SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  9
Bilangan Real
Berbagai Sistem Bilangan

Sistem matematika adalah himpunan unsur-unsur dengan operasi yang didefinisikan. Operasi-
operasi yang telah kita kenal antara lain:,             dan logaritma. Sedangkan sebagian
himpunan dalam aljabar adalah himpunan-himpunan bilangan.

Himpunan-himpunan bilangan secara skematis terlihat seperti pada bagan berikut:




Gambar 1

Pengertian Bilangan Real (     )
Apakah bilangan real itu dan apa sifat-sifatnya? Untuk menjawabnya, kita mulai dengan
beberapa sistem bilangan yang sederhana berikut ini.



Bilangan-bilangan bulat dan rasional

Diantara sistem bilangan yang paling sederhana adalah bilangan-bilangan asli (      = Natural),

1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, …

Dengan bilangan ini kita dapat menghitung: buku-buku kita, teman-teman kita, uang kita, dan
lain sebagainya. Jika kita gandengkan negatifnya dan nol, kita akan peroleh bilangan-bilangan
bulat ( = dari bahasa Jerman, Zahlen):

…, -3, -2, -1, 0, 1, 2, 3, …

Bila kita mencoba mengukur panjang, berat benda, atau tegangan listrik, bilangan-bilangan bulat
tidak akan memadai. Bilangan ini terlalu kurang untuk memeberikan ketelitian yang cukup
dalam sebuah pengukuran. Kita dituntut untuk juga mempertimbangkan hasil bagi (rasio) dari
bilangan-bilangan bulat, yaitu bilangan-bilangan seperti:




Bilangan-bilangan yang dapat dituliskan dalam bentuk       , dimana m dan n adalah bilangan
bulat dan       , disebut bilangan-bilangan rasional (     = Quotient ).

Apakah bilangan rasional berfungsi mengukur semua panjang? Fakta yang mengejutkan ini
ditemukan pertama kali oleh orang Yunani kuno beberapa abad sebelum masehi. Mereka
memperlihatkan bahwa meskipun           merupakan panjang sisi miring sebuah segi tiga siku-siku
dengan sisi 1 , bilangan ini tidak dapat dituliskan sebagai suatu hasil bagi dua bilangan bulat.
Jadi     adalah suatu bilangan tak rasional (irasional). Demikian juga                  .

Jika kita belum terbiasa untuk bisa membedakan bilangan rasional dan bilangan irasional secara
langsung, maka ada satu ciri khusus yang yang bisa kita jadikan pedoman untuk membedakan
keduanya.


Sekarang, coba periksa dengan menggunakan kalkulator nilai dari                 .

Akan lebih bagus jika kalkulator yang digunakan memiliki digit lebih banyak dibanding
kalkulator biasa, atau Anda bisa menggunakan kalkulator yang tersedia di dalam setiap program
windows di komputer Anda, yang ketelitiannya bisa mencapai 34 digit.
Setelah diperiksa, diperoleh sebagai berikut:




Apabila kita perhatikan, dua bilangan yang pertama yaitu   dan    memiliki bentuk desimal
yang bilangan-bilangannya berulang dengan urutan tertentu. Sedangkan dua bilangan terakhir
yaitu    dan     (pi) bentuk bilangan desimalnya tidak berulang (sembarang).

Coba periksa juga bilangan-bilangan lainnya, apakah termasuk bilangan rasional ataukah
irasional!

Bilangan-bilangan real

Sekumpulan bilangan (rasional dan irasional) yang dapat mengukur panjang, bersama-sama
dengan negatifnya dan nol kita namakan bilangan-bilangan real. Atau dengan kata lain, bilangan
real adalah bilangan yang dapat berkoresponden satu-satu dengan sebuah titik pada garis
bilangan. Pada garis bilangan tersebut terdapat titik asal yang diberi lambang 0 (nol) sebagai titik
awal untuk mengukur jarak ke arah kanan atau kiri. Setiap titik pada garis bilangan mempunyai
lambang yang tunggal, disebut koordinat titik, dan garis bilangan yang dihasilkan diacu sebagai
garis real. Perhatikan gambar!




Kedudukan bilangan real dalam sistem bilangan dapat kita lihat dalam diagram Gambar 1.

Pertanyaan

Dengan mengetahui anggota dari masing-masing himpunan bilangan yang termasuk kelompok
bilangan real, bagaimanakah hubungan masing-masing himpunan bilangan asli, bilangan cacah,
bilangan bulat, bilangan rasional, bilangan real, dan bilangan kompleks jika kita gambarkan
dalam diagram venn?

Operasi pada Bilangan Real
Operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian

a) Operasi penjumlahan




Contoh:

1.

2.

3.

4.

b) Operasi pengurangan




Contoh:

1.

2.

3. -6 – 4 = -6 + (-4) = -10 $

c) Operasi perkalian




Contoh:

1.

2.

3.
d) Operasi pembagian




Contoh:




Pengubahan pecahan ke desimal, desimal ke persen, dan sebaliknya

a) Mengubah Pecahan Biasa ke Desimal

Contoh:




b) Mengubah Pecahan Desimal ke Persen

Contoh:
c) Mengubah persen ke pecahan dan sebaliknya

Contoh:

Nyatakan ke dalam pecahan atau ke dalam persen!




Menghitung persentase

a) Komisi

Komisi adalah pendapatan yang besarnya tergantung pada tingkat penjualan yang dilakukan

Contoh:

Seorang salesman akan mendapatkan komisi sebesar 15 % jika ia mampu menjual barang senilai
Rp. 2.000.000,00. tentukan besarnya komisi yang diterima?

Jawab:

Komisi = 15 % x Rp. 2.000.000




   Jadi besarnya komisi yang diterima oleh salesman itu sebesar. Rp. 300.000,00
b) Diskon

Diskon adalah potongan harga yang diberikan

Contoh:

Menjelang miladnya, sebuah toko serba ada memberikan diskon sebesar 25% untuk semua
produk. Jika kita berbelanja senilai Rp. 800.000,00, berapa kita harus membayar?

Jawab:

Diskon = 25 % x Rp. 800.000,00




    Jadi, kita harus membayar sebesar:

Rp. 800.000,00 – Rp. 200.000,00 = Rp. 600.000,00

c) Laba dan rugi

Laba diperoleh jika harga penjualan lebih dari harga atau biaya pembelian. Dirumuskan sebagai
berikut:




Rugi diderita jika harga penjualan kurang dari harga atau biaya pembelian. Rumusannya sebagai
berikut:




Contoh:

Sebuah barang dibeli dengan harga Rp. 2.000.000,00, dan di jual dengan harga Rp. 2.400.000,00.
Hitunglah persentase keuntungan dari harga pembelian dan dari harga penjualan!

Jawab:
Laba = Rp. 2.400.000,00 – Rp. 2.000.000,00 = Rp. 400.000,00

Persentase keuntungan (laba) dari harga beli:




Persentase keuntungan (laba) dari harga penjualan:




Sifat-sifat Operasi Bilangan Real

Waktu SMP kita sudah mengenal operasi-operasi yang berlaku pada bilangan real berikut sifat-
sifatnya, dan sekarang kita tengok kembali sifat-sifat yang berlaku pada bilangan real dengan
operasi “penjumlahan” dan “perkalian”.

Untuk setiap               , beralaku sifat-sifat berikut;

Penjumlahan:

1. Sifat tertutup pada penjumlahan;



2. Sifat komutatif pada penjumlahan



3. Sifat asosiatif pada penjumlahan



4. Sifat distributif perkalian terhadap penjumlahan




5. Sifat identitas pada penjumlahan (0 adalah elemen identitas atau elemen netral)



6. Sifat invers pada penjumlahan
Perkalian:

1. Sifat tertutup pada perkalian



2. Sifat komutatif pada perkalian



3. Sifat asosiatif pada perkalian



4. Sifat distributif perkalian terhadap penjumlahan




5. Sifat identitas pada perkalian (1 adalah elemen identitas perkalian)



6. Sifat invers pada perkalian tidak berlaku, sebab 0 tidak mempunyai invers.




(untuk       )




(tidak ada/tidak didefinisikan).

Modul ‘Bilangan Real’ yang saya susun berupa file pdf. Anda bisa mengunduhnya di sini.

Catatan:

Untuk selanjutnya kita sepakati jangan sekali-kali membagi dengan nol, karena kita tidak
mungkin membuat pengertian dari lambang-lambang ini

Contenu connexe

Tendances

Macam macam bilangan/ Himpunan Bilangan-Bilangan
Macam macam bilangan/ Himpunan Bilangan-BilanganMacam macam bilangan/ Himpunan Bilangan-Bilangan
Macam macam bilangan/ Himpunan Bilangan-Bilanganuniv. of Islamic
 
Modul bilangan bulat
Modul bilangan bulatModul bilangan bulat
Modul bilangan bulatTeguh Sucipto
 
Operasi hitung pada bilangan bulat
Operasi hitung pada bilangan bulatOperasi hitung pada bilangan bulat
Operasi hitung pada bilangan bulatfauziahadni
 
09 tajuk-2-operasi-dan-pengiraan
09 tajuk-2-operasi-dan-pengiraan09 tajuk-2-operasi-dan-pengiraan
09 tajuk-2-operasi-dan-pengiraanIna MeLino
 
konsep dasar aljabar
konsep dasar aljabarkonsep dasar aljabar
konsep dasar aljabarRfebiola
 
09 tajuk-2-operasi-dan-pengiraan-130218023650-phpapp02
09 tajuk-2-operasi-dan-pengiraan-130218023650-phpapp0209 tajuk-2-operasi-dan-pengiraan-130218023650-phpapp02
09 tajuk-2-operasi-dan-pengiraan-130218023650-phpapp02Haris Ismail
 
Modul operasi bilangan bulat dan pecahan
Modul operasi bilangan bulat dan pecahanModul operasi bilangan bulat dan pecahan
Modul operasi bilangan bulat dan pecahanJeanet Eva
 
MTE3023 -SIFAT OPERASI NOMBOR
MTE3023 -SIFAT OPERASI NOMBORMTE3023 -SIFAT OPERASI NOMBOR
MTE3023 -SIFAT OPERASI NOMBORBarathi Ragenra
 
Konsep bilangan, dan lambang bilangan,
Konsep bilangan, dan lambang bilangan,Konsep bilangan, dan lambang bilangan,
Konsep bilangan, dan lambang bilangan,eka noviana
 
Power point pr matematika 7
Power point pr matematika 7 Power point pr matematika 7
Power point pr matematika 7 Wayan Sudiarta
 
Annisa fathrika-Media Pembelajaran Interaktif-Bilangan
Annisa fathrika-Media Pembelajaran Interaktif-BilanganAnnisa fathrika-Media Pembelajaran Interaktif-Bilangan
Annisa fathrika-Media Pembelajaran Interaktif-BilanganUIN Raden Fatah Palembang
 
Bab i sistem bilangan riil
Bab i sistem bilangan riilBab i sistem bilangan riil
Bab i sistem bilangan riilAdhi99
 

Tendances (20)

Bilangan Real
Bilangan RealBilangan Real
Bilangan Real
 
Macam bilangan
Macam bilanganMacam bilangan
Macam bilangan
 
Macam macam bilangan/ Himpunan Bilangan-Bilangan
Macam macam bilangan/ Himpunan Bilangan-BilanganMacam macam bilangan/ Himpunan Bilangan-Bilangan
Macam macam bilangan/ Himpunan Bilangan-Bilangan
 
Modul bilangan bulat
Modul bilangan bulatModul bilangan bulat
Modul bilangan bulat
 
Operasi hitung pada bilangan bulat
Operasi hitung pada bilangan bulatOperasi hitung pada bilangan bulat
Operasi hitung pada bilangan bulat
 
09 tajuk-2-operasi-dan-pengiraan
09 tajuk-2-operasi-dan-pengiraan09 tajuk-2-operasi-dan-pengiraan
09 tajuk-2-operasi-dan-pengiraan
 
Macam macam bilangan
Macam macam bilanganMacam macam bilangan
Macam macam bilangan
 
konsep dasar aljabar
konsep dasar aljabarkonsep dasar aljabar
konsep dasar aljabar
 
09 tajuk-2-operasi-dan-pengiraan-130218023650-phpapp02
09 tajuk-2-operasi-dan-pengiraan-130218023650-phpapp0209 tajuk-2-operasi-dan-pengiraan-130218023650-phpapp02
09 tajuk-2-operasi-dan-pengiraan-130218023650-phpapp02
 
Fungsi Ms. Excel
Fungsi Ms. ExcelFungsi Ms. Excel
Fungsi Ms. Excel
 
Modul operasi bilangan bulat dan pecahan
Modul operasi bilangan bulat dan pecahanModul operasi bilangan bulat dan pecahan
Modul operasi bilangan bulat dan pecahan
 
MTE3023 -SIFAT OPERASI NOMBOR
MTE3023 -SIFAT OPERASI NOMBORMTE3023 -SIFAT OPERASI NOMBOR
MTE3023 -SIFAT OPERASI NOMBOR
 
Jenis jenis bilangan
Jenis jenis bilanganJenis jenis bilangan
Jenis jenis bilangan
 
Konsep bilangan, dan lambang bilangan,
Konsep bilangan, dan lambang bilangan,Konsep bilangan, dan lambang bilangan,
Konsep bilangan, dan lambang bilangan,
 
Power point pr matematika 7
Power point pr matematika 7 Power point pr matematika 7
Power point pr matematika 7
 
Bentuk aljabar dan unsur unsurnya
Bentuk aljabar dan unsur unsurnyaBentuk aljabar dan unsur unsurnya
Bentuk aljabar dan unsur unsurnya
 
Annisa fathrika-Media Pembelajaran Interaktif-Bilangan
Annisa fathrika-Media Pembelajaran Interaktif-BilanganAnnisa fathrika-Media Pembelajaran Interaktif-Bilangan
Annisa fathrika-Media Pembelajaran Interaktif-Bilangan
 
Angka penting
Angka pentingAngka penting
Angka penting
 
Bilangan kompleks
Bilangan kompleksBilangan kompleks
Bilangan kompleks
 
Bab i sistem bilangan riil
Bab i sistem bilangan riilBab i sistem bilangan riil
Bab i sistem bilangan riil
 

Similaire à Bilangan Real

Deret binomial
Deret binomialDeret binomial
Deret binomialAma Rosid
 
Materi Bilangan Kelas 7 Semester Ganjil.pptx
Materi Bilangan Kelas 7 Semester Ganjil.pptxMateri Bilangan Kelas 7 Semester Ganjil.pptx
Materi Bilangan Kelas 7 Semester Ganjil.pptxIrwanIrwan785824
 
Pendahuluan kalkulus kal1[1]
Pendahuluan kalkulus kal1[1]Pendahuluan kalkulus kal1[1]
Pendahuluan kalkulus kal1[1]Ajir Aja
 
Tutorial_2_Himpunan Biangan dan Operasinya.pdf
Tutorial_2_Himpunan Biangan dan Operasinya.pdfTutorial_2_Himpunan Biangan dan Operasinya.pdf
Tutorial_2_Himpunan Biangan dan Operasinya.pdfdarwinfirdaus123
 
Modul bilangan bulat dan pecahan
Modul bilangan bulat dan pecahanModul bilangan bulat dan pecahan
Modul bilangan bulat dan pecahanAYU Hardiyanti
 
1. Pengantar Struktur data.pptx
1. Pengantar Struktur data.pptx1. Pengantar Struktur data.pptx
1. Pengantar Struktur data.pptxBobyDarmawan2
 
RPP SMP Matematika Kelas VII
RPP SMP Matematika Kelas VIIRPP SMP Matematika Kelas VII
RPP SMP Matematika Kelas VIIDiva Pendidikan
 
Matematika Kelas 7 Bab 3 Bentuk Aljabar dan Operasinya.pptx.pptx
Matematika Kelas 7 Bab 3 Bentuk Aljabar dan Operasinya.pptx.pptxMatematika Kelas 7 Bab 3 Bentuk Aljabar dan Operasinya.pptx.pptx
Matematika Kelas 7 Bab 3 Bentuk Aljabar dan Operasinya.pptx.pptxAndreasWilliam5
 
Noer Materi Bilangan
Noer  Materi BilanganNoer  Materi Bilangan
Noer Materi Bilangannurmalia17
 
Matematika Kelas 7 Bab 3 Bentuk Aljabar dan Operasinya.pptx
Matematika Kelas 7 Bab 3 Bentuk Aljabar dan Operasinya.pptxMatematika Kelas 7 Bab 3 Bentuk Aljabar dan Operasinya.pptx
Matematika Kelas 7 Bab 3 Bentuk Aljabar dan Operasinya.pptxAlfikryGonibala2
 

Similaire à Bilangan Real (20)

Kalkulus 1
Kalkulus 1Kalkulus 1
Kalkulus 1
 
Kalkulus 1-Mkul
Kalkulus 1-MkulKalkulus 1-Mkul
Kalkulus 1-Mkul
 
Deret binomial
Deret binomialDeret binomial
Deret binomial
 
Bilangan.ppt
Bilangan.pptBilangan.ppt
Bilangan.ppt
 
Materi Bilangan Kelas 7 Semester Ganjil.pptx
Materi Bilangan Kelas 7 Semester Ganjil.pptxMateri Bilangan Kelas 7 Semester Ganjil.pptx
Materi Bilangan Kelas 7 Semester Ganjil.pptx
 
Pendahuluan kalkulus kal1[1]
Pendahuluan kalkulus kal1[1]Pendahuluan kalkulus kal1[1]
Pendahuluan kalkulus kal1[1]
 
Tutorial_2_Himpunan Biangan dan Operasinya.pdf
Tutorial_2_Himpunan Biangan dan Operasinya.pdfTutorial_2_Himpunan Biangan dan Operasinya.pdf
Tutorial_2_Himpunan Biangan dan Operasinya.pdf
 
pola bilangan
pola bilanganpola bilangan
pola bilangan
 
Modul bilangan bulat dan pecahan
Modul bilangan bulat dan pecahanModul bilangan bulat dan pecahan
Modul bilangan bulat dan pecahan
 
1. Pengantar Struktur data.pptx
1. Pengantar Struktur data.pptx1. Pengantar Struktur data.pptx
1. Pengantar Struktur data.pptx
 
R5 h kel 1 kalk1 1
R5 h kel 1 kalk1 1R5 h kel 1 kalk1 1
R5 h kel 1 kalk1 1
 
RPP SMP Matematika Kelas VII
RPP SMP Matematika Kelas VIIRPP SMP Matematika Kelas VII
RPP SMP Matematika Kelas VII
 
Kompleks11
Kompleks11Kompleks11
Kompleks11
 
Buku pemrograman dasar
Buku pemrograman dasarBuku pemrograman dasar
Buku pemrograman dasar
 
Matematika Kelas 7 Bab 3 Bentuk Aljabar dan Operasinya.pptx.pptx
Matematika Kelas 7 Bab 3 Bentuk Aljabar dan Operasinya.pptx.pptxMatematika Kelas 7 Bab 3 Bentuk Aljabar dan Operasinya.pptx.pptx
Matematika Kelas 7 Bab 3 Bentuk Aljabar dan Operasinya.pptx.pptx
 
Bab 3 mtk
Bab 3 mtkBab 3 mtk
Bab 3 mtk
 
Bilangan ral 1
Bilangan ral 1Bilangan ral 1
Bilangan ral 1
 
Noer Materi Bilangan
Noer  Materi BilanganNoer  Materi Bilangan
Noer Materi Bilangan
 
Matematika Kelas 7 Bab 3 Bentuk Aljabar dan Operasinya.pptx
Matematika Kelas 7 Bab 3 Bentuk Aljabar dan Operasinya.pptxMatematika Kelas 7 Bab 3 Bentuk Aljabar dan Operasinya.pptx
Matematika Kelas 7 Bab 3 Bentuk Aljabar dan Operasinya.pptx
 
Analisis Real
Analisis RealAnalisis Real
Analisis Real
 

Dernier

Soal accurate terbaru untuk mahasiswa ya
Soal accurate terbaru untuk mahasiswa yaSoal accurate terbaru untuk mahasiswa ya
Soal accurate terbaru untuk mahasiswa yaMonaAmelia
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxFardanassegaf
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxHeriyantoHeriyanto44
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaEzraCalva
 
Tina fitriyah - Uji Sampel statistik.pptx
Tina fitriyah - Uji Sampel statistik.pptxTina fitriyah - Uji Sampel statistik.pptx
Tina fitriyah - Uji Sampel statistik.pptxTINAFITRIYAH
 
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfPPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfNatasyaA11
 
materi pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.pptmateri pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.pptTaufikFadhilah
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxLeniMawarti1
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaAbdiera
 
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN  MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdfPelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN  MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdfEmeldaSpd
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.aechacha366
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdfWahyudinST
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaSABDA
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfGugunGunawan93
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...jumadsmanesi
 
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptxLATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptxnataliadwiasty
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
Modul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaunModul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaunnhsani2006
 
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintanmodul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x BintanVenyHandayani2
 

Dernier (20)

Soal accurate terbaru untuk mahasiswa ya
Soal accurate terbaru untuk mahasiswa yaSoal accurate terbaru untuk mahasiswa ya
Soal accurate terbaru untuk mahasiswa ya
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
 
Tina fitriyah - Uji Sampel statistik.pptx
Tina fitriyah - Uji Sampel statistik.pptxTina fitriyah - Uji Sampel statistik.pptx
Tina fitriyah - Uji Sampel statistik.pptx
 
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfPPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
 
materi pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.pptmateri pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.ppt
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN  MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdfPelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN  MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
 
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptxLATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
Modul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaunModul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaun
 
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintanmodul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
 

Bilangan Real

  • 1. Bilangan Real Berbagai Sistem Bilangan Sistem matematika adalah himpunan unsur-unsur dengan operasi yang didefinisikan. Operasi- operasi yang telah kita kenal antara lain:, dan logaritma. Sedangkan sebagian himpunan dalam aljabar adalah himpunan-himpunan bilangan. Himpunan-himpunan bilangan secara skematis terlihat seperti pada bagan berikut: Gambar 1 Pengertian Bilangan Real ( )
  • 2. Apakah bilangan real itu dan apa sifat-sifatnya? Untuk menjawabnya, kita mulai dengan beberapa sistem bilangan yang sederhana berikut ini. Bilangan-bilangan bulat dan rasional Diantara sistem bilangan yang paling sederhana adalah bilangan-bilangan asli ( = Natural), 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, … Dengan bilangan ini kita dapat menghitung: buku-buku kita, teman-teman kita, uang kita, dan lain sebagainya. Jika kita gandengkan negatifnya dan nol, kita akan peroleh bilangan-bilangan bulat ( = dari bahasa Jerman, Zahlen): …, -3, -2, -1, 0, 1, 2, 3, … Bila kita mencoba mengukur panjang, berat benda, atau tegangan listrik, bilangan-bilangan bulat tidak akan memadai. Bilangan ini terlalu kurang untuk memeberikan ketelitian yang cukup dalam sebuah pengukuran. Kita dituntut untuk juga mempertimbangkan hasil bagi (rasio) dari bilangan-bilangan bulat, yaitu bilangan-bilangan seperti: Bilangan-bilangan yang dapat dituliskan dalam bentuk , dimana m dan n adalah bilangan bulat dan , disebut bilangan-bilangan rasional ( = Quotient ). Apakah bilangan rasional berfungsi mengukur semua panjang? Fakta yang mengejutkan ini ditemukan pertama kali oleh orang Yunani kuno beberapa abad sebelum masehi. Mereka memperlihatkan bahwa meskipun merupakan panjang sisi miring sebuah segi tiga siku-siku dengan sisi 1 , bilangan ini tidak dapat dituliskan sebagai suatu hasil bagi dua bilangan bulat. Jadi adalah suatu bilangan tak rasional (irasional). Demikian juga . Jika kita belum terbiasa untuk bisa membedakan bilangan rasional dan bilangan irasional secara langsung, maka ada satu ciri khusus yang yang bisa kita jadikan pedoman untuk membedakan keduanya. Sekarang, coba periksa dengan menggunakan kalkulator nilai dari . Akan lebih bagus jika kalkulator yang digunakan memiliki digit lebih banyak dibanding kalkulator biasa, atau Anda bisa menggunakan kalkulator yang tersedia di dalam setiap program windows di komputer Anda, yang ketelitiannya bisa mencapai 34 digit.
  • 3. Setelah diperiksa, diperoleh sebagai berikut: Apabila kita perhatikan, dua bilangan yang pertama yaitu dan memiliki bentuk desimal yang bilangan-bilangannya berulang dengan urutan tertentu. Sedangkan dua bilangan terakhir yaitu dan (pi) bentuk bilangan desimalnya tidak berulang (sembarang). Coba periksa juga bilangan-bilangan lainnya, apakah termasuk bilangan rasional ataukah irasional! Bilangan-bilangan real Sekumpulan bilangan (rasional dan irasional) yang dapat mengukur panjang, bersama-sama dengan negatifnya dan nol kita namakan bilangan-bilangan real. Atau dengan kata lain, bilangan real adalah bilangan yang dapat berkoresponden satu-satu dengan sebuah titik pada garis bilangan. Pada garis bilangan tersebut terdapat titik asal yang diberi lambang 0 (nol) sebagai titik awal untuk mengukur jarak ke arah kanan atau kiri. Setiap titik pada garis bilangan mempunyai lambang yang tunggal, disebut koordinat titik, dan garis bilangan yang dihasilkan diacu sebagai garis real. Perhatikan gambar! Kedudukan bilangan real dalam sistem bilangan dapat kita lihat dalam diagram Gambar 1. Pertanyaan Dengan mengetahui anggota dari masing-masing himpunan bilangan yang termasuk kelompok bilangan real, bagaimanakah hubungan masing-masing himpunan bilangan asli, bilangan cacah, bilangan bulat, bilangan rasional, bilangan real, dan bilangan kompleks jika kita gambarkan dalam diagram venn? Operasi pada Bilangan Real
  • 4. Operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian a) Operasi penjumlahan Contoh: 1. 2. 3. 4. b) Operasi pengurangan Contoh: 1. 2. 3. -6 – 4 = -6 + (-4) = -10 $ c) Operasi perkalian Contoh: 1. 2. 3.
  • 5. d) Operasi pembagian Contoh: Pengubahan pecahan ke desimal, desimal ke persen, dan sebaliknya a) Mengubah Pecahan Biasa ke Desimal Contoh: b) Mengubah Pecahan Desimal ke Persen Contoh:
  • 6. c) Mengubah persen ke pecahan dan sebaliknya Contoh: Nyatakan ke dalam pecahan atau ke dalam persen! Menghitung persentase a) Komisi Komisi adalah pendapatan yang besarnya tergantung pada tingkat penjualan yang dilakukan Contoh: Seorang salesman akan mendapatkan komisi sebesar 15 % jika ia mampu menjual barang senilai Rp. 2.000.000,00. tentukan besarnya komisi yang diterima? Jawab: Komisi = 15 % x Rp. 2.000.000 Jadi besarnya komisi yang diterima oleh salesman itu sebesar. Rp. 300.000,00
  • 7. b) Diskon Diskon adalah potongan harga yang diberikan Contoh: Menjelang miladnya, sebuah toko serba ada memberikan diskon sebesar 25% untuk semua produk. Jika kita berbelanja senilai Rp. 800.000,00, berapa kita harus membayar? Jawab: Diskon = 25 % x Rp. 800.000,00 Jadi, kita harus membayar sebesar: Rp. 800.000,00 – Rp. 200.000,00 = Rp. 600.000,00 c) Laba dan rugi Laba diperoleh jika harga penjualan lebih dari harga atau biaya pembelian. Dirumuskan sebagai berikut: Rugi diderita jika harga penjualan kurang dari harga atau biaya pembelian. Rumusannya sebagai berikut: Contoh: Sebuah barang dibeli dengan harga Rp. 2.000.000,00, dan di jual dengan harga Rp. 2.400.000,00. Hitunglah persentase keuntungan dari harga pembelian dan dari harga penjualan! Jawab:
  • 8. Laba = Rp. 2.400.000,00 – Rp. 2.000.000,00 = Rp. 400.000,00 Persentase keuntungan (laba) dari harga beli: Persentase keuntungan (laba) dari harga penjualan: Sifat-sifat Operasi Bilangan Real Waktu SMP kita sudah mengenal operasi-operasi yang berlaku pada bilangan real berikut sifat- sifatnya, dan sekarang kita tengok kembali sifat-sifat yang berlaku pada bilangan real dengan operasi “penjumlahan” dan “perkalian”. Untuk setiap , beralaku sifat-sifat berikut; Penjumlahan: 1. Sifat tertutup pada penjumlahan; 2. Sifat komutatif pada penjumlahan 3. Sifat asosiatif pada penjumlahan 4. Sifat distributif perkalian terhadap penjumlahan 5. Sifat identitas pada penjumlahan (0 adalah elemen identitas atau elemen netral) 6. Sifat invers pada penjumlahan
  • 9. Perkalian: 1. Sifat tertutup pada perkalian 2. Sifat komutatif pada perkalian 3. Sifat asosiatif pada perkalian 4. Sifat distributif perkalian terhadap penjumlahan 5. Sifat identitas pada perkalian (1 adalah elemen identitas perkalian) 6. Sifat invers pada perkalian tidak berlaku, sebab 0 tidak mempunyai invers. (untuk ) (tidak ada/tidak didefinisikan). Modul ‘Bilangan Real’ yang saya susun berupa file pdf. Anda bisa mengunduhnya di sini. Catatan: Untuk selanjutnya kita sepakati jangan sekali-kali membagi dengan nol, karena kita tidak mungkin membuat pengertian dari lambang-lambang ini