SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  3
Media Indonesia 
Minggu, 20 Januari 2002 
DURIAN 
Cerpen: Djenar Maesa Ayu 
SUDAH hampir genap sebulan Hyza tidak berselera makan. Berat badannya menurun 
drastis, keceriaannya hilang, jantung berdebar-debar tanpa sebab pasti, dan kerap terserang 
rasa panik secara tiba-tiba. Hyza sudah menemui seorang psikiater yang ternyata hanya 
mampu memberikannya obat penenang dan penambah nafsu makan sebagai solusi tunggal. 
Hyza memang tidak pernah secara terbuka menceritakan kepada psikiater penyebab 
kegundahannya. Ia malu dan sangat takut jika psikiaternya menyatakan bahwa dia gila dan 
harus mendapat perawatan di dalam rumah sakit jiwa. Ia tidak mampu mengatakan bahwa 
penyebab semua ini adalah sebuah durian.Satu bulan yang lalu Hyza bermimpi. Seorang 
laki-laki datang padanya membawa sebuah durian berwarna keemasan. Tidak ada yang 
istimewa pada durian itu kecuali warnanya yang keemasan dan aromanya yang sangat 
menggiurkan. Ia memohon dengan suara parau kepada laki-laki itu untuk membaginya 
sedikit saja. Namun, laki-laki itu berkata, "Hyza, durian ini milikmu ketika kau terbangun 
dari mimpimu." Hyza menolak. Ia hanya ingin mencicipi durian itu sedikit saja dalam 
mimpi. Laki-laki itu bersikeras akan memberikan durian keemasan itu hanya jika Hyza 
bangun dari tidurnya, lalu ia bergegas pergi.Sepanjang hidupnya Hyza tidak pernah sudi 
makan buah durian. Sewaktu ia masih sangat kecil, ia pernah bermimpi makan durian 
dengan sangat lahap. Ketika durian itu habis, perutnya lantas membesar. Tidak lama 
kemudian ia melahirkan seorang bayi perempuan berpenyakit kusta. Ia tidak pernah 
menceritakan kepada siapa pun perihal mimpinya. Tapi ia bersumpah untuk tidak pernah 
makan durian dan menjaga keturunannya dari kutukan penyakit kusta.Hyza bercinta dengan 
banyak laki-laki. Ia tidak pernah malu-malu menyatakan keinginan seksualnya kepada 
siapa pun yang diinginkannya. Sewaktu Hyza berumur dua belas tahun ia mengajak teman 
sekelasnya yang bernama Stefan untuk menginap di rumahnya. Hyza hanya tinggal 
bersama dengan tiga orang pembantu. Sebuah kecelakaan telah merenggut nyawa kedua 
orang tuanya semenjak ia berumur tujuh tahun. Sebagai anak tunggal ia mewarisi hampir 
seluruh kekayaan keluarga dan sebagian kecil lainnya dihibahkan kepada kakak laki-laki 
tertua ayahnya yang juga ditunjuk sebagai wali. Wali yang ternyata meniduri Hyza 
semenjak Hyza berumur sembilan tahun.Ketika Stefan tertidur, Hyza mulai memperkosa 
Stefan. Ia mengunyah bibir Stefan, melucuti baju, dan memuaskan kehendaknya di atas 
tubuh Stefan yang tetap pura-pura tertidur. Keesokan harinya Hyza berkata, "Stefan, saya 
tahu kamu tidak tidur."Stefan tidak menjawab. Ia hanya bertanya tanpa melihat ke mata 
Hyza,"Bagaimana kalau kamu hamil?"Hyza tertawa,"Stefan saya tidak akan hamil. Saya 
tidak makan durian...."***Tapi, sudah hampir genap sebulan ini Hyza ingin sekali 
memakan durian. Durian keemasan dengan aroma yang sangat menggiurkan. Setelah laki-laki 
dalam mimpinya pergi, ia terbangun dari tidurnya dan durian itu ada bersamanya, 
bersinar terang di dalam kegelapan kamar. Anaknya yang berumur lima tahun ikut 
terbangun dan sambil mengantuk berkata,"Mama, matikan lampunya...Ma....""Itu bukan 
lampu, sayang...itu...sudahlah tidur lagi ya sayang, Mama matikan lampunya."Gadis kecil 
itu mengangguk lalu kembali tertidur pulas di samping kedua saudara kembar 
perempuannya yang lain. Hyza bergegas keluar kamar sambil membawa durian keemasan 
itu lalu menyimpannya di dalam gudang.Ketika Hyza kembali ke dalam kamar, wangi 
durian keemasan itu masih tinggal. Ia tidak dapat memejamkan mata. Wangi durian itu 
merasuki jiwanya. Memanjakan penciumannya. Membawa khayalnya melayang tinggi 
menembus langit-langit, beterbangan bersama kelap-kelip gemintang.Ia ingin mengiris 
durian keemasan itu dengan sebilah pisau berkilat tajam. Ia ingin membelah durian itu 
dengan kedua belah tangannya perlahan hingga durian itu merenggang terbelah jadi dua 
bagian. Ia ingin menjilati tangannya yang sedikit berdarah tergores duri dan terkena daging 
buah durian, yang sedikit meyeruak ketika ia membukanya, lalu mengambil sebuah di
dalam tangannya dan memasukkan perlahan di dalam mulutnya yang basah dan 
mengisapnya penuh dengan lidah hingga yang tertinggal hanya bijinya yang kini sudah 
sangat bersih.Hyza mengerang pelan, lalu orgasme.***Pagi-pagi sekali Hyza bangun. Ia 
berjalan menuju gudang lalu mengeluarkan durian keemasan itu lalu membuangnya ke 
dalam bak sampah di depan rumah. Kemudian ia membangunkan ketiga anak kembarnya 
untuk bersiap-siap sekolah.Ketika sedang sibuk memandikan ketiga anaknya satu per satu, 
hidungnya mencium bau yang sangat ia kenal. Tidak salah lagi, bau durian keemasan telah 
mengepung seisi rumah besar itu. Ia berteriak kepada pembantunya yang sudah sangat setia 
bekerja bersamanya semenjak ia masih kecil."Bi Inah...bau durian dari mana 
ini?""Anu...Non...tadi waktu saya nyapu halaman ada buah durian di dalam tong sampah. 
Baunya wangiii deh Non...bersinar lagi, pasti ini bukan durian sembarang durian Non...ini 
pasti pertanda baik, durian keberuntungan! Jadi saya bawa masuk ke dalam. Mungkin 
malaikat yang sengaja taruh di depan tong sampah rumah kita...Non....""Aduh Bi Inah...itu 
durian ndemit! Dibuang aja Bi....""Lo, kok dibuang Non...Bi Inah nggak mau. Mohon maaf 
Non...kalau si Non nggak mau, Bi Inah yang mau simpan. Berarti ini durian keberuntungan 
buat Bi Inah.""Bi Inahhh...!"Ketiga anak Hyza tiba-tiba menangis mendengar ibunya dan 
Bi Inah bertengkar. Hyza kembali sibuk mengurus mereka bertiga. Menggantikan baju, 
menyiapkan sarapan lalu bergegas mengantar ke sekolah. Di dalam mobil sebelum Hyza 
berangkat ia masih sempat berteriak mengingatkan Bi Inah,"Bi Inah, kalau saya pulang 
saya nggak mau durian itu masih ada di rumah. Ini perintah!"Bi Inah diam saja. Ia menutup 
pintu pagar dengan wajah sedih.***Sesampainya Hyza di rumah ia melihat durian 
keemasan itu di ruang tamu bersama dengan koper Bi Inah. Anak-anaknya berlarian 
mengerubuti durian itu."Mama...ini buah apa...kok bisa bersinar....""Siti...! Bawa anak-anak 
masuk ke dalam. Panggil Bi Inah sekarang!"Bi Inah muncul sebelum dipanggil lalu duduk 
bersila di lantai. Dengan keras hati ia pamit pulang dengan membawa durian keemasan itu 
jika tidak diberi izin menyimpan. Hyza menghela napas dalam. Ia tidak dapat 
membayangkan hidup tanpa Bi Inah. Menjadi orang tua tunggal sama sekali bukan hal yang 
mudah. Apalagi menjadi orang tua tunggal dari tiga anak kembar.Hyza tidak tahu persis 
siapa yang paling pantas untuk dimintai pertanggungjawaban. Ketika ia mengandung, 
pikirannya lebih dibuat sibuk oleh pertanyaan seputar durian dibanding ayah dari janinnya. 
Ia tidak mengerti mengapa bisa mengandung padahal ia tidak pernah sekalipun makan 
durian. Selama sembilan bulan ia menunggu dengan penuh kekhawatiran akan penyakit 
kusta yang mungkin menjangkiti janinnya. Ketika proses persalinan, ia duduk sambil 
memandangi bayinya keluar satu per satu untuk memastikan apakah bayinya normal. Dan, 
ketika bayi-bayinya dinyatakan sehat, ia menerjemahkan mimpinya dengan jika ia makan 
durian, maka anak-anaknya yang kini lahir sehat walafiat kelak akan terjangkit penyakit 
kusta.Hyza sangat mencintai anak-anaknya. Untuk pertama kali dalam sembilan belas tahun 
hidupnya ia merasa kehadirannya di dalam dunia mempunyai makna. Kini ia dapat 
merasakan bagaimana rasanya dibutuhkan dan membutuhkan. Ia meninggalkan 
pergaulannya, juga laki-laki. Ia ingin anak-anaknya mempunyai kehidupan yang jauh lebih 
baik dari apa yang pernah ia dapatkan. Ia menghidupi anak-anaknya dari bunga deposito 
warisan keluarga dan sepenuhnya mengerahkan waktu dan tenaga untuk anak-anaknya. 
Namun, ia sadar benar, keberhasilannya menjadi orang tua tunggal di usia yang 
sangat muda ini tidak lepas dari jasa Bi Inah. Bi Inah tidak pernah dikaruniai anak maka ia 
ditinggal oleh suaminya. Ia mencintai Hyza sebagai anaknya sendiri dan mencintai anak 
Hyza layaknya cucu-cucunya sendiri. Tidak pernah sekalipun Bi Inah pulang kampung, 
bahkan pada saat Lebaran. Bi Inah tidak ingin pulang, ia malu kepada keluarga dan 
tetangganya di kampung karena ditinggal suaminya dengan alasan tidak dapat memberikan 
anak. Maka melihat keteguhan Bi Inah untuk pergi kali ini membuat hati Hyza gentar juga. 
Ia tidak siap kehilangan Bi Inah. Ia sangat membutuhkan Bi Inah. Akhirnya Hyza 
mengalah."Bi Inah. Bibi boleh menyimpan durian itu, Tapi jauhkan dari anak-anak. Taruh 
di dalam karung supaya baunya tidak ke mana-mana dan warnanya tidak memancing 
perhatian anak-anak. Taruh di kamar Bi Inah.""Terima kasih Non...sebenarnya Bi Inah 
enggak mau pulang...."Bi Inah mulai menangis."Sudah...Bi Inah...saya nggak mau ikut-
ikutan nangis. Sudah bawa duriannya ke dalam."Bi Inah membawa barang-barangnya 
kembali ke dalam sambil masih menangis. Hyza menghela napas dalam.***Sudah hampir 
genap sebulan durian itu tersimpan di dalam kamar Bi Inah. Seisi rumah sudah 
melupakannya, bahkan Bi Inah sendiri. Namun, Hyza tidak pernah melupakannya. Ia tidak 
pernah merasa tenang. Ia sangat ketakutan jika suatu saat anak-anaknya bermain di kamar 
Bi Inah lalu menemukan durian itu dan memakannya. Selain itu Hyza sangat menginginkan 
durian itu. Walaupun Bi Inah menyajikan masakan-masakan kesukaan Hyza, ia tidak 
merasa bernafsu memakannya. Pikirannya hanya terpaku pada durian. Durian keemasan 
dengan aroma yang sangat menggiurkan.Selain penenang dari psikiater, Hyza mulai minum 
minuman keras. Ia kembali pada pergaulannya yang dulu. Banyak laki-laki mulai 
mendekati, namun yang Hyza inginkan hanyalah durian dalam kamar Bi Inah. Ia 
menginginkan durian keemasan yang dibawa oleh seorang laki-laki di dalam mimpinya dan 
ia temukan dalam kehidupannya yang nyata. Ia mulai membenci durian itu. Ia mulai 
membenci dirinya sendiri.Pada suatu hari dalam keadaan mabuk ia mengambil durian dari 
dalam kamar Bi Inah dan menukarnya dengan durian palsu yang sudah ia lapisi emas. Kali 
ini ia membungkusnya dengan berlapis-lapis koran, memasukkannya ke dalam kantong 
plastik sampah hitam bersama dengan kotoran-kotoran lain, lalu membuangnya ke dalam 
tong sampah. Namun, pagi-pagi sekali Hyza sudah bangun lalu mengais-ngais tong 
sampahnya sendiri dan membawa masuk durian keemasan itu dengan hati lega dan 
gembira.Tapi, ketika hari-harinya lagi-lagi dirisaukan dengan keinginannya untuk 
mencicipi durian itu, ia mulai membenci durian dan dirinya sendiri kembali. Maka ia 
membulatkan tekadnya, lalu kembali mencuri durian dari dalam kamar Bi Inah dan kali ini 
membuangnya ke kali. Namun, baru beberapa menit setelah ia membuang durian itu, ia 
mengemudikan mobilnya kembali ke kali. Durian itu sudah tidak ada. Hyza merasa 
persendian kaki-kakinya lumpuh, hatinya gundah, air matanya bercucuran membasahi 
pipinya. Ia berlari menyusuri sepanjang kali di kegelapan malam. Segerombolan laki-laki 
yang sedang mabuk di tepi kali menghadangnya dan memerkosanya bergantian habis-habisan. 
Hyza tidak peduli, ia melayani nafsu segerombolan laki-laki itu dan ketika mereka 
semua selesai kelelahan Hyza kembali berlari menyusuri kali itu.Dari kejauhan ia melihat 
sinar redup dari sebuah karung yang tersangkut ranting menjurai. Tanpa berpikir panjang 
Hyza terjun ke dalam kali penuh tahi berseliweran dan berenang ke arah karung berisi 
durian keemasan itu. Ketika ia berhasil menggapai karung berisi durian keemasan, seorang 
laki-laki membantunya naik ke atas. Lalu laki-laki itu berkata,"Aku yang melihat karung itu 
lebih dulu. Aku yang memilikinya. Wilayah kali ini adalah milikku. Jika kamu 
menginginkan karung itu, kau harus menyetubuhiku."Hyza mengabulkan permintaan laki-laki 
itu. Sama seperti dirinya yang mengalah untuk memiliki durian itu, namun tetap 
berjanji untuk manahan keinginannya untuk tetap tidak mencicipinya.***Sudah hampir 
genap sebulan Hyza tidak berselera makan. Ia hanya menginginkan durian berwarna 
keemasan dan beraroma sangat menggiurkan. Lalu ia kembali bermimpi. Laki-laki itu 
datang padanya dan bertanya,"Sudahkah kamu mencicipi durian itu?""Itu bukan durian. Itu 
durian berbuah kuldi. Dan, saya tetap tidak mau memakannya""Lalu mengapa kamu 
menginginkannya?""Karena saya manusia biasa yang dikaruniai rasa untuk menginginkan, 
namun saya juga dikaruniai akal untuk memutuskan apa yang tidak dan harus saya 
lakukan.""Lalu mengapa kamu tetap menyimpannya?"Hyza tertegun sejenak tanpa dapat 
menjawab pertanyaan laki-laki itu. Ketika Hyza terbangun ia bergegas kembali ke kamar Bi 
Inah dan menemukan karung berisi durian keemasan itu sudah tidak ada. Dalam keadaan 
masih bingung ia berlari kembali ke kamarnya dan membangunkan anak-anaknya untuk 
bersiap-siap sekolah. Ia sangat terkejut ketika melihat ketiga anaknya sudah terjangkit 
penyakit kusta. Hyza terpaku di tempatnya. Hanya kata-kata terakhir laki-laki dalam 
mimpinya saja yang masih terngiang-ngiang di dalam telinganya,"Dalam mengaku pun 
Hyza, seseorang mungkin masih munafik!"*****Exordium-Novel Rafilus-Budi Darma

Contenu connexe

Tendances

Novel Papa Akhirnya Kau Tewas Jua! : TEMA ,PERSOALAN,WATAK&PERWATAKAN
Novel Papa Akhirnya Kau Tewas Jua! : TEMA ,PERSOALAN,WATAK&PERWATAKANNovel Papa Akhirnya Kau Tewas Jua! : TEMA ,PERSOALAN,WATAK&PERWATAKAN
Novel Papa Akhirnya Kau Tewas Jua! : TEMA ,PERSOALAN,WATAK&PERWATAKANNajiha Mohammad Nor
 
Cerpen -our tale
Cerpen -our taleCerpen -our tale
Cerpen -our taleismintan
 
Bedah buku andy noya kisah hidupku-
Bedah buku andy noya  kisah hidupku-Bedah buku andy noya  kisah hidupku-
Bedah buku andy noya kisah hidupku-rahmanisa26
 
CERPEN (H-2 UJIAN NASIONAL)
CERPEN (H-2 UJIAN NASIONAL)CERPEN (H-2 UJIAN NASIONAL)
CERPEN (H-2 UJIAN NASIONAL)Lathifah Nuraini
 
Analisis drama berdasarkan unsur intrinsik dan ekstrinsik
Analisis drama berdasarkan unsur intrinsik dan ekstrinsikAnalisis drama berdasarkan unsur intrinsik dan ekstrinsik
Analisis drama berdasarkan unsur intrinsik dan ekstrinsikttanitaaprilia
 
Dalam rindu (hembang tambun)
Dalam rindu (hembang tambun)Dalam rindu (hembang tambun)
Dalam rindu (hembang tambun)Andri Goodwood
 
Cintaku berlabuh di mesir
Cintaku berlabuh di mesirCintaku berlabuh di mesir
Cintaku berlabuh di mesirbadruz zaman
 
Gadis muslim di sekolahku
Gadis muslim di sekolahkuGadis muslim di sekolahku
Gadis muslim di sekolahkusela apriyani
 
Jarak sebab_ambigu_-lidia-pratama-febrian
 Jarak sebab_ambigu_-lidia-pratama-febrian Jarak sebab_ambigu_-lidia-pratama-febrian
Jarak sebab_ambigu_-lidia-pratama-febrianZulfadliMSc
 
Cerita fantasi zia tugas tugassssssssssssssssssssssssss
Cerita fantasi zia tugas tugassssssssssssssssssssssssssCerita fantasi zia tugas tugassssssssssssssssssssssssss
Cerita fantasi zia tugas tugassssssssssssssssssssssssssYudi Pujiadi
 

Tendances (12)

Novel Papa Akhirnya Kau Tewas Jua! : TEMA ,PERSOALAN,WATAK&PERWATAKAN
Novel Papa Akhirnya Kau Tewas Jua! : TEMA ,PERSOALAN,WATAK&PERWATAKANNovel Papa Akhirnya Kau Tewas Jua! : TEMA ,PERSOALAN,WATAK&PERWATAKAN
Novel Papa Akhirnya Kau Tewas Jua! : TEMA ,PERSOALAN,WATAK&PERWATAKAN
 
Puisi untuk tuhan
Puisi untuk tuhanPuisi untuk tuhan
Puisi untuk tuhan
 
Cerpen -our tale
Cerpen -our taleCerpen -our tale
Cerpen -our tale
 
Bedah buku andy noya kisah hidupku-
Bedah buku andy noya  kisah hidupku-Bedah buku andy noya  kisah hidupku-
Bedah buku andy noya kisah hidupku-
 
CERPEN (H-2 UJIAN NASIONAL)
CERPEN (H-2 UJIAN NASIONAL)CERPEN (H-2 UJIAN NASIONAL)
CERPEN (H-2 UJIAN NASIONAL)
 
Analisis drama berdasarkan unsur intrinsik dan ekstrinsik
Analisis drama berdasarkan unsur intrinsik dan ekstrinsikAnalisis drama berdasarkan unsur intrinsik dan ekstrinsik
Analisis drama berdasarkan unsur intrinsik dan ekstrinsik
 
Dalam rindu (hembang tambun)
Dalam rindu (hembang tambun)Dalam rindu (hembang tambun)
Dalam rindu (hembang tambun)
 
Cintaku berlabuh di mesir
Cintaku berlabuh di mesirCintaku berlabuh di mesir
Cintaku berlabuh di mesir
 
Gadis muslim di sekolahku
Gadis muslim di sekolahkuGadis muslim di sekolahku
Gadis muslim di sekolahku
 
Kemelut hati
Kemelut hatiKemelut hati
Kemelut hati
 
Jarak sebab_ambigu_-lidia-pratama-febrian
 Jarak sebab_ambigu_-lidia-pratama-febrian Jarak sebab_ambigu_-lidia-pratama-febrian
Jarak sebab_ambigu_-lidia-pratama-febrian
 
Cerita fantasi zia tugas tugassssssssssssssssssssssssss
Cerita fantasi zia tugas tugassssssssssssssssssssssssssCerita fantasi zia tugas tugassssssssssssssssssssssssss
Cerita fantasi zia tugas tugassssssssssssssssssssssssss
 

Plus de arvin2014

Dongeng untuk anjeli (willy hangguman)
Dongeng untuk anjeli (willy hangguman)Dongeng untuk anjeli (willy hangguman)
Dongeng untuk anjeli (willy hangguman)arvin2014
 
Dongeng penunggu surau (mahmudi arif d)
Dongeng penunggu surau (mahmudi arif d)Dongeng penunggu surau (mahmudi arif d)
Dongeng penunggu surau (mahmudi arif d)arvin2014
 
Dilarang menjala ikan di hari sabtu (denny prabowo)
Dilarang menjala ikan di hari sabtu (denny prabowo)Dilarang menjala ikan di hari sabtu (denny prabowo)
Dilarang menjala ikan di hari sabtu (denny prabowo)arvin2014
 
Dermaga (lan fang)
Dermaga (lan fang)Dermaga (lan fang)
Dermaga (lan fang)arvin2014
 
Dalam rindu (hembang tambun)
Dalam rindu (hembang tambun)Dalam rindu (hembang tambun)
Dalam rindu (hembang tambun)arvin2014
 
Cerpen buat saya (sunaryono basuki ks)
Cerpen buat saya (sunaryono basuki ks)Cerpen buat saya (sunaryono basuki ks)
Cerpen buat saya (sunaryono basuki ks)arvin2014
 
Cermin jiwa (s prasetyo utomo)
Cermin jiwa (s prasetyo utomo)Cermin jiwa (s prasetyo utomo)
Cermin jiwa (s prasetyo utomo)arvin2014
 
Cerita bohong di siang bolong (noer mursidi)
Cerita bohong di siang bolong (noer mursidi)Cerita bohong di siang bolong (noer mursidi)
Cerita bohong di siang bolong (noer mursidi)arvin2014
 
Ceracau ompu gabe (hasan al banna)
Ceracau ompu gabe (hasan al banna)Ceracau ompu gabe (hasan al banna)
Ceracau ompu gabe (hasan al banna)arvin2014
 
Burung di atas kuburan (nugroho sukmanto)
Burung di atas kuburan (nugroho sukmanto)Burung di atas kuburan (nugroho sukmanto)
Burung di atas kuburan (nugroho sukmanto)arvin2014
 
Bohonglah sekali lagi (yustine pravitasmara dewi)
Bohonglah sekali lagi (yustine pravitasmara dewi)Bohonglah sekali lagi (yustine pravitasmara dewi)
Bohonglah sekali lagi (yustine pravitasmara dewi)arvin2014
 
Bisikan angin (beni setia)
Bisikan angin (beni setia)Bisikan angin (beni setia)
Bisikan angin (beni setia)arvin2014
 
Bigau (damhuri muhammad)
Bigau (damhuri muhammad)Bigau (damhuri muhammad)
Bigau (damhuri muhammad)arvin2014
 
Bertahan di selatan (nugroho sukmanto)
Bertahan di selatan (nugroho sukmanto)Bertahan di selatan (nugroho sukmanto)
Bertahan di selatan (nugroho sukmanto)arvin2014
 
Bakauheni yang merenda rindu penyesalan (badarudin)
Bakauheni yang merenda rindu penyesalan (badarudin)Bakauheni yang merenda rindu penyesalan (badarudin)
Bakauheni yang merenda rindu penyesalan (badarudin)arvin2014
 
Badai bunga (triyanto triwikromo)
Badai bunga (triyanto triwikromo)Badai bunga (triyanto triwikromo)
Badai bunga (triyanto triwikromo)arvin2014
 
Atheis (m. dawam rahardjo)
Atheis (m. dawam rahardjo)Atheis (m. dawam rahardjo)
Atheis (m. dawam rahardjo)arvin2014
 
Aryati (dodiek adyttya dwiwanto)
Aryati (dodiek adyttya dwiwanto)Aryati (dodiek adyttya dwiwanto)
Aryati (dodiek adyttya dwiwanto)arvin2014
 
Anting (ratna indraswari ibrahim )
Anting (ratna indraswari ibrahim )Anting (ratna indraswari ibrahim )
Anting (ratna indraswari ibrahim )arvin2014
 
Anggang dari laut (pinto anugrah)
Anggang dari laut (pinto anugrah)Anggang dari laut (pinto anugrah)
Anggang dari laut (pinto anugrah)arvin2014
 

Plus de arvin2014 (20)

Dongeng untuk anjeli (willy hangguman)
Dongeng untuk anjeli (willy hangguman)Dongeng untuk anjeli (willy hangguman)
Dongeng untuk anjeli (willy hangguman)
 
Dongeng penunggu surau (mahmudi arif d)
Dongeng penunggu surau (mahmudi arif d)Dongeng penunggu surau (mahmudi arif d)
Dongeng penunggu surau (mahmudi arif d)
 
Dilarang menjala ikan di hari sabtu (denny prabowo)
Dilarang menjala ikan di hari sabtu (denny prabowo)Dilarang menjala ikan di hari sabtu (denny prabowo)
Dilarang menjala ikan di hari sabtu (denny prabowo)
 
Dermaga (lan fang)
Dermaga (lan fang)Dermaga (lan fang)
Dermaga (lan fang)
 
Dalam rindu (hembang tambun)
Dalam rindu (hembang tambun)Dalam rindu (hembang tambun)
Dalam rindu (hembang tambun)
 
Cerpen buat saya (sunaryono basuki ks)
Cerpen buat saya (sunaryono basuki ks)Cerpen buat saya (sunaryono basuki ks)
Cerpen buat saya (sunaryono basuki ks)
 
Cermin jiwa (s prasetyo utomo)
Cermin jiwa (s prasetyo utomo)Cermin jiwa (s prasetyo utomo)
Cermin jiwa (s prasetyo utomo)
 
Cerita bohong di siang bolong (noer mursidi)
Cerita bohong di siang bolong (noer mursidi)Cerita bohong di siang bolong (noer mursidi)
Cerita bohong di siang bolong (noer mursidi)
 
Ceracau ompu gabe (hasan al banna)
Ceracau ompu gabe (hasan al banna)Ceracau ompu gabe (hasan al banna)
Ceracau ompu gabe (hasan al banna)
 
Burung di atas kuburan (nugroho sukmanto)
Burung di atas kuburan (nugroho sukmanto)Burung di atas kuburan (nugroho sukmanto)
Burung di atas kuburan (nugroho sukmanto)
 
Bohonglah sekali lagi (yustine pravitasmara dewi)
Bohonglah sekali lagi (yustine pravitasmara dewi)Bohonglah sekali lagi (yustine pravitasmara dewi)
Bohonglah sekali lagi (yustine pravitasmara dewi)
 
Bisikan angin (beni setia)
Bisikan angin (beni setia)Bisikan angin (beni setia)
Bisikan angin (beni setia)
 
Bigau (damhuri muhammad)
Bigau (damhuri muhammad)Bigau (damhuri muhammad)
Bigau (damhuri muhammad)
 
Bertahan di selatan (nugroho sukmanto)
Bertahan di selatan (nugroho sukmanto)Bertahan di selatan (nugroho sukmanto)
Bertahan di selatan (nugroho sukmanto)
 
Bakauheni yang merenda rindu penyesalan (badarudin)
Bakauheni yang merenda rindu penyesalan (badarudin)Bakauheni yang merenda rindu penyesalan (badarudin)
Bakauheni yang merenda rindu penyesalan (badarudin)
 
Badai bunga (triyanto triwikromo)
Badai bunga (triyanto triwikromo)Badai bunga (triyanto triwikromo)
Badai bunga (triyanto triwikromo)
 
Atheis (m. dawam rahardjo)
Atheis (m. dawam rahardjo)Atheis (m. dawam rahardjo)
Atheis (m. dawam rahardjo)
 
Aryati (dodiek adyttya dwiwanto)
Aryati (dodiek adyttya dwiwanto)Aryati (dodiek adyttya dwiwanto)
Aryati (dodiek adyttya dwiwanto)
 
Anting (ratna indraswari ibrahim )
Anting (ratna indraswari ibrahim )Anting (ratna indraswari ibrahim )
Anting (ratna indraswari ibrahim )
 
Anggang dari laut (pinto anugrah)
Anggang dari laut (pinto anugrah)Anggang dari laut (pinto anugrah)
Anggang dari laut (pinto anugrah)
 

Dernier

Wen4D Situs Judi Slot Gacor Server Thailand Hari Ini Gampang Jackpot
Wen4D Situs Judi Slot Gacor Server Thailand Hari Ini Gampang JackpotWen4D Situs Judi Slot Gacor Server Thailand Hari Ini Gampang Jackpot
Wen4D Situs Judi Slot Gacor Server Thailand Hari Ini Gampang JackpotWen4D
 
IDMPO : GAME SLOT SPACEMAN PRAGMATIC PLAY MUDAH JACKPOT
IDMPO : GAME SLOT SPACEMAN PRAGMATIC PLAY MUDAH JACKPOTIDMPO : GAME SLOT SPACEMAN PRAGMATIC PLAY MUDAH JACKPOT
IDMPO : GAME SLOT SPACEMAN PRAGMATIC PLAY MUDAH JACKPOTNeta
 
Wa + 62 82211599998, TERLARIS, souvenir dompet unik bandung
Wa + 62 82211599998, TERLARIS, souvenir dompet unik bandungWa + 62 82211599998, TERLARIS, souvenir dompet unik bandung
Wa + 62 82211599998, TERLARIS, souvenir dompet unik bandungnicksbag
 
Bento88slot Situs Judi Slot Terbaik & Daftar Slot Gacor Mudah Maxwin
Bento88slot Situs Judi Slot Terbaik & Daftar Slot Gacor Mudah MaxwinBento88slot Situs Judi Slot Terbaik & Daftar Slot Gacor Mudah Maxwin
Bento88slot Situs Judi Slot Terbaik & Daftar Slot Gacor Mudah MaxwinBento88slot
 
Ryu4D : Daftar Situs Judi Slot Gacor Terbaik & Slot Gampang Menang
Ryu4D : Daftar Situs Judi Slot Gacor Terbaik & Slot Gampang MenangRyu4D : Daftar Situs Judi Slot Gacor Terbaik & Slot Gampang Menang
Ryu4D : Daftar Situs Judi Slot Gacor Terbaik & Slot Gampang MenangRyu4D
 
IDMPO Link Slot Online Terbaru Kamboja 2024
IDMPO Link Slot Online Terbaru Kamboja 2024IDMPO Link Slot Online Terbaru Kamboja 2024
IDMPO Link Slot Online Terbaru Kamboja 2024idmpo grup
 
BAB 2 BARISAN DAN DERET kelas x kurikulum merdeka
BAB 2 BARISAN DAN DERET kelas x kurikulum merdekaBAB 2 BARISAN DAN DERET kelas x kurikulum merdeka
BAB 2 BARISAN DAN DERET kelas x kurikulum merdekachairilhidayat
 
STD BAB 6 STATISTIKA kelas x kurikulum merdeka
STD BAB 6 STATISTIKA kelas x kurikulum merdekaSTD BAB 6 STATISTIKA kelas x kurikulum merdeka
STD BAB 6 STATISTIKA kelas x kurikulum merdekachairilhidayat
 
IDMPO : SITUS TARUHAN BOLA ONLINE TERPERCAYA & BANYAK BONUS KEMENANGAN DI BAY...
IDMPO : SITUS TARUHAN BOLA ONLINE TERPERCAYA & BANYAK BONUS KEMENANGAN DI BAY...IDMPO : SITUS TARUHAN BOLA ONLINE TERPERCAYA & BANYAK BONUS KEMENANGAN DI BAY...
IDMPO : SITUS TARUHAN BOLA ONLINE TERPERCAYA & BANYAK BONUS KEMENANGAN DI BAY...Neta
 
IDMPO Link Slot Online Terbaru 2024 kamboja
IDMPO Link Slot Online Terbaru 2024 kambojaIDMPO Link Slot Online Terbaru 2024 kamboja
IDMPO Link Slot Online Terbaru 2024 kambojaidmpo grup
 
Babahhsjdkdjdudhhndjdjdfjdjjdjdjfjdjjdjdjdjjf
BabahhsjdkdjdudhhndjdjdfjdjjdjdjfjdjjdjdjdjjfBabahhsjdkdjdudhhndjdjdfjdjjdjdjfjdjjdjdjdjjf
BabahhsjdkdjdudhhndjdjdfjdjjdjdjfjdjjdjdjdjjfDannahadiantyaflah
 
Lim4D Link Daftar Situs Slot Gacor Hari Ini Terpercaya Gampang Maxwin
Lim4D Link Daftar Situs Slot Gacor Hari Ini Terpercaya Gampang MaxwinLim4D Link Daftar Situs Slot Gacor Hari Ini Terpercaya Gampang Maxwin
Lim4D Link Daftar Situs Slot Gacor Hari Ini Terpercaya Gampang MaxwinLim4D
 
IDMPO Link slot online kamboja terbaru 2024
IDMPO Link slot online  kamboja terbaru 2024IDMPO Link slot online  kamboja terbaru 2024
IDMPO Link slot online kamboja terbaru 2024idmpo grup
 
PPT SLIDE Kelompok 2 Pembelajaran Kelas Rangkap (4).pptx
PPT SLIDE Kelompok 2 Pembelajaran Kelas Rangkap (4).pptxPPT SLIDE Kelompok 2 Pembelajaran Kelas Rangkap (4).pptx
PPT SLIDE Kelompok 2 Pembelajaran Kelas Rangkap (4).pptxMegaFebryanika
 
Teknik pembuatan gambar ragam hias seni rupa kelas 7
Teknik pembuatan gambar ragam hias seni rupa kelas 7Teknik pembuatan gambar ragam hias seni rupa kelas 7
Teknik pembuatan gambar ragam hias seni rupa kelas 7AthikTzulatzah
 
KERTAS KERJA MINGGU BAHASA MELAYU SEKOLAH RENDAH.doc
KERTAS KERJA MINGGU BAHASA MELAYU SEKOLAH RENDAH.docKERTAS KERJA MINGGU BAHASA MELAYU SEKOLAH RENDAH.doc
KERTAS KERJA MINGGU BAHASA MELAYU SEKOLAH RENDAH.docEnaNorazlina
 

Dernier (16)

Wen4D Situs Judi Slot Gacor Server Thailand Hari Ini Gampang Jackpot
Wen4D Situs Judi Slot Gacor Server Thailand Hari Ini Gampang JackpotWen4D Situs Judi Slot Gacor Server Thailand Hari Ini Gampang Jackpot
Wen4D Situs Judi Slot Gacor Server Thailand Hari Ini Gampang Jackpot
 
IDMPO : GAME SLOT SPACEMAN PRAGMATIC PLAY MUDAH JACKPOT
IDMPO : GAME SLOT SPACEMAN PRAGMATIC PLAY MUDAH JACKPOTIDMPO : GAME SLOT SPACEMAN PRAGMATIC PLAY MUDAH JACKPOT
IDMPO : GAME SLOT SPACEMAN PRAGMATIC PLAY MUDAH JACKPOT
 
Wa + 62 82211599998, TERLARIS, souvenir dompet unik bandung
Wa + 62 82211599998, TERLARIS, souvenir dompet unik bandungWa + 62 82211599998, TERLARIS, souvenir dompet unik bandung
Wa + 62 82211599998, TERLARIS, souvenir dompet unik bandung
 
Bento88slot Situs Judi Slot Terbaik & Daftar Slot Gacor Mudah Maxwin
Bento88slot Situs Judi Slot Terbaik & Daftar Slot Gacor Mudah MaxwinBento88slot Situs Judi Slot Terbaik & Daftar Slot Gacor Mudah Maxwin
Bento88slot Situs Judi Slot Terbaik & Daftar Slot Gacor Mudah Maxwin
 
Ryu4D : Daftar Situs Judi Slot Gacor Terbaik & Slot Gampang Menang
Ryu4D : Daftar Situs Judi Slot Gacor Terbaik & Slot Gampang MenangRyu4D : Daftar Situs Judi Slot Gacor Terbaik & Slot Gampang Menang
Ryu4D : Daftar Situs Judi Slot Gacor Terbaik & Slot Gampang Menang
 
IDMPO Link Slot Online Terbaru Kamboja 2024
IDMPO Link Slot Online Terbaru Kamboja 2024IDMPO Link Slot Online Terbaru Kamboja 2024
IDMPO Link Slot Online Terbaru Kamboja 2024
 
BAB 2 BARISAN DAN DERET kelas x kurikulum merdeka
BAB 2 BARISAN DAN DERET kelas x kurikulum merdekaBAB 2 BARISAN DAN DERET kelas x kurikulum merdeka
BAB 2 BARISAN DAN DERET kelas x kurikulum merdeka
 
STD BAB 6 STATISTIKA kelas x kurikulum merdeka
STD BAB 6 STATISTIKA kelas x kurikulum merdekaSTD BAB 6 STATISTIKA kelas x kurikulum merdeka
STD BAB 6 STATISTIKA kelas x kurikulum merdeka
 
IDMPO : SITUS TARUHAN BOLA ONLINE TERPERCAYA & BANYAK BONUS KEMENANGAN DI BAY...
IDMPO : SITUS TARUHAN BOLA ONLINE TERPERCAYA & BANYAK BONUS KEMENANGAN DI BAY...IDMPO : SITUS TARUHAN BOLA ONLINE TERPERCAYA & BANYAK BONUS KEMENANGAN DI BAY...
IDMPO : SITUS TARUHAN BOLA ONLINE TERPERCAYA & BANYAK BONUS KEMENANGAN DI BAY...
 
IDMPO Link Slot Online Terbaru 2024 kamboja
IDMPO Link Slot Online Terbaru 2024 kambojaIDMPO Link Slot Online Terbaru 2024 kamboja
IDMPO Link Slot Online Terbaru 2024 kamboja
 
Babahhsjdkdjdudhhndjdjdfjdjjdjdjfjdjjdjdjdjjf
BabahhsjdkdjdudhhndjdjdfjdjjdjdjfjdjjdjdjdjjfBabahhsjdkdjdudhhndjdjdfjdjjdjdjfjdjjdjdjdjjf
Babahhsjdkdjdudhhndjdjdfjdjjdjdjfjdjjdjdjdjjf
 
Lim4D Link Daftar Situs Slot Gacor Hari Ini Terpercaya Gampang Maxwin
Lim4D Link Daftar Situs Slot Gacor Hari Ini Terpercaya Gampang MaxwinLim4D Link Daftar Situs Slot Gacor Hari Ini Terpercaya Gampang Maxwin
Lim4D Link Daftar Situs Slot Gacor Hari Ini Terpercaya Gampang Maxwin
 
IDMPO Link slot online kamboja terbaru 2024
IDMPO Link slot online  kamboja terbaru 2024IDMPO Link slot online  kamboja terbaru 2024
IDMPO Link slot online kamboja terbaru 2024
 
PPT SLIDE Kelompok 2 Pembelajaran Kelas Rangkap (4).pptx
PPT SLIDE Kelompok 2 Pembelajaran Kelas Rangkap (4).pptxPPT SLIDE Kelompok 2 Pembelajaran Kelas Rangkap (4).pptx
PPT SLIDE Kelompok 2 Pembelajaran Kelas Rangkap (4).pptx
 
Teknik pembuatan gambar ragam hias seni rupa kelas 7
Teknik pembuatan gambar ragam hias seni rupa kelas 7Teknik pembuatan gambar ragam hias seni rupa kelas 7
Teknik pembuatan gambar ragam hias seni rupa kelas 7
 
KERTAS KERJA MINGGU BAHASA MELAYU SEKOLAH RENDAH.doc
KERTAS KERJA MINGGU BAHASA MELAYU SEKOLAH RENDAH.docKERTAS KERJA MINGGU BAHASA MELAYU SEKOLAH RENDAH.doc
KERTAS KERJA MINGGU BAHASA MELAYU SEKOLAH RENDAH.doc
 

Durian (djenar maesa ayu)

  • 1. Media Indonesia Minggu, 20 Januari 2002 DURIAN Cerpen: Djenar Maesa Ayu SUDAH hampir genap sebulan Hyza tidak berselera makan. Berat badannya menurun drastis, keceriaannya hilang, jantung berdebar-debar tanpa sebab pasti, dan kerap terserang rasa panik secara tiba-tiba. Hyza sudah menemui seorang psikiater yang ternyata hanya mampu memberikannya obat penenang dan penambah nafsu makan sebagai solusi tunggal. Hyza memang tidak pernah secara terbuka menceritakan kepada psikiater penyebab kegundahannya. Ia malu dan sangat takut jika psikiaternya menyatakan bahwa dia gila dan harus mendapat perawatan di dalam rumah sakit jiwa. Ia tidak mampu mengatakan bahwa penyebab semua ini adalah sebuah durian.Satu bulan yang lalu Hyza bermimpi. Seorang laki-laki datang padanya membawa sebuah durian berwarna keemasan. Tidak ada yang istimewa pada durian itu kecuali warnanya yang keemasan dan aromanya yang sangat menggiurkan. Ia memohon dengan suara parau kepada laki-laki itu untuk membaginya sedikit saja. Namun, laki-laki itu berkata, "Hyza, durian ini milikmu ketika kau terbangun dari mimpimu." Hyza menolak. Ia hanya ingin mencicipi durian itu sedikit saja dalam mimpi. Laki-laki itu bersikeras akan memberikan durian keemasan itu hanya jika Hyza bangun dari tidurnya, lalu ia bergegas pergi.Sepanjang hidupnya Hyza tidak pernah sudi makan buah durian. Sewaktu ia masih sangat kecil, ia pernah bermimpi makan durian dengan sangat lahap. Ketika durian itu habis, perutnya lantas membesar. Tidak lama kemudian ia melahirkan seorang bayi perempuan berpenyakit kusta. Ia tidak pernah menceritakan kepada siapa pun perihal mimpinya. Tapi ia bersumpah untuk tidak pernah makan durian dan menjaga keturunannya dari kutukan penyakit kusta.Hyza bercinta dengan banyak laki-laki. Ia tidak pernah malu-malu menyatakan keinginan seksualnya kepada siapa pun yang diinginkannya. Sewaktu Hyza berumur dua belas tahun ia mengajak teman sekelasnya yang bernama Stefan untuk menginap di rumahnya. Hyza hanya tinggal bersama dengan tiga orang pembantu. Sebuah kecelakaan telah merenggut nyawa kedua orang tuanya semenjak ia berumur tujuh tahun. Sebagai anak tunggal ia mewarisi hampir seluruh kekayaan keluarga dan sebagian kecil lainnya dihibahkan kepada kakak laki-laki tertua ayahnya yang juga ditunjuk sebagai wali. Wali yang ternyata meniduri Hyza semenjak Hyza berumur sembilan tahun.Ketika Stefan tertidur, Hyza mulai memperkosa Stefan. Ia mengunyah bibir Stefan, melucuti baju, dan memuaskan kehendaknya di atas tubuh Stefan yang tetap pura-pura tertidur. Keesokan harinya Hyza berkata, "Stefan, saya tahu kamu tidak tidur."Stefan tidak menjawab. Ia hanya bertanya tanpa melihat ke mata Hyza,"Bagaimana kalau kamu hamil?"Hyza tertawa,"Stefan saya tidak akan hamil. Saya tidak makan durian...."***Tapi, sudah hampir genap sebulan ini Hyza ingin sekali memakan durian. Durian keemasan dengan aroma yang sangat menggiurkan. Setelah laki-laki dalam mimpinya pergi, ia terbangun dari tidurnya dan durian itu ada bersamanya, bersinar terang di dalam kegelapan kamar. Anaknya yang berumur lima tahun ikut terbangun dan sambil mengantuk berkata,"Mama, matikan lampunya...Ma....""Itu bukan lampu, sayang...itu...sudahlah tidur lagi ya sayang, Mama matikan lampunya."Gadis kecil itu mengangguk lalu kembali tertidur pulas di samping kedua saudara kembar perempuannya yang lain. Hyza bergegas keluar kamar sambil membawa durian keemasan itu lalu menyimpannya di dalam gudang.Ketika Hyza kembali ke dalam kamar, wangi durian keemasan itu masih tinggal. Ia tidak dapat memejamkan mata. Wangi durian itu merasuki jiwanya. Memanjakan penciumannya. Membawa khayalnya melayang tinggi menembus langit-langit, beterbangan bersama kelap-kelip gemintang.Ia ingin mengiris durian keemasan itu dengan sebilah pisau berkilat tajam. Ia ingin membelah durian itu dengan kedua belah tangannya perlahan hingga durian itu merenggang terbelah jadi dua bagian. Ia ingin menjilati tangannya yang sedikit berdarah tergores duri dan terkena daging buah durian, yang sedikit meyeruak ketika ia membukanya, lalu mengambil sebuah di
  • 2. dalam tangannya dan memasukkan perlahan di dalam mulutnya yang basah dan mengisapnya penuh dengan lidah hingga yang tertinggal hanya bijinya yang kini sudah sangat bersih.Hyza mengerang pelan, lalu orgasme.***Pagi-pagi sekali Hyza bangun. Ia berjalan menuju gudang lalu mengeluarkan durian keemasan itu lalu membuangnya ke dalam bak sampah di depan rumah. Kemudian ia membangunkan ketiga anak kembarnya untuk bersiap-siap sekolah.Ketika sedang sibuk memandikan ketiga anaknya satu per satu, hidungnya mencium bau yang sangat ia kenal. Tidak salah lagi, bau durian keemasan telah mengepung seisi rumah besar itu. Ia berteriak kepada pembantunya yang sudah sangat setia bekerja bersamanya semenjak ia masih kecil."Bi Inah...bau durian dari mana ini?""Anu...Non...tadi waktu saya nyapu halaman ada buah durian di dalam tong sampah. Baunya wangiii deh Non...bersinar lagi, pasti ini bukan durian sembarang durian Non...ini pasti pertanda baik, durian keberuntungan! Jadi saya bawa masuk ke dalam. Mungkin malaikat yang sengaja taruh di depan tong sampah rumah kita...Non....""Aduh Bi Inah...itu durian ndemit! Dibuang aja Bi....""Lo, kok dibuang Non...Bi Inah nggak mau. Mohon maaf Non...kalau si Non nggak mau, Bi Inah yang mau simpan. Berarti ini durian keberuntungan buat Bi Inah.""Bi Inahhh...!"Ketiga anak Hyza tiba-tiba menangis mendengar ibunya dan Bi Inah bertengkar. Hyza kembali sibuk mengurus mereka bertiga. Menggantikan baju, menyiapkan sarapan lalu bergegas mengantar ke sekolah. Di dalam mobil sebelum Hyza berangkat ia masih sempat berteriak mengingatkan Bi Inah,"Bi Inah, kalau saya pulang saya nggak mau durian itu masih ada di rumah. Ini perintah!"Bi Inah diam saja. Ia menutup pintu pagar dengan wajah sedih.***Sesampainya Hyza di rumah ia melihat durian keemasan itu di ruang tamu bersama dengan koper Bi Inah. Anak-anaknya berlarian mengerubuti durian itu."Mama...ini buah apa...kok bisa bersinar....""Siti...! Bawa anak-anak masuk ke dalam. Panggil Bi Inah sekarang!"Bi Inah muncul sebelum dipanggil lalu duduk bersila di lantai. Dengan keras hati ia pamit pulang dengan membawa durian keemasan itu jika tidak diberi izin menyimpan. Hyza menghela napas dalam. Ia tidak dapat membayangkan hidup tanpa Bi Inah. Menjadi orang tua tunggal sama sekali bukan hal yang mudah. Apalagi menjadi orang tua tunggal dari tiga anak kembar.Hyza tidak tahu persis siapa yang paling pantas untuk dimintai pertanggungjawaban. Ketika ia mengandung, pikirannya lebih dibuat sibuk oleh pertanyaan seputar durian dibanding ayah dari janinnya. Ia tidak mengerti mengapa bisa mengandung padahal ia tidak pernah sekalipun makan durian. Selama sembilan bulan ia menunggu dengan penuh kekhawatiran akan penyakit kusta yang mungkin menjangkiti janinnya. Ketika proses persalinan, ia duduk sambil memandangi bayinya keluar satu per satu untuk memastikan apakah bayinya normal. Dan, ketika bayi-bayinya dinyatakan sehat, ia menerjemahkan mimpinya dengan jika ia makan durian, maka anak-anaknya yang kini lahir sehat walafiat kelak akan terjangkit penyakit kusta.Hyza sangat mencintai anak-anaknya. Untuk pertama kali dalam sembilan belas tahun hidupnya ia merasa kehadirannya di dalam dunia mempunyai makna. Kini ia dapat merasakan bagaimana rasanya dibutuhkan dan membutuhkan. Ia meninggalkan pergaulannya, juga laki-laki. Ia ingin anak-anaknya mempunyai kehidupan yang jauh lebih baik dari apa yang pernah ia dapatkan. Ia menghidupi anak-anaknya dari bunga deposito warisan keluarga dan sepenuhnya mengerahkan waktu dan tenaga untuk anak-anaknya. Namun, ia sadar benar, keberhasilannya menjadi orang tua tunggal di usia yang sangat muda ini tidak lepas dari jasa Bi Inah. Bi Inah tidak pernah dikaruniai anak maka ia ditinggal oleh suaminya. Ia mencintai Hyza sebagai anaknya sendiri dan mencintai anak Hyza layaknya cucu-cucunya sendiri. Tidak pernah sekalipun Bi Inah pulang kampung, bahkan pada saat Lebaran. Bi Inah tidak ingin pulang, ia malu kepada keluarga dan tetangganya di kampung karena ditinggal suaminya dengan alasan tidak dapat memberikan anak. Maka melihat keteguhan Bi Inah untuk pergi kali ini membuat hati Hyza gentar juga. Ia tidak siap kehilangan Bi Inah. Ia sangat membutuhkan Bi Inah. Akhirnya Hyza mengalah."Bi Inah. Bibi boleh menyimpan durian itu, Tapi jauhkan dari anak-anak. Taruh di dalam karung supaya baunya tidak ke mana-mana dan warnanya tidak memancing perhatian anak-anak. Taruh di kamar Bi Inah.""Terima kasih Non...sebenarnya Bi Inah enggak mau pulang...."Bi Inah mulai menangis."Sudah...Bi Inah...saya nggak mau ikut-
  • 3. ikutan nangis. Sudah bawa duriannya ke dalam."Bi Inah membawa barang-barangnya kembali ke dalam sambil masih menangis. Hyza menghela napas dalam.***Sudah hampir genap sebulan durian itu tersimpan di dalam kamar Bi Inah. Seisi rumah sudah melupakannya, bahkan Bi Inah sendiri. Namun, Hyza tidak pernah melupakannya. Ia tidak pernah merasa tenang. Ia sangat ketakutan jika suatu saat anak-anaknya bermain di kamar Bi Inah lalu menemukan durian itu dan memakannya. Selain itu Hyza sangat menginginkan durian itu. Walaupun Bi Inah menyajikan masakan-masakan kesukaan Hyza, ia tidak merasa bernafsu memakannya. Pikirannya hanya terpaku pada durian. Durian keemasan dengan aroma yang sangat menggiurkan.Selain penenang dari psikiater, Hyza mulai minum minuman keras. Ia kembali pada pergaulannya yang dulu. Banyak laki-laki mulai mendekati, namun yang Hyza inginkan hanyalah durian dalam kamar Bi Inah. Ia menginginkan durian keemasan yang dibawa oleh seorang laki-laki di dalam mimpinya dan ia temukan dalam kehidupannya yang nyata. Ia mulai membenci durian itu. Ia mulai membenci dirinya sendiri.Pada suatu hari dalam keadaan mabuk ia mengambil durian dari dalam kamar Bi Inah dan menukarnya dengan durian palsu yang sudah ia lapisi emas. Kali ini ia membungkusnya dengan berlapis-lapis koran, memasukkannya ke dalam kantong plastik sampah hitam bersama dengan kotoran-kotoran lain, lalu membuangnya ke dalam tong sampah. Namun, pagi-pagi sekali Hyza sudah bangun lalu mengais-ngais tong sampahnya sendiri dan membawa masuk durian keemasan itu dengan hati lega dan gembira.Tapi, ketika hari-harinya lagi-lagi dirisaukan dengan keinginannya untuk mencicipi durian itu, ia mulai membenci durian dan dirinya sendiri kembali. Maka ia membulatkan tekadnya, lalu kembali mencuri durian dari dalam kamar Bi Inah dan kali ini membuangnya ke kali. Namun, baru beberapa menit setelah ia membuang durian itu, ia mengemudikan mobilnya kembali ke kali. Durian itu sudah tidak ada. Hyza merasa persendian kaki-kakinya lumpuh, hatinya gundah, air matanya bercucuran membasahi pipinya. Ia berlari menyusuri sepanjang kali di kegelapan malam. Segerombolan laki-laki yang sedang mabuk di tepi kali menghadangnya dan memerkosanya bergantian habis-habisan. Hyza tidak peduli, ia melayani nafsu segerombolan laki-laki itu dan ketika mereka semua selesai kelelahan Hyza kembali berlari menyusuri kali itu.Dari kejauhan ia melihat sinar redup dari sebuah karung yang tersangkut ranting menjurai. Tanpa berpikir panjang Hyza terjun ke dalam kali penuh tahi berseliweran dan berenang ke arah karung berisi durian keemasan itu. Ketika ia berhasil menggapai karung berisi durian keemasan, seorang laki-laki membantunya naik ke atas. Lalu laki-laki itu berkata,"Aku yang melihat karung itu lebih dulu. Aku yang memilikinya. Wilayah kali ini adalah milikku. Jika kamu menginginkan karung itu, kau harus menyetubuhiku."Hyza mengabulkan permintaan laki-laki itu. Sama seperti dirinya yang mengalah untuk memiliki durian itu, namun tetap berjanji untuk manahan keinginannya untuk tetap tidak mencicipinya.***Sudah hampir genap sebulan Hyza tidak berselera makan. Ia hanya menginginkan durian berwarna keemasan dan beraroma sangat menggiurkan. Lalu ia kembali bermimpi. Laki-laki itu datang padanya dan bertanya,"Sudahkah kamu mencicipi durian itu?""Itu bukan durian. Itu durian berbuah kuldi. Dan, saya tetap tidak mau memakannya""Lalu mengapa kamu menginginkannya?""Karena saya manusia biasa yang dikaruniai rasa untuk menginginkan, namun saya juga dikaruniai akal untuk memutuskan apa yang tidak dan harus saya lakukan.""Lalu mengapa kamu tetap menyimpannya?"Hyza tertegun sejenak tanpa dapat menjawab pertanyaan laki-laki itu. Ketika Hyza terbangun ia bergegas kembali ke kamar Bi Inah dan menemukan karung berisi durian keemasan itu sudah tidak ada. Dalam keadaan masih bingung ia berlari kembali ke kamarnya dan membangunkan anak-anaknya untuk bersiap-siap sekolah. Ia sangat terkejut ketika melihat ketiga anaknya sudah terjangkit penyakit kusta. Hyza terpaku di tempatnya. Hanya kata-kata terakhir laki-laki dalam mimpinya saja yang masih terngiang-ngiang di dalam telinganya,"Dalam mengaku pun Hyza, seseorang mungkin masih munafik!"*****Exordium-Novel Rafilus-Budi Darma