SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  13
Télécharger pour lire hors ligne
SISTEM INPUT- OUTPUT

                               Yoyo somantri
                     Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Elektro
                      FPTK Universitas Pendidikan Indonesia




Pendahuluan

    Pada bab ini akan diuraikan tujuan perkuliahan dan sistem input-output yang
dimulai dari komponen input/output yang paling sederhana antara lain: mikro
switch (saklar-saklar), Led, Keyboard, Seven segment, Sensor/transducer,
masukan-keluaran serial, dan masukan-keluaran paralel.

Tujuan Perkuliahan

    Setelah mempelajari bab ini, diharapkan mahasiswa mampu untuk :

   1. Memahami komponen input/output (masukan/keluaran).
   2. Memahami sistem input/output (sistem masukan/keluaran).
   3. Memberikan contoh-contoh komponen input/output (masukan keluaran).
   4. Memahami karakter setiap sistem input/ouput (masukan/keluaran).
1. Komponen input/output

    Komponen input/ouput merupakan suatu rangkaian masukan atau keluaran
dengan berbagai macam bentuk dan karakter yang berbeda-beda serta bekerja
dengan level tegangan yang bervariasi. Komponen input/ouput agar dapat
bekerja dan berhubungan dengan mikroprosesor dilengkapi dengan rangkaian
antar muka (interface).

    Rangkaian interface dapat diartikan sebagai rangkaian penghubung yang
menghubungkan antara komponen yang satu dengan komponen yang lainnya,
sehingga dapat dilakukan transfer data antara komponen-komponen tersebut. Ini
dapat dibangun atau dirancang dengan rangkaian perangkat keras dan
perangkat lunak (program).

    Dalam proses interfacing antara sistem mikroprosesor dengan piranti luar
dibutuhkan beberapa fungsi seperti, data buffering, address decoding, command
decoding, status decoding, dan sistem control dan timing. Semua ini dibutuhkan
untuk mensinkronikasikan kerja sistem supaya sinergi. Karena tanpa pengendali
dan sinkronisasi menyebabkan berbagai masalah akan timbul dalam proses
input/output. Masalah-masalah ini disebabkan oleh perbedaan kecepatan
operasi,    perbedaan     level    sinyal    atau   tegangan       yang    dibutuhkan,
keanekaragaman peripheral dan berbagai karakternya, dan stuktur sinyal yang
kompleks. Oleh karena itu dibutuhkan suatu bagian input/output yang sesuai.

    Komunikasi antara komponen I/O dengan                   mikroprtosesor tidak jauh
berbeda antara komunikasi memori dengan mikroprosesor, hanya pada I/O
prosesnya lebih kompleks dari pada memori.               Dibawah ini digambarkan
hubungan antara mikroprosesor dengan komponen input/output dan peripheral.



                   Bus Alamat                       Komando



                     Bus data                         I/O


           µP                       Komponen                      Peripheral

                                       I/O          Status



                     Bus Kontrol


                Gambar 1. Diagram Blok Hubungan Mikroprosesor
                dengan komponen I/O dan peripheral.
Prosedur yang harus dilaksanakan: (1).Central Processing Unit (CPU) harus
menempatkan alamat bus untuk memilih komponen I/O yang diinginkan.

(2) CPU menunggu data atau menempatkan data pada bus data. (3) CPU
membaca atau mengirim data sampai selesai.

    Pada teknik interface digunakan tiga metoda, yaitu metoda Programmed I/O,
Interupsi, dan Direct Memory Acess (DMA). Dengan uraian sebagai berikut :

   1. Metoda programmed I/O, CPU menjalankan proses tertentu untuk
      melalukan pelayanan tehadap peralatan yang mana yang akan dilayanani.
      CPU melakukan pengajuan pertanyaan pada setiap komponen I/O secara
      berkala dan menerima jawabannya. Proses ini disebut prosedur
      handshaking atau prosedur jabat tangan. Sebagai contoh, misalnya
      proses pembacaan data dari alat luar. Pertama alat luar mengirim sinyal
      “data ready” dan data ke komponen I/O. Komponen I/O akan menahan
      data dan sinyal tersebut sampai CPU menerima sinyal dan membaca
      data. Setelah membaca selesai, CPU mengirim sinyal input “ACK” ke
      peripheral (ke I/O) yang menunjukkan bahwa pembacaan data telah
      selesai. CPU senantiasa mengontrol peripheral melalui program secara
      sinkron.
   2. Metoda Interupsi, adalah suatu metoda instruksi yang merubah program
      yang sedang dilaksanakan menuju ke suatu cabang tertentu pada lokasi
      memori tertentu untuk melaksanakan program tertentu. Setelah selesai
      menjalankan program interupsi, maka CPU akan melanjutkan operasi
      yang sedang dilakukan sebelum terjadi interupsi. Interupsi dapat dibagi
      dua jenis, yaitu hardware dan interupsi software.
      Sistem interupsi pada suatu mikroprosesor ada berbagai macam jenis, hal
      ini akan tergantung pada jenis mikroprosesornya. Interupsi juga
      tergantung pada sifat prioritas atau tingkat prioritas, maka CPU akan
      mengidentifikasi interupsi dan merespon interupsi yang mempunyai
pioritas tinggi. Interupsi ada yang dapat dihalangi dan yang tidak dapat
       dihalangi.

   3. Direct Memory Access, adalah suatu metoda I/O yang menggunakan
       rangkaian khusus, yaitu DMA Controller (DMAC) dimana operasinya akan
       melaksanakan proses I/O dengan mengambil alih pengontrolan bus-bus
       dari CPU. Transfer data antara memori dan alat luar dapat dilaksanakan
       tanpa melalui CPU, tetapi dengan menggunakan DMAC. Contoh, atas
       permintaan peripheral atau komponen I/O. DMAC akan mengirim sinyal
       DMA request ke CPU. Selanjutnya CPU akan mengeluarkan sinyal DMA
       ACK ke DMAC dan mengaktifkan Buffer (three state buffer) hingga bus
       berada pada kondisi impedansi tinggi, hal ini berarti DMAC dapat
       mengambil alih pengontrolan ketiga bus.
    Masukan     mikro    switch   (saklar       kecil)   dapat   terkoneksi   terhadap
mikroprosesor bila level tegangan sesuai dengan level tegangan yang
dikehendaki oleh miklroprosesor, misalkan Level TTL untuk logika “0” (0,0 – 0,8
V) atau logika “1” ( 2,0 – 5,0 V). Agar suatu piranti berbasis saklar (mikro switch)
dapat digunakan sebagai piranti masukan maka saklar tersebut supaya
kompatibel dengan TTL harus di- pull-up seperti pada gambar dibawah ini.

Hal ini untuk menyakinkan bahwa ketika saklar terbuka sinyal keluaran menjadi
berlogika “1” dan ketika saklar tertutup yang terkoneksi ke ground yang
menghasilkan logika “0”. Nilai R pull-up berkisar antara 1 K ohm s/d 10 K ohm.

                                   + VCC

                                           R2


                            R1         Q1




                            Gambar. IV.2. Rangkaian pull-up.
Piranti keluaran lebih bervareatif dibandingkan dengan piranti masukan.
Piranti keluaran ini harus diperhatikan level tegangannya apakah kompartibel
dengan TTL , seperti Led, Seven segment , LCD, dan sebagainya. Hal ini perlu
dirancang rangkaian interface-nya.

2. Input/output Paralel

    Rangkaian dasar sebagai masukan paralel, misalnya switch toggle 8 bit
ekternal yang dikoneksikan ke masukan penyangga 74ALS244. Keluaran
penyangga dihubungkan ke bus data dari suatu mikroprosesor yang mempunyai
jalur data 8 bit (D0 – D7), misalkan ke mikroprosesor 8088.

    Pada gambar diatas, mikroprosesor untuk membaca data (isi) dari 8 saklar
yang terhubung ke bus mikroprosesor ketika sinyal control SEL berlogika “0”.
Jadi, ketika instruksi IN dijalankan isi (data) dari saklar ditulis ke register A.
Ketika mikroprosesor menjalankan instruksi IN alamat pot I/O didekode untuk
menghasilkan logika 0. Logila 0 dimasukan ke saluran control 1G dan 2G pada
pengangga maka data terkoneksi ke keluaran data Y. Bila logika 1 diberikan
pada 1G dan 2G pada penyangga, maka pada keadaan impedansi tinggi
sehingga memutuskan switch dari bus data (seolah-olah tidak terhubung).
Vcc

                               1 1 1 1 1 1   1
                                               9
                               6 5 4 3 2 1   0
                                                    10K
                                                                  U1
                               1   2 3 4 5 6 7 8
                   1      16                          2                18
                                                          1A1    1Y1
                   2      15                          4                16
                                                          1A2    1Y2        B
                   3      14                          6                14   u
                                                          1A3    1Y3
                   4      13                          8                12   s
                                                          1A4    1Y4
                   5      12                         11                9    d
                                                          2A1    2Y1        a
                   6      11                         13                7
                                                          2A2    2Y2        t
                   7      10                         15              5      a
                                                        2A3      2Y3
                   8      9                          17              3
                                                        2A4      2Y4

                                                          1G
                                                          2G

                                                           74ALS244
                                               SEL




          Gambar. 3. Hubungan antara masukan dengan penyangga

                         dan data bus mikroprosesor.



      Data 16 bit atau 32 bit dapat diantarmuka ke macam-macam tipe
mikroprosesor    tergantung    pada         jenis         mikroprosesornya.     Di   dalam
penggunaannya tidak semudah yang dicontohkan diatas, tetapi perlu adanya
penyangga yang berkapasitas 16 bit atau 32 bit, bahkan 64 bit.

    Antarmuka keluaran dasar yang akan menerima data dari mikroprosesor
melalui jalur data bus, tetapi tidak secara langsung harus menggunakan
penyangga, misalnya penyangga 74LS374 yang diperlihatkan pada gambar IV.4.
Vcc




                                                                    330




                                    U1
                                  3              2
                                    D0      Q0
                                  4              5
                       B            D1      Q1
                       u          7              6
                                    D2      Q2
                       s          8            9
                                    D3      Q3
                       d         13            12
                       a            D4      Q4
                                 14            15
                       t            D5      Q5
                       a         17            16
                                    D6      Q6
                                 18            19
                                    D7      Q7


                                    OC
                                    CLK

                                     74ALS374
                           SEL



      Gambar IV.4. Hubungan antara keluaran dengan latch dan mikroprosesor

      Delapan LED terhubung ke mikroprosesor melalui kumpulan delapan latch
data (IC74A374). Latch menyimpan keluaran angka oleh mikroprosesor dari bus
data sehingga LED dapat dinyalakan dengan suatu angka biner 8 bit. Latch
dibutuhkan untuk menahan data karena ketika mikroprosesor menjalankan suatu
instruksi OUT, data hanya berada pada bus data selama kurang dari 1 µs. Tanpa
latch led tidak akan menyala.

    Ketika instruksi OUT dijalankan data dari Register A ditransfer ke latch
melalui bus data. Masukan D dari latch 74LS374 terhubung ke bus data untuk
menerima data keluaran, dan data keluaran Q dari latch dihubungkan ke LED.
Ketika keluaran Q berlogika “0”, LED akan menyala. Setiap kali instruksi OUT
dijalankan sinyal SEL ke latch menjadi aktif, menerima data keluaran ke latch
dari suatu bagian 8 bit bus data. Data ditahan hingga instruksi OUT berikutnya
dijalankan. Ketika instruksi keluaran dijalankan dalam rangkaian ini, data register
A muncul pada LED.

    Alat masukan - keluaran paralel yang dapat diprogram (PIO) yang
menyediakan fungsi: pendekodean alamat, pembuferan masukan-keluaran data
dan multipleks, status untuk “jabat tangan” dan fungsi pengendalian yang
lainnya.

Dekoder alamat memilih sebuah register intern yang akan dibaca atau ditulis.
Register ini dapat menahan masukan, menahan keluaran, dan register arah
(status).

    PIO selain dapat diprogram, pada bagian I/O-nya dapat digunakan fungsi
arah data yang sifatnya dua arah, artinya dapat sebagai input atau sebagai
output. Selanjutnya, PIO memultipleks hubungannya dengan                  bus data
mikroprosesor kepada dua arah atau lebih gerbang 8 bit, termasuk saluran
pengendali untuk peripheral I/O.

    Sebagai     contoh    Peripheral   Interface   Adapter     (PIA)   6820   adalah
masukan/keluaran paralel yang dapat dipogram mempunyai enam register terdiri
dari dua pasang masing-masing berisi tiga register pada tiap gerbang (pintu I/O),
yaitu satu pasang untuk gerbang A dan satu pasang lagi untuk gerbang B.

    Peripheral Programmable Interface ( PPI ) 8255 adalah masukan/keluaran
paralel yang dapat diprogram, pada dasarnya PPI 8255 ini terdiri dari tiga bagian
(port) atau gerbang I/O 8 bit, yaitu port A, port B, dan port C.

    Tiap port mempunyai 2 blok I/O yang terpisah dan tiap blok dihubungkan ke
bus data internal PPI 8255. Melalui bus data internal informasi dapat dikirim dan
diterima pada PPI 8255. PPI 8255 mempunyai 2 blok pengontrol, yaitu
pengontrol bagian A dan pengontrol bagian B yang menentukan bagaimana
ketiga port I/O dioperasikan. Bagian C terdiri dari 2 port 4 bit salah satu dari
bagian ini digunakan bersama-sama dengan bagian A dan yang lainnya dengan
bagian B.
3. Input-output Serial

    Beberapa alat memerlukan hubungan serial seperti teletip, peraga video,
hubungan data melalui telepon, pita, dan piringan. Data dilewatkan bit per bit
melalui sebuah saluran. Ada standar interface untuk transmisi data serial.

    Sistem mikroprosesor adalah sistem paralel, maka perlu mengubah sebuah
byte data delapan bit menjadi bentuk serial sebelum keluaran dan dari bentuk
serial menjadi masukan. Ada beberapa input/output serial yang sudah berbentuk
integrated circuit (IC), yaitu: Universal Synchronous Asynchrounous Reciever
Transmtter (USART) (8251), Asynchronous Communication Interface Adapter
(ACIA) 6850, dan Universal Asynchronous Receiver Transmitter (UART).

    UART merupakan pengubah serial ke paralel dan paralel ke serial. UART
mempunyai dua fungsi mengambil data paralel dan mengubahnya menjadi suatu
arus bit serial dengan star, paritas, dan karakter penghenti dan mengambil suatu
arus bit serial dan mengubahnya menjadi data paralel.

    ACIA adalah adaptor perantara dengan hubungan tak serempak yang
dilengkapi dengan masukan keluaran paralel dan serial serta rangkaian fungsi
pengendali standar EIA RS 232 C. Data serial yang masuk dan keluar adalah
sinyal-sinyal compatible dengan TTL dan harus disangga untuk menggerakan
alat-alat serial. ACIA dilengkapi dengan modem.
UART



                                                                }
    Masukan Serial
                                                                       Keluaran
                 Detak                 Penerima
                                                                        Paralel
    Jalankan/Reset


       Paralel

        I/O
                  {                       Pengirim                  Keluaran

                                                                     Serial
                 Detak


   Fungsi
 Pengendali       {                   Pengendali                }      Sinyal

                                                                       Status




                                   Daya



                         Gambar 5. Diagram Blok UART




4. Sensor / Transducer

    Definisi secara umum, transducer adalah suatu alat atau device yang bila
digerakan oleh energi di dalam sebuah sistem transmisi, menyalurkan energi
dalam bentuk yang sama atau dalam bentuk yang berlainan ke sistem transmisi
yang lain. Bentuk energi tersebut antara lain: listrik, mekanik, cahaya, panas,
tekanan, kecepatan, percepatan, dan kimia.

    Transducer merupakan komponen input (masukan) bagi suatu sistem
mikroprosesor atau komputer. Transducer tersebut agar dapat berhubungan atau
berkomunikasi dengan mikroprosesor harus ada rangkaian interface atau
rangkaian pengkondisi sinyal karena

ada beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh suatu sistem misalnya, level
tegangan, kecepatan, dan sensitifitas.

    Sebagai contoh, Thermocouple adalah sebuah transducer yang dapat
menghasilkan tegangan, bila kedua ujung titik pertemuan logam tersebut
dipanasi,   menghasilkan tegangan dalam satuan µ V atau m V. Bila akan
dimasukan       ke   mikroprosesor   sinyalnya   harus   disesuaikan   dulu   atau
dikondisikan.

5. Ringkasan

   1. Komponen input/output adalah komponen masukan/keluaran dengan
      berbagai macam bentuknya serta sifatnya yang berbeda-beda.
   2. Micro switch dan Led merupakan komponen input dan output yang paling
      sederhana. Bila ingin berkomunikasi dengan mikroprosesor maka harus
      ada rangkaian penyangga/buffer.
   3. Komponen input/output paralel dan serial yang dapat diprogram antara
      lain: SIO, PIO, CTC, PPI 8255,        PIA 6820, ACIA 6850, USART, dan
      UART. Komponen input/output ini sudah dilengkapai dengan berbagai
      sinyal pengontrol, penyangga, sinyal sinkronisasi, dan sinyal pengendali.
   4. Transducer merupakan masukan bagi suatu sistem, bila dihubungkan
      dengan mikroprosesor harus dilengkapi dengan rangkaian pengkondisi
      sinyal.



6. Soal latihan

   1. Jelaskan yang dimaksud komponen input/output ?
   2. Berikan contoh komponen input/output yang paling sederhana dan
      jelaskan cara kerjanya ?
3. Mengapa, bila masukan akan dihubungkan dengan sistem mikroprosesor
      atau computer harus ada rangkaian pengendali dan rangkaian Interface?
   4. Jelaskan perbedaan antara masukan/keluran seri dan paralel ?
   5. Jelaskan fungsi komponen dari USART ?
   6. Bagaimana cara membuat program inisialisasi pada PPI 8255?
   7. Jelaskan keunggulan      dan kelemahan masing-masing dari sistem
      komponen input/output paralel dan serial ?
   8. Jelaskan yanmg dimaksud ACIA ?
   9. Jelaskan yang dimaksud MODEM ?
   10. Jelaskan yang dimaksud Transducer atau sensor ?
7. Referensi :

          a. Harry Garland. (1979). Introduction to microprocessor system
             design.New Jersey : MC Graw Hill.
          b. Jacob Millman. (1979). Microelectronics, Digital and Analog Circuits
             and Systems. New York: McGraw-Hill, Inc.
          c. Brey, Barry B. (2003). The intel microprocessors :
             8086/8088/80186/80286/80386/80486, Pentium, Pentium Pro
             processor, Pentium II, Pentium III, and Pentium 4: architecture,
             programming, and Interfacing- 6 th ed. New Jersey : Pearson
             Education.
          d. Endra Pitawarno, (2005). MIkroprosesor dan Interfacing. Penerbit
             ANDI Yogyakarta.
          e. Rodnay Zaks and Austin Lesea. ( 1979). Microprocessor Interfacing
             Techniques. Sybex Inc.
          f. Ronald L. Krutz.(1984). Interfacing Techniques In Digital
             Design.Carnegie Mellon University.
          g. ( 1998), Guru Mikro Saya. Bandung: Inelco.
Sistem inputoutput

Contenu connexe

Tendances

72681707 jam-digital-at-mega-16
72681707 jam-digital-at-mega-1672681707 jam-digital-at-mega-16
72681707 jam-digital-at-mega-16
Satria Speed
 
Rangkaian Pengatur Kecepatan dan Arah Putaran Motor DC Berbasis Adruino Uno
Rangkaian Pengatur Kecepatan dan Arah Putaran Motor DC Berbasis Adruino UnoRangkaian Pengatur Kecepatan dan Arah Putaran Motor DC Berbasis Adruino Uno
Rangkaian Pengatur Kecepatan dan Arah Putaran Motor DC Berbasis Adruino Uno
RianaDS
 

Tendances (15)

Pertemuan 2.1 perkembangan teknis
Pertemuan 2.1 perkembangan teknisPertemuan 2.1 perkembangan teknis
Pertemuan 2.1 perkembangan teknis
 
Makalah mikroprosesor jam digital dengan LCD16X2
Makalah mikroprosesor jam digital dengan LCD16X2 Makalah mikroprosesor jam digital dengan LCD16X2
Makalah mikroprosesor jam digital dengan LCD16X2
 
Makalah Mikrokontroler ATmega16
Makalah Mikrokontroler ATmega16Makalah Mikrokontroler ATmega16
Makalah Mikrokontroler ATmega16
 
PERANCANGAN PUTAR BALIK MOTOR DC CONVEYOR MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER ATMEG...
PERANCANGAN PUTAR BALIK MOTOR DC  CONVEYOR MENGGUNAKAN  MIKROKONTROLLER ATMEG...PERANCANGAN PUTAR BALIK MOTOR DC  CONVEYOR MENGGUNAKAN  MIKROKONTROLLER ATMEG...
PERANCANGAN PUTAR BALIK MOTOR DC CONVEYOR MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER ATMEG...
 
Mikroprosesor dan Mikrokontroler
Mikroprosesor dan MikrokontrolerMikroprosesor dan Mikrokontroler
Mikroprosesor dan Mikrokontroler
 
New bab iii
New bab iiiNew bab iii
New bab iii
 
72681707 jam-digital-at-mega-16
72681707 jam-digital-at-mega-1672681707 jam-digital-at-mega-16
72681707 jam-digital-at-mega-16
 
PERANCANGAN PUTAR BALIK MOTOR DC WALKING ROBOT MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER ...
PERANCANGAN PUTAR BALIK MOTOR DC  WALKING ROBOT MENGGUNAKAN  MIKROKONTROLLER ...PERANCANGAN PUTAR BALIK MOTOR DC  WALKING ROBOT MENGGUNAKAN  MIKROKONTROLLER ...
PERANCANGAN PUTAR BALIK MOTOR DC WALKING ROBOT MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER ...
 
Rangkaian Pengatur Kecepatan dan Arah Putaran Motor DC Berbasis Adruino Uno
Rangkaian Pengatur Kecepatan dan Arah Putaran Motor DC Berbasis Adruino UnoRangkaian Pengatur Kecepatan dan Arah Putaran Motor DC Berbasis Adruino Uno
Rangkaian Pengatur Kecepatan dan Arah Putaran Motor DC Berbasis Adruino Uno
 
Modul dasar-mikrokontroler-bab-i-pengantar
Modul dasar-mikrokontroler-bab-i-pengantarModul dasar-mikrokontroler-bab-i-pengantar
Modul dasar-mikrokontroler-bab-i-pengantar
 
Membuat stopwatch menggunakan mikrokontroler atmega16 by muhammad kennedy gin...
Membuat stopwatch menggunakan mikrokontroler atmega16 by muhammad kennedy gin...Membuat stopwatch menggunakan mikrokontroler atmega16 by muhammad kennedy gin...
Membuat stopwatch menggunakan mikrokontroler atmega16 by muhammad kennedy gin...
 
Pertemuan 2 & 3 dasar & arsitektur
Pertemuan 2 & 3 dasar & arsitekturPertemuan 2 & 3 dasar & arsitektur
Pertemuan 2 & 3 dasar & arsitektur
 
Menampilkan Karakter pada Lcd dengan Mikrokontroler ATMEGA16
Menampilkan Karakter pada  Lcd dengan Mikrokontroler ATMEGA16Menampilkan Karakter pada  Lcd dengan Mikrokontroler ATMEGA16
Menampilkan Karakter pada Lcd dengan Mikrokontroler ATMEGA16
 
Traffic Light Berbasis ATMega32A
Traffic Light Berbasis ATMega32ATraffic Light Berbasis ATMega32A
Traffic Light Berbasis ATMega32A
 
PROYEK1
PROYEK1PROYEK1
PROYEK1
 

Similaire à Sistem inputoutput

Simulasi alat pengkonversi kertas a3 ke a4 otomatis
Simulasi alat pengkonversi kertas a3 ke a4 otomatisSimulasi alat pengkonversi kertas a3 ke a4 otomatis
Simulasi alat pengkonversi kertas a3 ke a4 otomatis
5223127190
 
Simulasi alat pengkonversi kertas a3 ke a4 otomatis
Simulasi alat pengkonversi kertas a3 ke a4 otomatisSimulasi alat pengkonversi kertas a3 ke a4 otomatis
Simulasi alat pengkonversi kertas a3 ke a4 otomatis
5223127190
 

Similaire à Sistem inputoutput (20)

RANCANG BANGUN PUTAR BALIK MOTOR DC WALKING ROBOT MENGGUNKAN MIKROKONTROLER A...
RANCANG BANGUN PUTAR BALIK MOTOR DC WALKING ROBOT MENGGUNKAN MIKROKONTROLER A...RANCANG BANGUN PUTAR BALIK MOTOR DC WALKING ROBOT MENGGUNKAN MIKROKONTROLER A...
RANCANG BANGUN PUTAR BALIK MOTOR DC WALKING ROBOT MENGGUNKAN MIKROKONTROLER A...
 
Rancang bangun putar balik motor dc walking robot menggunakan Mikrokontroler ...
Rancang bangun putar balik motor dc walking robot menggunakan Mikrokontroler ...Rancang bangun putar balik motor dc walking robot menggunakan Mikrokontroler ...
Rancang bangun putar balik motor dc walking robot menggunakan Mikrokontroler ...
 
RANCANG BANGUN PUTAR BALIK MOTOR DC CONVEYOR MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ATME...
RANCANG BANGUN  PUTAR BALIK MOTOR DC CONVEYOR MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ATME...RANCANG BANGUN  PUTAR BALIK MOTOR DC CONVEYOR MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ATME...
RANCANG BANGUN PUTAR BALIK MOTOR DC CONVEYOR MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ATME...
 
Rancang bangun conveyor Menggunakan Mikrokontroller atmega 16
Rancang bangun conveyor Menggunakan Mikrokontroller atmega 16Rancang bangun conveyor Menggunakan Mikrokontroller atmega 16
Rancang bangun conveyor Menggunakan Mikrokontroller atmega 16
 
Walking robot raspbery pi b+
Walking robot raspbery pi b+Walking robot raspbery pi b+
Walking robot raspbery pi b+
 
Alat penyortir botol minum berbasis plc
Alat penyortir botol minum berbasis plcAlat penyortir botol minum berbasis plc
Alat penyortir botol minum berbasis plc
 
Walking robot atemega16
Walking robot atemega16Walking robot atemega16
Walking robot atemega16
 
Simulasi alat pengkonversi kertas a3 ke a4 otomatis
Simulasi alat pengkonversi kertas a3 ke a4 otomatisSimulasi alat pengkonversi kertas a3 ke a4 otomatis
Simulasi alat pengkonversi kertas a3 ke a4 otomatis
 
Simulasi alat pengkonversi kertas a3 ke a4 otomatis
Simulasi alat pengkonversi kertas a3 ke a4 otomatisSimulasi alat pengkonversi kertas a3 ke a4 otomatis
Simulasi alat pengkonversi kertas a3 ke a4 otomatis
 
Peracangan walking robot maju mundur menggunakan mikrokontroller
Peracangan walking robot  maju   mundur menggunakan mikrokontrollerPeracangan walking robot  maju   mundur menggunakan mikrokontroller
Peracangan walking robot maju mundur menggunakan mikrokontroller
 
Landasan teori pada BAB II arduino uno r3.pdf
Landasan teori pada BAB II arduino uno r3.pdfLandasan teori pada BAB II arduino uno r3.pdf
Landasan teori pada BAB II arduino uno r3.pdf
 
Laporan Joystick
Laporan JoystickLaporan Joystick
Laporan Joystick
 
Praktik mikroprosesor walking robot
Praktik mikroprosesor walking robotPraktik mikroprosesor walking robot
Praktik mikroprosesor walking robot
 
Sensor suhu LM 35
Sensor suhu LM 35Sensor suhu LM 35
Sensor suhu LM 35
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Robot mikroprosessor
Robot mikroprosessorRobot mikroprosessor
Robot mikroprosessor
 
Praktek mikroprosesor conveyor
Praktek mikroprosesor conveyorPraktek mikroprosesor conveyor
Praktek mikroprosesor conveyor
 
conveyor menggunakan mikroprosesor raspberry pi 3 b+
conveyor menggunakan mikroprosesor raspberry pi 3 b+conveyor menggunakan mikroprosesor raspberry pi 3 b+
conveyor menggunakan mikroprosesor raspberry pi 3 b+
 
Atmega16 walking robot
Atmega16 walking robotAtmega16 walking robot
Atmega16 walking robot
 
Rancang Bangun Putar Balik DC Mini Conveyor Menggunakan Mikrokontroler ATMega 16
Rancang Bangun Putar Balik DC Mini Conveyor Menggunakan Mikrokontroler ATMega 16Rancang Bangun Putar Balik DC Mini Conveyor Menggunakan Mikrokontroler ATMega 16
Rancang Bangun Putar Balik DC Mini Conveyor Menggunakan Mikrokontroler ATMega 16
 

Dernier

mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
saptari3
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
AtiAnggiSupriyati
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
AlfandoWibowo2
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
NurindahSetyawati1
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 

Dernier (20)

Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 

Sistem inputoutput

  • 1. SISTEM INPUT- OUTPUT Yoyo somantri Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FPTK Universitas Pendidikan Indonesia Pendahuluan Pada bab ini akan diuraikan tujuan perkuliahan dan sistem input-output yang dimulai dari komponen input/output yang paling sederhana antara lain: mikro switch (saklar-saklar), Led, Keyboard, Seven segment, Sensor/transducer, masukan-keluaran serial, dan masukan-keluaran paralel. Tujuan Perkuliahan Setelah mempelajari bab ini, diharapkan mahasiswa mampu untuk : 1. Memahami komponen input/output (masukan/keluaran). 2. Memahami sistem input/output (sistem masukan/keluaran). 3. Memberikan contoh-contoh komponen input/output (masukan keluaran). 4. Memahami karakter setiap sistem input/ouput (masukan/keluaran). 1. Komponen input/output Komponen input/ouput merupakan suatu rangkaian masukan atau keluaran dengan berbagai macam bentuk dan karakter yang berbeda-beda serta bekerja dengan level tegangan yang bervariasi. Komponen input/ouput agar dapat bekerja dan berhubungan dengan mikroprosesor dilengkapi dengan rangkaian antar muka (interface). Rangkaian interface dapat diartikan sebagai rangkaian penghubung yang menghubungkan antara komponen yang satu dengan komponen yang lainnya, sehingga dapat dilakukan transfer data antara komponen-komponen tersebut. Ini
  • 2. dapat dibangun atau dirancang dengan rangkaian perangkat keras dan perangkat lunak (program). Dalam proses interfacing antara sistem mikroprosesor dengan piranti luar dibutuhkan beberapa fungsi seperti, data buffering, address decoding, command decoding, status decoding, dan sistem control dan timing. Semua ini dibutuhkan untuk mensinkronikasikan kerja sistem supaya sinergi. Karena tanpa pengendali dan sinkronisasi menyebabkan berbagai masalah akan timbul dalam proses input/output. Masalah-masalah ini disebabkan oleh perbedaan kecepatan operasi, perbedaan level sinyal atau tegangan yang dibutuhkan, keanekaragaman peripheral dan berbagai karakternya, dan stuktur sinyal yang kompleks. Oleh karena itu dibutuhkan suatu bagian input/output yang sesuai. Komunikasi antara komponen I/O dengan mikroprtosesor tidak jauh berbeda antara komunikasi memori dengan mikroprosesor, hanya pada I/O prosesnya lebih kompleks dari pada memori. Dibawah ini digambarkan hubungan antara mikroprosesor dengan komponen input/output dan peripheral. Bus Alamat Komando Bus data I/O µP Komponen Peripheral I/O Status Bus Kontrol Gambar 1. Diagram Blok Hubungan Mikroprosesor dengan komponen I/O dan peripheral.
  • 3. Prosedur yang harus dilaksanakan: (1).Central Processing Unit (CPU) harus menempatkan alamat bus untuk memilih komponen I/O yang diinginkan. (2) CPU menunggu data atau menempatkan data pada bus data. (3) CPU membaca atau mengirim data sampai selesai. Pada teknik interface digunakan tiga metoda, yaitu metoda Programmed I/O, Interupsi, dan Direct Memory Acess (DMA). Dengan uraian sebagai berikut : 1. Metoda programmed I/O, CPU menjalankan proses tertentu untuk melalukan pelayanan tehadap peralatan yang mana yang akan dilayanani. CPU melakukan pengajuan pertanyaan pada setiap komponen I/O secara berkala dan menerima jawabannya. Proses ini disebut prosedur handshaking atau prosedur jabat tangan. Sebagai contoh, misalnya proses pembacaan data dari alat luar. Pertama alat luar mengirim sinyal “data ready” dan data ke komponen I/O. Komponen I/O akan menahan data dan sinyal tersebut sampai CPU menerima sinyal dan membaca data. Setelah membaca selesai, CPU mengirim sinyal input “ACK” ke peripheral (ke I/O) yang menunjukkan bahwa pembacaan data telah selesai. CPU senantiasa mengontrol peripheral melalui program secara sinkron. 2. Metoda Interupsi, adalah suatu metoda instruksi yang merubah program yang sedang dilaksanakan menuju ke suatu cabang tertentu pada lokasi memori tertentu untuk melaksanakan program tertentu. Setelah selesai menjalankan program interupsi, maka CPU akan melanjutkan operasi yang sedang dilakukan sebelum terjadi interupsi. Interupsi dapat dibagi dua jenis, yaitu hardware dan interupsi software. Sistem interupsi pada suatu mikroprosesor ada berbagai macam jenis, hal ini akan tergantung pada jenis mikroprosesornya. Interupsi juga tergantung pada sifat prioritas atau tingkat prioritas, maka CPU akan mengidentifikasi interupsi dan merespon interupsi yang mempunyai
  • 4. pioritas tinggi. Interupsi ada yang dapat dihalangi dan yang tidak dapat dihalangi. 3. Direct Memory Access, adalah suatu metoda I/O yang menggunakan rangkaian khusus, yaitu DMA Controller (DMAC) dimana operasinya akan melaksanakan proses I/O dengan mengambil alih pengontrolan bus-bus dari CPU. Transfer data antara memori dan alat luar dapat dilaksanakan tanpa melalui CPU, tetapi dengan menggunakan DMAC. Contoh, atas permintaan peripheral atau komponen I/O. DMAC akan mengirim sinyal DMA request ke CPU. Selanjutnya CPU akan mengeluarkan sinyal DMA ACK ke DMAC dan mengaktifkan Buffer (three state buffer) hingga bus berada pada kondisi impedansi tinggi, hal ini berarti DMAC dapat mengambil alih pengontrolan ketiga bus. Masukan mikro switch (saklar kecil) dapat terkoneksi terhadap mikroprosesor bila level tegangan sesuai dengan level tegangan yang dikehendaki oleh miklroprosesor, misalkan Level TTL untuk logika “0” (0,0 – 0,8 V) atau logika “1” ( 2,0 – 5,0 V). Agar suatu piranti berbasis saklar (mikro switch) dapat digunakan sebagai piranti masukan maka saklar tersebut supaya kompatibel dengan TTL harus di- pull-up seperti pada gambar dibawah ini. Hal ini untuk menyakinkan bahwa ketika saklar terbuka sinyal keluaran menjadi berlogika “1” dan ketika saklar tertutup yang terkoneksi ke ground yang menghasilkan logika “0”. Nilai R pull-up berkisar antara 1 K ohm s/d 10 K ohm. + VCC R2 R1 Q1 Gambar. IV.2. Rangkaian pull-up.
  • 5. Piranti keluaran lebih bervareatif dibandingkan dengan piranti masukan. Piranti keluaran ini harus diperhatikan level tegangannya apakah kompartibel dengan TTL , seperti Led, Seven segment , LCD, dan sebagainya. Hal ini perlu dirancang rangkaian interface-nya. 2. Input/output Paralel Rangkaian dasar sebagai masukan paralel, misalnya switch toggle 8 bit ekternal yang dikoneksikan ke masukan penyangga 74ALS244. Keluaran penyangga dihubungkan ke bus data dari suatu mikroprosesor yang mempunyai jalur data 8 bit (D0 – D7), misalkan ke mikroprosesor 8088. Pada gambar diatas, mikroprosesor untuk membaca data (isi) dari 8 saklar yang terhubung ke bus mikroprosesor ketika sinyal control SEL berlogika “0”. Jadi, ketika instruksi IN dijalankan isi (data) dari saklar ditulis ke register A. Ketika mikroprosesor menjalankan instruksi IN alamat pot I/O didekode untuk menghasilkan logika 0. Logila 0 dimasukan ke saluran control 1G dan 2G pada pengangga maka data terkoneksi ke keluaran data Y. Bila logika 1 diberikan pada 1G dan 2G pada penyangga, maka pada keadaan impedansi tinggi sehingga memutuskan switch dari bus data (seolah-olah tidak terhubung).
  • 6. Vcc 1 1 1 1 1 1 1 9 6 5 4 3 2 1 0 10K U1 1 2 3 4 5 6 7 8 1 16 2 18 1A1 1Y1 2 15 4 16 1A2 1Y2 B 3 14 6 14 u 1A3 1Y3 4 13 8 12 s 1A4 1Y4 5 12 11 9 d 2A1 2Y1 a 6 11 13 7 2A2 2Y2 t 7 10 15 5 a 2A3 2Y3 8 9 17 3 2A4 2Y4 1G 2G 74ALS244 SEL Gambar. 3. Hubungan antara masukan dengan penyangga dan data bus mikroprosesor. Data 16 bit atau 32 bit dapat diantarmuka ke macam-macam tipe mikroprosesor tergantung pada jenis mikroprosesornya. Di dalam penggunaannya tidak semudah yang dicontohkan diatas, tetapi perlu adanya penyangga yang berkapasitas 16 bit atau 32 bit, bahkan 64 bit. Antarmuka keluaran dasar yang akan menerima data dari mikroprosesor melalui jalur data bus, tetapi tidak secara langsung harus menggunakan penyangga, misalnya penyangga 74LS374 yang diperlihatkan pada gambar IV.4.
  • 7. Vcc 330 U1 3 2 D0 Q0 4 5 B D1 Q1 u 7 6 D2 Q2 s 8 9 D3 Q3 d 13 12 a D4 Q4 14 15 t D5 Q5 a 17 16 D6 Q6 18 19 D7 Q7 OC CLK 74ALS374 SEL Gambar IV.4. Hubungan antara keluaran dengan latch dan mikroprosesor Delapan LED terhubung ke mikroprosesor melalui kumpulan delapan latch data (IC74A374). Latch menyimpan keluaran angka oleh mikroprosesor dari bus data sehingga LED dapat dinyalakan dengan suatu angka biner 8 bit. Latch dibutuhkan untuk menahan data karena ketika mikroprosesor menjalankan suatu instruksi OUT, data hanya berada pada bus data selama kurang dari 1 µs. Tanpa latch led tidak akan menyala. Ketika instruksi OUT dijalankan data dari Register A ditransfer ke latch melalui bus data. Masukan D dari latch 74LS374 terhubung ke bus data untuk menerima data keluaran, dan data keluaran Q dari latch dihubungkan ke LED. Ketika keluaran Q berlogika “0”, LED akan menyala. Setiap kali instruksi OUT dijalankan sinyal SEL ke latch menjadi aktif, menerima data keluaran ke latch dari suatu bagian 8 bit bus data. Data ditahan hingga instruksi OUT berikutnya dijalankan. Ketika instruksi keluaran dijalankan dalam rangkaian ini, data register A muncul pada LED. Alat masukan - keluaran paralel yang dapat diprogram (PIO) yang menyediakan fungsi: pendekodean alamat, pembuferan masukan-keluaran data
  • 8. dan multipleks, status untuk “jabat tangan” dan fungsi pengendalian yang lainnya. Dekoder alamat memilih sebuah register intern yang akan dibaca atau ditulis. Register ini dapat menahan masukan, menahan keluaran, dan register arah (status). PIO selain dapat diprogram, pada bagian I/O-nya dapat digunakan fungsi arah data yang sifatnya dua arah, artinya dapat sebagai input atau sebagai output. Selanjutnya, PIO memultipleks hubungannya dengan bus data mikroprosesor kepada dua arah atau lebih gerbang 8 bit, termasuk saluran pengendali untuk peripheral I/O. Sebagai contoh Peripheral Interface Adapter (PIA) 6820 adalah masukan/keluaran paralel yang dapat dipogram mempunyai enam register terdiri dari dua pasang masing-masing berisi tiga register pada tiap gerbang (pintu I/O), yaitu satu pasang untuk gerbang A dan satu pasang lagi untuk gerbang B. Peripheral Programmable Interface ( PPI ) 8255 adalah masukan/keluaran paralel yang dapat diprogram, pada dasarnya PPI 8255 ini terdiri dari tiga bagian (port) atau gerbang I/O 8 bit, yaitu port A, port B, dan port C. Tiap port mempunyai 2 blok I/O yang terpisah dan tiap blok dihubungkan ke bus data internal PPI 8255. Melalui bus data internal informasi dapat dikirim dan diterima pada PPI 8255. PPI 8255 mempunyai 2 blok pengontrol, yaitu pengontrol bagian A dan pengontrol bagian B yang menentukan bagaimana ketiga port I/O dioperasikan. Bagian C terdiri dari 2 port 4 bit salah satu dari bagian ini digunakan bersama-sama dengan bagian A dan yang lainnya dengan bagian B.
  • 9. 3. Input-output Serial Beberapa alat memerlukan hubungan serial seperti teletip, peraga video, hubungan data melalui telepon, pita, dan piringan. Data dilewatkan bit per bit melalui sebuah saluran. Ada standar interface untuk transmisi data serial. Sistem mikroprosesor adalah sistem paralel, maka perlu mengubah sebuah byte data delapan bit menjadi bentuk serial sebelum keluaran dan dari bentuk serial menjadi masukan. Ada beberapa input/output serial yang sudah berbentuk integrated circuit (IC), yaitu: Universal Synchronous Asynchrounous Reciever Transmtter (USART) (8251), Asynchronous Communication Interface Adapter (ACIA) 6850, dan Universal Asynchronous Receiver Transmitter (UART). UART merupakan pengubah serial ke paralel dan paralel ke serial. UART mempunyai dua fungsi mengambil data paralel dan mengubahnya menjadi suatu arus bit serial dengan star, paritas, dan karakter penghenti dan mengambil suatu arus bit serial dan mengubahnya menjadi data paralel. ACIA adalah adaptor perantara dengan hubungan tak serempak yang dilengkapi dengan masukan keluaran paralel dan serial serta rangkaian fungsi pengendali standar EIA RS 232 C. Data serial yang masuk dan keluar adalah sinyal-sinyal compatible dengan TTL dan harus disangga untuk menggerakan alat-alat serial. ACIA dilengkapi dengan modem.
  • 10. UART } Masukan Serial Keluaran Detak Penerima Paralel Jalankan/Reset Paralel I/O { Pengirim Keluaran Serial Detak Fungsi Pengendali { Pengendali } Sinyal Status Daya Gambar 5. Diagram Blok UART 4. Sensor / Transducer Definisi secara umum, transducer adalah suatu alat atau device yang bila digerakan oleh energi di dalam sebuah sistem transmisi, menyalurkan energi dalam bentuk yang sama atau dalam bentuk yang berlainan ke sistem transmisi yang lain. Bentuk energi tersebut antara lain: listrik, mekanik, cahaya, panas, tekanan, kecepatan, percepatan, dan kimia. Transducer merupakan komponen input (masukan) bagi suatu sistem mikroprosesor atau komputer. Transducer tersebut agar dapat berhubungan atau
  • 11. berkomunikasi dengan mikroprosesor harus ada rangkaian interface atau rangkaian pengkondisi sinyal karena ada beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh suatu sistem misalnya, level tegangan, kecepatan, dan sensitifitas. Sebagai contoh, Thermocouple adalah sebuah transducer yang dapat menghasilkan tegangan, bila kedua ujung titik pertemuan logam tersebut dipanasi, menghasilkan tegangan dalam satuan µ V atau m V. Bila akan dimasukan ke mikroprosesor sinyalnya harus disesuaikan dulu atau dikondisikan. 5. Ringkasan 1. Komponen input/output adalah komponen masukan/keluaran dengan berbagai macam bentuknya serta sifatnya yang berbeda-beda. 2. Micro switch dan Led merupakan komponen input dan output yang paling sederhana. Bila ingin berkomunikasi dengan mikroprosesor maka harus ada rangkaian penyangga/buffer. 3. Komponen input/output paralel dan serial yang dapat diprogram antara lain: SIO, PIO, CTC, PPI 8255, PIA 6820, ACIA 6850, USART, dan UART. Komponen input/output ini sudah dilengkapai dengan berbagai sinyal pengontrol, penyangga, sinyal sinkronisasi, dan sinyal pengendali. 4. Transducer merupakan masukan bagi suatu sistem, bila dihubungkan dengan mikroprosesor harus dilengkapi dengan rangkaian pengkondisi sinyal. 6. Soal latihan 1. Jelaskan yang dimaksud komponen input/output ? 2. Berikan contoh komponen input/output yang paling sederhana dan jelaskan cara kerjanya ?
  • 12. 3. Mengapa, bila masukan akan dihubungkan dengan sistem mikroprosesor atau computer harus ada rangkaian pengendali dan rangkaian Interface? 4. Jelaskan perbedaan antara masukan/keluran seri dan paralel ? 5. Jelaskan fungsi komponen dari USART ? 6. Bagaimana cara membuat program inisialisasi pada PPI 8255? 7. Jelaskan keunggulan dan kelemahan masing-masing dari sistem komponen input/output paralel dan serial ? 8. Jelaskan yanmg dimaksud ACIA ? 9. Jelaskan yang dimaksud MODEM ? 10. Jelaskan yang dimaksud Transducer atau sensor ? 7. Referensi : a. Harry Garland. (1979). Introduction to microprocessor system design.New Jersey : MC Graw Hill. b. Jacob Millman. (1979). Microelectronics, Digital and Analog Circuits and Systems. New York: McGraw-Hill, Inc. c. Brey, Barry B. (2003). The intel microprocessors : 8086/8088/80186/80286/80386/80486, Pentium, Pentium Pro processor, Pentium II, Pentium III, and Pentium 4: architecture, programming, and Interfacing- 6 th ed. New Jersey : Pearson Education. d. Endra Pitawarno, (2005). MIkroprosesor dan Interfacing. Penerbit ANDI Yogyakarta. e. Rodnay Zaks and Austin Lesea. ( 1979). Microprocessor Interfacing Techniques. Sybex Inc. f. Ronald L. Krutz.(1984). Interfacing Techniques In Digital Design.Carnegie Mellon University. g. ( 1998), Guru Mikro Saya. Bandung: Inelco.