1. Aplikasi ini akan membangun dan mengembangkan media pembelajaran jarak jauh berbasis online untuk Universitas Bumi Harapan. 2. Aplikasi ini akan memfasilitasi komunikasi antara dosen, mahasiswa, dan pihak terkait lainnya secara daring. 3. Proyek ini akan meliputi analisis kebutuhan, perancangan, implementasi, dan pengujian perangkat lunak.
1. 1
A. Pendahuluan
Kemajuan dunia IT semakin bertambah pesat semenjak hadirnya sebuah teknologi
jaringan global yang menghubungkan ratusan bahkan ribuan jaringan lokal di seluruh dunia yang
kemudian lebih dikenal dengan istilah internet. Beragam kemudahan dan kesempatan yang
ditawarkan oleh teknologi internet ini telah menembus berbagai aspek kehidupan umat
manusia sehingga wajar jika kemudian media ini menjadi sorortan publik baik untuk
kepentingan-kepentingan yang bersifat profit maupun non profit.
Perkembangan aplikasi teknologi informasi di dunia pendidikan, memacu munculnya
kegiatan e-learning baik secara synchronous maupun asynchronous. Salah satu kegiatan e-
learning yang berbasis pada jaringan telekomunikasi adalah apabila dosen dan mahasiswa
dipisahkan oleh jarak sehingga tidak memungkinkan terjadi komunikasi tatap muka langsung.
Teknologi suara, video, data dan cetakan digunakan sebagai jembatan antara dosen dan
mahasiswa untuk menyampaikan dan mendiskusikan bahan pelajarannya. Konsep program e-
learning menyediakan kemudahan bagi siapa saja yang berminat belajar, yang mempunyai
keterbatasan waktu, keterbatasan jarak, cacat fisik, para pekerja diperusahaan yang ingin
meningkatkan pengetahuannya tanpa harus meninggalkan pekerjaannya.
E-learning merupakan pembelajaran berbasis teknologi, mencakup sejumlah aplikasi
dan proses, termasuk pembelajaran berbasis komputer, pembelajaran berbasis web, virtual
classrooms dan digital collaboration
Banyak para dosen bertanya apakah mahasiswa jarak jauh akan belajar sama dengan mahasiswa
yang mendapat instruksi melalui tatap muka. Penelitian yang membandingkan kedua jenis
pengajaran ini memperlihatkan bahwa pembelajaran jarak jauh dapat se-efektif instruksi tatap
muka atau tradisional, kalau menggunakan metoda dan teknologi yang sesuai dengan tugas-
tugas secara instruksi, ada interaksi antara para mahasiswa dan interaksi antara dosen dan
mahasiswa, termasuk para mahasiswa memberikan masukan atau feedback kepada dosennya
(Moore & Thomson, 1990; Verduin & Clark, 1991).
2. 2
B. Profil Perusahaan
CV Utenidaka Gurosamarfe Corp terbentuk pada bulan Februari 2008, berdasarkan SK pendirian
perusahaan 22/02/PU/9819/08. Perusahaan kami beralamatkan di Villa Melati Mas No 97
Serpong, Tangerang. Perusahaan kami bergerak dalam bidang teknologi informasi, dimana kami
memberikan jasa dalam bidang pengembangan perangkat lunak untuk keperluan bisnis ataupun
lainnya.
Perusahaan kami sudah berpengalaman dalam mengerjakan proyek – proyek aplikasi baik
desktop, web, maupun mobile. Disamping itu kami juga sering diminta menjadi konsultan bagi
perusahaan dalam mengangani masalah teknologi informasi.
C. Tanggapan Atas Term Of Reference (ToR)
1. Pengertian pekerjaan
Tujuan Pekerjaan
Setelah membaca Term of Reference (ToR) yang diajukan oleh Universitas Bumi
Harapan dapat disimpulakan bahwa tujuan dari Term of Reference (ToR) ini adalah
membangun dan mengembangkan aplikasi berbasis online, dimana aplikasi ini berfungsi
sebagai media pembelajaran jarak jauh bagi mahasiswa, dosen, ataupun pihak yang
terkait di dalamnya. melalui aplikasi ini pihak universitas dapat memperoleh informasi
tentang hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan di kampus tersebut khususnya dalam
pembelajaran, dan informasi-informasi lainnya
Lingkup Pekerjaan
Adapun lingkup pekerjaan ini adalah membangun dan menegmbangkan aplikasi online
sebagai media distance learning di Universitas Bumi Harapan. Untuk kegiatan
pembangunan ini terdiri dari :
1. proses analisis kebutuhan aplikasi (web dan mobile)
2. perancangan aplikasi
3. implementasi rancangan
4. pengujian perangkat lunak
3. 3
Hasil Pekerjaan
Hasil dari pelaksanaan pekerjaan ini adalah sebuah perangkat lunak (software) yang
berbasis online atau berbentuk website dan mobile aplikasi yang berfungsi untuk media
pembelajaran jarak jauh yang user-friendly dan dapat diakses oleh mahasiswa ataupun
dosen yang tidak terbatas pada ruang dan waktu..
2. Saran dan Komentar
Agar aplikasi ini dapat menjadi media pembelajaran jarak jauh dan dapat diakses secara
bebas serta user-friendly, maka tambahn aplikasi yang di perlukan oleh universitas
sesuai ToR adalah sebagai berikut:
Menambah modul konfirmasi pendaftaran baik pendaftaran dosen atau siswa
dengan menggunakan SMS (short Message System)
Jika ada pengumuman dari dosen atau Pembina matakuliah, cukup dengan
mengirimkan SMS selanjutnya SMS tersebut akan tersebar kepada seluruh Siswa
yang mengikuti perkuliahan yang dibina oleh dosen yang bersangkutan
Informasi hasil ujian dikirim langsung lewat SMS
Pengelompokan Materi Kuliah, misalnya pengelompokan berdasarkan kajian
khusus, misalnya kajian mengenai ilmu komputer, ilmu bahasa, ilmu seni dan
lain-lain
Perbaharuan isi dari aplikasi system yang sudah ada sebelumnya dengan
mengguna ulang kode program sebelumnya.
.
D. Identifikasi Fase Pengerjaan Proyek
1. Fase Pendefinisian Lingkup Proyek
Fase ini bertujuan untuk menentukan kelayakan proyek, menetapkan ukuran dan batasan
proyek, visi proyek, constraints dan limitations, anggota tim proyek serta anggaran dan jadwal
pengembangan. Fase ini melibatkan system owner, project manager dan system analyst.
Deliverable dari fase ini adalah :
Problem Statement, yaitu mengumpulkan masalah-masalah yang ada pada sistem
sekarang dan megelompokkannya sesuai tingkat visibilitasnya. Penentuan problem
statement dilakukan dengan menggunakan kerangka kerja/framework PIECES.
4. 4
Constraint, yaitu batasan-batasan misalnya batas anggaran, deadline, resources/tenaga
yang tersedia serta standar teknologi.
Initial Scope Statement, yaitu menetapkan baseline untuk mengontrol perubahan scope
yang mungkin terjadi selama proyek dilaksanakan, agar tidak terjadi ketidaksesuaian
antara requirement dan expectation dengan anggaran dan jadwal.
Project staffing, estimasi anggaran, dan jadwal.
Statement of Work, yaitu kontrak atau persetujuan untuk pengembangan sistem
informasi yang menggabungkan keempat poin di atas untuk semua pihak yang terlibat
dalam proyek.
2. Fase Analisa Permasalahan
Fase ini mempelajari sistem yang telah ada dan menganalisisnya untuk menyediakan informasi
bagi anggota proyek mengenai pemahaman atas masalah-masalah yang ada pada sistem itu
sehingga proyek ini layak untuk dilaksanakan (feasibility analysis). Pada fase ini, system user
telah mulai dilibatkan sebagai subyek bisnis. Selain itu juga melibatkan system owner, project
manager dan system analysis.
Deliverable dari fase ini adalah System Improvement Objective. Yaitu sasaran peningkatan dari
sistem yang mendefinisikan kriteria bisnis dimana sistem yang baru akan dievaluasi. Tidak
termasuk pendefinisian input, output atau pun proses. Caranya dengan mempelajari aspek-
aspek khusus dari sistem, seperti sejarah sistem, culture, dan ciri khusus dari sistem.
3. Fase Analisa Kebutuhan
Secara umum fase ini untuk menentukan behaviour dari sistem (apa yang bisa dilakukan oleh
sistem). Mencakup data, proses yang terjadi, antar muka yang diperlukan, level of performance
serta fasilitas-fasilitas yang harus dimilki sistem. Fase ini juga lebih memfokuskan pada business
requirement, dan belum mengarah pada hal yang bersifat implementasi teknis dan solusi
teknologi. Oleh sebab itu, system designer tidak dilibatkan dalam fase ini.
Deliverable dari fase ini adalah Business Requirement Statement, untuk menghasilkan
requirement tersebut system analyst bekerjasama dengan system user melalui mekanisme
interview dan pembagian kuesioner.
5. 5
4. Fase Desain
Pada fase ini Business Requirement dari fase sebelumnya ditranslasikan ke dalam bentuk system
model ( misalnya data flow diagram). Logical design maksudnya desain yang dibuat masih belum
mengandung solusi teknis.
Deliverable dari fase ini adalah Logical System Model dan Specification.
5. Fase Analisa Keputusan
Fase ini digunakan untuk mengetahui bagian dari proses bisnis yang berjalan yang perlu
dilakukan komputerisasi serta peningkatan performa dan kinerja. Pada fase ini juga dilakukan
technical feasibility, operational feasibility, economic feasibility, schedule feasibility, dan risk
feasibility.
Fase ini menentukan solusi teknis dari proyek yang diajukan, mencakup aspek teknologi
informasi yang cocok untuk sistem serta proses bisnis mana yang perlu dikomputasi. Setelah itu
dilakukan evaluasi berupa : Technical Feasibility, Operational Feasibility, Economic Feasibility,
Schedule Feasibility serta Risk Feasibility.
Deliverable dari sistem ini : System Proposal
6. Fase Desain Fisik dan Pengintegrasian Sistem
Fase ini mirip dengan logical design dimana business requirement ditranslasikan kedalam bentuk
ke dalam bentuk physical design yang akan mengarah pada konstruksi sistem dengan solusi
teknologi dan implementasi teknis, seperti database.
7. Fase Konstruksi dan Pengujian
Fase ini digunakan untuk membuat dan melakukan testing sistem terhadap requirement yang
telah diberikan serta melakukan penyesuaian antar muka terhadap proses bisnis yang lama
(sedang berjalan) dengan proses bisnis baru (yang sedang dikembangkan).
8. Instalasi dan Pengiriman
Fase ini digunakan untuk melakukan implementasi serta pemindahan secara perlahan dan
berkala dari proses bisnis yang lama menuju proses bisnis yang baru.
6. 6
E. Estimasi Waktu Pengerjaan Proyek
Aktivitas Kode Estimasi Penyelesaian
Tanggal Awal Tanggal Akhir Lama
Pendefinisian Lingkup
Proyek
A 18 Juli 2008 25 Juli 2008 5 hari
Analisa Permasalahan B 1 Agustus 2008 17 Agustus 2008 12 hari
Analisa Kebutuhan C 22 Agustus 2008 5 September 2008 10 hari
Analisa Keputusan D 7 September 2008 3 Oktober 2008 20 hari
Desain E 6 Oktober 2008 19 Oktober 2008 9 hari
Konstruksi F 24 Oktober 2008 14 November 2008 16 hari
Implementasi G 21 November 2008 15 Desember 2008 19 hari
Berikut adalah table dari estimasi waktu pengerjaan proyek tersebut :
Kode Waktu yang diperlukan (hari)
Perkiraan Kenyataan
A 5 7
B 12 16
C 10 14
D 20 25
E 9 12
F 16 20
G 19 23
7. 7
Keterangan mengenai waktu pengerjaan proyek dapat dilihat pada Gantt Chart berikut ini :
Dalam Ghant Chart ini Hanya ditampilkan perbandingan waktu kenyataan dan waktu
perkiraannya saja. Lajur Horizontal menandakan waktu pengerjaan proyek berdasarkan
hari, sedangkan lajur vertikal menandakan kegiatan yang di mulai dari kode A sampai G ,
berdasarkan fase-fase yang telah disebutkan di atas.
F. Definisi Keterkaitan Interface
Scope Definition Phase adalah fase yang paling awal harus dilakukan di antara fase-fase lainnya.
Masing-masing fase harus dikerjakan secara berurutan, karena fase yang lebih awal sangat
dibutuhkan untuk pengerjaan berikutnya dan fase yang berikutnya sebagian besar tidak dapat
dikerjakan tanpa penyelesaian fase sebelumnya. Mungkin pasda masing-masing fase akan
dibagi-bagi lagi menjadi beberapa tahapan. Seperti pada Physical Design and Integration Phase
yang terbagi dalam beberapa tahapan yang masing-masing tidak saling terkait dan dapat
dilaksanakan secara paralel.
8. 8
G. Pengalokasian Sumber Daya
No. Jabatan Tugas Utama
1. Project
Manager(PM)
• Bertanggung jawab atas jalannya proyek yang sedang
dikerjakan
• Mengkoordinasikan segala kegiatan.
• Memeriksa & menyetujui draft user interface.
• Menetapkan target mingguan.
• Melakukan quality assurance management.
• Melakukan pemeriksaan atas database requirement.
• Membuat laporan berkala kepada pimpinan.
2. System Analyst
(SA1)
• Memantau database requirement.
• Menggali dari Business Process System Analyst terhadap
technical system requirements (workflow, security, dll)
• Membuat system requirements, yang tidak termasuk
pekerjaan Business Process System Analyst.
• Dengan bantuan informasi Business Process System Analyst,
membuat mock- up interface.
• Mempelajari domain permasalahan yang terkait dengan
proyek ini.
• Melakukan perancangan sistem (system design: DFD, UML,
ER).
• Menyiapkan standar programming.
• Melakukan system testing & user acceptance testing.
3. Programmer • Melakukan implementasi dari desain yang telah dilakukan
dari System Analyst, Lead Programmer.
4. Business Process
System Analyst
(SA2)
• Memberikan informasi mengenai proses bisnis yang berlaku
kepada System Analyst, Lead Programmer dan Progammer.
• Melakukan analisa permasalahan.
• Melakukan analisa terhadap pelaksanaan proyek.
• Melakukan analisa kebutuhan sistem.
5. Documentator
(Doc)
• Membuat dokumentasi aplikasi (UML, modul descriptions).
• Membuat dokumentasi penggunaan aplikasi (manual).
• Mengumpulkan semua dokumen yang diperlukan dalam
pelaksanaan proyek.
6. Debugger dan
Tester
• Melakukan system testing. Hal ini dilakukan oleh tester. Pada
proses ini diharapkan tester dapat menemukan kekurangan
dari program.
• Bug fix. Debugger bertugas memperbaiki kekurangan yang
ditemukan oleh tester.
7. Database • Mendesain database yang diperlukan.
9. 9
Administrator
(DB)
• Melakukan implementasi desain database.
• Membuat koneksi antara database dan sistem.
8. Designer • Merancang alur aplikasi
• Merancang interface
9. System User • Melakukan tatap muka langsung dengan pengguna
H. Work Breakdown Structure
Fase Nomor
Aktivitas
Nama Aktivitas Waktu
perkiraan (jam)
Tenaga Ahli
Pendefinisian
Lingkup
Proyek
1 List permasalahan peluang
dan arahan
24 PM
2 Negosiasi 16 PM
3 Perencanaan proyek 24 PM and SA1
4 Presentasi proyek
perencanaan
16 PM, SA1 dan
Doc
Analisa
permasalahan
1 Analisa system yang
sedang berjalan
12 SA1 and PM
2 Tetapkan sasaran
perbaikan sistem
16 SA1 and PM
3 Perbaharui rencana proyek 16 SA1 and Doc
4 Presentasi solusi dan
rekomendasi
24 PM and SA1
Analisa
Kebutuhan
1 Identifikasi kebutuhan
bisnis
12 SA2 and PM
2 Analisa kebutuhan sistem 12 PM and SA2
3 Prioritas kebutuhan bisnis 16 PM
4 Perbaharui rencana proyek 16 SA2 and Doc
Analisa
Keputusan
1 Identifikasi solusi kandidat 24 PM and SA1
2 Analisa solusi kandidat 24 SA1 and PM
3 Rekomendasi solusi target 16 SA1
4 Rekomendasi solusi proyek 16 SA1
Desain
10. 10
1 Disain arsitektur aplikasi 40 SA1 and PR1
2 Disain sistem database 40 SA1, PR2 and
DB
3 Desain sistem antar muka 40 SA1 and PR1
4 Desain aplikasi lojik 40 SA1, PR2 and
DB
5 Perbaharui rencana proyek 16 SA1 and Doc
Konstruksi
1 Pembangunan antar muka 24 PR1
2 Pembangunan lingkungan
jaringan
24 Pr2 and DB
3 Pembangunan sistem
database
24 Pr2 and DB
4 Rekayasa konstruksi
aplikasi
32 PR1
5 Penggabungan sistem 32 PR1, PR2 and
DB
Implementasi
1 Pengujian jaringan 16 PM, SA1 and
SA2
2 Pengujian Database 16 PM, SA1 and
SA2
3 Pengujian Program 16 PM, SA1 and
SA2
4 PengujianSsistem 16 PM, SA1 and
SA2
5 Persiapan dan
pendokumentasian
16 Doc
6 Instalasi Software 8 PR2 and DB
7 Uji penerimaan pengguna 8 PR1 and PM
11. 11
I. Estimasi Biaya Proyek
Di sini kami akan memberikan estimasi dari cost yang diperlukan dalam pengimplementasian
sistem. Metode estimasi yang digunakan dalam pengerjaan proyek ini adalah metode estimasi
Function Point (FP). Metode estimasi FP adalah metode estimasi biaya dengan cara
mendekomposisikan software menjadi subfunction-subfunction dimana masing-masing
subfunction tersebut diestimasi banyaknya input dan dikalikan dengan bobot pengali yang
merupakan tingkat kesukaran pengimplementasianya. Akan tetapi estimasi ini akan terus
direvisi sesuai dengan perkembangan yang akan terjadi.
Complexity Adjustment Value
1 Backup and Recovery 7
2 Komunikasi data 6
3 Pemrosesan terdistribusi 7
4 Kinerja Kritis 7
5 Lingkungan operasi yang ada 4
6 Entri data online 4
7 Transaksi masukan 4
8 File Induk 5
9 Kompleksitas pemeriksaan 6
10 Kompleksitas proses internal 5
11 Kode yang dipakai kembali 4
12 Instalasi 4
13 Instalasi Ganda 5
14 Pengubahan fasilitas oleh user 5
Σ Fi 73
Tabel 1. Complexity adjustment values
complexity adjustment value, Σ Fi = 73
12. 12
Computing Function Point
Bobot Pengali
Faktor Pengukur Jumlah Mudah Sedang Sulit
Jumlah masukkan dari
user
43 X 5 6 7 = 258
Jumlah keluaran 15 X 4 5 8 = 120
Jumlah query 20 X 3 4 7 = 140
Jumlah berkas 21 X 7 10 15 = 210
Jumlah antar muka
pemakai
22 X 5 8 10 = 176
Total 904
Tabel 2. Computing function point metrics
FPestimated = total x (0,65 x 0,01 x Σ Fi)
= 904 x (0,65 x 0,01 x 73)
= 904 x 0,4745
= 428,948
Lama Proyek = 4 bulan (ditentukan oleh customer)
Biaya = Rp 100.000,00 FP (ditentukan oleh software developer)
Dokumentasi = 1 halaman /FP
Total ( FPestimated ×Cost per FPestimated ) = 428,948 x Rp 10.000,00 = Rp 42.894.800,00
13. 13
DAFTAR PUSTAKA
Elmasri, R. dan Navathe, B. [1994] Fundamentals of Database System 2
nd
ed, Addison-Wesley, 1994
Philips, Joseph.[2004] IT Project Management: On Track From Start to Finish 2
nd
ed,McGrawHill,2004
Pressman, Roger S. [2001] Software Engineering A Practitioner’s Approach 5
th
ed, McGrawHill, 2001
Whitten, Jeffrey L. [2004] System Analysis and Design Method 6
th
ed, McGrawHill, 2004