SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  10
Télécharger pour lire hors ligne
ANALISIS CHAID SEBAGAI ALAT BANTU STATISTIKA UNTUK
                           SEGMENTASI PASAR
               (Studi Kasus pada Koperasi Syari’ah Al-Hidayah)

                                              Yohanes Sondang Kunto
                           Staf Pengajar Fakultas Ekonomi, Universitas Kristen Petra, Surabaya

                                                  Siti Nurul Hasana
                                 Peneliti Lepas – Alumnus Universitas Brawijaya, Malang


Abstrak: Segmentasi pasar adalah bahasan klasik di bidang pemasaran yang tidak pernah pernah kehilangan daya tariknya.
Dalam riset-riset segmentasi, ada dua metode pendekatan yaitu metode interdependensi dan dependensi. Statistika
menyediakan banyak alat bantu untuk riset-riset segmentasi. Salah satu alat bantu statistika untuk riset segmentasi yang
menggunakan pendekatan dependensi adalah analisis CHAID (Chi-Squared Automatic Interaction Detection analysis).
Analisis CHAID akan menghasilkan diagram yang mirip dengan diagram pohon keputusan yang menyediakan informasi
tentang derajat hubungan antara variabel dependen terhadap variabel independen dan informasi mengenasi karakteristik
segmen. Analisis CHAID mampu menangani variabel independen monotonik, bebas, dan mengambang. Pada kasus
Koperasi Syari'ah Al-Hidayah, analisis CHAID digunakan untuk menentukan segmentasi nasabah berdasarkan status kredit
nasabah sebagai variabel dependen dan data demografis nasabah sebagai variabel independen. Segmentasi nasabah dengan
bantuan analisis CHAID dilakukan untuk mengidentifikasi segmen nasabah yang memiliki rasio kredit macet yang paling
rendah. Berdasarkan hasil analisis CHAID didapatkan empat segmen. Segmen nasabah dengan karakteristik mempunyai
penghasilan rata-rata sebesar < Rp. 1.500.000,00, berjenis kelamin perempuan, serta berusia > 30 tahun adalah segmen yang
memiliki rasio kredit macet yang paling rendah.

Kata kunci:


Abstract: Market segmentation is a classic topic in marketing which is never loss its attractiveness. In segmentation
research, there is two approach methods which is interdependency method and dependency method. Statistics provides many
tools for segmentation research. One of statistical tool for segmentation research which takes the dependency method as an
approach is CHAID analysis (Chi-Squared Automatic Interaction Detection analysis). CHAID analysis would provide
decision tree like diagram which provide information about degree of association from dependent variable to the
independent variables and the information about segments characteristic. CHAID analysis could handle monotonic, free,
and floating independent variables. In Koperasi Syari'ah Al-Hidayah case, CHAID analysis was used to determine the
segment of its relationship based on the relationship credit status as the dependent variables and demographics data as
independent variables. Relationship segmentation using CHAID analysis was conducted to identify relationship segment
which has the lowest ratio of unpaid credit. Using CHAID analysis, four segments were identified. Relationship segment
which has monthly income less than Rp 1.500.000,00, female, and over 30 years old is the lowest ratio of unpaid credit
segment.

Keywords:


PENDAHULUAN                                                     dengan yang lain. Segmen-segmen yang terbentuk
                                                                tersebut akan digunakan sebagai acuan untuk
     Salah satu bahasan klasik dalam bidang                     menentukan target pasar.
pemasaran adalah segmentasi pasar. Sekalipun ter-                    Menurut Kasali (1998), secara garis besar ada
golong ke dalam bahasan yang klasik, segmentasi                 dua metode yang lazim dipakai dalam riset-riset
pasar tidak pernah tidak pernah kehilangan daya                 segmentasi dewasa ini, yaitu metode interdependensi
tariknya. Hal ini dikarenakan segmentasi pasar adalah           dan metode dependensi. Dalam metode interdepen-
kunci utama untuk mencapai strategi pemasaran yang              densi, segmentasi hanya dibentuk oleh variabel-
ideal.                                                          variabel bebas. Dalam metode ini, variabel-variabel
     Segmentasi pasar secara sederhana dapat                    bebas tidak dikaitkan dengan variabel terikat yang
diartikan sebagai proses untuk membagi suatu                    harus dijelaskan atau diprediksikan. Tujuannya adalah
populasi individu ke dalam kelompok atau segmen                 menemukan         kelompok-kelompok         konsumen
yang lebih kecil yang berbeda karakteristiknya satu
                     Jurusan Manajemen Pemasaran, Fakultas Ekonomi – Universitas Kristen Petra
                         http://puslit.petra.ac.id/~puslit/journals/dir.php?DepartmentID=MAR
                                                           88
Kunto: Analisis Chaid Sebagai Alat Bantu Statistika untuk Segmentasi Pasar   89

(segmen-segmen) yang memiliki kesamaan respons               kriteria tertentu. Hal ini kemudian diteruskan dengan
terhadap variabel-variabel bebas tertentu, di mana           membagi kelompok-kelompok tersebut menjadi
variabel-variabel bebas tersebut bersifat sangat luas        kelompok yang lebih kecil berdasarkan variabel
dan umumnya berbentuk pernyataan-pernyataan.                 variabel independen yang lain. Prosesnya berlanjut
     Berbeda dengan metode interdependensi, dalam            sampai tidak ditemukan lagi variabel independen –
metode dependensi, segmen-segmen dihasilkan                  variabel independen yang signifikan secara statistik.
karena ada hubungan antara variabel terikat (depen-          Segmen-segmen yang dihasilkan akan bersifat saling
dent variable) dengan sejumlah variabel bebas                lepas yang secara statistik akan memenuhi kriteria
(independent variable). Teknik yang dibutuhkan di            pokok segmentasi dasar (Bagozzi, 1994). Hasilnya
sini adalah sebuah pendekatan yang dapat menunjuk-           juga akan memberikan peringkat pada variabel yang
kan variabel-variabel independen yang memiliki               merupakan variabel independen paling signifikan
derajat hubungan atau pengaruh kuat terhadap                 sampai yang tidak signifikan.
variabel terikat, dan mengidentifikasi segmen-segmen              CHAID memilih variabel-variabel variabel
yang paling berbeda menurut variabel-variabel                independennya atas dasar uji chi-square antara
tersebut.                                                    kategori variabel-variabel yang tersedia dengan
     Menurut Lehmann dan Eherler (2000), salah satu          kategori-kategori variabel dependennya (seperti yang
metode dependensi yang sering digunakan dalam                terdapat pada statistika dasar bahwa uji chi-square
segmentasi pasar adalah analisis CHAID (Chi-                 merupakan uji non parametrik yang sesuai untuk
Squared Automatic Interaction Detection analysis).           menguji hubungan antar variabel yang berbentuk
     Dalam penelitian ini, analisis CHAID akan               kategori) (Myers, 1996).
diterapkan untuk menentukan segmentasi nasabah                    Pada dasarnya, dari beberapa definisi CHAID di
koperasi Syari’ah Al-Hidayah yang berlokasi di desa          atas dapat disimpulkan bahwa CHAID adalah sebuah
Druju kecamatan Sumbermanjing Wetan, Malang.                 metode untuk mengklasifikasikan data kategori di
Tujuan dari segmentasi ini adalah mengidentifikasi           mana tujuan dari prosedurnya adalah untuk membagi
segmen nasabah potensial dengan harapan resiko               rangkaian data menjadi subgrup-subgrup berdasarkan
kredit macet dapat diminimumkan. Data yang                   pada variabel dependennya (Lehmann dan Eherler,
digunakan adalah status kredit dan data demografis           2001).
dari nasabah tahun 2002-2003.                                     Menurut Baron dan Phillips (Sharp et al., 2002),
                                                             analisis CHAID dapat diringkas menjadi 3 elemen
TINJAUAN PUSTAKA                                             kunci, yaitu:
                                                             1. Uji signifikan chi-square, uji ini dilakukan untuk
Analisis CHAID                                                   mengidentifikasi variabel independen yang paling
     CHAID adalah singkatan dari Chi-squared                     signifikan dalam data.
Automatic Interaction Detector. CHAID pertama kali           2. Koreksi Bonferroni.
diperkenalkan dalam sebuah artikel berjudul “An              3. Sebuah algoritma yang digunakan untuk meng-
Exploratory Technique for Investigating Large                    gabungkan kategori-kategori variabel.
Quantities of Categorical Data” oleh Dr. G.V. Kass
tahun 1980. Prosedurnya merupakan bagian dari                Variabel-Variabel dalam Analisis CHAID
teknik terdahulu yang dikenal dengan Automatic                    Dalam analisis CHAID variabel yang digunakan
Interaction Detector (AID), dan menggunakan                  dibedakan atas variabel terikat (variabel dependen)
statistik chi-square sebagai alat utamanya.                  dan variabel bebas (variabel independen. Klasifikasi
     CHAID secara keseluruhan bekerja untuk                  dalam CHAID dilakukan berdasarkan pada hubungan
menduga sebuah variabel tunggal, disebut sebagai             yang ada antara kedua variabel tersebut, oleh karena
variabel dependen, yang didasarkan pada sejumlah             itu CHAID termasuk dalam metode dependensi
variabel-variabel yang lain, disebut sebagai variabel-       dalam menentukan segmentasi.
variabel independen. CHAID merupakan suatu teknik                 Menurut Gallagher (2000), CHAID akan mem-
iteratif yang menguji satu-persatu variabel independen       bedakan variabel variabel independennya menjadi
yang digunakan dalam klasifikasi, dan menyusunnya            tiga bentuk yang berbeda, yaitu:
berdasarkan pada tingkat signifikansi statistik chi-         1. Monotonik: kategori-kategori pada variabel ini
square terhadap variabel dependennya (Gallagher,                 dapat dikombinasikan atau digabungkan oleh
2000).                                                           CHAID hanya jika keduanya berdekatan satu
     CHAID digunakan untuk membentuk segmen-                     sama lain, yaitu variabel-variabel yang kategori-
tasi yang membagi sebuah sampel menjadi dua atau
lebih kelompok yang berbeda berdasarkan sebuah
                   Jurusan Manajemen Pemasaran, Fakultas Ekonomi – Universitas Kristen Petra
                       http://puslit.petra.ac.id/~puslit/journals/dir.php?DepartmentID=MAR
90   JURNAL MANAJEMEN PEMASARAN, VOL. 1, NO. 2, OKTOBER 2006: 88-98


   nya mengikuti urutan aslinya (data ordinal),          ●   Bentuk tabel kontingensi dua arah dengan variabel
   contohnya: usia atau pendapatan.                          dependennya.
2. Bebas: kategori-kategori pada variabel ini dapat      ●   Hitung statistik chi-square untuk setiap pasang
   dikombinasikan atau digabungkan walaupun                  kategori yang dapat dipilih untuk digabung
   keduanya berdekatan atau tidak satu sama lain             menjadi satu, untuk menguji kebebasannya dalam
   (data nominal), contohnya: pekerjaan, kelompok            sebuah sub tabel kontingensi 2 x J yang dibentuk
   etnik, dan area geografis.                                oleh sepasang kategori tersebut dengan variabel
3. Mengambang (floating): kategori-kategori pada             dependennya yang mempunyai sebanyak J
   variabel ini akan diperlakukan seperti monotonik          kategori.
   kecuali untuk kategori yang terakhir (yaitu missing   ●   Untuk masing-masing nilai chi-square berpasang-
   value), yang dapat berkombinasi dengan kategori           an, hitung p-value berpasangan bersamaan. Di
   manapun.                                                  antara pasangan-pasangan yang tidak signifikan,
                                                             gabungkan sebuah pasangan kategori yang paling
                                                             mirip (yaitu pasangan yang mempunyai nilai chi-
Deskripsi Matematis Analisis CHAID                           square berpasangan terkecil) menjadi sebuah
    Menurut Gallagher (2000), CHAID pada dasar-              kategori tunggal, dan kemudian dilanjutkan ke
nya merupakan sebuah proses 4 langkah yang iteratif:         langkah nomor 4. Tetapi apabila semua pasangan
● Pemeriksaan tiap variabel independen meng-                 kategori yang tersisa adalah signifikan, lanjutkan
   gunakan uji chi-square untuk menentukan                   ke langkah nomor 5.
   kategori mana yang nantinya signifikan untuk          ●   Untuk suatu kategori gabungan yang terdiri dari 3
   menunjukkan perbedaan dalam variabel depen-               kategori atau lebih, ujilah untuk melihat apakah
   den; dan mengumpulkan pula semua kategori                 suatu kategori variabel independen seharusnya
   yang tidak signifikan                                     dipisah dengan menguji kesignifikanan antara
● Penentuan variabel independen mana yang paling
                                                             kategori tersebut dengan kategori yang lain dalam
   signifikan, yang terbaik untuk digunakan dalam            satu kategori gabungan. Jika didapat nilai chi-
                                                             square yang signifikan, pisahkan kategori tersebut
   membedakan variabel dependen berdasarkan nilai
                                                             dengan yang lain. Jika lebih dari satu kategori
   kesignifikanan hasil uji yang dilakukan.
                                                             yang bisa dipilih untuk dipisah, pisahkan salah
● Pembagian data menggunakan kategori variabel
                                                             satu yang mempunyai nilai chi-square tertinggi.
   independen tersebut dengan peringkat yang paling          Kemudian kembali ke langkah nomor 3.
   signifikan.                                           ●   Dengan cara memilih, gabungkan suatu kategori
● Untuk tiap tingkatan selanjutnya:                          yang mempunyai sedikit pengamatan yang tidak
   – Pemeriksaan kategori variabel-variabel inde-            sesuai dengan kategori lain yang paling mirip,
       penden yang tersisa untuk menentukan                  seperti yang diukur oleh nilai chi-square
       peringkat yang paling signifikan dalam penen-         berpasangan yang terkecil.
       tuan perbedaan variabel dependen selanjutnya,     ●   Hitung p-value terkoreksi Bonferroni didasarkan
       dan memisahkannya dengan yang tidak                   pada tabel yang telah digabung.
       signifikan.
   – Penentuan variabel independen mana yang             Tahap 2: Pemisahan
       paling signifikan dan kemudian diteruskan lagi
                                                         ●   Pilihlah variabel independen terbaik, yaitu variabel
       dengan pembagian datanya menggunakan                  independen dengan nilai p-value yang terendah,
       variabel ini.                                         dan kemudian melakukan pembagian kelompok
● Pengulangan langkah ke-4 untuk semua subgrup               dengan variabel independen ini (yaitu gunakan
   sampai teridentifikasi semua pembagian yang               masing-masing kategori-kategori variabel inde-
   secara statistik telah signifikan.                        penden tersebut, yang telah digabung secara
     Sedangkan Magidson dalam Bagozzi (1994),                optimal, untuk menentukan sub pembagian dari
menerangkan bahwa langkah-langkah analisis                   kelompok induk menjadi sub kelompok yang
CHAID secara garis besar dapat dibagi menjadi tiga           baru). Jika tidak ada variabel independen dengan
tahap, yaitu Penggabungan, Pemisahan dan Peng-               nilai p-value yang signifikan, jangan memulai
                                                             pembagian kelompok tersebut.
hentian. Tahap-tahap tersebut dapat dijabarkan
sebagai berikut :                                        Tahap 3: Penghentian

Tahap 1: Penggabungan                                    ●   Kembali ke langkah nomor 1 untuk menganalisis
                                                             sub kelompok berikutnya. Hentikan ketika semua
Untuk tiap variabel independen, X1, X2,…Xk                   sub kelompok telah dianalisis dan juga telah berisi

                   Jurusan Manajemen Pemasaran, Fakultas Ekonomi – Universitas Kristen Petra
                       http://puslit.petra.ac.id/~puslit/journals/dir.php?DepartmentID=MAR
Kunto: Analisis Chaid Sebagai Alat Bantu Statistika untuk Segmentasi Pasar   91

  pengamatan-pengamatan dengan jumlah yang                                Eij = nilai harapan pengamatan pada baris ke-i dan
  terlalu sedikit.                                                              kolom ke-j
Bagian-Bagian Utama dari Analisis CHAID                                   ni• = total banyaknya pengamatan pada baris ke-i
                                                                          n•j = total banyaknya pengamatan pada baris ke-j
Uji Chi-Square (Khi-kuadrat, χ )
                              2
                                                                          n = total banyaknya responden
     Teknik uji ini memungkinkan kita untuk menge-                        Keputusan yang diambil dari uji chi-square ini adalah
tahui independensi antara dua variabel pada tiap                          H0 ditolak jika nilai χ hit > χ tabel atau p-value < α.
                                                                                                 2       2

levelnya. Misal suatu variabel pertama memiliki r
kategori dan variabel kedua memiliki c kategori maka                           CHAID menggunakan statistik chi-square dalam
nij adalah pengamatan pada variabel pertama di level i                    dua cara. Yang pertama, statistik chi-square
dan variabel kedua di level j, secara umum tabel                          digunakan untuk menentukan apakah kategori-
disajikan sebagai berikut:                                                kategori dalam sebuah variabel independen bersifat
                                                                          seragam dan bisa digabungkan menjadi satu. Yang
Tabel 1. Struktur Data Uji Chi-Square                                     kedua, ketika semua variabel independen sudah
                                                                          diringkas menjadi bentuk yang signifikan dan tidak
   Kolom Baris                1        2         ...    c    Total
                                                                          mungkin digabung lagi, kemudian statistik chi-square
       1                     n11      n12        ...   n1c    n1•
       2                     n21      n22        ...   n2c    n2•         digunakan untuk menentukan variabel independen
        .                     .        .         ...    .      .          mana yang paling signifikan untuk membagi atau
        .                     .        .         ...    .      .          membedakan kategori-kategori dalam variabel
        .                     .        .         ...    .      .          dependen (Gallagher, 2000).
        r                    nr1      nr2        ...   nrc    nr•
      Total                  n•1      n•2        ...   n•c    n           Koreksi Bonferroni (Bonferroni Correction)
                                                                               Koreksi Bonferroni adalah suatu proses koreksi
Tabel 2. Probabilitas Sel
                                                                          yang digunakan ketika beberapa uji statistik untuk
   Kolom Baris                1        2     ...        c    Total        kebebasan atau ketidakbebasan dilakukan secara
       1                     p11      p12    ...       p1c    P1•         bersamaan (Sharp et al., 2002). Koreksi Bonferroni
       2                     p21      p22    ...       p2c    p2•         biasanya digunakan dalam pembandingan berganda.
        .                     .        .     ...        .      .               Ketika terdapat sebanyak M uji perbandingan
        .                     .        .     ...        .      .          yang sudah dikatakan bebas satu sama lain, peluang
        .                     .        .     ...        .      .
                                                                          untuk melakukan kesalahan tipe 1 atau α (dalam satu
        r                    pr1      pr2    ...       prc    pr•
      Total                  p•1      p•2    ...       p•c    p
                                                                          atau lebih uji-uji tersebut), akan sama dengan 1
                                                                          dikurangi peluang untuk tidak melakukan kesalahan
di mana                                                                   tipe 1 dalam uji-uji tersebut, di mana nilainya akan
pij adalah probabilitas kejadian irisan antara baris i                    lebih besar dari α yang telah ditentukan. Secara
    dan kolom j                                                           umum, hal tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut
pi• adalah probabilitas total pada baris ke-i                             (Bagozzi, 1994):
p•j adalah probabilitas total kolom ke-j                                                 1 − (1 − α ) M > α                         (2)
                                                                          di mana
Hipotesis pada pengujian chi-square adalah:
                                                                          M = pengali Bonferroni
H0 : pij = pi•p•j (tidak terdapat hubungan antara baris
                                                                          α = salah tipe 1
      dan kolom (bebas))
H1 : pij ≠ pi•p•j (terdapat hubungan antara baris dan                          Pengali Bonferroni untuk masing-masing tipe
      kolom (tidak bebas))                                                variabel variabel independen adalah berbeda.
Sedangkan statistik ujinya adalah:                                        Gallagher (2000) menyebutkan bahwa pengali
                    r    c      (nij − Eij ) 2                            Bonferroni untuk masing-masing jenis variabel
         χ 2 = ∑∑                                  di mana                variabel independen adalah sebagai berikut:
                   i =1 j =1         Eij
                                                                          1. variabel independen Monotonik
                   n i • n• j
          E ij =                                                 (1)                 c − 1
                        n                                                     M= 
                                                                                          
                                                                                                                                   (3)
di mana                                                                              r − 1
nij = banyaknya pengamatan pada baris ke-i dan                                • variabel independen Bebas
      kolom ke-j

                        Jurusan Manajemen Pemasaran, Fakultas Ekonomi – Universitas Kristen Petra
                            http://puslit.petra.ac.id/~puslit/journals/dir.php?DepartmentID=MAR
92        JURNAL MANAJEMEN PEMASARAN, VOL. 1, NO. 2, OKTOBER 2006: 88-98


                        r −1            i
                                             (r − i )c                                               (depth) yang berarti banyaknya tingkatan node-node
             M = ∑ (− 1)                                                                       (4)   sub kelompok sampai ke bawah pada node sub
                        i =0                i!(r − i )!                                              kelompok yang terakhir. Pada kedalaman pertama,
                                                                                                     sampel dibagi oleh X1 sebagai variabel independen
     • variabel independen Mengambang (Floating)                                                     terbaik untuk variabel dependen berdasarkan uji chi-
                        c − 2 c − 2                                                              square. Tiap node berisi informasi tentang frekuensi
             M= 
                               + r
                                      
                                                                                              (5)   variabel Y, sebagai variabel dependen, yang
                         r − 2  r −1                                                             merupakan bagian dari sub kelompok yang dihasilkan
             di mana                                                                                 berdasarkan kategori yang disebutkan (X1). Pada
             M = pengali Bonferroni                                                                  kedalaman ke-2 (node X2 dan X3) merupakan
             c = kategori variabel dependen                                                          pembagian dari X1 (untuk node ke-1 dan ke-3).
             r = kategori variabel independen                                                        Dengan cara yang sama, sampel selanjutnya dibagi
                                                                                                     oleh variabel penjelas yang lain, yaitu X2 dan X3 , dan
Diagram Pohon (Tree Diagram)                                                                         selanjutnya menjadi sub kelompok pada node ke-4, 5,
     Hasil pembentukan segmen dalam CHAID akan                                                       6, dan 7 (Lehmann dan Eherler, 2001).
ditampilkan dalam sebuah diagram pohon. Secara                                                            Dari masing-masing node tersebut juga ditampil-
umum diagram pohon dari CHAID adalah sebagai                                                         kan persentase responden untuk tiap-tiap kategori dari
berikut (Lehmann dan Eherler, 2001):                                                                 variabel dependen, dan juga ditunjukkan jumlah total
                                                                                                     responden untuk masing-masing node (Myers, 1996).
                                                   Y                                                      Secara ringkas, Bagozzi (1994) menyatakan
                                                  nY=1
                                                  nY=2
                                                                                                     bahwa, diagram pohon, yang merupakan inti dari
                                                  nY=3                                               analisis CHAID, akan berisi:
                                                                                                     1. Simbol yang menerangkan tentang kategori ter-
                                                                                                         tentu (atau kategori-kategori yang telah diga-
                                                  X1
                                                                                                         bungkan).
                                                                                                     2. Sebuah ringkasan data dari variabel dependen
                   1                               2                             3                       dalam kelompok tersebut (misalnya persentase
                                                                                                         respon).
              n Y=1, x1=1
              n Y=2, x1=1
                                             n Y=1 , x2=2
                                             n Y=2 , x2=2
                                                                            nY=1 , x1=3
                                                                            nY=2 , x1=3
                                                                                                     3. Ukuran sampel untuk kelompok tersebut, atau
              n Y=3, x1=1                    n Y=3 , x2=2                   nY=3 , x1=3                  biasa dilambangkan dengan “n”.

                                                                                                     METODE PENELITIAN
                                                                                                     Data Penelitian
                  X2                                                            X3




                                                                                                           Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
         4                             5                       6                          7          data sekunder, yaitu data Pengguna Pembiayaan
                                                                                                     Koperasi Syari’ah Al-Hidayah Druju, Sumber-
 nY=1 , x 1=1 , x 2=1          nY=1, x1=1, x2=2          nY=1, x1=2, x3=1        n Y=1, x1=2, x3=2   manjing Wetan Tahun 2002-2003. Data yang diambil
 nY=2 , x 1=1 , x 2=1          nY=2, x1=1, x2=2          nY=2, x1=2, x3=1        n Y=2, x1=2, x3=2
 nY=3 , x 1=1 , x 2=1          nY=3, x1=1, x2=2          nY=3, x1=2, x3=1        n Y=3, x1=2, x3=2   hanyalah data nasabah yang melakukan peminjaman
                                                                                                     selama tahun 2002-2003. Data tersebut kemudian
 Gambar 1. Diagram Pohon dalam Analisis CHAID                                                        dipergunakan sebagai variabel dalam melakukan
                                                                                                     analisis CHAID. Variabel dalam penelitian ini terdiri
     Diagram pohon CHAID mengikuti aturan “dari                                                      dari variabel dependen dan independen sebagai
atas ke bawah” (Top-down stopping rule), di mana                                                     berikut:
diagram pohon disusun mulai dari kelompok induk,                                                     a) Variabel Dependen
berlanjut di bawahnya sub kelompok yang berturut-                                                        Variabel dependen yang digunakan dalam pene-
turut dari hasil pembagian kelompok induk                                                                litian ini adalah pengguna pembiayaan koperasi
berdasarkan kriteria tertentu (Myers, 1996). Tiap-tiap                                                   yang dibedakan menjadi dua kategori, yaitu:
node dari diagram pohon ini menggambarkan sub                                                            1. Anggota dengan pinjaman yang berstatus
kelompok dari sampel yang diteliti. Setiap node akan                                                          macet (M)
berisi keseluruhan sampel dan frekuensi absolut ni                                                       2. Anggota dengan pinjaman yang berstatus tidak
untuk tiap kategori yang disusun di atasnya. Pada                                                             macet (TM)
pohon klasifikasi CHAID terdapat istilah kedalaman                                                   b) Variabel Independen

                                      Jurusan Manajemen Pemasaran, Fakultas Ekonomi – Universitas Kristen Petra
                                          http://puslit.petra.ac.id/~puslit/journals/dir.php?DepartmentID=MAR
Kunto: Analisis Chaid Sebagai Alat Bantu Statistika untuk Segmentasi Pasar    93

Variabel independen dalam penelitian ini diambil                 • Rp. 750.000,00 – Rp. 1.500.000,00
dari variabel demografis data pengguna pembiaya-                 • Rp. 1.500.000,00 – Rp. 2.000.000,00
an koperasi. Variabel tersebut terdiri dari 5                    • Rp. 2.000.000,00
komponen demografis, yaitu:
1. Jenis kelamin                                             6. Ukuran keluarga
    Untuk mengetahui karakteristik nasabah ber-                 Ukuran keluarga adalah jumlah orang atau
    dasarkan jenis kelamin yang dominan, maka                   individu dalam satu rumah tempat nasabah
    jenis kelamin konsumen dibedakan menjadi:                   tinggal. Variabel ini dibedakan atas:
    • Laki-laki                                                 • 1 orang
    • Perempuan                                                 • 2 orang
2. Usia                                                         • orang
    Usia nasabah dibedakan sebagai berikut:                     • 4 orang
    • Usia Remaja ( ≤ 23 tahun)
                                                                • 5 orang atau lebih
        Usia remaja merupakan usia transisi yang
        pada umumnya sangat mudah dipengaruhi               Data tersebut di atas selanjutnya akan dianalisis
        oleh faktor-faktor eksternal.                    menggunakan software SPSS 13.0.
    • Usia 24 – 30 tahun
        Usia ini merupakan usia kedewasaan nasa-         Metode Analisis Data
        bah serta biasanya usia di mana nasabah
                                                             Langkah-langkah dalam melakukan analisis
        mulai merintis karir dalam kehidupannya.
                                                         CHAID secara garis besar adalah sebagai berikut:
    • Usia 31 – 40 tahun
                                                         1. Memasukkan semua data berdasarkan kategori
        Usia yang merupakan usia peningkatan
                                                            yang ditentukan sebagai berikut:
        karir dan kematangan dalam bersikap.
    • Usia 41 – 50 tahun                                 Tabel 3. Tabulasi Kategori Tiap Variabel
        Usia di mana pada masa ini biasanya
                                                                   Variabel Dependen                     Kategori
        menjadi masa-masa kejayaan bagi nasabah          1. Status Pinjaman
        dan masa di mana kemapanan diraih.                   1. Macet                                       0
    • Usia Lanjut ( ≥ 51)                                    2. Tidak macet                                 1
        Usia di mana nasabah mulai menikmati                       Variabel Independen                   Kategori
        hari tuanya.                                         -    Jenis Kelamin
                                                             1. Laki-laki                                    1
3. Pendidikan terakhir                                       2. Perempuan                                    2
    Nasabah dapat dikelompokkan menurut                      -    Usia
    tingkat pendidikan yang telah dicapai. Dalam             1. Usia Remaja ( ≤ 23 tahun)                    1
    hal ini tingkat pendidikan nasabah akan dibagi           2. Usia 24 – 30 tahun                           2
    menjadi:                                                 3. Usia 31 – 40 tahun                           3
                                                             4. Usia 41 – 50 tahun                           4
   • SD                                                      5. Usia Lanjut ( ≥ 51)                          5
   • SMP/sederajat                                           -    Pendidikan
   • SMU/sederajat                                           1. SD                                           1
   • Diploma                                                 2. SMP / sederajat                              2
                                                             3. SMU / sederajat                              3
   • S1/S2/S3                                                4. Diploma                                      4
4. Pekerjaan                                                 5. S1 / S2 / S3                                 5
    nasabah koperasi memiliki berbagai macam                 -    Pekerjaan
    pekerjaan. Jenis pekerjaan nasabah dibagi                1. PNS / Pegawai Pemerintah /                   1
    menjadi:                                                      TNI / BUMN                                 2
                                                             2. Karyawan Swasta                              3
    • PNS/Pegawai Pemerintah/TNI/BUMN                        3. Wiraswasta / Dagang                          4
    • Karyawan Swasta                                        4. Petani / Peternak                            5
    • Wiraswasta / Dagang                                    5. Lainnya
    • Petani dan Peternak                                    -    Penghasilan
                                                             1. ≤ Rp. 750.000,00                             1
    • Lainnya                                                2. > Rp. 750.000,00 – Rp.                       2
5. Penghasilan rata-rata keluarga                                 1.500.000,00                               3
    Berdasarkan keterangan dari tempat penelitian            3. > Rp. 1.500.000,00 – Rp.                     4
    dilakukan, penghasilan rata-rata keluarga                     2.000.000,00
    nasabah per bulan koperasi ini dibagi menjadi:           4. > Rp. 2.000.000,00
                                                             -    Ukuran Keluarga
    • ≤ Rp. 750.000,00
                Jurusan Manajemen Pemasaran, Fakultas Ekonomi – Universitas Kristen Petra
                    http://puslit.petra.ac.id/~puslit/journals/dir.php?DepartmentID=MAR
94    JURNAL MANAJEMEN PEMASARAN, VOL. 1, NO. 2, OKTOBER 2006: 88-98


     1.   1 orang                              1             190 nasabah (90,9%) dengan status kredit yang tidak
     2.   2 orang                              2             macet.
     3.   3 orang                              3
     4.   4 orang                              4                 Tahap pertama dalam analisis CHAID adalah
     5.   5 orang atau lebih                   5             tahap Penggabungan. Dalam penelitian ini, variabel
2. Menentukan terlebih dahulu semua skala variabel           penghasilan dibagi menjadi 4 kategori, yaitu:
   yang akan digunakan dengan tepat dan benar.               • ≤ Rp. 750.000,00
3. Menentukan kategori target dari kategori-kategori         • > Rp. 750.000,00 – Rp. 1.500.000,00
   variabel dependen. Hal ini dilakukan untuk                • > Rp. 1.500.000,00 – Rp. 2.000.000,00
   memunculkan beberapa grafik lain sebagai                  • > Rp. 2.000.000,00
   informasi lebih lanjut dalam data yang ada.
   Kategori target yang dipergunakan bisa salah satu              Setelah melalui analisis CHAID, variabel ini
   atau semua kategori yang ada pada variabel                kemudian diringkas menjadi 2 kategori, seperti yang
                                                             dapat dilihat pada diagram pohon kedalaman yang ke-
   dependen.
4. Selanjutnya akan dilanjutkan dengan proses                1, yaitu:
   matematis analisis CHAID sesuai prosedur pada             1. Kategori ≤ Rp. 750.000,00 digabung dengan
                                                                 kategori > Rp. 750.000,00 – Rp. 1.500.000,00
   sub bab 2.1.2. Proses ini akan menerapkan 3
   langkah analisis CHAID, yaitu langkah                         Kategori > Rp. 1.500.000,00 – Rp. 2.000.000,00
   Penggabungan, Pemisahan, dan Pemberhentian.               digabung dengan kategori > Rp. 2.000.000,00
   Dalam langkah Penggabungan akan mulai
   diterapkan uji chi-square dan pengali Bonferroni
   sebagai       pengoreksinya.    Pada      langkah                                        Data
   Penggabungan sebagian besar proses akan
   menggunakan uji chi-square saja. Kemudian
   dilakukan iterasi pada kedua langkah tersebut, dan
                                                               Penentuan prediktor yang signifikan terhadap variabel dependen
   proses iterasi akan berhenti apabila sudah tidak
                                                                                  menggunakan chi-square
   ada lagi variabel independen yang tersisa untuk
   diuji hubungannya dengan variabel dependen,
   atau juga apabila terbentuknya node pada diagram
   pohon telah memenuhi batasan yang ditentukan                      Penentuan penggabungan kategori-kategori prediktor
   oleh peneliti. Proses ini disebut dengan proses
   Pemberhentian.
5. Menentukan segmentasinasabah dengan meng-
   interpretasikan diagram pohon CHAID                                               Koreksi Bonferroni
6. Menentukan target pasar berdasarkan hasil
   segmentasi nasabah yang sudah terbentuk.
                                                                                                                                Ya
     Untuk lebih memperjelas langkah matematis                                         Sisa prediktor
analisis CHAID pada metode penelitian, disajikan
                                                                                                   Tidak
skema metode penelitian pada Gambar 2.
                                                               Penentuan peringkat kesignifikanan prediktor dalam menerangkan
HASIL PENELITIAN                                                                      variabel dependen

Analisis CHAID
     Segmentasi yang dihasilkan oleh analisis CHAID                            Semua sub kelompok signifikan
                                                                                                                                Tidak
dengan dibantu software SPSS 13.0 pada nasabah
yang melakukan peminjaman di koperasi Al-Hidayah                                                   Ya
tahun 2002–2003 dapat dilihat dari diagram pohon
klasifikasi CHAID (CHAID classification tree)                                 Penarikan kesimpulan segmentasi
seperti pada Gambar 3.
     Diagram pohon hasil analisis CHAID pada
Gambar 3, menerangkan bahwa pada node teratas
                                                                            Penarikan kesimpulan nasabah target
diketahui jumlah total nasabah yang melakukan
peminjaman adalah 209 nasabah, terdiri dari 19
                                                                         Gambar 2. Skema Metode Penelitian
nasabah (9,1%) dengan status kreditnya macet dan

                       Jurusan Manajemen Pemasaran, Fakultas Ekonomi – Universitas Kristen Petra
                           http://puslit.petra.ac.id/~puslit/journals/dir.php?DepartmentID=MAR
Kunto: Analisis Chaid Sebagai Alat Bantu Statistika untuk Segmentasi Pasar   95

                                                                                                               Hal ini berarti bahwa kategori ke-1 dan ke-2
                                                                                                          memenuhi syarat kesignifikanan chi-square untuk
                                                              StatusKredit
                                                                                                          bisa digabung menjadi satu kategori tunggal. Begitu
                                                                Node 0
                                                                                                          pula untuk kategori ke-3, ke-4, dan ke-5 yang juga
                                                         Category      %      n                           digabung menjadi satu kategori tunggal berdasarkan
                                                         Macet         9.1 19
                        Macet                            Tidak Macet 90.9 190                             analisis CHAID yang ada.
                        Tidak Macet                      Total       100 .0 209
                                                                                                               Dari Tabel Model Summary pada Lampiran 2,
                                                             Penghasilan
                                               Adj. P-value=0.044, Chi-square=5.955,
                                                                                                          dapat diketahui bahwa dalam penelitian ini sebenar-
                                                                 df=1
                                                                                                          nya ada 6 variabel bebas. Kemudian hasil analisis
                                                                                                          CHAID menunjukkan bahwa hanya ada 3 variabel
                                      <= >750000 - 1500000                     > >750000 - 1500000
                                                                                                          bebas yang signifikan terhadap variabel terikatnya,
                                             Node 1
                                      Category      %       n
                                                                                      Node 2
                                                                               Category       %       n   yaitu variabel penghasilan, jenis kelamin, dan usia.
                                      Macet          7.2 13
                                      Tidak Macet 92 .8 168
                                                                               Macet         21 .4
                                                                               Tidak Macet 78 .6
                                                                                                      6
                                                                                                     22
                                                                                                          Hal ini juga dapat dilihat dari hasil diagram pohon
                                      Total         86 .6 181                  Total         13 .4   28
                                                                                                          CHAID, bahwa pohon klasifikasi tersebut
                                               Sex
                             Adj. P-value=0.046, Chi-square=3.997,
                                                                                                          mempunyai 3 kedalaman, di mana variabel peng-
                                               df=1                                                       hasilan membagi status kredit pada kedalaman ke-1,
                                                                                                          kemudian variabel jenis kelamin pada kedalaman ke-
                       Perempuan                                Laki-laki
                                                                                                          2, dan variabel usia pada kedalaman ke-3. Sehingga
                          Node 3
                   Category      %        n
                                                                Node 4
                                                         Category      %            n
                                                                                                          ada tiga variabel independen yang tersisa dan tidak
                   Macet
                   Tidak Macet
                                   4.3   5
                                  95.7 111
                                                         Macet
                                                         Tidak Macet
                                                                            12.3
                                                                            87.7
                                                                                    8
                                                                                   57
                                                                                                          dianggap mempunyai hubungan dengan variabel
                   Total          55.5 116               Total              31.1   65                     dependen, yaitu variabel pendidikan, pekerjaan, dan
                          Usia                                                                            jumlah keluarga.
        Adj. P-value=0.020, Chi-square=7.887,
                          df=1                                                                                 Nilai p-value dan nilai uji chi-square dari
                                                                                                          masing-masing variabel independen yang dianggap
        <= 24-30                          > 24-30                                                         mempunyai hubungan dengan variabel dependennya
         Node 5                           Node 6                                                          dapat diringkas dalam tabel berikut:
  Category       %       n         Category       %       n
  Macet         16.7     3         Macet          2.0     2
  Tidak Macet 83.3
  Total          8.6
                        15
                        18
                                   Tidak Macet 98 .0
                                   Total         46 .9
                                                         96
                                                         98                                               Tabel 4. Nilai P-value dan Chi-square Variabel
                                                                                                                   Dependen dalam Diagram Pohon
    Gambar 3. Diagram Pohon Analisis CHAID
                                                                                                                Variabel       Nilai p-value      Nilai chi-square
                                                                                                           Penghasilan             0,044               5,955
     Hal ini berarti bahwa kategori ke-1 dan ke-2                                                          Jenis Kelamin           0,046               3,997
memenuhi syarat kesignifikanan chi-square untuk                                                            Usia                    0,020               7,887
bisa digabung menjadi satu kategori tunggal. Begitu
pula untuk kategori ke-3 dan ke-4 yang juga digabung                                                      di mana nilai p-value dalam tabel di atas merupakan
menjadi satu kategori tunggal berdasarkan analisis                                                        nilai p-value setelah dikoreksi oleh pengali
CHAID yang ada.                                                                                           Bonferroni.
     Penggabungan kategori juga terjadi pada variabel                                                          Dari Tabel 4. tersebut dapat diketahui bahwa
usia. Dalam penelitian ini, variabel usia dibagi                                                          apabila       dilakukan   pengambilan      keputusan
menjadi 5 kategori, yaitu:                                                                                berdasarkan nilai p-value, di mana ketiga nilai
• Usia Remaja ( ≤ 23 tahun)                                                                               tersebut kurang dari α=0,05, yaitu 0,044; 0,046; dan
• Usia 24 – 30 tahun                                                                                      0,020, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
• Usia 31 – 40 tahun                                                                                      keputusan uji chi-square adalah tolak H0. Hal ini
• Usia 41 – 50 tahun                                                                                      berarti bahwa terdapat hubungan antara ketiga
• Usia Lanjut ( ≥ 51)                                                                                     variabel tersebut dengan variabel dependen, yaitu
                                                                                                          status kredit.
    Selanjutnya variabel ini oleh CHAID diringkas                                                              Pada Gambar 3 dapat dilihat bahwa variabel
menjadi 2 kategori, seperti yang terlihat pada diagram                                                    penghasilan adalah variabel independen terbaik yang
pohon kedalaman yang ke-3 yaitu:                                                                          digunakan untuk membagi dan menerangkan variabel
1. Kategori usia ≤ 23 tahun digabung dengan                                                               status kredit sebagai variabel dependen. Kemudian
   kategori usia 24 – 30 tahun                                                                            variabel jenis kelamin merupakan variabel inde-
2. Kategori usia 31 – 50 tahun digabung dengan                                                            penden yang signifikan untuk membagi kategori pada
   kategori usia ≥ 51 tahun                                                                               node ke-1 (kategori penghasilan rata-rata ≤ Rp.
                                                                                                          750.000,00 dan kategori penghasilan rata-rata > Rp.

                                    Jurusan Manajemen Pemasaran, Fakultas Ekonomi – Universitas Kristen Petra
                                        http://puslit.petra.ac.id/~puslit/journals/dir.php?DepartmentID=MAR
96   JURNAL MANAJEMEN PEMASARAN, VOL. 1, NO. 2, OKTOBER 2006: 88-98


750.000,00 – Rp. 1.500.000,00) pada variabel peng-           mempunyai penghasilan rata-rata sebesar ≤ Rp.
hasilan. Dan variabel usia merupakan variabel                1.500.000,00, berjenis kelamin perempuan, serta
independen yang signifikan dengan kategori pada              berusia > 30 tahun. Segmen ke-2 ini menunjukkan
node ke-3 (kategori jenis kelamin perempuan) pada            bahwa tingkat pendidikan dan jenis pekerjaan tidak
varibel jenis kelamin.                                       menjadi patokan lancar atau tidaknya peminjaman
     Pohon klasifikasi CHAID pada Gambar 3 mene-             yang dilakukan oleh nasabah. Nasabah perempuan
rangkan bahwa nasabah koperasi Syari’ah Al-                  dengan waktu luang dan pekerjaan yang sedikit akan
Hidayah yang melakukan pinjaman pada tahun 2002              lebih mempunyai banyak kesempatan untuk dapat
– 2003 dibagi menjadi 4 segmen, yaitu:                       teratur melakukan segala kewajiban terhadap koperasi
                                                             dibandingkan apabila nasabah tersebut laki-laki
Tabel 5. Segmentasi        Nasabah      Hasil     Analisis   dengan tanggung jawab pekerjaan sebagai kepala
         CHAID                                               keluarga, walaupun hal ini hanya didukung dengan
                                                             tingkat pendapatan yang tergolong menengah ke
 Segmen      Karakteristik
 Ke-1        Nasabah dengan keluarga yang mempunyai          bawah. Kedewasaan dan kematangan berpikir pada
             penghasilan rata-rata sebesar ≤ Rp.             tingkat usia >30 tahun juga akan dapat lebih
             1.500.000,00, berjenis kelamin perempuan,       meningkatkan kesadaran akan tanggung jawab
             serta berusia ≤ 30 tahun.                       kepada koperasi. Jadi di masa yang akan datang
 Ke- 2       Nasabah dengan keluarga yang mempunyai          Koperasi Syari’ah Al-Hidayah dapat memprioritas-
             penghasilan rata-rata sebesar ≤ Rp.             kan calon nasabah dengan karakteristik seperti pada
             1.500.000,00, berjenis kelamin perempuan,       segmen ke-2 agar selanjutnya jumlah pinjaman
             serta berusia > 30 tahun.                       dengan status macet dapat diminimalisir.
 Ke- 3       Nasabah dengan keluarga yang mempunyai
             penghasilan rata-rata sebesar ≤ Rp.             KESIMPULAN DAN SARAN
             1.500.000,00, dan berjenis kelamin laki-laki.
 Ke- 4       Nasabah dengan keluarga yang mempunyai          Kesimpulan
             penghasilan rata-rata sebesar > Rp.
             1.500.000,00.                                        Berdasarkan uraian-uraian di atas, maka dapat
                                                             ditarik kesimpulan bahwa:
     Dari keempat segmen yang terbentuk, dapat               1. Analisis CHAID adalah salah satu alat statistika
ditabulasi jumlah masing-masing nasabah yang macet               yang dapat digunakan untuk segmentasi pasar
dan yang tidak macet dalam tabel sebagai berikut:                dengan pendekatan metode dependensi.
                                                             2. Analisis CHAID memiliki kemampuan untuk
Tabel 6. Tabulasi Jumlah Nasabah Macet dan                       menganalisis variable independen monotonik,
         Tidak macet                                             bebas, dan mengambang.
                                                             3. Pada kasus Koperasi Syari’ah Al-Hidayah,
  Segmen ke-         Jumlah            Jumlah Tidak              analisis CHAID mendapatkan empat segmen
                     Macet                Macet                  yang berbeda, yaitu:
         1             3                    15                   a. Nasabah dengan keluarga yang mempunyai
         2             2                    96                       penghasilan rata-rata sebesar ≤ Rp.
         3             8                    57
                                                                     1.500.000,00, berjenis kelamin perempuan,
         4             6                    22
                                                                     serta berusia ≤ 30 tahun.
                                                                 b. Nasabah dengan keluarga yang mempunyai
     Pada kasus yang dibahas dalam penelitian ini,
                                                                     penghasilan rata-rata sebesar ≤ Rp.
apabila ingin menentukan nasabah target yang akan                    1.500.000,00, berjenis kelamin perempuan,
dijadikan acuan untuk menentukan nasabah baru                        serta berusia > 30 tahun.
yang dapat memperkecil pinjaman yang macet, maka                 c. Nasabah dengan keluarga yang mempunyai
akan dipilih segmen-segmen dengan jumlah nasabah                     penghasilan rata-rata sebesar ≤ Rp.
yang pinjaman macetnya terkecil, serta mempunyai                     1.500.000,00, dan berjenis kelamin laki-laki.
jumlah nasabah dengan pinjaman tidak macet                       d. Nasabah dengan keluarga yang mempunyai
terbesar. Dari tabulasi hasil analisis CHAID di atas                 penghasilan rata-rata sebesar > Rp.
diketahui bahwa segmen yang memenuhi untuk                           1.500.000,00.
dijadikan acuan dalam membidik nasabah target                4. Untuk meminimumkan jumlah pinjaman dengan
adalah pada segmen ke 2 (node ke-6 pada diagram                  status macet di masa mendatang maka Koperasi
pohon). Nasabah pada segmen ke-2 ini mempunyai                   Syari'ah Al-Hidayah sebaiknya memprioritaskan
karakteristik sebagai nasabah dengan keluarga yang               calon nasabah dengan karakteristik nasabah

                     Jurusan Manajemen Pemasaran, Fakultas Ekonomi – Universitas Kristen Petra
                         http://puslit.petra.ac.id/~puslit/journals/dir.php?DepartmentID=MAR
Kunto: Analisis Chaid Sebagai Alat Bantu Statistika untuk Segmentasi Pasar   97

   dengan keluarga yang mempunyai penghasilan                Usman, H. dan Akbar, R.P.S. 1995. Pengantar Statis-
   rata-rata sebesar ≤ Rp. 1.500.000,00, berjenis                 tika. Bumi Aksara. Jakarta.
   kelamin perempuan, serta berusia > 30 tahun. Hal
   ini karena dari hasil analisis CHAID, segmen ke-
   2 (node ke-6 pada diagram pohon CHAID)
   memiliki resiko kredit macet yang paling rendah
   yaitu sebesar 2% (2/98) dan besar segmen 46,89%
   (98/209) dari total nasabah.

Saran
     Saran yang bisa diberikan untuk penelitian
selanjutnya tentang analisis CHAID adalah perlu
pengkajian lebih lanjut dari segi reliabilitas analisis
CHAID dan model prediksinya.

DAFTAR PUSTAKA

Assauri, S. 2002. Manajemen Pemasaran: Dasar,
      Konsep dan Strategi. Edisi Ketujuh. PT. Raja
      Grafindo Persada. Jakarta.
Bagozzi, R.P. 1994. Advanced Methods of Marketing
     Research. Blackwell Publishers Ltd., Oxford.
Gallagher, C.A., 2000. An Iterative Approach to
      Classification Analysis. www.casact.org/library
      /ratemaking/90dp237.pdf. Tanggal akses : 18
      Desember 2005.
Kasali, R. 1998. Membidik Pasar Indonesia: Segmen-
       tasi, Targeting, Positioning. Gramedia. Jakarta.
Kotler, P. 1997. Marketing Management. Jilid 1. 9th
       edition. Alih bahasa: Hendra Teguh dan Ronny
       A. Rusli. Prentice-Hall Inc., New Jersey.
Kotler, P. dan Amstrong, G. 1997. Principles of
       Marketing. 7th Edition. Alih bahasa: Alexander
       Sindoro. Prentice-Hall Inc., New Jersey.
Lehmann, T. dan Eherler, D. 2001. Responder Pro-
     filing with CHAID and Dependency Analysis.
     www.informatik.uni-freiburg.de/~ml/
     ecmlpkdd/WS-Proceedings/w10/lehmann.pdf.
     Tanggal akses: 12 Desember 2005.
Myers, J.H. 1996. Segmentation and Positioning for
      Strategic Marketing Decisions. American Mar-
      keting Association. Chicago.
Sharp, A., J. Romaniuk dan S. Cierpicki. 2002. The
      Performance Of Segmentation Variables: A
      Comparative Study. http://130.195.95.71:8081/
      www/ANZMAC1998/Cd_rom/Sharp222.pdf.
      Tanggal akses: 15 Pebruari 2006.
Umar, H. 2000. Riset Pemasaran dan Perilaku
     Konsumen. Gramedia. Jakarta.


                    Jurusan Manajemen Pemasaran, Fakultas Ekonomi – Universitas Kristen Petra
                        http://puslit.petra.ac.id/~puslit/journals/dir.php?DepartmentID=MAR

Contenu connexe

Similaire à Analisis Chaid Sebagai Alat Bantu Statistika Untuk (Vita & Dessy)

Analisis+Kuantitatif.pdf
Analisis+Kuantitatif.pdfAnalisis+Kuantitatif.pdf
Analisis+Kuantitatif.pdfRuriAlca
 
Tm aljabar linear matriks
Tm aljabar linear matriksTm aljabar linear matriks
Tm aljabar linear matriksEno Mandala
 
Aminullah assagaf model multiple discriminant analysis (mda) 19 feb 2021
Aminullah assagaf model multiple discriminant analysis (mda) 19 feb 2021Aminullah assagaf model multiple discriminant analysis (mda) 19 feb 2021
Aminullah assagaf model multiple discriminant analysis (mda) 19 feb 2021Aminullah Assagaf
 
jikmh2.1artikel08
jikmh2.1artikel08jikmh2.1artikel08
jikmh2.1artikel08mediahusada
 
38 model multiple discriminant analysis (mda)
38  model multiple discriminant analysis (mda)38  model multiple discriminant analysis (mda)
38 model multiple discriminant analysis (mda)Aminullah Assagaf
 
38 model multiple discriminant analysis (mda)
38  model multiple discriminant analysis (mda)38  model multiple discriminant analysis (mda)
38 model multiple discriminant analysis (mda)AminullahAssagaf3
 
38 model multiple discriminant analysis (mda)
38  model multiple discriminant analysis (mda)38  model multiple discriminant analysis (mda)
38 model multiple discriminant analysis (mda)Aminullah Assagaf
 
2. Analisis Multivariate-Rofik_Diklat_KU_With Solution.pdf
2. Analisis Multivariate-Rofik_Diklat_KU_With Solution.pdf2. Analisis Multivariate-Rofik_Diklat_KU_With Solution.pdf
2. Analisis Multivariate-Rofik_Diklat_KU_With Solution.pdfssuser5c8f85
 
ppt_kecerdasan_buatan.pptx
ppt_kecerdasan_buatan.pptxppt_kecerdasan_buatan.pptx
ppt_kecerdasan_buatan.pptxJafarSidik33
 
analisis manova.ppt
analisis manova.pptanalisis manova.ppt
analisis manova.pptlade laiyo
 
Deman Estimation Bab 4.pdf
Deman Estimation Bab 4.pdfDeman Estimation Bab 4.pdf
Deman Estimation Bab 4.pdfNusaKamla
 
Laporan Pratikum analisis regresi linier sederhana
Laporan Pratikum analisis regresi linier sederhanaLaporan Pratikum analisis regresi linier sederhana
Laporan Pratikum analisis regresi linier sederhanagita Ta
 
TUGAS 1 KEL 4 SISTEM LOGISTIK.pptx
TUGAS 1 KEL 4 SISTEM LOGISTIK.pptxTUGAS 1 KEL 4 SISTEM LOGISTIK.pptx
TUGAS 1 KEL 4 SISTEM LOGISTIK.pptxSangrian1
 
Chapter 3 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health care
Chapter 3 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health careChapter 3 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health care
Chapter 3 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health careNasiatul Salim
 

Similaire à Analisis Chaid Sebagai Alat Bantu Statistika Untuk (Vita & Dessy) (20)

Analisis+Kuantitatif.pdf
Analisis+Kuantitatif.pdfAnalisis+Kuantitatif.pdf
Analisis+Kuantitatif.pdf
 
Analisis multivariat
Analisis multivariatAnalisis multivariat
Analisis multivariat
 
Tm aljabar linear matriks
Tm aljabar linear matriksTm aljabar linear matriks
Tm aljabar linear matriks
 
Aminullah assagaf model multiple discriminant analysis (mda) 19 feb 2021
Aminullah assagaf model multiple discriminant analysis (mda) 19 feb 2021Aminullah assagaf model multiple discriminant analysis (mda) 19 feb 2021
Aminullah assagaf model multiple discriminant analysis (mda) 19 feb 2021
 
jikmh2.1artikel08
jikmh2.1artikel08jikmh2.1artikel08
jikmh2.1artikel08
 
sejarah cms.pdf
sejarah cms.pdfsejarah cms.pdf
sejarah cms.pdf
 
38 model multiple discriminant analysis (mda)
38  model multiple discriminant analysis (mda)38  model multiple discriminant analysis (mda)
38 model multiple discriminant analysis (mda)
 
38 model multiple discriminant analysis (mda)
38  model multiple discriminant analysis (mda)38  model multiple discriminant analysis (mda)
38 model multiple discriminant analysis (mda)
 
38 model multiple discriminant analysis (mda)
38  model multiple discriminant analysis (mda)38  model multiple discriminant analysis (mda)
38 model multiple discriminant analysis (mda)
 
2. Analisis Multivariate-Rofik_Diklat_KU_With Solution.pdf
2. Analisis Multivariate-Rofik_Diklat_KU_With Solution.pdf2. Analisis Multivariate-Rofik_Diklat_KU_With Solution.pdf
2. Analisis Multivariate-Rofik_Diklat_KU_With Solution.pdf
 
ppt_kecerdasan_buatan.pptx
ppt_kecerdasan_buatan.pptxppt_kecerdasan_buatan.pptx
ppt_kecerdasan_buatan.pptx
 
Simeeeeeeeeet
SimeeeeeeeeetSimeeeeeeeeet
Simeeeeeeeeet
 
analisis manova.ppt
analisis manova.pptanalisis manova.ppt
analisis manova.ppt
 
Teori spss
Teori spssTeori spss
Teori spss
 
Bab 2
Bab 2Bab 2
Bab 2
 
Deman Estimation Bab 4.pdf
Deman Estimation Bab 4.pdfDeman Estimation Bab 4.pdf
Deman Estimation Bab 4.pdf
 
Laporan Pratikum analisis regresi linier sederhana
Laporan Pratikum analisis regresi linier sederhanaLaporan Pratikum analisis regresi linier sederhana
Laporan Pratikum analisis regresi linier sederhana
 
Modul diskriminan
Modul diskriminanModul diskriminan
Modul diskriminan
 
TUGAS 1 KEL 4 SISTEM LOGISTIK.pptx
TUGAS 1 KEL 4 SISTEM LOGISTIK.pptxTUGAS 1 KEL 4 SISTEM LOGISTIK.pptx
TUGAS 1 KEL 4 SISTEM LOGISTIK.pptx
 
Chapter 3 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health care
Chapter 3 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health careChapter 3 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health care
Chapter 3 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health care
 

Plus de arditasukma

Model AMMI Pada data binomial
Model AMMI Pada data binomialModel AMMI Pada data binomial
Model AMMI Pada data binomialarditasukma
 
Analisis Chaid Sebagai Alat Bantu Statistika Untuk (Vita & Dessy)
Analisis Chaid Sebagai Alat Bantu Statistika Untuk (Vita & Dessy)Analisis Chaid Sebagai Alat Bantu Statistika Untuk (Vita & Dessy)
Analisis Chaid Sebagai Alat Bantu Statistika Untuk (Vita & Dessy)arditasukma
 
Ekspektasi Pelanggan Dan Aplikasi Bauran Pemasaran (Dyah & Rossy)
Ekspektasi Pelanggan Dan Aplikasi Bauran Pemasaran (Dyah & Rossy)Ekspektasi Pelanggan Dan Aplikasi Bauran Pemasaran (Dyah & Rossy)
Ekspektasi Pelanggan Dan Aplikasi Bauran Pemasaran (Dyah & Rossy)arditasukma
 
Evaluasi Empiris Teknik Cross Validation Pada Model Regresi Spasial Gangga Ye...
Evaluasi Empiris Teknik Cross Validation Pada Model Regresi Spasial Gangga Ye...Evaluasi Empiris Teknik Cross Validation Pada Model Regresi Spasial Gangga Ye...
Evaluasi Empiris Teknik Cross Validation Pada Model Regresi Spasial Gangga Ye...arditasukma
 
Evaluasi Empiris Teknik Cross Validation Pada Model Regresi Spasial (Gangga &...
Evaluasi Empiris Teknik Cross Validation Pada Model Regresi Spasial (Gangga &...Evaluasi Empiris Teknik Cross Validation Pada Model Regresi Spasial (Gangga &...
Evaluasi Empiris Teknik Cross Validation Pada Model Regresi Spasial (Gangga &...arditasukma
 
Model Ammi Untuk Analisis Interaksi Genotipe X Lokasi (Indra Herlangga)
Model Ammi Untuk Analisis Interaksi Genotipe X Lokasi (Indra Herlangga)Model Ammi Untuk Analisis Interaksi Genotipe X Lokasi (Indra Herlangga)
Model Ammi Untuk Analisis Interaksi Genotipe X Lokasi (Indra Herlangga)arditasukma
 
Model Ammi Untuk Analisis Interaksi Genotipe X Lokasi (Indra Herlangga)
Model Ammi Untuk Analisis Interaksi Genotipe X Lokasi (Indra Herlangga)Model Ammi Untuk Analisis Interaksi Genotipe X Lokasi (Indra Herlangga)
Model Ammi Untuk Analisis Interaksi Genotipe X Lokasi (Indra Herlangga)arditasukma
 
Model Ammi Untuk Analisis Interaksi Genotipe X Lokasi (Indra Herlangga)
Model Ammi Untuk Analisis Interaksi Genotipe X Lokasi (Indra Herlangga)Model Ammi Untuk Analisis Interaksi Genotipe X Lokasi (Indra Herlangga)
Model Ammi Untuk Analisis Interaksi Genotipe X Lokasi (Indra Herlangga)arditasukma
 
Survival Analysis And Risk Factors For Death In Tubercolosis Patients On Dire...
Survival Analysis And Risk Factors For Death In Tubercolosis Patients On Dire...Survival Analysis And Risk Factors For Death In Tubercolosis Patients On Dire...
Survival Analysis And Risk Factors For Death In Tubercolosis Patients On Dire...arditasukma
 
Survival Analysis And Risk Factors For Death In Tubercolosis Patients On Dire...
Survival Analysis And Risk Factors For Death In Tubercolosis Patients On Dire...Survival Analysis And Risk Factors For Death In Tubercolosis Patients On Dire...
Survival Analysis And Risk Factors For Death In Tubercolosis Patients On Dire...arditasukma
 
Survival Analysis And Risk Factors For Death In Tubercolosis Patients On Dire...
Survival Analysis And Risk Factors For Death In Tubercolosis Patients On Dire...Survival Analysis And Risk Factors For Death In Tubercolosis Patients On Dire...
Survival Analysis And Risk Factors For Death In Tubercolosis Patients On Dire...arditasukma
 
Microsoft Power Point Analisis Regresi.Ppt [Compatibility Mode]
Microsoft Power Point   Analisis Regresi.Ppt [Compatibility Mode]Microsoft Power Point   Analisis Regresi.Ppt [Compatibility Mode]
Microsoft Power Point Analisis Regresi.Ppt [Compatibility Mode]arditasukma
 
Microsoft Power Point Furqan & Ardita ; Peta Kendali P Dan Np.Ppt [Compatib...
Microsoft Power Point   Furqan & Ardita ; Peta Kendali P Dan Np.Ppt [Compatib...Microsoft Power Point   Furqan & Ardita ; Peta Kendali P Dan Np.Ppt [Compatib...
Microsoft Power Point Furqan & Ardita ; Peta Kendali P Dan Np.Ppt [Compatib...arditasukma
 
Analisis Statistika Terhadap Kandungan Gizi Pada Makanan Ringan (Ardita Sukma...
Analisis Statistika Terhadap Kandungan Gizi Pada Makanan Ringan (Ardita Sukma...Analisis Statistika Terhadap Kandungan Gizi Pada Makanan Ringan (Ardita Sukma...
Analisis Statistika Terhadap Kandungan Gizi Pada Makanan Ringan (Ardita Sukma...arditasukma
 

Plus de arditasukma (14)

Model AMMI Pada data binomial
Model AMMI Pada data binomialModel AMMI Pada data binomial
Model AMMI Pada data binomial
 
Analisis Chaid Sebagai Alat Bantu Statistika Untuk (Vita & Dessy)
Analisis Chaid Sebagai Alat Bantu Statistika Untuk (Vita & Dessy)Analisis Chaid Sebagai Alat Bantu Statistika Untuk (Vita & Dessy)
Analisis Chaid Sebagai Alat Bantu Statistika Untuk (Vita & Dessy)
 
Ekspektasi Pelanggan Dan Aplikasi Bauran Pemasaran (Dyah & Rossy)
Ekspektasi Pelanggan Dan Aplikasi Bauran Pemasaran (Dyah & Rossy)Ekspektasi Pelanggan Dan Aplikasi Bauran Pemasaran (Dyah & Rossy)
Ekspektasi Pelanggan Dan Aplikasi Bauran Pemasaran (Dyah & Rossy)
 
Evaluasi Empiris Teknik Cross Validation Pada Model Regresi Spasial Gangga Ye...
Evaluasi Empiris Teknik Cross Validation Pada Model Regresi Spasial Gangga Ye...Evaluasi Empiris Teknik Cross Validation Pada Model Regresi Spasial Gangga Ye...
Evaluasi Empiris Teknik Cross Validation Pada Model Regresi Spasial Gangga Ye...
 
Evaluasi Empiris Teknik Cross Validation Pada Model Regresi Spasial (Gangga &...
Evaluasi Empiris Teknik Cross Validation Pada Model Regresi Spasial (Gangga &...Evaluasi Empiris Teknik Cross Validation Pada Model Regresi Spasial (Gangga &...
Evaluasi Empiris Teknik Cross Validation Pada Model Regresi Spasial (Gangga &...
 
Model Ammi Untuk Analisis Interaksi Genotipe X Lokasi (Indra Herlangga)
Model Ammi Untuk Analisis Interaksi Genotipe X Lokasi (Indra Herlangga)Model Ammi Untuk Analisis Interaksi Genotipe X Lokasi (Indra Herlangga)
Model Ammi Untuk Analisis Interaksi Genotipe X Lokasi (Indra Herlangga)
 
Model Ammi Untuk Analisis Interaksi Genotipe X Lokasi (Indra Herlangga)
Model Ammi Untuk Analisis Interaksi Genotipe X Lokasi (Indra Herlangga)Model Ammi Untuk Analisis Interaksi Genotipe X Lokasi (Indra Herlangga)
Model Ammi Untuk Analisis Interaksi Genotipe X Lokasi (Indra Herlangga)
 
Model Ammi Untuk Analisis Interaksi Genotipe X Lokasi (Indra Herlangga)
Model Ammi Untuk Analisis Interaksi Genotipe X Lokasi (Indra Herlangga)Model Ammi Untuk Analisis Interaksi Genotipe X Lokasi (Indra Herlangga)
Model Ammi Untuk Analisis Interaksi Genotipe X Lokasi (Indra Herlangga)
 
Survival Analysis And Risk Factors For Death In Tubercolosis Patients On Dire...
Survival Analysis And Risk Factors For Death In Tubercolosis Patients On Dire...Survival Analysis And Risk Factors For Death In Tubercolosis Patients On Dire...
Survival Analysis And Risk Factors For Death In Tubercolosis Patients On Dire...
 
Survival Analysis And Risk Factors For Death In Tubercolosis Patients On Dire...
Survival Analysis And Risk Factors For Death In Tubercolosis Patients On Dire...Survival Analysis And Risk Factors For Death In Tubercolosis Patients On Dire...
Survival Analysis And Risk Factors For Death In Tubercolosis Patients On Dire...
 
Survival Analysis And Risk Factors For Death In Tubercolosis Patients On Dire...
Survival Analysis And Risk Factors For Death In Tubercolosis Patients On Dire...Survival Analysis And Risk Factors For Death In Tubercolosis Patients On Dire...
Survival Analysis And Risk Factors For Death In Tubercolosis Patients On Dire...
 
Microsoft Power Point Analisis Regresi.Ppt [Compatibility Mode]
Microsoft Power Point   Analisis Regresi.Ppt [Compatibility Mode]Microsoft Power Point   Analisis Regresi.Ppt [Compatibility Mode]
Microsoft Power Point Analisis Regresi.Ppt [Compatibility Mode]
 
Microsoft Power Point Furqan & Ardita ; Peta Kendali P Dan Np.Ppt [Compatib...
Microsoft Power Point   Furqan & Ardita ; Peta Kendali P Dan Np.Ppt [Compatib...Microsoft Power Point   Furqan & Ardita ; Peta Kendali P Dan Np.Ppt [Compatib...
Microsoft Power Point Furqan & Ardita ; Peta Kendali P Dan Np.Ppt [Compatib...
 
Analisis Statistika Terhadap Kandungan Gizi Pada Makanan Ringan (Ardita Sukma...
Analisis Statistika Terhadap Kandungan Gizi Pada Makanan Ringan (Ardita Sukma...Analisis Statistika Terhadap Kandungan Gizi Pada Makanan Ringan (Ardita Sukma...
Analisis Statistika Terhadap Kandungan Gizi Pada Makanan Ringan (Ardita Sukma...
 

Analisis Chaid Sebagai Alat Bantu Statistika Untuk (Vita & Dessy)

  • 1. ANALISIS CHAID SEBAGAI ALAT BANTU STATISTIKA UNTUK SEGMENTASI PASAR (Studi Kasus pada Koperasi Syari’ah Al-Hidayah) Yohanes Sondang Kunto Staf Pengajar Fakultas Ekonomi, Universitas Kristen Petra, Surabaya Siti Nurul Hasana Peneliti Lepas – Alumnus Universitas Brawijaya, Malang Abstrak: Segmentasi pasar adalah bahasan klasik di bidang pemasaran yang tidak pernah pernah kehilangan daya tariknya. Dalam riset-riset segmentasi, ada dua metode pendekatan yaitu metode interdependensi dan dependensi. Statistika menyediakan banyak alat bantu untuk riset-riset segmentasi. Salah satu alat bantu statistika untuk riset segmentasi yang menggunakan pendekatan dependensi adalah analisis CHAID (Chi-Squared Automatic Interaction Detection analysis). Analisis CHAID akan menghasilkan diagram yang mirip dengan diagram pohon keputusan yang menyediakan informasi tentang derajat hubungan antara variabel dependen terhadap variabel independen dan informasi mengenasi karakteristik segmen. Analisis CHAID mampu menangani variabel independen monotonik, bebas, dan mengambang. Pada kasus Koperasi Syari'ah Al-Hidayah, analisis CHAID digunakan untuk menentukan segmentasi nasabah berdasarkan status kredit nasabah sebagai variabel dependen dan data demografis nasabah sebagai variabel independen. Segmentasi nasabah dengan bantuan analisis CHAID dilakukan untuk mengidentifikasi segmen nasabah yang memiliki rasio kredit macet yang paling rendah. Berdasarkan hasil analisis CHAID didapatkan empat segmen. Segmen nasabah dengan karakteristik mempunyai penghasilan rata-rata sebesar < Rp. 1.500.000,00, berjenis kelamin perempuan, serta berusia > 30 tahun adalah segmen yang memiliki rasio kredit macet yang paling rendah. Kata kunci: Abstract: Market segmentation is a classic topic in marketing which is never loss its attractiveness. In segmentation research, there is two approach methods which is interdependency method and dependency method. Statistics provides many tools for segmentation research. One of statistical tool for segmentation research which takes the dependency method as an approach is CHAID analysis (Chi-Squared Automatic Interaction Detection analysis). CHAID analysis would provide decision tree like diagram which provide information about degree of association from dependent variable to the independent variables and the information about segments characteristic. CHAID analysis could handle monotonic, free, and floating independent variables. In Koperasi Syari'ah Al-Hidayah case, CHAID analysis was used to determine the segment of its relationship based on the relationship credit status as the dependent variables and demographics data as independent variables. Relationship segmentation using CHAID analysis was conducted to identify relationship segment which has the lowest ratio of unpaid credit. Using CHAID analysis, four segments were identified. Relationship segment which has monthly income less than Rp 1.500.000,00, female, and over 30 years old is the lowest ratio of unpaid credit segment. Keywords: PENDAHULUAN dengan yang lain. Segmen-segmen yang terbentuk tersebut akan digunakan sebagai acuan untuk Salah satu bahasan klasik dalam bidang menentukan target pasar. pemasaran adalah segmentasi pasar. Sekalipun ter- Menurut Kasali (1998), secara garis besar ada golong ke dalam bahasan yang klasik, segmentasi dua metode yang lazim dipakai dalam riset-riset pasar tidak pernah tidak pernah kehilangan daya segmentasi dewasa ini, yaitu metode interdependensi tariknya. Hal ini dikarenakan segmentasi pasar adalah dan metode dependensi. Dalam metode interdepen- kunci utama untuk mencapai strategi pemasaran yang densi, segmentasi hanya dibentuk oleh variabel- ideal. variabel bebas. Dalam metode ini, variabel-variabel Segmentasi pasar secara sederhana dapat bebas tidak dikaitkan dengan variabel terikat yang diartikan sebagai proses untuk membagi suatu harus dijelaskan atau diprediksikan. Tujuannya adalah populasi individu ke dalam kelompok atau segmen menemukan kelompok-kelompok konsumen yang lebih kecil yang berbeda karakteristiknya satu Jurusan Manajemen Pemasaran, Fakultas Ekonomi – Universitas Kristen Petra http://puslit.petra.ac.id/~puslit/journals/dir.php?DepartmentID=MAR 88
  • 2. Kunto: Analisis Chaid Sebagai Alat Bantu Statistika untuk Segmentasi Pasar 89 (segmen-segmen) yang memiliki kesamaan respons kriteria tertentu. Hal ini kemudian diteruskan dengan terhadap variabel-variabel bebas tertentu, di mana membagi kelompok-kelompok tersebut menjadi variabel-variabel bebas tersebut bersifat sangat luas kelompok yang lebih kecil berdasarkan variabel dan umumnya berbentuk pernyataan-pernyataan. variabel independen yang lain. Prosesnya berlanjut Berbeda dengan metode interdependensi, dalam sampai tidak ditemukan lagi variabel independen – metode dependensi, segmen-segmen dihasilkan variabel independen yang signifikan secara statistik. karena ada hubungan antara variabel terikat (depen- Segmen-segmen yang dihasilkan akan bersifat saling dent variable) dengan sejumlah variabel bebas lepas yang secara statistik akan memenuhi kriteria (independent variable). Teknik yang dibutuhkan di pokok segmentasi dasar (Bagozzi, 1994). Hasilnya sini adalah sebuah pendekatan yang dapat menunjuk- juga akan memberikan peringkat pada variabel yang kan variabel-variabel independen yang memiliki merupakan variabel independen paling signifikan derajat hubungan atau pengaruh kuat terhadap sampai yang tidak signifikan. variabel terikat, dan mengidentifikasi segmen-segmen CHAID memilih variabel-variabel variabel yang paling berbeda menurut variabel-variabel independennya atas dasar uji chi-square antara tersebut. kategori variabel-variabel yang tersedia dengan Menurut Lehmann dan Eherler (2000), salah satu kategori-kategori variabel dependennya (seperti yang metode dependensi yang sering digunakan dalam terdapat pada statistika dasar bahwa uji chi-square segmentasi pasar adalah analisis CHAID (Chi- merupakan uji non parametrik yang sesuai untuk Squared Automatic Interaction Detection analysis). menguji hubungan antar variabel yang berbentuk Dalam penelitian ini, analisis CHAID akan kategori) (Myers, 1996). diterapkan untuk menentukan segmentasi nasabah Pada dasarnya, dari beberapa definisi CHAID di koperasi Syari’ah Al-Hidayah yang berlokasi di desa atas dapat disimpulkan bahwa CHAID adalah sebuah Druju kecamatan Sumbermanjing Wetan, Malang. metode untuk mengklasifikasikan data kategori di Tujuan dari segmentasi ini adalah mengidentifikasi mana tujuan dari prosedurnya adalah untuk membagi segmen nasabah potensial dengan harapan resiko rangkaian data menjadi subgrup-subgrup berdasarkan kredit macet dapat diminimumkan. Data yang pada variabel dependennya (Lehmann dan Eherler, digunakan adalah status kredit dan data demografis 2001). dari nasabah tahun 2002-2003. Menurut Baron dan Phillips (Sharp et al., 2002), analisis CHAID dapat diringkas menjadi 3 elemen TINJAUAN PUSTAKA kunci, yaitu: 1. Uji signifikan chi-square, uji ini dilakukan untuk Analisis CHAID mengidentifikasi variabel independen yang paling CHAID adalah singkatan dari Chi-squared signifikan dalam data. Automatic Interaction Detector. CHAID pertama kali 2. Koreksi Bonferroni. diperkenalkan dalam sebuah artikel berjudul “An 3. Sebuah algoritma yang digunakan untuk meng- Exploratory Technique for Investigating Large gabungkan kategori-kategori variabel. Quantities of Categorical Data” oleh Dr. G.V. Kass tahun 1980. Prosedurnya merupakan bagian dari Variabel-Variabel dalam Analisis CHAID teknik terdahulu yang dikenal dengan Automatic Dalam analisis CHAID variabel yang digunakan Interaction Detector (AID), dan menggunakan dibedakan atas variabel terikat (variabel dependen) statistik chi-square sebagai alat utamanya. dan variabel bebas (variabel independen. Klasifikasi CHAID secara keseluruhan bekerja untuk dalam CHAID dilakukan berdasarkan pada hubungan menduga sebuah variabel tunggal, disebut sebagai yang ada antara kedua variabel tersebut, oleh karena variabel dependen, yang didasarkan pada sejumlah itu CHAID termasuk dalam metode dependensi variabel-variabel yang lain, disebut sebagai variabel- dalam menentukan segmentasi. variabel independen. CHAID merupakan suatu teknik Menurut Gallagher (2000), CHAID akan mem- iteratif yang menguji satu-persatu variabel independen bedakan variabel variabel independennya menjadi yang digunakan dalam klasifikasi, dan menyusunnya tiga bentuk yang berbeda, yaitu: berdasarkan pada tingkat signifikansi statistik chi- 1. Monotonik: kategori-kategori pada variabel ini square terhadap variabel dependennya (Gallagher, dapat dikombinasikan atau digabungkan oleh 2000). CHAID hanya jika keduanya berdekatan satu CHAID digunakan untuk membentuk segmen- sama lain, yaitu variabel-variabel yang kategori- tasi yang membagi sebuah sampel menjadi dua atau lebih kelompok yang berbeda berdasarkan sebuah Jurusan Manajemen Pemasaran, Fakultas Ekonomi – Universitas Kristen Petra http://puslit.petra.ac.id/~puslit/journals/dir.php?DepartmentID=MAR
  • 3. 90 JURNAL MANAJEMEN PEMASARAN, VOL. 1, NO. 2, OKTOBER 2006: 88-98 nya mengikuti urutan aslinya (data ordinal), ● Bentuk tabel kontingensi dua arah dengan variabel contohnya: usia atau pendapatan. dependennya. 2. Bebas: kategori-kategori pada variabel ini dapat ● Hitung statistik chi-square untuk setiap pasang dikombinasikan atau digabungkan walaupun kategori yang dapat dipilih untuk digabung keduanya berdekatan atau tidak satu sama lain menjadi satu, untuk menguji kebebasannya dalam (data nominal), contohnya: pekerjaan, kelompok sebuah sub tabel kontingensi 2 x J yang dibentuk etnik, dan area geografis. oleh sepasang kategori tersebut dengan variabel 3. Mengambang (floating): kategori-kategori pada dependennya yang mempunyai sebanyak J variabel ini akan diperlakukan seperti monotonik kategori. kecuali untuk kategori yang terakhir (yaitu missing ● Untuk masing-masing nilai chi-square berpasang- value), yang dapat berkombinasi dengan kategori an, hitung p-value berpasangan bersamaan. Di manapun. antara pasangan-pasangan yang tidak signifikan, gabungkan sebuah pasangan kategori yang paling mirip (yaitu pasangan yang mempunyai nilai chi- Deskripsi Matematis Analisis CHAID square berpasangan terkecil) menjadi sebuah Menurut Gallagher (2000), CHAID pada dasar- kategori tunggal, dan kemudian dilanjutkan ke nya merupakan sebuah proses 4 langkah yang iteratif: langkah nomor 4. Tetapi apabila semua pasangan ● Pemeriksaan tiap variabel independen meng- kategori yang tersisa adalah signifikan, lanjutkan gunakan uji chi-square untuk menentukan ke langkah nomor 5. kategori mana yang nantinya signifikan untuk ● Untuk suatu kategori gabungan yang terdiri dari 3 menunjukkan perbedaan dalam variabel depen- kategori atau lebih, ujilah untuk melihat apakah den; dan mengumpulkan pula semua kategori suatu kategori variabel independen seharusnya yang tidak signifikan dipisah dengan menguji kesignifikanan antara ● Penentuan variabel independen mana yang paling kategori tersebut dengan kategori yang lain dalam signifikan, yang terbaik untuk digunakan dalam satu kategori gabungan. Jika didapat nilai chi- square yang signifikan, pisahkan kategori tersebut membedakan variabel dependen berdasarkan nilai dengan yang lain. Jika lebih dari satu kategori kesignifikanan hasil uji yang dilakukan. yang bisa dipilih untuk dipisah, pisahkan salah ● Pembagian data menggunakan kategori variabel satu yang mempunyai nilai chi-square tertinggi. independen tersebut dengan peringkat yang paling Kemudian kembali ke langkah nomor 3. signifikan. ● Dengan cara memilih, gabungkan suatu kategori ● Untuk tiap tingkatan selanjutnya: yang mempunyai sedikit pengamatan yang tidak – Pemeriksaan kategori variabel-variabel inde- sesuai dengan kategori lain yang paling mirip, penden yang tersisa untuk menentukan seperti yang diukur oleh nilai chi-square peringkat yang paling signifikan dalam penen- berpasangan yang terkecil. tuan perbedaan variabel dependen selanjutnya, ● Hitung p-value terkoreksi Bonferroni didasarkan dan memisahkannya dengan yang tidak pada tabel yang telah digabung. signifikan. – Penentuan variabel independen mana yang Tahap 2: Pemisahan paling signifikan dan kemudian diteruskan lagi ● Pilihlah variabel independen terbaik, yaitu variabel dengan pembagian datanya menggunakan independen dengan nilai p-value yang terendah, variabel ini. dan kemudian melakukan pembagian kelompok ● Pengulangan langkah ke-4 untuk semua subgrup dengan variabel independen ini (yaitu gunakan sampai teridentifikasi semua pembagian yang masing-masing kategori-kategori variabel inde- secara statistik telah signifikan. penden tersebut, yang telah digabung secara Sedangkan Magidson dalam Bagozzi (1994), optimal, untuk menentukan sub pembagian dari menerangkan bahwa langkah-langkah analisis kelompok induk menjadi sub kelompok yang CHAID secara garis besar dapat dibagi menjadi tiga baru). Jika tidak ada variabel independen dengan tahap, yaitu Penggabungan, Pemisahan dan Peng- nilai p-value yang signifikan, jangan memulai pembagian kelompok tersebut. hentian. Tahap-tahap tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut : Tahap 3: Penghentian Tahap 1: Penggabungan ● Kembali ke langkah nomor 1 untuk menganalisis sub kelompok berikutnya. Hentikan ketika semua Untuk tiap variabel independen, X1, X2,…Xk sub kelompok telah dianalisis dan juga telah berisi Jurusan Manajemen Pemasaran, Fakultas Ekonomi – Universitas Kristen Petra http://puslit.petra.ac.id/~puslit/journals/dir.php?DepartmentID=MAR
  • 4. Kunto: Analisis Chaid Sebagai Alat Bantu Statistika untuk Segmentasi Pasar 91 pengamatan-pengamatan dengan jumlah yang Eij = nilai harapan pengamatan pada baris ke-i dan terlalu sedikit. kolom ke-j Bagian-Bagian Utama dari Analisis CHAID ni• = total banyaknya pengamatan pada baris ke-i n•j = total banyaknya pengamatan pada baris ke-j Uji Chi-Square (Khi-kuadrat, χ ) 2 n = total banyaknya responden Teknik uji ini memungkinkan kita untuk menge- Keputusan yang diambil dari uji chi-square ini adalah tahui independensi antara dua variabel pada tiap H0 ditolak jika nilai χ hit > χ tabel atau p-value < α. 2 2 levelnya. Misal suatu variabel pertama memiliki r kategori dan variabel kedua memiliki c kategori maka CHAID menggunakan statistik chi-square dalam nij adalah pengamatan pada variabel pertama di level i dua cara. Yang pertama, statistik chi-square dan variabel kedua di level j, secara umum tabel digunakan untuk menentukan apakah kategori- disajikan sebagai berikut: kategori dalam sebuah variabel independen bersifat seragam dan bisa digabungkan menjadi satu. Yang Tabel 1. Struktur Data Uji Chi-Square kedua, ketika semua variabel independen sudah diringkas menjadi bentuk yang signifikan dan tidak Kolom Baris 1 2 ... c Total mungkin digabung lagi, kemudian statistik chi-square 1 n11 n12 ... n1c n1• 2 n21 n22 ... n2c n2• digunakan untuk menentukan variabel independen . . . ... . . mana yang paling signifikan untuk membagi atau . . . ... . . membedakan kategori-kategori dalam variabel . . . ... . . dependen (Gallagher, 2000). r nr1 nr2 ... nrc nr• Total n•1 n•2 ... n•c n Koreksi Bonferroni (Bonferroni Correction) Koreksi Bonferroni adalah suatu proses koreksi Tabel 2. Probabilitas Sel yang digunakan ketika beberapa uji statistik untuk Kolom Baris 1 2 ... c Total kebebasan atau ketidakbebasan dilakukan secara 1 p11 p12 ... p1c P1• bersamaan (Sharp et al., 2002). Koreksi Bonferroni 2 p21 p22 ... p2c p2• biasanya digunakan dalam pembandingan berganda. . . . ... . . Ketika terdapat sebanyak M uji perbandingan . . . ... . . yang sudah dikatakan bebas satu sama lain, peluang . . . ... . . untuk melakukan kesalahan tipe 1 atau α (dalam satu r pr1 pr2 ... prc pr• Total p•1 p•2 ... p•c p atau lebih uji-uji tersebut), akan sama dengan 1 dikurangi peluang untuk tidak melakukan kesalahan di mana tipe 1 dalam uji-uji tersebut, di mana nilainya akan pij adalah probabilitas kejadian irisan antara baris i lebih besar dari α yang telah ditentukan. Secara dan kolom j umum, hal tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut pi• adalah probabilitas total pada baris ke-i (Bagozzi, 1994): p•j adalah probabilitas total kolom ke-j 1 − (1 − α ) M > α (2) di mana Hipotesis pada pengujian chi-square adalah: M = pengali Bonferroni H0 : pij = pi•p•j (tidak terdapat hubungan antara baris α = salah tipe 1 dan kolom (bebas)) H1 : pij ≠ pi•p•j (terdapat hubungan antara baris dan Pengali Bonferroni untuk masing-masing tipe kolom (tidak bebas)) variabel variabel independen adalah berbeda. Sedangkan statistik ujinya adalah: Gallagher (2000) menyebutkan bahwa pengali r c (nij − Eij ) 2 Bonferroni untuk masing-masing jenis variabel χ 2 = ∑∑ di mana variabel independen adalah sebagai berikut: i =1 j =1 Eij 1. variabel independen Monotonik n i • n• j E ij = (1)  c − 1 n M=     (3) di mana  r − 1 nij = banyaknya pengamatan pada baris ke-i dan • variabel independen Bebas kolom ke-j Jurusan Manajemen Pemasaran, Fakultas Ekonomi – Universitas Kristen Petra http://puslit.petra.ac.id/~puslit/journals/dir.php?DepartmentID=MAR
  • 5. 92 JURNAL MANAJEMEN PEMASARAN, VOL. 1, NO. 2, OKTOBER 2006: 88-98 r −1 i (r − i )c (depth) yang berarti banyaknya tingkatan node-node M = ∑ (− 1) (4) sub kelompok sampai ke bawah pada node sub i =0 i!(r − i )! kelompok yang terakhir. Pada kedalaman pertama, sampel dibagi oleh X1 sebagai variabel independen • variabel independen Mengambang (Floating) terbaik untuk variabel dependen berdasarkan uji chi- c − 2 c − 2 square. Tiap node berisi informasi tentang frekuensi M=    + r     (5) variabel Y, sebagai variabel dependen, yang  r − 2  r −1  merupakan bagian dari sub kelompok yang dihasilkan di mana berdasarkan kategori yang disebutkan (X1). Pada M = pengali Bonferroni kedalaman ke-2 (node X2 dan X3) merupakan c = kategori variabel dependen pembagian dari X1 (untuk node ke-1 dan ke-3). r = kategori variabel independen Dengan cara yang sama, sampel selanjutnya dibagi oleh variabel penjelas yang lain, yaitu X2 dan X3 , dan Diagram Pohon (Tree Diagram) selanjutnya menjadi sub kelompok pada node ke-4, 5, Hasil pembentukan segmen dalam CHAID akan 6, dan 7 (Lehmann dan Eherler, 2001). ditampilkan dalam sebuah diagram pohon. Secara Dari masing-masing node tersebut juga ditampil- umum diagram pohon dari CHAID adalah sebagai kan persentase responden untuk tiap-tiap kategori dari berikut (Lehmann dan Eherler, 2001): variabel dependen, dan juga ditunjukkan jumlah total responden untuk masing-masing node (Myers, 1996). Y Secara ringkas, Bagozzi (1994) menyatakan nY=1 nY=2 bahwa, diagram pohon, yang merupakan inti dari nY=3 analisis CHAID, akan berisi: 1. Simbol yang menerangkan tentang kategori ter- tentu (atau kategori-kategori yang telah diga- X1 bungkan). 2. Sebuah ringkasan data dari variabel dependen 1 2 3 dalam kelompok tersebut (misalnya persentase respon). n Y=1, x1=1 n Y=2, x1=1 n Y=1 , x2=2 n Y=2 , x2=2 nY=1 , x1=3 nY=2 , x1=3 3. Ukuran sampel untuk kelompok tersebut, atau n Y=3, x1=1 n Y=3 , x2=2 nY=3 , x1=3 biasa dilambangkan dengan “n”. METODE PENELITIAN Data Penelitian X2 X3 Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah 4 5 6 7 data sekunder, yaitu data Pengguna Pembiayaan Koperasi Syari’ah Al-Hidayah Druju, Sumber- nY=1 , x 1=1 , x 2=1 nY=1, x1=1, x2=2 nY=1, x1=2, x3=1 n Y=1, x1=2, x3=2 manjing Wetan Tahun 2002-2003. Data yang diambil nY=2 , x 1=1 , x 2=1 nY=2, x1=1, x2=2 nY=2, x1=2, x3=1 n Y=2, x1=2, x3=2 nY=3 , x 1=1 , x 2=1 nY=3, x1=1, x2=2 nY=3, x1=2, x3=1 n Y=3, x1=2, x3=2 hanyalah data nasabah yang melakukan peminjaman selama tahun 2002-2003. Data tersebut kemudian Gambar 1. Diagram Pohon dalam Analisis CHAID dipergunakan sebagai variabel dalam melakukan analisis CHAID. Variabel dalam penelitian ini terdiri Diagram pohon CHAID mengikuti aturan “dari dari variabel dependen dan independen sebagai atas ke bawah” (Top-down stopping rule), di mana berikut: diagram pohon disusun mulai dari kelompok induk, a) Variabel Dependen berlanjut di bawahnya sub kelompok yang berturut- Variabel dependen yang digunakan dalam pene- turut dari hasil pembagian kelompok induk litian ini adalah pengguna pembiayaan koperasi berdasarkan kriteria tertentu (Myers, 1996). Tiap-tiap yang dibedakan menjadi dua kategori, yaitu: node dari diagram pohon ini menggambarkan sub 1. Anggota dengan pinjaman yang berstatus kelompok dari sampel yang diteliti. Setiap node akan macet (M) berisi keseluruhan sampel dan frekuensi absolut ni 2. Anggota dengan pinjaman yang berstatus tidak untuk tiap kategori yang disusun di atasnya. Pada macet (TM) pohon klasifikasi CHAID terdapat istilah kedalaman b) Variabel Independen Jurusan Manajemen Pemasaran, Fakultas Ekonomi – Universitas Kristen Petra http://puslit.petra.ac.id/~puslit/journals/dir.php?DepartmentID=MAR
  • 6. Kunto: Analisis Chaid Sebagai Alat Bantu Statistika untuk Segmentasi Pasar 93 Variabel independen dalam penelitian ini diambil • Rp. 750.000,00 – Rp. 1.500.000,00 dari variabel demografis data pengguna pembiaya- • Rp. 1.500.000,00 – Rp. 2.000.000,00 an koperasi. Variabel tersebut terdiri dari 5 • Rp. 2.000.000,00 komponen demografis, yaitu: 1. Jenis kelamin 6. Ukuran keluarga Untuk mengetahui karakteristik nasabah ber- Ukuran keluarga adalah jumlah orang atau dasarkan jenis kelamin yang dominan, maka individu dalam satu rumah tempat nasabah jenis kelamin konsumen dibedakan menjadi: tinggal. Variabel ini dibedakan atas: • Laki-laki • 1 orang • Perempuan • 2 orang 2. Usia • orang Usia nasabah dibedakan sebagai berikut: • 4 orang • Usia Remaja ( ≤ 23 tahun) • 5 orang atau lebih Usia remaja merupakan usia transisi yang pada umumnya sangat mudah dipengaruhi Data tersebut di atas selanjutnya akan dianalisis oleh faktor-faktor eksternal. menggunakan software SPSS 13.0. • Usia 24 – 30 tahun Usia ini merupakan usia kedewasaan nasa- Metode Analisis Data bah serta biasanya usia di mana nasabah Langkah-langkah dalam melakukan analisis mulai merintis karir dalam kehidupannya. CHAID secara garis besar adalah sebagai berikut: • Usia 31 – 40 tahun 1. Memasukkan semua data berdasarkan kategori Usia yang merupakan usia peningkatan yang ditentukan sebagai berikut: karir dan kematangan dalam bersikap. • Usia 41 – 50 tahun Tabel 3. Tabulasi Kategori Tiap Variabel Usia di mana pada masa ini biasanya Variabel Dependen Kategori menjadi masa-masa kejayaan bagi nasabah 1. Status Pinjaman dan masa di mana kemapanan diraih. 1. Macet 0 • Usia Lanjut ( ≥ 51) 2. Tidak macet 1 Usia di mana nasabah mulai menikmati Variabel Independen Kategori hari tuanya. - Jenis Kelamin 1. Laki-laki 1 3. Pendidikan terakhir 2. Perempuan 2 Nasabah dapat dikelompokkan menurut - Usia tingkat pendidikan yang telah dicapai. Dalam 1. Usia Remaja ( ≤ 23 tahun) 1 hal ini tingkat pendidikan nasabah akan dibagi 2. Usia 24 – 30 tahun 2 menjadi: 3. Usia 31 – 40 tahun 3 4. Usia 41 – 50 tahun 4 • SD 5. Usia Lanjut ( ≥ 51) 5 • SMP/sederajat - Pendidikan • SMU/sederajat 1. SD 1 • Diploma 2. SMP / sederajat 2 3. SMU / sederajat 3 • S1/S2/S3 4. Diploma 4 4. Pekerjaan 5. S1 / S2 / S3 5 nasabah koperasi memiliki berbagai macam - Pekerjaan pekerjaan. Jenis pekerjaan nasabah dibagi 1. PNS / Pegawai Pemerintah / 1 menjadi: TNI / BUMN 2 2. Karyawan Swasta 3 • PNS/Pegawai Pemerintah/TNI/BUMN 3. Wiraswasta / Dagang 4 • Karyawan Swasta 4. Petani / Peternak 5 • Wiraswasta / Dagang 5. Lainnya • Petani dan Peternak - Penghasilan 1. ≤ Rp. 750.000,00 1 • Lainnya 2. > Rp. 750.000,00 – Rp. 2 5. Penghasilan rata-rata keluarga 1.500.000,00 3 Berdasarkan keterangan dari tempat penelitian 3. > Rp. 1.500.000,00 – Rp. 4 dilakukan, penghasilan rata-rata keluarga 2.000.000,00 nasabah per bulan koperasi ini dibagi menjadi: 4. > Rp. 2.000.000,00 - Ukuran Keluarga • ≤ Rp. 750.000,00 Jurusan Manajemen Pemasaran, Fakultas Ekonomi – Universitas Kristen Petra http://puslit.petra.ac.id/~puslit/journals/dir.php?DepartmentID=MAR
  • 7. 94 JURNAL MANAJEMEN PEMASARAN, VOL. 1, NO. 2, OKTOBER 2006: 88-98 1. 1 orang 1 190 nasabah (90,9%) dengan status kredit yang tidak 2. 2 orang 2 macet. 3. 3 orang 3 4. 4 orang 4 Tahap pertama dalam analisis CHAID adalah 5. 5 orang atau lebih 5 tahap Penggabungan. Dalam penelitian ini, variabel 2. Menentukan terlebih dahulu semua skala variabel penghasilan dibagi menjadi 4 kategori, yaitu: yang akan digunakan dengan tepat dan benar. • ≤ Rp. 750.000,00 3. Menentukan kategori target dari kategori-kategori • > Rp. 750.000,00 – Rp. 1.500.000,00 variabel dependen. Hal ini dilakukan untuk • > Rp. 1.500.000,00 – Rp. 2.000.000,00 memunculkan beberapa grafik lain sebagai • > Rp. 2.000.000,00 informasi lebih lanjut dalam data yang ada. Kategori target yang dipergunakan bisa salah satu Setelah melalui analisis CHAID, variabel ini atau semua kategori yang ada pada variabel kemudian diringkas menjadi 2 kategori, seperti yang dapat dilihat pada diagram pohon kedalaman yang ke- dependen. 4. Selanjutnya akan dilanjutkan dengan proses 1, yaitu: matematis analisis CHAID sesuai prosedur pada 1. Kategori ≤ Rp. 750.000,00 digabung dengan kategori > Rp. 750.000,00 – Rp. 1.500.000,00 sub bab 2.1.2. Proses ini akan menerapkan 3 langkah analisis CHAID, yaitu langkah Kategori > Rp. 1.500.000,00 – Rp. 2.000.000,00 Penggabungan, Pemisahan, dan Pemberhentian. digabung dengan kategori > Rp. 2.000.000,00 Dalam langkah Penggabungan akan mulai diterapkan uji chi-square dan pengali Bonferroni sebagai pengoreksinya. Pada langkah Data Penggabungan sebagian besar proses akan menggunakan uji chi-square saja. Kemudian dilakukan iterasi pada kedua langkah tersebut, dan Penentuan prediktor yang signifikan terhadap variabel dependen proses iterasi akan berhenti apabila sudah tidak menggunakan chi-square ada lagi variabel independen yang tersisa untuk diuji hubungannya dengan variabel dependen, atau juga apabila terbentuknya node pada diagram pohon telah memenuhi batasan yang ditentukan Penentuan penggabungan kategori-kategori prediktor oleh peneliti. Proses ini disebut dengan proses Pemberhentian. 5. Menentukan segmentasinasabah dengan meng- interpretasikan diagram pohon CHAID Koreksi Bonferroni 6. Menentukan target pasar berdasarkan hasil segmentasi nasabah yang sudah terbentuk. Ya Untuk lebih memperjelas langkah matematis Sisa prediktor analisis CHAID pada metode penelitian, disajikan Tidak skema metode penelitian pada Gambar 2. Penentuan peringkat kesignifikanan prediktor dalam menerangkan HASIL PENELITIAN variabel dependen Analisis CHAID Segmentasi yang dihasilkan oleh analisis CHAID Semua sub kelompok signifikan Tidak dengan dibantu software SPSS 13.0 pada nasabah yang melakukan peminjaman di koperasi Al-Hidayah Ya tahun 2002–2003 dapat dilihat dari diagram pohon klasifikasi CHAID (CHAID classification tree) Penarikan kesimpulan segmentasi seperti pada Gambar 3. Diagram pohon hasil analisis CHAID pada Gambar 3, menerangkan bahwa pada node teratas Penarikan kesimpulan nasabah target diketahui jumlah total nasabah yang melakukan peminjaman adalah 209 nasabah, terdiri dari 19 Gambar 2. Skema Metode Penelitian nasabah (9,1%) dengan status kreditnya macet dan Jurusan Manajemen Pemasaran, Fakultas Ekonomi – Universitas Kristen Petra http://puslit.petra.ac.id/~puslit/journals/dir.php?DepartmentID=MAR
  • 8. Kunto: Analisis Chaid Sebagai Alat Bantu Statistika untuk Segmentasi Pasar 95 Hal ini berarti bahwa kategori ke-1 dan ke-2 memenuhi syarat kesignifikanan chi-square untuk StatusKredit bisa digabung menjadi satu kategori tunggal. Begitu Node 0 pula untuk kategori ke-3, ke-4, dan ke-5 yang juga Category % n digabung menjadi satu kategori tunggal berdasarkan Macet 9.1 19 Macet Tidak Macet 90.9 190 analisis CHAID yang ada. Tidak Macet Total 100 .0 209 Dari Tabel Model Summary pada Lampiran 2, Penghasilan Adj. P-value=0.044, Chi-square=5.955, dapat diketahui bahwa dalam penelitian ini sebenar- df=1 nya ada 6 variabel bebas. Kemudian hasil analisis CHAID menunjukkan bahwa hanya ada 3 variabel <= >750000 - 1500000 > >750000 - 1500000 bebas yang signifikan terhadap variabel terikatnya, Node 1 Category % n Node 2 Category % n yaitu variabel penghasilan, jenis kelamin, dan usia. Macet 7.2 13 Tidak Macet 92 .8 168 Macet 21 .4 Tidak Macet 78 .6 6 22 Hal ini juga dapat dilihat dari hasil diagram pohon Total 86 .6 181 Total 13 .4 28 CHAID, bahwa pohon klasifikasi tersebut Sex Adj. P-value=0.046, Chi-square=3.997, mempunyai 3 kedalaman, di mana variabel peng- df=1 hasilan membagi status kredit pada kedalaman ke-1, kemudian variabel jenis kelamin pada kedalaman ke- Perempuan Laki-laki 2, dan variabel usia pada kedalaman ke-3. Sehingga Node 3 Category % n Node 4 Category % n ada tiga variabel independen yang tersisa dan tidak Macet Tidak Macet 4.3 5 95.7 111 Macet Tidak Macet 12.3 87.7 8 57 dianggap mempunyai hubungan dengan variabel Total 55.5 116 Total 31.1 65 dependen, yaitu variabel pendidikan, pekerjaan, dan Usia jumlah keluarga. Adj. P-value=0.020, Chi-square=7.887, df=1 Nilai p-value dan nilai uji chi-square dari masing-masing variabel independen yang dianggap <= 24-30 > 24-30 mempunyai hubungan dengan variabel dependennya Node 5 Node 6 dapat diringkas dalam tabel berikut: Category % n Category % n Macet 16.7 3 Macet 2.0 2 Tidak Macet 83.3 Total 8.6 15 18 Tidak Macet 98 .0 Total 46 .9 96 98 Tabel 4. Nilai P-value dan Chi-square Variabel Dependen dalam Diagram Pohon Gambar 3. Diagram Pohon Analisis CHAID Variabel Nilai p-value Nilai chi-square Penghasilan 0,044 5,955 Hal ini berarti bahwa kategori ke-1 dan ke-2 Jenis Kelamin 0,046 3,997 memenuhi syarat kesignifikanan chi-square untuk Usia 0,020 7,887 bisa digabung menjadi satu kategori tunggal. Begitu pula untuk kategori ke-3 dan ke-4 yang juga digabung di mana nilai p-value dalam tabel di atas merupakan menjadi satu kategori tunggal berdasarkan analisis nilai p-value setelah dikoreksi oleh pengali CHAID yang ada. Bonferroni. Penggabungan kategori juga terjadi pada variabel Dari Tabel 4. tersebut dapat diketahui bahwa usia. Dalam penelitian ini, variabel usia dibagi apabila dilakukan pengambilan keputusan menjadi 5 kategori, yaitu: berdasarkan nilai p-value, di mana ketiga nilai • Usia Remaja ( ≤ 23 tahun) tersebut kurang dari α=0,05, yaitu 0,044; 0,046; dan • Usia 24 – 30 tahun 0,020, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa • Usia 31 – 40 tahun keputusan uji chi-square adalah tolak H0. Hal ini • Usia 41 – 50 tahun berarti bahwa terdapat hubungan antara ketiga • Usia Lanjut ( ≥ 51) variabel tersebut dengan variabel dependen, yaitu status kredit. Selanjutnya variabel ini oleh CHAID diringkas Pada Gambar 3 dapat dilihat bahwa variabel menjadi 2 kategori, seperti yang terlihat pada diagram penghasilan adalah variabel independen terbaik yang pohon kedalaman yang ke-3 yaitu: digunakan untuk membagi dan menerangkan variabel 1. Kategori usia ≤ 23 tahun digabung dengan status kredit sebagai variabel dependen. Kemudian kategori usia 24 – 30 tahun variabel jenis kelamin merupakan variabel inde- 2. Kategori usia 31 – 50 tahun digabung dengan penden yang signifikan untuk membagi kategori pada kategori usia ≥ 51 tahun node ke-1 (kategori penghasilan rata-rata ≤ Rp. 750.000,00 dan kategori penghasilan rata-rata > Rp. Jurusan Manajemen Pemasaran, Fakultas Ekonomi – Universitas Kristen Petra http://puslit.petra.ac.id/~puslit/journals/dir.php?DepartmentID=MAR
  • 9. 96 JURNAL MANAJEMEN PEMASARAN, VOL. 1, NO. 2, OKTOBER 2006: 88-98 750.000,00 – Rp. 1.500.000,00) pada variabel peng- mempunyai penghasilan rata-rata sebesar ≤ Rp. hasilan. Dan variabel usia merupakan variabel 1.500.000,00, berjenis kelamin perempuan, serta independen yang signifikan dengan kategori pada berusia > 30 tahun. Segmen ke-2 ini menunjukkan node ke-3 (kategori jenis kelamin perempuan) pada bahwa tingkat pendidikan dan jenis pekerjaan tidak varibel jenis kelamin. menjadi patokan lancar atau tidaknya peminjaman Pohon klasifikasi CHAID pada Gambar 3 mene- yang dilakukan oleh nasabah. Nasabah perempuan rangkan bahwa nasabah koperasi Syari’ah Al- dengan waktu luang dan pekerjaan yang sedikit akan Hidayah yang melakukan pinjaman pada tahun 2002 lebih mempunyai banyak kesempatan untuk dapat – 2003 dibagi menjadi 4 segmen, yaitu: teratur melakukan segala kewajiban terhadap koperasi dibandingkan apabila nasabah tersebut laki-laki Tabel 5. Segmentasi Nasabah Hasil Analisis dengan tanggung jawab pekerjaan sebagai kepala CHAID keluarga, walaupun hal ini hanya didukung dengan tingkat pendapatan yang tergolong menengah ke Segmen Karakteristik Ke-1 Nasabah dengan keluarga yang mempunyai bawah. Kedewasaan dan kematangan berpikir pada penghasilan rata-rata sebesar ≤ Rp. tingkat usia >30 tahun juga akan dapat lebih 1.500.000,00, berjenis kelamin perempuan, meningkatkan kesadaran akan tanggung jawab serta berusia ≤ 30 tahun. kepada koperasi. Jadi di masa yang akan datang Ke- 2 Nasabah dengan keluarga yang mempunyai Koperasi Syari’ah Al-Hidayah dapat memprioritas- penghasilan rata-rata sebesar ≤ Rp. kan calon nasabah dengan karakteristik seperti pada 1.500.000,00, berjenis kelamin perempuan, segmen ke-2 agar selanjutnya jumlah pinjaman serta berusia > 30 tahun. dengan status macet dapat diminimalisir. Ke- 3 Nasabah dengan keluarga yang mempunyai penghasilan rata-rata sebesar ≤ Rp. KESIMPULAN DAN SARAN 1.500.000,00, dan berjenis kelamin laki-laki. Ke- 4 Nasabah dengan keluarga yang mempunyai Kesimpulan penghasilan rata-rata sebesar > Rp. 1.500.000,00. Berdasarkan uraian-uraian di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa: Dari keempat segmen yang terbentuk, dapat 1. Analisis CHAID adalah salah satu alat statistika ditabulasi jumlah masing-masing nasabah yang macet yang dapat digunakan untuk segmentasi pasar dan yang tidak macet dalam tabel sebagai berikut: dengan pendekatan metode dependensi. 2. Analisis CHAID memiliki kemampuan untuk Tabel 6. Tabulasi Jumlah Nasabah Macet dan menganalisis variable independen monotonik, Tidak macet bebas, dan mengambang. 3. Pada kasus Koperasi Syari’ah Al-Hidayah, Segmen ke- Jumlah Jumlah Tidak analisis CHAID mendapatkan empat segmen Macet Macet yang berbeda, yaitu: 1 3 15 a. Nasabah dengan keluarga yang mempunyai 2 2 96 penghasilan rata-rata sebesar ≤ Rp. 3 8 57 1.500.000,00, berjenis kelamin perempuan, 4 6 22 serta berusia ≤ 30 tahun. b. Nasabah dengan keluarga yang mempunyai Pada kasus yang dibahas dalam penelitian ini, penghasilan rata-rata sebesar ≤ Rp. apabila ingin menentukan nasabah target yang akan 1.500.000,00, berjenis kelamin perempuan, dijadikan acuan untuk menentukan nasabah baru serta berusia > 30 tahun. yang dapat memperkecil pinjaman yang macet, maka c. Nasabah dengan keluarga yang mempunyai akan dipilih segmen-segmen dengan jumlah nasabah penghasilan rata-rata sebesar ≤ Rp. yang pinjaman macetnya terkecil, serta mempunyai 1.500.000,00, dan berjenis kelamin laki-laki. jumlah nasabah dengan pinjaman tidak macet d. Nasabah dengan keluarga yang mempunyai terbesar. Dari tabulasi hasil analisis CHAID di atas penghasilan rata-rata sebesar > Rp. diketahui bahwa segmen yang memenuhi untuk 1.500.000,00. dijadikan acuan dalam membidik nasabah target 4. Untuk meminimumkan jumlah pinjaman dengan adalah pada segmen ke 2 (node ke-6 pada diagram status macet di masa mendatang maka Koperasi pohon). Nasabah pada segmen ke-2 ini mempunyai Syari'ah Al-Hidayah sebaiknya memprioritaskan karakteristik sebagai nasabah dengan keluarga yang calon nasabah dengan karakteristik nasabah Jurusan Manajemen Pemasaran, Fakultas Ekonomi – Universitas Kristen Petra http://puslit.petra.ac.id/~puslit/journals/dir.php?DepartmentID=MAR
  • 10. Kunto: Analisis Chaid Sebagai Alat Bantu Statistika untuk Segmentasi Pasar 97 dengan keluarga yang mempunyai penghasilan Usman, H. dan Akbar, R.P.S. 1995. Pengantar Statis- rata-rata sebesar ≤ Rp. 1.500.000,00, berjenis tika. Bumi Aksara. Jakarta. kelamin perempuan, serta berusia > 30 tahun. Hal ini karena dari hasil analisis CHAID, segmen ke- 2 (node ke-6 pada diagram pohon CHAID) memiliki resiko kredit macet yang paling rendah yaitu sebesar 2% (2/98) dan besar segmen 46,89% (98/209) dari total nasabah. Saran Saran yang bisa diberikan untuk penelitian selanjutnya tentang analisis CHAID adalah perlu pengkajian lebih lanjut dari segi reliabilitas analisis CHAID dan model prediksinya. DAFTAR PUSTAKA Assauri, S. 2002. Manajemen Pemasaran: Dasar, Konsep dan Strategi. Edisi Ketujuh. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta. Bagozzi, R.P. 1994. Advanced Methods of Marketing Research. Blackwell Publishers Ltd., Oxford. Gallagher, C.A., 2000. An Iterative Approach to Classification Analysis. www.casact.org/library /ratemaking/90dp237.pdf. Tanggal akses : 18 Desember 2005. Kasali, R. 1998. Membidik Pasar Indonesia: Segmen- tasi, Targeting, Positioning. Gramedia. Jakarta. Kotler, P. 1997. Marketing Management. Jilid 1. 9th edition. Alih bahasa: Hendra Teguh dan Ronny A. Rusli. Prentice-Hall Inc., New Jersey. Kotler, P. dan Amstrong, G. 1997. Principles of Marketing. 7th Edition. Alih bahasa: Alexander Sindoro. Prentice-Hall Inc., New Jersey. Lehmann, T. dan Eherler, D. 2001. Responder Pro- filing with CHAID and Dependency Analysis. www.informatik.uni-freiburg.de/~ml/ ecmlpkdd/WS-Proceedings/w10/lehmann.pdf. Tanggal akses: 12 Desember 2005. Myers, J.H. 1996. Segmentation and Positioning for Strategic Marketing Decisions. American Mar- keting Association. Chicago. Sharp, A., J. Romaniuk dan S. Cierpicki. 2002. The Performance Of Segmentation Variables: A Comparative Study. http://130.195.95.71:8081/ www/ANZMAC1998/Cd_rom/Sharp222.pdf. Tanggal akses: 15 Pebruari 2006. Umar, H. 2000. Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. Gramedia. Jakarta. Jurusan Manajemen Pemasaran, Fakultas Ekonomi – Universitas Kristen Petra http://puslit.petra.ac.id/~puslit/journals/dir.php?DepartmentID=MAR