SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  24
MATERI PENYULUHAN
Disusun Oleh:
Gadiez Morita
Heri Mulyadi
Swito
1. Latar Belakang
 Salah satu kegiatan dalam penyelenggaraan penyuluhan
pertanian adalah penyampaian informasi dan teknologi
pertanian kepada penggunanya materi penyuluhan
pertanian
 Materi penyuluhan pertanian yang akan disampaikan
penyuluh kepada pelaku utama dan pelaku usaha
pertanian diharapkan dapat memberikan dampak yang
positif kepada peningkatan kesejahteraan masyarakat
 Materi penyuluhan pertanian yang belum diverifikasi
dilarang untuk disampaikan kepada pelaku utama dan
pelaku usaha pertanian.
2. Pengertian
 Dibidang penyuluhan pertanian materi penyuluhan
diartikan sebagai pesan yang akan disampaikan oleh
penyuluh kepada sasaran penyuluhan.
 Menurut UU Nomor 16Tahun 2006 tentang Sistem
Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan,
materi penyuluhan pertanian didefinisikan sebagai
bahan penyuluhan yang akan disampaikan oleh para
penyuluh kepada pelaku utama dan pelaku usaha
dalam berbagai bentuk yang meliputi informasi,
teknologi, rekayasa sosial, manajemen, ekonomi,
hukum, dan kelestarian lingkungan.
3. T u j u a n
 Materi penyuluhan pertanian dibuat untuk
memenuhi kebutuhan dan kepentingan pelaku
utama dan pelaku usaha pertanian dengan
memperhatikan pemanfaatan dan pelestarian
sumberdaya pertanian. Verifikasi
 Verifikasi materi penyuluhan pertanian tersebut
dimaksudkan untuk mencegah terjadinya
kerugian sosial ekonomi, lingkungan hidup dan
kesehatan masyarakat.
1. Segala informasi pertanian yang mencakup
:
 Pengalaman praktek para petani yang "lebih" berhasil baik dari
wilayah yang bersangkutan maupun dari luar wilayahnya yang
mempunyai kondisi agroklimat yang (hampir) serupa;
 hasil-hasil pengujian, terutama dari pengujian lokal (local verification
trials);
 Saran rekomendasi yang telah ditetapkan oleh instansi yang
berwenang;
 Keterangan pasar seperti : catatan harga hasil-hasil
pertanian, penawaran dan atau permintaan akan sarana produksi
dan hasil-hasil pertanian, dan lain-lain;
 Berbagai kebijaksanaan dan atau peraturan-peraturan yang
dikeluarkan oleh pemerintah pusat dan daerah setempat yang
berkaitan dengan sektor pertanian seperti kebijaksanaan harga-
dasar, peraturan tentang permohonan dan pengembalian kredit, dan
lain-lain.
Sumber-Sumber
Materi Penyuluhan Pertanian
a. Sumber resmi dari instansi
pemerintah, seperti :
• Kementrian /dinas-dinas terkait
• Lembaga penelitian dan
pengembangan
• Pusat-pusat pengkajian
• Pusat-pusat informasi
• Pengujian lokal yang dilaksanakan
oleh penyuluh
b. Sumber resmi dari lembaga-lembaga
swasta/lembaga swadaya masyarakat
yang bergerak dibidang penelitian,
pengkajian dan penyebaran informasi
c. Pengalaman petani, baik pengalaman
usahataninya sendiri atau hasil dari petak
pengalaman yang dilakukan secara
khusus dengan atau tanpa bimbingan
penyuluhnya.
d. Sumber lain yang dapat dipercaya,
misalnya : informasi pasar dari para
pedagang, perguruan tinggi dan lain-lain.
Next
Pemilihan
Materi Penyuluhan
Pertanian
a. Ragam Materi
Apapun materi penyuluhan yang disampaikan oleh seorang
penyuluh, pertama-tama harus diingat bahwa materi tersebut harus
senantiasa mengacu kepada kebutuhan yang telah dirasakan oleh
masyarakat sasarannya. Tetapi didalam prakteknya seringkali
penyuluh menghadapi kesulitan untuk memilih dan menyajikan
materi yang benar-benar dibutuhkan oleh masyarakat sasarannya.
Hal ini disebabkan oleh karena keragaman sasaran yang
dihadapi, sehingga menuntut keragaman kebutuhan yang berbeda
atau keragaman materi yang harus disampaikan pada saat yang
sama. Kesulitan lain juga dapat muncul manakala pemahaman
tentang sasaran dan waktu menjadi pembatas.
Sehubungan dengan hal tersebut, Arboleda (1981) dalam
Mardikanto (1993) memberikan acuan agar setiap penyuluh mampu
membeda-bedakan ragam materi penyuluhan yang ingin
disampaikan pada setiap kegiatannya ke dalam :
 Materi Pokok (Vital)
Materi pokok merupakan materi yang benar-
benar dibutuhkan dan harus diketahui oleh
sasaran utamanya. Materi pokok sedikitnya
mencakup 50 persen dari seluruh materi yang
disampaikan.
 Materi Penting (Important)
Materi penting berisi dasar pemahaman
tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan
kebutuhan yang dirasakan oleh sasarannya.
Materi ini diberikan sekitar 30 persen dari
seluruh materi yang disampaikan.
Next
 Materi Penunjang (Helpful)
Materi penunjang masih berkaitan dengan
kebutuhan yang dirasakan yang sebaiknya
diketahui oleh sasaran untuk memperluas
cakrawala pemahamannya tentang kebutuhan
yang dirasakannya itu. Materi ini maksimal 20
persen dari seluruh materi yang disampaikan.
 Materi Mubazir (Super flous)
Materi ini sebenarnya tidak perlu dan tidak ada
gayutannya dengan kebutuhan yang dirasakan
oleh sasaran. Karena itu dalam setiap kegiatan
penyuluhan sebaiknya justru dihindari
penyampaian materi seperti ini.
b. Pertimbangan Memilih
Materi
 Profitable, memberikan keuntungan yang nyata kepada
sasaran.
 Complementer, dapat melengkapi kegiatan yang ada
sekarang, atau mengisi waktu luang di antara kegiatan saat
ini.
 Competibility, tidak bertentangan dengan adat istiadat dan
kebudayaan masyarakat.
 Simplicity, sederhana mudah dilaksanakan, tidak
memerlukan ketrampilan yang terlalu tinggi.
 Availability, pengetahuan, biaya dan sarana yang
diperlukan, dapat disediakan oleh sasaran.
next
 Immediate Aplicability, dapat dimanfaatkan
dan segera memberikan hasil yang nyata.
 In expensiveness, tidak memerlukan ongkos
tambahan yang terlalu mahal.
 Law risk, tidak mempunyai resiko yang besar
dalam penerapannya.
 Spectaculer impact, impact dari penerapannya
menarik dan menonjol.
 Expandible, dapat dilakukan dalam berbagai
keadaan dan mudah diperluas dalam kondisi
yang berbeda-beda.
Penyusunan
Materi Penyuluhan Pertanian
a. Penyusunan Sinopsis
 Ringkasan dari materi penyuluhan pertanian
perlu disiapkan dan dituangkan dalam bentuk
“sinopsis”. Sinopsis berasal dari kata synopical
yang artinya ringkas. Berdasarkan asal kata
tersebut, sinopsis diartikan: ringkasan suatu
materi tulisan yang panjang (baik fiksi maupun
non-fiksi) dan sinopsis itu sendiri ditulis dalam
bentuk narasi.
 Sinopsis terdiri dari dua versi, yaitu :
Lanjutan
 Sinopsis yang ditulis untuk meringkas karya
yang sudah ada atau sudah ditulis secara
lengkap.
 Sinopsis yang ditulis untuk persiapan
menulis suatu gagasan yang akan
dituangkan dalam bentuk fiksi maupun
non-fiksi.
Langkah-langkah membuat sinopsis
karya yang sudah ada adalah:
 Membaca materi dengan seksama dan penuh
konsentrasi;
 Menyediakan waktu khusus untuk membaca;
 Membaca dalam kondisi rileks – tanpa tekanan;
 Pahami materi;
 Pikirkan sinopsis yang akan ditulis siapa
pembacanya?;
 Tulis sinopsis dengan bahasa yang mudah
dimengerti oleh pembaca.
Sedangkan langkah-langkah membuat
snopsis untuk menyampaikan’ ide atau
gagasan,adalah :
 Pemetaan materi yang akan disampaikan: siapa
sasarannya?;
 Sinopsis yang telah ditulis perlu disertai lembar-
lembar presentasi detail gagasan sebagai
pendukungnya;
 Siap menerima kritikan dan melakukan revisi
(apabila dianggap perlu) bahkan mungkin
merombak (re-writing);
 Mempertimbangkan segi ekonomi;
 Siap mempresentasikan sinopsis.
Contoh format sinopsis: :
SINOPSIS
Judul Materi: ------------------------------------------------------------------------------
Bagian awal --------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
Bagian utama ------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------
Bagian akhir --------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
Tempat dan Tanggal Penyusunan Sinopsis
Penyuluh,
Nama dan Tanda tangan
: Kementrian Pertanian
b.Penyusunan LPM
Materi yang telah dipilih untuk disampaikan
kepada sasaran selanjutnya disusun dalam
Lembar Persiapan Menyuluh (LPM).
Penyusunan LPM dimaksudkan untuk
memudahkan Penyuluh menyampaikan materi
penyuluhannya, karena di dalam LPM
dicantumkan hal-hal yang akan digunakan dan
disampaikan kepada sasaran terkait dengan
materi penyuluhan. Berikut adalah contoh
format LPM:
Pokok Kegiatan Uraian Kegiatan Waktu Keterangan
Pendahuluan
Isi / Materi
Pengakhiran
Lembar Persiapan Menyuluh (LPM)
Judul : ………………………………………………………………………………………
Tujuan : ………………………………………………………………………………………
Metode : ………………………………………………………………………………………
Media : ………………………………………………………………………………………
Waktu : ………………………………………………………………………………………
Alat Bantu : ………………………………………………………………………………………
Tempat dan Tanggal Penyusunan LPM
Penyuluh,
Nama dan Tanda tangan
: Kementrian Pertanian
T E R I M A K A S I H
Sumber:
1. Kementrian Pertanian ( Badan Pengembangan Sdm Pertanian )
2. Sumardiyono (Menusun Materi Penuluhan)
3. Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian
4. Undang-undang Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian,
Perikanan, dan Kehutanan, Jakarta.
5. www.deptan.go.id
6. www.slidshare.net
7. www.penyuluhpi.blogspot.com

Contenu connexe

Tendances

PRINSIP-PRINSIP DAN ETIKA PENYULUHAN
PRINSIP-PRINSIP DAN ETIKA PENYULUHANPRINSIP-PRINSIP DAN ETIKA PENYULUHAN
PRINSIP-PRINSIP DAN ETIKA PENYULUHAN
Sri Wahyuni
 
Contoh bahan penyuluhan pertanian indonesia
Contoh bahan penyuluhan pertanian indonesiaContoh bahan penyuluhan pertanian indonesia
Contoh bahan penyuluhan pertanian indonesia
NenengPadriah
 
Optimalisasi pemanfaatan lahan pekarangan
Optimalisasi pemanfaatan lahan pekaranganOptimalisasi pemanfaatan lahan pekarangan
Optimalisasi pemanfaatan lahan pekarangan
Alfina Nugraheni
 
Laporan Praktikum Pupuk Kompos
Laporan Praktikum Pupuk KomposLaporan Praktikum Pupuk Kompos
Laporan Praktikum Pupuk Kompos
Rizka Pratiwi
 

Tendances (20)

Jenis jenis media penyuluhan -sariahhhhhh
Jenis jenis media penyuluhan -sariahhhhhhJenis jenis media penyuluhan -sariahhhhhh
Jenis jenis media penyuluhan -sariahhhhhh
 
PRINSIP-PRINSIP DAN ETIKA PENYULUHAN
PRINSIP-PRINSIP DAN ETIKA PENYULUHANPRINSIP-PRINSIP DAN ETIKA PENYULUHAN
PRINSIP-PRINSIP DAN ETIKA PENYULUHAN
 
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...
 
Contoh bahan penyuluhan pertanian indonesia
Contoh bahan penyuluhan pertanian indonesiaContoh bahan penyuluhan pertanian indonesia
Contoh bahan penyuluhan pertanian indonesia
 
Optimalisasi pemanfaatan lahan pekarangan
Optimalisasi pemanfaatan lahan pekaranganOptimalisasi pemanfaatan lahan pekarangan
Optimalisasi pemanfaatan lahan pekarangan
 
Adopsi inovasi
Adopsi inovasiAdopsi inovasi
Adopsi inovasi
 
Metode penyuluhan
Metode penyuluhanMetode penyuluhan
Metode penyuluhan
 
TEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
TEKNIK PERSILANGA,N BUATANTEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
TEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
 
2.ciri ciri pertanian di indonesia
2.ciri ciri pertanian di indonesia2.ciri ciri pertanian di indonesia
2.ciri ciri pertanian di indonesia
 
Bahan Kuliah Pertanian Terpadu Bab 3 Prinsip Dasar Pertanian Terpadu
Bahan Kuliah Pertanian Terpadu Bab 3 Prinsip Dasar Pertanian TerpaduBahan Kuliah Pertanian Terpadu Bab 3 Prinsip Dasar Pertanian Terpadu
Bahan Kuliah Pertanian Terpadu Bab 3 Prinsip Dasar Pertanian Terpadu
 
Laporan Praktikum Pupuk Kompos
Laporan Praktikum Pupuk KomposLaporan Praktikum Pupuk Kompos
Laporan Praktikum Pupuk Kompos
 
Peran penyuluh
Peran penyuluhPeran penyuluh
Peran penyuluh
 
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...
 
Materi inovasi pemanfaatan pekarangan
Materi inovasi pemanfaatan pekaranganMateri inovasi pemanfaatan pekarangan
Materi inovasi pemanfaatan pekarangan
 
Alsin pemupukan
Alsin pemupukanAlsin pemupukan
Alsin pemupukan
 
Laporan praktikum pengujian daya tumbuh benih
Laporan praktikum pengujian daya tumbuh benihLaporan praktikum pengujian daya tumbuh benih
Laporan praktikum pengujian daya tumbuh benih
 
Pertanian Organik (Organic Agriculture)
Pertanian Organik (Organic Agriculture)Pertanian Organik (Organic Agriculture)
Pertanian Organik (Organic Agriculture)
 
Pengendalian hama
Pengendalian hamaPengendalian hama
Pengendalian hama
 
Laporan Budidaya KARET
Laporan Budidaya KARETLaporan Budidaya KARET
Laporan Budidaya KARET
 
Klasifikasi Usahatani
Klasifikasi UsahataniKlasifikasi Usahatani
Klasifikasi Usahatani
 

En vedette

Materi dan media penyuluhan
Materi dan media penyuluhanMateri dan media penyuluhan
Materi dan media penyuluhan
arifbogor
 
8 9. hama & penyakit pada tanaman
8 9. hama & penyakit pada tanaman8 9. hama & penyakit pada tanaman
8 9. hama & penyakit pada tanaman
Alfie Kesturi
 
Metode penyuluhan pertanian seri 2
Metode penyuluhan pertanian seri 2Metode penyuluhan pertanian seri 2
Metode penyuluhan pertanian seri 2
wika_wibowo
 
Pertanian Organik
Pertanian OrganikPertanian Organik
Pertanian Organik
dita wahyu
 
Metode penyuluhan pertanian seri 3.
Metode penyuluhan pertanian seri 3.Metode penyuluhan pertanian seri 3.
Metode penyuluhan pertanian seri 3.
wika_wibowo
 
Pengendalian hama dan penyakit pada tanaman padi
Pengendalian hama dan penyakit pada tanaman padiPengendalian hama dan penyakit pada tanaman padi
Pengendalian hama dan penyakit pada tanaman padi
Adham Maulana Ibrahim
 
Menyusun naskah materi bahan penyuluhan agama
Menyusun naskah materi bahan penyuluhan agamaMenyusun naskah materi bahan penyuluhan agama
Menyusun naskah materi bahan penyuluhan agama
Firman Nugraha
 
Teknik penyusunan laporan penyuluh agama
Teknik penyusunan laporan penyuluh agamaTeknik penyusunan laporan penyuluh agama
Teknik penyusunan laporan penyuluh agama
umar ali bethan
 
pertanian organik_ Novia Anjani
pertanian organik_ Novia Anjanipertanian organik_ Novia Anjani
pertanian organik_ Novia Anjani
Novia Anjani
 
Peranan penyuluhan pertanian dan ketahanan pangan
Peranan penyuluhan pertanian dan ketahanan panganPeranan penyuluhan pertanian dan ketahanan pangan
Peranan penyuluhan pertanian dan ketahanan pangan
Herry Mulyadie
 
Arti dan tujuan penyuluhan Pertanian & Peternakan
Arti dan tujuan penyuluhan Pertanian & PeternakanArti dan tujuan penyuluhan Pertanian & Peternakan
Arti dan tujuan penyuluhan Pertanian & Peternakan
Herry Mulyadie
 
Persiapan menyuluh
Persiapan menyuluhPersiapan menyuluh
Persiapan menyuluh
moharifw
 

En vedette (19)

Power point
Power pointPower point
Power point
 
Materi dan media penyuluhan
Materi dan media penyuluhanMateri dan media penyuluhan
Materi dan media penyuluhan
 
8 9. hama & penyakit pada tanaman
8 9. hama & penyakit pada tanaman8 9. hama & penyakit pada tanaman
8 9. hama & penyakit pada tanaman
 
Metode penyuluhan pertanian seri 2
Metode penyuluhan pertanian seri 2Metode penyuluhan pertanian seri 2
Metode penyuluhan pertanian seri 2
 
Pertanian Organik
Pertanian OrganikPertanian Organik
Pertanian Organik
 
Pertanian Organik
Pertanian OrganikPertanian Organik
Pertanian Organik
 
Metode penyuluhan pertanian seri 3.
Metode penyuluhan pertanian seri 3.Metode penyuluhan pertanian seri 3.
Metode penyuluhan pertanian seri 3.
 
Pengendalian hama dan penyakit pada tanaman padi
Pengendalian hama dan penyakit pada tanaman padiPengendalian hama dan penyakit pada tanaman padi
Pengendalian hama dan penyakit pada tanaman padi
 
Pupuk dan pemupukan
Pupuk dan pemupukanPupuk dan pemupukan
Pupuk dan pemupukan
 
Menyusun naskah materi bahan penyuluhan agama
Menyusun naskah materi bahan penyuluhan agamaMenyusun naskah materi bahan penyuluhan agama
Menyusun naskah materi bahan penyuluhan agama
 
Teknik penyusunan laporan penyuluh agama
Teknik penyusunan laporan penyuluh agamaTeknik penyusunan laporan penyuluh agama
Teknik penyusunan laporan penyuluh agama
 
Presentation2 hama penyakit
Presentation2 hama penyakitPresentation2 hama penyakit
Presentation2 hama penyakit
 
Hama Penyakit Tanaman Padi
Hama Penyakit Tanaman PadiHama Penyakit Tanaman Padi
Hama Penyakit Tanaman Padi
 
pertanian organik_ Novia Anjani
pertanian organik_ Novia Anjanipertanian organik_ Novia Anjani
pertanian organik_ Novia Anjani
 
Peranan penyuluhan pertanian dan ketahanan pangan
Peranan penyuluhan pertanian dan ketahanan panganPeranan penyuluhan pertanian dan ketahanan pangan
Peranan penyuluhan pertanian dan ketahanan pangan
 
Arti dan tujuan penyuluhan Pertanian & Peternakan
Arti dan tujuan penyuluhan Pertanian & PeternakanArti dan tujuan penyuluhan Pertanian & Peternakan
Arti dan tujuan penyuluhan Pertanian & Peternakan
 
Persiapan menyuluh
Persiapan menyuluhPersiapan menyuluh
Persiapan menyuluh
 
Penyuluhan pertanian
Penyuluhan pertanianPenyuluhan pertanian
Penyuluhan pertanian
 
Laporan kegitan penyuluhan pertanian 14
Laporan kegitan penyuluhan pertanian 14Laporan kegitan penyuluhan pertanian 14
Laporan kegitan penyuluhan pertanian 14
 

Similaire à Materi penyuluhan pertanian

2_MENYUSUN_MATERI_PENYULUHAN_pptx.pptx
2_MENYUSUN_MATERI_PENYULUHAN_pptx.pptx2_MENYUSUN_MATERI_PENYULUHAN_pptx.pptx
2_MENYUSUN_MATERI_PENYULUHAN_pptx.pptx
RezaHanafi14
 
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuan
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuanSoftskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuan
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuan
Nhofa Eriana
 
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuan
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuanSoftskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuan
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuan
Nhofa Eriana
 
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuan
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuanSoftskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuan
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuan
Nhofa Eriana
 
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuan
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuanSoftskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuan
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuan
Nhofa Eriana
 
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuan
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuanSoftskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuan
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuan
Nhofa Eriana
 
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuan
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuanSoftskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuan
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuan
Nhofa Eriana
 
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuan
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuanSoftskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuan
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuan
Nhofa Eriana
 
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuan
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuanSoftskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuan
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuan
Nhofa Eriana
 
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuan
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuanSoftskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuan
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuan
Nhofa Eriana
 
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuan
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuanSoftskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuan
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuan
Nhofa Eriana
 
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuan
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuanSoftskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuan
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuan
Nhofa Eriana
 
Kebijakan sistem inovasi_dalam_membangun
Kebijakan sistem inovasi_dalam_membangunKebijakan sistem inovasi_dalam_membangun
Kebijakan sistem inovasi_dalam_membangun
lenovo110
 
Akuntansi sektor publik
Akuntansi sektor publikAkuntansi sektor publik
Akuntansi sektor publik
Andi Lala
 
materi penyuluhan pertanian terpadu tarakan
materi penyuluhan pertanian terpadu tarakanmateri penyuluhan pertanian terpadu tarakan
materi penyuluhan pertanian terpadu tarakan
DeddyBrata2
 

Similaire à Materi penyuluhan pertanian (20)

2_MENYUSUN_MATERI_PENYULUHAN_pptx.pptx
2_MENYUSUN_MATERI_PENYULUHAN_pptx.pptx2_MENYUSUN_MATERI_PENYULUHAN_pptx.pptx
2_MENYUSUN_MATERI_PENYULUHAN_pptx.pptx
 
Penyuluhan perikanan & kelautan (ppk) minggu ke 2 dan 3
Penyuluhan perikanan & kelautan (ppk) minggu ke 2 dan 3Penyuluhan perikanan & kelautan (ppk) minggu ke 2 dan 3
Penyuluhan perikanan & kelautan (ppk) minggu ke 2 dan 3
 
07. Mini Projek BAB VII IPAS Bismen 10 Des 2023.doc
07. Mini Projek BAB VII IPAS Bismen 10 Des 2023.doc07. Mini Projek BAB VII IPAS Bismen 10 Des 2023.doc
07. Mini Projek BAB VII IPAS Bismen 10 Des 2023.doc
 
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuan
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuanSoftskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuan
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuan
 
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuan
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuanSoftskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuan
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuan
 
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuan
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuanSoftskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuan
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuan
 
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuan
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuanSoftskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuan
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuan
 
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuan
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuanSoftskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuan
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuan
 
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuan
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuanSoftskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuan
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuan
 
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuan
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuanSoftskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuan
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuan
 
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuan
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuanSoftskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuan
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuan
 
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuan
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuanSoftskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuan
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuan
 
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuan
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuanSoftskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuan
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuan
 
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuan
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuanSoftskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuan
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuan
 
Sumber Daya Konsumen & Pengetahuan, Kepribadian Nilai & Gaya Hidup
Sumber Daya Konsumen & Pengetahuan, Kepribadian Nilai & Gaya HidupSumber Daya Konsumen & Pengetahuan, Kepribadian Nilai & Gaya Hidup
Sumber Daya Konsumen & Pengetahuan, Kepribadian Nilai & Gaya Hidup
 
Kebijakan sistem inovasi_dalam_membangun
Kebijakan sistem inovasi_dalam_membangunKebijakan sistem inovasi_dalam_membangun
Kebijakan sistem inovasi_dalam_membangun
 
Akuntansi sektor publik
Akuntansi sektor publikAkuntansi sektor publik
Akuntansi sektor publik
 
Kppn 15 juli 2014 (yuti)
Kppn 15 juli 2014 (yuti)Kppn 15 juli 2014 (yuti)
Kppn 15 juli 2014 (yuti)
 
materi penyuluhan pertanian terpadu tarakan
materi penyuluhan pertanian terpadu tarakanmateri penyuluhan pertanian terpadu tarakan
materi penyuluhan pertanian terpadu tarakan
 
Optimalisasi widyaiswara lembang 5 des (yuti)
Optimalisasi widyaiswara   lembang 5 des (yuti)Optimalisasi widyaiswara   lembang 5 des (yuti)
Optimalisasi widyaiswara lembang 5 des (yuti)
 

Plus de Herry Mulyadie

Auto cad20042d tutorial
Auto cad20042d tutorialAuto cad20042d tutorial
Auto cad20042d tutorial
Herry Mulyadie
 
Siklus hidup ikan salmon
Siklus hidup ikan salmonSiklus hidup ikan salmon
Siklus hidup ikan salmon
Herry Mulyadie
 
Teknologi budidaya karet
Teknologi budidaya karetTeknologi budidaya karet
Teknologi budidaya karet
Herry Mulyadie
 
Persentasi tanaman karet
Persentasi tanaman karetPersentasi tanaman karet
Persentasi tanaman karet
Herry Mulyadie
 
Kebijakan pangan dan ketahanan pangan nasional
Kebijakan pangan dan ketahanan pangan nasionalKebijakan pangan dan ketahanan pangan nasional
Kebijakan pangan dan ketahanan pangan nasional
Herry Mulyadie
 
Konsep belajar petani dalam penuluhan
Konsep belajar petani dalam penuluhanKonsep belajar petani dalam penuluhan
Konsep belajar petani dalam penuluhan
Herry Mulyadie
 
Kontrak kuliah penyuluhan pertanian
Kontrak kuliah penyuluhan pertanianKontrak kuliah penyuluhan pertanian
Kontrak kuliah penyuluhan pertanian
Herry Mulyadie
 
Pertemuan 1 pendahuluan (penyuluhan pertanian)
Pertemuan 1 pendahuluan (penyuluhan pertanian)Pertemuan 1 pendahuluan (penyuluhan pertanian)
Pertemuan 1 pendahuluan (penyuluhan pertanian)
Herry Mulyadie
 

Plus de Herry Mulyadie (9)

Auto cad20042d tutorial
Auto cad20042d tutorialAuto cad20042d tutorial
Auto cad20042d tutorial
 
Siklus hidup ikan salmon
Siklus hidup ikan salmonSiklus hidup ikan salmon
Siklus hidup ikan salmon
 
Teknologi budidaya karet
Teknologi budidaya karetTeknologi budidaya karet
Teknologi budidaya karet
 
Persentasi tanaman karet
Persentasi tanaman karetPersentasi tanaman karet
Persentasi tanaman karet
 
Kebijakan pangan dan ketahanan pangan nasional
Kebijakan pangan dan ketahanan pangan nasionalKebijakan pangan dan ketahanan pangan nasional
Kebijakan pangan dan ketahanan pangan nasional
 
Konsep belajar petani dalam penuluhan
Konsep belajar petani dalam penuluhanKonsep belajar petani dalam penuluhan
Konsep belajar petani dalam penuluhan
 
Kontrak kuliah penyuluhan pertanian
Kontrak kuliah penyuluhan pertanianKontrak kuliah penyuluhan pertanian
Kontrak kuliah penyuluhan pertanian
 
Konsep belajar petani
Konsep belajar petaniKonsep belajar petani
Konsep belajar petani
 
Pertemuan 1 pendahuluan (penyuluhan pertanian)
Pertemuan 1 pendahuluan (penyuluhan pertanian)Pertemuan 1 pendahuluan (penyuluhan pertanian)
Pertemuan 1 pendahuluan (penyuluhan pertanian)
 

Materi penyuluhan pertanian

  • 1. MATERI PENYULUHAN Disusun Oleh: Gadiez Morita Heri Mulyadi Swito
  • 2. 1. Latar Belakang  Salah satu kegiatan dalam penyelenggaraan penyuluhan pertanian adalah penyampaian informasi dan teknologi pertanian kepada penggunanya materi penyuluhan pertanian  Materi penyuluhan pertanian yang akan disampaikan penyuluh kepada pelaku utama dan pelaku usaha pertanian diharapkan dapat memberikan dampak yang positif kepada peningkatan kesejahteraan masyarakat  Materi penyuluhan pertanian yang belum diverifikasi dilarang untuk disampaikan kepada pelaku utama dan pelaku usaha pertanian.
  • 3. 2. Pengertian  Dibidang penyuluhan pertanian materi penyuluhan diartikan sebagai pesan yang akan disampaikan oleh penyuluh kepada sasaran penyuluhan.  Menurut UU Nomor 16Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan, materi penyuluhan pertanian didefinisikan sebagai bahan penyuluhan yang akan disampaikan oleh para penyuluh kepada pelaku utama dan pelaku usaha dalam berbagai bentuk yang meliputi informasi, teknologi, rekayasa sosial, manajemen, ekonomi, hukum, dan kelestarian lingkungan.
  • 4. 3. T u j u a n  Materi penyuluhan pertanian dibuat untuk memenuhi kebutuhan dan kepentingan pelaku utama dan pelaku usaha pertanian dengan memperhatikan pemanfaatan dan pelestarian sumberdaya pertanian. Verifikasi  Verifikasi materi penyuluhan pertanian tersebut dimaksudkan untuk mencegah terjadinya kerugian sosial ekonomi, lingkungan hidup dan kesehatan masyarakat.
  • 5.
  • 6. 1. Segala informasi pertanian yang mencakup :  Pengalaman praktek para petani yang "lebih" berhasil baik dari wilayah yang bersangkutan maupun dari luar wilayahnya yang mempunyai kondisi agroklimat yang (hampir) serupa;  hasil-hasil pengujian, terutama dari pengujian lokal (local verification trials);  Saran rekomendasi yang telah ditetapkan oleh instansi yang berwenang;  Keterangan pasar seperti : catatan harga hasil-hasil pertanian, penawaran dan atau permintaan akan sarana produksi dan hasil-hasil pertanian, dan lain-lain;  Berbagai kebijaksanaan dan atau peraturan-peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah pusat dan daerah setempat yang berkaitan dengan sektor pertanian seperti kebijaksanaan harga- dasar, peraturan tentang permohonan dan pengembalian kredit, dan lain-lain.
  • 8. a. Sumber resmi dari instansi pemerintah, seperti : • Kementrian /dinas-dinas terkait • Lembaga penelitian dan pengembangan • Pusat-pusat pengkajian • Pusat-pusat informasi • Pengujian lokal yang dilaksanakan oleh penyuluh
  • 9. b. Sumber resmi dari lembaga-lembaga swasta/lembaga swadaya masyarakat yang bergerak dibidang penelitian, pengkajian dan penyebaran informasi c. Pengalaman petani, baik pengalaman usahataninya sendiri atau hasil dari petak pengalaman yang dilakukan secara khusus dengan atau tanpa bimbingan penyuluhnya. d. Sumber lain yang dapat dipercaya, misalnya : informasi pasar dari para pedagang, perguruan tinggi dan lain-lain. Next
  • 11. a. Ragam Materi Apapun materi penyuluhan yang disampaikan oleh seorang penyuluh, pertama-tama harus diingat bahwa materi tersebut harus senantiasa mengacu kepada kebutuhan yang telah dirasakan oleh masyarakat sasarannya. Tetapi didalam prakteknya seringkali penyuluh menghadapi kesulitan untuk memilih dan menyajikan materi yang benar-benar dibutuhkan oleh masyarakat sasarannya. Hal ini disebabkan oleh karena keragaman sasaran yang dihadapi, sehingga menuntut keragaman kebutuhan yang berbeda atau keragaman materi yang harus disampaikan pada saat yang sama. Kesulitan lain juga dapat muncul manakala pemahaman tentang sasaran dan waktu menjadi pembatas. Sehubungan dengan hal tersebut, Arboleda (1981) dalam Mardikanto (1993) memberikan acuan agar setiap penyuluh mampu membeda-bedakan ragam materi penyuluhan yang ingin disampaikan pada setiap kegiatannya ke dalam :
  • 12.  Materi Pokok (Vital) Materi pokok merupakan materi yang benar- benar dibutuhkan dan harus diketahui oleh sasaran utamanya. Materi pokok sedikitnya mencakup 50 persen dari seluruh materi yang disampaikan.  Materi Penting (Important) Materi penting berisi dasar pemahaman tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan kebutuhan yang dirasakan oleh sasarannya. Materi ini diberikan sekitar 30 persen dari seluruh materi yang disampaikan.
  • 13. Next  Materi Penunjang (Helpful) Materi penunjang masih berkaitan dengan kebutuhan yang dirasakan yang sebaiknya diketahui oleh sasaran untuk memperluas cakrawala pemahamannya tentang kebutuhan yang dirasakannya itu. Materi ini maksimal 20 persen dari seluruh materi yang disampaikan.  Materi Mubazir (Super flous) Materi ini sebenarnya tidak perlu dan tidak ada gayutannya dengan kebutuhan yang dirasakan oleh sasaran. Karena itu dalam setiap kegiatan penyuluhan sebaiknya justru dihindari penyampaian materi seperti ini.
  • 14. b. Pertimbangan Memilih Materi  Profitable, memberikan keuntungan yang nyata kepada sasaran.  Complementer, dapat melengkapi kegiatan yang ada sekarang, atau mengisi waktu luang di antara kegiatan saat ini.  Competibility, tidak bertentangan dengan adat istiadat dan kebudayaan masyarakat.  Simplicity, sederhana mudah dilaksanakan, tidak memerlukan ketrampilan yang terlalu tinggi.  Availability, pengetahuan, biaya dan sarana yang diperlukan, dapat disediakan oleh sasaran.
  • 15. next  Immediate Aplicability, dapat dimanfaatkan dan segera memberikan hasil yang nyata.  In expensiveness, tidak memerlukan ongkos tambahan yang terlalu mahal.  Law risk, tidak mempunyai resiko yang besar dalam penerapannya.  Spectaculer impact, impact dari penerapannya menarik dan menonjol.  Expandible, dapat dilakukan dalam berbagai keadaan dan mudah diperluas dalam kondisi yang berbeda-beda.
  • 17. a. Penyusunan Sinopsis  Ringkasan dari materi penyuluhan pertanian perlu disiapkan dan dituangkan dalam bentuk “sinopsis”. Sinopsis berasal dari kata synopical yang artinya ringkas. Berdasarkan asal kata tersebut, sinopsis diartikan: ringkasan suatu materi tulisan yang panjang (baik fiksi maupun non-fiksi) dan sinopsis itu sendiri ditulis dalam bentuk narasi.  Sinopsis terdiri dari dua versi, yaitu :
  • 18. Lanjutan  Sinopsis yang ditulis untuk meringkas karya yang sudah ada atau sudah ditulis secara lengkap.  Sinopsis yang ditulis untuk persiapan menulis suatu gagasan yang akan dituangkan dalam bentuk fiksi maupun non-fiksi.
  • 19. Langkah-langkah membuat sinopsis karya yang sudah ada adalah:  Membaca materi dengan seksama dan penuh konsentrasi;  Menyediakan waktu khusus untuk membaca;  Membaca dalam kondisi rileks – tanpa tekanan;  Pahami materi;  Pikirkan sinopsis yang akan ditulis siapa pembacanya?;  Tulis sinopsis dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh pembaca.
  • 20. Sedangkan langkah-langkah membuat snopsis untuk menyampaikan’ ide atau gagasan,adalah :  Pemetaan materi yang akan disampaikan: siapa sasarannya?;  Sinopsis yang telah ditulis perlu disertai lembar- lembar presentasi detail gagasan sebagai pendukungnya;  Siap menerima kritikan dan melakukan revisi (apabila dianggap perlu) bahkan mungkin merombak (re-writing);  Mempertimbangkan segi ekonomi;  Siap mempresentasikan sinopsis.
  • 21. Contoh format sinopsis: : SINOPSIS Judul Materi: ------------------------------------------------------------------------------ Bagian awal -------------------------------------------------------------------------- -------------------------------------------------------------------------------------------------- -------------------------------------------------------------------------------------------------- Bagian utama ------------------------------------------------------------------------ -------------------------------------------------------------------------------------------------- -------------------------------------------------------------------------------------------------- ----------------------------------------------------------------------------------------------- Bagian akhir -------------------------------------------------------------------------- -------------------------------------------------------------------------------------------------- -------------------------------------------------------------------------------------------------- Tempat dan Tanggal Penyusunan Sinopsis Penyuluh, Nama dan Tanda tangan : Kementrian Pertanian
  • 22. b.Penyusunan LPM Materi yang telah dipilih untuk disampaikan kepada sasaran selanjutnya disusun dalam Lembar Persiapan Menyuluh (LPM). Penyusunan LPM dimaksudkan untuk memudahkan Penyuluh menyampaikan materi penyuluhannya, karena di dalam LPM dicantumkan hal-hal yang akan digunakan dan disampaikan kepada sasaran terkait dengan materi penyuluhan. Berikut adalah contoh format LPM:
  • 23. Pokok Kegiatan Uraian Kegiatan Waktu Keterangan Pendahuluan Isi / Materi Pengakhiran Lembar Persiapan Menyuluh (LPM) Judul : ……………………………………………………………………………………… Tujuan : ……………………………………………………………………………………… Metode : ……………………………………………………………………………………… Media : ……………………………………………………………………………………… Waktu : ……………………………………………………………………………………… Alat Bantu : ……………………………………………………………………………………… Tempat dan Tanggal Penyusunan LPM Penyuluh, Nama dan Tanda tangan : Kementrian Pertanian
  • 24. T E R I M A K A S I H Sumber: 1. Kementrian Pertanian ( Badan Pengembangan Sdm Pertanian ) 2. Sumardiyono (Menusun Materi Penuluhan) 3. Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian 4. Undang-undang Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan, Jakarta. 5. www.deptan.go.id 6. www.slidshare.net 7. www.penyuluhpi.blogspot.com