SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  20
1. Pertanian tropika

 Sebagian besar daerah di Indonesia berada di dekat katulistiwa
yang berarti merupakan daerah tropika. Dengan demikian jenis
tanaman, hewan, perikanan, dan hutan sangat dipengaruhi oleh
iklim tropis (pertanian tropika). Di samping itu ada pengaruh
lain yang menentukan corak pertanian kita yaitu bentuk negara
berkepulauan dan topografinya yang bergunung-gunung.
 Letaknya yang di antara Benua Asia dan Australia serta antara
Lautan Hindia dan Pasifik, memberikan pengaruh pada suhu
udara, arah angin yang berakibat adanya perbedaan iklim di
Indonesia, sehingga menimbulkan ciri pertanian Indonesia
merupakan kelengkapan ciri-ciri pertanian yang lain.

2. Pertanian dataran tinggi dan rendah

 Indonesia merupakan daerah volkano (memiliki
banyak gunung), sehingga memungkinkan mempunyai daerah
yang mempunyai ketinggian dan dataran rendah. Dataran tinggi
mempunyai iklim dingin, sehingga bisa ditanami tanaman
beriklim subtropis.
3. Pertanian iklim basah (Indonesia barat) dan pertanian
iklim kering (Indonesia timur).
◦ Indonesia bagian barat yang
(Sumatra, Kalimantan, Jawa, sebagian
Sulawesi) mempunyai iklim basah : banyak hujan, sedangkan
bagian Indonesia lain terutama Indonesia bagian timur
(NTB, NTT, Maluku) iklimnya kering.

4. Adanya hutan tropika dan padang rumput.

◦ Karena iklimnya basah dan berada di daerah tropika maka
banyak hujan terbentuk hutan tropika, sedangkan di daerah
kering tumbuh padang rumput.

5. Perikanan darat dan laut.

• Indonesia adalah negara kepulauan yang terdiri dari banyak
pulau, sehingga daerahnya terdiri dari darat dan perairan.
Keadaan ini memungkinkan terdapatnya perikanan darat dan
laut.

6. Pertanian di Jawa dan Luar Jawa.

◦ Daerah Jawa dan luar Jawa mempunyai spesifikasi yang
berbeda
 Jawa umumnya : tanah subur, penduduk padat
 luar Jawa umumnya : tanah kurang subur, penduduk jarang
◦ mempengaruhi corak pertanian: pertanian di jawa umumnya
merupakan tanaman bahan pangan, berskala kecil, sedangkan
pertanian di luar jawa umumnya perupakan
perkebunan, kehutanan, berskala lebih luas.
7. Pertanian rawa, pertanian darat/kering, pertanian
beririgasi/basah

• Daratan Indonesia terbagi menjadi :
• tanah rawa yaitu lahan yang tergenang sepanjang masa,
• lahan kering yaitu lahan yang tidak mendapat air irigasi, dan
• pertanian basah yaitu lahan yang beririgasi.

8. Pertanian / tanah sawah beririgasi, tadah
hujan, sawah lebak, sawah pasang surut

• Penggolongan ini adalah penggolongan lahan yang ditanami
padi. Sawah yang beririgasi bersumberkan bendung
sungai, dam/waduk, mata air, dll.
◦ Berdasarkan fasilitas teknisnya dibagi menjadi irigasi
teknis, setengah teknis, dan sederhana.
◦ Lahan/sawah tadah hujan sebenarnya juga mempunyai saluran
irigasi tetapi sumber airnya berasal dari air hujan.
◦ Sawah lebak mendapat air terus menerus sepanjang masa.
◦ Sawah pasang surut mendapat air dari air sungai yang pasang
karena air laut yang sedang pasang, sering juga terdapat
saluran irigasi.
1. Pertanian dalam arti sempit dan luas
Pertanian dalam arti sempit adalah bercocok
tanam, jadi hanya kegiatan usaha tanaman.
Dalam arti luas pertanian meliputi bercocok
tanam, kehutanan, perikanan dan peternakan.
2. Pertanian Rakyat dan Perkebunan
Perbedaan pertanian rakyat dengan perkebunan
terutama terletak dalam luas areal dan manajemennya.
Pertanian rakyat termasuk perkebunan rakyat dalam
areal lebih sempit dan manajemen sederhana.
Menurut pemilikannya perkebunan dibagi menjadi
perkebunanBUMN, perkebunan Swasta
Asing, perkebunan Swasta Nasional, Joint venture, dan
PIR. Akhir-akhir ini dikenal juga PIR unggas.
3. Pertanian Tanaman Makanan dan Perdagangan
Penggolongan ini cukup lemah, sebagai contoh tanaman padi
adalah bahan untuk makanan, tetapi juga dapat
diperdagangkan. Dalam kehidupan praktis yang dimaksud
dengan tanaman perdagangan secara umum komoditinya
bukan untuk sebagai bahan makanan. Tanaman Makanan
terdiri atas: Tanaman Serealia, Kacangan dan Umbian.
4. Pertanian Hortikultur dan non-Hortikultur
Hortikultur terdiri dari buah-buahan, sayur-sayuran dan
bunga-bungaan. Hasil hortikultur pada umumnya mempunyai
sifat mudah busuk/rusak (perishable) dan bermuatan besar
(bulky = volumeneous). Sering disebut bahwa sifat seluruh
hasil pertanian adalah perishable dan bulky, pada hal hasil
pertanian non-hortikultur tidak mudah rusak dan tidak bulky
seperti cengkeh, jagung, padi, lada dan lainnya. Karena itu
hati-hati dalam menggeneralisasi sifat-sifat pertanian. Di
Indonesia tanaman kentang termasuk tanaman
hortikultura, tetapi di Eropah, misalnya di Belanda termasuk
tanaman makanan.
5. Pertanian Tanaman Semusim dan Tanaman Keras
Tanaman semusim sering disebut tanaman muda atau
tanaman tahunan atau annual crop.
Contoh : padi, jagung, pisang, cabe, kentang, kacangan, dll.
Tanaman semusim ini dapat dibagi dua yaitu:
1. Sekali tanam sekali panen seperti padi, jagung.
2. Sekali tanam beberapa kali panen seperti cabe, tomat
arcis, buncis, dll.
Tanaman Keras atau perenial crop adalah tanaman yang
berumur panjang dan dapat berbuah atau panen berkali-kali.
Contoh: karet, kelapa sawit, coklat, duren, dll
6. Pertanian Subsisten dan Perusahaan
Pertanian subsisten adalah pertanian yang seluruh hasilnya
digunakan atau dikonsumsi sendiri oleh produsennya.
Kalau hasil pertanian itu hanya cukup untuk dimakan maka
disebut subsistence level of living, dan kondisi ini sama
dengan petani miskin.
Pertanian perusahaan atau commercial adalah pertanian yang
hasilnya bertujuan dijual ke pasar.
7. Pertanian Generatif dan Ekstraktif
Pertanian generatif adalah pertanian yang telah dilakukan di
dalamnya pemeliharaan/perlakuan pada proses produksinya.
Petani terlibat dalam pemupukan, pemberantasan
hama/penyakit, dll.
Pertanian ekstraktif adalah usaha pertanian yang hanya
mengumpulkan hasil, misalnya pengambilan rotan di
hutan, penebangan kayu hutan, penangkapan ikan di laut.
8. Pertanian Lahan Sawah dan Lahan Kering
Lahan sawah adalah lahan yang pada saat-saat tertentu
digenangi air untuk ditanami. Berdasarkan sumber airnya
sawah dibagi menjadi:
1. Sawah irigasi (teknis dan setengah teknis), tadah
hujan, rawa, dll. Pengaliran/pemberian air ke lahan sawah
disebut irigasi, pembuangan air keluar dari sawah disebut
drainasi.
2. Lahan kering adalah lahan yang senantiasa diusahakan
kering, lahan kering sering disebut lahan darat, tegalan, huma
atau ladang. Usaha-usaha perkebunan pada umumnya
terdapat di lahan kering.
9. Pertanian Modern dan Tradisionil
Pertanian intensif dan ekstensif berkonotasi pada jumlah nilai
input per ha, pertanian modern dan tradiosionil berkonotasi
terhadap tingkat penggunaan teknologi. Pertanian modern
menggunakan teknologi lebih tinggi daripada pertanian
tradisionil. Pertanian modern banyak menggunakan
mesin, sedikit memakai tenaga manual. Pertanian modern
belum tentu lebih menguntungkan daripada pertanian
tradisionil. Pertanian modern dapat menimbulkan
pengangguran di pedesaan di Indonesia.
10. Pertanian Spesialisasi dan Diversifikasi
Pertanian spesialisasi disebut juga pertanaman sejenis atau
monokulture. Spesialisai berarti mengusahakan satu jenis
tanaman, atau ternak atau ikan.
Pertanian diversifikasi disebut juga pertanian campuran.
Diversifikasi dalam arti sempit mengusahakan berbagai jenis
tanaman atau ternak atau ikan.
Diversifikasi dalam arti luas adalah mengusahakan
tanaman+ternak, misalnya usaha ternak lembu+tanaman
jagung. Dalam arti luas ini harus paling tidak kombinasi dari
usaha tanaman+ternak, ternak+ikan, ikan+hutan.
11. Pertanian Intensif dan Ekstensif
Orang awam menganggap pertanian intensif
adalah pertanian yang memakai areal sempit
dan banyak digunakan input, pertanian
ekstensif adalah pertanian yang arealnya
luas, pemakaian input tidak disebutkan.
Intensif atau ekstensifnya suatu usaha
pertanian dapat ditunjukkan dalam waktu
yang sama atau berbeda, antar daerah, antar
jenis tanaman/ usaha. Indikator menunjukkan
intesif atau ekstensif adalah ratio atau
perbandingan dari jumlah penggunaan nilai
input per satuan luas, bukan hanya
bergantung luas areal saja.
1. Peternakan
Menurut Undang-Undang nomor 6 tahun 1967
tentang ketentuan- ketentuan pokok peternakan
dijelaskan beberapa istilah sebagai berikut :
 Hewan adalah semua binatang yang hidup di
darat, baik yang dipelihara atau yang masih liar.
 Hewan piaraan adalah hewan yang cara hidupnya
sebagian ditentukan oleh manusia untuk maksud
tertentu.
 Ternak adalah hewan piaraan yang
tempatnya, reproduksinya, pemeliharaannya dan
hasilnya telah dikelola oleh manusia.
Berdasarkan golongan hewan, ternak dibagi
menjadi:
1. Ternak besar yaitu lembu/sapi, kerbau dan
kuda.
2. Ternak kecil yaitu kambing, biri-biri dan babi.
3. Ternak unggas yaitu ayam, bebek, angsa dan
kalkun.
 Berdasarkan output ternak dibagi menjadi:
1. Ternak perah/susu yaitu
sapi, kerbau, kambing, biri-biri.
2. Ternak daging yaitu semua ternak
besar+ternak kecil dan ayam broiler.

 Ada

pula istilah ternak dwi guna
misalnya : ternak sapi potong yang
berguna sebagai sumber daging + sumber
tenaga kerja (dalam pengolahan lahan dan
transportasi).
Ayam dwiguna artinya dia sebagai ayam
petelor dan sebagai sumber daging.
Berdasarkan sumber gizi makanan manusia
maka ternak dibagi menjadi ternak
penghasil daging, susu dan telor.
Akhir-akhir ini dalam pertanian
rakyat, hasil ikutan ternak yakni pupuk
kandang sangat berperan dalam
menaikkan produksi.






Berdasarkan tempat ekosistemnya perikanan dapat
dibagi menjadi:
1. Perikanan laut, bersifat ekstraktif.
2. Perikanan darat di air tawar, bersifat budi daya.
Berdasarkan output perikanan dapat dibagi menjadi:
1. Golongan ikan, baik di laut dan di air tawar
2. Golongan berkulit keras, termasuk udang
3. Golongan binatang lunak, kerang dan cumi-cumi.
4. Golongan binatang lainnya, sotong, penyu, uburubur.

Udang bukan ikan tetapi itu termasuk usaha
perikanan
Perikanan darat terdiri dari :
1. Tambak,
2. Kolam,
3. Sawah,
4. Sungai
5. Danau.
Orang yang bermata pencaharian di perikanan laut disebut
nelayan, orang yang membudidayakan ikan disebut petani
ikan (bukan peternak ikan).
 Nelayan terdiri dari :
1. nelayan buruh,
2. juragan
3. pemilik kapal.
 Berdasarkan perahu/kapal penangkap ikan nelayan
pemilik dibagi menjadi :
 nelayan tradisionil
 nelayan bermotor.

 Nelayan

tradisional memakai perahu tanpa
mesin. Bila perahu mempunyai mesin yang
ditempel di luar disebut perahu tempel,
bila perahu/kapal telah mempunyai mesin
di dalam kapal maka disebut kapal motor.
 Berdasarkan besarnya mesin yang
digunakan kapal dibagi menjadi :
1. kapal kecil yaitu 5GT-10GT,
2. kapal sedang mempunyai mesin 1530GT,
3. kapal besar mempunyai mesin di atas
30GT.
Menurut fungsinya hutan dapat dibagi menjadi:
1. Hutan Lindung,
2. Hutan Produksi,
 Menurut pemilikan hutan dibagi menjadi:
1. Hutan Negara,
2. Hutan Rakyat.
 Menurut ekologinya hutan dapat dibagi menjadi :
1. Hutan Tropis,
2. Hutan Bakau, dll.
 Suatu areal hutan yang belum pernah dijamah
manusia maka disebut hutan original.
Pohon/tumbuhan di semua jenis hutan diatas tidak
ada yang ditanam oleh manusia. Bila ditanam
kembali oleh manusia karena ditebang maka
disebut hutan reboisasi.

 Siapa

itu petani?
 Apakah Dirut PTPN juga seorang
petani karena incomenya dari sektor
pertanian?
 Siapa sebenarnya petani yang
dimaksud dalam sehari-hari itu, dan
dalam pembangunan pertanian itu
bagi petani yang mana
dimaksud/ditujukan?
Menurut klasifikasi pertanian dapat disebutkan:
1. Petani tradisionil atau petani modern.
2. Petani sawah atau petani darat.
3. Petani spesialisasi atau petani diversifikasi.
 Menurut jenis usahanya adalah:
1. Petani padi bila dia mengusahakan tanaman padi.
2. Petani padi dan jagung, dia menanam padi dan
jagung.
3. Petani/pekebun karet, dia mengusahakan
tanaman karet.
4. Petani ikan mas, dia mengusahakan/memelihara
ikan mas.
5. Peternak sapi perah, dia memelihara sapi
perah, dll.

Petani tanpa lahan dan modal.
Petani ini paling miskin, dia hanya memiliki tenaga kerja.
Contoh : buruh-buruh, petani yang baru kena PHK dari
perkotaan, petani yang dirundung malang sepanjang
tahun, petani yang kena penggusuran dan sebagainya.
2. Petani punya lahan sempit tanpa modal.
Petani ini hanya memiliki lahan tempat berdiri
rumah/gubuknya. Dia tidak dapat mengusahakan tanaman
secara memadai, mungkin dapat memelihara ayam/bebek
sebanyak 2-5 ekor saja. Profil petani ini sama saja dengan
profil petani pada nomor 1. Petani nomor 1 dan 2 ini dapat
dikembangkan dengan penanganan khusus, serius dan
konsisten.
3. Petani punya lahan sedang tanpa modal.
Petani ini masih rendah produksinya karena tanpa modal dia
susah berusahatani karena tak ada modal. Petani semacam ini
dapat dikembangkan dengan memberikan bantuan modal dan
penyuluhan.
4. Petani punya lahan cukup/luas dan modal cukup/besar.
Hanya jenis petani ini yang membutuhkan penyuluhan atau
inovasi baru untuk mengembangkan usahataninya.
1.

Contenu connexe

Tendances

Kearifan lokal dalam bidang pertanian
Kearifan lokal dalam bidang pertanianKearifan lokal dalam bidang pertanian
Kearifan lokal dalam bidang pertanianAnisa Salma
 
Pertanian Modern
Pertanian Modern Pertanian Modern
Pertanian Modern tani57
 
CIRI-CIRI PERTANIAN ( TUGAS PENGANTAR ILMU EKONOMI BERKELANJUTAN )
CIRI-CIRI PERTANIAN ( TUGAS PENGANTAR ILMU EKONOMI BERKELANJUTAN )CIRI-CIRI PERTANIAN ( TUGAS PENGANTAR ILMU EKONOMI BERKELANJUTAN )
CIRI-CIRI PERTANIAN ( TUGAS PENGANTAR ILMU EKONOMI BERKELANJUTAN )Qiqi Gobel
 
Bahan Kuliah Pertanian Terpadu Bab 3 Prinsip Dasar Pertanian Terpadu
Bahan Kuliah Pertanian Terpadu Bab 3 Prinsip Dasar Pertanian TerpaduBahan Kuliah Pertanian Terpadu Bab 3 Prinsip Dasar Pertanian Terpadu
Bahan Kuliah Pertanian Terpadu Bab 3 Prinsip Dasar Pertanian TerpaduPurwandaru Widyasunu
 
Pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture)
Pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture)Pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture)
Pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture)Novia Tri Handayani S
 
Bab 4 PENGEMBANGAN TEKNOLOGI DALAM MENDUKUNG DISVERSIFIKASI PERTANIAN
Bab 4 PENGEMBANGAN TEKNOLOGI DALAM MENDUKUNG DISVERSIFIKASI PERTANIANBab 4 PENGEMBANGAN TEKNOLOGI DALAM MENDUKUNG DISVERSIFIKASI PERTANIAN
Bab 4 PENGEMBANGAN TEKNOLOGI DALAM MENDUKUNG DISVERSIFIKASI PERTANIANNanda Saragih
 
URBAN FARMING
URBAN FARMINGURBAN FARMING
URBAN FARMINGtani57
 
Nilai kesetaraan lahan
Nilai kesetaraan lahan Nilai kesetaraan lahan
Nilai kesetaraan lahan Puan Habibah
 
Hubungan antara adopsi
Hubungan antara adopsiHubungan antara adopsi
Hubungan antara adopsiFazry Ibrahim
 
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...Moh Masnur
 
Peranan sumber daya manusia dalam pengembangan pertanian
Peranan sumber daya manusia dalam pengembangan pertanianPeranan sumber daya manusia dalam pengembangan pertanian
Peranan sumber daya manusia dalam pengembangan pertanianJoel mabes
 
Pembiayaan Agribisnis
Pembiayaan AgribisnisPembiayaan Agribisnis
Pembiayaan AgribisnisRahma Rizky
 
Bakteri penyakit pada tanaman
Bakteri penyakit pada tanamanBakteri penyakit pada tanaman
Bakteri penyakit pada tanamanAli Babang
 
faktor pengaruh pertumbuhan dan hasil pertanian. faktor biotik (jenis,varieta...
faktor pengaruh pertumbuhan dan hasil pertanian. faktor biotik (jenis,varieta...faktor pengaruh pertumbuhan dan hasil pertanian. faktor biotik (jenis,varieta...
faktor pengaruh pertumbuhan dan hasil pertanian. faktor biotik (jenis,varieta...Trisna Monalia
 

Tendances (20)

Kearifan lokal dalam bidang pertanian
Kearifan lokal dalam bidang pertanianKearifan lokal dalam bidang pertanian
Kearifan lokal dalam bidang pertanian
 
8.modal sebagai faktor produksi usahatani
8.modal sebagai faktor produksi usahatani8.modal sebagai faktor produksi usahatani
8.modal sebagai faktor produksi usahatani
 
Pertanian Modern
Pertanian Modern Pertanian Modern
Pertanian Modern
 
CIRI-CIRI PERTANIAN ( TUGAS PENGANTAR ILMU EKONOMI BERKELANJUTAN )
CIRI-CIRI PERTANIAN ( TUGAS PENGANTAR ILMU EKONOMI BERKELANJUTAN )CIRI-CIRI PERTANIAN ( TUGAS PENGANTAR ILMU EKONOMI BERKELANJUTAN )
CIRI-CIRI PERTANIAN ( TUGAS PENGANTAR ILMU EKONOMI BERKELANJUTAN )
 
Bahan Kuliah Pertanian Terpadu Bab 3 Prinsip Dasar Pertanian Terpadu
Bahan Kuliah Pertanian Terpadu Bab 3 Prinsip Dasar Pertanian TerpaduBahan Kuliah Pertanian Terpadu Bab 3 Prinsip Dasar Pertanian Terpadu
Bahan Kuliah Pertanian Terpadu Bab 3 Prinsip Dasar Pertanian Terpadu
 
Pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture)
Pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture)Pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture)
Pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture)
 
Bab 4 PENGEMBANGAN TEKNOLOGI DALAM MENDUKUNG DISVERSIFIKASI PERTANIAN
Bab 4 PENGEMBANGAN TEKNOLOGI DALAM MENDUKUNG DISVERSIFIKASI PERTANIANBab 4 PENGEMBANGAN TEKNOLOGI DALAM MENDUKUNG DISVERSIFIKASI PERTANIAN
Bab 4 PENGEMBANGAN TEKNOLOGI DALAM MENDUKUNG DISVERSIFIKASI PERTANIAN
 
URBAN FARMING
URBAN FARMINGURBAN FARMING
URBAN FARMING
 
Alsin pemupukan
Alsin pemupukanAlsin pemupukan
Alsin pemupukan
 
Manajemen agribisnis
Manajemen agribisnisManajemen agribisnis
Manajemen agribisnis
 
Nilai kesetaraan lahan
Nilai kesetaraan lahan Nilai kesetaraan lahan
Nilai kesetaraan lahan
 
Ilmu Usahatani
Ilmu UsahataniIlmu Usahatani
Ilmu Usahatani
 
Hubungan antara adopsi
Hubungan antara adopsiHubungan antara adopsi
Hubungan antara adopsi
 
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...
 
2.ciri ciri pertanian di indonesia
2.ciri ciri pertanian di indonesia2.ciri ciri pertanian di indonesia
2.ciri ciri pertanian di indonesia
 
Peranan sumber daya manusia dalam pengembangan pertanian
Peranan sumber daya manusia dalam pengembangan pertanianPeranan sumber daya manusia dalam pengembangan pertanian
Peranan sumber daya manusia dalam pengembangan pertanian
 
Pembiayaan Agribisnis
Pembiayaan AgribisnisPembiayaan Agribisnis
Pembiayaan Agribisnis
 
Laporan kompos
Laporan komposLaporan kompos
Laporan kompos
 
Bakteri penyakit pada tanaman
Bakteri penyakit pada tanamanBakteri penyakit pada tanaman
Bakteri penyakit pada tanaman
 
faktor pengaruh pertumbuhan dan hasil pertanian. faktor biotik (jenis,varieta...
faktor pengaruh pertumbuhan dan hasil pertanian. faktor biotik (jenis,varieta...faktor pengaruh pertumbuhan dan hasil pertanian. faktor biotik (jenis,varieta...
faktor pengaruh pertumbuhan dan hasil pertanian. faktor biotik (jenis,varieta...
 

En vedette

PERANAN BIDANG AGRONOMI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PERTANIAN
PERANAN BIDANG AGRONOMI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PERTANIANPERANAN BIDANG AGRONOMI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PERTANIAN
PERANAN BIDANG AGRONOMI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PERTANIANUniversitas Islam Malang
 
Bab 5 kuliah 1 - usaha dan prinsip dasar produksi pertanian
Bab 5  kuliah 1 - usaha dan prinsip dasar produksi pertanianBab 5  kuliah 1 - usaha dan prinsip dasar produksi pertanian
Bab 5 kuliah 1 - usaha dan prinsip dasar produksi pertanianzaharabilqis
 
sumberdaya dalam pertanian dan karakteristik ekonomi pertanian di indonesia (...
sumberdaya dalam pertanian dan karakteristik ekonomi pertanian di indonesia (...sumberdaya dalam pertanian dan karakteristik ekonomi pertanian di indonesia (...
sumberdaya dalam pertanian dan karakteristik ekonomi pertanian di indonesia (...aulia rachmawati
 

En vedette (6)

PERANAN BIDANG AGRONOMI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PERTANIAN
PERANAN BIDANG AGRONOMI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PERTANIANPERANAN BIDANG AGRONOMI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PERTANIAN
PERANAN BIDANG AGRONOMI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PERTANIAN
 
Bab 5 kuliah 1 - usaha dan prinsip dasar produksi pertanian
Bab 5  kuliah 1 - usaha dan prinsip dasar produksi pertanianBab 5  kuliah 1 - usaha dan prinsip dasar produksi pertanian
Bab 5 kuliah 1 - usaha dan prinsip dasar produksi pertanian
 
5.prinsip prinsip ekonomi dalam usahatani
5.prinsip prinsip ekonomi dalam usahatani5.prinsip prinsip ekonomi dalam usahatani
5.prinsip prinsip ekonomi dalam usahatani
 
Dasar Dasar Agronomi
Dasar Dasar AgronomiDasar Dasar Agronomi
Dasar Dasar Agronomi
 
Ciri ciri pertanian
Ciri ciri pertanianCiri ciri pertanian
Ciri ciri pertanian
 
sumberdaya dalam pertanian dan karakteristik ekonomi pertanian di indonesia (...
sumberdaya dalam pertanian dan karakteristik ekonomi pertanian di indonesia (...sumberdaya dalam pertanian dan karakteristik ekonomi pertanian di indonesia (...
sumberdaya dalam pertanian dan karakteristik ekonomi pertanian di indonesia (...
 

Similaire à 2.ciri ciri pertanian di indonesia

Laporan laporan kel 1 - copy
Laporan laporan kel 1 - copyLaporan laporan kel 1 - copy
Laporan laporan kel 1 - copyripto atmaja
 
Group 1 l ahan sawah
Group 1 l ahan sawahGroup 1 l ahan sawah
Group 1 l ahan sawahRianManalu
 
NEW FILEfdokumen.com_budidaya-tanaman-sayur.ppt
NEW FILEfdokumen.com_budidaya-tanaman-sayur.pptNEW FILEfdokumen.com_budidaya-tanaman-sayur.ppt
NEW FILEfdokumen.com_budidaya-tanaman-sayur.ppttitiskurniawan
 
BAB II Ek Pertanian.pptx
BAB II Ek Pertanian.pptxBAB II Ek Pertanian.pptx
BAB II Ek Pertanian.pptxNisyeAjah
 
Artikel tentang industri pertanian 2
Artikel tentang industri pertanian 2Artikel tentang industri pertanian 2
Artikel tentang industri pertanian 2vickysyu5mercu
 
Propagasi modul 1
Propagasi modul 1Propagasi modul 1
Propagasi modul 1Eka Fitri
 
3. pemanfaatan sumber daya alam
3. pemanfaatan sumber daya alam3. pemanfaatan sumber daya alam
3. pemanfaatan sumber daya alamAdi Rachmanto
 
Ppt geo kearifan 2
Ppt geo kearifan 2Ppt geo kearifan 2
Ppt geo kearifan 2iin nafisa
 
3 Pekarangan.pptx
3 Pekarangan.pptx3 Pekarangan.pptx
3 Pekarangan.pptxYantoGalut1
 
Konsep dan ciri ciri utama masyarakat agraria
Konsep dan ciri ciri utama masyarakat agrariaKonsep dan ciri ciri utama masyarakat agraria
Konsep dan ciri ciri utama masyarakat agrariaJimmy Mogolid
 

Similaire à 2.ciri ciri pertanian di indonesia (20)

Klasifikasi pertanian
Klasifikasi pertanianKlasifikasi pertanian
Klasifikasi pertanian
 
Ilmu dasar
Ilmu dasarIlmu dasar
Ilmu dasar
 
Ciri
CiriCiri
Ciri
 
Klasifikasi pertanian
Klasifikasi pertanianKlasifikasi pertanian
Klasifikasi pertanian
 
Laporan laporan kel 1 - copy
Laporan laporan kel 1 - copyLaporan laporan kel 1 - copy
Laporan laporan kel 1 - copy
 
Tanaman padi
Tanaman padiTanaman padi
Tanaman padi
 
Group 1 l ahan sawah
Group 1 l ahan sawahGroup 1 l ahan sawah
Group 1 l ahan sawah
 
NEW FILEfdokumen.com_budidaya-tanaman-sayur.ppt
NEW FILEfdokumen.com_budidaya-tanaman-sayur.pptNEW FILEfdokumen.com_budidaya-tanaman-sayur.ppt
NEW FILEfdokumen.com_budidaya-tanaman-sayur.ppt
 
BAB II Ek Pertanian.pptx
BAB II Ek Pertanian.pptxBAB II Ek Pertanian.pptx
BAB II Ek Pertanian.pptx
 
Presentasi gri
Presentasi griPresentasi gri
Presentasi gri
 
Padi bantul
Padi bantulPadi bantul
Padi bantul
 
Artikel tentang industri pertanian 2
Artikel tentang industri pertanian 2Artikel tentang industri pertanian 2
Artikel tentang industri pertanian 2
 
ANSAR-BIOSAKA.pptx
ANSAR-BIOSAKA.pptxANSAR-BIOSAKA.pptx
ANSAR-BIOSAKA.pptx
 
Propagasi modul 1
Propagasi modul 1Propagasi modul 1
Propagasi modul 1
 
3. pemanfaatan sumber daya alam
3. pemanfaatan sumber daya alam3. pemanfaatan sumber daya alam
3. pemanfaatan sumber daya alam
 
Ppt geo kearifan 2
Ppt geo kearifan 2Ppt geo kearifan 2
Ppt geo kearifan 2
 
3 Pekarangan.pptx
3 Pekarangan.pptx3 Pekarangan.pptx
3 Pekarangan.pptx
 
Konsep dan ciri ciri utama masyarakat agraria
Konsep dan ciri ciri utama masyarakat agrariaKonsep dan ciri ciri utama masyarakat agraria
Konsep dan ciri ciri utama masyarakat agraria
 
Bahan 1
Bahan 1Bahan 1
Bahan 1
 
Lahan
LahanLahan
Lahan
 

Plus de Belman Sinambela Pasaribu (13)

9.tenaga kerja dalam produksi pertanian
9.tenaga kerja dalam produksi pertanian9.tenaga kerja dalam produksi pertanian
9.tenaga kerja dalam produksi pertanian
 
7.faktor produksi tanah
7.faktor produksi tanah7.faktor produksi tanah
7.faktor produksi tanah
 
6.peranan pertanian
6.peranan pertanian6.peranan pertanian
6.peranan pertanian
 
5.prinsip prinsip ekonomi dalam usahatani
5.prinsip prinsip ekonomi dalam usahatani5.prinsip prinsip ekonomi dalam usahatani
5.prinsip prinsip ekonomi dalam usahatani
 
4.kelembagaan pertanian
4.kelembagaan pertanian4.kelembagaan pertanian
4.kelembagaan pertanian
 
3.masalah ekonomi pertanian
3.masalah ekonomi pertanian3.masalah ekonomi pertanian
3.masalah ekonomi pertanian
 
1.pendahuluan
1.pendahuluan1.pendahuluan
1.pendahuluan
 
8.modal sebagai faktor produksi usahatani
8.modal sebagai faktor produksi usahatani8.modal sebagai faktor produksi usahatani
8.modal sebagai faktor produksi usahatani
 
7.faktor produksi tanah
7.faktor produksi tanah7.faktor produksi tanah
7.faktor produksi tanah
 
6.peranan pertanian
6.peranan pertanian6.peranan pertanian
6.peranan pertanian
 
4.kelembagaan pertanian
4.kelembagaan pertanian4.kelembagaan pertanian
4.kelembagaan pertanian
 
1.pendahuluan
1.pendahuluan1.pendahuluan
1.pendahuluan
 
9.tenaga kerja dalam produksi pertanian
9.tenaga kerja dalam produksi pertanian9.tenaga kerja dalam produksi pertanian
9.tenaga kerja dalam produksi pertanian
 

2.ciri ciri pertanian di indonesia

  • 1.
  • 2. 1. Pertanian tropika  Sebagian besar daerah di Indonesia berada di dekat katulistiwa yang berarti merupakan daerah tropika. Dengan demikian jenis tanaman, hewan, perikanan, dan hutan sangat dipengaruhi oleh iklim tropis (pertanian tropika). Di samping itu ada pengaruh lain yang menentukan corak pertanian kita yaitu bentuk negara berkepulauan dan topografinya yang bergunung-gunung.  Letaknya yang di antara Benua Asia dan Australia serta antara Lautan Hindia dan Pasifik, memberikan pengaruh pada suhu udara, arah angin yang berakibat adanya perbedaan iklim di Indonesia, sehingga menimbulkan ciri pertanian Indonesia merupakan kelengkapan ciri-ciri pertanian yang lain. 2. Pertanian dataran tinggi dan rendah  Indonesia merupakan daerah volkano (memiliki banyak gunung), sehingga memungkinkan mempunyai daerah yang mempunyai ketinggian dan dataran rendah. Dataran tinggi mempunyai iklim dingin, sehingga bisa ditanami tanaman beriklim subtropis.
  • 3. 3. Pertanian iklim basah (Indonesia barat) dan pertanian iklim kering (Indonesia timur). ◦ Indonesia bagian barat yang (Sumatra, Kalimantan, Jawa, sebagian Sulawesi) mempunyai iklim basah : banyak hujan, sedangkan bagian Indonesia lain terutama Indonesia bagian timur (NTB, NTT, Maluku) iklimnya kering. 4. Adanya hutan tropika dan padang rumput. ◦ Karena iklimnya basah dan berada di daerah tropika maka banyak hujan terbentuk hutan tropika, sedangkan di daerah kering tumbuh padang rumput. 5. Perikanan darat dan laut. • Indonesia adalah negara kepulauan yang terdiri dari banyak pulau, sehingga daerahnya terdiri dari darat dan perairan. Keadaan ini memungkinkan terdapatnya perikanan darat dan laut. 6. Pertanian di Jawa dan Luar Jawa. ◦ Daerah Jawa dan luar Jawa mempunyai spesifikasi yang berbeda  Jawa umumnya : tanah subur, penduduk padat  luar Jawa umumnya : tanah kurang subur, penduduk jarang ◦ mempengaruhi corak pertanian: pertanian di jawa umumnya merupakan tanaman bahan pangan, berskala kecil, sedangkan pertanian di luar jawa umumnya perupakan perkebunan, kehutanan, berskala lebih luas.
  • 4. 7. Pertanian rawa, pertanian darat/kering, pertanian beririgasi/basah • Daratan Indonesia terbagi menjadi : • tanah rawa yaitu lahan yang tergenang sepanjang masa, • lahan kering yaitu lahan yang tidak mendapat air irigasi, dan • pertanian basah yaitu lahan yang beririgasi. 8. Pertanian / tanah sawah beririgasi, tadah hujan, sawah lebak, sawah pasang surut • Penggolongan ini adalah penggolongan lahan yang ditanami padi. Sawah yang beririgasi bersumberkan bendung sungai, dam/waduk, mata air, dll. ◦ Berdasarkan fasilitas teknisnya dibagi menjadi irigasi teknis, setengah teknis, dan sederhana. ◦ Lahan/sawah tadah hujan sebenarnya juga mempunyai saluran irigasi tetapi sumber airnya berasal dari air hujan. ◦ Sawah lebak mendapat air terus menerus sepanjang masa. ◦ Sawah pasang surut mendapat air dari air sungai yang pasang karena air laut yang sedang pasang, sering juga terdapat saluran irigasi.
  • 5. 1. Pertanian dalam arti sempit dan luas Pertanian dalam arti sempit adalah bercocok tanam, jadi hanya kegiatan usaha tanaman. Dalam arti luas pertanian meliputi bercocok tanam, kehutanan, perikanan dan peternakan. 2. Pertanian Rakyat dan Perkebunan Perbedaan pertanian rakyat dengan perkebunan terutama terletak dalam luas areal dan manajemennya. Pertanian rakyat termasuk perkebunan rakyat dalam areal lebih sempit dan manajemen sederhana. Menurut pemilikannya perkebunan dibagi menjadi perkebunanBUMN, perkebunan Swasta Asing, perkebunan Swasta Nasional, Joint venture, dan PIR. Akhir-akhir ini dikenal juga PIR unggas.
  • 6. 3. Pertanian Tanaman Makanan dan Perdagangan Penggolongan ini cukup lemah, sebagai contoh tanaman padi adalah bahan untuk makanan, tetapi juga dapat diperdagangkan. Dalam kehidupan praktis yang dimaksud dengan tanaman perdagangan secara umum komoditinya bukan untuk sebagai bahan makanan. Tanaman Makanan terdiri atas: Tanaman Serealia, Kacangan dan Umbian. 4. Pertanian Hortikultur dan non-Hortikultur Hortikultur terdiri dari buah-buahan, sayur-sayuran dan bunga-bungaan. Hasil hortikultur pada umumnya mempunyai sifat mudah busuk/rusak (perishable) dan bermuatan besar (bulky = volumeneous). Sering disebut bahwa sifat seluruh hasil pertanian adalah perishable dan bulky, pada hal hasil pertanian non-hortikultur tidak mudah rusak dan tidak bulky seperti cengkeh, jagung, padi, lada dan lainnya. Karena itu hati-hati dalam menggeneralisasi sifat-sifat pertanian. Di Indonesia tanaman kentang termasuk tanaman hortikultura, tetapi di Eropah, misalnya di Belanda termasuk tanaman makanan.
  • 7. 5. Pertanian Tanaman Semusim dan Tanaman Keras Tanaman semusim sering disebut tanaman muda atau tanaman tahunan atau annual crop. Contoh : padi, jagung, pisang, cabe, kentang, kacangan, dll. Tanaman semusim ini dapat dibagi dua yaitu: 1. Sekali tanam sekali panen seperti padi, jagung. 2. Sekali tanam beberapa kali panen seperti cabe, tomat arcis, buncis, dll. Tanaman Keras atau perenial crop adalah tanaman yang berumur panjang dan dapat berbuah atau panen berkali-kali. Contoh: karet, kelapa sawit, coklat, duren, dll 6. Pertanian Subsisten dan Perusahaan Pertanian subsisten adalah pertanian yang seluruh hasilnya digunakan atau dikonsumsi sendiri oleh produsennya. Kalau hasil pertanian itu hanya cukup untuk dimakan maka disebut subsistence level of living, dan kondisi ini sama dengan petani miskin. Pertanian perusahaan atau commercial adalah pertanian yang hasilnya bertujuan dijual ke pasar.
  • 8. 7. Pertanian Generatif dan Ekstraktif Pertanian generatif adalah pertanian yang telah dilakukan di dalamnya pemeliharaan/perlakuan pada proses produksinya. Petani terlibat dalam pemupukan, pemberantasan hama/penyakit, dll. Pertanian ekstraktif adalah usaha pertanian yang hanya mengumpulkan hasil, misalnya pengambilan rotan di hutan, penebangan kayu hutan, penangkapan ikan di laut. 8. Pertanian Lahan Sawah dan Lahan Kering Lahan sawah adalah lahan yang pada saat-saat tertentu digenangi air untuk ditanami. Berdasarkan sumber airnya sawah dibagi menjadi: 1. Sawah irigasi (teknis dan setengah teknis), tadah hujan, rawa, dll. Pengaliran/pemberian air ke lahan sawah disebut irigasi, pembuangan air keluar dari sawah disebut drainasi. 2. Lahan kering adalah lahan yang senantiasa diusahakan kering, lahan kering sering disebut lahan darat, tegalan, huma atau ladang. Usaha-usaha perkebunan pada umumnya terdapat di lahan kering.
  • 9. 9. Pertanian Modern dan Tradisionil Pertanian intensif dan ekstensif berkonotasi pada jumlah nilai input per ha, pertanian modern dan tradiosionil berkonotasi terhadap tingkat penggunaan teknologi. Pertanian modern menggunakan teknologi lebih tinggi daripada pertanian tradisionil. Pertanian modern banyak menggunakan mesin, sedikit memakai tenaga manual. Pertanian modern belum tentu lebih menguntungkan daripada pertanian tradisionil. Pertanian modern dapat menimbulkan pengangguran di pedesaan di Indonesia. 10. Pertanian Spesialisasi dan Diversifikasi Pertanian spesialisasi disebut juga pertanaman sejenis atau monokulture. Spesialisai berarti mengusahakan satu jenis tanaman, atau ternak atau ikan. Pertanian diversifikasi disebut juga pertanian campuran. Diversifikasi dalam arti sempit mengusahakan berbagai jenis tanaman atau ternak atau ikan. Diversifikasi dalam arti luas adalah mengusahakan tanaman+ternak, misalnya usaha ternak lembu+tanaman jagung. Dalam arti luas ini harus paling tidak kombinasi dari usaha tanaman+ternak, ternak+ikan, ikan+hutan.
  • 10. 11. Pertanian Intensif dan Ekstensif Orang awam menganggap pertanian intensif adalah pertanian yang memakai areal sempit dan banyak digunakan input, pertanian ekstensif adalah pertanian yang arealnya luas, pemakaian input tidak disebutkan. Intensif atau ekstensifnya suatu usaha pertanian dapat ditunjukkan dalam waktu yang sama atau berbeda, antar daerah, antar jenis tanaman/ usaha. Indikator menunjukkan intesif atau ekstensif adalah ratio atau perbandingan dari jumlah penggunaan nilai input per satuan luas, bukan hanya bergantung luas areal saja.
  • 11. 1. Peternakan Menurut Undang-Undang nomor 6 tahun 1967 tentang ketentuan- ketentuan pokok peternakan dijelaskan beberapa istilah sebagai berikut :  Hewan adalah semua binatang yang hidup di darat, baik yang dipelihara atau yang masih liar.  Hewan piaraan adalah hewan yang cara hidupnya sebagian ditentukan oleh manusia untuk maksud tertentu.  Ternak adalah hewan piaraan yang tempatnya, reproduksinya, pemeliharaannya dan hasilnya telah dikelola oleh manusia.
  • 12. Berdasarkan golongan hewan, ternak dibagi menjadi: 1. Ternak besar yaitu lembu/sapi, kerbau dan kuda. 2. Ternak kecil yaitu kambing, biri-biri dan babi. 3. Ternak unggas yaitu ayam, bebek, angsa dan kalkun.  Berdasarkan output ternak dibagi menjadi: 1. Ternak perah/susu yaitu sapi, kerbau, kambing, biri-biri. 2. Ternak daging yaitu semua ternak besar+ternak kecil dan ayam broiler. 
  • 13.  Ada pula istilah ternak dwi guna misalnya : ternak sapi potong yang berguna sebagai sumber daging + sumber tenaga kerja (dalam pengolahan lahan dan transportasi). Ayam dwiguna artinya dia sebagai ayam petelor dan sebagai sumber daging. Berdasarkan sumber gizi makanan manusia maka ternak dibagi menjadi ternak penghasil daging, susu dan telor. Akhir-akhir ini dalam pertanian rakyat, hasil ikutan ternak yakni pupuk kandang sangat berperan dalam menaikkan produksi.
  • 14.    Berdasarkan tempat ekosistemnya perikanan dapat dibagi menjadi: 1. Perikanan laut, bersifat ekstraktif. 2. Perikanan darat di air tawar, bersifat budi daya. Berdasarkan output perikanan dapat dibagi menjadi: 1. Golongan ikan, baik di laut dan di air tawar 2. Golongan berkulit keras, termasuk udang 3. Golongan binatang lunak, kerang dan cumi-cumi. 4. Golongan binatang lainnya, sotong, penyu, uburubur. Udang bukan ikan tetapi itu termasuk usaha perikanan
  • 15. Perikanan darat terdiri dari : 1. Tambak, 2. Kolam, 3. Sawah, 4. Sungai 5. Danau. Orang yang bermata pencaharian di perikanan laut disebut nelayan, orang yang membudidayakan ikan disebut petani ikan (bukan peternak ikan).  Nelayan terdiri dari : 1. nelayan buruh, 2. juragan 3. pemilik kapal.  Berdasarkan perahu/kapal penangkap ikan nelayan pemilik dibagi menjadi :  nelayan tradisionil  nelayan bermotor. 
  • 16.  Nelayan tradisional memakai perahu tanpa mesin. Bila perahu mempunyai mesin yang ditempel di luar disebut perahu tempel, bila perahu/kapal telah mempunyai mesin di dalam kapal maka disebut kapal motor.  Berdasarkan besarnya mesin yang digunakan kapal dibagi menjadi : 1. kapal kecil yaitu 5GT-10GT, 2. kapal sedang mempunyai mesin 1530GT, 3. kapal besar mempunyai mesin di atas 30GT.
  • 17. Menurut fungsinya hutan dapat dibagi menjadi: 1. Hutan Lindung, 2. Hutan Produksi,  Menurut pemilikan hutan dibagi menjadi: 1. Hutan Negara, 2. Hutan Rakyat.  Menurut ekologinya hutan dapat dibagi menjadi : 1. Hutan Tropis, 2. Hutan Bakau, dll.  Suatu areal hutan yang belum pernah dijamah manusia maka disebut hutan original. Pohon/tumbuhan di semua jenis hutan diatas tidak ada yang ditanam oleh manusia. Bila ditanam kembali oleh manusia karena ditebang maka disebut hutan reboisasi. 
  • 18.  Siapa itu petani?  Apakah Dirut PTPN juga seorang petani karena incomenya dari sektor pertanian?  Siapa sebenarnya petani yang dimaksud dalam sehari-hari itu, dan dalam pembangunan pertanian itu bagi petani yang mana dimaksud/ditujukan?
  • 19. Menurut klasifikasi pertanian dapat disebutkan: 1. Petani tradisionil atau petani modern. 2. Petani sawah atau petani darat. 3. Petani spesialisasi atau petani diversifikasi.  Menurut jenis usahanya adalah: 1. Petani padi bila dia mengusahakan tanaman padi. 2. Petani padi dan jagung, dia menanam padi dan jagung. 3. Petani/pekebun karet, dia mengusahakan tanaman karet. 4. Petani ikan mas, dia mengusahakan/memelihara ikan mas. 5. Peternak sapi perah, dia memelihara sapi perah, dll. 
  • 20. Petani tanpa lahan dan modal. Petani ini paling miskin, dia hanya memiliki tenaga kerja. Contoh : buruh-buruh, petani yang baru kena PHK dari perkotaan, petani yang dirundung malang sepanjang tahun, petani yang kena penggusuran dan sebagainya. 2. Petani punya lahan sempit tanpa modal. Petani ini hanya memiliki lahan tempat berdiri rumah/gubuknya. Dia tidak dapat mengusahakan tanaman secara memadai, mungkin dapat memelihara ayam/bebek sebanyak 2-5 ekor saja. Profil petani ini sama saja dengan profil petani pada nomor 1. Petani nomor 1 dan 2 ini dapat dikembangkan dengan penanganan khusus, serius dan konsisten. 3. Petani punya lahan sedang tanpa modal. Petani ini masih rendah produksinya karena tanpa modal dia susah berusahatani karena tak ada modal. Petani semacam ini dapat dikembangkan dengan memberikan bantuan modal dan penyuluhan. 4. Petani punya lahan cukup/luas dan modal cukup/besar. Hanya jenis petani ini yang membutuhkan penyuluhan atau inovasi baru untuk mengembangkan usahataninya. 1.