SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  30
Télécharger pour lire hors ligne
54
Panduan Keselamatan dan
                                                                         Kode Perilaku bagi Petugas PMI




                                                 KATA PENGANTAR
                                                 Assalamulaikum Wr. Wb

                                                 Dengan rahmat Tuhan YME kami panjatkan kehadirat-Nya,
                                                 karena pada akhirnya PMI dapat menyusun buku saku yang
                                                 berisi serangkaian Panduan Keselamatan bagi petugas PMI.
                                                 Panduan ini merupakan aplikasi dari konsep Safer Access
                                                 yang dibuat oleh ICRC. Tujuannya adalah agar pada saat
                                                 melakukan tugasnya, seluruh petugas kemanusiaan yang
                                                 berada dibawah koordinasi Gerakan Palang Merah dan
                                                 Bulan Sabit Merah Internasional dapat bekerja dengan
Judul buku
Panduan Keselamatan dan Kode Perilaku            aman dan selamat.
Pedoman bagi Petugas PMI dalam Operasi Bantuan

Penyusun                                         Ada tujuh konsep Safer Access yang sudah diaplikasikan
Palang Merah Indonesia                           dalam rangkaian Panduan Keselamatan yang harus
Penerbit                                         dilaksanakan oleh seluruh anggota PMI. Ketujuh panduan
Palang Merah Indonesia
                                                 ini saling terkait dan tidak dapat dipisahkan dalam
Didukung                                         pengaplikasiannya.
International Committe of the Red Cross (ICRC)

Ilustrasi/desain grafis                          Selain Panduan Keselamatan, disertakan pula Kode
                                                 Perilaku yang merupakan pedoman pada saat melakukan
Indrayuki

Percetakan:                                      operasi bantuan bencana. Pedoman ini tidak hanya berlaku
CV. Amisindo Pranawa, Bandung
                                                 bagi anggota komponen Gerakan Palang Merah dan Bulan
Allright Reserved
Copyright@PMI-2008
                                                 Sabit Merah Internasional namun juga telah disepakati
                                                 bersama NGO internasional lainnya.
Cetakan Pertama: November 2008

ISBN: 978-979-3575-50-6


                                                                                                            i
Panduan Keselamatan dan                                              Panduan Keselamatan dan
               Keamanan bagi Petugas PMI                                           Keamanan bagi Petugas PMI




     Demikian buku saku ini dibuat, diharapkan dengan       DAFTAR ISI
     diaplikasikannya Panduan Keselamatan dan penerapan
     Kode Perilaku sesuai dengan Prinsip Dasar Gerakan,     Kata Pengantar                                          i
     keamanan dan keselamatan petugas PMI dalam melakukan   Daftar Isi                                            iii
     operasi bantuan dapat semakin terjaga.
                                                            A.   Pendahuluan                                       1
     Jakarta, November 2008                                 B.   Pengertian Umum                                   2
                                                            C.   Tujuan                                            4
                                                            D.   Sasaran                                           4
                                                            E.   Rujukan                                           4

                                                            II. Panduan Keselamatan dalam Penanggula-ngan
     Iyang D. Sukandar                                                                                             5
                                                                Bencana
     Sekretaris Jenderal                                        1. Penerimaan Terhadap Organisasi                  7
                                                                2. Penerimaan Terhadap Individu                    9
                                                                3. Identifikasi                                   13
                                                                4. Komunikasi Internal                            15
                                                                5. Komunikasi Eksternal                           19
                                                                6. Aturan Keselamatan dan Keamanan                21
                                                                7. Tindakan Perlindungan                          25

                                                            Kode Perilaku                                         27
                                                            I. Tujuan                                             28
                                                            II. Definisi                                          29
                                                            III. Pedoman Tingkah Laku                             30
                                                                 1. Kemanusiaan adalah prioritas utama            30
                                                                 2. Bantuan    diberikan     tanpa     memper-
                                                                    timbangkan ras, kepercayaan ataupun
                                                                    kebangsaan penerima bantuan dan tanpa
                                                                    pembeda-bedaan yang merugikan dalam
                                                                    bentuk apapun. Prioritas bantuan ditentukan
                                                                    semata-mata berdasarkan kebutuhan.            32

ii                                                                                                                      iii
Panduan Keselamatan dan                                                              Panduan Keselamatan dan
                 Keamanan bagi Petugas PMI                                                           Keamanan bagi Petugas PMI




                                                                            A. PENDAHULUAN



                                                                            P
        3.    Bantuan tidak boleh digunakan            untuk
              kepentingan politik ataupun agama                        33
        4.    Kita hendaknya berusaha untuk tidak menjadi
              alat kebijakan luar negeri pemerintah                    34
        5.    Kita harus menghormati budaya dan adat istiadat                     alang Merah Indonesia (PMI) adalah organisasi
              setempat                                                 36
                                                                                 perhimpunan nasional yang disahkan oleh
        6.    Kita harus berusaha meningkatkan respons
              bencana dengan kapasitas setempat                        37        pemerintah melalui keputusan presiden, untuk
        7.    Perlu dicari cara untuk melibatkan para                       menjalankan tugas-tugas kepalangmerahan di Indonesia.
              penerima bantuan dalam proses manajemen                       Sebagai perhimpunan nasional, PMI menjalankan tugas
              bantuan                                                  38   dengan semangat kenetralan dan tidak memihak
        8.    Pemberian bantuan harus bertujuan untuk
                                                                            berdasarkan Prinsip-Prinsip Dasar Gerakan Palang Merah
              mengurangi kerentanan terhadap bencana di
              kemudian hari, selain untuk memenuhi                          dan Bulan Sabit Merah Internasional, yaitu Kemanusiaan,
              kebutuhan pokok                                          38   Kesamaan, Kenetralan, Kemandirian, Kesukarelaan,
        9.     Kita bertanggung jawab kepada pihak yang                     Kesatuan dan Kesemestaan.
              kita bantu maupun kepada pihak yang memberi
              kita sumber daya                                         40   Banyaknya bencana dan potensi konflik di beberapa wilayah
        10.   Dalam kegiatan informasi, publisitas, dan                     di Indonesia, membuat PMI dituntut untuk berperan aktif
              promosi yang kita lakukan, kita harus
              memandang korban bencana sebagai manusia                      memberikan bantuan kemanusiaan. Bertugas di daerah
              yang bermartabat, bukan sebagai objek belas                   bencana dan rawan konflik menuntut semua anggota PMI
              kasihan                                                  41   diharuskan mengetahui bagaimana caranya mendapatkan
                                                                            akses yang lebih aman dalam memberikan bantuan
    IV. Lingkungan Kerja                                               43   kemanusiaan kepada para penerima bantuan.
    Lampiran I : Rekomendasi bagi pemerintah negara
                   yang terkena bencana                                44
                                                                       48
                                                                            Berdasarkan hal tersebut, maka Markas Pusat PMI telah
    Lampiran II : Rekomendasi bagi pemerintah donor
    Lampiran III : R e k o m e n d a s i b a g i o r g a n i s a s i
                                                                            mengadopsi serangkaian Panduan Keselamatan sebagai
                   antarpemerintah                                     50   pedoman anggota PMI dalam melaksanakan tugas agar
                                                                            memiliki akses yang lebih baik



2                                                                                                                                       1
Panduan Keselamatan dan                                                                 Panduan Keselamatan dan
              Keamanan bagi Petugas PMI                                                              Keamanan bagi Petugas PMI




    B. PENGERTIAN UMUM *                                       Bencana Konflik (bencana sosial) adalah peristiwa atau




    P
                                                               rangkaian peristiwa yang diakibatkan oleh konflik sosial
                                                               antar kelompok atau komunitas masyarakat yang
                                                               menimbulkan penderitaan, gangguan hubungan sosial,
          anduan Keselamatan adalah elemen-elemen penting      tidak berfungsinya pranata sosial, kerugian harta benda
         untuk Perhimpunan Nasional dalam melakukan            dan korban jiwa manusia.
         tindakan dimana mereka bisa meningkatkan
    keselamatan dan membuka akses untuk bekerja guna           Penanggulangan Bencana adalah keseluruhan aspek
    memberi bantuan kemanusiaan kepada penerima bantuan        perencanaan kebijakan pembangunan yang beresiko
    sesuai dengan mandat yang telah diberikan.                 bencana, kegiatan pada sebelum, saat dan sesudah terjadi
                                                               bencana yang mencakup pencegahan bencana, mitigasi,
    Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang     kesiapsiagaan, tanggap darurat dan pemulihan kondisi
    disebabkan oleh alam (faktor alam) dan non alam (faktor    akibat dampak bencana.
    manusia) yang mengakibatkan korban manusia, kerugian
    harta benda, kerusakan lingkungan, kerusakan sarana dan    Kegiatan Penanggulangan Bencana adalah serangkaian
    prasarana serta fasilitas umum.                            upaya yang mencakup penetapan kebijakan pembangunan
                                                               yang beresiko timbulnya bencana, kegiatan pencegahan
    Bencana Alam adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa     bencana, tanggap darurat, rehabilitasi dan rekonstruksi.
    yang disebabkan oleh alam yang meliputi bencana gempa
    bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, tanah longsor dan   Tanggap Darurat Bencana adalah rangkaian kegiatan yang
    lain lain, yang mengakibatkan timbulnya korban manusia,    dilakukan dengan segera pada saat kejadian bencana untuk
    harta benda, kerusakan sarana dan prasarana, lingkungan    menangani dampak buruk yang ditimbulkan yang meliputi
    hidup dan fasilitas umum.                                  kegiatan penyelamatan dan evakuasi korban, harta benda
                                                               serta pemenuhan kebutuhan dasar, perlindungan,
    Konflik Sosial adalah pertentangan fisik antar dua pihak   pengurusan pengungsi, pemulihan sarana dan prasarana.
    atau lebih yang mengakibatkan hilangnya hak dan aset
    kelompok masyarakat, timbulnya rasa takut, terancamnya
    keamanan, ketentraman, keselamatan dan atau
    terganggunya martabat dan keseimbangan kehidupan           *   Dikutip dari Prosedur Tetap Tanggap Darurat Bencana,
                                                                   Markas Pusat Palang Merah Indonesia, Jakarta, 2007
    sosial masyarakat.

2                                                                                                                                3
Panduan Keselamatan dan
             Keamanan bagi Petugas PMI




    C. TUJUAN
      Tujuan dari panduan ini adalah untuk mengurangi
      kemungkinan terjadinya peristiwa yang mengancam
      keselamatan anggota PMI, khususnya ketika bertugas
      di lapangan. Namun, apabila peristiwa tersebut telah
      terjadi, diharapkan panduan ini akan membantu
      untuk mengurangi dampak yang lebih buruk.

    D. SASARAN
    Semua anggota PMI yang terlibat secara langsung maupun
    tidak langsung, dalam operasi tanggap darurat bencana..

    D. RUJUKAN
    a. UU No.59 tahun 1958 tentang keikutsertaan Negara
       Republik Indonesia dalam konvensi-konvensi Jenewa
       tanggal 12 Agustus 1949
    b. UU Penanggulangan Bencana No.24 Tahun 2007
    c. Keppres RI no.25 tahun 1950 tentang pengesahan dan

                                                              PANDUAN KESELAMATAN
       pengakuan Perhimpunan Nasional Palang Merah
       Indonesia
    d. Keppres RI no.246 tahun 1963 tentang tugas pokok dan
                                                              DALAM PENANGGULANGAN
                                                              BENCANA*
       kegiatan PMI
    e. Peraturan Penguasa Perang Tertinggi No 1 tahun 1962
       tentang Pemakaian/penggunaan Tanda dan Kata-Kata
       Palang Merah
    f. AD/ART Palang Merah Indonesia
    g. Pokok-Pokok Kebijakan dan Rencana Strategis PMI        *   Mengacu pada 7 pilar keamanan dalam safer access ICRC


4
Panduan Keselamatan dan
                               Keamanan bagi Petugas PMI




    1. PENERIMAAN TERHADAP



    P
       ORGANISASI
          enerimaan terhadap organisasi adalah situasi awal
          yang paling menentukan. Tujuannya adalah agar PMI
          memiliki akses yang terbuka luas, sehingga PMI dapat
    bekerja di seluruh wilayah dalam berbagai situasi dan
    kondisi. Agar PMI dapat dikenal dan diterima
    keberadaannya, maka segenap anggota PMI, baik secara
    individu maupun organisasi, perlu melakukan hal-hal
    sebagai berikut :
    < Sosialisasi & diseminasi tentang Gerakan Palang Merah
      & Bulan Sabit Merah Internasional. Sosialisasi &
      diseminasi harus dilakukan secara terus menerus secara
      simultan pada saat 'sebelum', 'saat terjadi' dan 'setelah'
      kegiatan penanggulangan bencana dilakukan.
      Sosialisasi dan diseminasi dilakukan secara mandiri atau
      terintegrasi dengan kegiatan PMI lainnya. Semua
      anggota PMI harus bisa memberikan diseminasi tentang
      PMI dan Gerakan.
    < Koordinasi dengan pihak terkait (Pemerintah, Badan
      Nasional Penanggulangan Bencana, TNI/POLRI, media
      massa, LSM lokal maupun internasional dan lain-lain).
      PMI dapat bekerja sama dengan unsur lainnya yang
      terkait dengan penanggulangan bencana.
    < Menjaga Prinsip Dasar Gerakan. PMI berpedoman pada
      Ketujuh Prinsip Dasar Gerakan dalam melakukan setiap
      kegiatan.

6                                                                  7
Panduan Keselamatan dan
                             Keamanan bagi Petugas PMI




    2. PENERIMAAN TERHADAP



    T
       INDIVIDU
           elah dikenalnya organisasi PMI di kalangan
           masyarakat luas, membuat PMI memiliki akses yang
           mudah dalam memberikan bantuan kemanusiaan.
    Namun demikian, anggota PMI tidak boleh mengabaikan
    perilaku pribadinya. Hal itu dimaksudkan agar masyarakat
    tidak hanya menerima PMI sebagai sebuah organisasi
    kemanusiaan namun juga menerima keberadaan anggota
    PMI sebagai seorang individu. Penerimaan terhadap
    anggota PMI juga mempengaruhi keberhasilan organisasi
    dalam melakukan tugas-tugas kemanusiaan. Beberapa hal
    yang perlu dipahami oleh setiap anggota PMI antara lain
    yaitu:
    < Setiap anggota PMI harus mampu mengenali
      kemampuan diri sendiri. Jangan memaksakan diri,
      sabar dan tidak ceroboh dalam mengambil tindakan.
      Berlatihlah untuk meningkatkan kemampuan diri agar
      dapat meminimalkan kesalahan yang dapat berakibat
      fatal pada saat memberikan bantuan kemanusiaan.
    < Setiap anggota PMI mampu beradaptasi terhadap
      lingkungan, adat istiadat dan budaya yang ada
      dimanapun dia bertugas.
    < Setiap anggota PMI mematuhi aturan hukum setempat.
      Misalnya hukum adat atau peraturan pemerintah
      daerah setempat.


8                                                              9
Panduan Keselamatan dan                          Panduan Keselamatan dan
              Keamanan bagi Petugas PMI                       Keamanan bagi Petugas PMI




     < Setiap anggota PMI selalu menerapkan 7 Prinsip Dasar
       Gerakan dalam tingkah laku pribadinya.
     < Setiap anggota PMI selalu menerapkan 7 Prinsip Dasar
       Gerakan dalam tingkah laku pribadinya.
     < Setiap anggota PMI mengedepankan etika dan moral,
       menjaga gaya hidup sehat. Tidak meminum minuman
       keras, narkoba, asusila dan dapat mengendalikan
       stress.
     < Setiap anggota PMI memiliki tanggung-jawab dan
       solidaritas sosial.




10                                                                                        11
Panduan Keselamatan dan
                              Keamanan bagi Petugas PMI




     3. IDENTIFIKASI

     Logo atau lambang identik dengan organisasi. Identitas
     organisasi tercermin melalui logo atau lambang yang
     digunakan. Demikian juga dengan sarana dan prasarana,
     dapat diidentifikasikan sebagai sesuatu yang terkait
     dengan organisasi, jika terdapat logo atau lambang yang
     digunakan tersebut. Sama halnya dengan PMI. Orang,
     sarana dan prasarana dapat dikenali sebagai milik atau
     terkait dengan PMI jika terdapat logo PMI. Untuk itu agar
     penyertaan sarana dan prasarana organisasi juga dapat
     diterima keberadaannya, maka logo atau lambang yang
     digunakan pun harus dikenal luas. Untuk itu:
     < Setiap anggota PMI harus memahami dan harus dapat
       melakukan sosialisasi atau diseminasi mengenai
       penggunaan lambang yang benar.
     < Semua barang bantuan, kendaraan dan kantor PMI harus
       mempunyai identitas PMI.
     < Setiap anggota PMI yang bertugas harus menggunakan
       atribut PMI dan membawa kartu identitas
       (KTA/KTP/SIM) serta surat tugas.
     < Setelah bertugas, atribut PMI yang digunakan pada saat
       memberikan bantuan kemanusiaan, harus
       dikembalikan ke markas/penanggung jawab operasi
       (kecuali jika milik pribadi maka harus dapat
       menggunakannya secara tepat dan benar).
12                                                               13
Panduan Keselamatan dan
                              Keamanan bagi Petugas PMI




     4. KOMUNIKASI INTERNAL



     C
           epat dan tepatnya sebuah operasi bantuan
           dilaksanakan, antara lain ditentukan dari cepat dan
           tepatnya sebuah keputusan diambil. Keputusan itu
     ditentukan berdasarkan pada informasi yang didapat. Oleh
     sebab itu, arus informasi antar anggota PMI yang sedang
     bertugas harus berjalan lancar. Terutama pada kondisi
     darurat, komunikasi antar anggota harus simultan
     dilakukan timbal balik secara vertikal (dari anggota ke
     pengurus/pimpinan operasi dan sebaliknya) maupun
     horizontal (antar anggota) melalui :
     < Pengarahan mengenai situasi lokasi kejadian untuk
       menjamin keselamatan dan keamanan anggota PMI
       yang akan bertugas oleh penanggung jawab operasi.
     < Penyelenggaraan rapat koordinasi rutin sesuai dengan
       kebutuhan oleh penanggung jawab operasi.
     < Pelaporan setiap insiden bencana yang dinilai dapat
       mempengaruhi keselamatan dan keamanan yang
       terjadi saat bertugas kepada penanggung jawab
       operasi. Laporan diberikan secara akurat dengan
       melakukan cek ulang dan penilaian (assessment),
       bukan berdasarkan informasi semata (untuk mencegah
       beredarnya isu).
     < Menjaga komunikasi timbal balik antar tim dan posko.


14                                                               15
Panduan Keselamatan dan                         Panduan Keselamatan dan
              Keamanan bagi Petugas PMI                      Keamanan bagi Petugas PMI




     < Menjaga kerahasiaan informasi ('siapa perlu tahu
       tentang apa' untuk mencegah kepanikan)
     < Membuat laporan sesuai dengan lingkup dan jenjang
       penugasan.
     < Menggunakan alat komunikasi sesuai dengan standar
       komunikasi PMI, sesuai dengan kebutuhan tugas dan
       menjaga alat komunikasi yang digunakan dengan baik.
     < Setelah bertugas, alat komunikasi PMI harus
       dikembalikan ke markas/penanggung jawab operasi.




16                                                                                       17
Panduan Keselamatan dan
                               Keamanan bagi Petugas PMI




     5. KOMUNIKASI EKSTERNAL


     M
             asyarakat memiliki hak untuk mengetahui informasi
             tentang perkembangan kejadian atau bencana yang
             ada. Mereka pun berhak untuk tahu apa yang telah
     dilakukan pihak-pihak yang telah membantu terhadap
     pihak yang dibantu (korban bencana). Pemberian informasi
     ini merupakan salah satu bentuk tanggung-jawab moral
     terhadap korban sehingga mereka tidak dijadikan objek
     semata. Namun demikian, pemberian informasi juga
     memiliki aturan agar informasi yang tersebar tidak justru
     menjadi alat provokasi pihak tertentu dan menimbulkan
     kepanikan. Untuk itu yang perlu diperhatikan adalah :
     < Informasi yang dapat disampaikan kepada
         media/publik hanya fakta yang bersifat umum (apa
         yang kita kerjakan dan bukan yang disaksikan,
         didengar atau dirasakan).
     < Pembagian informasi yang bersifat kebijakan
         dilakukan oleh pengurus. Sedangkan pembagian
         informasi yang bersifat operasional dapat dilakukan
         oleh humas atau unit pelaksana yang ditunjuk oleh
         pengurus. Untuk itu perlu disepakati sebelumnya,
         siapakah pihak yang ditunjuk menjadi juru bicara di
         lapangan. (Detail mengenai ketentuan akan dicakup
         dalam Pedoman Komunikasi).
     < Rapat koordinasi antar lintas sektoral dilakukan atas
         sepengetahuan pengurus/penanggung-jawab operasi
         yang ditunjuk.
18                                                               19
Panduan Keselamatan dan
                               Keamanan bagi Petugas PMI




     6. ATURAN KESELAMATAN



     P
        DAN KEAMANAN
           MI memiliki mandat untuk memberikan bantuan pada
           korban bencana alam maupun konflik bersenjata.
           Untuk itu resiko yang dihadapi oleh anggota PMI
     terdapat pada kedua kondisi tersebut. Resiko terhadap
     keselamatan tugas di lapangan tentunya menjadi resiko
     yang dihadapi oleh masing-masing anggota PMI secara
     individu. Agar setiap anggota PMI dapat bekerja dengan
     selamat dan aman dalam setiap kondisi, maka setiap
     anggota harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut :


     a. Pelaksanaan operasi
     < Pengurus/penanggung-jawab operasional memastikan
       situasi keselamatan & keamanan di lapangan
     < Buatlah rencana keamanan dalam beberapa alternatif
       resiko sesuai dengan kondisi lapangan (jika ... maka ...)
     < Pembatasan waktu kerja di lapangan dibuat sesuai
       dengan kondisi lapangan (misalnya jam malam,
       pembatasan aktifitas malam hari, dsb)
     < Apabila melalui Pos Pemeriksaan kurangi kecepatan.
       Lampu dalam mobil dinyalakan dan kontrol emosi.
     < Dilarang menggunakan pengawalan bersenjata, kecuali
       pada situasi khusus tertentu dan harus mendapatkan
       izin dari Pengurus PMI.
20                                                                 21
Panduan Keselamatan dan                                                      Panduan Keselamatan dan
             Keamanan bagi Petugas PMI                                                   Keamanan bagi Petugas PMI




     < Apabila terjadi pemberhentian paksa/ancaman             c. Sarana dan prasarana
       bersenjata, maka patuhilah instruksi dari pihak yang    < Kendaraan yang digunakan harus dilengkapi dengan
       memberhentikan/mengancam, bersikap tenang dan             dokumen kendaraan (STNK, BPKB), Lambang PMI dan
       berusaha untuk bernegosiasi. Tekankan sikap dan           perlengkapan Pertolongan Pertama serta Peralatan
       posisi anda pada netralitas.                              emergensi kendaraan). Pengemudi harus memiliki SIM
     < Apabila terjadi penculikan, maka ikuti instruksi dari     dan mematuhi aturan lalu lintas yang berlaku.
       pihak yang memberhentikan/mengancam, bersikap           < Sebelum menggunakan kendaraan PMI pastikan
       tenang dan berusaha untuk bernegosiasi, serta tidak
       melakukan tindakan yang mengancam keselamatan
                                                                 pemeriksaan penting seperti kondisi bahan bakar, oli,

       diri. Mengamankan pelepasan seorang tawanan adalah
                                                                 kondisi dan tekanan ban telah dilakukan. Pastikan
       tanggung jawab pihak luar, bukan tawanan.                 penyimpanan kunci kendaraan yang mudah diakses.
                                                               < Kendaraan PMI hanya dapat digunakan oleh Anggota

     b. Personil
                                                                 PMI dan hanya untuk kepentingan PMI.

     < Anggota PMI harus mengetahui standar pelaksanaan        < Tim yang bertugas harus membawa kebutuhan
       operasi tanggap darurat bencana dan prosedur operasi      operasional dan logistik tim (makanan, minuman,
       lainnya terkait dengan bidang penugasan masing-           peralatan pendukung lain) sesuai dengan yang
       masing.                                                   dibutuhkan.
     < Anggota PMI harus mengetahui dan mengikuti aturan-      < Apabila terjadi perampokan barang, jangan pernah
       aturan yang dibuat oleh otoritas setempat (satkorlak
       atau penguasa perang pada saat konflik bersenjata).
                                                                 mengambil resiko untuk membela barang atau uang,
                                                                 nyawa Anda lebih penting dibandingkan barang atau
     < Anggota PMI dilarang membawa senjata tajam/api.
       Senjata tajam dikecualikan untuk mendukung
                                                                 uang. Berusahalah untuk bernegosiasi dan tekankan

       penugasan (sebagai pelengkap peralatan tanggap
                                                                 bahwa barang yang anda bawa adalah untuk

       darurat).
                                                                 kepentingan kemanusiaan. Setelah terjadi perampokan

     < Anggota PMI dilarang mengangkut siapapun yang
                                                                 barang, tim melaporkan secara resmi kepada petugas

       bersenjata termasuk personil keamanan.
                                                                 keamanan (membuat Berita Acara).

22                                                                                                                       23
Panduan Keselamatan dan
                             Keamanan bagi Petugas PMI




     7. TINDAKAN PERLINDUNGAN



     S
         ituasi darurat sangat mungkin dihadapi oleh setiap
         anggota PMI saat bertugas di lapangan. Untuk itu
         setiap anggota harus selalu mempersiapkan diri
     menghadapi segala resiko yang mungkin terjadi. Apabila
     menghadapi situasi darurat tersebut, maka :
     < Anggota PMI wajib mengenakan perlengkapan
       keamanan standar sesuai dengan kebutuhan.
     < Setiap Anggota PMI memiliki rencana perlindungan diri
       pribadi atau tim (misalnya rencana A, B, C... ).
     < Anggota PMI selalu menjaga keamanan barang-barang
       pribadi dan barang-barang operasional.
     < Anggota PMI wajib diberikan jaminan asuransi saat
       bertugas. Premi asuransi dibayarkan oleh PMI.
     < Pada keadaan darurat bencana alam, Anggota PMI
       memilih tempat berlindung yang tidak beresiko.
     < Pada keadaan darurat konflik (misalnya konflik sosial
       atau bencana konflik lainnya), Anggota PMI memilih
       tempat berlindung yang bersifat netral (tidak memilih
       tempat yang identik dengan salah satu pihak)..


     Perlu dipahami bahwa ketujuh panduan keselamatan ini
     hanyalah merupakan pedoman agar setiap anggota PMI
20                                                             25
Panduan Keselamatan dan
              Keamanan bagi Petugas PMI




     dapat selamat dan aman pada saat melakukan tugasnya.
     Namun demikian, resiko tidak dapat dihindari namun jika
     terjadi, setidaknya dapat diminimalisir terjadinya dampak
     yang lebih buruk.




                                                                         Kode Perilaku
                                                                 Bagi GERAKAN PALANG MERAH DAN BULAN SABIT
                                                                  MERAH INTERNASIONAL dan LEMBAGA-LEMBAGA
                                                                            SWADAYA MASYARAKAT (LSM) Dalam
                                                                                      Operasi Bantuan Bencana


26
Pedoman Prilaku Gerakan Palang Merah dan                                                                               Pedoman Prilaku Gerakan Palang Merah dan
                   Bulan Sabit Merah Internasional dan Lembaga-lembaga Swadaya                                        Bulan Sabit Merah Internasional dan Lembaga-lembaga Swadaya
                   Masyarakat (LSM) dalam Operasi Bantuan Bencana                                                                  Masyarakat (LSM) dalam Operasi Bantuan Bencana




                PEDOMAN PERILAKU                                                                 dan oleh Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah
                                                                                                 Internasional. Pedoman ini adalah pedoman suka rela, yang
                        bagi                                                                     berarti bahwa pedoman ini dijalankan atas dasar keinginan
           GERAKAN PALANG MERAH DAN                                                              organisasi yang menerimanya dengan maksud
                                                                                                 mempertahankan standar-standar yang tercantum dalam
         BULAN SABIT MERAH INTERNASIONAL                                                         pedoman ini. Dalam kasus konflik bersenjata, Pedoman
                        dan                                                                      Perilaku ini perlu ditafsirkan dan diterapkan sesuai dengan
            LEMBAGA-LEMBAGA SWADAYA                                                              Hukum Humaniter Internasional.

                  MASYARAKAT (LSM)                                                               Pedoman Perilaku ini akan disajikan terlebih dulu. Setelah
                       dalam                                                                     itu ada tiga lampiran yang menggambarkan lingkungan
                                                                                                 kerja yang kita inginkan akan diciptakan oleh Pemerintah
              Operasi Bantuan Bencana                                                            Tuan Rumah, Pemerintah Donor, dan organisasi
                                                                                                 antarpemerintah dalam rangka memfasilitasi penyaluran
     Disponsori oleh Caritas Internasionalis, Catholic Relief Services, Federasi Internasional
     Perhimpunan-perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah, Aliansi Save the
                                                                                                 bantuan kemanusiaan secara efektif.
     Children Internasional, Federasi Dunia Lutheran, Oxfam, dan Dewan Gereja Sedunia

                                                                                                 II. Definisi
     (yang kesemuanya merupakan anggota the Steering Committee for Humanitarian
     Response/Panitia Pengarah Respons Kemanusiaan), bersama dengan Komite
     Internasional Palang Merah (ICRC)


                                                                                                 Ornop atau LSM : Ornop atau LSM (Organisasi Non-
     I. Tujuan                                                                                   pemerintah atau Lembaga Swadaya Masyarakat) di sini
                                                                                                 mengacu pada organisasi, baik nasional maupun
                                                                                                 internasional, yang dibentuk terpisah dari pemerintah
     Pedoman Perilaku ini bermaksud menjaga standar perilaku                                     negara tempat organisasi itu didirikan.
     kita. Pedoman ini bukan menyangkut teknis operasi,
     misalnya bagaimana cara menghitung persediaan makanan                                       NGHA (Non-Governmental Humanitarian Agencies):
     atau cara mendirikan kamp pengungsi. Namun, pedoman                                         Dalam teks ini, istilah Non-Governmental Humanitarian
     ini berusaha mempertahankan standar yang tinggi                                             Agencies (Organisasi Kemanusiaan Non-pemerintah)
     menyangkut kemandirian, efektififitas, dan hasil yang ingin                                 mengacu pada komponen-komponen Gerakan Palang
     dicapai oleh LSM yang bergerak di bidang respons bencana                                    Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional yaitu: Komite

28                                                                                                                                                                                   29
Pedoman Prilaku Gerakan Palang Merah dan                                                             Pedoman Prilaku Gerakan Palang Merah dan
              Bulan Sabit Merah Internasional dan Lembaga-lembaga Swadaya                      Bulan Sabit Merah Internasional dan Lembaga-lembaga Swadaya
              Masyarakat (LSM) dalam Operasi Bantuan Bencana                                                Masyarakat (LSM) dalam Operasi Bantuan Bencana




     Internasional Palang Merah (ICRC), Federasi Internasional
     Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC), dan
     Perhimpunan-perhimpunan Nasional serta LSM-LSM
     seperti dimaksud di atas. Pedoman Perilaku ini mengacu
     khusus pada NGHA yang bergerak di bidang respons
     bencana.

     IGO : IGO (Inter-Governmental Organization/Organisasi
     Antarpemerintah) ialah organisasi yang terdiri dari dua
     pemerintah atau lebih. Dengan demikian, termasuk di
     dalamnya adalah badan-badan PBB dan organisasi-
     organisasi regional.                                                   Hak untuk mendapatkan bantuan kemanusiaan dan untuk
                                                                            memberikan bantuan semacam itu merupakan prinsip
     Bencana : Bencana adalah kejadian buruk yang                           kemanusiaan dasar yang dimiliki semua warga negara di
     menyebabkan kematian, penderitaan manusia yang berat,                  semua negara. Sebagai bagian dari masyarakat
     dan kerugian materi dalam skala besar.                                 internasional,   kita mengakui kewajiban kita untuk
                                                                            memberikan bantuan kemanusiaan di manapun diperlukan.
                                                                            Karena itulah kita memerlukan akses tanpa hambatan
     III. Pedoman Tingkah Laku                                              terhadap populasi yang terkena bencana, yang merupakan
                                                                            hal yang sangat penting bagi kita untuk dapat
     Prinsip-prinsip Perilaku bagi Gerakan Palang Merah dan                 melaksanakan kewajiban tersebut.
     Bulan Sabit Merah Internasional dan LSM-LSM dalam
     Program Respons Bencana                                                Motivasi utama dari tindakan kita memberikan respons
                                                                            terhadap bencana adalah untuk mengurangi penderitaan
                                                                            yang dialami oleh kelompok-kelompok yang paling tidak
     1. Kewajiban kemanusiaan adalah                                        mampu mengatasi dampak bencana.
                                                                            Bilamana kita memberikan bantuan kemanusiaan, hal itu
        prioritas utama                                                     bukanlah suatu tindakan partisan atau tindakan politis
                                                                            sehingga tidak boleh dipandang sebagai tindakan semacam
                                                                            itu.
30                                                                                                                                                            31
Pedoman Prilaku Gerakan Palang Merah dan                                                              Pedoman Prilaku Gerakan Palang Merah dan
             Bulan Sabit Merah Internasional dan Lembaga-lembaga Swadaya                       Bulan Sabit Merah Internasional dan Lembaga-lembaga Swadaya
             Masyarakat (LSM) dalam Operasi Bantuan Bencana                                                 Masyarakat (LSM) dalam Operasi Bantuan Bencana




                                                                           Keseluruhan program kita perlu mencerminkan
     2.Bantuan diberikan tanpa                                             pertimbangan asas proporsionalitas. Penderitaan manusia
       mempertimbangkan ras, kepercayaan                                   di manapun juga harus dikurangi; jiwa adalah hal yang
       ataupun kebangsaan penerima                                         sangat berharga di manapun juga. Oleh karenanya,
                                                                           bantuan yang kita berikan perlu mencerminkan tingkat
       bantuan dan tanpa pembeda-bedaan                                    penderitaan yang akan diatasi.
       yang merugikan dalam bentuk
                                                                           Dalam melaksanakan pendekatan tersebut, kita mengakui
       apapun.      Prioritas bantuan                                      sangat pentingnya peran kaum perempuan di masyarakat-
       ditentukan semata-mata berdasarkan                                  masyarakat yang rawan bencana, dan kita perlu
       kebutuhan.                                                          memastikan agar peran ini didukung, tidak dihilangkan,
                                                                           oleh program bantuan kita.

                                                                           Pelaksanaan kebijakan yang bersifat semesta (universal),
                                                                           tidak memihak (impartial), dan mandiri (independent)
                                                                           seperti itu hanya dapat berjalan efektif apabila kita dan
                                                                           mitra kita mempunyai akses terhadap sumber-sumber daya
                                                                           yang dibutuhkan untuk memberikan bantuan yang pantas
                                                                           serta mempunyai akses yang sama terhadap semua korban
                                                                           bencana.


                                                                           3. Bantuan tidak boleh digunakan untuk
                                                                              kepentingan politik maupun agama.
     Bilamana mungkin, bentuk bantuan perlu kita tentukan
     berdasarkan hasil asesmen yang komprehensif atas                      Bantuan kemanusiaan harus diberikan berdasarkan
     kebutuhan yang dihadapi     korban bencana dan atas                   kebutuhan individu, keluarga, dan masyarakat. Walaupun
     kemampuan yang sudah ada pada masyarakat setempat                     NGHA mempunyai hak untuk memegang suatu opini
     untuk memenuhi kebutuhan tersebut.                                    keagamaan atau politik tertentu, kita menegaskan bahwa

32                                                                                                                                                            33
Pedoman Prilaku Gerakan Palang Merah dan                                                              Pedoman Prilaku Gerakan Palang Merah dan
              Bulan Sabit Merah Internasional dan Lembaga-lembaga Swadaya                       Bulan Sabit Merah Internasional dan Lembaga-lembaga Swadaya
              Masyarakat (LSM) dalam Operasi Bantuan Bencana                                                 Masyarakat (LSM) dalam Operasi Bantuan Bencana




                                                                                                                                Bantuan
                                                                                                                                Korban Gempa
                                                                                                                                                    Bantuan
                                                                                                                                                    Korban Gempa




     pemberian bantuan sama sekali tidak boleh tergantung
                                                                            menjalankan kebijakan pemerintah manapun juga, kecuali
     pada apakah si penerima bantuan juga memegang opini
                                                                            sejauh kebijakan pemerintah yang bersangkutan sejalan
     keagamaan atau politik yang sama.
                                                                            dengan kebijakan kita sendiri.
     Kita tidak boleh mengaitkan janji, penyerahan, ataupun
     distribusi bantuan kita dengan apakah si penerima bantuan
                                                                            Kita sekali-kali tidak boleh dengan sengaja ataupun karena
     menganut atau menerima suatu keyakinan politik atau
                                                                            kelalaian membiarkan diri kita atau staf kita dimanfaatkan
     keagamaan tertentu.
                                                                            sebagai alat untuk mengumpulkan informasi yang sensitif
                                                                            dari segi politik, militer ataupun ekonomi bagi pemerintah
     4. Kita hendaknya berusaha untuk tidak                                 ataupun lembaga lain yang mungkin mempunyai tujuan di
        menjadi alat kebijakan luar negeri                                  luar kepentingan kemanusiaan. Demikian pula, kita tidak
                                                                            boleh bertindak sebagai alat kebijakan luar negeri dari
        pemerintah.                                                         pemerintah donor.

     NGHA adalah lembaga yang bekerja secara mandiri dari                   Bantuan yang kita terima harus kita pergunakan untuk
     pemerintah. Karena itulah kita merumuskan kebijakan kita               menanggapi kebutuhan korban, dan bantuan yang kita
     sendiri beserta strategi pelaksanaannya, dan kita tidak                terima itu tidak boleh diberikan kepada kita karena pihak
                                                                            donor perlu membuang kelebihan komoditasnya atau

34                                                                                                                                                                 35
Pedoman Prilaku Gerakan Palang Merah dan                                                               Pedoman Prilaku Gerakan Palang Merah dan
              Bulan Sabit Merah Internasional dan Lembaga-lembaga Swadaya                        Bulan Sabit Merah Internasional dan Lembaga-lembaga Swadaya
              Masyarakat (LSM) dalam Operasi Bantuan Bencana                                                  Masyarakat (LSM) dalam Operasi Bantuan Bencana




     karena pihak donor mempunyai kepentingan politik                       6. Kita harus berusaha meningkatkan
     tertentu.
                                                                               respons bencana dengan kapasitas
     Kita menghargai dan mendorong pemberian bantuan tenaga                    setempat
     dan keuangan secara sukarela oleh perorangan demi
     mendukung kerja kita, dan kita mengakui kemandirian
     tindakan yang didorong oleh motivasi suka rela semacam
     itu. Demi menjaga kemandirian kita, kita harus
     menghindari ketergantungan terhadap satu sumber dana
     saja.


     5. Kita harus menghormati budaya dan
        adat istiadat setempat

                                                                            Semua orang dan masyarakat memiliki kemampuan maupun
     Kita harus berusaha menghargai budaya, tatanan, dan adat
                                                                            kerentanan, pun pada saat bencana. Bilamana mungkin,
     istiadat yang berlaku di masyarakat dan negara tempat kita
                                                                            kita harus memperkuat kemampuan ini dengan cara
     bekerja.
                                                                            mempekerjakan staf lokal, membeli barang lokal, dan
                                                                            berhubungan bisnis dengan perusahaan setempat.
                                                                            Bilamana mungkin, kita harus bekerja melalui NGHA lokal
                                                                            sebagai mitra dalam perencanaan dan pelaksanaan, dan
                                                                            bekerja sama dengan badan-badan pemerintah lokal
                                                                            bilamana sesuai.

                                                                            Koordinasi yang tepat atas respons bencana perlu kita beri
                                                                            prioritas yang tinggi. Hal ini dapat dilakukan dengan sebaik-
                                                                            baiknya di negara yang bersangkutan oleh pihak-pihak yang
                                                                            paling terlibat dalam operasi bantuan itu, dan seyogyanya
                                                                            wakil dari badan-badan PBB yang relevan perlu dilibatkan.
36                                                                                                                                                              37
Pedoman Prilaku Gerakan Palang Merah dan                                                              Pedoman Prilaku Gerakan Palang Merah dan
              Bulan Sabit Merah Internasional dan Lembaga-lembaga Swadaya                       Bulan Sabit Merah Internasional dan Lembaga-lembaga Swadaya
              Masyarakat (LSM) dalam Operasi Bantuan Bencana                                                 Masyarakat (LSM) dalam Operasi Bantuan Bencana




     7. Perlu dicari cara untuk melibatkan                                  8. Pemberian bantuan harus bertujuan
        para penerima bantuan dalam proses                                     untuk mengurangi kerentanan
        manajemen bantuan                                                      terhadap bencana di kemudian hari,
                                                                               selain untuk memenuhi kebutuhan
                                                                               pokok

                                                                                                                                         PMI




                                                                            Semua kegiatan bantuan berpengaruh terhadap prospek
     Bantuan bencana jangan sekali-kali dipaksakan pada                     pembangunan jangka panjang, dan pengaruh ini bisa positif
     penerima bantuan. Pemberian bantuan secara efektif dan                 atau negatif. Karena itu, kita perlu berusaha untuk
     proses rehabilitasi yang berkesinambungan dapat dicapai                menjalankan program bantuan yang dapat secara aktif
     dengan sebaik-baiknya apabila penerima bantuan turut                   mengurangi kerentanan para penerima bantuan terhadap
     dilibatkan dalam perancangan, manajemen, dan                           bencana di kemudian hari sehingga membantu
     pelaksanaan program bantuan yang bersangkutan. Kita                    menciptakan gaya hidup yang sifatnya berkelanjutan.
     harus berusaha agar masyarakat berpartisipasi sepenuhnya               Perlu kita berikan perhatian secara khusus terhadap
     dalam program-program bantuan dan rehabilitasi yang kita               masalah-masalah lingkungan dalam proses perencanaan
     jalankan.                                                              dan manajemen program bantuan.       Kita juga harus

38                                                                                                                                                             39
Pedoman Prilaku Gerakan Palang Merah dan                                                              Pedoman Prilaku Gerakan Palang Merah dan
             Bulan Sabit Merah Internasional dan Lembaga-lembaga Swadaya                       Bulan Sabit Merah Internasional dan Lembaga-lembaga Swadaya
             Masyarakat (LSM) dalam Operasi Bantuan Bencana                                                 Masyarakat (LSM) dalam Operasi Bantuan Bencana




     berusaha untuk memperkecil dampak negatif dari bantuan                Kita mengakui perlunya membuat laporan kegiatan, baik
     kemanusiaan yang kita berikan, yaitu dengan berupaya                  dari segi keuangan maupun dari segi keefektifan.
     menghindari terciptanya ketergantungan jangka panjang
     para penerima bantuan pada bantuan dari luar.                         Kita mengakui kewajiban untuk melakukan pemantauan
                                                                           secara semestinya atas pelaksanaan distribusi bantuan dan
                                                                           untuk melakukan asesmen secara reguler atas dampak
     9. Kita bertanggung jawab kepada pihak                                bantuan bencana.
        yang kita bantu maupun kepada pihak
        yang memberi kita sumber daya                                      Kita juga harus berusaha melaporkan, secara terbuka,
                                                                           dampak dari kegiatan kita dan faktor-faktor apa yang
                                                                           memperkecil ataupun yang memperbesar dampak
                                                                           tersebut.

                                                                           Program-program kita perlu didasarkan pada standar
                                                                           profesionalisme dan keahlian yang tinggi, dengan tujuan
                                                                           memperkecil kemungkinan terbuangnya sumber daya yang
                                                                           berharga secara sia-sia.


                                                                           10. Dalam kegiatan informasi, publisitas,
                                                                               dan promosi yang kita lakukan, kita
     Kita sering bertindak sebagai institusi penghubung dalam                  harus memandang korban bencana
     kemitraan antara pihak yang ingin membantu dan pihak                      sebagai manusia yang bermartabat,
     yang membutuhkan bantuan di kala bencana. Karena
     itulah kita harus bertanggung jawab kepada kedua belah
                                                                               bukan sebagai objek belas kasihan
     pihak.
                                                                           Respek terhadap korban bencana sebagai mitra sejajar
     Semua transaksi kita dengan donor dan penerima bantuan                dalam bekerja tidak boleh hilang dari diri kita. Dalam
     harus mencerminkan sikap keterbukaan dan transparansi.
40                                                                                                                                                            41
Pedoman Prilaku Gerakan Palang Merah dan                                                              Pedoman Prilaku Gerakan Palang Merah dan
              Bulan Sabit Merah Internasional dan Lembaga-lembaga Swadaya                       Bulan Sabit Merah Internasional dan Lembaga-lembaga Swadaya
              Masyarakat (LSM) dalam Operasi Bantuan Bencana                                                 Masyarakat (LSM) dalam Operasi Bantuan Bencana




                                                                            pada situasi di mana liputan media bisa merugikan
                                                                            pelayanan yang kita berikan kepada penerima bantuan atau
                                                                            merugikan keamanan staf kita sendiri atau merugikan
                                                                            keamanan para penerima bantuan.


                                                                            IV. Lingkungan Kerja

                                                                            Setelah secara unilateral setuju untuk berusaha mematuhi
                                                                            Pedoman Perilaku sebagaimana diuraikan di atas, di bawah
                                                                            ini kami sajikan sejumlah petunjuk umum (rekomendasi)
                                                                            mengenai lingkungan kerja seperti apa yang kita inginkan
                                                                            agar diciptakan oleh pemerintah donor, pemerintah tuan
                                                                            rumah, dan organisasi-organisasi antarpemerintah
     memberikan informasi kepada publik, kita harus
                                                                            khususnya badan-badan PBB dalam rangka memfasilitasi
     menyajikan gambaran yang objektif tentang situasi
                                                                            partisipasi yang efektif dari NGHA dalam kegiatan respons
     bencana yang bersangkutan, yaitu dengan menjelaskan
                                                                            bencana.
     pula kemampuan dan aspirasi yang dimiliki para korban,
     bukan hanya kerentanan dan kekhawatiran yang ada pada
     mereka.                                                                Petunjuk-petunjuk umum ini disajikan di sini sebagai
                                                                            pedoman. Petunjuk-petunjuk ini tidaklah mengikat secara
                                                                            hukum, dan kami juga tidak mengharapkan agar
     Walaupun kita perlu bekerja sama dengan media demi
                                                                            pemerintah dan lembaga antarpemerintah menyatakan
     meningkatkan respons masyarakat,        kita tidak boleh
                                                                            persetujuan mereka atas pedoman ini dengan
     membiarkan keinginan pihak-pihak luar ataupun pihak-
                                                                            menandatangani suatu dokumen tertentu, meskipun
     pihak dalam akan publisitas menjadi hal yang lebih penting
                                                                            penandatanganan dokumen semacam itu mungkin bisa
     daripada prinsip 'memaksimalkan keseluruhan bantuan
                                                                            diupayakan di masa mendatang. Petunjuk-petunjuk ini
     bencana' itu sendiri.
                                                                            disajikan di sini dalam semangat keterbukaan dan kerja
                                                                            sama, dengan tujuan agar para mitra kita mengetahui
     Kita perlu menghindari kompetisi memperoleh liputan                    hubungan ideal seperti apakah yang ingin kita jalin dengan
     media dengan lembaga-lembaga bantuan bencana lainnya                   mereka.
42                                                                                                                                                             43
Lampiran I:                                                                                          Lampiran I:
             Rekomendasi bagi pemerintah                                                        Rekomendasi bagi pemerintah
             negara yang terkena bencana                                                         negara yang terkena bencana




                Lampiran I:                                       rumah, sebagai bagian dari pelaksanaan tanggung

        Rekomendasi bagi pemerintah
                                                                  jawabnya secara berdaulat, untuk tidak menghalangi
                                                                  pemberian bantuan kemanusiaan dan untuk
        negara yang terkena bencana                               menyetujui tindakan tidak memihak serta tidak
                                                                  bersifat politis yang dilakukan oleh NGHA.
                                                                  Pemerintah tuan rumah perlu memfasilitasi agar staf
     1. P e m e r i n t a h - p e m e r i n t a h p e r l u       bantuan dapat masuk secara cepat, terutama dengan
        mengakui dan menghormati kegiatan-                        mengecualikan mereka dari keharusan memperoleh
                                                                  visa jalan, visa masuk, dan visa keluar atau dengan
        kegiatan kemanusiaan yang mandiri                         memberikan visa-visa tersebut secara cepat.
        dan tidak memihak yang dilakukan                         Pemerintah-pemerintah perlu memberikan izin lintas
        oleh NGHA                                                udara dan izin mendarat bagi pesawat terbang yang
                                                                 mengangkut pasokan dan personil bantuan
                                                                 internasional selama tahap darurat bencana.
        NGHA adalah organisasi yang mandiri (independen).
        Kemandirian dan ketidakmemihakan ini perlu
        dihormati oleh pemerintah tuan rumah.
                                                              3. P e m e r i n t a h - p e m e r i n t a h p e r l u
                                                                 memfasilitasi agar barang-barang dan
     2. Pemerintah tuan rumah perlu                              informasi bantuan dapat masuk
        memfasilitasi akses cepat terhadap                       secara tepat waktu pada masa
        korban bencana bagi NGHA                                 bencana
        Supaya organisasi-organisasi kemanusiaan non-            Pasokan dan perlengkapan bantuan dibawa masuk ke
        pemerintah (NGHA) dapat bertindak secara                 sebuah negara semata-mata untuk tujuan
        sepenuhnya sesuai dengan prinsip-prinsip                 meringankan penderitaan manusia, bukan untuk
        kemanusiaan mereka, mereka perlu memperoleh              memperoleh keuntungan komersial.        Pasokan
        akses yang cepat dan tidak memihak terhadap korban       semacam itu lazimnya perlu diberi izin untuk
        bencana dengan tujuan memberikan bantuan                 melakukan perjalanan secara bebas dan tanpa
        kemanusiaan. Adalah kewajiban pemerintah tuan
44                                                                                                                              45
Lampiran I:                                                                                             Lampiran I:
         Rekomendasi bagi pemerintah                                                           Rekomendasi bagi pemerintah
         negara yang terkena bencana                                                            negara yang terkena bencana




     hambatan dan tidak boleh dikenai persyaratan
     mengenai dokumen asal-usul atau faktur dari            4. P e m e r i n t a h - p e m e r i n t a h p e r l u
     konsulat, persyaratan mengenai izin impor dan/atau        berupaya menyediakan pelayanan
     ekspor, atau persyaratan-persyaratan lainnya ataupun
     dikenai pajak impor, biaya mendarat, atau biaya           informasi dan perencanaan bencana
     pelabuhan.                                                (disaster information and planning
     Masuknya untuk sementara waktu perlengkapan-              service) secara terkoordinasi
     perlengkapan yang diperlukan bagi pemberian
                                                               Pada akhirnya, tanggung jawab atas keseluruhan
     bantuan, termasuk kendaraan, pesawat terbang
                                                               perencanaan dan koordinasi terhadap kegiatan
     ringan, dan peralatan telekomunikasi, perlu
                                                               bantuan terletak di tangan pemerintah tuan rumah.
     difasilitasi oleh pemerintah tuan rumah yang
                                                               Perencanaan dan koordinasi tersebut akan berjalan
     menerima bantuan tersebut, yaitu dengan cara untuk
                                                               dengan jauh lebih baik jika NGHA diberi informasi
     sementara waktu tidak memberlakukan persyaratan
                                                               mengenai bantuan yang dibutuhkan, mengenai
     menyangkut perijinan ataupun pendaftaran terhadap
                                                               instansi-instansi yang melakukan perencanaan dan
     perlengkapan-perlengkapan tersebut.      Demikian
                                                               pelaksanaan kegiatan bantuan, dan mengenai risiko
     pula, pemerintah-pemerintah hendaknya tidak
                                                               keamanan yang mungkin dihadapi oleh NGHA.
     memberlakukan pembatasan mengenai pengeluaran
                                                               Pemerintah-pemerintah didorong untuk memberikan
     (re-ekspor) perlengkapan-perlengkapan bantuan
                                                               informasi semacam itu kepada NGHA.
     tersebut ketika operasi pemberian bantuan telah
     selesai.                                                  Agar kegiatan bantuan dapat terkoordinasi secara
                                                               efektif dan terlaksana secara efisien, pemerintah tuan
     Untuk memfasilitasi komunikasi di masa bencana,           rumah didorong untuk menunjuk sebuah pihak
     pemerintah tuan rumah perlu mengalokasikan                tertentu sebagai penghubung tunggal antara NGHA-
     frekuensi radio tertentu yang boleh digunakan oleh        NGHA yang datang dan pihak berwenang nasional.
     organisasi-organisasi bantuan untuk melakukan
     komunikasi di dalam wilayah negaranya maupun           5. Bantuan bencana di masa konflik
     komunikasi internasional dalam rangka komuniksi           bersenjata
     bencana dan perlu mengumumkan frekuensi radio
     tersebut kepada komunitas respons bencana sebelum         Di masa konflik bersenjata, kegiatan bantuan diatur
     terjadinya bencana.                                       oleh ketentuan-ketentuan Hukum Humaniter
                                                               Internasional yang relevan.
46                                                                                                                             47
Lampiran II :                                                                              Lampiran II :
             Rekomendasi bagi                                                                       Rekomendasi bagi
             pemerintah donor                                                                       pemerintah donor




                        Lampiran II :                           yaitu semangat kemanusiaan dan semangat
                                                                kemandirian bertindak.       Pelaksanaan kegiatan
                      Rekomendasi bagi                          bantuan pada akhirnya merupakan tanggung jawab
                      pemerintah donor                          NGHA sehingga perlu berjalan sesuai dengan kebijakan
                                                                NGHA.


     1. P e m e r i n t a h - p e m e r i n t a h p e r l u   3. Pemerintah donor perlu mengguna-
        mengakui dan menghormati kegiatan-                       kan jasa baiknya untuk membantu
        kegiatan kemanusiaan yang mandiri                        NGHA memperoleh akses terhadap
        dan tidak memihak yang dilakukan                         korban bencana
        oleh NGHA
                                                                Pemerintah donor perlu mengakui pentingnya
        NGHA adalah organisasi mandiri yang kemandirian         menerima tanggung jawab sampai tingkat tertentu
        serta ketidakmemihakannya perlu dihormati oleh          untuk mengupayakan agar staf NGHA memperoleh
        pemerintah donor. Pemerintah donor tidak boleh          akses yang aman dan bebas ke lokasi bencana.
        memanfaatkan NGHA untuk mencapai tujuan politis         Pemerintah donor hendaknya siap untuk melakukan
        atau ideologis apapun.                                  diplomasi dengan pemerintah tuan rumah mengenai
                                                                permasalahan akses tersebut bilamana diperlukan.
     2. Pemerintah donor perlu memberikan
        bantuan dengan jaminan kemandirian
        operasi

        NGHA menerima bantuan dana dan materi dari
        pemerintah donor dengan semangat yang sama seperti
        ketika memberikan bantuan kepada korban bencana:


48                                                                                                                      49
Lampiran III :                                                                                   Lampiran III :
           Rekomendasi bagi organisasi                                                         Rekomendasi bagi organisasi
           antarpemerintah                                                                              antarpemerintah




              Lampiran III :                                    NGHA pada umumnya tidak mempunyai mandat untuk

        Rekomendasi bagi organisasi
                                                                menyediakan kerangka koordinasi yang menyeluruh
                                                                bagi bencana yang memerlukan respons internasional.
            antarpemerintah                                     Tanggung jawab tersebut jatuh ke tangan pemerintah
                                                                tuan rumah dan badan-badan PBB yang relevan.
                                                                Karena itu, pemerintah tuan rumah dan badan-badan
     1. Organisasi antarpemerintah perlu                        PBB yang relevan didorong untuk menyediakan
                                                                kerangka koordinasi semacam itu secara tepat waktu
        mengakui NGHA, baik yang nasional                       dan efektif dalam rangka melayani negara yang
        maupun yang internasional, sebagai                      terkena bencana dan masyarakat respons bencana
                                                                nasional maupun internasional. Akan tetapi, NGHA
        mitra yang berharga                                     bagaimanapun juga perlu melakukan segala upaya
                                                                untuk memastikan koordinasi yang efektif atas
       NGHA bersedia bekerja dengan badan-badan PBB dan         kegiatan-kegiatan mereka sendiri.
       organisasi-organisasi antarpemerintah lainnya demi
       meningkatkan respons bencana. NGHA melakukan hal       3. Organisasi antarpemerintah perlu
       itu dengan semangat kemitraan yang menghormati
       integritas serta kemandirian semua mitra. Organisasi
                                                                 memberikan perlindungan keamanan
       antarpemerintah harus menghormati kemandirian dan         kepada NGHA sesuai dengan
       ketidakmemihakan NGHA. NGHA perlu diajak bicara           ketentuan yang telah ditetapkan bagi
       oleh badan-badan PBB dalam penyusunan rencana
       bantuan.                                                  badan-badan PBB.
     2. Organisasi antarpemerintah perlu                        Bilamana pelayanan keamanan perlu disediakan oleh
        membantu pemerintah tuan rumah                          organisasi antarpemerintah sesuai ketentuan yang
                                                                ada, maka pelayanan tersebut perlu diberikan kepada
        dalam menyediakan sebuah kerangka                       NGHA sebagai mitra operasional mereka bilamana
        koordinasi yang menyeluruh bagi                         NGHA memintanya

        operasi bantuan bencana                               4. Organisasi antarpemerintah perlu
        internasional maupun nasional                            memberi NGHA akses yang sama
50                                                                                                                           51
Lampiran III :
         Rekomendasi bagi organisasi                                                            Formulir Registrasi
         antarpemerintah




     terhadap informasi yang relevan                 Formulir Registrasi
     seperti yang diberikan kepada badan-
                                                     Organisasi-organisasi antarpemerintah yang ingin mendaftarkan
     badan PBB                                       dukungan atas Pedoman Perilaku ini serta kesediaan untuk
                                                     mengintegrasikan prinsip-prinsip dari Pedoman Perilaku ini ke
     Organisasi antarpemerintah didorong untuk       dalam kegiatan mereka perlu mengisi formulir di bawah ini dan
     memberikan kepada NGHA yang menjadi mitra       mengirimkannya kepada:
     operasional mereka seluruh informasi yang ada
     kaitannya dengan pelaksanaan kegiatan bantuan   Disaster Policy Management,
     bencana yang efektif.                           International Federation of Red Cross
                                                     and Red Crescent Societies,

                                                     PO. Box 372
                                                     1211 Geneva 19
                                                     Switzerland.
                                                     Tel +41 (022) 7304222
                                                     Fax +41 (022) 7330395

                                                     Kami ingin mendaftarkan dukungan atas Pedoman Perilaku ini
                                                     dan akan berusaha mengintegrasikan prinsip-prinsip dari
                                                     Pedoman Perilaku ini ke dalam kegiatan kami.

                                                     Nama
                                                     organisasi
                                                     Alamat




                                                     Telepon
                                                     Fax
                                                     Tanda tangan

                                                     Posisi dalam
                                                     organisasi
                                                     Tanggal



52                                                                                                                    53

Contenu connexe

Tendances

Validasi Metode Analisis
Validasi Metode AnalisisValidasi Metode Analisis
Validasi Metode AnalisisRhiza Amalia
 
Laporan reaksi saponifikasi serta pengujian sifat surfaktan sabun dan deterjen
Laporan reaksi saponifikasi serta pengujian sifat surfaktan sabun dan deterjenLaporan reaksi saponifikasi serta pengujian sifat surfaktan sabun dan deterjen
Laporan reaksi saponifikasi serta pengujian sifat surfaktan sabun dan deterjenqlp
 
Laporan praktikum destilasi sederhana
Laporan praktikum destilasi sederhanaLaporan praktikum destilasi sederhana
Laporan praktikum destilasi sederhanaasterias
 
LaporanTitrasi iodometri Teknik Kimia
LaporanTitrasi iodometri Teknik KimiaLaporanTitrasi iodometri Teknik Kimia
LaporanTitrasi iodometri Teknik KimiaRidha Faturachmi
 
Diagram Alir Pembuatan dan Pengenceran Larutan
Diagram Alir Pembuatan dan Pengenceran LarutanDiagram Alir Pembuatan dan Pengenceran Larutan
Diagram Alir Pembuatan dan Pengenceran LarutanRut Tiur Lani Marpaung
 
Analisis protein
Analisis proteinAnalisis protein
Analisis proteinOvi Ardiana
 
power point Alat pelindung diri
power point Alat pelindung diripower point Alat pelindung diri
power point Alat pelindung dirigabrielirfan
 
Laporan Praktikum Permanganometri
Laporan Praktikum PermanganometriLaporan Praktikum Permanganometri
Laporan Praktikum PermanganometriRidha Faturachmi
 
Kasus farmakoterapi I
Kasus farmakoterapi IKasus farmakoterapi I
Kasus farmakoterapi IOppy Utriyani
 
Laporan Praktikum Titrasi asam basa
Laporan Praktikum Titrasi asam basaLaporan Praktikum Titrasi asam basa
Laporan Praktikum Titrasi asam basaAnggastya Andita HP
 
spektrofotometri uv-vis
spektrofotometri uv-visspektrofotometri uv-vis
spektrofotometri uv-visHafifa Marza
 
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawaban
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawabanITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawaban
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawabanFransiska Puteri
 
Reaksi-Reaksi Identifikasi Anion
Reaksi-Reaksi Identifikasi AnionReaksi-Reaksi Identifikasi Anion
Reaksi-Reaksi Identifikasi AnionDokter Tekno
 
aplikasi usaha dan energi Dalam bidang teknik
aplikasi usaha dan energi Dalam bidang teknikaplikasi usaha dan energi Dalam bidang teknik
aplikasi usaha dan energi Dalam bidang teknikachmad yani
 
Larutan Dan Konsentrasi
Larutan Dan KonsentrasiLarutan Dan Konsentrasi
Larutan Dan KonsentrasiIwan Setiawan
 

Tendances (20)

Validasi Metode Analisis
Validasi Metode AnalisisValidasi Metode Analisis
Validasi Metode Analisis
 
spektrofotometri serapan atom
spektrofotometri serapan atomspektrofotometri serapan atom
spektrofotometri serapan atom
 
Laporan reaksi saponifikasi serta pengujian sifat surfaktan sabun dan deterjen
Laporan reaksi saponifikasi serta pengujian sifat surfaktan sabun dan deterjenLaporan reaksi saponifikasi serta pengujian sifat surfaktan sabun dan deterjen
Laporan reaksi saponifikasi serta pengujian sifat surfaktan sabun dan deterjen
 
Laporan praktikum destilasi sederhana
Laporan praktikum destilasi sederhanaLaporan praktikum destilasi sederhana
Laporan praktikum destilasi sederhana
 
LaporanTitrasi iodometri Teknik Kimia
LaporanTitrasi iodometri Teknik KimiaLaporanTitrasi iodometri Teknik Kimia
LaporanTitrasi iodometri Teknik Kimia
 
Diagram Alir Pembuatan dan Pengenceran Larutan
Diagram Alir Pembuatan dan Pengenceran LarutanDiagram Alir Pembuatan dan Pengenceran Larutan
Diagram Alir Pembuatan dan Pengenceran Larutan
 
Analisis protein
Analisis proteinAnalisis protein
Analisis protein
 
analisa kation golongan 1
analisa kation golongan 1analisa kation golongan 1
analisa kation golongan 1
 
power point Alat pelindung diri
power point Alat pelindung diripower point Alat pelindung diri
power point Alat pelindung diri
 
Laporan Praktikum Permanganometri
Laporan Praktikum PermanganometriLaporan Praktikum Permanganometri
Laporan Praktikum Permanganometri
 
Kasus farmakoterapi I
Kasus farmakoterapi IKasus farmakoterapi I
Kasus farmakoterapi I
 
Laporan Praktikum Titrasi asam basa
Laporan Praktikum Titrasi asam basaLaporan Praktikum Titrasi asam basa
Laporan Praktikum Titrasi asam basa
 
Stoikiometri1
Stoikiometri1Stoikiometri1
Stoikiometri1
 
spektrofotometri uv-vis
spektrofotometri uv-visspektrofotometri uv-vis
spektrofotometri uv-vis
 
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawaban
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawabanITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawaban
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawaban
 
Reaksi-Reaksi Identifikasi Anion
Reaksi-Reaksi Identifikasi AnionReaksi-Reaksi Identifikasi Anion
Reaksi-Reaksi Identifikasi Anion
 
Iodometri dan iodimetri
Iodometri dan iodimetriIodometri dan iodimetri
Iodometri dan iodimetri
 
aplikasi usaha dan energi Dalam bidang teknik
aplikasi usaha dan energi Dalam bidang teknikaplikasi usaha dan energi Dalam bidang teknik
aplikasi usaha dan energi Dalam bidang teknik
 
Spektroskopi NMR
Spektroskopi NMRSpektroskopi NMR
Spektroskopi NMR
 
Larutan Dan Konsentrasi
Larutan Dan KonsentrasiLarutan Dan Konsentrasi
Larutan Dan Konsentrasi
 

Plus de Arnas Pamungkas

Oksigenasi [pmi] untuk umum
Oksigenasi [pmi] untuk umumOksigenasi [pmi] untuk umum
Oksigenasi [pmi] untuk umumArnas Pamungkas
 
Glasgow coma scale (gcs)
Glasgow coma scale (gcs)Glasgow coma scale (gcs)
Glasgow coma scale (gcs)Arnas Pamungkas
 
Glasgow coma scale (gcs)
Glasgow coma scale (gcs)Glasgow coma scale (gcs)
Glasgow coma scale (gcs)Arnas Pamungkas
 
Resusitasi jantung paru pada dewasa dan anak
Resusitasi jantung paru pada dewasa dan anakResusitasi jantung paru pada dewasa dan anak
Resusitasi jantung paru pada dewasa dan anakArnas Pamungkas
 
A M B U L A N C E O P E R A T I O N 1
A M B U L A N C E  O P E R A T I O N 1A M B U L A N C E  O P E R A T I O N 1
A M B U L A N C E O P E R A T I O N 1Arnas Pamungkas
 

Plus de Arnas Pamungkas (9)

Oksigenasi [pmi] umum
Oksigenasi [pmi] umumOksigenasi [pmi] umum
Oksigenasi [pmi] umum
 
Surabaya safer access c
Surabaya safer access cSurabaya safer access c
Surabaya safer access c
 
Oksigenasi [pmi] untuk umum
Oksigenasi [pmi] untuk umumOksigenasi [pmi] untuk umum
Oksigenasi [pmi] untuk umum
 
Glasgow coma scale
Glasgow coma scaleGlasgow coma scale
Glasgow coma scale
 
Glasgow coma scale (gcs)
Glasgow coma scale (gcs)Glasgow coma scale (gcs)
Glasgow coma scale (gcs)
 
Glasgow coma scale (gcs)
Glasgow coma scale (gcs)Glasgow coma scale (gcs)
Glasgow coma scale (gcs)
 
Ambulance operation 1
Ambulance operation 1Ambulance operation 1
Ambulance operation 1
 
Resusitasi jantung paru pada dewasa dan anak
Resusitasi jantung paru pada dewasa dan anakResusitasi jantung paru pada dewasa dan anak
Resusitasi jantung paru pada dewasa dan anak
 
A M B U L A N C E O P E R A T I O N 1
A M B U L A N C E  O P E R A T I O N 1A M B U L A N C E  O P E R A T I O N 1
A M B U L A N C E O P E R A T I O N 1
 

Panduan keselamatan

  • 1. 54
  • 2. Panduan Keselamatan dan Kode Perilaku bagi Petugas PMI KATA PENGANTAR Assalamulaikum Wr. Wb Dengan rahmat Tuhan YME kami panjatkan kehadirat-Nya, karena pada akhirnya PMI dapat menyusun buku saku yang berisi serangkaian Panduan Keselamatan bagi petugas PMI. Panduan ini merupakan aplikasi dari konsep Safer Access yang dibuat oleh ICRC. Tujuannya adalah agar pada saat melakukan tugasnya, seluruh petugas kemanusiaan yang berada dibawah koordinasi Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional dapat bekerja dengan Judul buku Panduan Keselamatan dan Kode Perilaku aman dan selamat. Pedoman bagi Petugas PMI dalam Operasi Bantuan Penyusun Ada tujuh konsep Safer Access yang sudah diaplikasikan Palang Merah Indonesia dalam rangkaian Panduan Keselamatan yang harus Penerbit dilaksanakan oleh seluruh anggota PMI. Ketujuh panduan Palang Merah Indonesia ini saling terkait dan tidak dapat dipisahkan dalam Didukung pengaplikasiannya. International Committe of the Red Cross (ICRC) Ilustrasi/desain grafis Selain Panduan Keselamatan, disertakan pula Kode Perilaku yang merupakan pedoman pada saat melakukan Indrayuki Percetakan: operasi bantuan bencana. Pedoman ini tidak hanya berlaku CV. Amisindo Pranawa, Bandung bagi anggota komponen Gerakan Palang Merah dan Bulan Allright Reserved Copyright@PMI-2008 Sabit Merah Internasional namun juga telah disepakati bersama NGO internasional lainnya. Cetakan Pertama: November 2008 ISBN: 978-979-3575-50-6 i
  • 3. Panduan Keselamatan dan Panduan Keselamatan dan Keamanan bagi Petugas PMI Keamanan bagi Petugas PMI Demikian buku saku ini dibuat, diharapkan dengan DAFTAR ISI diaplikasikannya Panduan Keselamatan dan penerapan Kode Perilaku sesuai dengan Prinsip Dasar Gerakan, Kata Pengantar i keamanan dan keselamatan petugas PMI dalam melakukan Daftar Isi iii operasi bantuan dapat semakin terjaga. A. Pendahuluan 1 Jakarta, November 2008 B. Pengertian Umum 2 C. Tujuan 4 D. Sasaran 4 E. Rujukan 4 II. Panduan Keselamatan dalam Penanggula-ngan Iyang D. Sukandar 5 Bencana Sekretaris Jenderal 1. Penerimaan Terhadap Organisasi 7 2. Penerimaan Terhadap Individu 9 3. Identifikasi 13 4. Komunikasi Internal 15 5. Komunikasi Eksternal 19 6. Aturan Keselamatan dan Keamanan 21 7. Tindakan Perlindungan 25 Kode Perilaku 27 I. Tujuan 28 II. Definisi 29 III. Pedoman Tingkah Laku 30 1. Kemanusiaan adalah prioritas utama 30 2. Bantuan diberikan tanpa memper- timbangkan ras, kepercayaan ataupun kebangsaan penerima bantuan dan tanpa pembeda-bedaan yang merugikan dalam bentuk apapun. Prioritas bantuan ditentukan semata-mata berdasarkan kebutuhan. 32 ii iii
  • 4. Panduan Keselamatan dan Panduan Keselamatan dan Keamanan bagi Petugas PMI Keamanan bagi Petugas PMI A. PENDAHULUAN P 3. Bantuan tidak boleh digunakan untuk kepentingan politik ataupun agama 33 4. Kita hendaknya berusaha untuk tidak menjadi alat kebijakan luar negeri pemerintah 34 5. Kita harus menghormati budaya dan adat istiadat alang Merah Indonesia (PMI) adalah organisasi setempat 36 perhimpunan nasional yang disahkan oleh 6. Kita harus berusaha meningkatkan respons bencana dengan kapasitas setempat 37 pemerintah melalui keputusan presiden, untuk 7. Perlu dicari cara untuk melibatkan para menjalankan tugas-tugas kepalangmerahan di Indonesia. penerima bantuan dalam proses manajemen Sebagai perhimpunan nasional, PMI menjalankan tugas bantuan 38 dengan semangat kenetralan dan tidak memihak 8. Pemberian bantuan harus bertujuan untuk berdasarkan Prinsip-Prinsip Dasar Gerakan Palang Merah mengurangi kerentanan terhadap bencana di kemudian hari, selain untuk memenuhi dan Bulan Sabit Merah Internasional, yaitu Kemanusiaan, kebutuhan pokok 38 Kesamaan, Kenetralan, Kemandirian, Kesukarelaan, 9. Kita bertanggung jawab kepada pihak yang Kesatuan dan Kesemestaan. kita bantu maupun kepada pihak yang memberi kita sumber daya 40 Banyaknya bencana dan potensi konflik di beberapa wilayah 10. Dalam kegiatan informasi, publisitas, dan di Indonesia, membuat PMI dituntut untuk berperan aktif promosi yang kita lakukan, kita harus memandang korban bencana sebagai manusia memberikan bantuan kemanusiaan. Bertugas di daerah yang bermartabat, bukan sebagai objek belas bencana dan rawan konflik menuntut semua anggota PMI kasihan 41 diharuskan mengetahui bagaimana caranya mendapatkan akses yang lebih aman dalam memberikan bantuan IV. Lingkungan Kerja 43 kemanusiaan kepada para penerima bantuan. Lampiran I : Rekomendasi bagi pemerintah negara yang terkena bencana 44 48 Berdasarkan hal tersebut, maka Markas Pusat PMI telah Lampiran II : Rekomendasi bagi pemerintah donor Lampiran III : R e k o m e n d a s i b a g i o r g a n i s a s i mengadopsi serangkaian Panduan Keselamatan sebagai antarpemerintah 50 pedoman anggota PMI dalam melaksanakan tugas agar memiliki akses yang lebih baik 2 1
  • 5. Panduan Keselamatan dan Panduan Keselamatan dan Keamanan bagi Petugas PMI Keamanan bagi Petugas PMI B. PENGERTIAN UMUM * Bencana Konflik (bencana sosial) adalah peristiwa atau P rangkaian peristiwa yang diakibatkan oleh konflik sosial antar kelompok atau komunitas masyarakat yang menimbulkan penderitaan, gangguan hubungan sosial, anduan Keselamatan adalah elemen-elemen penting tidak berfungsinya pranata sosial, kerugian harta benda untuk Perhimpunan Nasional dalam melakukan dan korban jiwa manusia. tindakan dimana mereka bisa meningkatkan keselamatan dan membuka akses untuk bekerja guna Penanggulangan Bencana adalah keseluruhan aspek memberi bantuan kemanusiaan kepada penerima bantuan perencanaan kebijakan pembangunan yang beresiko sesuai dengan mandat yang telah diberikan. bencana, kegiatan pada sebelum, saat dan sesudah terjadi bencana yang mencakup pencegahan bencana, mitigasi, Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang kesiapsiagaan, tanggap darurat dan pemulihan kondisi disebabkan oleh alam (faktor alam) dan non alam (faktor akibat dampak bencana. manusia) yang mengakibatkan korban manusia, kerugian harta benda, kerusakan lingkungan, kerusakan sarana dan Kegiatan Penanggulangan Bencana adalah serangkaian prasarana serta fasilitas umum. upaya yang mencakup penetapan kebijakan pembangunan yang beresiko timbulnya bencana, kegiatan pencegahan Bencana Alam adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa bencana, tanggap darurat, rehabilitasi dan rekonstruksi. yang disebabkan oleh alam yang meliputi bencana gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, tanah longsor dan Tanggap Darurat Bencana adalah rangkaian kegiatan yang lain lain, yang mengakibatkan timbulnya korban manusia, dilakukan dengan segera pada saat kejadian bencana untuk harta benda, kerusakan sarana dan prasarana, lingkungan menangani dampak buruk yang ditimbulkan yang meliputi hidup dan fasilitas umum. kegiatan penyelamatan dan evakuasi korban, harta benda serta pemenuhan kebutuhan dasar, perlindungan, Konflik Sosial adalah pertentangan fisik antar dua pihak pengurusan pengungsi, pemulihan sarana dan prasarana. atau lebih yang mengakibatkan hilangnya hak dan aset kelompok masyarakat, timbulnya rasa takut, terancamnya keamanan, ketentraman, keselamatan dan atau terganggunya martabat dan keseimbangan kehidupan * Dikutip dari Prosedur Tetap Tanggap Darurat Bencana, Markas Pusat Palang Merah Indonesia, Jakarta, 2007 sosial masyarakat. 2 3
  • 6. Panduan Keselamatan dan Keamanan bagi Petugas PMI C. TUJUAN Tujuan dari panduan ini adalah untuk mengurangi kemungkinan terjadinya peristiwa yang mengancam keselamatan anggota PMI, khususnya ketika bertugas di lapangan. Namun, apabila peristiwa tersebut telah terjadi, diharapkan panduan ini akan membantu untuk mengurangi dampak yang lebih buruk. D. SASARAN Semua anggota PMI yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung, dalam operasi tanggap darurat bencana.. D. RUJUKAN a. UU No.59 tahun 1958 tentang keikutsertaan Negara Republik Indonesia dalam konvensi-konvensi Jenewa tanggal 12 Agustus 1949 b. UU Penanggulangan Bencana No.24 Tahun 2007 c. Keppres RI no.25 tahun 1950 tentang pengesahan dan PANDUAN KESELAMATAN pengakuan Perhimpunan Nasional Palang Merah Indonesia d. Keppres RI no.246 tahun 1963 tentang tugas pokok dan DALAM PENANGGULANGAN BENCANA* kegiatan PMI e. Peraturan Penguasa Perang Tertinggi No 1 tahun 1962 tentang Pemakaian/penggunaan Tanda dan Kata-Kata Palang Merah f. AD/ART Palang Merah Indonesia g. Pokok-Pokok Kebijakan dan Rencana Strategis PMI * Mengacu pada 7 pilar keamanan dalam safer access ICRC 4
  • 7. Panduan Keselamatan dan Keamanan bagi Petugas PMI 1. PENERIMAAN TERHADAP P ORGANISASI enerimaan terhadap organisasi adalah situasi awal yang paling menentukan. Tujuannya adalah agar PMI memiliki akses yang terbuka luas, sehingga PMI dapat bekerja di seluruh wilayah dalam berbagai situasi dan kondisi. Agar PMI dapat dikenal dan diterima keberadaannya, maka segenap anggota PMI, baik secara individu maupun organisasi, perlu melakukan hal-hal sebagai berikut : < Sosialisasi & diseminasi tentang Gerakan Palang Merah & Bulan Sabit Merah Internasional. Sosialisasi & diseminasi harus dilakukan secara terus menerus secara simultan pada saat 'sebelum', 'saat terjadi' dan 'setelah' kegiatan penanggulangan bencana dilakukan. Sosialisasi dan diseminasi dilakukan secara mandiri atau terintegrasi dengan kegiatan PMI lainnya. Semua anggota PMI harus bisa memberikan diseminasi tentang PMI dan Gerakan. < Koordinasi dengan pihak terkait (Pemerintah, Badan Nasional Penanggulangan Bencana, TNI/POLRI, media massa, LSM lokal maupun internasional dan lain-lain). PMI dapat bekerja sama dengan unsur lainnya yang terkait dengan penanggulangan bencana. < Menjaga Prinsip Dasar Gerakan. PMI berpedoman pada Ketujuh Prinsip Dasar Gerakan dalam melakukan setiap kegiatan. 6 7
  • 8. Panduan Keselamatan dan Keamanan bagi Petugas PMI 2. PENERIMAAN TERHADAP T INDIVIDU elah dikenalnya organisasi PMI di kalangan masyarakat luas, membuat PMI memiliki akses yang mudah dalam memberikan bantuan kemanusiaan. Namun demikian, anggota PMI tidak boleh mengabaikan perilaku pribadinya. Hal itu dimaksudkan agar masyarakat tidak hanya menerima PMI sebagai sebuah organisasi kemanusiaan namun juga menerima keberadaan anggota PMI sebagai seorang individu. Penerimaan terhadap anggota PMI juga mempengaruhi keberhasilan organisasi dalam melakukan tugas-tugas kemanusiaan. Beberapa hal yang perlu dipahami oleh setiap anggota PMI antara lain yaitu: < Setiap anggota PMI harus mampu mengenali kemampuan diri sendiri. Jangan memaksakan diri, sabar dan tidak ceroboh dalam mengambil tindakan. Berlatihlah untuk meningkatkan kemampuan diri agar dapat meminimalkan kesalahan yang dapat berakibat fatal pada saat memberikan bantuan kemanusiaan. < Setiap anggota PMI mampu beradaptasi terhadap lingkungan, adat istiadat dan budaya yang ada dimanapun dia bertugas. < Setiap anggota PMI mematuhi aturan hukum setempat. Misalnya hukum adat atau peraturan pemerintah daerah setempat. 8 9
  • 9. Panduan Keselamatan dan Panduan Keselamatan dan Keamanan bagi Petugas PMI Keamanan bagi Petugas PMI < Setiap anggota PMI selalu menerapkan 7 Prinsip Dasar Gerakan dalam tingkah laku pribadinya. < Setiap anggota PMI selalu menerapkan 7 Prinsip Dasar Gerakan dalam tingkah laku pribadinya. < Setiap anggota PMI mengedepankan etika dan moral, menjaga gaya hidup sehat. Tidak meminum minuman keras, narkoba, asusila dan dapat mengendalikan stress. < Setiap anggota PMI memiliki tanggung-jawab dan solidaritas sosial. 10 11
  • 10. Panduan Keselamatan dan Keamanan bagi Petugas PMI 3. IDENTIFIKASI Logo atau lambang identik dengan organisasi. Identitas organisasi tercermin melalui logo atau lambang yang digunakan. Demikian juga dengan sarana dan prasarana, dapat diidentifikasikan sebagai sesuatu yang terkait dengan organisasi, jika terdapat logo atau lambang yang digunakan tersebut. Sama halnya dengan PMI. Orang, sarana dan prasarana dapat dikenali sebagai milik atau terkait dengan PMI jika terdapat logo PMI. Untuk itu agar penyertaan sarana dan prasarana organisasi juga dapat diterima keberadaannya, maka logo atau lambang yang digunakan pun harus dikenal luas. Untuk itu: < Setiap anggota PMI harus memahami dan harus dapat melakukan sosialisasi atau diseminasi mengenai penggunaan lambang yang benar. < Semua barang bantuan, kendaraan dan kantor PMI harus mempunyai identitas PMI. < Setiap anggota PMI yang bertugas harus menggunakan atribut PMI dan membawa kartu identitas (KTA/KTP/SIM) serta surat tugas. < Setelah bertugas, atribut PMI yang digunakan pada saat memberikan bantuan kemanusiaan, harus dikembalikan ke markas/penanggung jawab operasi (kecuali jika milik pribadi maka harus dapat menggunakannya secara tepat dan benar). 12 13
  • 11. Panduan Keselamatan dan Keamanan bagi Petugas PMI 4. KOMUNIKASI INTERNAL C epat dan tepatnya sebuah operasi bantuan dilaksanakan, antara lain ditentukan dari cepat dan tepatnya sebuah keputusan diambil. Keputusan itu ditentukan berdasarkan pada informasi yang didapat. Oleh sebab itu, arus informasi antar anggota PMI yang sedang bertugas harus berjalan lancar. Terutama pada kondisi darurat, komunikasi antar anggota harus simultan dilakukan timbal balik secara vertikal (dari anggota ke pengurus/pimpinan operasi dan sebaliknya) maupun horizontal (antar anggota) melalui : < Pengarahan mengenai situasi lokasi kejadian untuk menjamin keselamatan dan keamanan anggota PMI yang akan bertugas oleh penanggung jawab operasi. < Penyelenggaraan rapat koordinasi rutin sesuai dengan kebutuhan oleh penanggung jawab operasi. < Pelaporan setiap insiden bencana yang dinilai dapat mempengaruhi keselamatan dan keamanan yang terjadi saat bertugas kepada penanggung jawab operasi. Laporan diberikan secara akurat dengan melakukan cek ulang dan penilaian (assessment), bukan berdasarkan informasi semata (untuk mencegah beredarnya isu). < Menjaga komunikasi timbal balik antar tim dan posko. 14 15
  • 12. Panduan Keselamatan dan Panduan Keselamatan dan Keamanan bagi Petugas PMI Keamanan bagi Petugas PMI < Menjaga kerahasiaan informasi ('siapa perlu tahu tentang apa' untuk mencegah kepanikan) < Membuat laporan sesuai dengan lingkup dan jenjang penugasan. < Menggunakan alat komunikasi sesuai dengan standar komunikasi PMI, sesuai dengan kebutuhan tugas dan menjaga alat komunikasi yang digunakan dengan baik. < Setelah bertugas, alat komunikasi PMI harus dikembalikan ke markas/penanggung jawab operasi. 16 17
  • 13. Panduan Keselamatan dan Keamanan bagi Petugas PMI 5. KOMUNIKASI EKSTERNAL M asyarakat memiliki hak untuk mengetahui informasi tentang perkembangan kejadian atau bencana yang ada. Mereka pun berhak untuk tahu apa yang telah dilakukan pihak-pihak yang telah membantu terhadap pihak yang dibantu (korban bencana). Pemberian informasi ini merupakan salah satu bentuk tanggung-jawab moral terhadap korban sehingga mereka tidak dijadikan objek semata. Namun demikian, pemberian informasi juga memiliki aturan agar informasi yang tersebar tidak justru menjadi alat provokasi pihak tertentu dan menimbulkan kepanikan. Untuk itu yang perlu diperhatikan adalah : < Informasi yang dapat disampaikan kepada media/publik hanya fakta yang bersifat umum (apa yang kita kerjakan dan bukan yang disaksikan, didengar atau dirasakan). < Pembagian informasi yang bersifat kebijakan dilakukan oleh pengurus. Sedangkan pembagian informasi yang bersifat operasional dapat dilakukan oleh humas atau unit pelaksana yang ditunjuk oleh pengurus. Untuk itu perlu disepakati sebelumnya, siapakah pihak yang ditunjuk menjadi juru bicara di lapangan. (Detail mengenai ketentuan akan dicakup dalam Pedoman Komunikasi). < Rapat koordinasi antar lintas sektoral dilakukan atas sepengetahuan pengurus/penanggung-jawab operasi yang ditunjuk. 18 19
  • 14. Panduan Keselamatan dan Keamanan bagi Petugas PMI 6. ATURAN KESELAMATAN P DAN KEAMANAN MI memiliki mandat untuk memberikan bantuan pada korban bencana alam maupun konflik bersenjata. Untuk itu resiko yang dihadapi oleh anggota PMI terdapat pada kedua kondisi tersebut. Resiko terhadap keselamatan tugas di lapangan tentunya menjadi resiko yang dihadapi oleh masing-masing anggota PMI secara individu. Agar setiap anggota PMI dapat bekerja dengan selamat dan aman dalam setiap kondisi, maka setiap anggota harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut : a. Pelaksanaan operasi < Pengurus/penanggung-jawab operasional memastikan situasi keselamatan & keamanan di lapangan < Buatlah rencana keamanan dalam beberapa alternatif resiko sesuai dengan kondisi lapangan (jika ... maka ...) < Pembatasan waktu kerja di lapangan dibuat sesuai dengan kondisi lapangan (misalnya jam malam, pembatasan aktifitas malam hari, dsb) < Apabila melalui Pos Pemeriksaan kurangi kecepatan. Lampu dalam mobil dinyalakan dan kontrol emosi. < Dilarang menggunakan pengawalan bersenjata, kecuali pada situasi khusus tertentu dan harus mendapatkan izin dari Pengurus PMI. 20 21
  • 15. Panduan Keselamatan dan Panduan Keselamatan dan Keamanan bagi Petugas PMI Keamanan bagi Petugas PMI < Apabila terjadi pemberhentian paksa/ancaman c. Sarana dan prasarana bersenjata, maka patuhilah instruksi dari pihak yang < Kendaraan yang digunakan harus dilengkapi dengan memberhentikan/mengancam, bersikap tenang dan dokumen kendaraan (STNK, BPKB), Lambang PMI dan berusaha untuk bernegosiasi. Tekankan sikap dan perlengkapan Pertolongan Pertama serta Peralatan posisi anda pada netralitas. emergensi kendaraan). Pengemudi harus memiliki SIM < Apabila terjadi penculikan, maka ikuti instruksi dari dan mematuhi aturan lalu lintas yang berlaku. pihak yang memberhentikan/mengancam, bersikap < Sebelum menggunakan kendaraan PMI pastikan tenang dan berusaha untuk bernegosiasi, serta tidak melakukan tindakan yang mengancam keselamatan pemeriksaan penting seperti kondisi bahan bakar, oli, diri. Mengamankan pelepasan seorang tawanan adalah kondisi dan tekanan ban telah dilakukan. Pastikan tanggung jawab pihak luar, bukan tawanan. penyimpanan kunci kendaraan yang mudah diakses. < Kendaraan PMI hanya dapat digunakan oleh Anggota b. Personil PMI dan hanya untuk kepentingan PMI. < Anggota PMI harus mengetahui standar pelaksanaan < Tim yang bertugas harus membawa kebutuhan operasi tanggap darurat bencana dan prosedur operasi operasional dan logistik tim (makanan, minuman, lainnya terkait dengan bidang penugasan masing- peralatan pendukung lain) sesuai dengan yang masing. dibutuhkan. < Anggota PMI harus mengetahui dan mengikuti aturan- < Apabila terjadi perampokan barang, jangan pernah aturan yang dibuat oleh otoritas setempat (satkorlak atau penguasa perang pada saat konflik bersenjata). mengambil resiko untuk membela barang atau uang, nyawa Anda lebih penting dibandingkan barang atau < Anggota PMI dilarang membawa senjata tajam/api. Senjata tajam dikecualikan untuk mendukung uang. Berusahalah untuk bernegosiasi dan tekankan penugasan (sebagai pelengkap peralatan tanggap bahwa barang yang anda bawa adalah untuk darurat). kepentingan kemanusiaan. Setelah terjadi perampokan < Anggota PMI dilarang mengangkut siapapun yang barang, tim melaporkan secara resmi kepada petugas bersenjata termasuk personil keamanan. keamanan (membuat Berita Acara). 22 23
  • 16. Panduan Keselamatan dan Keamanan bagi Petugas PMI 7. TINDAKAN PERLINDUNGAN S ituasi darurat sangat mungkin dihadapi oleh setiap anggota PMI saat bertugas di lapangan. Untuk itu setiap anggota harus selalu mempersiapkan diri menghadapi segala resiko yang mungkin terjadi. Apabila menghadapi situasi darurat tersebut, maka : < Anggota PMI wajib mengenakan perlengkapan keamanan standar sesuai dengan kebutuhan. < Setiap Anggota PMI memiliki rencana perlindungan diri pribadi atau tim (misalnya rencana A, B, C... ). < Anggota PMI selalu menjaga keamanan barang-barang pribadi dan barang-barang operasional. < Anggota PMI wajib diberikan jaminan asuransi saat bertugas. Premi asuransi dibayarkan oleh PMI. < Pada keadaan darurat bencana alam, Anggota PMI memilih tempat berlindung yang tidak beresiko. < Pada keadaan darurat konflik (misalnya konflik sosial atau bencana konflik lainnya), Anggota PMI memilih tempat berlindung yang bersifat netral (tidak memilih tempat yang identik dengan salah satu pihak).. Perlu dipahami bahwa ketujuh panduan keselamatan ini hanyalah merupakan pedoman agar setiap anggota PMI 20 25
  • 17. Panduan Keselamatan dan Keamanan bagi Petugas PMI dapat selamat dan aman pada saat melakukan tugasnya. Namun demikian, resiko tidak dapat dihindari namun jika terjadi, setidaknya dapat diminimalisir terjadinya dampak yang lebih buruk. Kode Perilaku Bagi GERAKAN PALANG MERAH DAN BULAN SABIT MERAH INTERNASIONAL dan LEMBAGA-LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT (LSM) Dalam Operasi Bantuan Bencana 26
  • 18. Pedoman Prilaku Gerakan Palang Merah dan Pedoman Prilaku Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional dan Lembaga-lembaga Swadaya Bulan Sabit Merah Internasional dan Lembaga-lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dalam Operasi Bantuan Bencana Masyarakat (LSM) dalam Operasi Bantuan Bencana PEDOMAN PERILAKU dan oleh Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional. Pedoman ini adalah pedoman suka rela, yang bagi berarti bahwa pedoman ini dijalankan atas dasar keinginan GERAKAN PALANG MERAH DAN organisasi yang menerimanya dengan maksud mempertahankan standar-standar yang tercantum dalam BULAN SABIT MERAH INTERNASIONAL pedoman ini. Dalam kasus konflik bersenjata, Pedoman dan Perilaku ini perlu ditafsirkan dan diterapkan sesuai dengan LEMBAGA-LEMBAGA SWADAYA Hukum Humaniter Internasional. MASYARAKAT (LSM) Pedoman Perilaku ini akan disajikan terlebih dulu. Setelah dalam itu ada tiga lampiran yang menggambarkan lingkungan kerja yang kita inginkan akan diciptakan oleh Pemerintah Operasi Bantuan Bencana Tuan Rumah, Pemerintah Donor, dan organisasi antarpemerintah dalam rangka memfasilitasi penyaluran Disponsori oleh Caritas Internasionalis, Catholic Relief Services, Federasi Internasional Perhimpunan-perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah, Aliansi Save the bantuan kemanusiaan secara efektif. Children Internasional, Federasi Dunia Lutheran, Oxfam, dan Dewan Gereja Sedunia II. Definisi (yang kesemuanya merupakan anggota the Steering Committee for Humanitarian Response/Panitia Pengarah Respons Kemanusiaan), bersama dengan Komite Internasional Palang Merah (ICRC) Ornop atau LSM : Ornop atau LSM (Organisasi Non- I. Tujuan pemerintah atau Lembaga Swadaya Masyarakat) di sini mengacu pada organisasi, baik nasional maupun internasional, yang dibentuk terpisah dari pemerintah Pedoman Perilaku ini bermaksud menjaga standar perilaku negara tempat organisasi itu didirikan. kita. Pedoman ini bukan menyangkut teknis operasi, misalnya bagaimana cara menghitung persediaan makanan NGHA (Non-Governmental Humanitarian Agencies): atau cara mendirikan kamp pengungsi. Namun, pedoman Dalam teks ini, istilah Non-Governmental Humanitarian ini berusaha mempertahankan standar yang tinggi Agencies (Organisasi Kemanusiaan Non-pemerintah) menyangkut kemandirian, efektififitas, dan hasil yang ingin mengacu pada komponen-komponen Gerakan Palang dicapai oleh LSM yang bergerak di bidang respons bencana Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional yaitu: Komite 28 29
  • 19. Pedoman Prilaku Gerakan Palang Merah dan Pedoman Prilaku Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional dan Lembaga-lembaga Swadaya Bulan Sabit Merah Internasional dan Lembaga-lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dalam Operasi Bantuan Bencana Masyarakat (LSM) dalam Operasi Bantuan Bencana Internasional Palang Merah (ICRC), Federasi Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC), dan Perhimpunan-perhimpunan Nasional serta LSM-LSM seperti dimaksud di atas. Pedoman Perilaku ini mengacu khusus pada NGHA yang bergerak di bidang respons bencana. IGO : IGO (Inter-Governmental Organization/Organisasi Antarpemerintah) ialah organisasi yang terdiri dari dua pemerintah atau lebih. Dengan demikian, termasuk di dalamnya adalah badan-badan PBB dan organisasi- organisasi regional. Hak untuk mendapatkan bantuan kemanusiaan dan untuk memberikan bantuan semacam itu merupakan prinsip Bencana : Bencana adalah kejadian buruk yang kemanusiaan dasar yang dimiliki semua warga negara di menyebabkan kematian, penderitaan manusia yang berat, semua negara. Sebagai bagian dari masyarakat dan kerugian materi dalam skala besar. internasional, kita mengakui kewajiban kita untuk memberikan bantuan kemanusiaan di manapun diperlukan. Karena itulah kita memerlukan akses tanpa hambatan III. Pedoman Tingkah Laku terhadap populasi yang terkena bencana, yang merupakan hal yang sangat penting bagi kita untuk dapat Prinsip-prinsip Perilaku bagi Gerakan Palang Merah dan melaksanakan kewajiban tersebut. Bulan Sabit Merah Internasional dan LSM-LSM dalam Program Respons Bencana Motivasi utama dari tindakan kita memberikan respons terhadap bencana adalah untuk mengurangi penderitaan yang dialami oleh kelompok-kelompok yang paling tidak 1. Kewajiban kemanusiaan adalah mampu mengatasi dampak bencana. Bilamana kita memberikan bantuan kemanusiaan, hal itu prioritas utama bukanlah suatu tindakan partisan atau tindakan politis sehingga tidak boleh dipandang sebagai tindakan semacam itu. 30 31
  • 20. Pedoman Prilaku Gerakan Palang Merah dan Pedoman Prilaku Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional dan Lembaga-lembaga Swadaya Bulan Sabit Merah Internasional dan Lembaga-lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dalam Operasi Bantuan Bencana Masyarakat (LSM) dalam Operasi Bantuan Bencana Keseluruhan program kita perlu mencerminkan 2.Bantuan diberikan tanpa pertimbangan asas proporsionalitas. Penderitaan manusia mempertimbangkan ras, kepercayaan di manapun juga harus dikurangi; jiwa adalah hal yang ataupun kebangsaan penerima sangat berharga di manapun juga. Oleh karenanya, bantuan yang kita berikan perlu mencerminkan tingkat bantuan dan tanpa pembeda-bedaan penderitaan yang akan diatasi. yang merugikan dalam bentuk Dalam melaksanakan pendekatan tersebut, kita mengakui apapun. Prioritas bantuan sangat pentingnya peran kaum perempuan di masyarakat- ditentukan semata-mata berdasarkan masyarakat yang rawan bencana, dan kita perlu kebutuhan. memastikan agar peran ini didukung, tidak dihilangkan, oleh program bantuan kita. Pelaksanaan kebijakan yang bersifat semesta (universal), tidak memihak (impartial), dan mandiri (independent) seperti itu hanya dapat berjalan efektif apabila kita dan mitra kita mempunyai akses terhadap sumber-sumber daya yang dibutuhkan untuk memberikan bantuan yang pantas serta mempunyai akses yang sama terhadap semua korban bencana. 3. Bantuan tidak boleh digunakan untuk kepentingan politik maupun agama. Bilamana mungkin, bentuk bantuan perlu kita tentukan berdasarkan hasil asesmen yang komprehensif atas Bantuan kemanusiaan harus diberikan berdasarkan kebutuhan yang dihadapi korban bencana dan atas kebutuhan individu, keluarga, dan masyarakat. Walaupun kemampuan yang sudah ada pada masyarakat setempat NGHA mempunyai hak untuk memegang suatu opini untuk memenuhi kebutuhan tersebut. keagamaan atau politik tertentu, kita menegaskan bahwa 32 33
  • 21. Pedoman Prilaku Gerakan Palang Merah dan Pedoman Prilaku Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional dan Lembaga-lembaga Swadaya Bulan Sabit Merah Internasional dan Lembaga-lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dalam Operasi Bantuan Bencana Masyarakat (LSM) dalam Operasi Bantuan Bencana Bantuan Korban Gempa Bantuan Korban Gempa pemberian bantuan sama sekali tidak boleh tergantung menjalankan kebijakan pemerintah manapun juga, kecuali pada apakah si penerima bantuan juga memegang opini sejauh kebijakan pemerintah yang bersangkutan sejalan keagamaan atau politik yang sama. dengan kebijakan kita sendiri. Kita tidak boleh mengaitkan janji, penyerahan, ataupun distribusi bantuan kita dengan apakah si penerima bantuan Kita sekali-kali tidak boleh dengan sengaja ataupun karena menganut atau menerima suatu keyakinan politik atau kelalaian membiarkan diri kita atau staf kita dimanfaatkan keagamaan tertentu. sebagai alat untuk mengumpulkan informasi yang sensitif dari segi politik, militer ataupun ekonomi bagi pemerintah 4. Kita hendaknya berusaha untuk tidak ataupun lembaga lain yang mungkin mempunyai tujuan di menjadi alat kebijakan luar negeri luar kepentingan kemanusiaan. Demikian pula, kita tidak boleh bertindak sebagai alat kebijakan luar negeri dari pemerintah. pemerintah donor. NGHA adalah lembaga yang bekerja secara mandiri dari Bantuan yang kita terima harus kita pergunakan untuk pemerintah. Karena itulah kita merumuskan kebijakan kita menanggapi kebutuhan korban, dan bantuan yang kita sendiri beserta strategi pelaksanaannya, dan kita tidak terima itu tidak boleh diberikan kepada kita karena pihak donor perlu membuang kelebihan komoditasnya atau 34 35
  • 22. Pedoman Prilaku Gerakan Palang Merah dan Pedoman Prilaku Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional dan Lembaga-lembaga Swadaya Bulan Sabit Merah Internasional dan Lembaga-lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dalam Operasi Bantuan Bencana Masyarakat (LSM) dalam Operasi Bantuan Bencana karena pihak donor mempunyai kepentingan politik 6. Kita harus berusaha meningkatkan tertentu. respons bencana dengan kapasitas Kita menghargai dan mendorong pemberian bantuan tenaga setempat dan keuangan secara sukarela oleh perorangan demi mendukung kerja kita, dan kita mengakui kemandirian tindakan yang didorong oleh motivasi suka rela semacam itu. Demi menjaga kemandirian kita, kita harus menghindari ketergantungan terhadap satu sumber dana saja. 5. Kita harus menghormati budaya dan adat istiadat setempat Semua orang dan masyarakat memiliki kemampuan maupun Kita harus berusaha menghargai budaya, tatanan, dan adat kerentanan, pun pada saat bencana. Bilamana mungkin, istiadat yang berlaku di masyarakat dan negara tempat kita kita harus memperkuat kemampuan ini dengan cara bekerja. mempekerjakan staf lokal, membeli barang lokal, dan berhubungan bisnis dengan perusahaan setempat. Bilamana mungkin, kita harus bekerja melalui NGHA lokal sebagai mitra dalam perencanaan dan pelaksanaan, dan bekerja sama dengan badan-badan pemerintah lokal bilamana sesuai. Koordinasi yang tepat atas respons bencana perlu kita beri prioritas yang tinggi. Hal ini dapat dilakukan dengan sebaik- baiknya di negara yang bersangkutan oleh pihak-pihak yang paling terlibat dalam operasi bantuan itu, dan seyogyanya wakil dari badan-badan PBB yang relevan perlu dilibatkan. 36 37
  • 23. Pedoman Prilaku Gerakan Palang Merah dan Pedoman Prilaku Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional dan Lembaga-lembaga Swadaya Bulan Sabit Merah Internasional dan Lembaga-lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dalam Operasi Bantuan Bencana Masyarakat (LSM) dalam Operasi Bantuan Bencana 7. Perlu dicari cara untuk melibatkan 8. Pemberian bantuan harus bertujuan para penerima bantuan dalam proses untuk mengurangi kerentanan manajemen bantuan terhadap bencana di kemudian hari, selain untuk memenuhi kebutuhan pokok PMI Semua kegiatan bantuan berpengaruh terhadap prospek Bantuan bencana jangan sekali-kali dipaksakan pada pembangunan jangka panjang, dan pengaruh ini bisa positif penerima bantuan. Pemberian bantuan secara efektif dan atau negatif. Karena itu, kita perlu berusaha untuk proses rehabilitasi yang berkesinambungan dapat dicapai menjalankan program bantuan yang dapat secara aktif dengan sebaik-baiknya apabila penerima bantuan turut mengurangi kerentanan para penerima bantuan terhadap dilibatkan dalam perancangan, manajemen, dan bencana di kemudian hari sehingga membantu pelaksanaan program bantuan yang bersangkutan. Kita menciptakan gaya hidup yang sifatnya berkelanjutan. harus berusaha agar masyarakat berpartisipasi sepenuhnya Perlu kita berikan perhatian secara khusus terhadap dalam program-program bantuan dan rehabilitasi yang kita masalah-masalah lingkungan dalam proses perencanaan jalankan. dan manajemen program bantuan. Kita juga harus 38 39
  • 24. Pedoman Prilaku Gerakan Palang Merah dan Pedoman Prilaku Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional dan Lembaga-lembaga Swadaya Bulan Sabit Merah Internasional dan Lembaga-lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dalam Operasi Bantuan Bencana Masyarakat (LSM) dalam Operasi Bantuan Bencana berusaha untuk memperkecil dampak negatif dari bantuan Kita mengakui perlunya membuat laporan kegiatan, baik kemanusiaan yang kita berikan, yaitu dengan berupaya dari segi keuangan maupun dari segi keefektifan. menghindari terciptanya ketergantungan jangka panjang para penerima bantuan pada bantuan dari luar. Kita mengakui kewajiban untuk melakukan pemantauan secara semestinya atas pelaksanaan distribusi bantuan dan untuk melakukan asesmen secara reguler atas dampak 9. Kita bertanggung jawab kepada pihak bantuan bencana. yang kita bantu maupun kepada pihak yang memberi kita sumber daya Kita juga harus berusaha melaporkan, secara terbuka, dampak dari kegiatan kita dan faktor-faktor apa yang memperkecil ataupun yang memperbesar dampak tersebut. Program-program kita perlu didasarkan pada standar profesionalisme dan keahlian yang tinggi, dengan tujuan memperkecil kemungkinan terbuangnya sumber daya yang berharga secara sia-sia. 10. Dalam kegiatan informasi, publisitas, dan promosi yang kita lakukan, kita Kita sering bertindak sebagai institusi penghubung dalam harus memandang korban bencana kemitraan antara pihak yang ingin membantu dan pihak sebagai manusia yang bermartabat, yang membutuhkan bantuan di kala bencana. Karena itulah kita harus bertanggung jawab kepada kedua belah bukan sebagai objek belas kasihan pihak. Respek terhadap korban bencana sebagai mitra sejajar Semua transaksi kita dengan donor dan penerima bantuan dalam bekerja tidak boleh hilang dari diri kita. Dalam harus mencerminkan sikap keterbukaan dan transparansi. 40 41
  • 25. Pedoman Prilaku Gerakan Palang Merah dan Pedoman Prilaku Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional dan Lembaga-lembaga Swadaya Bulan Sabit Merah Internasional dan Lembaga-lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dalam Operasi Bantuan Bencana Masyarakat (LSM) dalam Operasi Bantuan Bencana pada situasi di mana liputan media bisa merugikan pelayanan yang kita berikan kepada penerima bantuan atau merugikan keamanan staf kita sendiri atau merugikan keamanan para penerima bantuan. IV. Lingkungan Kerja Setelah secara unilateral setuju untuk berusaha mematuhi Pedoman Perilaku sebagaimana diuraikan di atas, di bawah ini kami sajikan sejumlah petunjuk umum (rekomendasi) mengenai lingkungan kerja seperti apa yang kita inginkan agar diciptakan oleh pemerintah donor, pemerintah tuan rumah, dan organisasi-organisasi antarpemerintah memberikan informasi kepada publik, kita harus khususnya badan-badan PBB dalam rangka memfasilitasi menyajikan gambaran yang objektif tentang situasi partisipasi yang efektif dari NGHA dalam kegiatan respons bencana yang bersangkutan, yaitu dengan menjelaskan bencana. pula kemampuan dan aspirasi yang dimiliki para korban, bukan hanya kerentanan dan kekhawatiran yang ada pada mereka. Petunjuk-petunjuk umum ini disajikan di sini sebagai pedoman. Petunjuk-petunjuk ini tidaklah mengikat secara hukum, dan kami juga tidak mengharapkan agar Walaupun kita perlu bekerja sama dengan media demi pemerintah dan lembaga antarpemerintah menyatakan meningkatkan respons masyarakat, kita tidak boleh persetujuan mereka atas pedoman ini dengan membiarkan keinginan pihak-pihak luar ataupun pihak- menandatangani suatu dokumen tertentu, meskipun pihak dalam akan publisitas menjadi hal yang lebih penting penandatanganan dokumen semacam itu mungkin bisa daripada prinsip 'memaksimalkan keseluruhan bantuan diupayakan di masa mendatang. Petunjuk-petunjuk ini bencana' itu sendiri. disajikan di sini dalam semangat keterbukaan dan kerja sama, dengan tujuan agar para mitra kita mengetahui Kita perlu menghindari kompetisi memperoleh liputan hubungan ideal seperti apakah yang ingin kita jalin dengan media dengan lembaga-lembaga bantuan bencana lainnya mereka. 42 43
  • 26. Lampiran I: Lampiran I: Rekomendasi bagi pemerintah Rekomendasi bagi pemerintah negara yang terkena bencana negara yang terkena bencana Lampiran I: rumah, sebagai bagian dari pelaksanaan tanggung Rekomendasi bagi pemerintah jawabnya secara berdaulat, untuk tidak menghalangi pemberian bantuan kemanusiaan dan untuk negara yang terkena bencana menyetujui tindakan tidak memihak serta tidak bersifat politis yang dilakukan oleh NGHA. Pemerintah tuan rumah perlu memfasilitasi agar staf 1. P e m e r i n t a h - p e m e r i n t a h p e r l u bantuan dapat masuk secara cepat, terutama dengan mengakui dan menghormati kegiatan- mengecualikan mereka dari keharusan memperoleh visa jalan, visa masuk, dan visa keluar atau dengan kegiatan kemanusiaan yang mandiri memberikan visa-visa tersebut secara cepat. dan tidak memihak yang dilakukan Pemerintah-pemerintah perlu memberikan izin lintas oleh NGHA udara dan izin mendarat bagi pesawat terbang yang mengangkut pasokan dan personil bantuan internasional selama tahap darurat bencana. NGHA adalah organisasi yang mandiri (independen). Kemandirian dan ketidakmemihakan ini perlu dihormati oleh pemerintah tuan rumah. 3. P e m e r i n t a h - p e m e r i n t a h p e r l u memfasilitasi agar barang-barang dan 2. Pemerintah tuan rumah perlu informasi bantuan dapat masuk memfasilitasi akses cepat terhadap secara tepat waktu pada masa korban bencana bagi NGHA bencana Supaya organisasi-organisasi kemanusiaan non- Pasokan dan perlengkapan bantuan dibawa masuk ke pemerintah (NGHA) dapat bertindak secara sebuah negara semata-mata untuk tujuan sepenuhnya sesuai dengan prinsip-prinsip meringankan penderitaan manusia, bukan untuk kemanusiaan mereka, mereka perlu memperoleh memperoleh keuntungan komersial. Pasokan akses yang cepat dan tidak memihak terhadap korban semacam itu lazimnya perlu diberi izin untuk bencana dengan tujuan memberikan bantuan melakukan perjalanan secara bebas dan tanpa kemanusiaan. Adalah kewajiban pemerintah tuan 44 45
  • 27. Lampiran I: Lampiran I: Rekomendasi bagi pemerintah Rekomendasi bagi pemerintah negara yang terkena bencana negara yang terkena bencana hambatan dan tidak boleh dikenai persyaratan mengenai dokumen asal-usul atau faktur dari 4. P e m e r i n t a h - p e m e r i n t a h p e r l u konsulat, persyaratan mengenai izin impor dan/atau berupaya menyediakan pelayanan ekspor, atau persyaratan-persyaratan lainnya ataupun dikenai pajak impor, biaya mendarat, atau biaya informasi dan perencanaan bencana pelabuhan. (disaster information and planning Masuknya untuk sementara waktu perlengkapan- service) secara terkoordinasi perlengkapan yang diperlukan bagi pemberian Pada akhirnya, tanggung jawab atas keseluruhan bantuan, termasuk kendaraan, pesawat terbang perencanaan dan koordinasi terhadap kegiatan ringan, dan peralatan telekomunikasi, perlu bantuan terletak di tangan pemerintah tuan rumah. difasilitasi oleh pemerintah tuan rumah yang Perencanaan dan koordinasi tersebut akan berjalan menerima bantuan tersebut, yaitu dengan cara untuk dengan jauh lebih baik jika NGHA diberi informasi sementara waktu tidak memberlakukan persyaratan mengenai bantuan yang dibutuhkan, mengenai menyangkut perijinan ataupun pendaftaran terhadap instansi-instansi yang melakukan perencanaan dan perlengkapan-perlengkapan tersebut. Demikian pelaksanaan kegiatan bantuan, dan mengenai risiko pula, pemerintah-pemerintah hendaknya tidak keamanan yang mungkin dihadapi oleh NGHA. memberlakukan pembatasan mengenai pengeluaran Pemerintah-pemerintah didorong untuk memberikan (re-ekspor) perlengkapan-perlengkapan bantuan informasi semacam itu kepada NGHA. tersebut ketika operasi pemberian bantuan telah selesai. Agar kegiatan bantuan dapat terkoordinasi secara efektif dan terlaksana secara efisien, pemerintah tuan Untuk memfasilitasi komunikasi di masa bencana, rumah didorong untuk menunjuk sebuah pihak pemerintah tuan rumah perlu mengalokasikan tertentu sebagai penghubung tunggal antara NGHA- frekuensi radio tertentu yang boleh digunakan oleh NGHA yang datang dan pihak berwenang nasional. organisasi-organisasi bantuan untuk melakukan komunikasi di dalam wilayah negaranya maupun 5. Bantuan bencana di masa konflik komunikasi internasional dalam rangka komuniksi bersenjata bencana dan perlu mengumumkan frekuensi radio tersebut kepada komunitas respons bencana sebelum Di masa konflik bersenjata, kegiatan bantuan diatur terjadinya bencana. oleh ketentuan-ketentuan Hukum Humaniter Internasional yang relevan. 46 47
  • 28. Lampiran II : Lampiran II : Rekomendasi bagi Rekomendasi bagi pemerintah donor pemerintah donor Lampiran II : yaitu semangat kemanusiaan dan semangat kemandirian bertindak. Pelaksanaan kegiatan Rekomendasi bagi bantuan pada akhirnya merupakan tanggung jawab pemerintah donor NGHA sehingga perlu berjalan sesuai dengan kebijakan NGHA. 1. P e m e r i n t a h - p e m e r i n t a h p e r l u 3. Pemerintah donor perlu mengguna- mengakui dan menghormati kegiatan- kan jasa baiknya untuk membantu kegiatan kemanusiaan yang mandiri NGHA memperoleh akses terhadap dan tidak memihak yang dilakukan korban bencana oleh NGHA Pemerintah donor perlu mengakui pentingnya NGHA adalah organisasi mandiri yang kemandirian menerima tanggung jawab sampai tingkat tertentu serta ketidakmemihakannya perlu dihormati oleh untuk mengupayakan agar staf NGHA memperoleh pemerintah donor. Pemerintah donor tidak boleh akses yang aman dan bebas ke lokasi bencana. memanfaatkan NGHA untuk mencapai tujuan politis Pemerintah donor hendaknya siap untuk melakukan atau ideologis apapun. diplomasi dengan pemerintah tuan rumah mengenai permasalahan akses tersebut bilamana diperlukan. 2. Pemerintah donor perlu memberikan bantuan dengan jaminan kemandirian operasi NGHA menerima bantuan dana dan materi dari pemerintah donor dengan semangat yang sama seperti ketika memberikan bantuan kepada korban bencana: 48 49
  • 29. Lampiran III : Lampiran III : Rekomendasi bagi organisasi Rekomendasi bagi organisasi antarpemerintah antarpemerintah Lampiran III : NGHA pada umumnya tidak mempunyai mandat untuk Rekomendasi bagi organisasi menyediakan kerangka koordinasi yang menyeluruh bagi bencana yang memerlukan respons internasional. antarpemerintah Tanggung jawab tersebut jatuh ke tangan pemerintah tuan rumah dan badan-badan PBB yang relevan. Karena itu, pemerintah tuan rumah dan badan-badan 1. Organisasi antarpemerintah perlu PBB yang relevan didorong untuk menyediakan kerangka koordinasi semacam itu secara tepat waktu mengakui NGHA, baik yang nasional dan efektif dalam rangka melayani negara yang maupun yang internasional, sebagai terkena bencana dan masyarakat respons bencana nasional maupun internasional. Akan tetapi, NGHA mitra yang berharga bagaimanapun juga perlu melakukan segala upaya untuk memastikan koordinasi yang efektif atas NGHA bersedia bekerja dengan badan-badan PBB dan kegiatan-kegiatan mereka sendiri. organisasi-organisasi antarpemerintah lainnya demi meningkatkan respons bencana. NGHA melakukan hal 3. Organisasi antarpemerintah perlu itu dengan semangat kemitraan yang menghormati integritas serta kemandirian semua mitra. Organisasi memberikan perlindungan keamanan antarpemerintah harus menghormati kemandirian dan kepada NGHA sesuai dengan ketidakmemihakan NGHA. NGHA perlu diajak bicara ketentuan yang telah ditetapkan bagi oleh badan-badan PBB dalam penyusunan rencana bantuan. badan-badan PBB. 2. Organisasi antarpemerintah perlu Bilamana pelayanan keamanan perlu disediakan oleh membantu pemerintah tuan rumah organisasi antarpemerintah sesuai ketentuan yang ada, maka pelayanan tersebut perlu diberikan kepada dalam menyediakan sebuah kerangka NGHA sebagai mitra operasional mereka bilamana koordinasi yang menyeluruh bagi NGHA memintanya operasi bantuan bencana 4. Organisasi antarpemerintah perlu internasional maupun nasional memberi NGHA akses yang sama 50 51
  • 30. Lampiran III : Rekomendasi bagi organisasi Formulir Registrasi antarpemerintah terhadap informasi yang relevan Formulir Registrasi seperti yang diberikan kepada badan- Organisasi-organisasi antarpemerintah yang ingin mendaftarkan badan PBB dukungan atas Pedoman Perilaku ini serta kesediaan untuk mengintegrasikan prinsip-prinsip dari Pedoman Perilaku ini ke Organisasi antarpemerintah didorong untuk dalam kegiatan mereka perlu mengisi formulir di bawah ini dan memberikan kepada NGHA yang menjadi mitra mengirimkannya kepada: operasional mereka seluruh informasi yang ada kaitannya dengan pelaksanaan kegiatan bantuan Disaster Policy Management, bencana yang efektif. International Federation of Red Cross and Red Crescent Societies, PO. Box 372 1211 Geneva 19 Switzerland. Tel +41 (022) 7304222 Fax +41 (022) 7330395 Kami ingin mendaftarkan dukungan atas Pedoman Perilaku ini dan akan berusaha mengintegrasikan prinsip-prinsip dari Pedoman Perilaku ini ke dalam kegiatan kami. Nama organisasi Alamat Telepon Fax Tanda tangan Posisi dalam organisasi Tanggal 52 53