SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  56
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh




B
TUGAS POWER POINT
KELOMPOK 3        :A.HUDATURAHMAN
                   HUMAYNI
MATERI            :SOSIOLOGI
SEMESTER          :2
KELAS             :X
GURU PEMBIMBING   :ARIF RAHMAN
TAHUN AJARAN      :2011/2012
Bab 1. Dalam Pembentukan Kepribadian

  Nilai dan Norma      Tahap-tahap sosialisasi



  Proses sosialisasi   Pola-pola sosialisasi



                       Faktor-faktor pembentukan
  Tujuan sosialisasi   kepribadian


                       Hubungan antara kepribadian
  Media sosialisasi    dengan masyarakat dan
                       kebudayaan
Bab 2.Perilaku Menyimpang dan
Pengendalian Sosial



Perilaku menyimpang

                            Pengendalian Sosial



Perilaku Menyimpang
sebagai Hasil sosialisasi
Tidak Sempurna
Bab3. Pengetahuan Sosiologi dalam
Kehidupan Bermasyarakat


        Penerapan Sosiologi dalam
        Kehidupan Bermasyarakat




        Hakikat Sosiologi
Nilai
Pengertian Nilai     Pengertian Norma



 Jenis-jenis Nilai   Jenis –jenis Norma



   Fungsi Nilai        Fungsi Norma
Pengertian Nilai
 Nilai merupakan konsep yang ada dalam pikiran
  sebagian besar manusia mengenai hal-hal yang
  dianggap mulia.
 Nilai selalu berkaitan dengan norma, hanya saja
  pada norma lebih banyak menekan pada
  peraturan-peraturan yang disertai dengan sanksi-
  sanksi yang merupakan faktor pendorong bagi
  individu ataupun kelompok masyarakat untuk
  mencapai ukuran nilai-nilai sosial yang dianggap
  yang terbaik untuk dilakukan.
 Nilai budaya merupakan suatu konsep dengan
  ruang lingkup sangat luas yang ada dalm alam
  pikiran sebagian besar warga masyarakat
  mengenai apa yang paling berharga dalam hidup.
                                     Next
Berikut ini merupakan pengertian nilai menurut para ahli.
 Young, menyatakan bahwa nilai sosial sebagai asumsi-asumsi
    yang abstrak sering tidak disadari tentang apa yang benar dan
    apa yang penting.
   Woods, menyatakan bahwa nilai sosial merupakan petunjuk-
    petunjuk umum yang telah berlangsung lama, yang mengarah
    tingkah laku dan kepuasan dalam kehidupan sehari-hari.
   Green, menyatakan bahwa nialai sosial sebagai kesadaran yang
    secara relatif emosi terhadap objek.
   Sedangkan menurut C. Kluckohn, semua nilai kebudayaan alam
    pada dasarnya mengenai lima masalah pokok, yaitu :
   Nilai mengenai hakikat hidup manusia
   Nilai mengenai hakikat karya manusia
   Nilai mengenai hakikat dari kedudukan manusia dalam ruang
    dan waktu
   Nilai mengenai hakikat dari hubungan manusia dengan alam
    sekitar
   Nialai mengenai hakikat dari hubungan manusia dengan
    sesamanya, bersifat horizontal
Jenis-jenis Nilai

   Nilai kerohanian, adalah berbagai konsepsi mengenai segala sesuatu yang
    berhubungan kebutuhan rohani manusia.
   Nilai material, adalah berbagai konsepsi mengenai segala sesuatu yang
    berguna bagi jasmani manusia
   Nilai vital, merupakan berbagai konsepsi mengenai segala sesuatu yang
    berguna bagi manusia dalam melaksanakan aktivitas.
 Jenis-jenis nilai sosial
 Nilai sosial adalah suatu ukuran, patokan, anggapan dan
    keyakinan yang diterima masyarakat dan dijadikan dasar
    kehidupan manusia.
   Menurut pendapat Notonagoro :
   Nilai kerohanian, adalah berbagai konsepsi mengenai segala
    sesuatu yang berhubungan kebutuhan rohani manusia.
   Nilai material, adalah berbagai konsepsi mengenai segala sesuatu
    yang berguna bagi jasmani manusia
   Nilai vital, merupakan berbagai konsepsi mengenai segala
    sesuatu yang berguna bagi manusia dalam melaksanakan
    aktivitas.
                                          Next
 Nilai kebenaran, nilai yang bersumber pada akal
.   manusia (cipta)
   Nilai keindahan, nilai yang bersumber pada unsur
    perasaan (estetika)
   Nilai moral, nilai yang bersumber pada unsur
    kehendak (karsa)
   Nilai keagamaan (religiusitas) adalah nilai yang
    bersumber pada revelasi (wahyu) dari Tuhan.
   Menurut ciri-crinya, nilai sosial dapat dibedakan
    menjadi dua :
    a. Nilai yang dominan, adalah nilai-nilai sosial yang
        dianggap lebih penting dari nilai lainnya.
    b. Nilai-nilai yang terencana artinya nilai sosial itu
        menjadikan kepribadian bawah sadar, sehingga
        pelanggaran terhadap nilai tersebut akan
        menimbulkan rasa malu.
                                  Next
Menurut Notonagoro, nilai sosial dibedakan menjadi
 nilai religius, etika, estetika, kebenaran.
 Nilai religius ( nilai ketuhanan)
 Nilai religius merupakan nilai ketuhanan, yaitu nilai
   kerohanian tertinggi dan mutlak.
 Nilai kebaikan atau moral (etika)
 Nilai kebaikan atau moral bersumber pada
   kehendak, kemauan manusia atau etika yang berlaku di
   masyarakat, serta bersumber pada moralitas manusia.
 Nilai keindahan ( estetika)
 Nilai yang bersumber pada rasa manusia atau perasaan.
   Nilai keindahan berasal dari budi dan rasa yang ada dalam
   diri seseorang.
 Nilai kebenaran
 Nialai kebenaran merupakan kenyataan-kenyataan yang
   bersumber pada akal manusia. Nilai kebenaran merupakan
   nilai yang mutlak sebagai suatu hal yang kodrat.
Fungsi Nilai
Fungsi nilai sosial dalam interaksi sosial antara lain:
 Nilai berfungsi mengatur cara-cara berpikir dan
  bertingkah laku secara ideal.
 Nilai berfungsi mengembangkan seperangkat
  alat yang siap dipakai untuk menetapkan harga
  sosial dari pribadi grup
 Nilai bisa berfungsi sebagai alat pengawas
  dengan daya tahan dan daya pengikat tertentu
 Nilai bisa dapat berfungsi sebagai alat solidaritas
  di kalangan anggota grup dan masyarakat
 Nilai merupakan penentu akhir bagi manusia
  dalam memenuhi peranan-peranan sosialnya.
Pengertian Norma
Norma adalah aturan yang berlaku dalam
masyarakat yang disertai dengan sanksi atau
ancaman bila tidak melakukannya.
Norma merupakan pedoman hidup
mengikat setiap anggota masyarakat.
Norma adalah tatanan baik tertulis maupun
tidak tertulis yang berlaku di masyarakat dan
merupakan pedoman kehidupan sehari-hari.
Jenis-jenis Norma
 Norma agama, merupakan aturan yang
  terkandung dalam nilai-nilai keagamaan yang
  menjadi pedoman hidup manusia.
 Norma hukum, merupakan jenis norma yang
  paling jelas dan kuat ikatannya karena
  merupakan norma yang baku.
 Norma susila, mengatur bagaimana seseorang
  berperilaku secara baik dengan pertimbangan
  moral.
 Norma etika, merupakan suatu aturan yang
  mengatur agar masyarakat beperilaku dengan
  sopan.

                          Next
Ditinjau dari tingkat sanksi atau berdasarkan kekuatan yang
mengikatnya, norma sosial dapat diklasifikasikan sebagai
berikut:
  Usage (tata cara), merupakan norma yang paling rendah tingkat
    sanksi bagi pelanggarnya.
  Folkways (kebiasaan), merupakan cara-cara berperilaku yang
    disukai oleh banyak orangshingga dilakukan berulang-ulang.
  Mores (tata kelakuan), merupakan norma yang bersumber pada
    filsafat, ajaran agama atau ideologi yang dianut masyarakat.
  Costums (adat), merupakan norma yang tidak tertulis namun
    sangat kuat daya ikatnya dan sangat ditaati masyarakatnya
    sehingga pelanggaran terhadap adat akan meperoleh sanksi yang
    berat.
  Norma hukum (laws), adalah suatu rangkaian aturan yang
    ditunjukan kepada anggota masyarakat yang berisi ketentuan-
    ketentuan, perintah, kewajiban, dan larangan, agar dalam
    masyarakat tercipta suatu ketertiban dan keadilan.
  Norma hukum terbagi dua :
  Hukum tertulis (pidana dan perdata)
  Hukum tidak tertulis (hukum adat)

                                     Next
Perbedaan nilai dan norma sebagai
berikut:
 Pada hakikatnya, nilai dan norma itu sama. Perbedaannya
  bahwa nilai tidak mempunyai sanksi yang tegas
 Nilai merupakan sesuatu yang baik sehingga perlu dijaga
  dan dipelihara. Agar dapat menjaga dan memelihara nilai
  yang baik diperlukan nilai norma.
 Nilai merupakan sikap dan perasaan-perasaan yang
  diperhatikan oleh perseorangan, grup, ataupun masyarakat
  secara keseluruhan tentang baik-buuruk, benar-
  salah, suka-duka, dan sebagainya terhadap objek materiil
  maupun non materiil.
 Norma merupakan aturan-aturan yang disertai sanksi bila
  dilanggar. Sanksi merupakan untuk mendorong bukan
  menekan orang, kelompok, atau masyarakat secara
  keseluruhan untuk mencapai nilai-nilai sosial yang ideal
  tersebut.
Fungsi Norma

 Pedoman bagi perilaku manusia
 Kritera perilaku sosial termasuk
  penyimpangan atau bukan
 Pedoman bagi pengandalian sosial
h    nini
    Pengertian Sosialisasi     Penilaian Sosialisasi



    Tujuan Sosialisasi       Faktor-faktor Pembentukan
                                     Kepribadian



    Pola-pola Sosialisasi
                             Deskripsi Data Primer atau Sekunder
                              tentang Hubungan Pembentukan
                              Kepribadian dengan Kebudayaan
        Tahap-tahap
         Sosialisasi

                             Hubungan antara Kepribadian
                               dengan Masyarakat dan
      Media Sosialisasi             Kebudayaan
Pengertian Sosialisasi
 Sosialisasi merupakan proses seseorang
  mempelajari pola-pola hidup dalam
  masyarakat sesuai dengan nilai, norma, dan
  kebiasaan yang berlaku untuk berkembang
  sebagai anggota masyarakat sebagai individu
  (pribadi).
 Pengertian sosialisasi lainnya, yaitu sebagai
  proses belajar anggota masyarakat untuk
  mengenal dan menghayati norma-norma
  serta nilai-nilai masyarakat tempat ia menjadi
  anggota, sehingga terjadi pembentukan
  sikap untuk berperilaku sesuai dengan
  tuntunan atau perilaku masyarakat.
Tujuan Sosialisasi
  Memberikan keterampilan kepada seseorang
  untuk dapat hidup bermasyarakat
 Mengembangkan kemampuan seseorang
  untuk dapat berkomunikasi secara efektif.
 Membuat seseorang dapat mengembalikan
  fungsi-fungsi organik melalui latihan
  introspeksi yang tepat
 Menanamkan nilai-nilai dan kepercayaan
  kepada seseorang yang mempunyai tugas
  pokok dalam masyarakat.
Pola-pola Sosialisasi
 Sosialisasi represif
  Sosialisasi dengan cara ini menekan pada
  penggunaan hukuman terhadap kesalahan.
  Sosialisasi refresif mempunyai ciri-ciri, seperti
  penekanan pada kepatuhan anak pada orang
  tua, penekanan pada komunikasi satu arah pada
  keinginan orang tua, misalnya ada orang tua
  yang melakukan hukuman fisik terhadap anak
  yang dianggap tidak menaati atau menuruti
  keinginan orang tua yang mengakibatkan anak
  tersebut cacat.
 Sosialisasi partisipatif
  Sosialisasi partisipatif adalah suatu pola
  sosialisasi yang memberikan apa yang diminta
  anak apabila berperilaku baik atau sosialisasi
  yang mengutamakan adanya partisipasi oleh
  anak.
Tahap-tahap sosialisasi
  Tahap persiapan atau preparatory
  Tahap meniru atau play stage
  Tahap siap bertindak atau game stage Media
   Sosialisasi
  Tahap penerimaan norma kolektif atau
   generalized other
Media sosialisasi dapat kita kelompokkan
menjadi dua.
  Sosialisasi primer
   Sosialisasi primer ialah sosialisasi pertama
   dilakukan individu secara alamiah, contohnya
   sosialisasi dalam lingkungan keluarga.
  Sosialisasi sekunder
   Sosialisasi sekunder adalah sosialisasi diluar
   lingkungan keluarga, meliputi:
       a. Teman sepermainan
       b. Sekolah
       c. Lingkungan kerja
       d. Media massa
       e. Masyarakat umum
Penilaian sosialisasi
  Ada empat kriteria yang dapat digunakan
   untuk mengukur berhasil atau tidaknya
   proses sosialisasi yaitu: kepuasan
   psikis, gejala-gejala fisik, efisiensi kerja, dan
   penerimaan sosial.
  Apabila seseorang berhasil dalam
   sosialisasi, mereka akan mendapatkan
   kepuasan psikis, bekerja dapat lebih
   efisien, gejala fisik sehat, selalu menunjukan
   keceriaan, dan penerimaan sosial terhadap
   orang lain bersifat positif atau baik.
Faktor-faktor Pembentukan Kepribadian
 Warisan biologis
  Warisan biologis merupakan faktor keturunan yang
  berpengaruh terhadap perilaku kompulsif (terpaksa
  dilakukan), kemudahan dalam pergaulan
  sosial, serta keramhtamahan.
 Warisan lingkungan alam
  Adanya perbedaan iklim, topografi, dan sumber
  daya alam menyebabkan manusia harus
  menyesuaian diri dengan lingkungannya.
 Warisan sosial
  Kebudayaan merupakan warisan sosial yang sangat
  berpanguh terhadap proses sosialisasi manusia.
 Kelompok manusia
  Kehidupan seseorang dipengaruhi oleh kelompok.
Deskripsi Data Primer atau Sekuder tentang
Hubungan Pementukan Kepribadian dengan Kebudayaan
 Kepribadian seseorang sangat terkait dengan kebudayaan yang
   berlaku dalam masyarakat dimana ia tinggal. Sebagai
   contoh, masyarakat jawa memiliki kepribadian
   sopan, santun, ramah, dan suka berbasa-basi, karena di
   lingkungan masyarakat jawa prinsip gontong royong dan
   kekeluargaan sangat diutamakan dan diterapkan dalam
   kehidupan sehari-hari. Kepribadian atau watak seseorang selain
   dipengaruhi oleh lingkungan sosialnya, juga dipengaruhi oleh
   lingkungan fisik (alam). Lingkungan fisik atau alam yang keras
   dan hanya memiliki sumber daya alam yang sedikit menuntut
   masyarakat untuk berusaha keras, bersaing, dan berkreativitas
   dalam memenuhi kebutuhan hidup. Sebaliknya, orang yang
   hidup di lingkungan yang tidak kompetitif (seperti pedesaan)
   masyarakatnya cenderung tidak kompeten dalam
   persaingan, sehingga sikap gotong royong, saling membantu
   dan gejala aspek kehidupan sangat menonjol.
Hubungan Antara Kepribadian dengan
Masyarakat dan Kebudayaan
   Proses pembentukan kepribadian sesorang individu sangat dipengaruhi oleh
   kebudayaan setempet. Kebudayaan yang langsung mempengaruhi
   kepribadian individu umumnya adalah sebagai berikut :
1. Kebudayaan daerah
   Kebudayaan disetiap daerah pasti memiliki ciri-ciri khusus yang dapat
   membedakan dengan masyarakat lainya.
2. Agama yang dianut
   Agama adalah ajaran dari Sang Pencipta yang diturunkan melalui wahyu
   yang disampaikan lewat para nabi.
3. Pekerjaan atau Keahlian ( profesi)
   Seorang pemolong mungkin hal yang biasa makan di pinggir jalan, bajunya
   lusuh, celananya sobek, badannya kotor.
4. Cara hidup di lingkungan desa atau kota
    Masyarakat desa umumnya adalah masyarakat agraris, sedangkatn di
   masyarakat kota sangat heterogen.
5. Kebudayaan khusus kelas sosial
    Kebudayaan khusus kelas sosial biasanya terwujud karena keturunan dan
   status ekonomi melekat pada seseorang.
Pengertian Perilaku Menyimpang
Perilaku menyimpang dapat diartikan
sebagai perilaku yang tidak berhasil
menyesuaikan dirinya dengan kehendak
masyarakat. Dengan kata lain, perilaku
menyimpang adalah perbuatan-perbuatan
yan mengabaikan norma, nilai, dan
patokan-patokan yang terdapat di dalam
masyarakatnya.

                                 Next
Teori-teori penyimpangan sosial
 Robert Mz Lawang, mendifinisikan
  penyimpangan sebagai semua tindakan yang
  menyimpng dari norma-norma yang berlaku
  dalam suatu sestem sosial, dan menimbulkan
  usaha dari mereka yang berwenang dalam
  sestem itu untuk meperoleh perilaku yang
  menyimpang.
 Cohen mendefinisikan perilaku menyimpang
  adalah tingkah laku yang
  melanggar, bertentangan, atau menyimpang
  dari aturan normatif (hukum) maupun dari
  harapan lingkungan sosial bersangkutan
 Robert K. Merton mengumukakan terori
  Merton bahwa perilaku menyimpang
  merupakan bentuk adaptasi terhadap situasi
  tertentu
                                   Next
Macam-macam perilaku Menyimpang
 Kenakalan anak-anak
 Penyimpangan seksual meliputi homoseksual
 Alkoholisme, adalah pecandu alkohol
 Penyalah gunaan narkoba
 Tindakan kriminal atau kejahatan
 Hubungan seksual sebelum nikah
Bentuk-bentuk penyimpangan sosial :
 Penyimpangan primer : penyimpangan yang bersifat
  temporer atau sementara dan hanya menguasai
  sebagian kecil hidup seseorang.
  Adapun ciri-ciri penyimpangan primer ;
  -Bersifat sementara
  -Gaya hidupnya tidak didominasi oleh perilaku
  menyimpang
  -Masyarakat masih menerima/mentolerer
  contohnya penyimpangan primer ;
  -seorang anak mencuri mangga tetangga
  -siswa tidak mengenakan seragam lengkap saat
  upacara
  -Siswa tidak mengerjakan tugas
                                   Next
Penyimpangan skunder
Ialah perbuatan yang dilakukan secara khas
memperlihatkan periaku menyimpang dan secara umum
dikenal sebagai orang yang menyimpang karena sering
melakukan tindakan yang meresahkan orang lain.
Adapun ciri penyimpangan skunder ;
-Gaya hidupnya didominasi oleh perilaku menyimpang
-Masyarakat tidak bisa mentolerer perilaku tersebut
Contoh penyimpangan skunder ; semua bentuk tindakan
kriminalitas seperti ; curanmor, perampokan, pembunuhan
dan sebagainya.
Penyimpangan individu ; penyimpangan yang dillakukan
oleh orang yang telah mengabaikan dan menolak norma-
norma yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat.
Penyimpangan kelompok ; penyimpangan yang dilakukan
oleh sekelompok orang yang tunduk pada norma kelompok
yang bertentangan dengan norma masyarakat yang
berlaku sebagai contoh, orang yang melakukan
penyelundupannarkotik dan obatan terlarang lainnyasecara
gelap dan mnyalahgunakan pemakaiannya.
                                          Next
Sifat-sifat Penyimpangan
 Penyimpangan positif, yaitu penyimpangan yang
  mempunyai dampak positif karena unsur inovatif, kreatif
  dan memperkaya alternatif.
  Penyimpangan positif merupakan penyimpangan yang
  terarah pada nilai-nilai sosial yang didambakan
  meskipun cara yang dilakukan tampak menyimpang dari
  norma yang berlaku, contoh bentuk penyimpangan yang
  bersifat positif adalah dalam masyarakat
  tradisional, wanita yang melakukan kegiatan tertentu
  (berkarier) dianggap tabu. Perilakunya dianggap
  melakukan penyimpangan. Namun ada dampak negatif
  misalnya :
  pencurian, perampokan, pelacuran, perkosaan. Dalam
  pembahasan selanjutnya, penyimpangan negatif inilah
  yang dimaksud sebagai perilaku menyimpang.
  Penyimpangan negatif, yaitu penyimpangan yang
  cenderung bertindak ke arah nilai-nilai sosial yang
  dipandang rendah dan berakibat buruk.Next Misalnya
  tindakan kejahatan/kriminal.
Faktor-faktor penyebab terbentuknya perilaku menyimpang
 Ketidak sanggupan menyerap norma budaya, yaitu seseorang
  yang menjalani proses sosialisasi yang tidak sempurna
  menyebabkan ia tidak sanggup menjalankan perannya sesuai
  dengan perilaku yang diharapkan oleh masyarakat. Misal : anak
  dari keluarga broken home tumbuh menjadi anak nakal.
 Adanya ikatan sosial yang berlainan, yaitu seseorang yang
  bermasyarakat dangan kelompok-kelompok akan cenderung
  mengindentifikasikan dirinya dengan kelompok saja daripada
  dengan kelompok lainnya. Jika kelompok yang ia ikuti ternyata
  menyimpang, maka ia pun akan menjadi pelaku penyimpangan
  sosial.
 Akibat proses sosialisasi nilai-nilai subkebudayaan
  menyimpang, yaitu subkebudayaan menyimpang adalah
  kebudayaan khusus yang normanya bertentangan dangan
  dengan norma budaya yang umum. Misal: dalam lingkungan
  kelompok penjudi, berjudi merupakan hal yang wajar.
 Akibat kegagalan dalam proses sosialisai, yaitu proses sosialisasi
  dikatakan tidak berhasil apabila individu tidak mampu
  mendalami norma-norma masyarakat. Misal: jika keluarga tidak
  berhasil mendidik para anggotanya maka yang terjadi adalah
  penyimpangan perilaku.                        Next
Sikap mental yang tidak sehat, yaitu perilaku
menyimpang tidak merasa bersalah dengan apa yang ia
lakukan. Misal: profesi pelacur.
Keluarga yang broken home, yaitu retaknya keluarga
menyebabkan anggota keluarga mencari kesenangan di luar
rumah, misal: kenakalan remaja yang disebabkan rumah tangga
orang tua yang tidak harmonis.
Pelampiasan rasa kecewa, yaitu seseorang yang mengalami
kekecewaan sering melampiasan kekecewaannya dengan
melakukan hal-hal menyimpang, misalnya lari ke narkoba
, berjudi dan sebagainya.
Keinginan untuk dipuji, yaitu orang ingin hidup mewah tanpa
mau bekerja keras sehingga melakukan tindak kriminal untuk
memperoleh kekayaan secara cepat demi penampilannya.


                                          Next
Media Pembentukan Perilaku Menyimpang
 Keluarga: yang selalu cekcok dan tidak harmonis
  menyebabkan keluarga gagal dalam
  mensosialisasikan nilai-nilai yang baik kepada
  anak, sehingga anak dapat berperilaku
  menyimpang.
 Lingkungan tempat tinggal, seiring individu tinggal
  di lingkungan kumuh dengan berbagai perilaku
  menyimpang yang ada dan terjadi di sekitarnya
  menyebabkan ia akan tumbuh menjadi orang yang
  berkepribadian yang menyimpang.
 Kelompok bermain dapat mempengaruhi
  terbentuknya kepribadian seseorang. Pergaulan
  dengan anak yang suka membolos, membuat
  keonaran akan berpengaruh pada teman lainnya.
 Media massa merupakan media sosialisasi yang
  dapat mempengaruhi kepribadian seseorang.
  Banyak pelaku menyimpang yang disebabkan
  karena pengaruh media massa.
Perilaku Menyimpang Sebagai hasil sosialisasi
yang tidak sempurna
 Kerumunan adalah kumpulan orang yang tidak teratur
  dan terjadi secara spontan. Ukuran utama adanya
  kerumunan adalah kehadiran orang-orang secara
  fisik, tidak terorganisasi, dapat mempunyai
  pimpinan, tidak mempunyai sestem pembagian kerja.
  Identitas seseorang biasanya tenggelam kalau orang
  yang bersangkutan ikut serta dalam kerumunan.
 Publik adalah kelompok yang bukan merupakan satu
  kesatuan. Hubungan publik terjadi secara tidak langsung
  melalui alat-alat komunikasi seperti radio, handy
  talky, dan film. Setiap aksi dari publik diprakarsai oleh
  keinginan individual. Individu-individu dalam suatu
  publik masih mempunyai kesadaran akan kedudukan
  sosial yang sesungguhnya dan masih lebih
  mementingkan diri sendiri daripada tergabung dalam
  kerumunan.
Pengendalian Sosial
 Pengendalian sosial adalah suatu cara dan prose
  terencana atau tindak yang mengendalikan indiviidu
 Tujuan pengendalian sosial untuk mencapai
  keserasian dan stabilitas kehidupan dalam
  masyarakat, sehingga tercipta suasana
  tenang, aman dan damai.
 Sifat-sifat pengendalian sosial :
  -pengendalian sosial preventif, yaitu usaha yang
  dilakukan sebelum terjadi pelanggaran, atau
  bertujuan untuk mencegah terjadinya pelanggaran
  -pengendalian represif, yaitu usaha yang dilakukan
  setelah suatu pelanggaran terjadi, ditunjukan untuk
  memulihkan keadaan kepada situasi seperti sebelum
  terjadinya pelanggaran.
  -Pengendalian sosial gabungan antara preventuf dan
  represif
                                        Next
Macam-macam Pengendalian sosial
a. Berdasarkan pada posisi waktu dilaksanakan
   pengendalian tersebut terhadap terjadinya
   pelanggaran.
   1) Pengendalian sosial preventif, yaitu pengendalian
   sosial yang dialkukan sebelum terjadinya suatu
   pelanggaran, tujuannya adalah untuk mencegah
   terjadinya pelanggaran itu sendiri.
   2) Pengendalian sosial represif, yaitu usaha yang
   dilakukan setelah suatu pelanggaran terjadi, tujuannya
   adalah melakukan atau menjatuhkan hukuman kepada
   si pelanggar agar jera.
b. Berdasarkan penyampaian atau caranya
   1) cara paksaan, adalah pengendalian sosial dengan
   memberikan sanksi agar keserasian hidup tidak
   terganggu.
   2) cara bujukan, adalah ajakan-ajakan halus tanpa
   kekerasan atau tidak melalui paksaan.
                                         Next
Berdasarkan pelaku atau paksaan dari pelaksanaan
 pengendalian sosial

1) Pengendalian sosial berpribadi, adlah pengaruh
   baik atau buruk yang datang dari orang-orang
   tertentu, tokoh yang berpengaruh, atau orang
   yang sudah dikenal.
2) Pengendalian insitusional, ialah pengaruh dari
   suatu pola kebudayaan yang dimiliki lembaga
   tertentu.
3) Pengendalian resmi, adalah suatu pengawasan
   yang dilakukan oleh lembaga-lembaga
   resmi, misalnya lembaga negara atau lembaga
   agama
4) Pengendalian tidak resmi, dilakukan demi
   terpeliharanya peraturan-peraturan yang tidak
   resmi masyarakat.                  Next
Berdasarkan pada keberadaan kelompok/pengendalian
kelompok
Pengedalian sosial kelompok merupaka suatu
prose yang lahir dari kebutuhan individu akan
penerimaan kelompoknya.
1) pengendalian pada kelompok
primer, terjadi secara formal, spontan, dan
tanpa direncanakan.
2) pengendalian pada kelompok
skunder, terjadi secara formal. Kelompok
skunder pada umumnya lebih besar dan
biasanya erupakan lembaga pengendalian
yang lebih lemah daripada kelompok primer.


                               Next
Bentuk-bentu Pengendalian Sosial
Ada beberapa benuk pengendalian sosial di dalam
masyarakat untuk mencegah dan mengetasi perilaku
menyimpang. Bentuk pengendalian sosial
tersebut, antara lain adalah gosip atau desas-
desus, teguran, hukuman, pendidikan, dan agama.
Meskipun terdapat sestem pengendalian
sosial, namun di tengah masyarakat tetap saja terjadi
penyimpangan sosial, hal ini disebabkan oleh:
a. Adanya kaidah-kaidah/nilai-nialai yang tudak
memuaskan bagi pihak tertentu.
b. Tidak mungkin mengatur semua kepentingan warga
secara merata.
c. Kadang-kadang terjadi bahwa pengendalian sosial
tidak dapat diterapkan seterusnya.
d. Terjadi konflik dalam masyarakat karena perbedaan
kepntingan
                                      Next
Jenis-jenis lembaga pengendalian
     sosial meliputi:
a.   Keluarga merupakan lembaga pengendalian sosial primer yang
     pertama membentengi anggota keluarga/anggota masyarakat
     untuk tidak melakukan penyimpangan sosial.
b.   Kepolisian, bertugas memelihara keamanan dan ketertiban
     umum dan mengambil tindakan terhadap orang-orang yang
     melanggar hukum dan undang-undang yang berlaku.
c.   Pengadilan, melayani, menengani, menyelesaikan dan
     mengadili dengan memberikan sanksi-sanksi yang tegas
     terhadap perselisihan atau tindakan yang melanggar aturan
     dan undang-undang yang belaku.Kepolisian, pengadilan, adat
     dan tokoh masyarakat termasuk lembaga pengendalian sosial
     sekunder.
d.   Adat, merupakan aturan, kebiasaan-kebiasaan yang tumbuh
     dan terbentuk dari suatu masyarakat atau daerah yang
     memiliki nilai dan dijunjung serta dipatuhi masyarakat
     pendukungnya.
e.   Tokoh masyarakat, adalah warga masyarakat yang memiliki
     kemampuan, pengetahuan, perilaku, usia ataupun kedudukan
     oleh anggota masyarakat lainnya dianggap sebagai tokoh atau
     pemimpin masyarakat.
                                            Next
Fungsi pengendalian sosial
 Untuk meyakinkan masyarakat tentang kebaikan
  norma. Usaha itu ditempuh melalui pendidikan, baik
  dalam keluarga (informal), di sekolah
  (formal), maupun di dalam masyarakat (nonformal).
 Untuk mempertebal kebaikan norma. Hal tersebut
  dilakukan dengan cara mempengaruhi alam pikiran
  dengan dongeng-dongeng dengan berisi norma atau
  cerita tokoh atau pahlawan-pahlawan pejuang yang
  memiliki nilai-nilai terpuji.
 Untuk mempertebal keyakinan norma-norma
  masyarakat, hal ini dapat dilakukan dengan
  membandingkan norma-norma tertentu dari
  masyarakat lain.
Cakupan pengendalian sosial
 Pengawasan antar individu
  contoh:
  -Amir menyuruh adiknya agar berhenti berteriak-teriak
  -Tono mengawasi adiknya agar tidak berkelahi
 Pengawasan individu dengan kelompok
  contoh:
  -Guru mengawasi ujian dikelas
  -Polisi mengatur lalulintas
 Pengawasan kelompok dengan individu
  -Bapak dan ibu pranoto selalu mengontrol perilaku anak
  tunggalnya
  -Kawanan massa menghajar seorang pencopet
 Pengawasan antar kelompok
  -Dua perusahaan melakukan joint venture (patongan)
  selalu melakukan saling pengawasan
  -Badan Pemeriksa Keuagan (BPK) memeriksa Departemen
  Pendidikan Nasional (Depdiknas)
Pengetahuan Sosiologi dalam masyarakat
 1. Kelahiran sosiologi
    lahirnya sosiologi pertama di Eropa sebelum
    masehi sejak abad ke-19, kawasan itu menjadi
    pusat tumbuhnya peradaban dunia, hanya
    Eropalah yang terus menumbuhkan peradaban
    sehingga berpengaruh ke suluruh dunia.
 2. Pengertian Sosiologi
    Istilah sosiologi pertama kali dikemukakan oleh
    filsafat, moralis dan sekaligus sosiolog yang
    berkebangsaan Prancis, Auguste comte melalui
    Course de Philosophie Positive. Menurut
    Comte, sosiologi berasal dari kata Latin socius
    yang artinya teman atau sesama, dan logos dari
    kata yunani yang artinya cerita. Jadi pada
    awalnya, sosiologi berarti bercerita tentang
    teman atau kawan (masyarakat).
Ciri serta hakikat sosiologi
   Ciri utamanya adalah sebagai berikut:
   a. Bersifat empiris, yaitu ilmu pengetahuan
   tersebut didasarkan pada observasi terhadap
   kenyataan dan akal sehat serta hasilnya tidak
   spekulatif.
   b. Bersifat teoritis, yaitu ilmu pengetahuan
   tersebut selalu berusaha untuk menyusun
   abstraksi dari hasil-hasil observasi.
   c. Bersifat kumulatif, yang berarti bahwa teori-
   teori yang sudah ada dalam arti
   memperbaiki, memperluas serta memperhalus
   teori-teori yang lama.
   d. Bersifat nonetis, yang berarti bahwa sosiologi
   tidak mempersoalkan baik atau buruknya fakta
   tertentu, akan tetapi tujuannya adalah untuk
   menjelaskan fakta tersebut secara analitis.
Hakikat Sosiologi
a.   Sosiologi adalh ilmu sosial, hal ini sesuai dengan
     kenyataan bahwa keduanya mempelajari atau
     berhubungan dengan gejala-gejala masyarakat.
b.   Dalam sosiologi, objek yang dipelajari dibatasi pada apa
     yang terjadi sekarang dan bukan bukan yang seharusya
     terjadi saat ini.
c.   Dilihat dari penerapannya, sosiologi dapat digolongkan
     kedalam ilmu pengetahuan murni dan dapat juga menjadi
     ilmu terapan.
d.   Sosiologi adalah ilmu pengetahuan yang absrak bukan
     yang konkret.
e.   Sosiologi bertujuan menghasilkan pengertian-pengertian
     dan pola-pola umum manusia dan masyarakat.
f.   Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang
     umum, bukan khusus, artinya sosiologi mempelajari
     gejala-gejala umum yang ada pada interajsi antar
     manusia.
Objek sosiologi
 Objek material. Objek material sosiologi
  adalah kehidupan sosiologi sosial, gejala-
  gejala dan proses hubungan antarmanusia
  yang mempengaruhi kesatuan hidup manusia
  itu sendiri.
 Objek formal. Objek formal sosiologi lebih
  ditekankan pada manusia sebagai makhluk
  sosial atau masyarakat. Dengan demikian
  objek formal sosiologi adalah hubungan
  antarmanusia serta proses yang timbul dari
  hubungan manusia di dalam masyarakat.
Sosiologi diantara ilmu lain
Ilmu murni sekaligus ilmu terapan. Dilihat dari objeknya
maka, sosiologi memang termasuk kelompok ilmu sosial
bersama-sama dengan ilmu lainnya, sedangkan jika dilihat
dari segi penerapannya kedua ilmu tersebut digolongkan:
a. Ke dalam ilmu pengetahuan murni, yaitu ilmu yang
bertujuan untuk membentuk dan mengembangkan
pengetahuan secara abstrak untuk mempertinggi
mutunya, namun segi penerapannya bukan perhatian
utama.
b. Ke dalam ilmu pengetahuan terapan, yaitu ilmu yang
bertujuan untuk mencari sosiologi sosial, khususnya
sosiologi sosial agak sulit dibedakan dan sering kali
keduanya merupakan dua spesialisasi yang digabungkan
dalam satu bagian, terutama bisa dilihat lapangan
penyelidikan, keduanya menyelidiki
perkembangan, persebaran dan terjadinya bermacam-
macam kebudayaan manusia di dunia serta masalah-
masalah dasar kebudayaan manusia sehingga akan sulit
sekali mengadakan pembatasan yang tegas antara kedua
ilmu tersebut.
Peran sosialisasi terhadap fenomena
sosial budaya
    Mengidentifikasi fenomena budaya dimasyarakat
     jika dilihat dari perwujudannya, unsur budaya merupakan fenomena
     budaya di masyarakat yang dibedakan menjadi tiga, yaitu :
1.     Kebudayaan fisik (kebenaran) berupa benda-benda hasil karya manusia
2.     Sistem ilmu pengtahuan dan kesenian
3.     Sistem nilai budaya atau adat istiadat sebagai kebudayaan abstrak
      Menghadapi fenomena budaya di masyarakat
       keragaman budaya harus menyadarkan kita bahwa sangat penting
       memahami latar belakang sosial budaya yang berasal dari masyarakat
       lain. Kajian tentang fenomena sosial budaya baik atau buruk , cocok
       atau tidak cocok bagi suatu masyarakat. Namun melalui ilmu sosiologi
       kita diajak untuk memahami keragaman budaya sebagai sesuatu yang
       dapat nenperkaya kebudayaan. Pemenfaatan ilmu tersebut yang lebh
       praktis sifatnya bisa dilihat pada penggunaan, penyuluhan terhadap
       masyarakat seperti program keluarga berencana, bahaya narkoba dan
       penegakan hukum.
Penerapan pengetahuan sosiologi dalam
bidang perencanaan sosial
 Sosiologi memahami perkembangan kebudayaan
  manusia
 Sosiologi memahami hubungan manusia dangan
  lingkungan alam, hubungan antar
  golongan, proses perubahan dan penemuan baru
  terhadap masyarakat
 Sosiologi memiliki disiplin ilmiah yang didasarkan
  atas objektivitas
 Dengan berfikir sosiologis, maka perencanaan
  sosial dapat dimanfaatkan untuk mengetahui
  tingkat ketertinggalan dan tingkat kemajuan
  masyarakat ditinjau dari perkembangan
  kebudayaan
Penerapan pengetahuan sosiologi dalam
bidang penelitian
 Pemahaman terhadap pola prilaku
  masyarakat
 Kemampuan untuk mempertimbangkan
  berbagai fenomena sosial yang timbul dalam
  kehidupan masyarakat
 Kemampuan melihat kecenderungan-
  kecenderungan arah perubahan pola perilaku
  anggota masyarakat
 Memahami simbol kata dan kode serta
  berbagai istilah yang digunakan oleh
  masyarakat
Penerapan pengetahuan sosiologi dalam
bidang pembangunan


  Dalam bidang pembangunan, sosiologi
  sangat diperlukan dalam hal penyusunan
  perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi
  pelaksanaan pembangunan, terutama yang
  menyangkut kepentingan masyarakat.
Penerapan pengetahuan sosiologi dalam
bidang pemecahan masalah sosial
 Psikologis, misalnya penyakit saraf/menal, kasus
  bunuh diri, disorganisasi jiwa
 Kebudayaan, misalnya
  kejahatan, perceraian, kenakalan remaja dan lain-lain
 Ekonomis, misalnya kemiskinan, pengangguran, dan
  bencana alam
 Biologis, misalnya wabah penykit
  Penerapan pengetahuan sosiologi yang diperoleh
  para ilmuwan telah banyak dimanfaatkan oleh
  lembaga-lembaga baik negara maupun swasta.
  Beberapa sosiolog dipekerjakan oleh perusahaan-
  perusahaan, biro-biro pemerintah, badan-badan
  sosial, penelitian evaluasi, bidang personalia, dan
  bidang administrasi.
Terimakasih Telah Menyaksikan
Power Point yang telah kami buat, jika ada
kekurangannya kami banyak-banyak minta
maaf, karena kami juga manusia tidak
terlepas dari kelebihan dan kekurangan.
Semoga bapak dapat
memakluminya, sebelum dan sesudahnya
saya ucapkan terimakasih.
wasalam


Humayni dan A. Hudaturahman

Contenu connexe

Tendances

Hakikat nilai moral dalam kehidupan manusia
Hakikat nilai moral dalam kehidupan manusiaHakikat nilai moral dalam kehidupan manusia
Hakikat nilai moral dalam kehidupan manusiaJhony ferdiansyah
 
aturan norma norma di masyakat
aturan norma norma di masyakataturan norma norma di masyakat
aturan norma norma di masyakatSunaryo Waluyo
 
Konsep nilai
Konsep nilaiKonsep nilai
Konsep nilaiodaxboy
 
Nilai, norma dan moral
Nilai, norma dan moralNilai, norma dan moral
Nilai, norma dan moraldhinamuthya
 
Sosiologi kelas X BAB 2: Nilai dan Norma Sosial
Sosiologi kelas X BAB 2: Nilai dan Norma SosialSosiologi kelas X BAB 2: Nilai dan Norma Sosial
Sosiologi kelas X BAB 2: Nilai dan Norma SosialRizky Fatima
 
1. etika & moral juni 2013 (revisi) (1)
1. etika & moral  juni 2013 (revisi) (1)1. etika & moral  juni 2013 (revisi) (1)
1. etika & moral juni 2013 (revisi) (1)Tedi Harun
 
Pertemuan 3 Hubungan nilai, norma dan moral
Pertemuan 3 Hubungan nilai, norma dan moralPertemuan 3 Hubungan nilai, norma dan moral
Pertemuan 3 Hubungan nilai, norma dan moralEka Zay
 
Sosiologi kelas 10 Bab 2 nilai dan norma sosial
Sosiologi kelas 10 Bab 2 nilai dan norma sosialSosiologi kelas 10 Bab 2 nilai dan norma sosial
Sosiologi kelas 10 Bab 2 nilai dan norma sosialSavira Islami Sulkhan
 
Arvin siregar xii ips 1
Arvin siregar xii ips 1Arvin siregar xii ips 1
Arvin siregar xii ips 1Paarief Udin
 
Arvin siregar xii ips 1
Arvin siregar xii ips 1Arvin siregar xii ips 1
Arvin siregar xii ips 1Paarief Udin
 
Sociologi grade X Senior High School
Sociologi grade X Senior High SchoolSociologi grade X Senior High School
Sociologi grade X Senior High SchoolSheilla Yogapinzi
 
Manusia nilai, moral dan hukum
Manusia nilai, moral dan hukumManusia nilai, moral dan hukum
Manusia nilai, moral dan hukumPotpotya Fitri
 
Makul Etika Profesi Kelompok 3 ETIK,ETIKA,NORMA DAN MORAL
Makul Etika Profesi Kelompok 3 ETIK,ETIKA,NORMA DAN MORALMakul Etika Profesi Kelompok 3 ETIK,ETIKA,NORMA DAN MORAL
Makul Etika Profesi Kelompok 3 ETIK,ETIKA,NORMA DAN MORAL Pet-pet
 
Pancasila sebagai etika politik (pertemuan 7)
Pancasila sebagai etika politik (pertemuan 7)Pancasila sebagai etika politik (pertemuan 7)
Pancasila sebagai etika politik (pertemuan 7)ahmad sururi
 
Makalah psikologi sufistik
Makalah psikologi sufistikMakalah psikologi sufistik
Makalah psikologi sufistikAinul Mukarrob
 
Nilai & Norma Sosial
Nilai & Norma SosialNilai & Norma Sosial
Nilai & Norma Sosialfriscaabrori
 

Tendances (20)

Hakikat nilai moral dalam kehidupan manusia
Hakikat nilai moral dalam kehidupan manusiaHakikat nilai moral dalam kehidupan manusia
Hakikat nilai moral dalam kehidupan manusia
 
aturan norma norma di masyakat
aturan norma norma di masyakataturan norma norma di masyakat
aturan norma norma di masyakat
 
Konsep nilai
Konsep nilaiKonsep nilai
Konsep nilai
 
nilai dan norma
nilai dan normanilai dan norma
nilai dan norma
 
Nilai dan norma sosial
Nilai dan norma sosialNilai dan norma sosial
Nilai dan norma sosial
 
Nilai, norma dan moral
Nilai, norma dan moralNilai, norma dan moral
Nilai, norma dan moral
 
Sosiologi kelas X BAB 2: Nilai dan Norma Sosial
Sosiologi kelas X BAB 2: Nilai dan Norma SosialSosiologi kelas X BAB 2: Nilai dan Norma Sosial
Sosiologi kelas X BAB 2: Nilai dan Norma Sosial
 
1. etika & moral juni 2013 (revisi) (1)
1. etika & moral  juni 2013 (revisi) (1)1. etika & moral  juni 2013 (revisi) (1)
1. etika & moral juni 2013 (revisi) (1)
 
Pertemuan 3 Hubungan nilai, norma dan moral
Pertemuan 3 Hubungan nilai, norma dan moralPertemuan 3 Hubungan nilai, norma dan moral
Pertemuan 3 Hubungan nilai, norma dan moral
 
Sosiologi kelas 10 Bab 2 nilai dan norma sosial
Sosiologi kelas 10 Bab 2 nilai dan norma sosialSosiologi kelas 10 Bab 2 nilai dan norma sosial
Sosiologi kelas 10 Bab 2 nilai dan norma sosial
 
Arvin siregar xii ips 1
Arvin siregar xii ips 1Arvin siregar xii ips 1
Arvin siregar xii ips 1
 
Arvin siregar xii ips 1
Arvin siregar xii ips 1Arvin siregar xii ips 1
Arvin siregar xii ips 1
 
Sociologi grade X Senior High School
Sociologi grade X Senior High SchoolSociologi grade X Senior High School
Sociologi grade X Senior High School
 
Manusia nilai, moral dan hukum
Manusia nilai, moral dan hukumManusia nilai, moral dan hukum
Manusia nilai, moral dan hukum
 
Makul Etika Profesi Kelompok 3 ETIK,ETIKA,NORMA DAN MORAL
Makul Etika Profesi Kelompok 3 ETIK,ETIKA,NORMA DAN MORALMakul Etika Profesi Kelompok 3 ETIK,ETIKA,NORMA DAN MORAL
Makul Etika Profesi Kelompok 3 ETIK,ETIKA,NORMA DAN MORAL
 
Pancasila sebagai etika politik (pertemuan 7)
Pancasila sebagai etika politik (pertemuan 7)Pancasila sebagai etika politik (pertemuan 7)
Pancasila sebagai etika politik (pertemuan 7)
 
Pkn 1 nilai norma dam moral
Pkn  1 nilai norma dam moralPkn  1 nilai norma dam moral
Pkn 1 nilai norma dam moral
 
Makalah psikologi sufistik
Makalah psikologi sufistikMakalah psikologi sufistik
Makalah psikologi sufistik
 
Bahan perkuliahan ke 5
Bahan perkuliahan ke 5Bahan perkuliahan ke 5
Bahan perkuliahan ke 5
 
Nilai & Norma Sosial
Nilai & Norma SosialNilai & Norma Sosial
Nilai & Norma Sosial
 

En vedette

Costume by Laura Pound
Costume by Laura PoundCostume by Laura Pound
Costume by Laura PoundLaura Pound
 
Vizita Finlanda diseminare
Vizita Finlanda diseminareVizita Finlanda diseminare
Vizita Finlanda diseminareFedorovici Mihai
 
Tugas powerpoint jannaturida xii ips 4
Tugas powerpoint jannaturida xii ips 4Tugas powerpoint jannaturida xii ips 4
Tugas powerpoint jannaturida xii ips 4Paarief Udin
 
Melyana evita putri
Melyana evita putriMelyana evita putri
Melyana evita putriPaarief Udin
 
Итоги акции "МОСТИК ИЗ СЛОВ"
Итоги акции "МОСТИК ИЗ СЛОВ"Итоги акции "МОСТИК ИЗ СЛОВ"
Итоги акции "МОСТИК ИЗ СЛОВ"Павлова Елена
 
Scoala Gimnazială Nr.1 Gura Humorului - Craciun 2013
 Scoala Gimnazială Nr.1 Gura Humorului  - Craciun 2013 Scoala Gimnazială Nr.1 Gura Humorului  - Craciun 2013
Scoala Gimnazială Nr.1 Gura Humorului - Craciun 2013Fedorovici Mihai
 
Воображение как общая способность
Воображение как общая способностьВоображение как общая способность
Воображение как общая способностьПавлова Елена
 
Clavitos diapositivas
Clavitos diapositivasClavitos diapositivas
Clavitos diapositivashdflores
 
Tugas akhir devy syintia poeteri dan mulia
Tugas akhir devy syintia poeteri dan muliaTugas akhir devy syintia poeteri dan mulia
Tugas akhir devy syintia poeteri dan muliaPaarief Udin
 
Tugas akhir tik imaniar fitriani
Tugas akhir tik imaniar fitrianiTugas akhir tik imaniar fitriani
Tugas akhir tik imaniar fitrianiPaarief Udin
 
Requirements management
Requirements managementRequirements management
Requirements managementesthersaraber
 
Michael jackson change
Michael jackson changeMichael jackson change
Michael jackson changeLaura Pound
 
120 fun things to do in boston landscape r
120 fun things to do in boston landscape r120 fun things to do in boston landscape r
120 fun things to do in boston landscape rBoston2bronx
 
Magfirah dinna septiani xii ips 1 tugas persentasi
Magfirah dinna septiani xii ips 1 tugas persentasiMagfirah dinna septiani xii ips 1 tugas persentasi
Magfirah dinna septiani xii ips 1 tugas persentasiPaarief Udin
 
Jerusha Klemperer's Health | Tech | Food Speaking points
Jerusha Klemperer's Health | Tech | Food Speaking pointsJerusha Klemperer's Health | Tech | Food Speaking points
Jerusha Klemperer's Health | Tech | Food Speaking pointsLuminary Labs
 
Anitya nor azizah xii ipa 2
Anitya nor azizah xii ipa 2Anitya nor azizah xii ipa 2
Anitya nor azizah xii ipa 2Paarief Udin
 
Aulao de são joão
Aulao de são joãoAulao de são joão
Aulao de são joãowaldyr
 

En vedette (20)

Aspiratii nr 8
Aspiratii nr 8Aspiratii nr 8
Aspiratii nr 8
 
Costume by Laura Pound
Costume by Laura PoundCostume by Laura Pound
Costume by Laura Pound
 
Studded roses
Studded rosesStudded roses
Studded roses
 
Vizita Finlanda diseminare
Vizita Finlanda diseminareVizita Finlanda diseminare
Vizita Finlanda diseminare
 
Tugas powerpoint jannaturida xii ips 4
Tugas powerpoint jannaturida xii ips 4Tugas powerpoint jannaturida xii ips 4
Tugas powerpoint jannaturida xii ips 4
 
Melyana evita putri
Melyana evita putriMelyana evita putri
Melyana evita putri
 
Итоги акции "МОСТИК ИЗ СЛОВ"
Итоги акции "МОСТИК ИЗ СЛОВ"Итоги акции "МОСТИК ИЗ СЛОВ"
Итоги акции "МОСТИК ИЗ СЛОВ"
 
Scoala Gimnazială Nr.1 Gura Humorului - Craciun 2013
 Scoala Gimnazială Nr.1 Gura Humorului  - Craciun 2013 Scoala Gimnazială Nr.1 Gura Humorului  - Craciun 2013
Scoala Gimnazială Nr.1 Gura Humorului - Craciun 2013
 
Воображение как общая способность
Воображение как общая способностьВоображение как общая способность
Воображение как общая способность
 
Clavitos diapositivas
Clavitos diapositivasClavitos diapositivas
Clavitos diapositivas
 
Tugas akhir devy syintia poeteri dan mulia
Tugas akhir devy syintia poeteri dan muliaTugas akhir devy syintia poeteri dan mulia
Tugas akhir devy syintia poeteri dan mulia
 
Tugas akhir tik imaniar fitriani
Tugas akhir tik imaniar fitrianiTugas akhir tik imaniar fitriani
Tugas akhir tik imaniar fitriani
 
Requirements management
Requirements managementRequirements management
Requirements management
 
Michael jackson change
Michael jackson changeMichael jackson change
Michael jackson change
 
120 fun things to do in boston landscape r
120 fun things to do in boston landscape r120 fun things to do in boston landscape r
120 fun things to do in boston landscape r
 
Magfirah dinna septiani xii ips 1 tugas persentasi
Magfirah dinna septiani xii ips 1 tugas persentasiMagfirah dinna septiani xii ips 1 tugas persentasi
Magfirah dinna septiani xii ips 1 tugas persentasi
 
Jerusha Klemperer's Health | Tech | Food Speaking points
Jerusha Klemperer's Health | Tech | Food Speaking pointsJerusha Klemperer's Health | Tech | Food Speaking points
Jerusha Klemperer's Health | Tech | Food Speaking points
 
Anitya nor azizah xii ipa 2
Anitya nor azizah xii ipa 2Anitya nor azizah xii ipa 2
Anitya nor azizah xii ipa 2
 
215部落冊
215部落冊215部落冊
215部落冊
 
Aulao de são joão
Aulao de são joãoAulao de são joão
Aulao de são joão
 

Similaire à SOSIALISASI

Nilai dan Norma
Nilai dan NormaNilai dan Norma
Nilai dan NormaWestprog
 
Nilai dan Norma Sosial Dalam Masyarakat
Nilai dan Norma Sosial Dalam MasyarakatNilai dan Norma Sosial Dalam Masyarakat
Nilai dan Norma Sosial Dalam MasyarakatMuhamad David Kamal
 
BAB_2_NILAI_DAN_NORMA_SOSIAL.ppt
BAB_2_NILAI_DAN_NORMA_SOSIAL.pptBAB_2_NILAI_DAN_NORMA_SOSIAL.ppt
BAB_2_NILAI_DAN_NORMA_SOSIAL.pptromastaspd32
 
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem Etika
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem EtikaMacam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem Etika
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem Etikanorma 28
 
NORMA NORMA DALAM MASYARAKAT
NORMA NORMA DALAM MASYARAKATNORMA NORMA DALAM MASYARAKAT
NORMA NORMA DALAM MASYARAKATErwin Pasaribu
 
Pancasila sebagai sistem etika
Pancasila sebagai sistem etikaPancasila sebagai sistem etika
Pancasila sebagai sistem etikaZarevi1
 
PPt_manusia_nilai_moral_dan_hukum.ppt
PPt_manusia_nilai_moral_dan_hukum.pptPPt_manusia_nilai_moral_dan_hukum.ppt
PPt_manusia_nilai_moral_dan_hukum.pptMoreNoob1
 
PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 2. Nilai dan Norma Sosial (KTSP).pptx
PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 2. Nilai dan Norma Sosial (KTSP).pptxPPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 2. Nilai dan Norma Sosial (KTSP).pptx
PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 2. Nilai dan Norma Sosial (KTSP).pptxuchiharezpector
 
PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 2. Nilai dan Norma Sosial (KTSP).pptx
PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 2. Nilai dan Norma Sosial (KTSP).pptxPPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 2. Nilai dan Norma Sosial (KTSP).pptx
PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 2. Nilai dan Norma Sosial (KTSP).pptxSmantigaPujudTjMedan
 
Pancasila Sebagai Sistem Etika
Pancasila Sebagai Sistem EtikaPancasila Sebagai Sistem Etika
Pancasila Sebagai Sistem Etikapjj_kemenkes
 
manusia_nilai_moral_dan_hukum.pptx
manusia_nilai_moral_dan_hukum.pptxmanusia_nilai_moral_dan_hukum.pptx
manusia_nilai_moral_dan_hukum.pptxkincaySantika
 
Materi 3 nilai sosial dan budaya
Materi 3 nilai sosial dan budayaMateri 3 nilai sosial dan budaya
Materi 3 nilai sosial dan budayamonalisaibrahim
 
Manusia, nilai, moral dan hukum
Manusia, nilai, moral dan hukumManusia, nilai, moral dan hukum
Manusia, nilai, moral dan hukumFaishal Dany
 
Arvin siregar xii ips 1
Arvin siregar xii ips 1Arvin siregar xii ips 1
Arvin siregar xii ips 1Paarief Udin
 
Arvin siregar xii ips 1
Arvin siregar xii ips 1Arvin siregar xii ips 1
Arvin siregar xii ips 1Paarief Udin
 
Konsep_dasar_nilai_moral fix.ppt
Konsep_dasar_nilai_moral fix.pptKonsep_dasar_nilai_moral fix.ppt
Konsep_dasar_nilai_moral fix.pptriosetiawan32
 

Similaire à SOSIALISASI (20)

Nilai dan norma
Nilai dan normaNilai dan norma
Nilai dan norma
 
Nilai dan Norma
Nilai dan NormaNilai dan Norma
Nilai dan Norma
 
Nilai dan Norma Sosial Dalam Masyarakat
Nilai dan Norma Sosial Dalam MasyarakatNilai dan Norma Sosial Dalam Masyarakat
Nilai dan Norma Sosial Dalam Masyarakat
 
Semua norma dan nilai ^^
Semua norma dan nilai ^^Semua norma dan nilai ^^
Semua norma dan nilai ^^
 
Sosiologi
SosiologiSosiologi
Sosiologi
 
BAB_2_NILAI_DAN_NORMA_SOSIAL.ppt
BAB_2_NILAI_DAN_NORMA_SOSIAL.pptBAB_2_NILAI_DAN_NORMA_SOSIAL.ppt
BAB_2_NILAI_DAN_NORMA_SOSIAL.ppt
 
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem Etika
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem EtikaMacam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem Etika
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem Etika
 
Bab iii
Bab  iiiBab  iii
Bab iii
 
NORMA NORMA DALAM MASYARAKAT
NORMA NORMA DALAM MASYARAKATNORMA NORMA DALAM MASYARAKAT
NORMA NORMA DALAM MASYARAKAT
 
Pancasila sebagai sistem etika
Pancasila sebagai sistem etikaPancasila sebagai sistem etika
Pancasila sebagai sistem etika
 
PPt_manusia_nilai_moral_dan_hukum.ppt
PPt_manusia_nilai_moral_dan_hukum.pptPPt_manusia_nilai_moral_dan_hukum.ppt
PPt_manusia_nilai_moral_dan_hukum.ppt
 
PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 2. Nilai dan Norma Sosial (KTSP).pptx
PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 2. Nilai dan Norma Sosial (KTSP).pptxPPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 2. Nilai dan Norma Sosial (KTSP).pptx
PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 2. Nilai dan Norma Sosial (KTSP).pptx
 
PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 2. Nilai dan Norma Sosial (KTSP).pptx
PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 2. Nilai dan Norma Sosial (KTSP).pptxPPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 2. Nilai dan Norma Sosial (KTSP).pptx
PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 2. Nilai dan Norma Sosial (KTSP).pptx
 
Pancasila Sebagai Sistem Etika
Pancasila Sebagai Sistem EtikaPancasila Sebagai Sistem Etika
Pancasila Sebagai Sistem Etika
 
manusia_nilai_moral_dan_hukum.pptx
manusia_nilai_moral_dan_hukum.pptxmanusia_nilai_moral_dan_hukum.pptx
manusia_nilai_moral_dan_hukum.pptx
 
Materi 3 nilai sosial dan budaya
Materi 3 nilai sosial dan budayaMateri 3 nilai sosial dan budaya
Materi 3 nilai sosial dan budaya
 
Manusia, nilai, moral dan hukum
Manusia, nilai, moral dan hukumManusia, nilai, moral dan hukum
Manusia, nilai, moral dan hukum
 
Arvin siregar xii ips 1
Arvin siregar xii ips 1Arvin siregar xii ips 1
Arvin siregar xii ips 1
 
Arvin siregar xii ips 1
Arvin siregar xii ips 1Arvin siregar xii ips 1
Arvin siregar xii ips 1
 
Konsep_dasar_nilai_moral fix.ppt
Konsep_dasar_nilai_moral fix.pptKonsep_dasar_nilai_moral fix.ppt
Konsep_dasar_nilai_moral fix.ppt
 

Plus de Paarief Udin

Litosfer dan pedosfer
Litosfer dan pedosferLitosfer dan pedosfer
Litosfer dan pedosferPaarief Udin
 
Tugas tik muhammad noor xii ips 4
Tugas tik muhammad noor xii ips 4Tugas tik muhammad noor xii ips 4
Tugas tik muhammad noor xii ips 4Paarief Udin
 
Tugas tik noorlianda aprianti xii ipa 2
Tugas tik noorlianda aprianti xii ipa 2Tugas tik noorlianda aprianti xii ipa 2
Tugas tik noorlianda aprianti xii ipa 2Paarief Udin
 
Zairullah azhar power point xii ips 2
Zairullah azhar power point xii ips 2Zairullah azhar power point xii ips 2
Zairullah azhar power point xii ips 2Paarief Udin
 
Tugas tik waridatul jannah
Tugas tik waridatul jannahTugas tik waridatul jannah
Tugas tik waridatul jannahPaarief Udin
 
Tugas xii ips 3 amalia ihsana dan jannatun nisa
Tugas xii ips 3 amalia ihsana dan jannatun nisaTugas xii ips 3 amalia ihsana dan jannatun nisa
Tugas xii ips 3 amalia ihsana dan jannatun nisaPaarief Udin
 
Tugas tik mariatul husna & st. maryam xii ips 3
Tugas tik mariatul husna & st. maryam xii ips 3Tugas tik mariatul husna & st. maryam xii ips 3
Tugas tik mariatul husna & st. maryam xii ips 3Paarief Udin
 
Tugas powerpoint adistya ratnasari xii ips 1
Tugas powerpoint   adistya ratnasari xii ips 1Tugas powerpoint   adistya ratnasari xii ips 1
Tugas powerpoint adistya ratnasari xii ips 1Paarief Udin
 
Tugas geografi qaidah
Tugas geografi qaidahTugas geografi qaidah
Tugas geografi qaidahPaarief Udin
 
Tugas final(putri elma agravina xii ips 3)
Tugas final(putri elma agravina xii ips 3)Tugas final(putri elma agravina xii ips 3)
Tugas final(putri elma agravina xii ips 3)Paarief Udin
 
Tugas final tik jahratunnisa & zurida
Tugas final tik jahratunnisa & zuridaTugas final tik jahratunnisa & zurida
Tugas final tik jahratunnisa & zuridaPaarief Udin
 
Tugas akhir tik angga susila putra & syarif hidayatullah xii ipa 2
Tugas akhir tik angga susila putra & syarif hidayatullah xii ipa 2Tugas akhir tik angga susila putra & syarif hidayatullah xii ipa 2
Tugas akhir tik angga susila putra & syarif hidayatullah xii ipa 2Paarief Udin
 
Tugas akhir devy syintia poeteri dan mulia
Tugas akhir devy syintia poeteri dan muliaTugas akhir devy syintia poeteri dan mulia
Tugas akhir devy syintia poeteri dan muliaPaarief Udin
 
Tik cita rahmi maulida xii ipa 2
Tik cita rahmi maulida xii ipa 2Tik cita rahmi maulida xii ipa 2
Tik cita rahmi maulida xii ipa 2Paarief Udin
 
Tata surya rizky amalia
Tata surya rizky amaliaTata surya rizky amalia
Tata surya rizky amaliaPaarief Udin
 
Sumiati & eriandani kurniawan xii ipa 1 (gelombang cahaya)
Sumiati & eriandani kurniawan xii ipa 1 (gelombang cahaya)Sumiati & eriandani kurniawan xii ipa 1 (gelombang cahaya)
Sumiati & eriandani kurniawan xii ipa 1 (gelombang cahaya)Paarief Udin
 
St rahmah & tiara xii ipa-1
St rahmah & tiara xii ipa-1St rahmah & tiara xii ipa-1
St rahmah & tiara xii ipa-1Paarief Udin
 

Plus de Paarief Udin (20)

Litosfer dan pedosfer
Litosfer dan pedosferLitosfer dan pedosfer
Litosfer dan pedosfer
 
Hidrosfer
HidrosferHidrosfer
Hidrosfer
 
Tugas tik muhammad noor xii ips 4
Tugas tik muhammad noor xii ips 4Tugas tik muhammad noor xii ips 4
Tugas tik muhammad noor xii ips 4
 
Tugas tik noorlianda aprianti xii ipa 2
Tugas tik noorlianda aprianti xii ipa 2Tugas tik noorlianda aprianti xii ipa 2
Tugas tik noorlianda aprianti xii ipa 2
 
Zairullah azhar power point xii ips 2
Zairullah azhar power point xii ips 2Zairullah azhar power point xii ips 2
Zairullah azhar power point xii ips 2
 
Tugas tik waridatul jannah
Tugas tik waridatul jannahTugas tik waridatul jannah
Tugas tik waridatul jannah
 
Tugas xii ips 3 amalia ihsana dan jannatun nisa
Tugas xii ips 3 amalia ihsana dan jannatun nisaTugas xii ips 3 amalia ihsana dan jannatun nisa
Tugas xii ips 3 amalia ihsana dan jannatun nisa
 
Tugas tik mariatul husna & st. maryam xii ips 3
Tugas tik mariatul husna & st. maryam xii ips 3Tugas tik mariatul husna & st. maryam xii ips 3
Tugas tik mariatul husna & st. maryam xii ips 3
 
Tugas powerpoint adistya ratnasari xii ips 1
Tugas powerpoint   adistya ratnasari xii ips 1Tugas powerpoint   adistya ratnasari xii ips 1
Tugas powerpoint adistya ratnasari xii ips 1
 
Tugas geografi qaidah
Tugas geografi qaidahTugas geografi qaidah
Tugas geografi qaidah
 
Tugas final(putri elma agravina xii ips 3)
Tugas final(putri elma agravina xii ips 3)Tugas final(putri elma agravina xii ips 3)
Tugas final(putri elma agravina xii ips 3)
 
Tugas final tik jahratunnisa & zurida
Tugas final tik jahratunnisa & zuridaTugas final tik jahratunnisa & zurida
Tugas final tik jahratunnisa & zurida
 
Tata surya
Tata suryaTata surya
Tata surya
 
Tugas akhir tik angga susila putra & syarif hidayatullah xii ipa 2
Tugas akhir tik angga susila putra & syarif hidayatullah xii ipa 2Tugas akhir tik angga susila putra & syarif hidayatullah xii ipa 2
Tugas akhir tik angga susila putra & syarif hidayatullah xii ipa 2
 
Tugas akhir devy syintia poeteri dan mulia
Tugas akhir devy syintia poeteri dan muliaTugas akhir devy syintia poeteri dan mulia
Tugas akhir devy syintia poeteri dan mulia
 
Tik cita rahmi maulida xii ipa 2
Tik cita rahmi maulida xii ipa 2Tik cita rahmi maulida xii ipa 2
Tik cita rahmi maulida xii ipa 2
 
Tata surya rizky amalia
Tata surya rizky amaliaTata surya rizky amalia
Tata surya rizky amalia
 
Sumiati & eriandani kurniawan xii ipa 1 (gelombang cahaya)
Sumiati & eriandani kurniawan xii ipa 1 (gelombang cahaya)Sumiati & eriandani kurniawan xii ipa 1 (gelombang cahaya)
Sumiati & eriandani kurniawan xii ipa 1 (gelombang cahaya)
 
Saini (ips 1)
Saini (ips 1)Saini (ips 1)
Saini (ips 1)
 
St rahmah & tiara xii ipa-1
St rahmah & tiara xii ipa-1St rahmah & tiara xii ipa-1
St rahmah & tiara xii ipa-1
 

SOSIALISASI

  • 2. TUGAS POWER POINT KELOMPOK 3 :A.HUDATURAHMAN HUMAYNI MATERI :SOSIOLOGI SEMESTER :2 KELAS :X GURU PEMBIMBING :ARIF RAHMAN TAHUN AJARAN :2011/2012
  • 3. Bab 1. Dalam Pembentukan Kepribadian Nilai dan Norma Tahap-tahap sosialisasi Proses sosialisasi Pola-pola sosialisasi Faktor-faktor pembentukan Tujuan sosialisasi kepribadian Hubungan antara kepribadian Media sosialisasi dengan masyarakat dan kebudayaan
  • 4. Bab 2.Perilaku Menyimpang dan Pengendalian Sosial Perilaku menyimpang Pengendalian Sosial Perilaku Menyimpang sebagai Hasil sosialisasi Tidak Sempurna
  • 5. Bab3. Pengetahuan Sosiologi dalam Kehidupan Bermasyarakat Penerapan Sosiologi dalam Kehidupan Bermasyarakat Hakikat Sosiologi
  • 6. Nilai Pengertian Nilai Pengertian Norma Jenis-jenis Nilai Jenis –jenis Norma Fungsi Nilai Fungsi Norma
  • 7. Pengertian Nilai  Nilai merupakan konsep yang ada dalam pikiran sebagian besar manusia mengenai hal-hal yang dianggap mulia.  Nilai selalu berkaitan dengan norma, hanya saja pada norma lebih banyak menekan pada peraturan-peraturan yang disertai dengan sanksi- sanksi yang merupakan faktor pendorong bagi individu ataupun kelompok masyarakat untuk mencapai ukuran nilai-nilai sosial yang dianggap yang terbaik untuk dilakukan.  Nilai budaya merupakan suatu konsep dengan ruang lingkup sangat luas yang ada dalm alam pikiran sebagian besar warga masyarakat mengenai apa yang paling berharga dalam hidup. Next
  • 8. Berikut ini merupakan pengertian nilai menurut para ahli.  Young, menyatakan bahwa nilai sosial sebagai asumsi-asumsi yang abstrak sering tidak disadari tentang apa yang benar dan apa yang penting.  Woods, menyatakan bahwa nilai sosial merupakan petunjuk- petunjuk umum yang telah berlangsung lama, yang mengarah tingkah laku dan kepuasan dalam kehidupan sehari-hari.  Green, menyatakan bahwa nialai sosial sebagai kesadaran yang secara relatif emosi terhadap objek.  Sedangkan menurut C. Kluckohn, semua nilai kebudayaan alam pada dasarnya mengenai lima masalah pokok, yaitu :  Nilai mengenai hakikat hidup manusia  Nilai mengenai hakikat karya manusia  Nilai mengenai hakikat dari kedudukan manusia dalam ruang dan waktu  Nilai mengenai hakikat dari hubungan manusia dengan alam sekitar  Nialai mengenai hakikat dari hubungan manusia dengan sesamanya, bersifat horizontal
  • 9. Jenis-jenis Nilai  Nilai kerohanian, adalah berbagai konsepsi mengenai segala sesuatu yang berhubungan kebutuhan rohani manusia.  Nilai material, adalah berbagai konsepsi mengenai segala sesuatu yang berguna bagi jasmani manusia  Nilai vital, merupakan berbagai konsepsi mengenai segala sesuatu yang berguna bagi manusia dalam melaksanakan aktivitas.  Jenis-jenis nilai sosial  Nilai sosial adalah suatu ukuran, patokan, anggapan dan keyakinan yang diterima masyarakat dan dijadikan dasar kehidupan manusia.  Menurut pendapat Notonagoro :  Nilai kerohanian, adalah berbagai konsepsi mengenai segala sesuatu yang berhubungan kebutuhan rohani manusia.  Nilai material, adalah berbagai konsepsi mengenai segala sesuatu yang berguna bagi jasmani manusia  Nilai vital, merupakan berbagai konsepsi mengenai segala sesuatu yang berguna bagi manusia dalam melaksanakan aktivitas. Next
  • 10.  Nilai kebenaran, nilai yang bersumber pada akal . manusia (cipta)  Nilai keindahan, nilai yang bersumber pada unsur perasaan (estetika)  Nilai moral, nilai yang bersumber pada unsur kehendak (karsa)  Nilai keagamaan (religiusitas) adalah nilai yang bersumber pada revelasi (wahyu) dari Tuhan.  Menurut ciri-crinya, nilai sosial dapat dibedakan menjadi dua : a. Nilai yang dominan, adalah nilai-nilai sosial yang dianggap lebih penting dari nilai lainnya. b. Nilai-nilai yang terencana artinya nilai sosial itu menjadikan kepribadian bawah sadar, sehingga pelanggaran terhadap nilai tersebut akan menimbulkan rasa malu. Next
  • 11. Menurut Notonagoro, nilai sosial dibedakan menjadi nilai religius, etika, estetika, kebenaran.  Nilai religius ( nilai ketuhanan)  Nilai religius merupakan nilai ketuhanan, yaitu nilai kerohanian tertinggi dan mutlak.  Nilai kebaikan atau moral (etika)  Nilai kebaikan atau moral bersumber pada kehendak, kemauan manusia atau etika yang berlaku di masyarakat, serta bersumber pada moralitas manusia.  Nilai keindahan ( estetika)  Nilai yang bersumber pada rasa manusia atau perasaan. Nilai keindahan berasal dari budi dan rasa yang ada dalam diri seseorang.  Nilai kebenaran  Nialai kebenaran merupakan kenyataan-kenyataan yang bersumber pada akal manusia. Nilai kebenaran merupakan nilai yang mutlak sebagai suatu hal yang kodrat.
  • 12. Fungsi Nilai Fungsi nilai sosial dalam interaksi sosial antara lain:  Nilai berfungsi mengatur cara-cara berpikir dan bertingkah laku secara ideal.  Nilai berfungsi mengembangkan seperangkat alat yang siap dipakai untuk menetapkan harga sosial dari pribadi grup  Nilai bisa berfungsi sebagai alat pengawas dengan daya tahan dan daya pengikat tertentu  Nilai bisa dapat berfungsi sebagai alat solidaritas di kalangan anggota grup dan masyarakat  Nilai merupakan penentu akhir bagi manusia dalam memenuhi peranan-peranan sosialnya.
  • 13. Pengertian Norma Norma adalah aturan yang berlaku dalam masyarakat yang disertai dengan sanksi atau ancaman bila tidak melakukannya. Norma merupakan pedoman hidup mengikat setiap anggota masyarakat. Norma adalah tatanan baik tertulis maupun tidak tertulis yang berlaku di masyarakat dan merupakan pedoman kehidupan sehari-hari.
  • 14. Jenis-jenis Norma  Norma agama, merupakan aturan yang terkandung dalam nilai-nilai keagamaan yang menjadi pedoman hidup manusia.  Norma hukum, merupakan jenis norma yang paling jelas dan kuat ikatannya karena merupakan norma yang baku.  Norma susila, mengatur bagaimana seseorang berperilaku secara baik dengan pertimbangan moral.  Norma etika, merupakan suatu aturan yang mengatur agar masyarakat beperilaku dengan sopan. Next
  • 15. Ditinjau dari tingkat sanksi atau berdasarkan kekuatan yang mengikatnya, norma sosial dapat diklasifikasikan sebagai berikut:  Usage (tata cara), merupakan norma yang paling rendah tingkat sanksi bagi pelanggarnya.  Folkways (kebiasaan), merupakan cara-cara berperilaku yang disukai oleh banyak orangshingga dilakukan berulang-ulang.  Mores (tata kelakuan), merupakan norma yang bersumber pada filsafat, ajaran agama atau ideologi yang dianut masyarakat.  Costums (adat), merupakan norma yang tidak tertulis namun sangat kuat daya ikatnya dan sangat ditaati masyarakatnya sehingga pelanggaran terhadap adat akan meperoleh sanksi yang berat.  Norma hukum (laws), adalah suatu rangkaian aturan yang ditunjukan kepada anggota masyarakat yang berisi ketentuan- ketentuan, perintah, kewajiban, dan larangan, agar dalam masyarakat tercipta suatu ketertiban dan keadilan.  Norma hukum terbagi dua :  Hukum tertulis (pidana dan perdata)  Hukum tidak tertulis (hukum adat) Next
  • 16. Perbedaan nilai dan norma sebagai berikut:  Pada hakikatnya, nilai dan norma itu sama. Perbedaannya bahwa nilai tidak mempunyai sanksi yang tegas  Nilai merupakan sesuatu yang baik sehingga perlu dijaga dan dipelihara. Agar dapat menjaga dan memelihara nilai yang baik diperlukan nilai norma.  Nilai merupakan sikap dan perasaan-perasaan yang diperhatikan oleh perseorangan, grup, ataupun masyarakat secara keseluruhan tentang baik-buuruk, benar- salah, suka-duka, dan sebagainya terhadap objek materiil maupun non materiil.  Norma merupakan aturan-aturan yang disertai sanksi bila dilanggar. Sanksi merupakan untuk mendorong bukan menekan orang, kelompok, atau masyarakat secara keseluruhan untuk mencapai nilai-nilai sosial yang ideal tersebut.
  • 17. Fungsi Norma  Pedoman bagi perilaku manusia  Kritera perilaku sosial termasuk penyimpangan atau bukan  Pedoman bagi pengandalian sosial
  • 18. h  nini Pengertian Sosialisasi Penilaian Sosialisasi Tujuan Sosialisasi Faktor-faktor Pembentukan Kepribadian Pola-pola Sosialisasi Deskripsi Data Primer atau Sekunder tentang Hubungan Pembentukan Kepribadian dengan Kebudayaan Tahap-tahap Sosialisasi Hubungan antara Kepribadian dengan Masyarakat dan Media Sosialisasi Kebudayaan
  • 19. Pengertian Sosialisasi  Sosialisasi merupakan proses seseorang mempelajari pola-pola hidup dalam masyarakat sesuai dengan nilai, norma, dan kebiasaan yang berlaku untuk berkembang sebagai anggota masyarakat sebagai individu (pribadi).  Pengertian sosialisasi lainnya, yaitu sebagai proses belajar anggota masyarakat untuk mengenal dan menghayati norma-norma serta nilai-nilai masyarakat tempat ia menjadi anggota, sehingga terjadi pembentukan sikap untuk berperilaku sesuai dengan tuntunan atau perilaku masyarakat.
  • 20. Tujuan Sosialisasi  Memberikan keterampilan kepada seseorang untuk dapat hidup bermasyarakat  Mengembangkan kemampuan seseorang untuk dapat berkomunikasi secara efektif.  Membuat seseorang dapat mengembalikan fungsi-fungsi organik melalui latihan introspeksi yang tepat  Menanamkan nilai-nilai dan kepercayaan kepada seseorang yang mempunyai tugas pokok dalam masyarakat.
  • 21. Pola-pola Sosialisasi  Sosialisasi represif Sosialisasi dengan cara ini menekan pada penggunaan hukuman terhadap kesalahan. Sosialisasi refresif mempunyai ciri-ciri, seperti penekanan pada kepatuhan anak pada orang tua, penekanan pada komunikasi satu arah pada keinginan orang tua, misalnya ada orang tua yang melakukan hukuman fisik terhadap anak yang dianggap tidak menaati atau menuruti keinginan orang tua yang mengakibatkan anak tersebut cacat.  Sosialisasi partisipatif Sosialisasi partisipatif adalah suatu pola sosialisasi yang memberikan apa yang diminta anak apabila berperilaku baik atau sosialisasi yang mengutamakan adanya partisipasi oleh anak.
  • 22. Tahap-tahap sosialisasi  Tahap persiapan atau preparatory  Tahap meniru atau play stage  Tahap siap bertindak atau game stage Media Sosialisasi  Tahap penerimaan norma kolektif atau generalized other
  • 23. Media sosialisasi dapat kita kelompokkan menjadi dua.  Sosialisasi primer Sosialisasi primer ialah sosialisasi pertama dilakukan individu secara alamiah, contohnya sosialisasi dalam lingkungan keluarga.  Sosialisasi sekunder Sosialisasi sekunder adalah sosialisasi diluar lingkungan keluarga, meliputi: a. Teman sepermainan b. Sekolah c. Lingkungan kerja d. Media massa e. Masyarakat umum
  • 24. Penilaian sosialisasi  Ada empat kriteria yang dapat digunakan untuk mengukur berhasil atau tidaknya proses sosialisasi yaitu: kepuasan psikis, gejala-gejala fisik, efisiensi kerja, dan penerimaan sosial.  Apabila seseorang berhasil dalam sosialisasi, mereka akan mendapatkan kepuasan psikis, bekerja dapat lebih efisien, gejala fisik sehat, selalu menunjukan keceriaan, dan penerimaan sosial terhadap orang lain bersifat positif atau baik.
  • 25. Faktor-faktor Pembentukan Kepribadian  Warisan biologis Warisan biologis merupakan faktor keturunan yang berpengaruh terhadap perilaku kompulsif (terpaksa dilakukan), kemudahan dalam pergaulan sosial, serta keramhtamahan.  Warisan lingkungan alam Adanya perbedaan iklim, topografi, dan sumber daya alam menyebabkan manusia harus menyesuaian diri dengan lingkungannya.  Warisan sosial Kebudayaan merupakan warisan sosial yang sangat berpanguh terhadap proses sosialisasi manusia.  Kelompok manusia Kehidupan seseorang dipengaruhi oleh kelompok.
  • 26. Deskripsi Data Primer atau Sekuder tentang Hubungan Pementukan Kepribadian dengan Kebudayaan  Kepribadian seseorang sangat terkait dengan kebudayaan yang berlaku dalam masyarakat dimana ia tinggal. Sebagai contoh, masyarakat jawa memiliki kepribadian sopan, santun, ramah, dan suka berbasa-basi, karena di lingkungan masyarakat jawa prinsip gontong royong dan kekeluargaan sangat diutamakan dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Kepribadian atau watak seseorang selain dipengaruhi oleh lingkungan sosialnya, juga dipengaruhi oleh lingkungan fisik (alam). Lingkungan fisik atau alam yang keras dan hanya memiliki sumber daya alam yang sedikit menuntut masyarakat untuk berusaha keras, bersaing, dan berkreativitas dalam memenuhi kebutuhan hidup. Sebaliknya, orang yang hidup di lingkungan yang tidak kompetitif (seperti pedesaan) masyarakatnya cenderung tidak kompeten dalam persaingan, sehingga sikap gotong royong, saling membantu dan gejala aspek kehidupan sangat menonjol.
  • 27. Hubungan Antara Kepribadian dengan Masyarakat dan Kebudayaan Proses pembentukan kepribadian sesorang individu sangat dipengaruhi oleh kebudayaan setempet. Kebudayaan yang langsung mempengaruhi kepribadian individu umumnya adalah sebagai berikut : 1. Kebudayaan daerah Kebudayaan disetiap daerah pasti memiliki ciri-ciri khusus yang dapat membedakan dengan masyarakat lainya. 2. Agama yang dianut Agama adalah ajaran dari Sang Pencipta yang diturunkan melalui wahyu yang disampaikan lewat para nabi. 3. Pekerjaan atau Keahlian ( profesi) Seorang pemolong mungkin hal yang biasa makan di pinggir jalan, bajunya lusuh, celananya sobek, badannya kotor. 4. Cara hidup di lingkungan desa atau kota Masyarakat desa umumnya adalah masyarakat agraris, sedangkatn di masyarakat kota sangat heterogen. 5. Kebudayaan khusus kelas sosial Kebudayaan khusus kelas sosial biasanya terwujud karena keturunan dan status ekonomi melekat pada seseorang.
  • 28. Pengertian Perilaku Menyimpang Perilaku menyimpang dapat diartikan sebagai perilaku yang tidak berhasil menyesuaikan dirinya dengan kehendak masyarakat. Dengan kata lain, perilaku menyimpang adalah perbuatan-perbuatan yan mengabaikan norma, nilai, dan patokan-patokan yang terdapat di dalam masyarakatnya. Next
  • 29. Teori-teori penyimpangan sosial  Robert Mz Lawang, mendifinisikan penyimpangan sebagai semua tindakan yang menyimpng dari norma-norma yang berlaku dalam suatu sestem sosial, dan menimbulkan usaha dari mereka yang berwenang dalam sestem itu untuk meperoleh perilaku yang menyimpang.  Cohen mendefinisikan perilaku menyimpang adalah tingkah laku yang melanggar, bertentangan, atau menyimpang dari aturan normatif (hukum) maupun dari harapan lingkungan sosial bersangkutan  Robert K. Merton mengumukakan terori Merton bahwa perilaku menyimpang merupakan bentuk adaptasi terhadap situasi tertentu Next
  • 30. Macam-macam perilaku Menyimpang  Kenakalan anak-anak  Penyimpangan seksual meliputi homoseksual  Alkoholisme, adalah pecandu alkohol  Penyalah gunaan narkoba  Tindakan kriminal atau kejahatan  Hubungan seksual sebelum nikah
  • 31. Bentuk-bentuk penyimpangan sosial :  Penyimpangan primer : penyimpangan yang bersifat temporer atau sementara dan hanya menguasai sebagian kecil hidup seseorang. Adapun ciri-ciri penyimpangan primer ; -Bersifat sementara -Gaya hidupnya tidak didominasi oleh perilaku menyimpang -Masyarakat masih menerima/mentolerer contohnya penyimpangan primer ; -seorang anak mencuri mangga tetangga -siswa tidak mengenakan seragam lengkap saat upacara -Siswa tidak mengerjakan tugas Next
  • 32. Penyimpangan skunder Ialah perbuatan yang dilakukan secara khas memperlihatkan periaku menyimpang dan secara umum dikenal sebagai orang yang menyimpang karena sering melakukan tindakan yang meresahkan orang lain. Adapun ciri penyimpangan skunder ; -Gaya hidupnya didominasi oleh perilaku menyimpang -Masyarakat tidak bisa mentolerer perilaku tersebut Contoh penyimpangan skunder ; semua bentuk tindakan kriminalitas seperti ; curanmor, perampokan, pembunuhan dan sebagainya. Penyimpangan individu ; penyimpangan yang dillakukan oleh orang yang telah mengabaikan dan menolak norma- norma yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat. Penyimpangan kelompok ; penyimpangan yang dilakukan oleh sekelompok orang yang tunduk pada norma kelompok yang bertentangan dengan norma masyarakat yang berlaku sebagai contoh, orang yang melakukan penyelundupannarkotik dan obatan terlarang lainnyasecara gelap dan mnyalahgunakan pemakaiannya. Next
  • 33. Sifat-sifat Penyimpangan  Penyimpangan positif, yaitu penyimpangan yang mempunyai dampak positif karena unsur inovatif, kreatif dan memperkaya alternatif. Penyimpangan positif merupakan penyimpangan yang terarah pada nilai-nilai sosial yang didambakan meskipun cara yang dilakukan tampak menyimpang dari norma yang berlaku, contoh bentuk penyimpangan yang bersifat positif adalah dalam masyarakat tradisional, wanita yang melakukan kegiatan tertentu (berkarier) dianggap tabu. Perilakunya dianggap melakukan penyimpangan. Namun ada dampak negatif misalnya : pencurian, perampokan, pelacuran, perkosaan. Dalam pembahasan selanjutnya, penyimpangan negatif inilah yang dimaksud sebagai perilaku menyimpang. Penyimpangan negatif, yaitu penyimpangan yang cenderung bertindak ke arah nilai-nilai sosial yang dipandang rendah dan berakibat buruk.Next Misalnya tindakan kejahatan/kriminal.
  • 34. Faktor-faktor penyebab terbentuknya perilaku menyimpang  Ketidak sanggupan menyerap norma budaya, yaitu seseorang yang menjalani proses sosialisasi yang tidak sempurna menyebabkan ia tidak sanggup menjalankan perannya sesuai dengan perilaku yang diharapkan oleh masyarakat. Misal : anak dari keluarga broken home tumbuh menjadi anak nakal.  Adanya ikatan sosial yang berlainan, yaitu seseorang yang bermasyarakat dangan kelompok-kelompok akan cenderung mengindentifikasikan dirinya dengan kelompok saja daripada dengan kelompok lainnya. Jika kelompok yang ia ikuti ternyata menyimpang, maka ia pun akan menjadi pelaku penyimpangan sosial.  Akibat proses sosialisasi nilai-nilai subkebudayaan menyimpang, yaitu subkebudayaan menyimpang adalah kebudayaan khusus yang normanya bertentangan dangan dengan norma budaya yang umum. Misal: dalam lingkungan kelompok penjudi, berjudi merupakan hal yang wajar.  Akibat kegagalan dalam proses sosialisai, yaitu proses sosialisasi dikatakan tidak berhasil apabila individu tidak mampu mendalami norma-norma masyarakat. Misal: jika keluarga tidak berhasil mendidik para anggotanya maka yang terjadi adalah penyimpangan perilaku. Next
  • 35. Sikap mental yang tidak sehat, yaitu perilaku menyimpang tidak merasa bersalah dengan apa yang ia lakukan. Misal: profesi pelacur. Keluarga yang broken home, yaitu retaknya keluarga menyebabkan anggota keluarga mencari kesenangan di luar rumah, misal: kenakalan remaja yang disebabkan rumah tangga orang tua yang tidak harmonis. Pelampiasan rasa kecewa, yaitu seseorang yang mengalami kekecewaan sering melampiasan kekecewaannya dengan melakukan hal-hal menyimpang, misalnya lari ke narkoba , berjudi dan sebagainya. Keinginan untuk dipuji, yaitu orang ingin hidup mewah tanpa mau bekerja keras sehingga melakukan tindak kriminal untuk memperoleh kekayaan secara cepat demi penampilannya. Next
  • 36. Media Pembentukan Perilaku Menyimpang  Keluarga: yang selalu cekcok dan tidak harmonis menyebabkan keluarga gagal dalam mensosialisasikan nilai-nilai yang baik kepada anak, sehingga anak dapat berperilaku menyimpang.  Lingkungan tempat tinggal, seiring individu tinggal di lingkungan kumuh dengan berbagai perilaku menyimpang yang ada dan terjadi di sekitarnya menyebabkan ia akan tumbuh menjadi orang yang berkepribadian yang menyimpang.  Kelompok bermain dapat mempengaruhi terbentuknya kepribadian seseorang. Pergaulan dengan anak yang suka membolos, membuat keonaran akan berpengaruh pada teman lainnya.  Media massa merupakan media sosialisasi yang dapat mempengaruhi kepribadian seseorang. Banyak pelaku menyimpang yang disebabkan karena pengaruh media massa.
  • 37. Perilaku Menyimpang Sebagai hasil sosialisasi yang tidak sempurna  Kerumunan adalah kumpulan orang yang tidak teratur dan terjadi secara spontan. Ukuran utama adanya kerumunan adalah kehadiran orang-orang secara fisik, tidak terorganisasi, dapat mempunyai pimpinan, tidak mempunyai sestem pembagian kerja. Identitas seseorang biasanya tenggelam kalau orang yang bersangkutan ikut serta dalam kerumunan.  Publik adalah kelompok yang bukan merupakan satu kesatuan. Hubungan publik terjadi secara tidak langsung melalui alat-alat komunikasi seperti radio, handy talky, dan film. Setiap aksi dari publik diprakarsai oleh keinginan individual. Individu-individu dalam suatu publik masih mempunyai kesadaran akan kedudukan sosial yang sesungguhnya dan masih lebih mementingkan diri sendiri daripada tergabung dalam kerumunan.
  • 38. Pengendalian Sosial  Pengendalian sosial adalah suatu cara dan prose terencana atau tindak yang mengendalikan indiviidu  Tujuan pengendalian sosial untuk mencapai keserasian dan stabilitas kehidupan dalam masyarakat, sehingga tercipta suasana tenang, aman dan damai.  Sifat-sifat pengendalian sosial : -pengendalian sosial preventif, yaitu usaha yang dilakukan sebelum terjadi pelanggaran, atau bertujuan untuk mencegah terjadinya pelanggaran -pengendalian represif, yaitu usaha yang dilakukan setelah suatu pelanggaran terjadi, ditunjukan untuk memulihkan keadaan kepada situasi seperti sebelum terjadinya pelanggaran. -Pengendalian sosial gabungan antara preventuf dan represif Next
  • 39. Macam-macam Pengendalian sosial a. Berdasarkan pada posisi waktu dilaksanakan pengendalian tersebut terhadap terjadinya pelanggaran. 1) Pengendalian sosial preventif, yaitu pengendalian sosial yang dialkukan sebelum terjadinya suatu pelanggaran, tujuannya adalah untuk mencegah terjadinya pelanggaran itu sendiri. 2) Pengendalian sosial represif, yaitu usaha yang dilakukan setelah suatu pelanggaran terjadi, tujuannya adalah melakukan atau menjatuhkan hukuman kepada si pelanggar agar jera. b. Berdasarkan penyampaian atau caranya 1) cara paksaan, adalah pengendalian sosial dengan memberikan sanksi agar keserasian hidup tidak terganggu. 2) cara bujukan, adalah ajakan-ajakan halus tanpa kekerasan atau tidak melalui paksaan. Next
  • 40. Berdasarkan pelaku atau paksaan dari pelaksanaan pengendalian sosial 1) Pengendalian sosial berpribadi, adlah pengaruh baik atau buruk yang datang dari orang-orang tertentu, tokoh yang berpengaruh, atau orang yang sudah dikenal. 2) Pengendalian insitusional, ialah pengaruh dari suatu pola kebudayaan yang dimiliki lembaga tertentu. 3) Pengendalian resmi, adalah suatu pengawasan yang dilakukan oleh lembaga-lembaga resmi, misalnya lembaga negara atau lembaga agama 4) Pengendalian tidak resmi, dilakukan demi terpeliharanya peraturan-peraturan yang tidak resmi masyarakat. Next
  • 41. Berdasarkan pada keberadaan kelompok/pengendalian kelompok Pengedalian sosial kelompok merupaka suatu prose yang lahir dari kebutuhan individu akan penerimaan kelompoknya. 1) pengendalian pada kelompok primer, terjadi secara formal, spontan, dan tanpa direncanakan. 2) pengendalian pada kelompok skunder, terjadi secara formal. Kelompok skunder pada umumnya lebih besar dan biasanya erupakan lembaga pengendalian yang lebih lemah daripada kelompok primer. Next
  • 42. Bentuk-bentu Pengendalian Sosial Ada beberapa benuk pengendalian sosial di dalam masyarakat untuk mencegah dan mengetasi perilaku menyimpang. Bentuk pengendalian sosial tersebut, antara lain adalah gosip atau desas- desus, teguran, hukuman, pendidikan, dan agama. Meskipun terdapat sestem pengendalian sosial, namun di tengah masyarakat tetap saja terjadi penyimpangan sosial, hal ini disebabkan oleh: a. Adanya kaidah-kaidah/nilai-nialai yang tudak memuaskan bagi pihak tertentu. b. Tidak mungkin mengatur semua kepentingan warga secara merata. c. Kadang-kadang terjadi bahwa pengendalian sosial tidak dapat diterapkan seterusnya. d. Terjadi konflik dalam masyarakat karena perbedaan kepntingan Next
  • 43. Jenis-jenis lembaga pengendalian sosial meliputi: a. Keluarga merupakan lembaga pengendalian sosial primer yang pertama membentengi anggota keluarga/anggota masyarakat untuk tidak melakukan penyimpangan sosial. b. Kepolisian, bertugas memelihara keamanan dan ketertiban umum dan mengambil tindakan terhadap orang-orang yang melanggar hukum dan undang-undang yang berlaku. c. Pengadilan, melayani, menengani, menyelesaikan dan mengadili dengan memberikan sanksi-sanksi yang tegas terhadap perselisihan atau tindakan yang melanggar aturan dan undang-undang yang belaku.Kepolisian, pengadilan, adat dan tokoh masyarakat termasuk lembaga pengendalian sosial sekunder. d. Adat, merupakan aturan, kebiasaan-kebiasaan yang tumbuh dan terbentuk dari suatu masyarakat atau daerah yang memiliki nilai dan dijunjung serta dipatuhi masyarakat pendukungnya. e. Tokoh masyarakat, adalah warga masyarakat yang memiliki kemampuan, pengetahuan, perilaku, usia ataupun kedudukan oleh anggota masyarakat lainnya dianggap sebagai tokoh atau pemimpin masyarakat. Next
  • 44. Fungsi pengendalian sosial  Untuk meyakinkan masyarakat tentang kebaikan norma. Usaha itu ditempuh melalui pendidikan, baik dalam keluarga (informal), di sekolah (formal), maupun di dalam masyarakat (nonformal).  Untuk mempertebal kebaikan norma. Hal tersebut dilakukan dengan cara mempengaruhi alam pikiran dengan dongeng-dongeng dengan berisi norma atau cerita tokoh atau pahlawan-pahlawan pejuang yang memiliki nilai-nilai terpuji.  Untuk mempertebal keyakinan norma-norma masyarakat, hal ini dapat dilakukan dengan membandingkan norma-norma tertentu dari masyarakat lain.
  • 45. Cakupan pengendalian sosial  Pengawasan antar individu contoh: -Amir menyuruh adiknya agar berhenti berteriak-teriak -Tono mengawasi adiknya agar tidak berkelahi  Pengawasan individu dengan kelompok contoh: -Guru mengawasi ujian dikelas -Polisi mengatur lalulintas  Pengawasan kelompok dengan individu -Bapak dan ibu pranoto selalu mengontrol perilaku anak tunggalnya -Kawanan massa menghajar seorang pencopet  Pengawasan antar kelompok -Dua perusahaan melakukan joint venture (patongan) selalu melakukan saling pengawasan -Badan Pemeriksa Keuagan (BPK) memeriksa Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas)
  • 46. Pengetahuan Sosiologi dalam masyarakat 1. Kelahiran sosiologi lahirnya sosiologi pertama di Eropa sebelum masehi sejak abad ke-19, kawasan itu menjadi pusat tumbuhnya peradaban dunia, hanya Eropalah yang terus menumbuhkan peradaban sehingga berpengaruh ke suluruh dunia. 2. Pengertian Sosiologi Istilah sosiologi pertama kali dikemukakan oleh filsafat, moralis dan sekaligus sosiolog yang berkebangsaan Prancis, Auguste comte melalui Course de Philosophie Positive. Menurut Comte, sosiologi berasal dari kata Latin socius yang artinya teman atau sesama, dan logos dari kata yunani yang artinya cerita. Jadi pada awalnya, sosiologi berarti bercerita tentang teman atau kawan (masyarakat).
  • 47. Ciri serta hakikat sosiologi Ciri utamanya adalah sebagai berikut: a. Bersifat empiris, yaitu ilmu pengetahuan tersebut didasarkan pada observasi terhadap kenyataan dan akal sehat serta hasilnya tidak spekulatif. b. Bersifat teoritis, yaitu ilmu pengetahuan tersebut selalu berusaha untuk menyusun abstraksi dari hasil-hasil observasi. c. Bersifat kumulatif, yang berarti bahwa teori- teori yang sudah ada dalam arti memperbaiki, memperluas serta memperhalus teori-teori yang lama. d. Bersifat nonetis, yang berarti bahwa sosiologi tidak mempersoalkan baik atau buruknya fakta tertentu, akan tetapi tujuannya adalah untuk menjelaskan fakta tersebut secara analitis.
  • 48. Hakikat Sosiologi a. Sosiologi adalh ilmu sosial, hal ini sesuai dengan kenyataan bahwa keduanya mempelajari atau berhubungan dengan gejala-gejala masyarakat. b. Dalam sosiologi, objek yang dipelajari dibatasi pada apa yang terjadi sekarang dan bukan bukan yang seharusya terjadi saat ini. c. Dilihat dari penerapannya, sosiologi dapat digolongkan kedalam ilmu pengetahuan murni dan dapat juga menjadi ilmu terapan. d. Sosiologi adalah ilmu pengetahuan yang absrak bukan yang konkret. e. Sosiologi bertujuan menghasilkan pengertian-pengertian dan pola-pola umum manusia dan masyarakat. f. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang umum, bukan khusus, artinya sosiologi mempelajari gejala-gejala umum yang ada pada interajsi antar manusia.
  • 49. Objek sosiologi  Objek material. Objek material sosiologi adalah kehidupan sosiologi sosial, gejala- gejala dan proses hubungan antarmanusia yang mempengaruhi kesatuan hidup manusia itu sendiri.  Objek formal. Objek formal sosiologi lebih ditekankan pada manusia sebagai makhluk sosial atau masyarakat. Dengan demikian objek formal sosiologi adalah hubungan antarmanusia serta proses yang timbul dari hubungan manusia di dalam masyarakat.
  • 50. Sosiologi diantara ilmu lain Ilmu murni sekaligus ilmu terapan. Dilihat dari objeknya maka, sosiologi memang termasuk kelompok ilmu sosial bersama-sama dengan ilmu lainnya, sedangkan jika dilihat dari segi penerapannya kedua ilmu tersebut digolongkan: a. Ke dalam ilmu pengetahuan murni, yaitu ilmu yang bertujuan untuk membentuk dan mengembangkan pengetahuan secara abstrak untuk mempertinggi mutunya, namun segi penerapannya bukan perhatian utama. b. Ke dalam ilmu pengetahuan terapan, yaitu ilmu yang bertujuan untuk mencari sosiologi sosial, khususnya sosiologi sosial agak sulit dibedakan dan sering kali keduanya merupakan dua spesialisasi yang digabungkan dalam satu bagian, terutama bisa dilihat lapangan penyelidikan, keduanya menyelidiki perkembangan, persebaran dan terjadinya bermacam- macam kebudayaan manusia di dunia serta masalah- masalah dasar kebudayaan manusia sehingga akan sulit sekali mengadakan pembatasan yang tegas antara kedua ilmu tersebut.
  • 51. Peran sosialisasi terhadap fenomena sosial budaya  Mengidentifikasi fenomena budaya dimasyarakat jika dilihat dari perwujudannya, unsur budaya merupakan fenomena budaya di masyarakat yang dibedakan menjadi tiga, yaitu : 1. Kebudayaan fisik (kebenaran) berupa benda-benda hasil karya manusia 2. Sistem ilmu pengtahuan dan kesenian 3. Sistem nilai budaya atau adat istiadat sebagai kebudayaan abstrak  Menghadapi fenomena budaya di masyarakat keragaman budaya harus menyadarkan kita bahwa sangat penting memahami latar belakang sosial budaya yang berasal dari masyarakat lain. Kajian tentang fenomena sosial budaya baik atau buruk , cocok atau tidak cocok bagi suatu masyarakat. Namun melalui ilmu sosiologi kita diajak untuk memahami keragaman budaya sebagai sesuatu yang dapat nenperkaya kebudayaan. Pemenfaatan ilmu tersebut yang lebh praktis sifatnya bisa dilihat pada penggunaan, penyuluhan terhadap masyarakat seperti program keluarga berencana, bahaya narkoba dan penegakan hukum.
  • 52. Penerapan pengetahuan sosiologi dalam bidang perencanaan sosial  Sosiologi memahami perkembangan kebudayaan manusia  Sosiologi memahami hubungan manusia dangan lingkungan alam, hubungan antar golongan, proses perubahan dan penemuan baru terhadap masyarakat  Sosiologi memiliki disiplin ilmiah yang didasarkan atas objektivitas  Dengan berfikir sosiologis, maka perencanaan sosial dapat dimanfaatkan untuk mengetahui tingkat ketertinggalan dan tingkat kemajuan masyarakat ditinjau dari perkembangan kebudayaan
  • 53. Penerapan pengetahuan sosiologi dalam bidang penelitian  Pemahaman terhadap pola prilaku masyarakat  Kemampuan untuk mempertimbangkan berbagai fenomena sosial yang timbul dalam kehidupan masyarakat  Kemampuan melihat kecenderungan- kecenderungan arah perubahan pola perilaku anggota masyarakat  Memahami simbol kata dan kode serta berbagai istilah yang digunakan oleh masyarakat
  • 54. Penerapan pengetahuan sosiologi dalam bidang pembangunan Dalam bidang pembangunan, sosiologi sangat diperlukan dalam hal penyusunan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pelaksanaan pembangunan, terutama yang menyangkut kepentingan masyarakat.
  • 55. Penerapan pengetahuan sosiologi dalam bidang pemecahan masalah sosial  Psikologis, misalnya penyakit saraf/menal, kasus bunuh diri, disorganisasi jiwa  Kebudayaan, misalnya kejahatan, perceraian, kenakalan remaja dan lain-lain  Ekonomis, misalnya kemiskinan, pengangguran, dan bencana alam  Biologis, misalnya wabah penykit Penerapan pengetahuan sosiologi yang diperoleh para ilmuwan telah banyak dimanfaatkan oleh lembaga-lembaga baik negara maupun swasta. Beberapa sosiolog dipekerjakan oleh perusahaan- perusahaan, biro-biro pemerintah, badan-badan sosial, penelitian evaluasi, bidang personalia, dan bidang administrasi.
  • 56. Terimakasih Telah Menyaksikan Power Point yang telah kami buat, jika ada kekurangannya kami banyak-banyak minta maaf, karena kami juga manusia tidak terlepas dari kelebihan dan kekurangan. Semoga bapak dapat memakluminya, sebelum dan sesudahnya saya ucapkan terimakasih. wasalam Humayni dan A. Hudaturahman