SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  25
MATERI SEMILOKA DPRD KABUPATEN BATANGHARI, RABU 9 JANUARI 2013
PROGRAM

Serangkaian kegiatan yang merupakan
implementasi suatu sistem perencanaan

ASIONAL

Ruang lingkup wilayah pelaksanaan

EMBERDAYAAN

“BERDAYA” kata kerja: penguatan kapasitas
sasaran

ASYARAKAT

Objek atau sasaran dari suatu program atau
kegiatan

ANDIRI

Fokus kegiatan atau program ditujukan untuk
kemandirian masyarakat desa
ERDESAAN
Konsep PEMBERDAYAAN dalam wacana pembangunan masyarakat
selalu berkaitan dengan pendekatan KEMANDIRIAN, PARTISIPATIF
dan JARINGAN KERJA.
PEMBERDAYAAN
•

tidak hanya mengembangkan potensi
ekonomi,
tetapi
juga
harkat,
martabat, rasa percaya diri dan
harga diri serta terpeliharanya
tatanan nilai dan budaya setempat.

•

sebagai konsep sosial budaya yang
impelementatif dalam pembangunan
yang berpusat pada rakyat, tidak saja
menumbuh-kembangkan added value
ekonomi, tetapi juga nilai-nilai sosial
budaya.
PNPM-MP;

Ruang

Bagi

Pembangunan

Partisipatif

POSISI PEMERINTAHAN DESA
Secara historis desa adalah komunitas lokal yang mempunyai pemerintahan sendiri (selfgoverning community), berwenang mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri.
Dalam kontek ini seharusnya desa diatur dalam ketentuan UU tersendiri sebagai satuan
pemerintah otonom yang hidup dan berkembang berdasarkan asal-usulnya jauh
sebelum republik ini lahir.
Pasang surut perundang-undangan yang mengatur
mengenai desa
 UU. No. 5/1974 dan UU No. 5/1979 meneguhkan
sentralisasi,
otoritarianisme,
regimentasi
(penyeragaman), birokratisasi, depolitisasi dan
korporatisasi.
 UU No 32/2004 (revisi UU No 22/1999) memberi
kontribusi luar biasa dan pengalaman berharga
bagi desentralisasi, demokratisasi, keragaman,
partisipasi dan pemberdayaan.
TONGGAK SEJARAH PERUBAHAN POSISI
PEMERINTAHAN DESA
Sejak UU No. 22/1999 diberlakukan
1. Masyarakat desa mulai kritis, transparan dan ada keberanian untuk menyampaikan
aspirasinya.
2. Partisipasi dalam program-program pemerintah seperti pelestarian lingkungan,
pengairan, pertanian dan forum-forum mulai dari skala RT sampai Nasional mulai
meningkat, termasuk desa-desa yang dikenal umum sangat tertutup, militan dan
didiskreditkan sebagai komunitas yang sulit menerima perubahan.
SEBELUMNYA
1. Pola pengaturan desa diskriminatif membawa
konskuensi keberadaan desa yang kurang
terhormat dan sekedar Jadi bagian (sub-sistem)
pemerintahan daerah.
2. Eksistensi desa tidak ditempatkan sebagai
entitas otonom dan dihormati, melainkan berada
di wilayah yurisdiksi atau merupakan substansi
pemerintah kabupaten.
POSISI DESA DALAM SISTEM
PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL
(UU NO. 25 TAHUN 2004)
Amanat : Pemda hendaknya menciptakan bottom-up planning

TUJUAN SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL
1. Mendukung
koordinasai
pembangunan,

antar

pelaku

2. Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan
sinergi baik antar daerah, antar ruang, antar waktu,
antar fungsi pemerintah maupun antar pusat dan
daerah,

3. Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara
perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan
pengawasan,
4. Mengoptimalkan partisipasi masyarakat, dan
5. Menjamin penggunaan sumberdaya alam efisien,
efektif, berkeadilan dan berkelanjutan
PERMENDAGRI No. 66 Tahun 2007 tentang PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA,
Prosedur kerja operasional Surat MENDAGRI No. 414.2/1408/PMD tgl 31 Maret 2010 perihal
PETUNJUK TEKNIS PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA.
ARAH PEMBANGUNAN PERDESAAN
(UU No. 26 Tahun 2007)
UU No. 26 Tahun 2007 Pasal 48 (1) tentang Penataan Ruang khususnya kawasan
perdesaan diarahkan untuk
1. Pemberdayaan masyarakat perdesaan,
2. Pertahanan kualitas lingkungan setempat
dan wilayah yang didukungnya,
3. Konservasi sumber daya alam,
4. Pelestarian warisan budaya lokal,
5. Pertahanan kawasan lahan abadi
pertanian pangan untuk ketahanan
pangan, dan
6. Penjagaan keseimbangan pembangunan
perdesaan-perkotaan.
HAKEKAT PEMBANGUNAN PARTISIPATIF
Model pembangunan partisipatif yaitu pola pembangunan yang melibatkan semua pihak (pelaku)
dalam proses pengambilan keputusan yang langsung mempengaruhi mereka yang terkena
pembangunan.
Artinya pembangunan melibatkan semua pemainnya dalam posisi setara untuk rumusan kebutuhan,
tujuan dan sasaran, langkah-langkah dan peran serta tanggung jawab masing-masing dalam
pembangunan.
Pelibatan masyarakat, merupakan wujud dari
1) Penghargaan terhadap keberadaan manusia merdeka yang berhak untuk menetapkan sendiri nasibnya tanpa
ditentukan oleh pihak lain
2) Kesempatan untuk menjalankan tanggung jawab sosial sesuai fitrahnya sebagai manusia
3) Kesempatan untuk mendapatkan pengetahuan dan informasi yang sama.
PERENCANAAN PEMBANGUNAN
PARTISIPATIF
Pembangunan partisipatif diawali dengan apa yang biasa disebut dengan PERENCANAAN
PEMBANGUNAN PARTISIPATIF.
Perencanaan adalah suatu proses yang bersifat sistematis, terkoordinir dan
berkesinambungan, sangat terkait dengan kegiatan pengalokasian sumberdaya, usaha
pencapaian tujuan dan tindakan-tindakan di masa depan.
Pembangunan adalah proses perubahan struktural dalam masyarakat yang terjadi dalam
masyarakat dan tidak hanya menyangkut pada pertumbuhan ekonomi tetapi mencakup 3 nilai
pokok yaitu:
1. Berkembangnya kemampuan masyarakat memenuhi kebutuhan hidup pokok (basic needs).
2. Meningkatnya rasa harga diri (self esteem) masyarakat sebagai manusia dan
3. Meningkatnya kemampuan memilih (freedom from servitude) sebagai bagian dari HAM

Perencanaan pembangunan partisipatif adalah perencanaan yang bertujuan melibatkan
kepentingan rakyat dan dalam prosesnya melibatkan rakyat (baik langsung maupun tidak
langsung).
KENAPA PERLU PARTISIPASI
MASYARAKAT

Partisipasi masyarakat merupakan salah satu indikator keberhasilan pembangunan, artinya
sehebat apapun hasil pembangunan tetapi mengabaikan aspirasi dan peran serta
masyarakat maka tetap dinyatakan sebagai pembangunan yang gagal.

Sedikitnya terdapat 3 alasan mengapa dalam pembangunan harus melibatkan partisipasi
masyarakat (Conyer, 1991);
1. Partisipasi merupakan suatu alat guna memperoleh informasi mengenai kondisi, kebutuhan dan
sikap masyarakat setempat yang tanpa kehadirannya program/proyek pembangunan akan
gagal.

2. Masyarakat akan lebih mempercayai program/proyek pembangunan jika dilibatkan dalam proses
persiapan dan perencanaannya karena mereka lebih mengetahui keberadaan proyek
3. Adalah suatu hak demokrasi jika masyarakat dilibatkan dalam pembangunan masyarakat sendiri
ALASAN PERLUNYA PARTISIPASI
MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN

Partisipasi masyarakat merupakan salah satu indikator keberhasilan pembangunan, artinya
sehebat apapun pembangunan tetapi mengabaikan aspirasi dan peran serta masyarakat maka
tetap dinyatakan sebagai suatu kegagalan pembangunan.
Sedikitnya terdapat 3 alasan mengapa dalam pembangunan harus melibatkan partisipasi
masyarakat (Conyer, 1991);
1. Partisipasi merupakan suatu alat guna memperoleh informasi mengenai kondisi, kebutuhan
dan sikap masyarakat setempat yang tanpa kehadirannya program atau proyek pembangunan
akan gagal.
2. Masyarakat akan lebih mempercayai program atau proyek pembangunan jika dilibatkan dalam
proses persiapan dan perencanaannya karena mereka lebih mengetahui keberadaan proyek
3. Adalah suatu hak demokrasi jika masyarakat dilibatkan dalam pembangunan masyarakat
sendiri
PRINSIP DASAR PEMBANGUNAN
PARTISIPATIF
1.

SALING PERCAYA: semua pihak terlibat dalam penyusunan perencanaan harus saling percaya, saling
mengenal dan bekerjasama SEHINGGA dituntut kejujuran dan keterbukaan.

2.

KESETARAAN: semua pihak terlibat dalam penyusunan perencanaan dapat berbicara dan mengemukakan
pendapatnya, tanpa adanya perasaan tertekan (rikuh atau ewuh-pekewuh).

3.

DEMOKRATIS: menuntut adanya proses pengambilan keputusan yang merupakan kesepakatan bersama,
bukan rekayasa kelompok tertentu.

4.

NYATA: didasarkan pada segala sesuatu masalah atau kebutuhan yang nyata, bukan berdasarkan sesuatu
yang belum jelas keberadaanya atau kepalsuan (fiktif).

5.

TAAT ASAS DALAM BERPIKIR: menghendaki dalam penyusunan perencanaan harus menggunakan cara
berpikir obyektif, runtut dan mantap.

6.

TERFOKUS PADA KEPENTINGAN WARGA MASYARAKAT: disusun berdasarkan permasalahan dan
kebutuhan yang dekat dengan kehidupan masyarakat (masalah dan kebutuhan nyata masyarakat).
LEVEL PARTISIPATIF
Partisipasi Teknis (technical participation) adalah keterlibatan masyarakat
dalam pengidentifikasian masalah, pengumpulan dan analisis data, dan
pelaksanaan kegiatan.
Pengembangan partisipasi dalam hal ini adalah sebuah taktik untuk
melibatkan masyarakat dalam kegiatan-kegiatan praktis dalam konteks
pengembangan.
Partisipasi Sesungguhnya (genuine participation) adalah keterlibatan
masyarakat di dalam proses perubahan dengan melakukan refleksi kritis
dan aksi yang meliputi dimensi politis, ekonomis, ilmiah, dan ideologis,
secara bersamaan.
Pengembangan partisipasi dalam ini adalah pengembangan kekuasaan dan
kontrol lebih besar terhadap suatu situasi melalui peningkatan kemampuan
masyarakat dalam melakukan pilihan kegiatan dan berotonomi.

Partisipasi Semu (pseudo participation) yaitu partisipasi politis yang
digunakan orang luar atau kelompok dominan (elite masyarakat) untuk
kepentingannya sendiri, sedangkan masyarakat hanya sekedar obyek.
SEMU (pseudo ) VS SESUNGUHNYA
(genuine )

GENUINE

PSEUDO

Pola hubungan kekuasaan antara pihak luar dengan masyarakat

Perlakuan terhadap masyarakat

Penindasan (domestikasi)
• Manipulasi
Kontrol sepenuhnya oleh „orang luar‟ dan kelompok dominan (elite
• Pemberian terapi
masyarakat) untuk kepentingan mereka, bisa saja prosesnya
• Pemberian informasi
partisipatif atau menggunakan partisipasi teknis
Asistensi (paternalisme)
Esensi sama dengan di atas

• Konsultasi
• Menenangkan

Kerjasama
• Kemitraan
Masyarakat terlibat dalam keseluruhan proses program yang • Kekuasaan (kontrol) diwakilkan
bersifat bottom-up; kontrol dibagi antara pihak eksternal dengan
(partisipasi belum menjadi
masyarakat; manfaat program untuk masyarakat.
budaya tingkat komunitas)
Pemberdayaan
Masyarakat sebagai pengelola program sepenuhnya; muncul • Kontrol diberikan kepada
kesadaran kritis; demokratisasi; solidaritas dan kepemimpinan
masyarakat
masyarakat; partisipasi komunitas berkembang
PROSES PEMBANGUNAN PARTISIPATIF YANG
UTUH?
PERENCANAAN (PRA-IMPLEMENTASI)
PENGGALIAAN GAGASAN

PENYUSUNAN RENCANA

PENGANGGARAN
Kendala utama dan menjadi faktor penting yang perlu
diperjuangkan saat ini oleh desa

PELAKSANAAN (IMPLEMENTASI)
PROSES
PEMBANGUNAN
KEGIATAN

PENGAWASAN
PEMBANGUNAN

PASCA IMPLEMENTASI
PERTANGGUNG
JAWABAN ANGGARAN

OPERASIONAL DAN
PEMELIHARAAN
Rankin
g
USULA
N
PRIORI
TAS
1
2
3

RT/DUS
UN
KELOMP
OK

MMD
D

MUSRENBAN
GDES
MKP

INFORM
AL

PEREMP
UAN

POKTAN

YASINA
N
Macet SPP dan tidak ada
RPJMDes
Tidak lolos verifikasi

Ranking di bawah
P2SPP
Ranking di bawah 10
besar APBD

TPU
Desa

4

Verifikasi
Usulan
MUSRENBANG
KECAMATAN (MAD)
2

1

PNPM/P2SPP

5 usulan P2SPP
Kecamatan

Tim 6
Kecamatan
INTEGRASI MUSRENBANG
MUSRENBANG
FORUM
P2SPP
SKPD

Usulan yang Tidak
Terdanai P2SPP
Usulan Tidak Masuk
Renja SKPD
Usulan Tidak
Masuk Tidak
Usulan RKPD
Masuk APBD
Usulan APBD Tidak
Terealisasi

ADD

Tim 6 Desa

APBD

Usulan Ranking yang
Terdanai PNPM

Usulan Kecamatan
yang Terdanai
P2SPP

5

MK CAMPU
P
RAN

SPP

kecamatan

Tahapan
Keputusan
Pembiayaa
n Usulan
Partisipatif

RPJMD
es

10 Usulan ranking
teratas APBD

Usulan Masuk
Renja SKPD
Tahun
Berikutnya
MUSRENBANG
KABUPATEN (RKPD)
Tahun Anggaran
Berikutnya

Usulan
Masuk RKPD
RAPAT ANGGARAN
(APBD)
REALISASI
ANGGARAN (LKPD)
SEKILAS PNPMP2SPP BATANGHARI

N
o

Bidang kegiatan

1

Prasarana dan
Prasarana

2

Operasional

Kegiatan

Jumlah

TPK

OPK

35.71

1.13

0.75

37.59

Pendidikan

30.35

0.96

0.64

31.95

3

Kesehatan

11.73

0.37

0.25

12.35

4

Ekonomi

17.30

0.54

0.36

18.21

Jumlah

95.10

3.00

2.00

100.10

Mersam
14.99%

Pemayung

222.82

Maro Sebo Ilir
Maro Sebo Ulu
12.35%

25.39
30.80

Bajubang
Muara Bulian

23.41

Muara Tembesi

23.46

Batin XXIV

14.92

Maro Sebo Ulu

97.17

Mersam

100.00

Muara Tembesi
13.22%

50.00

Muara Bulian
8.99%

Batin XXIV
14.40%

74.93
0.00

Bajubang
11.47%

200.00

Maro Sebo Ilir
9.88%

150.00

Pemayung
14.70%

Swadaya Masyarakat dalam Pembangunan Fisik

250.00

Alokasi Pembiayaan untuk Setiap Kecamatan
Pengarahan dan Lobby Khusus Menjelang Voting Musrenbang
Kecamatan
Bentuk Tanggung Jawab dan Kepedulaian Pada Pembangunan
Desa

“Kepekan” Khusus, Merancang Pilihan agar Tak Khilaf
Saat Voting
Berharap Usulan Desa Menang Bertanding
KEUNGGULAN PEMBANGUNAN PARTISIPATIF
“REALITAS”
KASUS SURVEY PSF-SPS BATANGHARI
 Kualitas proyek pembangunan lebih baik dengan anggaran yang sama dengan proyek lain dan

bahkan dana proyek lain yang lebih besar.
BLOCK GRAND

PARTISIPATIF

Contoh kasus:
Pembangunan 3 gedung kelas MADIN di Desa Teluk
Kecamatan Pemayung, Batanghari yang dibangun dengan
pendekatan berbeda.
Gedung kelas yang dibangun dengan dana Block Grand
Depag tahun 2006 menghabiskan dana sekitar Rp 350 juta
saat observasi kondisinya sudah mulai rusak sehingga jarang
digunakan. Pada lokasi yang sama (sebelah) pada tahun
yang sama dan bahkan lebih dulu 6 bulan masih berdiri
kokoh gedung kelas yang dibangun secara partisipatif melalui
dana P2SPP sebesar Rp. 170 juta, serta ada tambahan
pagar dan kamar kecil lengap dengan sumur.
 Partisipasi masyarakat dalam proses pembangunan dan pengawasan selalu akan terjadi

surplus dana yang dapat digunakan untuk tambahan fasilitas.
Contoh kasus:
• Pembangunan jalan baru di Desa Teluk Ketapang yang direncanakan 2800 meter maka dengan
partisipasi masyarakat (gotong royong dan tanah) maka tanpa tambahan dana panjang jalan berhasil
dibangun mencapai 3.500 meter atau lebih panjang 700 meter.
• Pembangunan gedung kelas Madin di Dusun Sungai Anak Desa Selat dimana awalnya direncanakan
atap gedung adalah seng maka dengan kelebihan dana maka disamping atap dapat diganti dengan
Genteng Seng juga ada tambahan pembatas kelas yang bisa di buka tutup (untuk kegiatan pertemuan
atau perayaan). Kelebihan dana karena ada partisipasi gotong royong dan sumbangan pengadaan pasir
oleh kelompok ibu-ibu.
 Penggunaan anggaran pembangunan lebih efisien dan transparan karena diumumkan secara

terbuka dan masyarakat dapat melakukan komplain jika terjadi penyimpangan.
 Membuka ruang partisipasi bagi masyarakat baik dalam perencanaan, proses dan
pemeliharaan hasil pembangunan
 Pelaksanaan langsung oleh kelompok masyarakat setempat berdasarkan hasil musyawarah
mendorong peningkatan peredaran uang di desa dan akan menjadi penggerak ekonomi desa.
 Partisipasi masyarakat menyebabkan rasa memiliki hasil pembangunan yang lebih besar dan
akan mendorong pemeliharaan secara partisipatif.
 Perencanaan

secara partisipatif berdasarkan kebutuhan masyarakat, maka dampak
pembangunan lebih dirasakan manfaatnya dan mampu memecahkan masalah utama
masyarakat desa

Contoh kasus:

•

Pembangunan pagar humo di Desa Sungai Baung guna
menghindari masuknya Ternak Kerbau ke lahan sawah
masyarakat. Pasca pembangunan pagar produksi padi
masyarakat desa dapat meningkat.

•

Program Pompanisasi Kelompok Tani Desa Senaning
guna menjaga kontinuitas supplai air sawah. Pasca
pengadaan pompanisasi lahan sawah payo sudah dapat
ditanami 5 kali dalam 2 tahun yang jauh meningkat dari
sebelumnya yang hanya sekali dalam 1 tahun. Desa
Senaning yang dulunya kekurangan pangan (beras) dan
termasuk desa IDT sekarang menjadi wilayah surplus
produksi Padi dan bahkan sentra penangkaran benih.
Jenis padi Impari mampu mencapai produktivitas 8
ton/Ha/Tahun
 Perencanaan secara partisipatif berdasarkan kebutuhan masyarakat juga mampu meningkatkan

kepedulian masyarakat desa terhadap kelompok masyarakat miskin.

Contoh kasus:
•

Pencetakan 21 Ha lahan sawah milik
masyarakat di Desa Pasar Terusan. Spesifik
program pada wilayah desa ini adalah dari
21 Ha lahan sawah sebesar 60% menjadi
hak pemilik lahan awal dan sisanya 40%
diserahkan kepada masyarakat miskin di
desa tersebut melalui PTK.

•

Pencetakan lahan milik desa untuk
diserahkan atau dibagikan kepada kelompok
rumah tangga miskin desa tersebut. Sawah
yang dicetak dan dibagikan ini diintegrasikan
dengan pengembangan usaha ikan budidaya
oleh masyarakat miskin dengan modal awal
berasal dari dana SPP (melalui pinjaman
isteri).
KENDALA IMPLEMENTASI SISTEM
PEMBANGUNAN PARTISIPATIF
Keterbatasan anggaran selalu menjadi alasan klasik bagi pemerintah daerah (sebagian besar
Kabupaten/Kota masih terbebani biaya tidak langsung guna membiayai gaji, perjalanan dinas dan lainlain sehingga biaya langsung untuk pembangunan terbatas).
 Pelimpahan wewenang kepada desa masih rendah dan bahkan bisa disebut setengah hati (kurang rela)
akibat dipeliharanya paradigma lama dengan persepsi bahwa orang desa “belum mampu”.
 Belum adanya pemisahan antara pembangunan yang dapat diserahkan pengelolaanya kepada desa atau
level pemerintahan lebih tinggi.
 Pembangunan partisipatif secara penuh oleh masyarakat desa bagi sebagian kelompok masyarakat
dianggap sebagai gangguan kelangsungan usaha.


Pada sisi lain, desa belum mampu melakukan lobby-lobby
anggaran meskipun secara legal formal dan politis memiliki
potensi.
 Sebagian besar desa masih belum memiliki dokumen
perencanaa (RPJMDes dan RKT) yang terstruktur dengan baik
(PERDES)
 Aparat dan masyarakat desa masih belum memiliki persepsi
yang sama sehingga perjuangan memperoleh alokasi
anggaran desa (APBDes) lebih besar belum dapat diwujudkan

APA YANG DAPAT KITA LAKUKAN
BERJUANG BERSAMA UNTUK IMPLEMENTASI SISTEM PEMBANGUNAN PARTISIPATIF
YANG SESUNGGUHNYA DALAM KERANGKA OTONOMI DESA
LANGKAH STRATEGIS
 Samakan persepsi dan perkuat koordinasi antar desa dengan lebih
mengoptimalkan fungsi BKAD
 Belajar dari Kabupaten Sumedang Jawa Barat dibawah koordinasi BKAD
dapat dibentuk FORUM PEMANTAU ANGGARAN
 Tingkatkan kesadaran sosio politis dalam berdemokrasi pada masyarakat
desa untuk memilih pemimpin yang punya komitmen pada sistem
pembangunan partisipatif.
 Lengkapi dokumen perencanaan pembangunan desa (RPJMDes dan
RKT) sebagai materi untuk alokasi dana desa (ADD) yang mengarah
pada terbentuknya APBDes.
 Optimalkan fungsi aspirasi angota dewan wilayah pemilihan untuk
perjuangkan alokasi anggaran pembangunan partispatif sesungguhnya
dan terbentuknya PERDA PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
PARTISIPATIF

Contenu connexe

Tendances

Partisipasi masy dlm pemb di pedesaan
Partisipasi masy dlm pemb di pedesaanPartisipasi masy dlm pemb di pedesaan
Partisipasi masy dlm pemb di pedesaanBe Susantyo
 
Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w
Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss wPpt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w
Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss wSalma Van Licht
 
Peran, tugas dan fungsi ta.infra dalam pemberdayaan
Peran, tugas dan fungsi ta.infra dalam pemberdayaanPeran, tugas dan fungsi ta.infra dalam pemberdayaan
Peran, tugas dan fungsi ta.infra dalam pemberdayaanayi sugandhi
 
Tugas praktikum 2013 stpmd yogyakarta (ilmu pemerintahan)
Tugas praktikum 2013 stpmd yogyakarta (ilmu pemerintahan)Tugas praktikum 2013 stpmd yogyakarta (ilmu pemerintahan)
Tugas praktikum 2013 stpmd yogyakarta (ilmu pemerintahan)ricky04
 
Strategi dan pendekatan dalam pengembangan masyarakat
Strategi dan pendekatan dalam pengembangan masyarakatStrategi dan pendekatan dalam pengembangan masyarakat
Strategi dan pendekatan dalam pengembangan masyarakatAlexandrya Hening
 
Tahapan dan Proses Pemberdayaan Masyarakat untuk Sanitasi
Tahapan dan Proses Pemberdayaan Masyarakat untuk SanitasiTahapan dan Proses Pemberdayaan Masyarakat untuk Sanitasi
Tahapan dan Proses Pemberdayaan Masyarakat untuk SanitasiJoy Irman
 
Vina panca margaretha s 1406119773 tugas 2_ kajian literatur
Vina panca margaretha s   1406119773  tugas 2_ kajian literaturVina panca margaretha s   1406119773  tugas 2_ kajian literatur
Vina panca margaretha s 1406119773 tugas 2_ kajian literaturvinasiringoringo
 
Metode pengembangan partisipasi
Metode pengembangan partisipasiMetode pengembangan partisipasi
Metode pengembangan partisipasiadinasa
 
Profile bytra 2013
Profile bytra 2013Profile bytra 2013
Profile bytra 2013walhiaceh
 
Azas dan Prinsip Pengembangan Masyarakat
Azas dan Prinsip Pengembangan MasyarakatAzas dan Prinsip Pengembangan Masyarakat
Azas dan Prinsip Pengembangan MasyarakatLusia Komala Widiastuti
 
86169 pemberdayaan masyarakat pkmn 2016
86169 pemberdayaan masyarakat pkmn 201686169 pemberdayaan masyarakat pkmn 2016
86169 pemberdayaan masyarakat pkmn 2016Bekti Susanti
 
Pemberdayaan masyarakat
Pemberdayaan masyarakatPemberdayaan masyarakat
Pemberdayaan masyarakatsamiaji
 
Membangun Profesionalisme Penyuluh Pertanian
Membangun Profesionalisme Penyuluh PertanianMembangun Profesionalisme Penyuluh Pertanian
Membangun Profesionalisme Penyuluh PertanianMuliadin Forester
 
Peran serta dalam pengembangan masyarakat
Peran serta dalam pengembangan masyarakatPeran serta dalam pengembangan masyarakat
Peran serta dalam pengembangan masyarakatAinur
 
Materi pemberdayaan
Materi pemberdayaanMateri pemberdayaan
Materi pemberdayaanxadhy20
 

Tendances (19)

Partisipasi masy dlm pemb di pedesaan
Partisipasi masy dlm pemb di pedesaanPartisipasi masy dlm pemb di pedesaan
Partisipasi masy dlm pemb di pedesaan
 
Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w
Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss wPpt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w
Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w
 
Peran, tugas dan fungsi ta.infra dalam pemberdayaan
Peran, tugas dan fungsi ta.infra dalam pemberdayaanPeran, tugas dan fungsi ta.infra dalam pemberdayaan
Peran, tugas dan fungsi ta.infra dalam pemberdayaan
 
Tugas praktikum 2013 stpmd yogyakarta (ilmu pemerintahan)
Tugas praktikum 2013 stpmd yogyakarta (ilmu pemerintahan)Tugas praktikum 2013 stpmd yogyakarta (ilmu pemerintahan)
Tugas praktikum 2013 stpmd yogyakarta (ilmu pemerintahan)
 
Makalah pemberdayaan masyarakat desa
Makalah pemberdayaan masyarakat desaMakalah pemberdayaan masyarakat desa
Makalah pemberdayaan masyarakat desa
 
Strategi dan pendekatan dalam pengembangan masyarakat
Strategi dan pendekatan dalam pengembangan masyarakatStrategi dan pendekatan dalam pengembangan masyarakat
Strategi dan pendekatan dalam pengembangan masyarakat
 
Tahapan dan Proses Pemberdayaan Masyarakat untuk Sanitasi
Tahapan dan Proses Pemberdayaan Masyarakat untuk SanitasiTahapan dan Proses Pemberdayaan Masyarakat untuk Sanitasi
Tahapan dan Proses Pemberdayaan Masyarakat untuk Sanitasi
 
Vina panca margaretha s 1406119773 tugas 2_ kajian literatur
Vina panca margaretha s   1406119773  tugas 2_ kajian literaturVina panca margaretha s   1406119773  tugas 2_ kajian literatur
Vina panca margaretha s 1406119773 tugas 2_ kajian literatur
 
Metode pengembangan partisipasi
Metode pengembangan partisipasiMetode pengembangan partisipasi
Metode pengembangan partisipasi
 
Profile bytra 2013
Profile bytra 2013Profile bytra 2013
Profile bytra 2013
 
Peran fasilitator dalam peld
Peran fasilitator dalam peldPeran fasilitator dalam peld
Peran fasilitator dalam peld
 
Tugas individu
Tugas individuTugas individu
Tugas individu
 
Azas dan Prinsip Pengembangan Masyarakat
Azas dan Prinsip Pengembangan MasyarakatAzas dan Prinsip Pengembangan Masyarakat
Azas dan Prinsip Pengembangan Masyarakat
 
86169 pemberdayaan masyarakat pkmn 2016
86169 pemberdayaan masyarakat pkmn 201686169 pemberdayaan masyarakat pkmn 2016
86169 pemberdayaan masyarakat pkmn 2016
 
Pemberdayaan masyarakat
Pemberdayaan masyarakatPemberdayaan masyarakat
Pemberdayaan masyarakat
 
Membangun Profesionalisme Penyuluh Pertanian
Membangun Profesionalisme Penyuluh PertanianMembangun Profesionalisme Penyuluh Pertanian
Membangun Profesionalisme Penyuluh Pertanian
 
Peran serta dalam pengembangan masyarakat
Peran serta dalam pengembangan masyarakatPeran serta dalam pengembangan masyarakat
Peran serta dalam pengembangan masyarakat
 
pengemas
pengemaspengemas
pengemas
 
Materi pemberdayaan
Materi pemberdayaanMateri pemberdayaan
Materi pemberdayaan
 

En vedette

2013 Mid Iowa Growth Partnership Regional Laborshed
2013 Mid Iowa Growth Partnership Regional Laborshed2013 Mid Iowa Growth Partnership Regional Laborshed
2013 Mid Iowa Growth Partnership Regional LaborshedMid Iowa Growth Partnership
 
GWC13 - Daniel González de la Vega - Increasing engagement at math teaching
GWC13 - Daniel González de la Vega - Increasing engagement at math teachingGWC13 - Daniel González de la Vega - Increasing engagement at math teaching
GWC13 - Daniel González de la Vega - Increasing engagement at math teachinggamificationworldcongress
 
GWC14: An Coppens - Taking a fast train down memory lane
GWC14: An Coppens - Taking a fast train down memory laneGWC14: An Coppens - Taking a fast train down memory lane
GWC14: An Coppens - Taking a fast train down memory lanegamificationworldcongress
 
Brugen af Twitter i Danmark. Twittercensus 2014.
Brugen af Twitter i Danmark. Twittercensus 2014.Brugen af Twitter i Danmark. Twittercensus 2014.
Brugen af Twitter i Danmark. Twittercensus 2014.Rasmus Ellegaard Haukrogh
 
Making compost in 50 ton increments
Making compost in 50 ton incrementsMaking compost in 50 ton increments
Making compost in 50 ton incrementsffbroadwell
 
GWC14: Toby Beresford - "Zoopla Gravity: Orbit strategy"
GWC14: Toby Beresford - "Zoopla Gravity: Orbit strategy"GWC14: Toby Beresford - "Zoopla Gravity: Orbit strategy"
GWC14: Toby Beresford - "Zoopla Gravity: Orbit strategy"gamificationworldcongress
 
Концепция проекта Бармагедец
Концепция проекта БармагедецКонцепция проекта Бармагедец
Концепция проекта БармагедецTimofey Golovin
 
Design Thinking at SAP (Lean Startup Meetup Karlsruhe)
Design Thinking at SAP (Lean Startup Meetup Karlsruhe)Design Thinking at SAP (Lean Startup Meetup Karlsruhe)
Design Thinking at SAP (Lean Startup Meetup Karlsruhe)Lean Startup Meetup Karlsruhe
 
GWC14: Bastian Kneissl - Location based engagement: the star gate for interac...
GWC14: Bastian Kneissl - Location based engagement: the star gate for interac...GWC14: Bastian Kneissl - Location based engagement: the star gate for interac...
GWC14: Bastian Kneissl - Location based engagement: the star gate for interac...gamificationworldcongress
 
Cfsa maximizing small spaces 2 of 3
Cfsa maximizing small spaces 2 of 3Cfsa maximizing small spaces 2 of 3
Cfsa maximizing small spaces 2 of 3ffbroadwell
 
GWC14: Andrzej Marczewski - "User types & player types in gamification"
GWC14: Andrzej Marczewski - "User types & player types in gamification"GWC14: Andrzej Marczewski - "User types & player types in gamification"
GWC14: Andrzej Marczewski - "User types & player types in gamification"gamificationworldcongress
 
GWC2012 - Tom Chatfield - Más allá de la diversión
GWC2012 - Tom Chatfield - Más allá de la diversiónGWC2012 - Tom Chatfield - Más allá de la diversión
GWC2012 - Tom Chatfield - Más allá de la diversióngamificationworldcongress
 
GWC2013 - Javier Molina - The Platform of Fun
GWC2013 - Javier Molina - The Platform of FunGWC2013 - Javier Molina - The Platform of Fun
GWC2013 - Javier Molina - The Platform of Fungamificationworldcongress
 
The Art of Hating the Dentist: Top Irritations and Problems of Clients in the...
The Art of Hating the Dentist: Top Irritations and Problems of Clients in the...The Art of Hating the Dentist: Top Irritations and Problems of Clients in the...
The Art of Hating the Dentist: Top Irritations and Problems of Clients in the...Hanna Divine
 
VILLAGE as a Center of Growth
VILLAGE as a Center of GrowthVILLAGE as a Center of Growth
VILLAGE as a Center of GrowthArdi Novra
 
GWC2013 - Victor Moreno - Pantera or Tigretón: Choose Side & Play
GWC2013 - Victor Moreno - Pantera or Tigretón: Choose Side & PlayGWC2013 - Victor Moreno - Pantera or Tigretón: Choose Side & Play
GWC2013 - Victor Moreno - Pantera or Tigretón: Choose Side & Playgamificationworldcongress
 

En vedette (20)

2013 Mid Iowa Growth Partnership Regional Laborshed
2013 Mid Iowa Growth Partnership Regional Laborshed2013 Mid Iowa Growth Partnership Regional Laborshed
2013 Mid Iowa Growth Partnership Regional Laborshed
 
GWC13 - Daniel González de la Vega - Increasing engagement at math teaching
GWC13 - Daniel González de la Vega - Increasing engagement at math teachingGWC13 - Daniel González de la Vega - Increasing engagement at math teaching
GWC13 - Daniel González de la Vega - Increasing engagement at math teaching
 
GWC14: An Coppens - Taking a fast train down memory lane
GWC14: An Coppens - Taking a fast train down memory laneGWC14: An Coppens - Taking a fast train down memory lane
GWC14: An Coppens - Taking a fast train down memory lane
 
Brugen af Twitter i Danmark. Twittercensus 2014.
Brugen af Twitter i Danmark. Twittercensus 2014.Brugen af Twitter i Danmark. Twittercensus 2014.
Brugen af Twitter i Danmark. Twittercensus 2014.
 
Making compost in 50 ton increments
Making compost in 50 ton incrementsMaking compost in 50 ton increments
Making compost in 50 ton increments
 
The cell
The cellThe cell
The cell
 
GWC14: Toby Beresford - "Zoopla Gravity: Orbit strategy"
GWC14: Toby Beresford - "Zoopla Gravity: Orbit strategy"GWC14: Toby Beresford - "Zoopla Gravity: Orbit strategy"
GWC14: Toby Beresford - "Zoopla Gravity: Orbit strategy"
 
Концепция проекта Бармагедец
Концепция проекта БармагедецКонцепция проекта Бармагедец
Концепция проекта Бармагедец
 
Design Thinking at SAP (Lean Startup Meetup Karlsruhe)
Design Thinking at SAP (Lean Startup Meetup Karlsruhe)Design Thinking at SAP (Lean Startup Meetup Karlsruhe)
Design Thinking at SAP (Lean Startup Meetup Karlsruhe)
 
Biochemistry
BiochemistryBiochemistry
Biochemistry
 
GWC14: Bastian Kneissl - Location based engagement: the star gate for interac...
GWC14: Bastian Kneissl - Location based engagement: the star gate for interac...GWC14: Bastian Kneissl - Location based engagement: the star gate for interac...
GWC14: Bastian Kneissl - Location based engagement: the star gate for interac...
 
Cfsa maximizing small spaces 2 of 3
Cfsa maximizing small spaces 2 of 3Cfsa maximizing small spaces 2 of 3
Cfsa maximizing small spaces 2 of 3
 
GWC14: Andrzej Marczewski - "User types & player types in gamification"
GWC14: Andrzej Marczewski - "User types & player types in gamification"GWC14: Andrzej Marczewski - "User types & player types in gamification"
GWC14: Andrzej Marczewski - "User types & player types in gamification"
 
19 Feb 2011 ZGM
19 Feb 2011 ZGM19 Feb 2011 ZGM
19 Feb 2011 ZGM
 
GWC2012 - Tom Chatfield - Más allá de la diversión
GWC2012 - Tom Chatfield - Más allá de la diversiónGWC2012 - Tom Chatfield - Más allá de la diversión
GWC2012 - Tom Chatfield - Más allá de la diversión
 
GWC2013 - Javier Molina - The Platform of Fun
GWC2013 - Javier Molina - The Platform of FunGWC2013 - Javier Molina - The Platform of Fun
GWC2013 - Javier Molina - The Platform of Fun
 
Function points and elements
Function points and elementsFunction points and elements
Function points and elements
 
The Art of Hating the Dentist: Top Irritations and Problems of Clients in the...
The Art of Hating the Dentist: Top Irritations and Problems of Clients in the...The Art of Hating the Dentist: Top Irritations and Problems of Clients in the...
The Art of Hating the Dentist: Top Irritations and Problems of Clients in the...
 
VILLAGE as a Center of Growth
VILLAGE as a Center of GrowthVILLAGE as a Center of Growth
VILLAGE as a Center of Growth
 
GWC2013 - Victor Moreno - Pantera or Tigretón: Choose Side & Play
GWC2013 - Victor Moreno - Pantera or Tigretón: Choose Side & PlayGWC2013 - Victor Moreno - Pantera or Tigretón: Choose Side & Play
GWC2013 - Victor Moreno - Pantera or Tigretón: Choose Side & Play
 

Similaire à PNPM-MP dari perspektif akademisi

Mahfudzathul M ( Perencanaan Pembangunan ).pptx
Mahfudzathul M ( Perencanaan Pembangunan ).pptxMahfudzathul M ( Perencanaan Pembangunan ).pptx
Mahfudzathul M ( Perencanaan Pembangunan ).pptxmahfudzathulmaulidia1
 
Partisipasi Masyarakat dalam Pemberdayaan Manusia
Partisipasi Masyarakat dalam Pemberdayaan ManusiaPartisipasi Masyarakat dalam Pemberdayaan Manusia
Partisipasi Masyarakat dalam Pemberdayaan ManusiaMunawwarah Nasir
 
Tugas praktikum 2013 stpmd yogyakarta (ilmu pemerintahan)
Tugas praktikum 2013 stpmd yogyakarta (ilmu pemerintahan)Tugas praktikum 2013 stpmd yogyakarta (ilmu pemerintahan)
Tugas praktikum 2013 stpmd yogyakarta (ilmu pemerintahan)ricky04
 
Materi Ngopi 14 - Community Development (Pengembangan Masyarakat) pada Kompet...
Materi Ngopi 14 - Community Development (Pengembangan Masyarakat) pada Kompet...Materi Ngopi 14 - Community Development (Pengembangan Masyarakat) pada Kompet...
Materi Ngopi 14 - Community Development (Pengembangan Masyarakat) pada Kompet...Akademi Desa 4.0
 
Pembangunan Pedesaan dengan Pendekatan Komunitas
Pembangunan Pedesaan dengan Pendekatan KomunitasPembangunan Pedesaan dengan Pendekatan Komunitas
Pembangunan Pedesaan dengan Pendekatan KomunitasSyahyuti Si-Buyuang
 
KULIAH 4 -5.pptx
KULIAH 4 -5.pptxKULIAH 4 -5.pptx
KULIAH 4 -5.pptxDarinFatia1
 
Model Pembangunan Masyarakat
Model Pembangunan MasyarakatModel Pembangunan Masyarakat
Model Pembangunan MasyarakatSiti Sahati
 
Ppt teori pemba.kl6
Ppt teori pemba.kl6Ppt teori pemba.kl6
Ppt teori pemba.kl6AbdulAzizm5
 
Jurnal Perencanaan Desa Terpadu1
Jurnal Perencanaan Desa Terpadu1Jurnal Perencanaan Desa Terpadu1
Jurnal Perencanaan Desa Terpadu1Amanda Hurin
 
PPT PERENCANAAN PEMBANGUNAN 2.pdf
PPT PERENCANAAN PEMBANGUNAN 2.pdfPPT PERENCANAAN PEMBANGUNAN 2.pdf
PPT PERENCANAAN PEMBANGUNAN 2.pdfSoniaLusara
 
PPT PERENCANAAN PEMBANGUNAN 2.pdf
PPT PERENCANAAN PEMBANGUNAN 2.pdfPPT PERENCANAAN PEMBANGUNAN 2.pdf
PPT PERENCANAAN PEMBANGUNAN 2.pdfSoniaLusara
 
Penanganan Kumuh dan Squartter: Mengutamakan Pemberdayaan Komunitas
Penanganan Kumuh dan Squartter: Mengutamakan Pemberdayaan KomunitasPenanganan Kumuh dan Squartter: Mengutamakan Pemberdayaan Komunitas
Penanganan Kumuh dan Squartter: Mengutamakan Pemberdayaan Komunitasushfia
 
Strategi Pemberdayaan Masyarakat dalam Pembangunan Ekonomi Lokal
Strategi Pemberdayaan Masyarakat dalam Pembangunan Ekonomi LokalStrategi Pemberdayaan Masyarakat dalam Pembangunan Ekonomi Lokal
Strategi Pemberdayaan Masyarakat dalam Pembangunan Ekonomi LokalDadang Solihin
 

Similaire à PNPM-MP dari perspektif akademisi (20)

Mahfudzathul M ( Perencanaan Pembangunan ).pptx
Mahfudzathul M ( Perencanaan Pembangunan ).pptxMahfudzathul M ( Perencanaan Pembangunan ).pptx
Mahfudzathul M ( Perencanaan Pembangunan ).pptx
 
ppty.pptx
ppty.pptxppty.pptx
ppty.pptx
 
Partisipasi Masyarakat dalam Pemberdayaan Manusia
Partisipasi Masyarakat dalam Pemberdayaan ManusiaPartisipasi Masyarakat dalam Pemberdayaan Manusia
Partisipasi Masyarakat dalam Pemberdayaan Manusia
 
Tugas praktikum 2013 stpmd yogyakarta (ilmu pemerintahan)
Tugas praktikum 2013 stpmd yogyakarta (ilmu pemerintahan)Tugas praktikum 2013 stpmd yogyakarta (ilmu pemerintahan)
Tugas praktikum 2013 stpmd yogyakarta (ilmu pemerintahan)
 
Materi Ngopi 14 - Community Development (Pengembangan Masyarakat) pada Kompet...
Materi Ngopi 14 - Community Development (Pengembangan Masyarakat) pada Kompet...Materi Ngopi 14 - Community Development (Pengembangan Masyarakat) pada Kompet...
Materi Ngopi 14 - Community Development (Pengembangan Masyarakat) pada Kompet...
 
14. pembangunan partisipatif
14. pembangunan partisipatif14. pembangunan partisipatif
14. pembangunan partisipatif
 
Pembangunan Pedesaan dengan Pendekatan Komunitas
Pembangunan Pedesaan dengan Pendekatan KomunitasPembangunan Pedesaan dengan Pendekatan Komunitas
Pembangunan Pedesaan dengan Pendekatan Komunitas
 
KULIAH 4 -5.pptx
KULIAH 4 -5.pptxKULIAH 4 -5.pptx
KULIAH 4 -5.pptx
 
Model Pembangunan Masyarakat
Model Pembangunan MasyarakatModel Pembangunan Masyarakat
Model Pembangunan Masyarakat
 
Ppt teori pemba.kl6
Ppt teori pemba.kl6Ppt teori pemba.kl6
Ppt teori pemba.kl6
 
Jurnal Perencanaan Desa Terpadu1
Jurnal Perencanaan Desa Terpadu1Jurnal Perencanaan Desa Terpadu1
Jurnal Perencanaan Desa Terpadu1
 
Chapter ii 2
Chapter ii 2Chapter ii 2
Chapter ii 2
 
Chapter ii
Chapter iiChapter ii
Chapter ii
 
PPT M.RIDHO TEORI PEMBANGUNAN.pdf
PPT M.RIDHO TEORI PEMBANGUNAN.pdfPPT M.RIDHO TEORI PEMBANGUNAN.pdf
PPT M.RIDHO TEORI PEMBANGUNAN.pdf
 
PPT PERENCANAAN PEMBANGUNAN 2.pdf
PPT PERENCANAAN PEMBANGUNAN 2.pdfPPT PERENCANAAN PEMBANGUNAN 2.pdf
PPT PERENCANAAN PEMBANGUNAN 2.pdf
 
PPT PERENCANAAN PEMBANGUNAN 2.pdf
PPT PERENCANAAN PEMBANGUNAN 2.pdfPPT PERENCANAAN PEMBANGUNAN 2.pdf
PPT PERENCANAAN PEMBANGUNAN 2.pdf
 
Peranan Masyarakat dalam Pembangunan Desa
Peranan Masyarakat dalam Pembangunan DesaPeranan Masyarakat dalam Pembangunan Desa
Peranan Masyarakat dalam Pembangunan Desa
 
Penanganan Kumuh dan Squartter: Mengutamakan Pemberdayaan Komunitas
Penanganan Kumuh dan Squartter: Mengutamakan Pemberdayaan KomunitasPenanganan Kumuh dan Squartter: Mengutamakan Pemberdayaan Komunitas
Penanganan Kumuh dan Squartter: Mengutamakan Pemberdayaan Komunitas
 
Strategi Pemberdayaan Masyarakat dalam Pembangunan Ekonomi Lokal
Strategi Pemberdayaan Masyarakat dalam Pembangunan Ekonomi LokalStrategi Pemberdayaan Masyarakat dalam Pembangunan Ekonomi Lokal
Strategi Pemberdayaan Masyarakat dalam Pembangunan Ekonomi Lokal
 
Amerashinghe part 1
Amerashinghe part 1Amerashinghe part 1
Amerashinghe part 1
 

Plus de Ardi Novra

Ardi jurnal ic
Ardi jurnal icArdi jurnal ic
Ardi jurnal icArdi Novra
 
Sustainable Small Cattle Farming Development
Sustainable Small Cattle Farming DevelopmentSustainable Small Cattle Farming Development
Sustainable Small Cattle Farming DevelopmentArdi Novra
 
Sustainable Local Government Expenditure
Sustainable Local Government Expenditure Sustainable Local Government Expenditure
Sustainable Local Government Expenditure Ardi Novra
 
DESA PUSAT PERTUMBUHAN
DESA PUSAT PERTUMBUHANDESA PUSAT PERTUMBUHAN
DESA PUSAT PERTUMBUHANArdi Novra
 
INTEGRATED FARMING SYSTEM: PROSPEK DAN POTENSI
INTEGRATED FARMING SYSTEM: PROSPEK DAN POTENSIINTEGRATED FARMING SYSTEM: PROSPEK DAN POTENSI
INTEGRATED FARMING SYSTEM: PROSPEK DAN POTENSIArdi Novra
 
Program Aplikasi Hasil Penelitian
Program Aplikasi Hasil PenelitianProgram Aplikasi Hasil Penelitian
Program Aplikasi Hasil PenelitianArdi Novra
 

Plus de Ardi Novra (8)

Fgd medan
Fgd medanFgd medan
Fgd medan
 
Ardi jurnal ic
Ardi jurnal icArdi jurnal ic
Ardi jurnal ic
 
Sustainable Small Cattle Farming Development
Sustainable Small Cattle Farming DevelopmentSustainable Small Cattle Farming Development
Sustainable Small Cattle Farming Development
 
Sustainable Local Government Expenditure
Sustainable Local Government Expenditure Sustainable Local Government Expenditure
Sustainable Local Government Expenditure
 
DESA PUSAT PERTUMBUHAN
DESA PUSAT PERTUMBUHANDESA PUSAT PERTUMBUHAN
DESA PUSAT PERTUMBUHAN
 
INTEGRATED FARMING SYSTEM: PROSPEK DAN POTENSI
INTEGRATED FARMING SYSTEM: PROSPEK DAN POTENSIINTEGRATED FARMING SYSTEM: PROSPEK DAN POTENSI
INTEGRATED FARMING SYSTEM: PROSPEK DAN POTENSI
 
Program Aplikasi Hasil Penelitian
Program Aplikasi Hasil PenelitianProgram Aplikasi Hasil Penelitian
Program Aplikasi Hasil Penelitian
 
Sinda
SindaSinda
Sinda
 

Dernier

presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanianpresentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanianHALIABUTRA1
 
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxWAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxMunawwarahDjalil
 
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxBAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxFrida Adnantara
 
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsung
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsungSaham dan hal-hal yang berhubungan langsung
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsunghaechanlee650
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxRito Doank
 
Review Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaan
Review Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaanReview Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaan
Review Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaanHakamNiazi
 
Memahami Terkait Perilaku Konsumen untuk bisnis
Memahami Terkait Perilaku Konsumen untuk bisnisMemahami Terkait Perilaku Konsumen untuk bisnis
Memahami Terkait Perilaku Konsumen untuk bisnisGallynDityaManggala
 
Sistem Informasi Akuntansi Perusahaan Sosro
Sistem Informasi Akuntansi Perusahaan SosroSistem Informasi Akuntansi Perusahaan Sosro
Sistem Informasi Akuntansi Perusahaan Sosromohhmamedd
 
sejarah dan perkembangan akuntansi syariah.ppt
sejarah dan perkembangan akuntansi syariah.pptsejarah dan perkembangan akuntansi syariah.ppt
sejarah dan perkembangan akuntansi syariah.pptpebipebriyantimdpl
 
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganuang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganlangkahgontay88
 
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh CityAbortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh Cityjaanualu31
 
kasus audit PT KAI 121212121212121212121
kasus audit PT KAI 121212121212121212121kasus audit PT KAI 121212121212121212121
kasus audit PT KAI 121212121212121212121tubagus30
 
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.pptKarakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.pptmuhammadarsyad77
 
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah okebsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah okegaluhmutiara
 
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.pptPresentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.pptzulfikar425966
 
Slide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdf
Slide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdfSlide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdf
Slide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdfSriHandayani820917
 

Dernier (18)

presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanianpresentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
 
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxWAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
 
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxBAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
 
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsung
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsungSaham dan hal-hal yang berhubungan langsung
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsung
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
 
Review Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaan
Review Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaanReview Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaan
Review Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaan
 
Memahami Terkait Perilaku Konsumen untuk bisnis
Memahami Terkait Perilaku Konsumen untuk bisnisMemahami Terkait Perilaku Konsumen untuk bisnis
Memahami Terkait Perilaku Konsumen untuk bisnis
 
Sistem Informasi Akuntansi Perusahaan Sosro
Sistem Informasi Akuntansi Perusahaan SosroSistem Informasi Akuntansi Perusahaan Sosro
Sistem Informasi Akuntansi Perusahaan Sosro
 
sejarah dan perkembangan akuntansi syariah.ppt
sejarah dan perkembangan akuntansi syariah.pptsejarah dan perkembangan akuntansi syariah.ppt
sejarah dan perkembangan akuntansi syariah.ppt
 
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganuang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
 
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotecAbortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
 
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh CityAbortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
 
kasus audit PT KAI 121212121212121212121
kasus audit PT KAI 121212121212121212121kasus audit PT KAI 121212121212121212121
kasus audit PT KAI 121212121212121212121
 
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.pptKarakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
 
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah okebsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
 
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.pptPresentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
 
Slide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdf
Slide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdfSlide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdf
Slide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdf
 
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get CytotecAbortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
 

PNPM-MP dari perspektif akademisi

  • 1. MATERI SEMILOKA DPRD KABUPATEN BATANGHARI, RABU 9 JANUARI 2013
  • 2. PROGRAM Serangkaian kegiatan yang merupakan implementasi suatu sistem perencanaan ASIONAL Ruang lingkup wilayah pelaksanaan EMBERDAYAAN “BERDAYA” kata kerja: penguatan kapasitas sasaran ASYARAKAT Objek atau sasaran dari suatu program atau kegiatan ANDIRI Fokus kegiatan atau program ditujukan untuk kemandirian masyarakat desa ERDESAAN
  • 3. Konsep PEMBERDAYAAN dalam wacana pembangunan masyarakat selalu berkaitan dengan pendekatan KEMANDIRIAN, PARTISIPATIF dan JARINGAN KERJA. PEMBERDAYAAN • tidak hanya mengembangkan potensi ekonomi, tetapi juga harkat, martabat, rasa percaya diri dan harga diri serta terpeliharanya tatanan nilai dan budaya setempat. • sebagai konsep sosial budaya yang impelementatif dalam pembangunan yang berpusat pada rakyat, tidak saja menumbuh-kembangkan added value ekonomi, tetapi juga nilai-nilai sosial budaya.
  • 4. PNPM-MP; Ruang Bagi Pembangunan Partisipatif POSISI PEMERINTAHAN DESA Secara historis desa adalah komunitas lokal yang mempunyai pemerintahan sendiri (selfgoverning community), berwenang mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri. Dalam kontek ini seharusnya desa diatur dalam ketentuan UU tersendiri sebagai satuan pemerintah otonom yang hidup dan berkembang berdasarkan asal-usulnya jauh sebelum republik ini lahir. Pasang surut perundang-undangan yang mengatur mengenai desa  UU. No. 5/1974 dan UU No. 5/1979 meneguhkan sentralisasi, otoritarianisme, regimentasi (penyeragaman), birokratisasi, depolitisasi dan korporatisasi.  UU No 32/2004 (revisi UU No 22/1999) memberi kontribusi luar biasa dan pengalaman berharga bagi desentralisasi, demokratisasi, keragaman, partisipasi dan pemberdayaan.
  • 5. TONGGAK SEJARAH PERUBAHAN POSISI PEMERINTAHAN DESA Sejak UU No. 22/1999 diberlakukan 1. Masyarakat desa mulai kritis, transparan dan ada keberanian untuk menyampaikan aspirasinya. 2. Partisipasi dalam program-program pemerintah seperti pelestarian lingkungan, pengairan, pertanian dan forum-forum mulai dari skala RT sampai Nasional mulai meningkat, termasuk desa-desa yang dikenal umum sangat tertutup, militan dan didiskreditkan sebagai komunitas yang sulit menerima perubahan. SEBELUMNYA 1. Pola pengaturan desa diskriminatif membawa konskuensi keberadaan desa yang kurang terhormat dan sekedar Jadi bagian (sub-sistem) pemerintahan daerah. 2. Eksistensi desa tidak ditempatkan sebagai entitas otonom dan dihormati, melainkan berada di wilayah yurisdiksi atau merupakan substansi pemerintah kabupaten.
  • 6. POSISI DESA DALAM SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL (UU NO. 25 TAHUN 2004) Amanat : Pemda hendaknya menciptakan bottom-up planning TUJUAN SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL 1. Mendukung koordinasai pembangunan, antar pelaku 2. Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik antar daerah, antar ruang, antar waktu, antar fungsi pemerintah maupun antar pusat dan daerah, 3. Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan, 4. Mengoptimalkan partisipasi masyarakat, dan 5. Menjamin penggunaan sumberdaya alam efisien, efektif, berkeadilan dan berkelanjutan PERMENDAGRI No. 66 Tahun 2007 tentang PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA, Prosedur kerja operasional Surat MENDAGRI No. 414.2/1408/PMD tgl 31 Maret 2010 perihal PETUNJUK TEKNIS PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA.
  • 7. ARAH PEMBANGUNAN PERDESAAN (UU No. 26 Tahun 2007) UU No. 26 Tahun 2007 Pasal 48 (1) tentang Penataan Ruang khususnya kawasan perdesaan diarahkan untuk 1. Pemberdayaan masyarakat perdesaan, 2. Pertahanan kualitas lingkungan setempat dan wilayah yang didukungnya, 3. Konservasi sumber daya alam, 4. Pelestarian warisan budaya lokal, 5. Pertahanan kawasan lahan abadi pertanian pangan untuk ketahanan pangan, dan 6. Penjagaan keseimbangan pembangunan perdesaan-perkotaan.
  • 8. HAKEKAT PEMBANGUNAN PARTISIPATIF Model pembangunan partisipatif yaitu pola pembangunan yang melibatkan semua pihak (pelaku) dalam proses pengambilan keputusan yang langsung mempengaruhi mereka yang terkena pembangunan. Artinya pembangunan melibatkan semua pemainnya dalam posisi setara untuk rumusan kebutuhan, tujuan dan sasaran, langkah-langkah dan peran serta tanggung jawab masing-masing dalam pembangunan. Pelibatan masyarakat, merupakan wujud dari 1) Penghargaan terhadap keberadaan manusia merdeka yang berhak untuk menetapkan sendiri nasibnya tanpa ditentukan oleh pihak lain 2) Kesempatan untuk menjalankan tanggung jawab sosial sesuai fitrahnya sebagai manusia 3) Kesempatan untuk mendapatkan pengetahuan dan informasi yang sama.
  • 9. PERENCANAAN PEMBANGUNAN PARTISIPATIF Pembangunan partisipatif diawali dengan apa yang biasa disebut dengan PERENCANAAN PEMBANGUNAN PARTISIPATIF. Perencanaan adalah suatu proses yang bersifat sistematis, terkoordinir dan berkesinambungan, sangat terkait dengan kegiatan pengalokasian sumberdaya, usaha pencapaian tujuan dan tindakan-tindakan di masa depan. Pembangunan adalah proses perubahan struktural dalam masyarakat yang terjadi dalam masyarakat dan tidak hanya menyangkut pada pertumbuhan ekonomi tetapi mencakup 3 nilai pokok yaitu: 1. Berkembangnya kemampuan masyarakat memenuhi kebutuhan hidup pokok (basic needs). 2. Meningkatnya rasa harga diri (self esteem) masyarakat sebagai manusia dan 3. Meningkatnya kemampuan memilih (freedom from servitude) sebagai bagian dari HAM Perencanaan pembangunan partisipatif adalah perencanaan yang bertujuan melibatkan kepentingan rakyat dan dalam prosesnya melibatkan rakyat (baik langsung maupun tidak langsung).
  • 10. KENAPA PERLU PARTISIPASI MASYARAKAT Partisipasi masyarakat merupakan salah satu indikator keberhasilan pembangunan, artinya sehebat apapun hasil pembangunan tetapi mengabaikan aspirasi dan peran serta masyarakat maka tetap dinyatakan sebagai pembangunan yang gagal. Sedikitnya terdapat 3 alasan mengapa dalam pembangunan harus melibatkan partisipasi masyarakat (Conyer, 1991); 1. Partisipasi merupakan suatu alat guna memperoleh informasi mengenai kondisi, kebutuhan dan sikap masyarakat setempat yang tanpa kehadirannya program/proyek pembangunan akan gagal. 2. Masyarakat akan lebih mempercayai program/proyek pembangunan jika dilibatkan dalam proses persiapan dan perencanaannya karena mereka lebih mengetahui keberadaan proyek 3. Adalah suatu hak demokrasi jika masyarakat dilibatkan dalam pembangunan masyarakat sendiri
  • 11. ALASAN PERLUNYA PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN Partisipasi masyarakat merupakan salah satu indikator keberhasilan pembangunan, artinya sehebat apapun pembangunan tetapi mengabaikan aspirasi dan peran serta masyarakat maka tetap dinyatakan sebagai suatu kegagalan pembangunan. Sedikitnya terdapat 3 alasan mengapa dalam pembangunan harus melibatkan partisipasi masyarakat (Conyer, 1991); 1. Partisipasi merupakan suatu alat guna memperoleh informasi mengenai kondisi, kebutuhan dan sikap masyarakat setempat yang tanpa kehadirannya program atau proyek pembangunan akan gagal. 2. Masyarakat akan lebih mempercayai program atau proyek pembangunan jika dilibatkan dalam proses persiapan dan perencanaannya karena mereka lebih mengetahui keberadaan proyek 3. Adalah suatu hak demokrasi jika masyarakat dilibatkan dalam pembangunan masyarakat sendiri
  • 12. PRINSIP DASAR PEMBANGUNAN PARTISIPATIF 1. SALING PERCAYA: semua pihak terlibat dalam penyusunan perencanaan harus saling percaya, saling mengenal dan bekerjasama SEHINGGA dituntut kejujuran dan keterbukaan. 2. KESETARAAN: semua pihak terlibat dalam penyusunan perencanaan dapat berbicara dan mengemukakan pendapatnya, tanpa adanya perasaan tertekan (rikuh atau ewuh-pekewuh). 3. DEMOKRATIS: menuntut adanya proses pengambilan keputusan yang merupakan kesepakatan bersama, bukan rekayasa kelompok tertentu. 4. NYATA: didasarkan pada segala sesuatu masalah atau kebutuhan yang nyata, bukan berdasarkan sesuatu yang belum jelas keberadaanya atau kepalsuan (fiktif). 5. TAAT ASAS DALAM BERPIKIR: menghendaki dalam penyusunan perencanaan harus menggunakan cara berpikir obyektif, runtut dan mantap. 6. TERFOKUS PADA KEPENTINGAN WARGA MASYARAKAT: disusun berdasarkan permasalahan dan kebutuhan yang dekat dengan kehidupan masyarakat (masalah dan kebutuhan nyata masyarakat).
  • 13. LEVEL PARTISIPATIF Partisipasi Teknis (technical participation) adalah keterlibatan masyarakat dalam pengidentifikasian masalah, pengumpulan dan analisis data, dan pelaksanaan kegiatan. Pengembangan partisipasi dalam hal ini adalah sebuah taktik untuk melibatkan masyarakat dalam kegiatan-kegiatan praktis dalam konteks pengembangan. Partisipasi Sesungguhnya (genuine participation) adalah keterlibatan masyarakat di dalam proses perubahan dengan melakukan refleksi kritis dan aksi yang meliputi dimensi politis, ekonomis, ilmiah, dan ideologis, secara bersamaan. Pengembangan partisipasi dalam ini adalah pengembangan kekuasaan dan kontrol lebih besar terhadap suatu situasi melalui peningkatan kemampuan masyarakat dalam melakukan pilihan kegiatan dan berotonomi. Partisipasi Semu (pseudo participation) yaitu partisipasi politis yang digunakan orang luar atau kelompok dominan (elite masyarakat) untuk kepentingannya sendiri, sedangkan masyarakat hanya sekedar obyek.
  • 14. SEMU (pseudo ) VS SESUNGUHNYA (genuine ) GENUINE PSEUDO Pola hubungan kekuasaan antara pihak luar dengan masyarakat Perlakuan terhadap masyarakat Penindasan (domestikasi) • Manipulasi Kontrol sepenuhnya oleh „orang luar‟ dan kelompok dominan (elite • Pemberian terapi masyarakat) untuk kepentingan mereka, bisa saja prosesnya • Pemberian informasi partisipatif atau menggunakan partisipasi teknis Asistensi (paternalisme) Esensi sama dengan di atas • Konsultasi • Menenangkan Kerjasama • Kemitraan Masyarakat terlibat dalam keseluruhan proses program yang • Kekuasaan (kontrol) diwakilkan bersifat bottom-up; kontrol dibagi antara pihak eksternal dengan (partisipasi belum menjadi masyarakat; manfaat program untuk masyarakat. budaya tingkat komunitas) Pemberdayaan Masyarakat sebagai pengelola program sepenuhnya; muncul • Kontrol diberikan kepada kesadaran kritis; demokratisasi; solidaritas dan kepemimpinan masyarakat masyarakat; partisipasi komunitas berkembang
  • 15. PROSES PEMBANGUNAN PARTISIPATIF YANG UTUH? PERENCANAAN (PRA-IMPLEMENTASI) PENGGALIAAN GAGASAN PENYUSUNAN RENCANA PENGANGGARAN Kendala utama dan menjadi faktor penting yang perlu diperjuangkan saat ini oleh desa PELAKSANAAN (IMPLEMENTASI) PROSES PEMBANGUNAN KEGIATAN PENGAWASAN PEMBANGUNAN PASCA IMPLEMENTASI PERTANGGUNG JAWABAN ANGGARAN OPERASIONAL DAN PEMELIHARAAN
  • 16. Rankin g USULA N PRIORI TAS 1 2 3 RT/DUS UN KELOMP OK MMD D MUSRENBAN GDES MKP INFORM AL PEREMP UAN POKTAN YASINA N Macet SPP dan tidak ada RPJMDes Tidak lolos verifikasi Ranking di bawah P2SPP Ranking di bawah 10 besar APBD TPU Desa 4 Verifikasi Usulan MUSRENBANG KECAMATAN (MAD) 2 1 PNPM/P2SPP 5 usulan P2SPP Kecamatan Tim 6 Kecamatan INTEGRASI MUSRENBANG MUSRENBANG FORUM P2SPP SKPD Usulan yang Tidak Terdanai P2SPP Usulan Tidak Masuk Renja SKPD Usulan Tidak Masuk Tidak Usulan RKPD Masuk APBD Usulan APBD Tidak Terealisasi ADD Tim 6 Desa APBD Usulan Ranking yang Terdanai PNPM Usulan Kecamatan yang Terdanai P2SPP 5 MK CAMPU P RAN SPP kecamatan Tahapan Keputusan Pembiayaa n Usulan Partisipatif RPJMD es 10 Usulan ranking teratas APBD Usulan Masuk Renja SKPD Tahun Berikutnya MUSRENBANG KABUPATEN (RKPD) Tahun Anggaran Berikutnya Usulan Masuk RKPD RAPAT ANGGARAN (APBD) REALISASI ANGGARAN (LKPD)
  • 17. SEKILAS PNPMP2SPP BATANGHARI N o Bidang kegiatan 1 Prasarana dan Prasarana 2 Operasional Kegiatan Jumlah TPK OPK 35.71 1.13 0.75 37.59 Pendidikan 30.35 0.96 0.64 31.95 3 Kesehatan 11.73 0.37 0.25 12.35 4 Ekonomi 17.30 0.54 0.36 18.21 Jumlah 95.10 3.00 2.00 100.10 Mersam 14.99% Pemayung 222.82 Maro Sebo Ilir Maro Sebo Ulu 12.35% 25.39 30.80 Bajubang Muara Bulian 23.41 Muara Tembesi 23.46 Batin XXIV 14.92 Maro Sebo Ulu 97.17 Mersam 100.00 Muara Tembesi 13.22% 50.00 Muara Bulian 8.99% Batin XXIV 14.40% 74.93 0.00 Bajubang 11.47% 200.00 Maro Sebo Ilir 9.88% 150.00 Pemayung 14.70% Swadaya Masyarakat dalam Pembangunan Fisik 250.00 Alokasi Pembiayaan untuk Setiap Kecamatan
  • 18. Pengarahan dan Lobby Khusus Menjelang Voting Musrenbang Kecamatan Bentuk Tanggung Jawab dan Kepedulaian Pada Pembangunan Desa “Kepekan” Khusus, Merancang Pilihan agar Tak Khilaf Saat Voting Berharap Usulan Desa Menang Bertanding
  • 19.
  • 20. KEUNGGULAN PEMBANGUNAN PARTISIPATIF “REALITAS” KASUS SURVEY PSF-SPS BATANGHARI  Kualitas proyek pembangunan lebih baik dengan anggaran yang sama dengan proyek lain dan bahkan dana proyek lain yang lebih besar. BLOCK GRAND PARTISIPATIF Contoh kasus: Pembangunan 3 gedung kelas MADIN di Desa Teluk Kecamatan Pemayung, Batanghari yang dibangun dengan pendekatan berbeda. Gedung kelas yang dibangun dengan dana Block Grand Depag tahun 2006 menghabiskan dana sekitar Rp 350 juta saat observasi kondisinya sudah mulai rusak sehingga jarang digunakan. Pada lokasi yang sama (sebelah) pada tahun yang sama dan bahkan lebih dulu 6 bulan masih berdiri kokoh gedung kelas yang dibangun secara partisipatif melalui dana P2SPP sebesar Rp. 170 juta, serta ada tambahan pagar dan kamar kecil lengap dengan sumur.
  • 21.  Partisipasi masyarakat dalam proses pembangunan dan pengawasan selalu akan terjadi surplus dana yang dapat digunakan untuk tambahan fasilitas. Contoh kasus: • Pembangunan jalan baru di Desa Teluk Ketapang yang direncanakan 2800 meter maka dengan partisipasi masyarakat (gotong royong dan tanah) maka tanpa tambahan dana panjang jalan berhasil dibangun mencapai 3.500 meter atau lebih panjang 700 meter. • Pembangunan gedung kelas Madin di Dusun Sungai Anak Desa Selat dimana awalnya direncanakan atap gedung adalah seng maka dengan kelebihan dana maka disamping atap dapat diganti dengan Genteng Seng juga ada tambahan pembatas kelas yang bisa di buka tutup (untuk kegiatan pertemuan atau perayaan). Kelebihan dana karena ada partisipasi gotong royong dan sumbangan pengadaan pasir oleh kelompok ibu-ibu.  Penggunaan anggaran pembangunan lebih efisien dan transparan karena diumumkan secara terbuka dan masyarakat dapat melakukan komplain jika terjadi penyimpangan.  Membuka ruang partisipasi bagi masyarakat baik dalam perencanaan, proses dan pemeliharaan hasil pembangunan  Pelaksanaan langsung oleh kelompok masyarakat setempat berdasarkan hasil musyawarah mendorong peningkatan peredaran uang di desa dan akan menjadi penggerak ekonomi desa.  Partisipasi masyarakat menyebabkan rasa memiliki hasil pembangunan yang lebih besar dan akan mendorong pemeliharaan secara partisipatif.
  • 22.  Perencanaan secara partisipatif berdasarkan kebutuhan masyarakat, maka dampak pembangunan lebih dirasakan manfaatnya dan mampu memecahkan masalah utama masyarakat desa Contoh kasus: • Pembangunan pagar humo di Desa Sungai Baung guna menghindari masuknya Ternak Kerbau ke lahan sawah masyarakat. Pasca pembangunan pagar produksi padi masyarakat desa dapat meningkat. • Program Pompanisasi Kelompok Tani Desa Senaning guna menjaga kontinuitas supplai air sawah. Pasca pengadaan pompanisasi lahan sawah payo sudah dapat ditanami 5 kali dalam 2 tahun yang jauh meningkat dari sebelumnya yang hanya sekali dalam 1 tahun. Desa Senaning yang dulunya kekurangan pangan (beras) dan termasuk desa IDT sekarang menjadi wilayah surplus produksi Padi dan bahkan sentra penangkaran benih. Jenis padi Impari mampu mencapai produktivitas 8 ton/Ha/Tahun
  • 23.  Perencanaan secara partisipatif berdasarkan kebutuhan masyarakat juga mampu meningkatkan kepedulian masyarakat desa terhadap kelompok masyarakat miskin. Contoh kasus: • Pencetakan 21 Ha lahan sawah milik masyarakat di Desa Pasar Terusan. Spesifik program pada wilayah desa ini adalah dari 21 Ha lahan sawah sebesar 60% menjadi hak pemilik lahan awal dan sisanya 40% diserahkan kepada masyarakat miskin di desa tersebut melalui PTK. • Pencetakan lahan milik desa untuk diserahkan atau dibagikan kepada kelompok rumah tangga miskin desa tersebut. Sawah yang dicetak dan dibagikan ini diintegrasikan dengan pengembangan usaha ikan budidaya oleh masyarakat miskin dengan modal awal berasal dari dana SPP (melalui pinjaman isteri).
  • 24. KENDALA IMPLEMENTASI SISTEM PEMBANGUNAN PARTISIPATIF Keterbatasan anggaran selalu menjadi alasan klasik bagi pemerintah daerah (sebagian besar Kabupaten/Kota masih terbebani biaya tidak langsung guna membiayai gaji, perjalanan dinas dan lainlain sehingga biaya langsung untuk pembangunan terbatas).  Pelimpahan wewenang kepada desa masih rendah dan bahkan bisa disebut setengah hati (kurang rela) akibat dipeliharanya paradigma lama dengan persepsi bahwa orang desa “belum mampu”.  Belum adanya pemisahan antara pembangunan yang dapat diserahkan pengelolaanya kepada desa atau level pemerintahan lebih tinggi.  Pembangunan partisipatif secara penuh oleh masyarakat desa bagi sebagian kelompok masyarakat dianggap sebagai gangguan kelangsungan usaha.  Pada sisi lain, desa belum mampu melakukan lobby-lobby anggaran meskipun secara legal formal dan politis memiliki potensi.  Sebagian besar desa masih belum memiliki dokumen perencanaa (RPJMDes dan RKT) yang terstruktur dengan baik (PERDES)  Aparat dan masyarakat desa masih belum memiliki persepsi yang sama sehingga perjuangan memperoleh alokasi anggaran desa (APBDes) lebih besar belum dapat diwujudkan 
  • 25. APA YANG DAPAT KITA LAKUKAN BERJUANG BERSAMA UNTUK IMPLEMENTASI SISTEM PEMBANGUNAN PARTISIPATIF YANG SESUNGGUHNYA DALAM KERANGKA OTONOMI DESA LANGKAH STRATEGIS  Samakan persepsi dan perkuat koordinasi antar desa dengan lebih mengoptimalkan fungsi BKAD  Belajar dari Kabupaten Sumedang Jawa Barat dibawah koordinasi BKAD dapat dibentuk FORUM PEMANTAU ANGGARAN  Tingkatkan kesadaran sosio politis dalam berdemokrasi pada masyarakat desa untuk memilih pemimpin yang punya komitmen pada sistem pembangunan partisipatif.  Lengkapi dokumen perencanaan pembangunan desa (RPJMDes dan RKT) sebagai materi untuk alokasi dana desa (ADD) yang mengarah pada terbentuknya APBDes.  Optimalkan fungsi aspirasi angota dewan wilayah pemilihan untuk perjuangkan alokasi anggaran pembangunan partispatif sesungguhnya dan terbentuknya PERDA PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PARTISIPATIF