SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  73
ASKEP
OKSIGENASI
Oleh :
Anang Satrianto, S.Kep. Ns
ENTER
CV
Curiculum Vitae
 Nama : Anang Satrianto, S.Kep. Ns
 Alamat : Dsn Krajan Ds Tapanrejo 4/5 Muncar Banyuwangi
 Tempat / tgl Lahir : Banyuwangi, 3 Desember 1982
 Riwayat Pendidikan:
• TK-SD-SMP-SMU (Banyuwangi)
• Wearnes Education Center Malang (Informatika) 2001
• Poltekes Depkes Malang Prodi Keperawatan 2002
• Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (PSIK) 2006
 Award:
• Predikat Cumlout S1 Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas
Brawijaya
 Courses:
• Diklat Metodologi Penelitian
• Basic Cardiac Life Support “Malang Trauma Services” RSU. Dr Saiful
Anwar Malang
• Basic Trauma Life Support “Malang Trauma Services” RSU. Dr Saiful
Anwar Malang
 Organisasi:
• Himkajaya, LKI, Astalavista Crew Indonesia,
• Save Hacker Indonesia
• Yogyafree Crew Malang
• Indonesian Nusing Association
• Brawijaya Graduated Association
back
Contact : +628986328000, Email/FB/YM/FS : anangsatrianto@yahoo.com
TAPI KENYAMAN ITU
SEMUA TIBA-2 BERUBAH
KETIKA TERJADI
PERMASALAHAN PADA
AIRWAY KITA
Daftar Pustaka :
• Black, Joyce M. Medical Surgical Nursing ; Clinical Management For
Continuity Of Care, W.B Sunders Company, 1999
• Brunner & Suddarth. Buku Ajar Medikal Bedah, edisi bahasa
Indonesia, vol. 8, Jakarta, 2001
• Carpenito, LYnda Juall. Rencana Asuhan dan Dokumentasi
Keperawatan, EGC, Jakarta, 1999
• Doengoes, Merilin E. Rencana Asuhan Keperawatan, Edisi ketiga,
Jakarta, EGC, 1999
• Engram, Barbara. Rencana Asuhan Keperawatan Medikal Bedah,
EGC, Jakarta, 1999
• Long, Barbara C. Perawatan Medikal Bedah, YIAPK, Bandung,
1996
• Potter, Patricia A. Perry, Anne G. Fundamental of Nursing ;
Concepts, Process and Practice, Mosby Year Book, St. Louis, 1997
• Taylor, Calor. Et al. Fundamentals of Nursing ; The Art and Science
of Nursing Care, Lipincott, Philadelphia, 1997
PENGERTIAN OKSIGENASI
Oksigenasi adalah memenuhi kebutuhan
oksigen dalam tubuh dengan cara
melancarkan saluran masuknya oksigen
atau memberikan aliran gas oksigen (O2)
sehingga konsentrasi oksigen meningkat
dalam tubuh.
Prosedur pemenuhan kebutuhan oksigen
dapat dilakukan dengan pemberian oksigen
dengan menggunakan kanula dan masker,
fisioterapi dada, dan cara penghisapan
lendir (suction).
TUJUAN PEMBERIAN
OKSIGENASI
1. Untuk mempertahankan oksigen
yang adekuat pada jaringan
2. Untuk menurunkan kerja paru-
paru
3. Untuk menurunkan kerja jantung
4. Untuk mengatasi keadaan
Hipoksemia sesuai dengan hasil
Analisa Gas Darah,
5. Untuk menurunkan kerja nafas
dan menurunkan kerja miokard.
PEMBERIAN OKSIGEN
Pemberian oksigen berupa pemberian
oksigen ke dalam paru-paru melalui saluran
pernapasan dengan menggunakan alat
bantu oksigen.
Pemberian oksigen pada klien dapat melalui
tiga cara, yaitu melalui:
1.katetar nasal
2.kanula nasal
3.dan masker oksigen.
Syarat-syarat Pemberian
Oksigen Meliputi :
• Dapat mengontrol konsentrasi oksigen
udara inspirasi,
• Tahanan jalan nafas yang rendah,
• Tidak terjadi penumpukan CO2,
• Efisien,
• Nyaman untuk pasien.
Indikasi Pemberian Oksigen
• Klien dengan kadar oksigen arteri rendah
dari hasil analisa gas darah,
• Klien dengan peningkatan kerja nafas,
dimana tubuh berespon terhadap keadaan
hipoksemia melalui peningkatan laju dan
dalamnya pernafasan serta adanya kerja
otot-otot tambahan pernafasan,
• Klien dengan peningkatan kerja miokard,
dimana jantung berusaha untuk mengatasi
gangguan oksigen melalui peningkatan laju
pompa jantung yang adekuat.
Berdasarkan indikasi utama tersebut maka terapi
pemberian oksigendindikasikan kepada klien
dengan gejala :
1.Klien dengan keadaan tidak sadar,
2.Sianosis,
3.Hipovolemia,
4.Perdarahan,
5.Anemia berat,
6.Keracunan gas karbondioksida,
7.Asidosis,
8.Selama dan sesudah pembedahan.
Metode Pemberian Oksigen
Dapat dibagi menjadi 2 tehnik, yaitu :
1.Sistem Aliran Rendah
• Kanula nasal
• Kateter nasal
• Sungkup muka sederhana,
• Sungkup muka dengan kantong rebreathing,
• Sungkup muka dengan kantong non
rebreathing.
2. Sistem Aliran Tinggi
Sistem Aliran Tinggi
• Teknik pemberian oksigen dimana FiO2 lebih stabil
dan tidak dipengaruhi oleh tipe pernafasan, sehingga
dengan tehnik ini dapat menambahkan konsentrasi
oksigen yang lebih tepat dan teratur.
• Contoh tehnik sistem aliran tinggi adalah sungkup
muka dengan ventury.
• Prinsip pemberian O2 dengan alat ini yaitu gas yang
dialirkan dari tabung akan menuju ke sungkup yang
kemudian akan dihimpit untuk mengatur suplai
ooksigen sehingga tercipta tekanan negatif, akibatnya
udara luar dapat diisap dan aliran udara yang
dihasilkan lebih banyak. Aliran udara pada alat ini
sekitas 4 – 14 liter/mnt dengan konsentrasi 30 – 55%.
Sungkup Muka Dengan
Ventury
Bahaya Pemberian Oksigen
• Kebakaran
• Depresi Ventilasi
• Keracunan Oksigen
TABUNG OKSIGEN
FLOW
METER
HUMIDIFIER
MASKER
OKSIGEN
KANULA NASAL
KANULA NASAL
& Selang Oksigen
Langkah Pemberian Oksigen
1. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.
2. Cuci Tangan
3. Hubungkan humidifier serta flow meter pada tabung oksigen,
kemudian kanul/masker ke selang oksigen/humidifier.
4. Cek aliran oksigen (humidifier akan ber gelembung)
5. Atur aliran oksigen sesuai advis atau indikasi
6. Pasang kanul/masker pada klien dan atur pengikat untuk
kenyamanan klien.
7. Kaji setiap 6-8 jam. Dokumentasikan.
SEBELUM KE ASKEP OKSIGENASI KITA
REVIEW ANATOMI FISIOLOGI
PERNAFASAN DULU YUKS……
A. SALURAN PERNAFASAN ATAS
Fungsi :
menyaring, menghangatkan dan
melembabkan udara yang dihirup.
Terdiri dari :
- hidung
- faring
- laring
- epiglottis
A. SALURAN PERNAFASAN BAWAH
Fungsi :
- menghangatkan udara
- membersihkan mukuosa cilliary
- memproduksi surfactan
Terdiri dari :
- trachea
- bronchus
- paru
FISIOLOGI PERNAFASAN
FISIOLOGI PERNAFASAN
3 Proses Yang Berpengaruh Pada Proses
Respirasi, Yaitu ;
1)Ventilasi Pulmoner
2)Difusi Gas antara alveoli dan Kapiler Paru
3)Transport O2 dan CO2 melalui darah ke
sel sel jaringan
1. Ventilasi Pulmoner
• → Merupakan proses pertukaran udara antara alveoli
dan atmosfir / udara luar.
→ Ventilasi pulmoner akan meningkat slama aktifitas
dan dalam keadaan sakit. Hal ini diikuti
pengembangan dada dan usaha bernafas maksimal.
→ Selama inspirasi rusuk akan naik oleh karena aksi
otot leher anterior dan kontraksi otot intercostal
external.
→ Selama ekspirasi rusuk akan turun oleh karena aksi
otot perut anterior.
→ Aktifitas otot tambahan dan usaha nafas bertambah
pada klien dengan penyakit obstruksi saluran
pernafasan.
• Ventilasi Pulmoner tergantung dari :
a)Kecukupan O2 di Udara Luar
b)Kebersihan Jalan Nafas
c)Kembang kempis Paru
d)Regulasi Respirasi
Volume Pulmoner
1. Volume tidal ( TV ) : jumlah udara yang
digunakan pada tiap siklus respirasi. 500 ml pada
laki – laki dan 400 ml pada wanita.
2. Volume cadangan inspirasi / Inspiratory reserve
volume ( IRV ) : jumlah udara yang didapat pada
inhalasi maksimal, 3100 ml
3. Volume cadangan ekspirasi / Expiratory reserve
volume ( ERV ) : jumlah udara yang dikeluarkan
pada saat ekspirasi kuat, 1200 ml.
4. Volume residu ( RV ) : jumlah udara yang tersisa
setelah ekspirasi, normalnya 1200 ml
Kapasitas Pulmoner
a) Kapasitas total paru ( TLC ) : jumlah udara maksimal
dalma paru setelah inspirasi maksimal : TLC = TV +
IRV + ERV + RV, 6000 ml
b) Kapasitas vital ( VC ) : jumlah udara yang dapat
diekspirasi setelah inspirasi kuat : VC = TV + IRV +
ERV ( biasanya 80 % TLC ), 4800 ml
c) Kapasitas inpirasi ( IC ) : jumlah udara maksimal
yang didapat setelah ekspirasi normal, IC = TV + IRV
, 3600 ml
d) Kapasitas fungsional residu ( FRC ) : volume udara
yang tertinggal dalam paru setelah ekspirasi normal
volume tidal, FRC = ERV + RV, 2400 ml
Tekanan Pulmoner
• Bernafas mengubah tekanan intrapulmonal
dan tekanan intraplueral. Perubahan tekanan
tersebut berhubungan dengan perubahan
volume paru. Pada saat inspirasi, volume
paru bertambah, dan tekanan intrapulmoner
menurun. Sebaliknya, pada saat ekspirasi
volume paru menurun, dan tekanan
intrapulmonal meningkat.
2. Difusi Gas
• Difusi adalah pergerakan gas/partikel dari tempat yang
bertekanan tinggi ke tempat yang bertekanan rendah.
4 faktor yang berpengaruh pada difusi gas dari
membran respirasi :
1. Ketebalan membran
2. Area permukaan membran
3. Koefisien difusi gas
4. Perbedaan tekanan pada semua sisi membran
3. Transpor Dari Oksigen Dan
Karbon Dioksida
Beberapa faktor yang berpengaruh
terhadap transport oksigen dari paru ke
jaringan :
1.Cardiac Output
2.Jumlah Erytrocit
3.Latihan
4.Hematokrit Darah
FAKTOR – FAKTOR YANG BERPENGARUH
TERHADAP OKSIGENASI :
1. Lingkungan / Enviroment
2. Latihan / Exercise
3. Emosi / Emotions
4. Gaya Hidup / Life Style
5. Status Kesehatan / Health Status
6. Narcotics
ASKEP OKSIGENASI
A. Pengkajian
B. Diagnosa Keperawatan
C. Tindakan Keperawatan
D. Evaluasi Keperawatan
A. Pengkajian
1. Riwayat keperawatan klien
2. Pengkajian Fisik
3. Pemeriksaan laboratorium dan
penunjang
1. Riwayat Keperawatan Klien
• Hal – hal yang perlu dikaji antara lain :
a.Data demografi : nama, alamat, umur, jenis
kelamin, support sistem yang ada dan tingkat
pendidikan.
b.Riwayat keluarga : penyakit keluarga,
penyakit keturunan dan alergi.
c.Pekerjaan
d.Keadaan lingkungan : kumuh, rawa – rawa,
kota besar
e.Kebiasaan : merokok, aktivitas.
2. Pengkajian Fisik
A. Batuk :
ada atau tidak, nyeri saat batuk, sputum, sesak saat batuk, jenis batuk :
produktif, non produktif, terus menerus atau tidak, kapan batuk timbul : pagi
atau saat aktifitas.
B. Sputum :
warna, bau, konsistensi : kental atau cair, jumlah, darah dan berbusa.
C. Dispneu (kesulitan bernafas) :
kapan timbul, tingkat toleransi klien terhadap aktifitas.
Tingkatan dispneu yaitu :
• Klasifikasi
• Kondisi I : dapat berjalan normal, tidak dapat naik tangga / gunung.
• Kondisi ii : berjalan i mil tanpa terengah – engah namun tidak secepat
normal
• Kondisi III : terengah – engah (100 meter) atau setelah beberapa menit
berjalan
• Kondisi IV : terengah – engah untuk ADL (pakaian, makan, bicara).
D. Hemoptisis :
Kapan saja, apa pencetusnya
E. Nyeri dada :
kapan timbul nyeri, apakah mengikuti irama pernafasan
F. Wheezing :
Suara yang timbul akibat udara melewati saluran yang kecil.
Tanyakan kapan saja timbulnya dan bagaimana cara
menangani kondisi tersebut.
G. Warna kulit :
Sianosis perifer atau sentral.
H. Udema wajah :
biasanya karena infeksi dan pembengkakan sinus.
Tanyakan kapan saja timbulnya.
I. Kecemasan
J. Bentuk dada :
dada burung, sejak kapan mulainya.
K. Gangguan muskuloskeletal :
Adakah penggunaan otot – otot tambahan,
kelemahan, nyeri otot.
L. Clubbing nail
M. Bau nafas :
Pengeluaran zat sisa metabolisme, jenis bau
nafasnya, aseton, ureum dan alkohol.
N. Pola Nafas
1)Eupnea
2)Tachypnea
3)Bradypnea
4)Hyperventilasi
5)Hypoventilasi
6)Cheyne Stokes
7)Kussmaul’s ( hyperventilasi )
8)Apneustic
9)Biot”s
• Tachypnea → nafas yang cepat, dijumpai pada demam, asidosis
metabolik, nyeri, hipercapnea, anoxemia ( penurunan O2 dalam
darah ).
• Bradypnea → nafas yang lambat, dijumpai pada pasien yang
mendapat morphie sulfat ( penyebab depresi respirasi ), asidosis
metabolik, dan pasien dengan PTIK ( peningkatan tekanan
intrakranial, → injuri otak ).
• Hyperventilasi → jumlah udara dalam paru berlebihan. Sering
disebut hyperventilasi elveoli, sebab jumlah udara dalam alveoli
melebihi kebutuhan tubuh, yang berarti bahwa CO2 yang dieliminasi
lebih dari yang diproduksi → menyebabkan peningkatan rata – rata
dan kedalaman pernafasan.
• Hypoventilasi → ketidakcukupan ventilasi alveoli ( ventilasi tidak
mencukupi kebutuhan tubuh ), sehingga CO2 dipertahankan dalam
aliran darah. Hypoventilasi dapat terjadi sebagai akibat dari kollaps
alveoli, obstruksi jalan nafas, atau efek samping dari beberapa obat.
• Cheyne Stokes → bertambah dan berkurangnya ritme
respirasi, dari perafasan yang sangat dalam, lambat dan
akhirnya diikuti periode apnea, o.k gagal jantung kongestif,
PTIK, dan overdosis obat.
• Kussmaul’s ( hyperventilasi ) → peningkatan kecepatan
dan kedalaman nafas biasanya lebih dari 20 x per menit.
Dijumpai pada asidosisi metabolik, dan gagal ginjal.
• Apneustic → henti nafas , pada gangguan sistem saraf pusat
• Biot”s → nafas dangkal, mungkin dijumpai pada orang sehat
dan klien dengan gangguan sistem saraf pusat.
• Normalnya bernafas hanya membutuhkan sedikit usaha.
Kesulitan bernafas disebut dyspnea.
O. Taktil Fremitus :
Akan meningkat pada konsolidasi (ada
masa) dan menuru pada pneumothorak
dan pleural effusion.
C. Pemeriksaan laboratorium dan penunjang.
1. Rontgen foto
2. Sputum BTA
3. Bronchoscopy
4. Analisa gas darah.
Next…..
• Diagnosa Keperawatan
• Tindakan Keperawatan
• Evaluasi Keperawatan
Diagnosa Keperawatan
• Bersihan jalan nafas takefektif b/d peningkatan
produksi sekret
• Kerusakan pertukaran gas b/d gangguan suplai
oksigen
• Nyeri akut b/d inflamasi parenkrim paru
• Resiko tinggi terhadap penyebaran infeksi b/d
ketikadekuatan pertahanan utama
• Intoleransi aktifitas b/d ketidakseimbangan antara
suplai dan kebutuhan oksigen
• Resiko tinggi Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d
anoreksia yg berhubungan dengan toksin bakteri, bau
dan rasa sputum, dan pengobatan aerosol
Rencana / Tindakan
Keperawatan
• Bersihan jalan nafas takefektif
1.Kaji frekuensi pernafasan dan gerakan dada.
R/ data tidak simestris krn ketidaknyamanan
gerakan dinding dada / ada cairan paru
2.Auskultasi area paru R/ mengetahui normal
dan tidaknya paru
3.Bantu latihan nafas sering R/ memudahkan
ekspansi maksimum paru
Cont….
4. Penghisapan sesuai indikasi R/
merangsang batuk atau bersihan jalan
nafas
5. Berikan cairan minimal 2500 ml/hari
hangat (kecuali kontraindikasi) R/
membantu mengeluarkan secret
Cont….
• Tindakan Kolaborasi
1.Mengawasi efek nebuliser dan fisioterapi
R/ memudahkan pengenceran sekret
2.Berikan obat sesuai indikasi, mukolitik,
ekspektoran, bronkodilator, analgesik R/
menurunkan spasme bronkus (analgetik
hati2 pada bayi  pernafasan)
3.Berikan cairan tambahan
Evaluasi Keperawatan
• Hasil yang di harapkan :
1.Mengidentifikasi/ menunjukan perilaku
mencapai bersihan jalan nafas
2.Menunjukkan jalan nafas paten dengan
bunyi nafas bersihn tidak ada dispnea dan
sianosis
TERIMA KASIH
PERHATIAANYA
Gunakan Masa mudamu sebelum
datang masa tuamu

Contenu connexe

Tendances

Contoh laporan komunitas
Contoh laporan komunitasContoh laporan komunitas
Contoh laporan komunitasNs.Heri Saputro
 
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolitmasantian
 
Pembahasan Soal Ukom Keperawatan Gawat Darurat
Pembahasan Soal Ukom Keperawatan Gawat DaruratPembahasan Soal Ukom Keperawatan Gawat Darurat
Pembahasan Soal Ukom Keperawatan Gawat DaruratHenriantoKarolusSire
 
Trend dan issue dalam keperawatan
Trend dan issue dalam keperawatanTrend dan issue dalam keperawatan
Trend dan issue dalam keperawatanocto zulkarnain
 
Asuhan Keperawatan Emfisema
Asuhan Keperawatan EmfisemaAsuhan Keperawatan Emfisema
Asuhan Keperawatan EmfisemaAmee Hidayat
 
Kebutuhan oksigenasi
Kebutuhan oksigenasiKebutuhan oksigenasi
Kebutuhan oksigenasitirolyn
 
format pengkajian keperawatan komunitas
format pengkajian keperawatan komunitasformat pengkajian keperawatan komunitas
format pengkajian keperawatan komunitasLSIM
 
Konsep pasien terminal
Konsep pasien terminalKonsep pasien terminal
Konsep pasien terminalValny Majid
 
SOAL-SOAL UKOM NERS DAN PEMBAHASANNYA
SOAL-SOAL UKOM NERS DAN PEMBAHASANNYASOAL-SOAL UKOM NERS DAN PEMBAHASANNYA
SOAL-SOAL UKOM NERS DAN PEMBAHASANNYADnr Creatives
 
Prinsip dan tehnik pemberian obat subcutan dan intracutan
Prinsip dan tehnik pemberian obat subcutan dan intracutanPrinsip dan tehnik pemberian obat subcutan dan intracutan
Prinsip dan tehnik pemberian obat subcutan dan intracutanKampus-Sakinah
 
Evaluasi keperawatan
 Evaluasi keperawatan Evaluasi keperawatan
Evaluasi keperawatanpjj_kemenkes
 
PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENASI.ppt
PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENASI.pptPEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENASI.ppt
PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENASI.pptTYASLARASATI
 
Konsep pasien terminal & menjelang ajal
Konsep pasien terminal & menjelang ajalKonsep pasien terminal & menjelang ajal
Konsep pasien terminal & menjelang ajalMitha Khair
 
Askep Gangguan Kebutuhan Dasar Manusia : Personal Hygiene Kuku Kaki dan Tangan
Askep Gangguan Kebutuhan Dasar Manusia : Personal Hygiene Kuku Kaki dan TanganAskep Gangguan Kebutuhan Dasar Manusia : Personal Hygiene Kuku Kaki dan Tangan
Askep Gangguan Kebutuhan Dasar Manusia : Personal Hygiene Kuku Kaki dan TanganWarung Bidan
 

Tendances (20)

Contoh laporan komunitas
Contoh laporan komunitasContoh laporan komunitas
Contoh laporan komunitas
 
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit
 
Pembahasan Soal Ukom Keperawatan Gawat Darurat
Pembahasan Soal Ukom Keperawatan Gawat DaruratPembahasan Soal Ukom Keperawatan Gawat Darurat
Pembahasan Soal Ukom Keperawatan Gawat Darurat
 
Kelalaian
KelalaianKelalaian
Kelalaian
 
Konsep keperawatan medikal bedah
Konsep keperawatan medikal bedahKonsep keperawatan medikal bedah
Konsep keperawatan medikal bedah
 
Trend dan issue dalam keperawatan
Trend dan issue dalam keperawatanTrend dan issue dalam keperawatan
Trend dan issue dalam keperawatan
 
Asuhan Keperawatan Emfisema
Asuhan Keperawatan EmfisemaAsuhan Keperawatan Emfisema
Asuhan Keperawatan Emfisema
 
Kebutuhan oksigenasi
Kebutuhan oksigenasiKebutuhan oksigenasi
Kebutuhan oksigenasi
 
Kebutuhan aktivitas
Kebutuhan aktivitasKebutuhan aktivitas
Kebutuhan aktivitas
 
Patient safety
Patient safetyPatient safety
Patient safety
 
format pengkajian keperawatan komunitas
format pengkajian keperawatan komunitasformat pengkajian keperawatan komunitas
format pengkajian keperawatan komunitas
 
Dokumentasi keperawatan
Dokumentasi keperawatanDokumentasi keperawatan
Dokumentasi keperawatan
 
Konsep pasien terminal
Konsep pasien terminalKonsep pasien terminal
Konsep pasien terminal
 
SOAL-SOAL UKOM NERS DAN PEMBAHASANNYA
SOAL-SOAL UKOM NERS DAN PEMBAHASANNYASOAL-SOAL UKOM NERS DAN PEMBAHASANNYA
SOAL-SOAL UKOM NERS DAN PEMBAHASANNYA
 
Prinsip dan tehnik pemberian obat subcutan dan intracutan
Prinsip dan tehnik pemberian obat subcutan dan intracutanPrinsip dan tehnik pemberian obat subcutan dan intracutan
Prinsip dan tehnik pemberian obat subcutan dan intracutan
 
Evaluasi keperawatan
 Evaluasi keperawatan Evaluasi keperawatan
Evaluasi keperawatan
 
Konsep dan-perspektif-kmb
Konsep dan-perspektif-kmbKonsep dan-perspektif-kmb
Konsep dan-perspektif-kmb
 
PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENASI.ppt
PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENASI.pptPEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENASI.ppt
PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENASI.ppt
 
Konsep pasien terminal & menjelang ajal
Konsep pasien terminal & menjelang ajalKonsep pasien terminal & menjelang ajal
Konsep pasien terminal & menjelang ajal
 
Askep Gangguan Kebutuhan Dasar Manusia : Personal Hygiene Kuku Kaki dan Tangan
Askep Gangguan Kebutuhan Dasar Manusia : Personal Hygiene Kuku Kaki dan TanganAskep Gangguan Kebutuhan Dasar Manusia : Personal Hygiene Kuku Kaki dan Tangan
Askep Gangguan Kebutuhan Dasar Manusia : Personal Hygiene Kuku Kaki dan Tangan
 

En vedette

Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Gangguan Kebutuhan Oksigen
Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Gangguan Kebutuhan OksigenAsuhan Keperawatan pada Klien dengan Gangguan Kebutuhan Oksigen
Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Gangguan Kebutuhan Oksigenpjj_kemenkes
 
Asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan saluran fitri ereke
Asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan saluran fitri erekeAsuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan saluran fitri ereke
Asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan saluran fitri erekeOperator Warnet Vast Raha
 
Kb 1 asuhan keperawatan pada pasien dengan penyalahgunaan zat
Kb 1 asuhan keperawatan pada pasien dengan penyalahgunaan zatKb 1 asuhan keperawatan pada pasien dengan penyalahgunaan zat
Kb 1 asuhan keperawatan pada pasien dengan penyalahgunaan zatpjj_kemenkes
 
Nanda nic noc psik fikes umm
Nanda nic noc psik fikes ummNanda nic noc psik fikes umm
Nanda nic noc psik fikes ummNanang Pujiatmoko
 
Makalah Oksigen
Makalah OksigenMakalah Oksigen
Makalah OksigenUmi Dahr
 
Kb 2 asuhan keperawatan medikal bedah, luka bakar, keracunan
Kb 2 asuhan keperawatan medikal bedah, luka bakar, keracunanKb 2 asuhan keperawatan medikal bedah, luka bakar, keracunan
Kb 2 asuhan keperawatan medikal bedah, luka bakar, keracunanpjj_kemenkes
 
Lembar diagnosa keperawatan nic noc
Lembar diagnosa keperawatan nic nocLembar diagnosa keperawatan nic noc
Lembar diagnosa keperawatan nic nocPriatna Asep
 
ASKEP SOL DI RSUP. Dr. WAHIDDIN SUDIROHUODO
ASKEP SOL DI RSUP. Dr. WAHIDDIN SUDIROHUODOASKEP SOL DI RSUP. Dr. WAHIDDIN SUDIROHUODO
ASKEP SOL DI RSUP. Dr. WAHIDDIN SUDIROHUODOWawan Akibu
 
Makalah Konsep Dasar Oksigenasi Kebutuhan Dasar Manusia 1
Makalah Konsep Dasar Oksigenasi Kebutuhan Dasar Manusia 1Makalah Konsep Dasar Oksigenasi Kebutuhan Dasar Manusia 1
Makalah Konsep Dasar Oksigenasi Kebutuhan Dasar Manusia 1Fhyter DrifacHy DrimeTana
 
презентация2
презентация2презентация2
презентация2dikayaNeko
 
コマンドラインツールとしてのDocker
コマンドラインツールとしてのDockerコマンドラインツールとしてのDocker
コマンドラインツールとしてのDocker74th
 
Föreläsning, Helsinki West
Föreläsning, Helsinki WestFöreläsning, Helsinki West
Föreläsning, Helsinki Westmbilenberg
 
Evaluation of Front Covers
Evaluation of Front CoversEvaluation of Front Covers
Evaluation of Front Coversguest8def7e
 
Why Social Media? - Rocky Harbour, NL
Why Social Media? - Rocky Harbour, NLWhy Social Media? - Rocky Harbour, NL
Why Social Media? - Rocky Harbour, NLBlog Atlantic
 

En vedette (20)

Oksigenasi
OksigenasiOksigenasi
Oksigenasi
 
Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Gangguan Kebutuhan Oksigen
Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Gangguan Kebutuhan OksigenAsuhan Keperawatan pada Klien dengan Gangguan Kebutuhan Oksigen
Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Gangguan Kebutuhan Oksigen
 
Teori api
Teori apiTeori api
Teori api
 
Asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan saluran fitri ereke
Asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan saluran fitri erekeAsuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan saluran fitri ereke
Asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan saluran fitri ereke
 
Kb 1 asuhan keperawatan pada pasien dengan penyalahgunaan zat
Kb 1 asuhan keperawatan pada pasien dengan penyalahgunaan zatKb 1 asuhan keperawatan pada pasien dengan penyalahgunaan zat
Kb 1 asuhan keperawatan pada pasien dengan penyalahgunaan zat
 
Nanda nic noc psik fikes umm
Nanda nic noc psik fikes ummNanda nic noc psik fikes umm
Nanda nic noc psik fikes umm
 
Makalah Oksigen
Makalah OksigenMakalah Oksigen
Makalah Oksigen
 
Kb 2 asuhan keperawatan medikal bedah, luka bakar, keracunan
Kb 2 asuhan keperawatan medikal bedah, luka bakar, keracunanKb 2 asuhan keperawatan medikal bedah, luka bakar, keracunan
Kb 2 asuhan keperawatan medikal bedah, luka bakar, keracunan
 
Lembar diagnosa keperawatan nic noc
Lembar diagnosa keperawatan nic nocLembar diagnosa keperawatan nic noc
Lembar diagnosa keperawatan nic noc
 
Askep luka bakar asli
Askep luka bakar asliAskep luka bakar asli
Askep luka bakar asli
 
ASKEP SOL DI RSUP. Dr. WAHIDDIN SUDIROHUODO
ASKEP SOL DI RSUP. Dr. WAHIDDIN SUDIROHUODOASKEP SOL DI RSUP. Dr. WAHIDDIN SUDIROHUODO
ASKEP SOL DI RSUP. Dr. WAHIDDIN SUDIROHUODO
 
Makalah Konsep Dasar Oksigenasi Kebutuhan Dasar Manusia 1
Makalah Konsep Dasar Oksigenasi Kebutuhan Dasar Manusia 1Makalah Konsep Dasar Oksigenasi Kebutuhan Dasar Manusia 1
Makalah Konsep Dasar Oksigenasi Kebutuhan Dasar Manusia 1
 
Askep oksigenasi
Askep oksigenasiAskep oksigenasi
Askep oksigenasi
 
Best สุจิรา
Best สุจิราBest สุจิรา
Best สุจิรา
 
презентация2
презентация2презентация2
презентация2
 
コマンドラインツールとしてのDocker
コマンドラインツールとしてのDockerコマンドラインツールとしてのDocker
コマンドラインツールとしてのDocker
 
Föreläsning, Helsinki West
Föreläsning, Helsinki WestFöreläsning, Helsinki West
Föreläsning, Helsinki West
 
C
CC
C
 
Evaluation of Front Covers
Evaluation of Front CoversEvaluation of Front Covers
Evaluation of Front Covers
 
Why Social Media? - Rocky Harbour, NL
Why Social Media? - Rocky Harbour, NLWhy Social Media? - Rocky Harbour, NL
Why Social Media? - Rocky Harbour, NL
 

Similaire à Askep oksigenasi 2011

Terapi sistem pernafasan fix
Terapi sistem pernafasan fixTerapi sistem pernafasan fix
Terapi sistem pernafasan fixArmelia Putry
 
Oksigenasi, nebu & fisioterafi dada
Oksigenasi, nebu & fisioterafi dadaOksigenasi, nebu & fisioterafi dada
Oksigenasi, nebu & fisioterafi dadaTina Novianty S
 
Pemenuhan kebutuhan dasar o2 tanpa video.pptm
Pemenuhan kebutuhan dasar o2   tanpa video.pptmPemenuhan kebutuhan dasar o2   tanpa video.pptm
Pemenuhan kebutuhan dasar o2 tanpa video.pptmIrene Rangin
 
MAKALAH PEMBERIAN OKSIGEN
 MAKALAH PEMBERIAN OKSIGEN  MAKALAH PEMBERIAN OKSIGEN
MAKALAH PEMBERIAN OKSIGEN DebyNurulSyafda
 
Fisioterapi-Muskuloskeletal-dan-Bedah-1-Pertemuan-2.ppt
Fisioterapi-Muskuloskeletal-dan-Bedah-1-Pertemuan-2.pptFisioterapi-Muskuloskeletal-dan-Bedah-1-Pertemuan-2.ppt
Fisioterapi-Muskuloskeletal-dan-Bedah-1-Pertemuan-2.pptPutraKalteng1
 
Ventilator Samarinda final.pptx
Ventilator Samarinda final.pptxVentilator Samarinda final.pptx
Ventilator Samarinda final.pptxAraArafah
 
Tugas Kekompok Konsep Oksigenasi_kel 1_1B-S1.pptx
Tugas Kekompok Konsep Oksigenasi_kel 1_1B-S1.pptxTugas Kekompok Konsep Oksigenasi_kel 1_1B-S1.pptx
Tugas Kekompok Konsep Oksigenasi_kel 1_1B-S1.pptxCintaMeilika1
 
Pert 5. sistem respirasi
Pert 5. sistem respirasiPert 5. sistem respirasi
Pert 5. sistem respirasiNanda Reda
 
Pert 5. sistem respirasi
Pert 5. sistem respirasiPert 5. sistem respirasi
Pert 5. sistem respirasiNanda Reda
 
PPT ASKEP PASIEN PPOK,Kel 1.pptx
PPT ASKEP PASIEN PPOK,Kel 1.pptxPPT ASKEP PASIEN PPOK,Kel 1.pptx
PPT ASKEP PASIEN PPOK,Kel 1.pptxeko adi purnomo
 
Makalah macam2 pemberian oksigen
Makalah macam2 pemberian oksigenMakalah macam2 pemberian oksigen
Makalah macam2 pemberian oksigenconesti08com
 
Makalah macam2 pemberian oksigen
Makalah macam2 pemberian oksigenMakalah macam2 pemberian oksigen
Makalah macam2 pemberian oksigenconesti08com
 
Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Gangguan Kebutuhan oksigen
Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Gangguan Kebutuhan oksigenAsuhan Keperawatan pada Klien dengan Gangguan Kebutuhan oksigen
Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Gangguan Kebutuhan oksigenpjj_kemenkes
 

Similaire à Askep oksigenasi 2011 (20)

Terapi sistem pernafasan fix
Terapi sistem pernafasan fixTerapi sistem pernafasan fix
Terapi sistem pernafasan fix
 
Oksigenasi, nebu & fisioterafi dada
Oksigenasi, nebu & fisioterafi dadaOksigenasi, nebu & fisioterafi dada
Oksigenasi, nebu & fisioterafi dada
 
Makalah spirometri
Makalah spirometriMakalah spirometri
Makalah spirometri
 
Pemenuhan kebutuhan dasar o2 tanpa video.pptm
Pemenuhan kebutuhan dasar o2   tanpa video.pptmPemenuhan kebutuhan dasar o2   tanpa video.pptm
Pemenuhan kebutuhan dasar o2 tanpa video.pptm
 
MAKALAH PEMBERIAN OKSIGEN
 MAKALAH PEMBERIAN OKSIGEN  MAKALAH PEMBERIAN OKSIGEN
MAKALAH PEMBERIAN OKSIGEN
 
pemberian-oksigen
pemberian-oksigenpemberian-oksigen
pemberian-oksigen
 
Fisioterapi-Muskuloskeletal-dan-Bedah-1-Pertemuan-2.ppt
Fisioterapi-Muskuloskeletal-dan-Bedah-1-Pertemuan-2.pptFisioterapi-Muskuloskeletal-dan-Bedah-1-Pertemuan-2.ppt
Fisioterapi-Muskuloskeletal-dan-Bedah-1-Pertemuan-2.ppt
 
Terapi Oksigenasi
Terapi OksigenasiTerapi Oksigenasi
Terapi Oksigenasi
 
Ventilator Samarinda final.pptx
Ventilator Samarinda final.pptxVentilator Samarinda final.pptx
Ventilator Samarinda final.pptx
 
Tugas Kekompok Konsep Oksigenasi_kel 1_1B-S1.pptx
Tugas Kekompok Konsep Oksigenasi_kel 1_1B-S1.pptxTugas Kekompok Konsep Oksigenasi_kel 1_1B-S1.pptx
Tugas Kekompok Konsep Oksigenasi_kel 1_1B-S1.pptx
 
Pert 5. sistem respirasi
Pert 5. sistem respirasiPert 5. sistem respirasi
Pert 5. sistem respirasi
 
PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGEN
PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENPEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGEN
PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGEN
 
Cover makalah ujian icu
Cover makalah ujian icuCover makalah ujian icu
Cover makalah ujian icu
 
Pert 5. sistem respirasi
Pert 5. sistem respirasiPert 5. sistem respirasi
Pert 5. sistem respirasi
 
PPT ASKEP PASIEN PPOK,Kel 1.pptx
PPT ASKEP PASIEN PPOK,Kel 1.pptxPPT ASKEP PASIEN PPOK,Kel 1.pptx
PPT ASKEP PASIEN PPOK,Kel 1.pptx
 
DRK KAK NIAA (1).pptx
DRK KAK NIAA (1).pptxDRK KAK NIAA (1).pptx
DRK KAK NIAA (1).pptx
 
OKSIGENASI (2).ppt
OKSIGENASI (2).pptOKSIGENASI (2).ppt
OKSIGENASI (2).ppt
 
Makalah macam2 pemberian oksigen
Makalah macam2 pemberian oksigenMakalah macam2 pemberian oksigen
Makalah macam2 pemberian oksigen
 
Makalah macam2 pemberian oksigen
Makalah macam2 pemberian oksigenMakalah macam2 pemberian oksigen
Makalah macam2 pemberian oksigen
 
Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Gangguan Kebutuhan oksigen
Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Gangguan Kebutuhan oksigenAsuhan Keperawatan pada Klien dengan Gangguan Kebutuhan oksigen
Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Gangguan Kebutuhan oksigen
 

Plus de Lecturer at Institute of Health Science Banyuwangi (11)

Modul gangguan seksualitas
Modul gangguan seksualitasModul gangguan seksualitas
Modul gangguan seksualitas
 
Pemeriksaan fisik abdomen anang
Pemeriksaan fisik abdomen anangPemeriksaan fisik abdomen anang
Pemeriksaan fisik abdomen anang
 
Asuhan keperawatan lansia 2013 diii kep
Asuhan keperawatan lansia 2013 diii kepAsuhan keperawatan lansia 2013 diii kep
Asuhan keperawatan lansia 2013 diii kep
 
Pengantar gerontologi semester s1
Pengantar gerontologi semester s1Pengantar gerontologi semester s1
Pengantar gerontologi semester s1
 
Konsep dasar promkes
Konsep dasar promkesKonsep dasar promkes
Konsep dasar promkes
 
Konsep dasar keperawatan jiwa
Konsep dasar keperawatan jiwaKonsep dasar keperawatan jiwa
Konsep dasar keperawatan jiwa
 
Pengantar prom kes diii kep
Pengantar prom kes diii kepPengantar prom kes diii kep
Pengantar prom kes diii kep
 
Konsep dasar keperawatan dan kesehatan jiwa
Konsep dasar keperawatan dan kesehatan jiwaKonsep dasar keperawatan dan kesehatan jiwa
Konsep dasar keperawatan dan kesehatan jiwa
 
Asuhan keperawatan pada klien dg gangguan kepribadian
Asuhan keperawatan pada klien dg gangguan kepribadianAsuhan keperawatan pada klien dg gangguan kepribadian
Asuhan keperawatan pada klien dg gangguan kepribadian
 
Asuhan keperawatan pada klien dg ansietas
Asuhan keperawatan pada klien dg ansietasAsuhan keperawatan pada klien dg ansietas
Asuhan keperawatan pada klien dg ansietas
 
Askep gangguan kepribadian 2012
Askep gangguan kepribadian 2012Askep gangguan kepribadian 2012
Askep gangguan kepribadian 2012
 

Askep oksigenasi 2011

  • 2. Curiculum Vitae  Nama : Anang Satrianto, S.Kep. Ns  Alamat : Dsn Krajan Ds Tapanrejo 4/5 Muncar Banyuwangi  Tempat / tgl Lahir : Banyuwangi, 3 Desember 1982  Riwayat Pendidikan: • TK-SD-SMP-SMU (Banyuwangi) • Wearnes Education Center Malang (Informatika) 2001 • Poltekes Depkes Malang Prodi Keperawatan 2002 • Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (PSIK) 2006  Award: • Predikat Cumlout S1 Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya  Courses: • Diklat Metodologi Penelitian • Basic Cardiac Life Support “Malang Trauma Services” RSU. Dr Saiful Anwar Malang • Basic Trauma Life Support “Malang Trauma Services” RSU. Dr Saiful Anwar Malang  Organisasi: • Himkajaya, LKI, Astalavista Crew Indonesia, • Save Hacker Indonesia • Yogyafree Crew Malang • Indonesian Nusing Association • Brawijaya Graduated Association back Contact : +628986328000, Email/FB/YM/FS : anangsatrianto@yahoo.com
  • 3.
  • 4.
  • 5.
  • 6.
  • 7.
  • 8. TAPI KENYAMAN ITU SEMUA TIBA-2 BERUBAH KETIKA TERJADI PERMASALAHAN PADA AIRWAY KITA
  • 9.
  • 10.
  • 11. Daftar Pustaka : • Black, Joyce M. Medical Surgical Nursing ; Clinical Management For Continuity Of Care, W.B Sunders Company, 1999 • Brunner & Suddarth. Buku Ajar Medikal Bedah, edisi bahasa Indonesia, vol. 8, Jakarta, 2001 • Carpenito, LYnda Juall. Rencana Asuhan dan Dokumentasi Keperawatan, EGC, Jakarta, 1999 • Doengoes, Merilin E. Rencana Asuhan Keperawatan, Edisi ketiga, Jakarta, EGC, 1999 • Engram, Barbara. Rencana Asuhan Keperawatan Medikal Bedah, EGC, Jakarta, 1999 • Long, Barbara C. Perawatan Medikal Bedah, YIAPK, Bandung, 1996 • Potter, Patricia A. Perry, Anne G. Fundamental of Nursing ; Concepts, Process and Practice, Mosby Year Book, St. Louis, 1997 • Taylor, Calor. Et al. Fundamentals of Nursing ; The Art and Science of Nursing Care, Lipincott, Philadelphia, 1997
  • 12. PENGERTIAN OKSIGENASI Oksigenasi adalah memenuhi kebutuhan oksigen dalam tubuh dengan cara melancarkan saluran masuknya oksigen atau memberikan aliran gas oksigen (O2) sehingga konsentrasi oksigen meningkat dalam tubuh. Prosedur pemenuhan kebutuhan oksigen dapat dilakukan dengan pemberian oksigen dengan menggunakan kanula dan masker, fisioterapi dada, dan cara penghisapan lendir (suction).
  • 13. TUJUAN PEMBERIAN OKSIGENASI 1. Untuk mempertahankan oksigen yang adekuat pada jaringan 2. Untuk menurunkan kerja paru- paru 3. Untuk menurunkan kerja jantung 4. Untuk mengatasi keadaan Hipoksemia sesuai dengan hasil Analisa Gas Darah, 5. Untuk menurunkan kerja nafas dan menurunkan kerja miokard.
  • 14. PEMBERIAN OKSIGEN Pemberian oksigen berupa pemberian oksigen ke dalam paru-paru melalui saluran pernapasan dengan menggunakan alat bantu oksigen. Pemberian oksigen pada klien dapat melalui tiga cara, yaitu melalui: 1.katetar nasal 2.kanula nasal 3.dan masker oksigen.
  • 15. Syarat-syarat Pemberian Oksigen Meliputi : • Dapat mengontrol konsentrasi oksigen udara inspirasi, • Tahanan jalan nafas yang rendah, • Tidak terjadi penumpukan CO2, • Efisien, • Nyaman untuk pasien.
  • 16. Indikasi Pemberian Oksigen • Klien dengan kadar oksigen arteri rendah dari hasil analisa gas darah, • Klien dengan peningkatan kerja nafas, dimana tubuh berespon terhadap keadaan hipoksemia melalui peningkatan laju dan dalamnya pernafasan serta adanya kerja otot-otot tambahan pernafasan, • Klien dengan peningkatan kerja miokard, dimana jantung berusaha untuk mengatasi gangguan oksigen melalui peningkatan laju pompa jantung yang adekuat.
  • 17. Berdasarkan indikasi utama tersebut maka terapi pemberian oksigendindikasikan kepada klien dengan gejala : 1.Klien dengan keadaan tidak sadar, 2.Sianosis, 3.Hipovolemia, 4.Perdarahan, 5.Anemia berat, 6.Keracunan gas karbondioksida, 7.Asidosis, 8.Selama dan sesudah pembedahan.
  • 18. Metode Pemberian Oksigen Dapat dibagi menjadi 2 tehnik, yaitu : 1.Sistem Aliran Rendah • Kanula nasal • Kateter nasal • Sungkup muka sederhana, • Sungkup muka dengan kantong rebreathing, • Sungkup muka dengan kantong non rebreathing. 2. Sistem Aliran Tinggi
  • 19. Sistem Aliran Tinggi • Teknik pemberian oksigen dimana FiO2 lebih stabil dan tidak dipengaruhi oleh tipe pernafasan, sehingga dengan tehnik ini dapat menambahkan konsentrasi oksigen yang lebih tepat dan teratur. • Contoh tehnik sistem aliran tinggi adalah sungkup muka dengan ventury. • Prinsip pemberian O2 dengan alat ini yaitu gas yang dialirkan dari tabung akan menuju ke sungkup yang kemudian akan dihimpit untuk mengatur suplai ooksigen sehingga tercipta tekanan negatif, akibatnya udara luar dapat diisap dan aliran udara yang dihasilkan lebih banyak. Aliran udara pada alat ini sekitas 4 – 14 liter/mnt dengan konsentrasi 30 – 55%.
  • 21. Bahaya Pemberian Oksigen • Kebakaran • Depresi Ventilasi • Keracunan Oksigen
  • 27. Langkah Pemberian Oksigen 1. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan. 2. Cuci Tangan 3. Hubungkan humidifier serta flow meter pada tabung oksigen, kemudian kanul/masker ke selang oksigen/humidifier. 4. Cek aliran oksigen (humidifier akan ber gelembung) 5. Atur aliran oksigen sesuai advis atau indikasi 6. Pasang kanul/masker pada klien dan atur pengikat untuk kenyamanan klien. 7. Kaji setiap 6-8 jam. Dokumentasikan.
  • 28.
  • 29. SEBELUM KE ASKEP OKSIGENASI KITA REVIEW ANATOMI FISIOLOGI PERNAFASAN DULU YUKS……
  • 30. A. SALURAN PERNAFASAN ATAS Fungsi : menyaring, menghangatkan dan melembabkan udara yang dihirup. Terdiri dari : - hidung - faring - laring - epiglottis A. SALURAN PERNAFASAN BAWAH Fungsi : - menghangatkan udara - membersihkan mukuosa cilliary - memproduksi surfactan Terdiri dari : - trachea - bronchus - paru
  • 32. FISIOLOGI PERNAFASAN 3 Proses Yang Berpengaruh Pada Proses Respirasi, Yaitu ; 1)Ventilasi Pulmoner 2)Difusi Gas antara alveoli dan Kapiler Paru 3)Transport O2 dan CO2 melalui darah ke sel sel jaringan
  • 33. 1. Ventilasi Pulmoner • → Merupakan proses pertukaran udara antara alveoli dan atmosfir / udara luar. → Ventilasi pulmoner akan meningkat slama aktifitas dan dalam keadaan sakit. Hal ini diikuti pengembangan dada dan usaha bernafas maksimal. → Selama inspirasi rusuk akan naik oleh karena aksi otot leher anterior dan kontraksi otot intercostal external. → Selama ekspirasi rusuk akan turun oleh karena aksi otot perut anterior. → Aktifitas otot tambahan dan usaha nafas bertambah pada klien dengan penyakit obstruksi saluran pernafasan.
  • 34. • Ventilasi Pulmoner tergantung dari : a)Kecukupan O2 di Udara Luar b)Kebersihan Jalan Nafas c)Kembang kempis Paru d)Regulasi Respirasi
  • 35. Volume Pulmoner 1. Volume tidal ( TV ) : jumlah udara yang digunakan pada tiap siklus respirasi. 500 ml pada laki – laki dan 400 ml pada wanita. 2. Volume cadangan inspirasi / Inspiratory reserve volume ( IRV ) : jumlah udara yang didapat pada inhalasi maksimal, 3100 ml 3. Volume cadangan ekspirasi / Expiratory reserve volume ( ERV ) : jumlah udara yang dikeluarkan pada saat ekspirasi kuat, 1200 ml. 4. Volume residu ( RV ) : jumlah udara yang tersisa setelah ekspirasi, normalnya 1200 ml
  • 36. Kapasitas Pulmoner a) Kapasitas total paru ( TLC ) : jumlah udara maksimal dalma paru setelah inspirasi maksimal : TLC = TV + IRV + ERV + RV, 6000 ml b) Kapasitas vital ( VC ) : jumlah udara yang dapat diekspirasi setelah inspirasi kuat : VC = TV + IRV + ERV ( biasanya 80 % TLC ), 4800 ml c) Kapasitas inpirasi ( IC ) : jumlah udara maksimal yang didapat setelah ekspirasi normal, IC = TV + IRV , 3600 ml d) Kapasitas fungsional residu ( FRC ) : volume udara yang tertinggal dalam paru setelah ekspirasi normal volume tidal, FRC = ERV + RV, 2400 ml
  • 37. Tekanan Pulmoner • Bernafas mengubah tekanan intrapulmonal dan tekanan intraplueral. Perubahan tekanan tersebut berhubungan dengan perubahan volume paru. Pada saat inspirasi, volume paru bertambah, dan tekanan intrapulmoner menurun. Sebaliknya, pada saat ekspirasi volume paru menurun, dan tekanan intrapulmonal meningkat.
  • 38. 2. Difusi Gas • Difusi adalah pergerakan gas/partikel dari tempat yang bertekanan tinggi ke tempat yang bertekanan rendah. 4 faktor yang berpengaruh pada difusi gas dari membran respirasi : 1. Ketebalan membran 2. Area permukaan membran 3. Koefisien difusi gas 4. Perbedaan tekanan pada semua sisi membran
  • 39. 3. Transpor Dari Oksigen Dan Karbon Dioksida Beberapa faktor yang berpengaruh terhadap transport oksigen dari paru ke jaringan : 1.Cardiac Output 2.Jumlah Erytrocit 3.Latihan 4.Hematokrit Darah
  • 40. FAKTOR – FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP OKSIGENASI : 1. Lingkungan / Enviroment 2. Latihan / Exercise 3. Emosi / Emotions 4. Gaya Hidup / Life Style 5. Status Kesehatan / Health Status 6. Narcotics
  • 41. ASKEP OKSIGENASI A. Pengkajian B. Diagnosa Keperawatan C. Tindakan Keperawatan D. Evaluasi Keperawatan
  • 42. A. Pengkajian 1. Riwayat keperawatan klien 2. Pengkajian Fisik 3. Pemeriksaan laboratorium dan penunjang
  • 43. 1. Riwayat Keperawatan Klien • Hal – hal yang perlu dikaji antara lain : a.Data demografi : nama, alamat, umur, jenis kelamin, support sistem yang ada dan tingkat pendidikan. b.Riwayat keluarga : penyakit keluarga, penyakit keturunan dan alergi. c.Pekerjaan d.Keadaan lingkungan : kumuh, rawa – rawa, kota besar e.Kebiasaan : merokok, aktivitas.
  • 44. 2. Pengkajian Fisik A. Batuk : ada atau tidak, nyeri saat batuk, sputum, sesak saat batuk, jenis batuk : produktif, non produktif, terus menerus atau tidak, kapan batuk timbul : pagi atau saat aktifitas. B. Sputum : warna, bau, konsistensi : kental atau cair, jumlah, darah dan berbusa. C. Dispneu (kesulitan bernafas) : kapan timbul, tingkat toleransi klien terhadap aktifitas. Tingkatan dispneu yaitu : • Klasifikasi • Kondisi I : dapat berjalan normal, tidak dapat naik tangga / gunung. • Kondisi ii : berjalan i mil tanpa terengah – engah namun tidak secepat normal • Kondisi III : terengah – engah (100 meter) atau setelah beberapa menit berjalan • Kondisi IV : terengah – engah untuk ADL (pakaian, makan, bicara).
  • 45. D. Hemoptisis : Kapan saja, apa pencetusnya E. Nyeri dada : kapan timbul nyeri, apakah mengikuti irama pernafasan F. Wheezing : Suara yang timbul akibat udara melewati saluran yang kecil. Tanyakan kapan saja timbulnya dan bagaimana cara menangani kondisi tersebut. G. Warna kulit : Sianosis perifer atau sentral. H. Udema wajah : biasanya karena infeksi dan pembengkakan sinus. Tanyakan kapan saja timbulnya.
  • 46. I. Kecemasan J. Bentuk dada : dada burung, sejak kapan mulainya. K. Gangguan muskuloskeletal : Adakah penggunaan otot – otot tambahan, kelemahan, nyeri otot. L. Clubbing nail M. Bau nafas : Pengeluaran zat sisa metabolisme, jenis bau nafasnya, aseton, ureum dan alkohol.
  • 47. N. Pola Nafas 1)Eupnea 2)Tachypnea 3)Bradypnea 4)Hyperventilasi 5)Hypoventilasi 6)Cheyne Stokes 7)Kussmaul’s ( hyperventilasi ) 8)Apneustic 9)Biot”s
  • 48. • Tachypnea → nafas yang cepat, dijumpai pada demam, asidosis metabolik, nyeri, hipercapnea, anoxemia ( penurunan O2 dalam darah ). • Bradypnea → nafas yang lambat, dijumpai pada pasien yang mendapat morphie sulfat ( penyebab depresi respirasi ), asidosis metabolik, dan pasien dengan PTIK ( peningkatan tekanan intrakranial, → injuri otak ). • Hyperventilasi → jumlah udara dalam paru berlebihan. Sering disebut hyperventilasi elveoli, sebab jumlah udara dalam alveoli melebihi kebutuhan tubuh, yang berarti bahwa CO2 yang dieliminasi lebih dari yang diproduksi → menyebabkan peningkatan rata – rata dan kedalaman pernafasan. • Hypoventilasi → ketidakcukupan ventilasi alveoli ( ventilasi tidak mencukupi kebutuhan tubuh ), sehingga CO2 dipertahankan dalam aliran darah. Hypoventilasi dapat terjadi sebagai akibat dari kollaps alveoli, obstruksi jalan nafas, atau efek samping dari beberapa obat.
  • 49. • Cheyne Stokes → bertambah dan berkurangnya ritme respirasi, dari perafasan yang sangat dalam, lambat dan akhirnya diikuti periode apnea, o.k gagal jantung kongestif, PTIK, dan overdosis obat. • Kussmaul’s ( hyperventilasi ) → peningkatan kecepatan dan kedalaman nafas biasanya lebih dari 20 x per menit. Dijumpai pada asidosisi metabolik, dan gagal ginjal. • Apneustic → henti nafas , pada gangguan sistem saraf pusat • Biot”s → nafas dangkal, mungkin dijumpai pada orang sehat dan klien dengan gangguan sistem saraf pusat. • Normalnya bernafas hanya membutuhkan sedikit usaha. Kesulitan bernafas disebut dyspnea.
  • 50. O. Taktil Fremitus : Akan meningkat pada konsolidasi (ada masa) dan menuru pada pneumothorak dan pleural effusion.
  • 51. C. Pemeriksaan laboratorium dan penunjang. 1. Rontgen foto 2. Sputum BTA 3. Bronchoscopy 4. Analisa gas darah.
  • 52. Next….. • Diagnosa Keperawatan • Tindakan Keperawatan • Evaluasi Keperawatan
  • 53. Diagnosa Keperawatan • Bersihan jalan nafas takefektif b/d peningkatan produksi sekret • Kerusakan pertukaran gas b/d gangguan suplai oksigen • Nyeri akut b/d inflamasi parenkrim paru • Resiko tinggi terhadap penyebaran infeksi b/d ketikadekuatan pertahanan utama • Intoleransi aktifitas b/d ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen • Resiko tinggi Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d anoreksia yg berhubungan dengan toksin bakteri, bau dan rasa sputum, dan pengobatan aerosol
  • 54. Rencana / Tindakan Keperawatan • Bersihan jalan nafas takefektif 1.Kaji frekuensi pernafasan dan gerakan dada. R/ data tidak simestris krn ketidaknyamanan gerakan dinding dada / ada cairan paru 2.Auskultasi area paru R/ mengetahui normal dan tidaknya paru 3.Bantu latihan nafas sering R/ memudahkan ekspansi maksimum paru
  • 55. Cont…. 4. Penghisapan sesuai indikasi R/ merangsang batuk atau bersihan jalan nafas 5. Berikan cairan minimal 2500 ml/hari hangat (kecuali kontraindikasi) R/ membantu mengeluarkan secret
  • 56. Cont…. • Tindakan Kolaborasi 1.Mengawasi efek nebuliser dan fisioterapi R/ memudahkan pengenceran sekret 2.Berikan obat sesuai indikasi, mukolitik, ekspektoran, bronkodilator, analgesik R/ menurunkan spasme bronkus (analgetik hati2 pada bayi  pernafasan) 3.Berikan cairan tambahan
  • 57. Evaluasi Keperawatan • Hasil yang di harapkan : 1.Mengidentifikasi/ menunjukan perilaku mencapai bersihan jalan nafas 2.Menunjukkan jalan nafas paten dengan bunyi nafas bersihn tidak ada dispnea dan sianosis
  • 58.
  • 59.
  • 60.
  • 61.
  • 62.
  • 63.
  • 64.
  • 65.
  • 66.
  • 67.
  • 68.
  • 69.
  • 71.
  • 72.
  • 73. Gunakan Masa mudamu sebelum datang masa tuamu