SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  41
KAJIAN DRAMA
Kata “drama”  dianggap telah ada sejak era Mesir Kuno (4000-1580 SM), sebelum era Yunani Kuno (800-277 SM). Hubungan kata “teater” dan “drama” bersandingan sedemikian erat seiring dengan perlakuan terhadap teater yang mempergunakan drama lebih identik sebagai teks atau naskah atau lakon atau karya sastra (Bakdi Soemanto, 2001). DRAMA DAN TEATER
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa istilah “teater” berkaitan langsung dengan pertunjukan, sedangkan “drama” berkaitan dengan lakon atau naskah cerita yang akan dipentaskan. Jadi, teater adalah visualisasi dari drama atau drama yang dipentaskan di atas panggung dan disaksikan oleh penonton. Jika “drama” adalah lakon dan “teater” adalah pertunjukan maka “drama” merupakan bagian atau salah satu unsur dari “teater”.
Harymawan (1993) menyebutkan tahapan dasar untuk mempelajari dramaturgi yang disebut dengan formula dramaturgi. Formula ini disebut dengan fromula 4 M yang terdiri dari, mengkhayalkan, menuliskan, memainkan, dan menyaksikan. DRAMATURGI: TEKNIK PENULISAN DAN PEMENTASAN DRAMA
M1 atau menghayal, dapat dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang karena menemukan sesuatu gagasan yang merangsang daya cipta. Gagasan itu timbul karena perhatian ditujukan pada suatu persitiwa baik yang disaksikan, didengar maupun dibaca dari literatur tertentu. Bisa juga gagasan itu timbul karena perhatian ditujukan pada kehidupan seseorang. Gagasan atau daya cipta tersebut kemudian diwujudkan ke dalam besaran cerita yang pada akhirnya berkembang menjadi sebuah lakon untuk dipentaskan.
M2 atau menulis, adalah proses seleksi atau pemilihan situasi yang harus dihidupkan bagi keseluruhan lakon oleh pengarang. Dalam sebuah lakon, situasi merupakan kunci aksi. Setelah menemukan kunci aksi ini, pengarang mulai mengatur dan menyusun kembali situasi dan peristiwa menjadi pola lakon tertentu. Di sini seorang pengarang memiliki kisah untuk diceritakan, kesan untuk digambarkan, suasana hati para tokoh untuk diciptakan, dan semua unsur pembentuk lakon untuk dikomunikasikan.
M3 ataumemainkan, merupakanprosesparaaktormemainkankisahlakondiataspentas. Tugasaktordalamhaliniadalahmengkomunikasikanidesertagagasanpengarangsecarahidupkepadapenonton. Prosesinimelibatkanbanyakorang, yaitusutradarasebagaipenafsirpertamaidedangagasanpengarang, aktorsebagaikomunitakor, penataartsitiksebagaiorang yang mewujudkanidedangagasansecara visual sertapenontonsebagaikomunikan.
M4 ataumenyaksikan, merupakanprosespenerimaandanpenyerapaninformasiataupesan yang disajikanolehparapemaindiataspentasolehparapenonton. Pementasanteaterdapatdikatakanberhasiljikapesan yang hendakdisampaikandapatditerimadenganbaikolehpenonton. Penontondatangmenyaksikanpertunjukandenganmaksudutamauntukmemperolehkepuasanataskebutuhandankeinginannyaterhadaptontonantersebut.
Teatermemilikiempatunsurpentingdalamsetiappementasan, yaitupertama, lakonataucerita yang ditampilkan, bisaberwujudsebuahnaskahatauskenariotertulis, skenariotaktertulis (dalamteaterkerakyatan). Kedua, pemainadalahorang yang membawakanlakontersebut. Ketiga, sutradarasebagaipenatapertunjukandipanggung. Keempat, penontonadalahsekelompokorang yang menyerahkansebagiandarikemerdekaannyauntukmenjadibagiandaritokoh yang tampildalamsuatulakondanmenikmatinya. KOMPONEN TEATER
Tema: sasaran yang hendakdicapaiolehseorangpenulislakon. Ketikatematidakterumuskandenganjelasmakalakontersebutakankaburdantidakjelasapa yang hendakdisampaikan. Tema: ide dasar, gagasan atau pesan yang ada dalam naskah lakon dan ini menentukan arah jalannya cerita. Tema dalam naskah lakon ada yang secara jelas dikemukakan dan ada yang samar-samar atau tersirat.  UNSUR INTRINSIK DRAMA
CARA MENGETAHUI TEMA Melalui:  Apa yang diucapkan tokoh-tokohnya melalui dialog-dialog yang disampaikan Apa yang dilakukantokoh-tokohnya    Dialog yang disampaikantokohdapatdijadikanacuanuntukmenganalisistemalakon. Masing-masingtokohmengucapkankalimatdialognya. Dari dialog tersebutdapatdiketahuiperihalatausoalan yang dibahas. Dengan merangkai setiap persoalan melalui dialog para tokohnya maka gambaran tema akan didapatkan. Detil tema selalu dapat ditemukan dari baris-baris kalimat dialog tokoh cerita. Semuaanalisislakondikerjakandenganmencermatikalimat dialog tersebutsertahubunganantarakalimatsatudengan yang lain.
Contoh:  LEAR : ………….. kendalikanlidahmusedikit; nantikuhambatuntungmu…. LEAR : ………………. Sekarangkulempartiapkewajibanorangtua, tiappertaliankeluargadandarah; mulaikinisampaiselamanyakaulahasingbagikudanbagihatiku…………………. KENT : Silakan. Bunuhlahtabibtuan, supayahamajahatberupah. Batalkananugerahtuan; kalautidak, rangkungsayaberteriakmeyerukantuanlahlalim……… RAJA TOKOHCIS : Cordeliajelita, ternyata paling kayameskimiskin; terpillihmeski, meskidibuang; tercintameskidihina……………. CORDELIA : Andaikanbukanseorang ayah, namunubaninisudahmenuntutbelas-kasih. Ah wajahbeginikahdipaksamenempuhpergolakanbadai? Dan melawangunturbercakragarang, petirdahsyat yang pesat,, cepatmenyambar-nyambar? Bagaiprajurit yang terbuang, berjagadengantopitipisini? Anjingmusuhku pun, walaumenggigitaku, dimalambegitutakkankuusiruntukdaritempatberdiang……………….
Dalamlakon Raja Lear, lakutokohdapatmemberikanpenjelasansebagaiberikut.  •Raja Lear membagikerajaanpadaketigaanaknyasesuaidenganpujian yang disampaikananaknya. •Raja Lear murkapadaCordeliakarenatidakmemujinya. •Raja Lear marah-marahketikatidakdilayanihidupnyapadaanak yang semuladisayangi. •Raja Lear marah-marahdanmengusirbawahannyaketikaada yang menentang. •Anak-anak Raja Lear yang disayangiberubahmemusuhiorangtuanyasehingga Raja Lear sakit.
Dari kutipan dialog danlakusertaperbuatantokohdalamlakon Raja Lear diatasbisaditariksebuahkejelasanbahwa Raja Lear adalahorang yang gilahormat, tidakbijaksana, lalim, danharusdipuji. Atassikapnyaitu Raja Lear menuaihasil, yaitukehancurandiridankeluarganya.
Plot/Alur:  berhubungandenganpolapengadeganandalampermainanteater, danmerupakandasarstrukturiramakeseluruhanpermainan. Plot dapatdibagiberdasarkanbabakdanadeganatauberlangsungterustanpapembagian. Plot merupakanjalannyaperistiwadalamlakon yang terusbergulirhingalakontersebutselesai. Jadi plot merupakansusunanperistiwalakon yang terjadidiataspanggung.
BAGIAN PLOT Eksposisiadalahsaatmemperkenalkandanmembeberkanmateri-materi yang relevanataumemberiinformasipadapenontontentangmasalah yang dialamiataukonflik yang terjadidalamdirikarakter-karakter yang adadilakon. AksiPendorongadalahsaatmemperkenalkansumberkonflikdiantarakarakter-karakterataudidalamdiriseorangkarakter. Krisisadalahpenjelasan yang terperincidariperjuangankarakter-karakteratausatukarakteruntukmengatasikonflik. Klimaksadalahprosesidentifikasiatauprosespengusirandari rasa tertekanmelaluiperbuatan yang mungkinsajasifatnyajahat, atau argumentative ataukejenakaanataumelaluicara-cara lain. Resolusi adalah proses penempatan kembali kepada suasana baru. Bagian ini merupakan kejadian akhir dari lakon dan terkadang memberikan jawaban atas segala persoalan dan konflik-konflik yang terjadi.
BAGIAN-BAGIAN PLOT Gimmick, bagian 5 menitpertama yang sengajadibuatmenarikuntukmemikatpenikmat Fore Shadowing, pembayangankedepan yang terjadiketikatokohmeramalkanataumembayangkankeadaan yang akandatang. Dramatic Irony, aksiseorangtokoh yang berkataataubertindaksesuatu, dantanpadisadariakanmenimpadirinyasendiri. Dalamlakonbanyakdijumpaitokoh-tokohini, danbiasanyatidakdisadariolehtokohtersebut. Flashback, kilasbalikperistiwalampau yang dikisahkankembalipadasaatini. Kilasbalikiniberfungsiuntukmengingatkankembaliingatanpenontonpadaperistiwa yang telahlampautetapimasihdalamsaturangkaianperistiwalakon. Kilasbalikbiasanyadiceritakanmelalui dialog tokoh, tetapikilasbalikpada film biasanyaberupanukilannukilangambar. Suspen, berisidugaandanprasangka yang dibangundarirangkaianketegangan yang mengundangpertanyaandankeingintahuanpenonton.
Surprise, suatu peristiwa yang terjadi diluar dugaan penonton sebelumnya dan memancing perasaan dan pikiran penonton agar menimbulkan dugaan-dugaan yang tidak pasti. Namun peristiwa yang diharapkan tersebut, pada akhirnya mengarah ke sesuatu yang tidak disangka-sangka sebelumnya. Gestus, aksi atau ucapan tokoh utama yang beritikad tentang sesuatu persoalan yang menimbulkan pertentangan atau konflik antartokoh. Dalam sebuah lakon terkadang dijumpai aksi-aksi yang seperti ini dan akan menimbulkan suatu rasa simpati penonton kepada korbannya.
Latar: tempat, waktu, danperistiwa Tokoh:  Protagonis Protagonisadalahtokohutama yang merupakanpusatatausentraldaricerita. Keberadaantokohadalahuntukmengatasipersoalan-persoalan yang munculketikamencapaisuatucitacita. Persoalan ini bisa dari tokoh lain, bisa dari alam, bisa juga karena kekurangan dirinya sendiri. Tokoh ini juga menentukan jalannya cerita. Contoh tokoh protagonis pada lakon Raja Lear karya William Shakespeare terjemahan Trisno Sumardjo adalah tokoh Raja Lear itu sendiri.
Antagonis    Antagonis adalah tokoh lawan, karena dia seringkali menjadi musuh yang menyebabkan konflik itu terjadi. Tokohprotagonisdanantagonisharusmemungkinkanmenjalinpertikaian, danpertikaianituharusberkembangmencapaiklimaks. Tokohantagonisharusmemilikiwatak yang kuatdankontradiktifterhadaptokohprotagonis. Contohtokohantagonispadalakon Raja Lear karya William Shakespeare terjemahanTrisnoSumardjoadalahtokohGonerilldantokoh Regan. Keduatokohinilah yang menentangperkembangan, keinginan, dancita-cita Raja Lear.
Deutragonis Deutragonisadalahtokoh lain yang beradadipihaktokohprotagonis. Tokohiniikutmendukungmenyelesaikanpermasalahan yang dihadapiolehtokohprotaganis. Contoh, tokohTumenggung Kent, Edgar, Cordeliadalamlakon Raja Lear karya William Shakespeare. Tritagonis    Tritagonis adalah tokoh penengah yang bertugas menjadi pendamai atau pengantara protagonis dan antagonis. Contoh, tokohBangsawanpadalakon Raja Lear karyaWillliamSahkespeare. DiaadalahpengawaldariCordelia.
Foil   Foil adalahtokoh yang tidaksecaralangsungterlibatdalamkonflik yang terjaditetapiiadiperlukangunamenyelesaikancerita. Biasanyadiaberpihakpadatokohantagonis. Contoh, tokohPerwira, Oswald, Curandalamlakon Raja Lear karya William Shakespeare. Utility   Utility adalahtokohpembantuatausebagaitokohpelengkapuntukmendukungrangkaianceritadankesinambungandramatik. Biasanyatokohinimewakilijiwapenulis. Contoh: tokohBadutdalamlakon Raja Lear karya William Shakespeare.
Saptaria (2006), jeniskarakterdalamteateradaempatmacam, yaitu flat character, round charakter, teatrikal, dankarikatural. • Flat Character (perwatakandasar)   Flat character ataukarakterdataradalahkaraktertokoh yang ditulisolehpenulislakonsecaradatardanbiasanyabersifathitamputih, berkembangsesuaidengankonvensi yang berlaku.
• Round Character (perwatakanbulat)Karaktertokoh yang ditulisolehpenulissecarasempurna, karakteristiknyakayadenganpesan-pesandramatik. Round karakteradalahkaraktertokohdalamlakon yang mengalamiperubahandanperkembanganbaiksecarakepribadianmaupun status sosialnya. Perkembangandanperubahaninimengacupadaperkembanganpribadiorangdalamkehidupansehari-hari. Perkembanganinilah yang menjadikankarakterinimenarikdanmampuuntukmengerakkanjalancerita. Karakterinibiasanyaterdapatkaraktertokohutamabaiktokohprotagonismaupuntokohantagonis.
TeatrikalTeatrikaladalahkaraktertokoh yang tidakwajar, unik, danlebihbersifatsimbolis. Karakter-karakterteatrikaljarangdijumpaipadalakon-lakonrealis, tetapisangatbanyakdijumpaipadalakon-lakonklasikdan non realis. Karakterinihanyasimboldaripsikologimasyarakat, suasana, keadaanjamandan lain-lain yang tidakbersifatmanusiawitetapidilakukanolehmanusia. Misalnyakarakter yang diciptakanolehPutuWijayapadalakon-lakonnya yang bergaya post-realistic, sepertitokoh A, D, C, Si Gembrot, Si Tua, Kawan, Pemimpin (lakon LOS) dan lain-lain.
KarikaturalKarikaturaladalahkaraktertokoh yang tidakwajar, satiris, dancenderungmenyindir.. Karakterinisegajadiciptakanolehpenulislakonsebagaipenyeimbangantarakesedihandankelucuan, antaraketegangandengankeriangansuasana. Sifatkarikaturalinibisaberupa dialog-dialog yang diucapkanolehkaraktertokoh, bisajugadengantingkahlaku, bahkanperpaduanantaraucapandengantingkahlaku.
Sutradaramenyukainaskah yang dipilih Sutradaramerasamampumementaskannaskah yang telahdipilih Sutradarawajibmempertimbangkansisipendanaansecarakhusus. Beberapanaskah yang baikterkadangmemilikikonsekuensilogisdenganpendanaan. Sutradaramampumenemukanpemain yang tepat. Naskahlakon yang baiktidakadagunanyajikadimainkanolehaktor yang kurangbaik. Sutradaramamputetapmementaskannaskah yang dipilih MemilihNaskahuntukDipentaskan
Menentukan tema. Tema adalah gagasan dasar cerita atau pesan yang akan disampaikan oleh pengarang kepada penonton. Tema, akan menuntun laku cerita dari awal sampai akhir. Misalnya tema yang dipilih adalah “kebaikan akan mengalahkan kejahatan”, maka dalam cerita hal tersebut harus dimunculkan melalui aksi tokoh-tokohnya sehingga penonton dapat menangkap maksud dari cerita bahwa sehebat apapun kejahatan pasti akan dikalahkan oleh kebaikan. MembuatNaskahSendiri
Menentukan persoalan. Persoalan atau konflik adalah inti daricerita teater. Tidak ada cerita teater tanpa konflik. Oleh karena itupangkal persoalan atau titik awal konflik perlu dibuat dan disesuaikan dengan tema yang dikehendaki. Misalnya dengan tema “kebaikan akan mengalahkan kejahatan”, pangkal persoalan yang dibicarakan adalah sikap licik seseorang yang selalu memfitnah orang lain demi kepentingannya sendiri. Persoalaninikemudiandiikembangkandalamcerita yang hendakdituliskan.
* Membuatsinopsis (ringkasancerita). Gambaran cerita secara global dari awal sampai akhir hendaknya dituliskan. Sinopsisdigunakanpemanduprosespenulisannaskahsehinggaalurdanpersoalantidakmelebar. Dengan adanya sinopsis maka penulisan lakon menjadi terarah dan tidak mengada-ada.
Menentukan kerangka cerita. Kerangka cerita akan membingkai jalannya cerita dari awal sampai akhir. Kerangka ini membagi jalannya cerita mulai dari pemaparan, konflik, klimaks sampai penyelesaian. Dengan membuat kerangka cerita maka penulis akan memiliki batasan yang jelas sehingga cerita tidak berteletele. William Froug (1993) misalnya, membuat kerangka cerita (skenario) dengan empat bagian, yaitu pembukaan, bagian awal, tengah, dan akhir. Pada bagian pembukaan memaparkan sketsa singkat tokoh-tokoh cerita. Bagian awal adalah bagian pengenalan secara lebih rinci masing-masing tokoh dan titik konflik awal muncul. Bagian tengah adalah konflik yang meruncing hingga sampai klimaks. Pada bagian akhir, titik balik cerita dimulai dan konflik diselesaikan. Riantiarno (2003), sutradara sekaligus penulis naskah Teater Koma, menentukan kerangka lakon dalam tiga bagian, yaitu pembuka yang berisi pengantar cerita atau sebab awal, isi yang berisi pemaparan, konflik hingga klimaks, dan penutup yang merupakan simpulan cerita atau akibat.
Menentukanprotagonis. Tokohprotagonisadalahtokoh yang membawalakukeseluruhancerita. Denganmenentukantokohprotagonissecaramendetil, makatokohlainnyamudahditemukan. Misalnya, dalampersoalantentangkelicikan, makatokohprotagonisdapatdiwujudkansebagiorang yang rajin, semangatdalambekerja, senangmembantuorang lain, berkecukupan, dermawan, sertajujur. Semakindetilsifatataukarakterprotagonis, makasemakinjelas pula karaktertokohantagonis. Denganmenulislawandarisifatprotagonismakakarakterantagonisdengansendirinyaterbentuk. Jikatokohprotagonisdanantagonissudahditemukan, makatokoh lain baik yang beradadipihakprotagonisatauantagonisakanmudahdiciptakan.
Menentukancarapenyelesaian. Mengakhirisebuahpersoalan yang dimunculkantidaklahmudah. Dalambeberapalakonadacerita yang diakhiridenganbaiktetapiada yang diakhirisecaratergesa-gesa, bahkanada yang bingungmengakhirinya. Akhircerita yang mengesankanselaluakandinantiolehpenonton. Olehkarenaitutentukanakhirceritadenganbaik, logis, dantidaktergesa-gesa.• Menulis. Setelahsemuahaldisiapkanmakaprosesberikutnyaadalahmenulis. Mencaridanmengembangkangagasanmemangtidakmudah, tetapilebihtidakmudahlagimemindahkangagasandalambentuktulisan. Olehkarenaitu, gunakandanmanfaatkanwaktusebaikmungkin.
PesanLakonmerupakanbahankomunikasiutama yang hendakdisampaikankepadapenonton. Romeo and Juliet karya Shakespeare mengandungpesanbahwaseseorang yang telahmenemukancintasejatitidaktakutterhadaprisikoapapuntermasukmati. Pesaniniingindisampaikanolehpengarangdenganakhir yang tragisdimanatokoh Romeo dan Juliet akhirnyamatibersama. Dinamikapercintaan Romeo dan Juliet yang berakhirdengankematianinilah yang harusditekankanolehsutradarakepadapenonton. ANALISIS DAN INTERPRE TASI DASAR LAKON
KonflikdanPenyelesaian. Pentingmengetahuidasarpersoalan (konflik) dalamsebuahlakonkarenahaltersebutakanmembawalakuaksiparatokohnya. Di bagianmanakonflikitumunculdanbagaimanaaksidanreaksiparatokohnya, padabagianmanakonflikitumemuncak, danpadaakhirnyabagaimanakonflikitudiselesaikan. Semua ini akan memberi sudut pandang bagi sutradara dalam melihat, menilai, dan memahami konflik lakon. Selainitusudutpandangpengarangdalammenyelesaikankonflikdapatmenegaskanpesan yang hendakdisampaikan.
KarakterTokoh. Analisiskaraktertokohsangatpentingdanharusdilakukansecaramendetil agar sutradaramendapatkangambaranwataksejelas-jelasnya. Karenatidakbanyakarahandanketerangan yang dituliskanmengenaikaraktertokohdalamsebuahlakon, makasutradaraharusmenggalinyamelaluikalimat-kalimat dialog. Perjalanansebuahkarakterterkadangtidakmengalamiperubahan yang berartitetapibeberapatokohdalamlakon (biasanyaprotagonisdanantagonis) bisasajamengalamiperubahan. Olehkarenaituanalisiskarakteriniharusdilakukandengantelitidanhati-hatisehinggasetiapperubahankarakter yang dialamiolehtokohtidaklepasdaripengamatansutradara.
LatarCerita. Gambarantempatkejadian, peristiwa, danwaktukejadianharusdiungkapkandenganjelaskarenahaliniberkaitandengantataartistik. Untukmewujudkankeadaanperistiwasepertidikehendakilakondiataspanggungmakainformasi yang jelasmengenailatarceritaharusdidapatkan. Misalnya, gambarantempatkejadianpersitiwaadalahdisebuahgedungmakaharusdijelaskanapakahterjadidisebuahgedungmegah, sederhanaataumewah. Apakahgedungtersebutmerupakangedungpertemuan, dewankota, museum, ataugedungpertunjukan. Di gedung tersebut cerita terjadi di ruang aula, teras gedung, dapur umum, atau di salah satu ruang khusus. Arsitekturgedungituapakahmenggunakanarsitekturkolonial, gayaspanyol, ataucirikhasdaerahtertentu. Intinyainformasisekecilapapunharusdidapatkan. Hal iniberlakujugauntuklatarperistiwadanwaktu. Semuainformasidikumpulkandandiseleksiuntukkemudiandiwujudkandalampementasan. Dengandemikianpenontonakanmendapatkangambaran yang jelaslatarcerita yang dimainkan.
Pendekatan gaya pementasan: gaya presentasional sehingga  bahasa dialog antaraktor menggunakan bahasa yang puitis. Gerak laku aktor distilisasi atau diperindah. Aktor boleh berbicara secara langsung kepada penonton. Pendekatan pemeranan, misalnya penggunaan bahasa puitis dengan sendirinya membuat aktor harus mau memahami dan melakukan latihan teknik-teknik membaca puisi agar dalam pengucapan dialog tidak seperti percakapan sehari-hari KonsepPementasan
Gambaran tata artistik. Secara umum, sutradara harus menuliskan gambaran (pandangan) tata artistiknya. Meski tidak secara mendetil, tetapi gambaran tata artisitk berguna bagi para desainer untuk mewujudkannya dalam desain. Jika sutradara mampu, maka ia bisa memberikan gambaran tata artistik melalui sketsa. Jika tidak, maka ia cukup menuliskannya..
TeaterGerak TeaterBoneka TeaterDramatik Teater / Drama Musikal JenisPementasanTeate
Menerjemahkannaskahlakonkedalamsikaptubuhaktorsehinggapenontondapatmelihatdanmengerti. Memberikanpondasi yang praktisbagiaktoruntukmembangunkarakterdalampertunjukan.  Menciptakanlukisanpanggung yang baik. FUNGSI BLOCKING

Contenu connexe

Tendances

Minggu 4 (sastera) pembinaan plot
Minggu 4 (sastera) pembinaan plotMinggu 4 (sastera) pembinaan plot
Minggu 4 (sastera) pembinaan plotShamimi Jamudin
 
Drama dan pementasan drama
Drama dan pementasan dramaDrama dan pementasan drama
Drama dan pementasan dramaRakyatCerdas
 
W2 Bengkel O Elemen Cereka(Dunearn)
W2 Bengkel O   Elemen Cereka(Dunearn)W2 Bengkel O   Elemen Cereka(Dunearn)
W2 Bengkel O Elemen Cereka(Dunearn)suhaini99
 
Struktur dan analisis Cerpen B.Ind Sulaiman Pergi ke Tanjung Cina - SMA 1 Sem...
Struktur dan analisis Cerpen B.Ind Sulaiman Pergi ke Tanjung Cina - SMA 1 Sem...Struktur dan analisis Cerpen B.Ind Sulaiman Pergi ke Tanjung Cina - SMA 1 Sem...
Struktur dan analisis Cerpen B.Ind Sulaiman Pergi ke Tanjung Cina - SMA 1 Sem...CHRISTOPHER WIDYANTA
 
Karakter Cerita Pendek (Jacob)
Karakter Cerita Pendek (Jacob)Karakter Cerita Pendek (Jacob)
Karakter Cerita Pendek (Jacob)sasindo be
 
Analisis Puisi “O” karya Sutardji Calzoum Bachri
Analisis Puisi “O” karya Sutardji Calzoum BachriAnalisis Puisi “O” karya Sutardji Calzoum Bachri
Analisis Puisi “O” karya Sutardji Calzoum BachriMuhammad Yossi
 
Analisis struktural dalam drama kejahatan membalas dendam karya A. Idrus
Analisis struktural dalam drama kejahatan membalas dendam karya A. IdrusAnalisis struktural dalam drama kejahatan membalas dendam karya A. Idrus
Analisis struktural dalam drama kejahatan membalas dendam karya A. IdrusOki Feri Juniawan
 
Teknik plot novel ting 1,2 &3
Teknik plot novel ting 1,2 &3Teknik plot novel ting 1,2 &3
Teknik plot novel ting 1,2 &3mamawana123
 

Tendances (18)

Novel
NovelNovel
Novel
 
Minggu 4 (sastera) pembinaan plot
Minggu 4 (sastera) pembinaan plotMinggu 4 (sastera) pembinaan plot
Minggu 4 (sastera) pembinaan plot
 
MODUL "NOVEL"
MODUL "NOVEL"MODUL "NOVEL"
MODUL "NOVEL"
 
SEKILAS TENTANG CERPEN
SEKILAS TENTANG CERPENSEKILAS TENTANG CERPEN
SEKILAS TENTANG CERPEN
 
Drama dan pementasan drama
Drama dan pementasan dramaDrama dan pementasan drama
Drama dan pementasan drama
 
Memahami Karakter Cerpen
Memahami Karakter Cerpen Memahami Karakter Cerpen
Memahami Karakter Cerpen
 
W2 Bengkel O Elemen Cereka(Dunearn)
W2 Bengkel O   Elemen Cereka(Dunearn)W2 Bengkel O   Elemen Cereka(Dunearn)
W2 Bengkel O Elemen Cereka(Dunearn)
 
Seni teater
Seni teaterSeni teater
Seni teater
 
Struktur dan analisis Cerpen B.Ind Sulaiman Pergi ke Tanjung Cina - SMA 1 Sem...
Struktur dan analisis Cerpen B.Ind Sulaiman Pergi ke Tanjung Cina - SMA 1 Sem...Struktur dan analisis Cerpen B.Ind Sulaiman Pergi ke Tanjung Cina - SMA 1 Sem...
Struktur dan analisis Cerpen B.Ind Sulaiman Pergi ke Tanjung Cina - SMA 1 Sem...
 
Karakter Cerita Pendek (Jacob)
Karakter Cerita Pendek (Jacob)Karakter Cerita Pendek (Jacob)
Karakter Cerita Pendek (Jacob)
 
Menulis naskah drama
Menulis naskah dramaMenulis naskah drama
Menulis naskah drama
 
Analisis Puisi “O” karya Sutardji Calzoum Bachri
Analisis Puisi “O” karya Sutardji Calzoum BachriAnalisis Puisi “O” karya Sutardji Calzoum Bachri
Analisis Puisi “O” karya Sutardji Calzoum Bachri
 
ppt drama
ppt dramappt drama
ppt drama
 
Karangan narasi & deskripsi
Karangan narasi & deskripsiKarangan narasi & deskripsi
Karangan narasi & deskripsi
 
Analisis struktural dalam drama kejahatan membalas dendam karya A. Idrus
Analisis struktural dalam drama kejahatan membalas dendam karya A. IdrusAnalisis struktural dalam drama kejahatan membalas dendam karya A. Idrus
Analisis struktural dalam drama kejahatan membalas dendam karya A. Idrus
 
Modul menulis fiksi
Modul menulis fiksiModul menulis fiksi
Modul menulis fiksi
 
Teknik plot novel ting 1,2 &3
Teknik plot novel ting 1,2 &3Teknik plot novel ting 1,2 &3
Teknik plot novel ting 1,2 &3
 
Seni Teater Asia
Seni Teater AsiaSeni Teater Asia
Seni Teater Asia
 

En vedette

Lingkungan kerja
Lingkungan kerjaLingkungan kerja
Lingkungan kerjaanindianr
 
Perang fathu makkah
Perang fathu makkahPerang fathu makkah
Perang fathu makkahanindianr
 
Perang mu'tah
Perang mu'tahPerang mu'tah
Perang mu'tahanindianr
 
Perang fathu makkah
Perang fathu makkahPerang fathu makkah
Perang fathu makkahanindianr
 
Perilaku tercela (syiril, dll)
Perilaku tercela (syiril, dll)Perilaku tercela (syiril, dll)
Perilaku tercela (syiril, dll)anindianr
 

En vedette (7)

Lingkungan kerja
Lingkungan kerjaLingkungan kerja
Lingkungan kerja
 
Perang fathu makkah
Perang fathu makkahPerang fathu makkah
Perang fathu makkah
 
Perang mu'tah
Perang mu'tahPerang mu'tah
Perang mu'tah
 
Perang fathu makkah
Perang fathu makkahPerang fathu makkah
Perang fathu makkah
 
PKN
PKNPKN
PKN
 
Fathu Makkah
Fathu MakkahFathu Makkah
Fathu Makkah
 
Perilaku tercela (syiril, dll)
Perilaku tercela (syiril, dll)Perilaku tercela (syiril, dll)
Perilaku tercela (syiril, dll)
 

Similaire à bahasa indonesia

MODUL IV SENI BUDAYA KB 3: NASKAH TEATER TRADISIONAL, MODERN, DAN KONTEMPORER
MODUL IV SENI BUDAYA KB 3: NASKAH TEATER TRADISIONAL, MODERN, DAN KONTEMPORERMODUL IV SENI BUDAYA KB 3: NASKAH TEATER TRADISIONAL, MODERN, DAN KONTEMPORER
MODUL IV SENI BUDAYA KB 3: NASKAH TEATER TRADISIONAL, MODERN, DAN KONTEMPORERPPGhybrid3
 
7.1 mengidentifikasi unsur teks drama
7.1 mengidentifikasi unsur teks drama7.1 mengidentifikasi unsur teks drama
7.1 mengidentifikasi unsur teks dramaFendi Ard
 
k3drama2-120601091337-phpapp01.pptx
k3drama2-120601091337-phpapp01.pptxk3drama2-120601091337-phpapp01.pptx
k3drama2-120601091337-phpapp01.pptxtiara dian
 
Bab 2 cerita fantasi
Bab 2 cerita fantasiBab 2 cerita fantasi
Bab 2 cerita fantasisigit mitak
 
unsur intrinsik drama
unsur intrinsik dramaunsur intrinsik drama
unsur intrinsik dramasri rahayu
 
Modul praktikum bakat dan kreativitas
Modul praktikum bakat dan kreativitasModul praktikum bakat dan kreativitas
Modul praktikum bakat dan kreativitascindrya
 
Mengidentifikasi Unsur Instrinsik Drama
Mengidentifikasi Unsur Instrinsik DramaMengidentifikasi Unsur Instrinsik Drama
Mengidentifikasi Unsur Instrinsik DramaWiwinwinengsih
 
Unsur intrinsik puisi, prosa, drama (Bahasa Indonesia)
Unsur intrinsik puisi, prosa, drama (Bahasa Indonesia)Unsur intrinsik puisi, prosa, drama (Bahasa Indonesia)
Unsur intrinsik puisi, prosa, drama (Bahasa Indonesia)Vivi Silvia
 
Materi drama siswa
Materi drama siswaMateri drama siswa
Materi drama siswaAzam Peace
 
PPT IV SENI BUDAYA KB 3: NASKAH TEATER TRADISIONAL, MODERN, DAN KONTEMPORER
PPT IV SENI BUDAYA KB 3: NASKAH TEATER TRADISIONAL, MODERN, DAN KONTEMPORERPPT IV SENI BUDAYA KB 3: NASKAH TEATER TRADISIONAL, MODERN, DAN KONTEMPORER
PPT IV SENI BUDAYA KB 3: NASKAH TEATER TRADISIONAL, MODERN, DAN KONTEMPORERPPGhybrid3
 
Makalah kritik apresiasi seni - mau kamu apa sih ?
Makalah kritik apresiasi seni - mau kamu apa sih ?Makalah kritik apresiasi seni - mau kamu apa sih ?
Makalah kritik apresiasi seni - mau kamu apa sih ?Rachardy Andriyanto
 

Similaire à bahasa indonesia (20)

MODUL IV SENI BUDAYA KB 3: NASKAH TEATER TRADISIONAL, MODERN, DAN KONTEMPORER
MODUL IV SENI BUDAYA KB 3: NASKAH TEATER TRADISIONAL, MODERN, DAN KONTEMPORERMODUL IV SENI BUDAYA KB 3: NASKAH TEATER TRADISIONAL, MODERN, DAN KONTEMPORER
MODUL IV SENI BUDAYA KB 3: NASKAH TEATER TRADISIONAL, MODERN, DAN KONTEMPORER
 
7.1 mengidentifikasi unsur teks drama
7.1 mengidentifikasi unsur teks drama7.1 mengidentifikasi unsur teks drama
7.1 mengidentifikasi unsur teks drama
 
Apresiasi 4 drama
Apresiasi 4 dramaApresiasi 4 drama
Apresiasi 4 drama
 
DRAMA.ppt
DRAMA.pptDRAMA.ppt
DRAMA.ppt
 
k3drama2-120601091337-phpapp01.pptx
k3drama2-120601091337-phpapp01.pptxk3drama2-120601091337-phpapp01.pptx
k3drama2-120601091337-phpapp01.pptx
 
DRAMA
DRAMADRAMA
DRAMA
 
Pengenalan Komsas
Pengenalan KomsasPengenalan Komsas
Pengenalan Komsas
 
Bab 2 cerita fantasi
Bab 2 cerita fantasiBab 2 cerita fantasi
Bab 2 cerita fantasi
 
unsur intrinsik drama
unsur intrinsik dramaunsur intrinsik drama
unsur intrinsik drama
 
Modul praktikum bakat dan kreativitas
Modul praktikum bakat dan kreativitasModul praktikum bakat dan kreativitas
Modul praktikum bakat dan kreativitas
 
Mengidentifikasi Unsur Instrinsik Drama
Mengidentifikasi Unsur Instrinsik DramaMengidentifikasi Unsur Instrinsik Drama
Mengidentifikasi Unsur Instrinsik Drama
 
Unsur intrinsik puisi, prosa, drama (Bahasa Indonesia)
Unsur intrinsik puisi, prosa, drama (Bahasa Indonesia)Unsur intrinsik puisi, prosa, drama (Bahasa Indonesia)
Unsur intrinsik puisi, prosa, drama (Bahasa Indonesia)
 
klmpok 4 seni.pptx
klmpok 4 seni.pptxklmpok 4 seni.pptx
klmpok 4 seni.pptx
 
Materi drama siswa
Materi drama siswaMateri drama siswa
Materi drama siswa
 
PPT IV SENI BUDAYA KB 3: NASKAH TEATER TRADISIONAL, MODERN, DAN KONTEMPORER
PPT IV SENI BUDAYA KB 3: NASKAH TEATER TRADISIONAL, MODERN, DAN KONTEMPORERPPT IV SENI BUDAYA KB 3: NASKAH TEATER TRADISIONAL, MODERN, DAN KONTEMPORER
PPT IV SENI BUDAYA KB 3: NASKAH TEATER TRADISIONAL, MODERN, DAN KONTEMPORER
 
Makalah kritik apresiasi seni - mau kamu apa sih ?
Makalah kritik apresiasi seni - mau kamu apa sih ?Makalah kritik apresiasi seni - mau kamu apa sih ?
Makalah kritik apresiasi seni - mau kamu apa sih ?
 
Apa itu drama?
Apa itu drama?Apa itu drama?
Apa itu drama?
 
BAB 8 DRAMA.pptx
BAB 8 DRAMA.pptxBAB 8 DRAMA.pptx
BAB 8 DRAMA.pptx
 
Ppt materi drama
Ppt materi dramaPpt materi drama
Ppt materi drama
 
Kajian drama indonesia p pt 1- unsur&struktur karya
Kajian drama indonesia p pt 1- unsur&struktur karyaKajian drama indonesia p pt 1- unsur&struktur karya
Kajian drama indonesia p pt 1- unsur&struktur karya
 

Plus de anindianr

Plus de anindianr (8)

Perang khaibar
Perang khaibarPerang khaibar
Perang khaibar
 
Siroh
SirohSiroh
Siroh
 
Sejarah
SejarahSejarah
Sejarah
 
Pai
PaiPai
Pai
 
Siroh
SirohSiroh
Siroh
 
Perjanjian hudaibiyah
Perjanjian hudaibiyah Perjanjian hudaibiyah
Perjanjian hudaibiyah
 
Iman Kepada Kitab-Kitab Allah
Iman Kepada Kitab-Kitab AllahIman Kepada Kitab-Kitab Allah
Iman Kepada Kitab-Kitab Allah
 
Pkn
PknPkn
Pkn
 

bahasa indonesia

  • 2. Kata “drama” dianggap telah ada sejak era Mesir Kuno (4000-1580 SM), sebelum era Yunani Kuno (800-277 SM). Hubungan kata “teater” dan “drama” bersandingan sedemikian erat seiring dengan perlakuan terhadap teater yang mempergunakan drama lebih identik sebagai teks atau naskah atau lakon atau karya sastra (Bakdi Soemanto, 2001). DRAMA DAN TEATER
  • 3. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa istilah “teater” berkaitan langsung dengan pertunjukan, sedangkan “drama” berkaitan dengan lakon atau naskah cerita yang akan dipentaskan. Jadi, teater adalah visualisasi dari drama atau drama yang dipentaskan di atas panggung dan disaksikan oleh penonton. Jika “drama” adalah lakon dan “teater” adalah pertunjukan maka “drama” merupakan bagian atau salah satu unsur dari “teater”.
  • 4. Harymawan (1993) menyebutkan tahapan dasar untuk mempelajari dramaturgi yang disebut dengan formula dramaturgi. Formula ini disebut dengan fromula 4 M yang terdiri dari, mengkhayalkan, menuliskan, memainkan, dan menyaksikan. DRAMATURGI: TEKNIK PENULISAN DAN PEMENTASAN DRAMA
  • 5. M1 atau menghayal, dapat dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang karena menemukan sesuatu gagasan yang merangsang daya cipta. Gagasan itu timbul karena perhatian ditujukan pada suatu persitiwa baik yang disaksikan, didengar maupun dibaca dari literatur tertentu. Bisa juga gagasan itu timbul karena perhatian ditujukan pada kehidupan seseorang. Gagasan atau daya cipta tersebut kemudian diwujudkan ke dalam besaran cerita yang pada akhirnya berkembang menjadi sebuah lakon untuk dipentaskan.
  • 6. M2 atau menulis, adalah proses seleksi atau pemilihan situasi yang harus dihidupkan bagi keseluruhan lakon oleh pengarang. Dalam sebuah lakon, situasi merupakan kunci aksi. Setelah menemukan kunci aksi ini, pengarang mulai mengatur dan menyusun kembali situasi dan peristiwa menjadi pola lakon tertentu. Di sini seorang pengarang memiliki kisah untuk diceritakan, kesan untuk digambarkan, suasana hati para tokoh untuk diciptakan, dan semua unsur pembentuk lakon untuk dikomunikasikan.
  • 7. M3 ataumemainkan, merupakanprosesparaaktormemainkankisahlakondiataspentas. Tugasaktordalamhaliniadalahmengkomunikasikanidesertagagasanpengarangsecarahidupkepadapenonton. Prosesinimelibatkanbanyakorang, yaitusutradarasebagaipenafsirpertamaidedangagasanpengarang, aktorsebagaikomunitakor, penataartsitiksebagaiorang yang mewujudkanidedangagasansecara visual sertapenontonsebagaikomunikan.
  • 8. M4 ataumenyaksikan, merupakanprosespenerimaandanpenyerapaninformasiataupesan yang disajikanolehparapemaindiataspentasolehparapenonton. Pementasanteaterdapatdikatakanberhasiljikapesan yang hendakdisampaikandapatditerimadenganbaikolehpenonton. Penontondatangmenyaksikanpertunjukandenganmaksudutamauntukmemperolehkepuasanataskebutuhandankeinginannyaterhadaptontonantersebut.
  • 9. Teatermemilikiempatunsurpentingdalamsetiappementasan, yaitupertama, lakonataucerita yang ditampilkan, bisaberwujudsebuahnaskahatauskenariotertulis, skenariotaktertulis (dalamteaterkerakyatan). Kedua, pemainadalahorang yang membawakanlakontersebut. Ketiga, sutradarasebagaipenatapertunjukandipanggung. Keempat, penontonadalahsekelompokorang yang menyerahkansebagiandarikemerdekaannyauntukmenjadibagiandaritokoh yang tampildalamsuatulakondanmenikmatinya. KOMPONEN TEATER
  • 10. Tema: sasaran yang hendakdicapaiolehseorangpenulislakon. Ketikatematidakterumuskandenganjelasmakalakontersebutakankaburdantidakjelasapa yang hendakdisampaikan. Tema: ide dasar, gagasan atau pesan yang ada dalam naskah lakon dan ini menentukan arah jalannya cerita. Tema dalam naskah lakon ada yang secara jelas dikemukakan dan ada yang samar-samar atau tersirat. UNSUR INTRINSIK DRAMA
  • 11. CARA MENGETAHUI TEMA Melalui: Apa yang diucapkan tokoh-tokohnya melalui dialog-dialog yang disampaikan Apa yang dilakukantokoh-tokohnya Dialog yang disampaikantokohdapatdijadikanacuanuntukmenganalisistemalakon. Masing-masingtokohmengucapkankalimatdialognya. Dari dialog tersebutdapatdiketahuiperihalatausoalan yang dibahas. Dengan merangkai setiap persoalan melalui dialog para tokohnya maka gambaran tema akan didapatkan. Detil tema selalu dapat ditemukan dari baris-baris kalimat dialog tokoh cerita. Semuaanalisislakondikerjakandenganmencermatikalimat dialog tersebutsertahubunganantarakalimatsatudengan yang lain.
  • 12. Contoh: LEAR : ………….. kendalikanlidahmusedikit; nantikuhambatuntungmu…. LEAR : ………………. Sekarangkulempartiapkewajibanorangtua, tiappertaliankeluargadandarah; mulaikinisampaiselamanyakaulahasingbagikudanbagihatiku…………………. KENT : Silakan. Bunuhlahtabibtuan, supayahamajahatberupah. Batalkananugerahtuan; kalautidak, rangkungsayaberteriakmeyerukantuanlahlalim……… RAJA TOKOHCIS : Cordeliajelita, ternyata paling kayameskimiskin; terpillihmeski, meskidibuang; tercintameskidihina……………. CORDELIA : Andaikanbukanseorang ayah, namunubaninisudahmenuntutbelas-kasih. Ah wajahbeginikahdipaksamenempuhpergolakanbadai? Dan melawangunturbercakragarang, petirdahsyat yang pesat,, cepatmenyambar-nyambar? Bagaiprajurit yang terbuang, berjagadengantopitipisini? Anjingmusuhku pun, walaumenggigitaku, dimalambegitutakkankuusiruntukdaritempatberdiang……………….
  • 13. Dalamlakon Raja Lear, lakutokohdapatmemberikanpenjelasansebagaiberikut. •Raja Lear membagikerajaanpadaketigaanaknyasesuaidenganpujian yang disampaikananaknya. •Raja Lear murkapadaCordeliakarenatidakmemujinya. •Raja Lear marah-marahketikatidakdilayanihidupnyapadaanak yang semuladisayangi. •Raja Lear marah-marahdanmengusirbawahannyaketikaada yang menentang. •Anak-anak Raja Lear yang disayangiberubahmemusuhiorangtuanyasehingga Raja Lear sakit.
  • 14. Dari kutipan dialog danlakusertaperbuatantokohdalamlakon Raja Lear diatasbisaditariksebuahkejelasanbahwa Raja Lear adalahorang yang gilahormat, tidakbijaksana, lalim, danharusdipuji. Atassikapnyaitu Raja Lear menuaihasil, yaitukehancurandiridankeluarganya.
  • 15. Plot/Alur: berhubungandenganpolapengadeganandalampermainanteater, danmerupakandasarstrukturiramakeseluruhanpermainan. Plot dapatdibagiberdasarkanbabakdanadeganatauberlangsungterustanpapembagian. Plot merupakanjalannyaperistiwadalamlakon yang terusbergulirhingalakontersebutselesai. Jadi plot merupakansusunanperistiwalakon yang terjadidiataspanggung.
  • 16. BAGIAN PLOT Eksposisiadalahsaatmemperkenalkandanmembeberkanmateri-materi yang relevanataumemberiinformasipadapenontontentangmasalah yang dialamiataukonflik yang terjadidalamdirikarakter-karakter yang adadilakon. AksiPendorongadalahsaatmemperkenalkansumberkonflikdiantarakarakter-karakterataudidalamdiriseorangkarakter. Krisisadalahpenjelasan yang terperincidariperjuangankarakter-karakteratausatukarakteruntukmengatasikonflik. Klimaksadalahprosesidentifikasiatauprosespengusirandari rasa tertekanmelaluiperbuatan yang mungkinsajasifatnyajahat, atau argumentative ataukejenakaanataumelaluicara-cara lain. Resolusi adalah proses penempatan kembali kepada suasana baru. Bagian ini merupakan kejadian akhir dari lakon dan terkadang memberikan jawaban atas segala persoalan dan konflik-konflik yang terjadi.
  • 17. BAGIAN-BAGIAN PLOT Gimmick, bagian 5 menitpertama yang sengajadibuatmenarikuntukmemikatpenikmat Fore Shadowing, pembayangankedepan yang terjadiketikatokohmeramalkanataumembayangkankeadaan yang akandatang. Dramatic Irony, aksiseorangtokoh yang berkataataubertindaksesuatu, dantanpadisadariakanmenimpadirinyasendiri. Dalamlakonbanyakdijumpaitokoh-tokohini, danbiasanyatidakdisadariolehtokohtersebut. Flashback, kilasbalikperistiwalampau yang dikisahkankembalipadasaatini. Kilasbalikiniberfungsiuntukmengingatkankembaliingatanpenontonpadaperistiwa yang telahlampautetapimasihdalamsaturangkaianperistiwalakon. Kilasbalikbiasanyadiceritakanmelalui dialog tokoh, tetapikilasbalikpada film biasanyaberupanukilannukilangambar. Suspen, berisidugaandanprasangka yang dibangundarirangkaianketegangan yang mengundangpertanyaandankeingintahuanpenonton.
  • 18. Surprise, suatu peristiwa yang terjadi diluar dugaan penonton sebelumnya dan memancing perasaan dan pikiran penonton agar menimbulkan dugaan-dugaan yang tidak pasti. Namun peristiwa yang diharapkan tersebut, pada akhirnya mengarah ke sesuatu yang tidak disangka-sangka sebelumnya. Gestus, aksi atau ucapan tokoh utama yang beritikad tentang sesuatu persoalan yang menimbulkan pertentangan atau konflik antartokoh. Dalam sebuah lakon terkadang dijumpai aksi-aksi yang seperti ini dan akan menimbulkan suatu rasa simpati penonton kepada korbannya.
  • 19. Latar: tempat, waktu, danperistiwa Tokoh: Protagonis Protagonisadalahtokohutama yang merupakanpusatatausentraldaricerita. Keberadaantokohadalahuntukmengatasipersoalan-persoalan yang munculketikamencapaisuatucitacita. Persoalan ini bisa dari tokoh lain, bisa dari alam, bisa juga karena kekurangan dirinya sendiri. Tokoh ini juga menentukan jalannya cerita. Contoh tokoh protagonis pada lakon Raja Lear karya William Shakespeare terjemahan Trisno Sumardjo adalah tokoh Raja Lear itu sendiri.
  • 20. Antagonis Antagonis adalah tokoh lawan, karena dia seringkali menjadi musuh yang menyebabkan konflik itu terjadi. Tokohprotagonisdanantagonisharusmemungkinkanmenjalinpertikaian, danpertikaianituharusberkembangmencapaiklimaks. Tokohantagonisharusmemilikiwatak yang kuatdankontradiktifterhadaptokohprotagonis. Contohtokohantagonispadalakon Raja Lear karya William Shakespeare terjemahanTrisnoSumardjoadalahtokohGonerilldantokoh Regan. Keduatokohinilah yang menentangperkembangan, keinginan, dancita-cita Raja Lear.
  • 21. Deutragonis Deutragonisadalahtokoh lain yang beradadipihaktokohprotagonis. Tokohiniikutmendukungmenyelesaikanpermasalahan yang dihadapiolehtokohprotaganis. Contoh, tokohTumenggung Kent, Edgar, Cordeliadalamlakon Raja Lear karya William Shakespeare. Tritagonis Tritagonis adalah tokoh penengah yang bertugas menjadi pendamai atau pengantara protagonis dan antagonis. Contoh, tokohBangsawanpadalakon Raja Lear karyaWillliamSahkespeare. DiaadalahpengawaldariCordelia.
  • 22. Foil Foil adalahtokoh yang tidaksecaralangsungterlibatdalamkonflik yang terjaditetapiiadiperlukangunamenyelesaikancerita. Biasanyadiaberpihakpadatokohantagonis. Contoh, tokohPerwira, Oswald, Curandalamlakon Raja Lear karya William Shakespeare. Utility Utility adalahtokohpembantuatausebagaitokohpelengkapuntukmendukungrangkaianceritadankesinambungandramatik. Biasanyatokohinimewakilijiwapenulis. Contoh: tokohBadutdalamlakon Raja Lear karya William Shakespeare.
  • 23. Saptaria (2006), jeniskarakterdalamteateradaempatmacam, yaitu flat character, round charakter, teatrikal, dankarikatural. • Flat Character (perwatakandasar) Flat character ataukarakterdataradalahkaraktertokoh yang ditulisolehpenulislakonsecaradatardanbiasanyabersifathitamputih, berkembangsesuaidengankonvensi yang berlaku.
  • 24. • Round Character (perwatakanbulat)Karaktertokoh yang ditulisolehpenulissecarasempurna, karakteristiknyakayadenganpesan-pesandramatik. Round karakteradalahkaraktertokohdalamlakon yang mengalamiperubahandanperkembanganbaiksecarakepribadianmaupun status sosialnya. Perkembangandanperubahaninimengacupadaperkembanganpribadiorangdalamkehidupansehari-hari. Perkembanganinilah yang menjadikankarakterinimenarikdanmampuuntukmengerakkanjalancerita. Karakterinibiasanyaterdapatkaraktertokohutamabaiktokohprotagonismaupuntokohantagonis.
  • 25. TeatrikalTeatrikaladalahkaraktertokoh yang tidakwajar, unik, danlebihbersifatsimbolis. Karakter-karakterteatrikaljarangdijumpaipadalakon-lakonrealis, tetapisangatbanyakdijumpaipadalakon-lakonklasikdan non realis. Karakterinihanyasimboldaripsikologimasyarakat, suasana, keadaanjamandan lain-lain yang tidakbersifatmanusiawitetapidilakukanolehmanusia. Misalnyakarakter yang diciptakanolehPutuWijayapadalakon-lakonnya yang bergaya post-realistic, sepertitokoh A, D, C, Si Gembrot, Si Tua, Kawan, Pemimpin (lakon LOS) dan lain-lain.
  • 26. KarikaturalKarikaturaladalahkaraktertokoh yang tidakwajar, satiris, dancenderungmenyindir.. Karakterinisegajadiciptakanolehpenulislakonsebagaipenyeimbangantarakesedihandankelucuan, antaraketegangandengankeriangansuasana. Sifatkarikaturalinibisaberupa dialog-dialog yang diucapkanolehkaraktertokoh, bisajugadengantingkahlaku, bahkanperpaduanantaraucapandengantingkahlaku.
  • 27. Sutradaramenyukainaskah yang dipilih Sutradaramerasamampumementaskannaskah yang telahdipilih Sutradarawajibmempertimbangkansisipendanaansecarakhusus. Beberapanaskah yang baikterkadangmemilikikonsekuensilogisdenganpendanaan. Sutradaramampumenemukanpemain yang tepat. Naskahlakon yang baiktidakadagunanyajikadimainkanolehaktor yang kurangbaik. Sutradaramamputetapmementaskannaskah yang dipilih MemilihNaskahuntukDipentaskan
  • 28. Menentukan tema. Tema adalah gagasan dasar cerita atau pesan yang akan disampaikan oleh pengarang kepada penonton. Tema, akan menuntun laku cerita dari awal sampai akhir. Misalnya tema yang dipilih adalah “kebaikan akan mengalahkan kejahatan”, maka dalam cerita hal tersebut harus dimunculkan melalui aksi tokoh-tokohnya sehingga penonton dapat menangkap maksud dari cerita bahwa sehebat apapun kejahatan pasti akan dikalahkan oleh kebaikan. MembuatNaskahSendiri
  • 29. Menentukan persoalan. Persoalan atau konflik adalah inti daricerita teater. Tidak ada cerita teater tanpa konflik. Oleh karena itupangkal persoalan atau titik awal konflik perlu dibuat dan disesuaikan dengan tema yang dikehendaki. Misalnya dengan tema “kebaikan akan mengalahkan kejahatan”, pangkal persoalan yang dibicarakan adalah sikap licik seseorang yang selalu memfitnah orang lain demi kepentingannya sendiri. Persoalaninikemudiandiikembangkandalamcerita yang hendakdituliskan.
  • 30. * Membuatsinopsis (ringkasancerita). Gambaran cerita secara global dari awal sampai akhir hendaknya dituliskan. Sinopsisdigunakanpemanduprosespenulisannaskahsehinggaalurdanpersoalantidakmelebar. Dengan adanya sinopsis maka penulisan lakon menjadi terarah dan tidak mengada-ada.
  • 31. Menentukan kerangka cerita. Kerangka cerita akan membingkai jalannya cerita dari awal sampai akhir. Kerangka ini membagi jalannya cerita mulai dari pemaparan, konflik, klimaks sampai penyelesaian. Dengan membuat kerangka cerita maka penulis akan memiliki batasan yang jelas sehingga cerita tidak berteletele. William Froug (1993) misalnya, membuat kerangka cerita (skenario) dengan empat bagian, yaitu pembukaan, bagian awal, tengah, dan akhir. Pada bagian pembukaan memaparkan sketsa singkat tokoh-tokoh cerita. Bagian awal adalah bagian pengenalan secara lebih rinci masing-masing tokoh dan titik konflik awal muncul. Bagian tengah adalah konflik yang meruncing hingga sampai klimaks. Pada bagian akhir, titik balik cerita dimulai dan konflik diselesaikan. Riantiarno (2003), sutradara sekaligus penulis naskah Teater Koma, menentukan kerangka lakon dalam tiga bagian, yaitu pembuka yang berisi pengantar cerita atau sebab awal, isi yang berisi pemaparan, konflik hingga klimaks, dan penutup yang merupakan simpulan cerita atau akibat.
  • 32. Menentukanprotagonis. Tokohprotagonisadalahtokoh yang membawalakukeseluruhancerita. Denganmenentukantokohprotagonissecaramendetil, makatokohlainnyamudahditemukan. Misalnya, dalampersoalantentangkelicikan, makatokohprotagonisdapatdiwujudkansebagiorang yang rajin, semangatdalambekerja, senangmembantuorang lain, berkecukupan, dermawan, sertajujur. Semakindetilsifatataukarakterprotagonis, makasemakinjelas pula karaktertokohantagonis. Denganmenulislawandarisifatprotagonismakakarakterantagonisdengansendirinyaterbentuk. Jikatokohprotagonisdanantagonissudahditemukan, makatokoh lain baik yang beradadipihakprotagonisatauantagonisakanmudahdiciptakan.
  • 33. Menentukancarapenyelesaian. Mengakhirisebuahpersoalan yang dimunculkantidaklahmudah. Dalambeberapalakonadacerita yang diakhiridenganbaiktetapiada yang diakhirisecaratergesa-gesa, bahkanada yang bingungmengakhirinya. Akhircerita yang mengesankanselaluakandinantiolehpenonton. Olehkarenaitutentukanakhirceritadenganbaik, logis, dantidaktergesa-gesa.• Menulis. Setelahsemuahaldisiapkanmakaprosesberikutnyaadalahmenulis. Mencaridanmengembangkangagasanmemangtidakmudah, tetapilebihtidakmudahlagimemindahkangagasandalambentuktulisan. Olehkarenaitu, gunakandanmanfaatkanwaktusebaikmungkin.
  • 34. PesanLakonmerupakanbahankomunikasiutama yang hendakdisampaikankepadapenonton. Romeo and Juliet karya Shakespeare mengandungpesanbahwaseseorang yang telahmenemukancintasejatitidaktakutterhadaprisikoapapuntermasukmati. Pesaniniingindisampaikanolehpengarangdenganakhir yang tragisdimanatokoh Romeo dan Juliet akhirnyamatibersama. Dinamikapercintaan Romeo dan Juliet yang berakhirdengankematianinilah yang harusditekankanolehsutradarakepadapenonton. ANALISIS DAN INTERPRE TASI DASAR LAKON
  • 35. KonflikdanPenyelesaian. Pentingmengetahuidasarpersoalan (konflik) dalamsebuahlakonkarenahaltersebutakanmembawalakuaksiparatokohnya. Di bagianmanakonflikitumunculdanbagaimanaaksidanreaksiparatokohnya, padabagianmanakonflikitumemuncak, danpadaakhirnyabagaimanakonflikitudiselesaikan. Semua ini akan memberi sudut pandang bagi sutradara dalam melihat, menilai, dan memahami konflik lakon. Selainitusudutpandangpengarangdalammenyelesaikankonflikdapatmenegaskanpesan yang hendakdisampaikan.
  • 36. KarakterTokoh. Analisiskaraktertokohsangatpentingdanharusdilakukansecaramendetil agar sutradaramendapatkangambaranwataksejelas-jelasnya. Karenatidakbanyakarahandanketerangan yang dituliskanmengenaikaraktertokohdalamsebuahlakon, makasutradaraharusmenggalinyamelaluikalimat-kalimat dialog. Perjalanansebuahkarakterterkadangtidakmengalamiperubahan yang berartitetapibeberapatokohdalamlakon (biasanyaprotagonisdanantagonis) bisasajamengalamiperubahan. Olehkarenaituanalisiskarakteriniharusdilakukandengantelitidanhati-hatisehinggasetiapperubahankarakter yang dialamiolehtokohtidaklepasdaripengamatansutradara.
  • 37. LatarCerita. Gambarantempatkejadian, peristiwa, danwaktukejadianharusdiungkapkandenganjelaskarenahaliniberkaitandengantataartistik. Untukmewujudkankeadaanperistiwasepertidikehendakilakondiataspanggungmakainformasi yang jelasmengenailatarceritaharusdidapatkan. Misalnya, gambarantempatkejadianpersitiwaadalahdisebuahgedungmakaharusdijelaskanapakahterjadidisebuahgedungmegah, sederhanaataumewah. Apakahgedungtersebutmerupakangedungpertemuan, dewankota, museum, ataugedungpertunjukan. Di gedung tersebut cerita terjadi di ruang aula, teras gedung, dapur umum, atau di salah satu ruang khusus. Arsitekturgedungituapakahmenggunakanarsitekturkolonial, gayaspanyol, ataucirikhasdaerahtertentu. Intinyainformasisekecilapapunharusdidapatkan. Hal iniberlakujugauntuklatarperistiwadanwaktu. Semuainformasidikumpulkandandiseleksiuntukkemudiandiwujudkandalampementasan. Dengandemikianpenontonakanmendapatkangambaran yang jelaslatarcerita yang dimainkan.
  • 38. Pendekatan gaya pementasan: gaya presentasional sehingga bahasa dialog antaraktor menggunakan bahasa yang puitis. Gerak laku aktor distilisasi atau diperindah. Aktor boleh berbicara secara langsung kepada penonton. Pendekatan pemeranan, misalnya penggunaan bahasa puitis dengan sendirinya membuat aktor harus mau memahami dan melakukan latihan teknik-teknik membaca puisi agar dalam pengucapan dialog tidak seperti percakapan sehari-hari KonsepPementasan
  • 39. Gambaran tata artistik. Secara umum, sutradara harus menuliskan gambaran (pandangan) tata artistiknya. Meski tidak secara mendetil, tetapi gambaran tata artisitk berguna bagi para desainer untuk mewujudkannya dalam desain. Jika sutradara mampu, maka ia bisa memberikan gambaran tata artistik melalui sketsa. Jika tidak, maka ia cukup menuliskannya..
  • 40. TeaterGerak TeaterBoneka TeaterDramatik Teater / Drama Musikal JenisPementasanTeate
  • 41. Menerjemahkannaskahlakonkedalamsikaptubuhaktorsehinggapenontondapatmelihatdanmengerti. Memberikanpondasi yang praktisbagiaktoruntukmembangunkarakterdalampertunjukan. Menciptakanlukisanpanggung yang baik. FUNGSI BLOCKING

Notes de l'éditeur

  1. MA