SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  27
ADMINISTRASI OBAT DI
SUKU DINAS/DINAS
KABUPATEN/KOTA
KELOMPOK 7 :
ANIS SOLIHAH
APEN HIDNI H
NOVI LISPRATINI
2011710070
WINDA FITRIANI
2011710046

2011710009
2011710053

FKK- KESAHATAN MASYARAKAT UMJ
Latar belakang






Obat publik untuk PKD dikendalikan oleh
Dinas Kesehatan Kota (DKK)
Di era Otonomi Daerah (OTDA) dimana
pembangunan kesehatan telah menjadi
tanggung jawab Pemerintah Daerah
(Kabupaten / Kota) dan daerah harus bisa
mengatur sendiri, termasuk memenuhi
kebutuhan obat.
Oleh karena vitalnya obat dalam pelayanan
kesehatan, maka pengelolaan yang benar,
efisien dan efektif sangat diperlukan oleh
petugas di Pusat/Provinsi/Kabupaten/Kota.
Administrasi berasal dari bahasa Latin : Ad =
intensif
dan
ministrare
=
melayani, membantu, memenuhi. Administrasi
merujuk pada kegiatan atau usaha untuk
membantu,
melayani,
mengarahkan,
atau
mengatur semua kegiatan di dalam mencapai
suatu tujuan.
Obat merupakan sediaan atau paduan bahan-bahan
yang siap untuk digunakan untuk mempengaruhi
atau menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan
patologi
dalam
rangka
penetapan
diagnosis, pencegahan, penyembuhan, pemulihan, p
eningkatan, kesehatan dan kontrasepsi (Kebijakan
Obat Nasional, Departemen Kesehatan RI, 2005)


Administrasi obat adalah rangkaian
aktivitas pencatatan, pelaporan,
pengarsipan dalam rangka
penatalaksanaan pelayanan kefarmasian
yang tertib baik untuk sediaan farmasi dan
perbekalan kesehatan maupun pengelolaan
obat supaya lebih mudah dimonitor dan
dievaluasi.
PERAN SETIAP TINGKATAN DALAM PENGELOLAAN
OBAT PUBLIK DAN PERBEKALAN KESEHATAN
• Menyiapkan, mengirimkan dan
mensosialisasikan berbagai Keputusan
Menteri Kesehatan ke unit – unit terkait
• Melakukan Bimbingan Teknis, Monitoring
dan Evaluasi Ketersediaan Obat Publik dan
Perbekalan Kesehatan ke Kabupaten/Kota
KAB/KOTA

• Perencanaan kebutuhan obat untuk
pelayanan kesehatan dasar disusun oleh
tim perencanaan obat terpadu berdasarkan
system “bottom up”
Sumber Dana dalam pengelolaan Obat
Publik dan Perbekalan Kesehatan

APBN : Program Kesehatan,
Program Pelayanan Keluarga
Miskin b. APBD I
 Dana Alokasi Umum (DAU)/APBD II
 Sumber-sumber lain.

Organisasi Unit Pengelola Obat Publik
dan Perbekalan Kesehatan
No.

1

2

3

4

5

Uraian Tugas
Penanggung jawab Unit Pengelola
Obat Publik dan Perbekalan
Kesehatan

Pelaksana Pendistribusian dan
Penyimpanan

Pelaksana Pencatatan, Pelaporan dan
Evaluasi
Pelaksana penyedia informasi obat,
pelatihan dan monitoring penggunaan
obat rasional
Pelaksana Administrasi Umum

Pola Maksimal

Pola Minimal

UPT - Lain

• Subdin/ Bidang
Farmasi
• Subdin/ Bidang
Yankes

• Seksi Obat

• UPTD
Farmasi
• GFK
• Inst. Farmasi

• Seksi Obat

• Petugas
Pendistribusian

• Subsie
Pendistribusia
n

• Seksi Obat
• Seksi Evaluasi

• Petugas
Evaluasi

• Subsie
Evaluasi

• Seksi Obat

• Petugas
Pemantauan

• Subsie
Pemantauan

• Staf Sie Obat

• Petugas Seksi
Obat

• Subbag TU
Tujuan Keberadaan UPOPPK di
Provinsi/Kabupaten/Kota
a.

b.

c.

Efisiensi dan efektifitas
pemanfaatan alokasi dana.
Ketersediaan obat publik dan
perbekalan kesehatan di unit
pelayanan kesehatan dasar
Penggunaan obat secara rasional
Tugas Pokok dan Fungsi Unit Pengelola Obat
Publik dan Perbekalan Kesehatan
1. UPOPPK di Provinsi/ Kabupaten/ Kota mempunyai
a.

b.

c.

d.

e.

fungsi antara lain :
Melakukan seleksi obat publik dan perbekalan
kesehatan untuk pelayanan kesehatan dasar.
Melakukan perhitungan kebutuhan obat publik dan
perbekalan kesehatan untuk pelayanan kesehatan
dasar.
Pro-aktif membantu perencanaan dan pelaksanaan
pengadaan obat dan perbekalan kesehatan di
Kabupaten/ Kota.
Melakukan penerimaan obat publik dan perbekalan
kesehatan yang berasal dari berbagai sumber
anggaran
Melakukan penyimpanan obat publik dan
perbekalan kesehatan dari berbagai sumber
anggaran
Tenaga Untuk Melaksanakan
Fungsi Organisasi

a.
b.
c.
d.
e.

Adapun tenaga yang dibutuhkan untuk
memperlancar jalannya organisasi adalah
tenaga lulusan:
Apoteker
Sarjana Farmasi
D3 Farmasi
SAA/SMF
SMU
Pengelolaan Obat
A. PERENCANAAN

adalah salah satu fungsi yang menentukan
dalam proses pengadaan obat publik dan
perbekalan kesehatan.
Tujuan perencanaan kebutuhan obat publik
dan perbekalan kesehatan adalah untuk
menetapkan jenis dan jumlah obat sesuai
dengan pola penyakit dan kebutuhan
pelayanan kesehatan dasar termasuk
program kesehatan yang telah ditetapkan.
Tahap
Pemilihan
Obat

Tahap
Perhitunga
n
Kebutuhan
Obat

1. Metoda
Konsumsi
2. Metoda
Morbiditas
B.PENYIMPANAN
adalah suatu kegiatan menyimpan dan
memelihara dengan cara menempatkan obatobatan yang diterima pada tempat yang dinilai
aman dari pencurian serta gangguan fisik yang
dapat merusak mutu obat
Tujuan :
1)
Memelihara mutu obat
2)
Menghindari penggunaan yang tidak
bertanggung - jawab
3)
Menjaga kelangsungan persediaan
4)
Memudahkan pencarian dan pengawasan
Kegiatan penyimpanan obat
meliputi:
1. PENGATURAN TATA RUANG

2. PENYUSUNAN STOK OBAT

4. PENGAMATAN MUTU OBAT
Contoh Kartu STOK OBAT
C. DISTRIBUSI
adalah suatu rangkaian kegiatan dalam rangka
pengeluaran dan pengiriman obat-obatan yang
bermutu, terjamin keabsahan serta tepat jenis dan
jumlah dari gudang obat secara merata dan
teratur untuk memenuhi kebutuhan unit-unit
pelayanan kesehatan.
Tujuan distribusi :
1)
Terlaksananya distrubusi obat secara merata dan
teratur sehingga dapat diperoleh pada saat
dibutuhkan.
2)
Terjaminnya kecukupan persediaan obat di unit
pelayanan kesehatan
1)

2)

Kegiatan distribusi obat di UPOPPK
Kabupaten/Kota terdiri dari :
Kegiatan distribusi rutin yang mencakup
distribusi untuk kebutuhan pelayanan
umum di unit pelayanan kesehatan
Kegiatan distribusi khusus yang
mencakup distribusi obat program dan
obat pelayanan kesehatan dasar (PKD)
diluar jadwal distribusi rutin.
Kegiatan Distribusi Rutin
a) Perencanaan Distribusi
1) Perumusan stok optimum
2) Penetapan frekuensi pengiriman obatobatan ke unit pelayanan kesehatan
3) Penyusunan peta lokasi, jalur dan
jumlah pengiriman.

Pencatatan Pendistribusian
Obat
Pencatatan Harian Penerimaan
Obat
Pencatatan Harian Pengeluaran
Obat
laporan pemakaian dan lembar
permintaan obat (LP/LPO)
a.
1)
2)

3)

4)

Kegunaan LPLPO sebagai :
Bukti pengeluaran obat di UPOPPK
Bukti penerimaan obat di Puskesmas/
Rumah Sakit
Surat permintaan/pesanan obat dari
Puskesmas/ RS kepada Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota cq. UPOPPK.
Sebagai bukti penggunaan obat di Rumah
Sakit / Puskesmas
b. Isi LPLPO
1)
Nomor dan tanggal pelaporan dan atau
permintaan
2)
Nama Puskesmas yang bersangkutan
3)
Nama Kecamatan dari wilayah kerja
Puskesmas
4)
Nama Kabupaten/Kota dari wilayah
Kecamatan yang bersangkutan
5)
Nama Provinsi dari wilayah kerja
Kabupaten/Kota
6)
Tanggal pembuatan dokumen
c. Surat Pengiriman Obat
1)
Petugas penyimpanan dan pendistribusian
mempersiapkan Surat Pengiriman Obat (formulir
VI) dan mengisinya sesuai dengan yang
tercantum dalam LPLPO yang bersangkutan dan
dikirim bersama obat.
2)
Formulir ini merupakan surat pengantar obat
dimana didalamnya tercantum jumlah, nomor
koli dan berat obat serta alat pengangkutan yang
digunakan untuk mengangkut obat tersebut
(ekspedisi).
3)
Formulir Surat Kiriman Obat dibuat dalam
rangkap 4
D. PENCATATAN DAN
PELAPORAN
Pencatatan dan pelaporan data
obat di UPOPPK Kabupaten/Kota
merupakan rangkaian kegiatan
dalam rangka pengelolaan obat
secara tertib baik obat yang
diterima, disimpan, didistribusikan
maupun yang digunakan di unit
pelayanan kesehatan seperti
Puskesmas.
Tujuan pencatatan dan pelaporan
a.
Tersedianya data mengenai jenis dan jumlah
penerimaan, persediaan,
pengeluaran/penggunaan dan data mengenai
waktu dari seluruh rangkaian kegiatan mutasi
obat.
b.
Sebagian dari kegiatan pencatatan dan
pelaporan obat ini telah diuraikan pada
masing-masing aspek pengelolaan obat.
Berikut ini akan diuraikan secara ringkas
kegiatan pencatatan dan pelaporan obat yang
perlu dilakukan oleh UPOPPK.
Laporan Pengelolaan Obat

1)
2)

3)

4)

Sebagai unit kerja yang secara fungsional
berada di bawah dan langsung bertanggung
jawab kepada Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota, maka UPOPPK memiliki
kewajiban untuk melaporkan kegiatan
pengelolaan obat yang dilaksanakan.
Laporan yang perlu disusun UPOPPK terdiri
dari :
Laporan mutasi obat
Laporan kegiatan distribusi
Laporan pencacahan persediaan akhir tahun
anggaran
Laporan tahunan / profil pengelolaan obat di
Kabupaten/Kota.
TERIMAKASIH

Contenu connexe

Tendances

Sop pelimpahan wewenang apoteker (2)
Sop pelimpahan wewenang apoteker (2)Sop pelimpahan wewenang apoteker (2)
Sop pelimpahan wewenang apoteker (2)Wahyu Sukana
 
SK PELAYANAN FARMASI.docx
SK PELAYANAN FARMASI.docxSK PELAYANAN FARMASI.docx
SK PELAYANAN FARMASI.docxKentutGede
 
Pelayanan Kefarmasian di Apotek
Pelayanan Kefarmasian di ApotekPelayanan Kefarmasian di Apotek
Pelayanan Kefarmasian di ApotekSurya Amal
 
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Program Rujuk Balik (PRB)
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Program Rujuk Balik (PRB)Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Program Rujuk Balik (PRB)
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Program Rujuk Balik (PRB)BPJS Kesehatan RI
 
Penggunaan obat rasional pada masyarakat
Penggunaan obat rasional pada masyarakatPenggunaan obat rasional pada masyarakat
Penggunaan obat rasional pada masyarakatRagilMalindaWulandar
 
Mi 1 1. perencanaan obat di puskesmas
Mi 1   1. perencanaan obat di puskesmasMi 1   1. perencanaan obat di puskesmas
Mi 1 1. perencanaan obat di puskesmasLinaNadhilah2
 
Permenkes 3 2015 peredaran, penyimpanan, pemusnahan, dan pelaporan narkotika
Permenkes 3 2015 peredaran, penyimpanan, pemusnahan, dan pelaporan narkotikaPermenkes 3 2015 peredaran, penyimpanan, pemusnahan, dan pelaporan narkotika
Permenkes 3 2015 peredaran, penyimpanan, pemusnahan, dan pelaporan narkotikaUlfah Hanum
 
Indikator yanfar 2020-2024
Indikator yanfar 2020-2024Indikator yanfar 2020-2024
Indikator yanfar 2020-2024dinasintia
 
Mi 1 2. pengadaan obat di puskesmas
Mi 1   2. pengadaan obat di puskesmasMi 1   2. pengadaan obat di puskesmas
Mi 1 2. pengadaan obat di puskesmasLinaNadhilah2
 
Mi 1 7. pencatatan, pelaporan, pengarsipan pengelolaan obat di puskesmas
Mi 1   7. pencatatan, pelaporan, pengarsipan pengelolaan obat di puskesmasMi 1   7. pencatatan, pelaporan, pengarsipan pengelolaan obat di puskesmas
Mi 1 7. pencatatan, pelaporan, pengarsipan pengelolaan obat di puskesmasLinaNadhilah2
 
Mi 1 5. pendistribusian obat di puskesmas
Mi 1   5. pendistribusian obat di puskesmasMi 1   5. pendistribusian obat di puskesmas
Mi 1 5. pendistribusian obat di puskesmasLinaNadhilah2
 
3. pengelolaan data asuhan kefarmasian ws sirsak 19 des 2018rev
3. pengelolaan data asuhan kefarmasian ws sirsak 19 des 2018rev3. pengelolaan data asuhan kefarmasian ws sirsak 19 des 2018rev
3. pengelolaan data asuhan kefarmasian ws sirsak 19 des 2018revDokter Tekno
 
Daftar obat esensial nasional 2013
Daftar obat esensial nasional 2013Daftar obat esensial nasional 2013
Daftar obat esensial nasional 2013Ulfah Hanum
 
Pedoman Visite Untuk Apoteker
Pedoman Visite Untuk Apoteker Pedoman Visite Untuk Apoteker
Pedoman Visite Untuk Apoteker Surya Amal
 
Mi 1 6. pengendalian obat di puskesmas
Mi 1   6. pengendalian obat di puskesmasMi 1   6. pengendalian obat di puskesmas
Mi 1 6. pengendalian obat di puskesmasLinaNadhilah2
 
Sop pelayanan resep rawat inap
Sop pelayanan resep rawat inapSop pelayanan resep rawat inap
Sop pelayanan resep rawat inapxgtsvz
 
8.2.1 EP 1 (2) SOP pengadaan obat.docx
8.2.1 EP 1 (2) SOP pengadaan obat.docx8.2.1 EP 1 (2) SOP pengadaan obat.docx
8.2.1 EP 1 (2) SOP pengadaan obat.docxRickySoebagya
 

Tendances (20)

Sop pelimpahan wewenang apoteker (2)
Sop pelimpahan wewenang apoteker (2)Sop pelimpahan wewenang apoteker (2)
Sop pelimpahan wewenang apoteker (2)
 
394850215 leaflet-dagusibu
394850215 leaflet-dagusibu394850215 leaflet-dagusibu
394850215 leaflet-dagusibu
 
SK PELAYANAN FARMASI.docx
SK PELAYANAN FARMASI.docxSK PELAYANAN FARMASI.docx
SK PELAYANAN FARMASI.docx
 
Pelayanan Kefarmasian di Apotek
Pelayanan Kefarmasian di ApotekPelayanan Kefarmasian di Apotek
Pelayanan Kefarmasian di Apotek
 
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Program Rujuk Balik (PRB)
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Program Rujuk Balik (PRB)Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Program Rujuk Balik (PRB)
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Program Rujuk Balik (PRB)
 
Penggunaan obat rasional pada masyarakat
Penggunaan obat rasional pada masyarakatPenggunaan obat rasional pada masyarakat
Penggunaan obat rasional pada masyarakat
 
Mi 1 1. perencanaan obat di puskesmas
Mi 1   1. perencanaan obat di puskesmasMi 1   1. perencanaan obat di puskesmas
Mi 1 1. perencanaan obat di puskesmas
 
Permenkes 3 2015 peredaran, penyimpanan, pemusnahan, dan pelaporan narkotika
Permenkes 3 2015 peredaran, penyimpanan, pemusnahan, dan pelaporan narkotikaPermenkes 3 2015 peredaran, penyimpanan, pemusnahan, dan pelaporan narkotika
Permenkes 3 2015 peredaran, penyimpanan, pemusnahan, dan pelaporan narkotika
 
Indikator yanfar 2020-2024
Indikator yanfar 2020-2024Indikator yanfar 2020-2024
Indikator yanfar 2020-2024
 
Mi 1 2. pengadaan obat di puskesmas
Mi 1   2. pengadaan obat di puskesmasMi 1   2. pengadaan obat di puskesmas
Mi 1 2. pengadaan obat di puskesmas
 
Mi 1 7. pencatatan, pelaporan, pengarsipan pengelolaan obat di puskesmas
Mi 1   7. pencatatan, pelaporan, pengarsipan pengelolaan obat di puskesmasMi 1   7. pencatatan, pelaporan, pengarsipan pengelolaan obat di puskesmas
Mi 1 7. pencatatan, pelaporan, pengarsipan pengelolaan obat di puskesmas
 
Mi 1 5. pendistribusian obat di puskesmas
Mi 1   5. pendistribusian obat di puskesmasMi 1   5. pendistribusian obat di puskesmas
Mi 1 5. pendistribusian obat di puskesmas
 
Harga Eceren Tertinggi Obat generik
Harga Eceren Tertinggi Obat generikHarga Eceren Tertinggi Obat generik
Harga Eceren Tertinggi Obat generik
 
3. pengelolaan data asuhan kefarmasian ws sirsak 19 des 2018rev
3. pengelolaan data asuhan kefarmasian ws sirsak 19 des 2018rev3. pengelolaan data asuhan kefarmasian ws sirsak 19 des 2018rev
3. pengelolaan data asuhan kefarmasian ws sirsak 19 des 2018rev
 
Daftar obat esensial nasional 2013
Daftar obat esensial nasional 2013Daftar obat esensial nasional 2013
Daftar obat esensial nasional 2013
 
Pedoman Visite Untuk Apoteker
Pedoman Visite Untuk Apoteker Pedoman Visite Untuk Apoteker
Pedoman Visite Untuk Apoteker
 
Mi 1 6. pengendalian obat di puskesmas
Mi 1   6. pengendalian obat di puskesmasMi 1   6. pengendalian obat di puskesmas
Mi 1 6. pengendalian obat di puskesmas
 
Poster Dagusibu
Poster DagusibuPoster Dagusibu
Poster Dagusibu
 
Sop pelayanan resep rawat inap
Sop pelayanan resep rawat inapSop pelayanan resep rawat inap
Sop pelayanan resep rawat inap
 
8.2.1 EP 1 (2) SOP pengadaan obat.docx
8.2.1 EP 1 (2) SOP pengadaan obat.docx8.2.1 EP 1 (2) SOP pengadaan obat.docx
8.2.1 EP 1 (2) SOP pengadaan obat.docx
 

En vedette

Pemerintah kabupaten merangin
Pemerintah kabupaten meranginPemerintah kabupaten merangin
Pemerintah kabupaten meranginhermanto dr
 
Petunjuk teknis apotek berdasarkan SK menkes 10272004
Petunjuk teknis apotek berdasarkan SK menkes 10272004Petunjuk teknis apotek berdasarkan SK menkes 10272004
Petunjuk teknis apotek berdasarkan SK menkes 10272004Achmad Fauzi Al' Amrie
 
Tugas pencatatan kefarmasian di puskesmas
Tugas pencatatan kefarmasian di puskesmasTugas pencatatan kefarmasian di puskesmas
Tugas pencatatan kefarmasian di puskesmasmcjhoe
 
Perbedaan pelayanan kesehatan kuratif
Perbedaan pelayanan kesehatan kuratifPerbedaan pelayanan kesehatan kuratif
Perbedaan pelayanan kesehatan kuratifLeni Yanti
 
Analisis dan sistem persediaan obat
Analisis dan sistem persediaan obatAnalisis dan sistem persediaan obat
Analisis dan sistem persediaan obatIllank YaHya
 
simulasi apotek
simulasi apotek simulasi apotek
simulasi apotek dwiariani
 
1290656847 materi pelatihan manajemen kefarmasian di instalasi farmasi kabupa...
1290656847 materi pelatihan manajemen kefarmasian di instalasi farmasi kabupa...1290656847 materi pelatihan manajemen kefarmasian di instalasi farmasi kabupa...
1290656847 materi pelatihan manajemen kefarmasian di instalasi farmasi kabupa...Anis Solihah
 
Materi pelatihan manajemen kefarmasian di puskesmas (jica)
Materi pelatihan manajemen kefarmasian di puskesmas (jica)Materi pelatihan manajemen kefarmasian di puskesmas (jica)
Materi pelatihan manajemen kefarmasian di puskesmas (jica)Ulfah Hanum
 
Daftar Stok Bekalan Pejabat
Daftar Stok Bekalan PejabatDaftar Stok Bekalan Pejabat
Daftar Stok Bekalan PejabatJuradi Durjari
 
Contoh SOP Apotek
Contoh SOP Apotek Contoh SOP Apotek
Contoh SOP Apotek Lalla Haflah
 
Kuesioner identifikasi kebutuhan masyarakat
Kuesioner identifikasi kebutuhan masyarakatKuesioner identifikasi kebutuhan masyarakat
Kuesioner identifikasi kebutuhan masyarakatTheodorus Indarto
 
Pedoman penyusunan dokumen akreditasi fasilitas kesehatan tingkat pertama
Pedoman penyusunan dokumen akreditasi fasilitas kesehatan tingkat pertamaPedoman penyusunan dokumen akreditasi fasilitas kesehatan tingkat pertama
Pedoman penyusunan dokumen akreditasi fasilitas kesehatan tingkat pertamaFendy dc
 
Perencanaan Puskesmas Dalam Standar Akreditasi
Perencanaan Puskesmas Dalam Standar AkreditasiPerencanaan Puskesmas Dalam Standar Akreditasi
Perencanaan Puskesmas Dalam Standar Akreditasinug nugroho
 
Permenkes no. 46 tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik pratama, te...
Permenkes no. 46 tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik  pratama, te...Permenkes no. 46 tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik  pratama, te...
Permenkes no. 46 tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik pratama, te...Adelina Hutauruk
 

En vedette (20)

Pemerintah kabupaten merangin
Pemerintah kabupaten meranginPemerintah kabupaten merangin
Pemerintah kabupaten merangin
 
Petunjuk teknis apotek berdasarkan SK menkes 10272004
Petunjuk teknis apotek berdasarkan SK menkes 10272004Petunjuk teknis apotek berdasarkan SK menkes 10272004
Petunjuk teknis apotek berdasarkan SK menkes 10272004
 
Tugas pencatatan kefarmasian di puskesmas
Tugas pencatatan kefarmasian di puskesmasTugas pencatatan kefarmasian di puskesmas
Tugas pencatatan kefarmasian di puskesmas
 
Makalah psikofarmaka hety wulansari
Makalah psikofarmaka  hety wulansariMakalah psikofarmaka  hety wulansari
Makalah psikofarmaka hety wulansari
 
Perbedaan pelayanan kesehatan kuratif
Perbedaan pelayanan kesehatan kuratifPerbedaan pelayanan kesehatan kuratif
Perbedaan pelayanan kesehatan kuratif
 
Analisis dan sistem persediaan obat
Analisis dan sistem persediaan obatAnalisis dan sistem persediaan obat
Analisis dan sistem persediaan obat
 
simulasi apotek
simulasi apotek simulasi apotek
simulasi apotek
 
1290656847 materi pelatihan manajemen kefarmasian di instalasi farmasi kabupa...
1290656847 materi pelatihan manajemen kefarmasian di instalasi farmasi kabupa...1290656847 materi pelatihan manajemen kefarmasian di instalasi farmasi kabupa...
1290656847 materi pelatihan manajemen kefarmasian di instalasi farmasi kabupa...
 
6.pp kebijakan obat
6.pp kebijakan obat6.pp kebijakan obat
6.pp kebijakan obat
 
Obat
ObatObat
Obat
 
Materi pelatihan manajemen kefarmasian di puskesmas (jica)
Materi pelatihan manajemen kefarmasian di puskesmas (jica)Materi pelatihan manajemen kefarmasian di puskesmas (jica)
Materi pelatihan manajemen kefarmasian di puskesmas (jica)
 
Daftar Stok Bekalan Pejabat
Daftar Stok Bekalan PejabatDaftar Stok Bekalan Pejabat
Daftar Stok Bekalan Pejabat
 
Contoh SOP Apotek
Contoh SOP Apotek Contoh SOP Apotek
Contoh SOP Apotek
 
UU Farmasi 3
UU Farmasi 3UU Farmasi 3
UU Farmasi 3
 
Akreditasi Puskesmas
Akreditasi PuskesmasAkreditasi Puskesmas
Akreditasi Puskesmas
 
Kuesioner identifikasi kebutuhan masyarakat
Kuesioner identifikasi kebutuhan masyarakatKuesioner identifikasi kebutuhan masyarakat
Kuesioner identifikasi kebutuhan masyarakat
 
Pemetaan kriteria pokja 2
Pemetaan kriteria pokja 2Pemetaan kriteria pokja 2
Pemetaan kriteria pokja 2
 
Pedoman penyusunan dokumen akreditasi fasilitas kesehatan tingkat pertama
Pedoman penyusunan dokumen akreditasi fasilitas kesehatan tingkat pertamaPedoman penyusunan dokumen akreditasi fasilitas kesehatan tingkat pertama
Pedoman penyusunan dokumen akreditasi fasilitas kesehatan tingkat pertama
 
Perencanaan Puskesmas Dalam Standar Akreditasi
Perencanaan Puskesmas Dalam Standar AkreditasiPerencanaan Puskesmas Dalam Standar Akreditasi
Perencanaan Puskesmas Dalam Standar Akreditasi
 
Permenkes no. 46 tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik pratama, te...
Permenkes no. 46 tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik  pratama, te...Permenkes no. 46 tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik  pratama, te...
Permenkes no. 46 tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik pratama, te...
 

Similaire à Kelompok 7 farmakologi

Similaire à Kelompok 7 farmakologi (20)

247939801-pelayanan-Kefarmasian-Di-Puskesmas.pptx
247939801-pelayanan-Kefarmasian-Di-Puskesmas.pptx247939801-pelayanan-Kefarmasian-Di-Puskesmas.pptx
247939801-pelayanan-Kefarmasian-Di-Puskesmas.pptx
 
Tabel tugas pelfar
Tabel tugas pelfarTabel tugas pelfar
Tabel tugas pelfar
 
praktek Puskesmas
praktek Puskesmaspraktek Puskesmas
praktek Puskesmas
 
5 peran dan_kedudukan_instalasi_farmasi_(dir_oblik_perbekkes)
5 peran dan_kedudukan_instalasi_farmasi_(dir_oblik_perbekkes)5 peran dan_kedudukan_instalasi_farmasi_(dir_oblik_perbekkes)
5 peran dan_kedudukan_instalasi_farmasi_(dir_oblik_perbekkes)
 
PPT KEL 1 M. Logistik.pptx
PPT KEL 1 M. Logistik.pptxPPT KEL 1 M. Logistik.pptx
PPT KEL 1 M. Logistik.pptx
 
Norsarida A_U272120558_SIM.pptx
Norsarida A_U272120558_SIM.pptxNorsarida A_U272120558_SIM.pptx
Norsarida A_U272120558_SIM.pptx
 
Pedoman pelayanan kefarmasian di bwi
Pedoman pelayanan kefarmasian di bwiPedoman pelayanan kefarmasian di bwi
Pedoman pelayanan kefarmasian di bwi
 
PPT GEMA CERMAT.pptx
PPT GEMA CERMAT.pptxPPT GEMA CERMAT.pptx
PPT GEMA CERMAT.pptx
 
LEARNING JOURNAL _ HARI 4 AMIRULLAH ANGKATAN XV BALIKPAPAN 2023_ rev01.pdf
LEARNING JOURNAL _ HARI 4 AMIRULLAH ANGKATAN XV BALIKPAPAN 2023_ rev01.pdfLEARNING JOURNAL _ HARI 4 AMIRULLAH ANGKATAN XV BALIKPAPAN 2023_ rev01.pdf
LEARNING JOURNAL _ HARI 4 AMIRULLAH ANGKATAN XV BALIKPAPAN 2023_ rev01.pdf
 
SK PELAYANAN KEFARMASIAN.docx
SK PELAYANAN KEFARMASIAN.docxSK PELAYANAN KEFARMASIAN.docx
SK PELAYANAN KEFARMASIAN.docx
 
Doen 2013
Doen 2013Doen 2013
Doen 2013
 
Doen 2013
Doen 2013Doen 2013
Doen 2013
 
Tugas isna
Tugas isnaTugas isna
Tugas isna
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
1251258929 pedoman kepulauan
1251258929 pedoman kepulauan1251258929 pedoman kepulauan
1251258929 pedoman kepulauan
 
puskesmas
puskesmaspuskesmas
puskesmas
 
Tugas isna 2
Tugas isna 2Tugas isna 2
Tugas isna 2
 
Tugas isna 2
Tugas isna 2Tugas isna 2
Tugas isna 2
 
Doen 2013
Doen 2013Doen 2013
Doen 2013
 
TUGAS drs. wahyu tentang Farmasi.pptx
TUGAS drs. wahyu tentang Farmasi.pptxTUGAS drs. wahyu tentang Farmasi.pptx
TUGAS drs. wahyu tentang Farmasi.pptx
 

Kelompok 7 farmakologi

  • 1. ADMINISTRASI OBAT DI SUKU DINAS/DINAS KABUPATEN/KOTA KELOMPOK 7 : ANIS SOLIHAH APEN HIDNI H NOVI LISPRATINI 2011710070 WINDA FITRIANI 2011710046 2011710009 2011710053 FKK- KESAHATAN MASYARAKAT UMJ
  • 2. Latar belakang    Obat publik untuk PKD dikendalikan oleh Dinas Kesehatan Kota (DKK) Di era Otonomi Daerah (OTDA) dimana pembangunan kesehatan telah menjadi tanggung jawab Pemerintah Daerah (Kabupaten / Kota) dan daerah harus bisa mengatur sendiri, termasuk memenuhi kebutuhan obat. Oleh karena vitalnya obat dalam pelayanan kesehatan, maka pengelolaan yang benar, efisien dan efektif sangat diperlukan oleh petugas di Pusat/Provinsi/Kabupaten/Kota.
  • 3. Administrasi berasal dari bahasa Latin : Ad = intensif dan ministrare = melayani, membantu, memenuhi. Administrasi merujuk pada kegiatan atau usaha untuk membantu, melayani, mengarahkan, atau mengatur semua kegiatan di dalam mencapai suatu tujuan. Obat merupakan sediaan atau paduan bahan-bahan yang siap untuk digunakan untuk mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan patologi dalam rangka penetapan diagnosis, pencegahan, penyembuhan, pemulihan, p eningkatan, kesehatan dan kontrasepsi (Kebijakan Obat Nasional, Departemen Kesehatan RI, 2005)
  • 4.  Administrasi obat adalah rangkaian aktivitas pencatatan, pelaporan, pengarsipan dalam rangka penatalaksanaan pelayanan kefarmasian yang tertib baik untuk sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan maupun pengelolaan obat supaya lebih mudah dimonitor dan dievaluasi.
  • 5. PERAN SETIAP TINGKATAN DALAM PENGELOLAAN OBAT PUBLIK DAN PERBEKALAN KESEHATAN • Menyiapkan, mengirimkan dan mensosialisasikan berbagai Keputusan Menteri Kesehatan ke unit – unit terkait • Melakukan Bimbingan Teknis, Monitoring dan Evaluasi Ketersediaan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan ke Kabupaten/Kota KAB/KOTA • Perencanaan kebutuhan obat untuk pelayanan kesehatan dasar disusun oleh tim perencanaan obat terpadu berdasarkan system “bottom up”
  • 6. Sumber Dana dalam pengelolaan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan APBN : Program Kesehatan, Program Pelayanan Keluarga Miskin b. APBD I  Dana Alokasi Umum (DAU)/APBD II  Sumber-sumber lain. 
  • 7. Organisasi Unit Pengelola Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan No. 1 2 3 4 5 Uraian Tugas Penanggung jawab Unit Pengelola Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan Pelaksana Pendistribusian dan Penyimpanan Pelaksana Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Pelaksana penyedia informasi obat, pelatihan dan monitoring penggunaan obat rasional Pelaksana Administrasi Umum Pola Maksimal Pola Minimal UPT - Lain • Subdin/ Bidang Farmasi • Subdin/ Bidang Yankes • Seksi Obat • UPTD Farmasi • GFK • Inst. Farmasi • Seksi Obat • Petugas Pendistribusian • Subsie Pendistribusia n • Seksi Obat • Seksi Evaluasi • Petugas Evaluasi • Subsie Evaluasi • Seksi Obat • Petugas Pemantauan • Subsie Pemantauan • Staf Sie Obat • Petugas Seksi Obat • Subbag TU
  • 8. Tujuan Keberadaan UPOPPK di Provinsi/Kabupaten/Kota a. b. c. Efisiensi dan efektifitas pemanfaatan alokasi dana. Ketersediaan obat publik dan perbekalan kesehatan di unit pelayanan kesehatan dasar Penggunaan obat secara rasional
  • 9. Tugas Pokok dan Fungsi Unit Pengelola Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan 1. UPOPPK di Provinsi/ Kabupaten/ Kota mempunyai a. b. c. d. e. fungsi antara lain : Melakukan seleksi obat publik dan perbekalan kesehatan untuk pelayanan kesehatan dasar. Melakukan perhitungan kebutuhan obat publik dan perbekalan kesehatan untuk pelayanan kesehatan dasar. Pro-aktif membantu perencanaan dan pelaksanaan pengadaan obat dan perbekalan kesehatan di Kabupaten/ Kota. Melakukan penerimaan obat publik dan perbekalan kesehatan yang berasal dari berbagai sumber anggaran Melakukan penyimpanan obat publik dan perbekalan kesehatan dari berbagai sumber anggaran
  • 10. Tenaga Untuk Melaksanakan Fungsi Organisasi a. b. c. d. e. Adapun tenaga yang dibutuhkan untuk memperlancar jalannya organisasi adalah tenaga lulusan: Apoteker Sarjana Farmasi D3 Farmasi SAA/SMF SMU
  • 11. Pengelolaan Obat A. PERENCANAAN adalah salah satu fungsi yang menentukan dalam proses pengadaan obat publik dan perbekalan kesehatan. Tujuan perencanaan kebutuhan obat publik dan perbekalan kesehatan adalah untuk menetapkan jenis dan jumlah obat sesuai dengan pola penyakit dan kebutuhan pelayanan kesehatan dasar termasuk program kesehatan yang telah ditetapkan.
  • 13. B.PENYIMPANAN adalah suatu kegiatan menyimpan dan memelihara dengan cara menempatkan obatobatan yang diterima pada tempat yang dinilai aman dari pencurian serta gangguan fisik yang dapat merusak mutu obat Tujuan : 1) Memelihara mutu obat 2) Menghindari penggunaan yang tidak bertanggung - jawab 3) Menjaga kelangsungan persediaan 4) Memudahkan pencarian dan pengawasan
  • 14. Kegiatan penyimpanan obat meliputi: 1. PENGATURAN TATA RUANG 2. PENYUSUNAN STOK OBAT 4. PENGAMATAN MUTU OBAT
  • 16. C. DISTRIBUSI adalah suatu rangkaian kegiatan dalam rangka pengeluaran dan pengiriman obat-obatan yang bermutu, terjamin keabsahan serta tepat jenis dan jumlah dari gudang obat secara merata dan teratur untuk memenuhi kebutuhan unit-unit pelayanan kesehatan. Tujuan distribusi : 1) Terlaksananya distrubusi obat secara merata dan teratur sehingga dapat diperoleh pada saat dibutuhkan. 2) Terjaminnya kecukupan persediaan obat di unit pelayanan kesehatan
  • 17. 1) 2) Kegiatan distribusi obat di UPOPPK Kabupaten/Kota terdiri dari : Kegiatan distribusi rutin yang mencakup distribusi untuk kebutuhan pelayanan umum di unit pelayanan kesehatan Kegiatan distribusi khusus yang mencakup distribusi obat program dan obat pelayanan kesehatan dasar (PKD) diluar jadwal distribusi rutin.
  • 18. Kegiatan Distribusi Rutin a) Perencanaan Distribusi 1) Perumusan stok optimum 2) Penetapan frekuensi pengiriman obatobatan ke unit pelayanan kesehatan 3) Penyusunan peta lokasi, jalur dan jumlah pengiriman. 
  • 19. Pencatatan Pendistribusian Obat Pencatatan Harian Penerimaan Obat Pencatatan Harian Pengeluaran Obat
  • 20. laporan pemakaian dan lembar permintaan obat (LP/LPO) a. 1) 2) 3) 4) Kegunaan LPLPO sebagai : Bukti pengeluaran obat di UPOPPK Bukti penerimaan obat di Puskesmas/ Rumah Sakit Surat permintaan/pesanan obat dari Puskesmas/ RS kepada Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota cq. UPOPPK. Sebagai bukti penggunaan obat di Rumah Sakit / Puskesmas
  • 21. b. Isi LPLPO 1) Nomor dan tanggal pelaporan dan atau permintaan 2) Nama Puskesmas yang bersangkutan 3) Nama Kecamatan dari wilayah kerja Puskesmas 4) Nama Kabupaten/Kota dari wilayah Kecamatan yang bersangkutan 5) Nama Provinsi dari wilayah kerja Kabupaten/Kota 6) Tanggal pembuatan dokumen
  • 22.
  • 23. c. Surat Pengiriman Obat 1) Petugas penyimpanan dan pendistribusian mempersiapkan Surat Pengiriman Obat (formulir VI) dan mengisinya sesuai dengan yang tercantum dalam LPLPO yang bersangkutan dan dikirim bersama obat. 2) Formulir ini merupakan surat pengantar obat dimana didalamnya tercantum jumlah, nomor koli dan berat obat serta alat pengangkutan yang digunakan untuk mengangkut obat tersebut (ekspedisi). 3) Formulir Surat Kiriman Obat dibuat dalam rangkap 4
  • 24. D. PENCATATAN DAN PELAPORAN Pencatatan dan pelaporan data obat di UPOPPK Kabupaten/Kota merupakan rangkaian kegiatan dalam rangka pengelolaan obat secara tertib baik obat yang diterima, disimpan, didistribusikan maupun yang digunakan di unit pelayanan kesehatan seperti Puskesmas.
  • 25. Tujuan pencatatan dan pelaporan a. Tersedianya data mengenai jenis dan jumlah penerimaan, persediaan, pengeluaran/penggunaan dan data mengenai waktu dari seluruh rangkaian kegiatan mutasi obat. b. Sebagian dari kegiatan pencatatan dan pelaporan obat ini telah diuraikan pada masing-masing aspek pengelolaan obat. Berikut ini akan diuraikan secara ringkas kegiatan pencatatan dan pelaporan obat yang perlu dilakukan oleh UPOPPK.
  • 26. Laporan Pengelolaan Obat 1) 2) 3) 4) Sebagai unit kerja yang secara fungsional berada di bawah dan langsung bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, maka UPOPPK memiliki kewajiban untuk melaporkan kegiatan pengelolaan obat yang dilaksanakan. Laporan yang perlu disusun UPOPPK terdiri dari : Laporan mutasi obat Laporan kegiatan distribusi Laporan pencacahan persediaan akhir tahun anggaran Laporan tahunan / profil pengelolaan obat di Kabupaten/Kota.