SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  23
KELEMBAGAAN
PERTANIAN
Pengertian Kelembagaan Sosial
 Menurut Koentjaraningrat (1994), lembaga
kemasyarakatan/lembaga sosial atau pranata
sosial adalah suatu sistim norma khusus yang
menata suatu rangkaian tindakan berpola
mantap guna memenuhi suatu kebutuhan
khusus dari manusia dalam kehidupan
masyarakat
 Kesimpulan dari definisi di atas :
– Adanya sistem norma
– Sistem norma yang mengatur tindakan
berpola
– Tindakan berpola itu untuk memenuhi
kehidupan manusia dalam kehidupan
masyarakat
 Soekanto (2003) mendefinisikan lembaga
kemasyarakatan sebagai himpunan dari
norma-norma segala tindakan berkisar pada
suatu kebutuhan pokok manusia di dalam
kehidupan masyarakat.
 Ada dua hal penting didalamnya yaitu :
– himpunan norma - norma dalam segala
tingkatan
– norma-norma itu mengatur manusia
memenuhi kebutuhannya.
 Rahardjo (1999) menyatakan bahwa
kelembagaan sosial (social institution) secara
ringkas dapat diartikan sebagai kompleks normanorma atau kebiasaan-kebiasaan untuk
mempertahankan nilai-nilai yang dipandang
sangat penting dalam masyarakat, merupakan
wadah dan perwujudan yang lebih konkret dari
kultur dan struktur.
 Berdasarkan pada beberapa pengertian tadi
, dapat dipahami bahwa kelembagaan pertanian
adalah “norma atau kebiasaan yang terstruktur
dan terpola serta dipraktekkan terus menerus
untuk memenuhi kebutuhan anggota masyarakat
yang terkait erat dengan penghidupan dari bidang
 Kelembagaan pertanian pada masyarakat pedesaan
yang masih bersahaja terkait erat dengan kegiatan
ekonomi masyarakat tradional
 Pada masyarakat desa yang kegiatan ekonominya
masih belum didominasi sistim ekonomi
uang, menyebabkan masih kuatnya kait-mengkait
antara kegiatan ekonomi dan sosial.
– Sistim gotong royong dalam proses produksi
pertanian
– sistim bagi hasil
– sistim tebasan
– sistim borongan pengolahan tanah dan
pemanenan
– sistim buruh tani
– sistim tradisional lainnya yang terkait dengan
 Selain kelembagaan pertanian yang bersifat
tradisonal juga muncul kelembagaan pertanian
yang dikelola dengan cara lebih modern :
– kelompok tani,
– kelompok pemakai air,
– kelompok kredit usaha,
– koperasi desa,
– kelompok pemasaran,
– kelompok peternak dan lain sebagainya
Peran lembaga Pertanian
 Kelembagaan pertanian baik formal maupun informal
belum memberikan peranan yang berarti khususnya di
daerah perdesaan, hal ini disebabkan :
– Peran antar lembaga pendidikan dan pelatihan, balai

–
–
–

–

penelitian, dan penyuluhan belum terkoordinasi dengan
baik
Fungsi dan keberadaan lembaga penyuluhan
cenderung terabaikan
Koordinasi dan kinerja lembaga-lembaga keuangan
perbankan perdesaan masih rendah
Koperasi perdesaan khususnya yang bergerak di sektor
pertanian masih belum berjalan optimum
Keberadaan lembaga-lembaga tradisi di perdesaan
belum dimanfaatkan secara optimum
Revitalisasi kelembagaan pertanian
1. Peningkatan kualitas sumberdaya manusia para
pelaku kelembagaan sehubungan dengan
perkembangan teknologi, permasalahan dan
kebutuhan para petani
2. Diperlukan restrukturisasi kelembagaan penyuluhan
pertanian yang mampu menyentuh langsung
kebutuhan petani dengan melibatkan petani secara
lebih aktif lagi
3. Meningkatkan kualitas manajemen koperasi yang
ada, khususnya dalam kualitas sumberdaya
manusia para pengurus dan manajer, dalam rangka
meningkatkan kesejahteraan petani
4.

5.

6.

7.

Meningkatkan koordinasi peran lembaga-lembaga
keuangan/perbankan dengan lembaga-lembaga
penyuluhan, sarana produksi, dan koperasi untuk
meningkatkan pelayanan kepada petani secara
optimum
Meningkatkan peran badan penerapan teknologi
dan informasi pertanian
Meningkatkan peran dari lembaga-lembaga
tradisional seperti organisasi lumbung desa dan
pengairan
Meningkatkan kemandirian organisasi petani
Lembaga Tradisional dan
Lembaga Modern di Pedesaan
 Lembaga kemasyarakatan merupakan susunan tata
kelakuan dan hubungan yang terpusat pada
pemenuhan kompleks kebutuhan masyarakat
 Secara ringkas lembaga kemasyarakatan bertujuan
memenuhi kebutuhan pokok manusia yang
bertujuan untuk:
– memberikan pedoman pada masyarakat
bagaimana harus berbuat dan menghadapi
permasalahan dalam masyarakat,
– menjaga keutuhan masyarakat,
– memberikan pegangan pada masyarakat untuk
mengadakan sistim pengendalian sosial (social
 Lembaga-lembaga masyarakat yang
tradisonal telah tumbuh dan terlembagakan
untuk mengatur berbagai aspek kehidupan
kemasyarakatan


Cara – kebiasaan – tata kelakuan – adat

 Lembaga modern umumnya mempunyai
struktur yang jelas, tata nilai yang jelas dan
telah diformalkan, adanya proses yang
pasti, adanya pemimpin yang resmi
Kelompok Sosial dan Organisasi Sosial
 Ibrahim (2003) mendefinisikan
kelompok sosial sebagai “suatu sistim
sosial yang terdiri dari sejumlah orang
yang berinteraksi satu sama lain dan
terlibat dalam satu kegiatan bersama”.


Yang dimaksud interaksi di sini adalah
interaksi tatap muka, dimana mereka
terlibat dalam ruang dan waktu
 Definisi yang lebih luas mengenai
kelompok sosial :
 kelompok sosial adalah sejumlah orang yang
mengadakan hubungan tatap muka secara
berkala karena mempunyai tujuan dan sikap
bersama; hubungan-hubungan yang dilakukan
diatur oleh norma-norma; tindakan yang
dilakukan disesuaikan dengan kedudukan
(status) dan peran (role) masing-masing; dan
antara orang-orang itu terdapat rasa
ketergantungan satu sama lain
Organisasi Sosial (masyarakat)
 Organisasi adalah unit sosial
(pengelompokan manusia) yang sengaja
dibentuk dan dibentuk kembali dengan penuh
pertimbangan dalam rangka mencapai tujuan
tertentu, dengan ciri ciri sbb :
– adanya pembagian kerja, kekuasaan dan

tanggungjawab komunikasi
– adanya satu atau beberapa pusat kekuasaan yang
berfungsi untuk mengawasai usaha-usaha
organisasi serta mengarahkan organisasi dalam
mencapai tujuan,
– ada pergantian tenaga (kaderisasi) bila ada
individu yang tak mampu menjalankan tugas-tugas
organisasi.
Social Capital di Daerah Pedesaan
 Social capital mencakup
institutions, relationships, attitudes dan values yang
mengarahkan dan menggerakan interaksi-interaksi
antar orang dan memberikan kontribusi terhadap
pembangunan sosial dan ekonomi
 Menurut World Bank (1998) social capital tidaklah
sesederhana hanya sebagai penjumlahan dari
institusi-institusi yang dibentuk oleh
masyarakat, tetapi juga merupakan perekat dan
penguat yang menyatukan mereka secara bersamasama
 Social capital terekspresikan dalam hubunganhubungan antar personal, trust dan common sense
tentang tanggung jawab terhadap masyarakat, semua
hal tersebut menjadikan masyarakat lebih dari
sekedar kumpulan individu-individu.


Contoh bentuk social capital yang ada di Indonesia
adalah gotong royong :
¤ Tradisi gotong royong memiliki aturan main yang
disepakati bersama (norm)
¤ menghargai prinsip timbal-balik dimana masingmasing pihak memberikan kontribusi dan dalam
waktu tertentu akan menerima
kompensasi/reward
¤ ada saling kepercayaan antar pelaku bahwa
masing-masing akan mematuhi semua bentuk
aturan main yang telah disepakati (trust)
¤ serta kegiatan kerjasama tersebut diikat kuat oleh
hubungan-hubungan spesifik antara lain
mencakup kekerabatan--kinship, pertetanggan-neighborship dan pertemanan--friendship
sehingga semakin menguatkan jaringan antar
pelaku (network).








Tradisi gotong royong secara nyata telah melembaga
dan mengakar kuat, ini diwujudkan dalam berbagai
aktivitas keseharian masyarakat Indonesia
Secara umum aktivitas gotong royong memiliki tema
sentral sebagai mutual help antar anggota
masyarakat yang mana masing-masing pihak terlibat
saling memberikan kontribusi dan sebagai reward-nya
mereka mendapatkan gain dari aktivitas yang
dikerjasamakan
Semangat timbal balik-- reciprocity melekat kuat
sebagai penunjuk bahwa proses kerjasama
berlangsung dengan fair
Aktivitas gotong royong dalam berbagai dimensinya
memberikan implikasi semangat dan value untuk
saling memberikan jaminan/self-guarantying atas hak
dan kelangsungan hidup antar sesama warga
masyarakat yang masih melekat cukup kuat di
pedesaan
 Subejo dan Iwamoto (2003) memberikan terminologi
pada praktek gotong royong yang dilembagakan
sebagai tradisi oleh warga pedesaan sebagai
“institutionalized stabilizers”
– karena aktivitas tersebut memungkinkan proses
keberlanjutan (sustainability) dan menjamin
stabilitas secara ekonomi dan sosial pada
kehidupan rumah tangga di pedesaan.
 Studi-studi yang terkait dengan social capital di
pedesaan Indonesia dan secara khusus di pedesaan
Jawa umumnya masih dilakukan secara parsial dari
setiap elemen sosial capital
– Elemen-elemen dasar tersebut antara lain
mencakup
– institusi lokal yang memiliki fungsi pelayanan
sosial,
– kelompok simpan pinjam berotasi/arisan,
– jaring pengaman sosial tradisional lainya,
– sistim pewarisan yang seimbang,
– sistim penyakapan dan bagi hasil serta pelayanan
pemerintah untuk kesejahteraan masyarakat
Usaha pemerintah dalam menggiatkan
gotong royong :
1.
2.
3.
4.

Membantu dalam bidang organisasi
Menyediakan bahan dan alat-alat khusus
Bantuan teknis dan manajemen
Bantuan keuangan
 Asosiasi perusahaan perkebunan
–
–
–
–
–
–
–
–
–
–
–
–
–
–
–

Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (GAPKINDO)
Gabungan Perusahaan Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI)
Gabungan Perusahaan Perkebunan Indonesia (GPPI)
Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI)
Asosiasi Eksportir Lada Indonesia (AELI)
Asosiasi Eksportir Pala Indonesia (AEPA)
Asosiasi Eksportir Panili Indonesia (AEPI)
Asosiasi Eksportir Cassiavera Indonesia (AECI)
Asosiasi Teh Indonesia (ATI)
Asosiasi Pala Indonesia (API)
Asosiasi Kakao Indonesia (ASKINDO)
Asosiasi Gula Indonesia (AGI)
Indonesian Tobacco Association (ITA)
Asosiasi Industri Mete Indonesia (AIMI)
Asosiasi Industri Minyak Makan Indonesia (AIMMI)
 Asosiasi petani perkebunan
–
–
–
–
–
–
–
–
–
–
–
–
–
–
–
–
–

Asosiasi Petani Lada Indonesia (APLI)
Asosiasi Petani Cengkeh Indonesia (APCI)
Asosiasi Petani Kelapa Indonesia (APKI)
Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI)
Asosiasi Petani Kakao Indonesia (APKAI)
Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO)
Asosiasi Petani Karet Indonesia (APKARINDO)
Asosiasi Petani Kapas Indonesia (ASPEKINDO)
Asosiasi Petani Jambu Mete Indonesia (APJMI)
Asosiasi Petani Kopi Indonesia (APKI)
Asosiasi Petani Teh Indonesia (APTEH)
Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI)
Badan Koordinasi Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia
(BKAPTRI)
Masyarakat Perkelapaan Indonesia (MAPI)
Gabungan Induk Koperasi Perkebunan Nusantara (GIKPN)
Gabungan asosiasi Petani Perkebunan Indonesia
(GAPERINDO)
Masyarakat Rempah Indonesia (MARI)
Thank you, see
you next week!

Contenu connexe

Tendances

Kelemahan dan kelebihan jurnal
Kelemahan dan kelebihan jurnalKelemahan dan kelebihan jurnal
Kelemahan dan kelebihan jurnalAgus Martha
 
Materi penyuluhan pertanian
Materi penyuluhan pertanianMateri penyuluhan pertanian
Materi penyuluhan pertanianHerry Mulyadie
 
Sistem pertanian di indonesia wahid
Sistem pertanian di indonesia wahidSistem pertanian di indonesia wahid
Sistem pertanian di indonesia wahidDi'Özil Sanjaya
 
PPT Materi Penyuluhan Pertanian
PPT Materi Penyuluhan PertanianPPT Materi Penyuluhan Pertanian
PPT Materi Penyuluhan PertanianNestri Yuniardi
 
Kuliah 1. sosiologi pertanian
Kuliah 1. sosiologi pertanianKuliah 1. sosiologi pertanian
Kuliah 1. sosiologi pertanianHauris Pati
 
Tugas sosiologi pertanian, Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya
Tugas sosiologi pertanian, Fakultas Pertanian Universitas BrawijayaTugas sosiologi pertanian, Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya
Tugas sosiologi pertanian, Fakultas Pertanian Universitas BrawijayaJean Tambunan
 
Perubahan sosial dalam masyarakat pedesaan
Perubahan sosial dalam masyarakat pedesaanPerubahan sosial dalam masyarakat pedesaan
Perubahan sosial dalam masyarakat pedesaanVeronica Silalahi II
 
Penyuluhan Pertanian
Penyuluhan Pertanian Penyuluhan Pertanian
Penyuluhan Pertanian Sri Wahyuni
 
04. Rancangan Acak Lengkap
04. Rancangan Acak Lengkap04. Rancangan Acak Lengkap
04. Rancangan Acak LengkapIr. Zakaria, M.M
 
Kearifan lokal dalam bidang pertanian
Kearifan lokal dalam bidang pertanianKearifan lokal dalam bidang pertanian
Kearifan lokal dalam bidang pertanianAnisa Salma
 
UNSUR-UNSUR PENYULUHAN PERTANIAN
UNSUR-UNSUR PENYULUHAN PERTANIANUNSUR-UNSUR PENYULUHAN PERTANIAN
UNSUR-UNSUR PENYULUHAN PERTANIANtani57
 
05 hubungan air, tanah dan tanaman
05   hubungan air, tanah dan tanaman05   hubungan air, tanah dan tanaman
05 hubungan air, tanah dan tanamanKharistya Amaru
 

Tendances (20)

8.modal sebagai faktor produksi usahatani
8.modal sebagai faktor produksi usahatani8.modal sebagai faktor produksi usahatani
8.modal sebagai faktor produksi usahatani
 
Kelemahan dan kelebihan jurnal
Kelemahan dan kelebihan jurnalKelemahan dan kelebihan jurnal
Kelemahan dan kelebihan jurnal
 
Materi penyuluhan pertanian
Materi penyuluhan pertanianMateri penyuluhan pertanian
Materi penyuluhan pertanian
 
Modul statistika-ii-part-2
Modul statistika-ii-part-2Modul statistika-ii-part-2
Modul statistika-ii-part-2
 
2.ciri ciri pertanian di indonesia
2.ciri ciri pertanian di indonesia2.ciri ciri pertanian di indonesia
2.ciri ciri pertanian di indonesia
 
Sistem pertanian di indonesia wahid
Sistem pertanian di indonesia wahidSistem pertanian di indonesia wahid
Sistem pertanian di indonesia wahid
 
PPT Materi Penyuluhan Pertanian
PPT Materi Penyuluhan PertanianPPT Materi Penyuluhan Pertanian
PPT Materi Penyuluhan Pertanian
 
Kuliah 1. sosiologi pertanian
Kuliah 1. sosiologi pertanianKuliah 1. sosiologi pertanian
Kuliah 1. sosiologi pertanian
 
Lembaga dan Organisasi Petani
Lembaga dan Organisasi PetaniLembaga dan Organisasi Petani
Lembaga dan Organisasi Petani
 
Ilmu Usahatani
Ilmu UsahataniIlmu Usahatani
Ilmu Usahatani
 
Tugas sosiologi pertanian, Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya
Tugas sosiologi pertanian, Fakultas Pertanian Universitas BrawijayaTugas sosiologi pertanian, Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya
Tugas sosiologi pertanian, Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya
 
Perubahan sosial dalam masyarakat pedesaan
Perubahan sosial dalam masyarakat pedesaanPerubahan sosial dalam masyarakat pedesaan
Perubahan sosial dalam masyarakat pedesaan
 
Laporan kompos
Laporan komposLaporan kompos
Laporan kompos
 
2.ciri ciri pertanian di indonesia
2.ciri ciri pertanian di indonesia2.ciri ciri pertanian di indonesia
2.ciri ciri pertanian di indonesia
 
ppt MSDM
ppt MSDMppt MSDM
ppt MSDM
 
Penyuluhan Pertanian
Penyuluhan Pertanian Penyuluhan Pertanian
Penyuluhan Pertanian
 
04. Rancangan Acak Lengkap
04. Rancangan Acak Lengkap04. Rancangan Acak Lengkap
04. Rancangan Acak Lengkap
 
Kearifan lokal dalam bidang pertanian
Kearifan lokal dalam bidang pertanianKearifan lokal dalam bidang pertanian
Kearifan lokal dalam bidang pertanian
 
UNSUR-UNSUR PENYULUHAN PERTANIAN
UNSUR-UNSUR PENYULUHAN PERTANIANUNSUR-UNSUR PENYULUHAN PERTANIAN
UNSUR-UNSUR PENYULUHAN PERTANIAN
 
05 hubungan air, tanah dan tanaman
05   hubungan air, tanah dan tanaman05   hubungan air, tanah dan tanaman
05 hubungan air, tanah dan tanaman
 

Similaire à 4.kelembagaan pertanian

Kelembagaan-Pertanian.pptx
Kelembagaan-Pertanian.pptxKelembagaan-Pertanian.pptx
Kelembagaan-Pertanian.pptxheri114793
 
4 lembaga(pranata) sosial.ppt
4 lembaga(pranata) sosial.ppt4 lembaga(pranata) sosial.ppt
4 lembaga(pranata) sosial.pptmkartono2
 
Jurnal modalsosial
Jurnal modalsosialJurnal modalsosial
Jurnal modalsosialRezaWahyuni6
 
Koperasi berbasis modal sosial
Koperasi berbasis modal sosialKoperasi berbasis modal sosial
Koperasi berbasis modal sosialUla Hijrah
 
Ips presentasi
Ips presentasiIps presentasi
Ips presentasiHardy Hard
 
Lembaga (kelompok 3 agb b)
Lembaga (kelompok 3 agb b)Lembaga (kelompok 3 agb b)
Lembaga (kelompok 3 agb b)helenapakpahan
 
sistem-sosial (1).ppt
sistem-sosial (1).pptsistem-sosial (1).ppt
sistem-sosial (1).pptirpan59
 
Institusi Sosial.pdf
Institusi Sosial.pdfInstitusi Sosial.pdf
Institusi Sosial.pdfodinmr
 
Institusi sosial - Sosiologi
Institusi sosial - SosiologiInstitusi sosial - Sosiologi
Institusi sosial - SosiologiRizky Erliyandi
 
lembaga kemasyarakatan
lembaga kemasyarakatanlembaga kemasyarakatan
lembaga kemasyarakatansuher lambang
 
KELOMPOK SOSIAL DAN PRANATA SOSIAL MENURUT PARA AHLI.pptx
KELOMPOK SOSIAL DAN PRANATA SOSIAL MENURUT PARA AHLI.pptxKELOMPOK SOSIAL DAN PRANATA SOSIAL MENURUT PARA AHLI.pptx
KELOMPOK SOSIAL DAN PRANATA SOSIAL MENURUT PARA AHLI.pptxdarma wati
 
20 contoh institusi sosial dalam kehidupan sehari hari
20 contoh institusi sosial dalam kehidupan sehari hari20 contoh institusi sosial dalam kehidupan sehari hari
20 contoh institusi sosial dalam kehidupan sehari hariIsroah0410
 
Sistem Sosial Sosiologi Komunikasi
Sistem Sosial Sosiologi KomunikasiSistem Sosial Sosiologi Komunikasi
Sistem Sosial Sosiologi KomunikasiFitriyani Dermawan
 
Be & gg, eka yulianto, hapzi ali, nilai budaya organisasi pada dinas penanama...
Be & gg, eka yulianto, hapzi ali, nilai budaya organisasi pada dinas penanama...Be & gg, eka yulianto, hapzi ali, nilai budaya organisasi pada dinas penanama...
Be & gg, eka yulianto, hapzi ali, nilai budaya organisasi pada dinas penanama...Eka Yulianto
 
Lembaga Sosial.pptx
Lembaga Sosial.pptxLembaga Sosial.pptx
Lembaga Sosial.pptxmunawar42
 
Konsep Masyarakat dan Sosial Budaya Masyarakat Indonesia
Konsep Masyarakat dan Sosial Budaya Masyarakat Indonesia Konsep Masyarakat dan Sosial Budaya Masyarakat Indonesia
Konsep Masyarakat dan Sosial Budaya Masyarakat Indonesia sahraintan
 

Similaire à 4.kelembagaan pertanian (20)

Kelembagaan-Pertanian.pptx
Kelembagaan-Pertanian.pptxKelembagaan-Pertanian.pptx
Kelembagaan-Pertanian.pptx
 
4 lembaga(pranata) sosial.ppt
4 lembaga(pranata) sosial.ppt4 lembaga(pranata) sosial.ppt
4 lembaga(pranata) sosial.ppt
 
Jurnal modalsosial
Jurnal modalsosialJurnal modalsosial
Jurnal modalsosial
 
Koperasi berbasis modal sosial
Koperasi berbasis modal sosialKoperasi berbasis modal sosial
Koperasi berbasis modal sosial
 
Ips presentasi
Ips presentasiIps presentasi
Ips presentasi
 
Lembaga (kelompok 3 agb b)
Lembaga (kelompok 3 agb b)Lembaga (kelompok 3 agb b)
Lembaga (kelompok 3 agb b)
 
sistem-sosial (1).ppt
sistem-sosial (1).pptsistem-sosial (1).ppt
sistem-sosial (1).ppt
 
sistem-sosial.ppt
sistem-sosial.pptsistem-sosial.ppt
sistem-sosial.ppt
 
Institusi Sosial.pdf
Institusi Sosial.pdfInstitusi Sosial.pdf
Institusi Sosial.pdf
 
Institusi sosial - Sosiologi
Institusi sosial - SosiologiInstitusi sosial - Sosiologi
Institusi sosial - Sosiologi
 
lembaga kemasyarakatan
lembaga kemasyarakatanlembaga kemasyarakatan
lembaga kemasyarakatan
 
KELOMPOK SOSIAL DAN PRANATA SOSIAL MENURUT PARA AHLI.pptx
KELOMPOK SOSIAL DAN PRANATA SOSIAL MENURUT PARA AHLI.pptxKELOMPOK SOSIAL DAN PRANATA SOSIAL MENURUT PARA AHLI.pptx
KELOMPOK SOSIAL DAN PRANATA SOSIAL MENURUT PARA AHLI.pptx
 
20 contoh institusi sosial dalam kehidupan sehari hari
20 contoh institusi sosial dalam kehidupan sehari hari20 contoh institusi sosial dalam kehidupan sehari hari
20 contoh institusi sosial dalam kehidupan sehari hari
 
Sistem Sosial Sosiologi Komunikasi
Sistem Sosial Sosiologi KomunikasiSistem Sosial Sosiologi Komunikasi
Sistem Sosial Sosiologi Komunikasi
 
Be & gg, eka yulianto, hapzi ali, nilai budaya organisasi pada dinas penanama...
Be & gg, eka yulianto, hapzi ali, nilai budaya organisasi pada dinas penanama...Be & gg, eka yulianto, hapzi ali, nilai budaya organisasi pada dinas penanama...
Be & gg, eka yulianto, hapzi ali, nilai budaya organisasi pada dinas penanama...
 
Lembaga Sosial.pptx
Lembaga Sosial.pptxLembaga Sosial.pptx
Lembaga Sosial.pptx
 
C. Lembaga Sosial.pdf
C. Lembaga Sosial.pdfC. Lembaga Sosial.pdf
C. Lembaga Sosial.pdf
 
Kelembagaan sosial
Kelembagaan sosialKelembagaan sosial
Kelembagaan sosial
 
Bab 1,2,3
Bab 1,2,3Bab 1,2,3
Bab 1,2,3
 
Konsep Masyarakat dan Sosial Budaya Masyarakat Indonesia
Konsep Masyarakat dan Sosial Budaya Masyarakat Indonesia Konsep Masyarakat dan Sosial Budaya Masyarakat Indonesia
Konsep Masyarakat dan Sosial Budaya Masyarakat Indonesia
 

Plus de Belman Sinambela Pasaribu (14)

9.tenaga kerja dalam produksi pertanian
9.tenaga kerja dalam produksi pertanian9.tenaga kerja dalam produksi pertanian
9.tenaga kerja dalam produksi pertanian
 
7.faktor produksi tanah
7.faktor produksi tanah7.faktor produksi tanah
7.faktor produksi tanah
 
6.peranan pertanian
6.peranan pertanian6.peranan pertanian
6.peranan pertanian
 
5.prinsip prinsip ekonomi dalam usahatani
5.prinsip prinsip ekonomi dalam usahatani5.prinsip prinsip ekonomi dalam usahatani
5.prinsip prinsip ekonomi dalam usahatani
 
4.kelembagaan pertanian
4.kelembagaan pertanian4.kelembagaan pertanian
4.kelembagaan pertanian
 
3.masalah ekonomi pertanian
3.masalah ekonomi pertanian3.masalah ekonomi pertanian
3.masalah ekonomi pertanian
 
1.pendahuluan
1.pendahuluan1.pendahuluan
1.pendahuluan
 
8.modal sebagai faktor produksi usahatani
8.modal sebagai faktor produksi usahatani8.modal sebagai faktor produksi usahatani
8.modal sebagai faktor produksi usahatani
 
7.faktor produksi tanah
7.faktor produksi tanah7.faktor produksi tanah
7.faktor produksi tanah
 
6.peranan pertanian
6.peranan pertanian6.peranan pertanian
6.peranan pertanian
 
5.prinsip prinsip ekonomi dalam usahatani
5.prinsip prinsip ekonomi dalam usahatani5.prinsip prinsip ekonomi dalam usahatani
5.prinsip prinsip ekonomi dalam usahatani
 
3.masalah ekonomi pertanian
3.masalah ekonomi pertanian3.masalah ekonomi pertanian
3.masalah ekonomi pertanian
 
1.pendahuluan
1.pendahuluan1.pendahuluan
1.pendahuluan
 
9.tenaga kerja dalam produksi pertanian
9.tenaga kerja dalam produksi pertanian9.tenaga kerja dalam produksi pertanian
9.tenaga kerja dalam produksi pertanian
 

4.kelembagaan pertanian

  • 2. Pengertian Kelembagaan Sosial  Menurut Koentjaraningrat (1994), lembaga kemasyarakatan/lembaga sosial atau pranata sosial adalah suatu sistim norma khusus yang menata suatu rangkaian tindakan berpola mantap guna memenuhi suatu kebutuhan khusus dari manusia dalam kehidupan masyarakat  Kesimpulan dari definisi di atas : – Adanya sistem norma – Sistem norma yang mengatur tindakan berpola – Tindakan berpola itu untuk memenuhi kehidupan manusia dalam kehidupan masyarakat
  • 3.  Soekanto (2003) mendefinisikan lembaga kemasyarakatan sebagai himpunan dari norma-norma segala tindakan berkisar pada suatu kebutuhan pokok manusia di dalam kehidupan masyarakat.  Ada dua hal penting didalamnya yaitu : – himpunan norma - norma dalam segala tingkatan – norma-norma itu mengatur manusia memenuhi kebutuhannya.
  • 4.  Rahardjo (1999) menyatakan bahwa kelembagaan sosial (social institution) secara ringkas dapat diartikan sebagai kompleks normanorma atau kebiasaan-kebiasaan untuk mempertahankan nilai-nilai yang dipandang sangat penting dalam masyarakat, merupakan wadah dan perwujudan yang lebih konkret dari kultur dan struktur.  Berdasarkan pada beberapa pengertian tadi , dapat dipahami bahwa kelembagaan pertanian adalah “norma atau kebiasaan yang terstruktur dan terpola serta dipraktekkan terus menerus untuk memenuhi kebutuhan anggota masyarakat yang terkait erat dengan penghidupan dari bidang
  • 5.  Kelembagaan pertanian pada masyarakat pedesaan yang masih bersahaja terkait erat dengan kegiatan ekonomi masyarakat tradional  Pada masyarakat desa yang kegiatan ekonominya masih belum didominasi sistim ekonomi uang, menyebabkan masih kuatnya kait-mengkait antara kegiatan ekonomi dan sosial. – Sistim gotong royong dalam proses produksi pertanian – sistim bagi hasil – sistim tebasan – sistim borongan pengolahan tanah dan pemanenan – sistim buruh tani – sistim tradisional lainnya yang terkait dengan
  • 6.  Selain kelembagaan pertanian yang bersifat tradisonal juga muncul kelembagaan pertanian yang dikelola dengan cara lebih modern : – kelompok tani, – kelompok pemakai air, – kelompok kredit usaha, – koperasi desa, – kelompok pemasaran, – kelompok peternak dan lain sebagainya
  • 7. Peran lembaga Pertanian  Kelembagaan pertanian baik formal maupun informal belum memberikan peranan yang berarti khususnya di daerah perdesaan, hal ini disebabkan : – Peran antar lembaga pendidikan dan pelatihan, balai – – – – penelitian, dan penyuluhan belum terkoordinasi dengan baik Fungsi dan keberadaan lembaga penyuluhan cenderung terabaikan Koordinasi dan kinerja lembaga-lembaga keuangan perbankan perdesaan masih rendah Koperasi perdesaan khususnya yang bergerak di sektor pertanian masih belum berjalan optimum Keberadaan lembaga-lembaga tradisi di perdesaan belum dimanfaatkan secara optimum
  • 8. Revitalisasi kelembagaan pertanian 1. Peningkatan kualitas sumberdaya manusia para pelaku kelembagaan sehubungan dengan perkembangan teknologi, permasalahan dan kebutuhan para petani 2. Diperlukan restrukturisasi kelembagaan penyuluhan pertanian yang mampu menyentuh langsung kebutuhan petani dengan melibatkan petani secara lebih aktif lagi 3. Meningkatkan kualitas manajemen koperasi yang ada, khususnya dalam kualitas sumberdaya manusia para pengurus dan manajer, dalam rangka meningkatkan kesejahteraan petani
  • 9. 4. 5. 6. 7. Meningkatkan koordinasi peran lembaga-lembaga keuangan/perbankan dengan lembaga-lembaga penyuluhan, sarana produksi, dan koperasi untuk meningkatkan pelayanan kepada petani secara optimum Meningkatkan peran badan penerapan teknologi dan informasi pertanian Meningkatkan peran dari lembaga-lembaga tradisional seperti organisasi lumbung desa dan pengairan Meningkatkan kemandirian organisasi petani
  • 10. Lembaga Tradisional dan Lembaga Modern di Pedesaan  Lembaga kemasyarakatan merupakan susunan tata kelakuan dan hubungan yang terpusat pada pemenuhan kompleks kebutuhan masyarakat  Secara ringkas lembaga kemasyarakatan bertujuan memenuhi kebutuhan pokok manusia yang bertujuan untuk: – memberikan pedoman pada masyarakat bagaimana harus berbuat dan menghadapi permasalahan dalam masyarakat, – menjaga keutuhan masyarakat, – memberikan pegangan pada masyarakat untuk mengadakan sistim pengendalian sosial (social
  • 11.  Lembaga-lembaga masyarakat yang tradisonal telah tumbuh dan terlembagakan untuk mengatur berbagai aspek kehidupan kemasyarakatan  Cara – kebiasaan – tata kelakuan – adat  Lembaga modern umumnya mempunyai struktur yang jelas, tata nilai yang jelas dan telah diformalkan, adanya proses yang pasti, adanya pemimpin yang resmi
  • 12. Kelompok Sosial dan Organisasi Sosial  Ibrahim (2003) mendefinisikan kelompok sosial sebagai “suatu sistim sosial yang terdiri dari sejumlah orang yang berinteraksi satu sama lain dan terlibat dalam satu kegiatan bersama”.  Yang dimaksud interaksi di sini adalah interaksi tatap muka, dimana mereka terlibat dalam ruang dan waktu
  • 13.  Definisi yang lebih luas mengenai kelompok sosial :  kelompok sosial adalah sejumlah orang yang mengadakan hubungan tatap muka secara berkala karena mempunyai tujuan dan sikap bersama; hubungan-hubungan yang dilakukan diatur oleh norma-norma; tindakan yang dilakukan disesuaikan dengan kedudukan (status) dan peran (role) masing-masing; dan antara orang-orang itu terdapat rasa ketergantungan satu sama lain
  • 14. Organisasi Sosial (masyarakat)  Organisasi adalah unit sosial (pengelompokan manusia) yang sengaja dibentuk dan dibentuk kembali dengan penuh pertimbangan dalam rangka mencapai tujuan tertentu, dengan ciri ciri sbb : – adanya pembagian kerja, kekuasaan dan tanggungjawab komunikasi – adanya satu atau beberapa pusat kekuasaan yang berfungsi untuk mengawasai usaha-usaha organisasi serta mengarahkan organisasi dalam mencapai tujuan, – ada pergantian tenaga (kaderisasi) bila ada individu yang tak mampu menjalankan tugas-tugas organisasi.
  • 15. Social Capital di Daerah Pedesaan  Social capital mencakup institutions, relationships, attitudes dan values yang mengarahkan dan menggerakan interaksi-interaksi antar orang dan memberikan kontribusi terhadap pembangunan sosial dan ekonomi  Menurut World Bank (1998) social capital tidaklah sesederhana hanya sebagai penjumlahan dari institusi-institusi yang dibentuk oleh masyarakat, tetapi juga merupakan perekat dan penguat yang menyatukan mereka secara bersamasama  Social capital terekspresikan dalam hubunganhubungan antar personal, trust dan common sense tentang tanggung jawab terhadap masyarakat, semua hal tersebut menjadikan masyarakat lebih dari sekedar kumpulan individu-individu.
  • 16.  Contoh bentuk social capital yang ada di Indonesia adalah gotong royong : ¤ Tradisi gotong royong memiliki aturan main yang disepakati bersama (norm) ¤ menghargai prinsip timbal-balik dimana masingmasing pihak memberikan kontribusi dan dalam waktu tertentu akan menerima kompensasi/reward ¤ ada saling kepercayaan antar pelaku bahwa masing-masing akan mematuhi semua bentuk aturan main yang telah disepakati (trust) ¤ serta kegiatan kerjasama tersebut diikat kuat oleh hubungan-hubungan spesifik antara lain mencakup kekerabatan--kinship, pertetanggan-neighborship dan pertemanan--friendship sehingga semakin menguatkan jaringan antar pelaku (network).
  • 17.     Tradisi gotong royong secara nyata telah melembaga dan mengakar kuat, ini diwujudkan dalam berbagai aktivitas keseharian masyarakat Indonesia Secara umum aktivitas gotong royong memiliki tema sentral sebagai mutual help antar anggota masyarakat yang mana masing-masing pihak terlibat saling memberikan kontribusi dan sebagai reward-nya mereka mendapatkan gain dari aktivitas yang dikerjasamakan Semangat timbal balik-- reciprocity melekat kuat sebagai penunjuk bahwa proses kerjasama berlangsung dengan fair Aktivitas gotong royong dalam berbagai dimensinya memberikan implikasi semangat dan value untuk saling memberikan jaminan/self-guarantying atas hak dan kelangsungan hidup antar sesama warga masyarakat yang masih melekat cukup kuat di pedesaan
  • 18.  Subejo dan Iwamoto (2003) memberikan terminologi pada praktek gotong royong yang dilembagakan sebagai tradisi oleh warga pedesaan sebagai “institutionalized stabilizers” – karena aktivitas tersebut memungkinkan proses keberlanjutan (sustainability) dan menjamin stabilitas secara ekonomi dan sosial pada kehidupan rumah tangga di pedesaan.
  • 19.  Studi-studi yang terkait dengan social capital di pedesaan Indonesia dan secara khusus di pedesaan Jawa umumnya masih dilakukan secara parsial dari setiap elemen sosial capital – Elemen-elemen dasar tersebut antara lain mencakup – institusi lokal yang memiliki fungsi pelayanan sosial, – kelompok simpan pinjam berotasi/arisan, – jaring pengaman sosial tradisional lainya, – sistim pewarisan yang seimbang, – sistim penyakapan dan bagi hasil serta pelayanan pemerintah untuk kesejahteraan masyarakat
  • 20. Usaha pemerintah dalam menggiatkan gotong royong : 1. 2. 3. 4. Membantu dalam bidang organisasi Menyediakan bahan dan alat-alat khusus Bantuan teknis dan manajemen Bantuan keuangan
  • 21.  Asosiasi perusahaan perkebunan – – – – – – – – – – – – – – – Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (GAPKINDO) Gabungan Perusahaan Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Gabungan Perusahaan Perkebunan Indonesia (GPPI) Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI) Asosiasi Eksportir Lada Indonesia (AELI) Asosiasi Eksportir Pala Indonesia (AEPA) Asosiasi Eksportir Panili Indonesia (AEPI) Asosiasi Eksportir Cassiavera Indonesia (AECI) Asosiasi Teh Indonesia (ATI) Asosiasi Pala Indonesia (API) Asosiasi Kakao Indonesia (ASKINDO) Asosiasi Gula Indonesia (AGI) Indonesian Tobacco Association (ITA) Asosiasi Industri Mete Indonesia (AIMI) Asosiasi Industri Minyak Makan Indonesia (AIMMI)
  • 22.  Asosiasi petani perkebunan – – – – – – – – – – – – – – – – – Asosiasi Petani Lada Indonesia (APLI) Asosiasi Petani Cengkeh Indonesia (APCI) Asosiasi Petani Kelapa Indonesia (APKI) Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Asosiasi Petani Kakao Indonesia (APKAI) Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO) Asosiasi Petani Karet Indonesia (APKARINDO) Asosiasi Petani Kapas Indonesia (ASPEKINDO) Asosiasi Petani Jambu Mete Indonesia (APJMI) Asosiasi Petani Kopi Indonesia (APKI) Asosiasi Petani Teh Indonesia (APTEH) Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) Badan Koordinasi Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (BKAPTRI) Masyarakat Perkelapaan Indonesia (MAPI) Gabungan Induk Koperasi Perkebunan Nusantara (GIKPN) Gabungan asosiasi Petani Perkebunan Indonesia (GAPERINDO) Masyarakat Rempah Indonesia (MARI)
  • 23. Thank you, see you next week!