SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
Dampak Glibalisasi Atas Laporan Keuangan 
A. Pendahuluan 
International Accounting Standards, yang lebih dikenal sebagai International 
Financial Reporting Standards (IFRS), merupakan standar tunggal pelaporan akuntansi 
yang memberikan penekanan pada penilaian (revaluation) profesional dengan disclosures 
yang jelas dan transparan mengenai substansi ekonomis transaksi, penjelasan hingga 
mencapai kesimpulan tertentu. Standar ini muncul akibat tuntutan globalisasi yang 
mengharuskan para pelaku bisnis di suatu Negara ikut serta dalam bisnis lintas negara. 
Untuk itu diperlukan suatu standar internasional yang berlaku sama di semua Negara untuk 
memudahkan proses rekonsiliasi bisnis. Perbedaan utama standar internasional ini dengan 
standar yang berlaku di Indonesia terletak pada penerapan revaluation model, yaitu 
kemungkinkan penilaian aktiva menggunakan nilai wajar, sehingga laporan keuangan 
disajikan dengan basis ‘true and fair‘. 
IFRS merupakan standar akuntansi internasional yang diterbitkan oleh International 
Accounting Standard Board (IASB). Standar Akuntansi Internasional (International 
Accounting Standards/IAS) disusun oleh empat organisasi utama dunia yaitu Badan Standar 
Akuntansi Internasional (IASB), Komisi Masyarakat Eropa (EC), Organisasi Internasional 
Pasar Modal (IOSOC), dan Federasi Akuntansi Internasioanal (IFAC).Badan Standar 
Akuntansi Internasional (IASB) yang dahulu bernama Komisi Standar Akuntansi 
Internasional (AISC), merupakan lembaga independen untuk menyusun standar akuntansi. 
Organisasi ini memiliki tujuan mengembangkan dan mendorong penggunaan standar 
akuntansi global yang berkualitas tinggi, dapat dipahami dan dapat diperbandingkan. 
B. Konvergensi ke IFRS di Indonesia 
Kebutuhan Indonesia untuk turut serta melakukan program konvergensi 
tampaknya sudah menjadi keharusan jika kita tidak ingin tertinggal. Sehingga, dalam 
perkembangan penyusunan standar akuntansi di Indonesia oleh Dewan Standar Akuntansi 
Keuangan (DSAK) tidak dapat terlepas dari perkembangan penyusunan standar akuntansi 
internasional yang dilakukan oleh International Accounting Standards Board (IASB). 
Standar akuntansi keuangan nasional saat ini sedang dalam proses secara bertahap menuju
konvergensi secara penuh dengan International Financial Reporting Standards yang 
dikeluarkan oleh IASB. 
Indonesia harus mengadopsi standar akuntansi internasional (International 
Accounting Standard/IAS) untuk memudahkan perusahaan asing yang akan menjual saham 
di negara ini atau sebaliknya. Namun demikian, untuk mengadopsi standar internasional itu 
bukan perkara mudah karena memerlukan pemahaman dan biaya sosialisasi yang mahal. 
Iqbal, Melcher dan Elmallah (1997:18) mendefinisikan akuntansi internasional 
sebagai akuntansi untuk transaksi antar negara, pembandingan prinsip-prinsip akuntansi di 
negara-negara yang berlainan dan harmonisasi standar akuntansi di seluruh dunia. Suatu 
perusahaan mulai terlibat dengan akuntansi internasional adalah pada saat mendapatkan 
kesempatan melakukan transaksi ekspor atau impor. Standard akuntansi internasional (IAS) 
adalah standard yang dapat digunakan perusahaan multinasional yang dapat menjembatani 
perbedaan-perbedaan antar Negara, dalam perdagangan multinasional. 
IFRS (Internasional Financial Accounting Standard) adalah suatu upaya untuk 
memperkuat arsitektur keungan global dan mencari solusi jangka panjang terhadap 
kurangnya transparansi informasi keuangan.Tujuan IFRS pada hakikatnya untuk 
memastikan bahwa laporan keungan interim perusahaan untuk periode-periode yang 
dimaksukan dalam laporan keuangan tahunan, mengandung informasi berkualitas tinggi 
yang : 
1. transparansi bagi para pengguna dan dapat dibandingkan sepanjang peiode yang 
disajikan 
2. menyediakan titik awal yang memadai untuk akuntansi yang berdasarkan pada IFRS 
3. dapat dihasilkan dengan biaya yang tidak melebihi manfaat untuk para pengguna 
Sedangkan manfaat dari adanya suatu standard global: 
1. Pasar modal menjadi global dan modal investasi dapat bergerak di seluruh dunia 
tanpa hambatan berarti. Stadart pelaporan keuangan berkualitas tinggi yang 
digunakan secara konsisten di seluruh dunia akan memperbaiki efisiensi alokasi lokal 
2. Investor dapat membuat keputusan yang lebih baik 
3. Perusahaan-perusahaan dapat memperbaiki proses pengambilan keputusan mengenai 
merger dan akuisisi
4. Gagasan terbaik yang timbul dari aktivitas pembuatan standard dapat disebarkan 
dalam mengembangkan standard global yang berkualitas tertinggi. 
Standar akuntansi keuangan Indonesia (SAK) dibandingkan dengan standar 
akuntansi keuangan Amerika Serikat.Dalam SAK terdapat Akuntansi untuk 
Perkoperasian yang belum tentu dibutuhkan di Amerika Serikat.Berdasarkan hal ini, kecil 
kemungkinan untuk membuat suatu standar akuntansi internasional yang lengkap dan 
komprehensif. 
Manfaat dari konvergensi IFRS secara umum diantaranya adalah : 
 Memudahkan pemahaman atas laporan keuangan dengan penggunaan 
StandarAkuntansi Keuangan yang dikenal secara internasional (enhance 
comparability). 
 Meningkatkan arus investasi global melalui transparansi. 
 Menurunkan biaya modal dengan membuka peluang fund raising melalui pasar 
modal secara global. 
 Menciptakan efisiensi penyusunan laporan keuangan. 
 Meningkatkan kualitas laporan keuangan, dengan antara lain, mengurangi 
kesempatan untuk melakukan earning management. 
C. Kendala Apabila IFRS di Adopsi Secara Penuh 
Kurang siapnya infrastuktur seperti DSAK sebagai Financial Accounting Standart 
Setter. 
DSAK adalah perumus SAK yang ada di Indonesia.Pada prakteknya DSAK 
mendapatkan berbagaimacam kritik. Diantaranya adalah minimnya partisipasi dari pihak-pihak 
yang berkepentingan dalam setiap exposure draft hearingPSAK yang baru akan 
diberlakukan. Padahal untuk dapat di “cap” kualitas generally accepted accounting 
principle / GAAP adalah harus melewati tahapan-tahapan yang diantaranya melibatkan 
seluruh stakeholeder yang terlibat. Selain itu status ketua dan anggota DSAK yang tidak 
bekerja full time membuat DSAK dipandang kurang begitu loyal dan independen. Dan yang
memprihatinkan adalah belum ada satu peraturan pun yang memberikan mandate bagi 
DSAK untuk mengeluarkan SAK. 
Kondisi perundanga-undangan yang belum tentu sinkron dengan IFRS. 
Regulasi yang berkaitan dengan standar akuntansi dan pelaporan keuangan di 
Indonesia tidak begitu jelas.Terdapat banyak perundang-undangan yang kurang mendukung 
terhadap standar akuntansi dan pelaporan keuangan. Di dalam IAS 16, standar internasional 
memperbolehkan pengukuran aktiva tetap memakai revaluation model (ditahun berikutnya 
setelah aktiva di nilai berdasarkan nilai perolehannya. Perusahaan-perusahaan di Indonesia 
dapat menerapkanrevalution model (fair value accounting) dalam pencatatan PPE (Property, 
Plan, and Equipment) mulai tahun 2008 (asumsi bahwa PSAK 16 akan mulai efektif tahun 
2008). Hal ini adalah perubahan yang cukup besar karena selama inirevalution model belum 
dapat diterapkan di Indonesia dan hanya bisa dilakukan jika ketentuan pemerintah 
mengijinkan. 
Perbedaan historical cost yang selama ini sudah lebih dikenal dengan revalution model 
Dalam hal ini Revaluation model memperbolehkan PPE dicatat berdasarkan nilai 
wajarnya.Permasalahannya di Indonesia adalah sistem perpajakan yang tidak mendukung 
standar ini. Di dalam peraturan perpajakan, revaluasi aset ke atas dikenai pajak final sebesar 
10% dan harus dibayar pada tahun tersebut (tidak boleh dicicil dalam 5 tahun misalnya) dan 
tidak menghasilkan hutang pajak tangguhan yang bisa dibalik di tahun berikutnya bila nilai 
aktiva turun. Bayangkan apabila perusahaan memutuskan memakai revalution model dan 
setiap tahun harga asetnya meningkat, maka setiap tahun harus membayar pajak final. 
Padahal kenaikan harga aset tersebut tidaklah membawa aliran kas masuk ke dalam 
perusahaan. Bila aturan perpajakan tidak mendukung, maka dapat dipastikan perusahaan 
akan enggan menerapkan revaluation model. Bukan hanya sistem pajaknya saja yang 
memberatkan, bila perusahaan memakairevaluation model, maka siap-siap untuk keluar 
uang lebih banyak untuk menyewa jasa penilai. Hal ini dikarenakan banyaknya aset tetap 
yang btidak memiliki nilai pasar sehingga ketergantungan kepada jasa penilai (assessor) 
akan besar untuk menilai aset-aset ini.
Kurang siapnya SDM dan dunia pendidikan di Indonesia 
IFRS hanyalah alat untuk mencapai kemudahan dalam berinvestasi. Yang akan 
menggunakan dan mengoptimalkan alat tersebut tidak lain tidak bukan hanyalah manusia itu 
sendiri meskipun akan sedikit di bantu dengan teknologi informasi. SDM di Indonesia 
haruslah dapat memahami dengan baik apa itu IFRS. Tentunya SDM-SDM yang 
berhubungan langsung dengan laporan keuangan baik praktisi, pemerintah, hingga 
akademisi. Salah satu kelemahan SDM Indonesia adalah kesulitan dalam menerjemahkan 
IFRS.Jadi dalam menerjemahkan dan memahami IFRS membutuhkan waktu yang tidak 
singkat.Padahal perubahan-perubahan di IFRS adalah sangat cepat, sehingga saat IFRS yang 
sudah selesai diterjemahkan terkadang IFRS yang tidak lagi berlaku. Kondisi ini berbanding 
terbalik dengan Negara lain yang langsung mengambil teks asli IFRS tanpa 
menerjemahkannya terlebih dahulu. 
Standar akuntansi keuangan nasional saat ini sedang dalam proses secara bertahap 
menuju konverjensi secara penuh dengan International Financial Reporting Standards yang 
dikeluarkan oleh IASB. 
D. Pelpaoran Keuangan 
Dalam penyusunan dan penyajian atas laporan keuangan, terdapat suatu konsep atau 
pedoman yang mendasari hal tersebut sehingga laporan keuangan yang dihasilkan dapat 
memenuhi ekspektasi kebutuhan penggunanya.Konsep ini disebut sebagai Kerangka 
Konseptual.Kerangka kerja konseptual berfungsi sebagai acuan bagi komite penyusun 
standar, penyusun laporan keuangan, auditor, serta pemakai laporan keuangan. Kerangka 
kerja konseptual penting untuk meningkatkan pemahaman dan keyakinan pemakai laporan 
keuangan atas pelaporan keuangan, dan akan menaikkan komparabilitas antar laporan 
keuangan. Selain itu, masalah-masalah praktis yang baru akan dapat dipecahkan secara cepat 
jika mengacu pada kerangka konseptual yang ada. 
Kerangka kerja konseptual untuk pelaporan keuangan terdiri dari tiga 
tingkatan.Tingkat pertama adalah tujuan (objectives) yang mengidentifikasi tujuan dan 
sasaran akuntansi serta merupakan bangunan inti dari kerangka kerja konseptual. Pada 
tingkat kedua terdapat karakteristik kualitatif (qualitative characteristic) yang membuat 
informasi akuntansi berguna, dan unsur-unsur (elements) laporan keuangan (aset,
liabiltas,ekuitas,pendapatan dan beban). Sedangkan pada tingkat ketiga terdapat konsep-konsep 
pengukuran dan pengakuan (measurement and recognition) yang akan digunakan 
dalam menetapkan dan mengaplikasikan standar-standar akuntansi. Konsep-konsep ini 
meliputi asumsi, prinsip, dan kendala yang menjelaskan lingkungan pelaporan berjalan. 
Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi 
keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi 
sejumlah besar pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi, sedangkan 
tujuan pelaporan keuangan bertujuan umum adalah menyediakan informasi keuangan 
tentang entitas pelaporan yang bermanfaat bagi yang telah menjadi maupun yang potensial 
investor, pemberi pinjaman, dan kreditor lainnya dalam pembuatan keputusan tentang 
penyediaan sumber daya entitas. Laporan keuangan yang disusun untuk tujuan ini 
diharapkan dapat memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pengguna.Suatu laporan 
keuangan bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna apabila informasi yang disajikan dalam 
laporan keuangan tersebut dapat dipahami, relevan, andal dan dapat 
diperbandingkan.Namun demikian, perlu disadari bahwa laporan keuangan tidak 
menyediakan semua informasi yang mungkin dibutuhkan pengguna dalam pengambilan 
keputusan ekonomi.Dalam rangka penyajian laporan keuangan Perusahaan, salah satu pihak 
pengguna laporan yang harus dipertimbangkan adalah investor. 
Laporan Keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Menurut 
Standar Akuntansi Keuangan No. 1 ( Revisi 2009 ) , Laporan Keuangan Dasar (basic 
financial statement) terdiri dari: (1) Laporan Posisi Keuangan; (2) Laporan Laba-Rugi 
Komprehensif; (3) Laporan Arus Kas; (4) Laporan Perubahan Ekuitas ; (5) Catatan atas 
Laporan Keuangan. 
Pelaporan Keuangan (financial reporting) merupakan “financial statement plus”, 
karena terdiri dari: (1) Laporan Keuangan Dasar (basic financial statement) ; (2) Informasi 
Pelengkap, misalnya informasi keuangan segmen industri dan geografis serta pengungkapan 
pengaruh perubahan harga (SAK 2009) ; (3) Sarana pelaporan keuangan lainnya, contohnya: 
analisis dan diskusi manajemen, surat kepada pemegang saham.
Pedoman penyajian dan pengungkapan laporan keuangan Perusahaan dimaksudkan untuk 
memberikan suatu panduan penyajian dan pengungkapan yang terstandarisasi dengan 
mendasarkan pada prinsip-prinsip pengungkapan penuh (full disclosure), sehingga dapat 
memberikan kualitas penyajian dan pengungkapan yang memadai bagi pengguna informasi 
yang disajikan dalam pelaporan keuangan Emiten atau Perusahaan Publik.Laporan keuangan 
harus cukup informatif untuk mempengaruhi pertimbangan dan keputusan seorang pemakai 
yang berpengetahuan.Prinsip pengungkapan penuh (full disclosure) mengakui bahwa 
penyajian informasi dalam laporan keuangan baik jumlah maupun sifat, harus memenuhi 
kaidah keseimbangan antara manfaat dan biaya.Jadi, pelaporan keuangan (financial 
reporting) lebih luas daripada laporan keuangan(financial statement).Karena, dalam 
pelaporan keuangan perusahaan dapat sekaligus melaporkan hal-hal di luar akuntansi. 
E. Dampak Konvergensi IFRS Terhadap Kualitas Laporan Keuangan 
Konvergensi IFRS dapat meningkatkan daya informasi dari pelaporan keuangan 
perusahaan-perusahaan yang ada di Indonesia.Adopsi standar internasional juga sangat 
penting dalam rangka stabilitas perekonomian. Manfaat dari program konvergensi IFRS 
diharapkan akan mengurangi hambatan-hambatan investasi, meningkatkan transparansi 
perusahaan, mengurangi biaya yang terkait dengan penyusunan laporan keuangan, dan 
mengurangi cost of capital. Sementara tujuan akhirnya laporan keuangan yang disusun 
berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) hanya akan memerlukan sedikit 
rekonsiliasi untuk menghasilkan laporan keuangan berdasarkan IFRS. Banyaknya standar 
yang harus dilaksanakan dalam program konvergensi ini menjadi tantangan yang cukup 
berat bagi publik untuk sedari dini mengantisipasi implementasi program konvergensi IFRS. 
Beberapa dampak yang terjadi atas konvergensi IFRS terhadap kualitas penyajian 
Pelaporan Keuangan, akan dijelaskan lebih rinci dari dalam perspektif kualitatif: 
1. Perubahan konsep dari rule based ke principle based 
Principle based mengandung makna bahwa standart akuntansi tidak bersifat ketat 
atau rigid, melainkan hanya memberikan prinsip-prinsip umum standar akuntansi yang
harus diikuti untuk memastikan pencapaian kualitas informasi tertentu yang relevan, 
dapat diperbandingkan dan objektif, sedangkan rule based mengandung makna bahwa 
untuk mencapai kualitas informasi tertentu yang relevan, dapat diperbandingkan, dan 
objektif, standar akuntansi harus bersifat ketat dan rigid. 
2. Peran Profesional Judgement lebih dibutuhkan 
Peralihan menuju principle based standar mempunyai arti standar akuntansi yang 
akan kita gunakan menjadi lebih bersifat fleksibel karena aturan-aturan yang detail 
sudah disederhanakan kedalam beberapa prinsip-prinsip dasar saja. Fleksibilitas dari 
IFRS inilah yang menjadikan peran professional judgement lebih dibutuhkan baik 
dalam hal mempersiapkan laporan keuangan maupun dalam hal pengauditan. Dan hal 
terpenting yang harus kita lakukan adalah bahwa semua dokumen serta proses 
Profesional Judgementitu harus didokumentasikan. 
3. Penggunaan Fair Value Accounting 
Fair value bukanlah nilai yang akan diterima atau dibayarkan entitas dalam suatu 
transaksi yang dipaksakan, likuidasi yang dipaksakan, atau penjualan akibat kesulitan 
keuangan. Nilai adalah nilai yang wajar mencerminkan kualitas kredit suatu 
instrumen.Sehingga dengan adanya fair value accounting maka penyajian atas pelaporan 
keuangan untuk nilai aset dan instrumen keuangan tercatat pada nilai sebenarnya atau 
wajar sesuai dengan kondisi pasar.Sehingga kualitas yang dihasilkan atas laporan 
keuangan menjadi dapat diandalkan. 
4. Keterlibatan pihak ketiga dalam penyusunan laporan keuangan 
Dengan adanya konvergensi IFRS, menyebabkan segala sesuatu yang berkaitan 
dengan penilaian dan pengukuran menjadi penting, sehingga kebutuhan atas adanya 
pihak ketiga didalam penyusunan laporan keuangan sangat besar.Karena laporan 
keuangan mewajibkan untuk diungkapkan secara menyeluruh agar transparansi menjadi 
suatu hal penting bagi pengguna laporan keuangan.
Dampak glibalisasi atas laporan keuangan

More Related Content

What's hot

Prosedur audit kas dan setara kas
Prosedur audit kas dan setara kasProsedur audit kas dan setara kas
Prosedur audit kas dan setara kasahmad rasyidin
 
sistem pengendalian sektor publik
sistem pengendalian sektor publiksistem pengendalian sektor publik
sistem pengendalian sektor publikRadel Dyla
 
Akuntansi persediaan - PEMDA
Akuntansi persediaan - PEMDAAkuntansi persediaan - PEMDA
Akuntansi persediaan - PEMDAMahyuni Bjm
 
tanggung jawab dan tujuan audit
tanggung jawab dan tujuan audittanggung jawab dan tujuan audit
tanggung jawab dan tujuan auditIndah Dwi Lestari
 
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)Fajar Sandy
 
Soal jawab teori akuntansi Suwardjono
Soal jawab teori akuntansi SuwardjonoSoal jawab teori akuntansi Suwardjono
Soal jawab teori akuntansi SuwardjonoAbdul Hamid
 
Ringkasan teori akuntansi Suwardjono
Ringkasan teori akuntansi SuwardjonoRingkasan teori akuntansi Suwardjono
Ringkasan teori akuntansi Suwardjonoxyrces
 
Kunci jawaban bab 8 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 8 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 8 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 8 teori akuntansi suwardjonoHerna Ferari
 
AKL 2 Pemilikan Tidak Langsung
AKL 2 Pemilikan Tidak LangsungAKL 2 Pemilikan Tidak Langsung
AKL 2 Pemilikan Tidak LangsungAdi Jauhari
 
AKUTANSI PERSEROAN TERBATAS
AKUTANSI PERSEROAN TERBATASAKUTANSI PERSEROAN TERBATAS
AKUTANSI PERSEROAN TERBATASPuja Lestari
 
Wesel bayar jangka panjang
Wesel bayar jangka panjangWesel bayar jangka panjang
Wesel bayar jangka panjangFirdha Aryati
 
Penerapan activity based management (abm) system untuk meningkatkan efisiensi
Penerapan activity based management (abm) system untuk meningkatkan efisiensiPenerapan activity based management (abm) system untuk meningkatkan efisiensi
Penerapan activity based management (abm) system untuk meningkatkan efisiensiFaridaabraham
 
Hubungan antara materialitas, risiko audit dan bukti audit
Hubungan antara  materialitas, risiko audit dan  bukti auditHubungan antara  materialitas, risiko audit dan  bukti audit
Hubungan antara materialitas, risiko audit dan bukti auditSyafdinal Ncap
 
Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntans...
Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntans...Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntans...
Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntans...Adi Jauhari
 
Bab 2 akuntansi biaya
Bab 2 akuntansi biayaBab 2 akuntansi biaya
Bab 2 akuntansi biayaNugroho Adi
 
Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7
Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7
Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7Manik Ryad
 
Kunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjonoHerna Ferari
 

What's hot (20)

Prosedur audit kas dan setara kas
Prosedur audit kas dan setara kasProsedur audit kas dan setara kas
Prosedur audit kas dan setara kas
 
sistem pengendalian sektor publik
sistem pengendalian sektor publiksistem pengendalian sektor publik
sistem pengendalian sektor publik
 
Auditing 1
Auditing 1Auditing 1
Auditing 1
 
Akuntansi persediaan - PEMDA
Akuntansi persediaan - PEMDAAkuntansi persediaan - PEMDA
Akuntansi persediaan - PEMDA
 
tanggung jawab dan tujuan audit
tanggung jawab dan tujuan audittanggung jawab dan tujuan audit
tanggung jawab dan tujuan audit
 
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)
 
Soal jawab teori akuntansi Suwardjono
Soal jawab teori akuntansi SuwardjonoSoal jawab teori akuntansi Suwardjono
Soal jawab teori akuntansi Suwardjono
 
Ringkasan teori akuntansi Suwardjono
Ringkasan teori akuntansi SuwardjonoRingkasan teori akuntansi Suwardjono
Ringkasan teori akuntansi Suwardjono
 
Kunci jawaban bab 8 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 8 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 8 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 8 teori akuntansi suwardjono
 
Perencanaan audit
Perencanaan auditPerencanaan audit
Perencanaan audit
 
AKL 2 Pemilikan Tidak Langsung
AKL 2 Pemilikan Tidak LangsungAKL 2 Pemilikan Tidak Langsung
AKL 2 Pemilikan Tidak Langsung
 
AKUTANSI PERSEROAN TERBATAS
AKUTANSI PERSEROAN TERBATASAKUTANSI PERSEROAN TERBATAS
AKUTANSI PERSEROAN TERBATAS
 
Perbedaan PSAK dan SAK ETAP
Perbedaan PSAK dan SAK ETAPPerbedaan PSAK dan SAK ETAP
Perbedaan PSAK dan SAK ETAP
 
Wesel bayar jangka panjang
Wesel bayar jangka panjangWesel bayar jangka panjang
Wesel bayar jangka panjang
 
Penerapan activity based management (abm) system untuk meningkatkan efisiensi
Penerapan activity based management (abm) system untuk meningkatkan efisiensiPenerapan activity based management (abm) system untuk meningkatkan efisiensi
Penerapan activity based management (abm) system untuk meningkatkan efisiensi
 
Hubungan antara materialitas, risiko audit dan bukti audit
Hubungan antara  materialitas, risiko audit dan  bukti auditHubungan antara  materialitas, risiko audit dan  bukti audit
Hubungan antara materialitas, risiko audit dan bukti audit
 
Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntans...
Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntans...Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntans...
Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntans...
 
Bab 2 akuntansi biaya
Bab 2 akuntansi biayaBab 2 akuntansi biaya
Bab 2 akuntansi biaya
 
Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7
Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7
Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7
 
Kunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjono
 

Similar to Dampak glibalisasi atas laporan keuangan

PERKEMBANGAN STANDAR AKUNTANSI INDONESIA MENUJU KONVERGENSI IFRS
PERKEMBANGAN STANDAR AKUNTANSI INDONESIA MENUJU KONVERGENSI IFRSPERKEMBANGAN STANDAR AKUNTANSI INDONESIA MENUJU KONVERGENSI IFRS
PERKEMBANGAN STANDAR AKUNTANSI INDONESIA MENUJU KONVERGENSI IFRSNur Kholisah
 
Artikel international accounting standards
Artikel international accounting standardsArtikel international accounting standards
Artikel international accounting standardsIrwan Zekai Solehudin
 
Ppt Harmonisasi Akuntansi Internasional
Ppt Harmonisasi Akuntansi InternasionalPpt Harmonisasi Akuntansi Internasional
Ppt Harmonisasi Akuntansi InternasionalKhairunNisa290
 
KONVERGENSI INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARDS (IFRS) DAN IMPLIKASIN...
KONVERGENSI INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARDS (IFRS) DAN IMPLIKASIN...KONVERGENSI INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARDS (IFRS) DAN IMPLIKASIN...
KONVERGENSI INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARDS (IFRS) DAN IMPLIKASIN...gustie05
 
Standar akuntansi keuanga1
Standar akuntansi keuanga1Standar akuntansi keuanga1
Standar akuntansi keuanga1Efni Yulianti
 
Cara membuat laporan keuangan perusahaan perbandingan antara-ifrs-dengan-ps...
Cara membuat laporan keuangan perusahaan   perbandingan antara-ifrs-dengan-ps...Cara membuat laporan keuangan perusahaan   perbandingan antara-ifrs-dengan-ps...
Cara membuat laporan keuangan perusahaan perbandingan antara-ifrs-dengan-ps...dhoan Evridho
 
Ega Susanti-Review Jurnal 2-Apraisal.pptx
Ega Susanti-Review Jurnal 2-Apraisal.pptxEga Susanti-Review Jurnal 2-Apraisal.pptx
Ega Susanti-Review Jurnal 2-Apraisal.pptxegasusanti2
 
Kel 1 Proses Penyusunan Standar (compile).pptx
Kel 1 Proses Penyusunan Standar (compile).pptxKel 1 Proses Penyusunan Standar (compile).pptx
Kel 1 Proses Penyusunan Standar (compile).pptxFachrulAchast
 
171_20230314191103_02. SAK Berbasis IFRS - MAKSI STIE YAI.pdf
171_20230314191103_02. SAK Berbasis IFRS - MAKSI STIE YAI.pdf171_20230314191103_02. SAK Berbasis IFRS - MAKSI STIE YAI.pdf
171_20230314191103_02. SAK Berbasis IFRS - MAKSI STIE YAI.pdfIngeFahira
 
PPT Pelaporan Keuangan dan Standar Akuntansi.pptx
PPT Pelaporan Keuangan dan Standar Akuntansi.pptxPPT Pelaporan Keuangan dan Standar Akuntansi.pptx
PPT Pelaporan Keuangan dan Standar Akuntansi.pptxLearning Finance Accounting
 
Perkembangan tentang ifrs
Perkembangan tentang ifrsPerkembangan tentang ifrs
Perkembangan tentang ifrskiki_ariani
 
Tugas powerpoint harmonisasi akuntansi internasional
Tugas powerpoint harmonisasi akuntansi internasionalTugas powerpoint harmonisasi akuntansi internasional
Tugas powerpoint harmonisasi akuntansi internasionalAnnisaAprilia19
 

Similar to Dampak glibalisasi atas laporan keuangan (20)

Makalah dampak globalisasi
Makalah dampak globalisasiMakalah dampak globalisasi
Makalah dampak globalisasi
 
PERKEMBANGAN STANDAR AKUNTANSI INDONESIA MENUJU KONVERGENSI IFRS
PERKEMBANGAN STANDAR AKUNTANSI INDONESIA MENUJU KONVERGENSI IFRSPERKEMBANGAN STANDAR AKUNTANSI INDONESIA MENUJU KONVERGENSI IFRS
PERKEMBANGAN STANDAR AKUNTANSI INDONESIA MENUJU KONVERGENSI IFRS
 
Artikel international accounting standards
Artikel international accounting standardsArtikel international accounting standards
Artikel international accounting standards
 
Ppt Harmonisasi Akuntansi Internasional
Ppt Harmonisasi Akuntansi InternasionalPpt Harmonisasi Akuntansi Internasional
Ppt Harmonisasi Akuntansi Internasional
 
KONVERGENSI INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARDS (IFRS) DAN IMPLIKASIN...
KONVERGENSI INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARDS (IFRS) DAN IMPLIKASIN...KONVERGENSI INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARDS (IFRS) DAN IMPLIKASIN...
KONVERGENSI INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARDS (IFRS) DAN IMPLIKASIN...
 
Standar akuntansi keuanga1
Standar akuntansi keuanga1Standar akuntansi keuanga1
Standar akuntansi keuanga1
 
IASC and IFRS
IASC and IFRSIASC and IFRS
IASC and IFRS
 
Ifrs
IfrsIfrs
Ifrs
 
Cara membuat laporan keuangan perusahaan perbandingan antara-ifrs-dengan-ps...
Cara membuat laporan keuangan perusahaan   perbandingan antara-ifrs-dengan-ps...Cara membuat laporan keuangan perusahaan   perbandingan antara-ifrs-dengan-ps...
Cara membuat laporan keuangan perusahaan perbandingan antara-ifrs-dengan-ps...
 
perbandingan-antara-ifrs-dengan-psak-qv1
perbandingan-antara-ifrs-dengan-psak-qv1perbandingan-antara-ifrs-dengan-psak-qv1
perbandingan-antara-ifrs-dengan-psak-qv1
 
Ega Susanti-Review Jurnal 2-Apraisal.pptx
Ega Susanti-Review Jurnal 2-Apraisal.pptxEga Susanti-Review Jurnal 2-Apraisal.pptx
Ega Susanti-Review Jurnal 2-Apraisal.pptx
 
Teori akuntansi psak
Teori akuntansi psakTeori akuntansi psak
Teori akuntansi psak
 
Akm, tentang sak
Akm, tentang sakAkm, tentang sak
Akm, tentang sak
 
akm 1.docx
akm 1.docxakm 1.docx
akm 1.docx
 
Kel 1 Proses Penyusunan Standar (compile).pptx
Kel 1 Proses Penyusunan Standar (compile).pptxKel 1 Proses Penyusunan Standar (compile).pptx
Kel 1 Proses Penyusunan Standar (compile).pptx
 
Tugas ujian teori akuntansi
Tugas ujian teori akuntansi Tugas ujian teori akuntansi
Tugas ujian teori akuntansi
 
171_20230314191103_02. SAK Berbasis IFRS - MAKSI STIE YAI.pdf
171_20230314191103_02. SAK Berbasis IFRS - MAKSI STIE YAI.pdf171_20230314191103_02. SAK Berbasis IFRS - MAKSI STIE YAI.pdf
171_20230314191103_02. SAK Berbasis IFRS - MAKSI STIE YAI.pdf
 
PPT Pelaporan Keuangan dan Standar Akuntansi.pptx
PPT Pelaporan Keuangan dan Standar Akuntansi.pptxPPT Pelaporan Keuangan dan Standar Akuntansi.pptx
PPT Pelaporan Keuangan dan Standar Akuntansi.pptx
 
Perkembangan tentang ifrs
Perkembangan tentang ifrsPerkembangan tentang ifrs
Perkembangan tentang ifrs
 
Tugas powerpoint harmonisasi akuntansi internasional
Tugas powerpoint harmonisasi akuntansi internasionalTugas powerpoint harmonisasi akuntansi internasional
Tugas powerpoint harmonisasi akuntansi internasional
 

Recently uploaded

Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).ppt
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).pptSIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).ppt
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).pptDenzbaguseNugroho
 
Arah Kebijakan IKPA tahun 2023 fokus tentang capaian output
Arah Kebijakan IKPA tahun 2023  fokus tentang capaian outputArah Kebijakan IKPA tahun 2023  fokus tentang capaian output
Arah Kebijakan IKPA tahun 2023 fokus tentang capaian outputjafarismail7
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptximamfadilah24062003
 
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGAN
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGANMENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGAN
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGANGallynDityaManggala
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptAchmadHasanHafidzi
 
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar Bisnis
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar BisnisMenganalisis Pasar Konsumen dan Pasar Bisnis
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar BisnisGallynDityaManggala
 
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptx
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptxMATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptx
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptxDenzbaguseNugroho
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptAchmadHasanHafidzi
 
warrant adalah salah satu instrument pasar modal
warrant adalah salah satu instrument pasar modalwarrant adalah salah satu instrument pasar modal
warrant adalah salah satu instrument pasar modalmohtamrin
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAAchmadHasanHafidzi
 
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesiapower point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesiaMukhamadMuslim
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxTheresiaSimamora1
 
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxV5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxBayuUtaminingtyas
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYARirilMardiana
 
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.pptsantikalakita
 

Recently uploaded (17)

Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
 
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).ppt
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).pptSIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).ppt
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).ppt
 
Arah Kebijakan IKPA tahun 2023 fokus tentang capaian output
Arah Kebijakan IKPA tahun 2023  fokus tentang capaian outputArah Kebijakan IKPA tahun 2023  fokus tentang capaian output
Arah Kebijakan IKPA tahun 2023 fokus tentang capaian output
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
 
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGAN
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGANMENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGAN
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGAN
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
 
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptxANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
 
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar Bisnis
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar BisnisMenganalisis Pasar Konsumen dan Pasar Bisnis
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar Bisnis
 
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptx
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptxMATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptx
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptx
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
 
warrant adalah salah satu instrument pasar modal
warrant adalah salah satu instrument pasar modalwarrant adalah salah satu instrument pasar modal
warrant adalah salah satu instrument pasar modal
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
 
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesiapower point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
 
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxV5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
 
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
 

Dampak glibalisasi atas laporan keuangan

  • 1. Dampak Glibalisasi Atas Laporan Keuangan A. Pendahuluan International Accounting Standards, yang lebih dikenal sebagai International Financial Reporting Standards (IFRS), merupakan standar tunggal pelaporan akuntansi yang memberikan penekanan pada penilaian (revaluation) profesional dengan disclosures yang jelas dan transparan mengenai substansi ekonomis transaksi, penjelasan hingga mencapai kesimpulan tertentu. Standar ini muncul akibat tuntutan globalisasi yang mengharuskan para pelaku bisnis di suatu Negara ikut serta dalam bisnis lintas negara. Untuk itu diperlukan suatu standar internasional yang berlaku sama di semua Negara untuk memudahkan proses rekonsiliasi bisnis. Perbedaan utama standar internasional ini dengan standar yang berlaku di Indonesia terletak pada penerapan revaluation model, yaitu kemungkinkan penilaian aktiva menggunakan nilai wajar, sehingga laporan keuangan disajikan dengan basis ‘true and fair‘. IFRS merupakan standar akuntansi internasional yang diterbitkan oleh International Accounting Standard Board (IASB). Standar Akuntansi Internasional (International Accounting Standards/IAS) disusun oleh empat organisasi utama dunia yaitu Badan Standar Akuntansi Internasional (IASB), Komisi Masyarakat Eropa (EC), Organisasi Internasional Pasar Modal (IOSOC), dan Federasi Akuntansi Internasioanal (IFAC).Badan Standar Akuntansi Internasional (IASB) yang dahulu bernama Komisi Standar Akuntansi Internasional (AISC), merupakan lembaga independen untuk menyusun standar akuntansi. Organisasi ini memiliki tujuan mengembangkan dan mendorong penggunaan standar akuntansi global yang berkualitas tinggi, dapat dipahami dan dapat diperbandingkan. B. Konvergensi ke IFRS di Indonesia Kebutuhan Indonesia untuk turut serta melakukan program konvergensi tampaknya sudah menjadi keharusan jika kita tidak ingin tertinggal. Sehingga, dalam perkembangan penyusunan standar akuntansi di Indonesia oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) tidak dapat terlepas dari perkembangan penyusunan standar akuntansi internasional yang dilakukan oleh International Accounting Standards Board (IASB). Standar akuntansi keuangan nasional saat ini sedang dalam proses secara bertahap menuju
  • 2. konvergensi secara penuh dengan International Financial Reporting Standards yang dikeluarkan oleh IASB. Indonesia harus mengadopsi standar akuntansi internasional (International Accounting Standard/IAS) untuk memudahkan perusahaan asing yang akan menjual saham di negara ini atau sebaliknya. Namun demikian, untuk mengadopsi standar internasional itu bukan perkara mudah karena memerlukan pemahaman dan biaya sosialisasi yang mahal. Iqbal, Melcher dan Elmallah (1997:18) mendefinisikan akuntansi internasional sebagai akuntansi untuk transaksi antar negara, pembandingan prinsip-prinsip akuntansi di negara-negara yang berlainan dan harmonisasi standar akuntansi di seluruh dunia. Suatu perusahaan mulai terlibat dengan akuntansi internasional adalah pada saat mendapatkan kesempatan melakukan transaksi ekspor atau impor. Standard akuntansi internasional (IAS) adalah standard yang dapat digunakan perusahaan multinasional yang dapat menjembatani perbedaan-perbedaan antar Negara, dalam perdagangan multinasional. IFRS (Internasional Financial Accounting Standard) adalah suatu upaya untuk memperkuat arsitektur keungan global dan mencari solusi jangka panjang terhadap kurangnya transparansi informasi keuangan.Tujuan IFRS pada hakikatnya untuk memastikan bahwa laporan keungan interim perusahaan untuk periode-periode yang dimaksukan dalam laporan keuangan tahunan, mengandung informasi berkualitas tinggi yang : 1. transparansi bagi para pengguna dan dapat dibandingkan sepanjang peiode yang disajikan 2. menyediakan titik awal yang memadai untuk akuntansi yang berdasarkan pada IFRS 3. dapat dihasilkan dengan biaya yang tidak melebihi manfaat untuk para pengguna Sedangkan manfaat dari adanya suatu standard global: 1. Pasar modal menjadi global dan modal investasi dapat bergerak di seluruh dunia tanpa hambatan berarti. Stadart pelaporan keuangan berkualitas tinggi yang digunakan secara konsisten di seluruh dunia akan memperbaiki efisiensi alokasi lokal 2. Investor dapat membuat keputusan yang lebih baik 3. Perusahaan-perusahaan dapat memperbaiki proses pengambilan keputusan mengenai merger dan akuisisi
  • 3. 4. Gagasan terbaik yang timbul dari aktivitas pembuatan standard dapat disebarkan dalam mengembangkan standard global yang berkualitas tertinggi. Standar akuntansi keuangan Indonesia (SAK) dibandingkan dengan standar akuntansi keuangan Amerika Serikat.Dalam SAK terdapat Akuntansi untuk Perkoperasian yang belum tentu dibutuhkan di Amerika Serikat.Berdasarkan hal ini, kecil kemungkinan untuk membuat suatu standar akuntansi internasional yang lengkap dan komprehensif. Manfaat dari konvergensi IFRS secara umum diantaranya adalah :  Memudahkan pemahaman atas laporan keuangan dengan penggunaan StandarAkuntansi Keuangan yang dikenal secara internasional (enhance comparability).  Meningkatkan arus investasi global melalui transparansi.  Menurunkan biaya modal dengan membuka peluang fund raising melalui pasar modal secara global.  Menciptakan efisiensi penyusunan laporan keuangan.  Meningkatkan kualitas laporan keuangan, dengan antara lain, mengurangi kesempatan untuk melakukan earning management. C. Kendala Apabila IFRS di Adopsi Secara Penuh Kurang siapnya infrastuktur seperti DSAK sebagai Financial Accounting Standart Setter. DSAK adalah perumus SAK yang ada di Indonesia.Pada prakteknya DSAK mendapatkan berbagaimacam kritik. Diantaranya adalah minimnya partisipasi dari pihak-pihak yang berkepentingan dalam setiap exposure draft hearingPSAK yang baru akan diberlakukan. Padahal untuk dapat di “cap” kualitas generally accepted accounting principle / GAAP adalah harus melewati tahapan-tahapan yang diantaranya melibatkan seluruh stakeholeder yang terlibat. Selain itu status ketua dan anggota DSAK yang tidak bekerja full time membuat DSAK dipandang kurang begitu loyal dan independen. Dan yang
  • 4. memprihatinkan adalah belum ada satu peraturan pun yang memberikan mandate bagi DSAK untuk mengeluarkan SAK. Kondisi perundanga-undangan yang belum tentu sinkron dengan IFRS. Regulasi yang berkaitan dengan standar akuntansi dan pelaporan keuangan di Indonesia tidak begitu jelas.Terdapat banyak perundang-undangan yang kurang mendukung terhadap standar akuntansi dan pelaporan keuangan. Di dalam IAS 16, standar internasional memperbolehkan pengukuran aktiva tetap memakai revaluation model (ditahun berikutnya setelah aktiva di nilai berdasarkan nilai perolehannya. Perusahaan-perusahaan di Indonesia dapat menerapkanrevalution model (fair value accounting) dalam pencatatan PPE (Property, Plan, and Equipment) mulai tahun 2008 (asumsi bahwa PSAK 16 akan mulai efektif tahun 2008). Hal ini adalah perubahan yang cukup besar karena selama inirevalution model belum dapat diterapkan di Indonesia dan hanya bisa dilakukan jika ketentuan pemerintah mengijinkan. Perbedaan historical cost yang selama ini sudah lebih dikenal dengan revalution model Dalam hal ini Revaluation model memperbolehkan PPE dicatat berdasarkan nilai wajarnya.Permasalahannya di Indonesia adalah sistem perpajakan yang tidak mendukung standar ini. Di dalam peraturan perpajakan, revaluasi aset ke atas dikenai pajak final sebesar 10% dan harus dibayar pada tahun tersebut (tidak boleh dicicil dalam 5 tahun misalnya) dan tidak menghasilkan hutang pajak tangguhan yang bisa dibalik di tahun berikutnya bila nilai aktiva turun. Bayangkan apabila perusahaan memutuskan memakai revalution model dan setiap tahun harga asetnya meningkat, maka setiap tahun harus membayar pajak final. Padahal kenaikan harga aset tersebut tidaklah membawa aliran kas masuk ke dalam perusahaan. Bila aturan perpajakan tidak mendukung, maka dapat dipastikan perusahaan akan enggan menerapkan revaluation model. Bukan hanya sistem pajaknya saja yang memberatkan, bila perusahaan memakairevaluation model, maka siap-siap untuk keluar uang lebih banyak untuk menyewa jasa penilai. Hal ini dikarenakan banyaknya aset tetap yang btidak memiliki nilai pasar sehingga ketergantungan kepada jasa penilai (assessor) akan besar untuk menilai aset-aset ini.
  • 5. Kurang siapnya SDM dan dunia pendidikan di Indonesia IFRS hanyalah alat untuk mencapai kemudahan dalam berinvestasi. Yang akan menggunakan dan mengoptimalkan alat tersebut tidak lain tidak bukan hanyalah manusia itu sendiri meskipun akan sedikit di bantu dengan teknologi informasi. SDM di Indonesia haruslah dapat memahami dengan baik apa itu IFRS. Tentunya SDM-SDM yang berhubungan langsung dengan laporan keuangan baik praktisi, pemerintah, hingga akademisi. Salah satu kelemahan SDM Indonesia adalah kesulitan dalam menerjemahkan IFRS.Jadi dalam menerjemahkan dan memahami IFRS membutuhkan waktu yang tidak singkat.Padahal perubahan-perubahan di IFRS adalah sangat cepat, sehingga saat IFRS yang sudah selesai diterjemahkan terkadang IFRS yang tidak lagi berlaku. Kondisi ini berbanding terbalik dengan Negara lain yang langsung mengambil teks asli IFRS tanpa menerjemahkannya terlebih dahulu. Standar akuntansi keuangan nasional saat ini sedang dalam proses secara bertahap menuju konverjensi secara penuh dengan International Financial Reporting Standards yang dikeluarkan oleh IASB. D. Pelpaoran Keuangan Dalam penyusunan dan penyajian atas laporan keuangan, terdapat suatu konsep atau pedoman yang mendasari hal tersebut sehingga laporan keuangan yang dihasilkan dapat memenuhi ekspektasi kebutuhan penggunanya.Konsep ini disebut sebagai Kerangka Konseptual.Kerangka kerja konseptual berfungsi sebagai acuan bagi komite penyusun standar, penyusun laporan keuangan, auditor, serta pemakai laporan keuangan. Kerangka kerja konseptual penting untuk meningkatkan pemahaman dan keyakinan pemakai laporan keuangan atas pelaporan keuangan, dan akan menaikkan komparabilitas antar laporan keuangan. Selain itu, masalah-masalah praktis yang baru akan dapat dipecahkan secara cepat jika mengacu pada kerangka konseptual yang ada. Kerangka kerja konseptual untuk pelaporan keuangan terdiri dari tiga tingkatan.Tingkat pertama adalah tujuan (objectives) yang mengidentifikasi tujuan dan sasaran akuntansi serta merupakan bangunan inti dari kerangka kerja konseptual. Pada tingkat kedua terdapat karakteristik kualitatif (qualitative characteristic) yang membuat informasi akuntansi berguna, dan unsur-unsur (elements) laporan keuangan (aset,
  • 6. liabiltas,ekuitas,pendapatan dan beban). Sedangkan pada tingkat ketiga terdapat konsep-konsep pengukuran dan pengakuan (measurement and recognition) yang akan digunakan dalam menetapkan dan mengaplikasikan standar-standar akuntansi. Konsep-konsep ini meliputi asumsi, prinsip, dan kendala yang menjelaskan lingkungan pelaporan berjalan. Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi, sedangkan tujuan pelaporan keuangan bertujuan umum adalah menyediakan informasi keuangan tentang entitas pelaporan yang bermanfaat bagi yang telah menjadi maupun yang potensial investor, pemberi pinjaman, dan kreditor lainnya dalam pembuatan keputusan tentang penyediaan sumber daya entitas. Laporan keuangan yang disusun untuk tujuan ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pengguna.Suatu laporan keuangan bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna apabila informasi yang disajikan dalam laporan keuangan tersebut dapat dipahami, relevan, andal dan dapat diperbandingkan.Namun demikian, perlu disadari bahwa laporan keuangan tidak menyediakan semua informasi yang mungkin dibutuhkan pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi.Dalam rangka penyajian laporan keuangan Perusahaan, salah satu pihak pengguna laporan yang harus dipertimbangkan adalah investor. Laporan Keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Menurut Standar Akuntansi Keuangan No. 1 ( Revisi 2009 ) , Laporan Keuangan Dasar (basic financial statement) terdiri dari: (1) Laporan Posisi Keuangan; (2) Laporan Laba-Rugi Komprehensif; (3) Laporan Arus Kas; (4) Laporan Perubahan Ekuitas ; (5) Catatan atas Laporan Keuangan. Pelaporan Keuangan (financial reporting) merupakan “financial statement plus”, karena terdiri dari: (1) Laporan Keuangan Dasar (basic financial statement) ; (2) Informasi Pelengkap, misalnya informasi keuangan segmen industri dan geografis serta pengungkapan pengaruh perubahan harga (SAK 2009) ; (3) Sarana pelaporan keuangan lainnya, contohnya: analisis dan diskusi manajemen, surat kepada pemegang saham.
  • 7. Pedoman penyajian dan pengungkapan laporan keuangan Perusahaan dimaksudkan untuk memberikan suatu panduan penyajian dan pengungkapan yang terstandarisasi dengan mendasarkan pada prinsip-prinsip pengungkapan penuh (full disclosure), sehingga dapat memberikan kualitas penyajian dan pengungkapan yang memadai bagi pengguna informasi yang disajikan dalam pelaporan keuangan Emiten atau Perusahaan Publik.Laporan keuangan harus cukup informatif untuk mempengaruhi pertimbangan dan keputusan seorang pemakai yang berpengetahuan.Prinsip pengungkapan penuh (full disclosure) mengakui bahwa penyajian informasi dalam laporan keuangan baik jumlah maupun sifat, harus memenuhi kaidah keseimbangan antara manfaat dan biaya.Jadi, pelaporan keuangan (financial reporting) lebih luas daripada laporan keuangan(financial statement).Karena, dalam pelaporan keuangan perusahaan dapat sekaligus melaporkan hal-hal di luar akuntansi. E. Dampak Konvergensi IFRS Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Konvergensi IFRS dapat meningkatkan daya informasi dari pelaporan keuangan perusahaan-perusahaan yang ada di Indonesia.Adopsi standar internasional juga sangat penting dalam rangka stabilitas perekonomian. Manfaat dari program konvergensi IFRS diharapkan akan mengurangi hambatan-hambatan investasi, meningkatkan transparansi perusahaan, mengurangi biaya yang terkait dengan penyusunan laporan keuangan, dan mengurangi cost of capital. Sementara tujuan akhirnya laporan keuangan yang disusun berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) hanya akan memerlukan sedikit rekonsiliasi untuk menghasilkan laporan keuangan berdasarkan IFRS. Banyaknya standar yang harus dilaksanakan dalam program konvergensi ini menjadi tantangan yang cukup berat bagi publik untuk sedari dini mengantisipasi implementasi program konvergensi IFRS. Beberapa dampak yang terjadi atas konvergensi IFRS terhadap kualitas penyajian Pelaporan Keuangan, akan dijelaskan lebih rinci dari dalam perspektif kualitatif: 1. Perubahan konsep dari rule based ke principle based Principle based mengandung makna bahwa standart akuntansi tidak bersifat ketat atau rigid, melainkan hanya memberikan prinsip-prinsip umum standar akuntansi yang
  • 8. harus diikuti untuk memastikan pencapaian kualitas informasi tertentu yang relevan, dapat diperbandingkan dan objektif, sedangkan rule based mengandung makna bahwa untuk mencapai kualitas informasi tertentu yang relevan, dapat diperbandingkan, dan objektif, standar akuntansi harus bersifat ketat dan rigid. 2. Peran Profesional Judgement lebih dibutuhkan Peralihan menuju principle based standar mempunyai arti standar akuntansi yang akan kita gunakan menjadi lebih bersifat fleksibel karena aturan-aturan yang detail sudah disederhanakan kedalam beberapa prinsip-prinsip dasar saja. Fleksibilitas dari IFRS inilah yang menjadikan peran professional judgement lebih dibutuhkan baik dalam hal mempersiapkan laporan keuangan maupun dalam hal pengauditan. Dan hal terpenting yang harus kita lakukan adalah bahwa semua dokumen serta proses Profesional Judgementitu harus didokumentasikan. 3. Penggunaan Fair Value Accounting Fair value bukanlah nilai yang akan diterima atau dibayarkan entitas dalam suatu transaksi yang dipaksakan, likuidasi yang dipaksakan, atau penjualan akibat kesulitan keuangan. Nilai adalah nilai yang wajar mencerminkan kualitas kredit suatu instrumen.Sehingga dengan adanya fair value accounting maka penyajian atas pelaporan keuangan untuk nilai aset dan instrumen keuangan tercatat pada nilai sebenarnya atau wajar sesuai dengan kondisi pasar.Sehingga kualitas yang dihasilkan atas laporan keuangan menjadi dapat diandalkan. 4. Keterlibatan pihak ketiga dalam penyusunan laporan keuangan Dengan adanya konvergensi IFRS, menyebabkan segala sesuatu yang berkaitan dengan penilaian dan pengukuran menjadi penting, sehingga kebutuhan atas adanya pihak ketiga didalam penyusunan laporan keuangan sangat besar.Karena laporan keuangan mewajibkan untuk diungkapkan secara menyeluruh agar transparansi menjadi suatu hal penting bagi pengguna laporan keuangan.