SlideShare a Scribd company logo
1 of 4
Ditulis Oleh : Azis pata
"murid-murid bersorak gembira ketika jam sekolah berakhir, kegembiraan pun meluap
setiap
kali guru tidak hadir, walau ketidak hadirannya dikarenakan sakit. Bila jam istirahat tiba,
para
siswa bergegas keluar, seolah-olah pada jam sekolah mereka disiksa dan tertekan. Saat-nya
datang ujian, para siswa seperti dihantui beban berat, dan berakhirnya ujian seolah masa
bersejarah datangnya kemerdekaan. Suasana riang gembira pasca Ebtanas (saat ini Ujian
Nasional (UN)), sama sekali bukan karena hasinya baik, tapi karena terbebas dari pola
penyeragaman. Bebas dari pakaian seragam, bebas dari upacara senin, juga bebas dari
mengarang dan menggambar yang seragam."
Demikian gambaran kelas belajar kita dalam surat terbuka Eep Syaefulloh Fatah kepada
Menteri
Pendidikan Nasional (Mendiknas), yang saat itu dipimpin oleh Yahya Muhaimin. Kritik
serupa
sering pula kita baca dan kita dengar dari para ahli dan pemerhati pendidikan di Indonesia
melalui buku, media cetak atau melalui media elektronik.
Dengan suasana kelas belajar yang demikian, mustahil menjadi wahana belajar yang
mendorong
bagi berkembangnya potensi peserta didik sehingga menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri
dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab untuk terwujudnnya
watak
serta peradaban bangsa yang bermartabat.
Inilah yang mendorong DPR RI dan Pemerintah tahun 2003 mengeluarkan UU No 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) sebagai pengganti UU Sisdiknas lama,
yang dikenal dengan UU No 2 Tahun 1989.
Keluarnya UU No 20 Tahun 2003 tersebut, dilatarbelakangi oleh sebuah keyakinan bahwa
UU
Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional tidak memadai lagi dan perlu
diganti
serta perlu disempurnakan agar sesuai dengan amanat perubahan Undang-Undang Dasar
Negara
Republik Indonesia Tahun 1945. Keyakinan tersebut tetuang dalam mukadimah UU
Sisdiknas
yang baru itu.
Sekedar mengingatkan, berikut petikan salah satu pasal dan ayat dari UU No 20 Tahun
2003;
Pada Bab I pasal I dan ayat I tertulis, Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual kegamaan,
pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat,
bangsa dan Negara.
Pengertian pendidikan di atas sebagai pengganti dari pengertian pendidikan yang
tercantum pada
bab, pasal, dan ayat yang sama pada UU No 2 Tahun 1989 yang berbunyi, Pendidikan
adalah
usaha terencana meningkatkan kualitas peserta didik dengan cara mengajar, melatih, dan
membimbing agar siap menghadapi masa depan.
Ada hal yang patut kita perhatikan dari kedua pengertian pendidikan di atas. Yang pertama
posisi
dan peran guru, dan kedua posisi dan peran peserta didik.
Pada UU Sisdiknas yang lama kita temukan bahwa posisi dan peran guru adalah sosok
dominan
peningkatan kualitas siswa. Sementara siswa adalah manusia yang diposisikan sebagai
sosok
yang pasif, yakni diajar, dilatih, dan dibimbing.
Sedangkan pada UU Sisdiknas yang baru, kita temukan bahwa guru hanyalah fasilitator bagi
terwujudnya suasan belajar dan proses pembelajaran yang mendorong siswa secara aktif
mengembangkan potensi dirinya. Inilah perubahan fundamental terhadap paradigma
pendidikan
yang terjadi di Indonesia saat ini
Jadi upaya guru hanyalah mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran. Apabila
seorang guru masih memposisikan dan menjalankan perannya sebagai pengajar, pelatih,
atau
pembimbing, maka guru tersebut telah melakukan perbuatan melawan hukum, atau
subpersi, dan
wajib dihukum.
Permasalahannya kemudian, suasana dan proses pembelajaran yang bagaimanakah
sehingga
dapat mendorong peserta didik aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara?
Secara garis besar, pertanyaan ini tidak terlalu sulit untuk dijawab. Sebab pada Bab III, pasal 4
UU Sisdiknas yang baru tersebut telah dinyatakatakan Pendidikan diselenggarakan secara
demokratis dan berkeadilan serta tidak diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak asasi
manusia, nilai keagamaan, nilai kultural, dan kemajemukan bangsa.
Bagaimanakah implementasinya dalam kelas? Untuk menjawab pertanyaan ini, ada bebeberapa
hal yang harus digaris bawahi; Pertama, yang menjadi pusat perhatian adalah siswa aktif
mengembangkan potensinya sendiri. Kedua, upaya guru hanyalah mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran. Ketiga, Potensi yang dikembangkan bukan pengetahuan tetapi
kekuatan spiritual keagamaan, penguasaan diri, kepribadian baru kemudian keterampilan.
Keempat, berorientasi pada pengembangan potensi diri bukan hafalan dan keterampilan
menjawab tes.
Implikasinya yang diperlukan oleh guru bukan luas dan dalamnya bahan pelajaran, melainkan
kompetensinya. Dalam pelajaran bahasa misalnya, kompetensi berkomunikasi, dan lebih penting
lagi adalah kepercayaan diri untuk berkomunikasi, bukan pengetahuan kalimat aktif atau pasif
atau kaitan dengan waktu, past tense, presentense atau future tense. Mengendalikan diri ketika
berbicara dengan pihak lain tidak emosional tapi tetap rasional. Kompetensi berpikir sistimatik
dan logis dalam berkomunikasi adalah kompetensi-kompetensi dalam pelajaran bahasa inggris.
Yang aktif dalam pelajaran bahasa adalah siswa, bahkan melulu siswa. Guru hanya menciptakan
suasana belajar dan proses pe,mbelajaran. Model pembelajaran semacam ini harus mendorong
siswa untuk aktif. Untuk mendorong siswa, guru memerlukan media pembelajaran, yang bisa
mengintegrasikan pengembangan potensi sebagai tujuan, beberapa bahan pelajaran sebagai alat
bantu, dan mengikat siswa dalam proses pembelajaran secara pribadi atau perseorangan.
Secara sederhana paradigma baru ini disebut Paradigma Pembelajaran Berpusat Siswa (Student
Centered Learning) , unsur-unsurnya adalah sebagai berikut; Pertama, Guru berperan sebagai
fasilitator yang mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran. Kedua, siswa aktif
mengembangkan potensinya. Ketiga, prosesnya adalah keterlibatan dalam proses yang spontan
sesuai alur kejadian. Keempat, bahan pelajaran dipungut dari lingkungan sesuai dengan
kebutuhan dan proses, tidak menggunakan buku pelajaran. Kelima, waktu, tidak terbatas oleh
jadwal jam pelajaran. Keenam, tempat tidak terikat oleh ruang kelas, bisa bebas memilih tempat
yang nyaman. Ketujuh, Penilaian oleh peserta didik sendiri, dalam diskusi dengan tujuan untuk
perbaikan, bukan memilih dan memilah apalagi mendiskriminasi siswa
dalam golongan bodoh
dan pintar.
Pembelajaran semacam ini, menemui kendala dari kemampuan guru sendiri,
karena guru tidak
memiliki pengalaman pembelajaran baru tersebut.
Disamping guru yang tidak punya pengalaman praktek kelas yang
mendorong siswa aktif,
birokrat pendidikan pun sama saja awamnya terhadap paradigma baru
tersebut. Beberapa orang
konseptor di pusat, tidak cukup untuk menyebarkan praktek kelas baru ini
kepada guru yang
jumlahnya hampir 28 juta, dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.
Pembaharuan ini tidak perlu tergesa-gesa, harus disengaja dan terencana
dalam pendidikan guru
professional yang akan dilahirkan. Bahkan tidak perlu dipaksakan pada guru
yang ada sekarang.
Gagasan ini lebih ditujukan pada upaya pemunculan guru baru lewat
pendidikan profesi guru.
Sepatutnya para musyrif di ma'had sunan Ampel Al-aly bisa mengerapkan
metode yang paling
kreatif guna tidak menjadikan seluruh mahasantri tidak bosan akan kegiatan
di ma'had

More Related Content

What's hot

Isi 2 jadi copy
Isi 2 jadi   copyIsi 2 jadi   copy
Isi 2 jadi copyMaz Aziezt
 
Makna dan ciri interaksi edukatif
Makna dan ciri interaksi edukatifMakna dan ciri interaksi edukatif
Makna dan ciri interaksi edukatifiqbalvarmelen
 
Dasar-dasar Kependidikan
Dasar-dasar KependidikanDasar-dasar Kependidikan
Dasar-dasar KependidikanSheila Ramadani
 
GPP 1063
GPP 1063GPP 1063
GPP 1063Inbmy
 
TESIS PENDIDIKAN AGAMA
TESIS PENDIDIKAN AGAMATESIS PENDIDIKAN AGAMA
TESIS PENDIDIKAN AGAMAguestf6b63af
 
peranan guru pendidikan islam
peranan guru pendidikan islam  peranan guru pendidikan islam
peranan guru pendidikan islam Mohd Kamal Jusoh
 
Lembaga pendidikan
Lembaga pendidikanLembaga pendidikan
Lembaga pendidikanNamaku Merah
 
Makalah kelompok 4 pusat pusat pendidikan
Makalah kelompok 4 pusat pusat pendidikanMakalah kelompok 4 pusat pusat pendidikan
Makalah kelompok 4 pusat pusat pendidikanFENY DYAH
 
Unit 1 Erti Dan Matlamat Pendidikan
Unit 1  Erti Dan  Matlamat  PendidikanUnit 1  Erti Dan  Matlamat  Pendidikan
Unit 1 Erti Dan Matlamat Pendidikan一世 一生
 
pembelajaran fiqih MI
pembelajaran fiqih MIpembelajaran fiqih MI
pembelajaran fiqih MINataly April
 
Slide Share Sosiologi Pendidikan Kelompok 2: Perkembangan Konsep Pendidikan d...
Slide Share Sosiologi Pendidikan Kelompok 2: Perkembangan Konsep Pendidikan d...Slide Share Sosiologi Pendidikan Kelompok 2: Perkembangan Konsep Pendidikan d...
Slide Share Sosiologi Pendidikan Kelompok 2: Perkembangan Konsep Pendidikan d...Yaser Lopekabausirah
 
Bab12 pengurusanmurid pelbagai upaya
Bab12 pengurusanmurid  pelbagai upayaBab12 pengurusanmurid  pelbagai upaya
Bab12 pengurusanmurid pelbagai upayazuraidanasri
 
Kurikulum Humanistik
Kurikulum HumanistikKurikulum Humanistik
Kurikulum HumanistikAli Murfhy
 
Buku fikih Pegangan Guru Untuk MI Kurikulum 2013
Buku fikih Pegangan Guru Untuk MI Kurikulum 2013Buku fikih Pegangan Guru Untuk MI Kurikulum 2013
Buku fikih Pegangan Guru Untuk MI Kurikulum 2013Tjoetnyak Izzatie
 

What's hot (19)

skripsi
skripsiskripsi
skripsi
 
Isi 2 jadi
Isi 2 jadiIsi 2 jadi
Isi 2 jadi
 
Isi 2 jadi copy
Isi 2 jadi   copyIsi 2 jadi   copy
Isi 2 jadi copy
 
Tugas 4 tik noura
Tugas 4 tik nouraTugas 4 tik noura
Tugas 4 tik noura
 
Isi 2
Isi 2Isi 2
Isi 2
 
Makna dan ciri interaksi edukatif
Makna dan ciri interaksi edukatifMakna dan ciri interaksi edukatif
Makna dan ciri interaksi edukatif
 
Dasar-dasar Kependidikan
Dasar-dasar KependidikanDasar-dasar Kependidikan
Dasar-dasar Kependidikan
 
Landasan pendidikan
Landasan pendidikanLandasan pendidikan
Landasan pendidikan
 
GPP 1063
GPP 1063GPP 1063
GPP 1063
 
TESIS PENDIDIKAN AGAMA
TESIS PENDIDIKAN AGAMATESIS PENDIDIKAN AGAMA
TESIS PENDIDIKAN AGAMA
 
peranan guru pendidikan islam
peranan guru pendidikan islam  peranan guru pendidikan islam
peranan guru pendidikan islam
 
Lembaga pendidikan
Lembaga pendidikanLembaga pendidikan
Lembaga pendidikan
 
Makalah kelompok 4 pusat pusat pendidikan
Makalah kelompok 4 pusat pusat pendidikanMakalah kelompok 4 pusat pusat pendidikan
Makalah kelompok 4 pusat pusat pendidikan
 
Unit 1 Erti Dan Matlamat Pendidikan
Unit 1  Erti Dan  Matlamat  PendidikanUnit 1  Erti Dan  Matlamat  Pendidikan
Unit 1 Erti Dan Matlamat Pendidikan
 
pembelajaran fiqih MI
pembelajaran fiqih MIpembelajaran fiqih MI
pembelajaran fiqih MI
 
Slide Share Sosiologi Pendidikan Kelompok 2: Perkembangan Konsep Pendidikan d...
Slide Share Sosiologi Pendidikan Kelompok 2: Perkembangan Konsep Pendidikan d...Slide Share Sosiologi Pendidikan Kelompok 2: Perkembangan Konsep Pendidikan d...
Slide Share Sosiologi Pendidikan Kelompok 2: Perkembangan Konsep Pendidikan d...
 
Bab12 pengurusanmurid pelbagai upaya
Bab12 pengurusanmurid  pelbagai upayaBab12 pengurusanmurid  pelbagai upaya
Bab12 pengurusanmurid pelbagai upaya
 
Kurikulum Humanistik
Kurikulum HumanistikKurikulum Humanistik
Kurikulum Humanistik
 
Buku fikih Pegangan Guru Untuk MI Kurikulum 2013
Buku fikih Pegangan Guru Untuk MI Kurikulum 2013Buku fikih Pegangan Guru Untuk MI Kurikulum 2013
Buku fikih Pegangan Guru Untuk MI Kurikulum 2013
 

Viewers also liked

Game trailer11 20-13
Game trailer11 20-13Game trailer11 20-13
Game trailer11 20-13ltroutner
 
Reachout.com - the world's first online mental health service #digfestival
Reachout.com - the world's first online mental health service #digfestival Reachout.com - the world's first online mental health service #digfestival
Reachout.com - the world's first online mental health service #digfestival Hunter Institute of Mental Health
 
Research paper annotated bibliographypersepolis gt
Research paper annotated bibliographypersepolis gtResearch paper annotated bibliographypersepolis gt
Research paper annotated bibliographypersepolis gtAmandaO1182
 
Helmi HAMDI Mytilus
Helmi HAMDI MytilusHelmi HAMDI Mytilus
Helmi HAMDI Mytilushelmoony
 
Research paper annotated bibliographypersepolis gt
Research paper annotated bibliographypersepolis gtResearch paper annotated bibliographypersepolis gt
Research paper annotated bibliographypersepolis gtAmandaO1182
 

Viewers also liked (8)

Aturan penilaian
Aturan penilaianAturan penilaian
Aturan penilaian
 
Game trailer11 20-13
Game trailer11 20-13Game trailer11 20-13
Game trailer11 20-13
 
+
++
+
 
Reachout.com - the world's first online mental health service #digfestival
Reachout.com - the world's first online mental health service #digfestival Reachout.com - the world's first online mental health service #digfestival
Reachout.com - the world's first online mental health service #digfestival
 
Annual Report 2012 / 2013
Annual Report 2012 / 2013Annual Report 2012 / 2013
Annual Report 2012 / 2013
 
Research paper annotated bibliographypersepolis gt
Research paper annotated bibliographypersepolis gtResearch paper annotated bibliographypersepolis gt
Research paper annotated bibliographypersepolis gt
 
Helmi HAMDI Mytilus
Helmi HAMDI MytilusHelmi HAMDI Mytilus
Helmi HAMDI Mytilus
 
Research paper annotated bibliographypersepolis gt
Research paper annotated bibliographypersepolis gtResearch paper annotated bibliographypersepolis gt
Research paper annotated bibliographypersepolis gt
 

Similar to Pembelajaran kreatif

TEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN INOVATIF.ppt
TEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN INOVATIF.pptTEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN INOVATIF.ppt
TEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN INOVATIF.pptLim Salawat
 
Tugas pengantar pendidikan kelompok ii
Tugas pengantar pendidikan kelompok iiTugas pengantar pendidikan kelompok ii
Tugas pengantar pendidikan kelompok iiApnia Siterman Antung
 
Aksi Nyata Topik Merdeka Belajar_Rosmala Dewi, S.Pd.pdf
Aksi Nyata Topik Merdeka Belajar_Rosmala Dewi, S.Pd.pdfAksi Nyata Topik Merdeka Belajar_Rosmala Dewi, S.Pd.pdf
Aksi Nyata Topik Merdeka Belajar_Rosmala Dewi, S.Pd.pdfmaharaputra2
 
makalah perkembangan peserta didik
makalah perkembangan peserta didikmakalah perkembangan peserta didik
makalah perkembangan peserta didikEka Rahayu
 
Kurikulum Dan Pmbljrn Rika
Kurikulum Dan Pmbljrn RikaKurikulum Dan Pmbljrn Rika
Kurikulum Dan Pmbljrn RikaRIKASEPTIANI
 
REFLEKSI PROSES.docx
REFLEKSI PROSES.docxREFLEKSI PROSES.docx
REFLEKSI PROSES.docxAdhitSupardi
 
Esensi Manajemen Kelas Bagi Guru Pemula
Esensi Manajemen Kelas Bagi Guru PemulaEsensi Manajemen Kelas Bagi Guru Pemula
Esensi Manajemen Kelas Bagi Guru PemulaHariyatunnisa Ahmad
 
AKSI NYATA TOPIK 1 ASMAWATI.pptx
AKSI NYATA TOPIK 1 ASMAWATI.pptxAKSI NYATA TOPIK 1 ASMAWATI.pptx
AKSI NYATA TOPIK 1 ASMAWATI.pptxSukarniSukarni11
 
Penelitian Dosen Drs. H. Mokh Ya'kup., M.MPd
Penelitian Dosen Drs. H. Mokh Ya'kup., M.MPdPenelitian Dosen Drs. H. Mokh Ya'kup., M.MPd
Penelitian Dosen Drs. H. Mokh Ya'kup., M.MPdRianto MSi
 
Merdeka belajar.pptx
Merdeka belajar.pptxMerdeka belajar.pptx
Merdeka belajar.pptxnadiarumi2
 
AKSI NYATA TOPIK MERDEKA BELAJAR DI SEKOLAH DASAR
AKSI NYATA TOPIK MERDEKA BELAJAR DI SEKOLAH DASARAKSI NYATA TOPIK MERDEKA BELAJAR DI SEKOLAH DASAR
AKSI NYATA TOPIK MERDEKA BELAJAR DI SEKOLAH DASARabdulbasit12731
 
profesi pendidikan
profesi pendidikan profesi pendidikan
profesi pendidikan AisAisyah
 
Makalah keynote1redhana
Makalah keynote1redhanaMakalah keynote1redhana
Makalah keynote1redhanaiwayanredhana
 
AKSI NYATA MERDEKA BELAJAR ANTONIUS KASIH, S.Pd.pptx
AKSI NYATA MERDEKA BELAJAR ANTONIUS KASIH, S.Pd.pptxAKSI NYATA MERDEKA BELAJAR ANTONIUS KASIH, S.Pd.pptx
AKSI NYATA MERDEKA BELAJAR ANTONIUS KASIH, S.Pd.pptxAntoniusKasih
 
Skripsi zuraida akhir
Skripsi zuraida akhirSkripsi zuraida akhir
Skripsi zuraida akhirAmrizal Ahmad
 

Similar to Pembelajaran kreatif (20)

TEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN INOVATIF.ppt
TEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN INOVATIF.pptTEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN INOVATIF.ppt
TEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN INOVATIF.ppt
 
Tugas pengantar pendidikan kelompok ii
Tugas pengantar pendidikan kelompok iiTugas pengantar pendidikan kelompok ii
Tugas pengantar pendidikan kelompok ii
 
Makalah Masalah Profesi Guru
Makalah Masalah Profesi GuruMakalah Masalah Profesi Guru
Makalah Masalah Profesi Guru
 
18192712.ppt
18192712.ppt18192712.ppt
18192712.ppt
 
Aksi Nyata Topik Merdeka Belajar_Rosmala Dewi, S.Pd.pdf
Aksi Nyata Topik Merdeka Belajar_Rosmala Dewi, S.Pd.pdfAksi Nyata Topik Merdeka Belajar_Rosmala Dewi, S.Pd.pdf
Aksi Nyata Topik Merdeka Belajar_Rosmala Dewi, S.Pd.pdf
 
makalah perkembangan peserta didik
makalah perkembangan peserta didikmakalah perkembangan peserta didik
makalah perkembangan peserta didik
 
Kurikulum Dan Pmbljrn Rika
Kurikulum Dan Pmbljrn RikaKurikulum Dan Pmbljrn Rika
Kurikulum Dan Pmbljrn Rika
 
REFLEKSI PROSES.docx
REFLEKSI PROSES.docxREFLEKSI PROSES.docx
REFLEKSI PROSES.docx
 
Esensi Manajemen Kelas Bagi Guru Pemula
Esensi Manajemen Kelas Bagi Guru PemulaEsensi Manajemen Kelas Bagi Guru Pemula
Esensi Manajemen Kelas Bagi Guru Pemula
 
Ptk
PtkPtk
Ptk
 
Contoh laporan ptk
Contoh laporan ptkContoh laporan ptk
Contoh laporan ptk
 
AKSI NYATA TOPIK 1 ASMAWATI.pptx
AKSI NYATA TOPIK 1 ASMAWATI.pptxAKSI NYATA TOPIK 1 ASMAWATI.pptx
AKSI NYATA TOPIK 1 ASMAWATI.pptx
 
Penelitian Dosen Drs. H. Mokh Ya'kup., M.MPd
Penelitian Dosen Drs. H. Mokh Ya'kup., M.MPdPenelitian Dosen Drs. H. Mokh Ya'kup., M.MPd
Penelitian Dosen Drs. H. Mokh Ya'kup., M.MPd
 
Merdeka belajar.pptx
Merdeka belajar.pptxMerdeka belajar.pptx
Merdeka belajar.pptx
 
AKSI NYATA TOPIK MERDEKA BELAJAR DI SEKOLAH DASAR
AKSI NYATA TOPIK MERDEKA BELAJAR DI SEKOLAH DASARAKSI NYATA TOPIK MERDEKA BELAJAR DI SEKOLAH DASAR
AKSI NYATA TOPIK MERDEKA BELAJAR DI SEKOLAH DASAR
 
profesi pendidikan
profesi pendidikan profesi pendidikan
profesi pendidikan
 
Makalah keynote1redhana
Makalah keynote1redhanaMakalah keynote1redhana
Makalah keynote1redhana
 
AKSI NYATA MERDEKA BELAJAR ANTONIUS KASIH, S.Pd.pptx
AKSI NYATA MERDEKA BELAJAR ANTONIUS KASIH, S.Pd.pptxAKSI NYATA MERDEKA BELAJAR ANTONIUS KASIH, S.Pd.pptx
AKSI NYATA MERDEKA BELAJAR ANTONIUS KASIH, S.Pd.pptx
 
Skripsi zuraida akhir
Skripsi zuraida akhirSkripsi zuraida akhir
Skripsi zuraida akhir
 
Hakikat Pendidikan dan Perkembangan Peradaban Manusia
Hakikat Pendidikan dan Perkembangan Peradaban ManusiaHakikat Pendidikan dan Perkembangan Peradaban Manusia
Hakikat Pendidikan dan Perkembangan Peradaban Manusia
 

Recently uploaded

5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdfWahyudinST
 
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaAbdiera
 
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............SenLord
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaSABDA
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfandriasyulianto57
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaAbdiera
 
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptxGandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptxHansTobing
 
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdfProgram Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdfwaktinisayunw93
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]Abdiera
 
Product Knowledge Rapor Pendidikan - Satuan Pendidikan Dasmen&Vokasi.pptx
Product Knowledge Rapor Pendidikan - Satuan Pendidikan Dasmen&Vokasi.pptxProduct Knowledge Rapor Pendidikan - Satuan Pendidikan Dasmen&Vokasi.pptx
Product Knowledge Rapor Pendidikan - Satuan Pendidikan Dasmen&Vokasi.pptxKaista Glow
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfWahyudinST
 
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian KasihTeks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasihssuserfcb9e3
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]Abdiera
 
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptxElemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptxGyaCahyaPratiwi
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdfAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdfHeriyantoHeriyanto44
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfGugunGunawan93
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxHeriyantoHeriyanto44
 
Modul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaunModul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaunnhsani2006
 
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin Lim
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin LimAsi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin Lim
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin LimNodd Nittong
 
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamuAdab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamuKarticha
 

Recently uploaded (20)

5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
 
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptxGandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
 
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdfProgram Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]
 
Product Knowledge Rapor Pendidikan - Satuan Pendidikan Dasmen&Vokasi.pptx
Product Knowledge Rapor Pendidikan - Satuan Pendidikan Dasmen&Vokasi.pptxProduct Knowledge Rapor Pendidikan - Satuan Pendidikan Dasmen&Vokasi.pptx
Product Knowledge Rapor Pendidikan - Satuan Pendidikan Dasmen&Vokasi.pptx
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
 
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian KasihTeks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
 
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptxElemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdfAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
 
Modul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaunModul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaun
 
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin Lim
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin LimAsi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin Lim
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin Lim
 
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamuAdab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
 

Pembelajaran kreatif

  • 1. Ditulis Oleh : Azis pata "murid-murid bersorak gembira ketika jam sekolah berakhir, kegembiraan pun meluap setiap kali guru tidak hadir, walau ketidak hadirannya dikarenakan sakit. Bila jam istirahat tiba, para siswa bergegas keluar, seolah-olah pada jam sekolah mereka disiksa dan tertekan. Saat-nya datang ujian, para siswa seperti dihantui beban berat, dan berakhirnya ujian seolah masa bersejarah datangnya kemerdekaan. Suasana riang gembira pasca Ebtanas (saat ini Ujian Nasional (UN)), sama sekali bukan karena hasinya baik, tapi karena terbebas dari pola penyeragaman. Bebas dari pakaian seragam, bebas dari upacara senin, juga bebas dari mengarang dan menggambar yang seragam." Demikian gambaran kelas belajar kita dalam surat terbuka Eep Syaefulloh Fatah kepada Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas), yang saat itu dipimpin oleh Yahya Muhaimin. Kritik serupa sering pula kita baca dan kita dengar dari para ahli dan pemerhati pendidikan di Indonesia melalui buku, media cetak atau melalui media elektronik. Dengan suasana kelas belajar yang demikian, mustahil menjadi wahana belajar yang mendorong bagi berkembangnya potensi peserta didik sehingga menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab untuk terwujudnnya watak serta peradaban bangsa yang bermartabat. Inilah yang mendorong DPR RI dan Pemerintah tahun 2003 mengeluarkan UU No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) sebagai pengganti UU Sisdiknas lama, yang dikenal dengan UU No 2 Tahun 1989. Keluarnya UU No 20 Tahun 2003 tersebut, dilatarbelakangi oleh sebuah keyakinan bahwa UU Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional tidak memadai lagi dan perlu diganti serta perlu disempurnakan agar sesuai dengan amanat perubahan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Keyakinan tersebut tetuang dalam mukadimah UU Sisdiknas yang baru itu.
  • 2. Sekedar mengingatkan, berikut petikan salah satu pasal dan ayat dari UU No 20 Tahun 2003; Pada Bab I pasal I dan ayat I tertulis, Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual kegamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. Pengertian pendidikan di atas sebagai pengganti dari pengertian pendidikan yang tercantum pada bab, pasal, dan ayat yang sama pada UU No 2 Tahun 1989 yang berbunyi, Pendidikan adalah usaha terencana meningkatkan kualitas peserta didik dengan cara mengajar, melatih, dan membimbing agar siap menghadapi masa depan. Ada hal yang patut kita perhatikan dari kedua pengertian pendidikan di atas. Yang pertama posisi dan peran guru, dan kedua posisi dan peran peserta didik. Pada UU Sisdiknas yang lama kita temukan bahwa posisi dan peran guru adalah sosok dominan peningkatan kualitas siswa. Sementara siswa adalah manusia yang diposisikan sebagai sosok yang pasif, yakni diajar, dilatih, dan dibimbing. Sedangkan pada UU Sisdiknas yang baru, kita temukan bahwa guru hanyalah fasilitator bagi terwujudnya suasan belajar dan proses pembelajaran yang mendorong siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya. Inilah perubahan fundamental terhadap paradigma pendidikan yang terjadi di Indonesia saat ini Jadi upaya guru hanyalah mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran. Apabila seorang guru masih memposisikan dan menjalankan perannya sebagai pengajar, pelatih, atau pembimbing, maka guru tersebut telah melakukan perbuatan melawan hukum, atau subpersi, dan wajib dihukum. Permasalahannya kemudian, suasana dan proses pembelajaran yang bagaimanakah sehingga dapat mendorong peserta didik aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara?
  • 3. Secara garis besar, pertanyaan ini tidak terlalu sulit untuk dijawab. Sebab pada Bab III, pasal 4 UU Sisdiknas yang baru tersebut telah dinyatakatakan Pendidikan diselenggarakan secara demokratis dan berkeadilan serta tidak diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai kultural, dan kemajemukan bangsa. Bagaimanakah implementasinya dalam kelas? Untuk menjawab pertanyaan ini, ada bebeberapa hal yang harus digaris bawahi; Pertama, yang menjadi pusat perhatian adalah siswa aktif mengembangkan potensinya sendiri. Kedua, upaya guru hanyalah mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran. Ketiga, Potensi yang dikembangkan bukan pengetahuan tetapi kekuatan spiritual keagamaan, penguasaan diri, kepribadian baru kemudian keterampilan. Keempat, berorientasi pada pengembangan potensi diri bukan hafalan dan keterampilan menjawab tes. Implikasinya yang diperlukan oleh guru bukan luas dan dalamnya bahan pelajaran, melainkan kompetensinya. Dalam pelajaran bahasa misalnya, kompetensi berkomunikasi, dan lebih penting lagi adalah kepercayaan diri untuk berkomunikasi, bukan pengetahuan kalimat aktif atau pasif atau kaitan dengan waktu, past tense, presentense atau future tense. Mengendalikan diri ketika berbicara dengan pihak lain tidak emosional tapi tetap rasional. Kompetensi berpikir sistimatik dan logis dalam berkomunikasi adalah kompetensi-kompetensi dalam pelajaran bahasa inggris. Yang aktif dalam pelajaran bahasa adalah siswa, bahkan melulu siswa. Guru hanya menciptakan suasana belajar dan proses pe,mbelajaran. Model pembelajaran semacam ini harus mendorong siswa untuk aktif. Untuk mendorong siswa, guru memerlukan media pembelajaran, yang bisa mengintegrasikan pengembangan potensi sebagai tujuan, beberapa bahan pelajaran sebagai alat bantu, dan mengikat siswa dalam proses pembelajaran secara pribadi atau perseorangan. Secara sederhana paradigma baru ini disebut Paradigma Pembelajaran Berpusat Siswa (Student Centered Learning) , unsur-unsurnya adalah sebagai berikut; Pertama, Guru berperan sebagai fasilitator yang mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran. Kedua, siswa aktif mengembangkan potensinya. Ketiga, prosesnya adalah keterlibatan dalam proses yang spontan sesuai alur kejadian. Keempat, bahan pelajaran dipungut dari lingkungan sesuai dengan kebutuhan dan proses, tidak menggunakan buku pelajaran. Kelima, waktu, tidak terbatas oleh jadwal jam pelajaran. Keenam, tempat tidak terikat oleh ruang kelas, bisa bebas memilih tempat yang nyaman. Ketujuh, Penilaian oleh peserta didik sendiri, dalam diskusi dengan tujuan untuk
  • 4. perbaikan, bukan memilih dan memilah apalagi mendiskriminasi siswa dalam golongan bodoh dan pintar. Pembelajaran semacam ini, menemui kendala dari kemampuan guru sendiri, karena guru tidak memiliki pengalaman pembelajaran baru tersebut. Disamping guru yang tidak punya pengalaman praktek kelas yang mendorong siswa aktif, birokrat pendidikan pun sama saja awamnya terhadap paradigma baru tersebut. Beberapa orang konseptor di pusat, tidak cukup untuk menyebarkan praktek kelas baru ini kepada guru yang jumlahnya hampir 28 juta, dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Pembaharuan ini tidak perlu tergesa-gesa, harus disengaja dan terencana dalam pendidikan guru professional yang akan dilahirkan. Bahkan tidak perlu dipaksakan pada guru yang ada sekarang. Gagasan ini lebih ditujukan pada upaya pemunculan guru baru lewat pendidikan profesi guru. Sepatutnya para musyrif di ma'had sunan Ampel Al-aly bisa mengerapkan metode yang paling kreatif guna tidak menjadikan seluruh mahasantri tidak bosan akan kegiatan di ma'had