1. Pengertian, Proses, dan Manfaat
Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan
Disiapkan oleh
Sigit Reliantoro dan
Dana A. Kartakusuma
Asisten Deputi Urusan Kajian Dampak Lingkungan
Kementerian Lingkungan Hidup
September 2004
3. 3
Pembangunan Berkelanjutan
World Commission on Environment
and Development:
“…… to meet the need of the
present without sacrificing the
ability of the future to meet
theirs ……..”
(…..memenuhi kebutuhan generasi masa kini
tanpa mengorbankan kemampuan pemenuhan
kebutuhan generasi mendatang ….)
5. 5
Pembangunan Berkelanjutan
• Pemenuhan kebutuhan generasi masa kini tanpa
mengorbankan kebutuhan generasi mendatang
• Tradisi Sasi, Maluku, contoh pembangunan
berkelanjutan (budaya berkelanjutan)
• Lahan gambut 1 juta ha: kegagalan pembangunan
akibat tidak mengacu pada prinsip pembangunan
berkelanjutan (tekanan semata pada
pembangunan/ekonomi)
• Tersirat: Internalisasi Eksternalitas Polluters
Pay Principle distorsi ekonomi?
• Kalau tidak internalisasi justru distorsi PDB
tidak hijau (konsep NetPDB-depresiasi sumberdaya
buatan – kenapa tidak depresiasi sumberdaya
alam?)
• Pendekatan: perangkat ekonomi
8. 8
Pendekatan PLH
• Preventif
– Tata ruang => daya dukung
– AMDAL
• Precautionary
• Penaatan
– Proper
– Super kasih
– Baku mutu
• Penegakan hukum
9. 9
AMDAL adalah kajian mengenai dampak
besar dan penting suatu usaha dan/atau
kegiatan yang direncanakan pada
lingkungan hidup yang diperlukan bagi
proses pengambilan keputusan tentang
penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan
11. 11
TIPIKAL LANGKAH LANGKAH
DALAM AMDAL
Barrow, 1997Barrow, 1997
Identifikasi
dampak
yang
mungkin
terjadi
Prediksi
besaran
dampak
yang
mungkin
terjadi
Komunikasikan
hasil kajian,
termasuk
rekomendasi
alternatif
terbaik
Penentuan
Batas
Studi /
Problem
Boundary
Evaluasi
sifat
penting
dampak
untuk
setiap
alternatif
kegiatan
PELINGKUPAN/ PENYUSUNAN
KA ANDAL PENYUSUNAN ANDAL
PENYUSUNAN
RKL RPL
Kep MenLH No 5 Th 1997Kep MenLH No 5 Th 1997
12. 12
BATAS STUDIBATAS STUDI
1. BATAS PROYEK
• Batas terluar kegiatan prakonstuksi, konstruksi, operasi
dan pasca operasi
• Identifikasi komunitas masyarakat dan/atau lembaga
masyarakat
2. BATAS EKOLOGIS
• Batas terjauh transportasi limbah ; air, udara, tanah
• Batas perubahan fungsi ekosistem
• Gabungkan kedua batas
• Identifikasi komunitas masyarakat dan/atau lembaga
masyarakat yang akan berubah karena kerusakan sumber
daya alam atau pencemaran
3. BATAS SOSIAL
Plotkan lokasi masyarakat yang berada pada BATAS
PROYEK & BATAS EKOLOGIS
Plotkan masyarakat diluar BATAS PROYEK & BATAS EKOLOGIS
namun berpotensi terkena dampak penting
4. BATAS ADMINISTRATIF
– Kewenangan mengatur / mengelola sumber daya
KEP MEN LH NO 5 TAHUN 2000
16. 16
PROSES PELINGKUPAN DAMPAKPROSES PELINGKUPAN DAMPAK
PENTINGPENTING
Komponen
Rencana Kegiatan
Komponen
Lingkungan Hidup
Dampak
Potensial
Dampak
Penting
Hipotetik
Isu Pokok
Identifikasi
Dampak
Potensial
Evaluasi
Dampak
Potensial
Pemusatan
Kegiatan
Lain disekitarnya
Saran, Tanggapan
dan Pendapat
Masyarakat
17. 17
KOMPONEN KEGIATAN
• KOMPONEN KEGIATAN FISIK
– Merubah lahan/lansekap
– Merubah rejim hidrologi
– Merubah komposisi vegetasi
– Merubah komposisi satwa
– Kegiatan operasi yang menimbulkan pencemaran
– Kegiatan instalasi dan pengolahan limbah
– Pemanfaatan air untuk kebutuhan domestik & proses
produksi
– Penerimaan tenaga kerja
– Mendorong pengembangan wilayah
KEP MEN LH NO 5 TH 2000
18. 18
KOMPONEN LINGKUNGAN HIDUPKOMPONEN LINGKUNGAN HIDUP
Dipertahankan &
Dilestarikan
Dipertahankan &
Dilestarikan
Hutan Lindung, Konservasi, Cagar BiosferHutan Lindung, Konservasi, Cagar Biosfer
Sumber Daya AirSumber Daya Air
Keaneka Ragaman HayatiKeaneka Ragaman Hayati
Kualitas UdaraKualitas Udara
Nilai BudayaNilai Budaya
Warisan Alam & BudayaWarisan Alam & Budaya
Kenyamanan HidupKenyamanan Hidup
Berubah Secara
Mendasar
Berubah Secara
Mendasar
19. 19
KOMPONEN LINGKUNGAN HIDUPKOMPONEN LINGKUNGAN HIDUP
Dipertahankan &
Dilestarikan
Dipertahankan &
Dilestarikan
Berubah Secara
Mendasar
Berubah Secara
Mendasar
Pemilikan & Penguasaan LahanPemilikan & Penguasaan Lahan
Kesempatan KerjaKesempatan Kerja
Taraf HidupTaraf Hidup
Fungsi EkosistemFungsi Ekosistem
21. 21
Fungsi EkosistemFungsi EkosistemFungsi EkosistemFungsi Ekosistem
Pemasok Air
Pengendalian
Air
Pencegah Intrusi
Perlindungan
Kekuatan Alam
(garis pantai,
erosi)
Penangkapan &
Pengendalian
Sedimen
Penangkapan &
Pegendapan
Unsur Hara
Penangkapan &
Pegendapan
Bahan Beracun
Pemasok Bahan
Bahan Bernilai
Ekonomi
Pemasok Bahan
Bahan Bernilai
Ekologi
Pemasok Energi
Pemasok Bahan
Bahan Ekonomi
Transportasi
Bank Genetika
Konservasi
Spesies Langka
Rekreasi &
Pariwisata
Sosial Budaya :
•Estetika Lanskap
•Agama & Spiritual
•Peninggalan Sejarah
Sosial Ekonomi
Penelitian &
Pendidikan
Pemeliharaan
Proses Proses
Alam
Berubah SecaraBerubah Secara
MendasarMendasar
Berubah SecaraBerubah Secara
MendasarMendasar
22. 22
METODE STUDIMETODE STUDIMETODE STUDIMETODE STUDI
Jenis
Data
Jenis
Data
Pengumpula
n Data
Pengumpula
n Data
Analisi
sData
Analisi
sData
Prakiraan
Dampak
Prakiraan
Dampak
ISUISU
POKOKPOKOK
ATAUATAU
DAMPAKDAMPAK
PENTINGPENTING
HIPOTETISHIPOTETIS
ISUISU
POKOKPOKOK
ATAUATAU
DAMPAKDAMPAK
PENTINGPENTING
HIPOTETISHIPOTETIS
BESARAN DAMPAKBESARAN DAMPAKBESARAN DAMPAKBESARAN DAMPAK
SIFAT PENTINGSIFAT PENTING
DAMPAKDAMPAK
SIFAT PENTINGSIFAT PENTING
DAMPAKDAMPAK
METODOLOGI
23. 23
JENIS & FUNGSI METODEJENIS & FUNGSI METODE
AMDALAMDAL
MetodeMetode
IdentifikasiIdentifikasi
DampakDampak
Mengidentifikasi komponen lingkungan ygMengidentifikasi komponen lingkungan yg
berpotensi terkena dampak pentingberpotensi terkena dampak penting
Terutama digunakan disaat proses pelingkupanTerutama digunakan disaat proses pelingkupan
untuk penyusunan KAuntuk penyusunan KA
MetodeMetode
PrakiraanPrakiraan
DampakDampak
Memprakirakan arah dan besar dampakMemprakirakan arah dan besar dampak
lingkungan yang akan timbullingkungan yang akan timbul
Mengevaluasi sifat penting dari dampakMengevaluasi sifat penting dari dampak
Terutama digunakan disaat penyusunan ANDALTerutama digunakan disaat penyusunan ANDAL
MetodeMetode
EvaluasiEvaluasi
DampakDampak
Evaluasi secara holistik untuk pengambilanEvaluasi secara holistik untuk pengambilan
keputusan kelayakan proyek dr segi lingkungankeputusan kelayakan proyek dr segi lingkungan
Digunakan sebagai arahan utk RKL dan RPLDigunakan sebagai arahan utk RKL dan RPL
Terutama digunakan disaat penyusunan ANDALTerutama digunakan disaat penyusunan ANDAL
Adibowo.dkk (2002)
24. 24
KERANGKA ACUAN ANDALKERANGKA ACUAN ANDAL
Metode Studi
Tenaga Ahli Yg
diperlukan
Isu Pokok
Batas Studi
Komponen
Rencana Kegiatan
Komponen
Lingkungan Hidup
Kegiatan
Lain disekitarnya
Saran Tanggapan
Pendapat
25. 25
MANFAAT AMDAL
1. Sebagai “environmental safe guard”
2. Studi kelayakan untuk proses pengambilan
keputusan
3. Pengembangan wilayah
4. Rekomendasi dalam proses perijinan
27. 27
World Bank (2001), Environment and Natural Resources
Management in a Time of Transition
SumberD
aya Alam
waktu
Tidak ada Environmental
Safeguard yg memadai
Ada
Environmental
Safeguard
PAD
Eksploitasi
SDA
eksteksif
SDA menurun
scr drastis
Kerusakan
lingkungan yg tdk
dapat balik
Output SDA
Lebih efisien; pengunaan SDA
berkelanjutan, konservasi kawasan
lindung
Kepemerintahaan
Partissipasi
masyarakt lokal
lebih besar;
akutantabilitas
pemda, pusat lebih
berkonsentrasi pada
kebijakan dan
pengawasan
28. 28
SIKLUS PROYEK IDEAL
Perencanaan
Proyek
Pengumuman Kpd Masy
(awal AMDAL)
Studi Kelayakan:
•Teknis
•Lingkungan
•Finansial
•Ekonomi
Pemilihan Lokasi
Desain
Akhir Studi
Kelayakan
Persetujuan &
PerijinanPembiayaan
Konstruksi
Operasional
AdaptasiAdaptasi Barrow, 1997Barrow, 1997
29. 29
RKL RPL
SIKLUS PROYEK - MANAJEMEN LINGKUNGAN
P
E
N
G
E
L
O
L
A
A
N
P
E
M
A
N
T
A
U
A
N
P
E
N
G
A
W
A
S
A
N
P
E
M
B
I
N
A
A
N
PERIJINAN
RKL RPL
ANDAL
+
PERENCANAANIMPLEMENTASI
30. 30
AMDAL SEBAGAI STUDI KELAYAKAN
TENTUKAN
TUJUAN
PROYEK
TENTUKAN
TUJUAN
PROYEK
TENTUKAN
TUJUAN
PEMBANGUNAN
SEKTORAL /
REGIONAL
TENTUKAN
TUJUAN
PEMBANGUNAN
SEKTORAL /
REGIONAL
RENCANA
PROYEK
RENCANA
PROYEK
IDENTIFIKASI
STRATEGI
PEMBANGUNAN
IDENTIFIKASI
STRATEGI
PEMBANGUNAN
IDENTIFIKASI
ALTERNATIF
TEKNOLOGI
IDENTIFIKASI
ALTERNATIF
TEKNOLOGI
TENTUKAN
“SUMBER DAYA”
YG DIPERLUKAN
TENTUKAN
“SUMBER DAYA”
YG DIPERLUKAN
SARING
ALTERNATIF
TEKNOLOGI
SARING
ALTERNATIF
TEKNOLOGI
IDENTIFIKASI
ALTERNATIF
LOKASI
IDENTIFIKASI
ALTERNATIF
LOKASI
SARING
ALTERNATIF
LOKASI
SARING
ALTERNATIF
LOKASI
EVALUASI
ALTERNATIF
YG TERPILIH
EVALUASI
ALTERNATIF
YG TERPILIH
ALTERNATIF
OPERASIONAL &
PENGELOLAAN
ALTERNATIF
OPERASIONAL &
PENGELOLAAN
ALTERNATIF
IMPLEMENTASI
ALTERNATIF
IMPLEMENTASI
ALTERNATIF
KONFIGURASI
DESIGN
ALTERNATIF
KONFIGURASI
DESIGN
BANDINGKAN
ALTERNATIF
BANDINGKAN
ALTERNATIF
LANJUTKAN
DENGAN
ALTERNATIF
YANG
DITENTUKAN
LANJUTKAN
DENGAN
ALTERNATIF
YANG
DITENTUKAN
Sumber : Word Bank-EIA Source Book
31. 31
Penghematan Biaya Proyek Akibat AMDAL
(52 Studi AMDAL di dunia, Milyar US $)
Penghematan biaya
(kira-kira 0.3
milyar US$)
Revisi Biaya Proyek
(berkurang - 0.6 M US$
$)
Biaya Proyek + Proses
AMDAL + Biaya susun
AMDAL (+ 0.008 M US$)
Biaya Proyek + Proses
AMDAL (+ 0.3 M US$)
Biaya Proyek Semula
(2.8 M US$)
1.0 2.0 3.0
Sumber: Adibowo,2002Sumber: Adibowo,2002CONTOH KASUS
32. 32
AMDAL vs Pengembangan Wilayah
• Pembangunan Kawasan Industri
JABABEKA, Cilegon, Serang,
Banten
• Luas Kawasan: 2000 ha
– Luas Lahan Industri 1800 ha
(kawasan hijau min. 10% dari luas
total, SK Menperindag
No.50/1997)
– Standar Pekerja Industri: 90-100
TK/ha
– 1,5 TK sebanding dengan 1 KK
membutuhkan rumah
33. 33
Pengembangan Wilayah (lanjutan)
Jika standar 1
kelurahan adalah
26.000 penduduk,
maka ada 6 kelurahan
(baru?)
tenaga kerja :
90 TK/ha x
1800 ha =
162.000 TK
Kebutuhan Rumah:
162.000 TK / 1,5 =
108.000 unit rumah
Untuk 108.000 unit rumah
dibutuhkan lahan seluas:
(asumsi 1 rumah = 70 m2)
108.000 x 70 m2 =
7.560.000 m2 = 756 ha
35. 35
• Digunakan sebagai bahan bagi proses pengambilan
keputusan tentang penyelengaraan usaha dan/atau
kegiatan - PP 27 Tahun 1999 Pasal 1
AMDAL SEBAGAI BAGIAN DARI PERENCANAAN &
PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN
(PEMERINTAH)
AMDAL harus :
Sumber : PP 27 Tahun 1999
•Tertuang dalam izin dengan mencantumkan syarat
dan kewajiban sebagaimana ditentukan dalam RKL
RPL sebagai ketentuan dalam izin - PP 27 Tahun 1999
Pasal 7 ayat (2)
•Digunakan sebagai syarat wajib yang harus dipenuhi
untuk mendapatkan izin melakukan usaha dan/atau
kegiatan – PP 27 Tahun 1999 Pasal 7 ayat (1)
36. 36
Sistem Manajemen Lingkungan Sukarela
tekanan
Tuntutan Standar
Pengelolaan Yang
Tinggi dari
Masyarakat
Peraturan Lingkungan
Hidup semakin ketat
& komplek
SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN SUKARELA
DUNIA USAHA DAN INDUSTRI
37. 37
Sistem Manajemen Lingkungan Sukarela
Komponen Umum Sistem Manjemen Lingkungan
• mengidentifikasi dampak kegiatan terhadap kegiatan;
• memahami peraturan-peraturan hukum yang akan
ditanggung pada saat ini dan di masa depan;
• mengembangkan program untuk melakukan
perbaikan;
• menentukan pihak-pihak yang bertanggung jawab
terhadap pelaksanaan program;
• melakukan pemantauan terhadap kinerja secara
periodik (DeSimone and Popoff 1997).
39. 39
KEBIJAKAN AMDAL
Desentralisasi AMDAL :
kewenangan penilaian,
pengawasan diserahkan kepada
daerah.
•Daerah lebih tahu kondisi
lingkungannya
•Pengawasan akan lebih efektif
•Mendorong masyarakat
setempat terlibat aktif dalam
pengambilan keputusan yang
berkaitan dengan eksploitasi
sumber daya alam yang
dimilikinya.
•Transparansi dan akuntabilitas
dalam sistem kepemerintahan.
Keterlibatan masyarakat dalam
AMDAL
PP 27 Tahun 1999
Kep Men LH No 40 Tahun 2000
PP 27 Tahun 1999
Kep Ka Bapedal 08 Tahun 2000
40. 40
AMDAL & PERIJINAN
PRA OTONOMI
DAERAH
Ijin Lokasi AMDAL Ijin Melakukan Usaha
OTONOMI DAERAH
AMDAL
Ijin Lokasi & Ijin
melakukan Usaha
Ijin Prinsip
41. 41
INTEGRASI AMDAL DENGAN
PROGRAM BANGUN PRAJA
Kabupaten / Kota
Memiliki Komisi
Penilai AMDAL
Tidak Memiliki
Komisi Penilai
AMDAL
Menjadi komponen
dalam penilaian
Program Bangun Praja
Tidak mempengaruhi
penilaian Program
Bangun Praja
Pejabat
pengambil
Keputusan
melanggar
Rekomendasi
AMDAL?
42. 42
KOMPONEN PENILAIAN
Sub KomponenSub Komponen
InstitusiInstitusi
•Dasar hukum
•Instansi yang menjadi tempat kedudukan Komisi Penilai AMDAL
Sub KomponenSub Komponen Sumber Daya ManusiaSumber Daya Manusia
• Telah mengikuti pelatihan – pelatihan AMDAL
• Keterlibatan tenaga ahli / pakar dalam penilaian dokumen AMDAL
• Keterlibatan LSM Lingkungan & peran serta masyarakat
• Akses kelaboratorium lingkungan
43. 43
KOMPONEN PENILAIAN
Pelaksanaan Kesekretariatan Komisi Penilai AMDAL
• Keberadaan Standard Operasional Prosedur (SOP)
Kesekretariatan
• Pelaksanaan SOP yang terdokumentasi
Perlengkapan :
• Ketersediaan sarana proses penilaian AMDAL
Pembiayaan :
• Adanya alokasi dana dalam APBD untuk kegiatan
komisi penilai AMDAL
44. 44
KEBIJAKAN AMDAL
Peningkatan Kualitas PenyelenggaraPeningkatan Kualitas Penyelenggara
AMDALAMDAL
Komisi Penilai
AMDAL
Penyelengara
Kursus AMDAL
Penyusun AMDAL
Kep Men LH No 41
tahun 2000 tentang
Pedoman
Pembentukan Komisi
Penilai AMDAL
Kabupaten/Kota
Penguatan Komisi
Penilai AMDAL
Akreditasi
Penyelenggara
Kursus AMDAL
Sertifikasi Personil
Penyusun AMDAL
Sedang di bahas
dengan BSN
45. 45
TANTANGAN AMDAL
SEMULA
Fokus Pada Upaya
Penanggulangan Dan
Pengendalian Dampak
Penting Negatif
MENDATANG
upaya pencegahan yang
sekaligus dapat
menurunkan biaya operasi
(reduce cost) atau
meningkatkan keunggulan
kompetitif (competitive
advantage).
46. 46
Strategi Pelaksanaan
•Pengembangan Metodologi AMDAL: pelingkupan, dampak kumulatif,
kajian alternatif dalam AMDAL
•Integrasi AMDAL dengan tool manajemen lingkungan yang lain:
produksi bersih; Sistem Manajemen Lingkungan-Audit Lingkungan
•Peningkatan kualitas penyusun AMDAL melalui; revisi kurikulum
AMDAL, sistem akriditasi penyelenggara kursus AMDAL dan sertifikasi
personel penyusun AMDAL
•Peningkatan kualitas Penilai AMDAL; program penguatan komisi
22/06/13 Penjelasan : Studi AMDAL dilakukan sebelum tahun t 1 . Proyek dimulai pada tahun t 1 . (Besar) dampak lingkungan pada saat proyek memasuki umur t 2 diprakirakan sebesar O 1 - O 2 . Mengingat keterbatasan manusia dalam memprakirakan dampak lingkungan yang akan terjadi, maka “ Kondisi lingkungan tanpa proyek ” pada tahun t 2 diasumsikan konstan dengan “ Kondisi pada saat proyek dimulai ” (dalam grafik ditunjukkan oleh garis C - O 3 , sehingga dampak lingkungan yg diukur pada tahun t 2 adalah O 1 - O 3 .