2. GAYA DASAR SEISMIK
Gaya dasar seismik V ditentukan sesuai dengan
persaaman berikut :
V = Cs . W
Dimana :
Cs : Koefisisen respon seismik
W : Berat Seismik
3. KOEFISIEN RESPONS SEISMIK
Koefisien respon seismik ditentukan dengan rumus
berikut :
Sds : Parameter percepatan spektrum respon desain
dalam rentang periode pendek seperti ditentukan
dalam pasal 6.3 atau 6.9
R : Faktor modifikasi respons dalam tabel 9
Ie : Faktor keutamaan gempa yang ditentukan sesuai
pasal 4.1.2
4. KOEFISIEN RESPONS SEISMIK
Nilai Cs tidak perlu melebihi :
Dan tidak harus kurang dari :
Cs = 0.044 Sds. Ie ≥ 0.01
Untuk struktur yang berlokasi di daerah di mana S1≥
0.6 g maka besarnya Cs harus tidak kurang dari :
5. DISTRIBUSI HORIZONTAL GAYA GEMPA
Gaya geser V harus ditentukan dari persamaan :
Dimana :
Fi adalah bagian dari geser dasar seismik (V)
yang timbul di tingkat ke i (kN)
6. Distribusi Vertikal Gaya Gempa
Dimana :
Cvx : Faktor distribusi vertikal
V : Gaya lateral
Wi dan wx : berat seismik efektif total struktur (W)pada
tingkat ke i atau x
hi dan hx : Tinggi dari dasar sampai tingkat ke i atau x
K : eksponen terkait periode
Untuk T sebesar 0.5s maka k =1
Untuk T sebesar 2.5s maka k =2
Untuk T antara 0.5-2.5 s k=2 atau interpolasi antara 1 dan 2
10. DATA
• Beban Mati
- Berat sendiri beton bertulang : 2400 kg/m3
- Adukan finishing lantai (1 cm) : 21 kg/m2
- Tegel (1 cm) : 24 kg/m2
- Tembok ½ bata : 250 kg/m2
- Plafon + penggantung : 18 kg/m2
- Pipa + ducting AC : 40 kg/m2
• Beban Hidup
- Lantai Atap : 100 kg/m2
- Lantai Gedung : 250 kg/m2
• Reduksi beban hidup : 30 %
• Lokasi : Surabaya
• Jenis tanah : Lunak
11. DITANYA
• Besarnya T pendekatan(Ta)
• Besarnya T max
• Besarnya Tc (hasil analisa struktur)
• Besarnya gaya dasar seismic V
• Besarnya gaya lateral Fx
• Distribusi gaya Fx ke portal arah X dan Y