1. FAIDAH PUASA
Alkisah berdasarkan berita Anas bin Malik, suatu hari Putri Rasulullah SAW,
Fatimah dating mengunjungi Nabi Muhammad SAW dengan membawa potongan roti
untuk beliau. Sang Rasul SAW bertanya, “Potongan apakah ini?” Fatimah menjawab,
“Potongan roti. Aku merasa tidak enak kalau aku tidak membawanya untukmu.” Sang
Ayah, Rasulullah SAW lalu bersabda, “Ketahuilah, ini makanan pertama yang masuk ke
mulut ayahmu selama tiga hari.” Selanjutnya dari Rasulullah SAW sebagaimana
dikatakan ‘Aisyah tidak pernah makan kenyang tiga hari berturut-turut keluar perintah,
“Biasakan mengetuk pintu surga, supaya pintu itu terbuka bagimu!” ‘Aisyah kewmudian
bertanya, “Bagaimana kami membiasakan mengetuk pintu surga?” Nabi SAW
menjawab, “Dengan lapar dan dahaga.” Demikian sebagaimana dinukil Imam Al-
Ghazali dalam karyanya, Ihya ‘Ulumuddin.
Berdasarkan dua riwayat di atas, tersurat begitu sukanya Rasulullah
membiasakan untuk berpuasa dengan menahan lapar dan dahaga. Adapun hal tersirat
berdasarkan dua redaksi riwayat di atas yakni begitu berfaidahnya melaparkan perut
dan mengendalikan nafsu konsumtif manusia. Setidaknya ada beberapa manfaat atau
faidah menahan lapar dengan berpuasa sebagaimana yang dikemukakan oleh Imam
Al-Ghazali.
Pertama, menyehatkan tubuh dan menolak penyakit jasmanai dan rohani. Puasa
merupakan proses detoksifikasi, yaitu proses mengeluarkan atau menetralkan racun
dalam tubuh (toksin) melalui usus, hati, ginjal, paru-paru dan kulit. Dengan menahan
lapar tubuh terbersihkan dari racun yang terbentuk karena kelebihan makanan, namun
juga racun yang diserap dari lingkungan. Terkait menyehatkan tubuh, Rasululllah SAW
pernah menegaskan dalam sabdanya, “Shummu tashihhu; berpuasalah kamu supaya
kamu sehat.” Hadis ini diriwayatkan oleh Ibnu Sinni dan Abu Nu’aim yang bersumber
dari Abu Hurairah. Hadis ini tergolong hadis hasan menurut Prof. Wahbah Az-Zuhaili.
Logikanya, dengan puasa menahan lapar alat pencernaan manusia beristirahat untuk
waktu yang cukup lama. Harus disadari dalam satu kali makan diperlukan periode
pencernaan empat jam. Sayangnya sebelum habis empat jam, kebiasaan perut kita
sudah diisi kembali. Nah akhirnya pada saat tidak berpuasa, alat pencernaan manusia
sering kita paksa untuk bekerja keras, untuk mengolah makanan yang tiada hentinya
masuk ke dalam tubuh.
Lebih dari itu, menahan lapar dengan berpuasa merupakan teknik untuk
menyembuhkan penyakit ruhani. Tanda-tanda manusia terkena penyakit ruhani
diantaranya adalah malas beribadah. Sebagai contoh membaca Alquran satu lembar
saja rasanya lama sekali seperti membaca satu surah Alquran. Bahasa Rasulullah SAW
2. mengistilahkan penyakit ruhani ini dengan jumudul ‘ain atau mata yang beku. Dan
Puasa dengan menahan lapar secara ruhaniah memudahkan menjalankan ibadah.
Tanda yang lain adalah sulit berempati dan bersimpati. Dengan ungkapan lain, sulit
merasakan penderitaan manusia lain di sekitar kita. Nah dengan berpuasa manusia
diajak untuk merasakan susahnya kehidupan manusia lainnya, terlebih-lebih golongan
manusia yang sengsara, golongan manusia yang sekedar untuk makan saja tidak
mampu, atau manusia yang tidak mempunyai kemampuan (daya) ekonomi yang kuat
dan terus berada dalam kesulitan hidup. Puasa dengan menahan lapar menghendaki
pelakunya sehat senantiasa ruhaniahnya dan juga jasmaninya.
Manfaat menahan lapar dengan puasa lainnya adalah melembutkan hati dan
membersihkannya sehingga bisa merasakan kelezatan berzikir. Faidah atau manfaat
berikutnya yaitu meluluhkan dan merendahkan hati, menghilangkan kesombongan dan
keliaran jiwa. Rasa lapar orang yang berpuasa menimbulkan rasa lemahnya tubuh
manusia di hadapan Sang Khaliq, Allah SWT. Faidah selanjutnya adalah mengingatkan
manusia pada ujian dan azab Allah SWT. Lapar yang dirasakan orang yang berpuasa
mengingatkan dirinya akan derita lapar dan haus tersebut. Rasa lapar orang yang
berpuasa itu menghendaki pelakunya berempati dan bersimpati kepada manusia
lainnya yang dicoba Allah SWT dengan kelaparan. Sehingga diharapkan terbangun
kesadaran orang yang berpuasa untuk membantu manusia lainnya yang kekurangan
dalam masalah ekonomi. Semoga berguna!!
= ditulis oleh Muhammad Arif Fadhillah Lubis, S.H.I., MSI. (GELAR HURUF
BESAR SEMUA), Dosen di Politeknik Negeri Medan.
Nama : Muhammad Arif Fadhillah Lubis, S.H.I., MSI
NIP : 198105072009121005
NIK : 1205120507810005
Alamat : Jalan Babussalam RT 002 RW 002 Desa Padang Tualang, Kec.
Padang Tualang, Kab. Langkat, Sumatera Utara
Alamat di Medan : Jalan Dr. Mansyur, gg. Sipirok no. 10 c Medan
Alamat kantor : Politeknik Negeri Medan, Jln. Almamater No. 1 Kampus Universitas
Sumatera Utara.
3. Handphone : 081269677599/087807116607
Email : ariflubis7@yahoo.com
Agama : Islam
Bidang Keahlian : 1. Ilmu Falak 2. Riset Keislaman 3. Hukum Islam
4. Studi Islam 5. Sosial-Antropologi 6. Statistik
Rekening : Nomor rek. BNI: 0192599546, Bank BNI cabang USU Medan atas
nama MHD. Arif Fadhillah Lubis