusus di indonesia
Pengadilan pengadilan khusus di indonesiaPengadilan pengadilan khusus di indonesia
Pengadilan pengadilan khusus di indonesia
 
Cabang cabang ilmu hukum
Cabang cabang ilmu hukumCabang cabang ilmu hukum
Cabang cabang ilmu hukum
 
Jaminan perorangan
Jaminan peroranganJaminan perorangan
Jaminan perorangan
 
Adopsi anak oleh warga negara asing (wna)
Adopsi anak oleh warga negara asing (wna)Adopsi anak oleh warga negara asing (wna)
Adopsi anak oleh warga negara asing (wna)
 
Contoh akta pendirian dan anggaran dasar pt
Contoh akta pendirian dan anggaran dasar ptContoh akta pendirian dan anggaran dasar pt
Contoh akta pendirian dan anggaran dasar pt
 
Contoh akta pengalihan hak (cessie)
Contoh akta pengalihan hak (cessie)Contoh akta pengalihan hak (cessie)
Contoh akta pengalihan hak (cessie)
 
Cara membagi waris menurut kuh perdata
Cara membagi waris menurut kuh perdataCara membagi waris menurut kuh perdata
Cara membagi waris menurut kuh perdata
 
ILMU NEGARA - Dasar dasar negara
ILMU NEGARA - Dasar dasar negaraILMU NEGARA - Dasar dasar negara
ILMU NEGARA - Dasar dasar negara
 
ILMU NEGARA - KONSEP NEGARA HUKUM
ILMU NEGARA - KONSEP NEGARA HUKUMILMU NEGARA - KONSEP NEGARA HUKUM
ILMU NEGARA - KONSEP NEGARA HUKUM
 
Public law and crime
Public law and crimePublic law and crime
Public law and crime
 
Kedudukan hukum notaris dan ppat yang terpilih sebagai anggota legislatif
Kedudukan hukum notaris dan ppat yang terpilih sebagai anggota legislatifKedudukan hukum notaris dan ppat yang terpilih sebagai anggota legislatif
Kedudukan hukum notaris dan ppat yang terpilih sebagai anggota legislatif
 
Kebatalan dan degradasi akta notaris
Kebatalan dan degradasi akta notarisKebatalan dan degradasi akta notaris
Kebatalan dan degradasi akta notaris
 
Profesi notaris sebagai jabatan terhormat
Profesi notaris sebagai jabatan terhormatProfesi notaris sebagai jabatan terhormat
Profesi notaris sebagai jabatan terhormat
 

Pengantar Hukum Dagang

  • 1. MK. HUKUM DAGANG SEMESTER III Amethyst PENGANTAR HUKUM DAGANG Sejarah Hukum Dagang Perkembangan hukum dagang sebenarnya telah di muali sejak abad pertengahan eropa (1000/1500) yang terjadi di Negara dan kota-kota di Eropa dan pada zaman itu di Italia dan perancis selatan telah lahir kota-kota sebagai pusat perdagangan (Genoa,Florence, vennetia, Marseille,Barcelona dan Negara-negara lainnya ). Perkembangan dimulai sejak kurang lebih tahun 1500.di Italia dan Perancis selatan lahir kota-kota pesat perdagangan seperti Florence, Vennetia, Marseille, Barcelona, dan lain- lain.Pada hukum Romawi (corpus loris civilis) dapat memberikan penyelesaian yang ada pada waktu itu, sehingga para pedagang (gilda) memberikan sebuah peraturan sendiri yang bersifat kedaerahan. tetapi pada saat itu hokum Romawi (corpus lurus civilis ) tidak dapat menyelsaikan perkara-perkara dalam perdagangan , maka dibuatlah hokum baru di samping hokum Romawi yang berdiri sendiri pada abad ke-16 & ke- 17 yang berlaku bagi golongan yang disebut hokum pedagang (koopmansrecht) khususnya mengatur perkara di bidang perdagangan (peradilan perdagangan ) dan hokum pedagang ini bersifat unifikasi Karena bertambah pesatnya hubungan dagang maka pada abad ke-17 diadakan kodifikasi dalam hokum dagang oleh mentri keuangan dari raja Louis XIV (1613-1715) yaitu Corbert dengan peraturan (ORDONNANCE DU COMMERCE) 1673. Dan pada tahun 1681 disusun ORDONNANCE DE LA MARINE yang mengatur tenteng kedaulatan Dan pada tahun 1807 di Perancis di buat hokum dagang tersendiri dari hokum sipil yang ada yaitu (CODE DE COMMERCE ) yang tersusun dari ordonnance du commerce (1673) dan ordonnance du la marine(1838) . Pada saat itu Nederlands menginginkan adanya hokum dagang tersendiri yaitu KUHD belanda , dan pada tahun 1819 drencanakan dalam KUHD ini ada 3 kitab dan tidak mengenal peradilan khusus . lalu pada tahun 1838 akhirnya di sahkan . KUHD Belanda berdasarkan azas konkordansi KUHD belanda 1838 menjadi contoh bagi pemmbuatan KUHD di Indonesia pada tahun 1848 . dan pada akhir abad ke-19 Prof. molengraaff merancang UU kepailitan sebagai buku III di KUHD Nederlands menjadi UU yang berdiri sendiri (1893 berlaku 1896).Dan sampai sekarang KUHD Indonesia memiliki 2 kitab yaitu , tentang dagang umumnya dan tentang hak-hak dan kewajiban yang tertib dari pelayaran MANUNGGAL.B, SH | Perpustakaan Pribadi FAK. HUKUM UNSAT MAKASSAR ©2002™
  • 2. MK. HUKUM DAGANG SEMESTER III Amethyst Pengertian hukum Dagang Hukum dagang ialah hokum yang mengatur tingkah laku manusia yang turut melakukan perdagangan untuk memperoleh keuntungan.atau hukum yang mengatur hubungan hukum antara manusia dan badan-badan hukum satu sama lainnya dalam lapangan perdagangan. sistem hukum dagang menurut arti luas adalah hukum dibagi 2 yaitu yang tertulis dan tidak tertulis tentang aturan perdagangan. Menurut Soesilo Prajogo yang dimaksud Hukum Dagang adalah “Pada hakekatnya sama dengan hukum perdata hanya saja dalam hukum dagang yang menjadi objek adalah perusahaan dengan latar belakang dagang pada umumnya termask wesel, cek, pengangkutan,basuransi dan kepalitan. Jadi, perdagangan atau perniagaan pada umumnya adalah pekerjaan membeli barang dari suatu tempat atau pada suatu waktu dan menjual barang itu di tempat lain atau pada waktu yang berikut dengan maksud memperoleh keuntungan. Sumber-sumber hukum Dagang Indonesia KUHD mulai berlaku di Indonesia pada tanggal 1 Mei 1848 berdasarkan asas konkordansi.Menurut Prof. Subekti SH, adanya KUHD disamping KUHS sekrang ini tidak pada tempatnya, karena KUHD tidak lain adalah KUHPerdata. Dan perkataan “dagang” bukan suatu pengertian hukum melainkan suatu pengertian perekonomian.Dinegeri Belnda sudah ada aliran yang bertujuan menghapuskan pemisahan antara hukum perdata dengan hukum dagang. 1. Pokok : KUHS, Buku III tentang Perikatan. 2. Kebiasaan a. Ps 1339 KUHS : Suatu perjanjian tidak saja mengikat untuk apa yang semata-mata telah diperjanjikan tetapi untuk apa yang sudah menjadi kebiasaan b. Ps 1347 KUHS : hal-hal yang sudah lazim diperjanjikan dalam suatu perjanjian, meskipun tidak secara tegas diperjanjikan harus dianggap juga tercantum dalam setiap perjanjian semacam itu. 3. Yurisprudensi 4. Traktat 5. Doktrin Sistematika Hukum dagang 1. Pengaturan Hukum di Dalam Kodifikasi a. Kitab Undang-undang Hukum Perdata (KUHPerdata). Ketentuan KUHPerdata yang secara nyata menjadi sumber hukum dagang adalah Buku III tentang perikatan.Hal itu dapat dimengerti, karena sebagaimana dikatakan H.M.N Purwosutjipto bahwa hukum dagang adalah hukum yang timbul MANUNGGAL.B, SH | Perpustakaan Pribadi FAK. HUKUM UNSAT MAKASSAR ©2002™
  • 3. MK. HUKUM DAGANG SEMESTER III Amethyst dalam lingkup perusahaan.Selain Buku III tersebut, beberapa bagian dari Buku II KUHPerdata tentang Benda juga merupakan sumber hukum dagang, misalnya Titel XXI mengenai Hipotik. b. Pengaturan di Dalam Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD) KUHD yang mulai berlaku di Indoneia pada 1 Mei 1848 terbagi atas dua kitab dan 23 bab. Di dalam KUHD jelas tercantum bahwa implementasi dan pengkhususan dari cabang-cabang hukum dagang bersumber pada Kitab Undang- undang Hukum Dagang Isi pokok daripada KUHD Indonesia adalah: a. Kitab pertama berjudul Tentang Dagang Umumnya, yang memuat 10 bab. b. Kitab kedua berjudul Tentang Hak-hak dan Kewajiban-kewajiban yang Terbit dari Pelayaran, terdiri dari 13 bab. 2. Pengaturan di Luar Kodifikasi Sumber-sumber hukum dagang yang terdapat di luar kodifikasi diantaranya adalah sebagai berikut; UU No. 1 Tahun 1995 tentang Perseroan terbatas UU No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal UU No. 8 Tahun 1997 tentang Dokumen Perusahaan 3. Hukum Kebiasaan Hukum kebiasaan adalah kebiasaan yang sering dilakukan oleh subyek hukum dan sudah menjadi opini umum dan menimbulkan sanksi apabila tidak dilakukan kebiasaan tersebut. Asas-Asas Hukum Dagang Pengertian Dagang (dalam arti ekonomi), yaitu segala perbuatan perantara antara produsen dan konsumen.Pengertian Perusahaan, yaitu seorang yang bertindak keluar untuk mencari keuntungan dengan suatu cara dimana yang bersangkutan menurut imbangannya lebih banyak menggunakan modal dari pada menggunakan tenaganya sendiri. Pentingnya pengertian perusahaan : 1. Kewajiban “memegang buku” tentang perusahaan yang bersangkutan. 2. Perseroan Firma selalu melakukan Perusahaan. 3. Pada umumnya suatu akte dibawah tangan yang berisi pengakuan dari suatu pihak, hanya mempunyai kekuatan pembuktian jika ditulis sendiri oleh si berhutang atau dibubuhi tanda persetujuan yang menyebutkan jumlah uang pinjaman, tapi peraturan ini tidak berlaku terhadap hutang-hutang perusahaan. 4. Barang siapa melakukan suatu Perusahaan adalah seorang “pedagang” dalam pengertian KUHD 5. Siapa saja yang melakukan suatu Perusahaan diwajibkan, apabila diminta, memperlihatkan buku-bukunya kepada pegawai jawatan pajak. MANUNGGAL.B, SH | Perpustakaan Pribadi FAK. HUKUM UNSAT MAKASSAR ©2002™
  • 4. MK. HUKUM DAGANG SEMESTER III Amethyst 6. Suatu putusan hakim dapat dijalankan dengan paksaan badan terhadap tiap orang yang telah menanda tangani surat wesel/ cek, tapi terhadap seorang yang menandatangani surat order atau surat dagang lainnya, paksaan badan hanya diperbolehkan jika suart-surat itu mengenai perusahaannya. Pentingan suatu Perusahaan memegang buku (Ps 6 KUHD) 1. Sebagai catatan mengenai : a. Keadaan kekayaan perusahaan itu sendiri – berkaitan dengan keharusan menanggung hutang piutang b. Segala hal ihwal mengenai perusahaan itu. 2. Dari sudut hukum pembuktian (Ps 7 KUHD Jo Ps 1881 KUHS), misalnya dengan adanya pembukuan yang rapi, hakim dapat mengambil keputusan yang tepat jika ada persengketaan antara 2 orang pedagang mengenai kwalitas barang yang diperjanjikan. Orang-orang Perantara 1. Golongan I : buruh/ pekerja dalam perusahaan: pelayan, pemegang buku, kasir, orang yang diberi kuasa untuk menjalankan usaha dagang dalam suatu Firma (Procuratie – Houder) 2. Golongan II : a. Makelar : seorang penaksir dan perantara dagang yang telah disumpah yang menutup perjanjian-perjanjian atas perintah dan atas nama orang lain dan untuk pekerjaannya itu meminta upah (Provisi) b. Komisioner : seorang perantara yang berbuat atas perintah dan menerima upah, tetapi ia bertindak atas namanya sendiri – seorang komisioner memikul tanggung jawab lebih berat dibanding dengan perantara lainnya. Perkumpulan-perkumpulan Dagang Persekutuan (Maatschap) : suatu bentuk kerjasama dan siatur dalam KUHS tiap anggota persekutuan hanya dapat mengikatkan dirinya sendiri kepada orang- oranglain. Dengan lain perkataan ia tidak dapat bertindak dengan mengatas namakan persekutuan kecuali jika ia diberi kuasa. Karena itu persekutuan bukan suatu pribadi hukum atau badan hukum. Perseraoan Firma : suatu bentuk perkumpulan dagang yang peraturannya terdapat dalam KUHD (Ps 16) yang merupakan suatu perusahaan dengan memakai nama bersama. Dalam perseroan firma tiap persero (firma) berhak melakukan pengurusan dan bertindak keluar atas nama perseroan. Perseroan Komanditer (Ps 19 KUHD) : suatu bentuk perusahaan dimana ada sebagian persero yang duduk dalam pimpinan selaku pengurus dan ada sebagian persero yang tidak turut campur dalam kepengurusan (komanditaris/ berdiri dibelakang layar) MANUNGGAL.B, SH | Perpustakaan Pribadi FAK. HUKUM UNSAT MAKASSAR ©2002™
  • 5. MK. HUKUM DAGANG SEMESTER III Amethyst Perseroan Terbatas (Ps 36 KUHD) : perusahaan yang modalnya terbagi atas suatu jumlah surat saham atau sero yang lazimnya disediakan untuk orang yang hendak turut. Arti kata Terbatas, ditujukan pada tanggung jawab/ resiko para pesero/ pemegang saham, yang hanya terbatas pada harga surat sero yang mereka ambil. PT harus didirikan dngan suatu akte notaris PT bertindak keluar dengan perantaraan pengurusnya, yang terdiri dari seorang atau beberapa orang direktur yang diangkat oleh rapat pemegang saham. PT adalah suatu badan hukum yang mempunyai kekayaan tersendiri, terlepas dari kekayaan pada pesero atau pengurusnya. Suatu PT oleh undang-undang dinyatakan dalam keadaan likwidasi jika para pemegang saham setuju untuk tidak memperpanjang waktu pendiriannya dan dinyatakan hapus jika PT tesebutmenderita rugi melebihi 75% dari jumlah modalnya. Koperasi : suatu bentuk kerjasama yang dapat dipakai dalam lapangan perdagangan Diatur diluar KUHD dalam berbagai peraturan : Dalam Stb 1933/ 108 yang berlaku untuk semua golongan penduduk. Dalam stb 1927/91 yang berlaku khusus untuk bangsa Indonesia Dalam UU no. 79 tahun 1958 Keanggotaannya bersifat sangat pribadi, jadi tidak dapat diganti/ diambil alih oleh orang lain. Berasaskan gotong royong Merupakan badan hukum Didirikan dengan suatu akte dan harus mendapat izin dari menteri Koperasi. Badan-badan Usaha Milik Negara (UU no 9/ 1969) Berbentuk Persero : tunduk pada KUHD (stb 1847/ 237 Jo PP No. 12/ 1969) Berbentuk Perjan : tunduk pada KUHS/ BW (stb 1927/ 419) Berbentuk Perum : tunduk pada UU no. 19 (Perpu tahun 1960) Pada pokoknya Perdagangan mempunyai tugas untuk : 1. Membawa/ memindahkan barang-barang dari tempat yang berlebihan (surplus) ke tempat yang berkekurangan (minus). 2. Memindahkan barang-barang dari produsen ke konsumen. 3. Menimbun dan menyimpan barang-barang itu dalam masa yang berkelebihan sampai mengancam bahaya kekurangan. Dalam zaman modern ini perdagangan adalah pemberian perantaraan kepada produsen dan konsumen untuk membelikan dan menjualkan barang-barang yang memudahkan dan memajukan pembelian dan penjualan. Jenis-jenis perdagangan dibagi menjadi tiga, yaitu; MANUNGGAL.B, SH | Perpustakaan Pribadi FAK. HUKUM UNSAT MAKASSAR ©2002™
  • 6. MK. HUKUM DAGANG SEMESTER III Amethyst Jenis-jenis perdagangan dibagi menjadi tiga, yaitu: 1. Menurut pekerjaan yang dilakukan pedagang a. Perdagangan mengumpulkan (produsen – tengkulak – pedagang besar – eksportir) b. Perdagangan menyebutkan (importir – pedagang besar – pedagang menengah – konsumen). 2. Menurut jenis barang yang diperdagangkan a. Perdagangan barang yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan jasmani manusia. Contoh: (hasil pertanian, pertambangan, pabrik) b. Perdagangan yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan rohani manuia. Contoh (kesenian, musik) c. Perdagangan uang dan kertas-kertas berharga (bursa efek) 3. Menurut daerah, tempat perdagangan itu dilakukan a. Perdagangan dalam negeri b. Perdagangan internasional perdagangan ekspor, perdagangan impor c. Perdagangan meneruskan (perdagangan transito). Menurut Soesilo Prajogo yang dimaksud Hukum Dagang adalah “Pada hakekatnya sama dengan hukum perdata hanya saja dalam hukum dagang yang menjadi objek adalah perusahaan dengan latar belakang dagang pada umumnya termask wesel, cek, pengangkutan,basuransi dan kepalitan’. Pembagian jenis perdagangan, yaitu : 1. Menurut pekerjaan yang dilakukan pedagang. a. Perdagangan mengumpulkan (Produsen – tengkulak – pedagang besar – eksportir) b. Perdagangan menyebutkan (Importir – pedagang besar – pedagang menengah – konsumen). 2. Menurut jenis barang yang diperdagangkan a. Perdagangan barang, yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan jasmani manusia (hasil pertanian, pertambangan, pabrik) b. Perdagangan buku, musik dan kesenian. c. Perdagangan uang dan kertas-kertas berharga (bursa efek) 3. Menurut daerah, tempat perdagangan dilakukan a. Perdagangan dalam negeri. b. Perdagangan luar negeri (perdagangan internasional), meliputi : - Perdagangan Ekspor - Perdagangan Impor c. Perdagangan meneruskan (perdagangan transito) Menurut pekerjaan yang dilakukan pedagang, perdagangan dibagi dalam; 1. Perdagangan mengumpulkan (produsen – tengkulak – pedagang besar – eksportir) 2. Perdagangan menyebutkan (importir – pedagang besar – pedagang menengah – konsumen) 3. Menurut jenis barang yang diperdagangkan MANUNGGAL.B, SH | Perpustakaan Pribadi FAK. HUKUM UNSAT MAKASSAR ©2002™
  • 7. MK. HUKUM DAGANG SEMESTER III Amethyst 4. Perdagangan barang à yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan jasmani manusia. Contoh: (hasil pertanian, pertambangan, pabrik) 5. Perdagangan yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan rohani manuia. Contoh (kesenian, musik) 6. Perdagangan uang dan kertas-kertas berharga (bursa efek) 7. Menurut daerah, tempat perdagangan itu dilakukan 8. Perdagangan dalam negeri 9. Perdagangan internasional à perdagangan ekspor, perdagangan impor 10. Perdagangan meneruskan (perdagangan transito) Beberapa macam pemberian perantaraan kepada produsen dan konsumen : 1. Pekerjaan orang-orang perantara sebagai makelar, komisioner, pedagang keliling dan sebagainya. 2. Pembentukan badan-badan usaha (asosiasi), seperti perseroan terbatas (PT), perseroan firma (VOF=Fa) Perseroan Komanditer, dsb yang tujuannya guna memajukan perdagangan. 3. Pengangkutan untuk kepentingan lalu lintas niaga baik didarat, laut maupun udara. 4. Pertanggungan (asuransi)yang berhubungan dengan pengangkutan, supaya si pedagang dapat menutup resiko pengangkutan dengan asuransi. 5. Perantaraan Bankir untuk membelanjakan perdagangan. 6. Mempergunakan surat perniagaan (Wesel/ Cek) untuk melakukan pembayaran dengan cara yang mudah dan untuk memperoleh kredit. Usaha Perniagaan Usaha Perniagaan adalah usaha kegiatan baik yang aktif maupun pasif, termasuk juga segala sesuatu yang menjadi perlengkapan perusahaan tertentu, yang kesemuanya dimaksudkan untuk mencapai tujuan memperoleh keuntungan. Usaha perniagaan itu meliputi : 1. Benda-benda yang dapat diraba, dilihat serta hak-hak seperti : a. Gedung/ kantor perusahaan. b. Perlengkapan kantor : mesin hitung/ ATK dan alat-alat lainnya. c. Gudang beserta barang-barang yang disimpan didalamnya. d. Penagihan-penagihan e. Hutang-hutang 2. Para pelanggan 3. Rahasia-rahasia perusahaan. Kedudukan antara kekayaan pribadi (prive) dan kekayaan usaha perniagaan : 1. Menurut Polak dan Molengraaff, kekayaan usaha perniagaan tidak terpisah dari kekayaan prive pengusaha. Pendapat Polak berdasarkan Ps 1131 dan 1132 KUHS MANUNGGAL.B, SH | Perpustakaan Pribadi FAK. HUKUM UNSAT MAKASSAR ©2002™
  • 8. MK. HUKUM DAGANG SEMESTER III Amethyst Ps 1131 : Seluruh harta kekayaan baik harta bergerak dan harta tetap dari seorang debitur, merupakan tanggungan bagi perikatan-perikatan pribadi. Ps 1132 : Barang-barang itu merupakan tanggungan bersama bagi semua kreditur. 2. Menurut Prof. Sukardono, sesuai Ps 6 ayat 1 KUHD tentang keharusan pembukuan yang dibebankan kepada setiap pengusaha yakni keharusan mngadakan catatan mengenai keadaan kekayaan pengusaha, baik kekayaan perusahaannya maupun kekayaan pribadinya.Dengan demikian sistem atau perusahaan-perusahaan perdagangan yang berlaku pada umumnya tidak mempertahankan memisah-misahkan kekayaan perusahaan dari kekayaan prive perusahaan, berhubung dengan pertanggungan jawab pihak pengusaha terhadap pihak-pihak ketiga. (para kreditor). Hubungan KUHD dan KUH Perdata Dengan dikatakan oleh Prof sudirman kartohadiprojo dimana KHUD merupakan suatu Lex sepecialis dari KUHS sebagai Lex generalis . Andai kata dalam KUHD dan KUHS terdapat peraturan yang sama maka peraturan dalam KUHD yang berlaku .seperti telah di tentukan pada pasal I KUHD.Hukum dagang merupakan keseluruhan dari aturan-aturan hukum yang mengatur dengan disertai sanksi perbuatan-perbuatan manusia di dalam usaha mereka untuk menjalankan usaha atau perdagangan. Menurut Prof. Subekti, S.H berpendapat bahwa : Terdapatnya KUHD dan KUHS sekarang tidak dianggap pada tempatnya, oleh karena “Hukum Dagang” tidak lain adalah “hukum perdata” itu sendiri melainkan pengertian perekonomian. Hukum dagang dan hukum perdata bersifat asasi terbukti di dalam : 1.Pasal 1 KUHD 2.Perjanjian jual beli 3.Asuransi yang diterapkan dalam KUHD dagang Dalam hubungan hukum dagang dan hukum perdata dibandingkan pada sistem hukum yang bersangkutan pada negara itu sendiri.Hal ini berarti bahwa yang di atur dalam KUHD sepanjang tidak terdapat peraturan-peraturan khusus yang berlainan, juga berlaku peraturan-peraturan dalam KUHS, bahwa kedudukan KUHD terdapat KUHS adalah sebagai hukum khusus terhadap hukum umum. Secara umum dapat dikatakan bahwa KUH Perdata dan KUHD adalah merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, akan tetapi kalau kita lihat ketentuan : Psl 1 KUHD : adalah KUH Perdata seberapa jauh dari padanya dalam Kitab ini tidak khusus diadakan penyimpangan, berlaku juga terhadap hal-hal yangg dibicarakan dalam kitab ini. Psl 15 KUHD : menyebutkan segala perseroan tersebut dalam bab ini dikuasai oleh persetujuan pihak-pihak yang bersangkutan, oleh kitab ini dan oleh hukum perdata. MANUNGGAL.B, SH | Perpustakaan Pribadi FAK. HUKUM UNSAT MAKASSAR ©2002™
  • 9. MK. HUKUM DAGANG SEMESTER III Amethyst Dari kedua ketentuan ini dapat disimpulkan bahwa, ketentuan yang diatur dalam KUH Perdata berlaku juga terhadap masalah yang tidak diatur secara khusus dalam KUHD, dan sebaliknya apabila KUHD mengatur secara khusus, maka ketentuan- ketentuan umum yang diatur dalam KUH Perdata tidak berlaku, dalam bahasa Latin “ Leu specialis derogat legi generali ” (hukum khusus dapat mengeyampingkan hukum umum). Contoh : 1. Nilai kekuatan pembuktian surat Psl. 1881 KUH Perdata. 2. Psl. 7 KUHD khususnya. Sebagai perbandingan tentang hubungan KUH Perdata dan KUHD di negara Swiss adalah :  Schweizerieches Zivilgesets bueh (SZ)  Schweizerieches Obligatimen recht (SO) SZ dapat dikatakan sama dengan KUH Perdata dikurangi Buku III (Perikatan), sedang SO mengenai perikatan dan Hukum Dagang. Contoh : Asas Hukum perjanjian dari SO dapat dipakai untuk SZ dalam bidang hukum keluarga dan hukum waris. Beberapa pendapat sarjana tentang hubungan KUH Perdata dan KUHD, yakni :  I. Kant : Hukum Dagang adalah suatu tambahan hukum perdata, yaitu yang mengatur hal-hal khusus.  Prof. Soebandono : Bahwa pada Psl. 1 KUHD memelihara antara hukum perdata umum dan hukum dagang. Sedangkan KUHD itu tidak khusus menyimpang dari KUH Perdata.  Van Apeldoorn : Bahwa hukum dagang suatu bagian istimewa dari lapangan hukum perikatan yang ditetapkan dalam Buku III KUH Perdata. Perantara dalam Hukum Dagang Pada zaman modern ini perdagangan dapat diartikan sebagai pemberian perantaraan dari produsen kepada konsumen dalam hal pembelian dan penjualan. Pemberian perantaraan produsen kepada konsumen dapat meliputi aneka macam pekerjaan seperti misalnya : a. Perkerjaan perantaraan sebagai makelar, komisioner, perdagangan dan sebagainya. b. Pengangkutan untuk kepentingan lalu lintas baik di darat, laut dan udara c. Pertanggungan (asuransi) yang berhubungan dengan pengangkutan, supaya pedagang dapat menutup resiko pengangkutan dengan asuransi. 1. Pengangkutan MANUNGGAL.B, SH | Perpustakaan Pribadi FAK. HUKUM UNSAT MAKASSAR ©2002™
  • 10. MK. HUKUM DAGANG SEMESTER III Amethyst Pengangkutan adalah perjanjian di mana satu pihak menyanggupi untuk dengan aman membawa orang/barang dari satu tempat ke lain tempat, sedang pihak lainnya menyanggupi akan membayar ongkos. Menurut undang-undang, seorang pengangkut hanya menyanggupi untuk melaksanakan pengakutan saja, tidak perlu ia sendiri yang mengusahakan alat pengangkutan. Di dalam hukum dagang di samping conossement masih di kenal surat-surat berharga yang lain, misalnya, cheque, wesel yang sama-sama merupakan perintah membayar dan keduanya memiliki perbedaan. Cheque sebagai alat pembayaran, sedangkan wesel di samping sebagai alat pembayaran keduanya memiliki fungsi lain yaitu sebagai barang dagangan, suatu alat penagihan, ataupun sebagai pemberian kredit. 2. Asuransi Asuransi adalah suatu perjanjian yang dengan sengaja digantungkan pada suatu kejadian yang belum tentu, kejadian mana akan menentukan untung ruginya salah satu pihak. Asuransi merupakan perjanjian di mana seorang penanggung, dengan menerima suatu premi menyanggupi kepada yang tertanggung, untuk memberikan penggantian dari suatu kerugian atau kehilangan keuntungan yang mungkin di derita oleh orang yang ditanggung sebagai akibat dari suatu kejadian yang tidak tentu Perkumpulan-perkumpulan Dagang Persekutuan (Maatschap) : suatu bentuk kerjasama dan siatur dalam KUHS tiap anggota persekutuan hanya dapat mengikatkan dirinya sendiri kepada orang- oranglain. Dengan lain perkataan ia tidak dapat bertindak dengan mengatas namakan persekutuan kecuali jika ia diberi kuasa. Karena itu persekutuan bukan suatu pribadi hukum atau badan hukum. Perseraoan Firma : suatu bentuk perkumpulan dagang yang peraturannya terdapat dalam KUHD (Ps 16) yang merupakan suatu perusahaan dengan memakai nama bersama. Dalam perseroan firma tiap persero (firma) berhak melakukan pengurusan dan bertindak keluar atas nama perseroan. Perseroan Komanditer (Ps 19 KUHD) : suatu bentuk perusahaan dimana ada sebagian persero yang duduk dalam pimpinan selaku pengurus dan ada sebagian persero yang tidak turut campur dalam kepengurusan (komanditaris/ berdiri dibelakang layar) Perseroan Terbatas (Ps 36 KUHD) : perusahaan yang modalnya terbagi atas suatu jumlah surat saham atau sero yang lazimnya disediakan untuk orang yang hendak turut. Arti kata Terbatas, ditujukan pada tanggung jawab/ resiko para pesero/ pemegang saham, yang hanya terbatas pada harga surat sero yang mereka ambil. PT harus didirikan dngan suatu akte notaris PT bertindak keluar dengan perantaraan pengurusnya, yang terdiri dari seorang atau beberapa orang direktur yang diangkat oleh rapat pemegang saham. MANUNGGAL.B, SH | Perpustakaan Pribadi FAK. HUKUM UNSAT MAKASSAR ©2002™
  • 11. MK. HUKUM DAGANG SEMESTER III Amethyst PT adalah suatu badan hukum yang mempunyai kekayaan tersendiri, terlepas dari kekayaan pada pesero atau pengurusnya. Suatu PT oleh undang-undang dinyatakan dalam keadaan likwidasi jika para pemegang saham setuju untuk tidak memperpanjang waktu pendiriannya dan dinyatakan hapus jika PT tesebutmenderita rugi melebihi 75% dari jumlah modalnya. Koperasi : suatu bentuk kerjasama yang dapat dipakai dalam lapangan perdagangan Diatur diluar KUHD dalam berbagai peraturan : Dalam Stb 1933/ 108 yang berlaku untuk semua golongan penduduk. Dalam stb 1927/91 yang berlaku khusus untuk bangsa Indonesia Dalam UU no. 79 tahun 1958 a. Keanggotaannya bersifat sangat pribadi, jadi tidak dapat diganti/ diambil alih oleh orang lain. b. Berasaskan gotong royong c. Merupakan badan hukum d. Didirikan dengan suatu akte dan harus mendapat izin dari menteri Koperasi. Badan-badan Usaha Milik Negara (UU no 9/ 1969) Berbentuk Persero : tunduk pada KUHD (stb 1847/ 237 Jo PP No. 12/ 1969) Berbentuk Perjan : tunduk pada KUHS/ BW (stb 1927/ 419) Berbentuk Perum : tunduk pada UU no. 19 (Perpu tahun 1960) Perbedaan antara Perusahaan dengan pekerjaan Penting dibedakan kedua pengertian ini, karena ada akibat hukum tertentu apabila suatu kegiatan dikategorikan menjalankan perusahaan atau pekerjaan. Pasal 6 KUHD : Pada pokoknya bahwa wajib bagi mereka menjalankan perusahaan untuk membuat pembukuan. Jadi tidak wajib bagi yang melakukan pekerjaan. Pasal 16 KUHD : Pada pokoknya setiap perseroan Firma, harus menjalankan perusahaan tidak dapat disebut Firma kalau hanya menjalankan pekerjaan. Stb. 1930 No. 276 sebagai landasan penggunaan istilah perusahaan (Bedrijt) sebagai pengganti pengertian pedagang dan perbuatan perniagaan terdapat Psl. 2-5 KUHD (lama).Karena sampai saat ini belum ada Jurisprudensi tentang perbuatan yang dapat disebut perusahaan. Dikemukakan pendapat para sarjana (Doktrin), antara lain : a. Perumusan dari Pemerintah Belanda. Dikatakan adanya perusahaan, apabila pihak yang berkepentingan bertindak secara tidak terputus dan terang-terangan serta di dalam kedudukan tertentu untuk memperoleh laba bagi dirinya sendiri. b. Molengraaf berpendapat : Barulah dikatakan ada perusahaan jika secara terus menerus bertindak keluar untuk memperoleh penghasilan dengan mempergunakan atau menyerahkan barang atau mengadakan perjanjian perdagangan. MANUNGGAL.B, SH | Perpustakaan Pribadi FAK. HUKUM UNSAT MAKASSAR ©2002™
  • 12. MK. HUKUM DAGANG SEMESTER III Amethyst c. Polak berpendapat : Yang diberikan oleh Molengraaf harus ditambah unsur dengan keharusan melakukan pembukuan. Dapat disimpulkan bahwa seseorang baru dapat dikatakan menjalankan suatu perusahaan apabila ada unsur – unsur : 1. Terang-terangan bertindak keluar. 2. Teratur bertindak keluar. 3. Bertujuan untuk memperoleh keuntungan materi. Dalam UU Pajak Perseorangan Tahun 1925 Pasal 1 Ayat (3) bahwa, yang dimaksud dengan perusahaan juga melakukan perbuatan pekerjaan atau juga berupa apapun dari pemungutan pajak dalam perseroan. Perusahaan dapat dikatakan lawan dari beroep (pekerjaan tetap).Pengertian beroep menurut Tirtaamijaya lebih luas dari pengertian perusahaan. Oleh karena perusahaan adalah pekerjaan tetap, sedangkan tidak setiap pekerjaan tetap adalah perusahaan dalam arti mengejar keuntungan pribadi, sehingga dapat dikatakan seorang dokter, dosen, pengacara dsb, dapat disebut menjalankan pekerjaan tetap, sedangkan pemilik toko, pengangkutan, pabrik dsb, mereka disebut menjalankan perusahaan. Perbedaan antara perusahaan dan pekerjaan adalah : Perusahaan Pekerjaaan 1. Tujuannya mencari keuntungan 1. Tujuannya memenuhi kebutuhan materi. hidup. 2. Lebih banyak menggunakan modal 2. Lebih banyak menggunakan tenaga. 3. Izin khusus. 3. Bisa/tidak. Pembukuan (Book keeping) dalam Perusahaan Niaga Dalam Buku I Bab II diatur tentang pemegangan buku, sedangkan tentang pembukuan itu diatur dalam pasal 6-13 KUHD Bab II. Yang berlaku sekarang ini mengalami 2 kali perubahan, yaitu : 1. Pada tanggal 9 Juni 1927 Stb. 1927 No. 146 yaitu : Dihapuskan keharusan pedagang untuk mengadakan dan memlihara buku tertentu, diganti dengan kegarusan untuk mengadakan catatan – catatan mengetai keadaan kekayaan dan tentang susunannya. 2. Perubahan II adalah mengenai perkataan pedagang dalam pasal 6 KUHD (lama) sehingga dengan Stb. 1972 No. 146 diganti dengan perkataan “Setiap orang yang menjalankan perusahaan” Stb. 1938 No. 276. Dua kali perubahan ini,maka dapat dirumuskan tentang tujuan dan gunanya daru pembukuan, yaitu : MANUNGGAL.B, SH | Perpustakaan Pribadi FAK. HUKUM UNSAT MAKASSAR ©2002™
  • 13. MK. HUKUM DAGANG SEMESTER III Amethyst  Melaksanakan ketentuan UU, maksudnya agar setiap suatu dapat diketahui, baik oleh pengusaha sendiri maupun oleh pihak ketiga tentang berapa kekayaannya yang seharusnya, tentang hak dan kewajibannya yang harus dikerjakan dengan pihak lain (Pasal 6 Ayat 1) Kewajiban ini erat hubungannya dengan : Pasal 1131 dan 1132 BW : Yang pada pokoknya : harta debitur baik yang bergerak dan tetap, baik yang telah ada maupun masih akan diperoleh, kesemuanya itu menjadi tanggungan bagi hutang-hutangnya. Pasal 19 UU Kepailitan : Kepailitan meliputi seluruh kekayaan siberhutang pada saat pernyataan pailit, beserta segala apa yang diperoleh selama kepailitan. Dalam KUHD sendiri, pasal 6 istilah pembukuan tidak dipergunakan, tetapi memakai istilah Catatan, bagaimana cara membuat dan isi, bentuk dari catatan - catatan ini. KUHD tidak mengaturnya, yang penting dari catatan ini dapat diketahui kekayaan, hak dan kewajibannya, disamping kewajiban membuat catatan selanjutnya disebut kewajiban membuat pembukuan. Dalam Pasal 6 Ayat (2) KUHD, pengusaha diwajibkan 2 kali dari tahun ke tahun dalam waktu 6 bulan yang pertama, dari tiap-tiap tahunnya membuat dan menandatangani dengan tangan sendiri akan neraca tersusun sesuai dengan kebutuhan perusahaan itu. Menurut Polak, neraca ialah daftar yang berisi, antara lain :  Seluruh harta kekayaan beserta harganya dari masing-masing benda.  Segala hutang-hutang dan saldonya. Kewajiban lainnya ialah yang ditentukan dalam pasal 6 ayat (3) berbunyi : “ia pun diharuskan menyimpan selama 70 tahun akan segala buku-buku dan surat-surat yang bersangkutan”. Menurut ayat (1), catatan tadi dibuatnya beserta neracanya dan selama 1o tahun akan surat-surat, dan surat kawat yang diterimanya beserta segala tembusan dari surat-surat dan surat-surat kawat yang dikirimnya. Ketentuan ini ada hubungan dengan pasal 1967 KUH Perdata yang menyebutkan “segala tuntutan hukum, baik bersifat kebendaan maupun bersifat perseorangan, hapus karena kadaluwarsa dengan lewatnya waktu 30 tahun”. Kedaluwarsa dibedakan atas 2 (dua), yakni :  Kadaluwarsa Eutinctief : mengakibatkan seseorang dibebaskan dari suatu perikatan. MANUNGGAL.B, SH | Perpustakaan Pribadi FAK. HUKUM UNSAT MAKASSAR ©2002™
  • 14. MK. HUKUM DAGANG SEMESTER III Amethyst  Kadaluwarsa Acqnisitief : hak milik suatu kebendaan diperoleh karena kadaluwarsa. Kewajiban penyimpanan buku-buku atau surat-surat ini, erat pula hubungannya dengan fungsi pembukuan, yaitu segala alat pembuktian kalau ada sengketa dipengadilan (pasal 7). Ketentuan Pasal 1881 KUH Perdata yang pada pokoknya bahwa alat bukti surat yang ditulisnya sendiri tidak memberikan pembuktian bagi keuntungan si-pembuatnya. Dalam pembentukan Hukum Dagang Nasional, nanti perlu ditinjau kembali ketentuan Pasal 6 Ayat (3) KUHD, dengan pertimbangan adalah :  Dengan lamanya penyimpanan, diberartikan buku-buku atau surat-surat rusak.  Memerlukan biaya untuk karena harus disediakan tempat penyimpanan yang luas serta pemeliharaan, agar tidak rusak. MANUNGGAL.B, SH | Perpustakaan Pribadi FAK. HUKUM UNSAT MAKASSAR ©2002™