SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
Download to read offline
Buku Siswa
Barisan dan Deret

Mathematics
Pola adalah bentuk atau model (lebih abstrak, suatu set peraturan) yang bisa dipakai
untuk membuat atau untuk menghasilkan suatu atau bagian dari sesuatu, khususnya jika
sesuatu yang ditimbulkan cukup mempunyai suatu yang sejenis untuk pola dasar yang dapat
ditunjukkan atau terlihat

.
Dalam gambar 1.1 terbentuk pola barisan 3x6

Barisan
Barisan bilangan adalah susunan bilangan yang memiliki pola atau aturan tentu antara satu
bilangan dengan bilangan berikutnya
U1, U2, U3, …, Un.
Keterangan

:

U1 = suku pertama
U2 = suku kedua
U3 = suku ketiga
Un = suku ke-n
Contoh
Barisan bilangan ganjil
1, 3, 5, 7, 9, …., 2n-1
Jawab :
suku pertaman (U1)=1 , (U2) = 3, dan suku ke-n = 2n-1
Barisan Aritmatika
Definisi barisan ini adalah barisan yang setiap selisih antar suku yang berdekatan selalu
konstan. Secara matematis dalam barisan aritmatika berlaku rumus
Un-Un-1 = konstan, dengan n = 2,3,4,...
Nilai konstan pada definisi di atas disebut juga dengan beda barisan aritmatika
(dilambangkan b)
Un-Un-1 = b
Contoh
23, 30, 37, 44, 51, … merupakan barisan aritmatika dengan beda 7
2, 7/4, 3/2, 5/4, 1, … adalah barisan aritmatika dengan beda -1/4
Jika a adalah suku pertama dari deret matika dan b adalah beda, maka rumus barisan
aritmatika adalah
Un = a + (n-1)b [rumus barisan aritmatika]

Contoh soal
1. Tentukan suku ke-8 dan ke-20 dari barisan –3, 2, 7, 12, ....
Jawab:
–3, 2, 7, 12, …
Suku pertama adalah a = –3 dan
bedanya b = 2 – (–3) = 5.
Dengan menyubstitusikan a dan b, diperoleh :
Un = –3 + (n – 1)5.
Suku ke-8 : U8 = –3 + (8 – 1)5 = 32.
Suku ke-20 : U20 = –3 + (20 – 1)5 = 92.
2. Suatu barisan aritmetika, suku ketiganya adalah 36, jumlah suku ke-5 dan ke-7 adalah 144.
Berapa suku ke seratus dari barisan tersebut?
Jawab :

U3 = 36 ⇔ a + (3-1) b = 36 ⇔ a + 2b = 36 …….

U5 + U7⇔ a + 4b + a + 6 b = 144 ⇔ 2a + 10 b = 144 ⇔ a + 5b =72 ……
(1)

(2)

eliminasi persamaan (1) dengan persamaan (2)
a + 2b = 36
a + 5b = 72

————– -3b = – 36 ⇔ b = 12

a + 2b = 36
a + 2(12) = 36 ⇔ a + 24 = 36 ⇔ a = 12

suku ke 100, U100 = a + (100-1) b = 12 + 99.12 = 100. 12 =1200

Suku Tengah Barisan Aritmatika

Jika suatu barisan aritmatika berjumlah ganjil, maka di antara barisan tersebut ada
suku tengahnya. Lalu bagaimana cara menentukan nilai dari suku tengah tersebut?
Rumus mencari nilai suku tengah

Contoh soal
Jika ada barisan aritmetika 2, 4, 6, 8, 10, 12, 14, …, 1.200 Tentukan suku tengahnya!
Jawab :
Ut = 1/2 (U1+Un) = 1/2 (2+1200) = 1/2 x 1.202 = 601

Sisipan dalam Barisan Aritmatika
Jika ada dua buah bilagnan m dan n, kemudian sobat sisipkan diantara dua bilangan
tersebut bilangan sebanyak k buah, maka akan diperoleh bentuk
m, m+b, m+2b, m+3b, m+4b, …, n
Contoh
Kita punya 2 bilangan 10 dan 20 kemudian akan kita sisipkan 4 buah bilangan di antaranya
hingga membentuk deret aritmatika. Dari semula 2 suku sekarang ditambah 4 suku, total ada
6 suku.
10, 10+b, 10+2b, 10+3b, 10+4b, 20 pertanyaanya berapa nilai beda (b)?
Un = a+(n-1)b ⇔ 20 = 10+(6-1)b ⇔20 = 10 + 5b ⇔ b = 2
DERET ARITMATIKA
Deret adalah penjumlahan dari suku-suku suatu barisan aritmetika. Jadi suku-suku
yang membentuk deret aritmatika adalah barisan aritmatika.
Misal, deret aritmatika adalah :
maka
dan
Jumlah

suku pertama deret aritmatika adalah :

Sekarang kita jabarkan rumus jumlah

suku pertama dari deret aritmatika.

atau
Jadi rumus jumlah

suku pertama deret aritmatika adalah :

atau

Suku ke-n dari barisan aritmatika juga bias dicari menggunakan rumus berikut:
Rumus Suku Tengah Barisan Aritmatika
Suatu barisan aritmatika dengan banyaknya suku

dimana

maka untuk mencari suku tengahnya dapat digunakan rumus:

Keterangan:
jumlah

suku pertama
suku pertama

beda
suku ke-n
banyak suku
suku tengah
suku terakhir
Contoh soal
1. Carilah jumlah 100 suku pertama dari deret 2 + 4 + 6 + 8 +....
Jawab:

Diketahui bahwa a= 2, b = 4 – 2 = 2, dan n = 100.
S100

=

x 100 {2(2) + (100 – 1)2}

= 50 {4 + 198}
= 50 (202)
= 10.100
Jadi, jumlah 100 suku pertama dari deret tersebut adalah 10.100.
2. Hitunglah jumlah semua bilangan asli kelipatan 3 yang kurang dari 100.

Jawab:

Bilangan asli kelipatan 3 yang kurang dari 100 adalah 3, 6, 9, 12, ..., 99
sehingga diperoleh
a = 3, b = 3, danUn= 99.
Terlebih dahulu kita cari-n sebagai berikut ;
Un=a + (n – 1)b
99 = 3 + (n – 1)3
3n = 99
n = 33
Jumlah dari deret tersebut adalah :
Sn=

n (a + U )

S33 =

x 33(3 + 99)

= 1.683
Jadi, jumlah bilangan asli kelipatan 3 yang kurang dari 100 adalah 1.683

Sisipan
Diantara dua bilangan yang diketahui dapat disisipkan sejumlah bilangan sehingga
bilangan-bilangan tersebut membentuk deret aritmatika atau barisan aritmatika.
Misal diantara bilangan

dan

disisipkan

bilangan sehingga terbentuk deret

aritmatika dengan beda bilangan . Deret aritmatika yang terbentuk adalah :

Dari deret yang terbentuk ini dapat dituliskan suku ke- adalah
BARISAN GEOMETRI
Barisan geometri adalah barisan bilangan dengan perbandingan setiap suku dengan
suku sebelumnya selalu sama.
Perbandingan setiap dua suku berurutannya disebut rasio (r).
u1 = a
u2 = u1. r = a. r
u3 = u2. r = ar.r = ar2
u4 = u3. r = ar2.r=ar3
dan seterusnya

u1 u2 u3 u4 u5
a ar ar2 ar3 ar4
r r r r
r=

=

=

=

=

Ket :
a =u1 = suku pertama
u2 = suku kedua
un = suku ke- n
r = rasio
Bentuk umum suku ke–n barisan geometri dituliskan sebagai berikut:

Un= arn-1
,
Contoh :
1. Tentukan rasio dari 1,2,4,8,16,32....
Jawab :
1, 2, 4, 8, 16, ...
u1 u2 u3 u4 u5 u6

r=

=

=2

r=

r=

r=

= =2

=

=2

2. Tentukan suku pertama ,rasio, suku ke 6 dan rumus suku ke-n pada barisan-barisan
geometri berikut ini 27,9,3,1,...,....
Jawab :
27, 9, 3,1
u1 u2 u3 u4
 suku pertama (u1) = 27
 rasio =

=

=

 suku ke-6 (u6)
Un= arn-1
u6 = ar5
= 27.

)5

= 27 .
=


Un = arn-1
= 27.

)n-1
Deret geometri
Jika U1, U2, U3, ... Un merupakan barisan geometri maka U1 + U2 + U3 + ... + Un adalah deret
geometri dengan Un = arn–1. Rumus umum untuk menentukan jumlah n suku pertama dari
deret geometri dapat diturunkan sebagai berikut.
Misalkan Sn notasi dari jumlah n suku pertama.
Sn = U1 + U2 + ... + Un
Sn = a + ar + ... + arn–2 + arn–1 .............................................. (1)
Jika kedua ruas dikalikan r, diperoleh :
rSn = ar + ar2 + ar3 + ... + arn–1 + arn ................................... (2)
Dari selisih persamaan (1) dan (2), diperoleh;
ar + ar2 + ar3 + ... + arn–1 + arn

rSn =

Sn =

a+ ar + ar2 + ar3 + ... + arn–1

rSn -

–a + arn

-

Sn =
↔( r-1)Sn =a(rn–1)

↔ Sn =
Jadi, rumus umum jumlah n suku pertama dari deret geometri adalah sebagai berikut.

Sn =

, untuk r > 1

Sn =

, untuk r < 1

Keterangan:
Sn = jumlah n suku pertama
a = suku pertama
r = rasio
n = banyak suku
Apa yang terjadi jika r bernilai 1?
Contoh Soal Deret Geometri :
Tentukan jumlah dari deret geometri berikut.
a. 2 + 4 + 8 + 16 + ... (8 suku)
b. 12 + 6 + 3 + 1,5 + ... (6 suku)
Pembahasan :
a. 2 + 4 + 8 + 16 + ...
Dari deret tersebut, diperoleh a = 2 dan r = 4/2 = 2 (r > 1).
Jumlah deret sampai 8 suku pertama, berarti n = 8.

Sn =

↔ S8 =

= 2(256 – 1) = 510

Jadi, jumlah 8 suku pertama dari deret tersebut adalah 510.

b. 12 + 6 + 3 + 1,5 + ...Dari deret itu, diperoleh a = 12 dan r =
Jumlah

deret

Sn =

sampai

↔ S6 =

6

suku

= 24(1-

pertama,

)=

Contoh Soal :
Diketahui deret 3 + 32 + 33 + ... + 3n = 363. Tentukan :
a. suku pertama;

(r < 1).
berarti

n

=

6.
b.rasio;
c. banyak suku.
Penyelesaian :
Deret 3 + 32 + 33 + ... + 3n = 363
a. Suku pertama: a = 3
b. Rasio: r = ... = .... = 3
c. Untuk Sn = 363
Karena r = 3 > 1, kita gunakan rumus :

Sn =

↔ 363 =
↔ 726 = 3n+1 – 3
↔ 3n+1 = 729
↔ 3n+1 = 36
Dengan demikian, diperoleh n + 1 = 6 atau n = 5. Jadi, banyak suku dari deret tersebut adalah
5.
Contoh Soal :
Carilah n terkecil sehingga Sn > 1.000 pada deret geometri 1 + 4 + 16 + 64 + ...
Jawaban :
Dari deret tersebut, diketahui a = 1 dan r = 4 (r > 1) sehingga jumlah n suku pertamanya
dapat ditentukan sebagai berikut.
Sn =
Nilai n yang mengakibatkan Sn > 1.000 adalah :

> 1.000 ↔ 4n > 3.001

Jika kedua ruas dilogaritmakan, diperoleh :
log 4n > log 3.001
↔ n log 4 > log 3.001

↔n>
↔ n > 5,78 (Gunakan kalkulator untuk menentukan nilai logaritma)
Jadi, nilai n terkecil agar Sn > 1.000 adalah 6.
3. Deret Geometri Tak Berhingga
Deret geometri yang tidak dapat dihitung banyak seluruh sukunya disebut deret geometri tak
berhingga.
Perhatikan deret geometri berikut.
a. 1 + 2 + 4 + 8 + ...

c. 1 +

+

+ ....

d. 9 – 3 + 1 –

+ .....

Deret-deret di atas merupakan contoh deret geometri tak berhingga.
Dari contoh a dan b, rasionya berturut-turut adalah 2 dan –2.
Jika deret tersebut diteruskan maka nilainya akan makin besar dan tidak terbatas. Deret yang
demikian disebut deret divergen, dengan | r | > 1. Sebaliknya, dari contoh c dan d, rasio
masing-masing deret 1/2 dan –1/3. Dari contoh c dan d, dapat kita hitung pendekatan
jumlahnya. Deret tersebut dinamakan deret konvergen dengan | r | < 1. Pada deret konvergen,
jumlah suku-sukunya tidak akan melebihi suatu harga tertentu, tetapi akan mendekati harga
tertentu. Harga tertentu ini disebut jumlah tak berhingga suku yang dinotasikan dengan S∞ .
Nilai S∞ merupakan nilai pendekatan (limit) jumlah seluruh suku (Sn) dengan n mendekati tak
berhingga. Oleh karena itu, rumus deret tak berhingga dapat diturunkan dari deret geometri
dengan suku pertama a, rasio r dan n → ∞ .

Karena

deret

konvergen

(|

r

|

<

1),

untuk

n → ∞ maka rn → 0 sehingga :
Jadi, rumus jumlah deret geometri tak berhingga adalah :
, dengan | r | < 1
Contoh Soal Deret Geometri Tak Terhingga 17 :
Tentukan jumlah tak berhingga suku dari deret berikut.

a. 1 +

+

+

+ ...

b.
Pembahasan :

a.1+

+

+

+

...

Dari deret tersebut diketahui a = 1 dan r = ½ sehingga :

b.

Perhatikan deret 2 + 1 +

+

Dari deret tersebut, diperoleh a = 2 dan r = ½.

+

+ ....
Jadi,

= 24 = 16.

Contoh dalam kehidupan;
Sebuah bola jatuh dari ketinggian 10 m dan memantul kembali dengan ketinggian 3/4 kali
tinggi sebelumnya. Pemantulan berlangsung terus-menerus sehingga bola berhenti. Tentukan
jumlah seluruh lintasan bola. (UMPTN 1995)
Jawaban :
U0 = 10 m; r = 3/4.
U1 = 3/4 x 10 m = 3/40 m

Sn = 10 + 2 S∞ = = 10 + (2 ×

) = 10 + (2 ×

) = 10 + (2 × 30) = 70

More Related Content

What's hot

Modul 2 keterbagian bilangan bulat
Modul 2   keterbagian bilangan bulatModul 2   keterbagian bilangan bulat
Modul 2 keterbagian bilangan bulatAcika Karunila
 
Instrumen tes ulangan harian mengenal bentuk aljabar (kisi dan kartu soal)
Instrumen tes ulangan harian mengenal bentuk aljabar (kisi dan kartu soal)Instrumen tes ulangan harian mengenal bentuk aljabar (kisi dan kartu soal)
Instrumen tes ulangan harian mengenal bentuk aljabar (kisi dan kartu soal)nurwa ningsih
 
Geometri Analitik Ruang (Tugas Kuliah)
Geometri Analitik Ruang (Tugas Kuliah)Geometri Analitik Ruang (Tugas Kuliah)
Geometri Analitik Ruang (Tugas Kuliah)RamdaniahYazidi
 
Vektor - Pertemuan 41- Aljabar Linear
Vektor - Pertemuan 41- Aljabar LinearVektor - Pertemuan 41- Aljabar Linear
Vektor - Pertemuan 41- Aljabar Linearahmad haidaroh
 
Rpp matematika sma xii bab 1 (matriks)
Rpp matematika sma xii bab 1 (matriks)Rpp matematika sma xii bab 1 (matriks)
Rpp matematika sma xii bab 1 (matriks)eli priyatna laidan
 
Matematika Diskrit Relasi Rekursif
Matematika Diskrit Relasi RekursifMatematika Diskrit Relasi Rekursif
Matematika Diskrit Relasi RekursifAyuk Wulandari
 
Konsep Bilangan Bulat
Konsep Bilangan BulatKonsep Bilangan Bulat
Konsep Bilangan BulatAbdul Rais P
 
Rpp projeck based learning matematika
Rpp projeck based learning matematikaRpp projeck based learning matematika
Rpp projeck based learning matematikaluqmanabdulaziz
 
Sub grup normal dan grup fakto
Sub grup normal dan grup faktoSub grup normal dan grup fakto
Sub grup normal dan grup faktoYadi Pura
 
Rpp kd 3.2 program linear fix
Rpp kd 3.2 program linear fixRpp kd 3.2 program linear fix
Rpp kd 3.2 program linear fixAZLAN ANDARU
 
Modul 6 fungsi-fungsi multiplikatif
Modul 6   fungsi-fungsi multiplikatifModul 6   fungsi-fungsi multiplikatif
Modul 6 fungsi-fungsi multiplikatifAcika Karunila
 
Rangkuman materi Transformasi Kesebangunan
Rangkuman materi Transformasi KesebangunanRangkuman materi Transformasi Kesebangunan
Rangkuman materi Transformasi KesebangunanNia Matus
 
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)BAB 2 Pencerminan (Refleksi)
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)Nia Matus
 

What's hot (20)

Struktur aljabar-2
Struktur aljabar-2Struktur aljabar-2
Struktur aljabar-2
 
Modul 2 keterbagian bilangan bulat
Modul 2   keterbagian bilangan bulatModul 2   keterbagian bilangan bulat
Modul 2 keterbagian bilangan bulat
 
Grup siklik
Grup siklikGrup siklik
Grup siklik
 
Instrumen tes ulangan harian mengenal bentuk aljabar (kisi dan kartu soal)
Instrumen tes ulangan harian mengenal bentuk aljabar (kisi dan kartu soal)Instrumen tes ulangan harian mengenal bentuk aljabar (kisi dan kartu soal)
Instrumen tes ulangan harian mengenal bentuk aljabar (kisi dan kartu soal)
 
Geometri Analitik Ruang (Tugas Kuliah)
Geometri Analitik Ruang (Tugas Kuliah)Geometri Analitik Ruang (Tugas Kuliah)
Geometri Analitik Ruang (Tugas Kuliah)
 
Ring
RingRing
Ring
 
Vektor - Pertemuan 41- Aljabar Linear
Vektor - Pertemuan 41- Aljabar LinearVektor - Pertemuan 41- Aljabar Linear
Vektor - Pertemuan 41- Aljabar Linear
 
Rpp matematika sma xii bab 1 (matriks)
Rpp matematika sma xii bab 1 (matriks)Rpp matematika sma xii bab 1 (matriks)
Rpp matematika sma xii bab 1 (matriks)
 
Matematika Diskrit Relasi Rekursif
Matematika Diskrit Relasi RekursifMatematika Diskrit Relasi Rekursif
Matematika Diskrit Relasi Rekursif
 
Handout analisis real
Handout analisis realHandout analisis real
Handout analisis real
 
Konsep Bilangan Bulat
Konsep Bilangan BulatKonsep Bilangan Bulat
Konsep Bilangan Bulat
 
Rpp projeck based learning matematika
Rpp projeck based learning matematikaRpp projeck based learning matematika
Rpp projeck based learning matematika
 
Sub grup normal dan grup fakto
Sub grup normal dan grup faktoSub grup normal dan grup fakto
Sub grup normal dan grup fakto
 
Rpp kd 3.2 program linear fix
Rpp kd 3.2 program linear fixRpp kd 3.2 program linear fix
Rpp kd 3.2 program linear fix
 
Modul 6 fungsi-fungsi multiplikatif
Modul 6   fungsi-fungsi multiplikatifModul 6   fungsi-fungsi multiplikatif
Modul 6 fungsi-fungsi multiplikatif
 
Rangkuman materi Transformasi Kesebangunan
Rangkuman materi Transformasi KesebangunanRangkuman materi Transformasi Kesebangunan
Rangkuman materi Transformasi Kesebangunan
 
Teori Group
Teori GroupTeori Group
Teori Group
 
Makalah Barisan dan Deret Bilangan
Makalah Barisan dan Deret BilanganMakalah Barisan dan Deret Bilangan
Makalah Barisan dan Deret Bilangan
 
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)BAB 2 Pencerminan (Refleksi)
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)
 
Teorema Nilai Rata-Rata Cauchy
Teorema Nilai Rata-Rata CauchyTeorema Nilai Rata-Rata Cauchy
Teorema Nilai Rata-Rata Cauchy
 

Viewers also liked

Modul matematika materi barisan dan deret
Modul matematika materi barisan dan deretModul matematika materi barisan dan deret
Modul matematika materi barisan dan deretDhurotul Khamidah
 
Latihan soal perbandingan
Latihan soal perbandinganLatihan soal perbandingan
Latihan soal perbandinganahmad_aza
 
RPP DERET
RPP DERETRPP DERET
RPP DERETxak1d13
 
Materi Penunjang sebelum memasuki Barisan dan Deret Aritmatika
Materi Penunjang sebelum memasuki Barisan dan Deret AritmatikaMateri Penunjang sebelum memasuki Barisan dan Deret Aritmatika
Materi Penunjang sebelum memasuki Barisan dan Deret AritmatikaIndah Oktriani
 
Silabus matematika sma kelas x wajib allson
Silabus matematika sma kelas x wajib allsonSilabus matematika sma kelas x wajib allson
Silabus matematika sma kelas x wajib allsonSuaidin -Dompu
 
barisan dan deret bilangan kompleks
barisan dan deret bilangan kompleksbarisan dan deret bilangan kompleks
barisan dan deret bilangan kompleksNurmini RuddiaNa
 
Rpp barisan dan deret
Rpp barisan dan deretRpp barisan dan deret
Rpp barisan dan deretarvinefriani
 
Lks baris dan deret
Lks baris dan deretLks baris dan deret
Lks baris dan deretarvinefriani
 
Makalah barisan dan deret
Makalah barisan dan deretMakalah barisan dan deret
Makalah barisan dan deretaditin
 
Barisan dan deret by syifadhila
Barisan dan deret by syifadhilaBarisan dan deret by syifadhila
Barisan dan deret by syifadhilaSyifa Dhila
 
Ppt Multimedia Baris dan Deret [Fachnaz Aulia Andara (1305230)]
Ppt Multimedia Baris dan Deret [Fachnaz Aulia Andara (1305230)]Ppt Multimedia Baris dan Deret [Fachnaz Aulia Andara (1305230)]
Ppt Multimedia Baris dan Deret [Fachnaz Aulia Andara (1305230)]Fachnaz Aulia
 
Pembahasan soal un matematika smp 2012 paket a35, b47, c61, d74, e81
Pembahasan soal un matematika smp 2012 paket a35, b47, c61, d74, e81Pembahasan soal un matematika smp 2012 paket a35, b47, c61, d74, e81
Pembahasan soal un matematika smp 2012 paket a35, b47, c61, d74, e81Nurdin Bahari
 
Barisan deret geometri
Barisan deret geometriBarisan deret geometri
Barisan deret geometriDjoko Manowo
 
Barisan dan deret
Barisan dan deretBarisan dan deret
Barisan dan deretacimulyana
 
6. latihan soal matematika barisan dan deret bilangan kelas 9 smp
6. latihan soal matematika barisan dan deret bilangan kelas 9 smp6. latihan soal matematika barisan dan deret bilangan kelas 9 smp
6. latihan soal matematika barisan dan deret bilangan kelas 9 smplambok pakpahan
 

Viewers also liked (20)

Modul matematika materi barisan dan deret
Modul matematika materi barisan dan deretModul matematika materi barisan dan deret
Modul matematika materi barisan dan deret
 
Latihan soal perbandingan
Latihan soal perbandinganLatihan soal perbandingan
Latihan soal perbandingan
 
RPP DERET
RPP DERETRPP DERET
RPP DERET
 
Barisan dan deret SMKN 1 TBT
Barisan dan deret SMKN 1 TBTBarisan dan deret SMKN 1 TBT
Barisan dan deret SMKN 1 TBT
 
Materi Penunjang sebelum memasuki Barisan dan Deret Aritmatika
Materi Penunjang sebelum memasuki Barisan dan Deret AritmatikaMateri Penunjang sebelum memasuki Barisan dan Deret Aritmatika
Materi Penunjang sebelum memasuki Barisan dan Deret Aritmatika
 
Silabus matematika sma kelas x wajib allson
Silabus matematika sma kelas x wajib allsonSilabus matematika sma kelas x wajib allson
Silabus matematika sma kelas x wajib allson
 
barisan dan deret bilangan kompleks
barisan dan deret bilangan kompleksbarisan dan deret bilangan kompleks
barisan dan deret bilangan kompleks
 
Rpp barisan dan deret
Rpp barisan dan deretRpp barisan dan deret
Rpp barisan dan deret
 
Lks baris dan deret
Lks baris dan deretLks baris dan deret
Lks baris dan deret
 
Makalah barisan dan deret
Makalah barisan dan deretMakalah barisan dan deret
Makalah barisan dan deret
 
Barisan dan deret
Barisan dan deretBarisan dan deret
Barisan dan deret
 
Barisan dan deret
Barisan dan deretBarisan dan deret
Barisan dan deret
 
Barisan dan deret by syifadhila
Barisan dan deret by syifadhilaBarisan dan deret by syifadhila
Barisan dan deret by syifadhila
 
Barisan dan deret
Barisan dan deretBarisan dan deret
Barisan dan deret
 
Mtk.barisan& deret
Mtk.barisan& deretMtk.barisan& deret
Mtk.barisan& deret
 
Ppt Multimedia Baris dan Deret [Fachnaz Aulia Andara (1305230)]
Ppt Multimedia Baris dan Deret [Fachnaz Aulia Andara (1305230)]Ppt Multimedia Baris dan Deret [Fachnaz Aulia Andara (1305230)]
Ppt Multimedia Baris dan Deret [Fachnaz Aulia Andara (1305230)]
 
Pembahasan soal un matematika smp 2012 paket a35, b47, c61, d74, e81
Pembahasan soal un matematika smp 2012 paket a35, b47, c61, d74, e81Pembahasan soal un matematika smp 2012 paket a35, b47, c61, d74, e81
Pembahasan soal un matematika smp 2012 paket a35, b47, c61, d74, e81
 
Barisan deret geometri
Barisan deret geometriBarisan deret geometri
Barisan deret geometri
 
Barisan dan deret
Barisan dan deretBarisan dan deret
Barisan dan deret
 
6. latihan soal matematika barisan dan deret bilangan kelas 9 smp
6. latihan soal matematika barisan dan deret bilangan kelas 9 smp6. latihan soal matematika barisan dan deret bilangan kelas 9 smp
6. latihan soal matematika barisan dan deret bilangan kelas 9 smp
 

Similar to Buku Siswa Barisan dan Deret Mathematics

Barisan bilangan
Barisan bilanganBarisan bilangan
Barisan bilanganhafidz248
 
Barisan_dan_Deret.pptx
Barisan_dan_Deret.pptxBarisan_dan_Deret.pptx
Barisan_dan_Deret.pptxzulviatiputri2
 
Barisan dan Deret.ppt
Barisan dan Deret.pptBarisan dan Deret.ppt
Barisan dan Deret.pptssuser3c2896
 
MATEMATIKA_SMA_BARISAN_DAN_DERET.pptx
MATEMATIKA_SMA_BARISAN_DAN_DERET.pptxMATEMATIKA_SMA_BARISAN_DAN_DERET.pptx
MATEMATIKA_SMA_BARISAN_DAN_DERET.pptxacofauzan1
 
Barisan n deret
Barisan n deretBarisan n deret
Barisan n derettejowati
 
Barisan & deret persamaan kuadrat (kelompok 14)
Barisan & deret persamaan kuadrat (kelompok 14)Barisan & deret persamaan kuadrat (kelompok 14)
Barisan & deret persamaan kuadrat (kelompok 14)Umam SemogaJadi Khair
 
BARISAN ARITMATIKA-1.docx
BARISAN ARITMATIKA-1.docxBARISAN ARITMATIKA-1.docx
BARISAN ARITMATIKA-1.docxdhiratamahatta
 
49826663 barisan-deret
49826663 barisan-deret49826663 barisan-deret
49826663 barisan-deretWayan Sudiarta
 
Pola dan barisan bilangan
Pola dan barisan bilanganPola dan barisan bilangan
Pola dan barisan bilanganHeri Cahyono
 
Fix makalah-maksek-edit-lagi2
Fix makalah-maksek-edit-lagi2Fix makalah-maksek-edit-lagi2
Fix makalah-maksek-edit-lagi2Gusthyn Ningrum
 
Barisan dan deret geometri
Barisan dan deret geometriBarisan dan deret geometri
Barisan dan deret geometriLisa Nurfalah
 
Mathehaha 141122072859-conversion-gate01
Mathehaha 141122072859-conversion-gate01Mathehaha 141122072859-conversion-gate01
Mathehaha 141122072859-conversion-gate01lissura chatami
 
Barisan dan deret aritmatika
Barisan dan deret aritmatikaBarisan dan deret aritmatika
Barisan dan deret aritmatikaDayu Kimday
 
Buku panduan-ujian-tulis-keterampilan-snmptn2011
Buku panduan-ujian-tulis-keterampilan-snmptn2011Buku panduan-ujian-tulis-keterampilan-snmptn2011
Buku panduan-ujian-tulis-keterampilan-snmptn2011Budi Arto
 
fdokumen.com_ppt-baris-deret-aritmatika.pptx
fdokumen.com_ppt-baris-deret-aritmatika.pptxfdokumen.com_ppt-baris-deret-aritmatika.pptx
fdokumen.com_ppt-baris-deret-aritmatika.pptxTamtowiYahya1
 

Similar to Buku Siswa Barisan dan Deret Mathematics (20)

3. BARIS _ DERET.pdf
3. BARIS _ DERET.pdf3. BARIS _ DERET.pdf
3. BARIS _ DERET.pdf
 
Barisan bilangan
Barisan bilanganBarisan bilangan
Barisan bilangan
 
Barisan_dan_Deret.pptx
Barisan_dan_Deret.pptxBarisan_dan_Deret.pptx
Barisan_dan_Deret.pptx
 
Barisan dan Deret.ppt
Barisan dan Deret.pptBarisan dan Deret.ppt
Barisan dan Deret.ppt
 
MATEMATIKA_SMA_BARISAN_DAN_DERET.pptx
MATEMATIKA_SMA_BARISAN_DAN_DERET.pptxMATEMATIKA_SMA_BARISAN_DAN_DERET.pptx
MATEMATIKA_SMA_BARISAN_DAN_DERET.pptx
 
Barisan n deret
Barisan n deretBarisan n deret
Barisan n deret
 
Barisan & deret persamaan kuadrat (kelompok 14)
Barisan & deret persamaan kuadrat (kelompok 14)Barisan & deret persamaan kuadrat (kelompok 14)
Barisan & deret persamaan kuadrat (kelompok 14)
 
BARISAN ARITMATIKA-1.docx
BARISAN ARITMATIKA-1.docxBARISAN ARITMATIKA-1.docx
BARISAN ARITMATIKA-1.docx
 
Mathe haha
Mathe hahaMathe haha
Mathe haha
 
49826663 barisan-deret
49826663 barisan-deret49826663 barisan-deret
49826663 barisan-deret
 
Pola dan barisan bilangan
Pola dan barisan bilanganPola dan barisan bilangan
Pola dan barisan bilangan
 
Fix makalah-maksek-edit-lagi2
Fix makalah-maksek-edit-lagi2Fix makalah-maksek-edit-lagi2
Fix makalah-maksek-edit-lagi2
 
Barisan dan Deret Bilangan ppt
Barisan dan Deret Bilangan pptBarisan dan Deret Bilangan ppt
Barisan dan Deret Bilangan ppt
 
Barisan dan deret geometri
Barisan dan deret geometriBarisan dan deret geometri
Barisan dan deret geometri
 
Mathehaha 141122072859-conversion-gate01
Mathehaha 141122072859-conversion-gate01Mathehaha 141122072859-conversion-gate01
Mathehaha 141122072859-conversion-gate01
 
Barisan dan deret aritmatika
Barisan dan deret aritmatikaBarisan dan deret aritmatika
Barisan dan deret aritmatika
 
Barisan dan deret tak hingga
Barisan dan deret tak hinggaBarisan dan deret tak hingga
Barisan dan deret tak hingga
 
Buku panduan-ujian-tulis-keterampilan-snmptn2011
Buku panduan-ujian-tulis-keterampilan-snmptn2011Buku panduan-ujian-tulis-keterampilan-snmptn2011
Buku panduan-ujian-tulis-keterampilan-snmptn2011
 
1. Baris dan deret.ppt
1. Baris dan deret.ppt1. Baris dan deret.ppt
1. Baris dan deret.ppt
 
fdokumen.com_ppt-baris-deret-aritmatika.pptx
fdokumen.com_ppt-baris-deret-aritmatika.pptxfdokumen.com_ppt-baris-deret-aritmatika.pptx
fdokumen.com_ppt-baris-deret-aritmatika.pptx
 

More from arvinefriani

UU RI NO 14 TH 2005 GURU DAN DOSEN
UU RI NO 14 TH 2005 GURU DAN DOSEN UU RI NO 14 TH 2005 GURU DAN DOSEN
UU RI NO 14 TH 2005 GURU DAN DOSEN arvinefriani
 
PERMENDIKBUD NO 65 TH 2013
PERMENDIKBUD NO 65 TH 2013PERMENDIKBUD NO 65 TH 2013
PERMENDIKBUD NO 65 TH 2013arvinefriani
 
UU RI NO 23 TH 2003 SISDIKNAS
UU RI NO 23 TH 2003 SISDIKNASUU RI NO 23 TH 2003 SISDIKNAS
UU RI NO 23 TH 2003 SISDIKNASarvinefriani
 
PERMENDIKNAS NO 24 TH 2006
PERMENDIKNAS NO 24 TH 2006PERMENDIKNAS NO 24 TH 2006
PERMENDIKNAS NO 24 TH 2006arvinefriani
 
PERMENDIKNAS NO 23 TH 2006
PERMENDIKNAS NO 23 TH 2006PERMENDIKNAS NO 23 TH 2006
PERMENDIKNAS NO 23 TH 2006arvinefriani
 
PERMENDIKNAS NO 22 TH 2006
PERMENDIKNAS NO 22 TH 2006PERMENDIKNAS NO 22 TH 2006
PERMENDIKNAS NO 22 TH 2006arvinefriani
 
Kurikulum 2004 SMA
Kurikulum 2004 SMAKurikulum 2004 SMA
Kurikulum 2004 SMAarvinefriani
 
Kurikulum 2013 SMP
Kurikulum 2013 SMPKurikulum 2013 SMP
Kurikulum 2013 SMParvinefriani
 
E-book matematika kls XII IPS
E-book matematika kls XII IPSE-book matematika kls XII IPS
E-book matematika kls XII IPSarvinefriani
 
E-book matematika kls XII IPA
E-book matematika kls XII IPAE-book matematika kls XII IPA
E-book matematika kls XII IPAarvinefriani
 
E-book matematika kls XII BAHASA
E-book matematika kls XII BAHASAE-book matematika kls XII BAHASA
E-book matematika kls XII BAHASAarvinefriani
 
E-book matematika kls XI IPS
E-book matematika kls XI IPSE-book matematika kls XI IPS
E-book matematika kls XI IPSarvinefriani
 
E-book matematika kls XI IPA
E-book matematika kls XI IPAE-book matematika kls XI IPA
E-book matematika kls XI IPAarvinefriani
 
E-book matematika kls VIII'
E-book matematika kls VIII'E-book matematika kls VIII'
E-book matematika kls VIII'arvinefriani
 
E-book matematika kls VIII
E-book matematika kls VIIIE-book matematika kls VIII
E-book matematika kls VIIIarvinefriani
 
E-book matematika kls XI BAHASA
E-book matematika kls XI BAHASAE-book matematika kls XI BAHASA
E-book matematika kls XI BAHASAarvinefriani
 
E-book matematika kls IX'
E-book matematika kls IX'E-book matematika kls IX'
E-book matematika kls IX'arvinefriani
 
E-book matematika kls IX
E-book matematika kls IXE-book matematika kls IX
E-book matematika kls IXarvinefriani
 
E-book matematika siswa X
E-book matematika siswa XE-book matematika siswa X
E-book matematika siswa Xarvinefriani
 

More from arvinefriani (20)

UU RI NO 14 TH 2005 GURU DAN DOSEN
UU RI NO 14 TH 2005 GURU DAN DOSEN UU RI NO 14 TH 2005 GURU DAN DOSEN
UU RI NO 14 TH 2005 GURU DAN DOSEN
 
PERMENDIKBUD NO 65 TH 2013
PERMENDIKBUD NO 65 TH 2013PERMENDIKBUD NO 65 TH 2013
PERMENDIKBUD NO 65 TH 2013
 
UU RI NO 23 TH 2003 SISDIKNAS
UU RI NO 23 TH 2003 SISDIKNASUU RI NO 23 TH 2003 SISDIKNAS
UU RI NO 23 TH 2003 SISDIKNAS
 
PERMENDIKNAS NO 24 TH 2006
PERMENDIKNAS NO 24 TH 2006PERMENDIKNAS NO 24 TH 2006
PERMENDIKNAS NO 24 TH 2006
 
PERMENDIKNAS NO 23 TH 2006
PERMENDIKNAS NO 23 TH 2006PERMENDIKNAS NO 23 TH 2006
PERMENDIKNAS NO 23 TH 2006
 
PERMENDIKNAS NO 22 TH 2006
PERMENDIKNAS NO 22 TH 2006PERMENDIKNAS NO 22 TH 2006
PERMENDIKNAS NO 22 TH 2006
 
Kurikulum KTSP
Kurikulum KTSPKurikulum KTSP
Kurikulum KTSP
 
Kurikulum 2004 SMA
Kurikulum 2004 SMAKurikulum 2004 SMA
Kurikulum 2004 SMA
 
Kurikulum 2013 SMP
Kurikulum 2013 SMPKurikulum 2013 SMP
Kurikulum 2013 SMP
 
E-book matematika kls XII IPS
E-book matematika kls XII IPSE-book matematika kls XII IPS
E-book matematika kls XII IPS
 
E-book matematika kls XII IPA
E-book matematika kls XII IPAE-book matematika kls XII IPA
E-book matematika kls XII IPA
 
E-book matematika kls XII BAHASA
E-book matematika kls XII BAHASAE-book matematika kls XII BAHASA
E-book matematika kls XII BAHASA
 
E-book matematika kls XI IPS
E-book matematika kls XI IPSE-book matematika kls XI IPS
E-book matematika kls XI IPS
 
E-book matematika kls XI IPA
E-book matematika kls XI IPAE-book matematika kls XI IPA
E-book matematika kls XI IPA
 
E-book matematika kls VIII'
E-book matematika kls VIII'E-book matematika kls VIII'
E-book matematika kls VIII'
 
E-book matematika kls VIII
E-book matematika kls VIIIE-book matematika kls VIII
E-book matematika kls VIII
 
E-book matematika kls XI BAHASA
E-book matematika kls XI BAHASAE-book matematika kls XI BAHASA
E-book matematika kls XI BAHASA
 
E-book matematika kls IX'
E-book matematika kls IX'E-book matematika kls IX'
E-book matematika kls IX'
 
E-book matematika kls IX
E-book matematika kls IXE-book matematika kls IX
E-book matematika kls IX
 
E-book matematika siswa X
E-book matematika siswa XE-book matematika siswa X
E-book matematika siswa X
 

Recently uploaded

AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxmuhammadkausar1201
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfHendroGunawan8
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 

Recently uploaded (20)

AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 

Buku Siswa Barisan dan Deret Mathematics

  • 1. Buku Siswa Barisan dan Deret Mathematics
  • 2. Pola adalah bentuk atau model (lebih abstrak, suatu set peraturan) yang bisa dipakai untuk membuat atau untuk menghasilkan suatu atau bagian dari sesuatu, khususnya jika sesuatu yang ditimbulkan cukup mempunyai suatu yang sejenis untuk pola dasar yang dapat ditunjukkan atau terlihat . Dalam gambar 1.1 terbentuk pola barisan 3x6 Barisan Barisan bilangan adalah susunan bilangan yang memiliki pola atau aturan tentu antara satu bilangan dengan bilangan berikutnya U1, U2, U3, …, Un. Keterangan : U1 = suku pertama U2 = suku kedua U3 = suku ketiga Un = suku ke-n Contoh Barisan bilangan ganjil 1, 3, 5, 7, 9, …., 2n-1 Jawab : suku pertaman (U1)=1 , (U2) = 3, dan suku ke-n = 2n-1
  • 3. Barisan Aritmatika Definisi barisan ini adalah barisan yang setiap selisih antar suku yang berdekatan selalu konstan. Secara matematis dalam barisan aritmatika berlaku rumus Un-Un-1 = konstan, dengan n = 2,3,4,... Nilai konstan pada definisi di atas disebut juga dengan beda barisan aritmatika (dilambangkan b) Un-Un-1 = b Contoh 23, 30, 37, 44, 51, … merupakan barisan aritmatika dengan beda 7 2, 7/4, 3/2, 5/4, 1, … adalah barisan aritmatika dengan beda -1/4 Jika a adalah suku pertama dari deret matika dan b adalah beda, maka rumus barisan aritmatika adalah Un = a + (n-1)b [rumus barisan aritmatika] Contoh soal 1. Tentukan suku ke-8 dan ke-20 dari barisan –3, 2, 7, 12, .... Jawab: –3, 2, 7, 12, … Suku pertama adalah a = –3 dan bedanya b = 2 – (–3) = 5. Dengan menyubstitusikan a dan b, diperoleh : Un = –3 + (n – 1)5. Suku ke-8 : U8 = –3 + (8 – 1)5 = 32. Suku ke-20 : U20 = –3 + (20 – 1)5 = 92.
  • 4. 2. Suatu barisan aritmetika, suku ketiganya adalah 36, jumlah suku ke-5 dan ke-7 adalah 144. Berapa suku ke seratus dari barisan tersebut? Jawab : U3 = 36 ⇔ a + (3-1) b = 36 ⇔ a + 2b = 36 ……. U5 + U7⇔ a + 4b + a + 6 b = 144 ⇔ 2a + 10 b = 144 ⇔ a + 5b =72 …… (1) (2) eliminasi persamaan (1) dengan persamaan (2) a + 2b = 36 a + 5b = 72 ————– -3b = – 36 ⇔ b = 12 a + 2b = 36 a + 2(12) = 36 ⇔ a + 24 = 36 ⇔ a = 12 suku ke 100, U100 = a + (100-1) b = 12 + 99.12 = 100. 12 =1200 Suku Tengah Barisan Aritmatika Jika suatu barisan aritmatika berjumlah ganjil, maka di antara barisan tersebut ada suku tengahnya. Lalu bagaimana cara menentukan nilai dari suku tengah tersebut? Rumus mencari nilai suku tengah Contoh soal Jika ada barisan aritmetika 2, 4, 6, 8, 10, 12, 14, …, 1.200 Tentukan suku tengahnya! Jawab : Ut = 1/2 (U1+Un) = 1/2 (2+1200) = 1/2 x 1.202 = 601 Sisipan dalam Barisan Aritmatika Jika ada dua buah bilagnan m dan n, kemudian sobat sisipkan diantara dua bilangan tersebut bilangan sebanyak k buah, maka akan diperoleh bentuk m, m+b, m+2b, m+3b, m+4b, …, n
  • 5. Contoh Kita punya 2 bilangan 10 dan 20 kemudian akan kita sisipkan 4 buah bilangan di antaranya hingga membentuk deret aritmatika. Dari semula 2 suku sekarang ditambah 4 suku, total ada 6 suku. 10, 10+b, 10+2b, 10+3b, 10+4b, 20 pertanyaanya berapa nilai beda (b)? Un = a+(n-1)b ⇔ 20 = 10+(6-1)b ⇔20 = 10 + 5b ⇔ b = 2
  • 6. DERET ARITMATIKA Deret adalah penjumlahan dari suku-suku suatu barisan aritmetika. Jadi suku-suku yang membentuk deret aritmatika adalah barisan aritmatika. Misal, deret aritmatika adalah : maka dan Jumlah suku pertama deret aritmatika adalah : Sekarang kita jabarkan rumus jumlah suku pertama dari deret aritmatika. atau Jadi rumus jumlah suku pertama deret aritmatika adalah : atau Suku ke-n dari barisan aritmatika juga bias dicari menggunakan rumus berikut:
  • 7. Rumus Suku Tengah Barisan Aritmatika Suatu barisan aritmatika dengan banyaknya suku dimana maka untuk mencari suku tengahnya dapat digunakan rumus: Keterangan: jumlah suku pertama suku pertama beda suku ke-n banyak suku suku tengah suku terakhir Contoh soal 1. Carilah jumlah 100 suku pertama dari deret 2 + 4 + 6 + 8 +.... Jawab: Diketahui bahwa a= 2, b = 4 – 2 = 2, dan n = 100. S100 = x 100 {2(2) + (100 – 1)2} = 50 {4 + 198} = 50 (202) = 10.100 Jadi, jumlah 100 suku pertama dari deret tersebut adalah 10.100.
  • 8. 2. Hitunglah jumlah semua bilangan asli kelipatan 3 yang kurang dari 100. Jawab: Bilangan asli kelipatan 3 yang kurang dari 100 adalah 3, 6, 9, 12, ..., 99 sehingga diperoleh a = 3, b = 3, danUn= 99. Terlebih dahulu kita cari-n sebagai berikut ; Un=a + (n – 1)b 99 = 3 + (n – 1)3 3n = 99 n = 33 Jumlah dari deret tersebut adalah : Sn= n (a + U ) S33 = x 33(3 + 99) = 1.683 Jadi, jumlah bilangan asli kelipatan 3 yang kurang dari 100 adalah 1.683 Sisipan Diantara dua bilangan yang diketahui dapat disisipkan sejumlah bilangan sehingga bilangan-bilangan tersebut membentuk deret aritmatika atau barisan aritmatika. Misal diantara bilangan dan disisipkan bilangan sehingga terbentuk deret aritmatika dengan beda bilangan . Deret aritmatika yang terbentuk adalah : Dari deret yang terbentuk ini dapat dituliskan suku ke- adalah
  • 9. BARISAN GEOMETRI Barisan geometri adalah barisan bilangan dengan perbandingan setiap suku dengan suku sebelumnya selalu sama. Perbandingan setiap dua suku berurutannya disebut rasio (r). u1 = a u2 = u1. r = a. r u3 = u2. r = ar.r = ar2 u4 = u3. r = ar2.r=ar3 dan seterusnya u1 u2 u3 u4 u5 a ar ar2 ar3 ar4 r r r r r= = = = = Ket : a =u1 = suku pertama u2 = suku kedua un = suku ke- n r = rasio Bentuk umum suku ke–n barisan geometri dituliskan sebagai berikut: Un= arn-1 ,
  • 10. Contoh : 1. Tentukan rasio dari 1,2,4,8,16,32.... Jawab : 1, 2, 4, 8, 16, ... u1 u2 u3 u4 u5 u6 r= = =2 r= r= r= = =2 = =2 2. Tentukan suku pertama ,rasio, suku ke 6 dan rumus suku ke-n pada barisan-barisan geometri berikut ini 27,9,3,1,...,.... Jawab : 27, 9, 3,1 u1 u2 u3 u4  suku pertama (u1) = 27  rasio = = =  suku ke-6 (u6) Un= arn-1 u6 = ar5 = 27. )5 = 27 . =  Un = arn-1 = 27. )n-1
  • 11. Deret geometri Jika U1, U2, U3, ... Un merupakan barisan geometri maka U1 + U2 + U3 + ... + Un adalah deret geometri dengan Un = arn–1. Rumus umum untuk menentukan jumlah n suku pertama dari deret geometri dapat diturunkan sebagai berikut. Misalkan Sn notasi dari jumlah n suku pertama. Sn = U1 + U2 + ... + Un Sn = a + ar + ... + arn–2 + arn–1 .............................................. (1) Jika kedua ruas dikalikan r, diperoleh : rSn = ar + ar2 + ar3 + ... + arn–1 + arn ................................... (2) Dari selisih persamaan (1) dan (2), diperoleh; ar + ar2 + ar3 + ... + arn–1 + arn rSn = Sn = a+ ar + ar2 + ar3 + ... + arn–1 rSn - –a + arn - Sn = ↔( r-1)Sn =a(rn–1) ↔ Sn = Jadi, rumus umum jumlah n suku pertama dari deret geometri adalah sebagai berikut. Sn = , untuk r > 1 Sn = , untuk r < 1 Keterangan: Sn = jumlah n suku pertama
  • 12. a = suku pertama r = rasio n = banyak suku Apa yang terjadi jika r bernilai 1? Contoh Soal Deret Geometri : Tentukan jumlah dari deret geometri berikut. a. 2 + 4 + 8 + 16 + ... (8 suku) b. 12 + 6 + 3 + 1,5 + ... (6 suku) Pembahasan : a. 2 + 4 + 8 + 16 + ... Dari deret tersebut, diperoleh a = 2 dan r = 4/2 = 2 (r > 1). Jumlah deret sampai 8 suku pertama, berarti n = 8. Sn = ↔ S8 = = 2(256 – 1) = 510 Jadi, jumlah 8 suku pertama dari deret tersebut adalah 510. b. 12 + 6 + 3 + 1,5 + ...Dari deret itu, diperoleh a = 12 dan r = Jumlah deret Sn = sampai ↔ S6 = 6 suku = 24(1- pertama, )= Contoh Soal : Diketahui deret 3 + 32 + 33 + ... + 3n = 363. Tentukan : a. suku pertama; (r < 1). berarti n = 6.
  • 13. b.rasio; c. banyak suku. Penyelesaian : Deret 3 + 32 + 33 + ... + 3n = 363 a. Suku pertama: a = 3 b. Rasio: r = ... = .... = 3 c. Untuk Sn = 363 Karena r = 3 > 1, kita gunakan rumus : Sn = ↔ 363 = ↔ 726 = 3n+1 – 3 ↔ 3n+1 = 729 ↔ 3n+1 = 36 Dengan demikian, diperoleh n + 1 = 6 atau n = 5. Jadi, banyak suku dari deret tersebut adalah 5. Contoh Soal : Carilah n terkecil sehingga Sn > 1.000 pada deret geometri 1 + 4 + 16 + 64 + ... Jawaban : Dari deret tersebut, diketahui a = 1 dan r = 4 (r > 1) sehingga jumlah n suku pertamanya dapat ditentukan sebagai berikut.
  • 14. Sn = Nilai n yang mengakibatkan Sn > 1.000 adalah : > 1.000 ↔ 4n > 3.001 Jika kedua ruas dilogaritmakan, diperoleh : log 4n > log 3.001 ↔ n log 4 > log 3.001 ↔n> ↔ n > 5,78 (Gunakan kalkulator untuk menentukan nilai logaritma) Jadi, nilai n terkecil agar Sn > 1.000 adalah 6. 3. Deret Geometri Tak Berhingga Deret geometri yang tidak dapat dihitung banyak seluruh sukunya disebut deret geometri tak berhingga. Perhatikan deret geometri berikut. a. 1 + 2 + 4 + 8 + ... c. 1 + + + .... d. 9 – 3 + 1 – + ..... Deret-deret di atas merupakan contoh deret geometri tak berhingga. Dari contoh a dan b, rasionya berturut-turut adalah 2 dan –2. Jika deret tersebut diteruskan maka nilainya akan makin besar dan tidak terbatas. Deret yang demikian disebut deret divergen, dengan | r | > 1. Sebaliknya, dari contoh c dan d, rasio
  • 15. masing-masing deret 1/2 dan –1/3. Dari contoh c dan d, dapat kita hitung pendekatan jumlahnya. Deret tersebut dinamakan deret konvergen dengan | r | < 1. Pada deret konvergen, jumlah suku-sukunya tidak akan melebihi suatu harga tertentu, tetapi akan mendekati harga tertentu. Harga tertentu ini disebut jumlah tak berhingga suku yang dinotasikan dengan S∞ . Nilai S∞ merupakan nilai pendekatan (limit) jumlah seluruh suku (Sn) dengan n mendekati tak berhingga. Oleh karena itu, rumus deret tak berhingga dapat diturunkan dari deret geometri dengan suku pertama a, rasio r dan n → ∞ . Karena deret konvergen (| r | < 1), untuk n → ∞ maka rn → 0 sehingga : Jadi, rumus jumlah deret geometri tak berhingga adalah : , dengan | r | < 1 Contoh Soal Deret Geometri Tak Terhingga 17 : Tentukan jumlah tak berhingga suku dari deret berikut. a. 1 + + + + ... b. Pembahasan : a.1+ + + + ... Dari deret tersebut diketahui a = 1 dan r = ½ sehingga : b. Perhatikan deret 2 + 1 + + Dari deret tersebut, diperoleh a = 2 dan r = ½. + + ....
  • 16. Jadi, = 24 = 16. Contoh dalam kehidupan; Sebuah bola jatuh dari ketinggian 10 m dan memantul kembali dengan ketinggian 3/4 kali tinggi sebelumnya. Pemantulan berlangsung terus-menerus sehingga bola berhenti. Tentukan jumlah seluruh lintasan bola. (UMPTN 1995) Jawaban : U0 = 10 m; r = 3/4. U1 = 3/4 x 10 m = 3/40 m Sn = 10 + 2 S∞ = = 10 + (2 × ) = 10 + (2 × ) = 10 + (2 × 30) = 70