1. TOKSISITAS
ARSEN
Anggota Kelompok :
1.Octaviani Sih K K100110091
2.Nina Nurmita H K100110126
3.Fika Rizqiyana K100110137
4.Abdul Hadi K100110139
5.Bunga Intan S K100110143
6.Adiva Tantyas A K100110145
7.Arista Rizki O K100110146
8.Desy Nurmalita S K100110149
9.Isnaini Nur H K100110154
10.Annie Rahmatillah K100110155
2.
3. PENDAHULUAN
• Arsen (As) merupakan salah satu logam berat yang
digunakan dalam kehidupan manusia. Arsen (As) adalah
suatu unsur kimia metaloid (semilogam) golongan VA
dengan nomor atom 33.
• Senyawa ini dulu disebut 'bubuk warisan' karena digunakan
untuk membunuh orang agar bisa mendapatkan
warisannya dan kematiannya biasanya dianggap wajar.
• Logam arsen sebenarnya tidak beracun hanya saja bila
dalam jumlah yang banyak dapat menjadi beracun. Hal ini
dipengaruhi oleh respirasi seluler dengan
mengkombinasikan dengan bebrapa Sulphydril dari enzim
mitokondrial, oksidasi piruvat dan phosfatase tertentu.
4. KLASIFIKASI ARSEN
Arsen inorganik dapat larut
dalam air atau berbentuk gas
dan dapat terpapar pada
manusia. arsen inorganik
dapat menyebabkan berbagai
gangguan kesehatan kronis,
terutama kanker.
senyawa inorganik arsenic
yang memiliki tingkat racun
yang tinggi, yaitu :
•Arsenik trioksida (As2O3)
•Arsenik triklorida (AsCl3)
•Arsin (AsH3)
Senyawa dengan Carbon dan
Hydrogen dikenal sebagai
Arsen Organik. Arsen bentuk
organik yang terakumulasi
pada ikan dan kerang-
kerangan, yaitu :
•arsenobetaine
•Arsenokolin
Senyawa arsen organik lainnya
seperti :
•arsenobetaime
• arsenocho/ine
1. Arsen Inorganik 2. Arsen Organik
5. KARAKTERISTIK ARSEN
• Logam ini bewarna abu-abu
• Sangat rapuh, kristal dan semi-
metal benda padat.
• Ia berubah warna dalam
udara,
• Dan ketika dipanaskan
teroksida sangat cepat
menjadi arsen oksida dengan
bau bawang.
• Arsen dan senyawa-
senyawanya sangat beracun.
• Massa jenis (sekitar suhu kamar)
5,727 g/cm³
• Massa jenis cair pada titik lebur
5,22 g/cm³
• Titik lebur 1090 K (817 °C, 1503
°F)
• Titik didih sublimasi 887 K (614
°C, 1137 °F)
• Kalor peleburan 24,44 kJ/mol
• Kalor penguapan 34,76 kJ/mol
• Kapasitas kalor (25 °C) 24,64 J/
(mol•K
Sifat-sifat kimia
Arsen
Sifat-sifat fisika
Arsen
6. FUNGSI ARSEN
• Sebagai bahan campuran untuk mengeraskan logam lain
misalnya mengeraskan Pb di pabrik aki.
• Komponen arsenik seringkali dipakai untuk memberi warna
(pigmen) dan agen pemurni dalam pabrik gelas
• Sebagai bahan pengawet dalam penyamakan atau
pengawet kapas, ataupun sebagai herbisida.
• Bahan kimia copper acetoarsenit terkenal sebagai bahan
pengawet kayu.
• Digunakan dalam obat-obatan hewan maupun bahan
tambahan makanan hewan.
• Gas arsen dan komponen arsenik lainnya seringkali
digunakan dalam industri mikroelektronik dan industri
bahan gallium arsenide.
8. PENGGUNAAN ARSEN
• Obat sifilis jaman dahulu
• Bahan semikonduktor rangkaian listrik
• Bahan di industri cat dan pewarna
• Bahan pestisida
• Sebagai racun
10. • Toksisitas senyawa arsenik, sangat bervariasi.
Bentuk organik tampaknya memiliki toksisitas
yang lebih rendah daripada bentuk arsenik
anorganik.. Penelitian telah menunjukkan bahwa
arsenites (trivalen bentuk) memiliki toksisitas
akut yang lebih tinggi daripada arsenates
(pentavalent bentuk). Minimal dosis akut arsenik
yang mematikan pada orang dewasa diperkirakan
70-200 mg atau 1 mg/kg/hari. Sebagian besar
melaporkan keracunan arsenik tidak disebabkan
oleh unsur arsenik, tapi oleh salah satu senyawa
arsen, terutama arsenik trioksida, yang sekitar
500 kali lebih beracun daripada arsenikum murni.
11. PAPARAN KERACUNAN ARSEN
Paparan akut
Paparan akut dapat terjadi jika
tertelan (ingestion) sejumlah 100
mg As. Gejala yang dapat timbul
akibat paparan akut adalah
mual, muntah, nyeri perut,
diarrhae, kedinginan, kram otot
serta oedeme dibagian muka
(facial).
Paparan kronis
Gejala klinis yang nampak pada
paparan kronis dari arsen adalah
peripheral neuropathy (rasa
kesemutan atau mati rasa), lelah,
hilangnya refleks, anemia,
gangguan jantung, gangguan hati,
gangguan ginjal, keratosis telapak
tangan maupun kaki,
hiperpigmentasi kulit dan
dermatitis.
12. PEMERIKSAAN YANG PERLU
DILAKUKAN
• Pemeriksaan darah
• Pemeriksaan urine
• Pemeriksaan fungsi hati
• Pemeriksaan jantung
• Pemeriksaan kadar arsen dalam tubuh
13. • Normal kadar arsen dalam urine kurang dari
50ug/L Kadar As dalam rambut juga
merupakan indikator yang cukup baik untuk
menilai terjadinya karacunan arsen. Normal
kadar As dalam rambut kurang dari 1mug/kg.
14. ABSORPSI, METABOLISME DAN
EKSRESI ARSEN
• Arsen dapat masuk ke dalam tubuh melalui
saluran pencernaan makanan, saluran
pernafasan serta melalui kulit walaupun
jumlahnya sangat terbatas. Arsen yang masuk
ke dalam peredaran darah dapat ditimbun
dalam organ seperti hati, ginjal, otot, tulang,
kulit dan rambut.
15. • Arsenik trioksid yang dapat disimpan di kuku dan
rambut dapat mempengaruhi enzim yang
berperan dalam rantai respirasi, metabolisme
glutation ataupun enzim yang berperan dalam
proses perbaikan DNA yang rusak. Didalam
tubuh arsenik bervalensi lima dapat berubah
menjadi arsenik bervalensi tiga. Hasil
metabolisme dari arsenik bervalensi 3 adalah
asam dimetil arsenik dan asam mono metil
arsenik yang keduanya dapat diekskresi melalui
urine.
16. CONTOH KASUS KERCUNAN ARSEN
1. Kematian Napoleon Bonaparte
2. Kontaminasi Arsenik di bberapa belahan
dunia
3. Kematian Munir
17. ANTIDOTUM ARSEN
• British Anti Lewisite (BAL) dalam minyak
(dimercaprol) merupakan antidotum untuk
semua kondisi keracunan arsen akut yang
serius
18. KESIMPULAN
• Keberadaan arsen di alam, produksi arsen di
dalam industri, dan adanya sumber pencemaran
arsen di lingkungan.
• Arsen digunakan dalam kehidupan manusia,
antara lain sebagai bahan pestisida, bahan
semikonduktor rangkaian listrik, pupuk, industri
pewarna dan cat serta dalam bidang pengobatan.
• Dampak negatif akibat terpapar arsen yaitu dapat
mengganggu fungsi tubuh manusia.
• Antidote untuk keracunan arsen adalah injeksi
dimerkaprol atau BAL (British Anti Lewisite).