SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  76
DIREKTORAT PEMBINAAN SMA
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
PEMERINTAH DAERAH MULOK
JENIS MULOK
BAHAN KAJIAN
MAPEL MULOK DIPADUKAN KEL. B PENGEMBANGAN DIRI
• Pemetaan KD
• Pengemb KD
• Silabus
• RPP
• Bahan Ajar
Program
Ekstrakurikuler
KONSEP, PENGEMBANGAN, DAN PENGELOLAAN MUATAN LOKAL
SATUAN PENDIDIKAN
PELAKSANAAN
Tahap Menentuan
Tahap Pelaksanaan
• Kompetensi Dasar
• Silabus
• Buku Teks &
Panduan Guru
• RPP
ANALISIS
Core And
Content
TPK DAERAH
REKOMENDASI
KE PEMDA
MENENTUKAN
PELAKSANAAN
MULOK
IMPLEMENTASI
SEKOLAH
ANALISIS :
- Daerah
- Satdik
JENIS
MULOK
BAHAN
KAJIAN
MAPEL MULOK
DIPADUKAN-B
EKSTRAKUR
KEBIJAKAN JENIS
MULOK
SEKOLAH
ANALISIS :
- Daerah
- Satdik
JENIS
MULOK
BAHAN
KAJIAN
MAPEL MULOK
DIPADUKAN-B
EKSTRAKUR
SEKOLAH
ANALISIS :
- Daerah
- Satdik
JENIS
MULOK
BAHAN
KAJIAN
MAPEL MULOK
DIPADUKAN-B
EKSTRAKUR
BOTTOM UP TOP DOWN
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Landasan Hukum
Kondisi yang terjadi didaerah menunjukkan bahwa, ada daerah yang sudah
menetapkan muatan lokal melalui peraturan Gubernur/Bupati/Walikota, ada juga
daerah yang belum menetapkan muatan lokal. Di tingkat satuan pendidikan, masih
ada satuan pendidikan yang belum menetapkan dan melaksanakan muatan lokal.
Kondisi lainnya terjadi bahwa dalam menetapkan muatan lokal belum sesuai
dengan prosedur yang telah ditetapkan.
• Permendikbud Nomor 54 Tahun 2013 tentang Standar SKL;
• Permendikbud Nomor 64 Tahun 2013 tentang Standar Isi;
• Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses;
• Permendikbud Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian;
• Permendikbud Nomor 69 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur
Kurikulum;
• Permendikbud Nomor 81A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum 2013;
C. Tujuan
D. Hasil Yang Diharapkan
Memberikan pemahaman yang sama tentang Pengembangan Mulok;
Sebagai acuan bagi satuan pendidikan, dan dinas pendidikan dalam
pengembangan dan pelaksanaan muatan lokal.
1. Adanya pemahaman yang sama tentang Pengembangan Muatan Lokal;
2. Terwujudnya acuan bagi satuan pendidikan, dan dinas pendidikan dalam
pengembangan dan pelaksanaan muatan lokal.
E. Sasaran
1. Tim Pengembang Kurikulum (TPK) sekolah dan Daerah
2. Kepala Sekolah
3. Pendidik
4. Pengawas Sekolah
5. Komite sekolah
6. Dinas Pendidikan Provinsi dan Kabupaten/Kota
7. Pemangku kepentingan lainnya.
BAB II KONSEP MUATAN LOKAL
A. Pengertian
Muatan lokal, sebagaimana dimaksud dalam Penjelasan UU No 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, merupakan bahan kajian yang
dimaksudkan untuk membentuk pemahaman peserta didik terhadap
potensi di daerah tempat tinggalnya. Muatan lokal sebagai bahan kajian
yang membentuk pemahaman terhadap potensi di daerah tempat
tinggalnya bermanfaat untuk memberikan bekal sikap, pengetahuan, dan
keterampilan kepada peserta didik agar:
1. mengenal dan menjadi lebih akrab dengan lingkungan alam, sosial, dan
budayanya;
2. memiliki bekal kemampuan dan keterampilan serta pengetahuan
mengenai daerahnya yang berguna bagi dirinya maupun lingkungan
masyarakat pada umumnya; dan
3. memiliki sikap dan perilaku yang selaras dengan nilai-nilai/aturan-
aturan yang berlaku di daerahnya, serta melestarikan dan
mengembangkan nilai-nilai luhur budaya setempat dalam rangka
menunjang pembangunan nasional.
B. Pengembangan dan Pengelolaan
Dalam struktur kurikulum 2013 disebutkan bahwa matapelajaran kelompok
A dan C adalah kelompok matapelajaran yang substansinya dikembangkan
oleh pusat. Matapelajaran kelompok B adalah kelompok matapelajaran
yang substansinya dikembangkan oleh pusat dan dapat dilengkapi dengan
muatan lokal yang dikembangkan oleh pemerintah daerah. Oleh karena itu
setiap daerah perlu mengembangkan muatan lokal.
Pasal 77N PP 32 th 2013 dinyatakan bahwa muatan lokal untuk setiap
satuan pendidikan berisi muatan dan proses pembelajaran tentang potensi
dan keunikan lokal, muatan lokal tersebut dikembangkan dan dilaksanakan
pada setiap satuan pendidikan.
Berdasarkan ketentuan diatas maka setiap daerah dan satuan pendidikan
berkewajiban mengembangkan dan melaksanakan muatan lokal yang ada
didaerahnya melalui pembekalan sikap, pengetahuan, dan keterampilan
kepada peserta didik tentang potensi daerahnya untuk dikembangkan
dalam rangka menunjang pembangunan nasional.
Dua Strategi Pengembangan Muatan Lokal
1. Dari bawah ke atas (bottom up)
Analisis Potensi
Daerah dan Satdik
Menetapkan
Jenis Mulok
Menetapkan
Bahan Kajian
Pelaksanaan
Mulok
Gambar diatas menjelaskan alur pengembangan muatan lokal yang
dibangun secara bertahap dan tumbuh pada satuan pendidikan. Hal ini
menunjukkan bahwa satuan pendidikan mempunyai kewenangan untuk
menentukan sendiri jenis muatan lokal yang akan dilaksanakan sesuai
dengan hasil analisis konteks identifikasi kebutuhan dan ketersediaan
sumber daya pendukung .
Alur pengembangan muatan lokal dari bawah ke atas
2. Dari atas ke bawah (top down)
Tim Pengembang Kurikulum Daerah
Mengidentifikasi Jenis Mulok di Satuan-
Satuan Pendidikan di Daerahnya
Menganalisis
Core and Content
Jenis Mulok
Merumuskan
Rekomendasi ke
Pemerintah
Daerah (Pemda)
Kebijakan Pemda
Tentang Jenis
Mulok yang
Diselenggarakan
Merumuskan
Bahan Kajian
Mulok
Menentukan
Pelaksanaan
Mulok
Implementasi di
Satuan Pendidikan
Daerahnya
Gambar diatas menjelaskan alur pengembangan muatan lokal dimana
pemerintah daerah sudah memiliki bahan kajian muatan lokal yang
diidentifikasi dari jenis muatan lokal yang diselenggarakan oleh satuan-satuan
pendidikan di daerahnya. Tim pengembang muatan lokal mengidentifikasi dan
menganalisis core and content dari jenis muatan lokal secara keseluruhan.
Setelah core and content umum ditemukan, maka tim pengembang kurikulum
daerah merumuskan rekomendasi kepada pemerintah daerah untuk membuat
kebijakan tentang jenis muatan lokal yang akan diselenggarakan di daerahnya.
Alur pengembangan muatan lokal dari atas ke bawah
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup muatan lokal adalah:
1. Lingkup Keadaan dan Kebutuhan Daerah
Keadaan daerah adalah segala sesuatu yang terdapat di daerah tertentu
yang pada dasarnya berkaitan dengan lingkungan alam, lingkungan sosial
ekonomi, dan lingkungan sosial budaya.
2. Lingkup Isi/Jenis Muatan Lokal
Lingkup isi/jenis muatan lokal dapat berupa:
a. bahasa daerah;
b. bahasa Inggris;
c. kesenian daerah;
d. keterampilan dan kerajinan daerah;
e. adat istiadat;
f. pengetahuan tentang berbagai ciri khas lingkungan alam sekitar;
g. serta hal-hal yang dianggap perlu untuk pengembangan potensi
daerah yang bersangkutan.
D. Daya Dukung
Daya dukung pelaksanaan muatan lokal meliputi segala hal yang dianggap
perlu dan penting untuk mendukung keterlaksanaan muatan lokal di satuan
pendidikan.
Beberapa hal penting yang perlu diperhatikan adalah:
1. Kebijakan Muatan Lokal
2. Pendidik
3. Sarana dan Prasarana Sekolah
4. Manajemen Sekolah
Untuk mendukung pengembangan muatan lokal di sekolah, tim
pengembang muatan lokal perlu menjalin kerjasama dengan unsur-unsur
lain, seperti Tim Pengembang Kurikulum tingkat Provinsi/Kabupaten/Kota,
Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP), Perguruan Tinggi,
Pemerintah Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota, Instansi/Lembaga lain
misalnya Dunia Usaha/Industri, dan Dinas lain yang terkait.
Peran Tim Pengembang Kurikulum tingkat Provinsi/Kabupaten/Kota secara
umum adalah memberikan bimbingan teknis dalam:
a. mengidentifikasi keadaan dan kebutuhan daerah;
b. mengidentifikasi potensi sumber daya yang ada di satuan pendidikan;
c. mengidentifikasi bahan kajian muatan lokal yang akan dilaksanakan;
d. menentukan jenis dan prioritas muatan lokal yang akan dilaksanakan;
e. menentukan pelaksanaan muatan lokal;
f. menyusun KD, dan silabus muatan lokal;
g. menyusun buku teks pelajaran muatan lokal dan buku panduan guru;
h. memilih alternatif metode pembelajaran muatan lokal;
i. mengembangkan RPP dan penilaian yang tepat untuk muatan lokal
yang dilaksanakan.
1. Peran TPK tingkat Provinsi/Kabupaten/Kota
Peran LPMP dan Perguruan Tinggi secara umum adalah memberikan
bimbingan teknis dalam:
a. Mengidentifikasi dan menjabarkan keadaan, potensi, dan kebutuhan
lingkungan ke dalam komposisi jenis muatan lokal;
b. Menentukan lingkup masing-masing bahan kajian;
c. Menentukan metode pengajaran yang sesuai dengan tingkat
perkembangan peserta didik dan jenis bahan kajian.
2. Peran LPMP, dan Perguruan Tinggi
3. Peran Pemerintah Daerah tingkat Provinsi/Kabupaten/Kota
Peran Pemerintah Daerah tingkat Provinsi/Kabupaten/Kota secara umum
adalah:
a. memberi informasi mengenai potensi daerah, serta prioritas
pembangunan daerah di berbagai sektor yang dikaitkan dengan
sumber daya manusia yang dibutuhkan;
b. memberi gambaran mengenai kemampuan dan keterampilan yang
diperlukan pada sektor-sektor tertentu;
c. memberi sumbangan pemikiran, pertimbangan, dan bantuan dalam
menentukan prioritas muatan lokal sesuai dengan nilai-nilai dan norma
setempat;
d. Melakukan supervisi keterlaksanaan muatan lokal di daerahnya.
4. Peran Instansi/Lembaga lain seperti Dunia Usaha/Industri, dan
Dinas terkait
Peran Instansi/Lembaga lain seperti Dunia Usaha/Industri, dan Dinas terkait
secara umum adalah:
a. memberi informasi mengenai kompetensi yang harus dikuasai peserta
didik untuk muatan lokal tertentu;
b. memberi masukan dan atau contoh kompetensi yang dapat diadaptasi
untuk kompetensi muatan lokal;
c. memberi fasilitas kepada peserta didik untuk
berkunjung/belajar/praktik di tempat tersebut guna memantapkan
kemampuan/keterampilan yang didapat dalam muatan lokal.
Penentuan dan pelaksanaan muatan lokal dapat digambarkan dengan ilustrasi sebagai berikut
Alur tahap penentuan dan pelaksanaan muatan lokal
BAB III TAHAP PENENTUAN MUATAN LOKAL
Potensi dan Kebutuhan
Daerah
Potensi Satuan
Pendidikan
Jenis
Mulok
Bahan
kajian
Mulok
Mata Pelajaran
Tersendiri
Dipadukan ke Mata
Pelajaran Lain
Pengembangan Diri
Identifikasi & Analisis Penentuan Mulok Pelaksanaan Mulok
TAHAP PENENTUAN MULOK PELAKSANAAN MULOK
A. Melakukan Identifikasi dan Analisis Muatan Lokal
Pengembangan muatan lokal perlu memperhatikan potensi daerah yang
meliputi (1) Sumber Daya Alam; (2) Sumber Daya Manusia; (3) Geografis;
(4) Budaya; dan (5) Historis.
Pengumpulan data untuk identifikasi dan analisis kebutuhan daerah dapat
dilakukan melalui wawancara atau pemberian kuesioner kepada responden
1. Identifikasi dan analisis potensi dan kebutuhan daerah
Format 1 : Contoh Format Identifikasi dan Analisis Potensi dan Kebutuhan Daerah
Identifikasi dan analisis muatan lokal dilakukan melalui tahapan
mengidentifikasi dan menganalisis potensi dan kebutuhan daerah serta
mengidentifikasi dan menganalisis potensi satuan pendidikan.
No Potensi daerah Peluang Tantangan/Hambatan Potensi Mulok
2. Identifikasi dan analisis potensi satuan pendidikan
Format 2 : Contoh Format Analisis Daya Dukung Satuan Pendidikan (Internal)
Format 3 : Contoh Format Analisis Daya Dukung Lingkungan Satuan
Pendidikan (Eksternal)
No Komponen Peluang Tantangan Rencana Tindak Lanjut
Kegiatan ini dilakukan untuk mendata dan menganalisis daya dukung yang
dimiliki satuan pendidikan. Kegiatan yang dilaksanakan adalah analisis
kekuatan, kelemahan, peluang, dan tantangan yang ditekankan pada
kebutuhan peserta didik.
B. Menentukan Jenis Muatan Lokal
Jenis muatan lokal yang dapat dikembangkan meliputi empat rumpun
muatan lokal yang merupakan persinggungan antara budaya lokal (dimensi
sosio-budaya-politik), kewirausahaan, pra-vokasional (dimensi ekonomi),
pendidikan lingkungan, dan kekhususan lokal lainnya (dimensi fisik).
Lingkup isi/jenis muatan lokal dapat berupa:
1. bahasa daerah;
2. kesenian daerah;
3. adat istiadat;
4. keterampilan dan kerajinan daerah;
5. pengetahuan tentang berbagai ciri khas lingkungan alam sekitar;
6. bahasa Inggris (yang tdk termasuk dlm struktur kur mapel Bhs. Inggris);
7. serta hal-hal yang dianggap perlu untuk pengembangan potensi daerah
yang bersangkutan.
Format 4 : Contoh Format Penentuan Jenis Muatan Lokal
Potensi Daerah Potensi Mulok Daya Dukung Jenis Mulok
C. Menentukan Bahan Kajian Muatan Lokal
Penentuan bahan kajian muatan lokal didasarkan pada kriteria berikut:
1. kesesuaian dengan tingkat perkembangan peserta didik;
2. kemampuan guru dan ketersediaan tenaga pendidik yang diperlukan;
3. tersedianya sarana dan prasarana;
4. tidak bertentangan dengan agama dan nilai luhur bangsa;
5. tidak menimbulkan kerawanan sosial dan keamanan;
6. kelayakan yang berkaitan dengan pelaksanaan di satuan pendidikan;
7. karakteristik yang sesuai dengan kondisi dan situasi daerah;
8. komponen analisis kebutuhan muatan lokal (ciri khas, potensi, keunggulan,
dan kebutuhan/tuntutan);
9. mengembangkan kompetensi dasar yang mengacu pada kompetensi inti;
10. menyusun silabus muatan lokal.
Bahan kajian/pelajaran perlu disusun berdasarkan prinsip belajar yaitu:
1. bertitik tolak dari hal-hal konkret ke abstrak;
2. dikembangkan dari yang diketahui ke yang belum diketahui;
3. dari pengalaman lama ke pengalaman baru;
4. dari yang mudah/sederhana ke yang lebih sukar/rumit
Bahan kajian muatan lokal yang diajarkan harus bersifat utuh dalam arti mengacu
kepada suatu tujuan pengajaran yang jelas dan memberi makna kepada peserta
didik. Namun demikian bahan kajian muatan lokal tertentu tidak harus secara
terus-menerus diajarkan mulai dari kelas X sampai dengan kelas XII. Bahan kajian
muatan lokal juga dapat disusun dan diajarkan hanya dalam jangka waktu satu
semester, dua semester, atau satu tahun ajaran.
Format 5 : Contoh Format Penentuan Bahan Kajian Muatan Lokal
BAB IV TAHAP PELAKSANAAN MUATAN LOKAL
A. Rambu Rambu Pelaksanaan Muatan Lokal
1. Muatan lokal dilaksanakan sebagai mata pelajaran tersendiri dan/atau bahan kajian
yang dipadukan ke dalam mata pelajaran lain dan/atau pengembangan diri.
2. Alokasi waktu adalah 2 jam/minggu jika muatan lokal berupa mata pelajaran khusus
muatan lokal.
3. Muatan lokal dilaksanakan selama satu semester atau satu tahun atau bahkan
selama tiga tahun.
4. Proses pembelajaran muatan lokal mencakup empat aspek (kognitif, afektif,
psikomotor, dan action).
5. Penilaian pembelajaran muatan lokal mengutamakan unjuk kerja, produk, dan
portofolio.
6. Satuan pendidikan dapat menentukan satu atau lebih jenis bahan kajian mata
pelajaran muatan lokal.
7. Penyelenggaraan muatan lokal disesuaikan dengan potensi dan karakteristik satuan
pendidikan.
8. Satuan pendidikan yang tidak memiliki tenaga khusus untuk muatan lokal dapat
bekerja sama atau menggunakan tenaga dengan pihak lain.
B. Pelaksanaan Muatan Lokal
Pelaksanaan muatan lokal pada satuan pendidikan dapat dilakukan melalui 3
cara:
1. Berdiri sebagai mata pelajaran tersendiri, dan/atau
2. Bahan kajian yang dipadukan ke dalam mata pelajaran lain; dan/atau
3. Melalui pengembangan diri (Ekstrakurikuler).
Ketentuan penentuan pelaksanaan muatan lokal adalah:
1. Muatan lokal dilaksanakan sebagai mata pelajaran tersendiri apabila bahan kajian
muatan lokal berupa materi pembelajaran yang tidak terkait dengan ruang lingkup
materi pada mata pelajaran kelompok B (Seni Budaya, Pendidikan Jasmani Olahraga
dan Kesehatan, atau Prakarya dan Kewirausahaan).
2. Muatan lokal berupa bahan kajian yang dipadukan ke dalam mata pelajaran lain
apabila bahan kajian muatan lokal berupa bagian/pengembangan dari ruang lingkup
materi pelajaran pada kelompok B, maka muatan lokal tersebut berupa bahan kajian
yang dipadukan ke dalam mata pelajaran kelompok B. Namun apabila bahan kajian
muatan lokal tersebut terlalu luas maka dapat berdiri sendiri sebagai mata pelajaran
muatan lokal.
3. Muatan lokal dilaksanakan melalui pengembangan diri apabila bahan kajian muatan
lokal berupa program kegiatan yang memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk mengekspresikan melalui kegiatan ekstrakurukuler, maka bahan kajian tersebut
dapat diimplementasikan pada kegiatan ekstrakurikuler.
Ruang lingkup materi pada mata pelajaran kelompok B tersebut sangat
penting dalan rangka menetapkan pelaksanaan muatan lokal berdasarkan
jenis dan bahan kajian muatan lokal yang telah ditetapkan
Ruang lingkup materi pada mata pelajaran kelompok B adalah:
1. Ruang lingkup materi pada mata pelajaran seni budaya SMA
2. Ruang lingkup materi pada mata pelajaran pendidikan jasmani olahraga
dan kesehatan SMA
3. Ruang lingkup materi pada mata pelajaran prakarya dan kewirausahaan
SMA
Format 6 : Contoh Format Penentuan Pelaksanaan Muatan Lokal
Permendikbud 64 th 2013: SI
No Jenis
Mulok
Bahan
Kajian
Keterkaitan dengan Ruang Lingkup Materi Pelaksanaan
MulokSeni Budaya Penjasorkes Prakarya&Kwu
C. Pelaksanaan Muatan Lokal Melalui Mata Pelajaran Tersendiri
TAHAP PERENCANAAN TAHAP PELAKSANAAN TAHAP PENILAIAN
Penyusunan
Kompetensi Dasar
Penyusunan Silabus
Penyusunan Buku
Teks & Buku
Panduan Guru
Penyusunan RPP
Kegiatan Pendahuluan
Kegiatan Inti:
Pendekatan saintifik.
Aspek proses
pembelajaran:
Kognitif, Afektif,
Psikomotor, dan Action
Kegiatan Penutup
Penilaian Autentik
Mengutamakan:
Unjuk kerja
Produk
Portofolio
Alur pelaksanaan muatan lokal melalui mata pelajaran tersendiri
1. Perencanaan
a. Menyusun Kompetensi Dasar
 Penyusunan Kompetensi Dasar pada mata pelajaran muatan lokal
harus memperhatikan tingkat kompetensi. Seperti yang tertuang
dalam Permendikbud 64 tahun 2013 tentang Standar Isi.
 Pengembangan kompetensi dasar pada mata pelajaran muatan lokal
dirumuskan untuk mencapai kompetensi inti. Rumusan kompetensi
dasar dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik peserta
didik, kemampuan awal, serta ciri dari suatu matapelajaran muatan
lokal.
 Kompetensi dasar dibagi menjadi empat kelompok sesuai dengan
pengelompokkan kompetensi inti.
Format 7 : Contoh Format Penentuan Kompetensi Dasar
Format 8 : Contoh Format Penyusunan KD Mata Pelajaran Mulok Kelas X
b. Menyusun Silabus
Penyusunan silabus mata pelajaran muatan lokal sama dengan penyusunan
silabus pada mata pelajaran lainnya, namun pada proses pembelajaran
muatan lokal mencakup empat aspek yaitu kognitif, afektif, psikomotor, dan
action .
Format 11 : Contoh Format Silabus
Satuan Pendidikan : SMA
Mata Pelajaran : ……………………………………….
Kelas : X
Kompetensi Inti :
1. …………………………………..
2. …………………………………..
3. …………………………………..
4. …………………………………..
Kompetensi
Dasar
Materi
Pokok
Pembelajaran Penilaian Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar
c. Menyusun Buku Teks Pelajaran dan Buku Panduan Guru
Buku Teks Pelajaran adalah sumber pembelajaran utama untuk mencapai
Kompetensi Dasar dan Kompetensi Inti (Peraturan Pemerintah Nomor 32
Tahun 2013 tentang Standar Nasional Pendidikan, Pasal 1 Ayat 23). Buku
Panduan Guru adalah pedoman yang memuat strategi Pembelajaran, metode
Pembelajaran, teknik Pembelajaran, dan penilaian untuk setiap mata
pelajaran dan/atau tema Pembelajaran (Peraturan Pemerintah Nomor 32
Tahun 2013 tentang Standar Nasional Pendidikan, Pasal 1 Ayat 22).
Buku teks pelajaran muatan lokal pada pendidikan dasar dan menengah
dinilai kelayakan-pakainya terlebih dahulu oleh Dinas Pendidikan Provinsi
berdasarkan standar nasional pendidikan sebelum digunakan oleh pendidik
dan/atau peserta didik sebagai sumber belajar di satuan pendidikan.
Kelayakan pakai buku teks muatan lokal ditetapkan oleh Gubernur. (Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional Nomor 2 Tahun 2008 pasal 4 Ayat 3 dan 4).
Kriteria standar buku teks pelajaran dan buku panduan guru adalah:
1. Kelayakan Isi/materi
2. Kelayakan penyajian
3. Kelayakan bahasa
4. Kelayakan kegrafikan
d. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Penyusunan RPP mata pelajaran muatan lokal sama dengan penyusunan mata
pelajaran lainnya. RPP dikembangkan secara rinci dari suatu materi pokok atau
tema tertentu yang mengacu pada silabus. RPP mencakup: (1) data sekolah,
matapelajaran, dan kelas/semester; (2) materi pokok; (3) alokasi waktu; (4)
tujuan pembelajaran, KD dan indikator pencapaian kompetensi; (5) materi
pembelajaran; metode pembelajaran; (6) media, alat dan sumber belajar; (6)
langkah-langkah kegiatan pembelajaran; dan (7) penilaian
Format 12 : Contoh Format RPP
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Sekolah : SMA ………………..
Mata Pelajaran : ………………………..
Kelas/Semester : ………………………..
Materi Pokok : ………………………..
Alokasi Waktu : ....…………………....
A. Kompetensi Inti
1. _______________
2. _______________
3. _______________
4. _______________
B. Kompetensi Dasar dan Indikator
1. _____________ (KD pada KI-1)
2. _____________ (KD pada KI-2)
3. _____________ (KD pada KI-3)
Indikator: __________________
4. _____________ (KD pada KI-4)
Indikator: __________________
Catatan:
KD-1 dan KD-2 dari KI-1 dan KI-2 tidak harus dikembangkan dalam indikator karena keduanya
dicapai melalui proses pembelajaran yang tidak langsung. Indikator dikembangkan hanya untuk
KD-3 dan KD-4 yang dicapai melalui proses pembelajaran langsung.
C. Tujuan Pembelajaran
D. Materi Pembelajaran
(rincian dari Materi Pokok)
E. Metode Pembelajaran
(rincian dari Kegiatan Pembelajaran)
F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran
1. Media
2. Alat/Bahan
3. Sumber Belajar
G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan Kesatu:
a. Pendahuluan/Kegiatan Awal (…menit)
b. Kegiatan Inti (...menit)
c. Penutup (…menit)
2. Pertemuan Kedua:
a. Pendahuluan/Kegiatan Awal (…menit)
b. Kegiatan Inti (...menit)
c. Penutup (…menit),
dan seterusnya.
H. Penilaian
1. Jenis/teknik penilaian
2. Bentuk instrumen dan instrumen
3. Pedoman penskoran
Mengetahui ………., …………………
Kepala SMA …….. Guru Mata Pelajaran
__________________ __________________
NIP. …. NIP. ….
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan proses pembelajaran merupakan implementasi dari RPP yang telah
dibuat. Pelaksanaan pembelajaran yang meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti,
dan kegiatan penutup.
Pelaksanaan proses pembelajaran muatan lokal mencakup empat aspek (kognitif,
afektif, psikomotor, dan action)
3. Penilaian
Penilaian pembelajaran muatan lokal mengutamakan unjuk kerja, produk, dan
portofolio.
D. Pelaksanaan Muatan Lokal Dipadukan Kedalam Mata Pelajaran Lain
TAHAP PERENCANAAN TAHAP PELAKSANAAN TAHAP PENILAIAN
Pengembangan
Kompetensi Dasar
Pengembangan Silabus
Pengembangan Bahan
Ajar
Pengembangan RPP
Kegiatan Pendahuluan
Kegiatan Inti:
Pendekatan saintifik.
Aspek proses
pembelajaran:
Kognitif, Afektif,
Psikomotor, dan
Action
Kegiatan Penutup
Penilaian Autentik
Mengutamakan:
Unjuk kerja
Produk
Portofolio
Pemetaan Kompetensi
Dasar
Alur pelaksanaan muatan lokal dipadukan ke dalam mata pelajaran lain
1. Perencanaan
a. Pemetaan KD
Format 12 : Contoh Format pemetaan KD Mapel Kel. B dengan Bahan kajian Mulok.
b. Pengembangan Silabus
Sistematika penulisannya sama dengan penyusunan silabus pada mata pelajaran mulok
b. Pengembangan RPP
Pengembangan RPP muatan lokal yang dipadukan kedalam mata pelajaran kelompok B
sama dengan pengembangan RPP pada mata pelajaran muatan lokal
b. Pengembangan Bahan Ajar
Bahan ajar tersebut dapat berupa bahan ajar cetak dan atau bahan ajar berbasis TIK.
Komponen bahan ajar sebagai berikut: judul, petunjuk belajar, KD, informasi
pendukung, latihan, tugas/langkah kerja dan penilaian
KD Mapel Kel. B Bahan Kajian Mulok Pengembangan KD Mapel Kel. B
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan proses pembelajaran muatan lokal yang dipadukan kedalam
mata pelajaran kelompok B sama dengan pelaksanaan proses pembelajaran
pada mata pelajaran mulok. Pelaksanaan proses pembelajaran muatan
lokal mencakup empat aspek (kognitif, afektif, psikomotor, dan action)
3. Penilaian
Penilaian muatan lokal yang dipadukan kedalam mata pelajaran kelompok B
sama dengan penilaian yang dilakukan pada mata pelajaran muatan
lainnya. Penilaian pembelajaran muatan lokal mengutamakan unjuk kerja,
produk, dan portofolio.
E. Pelaksanaan Muatan Lokal Melalui Pengembangan Diri
apabila bahan kajian muatan lokal berupa program kegiatan yang memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk mengekspresikan diri melalui kegiatan
ekstrakurukuler, maka bahan kajian tersebut dapat diimplementasikan melalui
pengembangan diri pada program ekstrakurikuler.
Pada lampiran 1 Permendikbud Nomor 81A Tahun 2013 tentang Implementasi
Kurikulum disebutkan bahwa pengembangan diri merupakan kegiatan yang
memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan
mengekspresikan diri melalui berbagai kegiatan ekstrakurikuler.
No Jenis Mulok Bahan Kajian Program Ekstrakurikuler
Format 13 : Contoh Format penentuan program ekstrakurikuler
Alur pelaksanaan muatan lokal melalui program ekstrakurikuler
TAHAP PERENCANAAN TAHAP PELAKSANAAN TAHAP PENILAIAN
Pelaksanaan
Ektrakurikuler:
- Ekstrakurikuler
Pilihan
- Diluar jam belajar
kurikulum Standar
- Dilakukan tiap hari
atau waktu tertentu
(Blok Waktu)
Penilaian Kualitatif
Jenis Muatan Lokal
Bahan Kajian Muatan
Lokal
Program Kegiatan
Ekstrakurikuler
Pelaksanaan Muatan Lokal Melalui Program Ekstrakurikuler
1. Perencanaan
Kegiatan ekstrakurikuler dalam Kurikulum 2013 dikelompokkan menjadi ekstrakurikuler
wajib dan ekstrakurikuler pilihan. Muatan lokal yang dilaksanakan melalui
pengembangan diri dilaksanakan melalui ekstrakurikuler pilihan. Kegiatan
ekstrakurikuler ini dapat berbentuk kelompok atau klub yang kegiatannya
dikembangkan atau berkenaan bahan kajian muatan lokal, misalnya klub penghijauan,
klub composting, klup teater, dll
2. Pelaksanaan
Kegiatan ekstrakurikuler dilakukan di luar jam pelajaran kurikuler yang terencana
setiap hari. Kegiatan ekstrakurikuler dapat dilakukan setiap hari atau waktu tertentu
(blok waktu).
3. Penilaian
Penilaian dilakukan secara kualitatif dan dinyatakan dalam buku rapor. Penilaian
didasarkan atas keikutsertaan dan prestasi peserta didik dalam suatu kegiatan
ekstrakurikuler yang diikuti.
Lampiran 1 : Contoh Identifikasi dan Analisis Potensi dan Kebutuhan Daerah
Lampiran 2 : Contoh Analisis Daya Dukung Satuan Pendidikan (Internal)
Lampiran 3 : Contoh Analisis Daya Dukung Lingkungan Satuan Pendidikan (Eksternal)
No Komponen Peluang Tantangan Rencana Tindak Lanjut
1. Komite sekolah · Komite sekolah
memiliki potensi
sebagai nara sumber
dalam pengembangan
muatan lokal
· Komite sekolah
berpotensi membantu
sekolah dalam
pemenuhan sarpras
yang diperlukan untuk
pengembangan
muatan lokal
· Dst.
· Nara sumber dari
unsur Komite
Sekolah belum
dimanfaatkan secara
optimal
· Dst.
· Mengundang unsur
Komite Sekolah yang
berpotensi sebagai
nara sumber dalam
mengembangkan
muatan lokal
· Mengajukan rencana
pengadaan/
pemenuhan sarana dan
prasarana muatan
lokal kepada komite
sekolah
2. Dunia
Usaha/Dunia
Industri
(DU/DI)
· Keberadaan DU/DI di
sekitar sekolah cukup
banyak
· DU/DI memiliki
potensi mendukung
sekolah di bidang
kewirausahaan
· Dst.
· Kepedulian DU/DI
untuk mendukung
program-program
sekolah masih
rendah
· Dst.
Mengadakan kerjasama
dengan DU/DI untuk
pengembangan muatan
lokal
3. Dunia
Pendidikan
· Dekat dengan SMK
dan Perguruan Tinggi
yang memiliki bahan
kajian dan kompetensi
di bidang pariwisata
dan kewirausahaan
· Dst.
· Belum ada
kerjasama dengan
SMK dan Perguruan
Tinggi
· Dst.
Menjalin kerjasama
dengan SMK dan
Perguruan Tinggi dalam
pengembangan muatan
lokal kewirausahaan
Lampiran 4 : Contoh Penentuan Jenis Muatan Lokal
Potensi Daerah Potensi Mulok Daya Dukung Jenis Mulok
· Lahan perkebunan
luas dan subur
· Hasil perkebunan
melimpah
· Potensi untuk taman
wisata alam
· Terdapat berbagai
peninggalan sejarah
· Kesenian khas daerah
· Dst.
· Wirausaha
· Agrobisnis
· Pengolahan hasil
perkebunan
· Pemasaran hasil
perkebunan
· Pariwisata
· Kesenian daerah
· Dst.
· Kondisi dan kelengkapan
laboratorium, studio seni dan
lahan sekolah cukup memadai
· Peserta didik memiliki bakat
dan minat di bidang bhs. Inggris
dan wirausaha
· Memiliki pendidik yang
kompeten dibidang
kewirausahaan dan pariwisata
· Peluang menjalin kerjasama
dengan DU/DI, dunia
pendidikan (SMK dan PT), dan
instansi terkait
· Dst.
· Kewirausahaan
· Pariwisata
· Kesenian
Daerah
Lampiran 5 : Contoh Penentuan Bahan Kajian Muatan Lokal
No Jenis Muatan Lokal Bahan kajian Muatan Lokal
1. Kewirausahaan · Sikap dan perilaku wirausaha
· Menerapkan jiwa kewirausahaan
· Merencanaan usaha kecil/mikro
· Mengelola usaha kecil/mikro
2. Pariwisata · Industri pariwisata
· Pemandu wisata
· Promosi wisata
3. Kesenian Daerah · Kesenian kethoprak
· Tari tradisional angguk
Lampiran 6 : Format Penentuan Pelaksanaan Muatan Lokal
Lampiran 7 : Contoh Penentuan Kompetensi Dasar
No Jenis Mulok Bahan Kajian Kompetensi Dasar
1. Pariwisata Industri pariwisata · Jenis dan ciri produk serta objek wisata
· Jenis dan ruang lingkup karir pada industri
pariwisata
· Usaha-usaha jasa wisata
· Usaha-usaha sarana usaha
· Dampak dan kondisi industri pariwisata
· Modal dasar pengembangan industri pariwisata
Pemandu wisata · Profesi pramuwisata
· Tugas dan jenis-jenis pramuwisata
· Pemimpin rombongan wisata
· Teknik pemanduan wisata
Promosi wisata · Ruang lingkup promosi wisata
· Pemanfaatan TIK dalam bidang promosi wisata
· Fungsi Bahasa Inggris dalam bidang pariwisata
Lampiran 8 : Contoh penyusunan KD mata pelajaran mulok (Pariwisata) kelas X
Lampiran 9 : Contoh penyusunan KD mata pelajaran mulok (Pariwisata) kelas XI
Lampiran 10 : Contoh pemetaan KD Mapel Kel. B (Prakarya dan Kewirausahaan)
dengan Bahan kajian Mulok (Kewirausahaan).
Lampiran 11 : Contoh penentuan program ekstrakurikuler
Lampiran 12 : Contoh Silabus Matapelajaran Muatan Lokal
Lampiran 13 : Contoh RPP Matapelajaran Muatan Lokal
Terima Kasih

Contenu connexe

Tendances

Uraian pembelanjaan kegiatan 8 standar penggunaan dana bos menurut pp nomor 4...
Uraian pembelanjaan kegiatan 8 standar penggunaan dana bos menurut pp nomor 4...Uraian pembelanjaan kegiatan 8 standar penggunaan dana bos menurut pp nomor 4...
Uraian pembelanjaan kegiatan 8 standar penggunaan dana bos menurut pp nomor 4...RAHMAT HIDAYAT
 
PPT - PENGENALAN P5.pptx
PPT - PENGENALAN P5.pptxPPT - PENGENALAN P5.pptx
PPT - PENGENALAN P5.pptxHendrikDitya
 
PPT LPJ BEM FEB Telkom Kabinet Visible
PPT LPJ BEM FEB Telkom Kabinet VisiblePPT LPJ BEM FEB Telkom Kabinet Visible
PPT LPJ BEM FEB Telkom Kabinet Visiblebimantorokshr
 
PPT KURIKULUM MERDEKA DR. HENDRO_2022_pptx [Autosaved].pptx
PPT KURIKULUM MERDEKA DR. HENDRO_2022_pptx [Autosaved].pptxPPT KURIKULUM MERDEKA DR. HENDRO_2022_pptx [Autosaved].pptx
PPT KURIKULUM MERDEKA DR. HENDRO_2022_pptx [Autosaved].pptxCindyCencen
 
instrumen lembar penilaian antar peserta didik (sikap)
instrumen lembar penilaian antar peserta didik (sikap)instrumen lembar penilaian antar peserta didik (sikap)
instrumen lembar penilaian antar peserta didik (sikap)Pristiadi Utomo
 
CONTOH MODUL PROJEK FASE A TEMA BHINEKA TUNGGAL IKA.pdf
CONTOH MODUL PROJEK FASE A TEMA BHINEKA TUNGGAL IKA.pdfCONTOH MODUL PROJEK FASE A TEMA BHINEKA TUNGGAL IKA.pdf
CONTOH MODUL PROJEK FASE A TEMA BHINEKA TUNGGAL IKA.pdfRachmahSafitri1
 
PPT P5 PAK WID.pptx
PPT P5 PAK WID.pptxPPT P5 PAK WID.pptx
PPT P5 PAK WID.pptxSabtoWibowo4
 
Rpp siklus hidup kelas 4 kurikulum 2013
Rpp siklus hidup kelas 4 kurikulum 2013Rpp siklus hidup kelas 4 kurikulum 2013
Rpp siklus hidup kelas 4 kurikulum 2013Agus S. Hidayat, S.Pd
 
Cover perangkat pembelajaran
Cover perangkat pembelajaranCover perangkat pembelajaran
Cover perangkat pembelajarandonarisdiyanti
 
RPP K-13 Kelas 5 Tema 6 Subtema 2 Pembelajaran 5
RPP K-13 Kelas 5 Tema 6 Subtema 2 Pembelajaran 5RPP K-13 Kelas 5 Tema 6 Subtema 2 Pembelajaran 5
RPP K-13 Kelas 5 Tema 6 Subtema 2 Pembelajaran 5irene sofia
 
Contoh rencana-aksi-sekolah-pendikar
Contoh rencana-aksi-sekolah-pendikarContoh rencana-aksi-sekolah-pendikar
Contoh rencana-aksi-sekolah-pendikarahmadsmkn1bdg
 
1. PEMETAAN DIMENSI ELEMEN DAN SUB ELEMEN (2).pdf
1. PEMETAAN DIMENSI ELEMEN DAN SUB ELEMEN (2).pdf1. PEMETAAN DIMENSI ELEMEN DAN SUB ELEMEN (2).pdf
1. PEMETAAN DIMENSI ELEMEN DAN SUB ELEMEN (2).pdfAbuAhmadFaishal
 
Rencana evaluasi & Peerteaching PPG Daljab 2022 .pptx
Rencana evaluasi & Peerteaching PPG Daljab 2022 .pptxRencana evaluasi & Peerteaching PPG Daljab 2022 .pptx
Rencana evaluasi & Peerteaching PPG Daljab 2022 .pptxAmelia Hadyana
 
Ujian praktik prakarya SMP 2020 2021
Ujian praktik prakarya SMP 2020 2021Ujian praktik prakarya SMP 2020 2021
Ujian praktik prakarya SMP 2020 2021Adawiyah Djamal
 
Program kerja wakasek kesiswaan
Program  kerja wakasek  kesiswaanProgram  kerja wakasek  kesiswaan
Program kerja wakasek kesiswaansukur basuki
 
Laporan Pembuatan AlatMedia Pembelajaran.pdf
Laporan Pembuatan AlatMedia Pembelajaran.pdfLaporan Pembuatan AlatMedia Pembelajaran.pdf
Laporan Pembuatan AlatMedia Pembelajaran.pdfMTs Nurul Huda Sukaraja
 
Program kegiatan workshop guru
Program kegiatan workshop guruProgram kegiatan workshop guru
Program kegiatan workshop guruDika Sandika
 
IPA SMP Kelas 7 Semester 2
IPA SMP Kelas 7 Semester 2IPA SMP Kelas 7 Semester 2
IPA SMP Kelas 7 Semester 2siruz manto
 
Contoh portofolio ipa
Contoh portofolio ipaContoh portofolio ipa
Contoh portofolio ipaKhusnul Huda
 

Tendances (20)

Uraian pembelanjaan kegiatan 8 standar penggunaan dana bos menurut pp nomor 4...
Uraian pembelanjaan kegiatan 8 standar penggunaan dana bos menurut pp nomor 4...Uraian pembelanjaan kegiatan 8 standar penggunaan dana bos menurut pp nomor 4...
Uraian pembelanjaan kegiatan 8 standar penggunaan dana bos menurut pp nomor 4...
 
PPT - PENGENALAN P5.pptx
PPT - PENGENALAN P5.pptxPPT - PENGENALAN P5.pptx
PPT - PENGENALAN P5.pptx
 
PPT LPJ BEM FEB Telkom Kabinet Visible
PPT LPJ BEM FEB Telkom Kabinet VisiblePPT LPJ BEM FEB Telkom Kabinet Visible
PPT LPJ BEM FEB Telkom Kabinet Visible
 
PPT KURIKULUM MERDEKA DR. HENDRO_2022_pptx [Autosaved].pptx
PPT KURIKULUM MERDEKA DR. HENDRO_2022_pptx [Autosaved].pptxPPT KURIKULUM MERDEKA DR. HENDRO_2022_pptx [Autosaved].pptx
PPT KURIKULUM MERDEKA DR. HENDRO_2022_pptx [Autosaved].pptx
 
instrumen lembar penilaian antar peserta didik (sikap)
instrumen lembar penilaian antar peserta didik (sikap)instrumen lembar penilaian antar peserta didik (sikap)
instrumen lembar penilaian antar peserta didik (sikap)
 
CONTOH MODUL PROJEK FASE A TEMA BHINEKA TUNGGAL IKA.pdf
CONTOH MODUL PROJEK FASE A TEMA BHINEKA TUNGGAL IKA.pdfCONTOH MODUL PROJEK FASE A TEMA BHINEKA TUNGGAL IKA.pdf
CONTOH MODUL PROJEK FASE A TEMA BHINEKA TUNGGAL IKA.pdf
 
PPT P5 PAK WID.pptx
PPT P5 PAK WID.pptxPPT P5 PAK WID.pptx
PPT P5 PAK WID.pptx
 
Rpp siklus hidup kelas 4 kurikulum 2013
Rpp siklus hidup kelas 4 kurikulum 2013Rpp siklus hidup kelas 4 kurikulum 2013
Rpp siklus hidup kelas 4 kurikulum 2013
 
Cover perangkat pembelajaran
Cover perangkat pembelajaranCover perangkat pembelajaran
Cover perangkat pembelajaran
 
RPP K-13 Kelas 5 Tema 6 Subtema 2 Pembelajaran 5
RPP K-13 Kelas 5 Tema 6 Subtema 2 Pembelajaran 5RPP K-13 Kelas 5 Tema 6 Subtema 2 Pembelajaran 5
RPP K-13 Kelas 5 Tema 6 Subtema 2 Pembelajaran 5
 
Contoh rencana-aksi-sekolah-pendikar
Contoh rencana-aksi-sekolah-pendikarContoh rencana-aksi-sekolah-pendikar
Contoh rencana-aksi-sekolah-pendikar
 
1. PEMETAAN DIMENSI ELEMEN DAN SUB ELEMEN (2).pdf
1. PEMETAAN DIMENSI ELEMEN DAN SUB ELEMEN (2).pdf1. PEMETAAN DIMENSI ELEMEN DAN SUB ELEMEN (2).pdf
1. PEMETAAN DIMENSI ELEMEN DAN SUB ELEMEN (2).pdf
 
Rencana evaluasi & Peerteaching PPG Daljab 2022 .pptx
Rencana evaluasi & Peerteaching PPG Daljab 2022 .pptxRencana evaluasi & Peerteaching PPG Daljab 2022 .pptx
Rencana evaluasi & Peerteaching PPG Daljab 2022 .pptx
 
Ujian praktik prakarya SMP 2020 2021
Ujian praktik prakarya SMP 2020 2021Ujian praktik prakarya SMP 2020 2021
Ujian praktik prakarya SMP 2020 2021
 
Program kerja wakasek kesiswaan
Program  kerja wakasek  kesiswaanProgram  kerja wakasek  kesiswaan
Program kerja wakasek kesiswaan
 
Laporan Pembuatan AlatMedia Pembelajaran.pdf
Laporan Pembuatan AlatMedia Pembelajaran.pdfLaporan Pembuatan AlatMedia Pembelajaran.pdf
Laporan Pembuatan AlatMedia Pembelajaran.pdf
 
Program kegiatan workshop guru
Program kegiatan workshop guruProgram kegiatan workshop guru
Program kegiatan workshop guru
 
IPA SMP Kelas 7 Semester 2
IPA SMP Kelas 7 Semester 2IPA SMP Kelas 7 Semester 2
IPA SMP Kelas 7 Semester 2
 
Contoh portofolio ipa
Contoh portofolio ipaContoh portofolio ipa
Contoh portofolio ipa
 
PROGRAM KERJA UKS
PROGRAM KERJA UKSPROGRAM KERJA UKS
PROGRAM KERJA UKS
 

Similaire à MULOK PENGEMBANGAN

03. lampiran ii-pedoman-pengembangan-muatal-lokal
03. lampiran ii-pedoman-pengembangan-muatal-lokal03. lampiran ii-pedoman-pengembangan-muatal-lokal
03. lampiran ii-pedoman-pengembangan-muatal-lokalOtto Ono Gallery
 
Lampiran ii-pedoman-pengembangan-muatal-lokal
Lampiran ii-pedoman-pengembangan-muatal-lokalLampiran ii-pedoman-pengembangan-muatal-lokal
Lampiran ii-pedoman-pengembangan-muatal-lokalKKGPAI KAB. BANGKALAN
 
Lampiran ii-pedoman-pengembangan-muatal-lokal
Lampiran ii-pedoman-pengembangan-muatal-lokalLampiran ii-pedoman-pengembangan-muatal-lokal
Lampiran ii-pedoman-pengembangan-muatal-lokalAmrizal Ahmad
 
Permendikbud 2013 ttg Muatal Lokal
Permendikbud 2013 ttg Muatal LokalPermendikbud 2013 ttg Muatal Lokal
Permendikbud 2013 ttg Muatal LokalAbdul Hafifudin
 
Lampiran ii-pedoman-pengembangan-muatal-lokal garuda
Lampiran ii-pedoman-pengembangan-muatal-lokal garudaLampiran ii-pedoman-pengembangan-muatal-lokal garuda
Lampiran ii-pedoman-pengembangan-muatal-lokal garudaNayantaka Husna Hartono
 
Permen tahun2013 nomor81a_lampiran2
Permen tahun2013 nomor81a_lampiran2Permen tahun2013 nomor81a_lampiran2
Permen tahun2013 nomor81a_lampiran2Irma Muthiara Sari
 
6. lampiran permen mulok butik.28 30 mei2014-final
6. lampiran permen mulok butik.28 30 mei2014-final6. lampiran permen mulok butik.28 30 mei2014-final
6. lampiran permen mulok butik.28 30 mei2014-finalImuh Aryadi
 
Lampiran ii pedoman pengembangan muatal lokal garuda
Lampiran ii pedoman pengembangan muatal lokal garudaLampiran ii pedoman pengembangan muatal lokal garuda
Lampiran ii pedoman pengembangan muatal lokal garudaAepsaenawa
 
Lampiran ii-pedoman-pengembangan-muatal-lokal
Lampiran ii-pedoman-pengembangan-muatal-lokalLampiran ii-pedoman-pengembangan-muatal-lokal
Lampiran ii-pedoman-pengembangan-muatal-lokalAri Tanjung
 
Mulok umum materi 11. pengembangan prog muatan lokal
Mulok umum materi 11. pengembangan prog muatan lokalMulok umum materi 11. pengembangan prog muatan lokal
Mulok umum materi 11. pengembangan prog muatan lokalAkhmadi Akhmadi
 
08 Penyusunan Ktsp
08 Penyusunan Ktsp08 Penyusunan Ktsp
08 Penyusunan KtspNila Karmina
 
Kurikulum tingkat satuan pendidikan
Kurikulum tingkat satuan pendidikanKurikulum tingkat satuan pendidikan
Kurikulum tingkat satuan pendidikanJurnal Eukariotik
 
Pengembangan Model Mata Pelajaran Muatan Lokal
Pengembangan Model Mata Pelajaran Muatan LokalPengembangan Model Mata Pelajaran Muatan Lokal
Pengembangan Model Mata Pelajaran Muatan Lokalsmpbudiagung
 

Similaire à MULOK PENGEMBANGAN (20)

Index2
Index2Index2
Index2
 
03. lampiran ii-pedoman-pengembangan-muatal-lokal
03. lampiran ii-pedoman-pengembangan-muatal-lokal03. lampiran ii-pedoman-pengembangan-muatal-lokal
03. lampiran ii-pedoman-pengembangan-muatal-lokal
 
Lampiran ii-pedoman-pengembangan-muatal-lokal
Lampiran ii-pedoman-pengembangan-muatal-lokalLampiran ii-pedoman-pengembangan-muatal-lokal
Lampiran ii-pedoman-pengembangan-muatal-lokal
 
Lampiran ii-pedoman-pengembangan-muatal-lokal
Lampiran ii-pedoman-pengembangan-muatal-lokalLampiran ii-pedoman-pengembangan-muatal-lokal
Lampiran ii-pedoman-pengembangan-muatal-lokal
 
Permendikbud 2013 ttg Muatal Lokal
Permendikbud 2013 ttg Muatal LokalPermendikbud 2013 ttg Muatal Lokal
Permendikbud 2013 ttg Muatal Lokal
 
Lampiran ii-pedoman-pengembangan-muatal-lokal garuda
Lampiran ii-pedoman-pengembangan-muatal-lokal garudaLampiran ii-pedoman-pengembangan-muatal-lokal garuda
Lampiran ii-pedoman-pengembangan-muatal-lokal garuda
 
Permen tahun2013 nomor81a_lampiran2
Permen tahun2013 nomor81a_lampiran2Permen tahun2013 nomor81a_lampiran2
Permen tahun2013 nomor81a_lampiran2
 
6. lampiran permen mulok butik.28 30 mei2014-final
6. lampiran permen mulok butik.28 30 mei2014-final6. lampiran permen mulok butik.28 30 mei2014-final
6. lampiran permen mulok butik.28 30 mei2014-final
 
Lampiran ii pedoman pengembangan muatal lokal garuda
Lampiran ii pedoman pengembangan muatal lokal garudaLampiran ii pedoman pengembangan muatal lokal garuda
Lampiran ii pedoman pengembangan muatal lokal garuda
 
Lampiran ii-pedoman-pengembangan-muatal-lokal
Lampiran ii-pedoman-pengembangan-muatal-lokalLampiran ii-pedoman-pengembangan-muatal-lokal
Lampiran ii-pedoman-pengembangan-muatal-lokal
 
PENGEMBANGAN MUATAN LOKAL
PENGEMBANGAN MUATAN LOKALPENGEMBANGAN MUATAN LOKAL
PENGEMBANGAN MUATAN LOKAL
 
Mulok umum materi 11. pengembangan prog muatan lokal
Mulok umum materi 11. pengembangan prog muatan lokalMulok umum materi 11. pengembangan prog muatan lokal
Mulok umum materi 11. pengembangan prog muatan lokal
 
08 mulok allium
08 mulok  allium08 mulok  allium
08 mulok allium
 
08 mulok allium
08 mulok  allium08 mulok  allium
08 mulok allium
 
Mulok januari-1
Mulok januari-1Mulok januari-1
Mulok januari-1
 
08 Penyusunan Ktsp
08 Penyusunan Ktsp08 Penyusunan Ktsp
08 Penyusunan Ktsp
 
PEDOMAN PENYUSUNAN KTSP
PEDOMAN PENYUSUNAN KTSPPEDOMAN PENYUSUNAN KTSP
PEDOMAN PENYUSUNAN KTSP
 
12.ppt
12.ppt12.ppt
12.ppt
 
Kurikulum tingkat satuan pendidikan
Kurikulum tingkat satuan pendidikanKurikulum tingkat satuan pendidikan
Kurikulum tingkat satuan pendidikan
 
Pengembangan Model Mata Pelajaran Muatan Lokal
Pengembangan Model Mata Pelajaran Muatan LokalPengembangan Model Mata Pelajaran Muatan Lokal
Pengembangan Model Mata Pelajaran Muatan Lokal
 

Plus de asep mulyana

Fix monev pengawas
Fix monev pengawasFix monev pengawas
Fix monev pengawasasep mulyana
 
Skema Kegiatan Matrikuasi
Skema Kegiatan MatrikuasiSkema Kegiatan Matrikuasi
Skema Kegiatan Matrikuasiasep mulyana
 
3. isi naskah ekonomi final 25042014
3. isi naskah ekonomi final 250420143. isi naskah ekonomi final 25042014
3. isi naskah ekonomi final 25042014asep mulyana
 
Panduan sks bersih 23042013 rev iwan
Panduan sks bersih 23042013 rev iwanPanduan sks bersih 23042013 rev iwan
Panduan sks bersih 23042013 rev iwanasep mulyana
 
00 presentasi ktsp
00  presentasi ktsp00  presentasi ktsp
00 presentasi ktspasep mulyana
 
Presentasi matrikulasi 090314
Presentasi matrikulasi 090314Presentasi matrikulasi 090314
Presentasi matrikulasi 090314asep mulyana
 
01 contoh-pengisian-ev-diri
01 contoh-pengisian-ev-diri01 contoh-pengisian-ev-diri
01 contoh-pengisian-ev-diriasep mulyana
 
Presentasi matrikulasi 090314
Presentasi matrikulasi 090314Presentasi matrikulasi 090314
Presentasi matrikulasi 090314asep mulyana
 
Hamid hasan saintifik
Hamid hasan  saintifikHamid hasan  saintifik
Hamid hasan saintifikasep mulyana
 
2014 revised-sistem kurikulum 2013-for narasumber dan instr nas-prof udin
2014 revised-sistem kurikulum 2013-for narasumber dan instr nas-prof udin 2014 revised-sistem kurikulum 2013-for narasumber dan instr nas-prof udin
2014 revised-sistem kurikulum 2013-for narasumber dan instr nas-prof udin asep mulyana
 
3. DATA PENDUKUNG AKREDITASI SMK
3. DATA PENDUKUNG AKREDITASI SMK3. DATA PENDUKUNG AKREDITASI SMK
3. DATA PENDUKUNG AKREDITASI SMKasep mulyana
 
2. JUKNIS AKREDITASI SMK
2. JUKNIS AKREDITASI SMK2. JUKNIS AKREDITASI SMK
2. JUKNIS AKREDITASI SMKasep mulyana
 
1. INSTRUMEN AKREDITASI SMK
1. INSTRUMEN AKREDITASI SMK1. INSTRUMEN AKREDITASI SMK
1. INSTRUMEN AKREDITASI SMKasep mulyana
 
000 paparan skp-untuk-guru
000 paparan skp-untuk-guru000 paparan skp-untuk-guru
000 paparan skp-untuk-guruasep mulyana
 

Plus de asep mulyana (20)

Fix monev pengawas
Fix monev pengawasFix monev pengawas
Fix monev pengawas
 
Barca
BarcaBarca
Barca
 
Barca
BarcaBarca
Barca
 
Skema Kegiatan Matrikuasi
Skema Kegiatan MatrikuasiSkema Kegiatan Matrikuasi
Skema Kegiatan Matrikuasi
 
Cover
Cover Cover
Cover
 
3. isi naskah ekonomi final 25042014
3. isi naskah ekonomi final 250420143. isi naskah ekonomi final 25042014
3. isi naskah ekonomi final 25042014
 
Panduan sks bersih 23042013 rev iwan
Panduan sks bersih 23042013 rev iwanPanduan sks bersih 23042013 rev iwan
Panduan sks bersih 23042013 rev iwan
 
6. Penilaian
6. Penilaian6. Penilaian
6. Penilaian
 
00 presentasi ktsp
00  presentasi ktsp00  presentasi ktsp
00 presentasi ktsp
 
00 presentasi rpp
00  presentasi rpp00  presentasi rpp
00 presentasi rpp
 
Presentasi matrikulasi 090314
Presentasi matrikulasi 090314Presentasi matrikulasi 090314
Presentasi matrikulasi 090314
 
01 contoh-pengisian-ev-diri
01 contoh-pengisian-ev-diri01 contoh-pengisian-ev-diri
01 contoh-pengisian-ev-diri
 
Presentasi matrikulasi 090314
Presentasi matrikulasi 090314Presentasi matrikulasi 090314
Presentasi matrikulasi 090314
 
Hamid hasan saintifik
Hamid hasan  saintifikHamid hasan  saintifik
Hamid hasan saintifik
 
2014 revised-sistem kurikulum 2013-for narasumber dan instr nas-prof udin
2014 revised-sistem kurikulum 2013-for narasumber dan instr nas-prof udin 2014 revised-sistem kurikulum 2013-for narasumber dan instr nas-prof udin
2014 revised-sistem kurikulum 2013-for narasumber dan instr nas-prof udin
 
3. DATA PENDUKUNG AKREDITASI SMK
3. DATA PENDUKUNG AKREDITASI SMK3. DATA PENDUKUNG AKREDITASI SMK
3. DATA PENDUKUNG AKREDITASI SMK
 
2. JUKNIS AKREDITASI SMK
2. JUKNIS AKREDITASI SMK2. JUKNIS AKREDITASI SMK
2. JUKNIS AKREDITASI SMK
 
1. INSTRUMEN AKREDITASI SMK
1. INSTRUMEN AKREDITASI SMK1. INSTRUMEN AKREDITASI SMK
1. INSTRUMEN AKREDITASI SMK
 
000 paparan skp-untuk-guru
000 paparan skp-untuk-guru000 paparan skp-untuk-guru
000 paparan skp-untuk-guru
 
Hasil osn 2014
Hasil osn 2014Hasil osn 2014
Hasil osn 2014
 

Dernier

POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)PUNGKYBUDIPANGESTU1
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...Kanaidi ken
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajarHafidRanggasi
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiaNILAMSARI269850
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 

Dernier (20)

POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 

MULOK PENGEMBANGAN

  • 1. DIREKTORAT PEMBINAAN SMA DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
  • 2. PEMERINTAH DAERAH MULOK JENIS MULOK BAHAN KAJIAN MAPEL MULOK DIPADUKAN KEL. B PENGEMBANGAN DIRI • Pemetaan KD • Pengemb KD • Silabus • RPP • Bahan Ajar Program Ekstrakurikuler KONSEP, PENGEMBANGAN, DAN PENGELOLAAN MUATAN LOKAL SATUAN PENDIDIKAN PELAKSANAAN Tahap Menentuan Tahap Pelaksanaan • Kompetensi Dasar • Silabus • Buku Teks & Panduan Guru • RPP
  • 3. ANALISIS Core And Content TPK DAERAH REKOMENDASI KE PEMDA MENENTUKAN PELAKSANAAN MULOK IMPLEMENTASI SEKOLAH ANALISIS : - Daerah - Satdik JENIS MULOK BAHAN KAJIAN MAPEL MULOK DIPADUKAN-B EKSTRAKUR KEBIJAKAN JENIS MULOK SEKOLAH ANALISIS : - Daerah - Satdik JENIS MULOK BAHAN KAJIAN MAPEL MULOK DIPADUKAN-B EKSTRAKUR SEKOLAH ANALISIS : - Daerah - Satdik JENIS MULOK BAHAN KAJIAN MAPEL MULOK DIPADUKAN-B EKSTRAKUR BOTTOM UP TOP DOWN
  • 4. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Landasan Hukum Kondisi yang terjadi didaerah menunjukkan bahwa, ada daerah yang sudah menetapkan muatan lokal melalui peraturan Gubernur/Bupati/Walikota, ada juga daerah yang belum menetapkan muatan lokal. Di tingkat satuan pendidikan, masih ada satuan pendidikan yang belum menetapkan dan melaksanakan muatan lokal. Kondisi lainnya terjadi bahwa dalam menetapkan muatan lokal belum sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan. • Permendikbud Nomor 54 Tahun 2013 tentang Standar SKL; • Permendikbud Nomor 64 Tahun 2013 tentang Standar Isi; • Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses; • Permendikbud Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian; • Permendikbud Nomor 69 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum; • Permendikbud Nomor 81A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum 2013;
  • 5. C. Tujuan D. Hasil Yang Diharapkan Memberikan pemahaman yang sama tentang Pengembangan Mulok; Sebagai acuan bagi satuan pendidikan, dan dinas pendidikan dalam pengembangan dan pelaksanaan muatan lokal. 1. Adanya pemahaman yang sama tentang Pengembangan Muatan Lokal; 2. Terwujudnya acuan bagi satuan pendidikan, dan dinas pendidikan dalam pengembangan dan pelaksanaan muatan lokal. E. Sasaran 1. Tim Pengembang Kurikulum (TPK) sekolah dan Daerah 2. Kepala Sekolah 3. Pendidik 4. Pengawas Sekolah 5. Komite sekolah 6. Dinas Pendidikan Provinsi dan Kabupaten/Kota 7. Pemangku kepentingan lainnya.
  • 6. BAB II KONSEP MUATAN LOKAL A. Pengertian Muatan lokal, sebagaimana dimaksud dalam Penjelasan UU No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, merupakan bahan kajian yang dimaksudkan untuk membentuk pemahaman peserta didik terhadap potensi di daerah tempat tinggalnya. Muatan lokal sebagai bahan kajian yang membentuk pemahaman terhadap potensi di daerah tempat tinggalnya bermanfaat untuk memberikan bekal sikap, pengetahuan, dan keterampilan kepada peserta didik agar: 1. mengenal dan menjadi lebih akrab dengan lingkungan alam, sosial, dan budayanya; 2. memiliki bekal kemampuan dan keterampilan serta pengetahuan mengenai daerahnya yang berguna bagi dirinya maupun lingkungan masyarakat pada umumnya; dan 3. memiliki sikap dan perilaku yang selaras dengan nilai-nilai/aturan- aturan yang berlaku di daerahnya, serta melestarikan dan mengembangkan nilai-nilai luhur budaya setempat dalam rangka menunjang pembangunan nasional.
  • 7. B. Pengembangan dan Pengelolaan Dalam struktur kurikulum 2013 disebutkan bahwa matapelajaran kelompok A dan C adalah kelompok matapelajaran yang substansinya dikembangkan oleh pusat. Matapelajaran kelompok B adalah kelompok matapelajaran yang substansinya dikembangkan oleh pusat dan dapat dilengkapi dengan muatan lokal yang dikembangkan oleh pemerintah daerah. Oleh karena itu setiap daerah perlu mengembangkan muatan lokal. Pasal 77N PP 32 th 2013 dinyatakan bahwa muatan lokal untuk setiap satuan pendidikan berisi muatan dan proses pembelajaran tentang potensi dan keunikan lokal, muatan lokal tersebut dikembangkan dan dilaksanakan pada setiap satuan pendidikan. Berdasarkan ketentuan diatas maka setiap daerah dan satuan pendidikan berkewajiban mengembangkan dan melaksanakan muatan lokal yang ada didaerahnya melalui pembekalan sikap, pengetahuan, dan keterampilan kepada peserta didik tentang potensi daerahnya untuk dikembangkan dalam rangka menunjang pembangunan nasional.
  • 8. Dua Strategi Pengembangan Muatan Lokal 1. Dari bawah ke atas (bottom up) Analisis Potensi Daerah dan Satdik Menetapkan Jenis Mulok Menetapkan Bahan Kajian Pelaksanaan Mulok Gambar diatas menjelaskan alur pengembangan muatan lokal yang dibangun secara bertahap dan tumbuh pada satuan pendidikan. Hal ini menunjukkan bahwa satuan pendidikan mempunyai kewenangan untuk menentukan sendiri jenis muatan lokal yang akan dilaksanakan sesuai dengan hasil analisis konteks identifikasi kebutuhan dan ketersediaan sumber daya pendukung . Alur pengembangan muatan lokal dari bawah ke atas
  • 9. 2. Dari atas ke bawah (top down) Tim Pengembang Kurikulum Daerah Mengidentifikasi Jenis Mulok di Satuan- Satuan Pendidikan di Daerahnya Menganalisis Core and Content Jenis Mulok Merumuskan Rekomendasi ke Pemerintah Daerah (Pemda) Kebijakan Pemda Tentang Jenis Mulok yang Diselenggarakan Merumuskan Bahan Kajian Mulok Menentukan Pelaksanaan Mulok Implementasi di Satuan Pendidikan Daerahnya Gambar diatas menjelaskan alur pengembangan muatan lokal dimana pemerintah daerah sudah memiliki bahan kajian muatan lokal yang diidentifikasi dari jenis muatan lokal yang diselenggarakan oleh satuan-satuan pendidikan di daerahnya. Tim pengembang muatan lokal mengidentifikasi dan menganalisis core and content dari jenis muatan lokal secara keseluruhan. Setelah core and content umum ditemukan, maka tim pengembang kurikulum daerah merumuskan rekomendasi kepada pemerintah daerah untuk membuat kebijakan tentang jenis muatan lokal yang akan diselenggarakan di daerahnya. Alur pengembangan muatan lokal dari atas ke bawah
  • 10. C. Ruang Lingkup Ruang lingkup muatan lokal adalah: 1. Lingkup Keadaan dan Kebutuhan Daerah Keadaan daerah adalah segala sesuatu yang terdapat di daerah tertentu yang pada dasarnya berkaitan dengan lingkungan alam, lingkungan sosial ekonomi, dan lingkungan sosial budaya. 2. Lingkup Isi/Jenis Muatan Lokal Lingkup isi/jenis muatan lokal dapat berupa: a. bahasa daerah; b. bahasa Inggris; c. kesenian daerah; d. keterampilan dan kerajinan daerah; e. adat istiadat; f. pengetahuan tentang berbagai ciri khas lingkungan alam sekitar; g. serta hal-hal yang dianggap perlu untuk pengembangan potensi daerah yang bersangkutan.
  • 11. D. Daya Dukung Daya dukung pelaksanaan muatan lokal meliputi segala hal yang dianggap perlu dan penting untuk mendukung keterlaksanaan muatan lokal di satuan pendidikan. Beberapa hal penting yang perlu diperhatikan adalah: 1. Kebijakan Muatan Lokal 2. Pendidik 3. Sarana dan Prasarana Sekolah 4. Manajemen Sekolah Untuk mendukung pengembangan muatan lokal di sekolah, tim pengembang muatan lokal perlu menjalin kerjasama dengan unsur-unsur lain, seperti Tim Pengembang Kurikulum tingkat Provinsi/Kabupaten/Kota, Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP), Perguruan Tinggi, Pemerintah Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota, Instansi/Lembaga lain misalnya Dunia Usaha/Industri, dan Dinas lain yang terkait.
  • 12. Peran Tim Pengembang Kurikulum tingkat Provinsi/Kabupaten/Kota secara umum adalah memberikan bimbingan teknis dalam: a. mengidentifikasi keadaan dan kebutuhan daerah; b. mengidentifikasi potensi sumber daya yang ada di satuan pendidikan; c. mengidentifikasi bahan kajian muatan lokal yang akan dilaksanakan; d. menentukan jenis dan prioritas muatan lokal yang akan dilaksanakan; e. menentukan pelaksanaan muatan lokal; f. menyusun KD, dan silabus muatan lokal; g. menyusun buku teks pelajaran muatan lokal dan buku panduan guru; h. memilih alternatif metode pembelajaran muatan lokal; i. mengembangkan RPP dan penilaian yang tepat untuk muatan lokal yang dilaksanakan. 1. Peran TPK tingkat Provinsi/Kabupaten/Kota
  • 13. Peran LPMP dan Perguruan Tinggi secara umum adalah memberikan bimbingan teknis dalam: a. Mengidentifikasi dan menjabarkan keadaan, potensi, dan kebutuhan lingkungan ke dalam komposisi jenis muatan lokal; b. Menentukan lingkup masing-masing bahan kajian; c. Menentukan metode pengajaran yang sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik dan jenis bahan kajian. 2. Peran LPMP, dan Perguruan Tinggi
  • 14. 3. Peran Pemerintah Daerah tingkat Provinsi/Kabupaten/Kota Peran Pemerintah Daerah tingkat Provinsi/Kabupaten/Kota secara umum adalah: a. memberi informasi mengenai potensi daerah, serta prioritas pembangunan daerah di berbagai sektor yang dikaitkan dengan sumber daya manusia yang dibutuhkan; b. memberi gambaran mengenai kemampuan dan keterampilan yang diperlukan pada sektor-sektor tertentu; c. memberi sumbangan pemikiran, pertimbangan, dan bantuan dalam menentukan prioritas muatan lokal sesuai dengan nilai-nilai dan norma setempat; d. Melakukan supervisi keterlaksanaan muatan lokal di daerahnya.
  • 15. 4. Peran Instansi/Lembaga lain seperti Dunia Usaha/Industri, dan Dinas terkait Peran Instansi/Lembaga lain seperti Dunia Usaha/Industri, dan Dinas terkait secara umum adalah: a. memberi informasi mengenai kompetensi yang harus dikuasai peserta didik untuk muatan lokal tertentu; b. memberi masukan dan atau contoh kompetensi yang dapat diadaptasi untuk kompetensi muatan lokal; c. memberi fasilitas kepada peserta didik untuk berkunjung/belajar/praktik di tempat tersebut guna memantapkan kemampuan/keterampilan yang didapat dalam muatan lokal.
  • 16. Penentuan dan pelaksanaan muatan lokal dapat digambarkan dengan ilustrasi sebagai berikut Alur tahap penentuan dan pelaksanaan muatan lokal BAB III TAHAP PENENTUAN MUATAN LOKAL Potensi dan Kebutuhan Daerah Potensi Satuan Pendidikan Jenis Mulok Bahan kajian Mulok Mata Pelajaran Tersendiri Dipadukan ke Mata Pelajaran Lain Pengembangan Diri Identifikasi & Analisis Penentuan Mulok Pelaksanaan Mulok TAHAP PENENTUAN MULOK PELAKSANAAN MULOK
  • 17. A. Melakukan Identifikasi dan Analisis Muatan Lokal Pengembangan muatan lokal perlu memperhatikan potensi daerah yang meliputi (1) Sumber Daya Alam; (2) Sumber Daya Manusia; (3) Geografis; (4) Budaya; dan (5) Historis. Pengumpulan data untuk identifikasi dan analisis kebutuhan daerah dapat dilakukan melalui wawancara atau pemberian kuesioner kepada responden 1. Identifikasi dan analisis potensi dan kebutuhan daerah Format 1 : Contoh Format Identifikasi dan Analisis Potensi dan Kebutuhan Daerah Identifikasi dan analisis muatan lokal dilakukan melalui tahapan mengidentifikasi dan menganalisis potensi dan kebutuhan daerah serta mengidentifikasi dan menganalisis potensi satuan pendidikan. No Potensi daerah Peluang Tantangan/Hambatan Potensi Mulok
  • 18. 2. Identifikasi dan analisis potensi satuan pendidikan Format 2 : Contoh Format Analisis Daya Dukung Satuan Pendidikan (Internal) Format 3 : Contoh Format Analisis Daya Dukung Lingkungan Satuan Pendidikan (Eksternal) No Komponen Peluang Tantangan Rencana Tindak Lanjut Kegiatan ini dilakukan untuk mendata dan menganalisis daya dukung yang dimiliki satuan pendidikan. Kegiatan yang dilaksanakan adalah analisis kekuatan, kelemahan, peluang, dan tantangan yang ditekankan pada kebutuhan peserta didik.
  • 19. B. Menentukan Jenis Muatan Lokal Jenis muatan lokal yang dapat dikembangkan meliputi empat rumpun muatan lokal yang merupakan persinggungan antara budaya lokal (dimensi sosio-budaya-politik), kewirausahaan, pra-vokasional (dimensi ekonomi), pendidikan lingkungan, dan kekhususan lokal lainnya (dimensi fisik). Lingkup isi/jenis muatan lokal dapat berupa: 1. bahasa daerah; 2. kesenian daerah; 3. adat istiadat; 4. keterampilan dan kerajinan daerah; 5. pengetahuan tentang berbagai ciri khas lingkungan alam sekitar; 6. bahasa Inggris (yang tdk termasuk dlm struktur kur mapel Bhs. Inggris); 7. serta hal-hal yang dianggap perlu untuk pengembangan potensi daerah yang bersangkutan. Format 4 : Contoh Format Penentuan Jenis Muatan Lokal Potensi Daerah Potensi Mulok Daya Dukung Jenis Mulok
  • 20. C. Menentukan Bahan Kajian Muatan Lokal Penentuan bahan kajian muatan lokal didasarkan pada kriteria berikut: 1. kesesuaian dengan tingkat perkembangan peserta didik; 2. kemampuan guru dan ketersediaan tenaga pendidik yang diperlukan; 3. tersedianya sarana dan prasarana; 4. tidak bertentangan dengan agama dan nilai luhur bangsa; 5. tidak menimbulkan kerawanan sosial dan keamanan; 6. kelayakan yang berkaitan dengan pelaksanaan di satuan pendidikan; 7. karakteristik yang sesuai dengan kondisi dan situasi daerah; 8. komponen analisis kebutuhan muatan lokal (ciri khas, potensi, keunggulan, dan kebutuhan/tuntutan); 9. mengembangkan kompetensi dasar yang mengacu pada kompetensi inti; 10. menyusun silabus muatan lokal. Bahan kajian/pelajaran perlu disusun berdasarkan prinsip belajar yaitu: 1. bertitik tolak dari hal-hal konkret ke abstrak; 2. dikembangkan dari yang diketahui ke yang belum diketahui; 3. dari pengalaman lama ke pengalaman baru; 4. dari yang mudah/sederhana ke yang lebih sukar/rumit
  • 21. Bahan kajian muatan lokal yang diajarkan harus bersifat utuh dalam arti mengacu kepada suatu tujuan pengajaran yang jelas dan memberi makna kepada peserta didik. Namun demikian bahan kajian muatan lokal tertentu tidak harus secara terus-menerus diajarkan mulai dari kelas X sampai dengan kelas XII. Bahan kajian muatan lokal juga dapat disusun dan diajarkan hanya dalam jangka waktu satu semester, dua semester, atau satu tahun ajaran. Format 5 : Contoh Format Penentuan Bahan Kajian Muatan Lokal
  • 22. BAB IV TAHAP PELAKSANAAN MUATAN LOKAL A. Rambu Rambu Pelaksanaan Muatan Lokal 1. Muatan lokal dilaksanakan sebagai mata pelajaran tersendiri dan/atau bahan kajian yang dipadukan ke dalam mata pelajaran lain dan/atau pengembangan diri. 2. Alokasi waktu adalah 2 jam/minggu jika muatan lokal berupa mata pelajaran khusus muatan lokal. 3. Muatan lokal dilaksanakan selama satu semester atau satu tahun atau bahkan selama tiga tahun. 4. Proses pembelajaran muatan lokal mencakup empat aspek (kognitif, afektif, psikomotor, dan action). 5. Penilaian pembelajaran muatan lokal mengutamakan unjuk kerja, produk, dan portofolio. 6. Satuan pendidikan dapat menentukan satu atau lebih jenis bahan kajian mata pelajaran muatan lokal. 7. Penyelenggaraan muatan lokal disesuaikan dengan potensi dan karakteristik satuan pendidikan. 8. Satuan pendidikan yang tidak memiliki tenaga khusus untuk muatan lokal dapat bekerja sama atau menggunakan tenaga dengan pihak lain.
  • 23. B. Pelaksanaan Muatan Lokal Pelaksanaan muatan lokal pada satuan pendidikan dapat dilakukan melalui 3 cara: 1. Berdiri sebagai mata pelajaran tersendiri, dan/atau 2. Bahan kajian yang dipadukan ke dalam mata pelajaran lain; dan/atau 3. Melalui pengembangan diri (Ekstrakurikuler). Ketentuan penentuan pelaksanaan muatan lokal adalah: 1. Muatan lokal dilaksanakan sebagai mata pelajaran tersendiri apabila bahan kajian muatan lokal berupa materi pembelajaran yang tidak terkait dengan ruang lingkup materi pada mata pelajaran kelompok B (Seni Budaya, Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan, atau Prakarya dan Kewirausahaan). 2. Muatan lokal berupa bahan kajian yang dipadukan ke dalam mata pelajaran lain apabila bahan kajian muatan lokal berupa bagian/pengembangan dari ruang lingkup materi pelajaran pada kelompok B, maka muatan lokal tersebut berupa bahan kajian yang dipadukan ke dalam mata pelajaran kelompok B. Namun apabila bahan kajian muatan lokal tersebut terlalu luas maka dapat berdiri sendiri sebagai mata pelajaran muatan lokal. 3. Muatan lokal dilaksanakan melalui pengembangan diri apabila bahan kajian muatan lokal berupa program kegiatan yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengekspresikan melalui kegiatan ekstrakurukuler, maka bahan kajian tersebut dapat diimplementasikan pada kegiatan ekstrakurikuler.
  • 24. Ruang lingkup materi pada mata pelajaran kelompok B tersebut sangat penting dalan rangka menetapkan pelaksanaan muatan lokal berdasarkan jenis dan bahan kajian muatan lokal yang telah ditetapkan Ruang lingkup materi pada mata pelajaran kelompok B adalah: 1. Ruang lingkup materi pada mata pelajaran seni budaya SMA 2. Ruang lingkup materi pada mata pelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan SMA 3. Ruang lingkup materi pada mata pelajaran prakarya dan kewirausahaan SMA Format 6 : Contoh Format Penentuan Pelaksanaan Muatan Lokal Permendikbud 64 th 2013: SI No Jenis Mulok Bahan Kajian Keterkaitan dengan Ruang Lingkup Materi Pelaksanaan MulokSeni Budaya Penjasorkes Prakarya&Kwu
  • 25. C. Pelaksanaan Muatan Lokal Melalui Mata Pelajaran Tersendiri TAHAP PERENCANAAN TAHAP PELAKSANAAN TAHAP PENILAIAN Penyusunan Kompetensi Dasar Penyusunan Silabus Penyusunan Buku Teks & Buku Panduan Guru Penyusunan RPP Kegiatan Pendahuluan Kegiatan Inti: Pendekatan saintifik. Aspek proses pembelajaran: Kognitif, Afektif, Psikomotor, dan Action Kegiatan Penutup Penilaian Autentik Mengutamakan: Unjuk kerja Produk Portofolio Alur pelaksanaan muatan lokal melalui mata pelajaran tersendiri
  • 26. 1. Perencanaan a. Menyusun Kompetensi Dasar  Penyusunan Kompetensi Dasar pada mata pelajaran muatan lokal harus memperhatikan tingkat kompetensi. Seperti yang tertuang dalam Permendikbud 64 tahun 2013 tentang Standar Isi.  Pengembangan kompetensi dasar pada mata pelajaran muatan lokal dirumuskan untuk mencapai kompetensi inti. Rumusan kompetensi dasar dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik peserta didik, kemampuan awal, serta ciri dari suatu matapelajaran muatan lokal.  Kompetensi dasar dibagi menjadi empat kelompok sesuai dengan pengelompokkan kompetensi inti. Format 7 : Contoh Format Penentuan Kompetensi Dasar
  • 27. Format 8 : Contoh Format Penyusunan KD Mata Pelajaran Mulok Kelas X
  • 28. b. Menyusun Silabus Penyusunan silabus mata pelajaran muatan lokal sama dengan penyusunan silabus pada mata pelajaran lainnya, namun pada proses pembelajaran muatan lokal mencakup empat aspek yaitu kognitif, afektif, psikomotor, dan action . Format 11 : Contoh Format Silabus Satuan Pendidikan : SMA Mata Pelajaran : ………………………………………. Kelas : X Kompetensi Inti : 1. ………………………………….. 2. ………………………………….. 3. ………………………………….. 4. ………………………………….. Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi Waktu Sumber Belajar
  • 29. c. Menyusun Buku Teks Pelajaran dan Buku Panduan Guru Buku Teks Pelajaran adalah sumber pembelajaran utama untuk mencapai Kompetensi Dasar dan Kompetensi Inti (Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Standar Nasional Pendidikan, Pasal 1 Ayat 23). Buku Panduan Guru adalah pedoman yang memuat strategi Pembelajaran, metode Pembelajaran, teknik Pembelajaran, dan penilaian untuk setiap mata pelajaran dan/atau tema Pembelajaran (Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Standar Nasional Pendidikan, Pasal 1 Ayat 22). Buku teks pelajaran muatan lokal pada pendidikan dasar dan menengah dinilai kelayakan-pakainya terlebih dahulu oleh Dinas Pendidikan Provinsi berdasarkan standar nasional pendidikan sebelum digunakan oleh pendidik dan/atau peserta didik sebagai sumber belajar di satuan pendidikan. Kelayakan pakai buku teks muatan lokal ditetapkan oleh Gubernur. (Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 2 Tahun 2008 pasal 4 Ayat 3 dan 4). Kriteria standar buku teks pelajaran dan buku panduan guru adalah: 1. Kelayakan Isi/materi 2. Kelayakan penyajian 3. Kelayakan bahasa 4. Kelayakan kegrafikan
  • 30. d. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Penyusunan RPP mata pelajaran muatan lokal sama dengan penyusunan mata pelajaran lainnya. RPP dikembangkan secara rinci dari suatu materi pokok atau tema tertentu yang mengacu pada silabus. RPP mencakup: (1) data sekolah, matapelajaran, dan kelas/semester; (2) materi pokok; (3) alokasi waktu; (4) tujuan pembelajaran, KD dan indikator pencapaian kompetensi; (5) materi pembelajaran; metode pembelajaran; (6) media, alat dan sumber belajar; (6) langkah-langkah kegiatan pembelajaran; dan (7) penilaian Format 12 : Contoh Format RPP RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Sekolah : SMA ……………….. Mata Pelajaran : ……………………….. Kelas/Semester : ……………………….. Materi Pokok : ……………………….. Alokasi Waktu : ....…………………....
  • 31. A. Kompetensi Inti 1. _______________ 2. _______________ 3. _______________ 4. _______________ B. Kompetensi Dasar dan Indikator 1. _____________ (KD pada KI-1) 2. _____________ (KD pada KI-2) 3. _____________ (KD pada KI-3) Indikator: __________________ 4. _____________ (KD pada KI-4) Indikator: __________________ Catatan: KD-1 dan KD-2 dari KI-1 dan KI-2 tidak harus dikembangkan dalam indikator karena keduanya dicapai melalui proses pembelajaran yang tidak langsung. Indikator dikembangkan hanya untuk KD-3 dan KD-4 yang dicapai melalui proses pembelajaran langsung. C. Tujuan Pembelajaran D. Materi Pembelajaran (rincian dari Materi Pokok) E. Metode Pembelajaran (rincian dari Kegiatan Pembelajaran)
  • 32. F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran 1. Media 2. Alat/Bahan 3. Sumber Belajar G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran 1. Pertemuan Kesatu: a. Pendahuluan/Kegiatan Awal (…menit) b. Kegiatan Inti (...menit) c. Penutup (…menit) 2. Pertemuan Kedua: a. Pendahuluan/Kegiatan Awal (…menit) b. Kegiatan Inti (...menit) c. Penutup (…menit), dan seterusnya. H. Penilaian 1. Jenis/teknik penilaian 2. Bentuk instrumen dan instrumen 3. Pedoman penskoran Mengetahui ………., ………………… Kepala SMA …….. Guru Mata Pelajaran __________________ __________________ NIP. …. NIP. ….
  • 33. 2. Pelaksanaan Pelaksanaan proses pembelajaran merupakan implementasi dari RPP yang telah dibuat. Pelaksanaan pembelajaran yang meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Pelaksanaan proses pembelajaran muatan lokal mencakup empat aspek (kognitif, afektif, psikomotor, dan action) 3. Penilaian Penilaian pembelajaran muatan lokal mengutamakan unjuk kerja, produk, dan portofolio.
  • 34. D. Pelaksanaan Muatan Lokal Dipadukan Kedalam Mata Pelajaran Lain TAHAP PERENCANAAN TAHAP PELAKSANAAN TAHAP PENILAIAN Pengembangan Kompetensi Dasar Pengembangan Silabus Pengembangan Bahan Ajar Pengembangan RPP Kegiatan Pendahuluan Kegiatan Inti: Pendekatan saintifik. Aspek proses pembelajaran: Kognitif, Afektif, Psikomotor, dan Action Kegiatan Penutup Penilaian Autentik Mengutamakan: Unjuk kerja Produk Portofolio Pemetaan Kompetensi Dasar Alur pelaksanaan muatan lokal dipadukan ke dalam mata pelajaran lain
  • 35. 1. Perencanaan a. Pemetaan KD Format 12 : Contoh Format pemetaan KD Mapel Kel. B dengan Bahan kajian Mulok. b. Pengembangan Silabus Sistematika penulisannya sama dengan penyusunan silabus pada mata pelajaran mulok b. Pengembangan RPP Pengembangan RPP muatan lokal yang dipadukan kedalam mata pelajaran kelompok B sama dengan pengembangan RPP pada mata pelajaran muatan lokal b. Pengembangan Bahan Ajar Bahan ajar tersebut dapat berupa bahan ajar cetak dan atau bahan ajar berbasis TIK. Komponen bahan ajar sebagai berikut: judul, petunjuk belajar, KD, informasi pendukung, latihan, tugas/langkah kerja dan penilaian KD Mapel Kel. B Bahan Kajian Mulok Pengembangan KD Mapel Kel. B
  • 36. 2. Pelaksanaan Pelaksanaan proses pembelajaran muatan lokal yang dipadukan kedalam mata pelajaran kelompok B sama dengan pelaksanaan proses pembelajaran pada mata pelajaran mulok. Pelaksanaan proses pembelajaran muatan lokal mencakup empat aspek (kognitif, afektif, psikomotor, dan action) 3. Penilaian Penilaian muatan lokal yang dipadukan kedalam mata pelajaran kelompok B sama dengan penilaian yang dilakukan pada mata pelajaran muatan lainnya. Penilaian pembelajaran muatan lokal mengutamakan unjuk kerja, produk, dan portofolio.
  • 37. E. Pelaksanaan Muatan Lokal Melalui Pengembangan Diri apabila bahan kajian muatan lokal berupa program kegiatan yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengekspresikan diri melalui kegiatan ekstrakurukuler, maka bahan kajian tersebut dapat diimplementasikan melalui pengembangan diri pada program ekstrakurikuler. Pada lampiran 1 Permendikbud Nomor 81A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum disebutkan bahwa pengembangan diri merupakan kegiatan yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri melalui berbagai kegiatan ekstrakurikuler. No Jenis Mulok Bahan Kajian Program Ekstrakurikuler Format 13 : Contoh Format penentuan program ekstrakurikuler
  • 38. Alur pelaksanaan muatan lokal melalui program ekstrakurikuler TAHAP PERENCANAAN TAHAP PELAKSANAAN TAHAP PENILAIAN Pelaksanaan Ektrakurikuler: - Ekstrakurikuler Pilihan - Diluar jam belajar kurikulum Standar - Dilakukan tiap hari atau waktu tertentu (Blok Waktu) Penilaian Kualitatif Jenis Muatan Lokal Bahan Kajian Muatan Lokal Program Kegiatan Ekstrakurikuler Pelaksanaan Muatan Lokal Melalui Program Ekstrakurikuler
  • 39. 1. Perencanaan Kegiatan ekstrakurikuler dalam Kurikulum 2013 dikelompokkan menjadi ekstrakurikuler wajib dan ekstrakurikuler pilihan. Muatan lokal yang dilaksanakan melalui pengembangan diri dilaksanakan melalui ekstrakurikuler pilihan. Kegiatan ekstrakurikuler ini dapat berbentuk kelompok atau klub yang kegiatannya dikembangkan atau berkenaan bahan kajian muatan lokal, misalnya klub penghijauan, klub composting, klup teater, dll 2. Pelaksanaan Kegiatan ekstrakurikuler dilakukan di luar jam pelajaran kurikuler yang terencana setiap hari. Kegiatan ekstrakurikuler dapat dilakukan setiap hari atau waktu tertentu (blok waktu). 3. Penilaian Penilaian dilakukan secara kualitatif dan dinyatakan dalam buku rapor. Penilaian didasarkan atas keikutsertaan dan prestasi peserta didik dalam suatu kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti.
  • 40. Lampiran 1 : Contoh Identifikasi dan Analisis Potensi dan Kebutuhan Daerah
  • 41.
  • 42. Lampiran 2 : Contoh Analisis Daya Dukung Satuan Pendidikan (Internal)
  • 43. Lampiran 3 : Contoh Analisis Daya Dukung Lingkungan Satuan Pendidikan (Eksternal) No Komponen Peluang Tantangan Rencana Tindak Lanjut 1. Komite sekolah · Komite sekolah memiliki potensi sebagai nara sumber dalam pengembangan muatan lokal · Komite sekolah berpotensi membantu sekolah dalam pemenuhan sarpras yang diperlukan untuk pengembangan muatan lokal · Dst. · Nara sumber dari unsur Komite Sekolah belum dimanfaatkan secara optimal · Dst. · Mengundang unsur Komite Sekolah yang berpotensi sebagai nara sumber dalam mengembangkan muatan lokal · Mengajukan rencana pengadaan/ pemenuhan sarana dan prasarana muatan lokal kepada komite sekolah 2. Dunia Usaha/Dunia Industri (DU/DI) · Keberadaan DU/DI di sekitar sekolah cukup banyak · DU/DI memiliki potensi mendukung sekolah di bidang kewirausahaan · Dst. · Kepedulian DU/DI untuk mendukung program-program sekolah masih rendah · Dst. Mengadakan kerjasama dengan DU/DI untuk pengembangan muatan lokal 3. Dunia Pendidikan · Dekat dengan SMK dan Perguruan Tinggi yang memiliki bahan kajian dan kompetensi di bidang pariwisata dan kewirausahaan · Dst. · Belum ada kerjasama dengan SMK dan Perguruan Tinggi · Dst. Menjalin kerjasama dengan SMK dan Perguruan Tinggi dalam pengembangan muatan lokal kewirausahaan
  • 44. Lampiran 4 : Contoh Penentuan Jenis Muatan Lokal Potensi Daerah Potensi Mulok Daya Dukung Jenis Mulok · Lahan perkebunan luas dan subur · Hasil perkebunan melimpah · Potensi untuk taman wisata alam · Terdapat berbagai peninggalan sejarah · Kesenian khas daerah · Dst. · Wirausaha · Agrobisnis · Pengolahan hasil perkebunan · Pemasaran hasil perkebunan · Pariwisata · Kesenian daerah · Dst. · Kondisi dan kelengkapan laboratorium, studio seni dan lahan sekolah cukup memadai · Peserta didik memiliki bakat dan minat di bidang bhs. Inggris dan wirausaha · Memiliki pendidik yang kompeten dibidang kewirausahaan dan pariwisata · Peluang menjalin kerjasama dengan DU/DI, dunia pendidikan (SMK dan PT), dan instansi terkait · Dst. · Kewirausahaan · Pariwisata · Kesenian Daerah
  • 45. Lampiran 5 : Contoh Penentuan Bahan Kajian Muatan Lokal No Jenis Muatan Lokal Bahan kajian Muatan Lokal 1. Kewirausahaan · Sikap dan perilaku wirausaha · Menerapkan jiwa kewirausahaan · Merencanaan usaha kecil/mikro · Mengelola usaha kecil/mikro 2. Pariwisata · Industri pariwisata · Pemandu wisata · Promosi wisata 3. Kesenian Daerah · Kesenian kethoprak · Tari tradisional angguk
  • 46. Lampiran 6 : Format Penentuan Pelaksanaan Muatan Lokal
  • 47. Lampiran 7 : Contoh Penentuan Kompetensi Dasar No Jenis Mulok Bahan Kajian Kompetensi Dasar 1. Pariwisata Industri pariwisata · Jenis dan ciri produk serta objek wisata · Jenis dan ruang lingkup karir pada industri pariwisata · Usaha-usaha jasa wisata · Usaha-usaha sarana usaha · Dampak dan kondisi industri pariwisata · Modal dasar pengembangan industri pariwisata Pemandu wisata · Profesi pramuwisata · Tugas dan jenis-jenis pramuwisata · Pemimpin rombongan wisata · Teknik pemanduan wisata Promosi wisata · Ruang lingkup promosi wisata · Pemanfaatan TIK dalam bidang promosi wisata · Fungsi Bahasa Inggris dalam bidang pariwisata
  • 48. Lampiran 8 : Contoh penyusunan KD mata pelajaran mulok (Pariwisata) kelas X
  • 49.
  • 50. Lampiran 9 : Contoh penyusunan KD mata pelajaran mulok (Pariwisata) kelas XI
  • 51.
  • 52. Lampiran 10 : Contoh pemetaan KD Mapel Kel. B (Prakarya dan Kewirausahaan) dengan Bahan kajian Mulok (Kewirausahaan).
  • 53. Lampiran 11 : Contoh penentuan program ekstrakurikuler
  • 54. Lampiran 12 : Contoh Silabus Matapelajaran Muatan Lokal
  • 55.
  • 56. Lampiran 13 : Contoh RPP Matapelajaran Muatan Lokal
  • 57.
  • 58.
  • 59.
  • 60.
  • 61.
  • 62.
  • 63.
  • 64.
  • 65.
  • 66.
  • 67.
  • 68.
  • 69.
  • 70.
  • 71.
  • 72.
  • 73.
  • 74.
  • 75.